Tambo Kerinci

download Tambo Kerinci

of 302

Transcript of Tambo Kerinci

TAMBO KERINCIdisalin dari tulisan Jawa Kuno, tulisan rencong dan tulisan Melayu yang terdapat pada tanduk kerbau, daun lontar, buluh dan kertas dan kulit kayu, pusaka simpanan orang KerinciolehDR. P. VOORHOEVEtaalambtenaar t.b.v.d Gouveneu van Sumatradengan pertolonganR. NG. DR. POERBATJARAKA,toan H. VELDKAMP, controleur B.B. nyonya M.C.J. VOORHOEVE BERNELOT MOENS, goeroe A. Hamid

The original text dating to 1942 was retyped and converted to bring it in line with the spelling conventions of the EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Evident typing mistakes have been corrected, but no other corrections were made unless indicated in the text.Honolulu, 6 October 2006. Uli Kozok

PENDAHULUANBuku ini berisi salinan bermacam-macam surat lama yang disimpan orang Kerinci sebagai pusaka. Tulisan yang terdapat pada surat itu tiga macam, yaitu:1. Tulisan Jawa Kuno. Tulisan itu tidak serupa saja melainkan bermacam-macam pula. Dituliskan pada daun lontar atau kertas lama yang bernama daluang. Akan menyalin surat bertulisan Jawa Kuno itu, saya telah mendapat pertolongan daripada Tuan R. Ng. Dr. Poerbatjaraka, conservator der handschriften van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschapen.2. Tulisan rencong Kerinci. Abjad tulisan itu ada di dalam buku tuan W. Marsden, On the Polynesian, or East Insular Languages, di dalam: Miscellaneous Works, dikeluarkan di kota London pada tahun 1834. Abjad dan keterangannya itu diperoleh tuan itu dari pulau Sumatra di antara 1811 dengan tahun 1834. Jadi kira-kira pada tahun 1825 masih ada orang Kerinci yang mengetahui tulisan itu. Sekarang rupanya sudah lama tidak ada lagi. Abjad rencong Kerinci yang di dalam buku tuan Marsden itu, yaitu abjad yang biasa dipakai orang Kerinci dahulu kala waktu menulis pada buluh. Tulisan yang terdapat pada tanduk berlainan sedikit. Abjad tulisan itu sudah dipelajari dan disuruh cetak oleh tuan L.C. Westenenk di dalam Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, deel LXI, Batavia 1922. Tuan Westenenk sendiri tidak melihat tanduk itu; dipergunakannya salinan yang diperbuat dengan teliti dan saksama oleh Tuan E. Jacobson. Walaupun Tuan Jacobson tidak pandai membaca tulisan rencong itu, dengan tidak mengindahkan susah payah ditirunya juga rupa huruf-huruf itu dengan gambar tangan, sehingga kemudian dapat dibaca oleh tuan Westenenk. Sayang salinan yang diperbuat oleh tuan Jacobson itu sekarang ada di Gedong Perpustakaan (Bibliotheek) di Leiden, negeri Belanda, jadi tidak dapat saya pergunakan salinan itu. Tulisan rencong Kerinci itu terdapat pada: tanduk kerbau, buluh, kulit kayu, kertas, daun lontar.3. Tulisan Melayu yang serupa dengan tulisan Arab. Kebanyakan surat tulisan Melayu itu (ditulis pada kertas) saya gambarkan dahulu dengan perkakas potret, kemudian disalin oleh Guru Abdul Hamid daripada gambar itu.Keterangan untuk buku ini dikumpulkan di tanah Kerinci pada hari 7 - 11 April dan 2 - 17 Juli 1941. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada tuan H. Veldkamp, Controleur van Kerintji - Indarapoera, yang mengatur pekerjaan itu dan menemani saya pada perjalanan di bulan April. Karena tuan itu sudah mufakat lebih dahulu dengan Depati-depati yang menyimpan pusaka itu, di dalam waktu yang singkat itu dapatlah kami memperbuat daftar segala pusaka itu dan dapat pula saya mulai menyalin surat tanduk di Sungai Penuh. Di dalam bulan Juli perjalanan saya diatur oleh tuan Veldkamp. Waktu itu pekerjaan menyalin dan menggambar surat-surat itu tentu tidak dapat diselesaikan kalau tidak dengan pertolongan isteri saya dan nona N. Ooster yang dengan tulus ikhlas mengorbankan waktu vakansinya akan mempelajari huruf Kerinci dan menolongi pekerjaan itu. Kepada segala penolong yang tersebut di atas ini saya mengucapkan terima kasih. Lain daripada itu saya berutang budi kepada segala orang Kerinci yang sudi membawa pusakanya ke kantor atau ke pasanggrahan dan menerima kedatangan saya dengan sopan santun.Salinan yang di dalam buku ini masih jauh dari sempurna, karena kebanyakan surat itu sudah rusak sebagian, tulisannya kurang jelas, ejaan orang dahulu kala tidak tetap, waktu pemeriksaan terlalu singkat, pekerjaan seringkali diganggu karena beratus-ratus orang mengerumuni hendak melihat barang pusaka yang jarang turun dari persimpanannya. Saya harap, saya dengan guru Abdul Hamid akan mendapat kesempatan untuk menyempurnakan salinan ini pada waktu yang akan datang. Walaupun begitu, saya percaya bahwa salinan yang berikut ini buat sementara berguna juga. P. Voorhoeve

Table of Contents1. A. MENDAPO LIMO DUSUN 2. 1. 1. Tanduk bertulisan Rencong, berbunyi: 2. 2. Surat tulisan Melayu pada kertas. 3. 3. Surat tulisan Melayu pada kertas. 4. 4. Surat tulisan Melayu pada kertas. 5. 5. Tanduk bertulisan rencong 6. 6. Tanduk bertulisan rencong 7. 7. Surat tulisan Melayu pada kertas. 8. 8. Surat Tulisan Melayu pada Kertas. 9. 9. Tanduk Bertulisan Rencong 10. 10. Tanduk Bertulisan Rencong. Bunyinya begini: 11. 11. Tanduk Bertulisan Rencong 12. 12. Tanduk Bertulisan Rencong 13. 13. Surat Tulisan Melayu pada Kertas 14. 14. Tanduk Bertulisan Rencong. Bunyinya: 15. 15. Buluh Dua Ruas Bertulisan Rencong (lihat m. 15a) 16. 16a. Buluh Dua Ruas Bertulisan Rencong, hurufnya lebih besar dari no. 15 (ruas no. 1) Editors Note: In the original this item is No. 16. We renumbered it to 16a because the following item was erroneously numbered as No. 15 (which we changed to 16b). 17. 16b. Buluh Dua Ruas Bertulisan Rencong. (yang dimaksudkan pada halaman 12) Editors Note: The original item number was No. 15. 18. 17. Tanduk Bertulisan Rencong 19. 18. Tanduk Bertulisan Rencong 20. 19. Tanduk Bertulisan Rencong 21. 20. Tanduk Bertulisan Rencong 22. 21. Tanduk Yang Bertulisan Rencong; 23. 22. Surat Tulisan Melayu pada Kertas 24. 23. Surat Tulisan Melayu pada Kertas 25. 24. Tanduk Bertulisan Rencong 26. Tambahan Bab A (Mendapo Limo Dusun) A. MENDAPO LIMO DUSUN 1. Tanduk bertulisan Rencong, berbunyi: (1) bisamillah mujur dangar tutur ninik kami di kuta pandan hiya basanggun buwin (2) basanggun sirat bajabat dimanaw kunin maniti mata karis mengada dayang baranay (3) sihapa lagi (:ki) hiya juga siyak langin mangada hakan hanak hurang sambilan sihapa hanak (4) tu wa hiya juga jari handir hukir sahambut handir kunin bapak hajang hangsi ha (5) ndir baringin handir kawa handir kasar handir gala hajang ri baka (6) rah siyak makudun hitu kalah singa hapi di kuta pandan bapak hajang (7) hangsi ba(ng) lik kuta pinang bagalar datuk caya dapati sirapa galar (8) bini sahada (9) ngada hanak hurang lima sapa hanak tusa (:wa) malin hit si .h nga .(10) t sapa laki .. dinga sanaknya batina halang ma ipahi mandiyara di (?) ya gilang malin lah ba (ga) lar (11) datuk caya di (pa) ti hilang di laman sapa bini hanya hanak handir hukir silibar hitu halah (12) bininya caya dapati mengada hanak hurang 1 (i) ma sapa hanak hanya tuwa hana lai patih suka nanggari (13) handir hulak handir hulak handir tuni handir taji hana laut (14) halah bagalar datuk caya dipati sulah ngada hanak hurang lima sapa hanak tusa (:wa) (15) h(i) ya juga sutan kii sacanta halah (15a) bagalar (16) caya dipati pandak sapa bininya sajuhu mangada hanak hu (17) rang I(i) ma sapa hanak tuwa sabudaha (18) satambun sacabu (?) sacilupat sacatar hitulah bagalar caya dipati pandak tataran kapanakan bagalar (19) sajantayhitu bagalar hiya mandiha dijadi bawah t raja tatahan ka dipati su (?) nti di (:hu da?) (20) duwa bahadik dingan riya mandiha hitu ninik kami sapa pa bini di dipati (21) san ... huda hiyalah sakintang luma bini hanya menunggu kuta pandi.2. Surat tulisan Melayu pada kertas. Bunyi salinan yang diperbuat oleh Muh. Agus di muka Muhamad Rudin gl. Datuk Caya Depati (dengan huruf Belanda) begini:Inilah cap Pengiran Patih Jaya Kabul di bukit Hajarat Nabi Sallalloh Hualaihi Wassalam.Inilah Piagam Depati Alam Negeri, dikurnia oleh Pengiran Nyata Patih Jaya Kabul di bukit, akan lawan Akan lawan, maksudnya: kalawan = dengan Depati Simpan Negeri , akan lawan Depati Suto Negaro, akan lawan Depati Sungai Penuh, akan lawan Depati Payung Negeri akan lawan Depati Setiodo, akan lawan Depati Pelawan Negaro dan Ngabitah Ngabiteh, maksudnya: Ngabehi Patih? Setiyo Bawo mak Takuyung dengan batang kalau tenggelam sama tenggelam, jikalau terapung sama terapung Depati yang bertujuh samo baik samo jahat dan mangku Depati dan mangku Rajo samo rato samo beratnyo samo-samo jantan samo betino.Sehulu sehilir salapik sabangbungnyo segalo segalo perintahnyo sekulak airnyo seekor ikannyo sehelai daun kayunyo putih hitam pancung sulo Depati yang bertujuh jikalau pemangkunyo salah perintah duo tahil sepaho. Jikalau permentinyo salah perintah dendonyo setahil sepaho, jikalau anak mudonyo salah perintah dendonyo sepuluh emas. Jikalau Depatinyo salah hukum didendo tujuh tahil sepaho pucuknya sekti lima mas matinyo tujuh tahil sapaho mati yang tujuh tahil sepaho empat tahil sepaho. Sahidan lagi pulo titahnyo duli pengiran kepado Depati. Jikalau ado cuding gading culokalo, kato mabuli orang menyembah berhalo mako orang kam kambang dan jalullah mati manuta suri alim jakar wanta zaman (Yang lain tidak bisa dibaca lagi) .3. Surat tulisan Melayu pada kertas. Bunyi salinan yang diperbuat oleh H.A. Cadir Jamil di muka Muhamad Rudin gl. Dt. Caya Depati (dengan huruf Belanda) begini:Stempel kerajaan Sulthan JambiHijrat Nabi shallallahualaihi wassallam 1192 Seribu seratus sembilan puluh dua pada tahun ba pada sembilan likur hari bulan Jumadil Achir pada hari Sabtu waktu duha. Bahwa pada dewasa itu Pangeran Sukarta mengurniyai undang-undang serta cap ini kepada Mangku Depati dan Mangku Raja dan Ngabi Tih Setia Bawa. Adalah Mangku Depati itu titah Pangeran, berganti menjadi Mangku Depati orang yang tiga buah perut; itulah yang mengetahui giliran ganti Depati Simpan Negeri. Depati Simpan Negeri yang enam buah perut berganti menjadi Depati. Dan Depati Alam Negeri enam buah perut demikian lagi; dan Depati Suto Negaro yang enam buah perut itu berganti menjadi Depati.Mangku Depati, yang tiga buah perut itulah yang bergilir berganti. Depati Simpan Negeri dalam orang enam buah perut dan Depati Alam Negeri dan Depati Seto Negaro yang enam buah perut; tiyada boleh yang lain daripada orang yang enam buah perut itu menjadi Depati. Dengan petunjuk Mangku Depati jua adanya.Maka barang siyapa tiyada menurut bicara Mangku Depati yang sekata, dan jikalau salah Depati melainkan Mangku Depati serta maha menterinya dan cupak gantangnya melainkan didenda Pangeran tujuh tahil sepaha. Dan demikian lagi yang diketahui oleh segala hukum parentah adat negeri seperti hukum orang daga dagi dan sandu samun, umu umbai, upas racun, telum tikam malam, kincung kicuh, sekaliannya itu mati hukumnya; dan jikalau ada orang sumbang salah, berzina laki2 dengan perempuan yang tiyada membatalkan air sembahyang mati juga hukumnya. Dan adalah hukum yang telah sampai kepada hukum mati melainkan ditetap oleh duli Pangeran seperti yang segala yang dahulu-dahulu itu tiyada duli Pangeran mengubahkannya seperti seko lembago yang dahulu kala itu jua adanya.Demikian lagi titah duli Pangeran: barang yang mungkar dengan syara Rasulullah hu alaihi wassallam seperti .(tidak terbaca sebab sudah koyak 4 baris).4. Surat tulisan Melayu pada kertas. Bunyi salinan yang diperbuat oleh H.A. Cadir Jamil di muka Muhamad Rudin gl. Dt. Caya Depati (dengan huruf Belanda) begini:Stempel Kerajaan Sulthan JambiHijarat Nabi Shallallah ulaihi wassallam 1192 seribu seratus sembilan puluh dua tahun ba pada bilangan Chasiyah pada dua likur hari bulan Jumadil Akhir pada hari Sabtu pada waktu adha. Bahwa pada dewasa itulah duli Pangeran Sukarta mengurniyakan piagam serta cap ini kepada Depati Simpan Negeri serta Depati Suto Negaro, Depati Alam Negeri serta Depati yang berempat yaitu: Depati Setio Udu dan Depati Payung Depati Payung Negeri dan Depati Padua Negaro dan Depati Sungai Penuh dan serta dengan Mangkuto Depati nan Mangkuto Rajo dan Ngabitih Setia Bawa serta dengan Menteri dan sepuluh serta segala cupak gantangnya.Demikianlah dikurniyakan duli Pangeran Sukarta piagam ini tetap kepada orang enam perut ditetapkan oleh duli Pangeran seperti segala orang tua-tuanya dahulu juga adanya. Maka segala orang yang tersebut itulah yang mempunyai selingkung selurah sungai bungkal pandan, mudiknya hingga singkung-kung mati dan hilirnya hingga siyalang berlantak besi dan kebaruhnya hingga Kemantan mati lalu menuju palis serumpum lalu kelubuk tuba-tuba lalu menuju aur berlarik itulah adanya yang di dalam seluruh sungai bungkal pandan itu, kayu panjang dan pandak, buluh bilahnya, rotan rambainya, dan siyalang malangnya dan barang sebagainya tidaklah boleh orang lain mengambilnya. Dan barang siapa cala calo mengambil kayu mayunya atau rotan rambainya atau buluh bilahnya atau barang sebagainya tiada memberi tahu orang yang mempunyai tanah, dirampas hukumnya; jikalau melawan dibunuh. Demikianlah titah duli Pangeran dalam piagam ini.Hubaya-hubaya jangan dilalu !!!Adapun segala lembaga yang ditetapkan oleh duli Pangeran Sukarta itu seperti segala lembaga yang dahulu kala juga tiyada diubahkan oleh duli Pangeran melainkan tetap jua adanya. Adapun segala Depati itu mendirikan hukum raja yaitu boleh para Depati menyeti mendenda, pancung punjung, kelam bunting beras andam ke dalam, pancung sula, itupun dengan bicara Mangku yang bertiga dan Menteri nan Sepuluh adanya. Dan adalah seko cupak gantangnya Depati itu, barang suatu ngadu bicaranya melainkan mengadu para Menteri, dan para Menteri itu mengadu kepada para Mangku, dan para Mangku itulah menyampaikan kepada para Depati.Demikianlah lembaganya; dan barang siapa menyalah seko lembago itu melainkan dihukum oleh Depati serta Mangku dan segala Menteri sepuluh itu.Adapun seko lembago para Mangku itu jikalau salah denda pecah empat tahil sepaha dan denda pengingat dua tahil sepaha; dan seko para Menteri jikalau salah denda pecah dua tahil sepaha, dan denda pengingat setahil sepaha.Demikianlah adanya.Dan lagi titah duli Pangeran Sukarta kepada segala rayat naung yang selurah tanah Kerinci disuruh Pangeran Mengeraskan hukum syara di dalam tanah Kerinci; duli Pangeran amat keraskan kepada Depati yang berempat dan yaitu Setiudo dan dan Depati Payung Negeri dan Depati Padua Negaro dan Depati Sungai Penuh yang dibawa oleh Kiyai Depati Simpan Negeri kawan Depati Suto Negaro serta Mangku Depati dan Faqih Muhamad itu yaitu yang ditegah oleh Pangeran itu karena karena tertegah pada syara. Maka yang terlebih mungkar pada syara itu yaitu empat perkara: Pertama jikalau kematian jangan diarak dengan gendang, gung, serunai dan bedil dan kedua, jangan diberi laki2 bercampur dengan perempuan bertauh nyanyi suatu tempat dan kedua jangan bersalih memuji hantu dan syetan dan batu, kayu dan barang sebagainya dan ketiga jangan menikahkan perempuan dengan tiyada walinya dan keempat jangan makan minum yang haram dan barang sebagainya daripada segala yang tiyada diharuskan syara.Hubaya-hubaya jangan dikerjakan !!Demikianlah titah duli Pangeran mintak kembangkan kepada segala Depati dan segala Malin yang ada di dalam tanah Kerinci adanya. Dan barang siyapa tiyada mau mengikut syara maka hukumkan oleh segala Malin dengan mufakat seperti hukum syara jangan disalahi. Jikalau orang yang tiada mau mengikut hukum syara maka segala para Depati dan para Mangku serta mufakat dengan para Menteri mengeraskan hukum syara itu adanya. Demikianlah perintah duli Pangeran Sukarta. Hubaya-hubaya jangan dilalu !!!Tammatulkalam bikhairi wassalam.Adapun yang menyurat piagam ini Tuan Haji Imam Abdul Rauf dititahkan duli Pangeran Sukarta Negara.5. Tanduk bertulisan rencong (1) hini halah surat tutuw tamba nini kami di kuta pandun(2) hanak ninik siyak langin hurang sambilan baradik(3) dingan tuwa handir kuning handir mulan handir(4) bingin handir hada handir capa handir(5) bukat handir dayang handir hukiw(6) lapas dari sini(7) hapak hajang ngsi hitu halah manjadi singarapi hapa(8) k hajang hari manjadi caya dipati mana buwat(9) nini kami dingan ninik dipati muda dingan(10) dipati singa laga mana sumpah satiya caya dipati singa rapi(11) dijadi hakan dipati dibari manti sambilan jakala(12) nayik raja janang sama dilawat jakala hada ja-jah manti(13) sambilan sama ditarima jakala hada lung manti sambilan(14) caya dipati singarapi nyampay baju jalaka (:jakala) barasi(15) lih caya dipati singarapi hidak barajawa(16) tangan dingan dipati6. Tanduk bertulisan rencong (1) basamilah mujur dangar tutur ninik(2) kami di kuta pandin hiya halah basanggun ta(3) basanggun sisirat maniti mata karis(4) bajalan di kulit hayir (ja)bat di mana kun (in)(5) hitu halah handir da sa siyak langi(6) laki hanya mandu (:nga?) da ninik sambilan sapa galar hanya hand(7) (i) r hukir sisiyak makuda sadayang handir kuni hand(8) ir baringin handir capa sabadaha pak hajang ngsi(9) sa..h pingi sisiyak makudu bagalar datuk su(10) ngayhapi ngada hanak hurang hampat sagang (:hu) rang(11) mali kami handir kasir sasungay(12) hapi nangah singi hapi bara(13) hanak sakasar turu(14) n ka panakan pangulu lang diba sungi hapi(15) ninik kami(16) hini ih (:lah?) maka bas (u) wa haci turan hacik ma (17) ripat batamu di kami di balay baratat kamu(18) bajanji bungkan pandi ka pasibi bahatat batang7. Surat tulisan Melayu pada kertas. Bunyi salinan yang diperbuat oleh guru Ahmad dan disyahkan oleh ninik mamak Datuk Singarapi Sulah (dengan huruf Belanda) begini:Cap waris kerajaan IndrapuraBismillahi rrahmani rrahim.Alhamdu lillahi rabbi lalamin.Adapun tersebut dalam-dalam karang setia. Tatkala turun dari bukit tinjau laut lalu ke tanah Rawang ditemui oleh Adipati-Adipati.Maka bertengkar Pangeran Temenggung kubur di bukit dengan Yang dipertuan berdarah putih. Kata Pangeran: Ianya yang tua. Kata Yang dipertuan: beliau yang tua. Minta dilihat rupa pada Adipati, mana kami ini yang tua. Maka Adipatipun enggang mengatakan. Karena takut bersalahan. Maka dijeput orang sungai penuh mintak dilihat tua mudanya keduanya itu. Maka orang sungai penuhpun tidak juga berani mengatakan. Adapun kata Datuk Caya Depati, sebab keduanya sama dan belum nyata kelebihan satos. Maka berkatalah Yang dipertuan berdarah putih: Mari kita coba keramat kita masing2. Mana yang lebih itulah yang tua. Beliau mintak kulit kareh dengan lapik pandan kepada Adipati, karena kami hendak mencoba tuah keramat kami masing2. Maka Adipati tidak hendak memberinya karena takut menjadi bantah akhirnya. Mana yang kurang tentu menjadi sakit hati. Dan takutlah Adipati seperti meadukan orang bergaduh. Maka Pangeran diambilnya kulit kareh pada orang Pangasi. Dan yang dipertuan mintak lapik pandan pada mangku Sukarami. Maka Pangeran Temenggung berbiduk di atas kulit kareh hilir dari air Rawang lalu ke Sandaran Agung. Sampai di Sandaran Agung, kulit kareh itu menjadi buaya kumbang. Dan yang dipertuan berdarah putih berlayar di atas lapik pandan mudik air Bongkalpandan tiba di kota pandan. Dan lapik pandan itu menjadi harimau kumbang (kumbang).Tatkala itu belum lagi bernama Koto Pandan dan Sungaipenuh belum lagi bernama Sungai penuh hanya Koto Pandan baru bernama Emir Biru. Tatakala itu beralih nama Koto Pandan sebab pandan menjadi kota dan bernyawa menjadi harimau dengan izin tuhan Rabbulalamin. Sebab sekarang tiada tahu atau tiada mengetahui asal usulnya; melainkan disebut mana yang baik saja.Adapun Pangeran Tumenggung kubur di bukit berdusanak dengan Yang dipertuan berdarah putih; satu bapak tetapi ibunya berlainan.Setelah keduanya bertemu kembali, maka berkatalah Yang dipertuan kepada Pangeran Tumenggung katanya; Hamba yang tua, karena hamba berkawin dengan raja perempuan di Indrapura yang bernama Puteri Mandewa Ratna. Marhum Syah itu meninggal Khalipah Allah Syah yang kerajaan di Minangkabau Istana di Pagaruyung ialah disebutkan orang Tuanku Orangmuda yang pindah duduk di Indrapura tanah pesisir barat (pulau) Andalas ini.Maka segala taluk pemerintahannya kembalilah kepada Yang dipertuan dua laki isteri; sebab itu Yang dipertuan yang tua. Maka berkatalah Adipati: Sejak semula hamba katakan; Dicarik akar sibumbun besi dipicik buat kepayung. Carik sedikit kena jarum hendak dijahit dengan beliyung.Maka berkatalah Yang dipertuan dengan Pangeran kepada Adipati: Itulah kita sekalian supaya jangan negeri kita melarat. Sekarang musuh besar Jawa Mataram telah masuk ke Palembang dengan perahunya dan banyak orangnya. Maka Adipati mintak janji tujuh hari pada Yang dipertuan.Setelah dapat janji, maka Adipatipun mudiklah batang air Benawa hendak naik ke tanah Lagan yaitu gunung Berapi dekat Sulak.Sulak. Sekarang batang Benawa itu menjadi danau. Maka tapalah Adipati di situ. Maka dengan takdir Allah taala, tumbuhlah cendawan. Maka Adipati bertijak naik, bergantung pada lumut. Bersumpahlah Adipati, sekali-sekali tidak mau memakan cendawan yang tumbuh di gunung dan sekali-sekali tidak memegang lumut. Pendek kabar segala perolehan tapa dipati, dikhabarkan pada Yang dipertuan dengan Pangeran. Maka mufakatlah Yang dipertuan dengan Pangeran. Kalau Pangeran naik ke Kurinci, melainkan tanah Sandaran Agung kajang lantainya. Dan kalau Yang dipertuan naik ke Kurinci, melainkan Mangku Sukarami menjadi kajang lantainya; dijadilah pegawai pada Pangeran dan cermin yang tiada kabur pada Yang-dipertuan.Adapun tanah Pengasi Masa itu dan Sungaipenuh, belum bernama Sungaipenuh pada masa itu dan berikutlah hikayat Adipati itu. Oleh Yang dipertuan dengan Pangeran diteguhkan pula setia. Dibunuh kambing heran pada masa itu. Kambing itu datang dari Pulau Sangkar, berzabih di tanah Hiang. Nan menzabih orang Sungaipenuh dan jangat kambing itu dibawa ke Muara Siyo. Diperbuat redat kebesaran ditaruh di tulang bunung. Waktu hari baik bulan baik, redat itu berbunyi sendirinya kira-kira tiga kali; tederung raja Jambi.Di belakang waktu Pangeran Temenggung kubur di bukit, tumbuhlah silang selisih raja Jambi dengan Muaro Siyo. Halah dan terbakar anak2 raja Jambi banyak yang mati dibunuh orang muaro siyo. Maka redap itupun hilang dan gaiblah lalu ke gunung Mande Cerai.Adapaun Adipati yang tersebut dalam surat ini, bukan nenek orang Rawang dan bukan nenek orang Sungai penuh; karena pada masa itu ialah Pemangku Sukarami dan Datuk Cayo Depati Singarapi; itu lawan Baginda Raja Muda dan Raja Simpang Bumi, bertumbuk bertentang hitam memutihkan tanah Kerinci, dan Sungaipenuh Datuk Paduka Indo orang yang berasal dari alam Minangkabau yang ditinggalkan oleh yang dipertuan Maharajo Bungsu.Adapun dalam perbuatan perbakala, jikalau Yang dipertuan mengirim surat naik ke Kurinci (ke Alam Kurinci), menempuh jalan adat bukit Peninjau Laut, di nama surat berekor dan berkepala; yaitu; ekor surat kepala surat; Ialah satu buah beliung dan satu buah lading dan dua belas buah sekin dan salimah garam dan satu helai kain panjang dan dua belas lembar saputangan ragi dua. Inilah tanda raja akan naik ke Kerinci.Segala dipati-dipati dalam alam Kerinci serta Mereka itu mengetahuinyaSetiya sedalam bumi setinggi langit, cerita dan kesahyang panjang dipendekkan saja sekadar perduanyaKalau kemudian ada berguna, boleh ditanya pada orang tua2 cerdik pandai di Indrapura. Barangkali orang itu yang ada mengetahui asal usulnya serta gelar namanya dan kejadiannya ini Alam Kerinci masa dahulu kalanya sebelum ini tanah Kurinci bernama Kurinci dan belum sempurna nama manusia yang datang menghuni alam Kerinci.Cerita PandakAdapun Siak Langeh itu orang seperadik. Pertama nenek Siah Langeh lalu ke alam Kurinci mendapat di Koto Pandan di Sungai Penuh, itulah nan hilang di tepi laman; tiada tentu ke mana perginya. Maka diperbuat orang makam dan jiratnya di tepi laman itu di Koto Pandan. Dia inilah nenek moyang Datuk Singarapi dan Datuk Caya pati dengan Depati Setiodo Pemoncak Pamoncak Alam Sungaipenuh. Adapun Sungai Penuh pada Dusun Ampeh dan Datuk Caya Depati lalu ke tanah Rawang. Kedua Siak Malindo lalu ke Gunung Tunggal dekat Pengasi wafat di situ. Ketiga nenek Siak Bagindo Siak lalu ke Gunung Karang di ulu air Tapan wafat di situ dalam batang Sungai Gambir bermakam di tebing tanah runtuh di bawah pohon kayu menang. Keempat nenek Siak Ulas lalu kebatang Ulas lalu wafat pula di situ. Adapun keturunan nenek yang berempat seperadik ini, dari tanah darat alam Minangkabau luak negeri Padang Genting, anak tuan (anak cucu) kadi Padanggenting.Sebab itulah orang Sungai Penuh menjadi pegawai raja. Cermin yang tiada kabur memegang, kitab Allah. Yang menjalin ini hamba yang dhaif lagi fakirulhabibu liyu lallahi ta ala. wg. Tuanku .; Teruntuk pada Datuk Paduko Indo Dusun Ampeh.8. Surat Tulisan Melayu pada Kertas. Bunyi salinan yang diperbuat oleh guru Ahmad dan disyahkan oleh ninik mamak Datuk Singarapi Sulah (dengan huruf Belanda) begini:Cap Muhammad Syah Indrapura.BabKeturunan nenek moyang Datuk Singarapi dan Datuk Cayo Depati dengan Depati Satodo Pamuncak Alam yang diberkatkan allah kambang biak kambang beratus, berdusun berhalaman, berpandan berkuburan, tinggal dengan ketetapannya di Dusum Ampeh Sungai Penuh alam Kurinci darul salam.Sebermula datang dari darat alam Minangkabau luak tanah tanah Padanggenting, anakcucu tuan Kadli Pd. Genting empat orang seperadik, yaitu:1.Siak lengih. (2). Siak Malindo. (3). Siak Bagindo Siak. (4). Siak Ulas. Adapun Siak Ulas lalu ke batang Ulas wafat di situ; dan Siak Bagindo Siak lalu ke Gn. Karang hulu Tapan wafat di situ berkubur di tanah tebing tanah runtuh di bawah pohon kayu menang; dan Siak Malindo lalu ke Gn. Tunggal Pengasi wafat di situ; Dan Siak Lengih lalu kerenah Emir Biru disebutkan orang sekarang Koto Pandan.Beberapa lama di antaranya Siak Lengih duduk pada tempat yang tersebut, dengan Tuhan yang bersifat rahman, pada waktu dinihari turun dari rumahnya pergi mengambil air sembahyang Tiba di halaman rumahnya hilang lenyap saja tiada tentu ke mana perginya; lalu anak cucunya membuat tanda, ialah diperbuat makam dan jiratnya pada tempat hilangnya itu jalan di mana jiratnya sekarang.Tatkala dianya hilang adalah dianya meninggalkan anak tiga orang laki-laki. Ketiganya berbantah satu sama lainnya, tiada semufakat. Sebab yang satu menyalahkan yang lain apa sebabnya tidak dituruti orang tuanya ke air.1. Namanya Jaaras gelar Depati Satodo PamuncakAlam2. Namanya Jaaris gelar Datuk Cayo Depati3. Namanya Jaarinsi bergelar Datuk Singarapi.Adapun Siak Lengih itu nama kecilnya: si Langeh. Sebab suaranya kurang terang keluarnya; dan digelarkan Siak, sebab dianya alim. Jadi desebut orang nenek Siak Langeh.Itulah sebabnya di Sungai Penuh menjadi pegawai Raja; tiadalah lebih, pengkatnya memegang hukum /Allah/kitab.Adapun Dusun Ampeh dan Dusun Sungai Penuh, jalan Dusun Ampeh yang tua. Karena masa dahulunya ujung sudut tanah Dusun Ampeh sepih-sepih ditumbuk air. Itulah asal mulanya mendapat nama Ampeh.Kemodian daripada itu air bersintak surut; kedapatanlah di hilir Dusun Ampeh sebuah anak air kecil mengalir selamanya; penuh tiada kurang-kurangnya lalu dinakaman sungai itu Sungai Penuh; sampai sekarang tempat itu orang buat tempat mandi dan tempat sembahyang.Pada zaman Siak Langeh ada hajat, yalah mendapat seekor mencit yang amat besar, adalah sebesar kambing, keluar dari dalam gua gn. renah Emir Biru lalu dipeliharanya baik-baik. Dengan takdir Allah Tuhan yang amat kahar, mencit itupun beranaklah seorang perempuan menjadi manusia, pada rumpun pandan renah Emir Biru; maka dinamakan anak mencit itu Siti Pandan Mengurai; itulah asal keturunan nenek moyang Depati Payung Pondok Tinggi.Oleh sebab ketika saudara itu tiada sepakat, maka Datok Cayo Depati lalu ke tanah Rawang dan ingatan tanah bergabung diberi berwatas sebelah darat: Salam balantak besi di atas Dusun Tanjong Pauh, berwatas dengan Depati Padang Tanjung Pauh. Sebelah bawah itu: batu sandaran galeh, berwatas dengan Depati Padang. Sebelah ke ilir dengan ketelak bersusun berwatas dengan Depati Padang. Sebelah ke air dengan banai tumbuh tiga berwatas dengan Rio gagah cinto Rio Semerah. Sebelah diair itu dusun Koto Padang. Sebelah diair itu Tanah Kampung Kecil dengan Depati Sungai Lago Kecil. Sebelah ke bawah berwatas dengan Tonggak Ajo Rio Depati. Dan dari situ terus kepalis serumpun lalu kepantak tumbuk tiga berwatas - dengan Bagindo Rajo Mudo tanah Kemantan dan sebelah Mudik dengan air Sungai Sampur berwatas dengan Rio Jung Pangjinak Semurup dan di sebelah di atas itu tempat nenek Suluh Rantai Sekilang di Koto Limau Sering. Itulah ingatan gabungan tanah Datuk Cayo Depati dengan datuk Singarapi Dusun Ampeh. Amin.Siak Ulas wafat di Batang UlasSiak Bagindo Siakwafat di Gn. KarangSiak Langehdi Kt. PandanSiak Malindowafat di Gn. Tunggal Pangasi

Badan dengan Nyawa

1. Jaaras glr. Dpt. Setiodo Pamuncak Alam2. Jaaris glr. Dt. Cayo Depati3. Jaansi glr. Dt. Singarapi

1. Depati Setiodo Tuo2. Depati Setiodo Hitam3. Depati Setiodo Kecil1. Datuk Cayo Depati Uban2. Datuk Cayo Depati Kodrat3. Datuk Cayo Depati Manti Suko4. Datuk Cayo Depati Ilang dilaman5. Datuk Cayo Depati Pandak1. Umar glr. Dt. Singarapi Bajanggut merah2. Ma'Umin glr. Dt. Singarapi Sulah sirah dada3. Hamzah glr. Singarapi Sulah sirah mata4. Sirpado glr. Singarapi sulah kecil5. .........glr. Singarapi Gagak

Ini surat kami ambil dari surat2 salinan yang telah tuan2 dipindahkan kemari. Indrapura, 2 Desember 1923, bersetuju dengan 25 Rabiul akhir 1342. W.g. Mohammad Syah.9. Tanduk Bertulisan Rencong (1) bisimilah muju (r) barakat(2) kami mengang tutur ninik ..tat(3) kala ..dulu (4) ya juga ninik siyak langin ngada hakan hanak hurang(5) sabilan hiya juga siyak makudun kalawan pak(6) jang ngsi kalawan nik hada lawan ninik sa(7) ha kalawan ninik baringin kalawan nini(8) k capa kalawan ninik dayang kunin kalawan(9) n ninik hukir kalawan ninik(10) bilang sada hitu bilang ninik ..(11) talalu ninik siyak makudun hiya ha(12) mpat baradik manunggu bungkan pandan(13) siyak makudun manjadi singa hapi (14) rapa manga (da) hakan hanak hurang lima mamak(15) guyang kalawan singapatih kalawan (16) .. kalawa malin hamas ka (la) wan(17) halamala it kalawan handir kasar(18) sada hitu hanak singarapi handir kasa(19) r mengada hanak hurang lima hani kala(20) hanya bula kalawanPada ujung tanduk: Lawan halamala it hitamlidah kalawan balang jawa lawanhalamala it palitpada bibir tanduk: hini hubatLain daripada yang tersebut di atas ini ada lagi beberapa baris tulisan yang melintang. Salinannya:(1) lunggang langgung dudu tu(2) numpa la panggung papanggung katu ..(3) da talu mangga rala (4) pi bara .. lu (?) batu10. Tanduk Bertulisan Rencong. Bunyinya begini: (1) Hini surat tutur hanak siyak langin hurang sambilan siyal mengkudun (2) hapak jang ngsi ninik sara ninik dani ninik baringin ninik hukir ninik (3) capa ninik hada ninik bilang. Lain bagian pula: (4) hini surat tutur ninik pandan tutunggu hiya juga ninik siyak langin mangada (5) hanak sambilan ninik pandan hurang hampat surang bagalar siyak mangkudun panakan papak (6) wan papak jangsi ninik hada sada hitu halah ninik pandan mengkudun hanak siyak (7) mangkudun hurang lima surang halang menyahut mamak daya singat malin hamat pandak (8) sar hitu singahapi mangada hakan hanak halang mahipat mangada hakan hurang hampat hurang surang (9) hinduk gadung lalan hinduk biyang bapapak bungsu gadipati punjung muka mangada hanak .(10) papak jangsi duwa hurang surang cadipati hidak singahapi (11) ngada hakan hanak barampat surang gi cadipati punjung surang (12) hinduk cadipati dimak papak jahinak hi (13) mak sada hitu hanak (14) hampat sanga . muka mangada hakan cadipati punjung hurang .11. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat tutur ninik pajinak di tanah sa(2) murut hiya juga tuwan hakir datang dari banang ka(3) baw hitu halah hiyang patama dahulu sahapa bini(4) hiya juga puti sani puti sani amngada ha () ka(5) n hanak sahurang hiya juga ninik(6) la ta (?) mangada hanak hurang li(7) ma sihapa galarnya(8) hi (ya) juga tuwan ginda (lawan) lawan hawang malila(9) katiga riya caya wa hampat sadung si (hapa) lakinya(10) hiya juga patih jadi .(11) la..m (:halam?) dingan ninik picik si (ha) pa lakinya(12) hiya juga tuwan saih sihapa hanak hanya hi (ya) juga(13) parajinak kadayat sahapa hanak hija juga t(14) iga hurang sapa galar hanya hiya juga sahid (?) i..(15) lawan suluh sati la (wa)n tu (?) wan(16) naki si (ha)pa hakan ditahukan dalam(17) tanah samurut hiya juga hi(18) nduk sabik di dalam bungkan pandan siyapa danga(19) n dikatahukan hi (ya) juga suluh sakilan talalu pak (?)(20) jang malu pak jang melu lawan hindak sabapa gana a12. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat tutur tambana (ni)(2) nik mamak mandiya barima lurah(3) hatas tanah bungkan pandan sihapa ga(4) lar hanya hiya juga ninik siyak la(5) (ngi)n sihapa bini hanya hiya juga dayang baranay(6) sihapa panakan hanya hiya juga(7) maku sati sihapa bini hanya hiya juga sabaranay(8) sihapa hanak hanya hiya juga cayadipati pajang si (ha)pa ha(9) nak hanya hiya juga caya(10) di (pa)ti hilang di laman sihapa hanak hanya hiya juga(11) caya dipati hilang di pa uh sihapa dingan batina(12) hiya juga ninik sapinayik lawan handir(13) hujut mangada hanak cayadipati pajang hitulah hu(14) rang babuwat diti sarih padang babuwat pamangku (15) riya balit sihapa manti hiya juga(16) bujang pandiya(17) m si(ha)pa babu (wat) hurang batiga hitu hiya ju(18) (ga) cayadipati hitu halah tutur hanya13. Surat Tulisan Melayu pada Kertas Bunyi salinan yang diperbuat oleh Depati Suta Negara dan disetujui oleh Datuk SingarapiGagak (dengan huruf Belanda) begini:Cap: Jambi. Pangeran Sukarta NegaraHajjrat Nabi s.a.w 1192 (seribu seratus sembilan puluh dua) tahun pada tahun Ba pada bilangan Khamis pada dua likur bulan Jamadil Akhir pada waktu adha pada hari Sabtu, bahwa pada dewasa itulah duli Pangeran Sukarta Negara mengurniakan piagam serta cap ini kepada Kiyai Depati Sutan Negara, kalau Kalau, maksudnya: kalawan. Depati Simpan Negeri dan Depati Setiyoda dan Depati Payung Negeri dan Depati Purwa Negara dan Depati Sungai Penuh serta segala Mangku yang bertiga yaitu Mangku Depati, Mangku Raja dan Ngabihi Setiodo serta segala para menteri yang sepuluh serta cupak gantangnya didatangkan oleh duli Pangeran Sukarta Negara seperti, seka orang tuwa2nya dahulu kala itu juga adanya ditetapkan kepada orang yang enam perut itu adanya seluruh Sungai Bungkal pandan bermula perbatasan sebelah ke hulu dengan Bujang Pandam Sekungkung mati dan ke hilirnya perbatasan dengan Depati Bendaharo sebelah darat dengan sialang balantak besi dan kebaruhnya perbatasan dengan Tunggak Raja Kemantan mati, lalu menuju palis serumpun lalu menuju lubuk Tuba2 lalu menuju Aur Berlarik itulah adanya yang di dalam seluruh Sungai Bungkal pandan itu, kayu panjang dan kayu pandak dan buluh bilahnya dan rotan raminya dan sialang malangnya dan barang sebagainya tiadalah boleh orang lain orang lainmengambilnya dan barang siapa cala cula mengambil kayu mayunya atau rotan raminya atau sialang malangnya dan barang sebagainya tiada memberi tahu orang yang empunya tanah, dirampas hukumnya. Jikalau melawan dibunuh; demikianlah titah duli Pangeran Sukarta Negara di dalam piagam ini; hubaya hubaya jangan dilalu. Adapun seko lembago yang ditetapkan oleh duli Pangeran Sukarta itu seperti seko yang dahulu kala juga tiada diubahkan oleh duli Pangeran melainkan tetap jua adanya. Adapun seko Depati itu mandirikan hukum raja yaitu boleh para Depati mendenda menyeti panjang kalam andam kedalam panjang sula itupun dengan bicara Mangku yang bertiga dan Manti yang sepuluh jua adanya dan adalah seko pada segala cupak gantangnya Depati itu barang suatu pada bicaranya melainkan mengadu kepada para Menteri dan para Menteri itu mengadu kepada para Mangku dan para Mangku itulah yang menyampaikan kepada para Depati demikianlah lembaganya dan barang siapa menyalahi dari seko lembago itu, melainkan dihukumkan oleh Depati serta Mangku yang bertiga dan segala Menteri yang sepuluh jua adanya. Adapun seko para Mangku jikalau salah didenda pecah empat tahil sepahu dan denda pengingat dua tahil sepaho dan seko para Menteri kalau salah didenda pecah dua tahil sepaho dan didenda pengingat setahil sepaho demikianlah adanya dan lagi titah duli Pangeran Sukarta Negara yang kepada segala raiyat ngaung yang seluruh tanah Kerinci, disuruh Pengeran mengeraskan syara di dalam tanah Kerinci duli Pangeran mintak keraskan kepada Depati empat yaitu Depati Setiayuda Depati Payung Negeri dan Depati Purwa Negara dan Depati Sungai Penuh yang dibawa oleh Kiyai Depati Suta Negara kawan Depati Simpan Negeri serta Mangku Depati dan Pakih Muhammad itu yaitu yang diteguhkan Sebetulnya: ditegahkan. oleh Pangeran karena tertegah pada syara yang terlebih mungkir pada syara yaitu empat perkara pertama jikalau kematian jangan diarak dengan gendang gong serunai dan bedil dan kedua jangan laki2 bercampur dengan perempuan bertauh nyanyi dan jangan bersalah dan meja hantu dan syetan dan batu kayu dan barang sebagainya dan ketiga jangan menikahkan perempuan dengan tiada walinya dan barang sebagainya daripada segala yang tiada diharuskan syara hubaya2 jangan dikerjakan. Demikianlah titah duli Pengeran mintak kembangkanlah kepada segala Depati dan segala malin yang ada di dalam tanah Kerinci itu adanya dan barang siapa tiada mau mengikut syara maka hukumkan oleh segala malin dengan mufakat seperti hukum syara jangan disalah. Jikalau orang yang tiada mau mengikut hukum syara, maka segala Depati dan para Mangku serta mufakat dengan para Menteri, mengeraskan hukum syara itu adanya. Demikianlah titah duli Pangeran Sukarta Negara hubaya-hubaya jangan dilalui. Tammattulkalam bilachir wassalam.Adapun yang menyurat piagam ini Tuan Haji Imam Abdurrauf dititahkan duli Pengeran Sukarta Negara.14. Tanduk Bertulisan Rencong. Bunyinya: (1) hini surat tutur ninik tiga badik sapa galar hiyang ti(2) ga baradik surang bagalar sapasir babini ka batu patah mangada hanak(3) hurang hampat surang bagalar manti muda sapa hanak santap santap sapa hanak(4) sanayah ngada sakasah sataan ngadakan samacu samacu mangada muda bata(5) ngadakan sapipin dangkan sabar(6) ninik sagaliga ngada sahama ngadakan sacupak(7) ninik hiyang tiga ninik hutan tanah(8) batu lucun duwa dingan hujung pasir tiga dingan sakay biti tapam dingasa(9) di dus.dindang hutan hayang hapam ja(?)mba kalu di ba..rasama.tamamati.ma(10) hitu halah hutan ninik hiyang tiga ninik.dakan(11) hini.bagalar samahadi da hambik himara.(12) hanak sacupak mati (?) samaha babini kabatu pa(ta)h mangada(13) sadapat t (?)iba hutan talang samarap sungay tanga(?)da(?)(14 yung hutay sacupak sapa sapa(15) hiya riya tamanggung kacik(16) ya singa raja raja muda raja tamanggung dalam riya batang(17) hitu hurang duduk tatkala masa...(18) sapa manaruh tamba sa(19) tiya mandira hitu pa..(20) basirih banasi sapa hu..jurat hiya(21) juga paduka maraja15. Buluh Dua Ruas Bertulisan Rencong (lihat m. 15a) 16a. Buluh Dua Ruas Bertulisan Rencong, hurufnya lebih besar dari no. 15 (ruas no. 1) Editors Note: In the original this item is No. 16. We renumbered it to 16a because the following item was erroneously numbered as No. 15 (which we changed to 16b).(1) disini hih halah handih kanti sagala gadis babanyak hini(2) haku hini samaja halah niyan hurang tabuang hini halah halah nyanyi haku kanti(3) ngan di hika kanti hiyang hini hika babaik tinggan nunggu nagari(4) ..mi dusun laman hika kanti haku samuja hurang layang layir(5) ..yang layir halah kau hiya surat hurang bagalar malin(6) bajawat tangan handak mamilang milang hina diri handak(7) .tung sukat tubuh hawak hurang kasiyan hurang (bu?)pariba hurang(8) bahilang surang hurang disisih sagala banyak duduk sini hidak(9) (baka) nti hidak bakawan juga hagi lama badan haku sini sirih hi(10) bamudu lagi hih handih haih sais nyinta banar kau(11) tubuh pina hurang hidak bamumbang hagi salama hini hih..(12) hundih hiya hinduk malawan bapak hapa halah pi.kira(13) ya bapak sada salimbang sungay panuh hini hurang baja..la ka(14) ..juga hagi badan haku sini layak mamana (?)h hurang da.m(15) dusu)n laman hurang hini layak mangintang mata burungrang(ruas no.2):(1) disini kabanyak jangan tabaa baa hangkik hangk (2) jarambin tinggi mekuwas di sungay tanang hih haduh(3) hinyuk haih hini nyanyi tadi dimun barangkik(4) badan haku disini hati puwas talinga tarang duwa salari(5) n kau nyanyi juga sampai badan haku hundur diri(6) ni manumbuk padi paduman pacalang di tanjung pauh hitu hala16b. Buluh Dua Ruas Bertulisan Rencong. (yang dimaksudkan pada halaman 12) Editors Note: The original item number was No. 15. Ruas 1:(1) taralayang layir halah kau hiya surat satangan hurang kasi(2) jam talabih malu sabulan sataun Hini karana haku dibuwa(ng)(3) kanti sarapat muda dusun dua tiga babandung hurang manundung haku hi(4) lang hapat sagala bujang gadie sarata pula hurang tuwa manuntang haku(5) haut dari kami hini hah saishaduh hurang hundih tuwan mangapa hati(6) haku sapagi hini takira kapada hawak hanak lumang kasiyan na(7) manja haku hini hah sais..haduh hadik sagadis hanu kau hida(8) k haku sabut nama kau haku buna galar sahikan larang larang(9) ku napat samimak tabu hilir hantu mudik kamu dipatah buluh da(10) lam padi hih sais talarang haku sacak kau hurang panyahun baik(11) budi hurang pamamih baik basa salah hidak sabandung jadi balum tabarantung ba(12) dan haku sampay tabuwang kau tubuh dingan sanak hidak baguna kau (13) da badan haku hini kamana badan mangadu lang buh? haku harap kapada kau ka (14) u mangal (i) h lain pula situ barancur hati hati haku gila hidak tau suda (15)h lagi hih sais haduh tuwan junjung payung hagung hagung tulung haku hasan dingan (16) pacara hidak bulih jalan mangadu lagi hilir mudik hurang halah baji di ha (17) ku hini sapa sabap karana hitu cipak kapada badan haku hini hurang pangicuk (18) kanti hurang pangabis kata kau hiya hadik sagadis lindan hurang du (19) sun hampih hih sais hini pasan haku hiya surat kau diba cu hu (20) rang hagung duduk manyambah kau dulu kata hakan tuwan kau panguru bujang (21) hurang dudisin gada sudah satangan hurang bagalar satanggung kata satimbunruas 2: (22) malu samandi hupat kau hini tubuh la hini halah sabunga (23) n hurang bagalar sabujang lalay mangila hati kau hiya hadi (24) ka sagadis hanu kau burung piya barancur hati aku sabantar (25) hini salama badan haku sini hurang tuwa barusuh hati muda hadi (26) s halah camas hapa sabab karanan hitu takut hiya (27) it malang kami takut tabau randah bangsa takut tababut (28) randah tutur hah sais haduh huwih tuwan ndaya tapulang laha (29) mati haku sari hini ga kira kapada dagang mengandung jajak daca (30) ri tanah juju(n) haku mengusir sungay panuh muka tiba di du (31) sun gadang datang pula hurang nyarandayu manyurat guluing hini ha (32) ntah dapat hantah hidak dapat parapatak sura (33) t hiyang banyak hah saislah salah duwa mi (34) ntak hampun kapada guru kita mintak salamat kapa(35)da hali dingan.kepa (36) da tuwan kita mintak dibari paraja sampay ha (37) ku bamain sakali hini hiya burung pangila hati haku (38) sabulan hini hapa pula hati haku patang hini hati hiba (39) hidak tau sudah lagi hidak tau di dagang hawak hawa (4) k hanak manumpang numpang da kurung kau sudah satangan hurang bagalar hinta.(no. 16. Buluh.lihat hal. 12).(sambungan halaman 12)(7) h nyanyi hurang tabuwang tatumbuk halah hati pamaman panakan(8) barang disuruh jauh pula hih haih handih huwur halang gu (9) nung haih kapalang hidak kabaik hamak hundur ba (10) dan di sini hamak manunggu taluk rantay bagi taluk (11) hagi dihuni hagi rantar hagi ditunggu jadi rujah jadi ta (12) ri jadi hungka saramang putih jadi panunggu pamatang panjang datang halah hujan (13) n hapa di hujan datang panas kasih hungkama (14) ka bukanti kasih samang muka bakawan hidak hitu tabari su (?) (15)rang kau hiya badan hamak dihaji langar hijar hamak babijan17. Tanduk Bertulisan Rencong Tulisannya dua macam, huruf besar dan huruf kecil. Huruf kecil belum disalin. Huruf besar bunyinya:(1) hini halah tutur kami basuwa(2) dengan hacik turit(3) hajik maripat hacik gubah(4) kanduri malam batami di kami(5) balay hatat kamumu bajanji(6) kata ka bungkan(7) pandan ditagak pasiban bahatat ta(8) batang tang datang halah hacik turit membuwa tu(9) mbak kari(s) sarung gadi(ng) muka diya(baga)(10) lar datuk sungi hapi(11) dipatih nyampay manti da caya dima(12) .hanya dilatak cincin(13) .hacat ,nya18. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hunu tutur tambana ninik puyang barisi manusuk lu (?) rah bungkan pandan hiyalah (2) ninik siyak langin datang dari bumi minangkabau hiyalah turun ka kuta pandan(3) hiyalah mangambik ninik ami bagala(r) jayang baranay ngadakan hanak hurang sambilan - baradik sapa sapa galar (4) hanak hurang sambilan baduwa jantak batujuh batina bagalar si(5) yak mamahudun surang bagalar jang ngsi siyapa galar hanak hinyang batina bagalar na hukir surang(6) bagalar na hada surang bagalar na kuning surang bagalarnya na cupa surang bagalar na bukat surang bagalar na dayang(7) surang bagalar na macit hitulah hanak baliyaw horang sembilan sapa dihambik siyak makudun diya juga nga(8) mbik anak kiyai tamanggung dibaa balik ka kutapandan pah jang ngsi mangambik hadik bini syak maku(9) dun dibaa juga balik ka kuta pandan ninik na kuning dihambik dipati kuta bingin dibaa bal(10) ik kakuta baringin ninik na hukir hiyalah ninik dipati huda manggala ninik na dayang(11) hiyalah ninik bujang paniyam ninik na capa dibuwa laki ka tabing tinggi ninik na kuning dibuwa(12) lakisamanda surut katanah hiyang hadapun siyak makudun hitulah yang bagalar (da) datuk si (13) ngarapi mangadakan hanak hurang lima sapa galar kanak baliya mak guyang surang bagalar mak ga(14) dung surang bagalar lang (?) mala ut surang bagalar manin hamay surang bagalar na ka(15) dar (?) hitulah ninik kami ngambik nak ninik na hada bagalar(16) ..ja (ng?) pakir n mangadakan hanak sahurang batina maka matilah ninik datuk singa(17) rapi gugap hidak katuwan malakat galar datuk singarapi muka hada pah jang ngsi ngada hanak hurang li(18) ma (batiga?) batina badua jantan surang bagalar datuk singa rapi surang bagalar caya(19) dipati hitulah hurang bahutan batanah singan na (?) mudik singan hilir(20) barabatas dingan bujang paniyam mana batas di pamatang gadang matarakuta banta dingan kuta lula pandan sarump(21) un pauh sabatang sudah hitu muka bajawat dengan (?) huta (n) dipati batiga di tanah kamantan baginda(22) raja muda dingan riya gandun mana batasnya batu bagantung batang barakuk hilirny babatas dingan tu(23) nggak raja barajajak di palis sahumpun tatkala hitulah singa raja dingan patih pasak barabut(24) hutan mintak hukum bakas caya dipati singa rapi muka dihukum caya dipati singa rapi di mudik(25) hamaspun tamakan kata sudah caya dipati bajajak kepada pallis sarumpun dingan tunggak raja hukum labuh ka(26) ya?hujung tanah sarambung pukun babay jantan ka barahutan caya dipati mara sangkah (?) au(?)(27) r balarik sampung tarantak maka batamu dingan riya gagah hapa batas di dingan(28) riya gagah cupaka..maka babatas dingan dipati mpadun (?) dingan takati.satata salang balantak sa.19. Tanduk Bertulisan Rencong yaitu yang sudah disalin oleh tuan L.C. Westenenk di dalam Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde uitgegeven door het Bataviaasch Genootschap deel LXI (1922) blz. 101 106. Salinan itu dibandingkan lagi dengan tulisan pada tanduk itu; Berbunyi:(1) hassalamu halikun hiya tuwanku bari salamat hanak cuncung kaya mengarang tutur(2) tambana ninik puyang datu tatkala masa dahulu kapada hari satu bulan sapar haku mangarang tutur tammbana(3) ninik paduka barahala mengada hakan hanak hilang baduwa surang jantan surang batina nunggu pariyangpa(4) dang panjang dingan jantan tamanggung dingan batina dayang bulan dayang bulan dihambik makudun jada mangada ha(5) kan dayang baranay dayang pun hada makudun jada pun mati lama lama dayang bulan(6) buntin hidak balaki tarasa dingan sanak buntin dikaluar hulih(7) tamanggung kapada nanggari dilatak hikur pariyang padang panjang hanak oun hadu sapa galarnya hiya(8) lah bagalar puti hunduk pinang masak lama lama muku hada(9) pula mangada hakan hanak laki-laki hitu(10) halah hiyang baranama patih sabatang hadalah balay batiyang taras jalatang di pariyang padang panjang(11) barisi tabuh pulu pulut gundang silangguri lambin batatar hakan sagar hagung barantay hakan(12) dirinya hitulah paratandan sabatang taliyat kapada tama(nda)nggung panakan saparati hi(13) tu rupanya kabaar muka barakata tamanggung kapada datuk lamin panggin hadik haku hiyang(14) tiga baranak hitu baa pulang masuk nanggari hanggak dayang bulan maninggankan (nanggari??)(15) tamanggung lama lama barakah barabut hanak hulung muka malutar patih masak mu(ka) ma(na)ngis dayang bulan balas pula muka dihambik turak(17) basi muka dituwuk patih sabatang muka lukalah kapala patih sabatang maka dibuwat(18) puti hunduk pinang masak dingan turak basi tarasa luka sapara(19) ti hitu hajar hinduknya kapada puti hunduk pinang masak(20) bai hundur haku di sini muka barajalan halah(21) patih sabatang muka ditamban kapada baginda bang(22) ngsu sabujang lamik pun datang muku taba (23) alah talur(24) hayam hulung muka barajalanlah patih sabatang tatkala hitulah turun(25) ka tanah karinci napat di talang lukan di humah singa laga hanak dipati(26) buyut lama lama (27) tarasa hilang dingan sanak diturut hulih dayang baranay dingan puti(28) hunduk pinang masak sarata dingan hurang panginang tibanya di danaw banta taliyat kapada(29) padang hiyang huja likalah di sana muka dibuatlah dusun laman disana kota limaw mani(30) s lama lama datang parapatih sabatang tiba di danaw banta taliyat kapada dusun singgahlah disana(31) muka nayik kadatas balay taliyat kapada hurang muda di hatas balay muka turunlah(32) dayang baranay dingan puti hunduk pinang masak mabaa racang hamas muka manyirih hurang(33) hurang muda hitu muku likalah hurang muda di situ muka salalu nikah kawin(34) dingan puti hunduk pinang masak lama lama muka barakatalah pa(35) tih sabatang kapada puti hunduk pinang masak mintak di(36) cari hakan kutu haku muku dicarilah hulih puti hunduk pinang masak taliyat kapada pa(37) rut di kapala laki muka baratanyalah puti20. Tanduk Bertulisan Rencong Sambungan no. 19 (Tijdschr. Ind. Taal- en Volkenkunde blz. 106-110)(1) muka baratanyalah puti parut hapa di kapala tuwan haku hini parut luka dituwuk kakak haku puti hunduk(2) pinang masak diyam di pariyang padang panjang jakala itu hiyalah haku numuk tatkala masa hitu tadangar di kata hitu taulah(3) kapada dingan sanak diri muka barajalanlah patih sabatang puti hunduk pinang masak dingan dayang baranay pun barajalan(4) lah pula tingganlah pula kuta limaw manis lama lama tibalah di sungay kunyit ninik malin sabiyatoslah pun (5) sarumpaklah pula di sungay kunyit dingan sabujang tandang hadapun puti hunduk pinang masak(6) barajalanlah ka indapura dayang baranay tinggan di(7) ngay kunyit lama lama jadilah ninik malin sabiyatulah dingan dayang baranay nabang nabaslah(8) mamarit mamangganlah bakuta barancalah di sana tatkala hitulah baranama kuta pandan pikir malin sabiyatulah(9) muka dijadikan hanci madah dingan sagait sabujang satandang jadilah dingan sakamah malin sabiyatulah bagala(10) rlah siyak langin sabujang tandang jadilah dingan sapasir hanak pak baji di kota lisut hadapun si(11) yak langin mengadakan hanak hurang sambilan sapa sapa hanaknya hiyalah jang diwar surang jang hari hitulah dingan(12) jantan dingan datina hana hada surang sahukat surang na dayang surang handir baringin surang hana bunin surang(13) hana capa surang hana hukir hadapun handir hukir handir handir baringin diyamlah di ku(14) ta bingin handir kunin handir capa lalulah ka tabin tinggi handir kuni(15) n tinggan di tanah hiyang handir dayang diyam di kuta ranah(16) hurang hampat tinggan di kuta pandan lama lama pagilah siya(17) k langin baramu di patang galanggang matara duduk duduk(18) ninik siyak langin(19) maliyatkan hacik madah manarah dibuwat kapin muku disangkutkan hari pun(20) patang labih nasi digantungkan siyak langin pun balik paninggan hitu liba(21) r talapak datang taliyat kapada kapin muka dihambik hapa pulanama hini muka di(22) sarung kapada lutut kadunya hari pun malam siyang hari siyak(23) langin pun datang dinga hacik madah tadapat ka(pa)da hurang sahurang handak dibunuh di(24) hacik madah jangan kata siyak langin jangan haku dibunuh tuwan di(?)mun hidak ha(25) ndak kau dibunuh mana kadiyam kau aku diyam di hulu pematang galanggang kaiyam haku hamuhlah (26) pagi maliyat kadiyam kau muka dihambiklah hutan muka ditalilah pinggangnya muka masuk di gunggang batang muka dihambik bininya hampat baranak sapa(27) galar kau hakulah bagalar libar talapak biniku bagalar lambin tali(28) nga hanak hiyang batina bagalar salakut dingan jantan bagalar sajinguk muka sibaalah balik(30) ka rumah siyak langin muka tadangarlah kapada handir hukir muka datang ke kuta pandan bakatalah ka(31) pada bapaknya siyak langin budak hini hakulah mintak handak haku dijadikan hanak(32) salakut hini muka dibaalah balik ka kuta bingin lama lam muka piki(33) r siyak langin dijadikan hanak tadi singarapi(34) (sudah robek; tak dapat dibaca)21. Tanduk Yang Bertulisan Rencong; sudah terbakar; yang masih dapat dibaca bunyinya:Tamanggung.. datukmaninggankani hunduk pinang masa22. Surat Tulisan Melayu pada Kertas Piagam daripada Pangeran Suta Wijaya, tahun H. 1116. Bunyinya menurut salinan Guru Abdul Hamid:Ila hadaratan nabi salla llahu alaihi wasallam.Telah seribu seratus enam belas tahun surat wijaya digaduhkan kepada Depati Payung Negara raja kepada bulan Rabiul awal kapada dua lapan likur hari bulan..kepada mestika emas jatah jati rupa atau juga .yang kepada ketika itulah duli Pangeran Suta Wijaya meng(g)aduhkan piagam kapadaraja yang empunya..jikalau diladangkan oleh Dipati Payung Negeri Sungai Penuh dengan Ngabi Teh Setia Bawa didalam Bukal Pandanoleh dipati. Jikalau dipati melidahkan didenda pancanya Dipati Payung Nageri sama sementeri salupak sedanau..semerah sementerinya denda empat tahil.mengubah seperti didalam piagam..dan barang dimusti diperoleh dibari Allah subhanahu wataalala.23. Surat Tulisan Melayu pada Kertas Piagam tahun H. 1100? Bunyinya menurut salinan Guru Abdul Hamid:Anya ini surat hijrat nabi salla llahu alaihi wasallam. Ini Piagam Pangeran Suria Karta Negara tasarah pada Dipati Payung Negariseluruh Bukal Pandan dalam Sungai Penuh, sulu silirnya, sereguk airnya, sekepal tanahnya, seekor ikannya, silupak anunya, sepaya sebangkuangnya, kayu pingkuk kayu secupak segantangnya, anak jantan anak batinanya, seputih sehitamnya, sen-denda setianya, panjang kalamnya. Ada maka dalamnya depati yang berempat empunya. Hubaya2 jangan dilalu. sanah 1100 tammat Perkataan sanah 1100 tamat itu lain tulisannya daripada tulisan piagam itu.).24. Tanduk Bertulisan Rencong Bunyinya menurut salinan Guru Abdul Hamid:A. Surat kasar:(1) hah hata singgan sini nangi malawan(2) tuan di.nas(3) dala sakampa dilawar(4) rang dibanya kala sagala(5) .kipawa dui dangan(6) turun kamara di(7) dalam(8) kapanas nya.tabu(9) hurang tuwaSurat halus:(1) karana surata(2) ma.maka..(3) surata riya mahu(4) ka(5) karana surat cayadipati kanati hiya bangsu kalawan patih mandiri hakan tati kalu hurang(6) tatasuwa katalah di hulu mangampun hurang tala jawa tat kala duduk di kuta ratatka maw dita(7) baha nanas ditabang ba tamadak ditawa disat janji samaya halam mati kabun mati mahu susak(8) janji samaya tatkala hundir siyah dikata kini limawas hakang babali hanawan ka babalik mada(9) k hakang babalik tatkala pacah handir musuh hapa kata lar (i) tidak damun tidak padah karanat musuh(10) bahanyak dari sani janji samaya his lah bunyi janji samaya(11) hupang tu samasa di hulu sihapa manyurat hiya magap malaka hitu halah(12) hini pula surat tatkala budak baracakak hini janji sama ya kita(13) tatkala hurang banatah kaduwa duwa hani janji samay..kitatatkala hurang kupah salah mati juga atkala hurang(14) tihada kasawan laking hutan tatkala hurang malut hulu jaga sapa tahu hurang ma.k ka humah hanak bini.(15) hurang tatabahu mati hutang kiyan tatkala hurang manyamun(16) hukun raja muda kala tuwan cayadipati tatkala dipati hampat manangar hukun(17) pangiran sada hitu halah hukun(18) karana gugur parah haya dipati hampat(19) .lu hurang nadih da capu ca hungah hanga hacada dipati(20) ka hiki sada karaya mandanda ja..tatkala(21) nahudahSurat kasar: (1) sinjampa talas tasurat riya lubalang lawan riya bangsu luka hanak(2) nya hanggak menangar kata hurang tuwa budak barasiki(3) sama budak sudah dipampasnya diya mada tiri satahin(4) tiyang balah tapi patayih lama hilang di riya bangsu di(5) hadak sabukan diri sapa dingan mala(6) rat lila magaSurat halus:(1) samua(2) tatara gatas(3) tatu tangkasih karana(4) na sangka kampangkang kapada rang(5) tatas tida pada jang(6) mada ngambak bala----------------Tambahan Bab A (Mendapo Limo Dusun) Lain daripada pusaka yang tersebut diatas ada lagi pusaka diperlihatkan orang kepada saya di Mendapo Limo Dusun, tetapi tidak bertulisan, yaitu:1 (satu) keris, berasal dari Siak, disimpan Datuk Caya Depati Kodrat, Dusun Baru Sungai Penuh.1 (satu) mata tombak berasal dari Siak, disimpan Datuk Singarapi Sulah, Dusun Ampeh Sungai Penuh.3 (tiga) pecahan tanduk, disimpan Depati Payung, Dusun Pondok Tinggi.

Table of Contents1. B. MENDAPO RAWANG 2. 1. 25. Tanduk Bertulisan Rencong 2. 26. Tanduk Bertulisan Rencong 3. 27. Tanduk Bertulisan Rencong 4. 28. Tanduk Bertulisan Rencong 5. 29. Cap Daripada Perak Tipis, bertulisan Melayu 6. 30. Tanduk Bertulisan Rencong, Dua Bagian 7. 31. Tanduk Bertulisan Rencong 8. 32. Pecahan Tanduk Bertulisan Rencong 9. 33. Kertas Lama 4 Lembar Bertulisan Melayu 10. 34. Tanduk Bertulisan Rencong 11. 35. Tanduk Bertulisan Rencong 12. 36. Tabung Buluh Bertulisan Rencong 13. 37. Tanduk Bertulisan Rencong 14. 38. Tanduk Bertulisan Rencong. (Sambungan no. 27) 15. 39. Tanduk Bertulisan Rencong 16. 40. Tanduk Bertulisan Rencong (sambungan no. 39) 17. 41. Kitab Kecil Daripada Kertas 16 Muka Bertulisan Melayu 18. 42. Surat Tulisan Melayu pada Kertas 19. 43. Surat Tulisan Melayu pada Kertas. 20. 44. Surat Tulisan Melayu pada Kertas 21. 45. Surat Tulisan Melayu pada Kertas 22. 46. Cap pada Kertas 23. 47. Tanduk 24. 48. Tanduk 25. 49. Surat Tulisan Melayu pada Kertas 26. 50. Sebuah Kitab Kecil, Tulisan Melayu pada Kertas 27. 51, 52, 53. Tiga buah tanduk dengan tulisan yang tidak terbaca. 28. 54. Kertas bergulung, bertulisan Melayu. 29. 55. Surat bertulisan Melayu pada kertas 30. 56. Sehelai kertas 31. 57. Surat bertulisan Melayu, kedua belahnya ditulisi. 32. 58. Surat bertulisan Melayu pada kertas: 33. 59. Surat bertulisan Melayu pada Kertas 34. 60. Buluh dua ruas, bertulisan rencong 35. 61. Kertas lama bergulung 36. 62. Tanduk bertulisan rencong 37. 63. Tanduk bertulisan rencong 38. 64. Kertas bergulung bertulisan rencong 39. 65. Kertas bergulung bertulisan rencong 40. 66. Surat bertulisan Melayu pada kertas 41. 67. Surat bertulisan Melayu pada kertas 42. 68. Surat bertulisan Melayu pada kertas 43. 69. Surat Bertulisan Melayu pada kertas 44. 70. Tanduk bertulisan rencong, tiga bagian. 45. 71, 72. Dua tanduk 46. 73. Tanduk bertulisan rencong 47. 74. Tanduk bertulisan rencong 48. 75. Kitab Agama daripada kulit kayu, ditulisi dengan huruf Melayu. 49. 76. Ketika, dituliskan pada kulit kayu. Belum disalin 50. 77. Kitab agama daripada kulit kayu, ditulis dengan huruf Melayu. 51. 78. Kitab daripada kulit kayu bertulisan Melayu 52. 79. Tabung buluh bertulisan rencong 53. 80. Tanduk bertulisan rencong 54. 81. Tanduk bertulisan rencong 55. 82. Beberapa lembar kertas bencetak 56. 83. Selembar kertas yang bercap: Muhammad Syah Indrapura. 57. 84. Tanduk bertulisan rencong 58. 85. Tanduk bertulisan rencong 59. 86. Surat bertulisan Melayu pada kertas (lihat gambar no. 39) 60. 87. Surat bertulisan Melayu pada kertas. (lihat gambar no. 38) 61. 88. Surat bertulisan Melayu pada kertas, lihat gambar no. 37 62. 89. Buah baju keemasan 63. 90. Tanduk bertulisan rencong 64. 91. Kertas dua gulung 65. Tambahan Bab B (Mendapo Rawang). B. MENDAPO RAWANG Bujang Pandiang Alam Lapang, Desa Kuto Bento25. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini tutur ninik manunggu bungkan pandan sahulu sahilir sapa manunggu ninik (siyak?)(2) langing sapa bini dayang baranay datang di gunung kambang ninik siyak langing da (atau di?) ba di banangkabay mambaa da (nga)n(3) (surang?) ninik dayang baranay mambaa dangan surang batina dikawin hurang baduwa hi (tu su)dah kawin di..(4) ninik siyak langing ngada hakan hanak caya dipati hitan halah hitan muka batuh ninik siyak langing (ngadakan?)(5) ka (?) hurang sabilan (na?) caya dipati mangada hanak hurang sabilan hanak hurang sabilan jadi bagih hutan tanah (mbat.?)(6) pangkat nunggu kuta baringi handir hada manunggu kuta samurut handir duyang nunggu tanah sulat handir(7) nunggan nunggu karamantan halang maut munggu hayir hangat kiyali pati (?)..(8) sungai tutun handir mahun menginat hutan barabat handir cicit(9) manginap hutan tanah hiyang handir maa ngingat hutan tanah kampung mangada(10) ranak raja pilih handir diyandi gunung dangung mangingat hutan(11) di samirah ngadahan hanak riya rigah(12) sada hitu hurang manyambut hu(13) sudah manyambut hutan(14) caya dipati bapantak bajajur (atau jir?) hiya halah ku..(15) bapa paki gajajir hiya hu..(16) r hiya halah tunggak raja.(17) ra jadi puti makura gadang hidung hitu judu caya dipati..26. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat tutur takala masa dahulu (tu) run di kuta baringin hadapun(2) handir pangkat sapa laki handir pangkat sanginda panjang sapa hanak bagalar sapangkat(3) sapangkat tadi mangada hanak hurang tujuh sapa hanak dingan tuwa bagalar handir hunut(4) sudah handir hunut handir mulan(5) sapa hadik handir mulan handir gadang sapa(6) hadik handir gadang salih mandayu sapa handik salih manda(7) yu mangku garang sapa hadik mangku garang manti manih hadik manti manih ma(8) ..saka hitu halah galar hanak sapangkat hurang tujuh hanak dingan tuwa tadi bagalar(9) handir hunut ngadakan buyang pandi(10) yan batampat kuta baringin sudah hitu mangadakan dipati singalaga hada.i.bujang pandiyan(11) mamagang hutan tanah menganau hutih batih si(12) ngan mana hutih batih hiyang di(13) ..pa ga silan (:singan?) batu balarik tangah laman riya lamalan lalu mara(14) sakungkung mati man (u)ju bat(u) bahakuk singan situ hutan bujang pandi(15) .jan di mudik sapa kanti babidi hijalah riya gamalaw riya lurah(16) sapa pula dingan di dilin (:hilir?).(17) caya dipati singarapi kanti bahutih babatih sama tangah.(18) singa raja hilah(19) hadapun ninik dayang baranay datang di gunung kambang maa dangan sakarami giba(20) ..dusun di kota pandan datang pula siyak langin di bangngkabaw maa dangan sakarami(21) gi hitu laki dayang baranay ngada.(22) hanak hurang sambilan dibagih hutan hurang sambila(n)(23) ga(atau ha?)tu di samurut handir hada mangingat hutan samurut(24) .sulak handir biyang mangingat hutan(25) sulak karamantan ha(ndi)r nunggu ngingat huta(n)(26) situ(27) hayir hangat halang laut mangingat(28) hutan situ sungay tutung kiyaI (?) putih mamagang hutan(29) sana kuta tabat hanyir hanan mangana hitan(30) sana hiyang handir cicin mengingat hutan situ(31) tanah kampung hand(i)r kawa mamagang hutan situ samirah(32) handir gagah hutan sa la? dihingat(33) hitu halah hutan dingan sambilan.27. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat hurang manunggu kuta baringin sapa manunggu nd pangkat(2) sapa laki sanginda panjang sapa hanak sapangkat sapangkat ngada hanak hurang(3) tujuh sapa bilang hanak salima dayu mangku garang manti manis malin suka sada hitu(4) hanak jantan hini bilang hanak batina batiga sapa nama samulan(5) sudah handi gada sudah handir hunuk handir hunuk ngada(6) kan hanak bujang pandiyan batampat di kuta bari(7) ngin bujang pandiyan hitu(8) halah butas babartas dingan(9) hiya luhah singan pinang balarik lalu ka jambu saka lalu ka ba(10) tu balarat tangah huma riya gamalar(11) lalu mara sakungkung (ma)ti lalu ka batang dikuk situ huta(12) s batas bujang pa(ndi)jan dingan caya dipati (13) singa ka(?)h(14) sapa di ngan sanak bujang pa(ndi)yan batampat di kuta ba(15) ringin hiyalah haha(?)nduh (hanak)(16) ngada hanak bujang panda.(17) di laman di kuta ba(ringin)28. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat tutur kuta baringin(2) n ninik haku hurang tujuh(3) sa dingan ninik handir pasa duwa ding(4) n ninik handir hunut tiga(5) dingan ninik handir taha(6) ampat dingan ninik tamangku ga(7) rang kalima dingan ninik(8) masin suka hanam dingan(9) ninik mapiyanih tujuh dingan salih mandayu(10) ta halah halang pasah kuta ba(11) ringin hini para(?) (ga?) ba(12) tas dalam kuta bari (ngi)(13) n ninik patih mandayu sada(14) ta singgan pauh manis d.(15) ka jambu saku mara sapa ca (atau ha?) jaja(16) k dari pamatang pinang datang ka tengah huma riya gamalar data(ng?)(17) kalap hana husa mada kuma datang ka mahuh (?)(18) r tarapuhangladakapaca dingima(19) barakidik la hini tidik(20) bakani humanti dari dar danga janga29. Cap Daripada Perak Tipis, bertulisan Melayu Al-wathik bi.Allah al-azim Sutan Seri Maharaja Diraja Sutan Abduljalilalmarhum.

Tamae Nyato Negeri, Desa Kuto Lulo30. Tanduk Bertulisan Rencong, Dua Bagian Bagian yang pertama bunyinya:(1) hini surat tutur bujang paniyam di panti sarata(2) pamangku tiba kapada bujang paniyam mangada hanak laki-laki batiga batina surang bini patih(3) mudayalah bi patih suka nagara(barangkali masih ada sambungannya yang belum disalin).Bagian yang kedua bunyinya:(1) hini surat tutur bujang paniyam sarata jadi dingan dapati sarata pamangku sarata da(2) tuk caya dapati tah(?) bujang paniyam mangadakan hanak hurang hampat surang laki-laki batiga(3) batina surang bini tandang juwara surang bini patih suka nagara diyam di kuta lima sarin(4) surang bagalar canti bamiin samat diyam dim sarata ca(ya) dapati tanah kamun(5) mangada hanak surang muka mati tini (:bini?) di kamun(6) surang bini patih muda diyam kuta ranah(7) muka d(i) bawanya mudik jadi singa raja madapat hanak hurang mpat(8) surang jara bangsu duwa dingan patih katakan hanak sadayang bunga padi baduwa dingan ninik ngkak(9) berapa hanak jadi singaraja duwa hurang surang ninik hitam(10) surang ninik ngsu sada hitu tutu(11) rnya31. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat janji nin..(2) hiyang dapat buwah dusun mana ka(3) ya jaka ba(pa?) nas takirang kata cacak..(4) kurung kanda baray hinggung pauh kandang ma.(5) takan kapada hurang hampeennya karabay mintak.(6) dimakan karabay kandak silih hanya satj..(7) karabay makan padi jalang juga hurang hamp(8) ntak dikurungkan karabay padi basi.(9) lih juga jalang tuwa hanya marak(10) dikurung kara(11) bay masik sekali lagi kal.(12) hulih lami jangan kami diya..(13) bunuh mati samati tidak bab..(14) mpas padi basilih juga.(15) lam hari karabay makan padi sapa.(16) rat jakala siyang hari karabay mak(an) pa di(17) mpih mati babali padi tidak basilih ka.(18) dak takurung katakan kapada hurang ma(la?) lipa(19) kalu padi dimakan karabay karabay.(20) pauk padi disilih(21) hitu kata su(22 rat32. Pecahan Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat tutur kuta bar(2) haku hurang tujuh (ba) radik sadini nini..(3) pasa duwa dingan ninik handir hu..(4) dingan ninik handir taka hampat(5) ninik pamangku garang kalima dingan.(6) malin suka hanam dingan sa..(7) yu tujuh ninik manti manis sa(8) hurang patah kuta baringin hini n..(9) r (atau ri?) mangit pabatas hutan tanah(10) singgan pauh manis datang ka jambu sa.(11) dari pamatang pinang datang ka tangah huma(12) dingan r(i?) ya mangalih sada hitu hal..33. Kertas Lama 4 Lembar Bertulisan Melayu Bunyinya menurut salinan guru Abdul Hamid:Bagian pertama: (isinya hampir sama dengan tanduk No. 30)Ini surat tutur bujangdipati serta pemangku singa rapi.tiba kepada bujang paniang mangada anak orang empat, surang laki2 betiga perempuan, surang bini tandang juara, surang bini patih muda, ialah di kota limau serin, surang bini patih suka nagari diam di kuta rendah, anaknya laki2 bergelar canti bamiin samada kamaka mati bini di kumun maka dibawanya mudik, mengambik singa raja, medapati anak orang empat, surang juruba, bedua dingan patih, betiga dingan si dajang bunga padi..berapa anak.singaraja dua..amsu sada itulah.Bagian kedua: bahasa Arab.Bagian Ketiga: Ketika lima, bahasa Melayu.

Singaraja Pait, Dusun Tengah34. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini surat tutur hinik singaraja(2) mada hanak hurang hanat tatkala masa hitu(3) sapa galarna hiya juga ninik dayang dawa di(4) ngan ninik ha (ci?) uk tiga dingan(5) ninik hitang hampat dingan ninik(6) tandak jura lima dingan ninik(7) pajinak hanak dingan ninik patih(8) mudata janji ninik nasanitjar hasan singara(9) ja dilir halah sambuwang hanak hanya hurang ha(10) nam hitu halah pasak singaraja ninik(11) dayang mangada hanak singaraja gada ninik(12) hangku mangada hanak datuh saka raja ntandan ju(13) hara mangada hanik cucung raja mungga nanang nanang(14) ninik hitang mangada hanik cucung singa(15) raja diyam di kutabakarak hada(16) mada hanak cucung singaraja diyat(17) kuta karak sudah tamat(18) surat tutur singaraja datung(19) saka raja35. Tanduk Bertulisan Rencong (1) bissamilah mujur batuwah kara(2) na haku malatakkan harang tutur hiyang(3) paratama ninik dalam tanah samu(4) rut hiya juga tuwa hakir datang(5) dari binang kabar hitu halah hiyang(6) paratama dahulu siyapa bini hanya(7) hiya juga puti sani mangadakan ha(8) nak saurang hiya juga nini hulat(9) mangadakan hanak balima siyapa(10) gelarnya tuwa baginda lawan ha(11) wang malila tiga tiya caya hampat di(12) ngan saladung siyah laki hanya(13) hiya juga patih jadi lima dingan(14) sapicit sisapa laki hanya hiya(15) juga tuwa saih siyapa hanak ha(16) hiya juga parajinak kadayattan siyapa bini hanya hi(17) ya juga sabalas mangadakan hanak ti(18) ga hurang siyapa galar hiya juga sa(19) hidut kalawan pak mamangadakan(20) suluh sakilah lawan para(21) jinak siyapa dikata ha(22) kan dalam tanah samurut hiya juga hi(23) nduk sabuk di dalam bungkal pandan si(24) yapa dingan dikata hukan hiya juga suluh(25) sakilan talalu pak jang malu lawan hinduk(26) sabapak lain induk apa nama du(sambungannya disebelah kanan: )(27) sunnya hiya juga.(28) tanjung gantin apa nama su(29) ngay hanya hiya juga.(30) sungay sampun ninik.(31) sangan sirah (ma) ta.(32) pita halah namanya

Ria Bungkan Pandan, Dusun Kuto Dian36. Tabung Buluh Bertulisan Rencong Sebuah Tabung Buluh Bertulisan Rencong, berisi kertas bergulung yang bertulisan rencong pula. Tulisan pada tabung bunyinya:(1) mak dangari dari duwa sa(2) liri kau pantun sarindi(3) t tabang bakumpal jatuh ba(4) kumpul damalam pada sa(5) dikit hada manasul ha(6) dak di mulut dalak(7) hati malayu di tanjung payung putuh kapayang pa(8) tah tati ..mpa dimu(ng) sabap la(9) yu karana patuh sabab layang(10) karana hampa hidi halah tanggal(11) di baluh dimun hada hurang ma(12) maca mintak bari sirih sa(da?)kapu(13) mr kaca ciruwi taruk bula(14) tarabangun hulih hati haku hiyang riyang(15) riyang baba ur jangan hiba hi(16) ba di huntung hidak banar sa(17) dung di hutung hidak baik(18) halang gila kau(ng) hiya tubuh gi(19) la handak mantaw harang hagung(20) bapahun kitahiya tubuh ba(21) rakit badinding kipang kambang(22) halah bunga salangguri basaki(23) t dagang manumpang bukan siTulisan pada kertas itu tidak dapat dibaca semua, karena kertas sudah koyak-koyak dan gambarnya (no. 25 dan 26) kurang terang. Yang masih dapat dibaca ialah:(1) s/d 7 tidak tertulis)(8) hitu hi sai(9) s jatuh(10) k halir ma (11) simbat manik (12) putus tali(13) s/d 18 tidak tertulis) (19) lu tubuh hurang kasi(20) (ja)n haku kini ha (21) dik sagadis (22) tidak tertulis(23) ..lubu(24) k hati tapiyan (35) haku hi(25) .nyawa (36) ni(26) ngsir ngan tulang (37) nyanyi(27) .hamas mar (38) kacik(28) i halah nyawa mar (39) .iga(29) i halah (40) ..dihu(30) .junjung (41) limbur (31) ..satu (42) = (tidak tertulis)(32) dua kau hadi (43) = (s.d.a)(33) k hurang panyuda (44) kacik(34) h hati haku(no. 45 s/d 87 tidak tertulis)

Depati Sungai lago, Dusun Kuto Baringin37. Tanduk Bertulisan Rencong (1) hini tutur hurang datang buk(i)t pariyang padang panjang puti hundut pinang masak(2) baduwa pabisan puti dayang baranar barajalan hurang baduwa pabisan hatu (atau ba?)ka kuta(3) (ingin) lima manis kapada dana banta kadiyan puti hunduk pina(ng) masak(4) baduwa dingan puti dayang baranar maka datang bujang nampuh surang hindah sahurang bihi(5) mba singgah ka rumah lalu pajaka ka rumah hitu barakata halah haku jantam hika batina ma(6) nyimbat puti hunduk pinang maska muka jadi kawin muka lama(7) hitu dingan jantan mintak didalak kutu hitu baratamu parit kapala ka(8) mu hini mukas manyimbat hanya ditajang dingan(9) turak luka haku muka manyimbat dingan batina(10) h(i)ya halah haku manajang dingan turak(11) muka tahu dingan sanak(12) lapas jari di kapala hitu muka malu halah kapada dingan sanak hitu(13) muka diranggut hambut balik ka rumah hitu dikirat rata ba(14) nda muka ba(15) jajalam puti hunduk pinang masak baduwa dingan puti dayang(16) baranar lalu ka kuta ranah muka naat pala kuta bari(17) ngin barakukut(?) di kota baringin muka baraja(18) lalam lalu ka kota kunyit bakukuh dari situ muka datang tuwan(19) saih samiluhalah baratamu halah di kuta kunyit kawin tuwan sa(20) ih samiluhalah dingan puti dayang baranar muka barajalam puti(21) hunduk lalu ka gunung hintan tangah laut muka hada hanak puti dayang(22) ba(la)ranar dingan tuwan saih samilu halah ngada hanak huran sa(23) bilan baduwa jantan batoju(h) batina hini galar dingan jantan(24) bagalar hajang ri hajang hangsi hini galay(25) hiyang batina hurang tujuh hitu surang bagalar handir bingi surang bagalar handir(26) caya surang bagalar handir hukir surang bagalar(27) handir macit surang bagalar handir campa surang bagalay handir(28) kuning batujuh handir hanyu (atau ndu?)h baduwa balik ka kuta baringin(29) tumbuh kuta baringin papun kawin(?) handir(30) bingin ngambik dipati riya dag(u?)(31) handir caya kawin dingan dagang(32) dapati harik dipadu hurang bana (sambungan lih. no. 38)Tulisan yang melintang dekat tepi tanduk itu:suruh suratkata janatutur ninik hurang ku (ta)ringin38. Tanduk Bertulisan Rencong. (Sambungan no. 27) Bunyinya:(1) hurang banang kabar hurang baduwa hitu bana(ng) kabar barapa hanak handir bingin(2) baduwa jantan surang surang batina surang bagalar dipati hular lala dingan itu(3) batina hitu baranak jantan surang pula batina hangan jantan hitu bagalar(4) patih madiri hanak dingan batina bagalar handir (hah?)(5) landun tiba kapada handir caya baranak baduwa surang jantan surang batina hah hitu hitu(6) ba(t)ina hut(oe) baranak jantan banak batina(7) tu bagalar handirmulam dingan jantan bagalar bujang pani(8) paniyan hitu hiyang baranama manti gara baduwa hitu(9) muka hada malim suka muka hada pamangku bulih hada pula makuta garang muka turun dipa(10) ti sunga laga tiba kapada padun sati mananti hitu barama hanak(11) handir handun muka turun patih madiri turun di hatih kuta hari(12) baringin lalu pada pamantang galanggang lalu ka kuta ba(13) dang lalu kasawah riya gamalar lalu ka tangga riyang(14) gamalahitu pantak patih madiri dingan manti barapat muka bara(15) jalan lalu kajambu sakampun(16) batamu (:batamu?) dingan raja namangsa tabaa halah raja namangsa lalu ka lubuk(17) tjambun balarik lalu kamara sakukun mati lalu ka padin(18) sama(ri) nanti muka turun bujang paniyan lalu ka kuta(19) ranah barajalan lalu kapada padun sari mananti lapas lalu(20) baracaray lalu ka kuta hauy pati sungay laga dingan patih(21) madiri barajalam lalu ku(22) ta tapurun hanak handir malam manjadi di(pa)ti muda malim suka jadi(23) mangku muda cucung hajang hangsar hitung jadi datuk caya dipati mamarit mamanggan(24) dipati sungay laga dingan patih madiri salukur sabuah di(pa)ti(25) muda dingan dipati sunga(y) laga mangku muda sama halah mamalir(26) mangku bugulir bahutang tanah patih madiri bujang(27) payan mangarah mangajin (sambungan lih. no. 39)39. Tanduk Bertulisan Rencong (sambungan no.38) bunyinya:(1) muka sudah manibalung manibaju maka talar ha.ki dipati cucung dipati hanak(2) pamangku cucung pamangku hanak dipatih sungay laga hanak panakan dipati muda hanak(3) panak mangku muda sada hitu hurang talaras tanjur muka naih janan muka halar dipati sungay.(4) laga dingan dipati muda lalu ka tanah sagara hagung ma(ng) dapa lagi di tanjung karaba jatuh maka.(5) baratanya(?) pangiran kapada dipati muka babita dipati muda mangata datuk caya dipati panday ma..(6) rang mati di dalan kubur jangan kata dipati sungai laga muka babita juga dipati muda muka barakata pangi(ran).(7) mbang mana dantak caya dipati maka hilar dantak caya dipati(8) baparau bakajang canday maka tiba di tapiyan ma(9) (ngga) mana datuk caya dipati panday nanyi hurang mati kabaranya pangiran kada datuk(10) dalan kub(u)r maka kata datuk caya dipati mana bulih(11) mananya hurang mati dalam kubur mabalik lalu ka rumah maka batanya(12) pangiran kapada datuk caya dipati panday mananya hurang mati di dalam kubur mana bulih(13) sagu (atau lu?) lin batang bakas dipati manangis hanak panakan dipati hidak tuwi (atau u?) s hajar mata(14) na surang hitu hanak panakan galak hilay jadi tapuk tari jadi surak saray(15) muka hilir pula dantuk caya (da) dipati malapas hutang taba(16) a karaba jatang badur hayan kurak panjang hikur puyuh panjang dangus lapas(17) halah hutang sagulan batang dingan(18) hitu jadi dipati satuwur dingan galak(19) hitu jadi dipati suka baraja muka pati satuwur tinggan(20) di panawas dipati suka baraja balik ka tanah rawan muka lama malun patih madi(21) ri bujang padiyan kapada dipati sungay laga(22) dingan dipati muda dipamangku mada majawat pulan patih(23) madiri bujang paniyan muka kapada mangku muda muka kir dipati sungay(24) laga dingan dipati muda muka himba ninik hambuk(25) ninik hambukpun tiba.luku pa? dipati dani jadi riya dibalan tanah rawan(26) mu muka kata dipati jangan kata dipati sungay laga hani galar bagalar hiya digala(27) mati gara maka kata mangku muda jangan ba(28) muka digalar tiya diba(29) lan kuta baringin (sanbungan lihno.40)40. Tanduk Bertulisan Rencong (sambungan no. 39) bunyinya:(1) maka balik ka kuta baru riya di balan maka pula da.(2) riya di balan dingan patih madiri dingan ri(3) masak pamintak dipatih madiri cucu huyar di (r)iya dibalan..(4) baru maka lama mati dipati sungay laga sangak(?)jadi dipati sakacik surang jadi dipati(5) punjung janak maka barabuk dipati sungay laga dingan dipati muda(6) dipati punjung balawan dipati muda barabuk sarah jajah naik hidak sudah kapada manti(7) muka barajalan ka tanah hiyan muka tapak hamih sahamih hiyan hidak(8) sudah lalu ka sagara hagung rapat pula di situ hidak juga sudah maka sampay halah(9) ka pengiran muka batutur dipati punjung maka kata(10) mana dipati sungay laga ka gati bali(11) ya haku bajalan baliya tinggan maka baratutur dipati(12) muda ja mati sama ditanan dingan dipati sungay laga hidak disayan maka tala(13) buh hukun pangiran kapada dipati punjung(14) hatat balung handak barahumah pula(15) muka kata pangiran kapada depati muda bita pagala muda saka tua hidak babunyi dipati(16) muda muka digala dipati muda(?)(17) da magala muka dipati punjung mawa hamit balik naik karici nampuh jala(18) n taba pandak tiba situ dipati punjung sakit maka barapangsan maka barapa(19) n..r maguni sampay(20) kapada dipati sungay laga sarata hanak jantang hanak batina hatat balung dipati(21) muda kata pangiran kapa(da) dipati punjung dipati sungay laga tiba kapada maguni hidak dila(22) tas pangsan kapada dipati sungay laga sarata hanak jantan..hanak batina(23) maka badiri maguni barimba hidak dihusir dipati.(riya)tijaput(24) maguni hitu takut kalah dipati muda mangusir karay (atau karaja?)(25) hitu duwa kali tujuh hari lama barimbi hidak kampung a(26) maka pik(i)r magumi maka dijaput dipati sungay laga kac..(27) mbung muka mudik sarata hanak batina(28) bagalar saka galar hanak batina itu galar hanak..(29) balik hilir jadi karaja hatat balun muka masuk (30) kapada kuwak hagih hiya dibalan mangku mamangku masuk ma(31) ngku hanung sakuwak sabagih dingan mangku gular(32) maka jadi karan satiya dingan dulu(33) dulu jaga dihanjak dimakan satiyaAda lagi tulisan pada ujung tanduk itu, tidak tentu ke mana perhubungannya, ialah: (rija?) tidjaput (yaitu ujung b. 23)jadara barubarabuwamasak gulayi ka ja(ma).la mangku mudakakata lagakacik surang jadi dipati (yaitu ujung baris 4)41. Kitab Kecil Daripada Kertas 16 Muka Bertulisan Melayu Kitab ini sudah robek: bagian sebelah bawah sudah hilang. Ada pula salinan kitab ini pada kertas besar, huruf Melayu juga. Salinan itu rupanya diperbuat sebelum kitab ini menjadi serusak ini. Salinan itu disalin pula untuk saya di kantor Mendopo Rawang. Salinan yang berikut ini diperbuat menurut gambar kitab kecil (gambar no. 13, 16, 17, 20, 25, 26, 31, 30) dan bagian yang di dalam ( ) diambil dari salinan pada kertas besar itu.Cerita di dalam kitab kecil ini hampir sama dengan yang ditulis pada tanduk n. 37-40. Bagian salinan pada kertas besar yang bersamaan isinya dengan tanduk no. 37 di dalam kitab kecil tidak ada, karena sudah hilang selembar kertas. Rupanya waktu salinan pada kertas besar diperbuat, kitab kecil itu sudah koyak-koyak; sebab itu bagian yang berikut ini kurang terang, kalimatnya berpenggal-penggal saja.(Bukit Pariang Padang Panjang. Kemudian kalu (:lalu?) kabu (kit) k.mb.ng tiba di gunung k.mb.ng lepas pula ke kota Limau Manis di situ (?) orang itu-itu(?) duduk berpesan (?), seorang bernama Puteri Dajang Baranaj, seorang bernama Unduk Pinang Masak. Kata Puteri Dajang Baranaj: Orang bujang nempuh. Kata Putri Unduk Pinang: mba(?) singgah ke rumah. Tiba di rumah,lamalah di rumah itu. Dilama-lama itu berkata Patih Sebatang: Salah Rupa kita ini, aku jantan kamu betina. Maka menjawab Puteri Unduk Pinang Masak: Jika b.l. (:begitu?) inilah (: nikahlah?) kita. Lama-lama itu turun ke laman, tiba di laman mintak katokan (:kutukan?) kepada Puteri Unduk Pinang Masak. Maka beroleh(?) parut kapala Patih Sebatang. Maka bertanya: Apa diparut ini? Maka menjawat Patih Sabatang: Karena luka diterajang disintuh Puteri Cenduk Pinang Masak dengan)gambar no. 21:(1) ..ran(?)..k s.nd.k hayam didengar puteri unduk(2) (pinang ser)ta lepaslah tangannya kepada kepala patih sebatang(3) lalu diren(g) gutlah rumputnya naik ke rumah maka diseririt(4) kan arta bendanya ke tengah laman(?) lalu berjalan..nya lalulah(5) ke Kota Telang Gadang lepas(di?) Kota Telang Gadang lalu(6) ke Kota Langkat lepas d(ari sana lalu)ke Kota Petai tiba(7) di Kota Petai lalu pula di Kota Rawap (?) Kota Rawaw (?)(8) di mudik Kota Beringin lepas dari situ lalu ke Kota(9) (Poe?) dian lepas dari situ lalu ke Kota Beringin(1) tiba di Kota Baringin itu turun pula ke Kota Kunyit(11) tiba di Kota Kunjit berlakilah Puteri Dajang Beranai mengam(bil)(12) (Tuan Syekh Ismail Alamkah maka mengad)akan anak sembilan(13) (beradik berdua jantan tujuh) perempuangambar no. 25:(1) Seorang bernama Andir Caya seorang bernama Andir Awak(?)(2) Seorang bernama Andir Angki seorang bernama Andir (.)(3) Seorang bernama Andir Cempa seorang Andir Mencit?(4) Seorang bernama Andir Bengin Andir Bengin itu(5) mengadakan anak tiga orang seorang jadilah depati ular (?)(6) laga sudah itu jadi depati ria di pedang ada pema(ng)ku (dua)(7) orang seorang bernama pema(ng)ku Kubang seorang bernama pema(ng)ku(8) Garang ada pula menteri dua orang seorang bernama Patih(9) Menteri seorang bernama Bujang Peniang tiga dengan Datuk(10) Cayar Depati Kota Kunyit diamnya itu lah(?)(11) orang nj.k. menj.k jadi (depati dan menteri dan pemangku)(12) itulah pasak ka(ncing kung.r.d. itulah oranggambar no. 13:(1) yang senyawa maka maiklah jenang turut(2) kemudian naik pula jenang senggerat memba(wa) kain maka(3) sampai kepadanya kain itu kepada sigai karena melawa turun(4) kain jemang litar jemabg maka balik jenang diturut disetang(5) kain itu dengan orang penepat pema(ng)ku garang galarnya(6) ular besar sudah itu turun(7) lah Patih Mendiri(8) lalu ke Pauh Manis tiba di Pauh Manis lalu ke Pematang(9) Gela(ng)gang lalu pula ke Kota P(a)dang kemudian lalu ke sawah(?)(10) (bahak) kep(i)n(a)ng dari s(ana laludari situ peletak jajar PatihBerdiri Bujang Peniang ) = (menurut salinan)(10) (menurut salinan aslinya:) t agaw bak.rat(11) riju(n?)Gambar no. 16 m.1(1) dengan menteri yang berempat maka berjalanlah lalu(2) ke (air?) kubang kaja itu antara Kota Kapayang dengan(3) Kota Sumpur maka berjalan pula lalu ke Jampu (:djambu?)(4) sekampung jambu itu dimudi leebu suli sudah (itu)(5) berjalan pula lalu ke lubu cambung belarik(6) sudah itu lepas lalu mara air Seku(ng)kung mati(7) itu kota Durian dari situ lalu ke padan(g) seri(8) menanti bertemu Patih Mendiri dengan Depati Su(9) ngai Laga kepada padan(g) seri menanti kemudian berjalan(10) keduanya ke tanah (Rawang berb)uat ladang sud(ah itu)(11) diparit dip(enggal tanah Rawang maka ditanam kayu)Gambar No. 16 m. 2:(1) hara itu lama2 jadi Depati Muda ditanah(2) Rawang jadilah bertiga itulah yang empunya(3) tanah Rawang jadilah pema(ng)ku Muda Malim suka(4) jadi ma(ng)ku Muda maka hendak membalung membaja Depati(5) Muda maka disesatlah Depati Sungai Laga dengan(6) dengan Depati Muda pema(ng)ku Buli dengan pema(ng)ku muda pema(ng)ku(7) Buli tida hendak melepaskan utan tanah(8) tida hendak melepas pinta pinta anak penakanya(9) pema(ng)ku muda embuh memberikan anak penakannya pema(ng)ku(10) mudalah akan jadi hubung li(d)ah depati akan(11) menjawab simp(uh sembah poska menti) sampai tah? balung baja(12) (kepada Caya Depati Bujang Peniang Patih Men)diri SungaiGambar No. 17 m. 1:(1) rapi(?) sada itulah orang tebalung tebaja kemudian(2) maka telareh anak depati cucung depati bujang(3) Peniang Patih Mendiri yang melarehkan yang telareh(4) anak penakan Depati Sungai Laga anak penakan Depati Muda(5) anak penakan Pema(ng)ku Muda sada itulah orang yang telareh(6) lama2 mulang Bujang Peniang Patih Mendiri maka ber-(7) pikir Depati Sungai Laga dengan Depati Muda dan Pema(ng)ku(8) Muda maka diamba (: diambil?) nene Embut ke tanah Rawang maka di(9) dijadikan Ria Dibalang berbantah galar kata Depati(10) Sungai Laga Ria Dibalang Menteri Gara kata Depati(11) Muda Ria Dibalang (Tanah Rawa)ng yang berkata pema(ng)ku(12) Muda jang(an digelarkan Ria Dibalang Menteri Gara)Gambar 17 m. 2:(1) dan jangan digalarkan Ria Dibalang tanah Rawang(2) galarkanlah Ria Dibalang Kota Beringin karena(3) itu negeri kaya yang tuha dengan pegangan anak(4) depati cucung depati anak pema(ng)ku cucung(5) pema(ng)ku serta negeri pegangan Ria Dibalang maka berebut(6) pula Ria Dibalang dengan Patih Mendiri Bujang(7) peniang di tanah Rawang cucung air pegangan Ria(8) dibalang pinta pinta pegangan Patih Mendiri(9) Bujang Peniang jika menagih pinta' Patih Mendiri (10) Bujang Peniang kepada Ria dibalang kerja kecil kerja(11) gadang ditanah Rawang arah aj(u)n Patih Ria Dibalang(12) menepat (masak nasi m)asak (gulai) Perkataan gulai tidak ada dikitab asli, walaupun kertasnya pada tempat itu tidak koyak. )jika belum(13) (ada Ria Dibalang jadi berantak) kerja ituGambar 20 m.1:(1) jika air pendalam Ria Dibalang seberang sini Patih(2) Mendiri seberang situ beramba Ria Dibalang ham(pir)(3) lah mendah makan maka jadi kerja itu lama2 itu(4) naik Pangeran de Sagarang Nagung tatkala pet(ali)(5) lagi di Ta(n)jung Kerbau Jatuh maka ilirlah nen(ek)(6) Depati Sungai Laga dengan nene Depati Muda(7) kepada Pangeran ditanah Sanggarang Nagung maka(8) berkhabarlah nene Depati Muda kepada Pangeran(9) mengatakan Caya Depati pandai(10) mananyai tengkorak pandai berkata jangan(11) dikhabarkan k(ata nenek) Depati Sungai Laga di(12) khabarkan (jua maka berkata Pangeran): mana orang(13) (itu kini maka menjawab nenek Depati)Gambar 20 m.2:(1) muda: ada di mudi maka berkata Pangeran(2) iliekan orang itu maka ilirlah nene Caya(3) Depati berperahu berkajang cindai maka mandi(4) lah Pangeran perahu Caya Depati tiba maka ditanya(5) Pangeran Caya Depati iakah Caya Depati pandai(6) menanya tengkorak pandai berkata maka menjawab(7) Caya Dipati mana boleh tengku Pangeran tengkorak(8) pandai berkata maka Pangeran balik sama(9) dengan Caya Depati kerumah tiba di rumah ada(10) lah nene Depati Sungai Laga dan nene Dipati(11) Muda di(rumah maka bertanya Pa)ngeran inilah(12) (Caya Depati pandai menanyai tengkorak) pandaiGambar 25 m.1:(1) berkata maka menjawab Depati Muda ialah(2) ininya maka ditanya Pangeran kepada Caya Depati(3) iakah kamu pandai menanyai tengkorak pandai(4) berkata maka menjawab Caya Depati mana boleh(5) tengkorak pandai berkata maka marahlah Pangeran(6) keparat dikau(?) maka telabuhlah utang(7) nan seguling batang maka adalah anak penak(annya)(8) dua orang seorang menangis siang malam(9) seorang mengerjakan tepuk tarikerjanya(10) siang ma(lam kemudia)n maka baliklah nene(11) Caya (Depati maka berpikirlah Ca)ya Depa(ti)(12) (maka diambillah ayam kurik panjang)Gambar 25 m.2:(1) ekornya kepada Bangsa Diraja maka diambil pula(2) kerbau jantan badur kepada Sungai Raja maka(3) diberi utan seja(m)pal (?) kepadanya utan itu(4) antara Kota Lula dengan Kota Bakareh namanya utan(5) itu sungai akar itulah beli kerbau jantan ba(dur)(6) kemudian maka diambil peyuh panjang dengut (:dengus)(7) di tanah Riang kepada Depati Tergumi Kemudian(8) maka dibawalah kepada Pangeran di tanah Sanggaran(9) Nagung maka dip(ersembahkanlah) kepada Pangeran(10) maka (lepaslah utang nan seguli)ng batang, utangGambar 26 m. 1:(1) lepas orang na(n)bedua jadi Depati seorang yang mena(2) ngis menjadi Depati Setur(?) seorang yang mengerjakan tepu(3) tari menjadi Depati Suka Beraja maka baliklah mudi(4) Dipati Setur tinggallah di Penawa(r) Depati Suka Beraja(5) baliklah ke Rawang sama2 dengan Depati Sungai Laga dengan(6) Depati Muda tiba di tanah Rawang lama1 maka baliklah Depati(7) Sungai Laga ketanah Kota Baru lama2 itu sakit nene Depati(8) Sungai Laga sengo (?) lalu matilah maka jadilah dua orang seorang(9) menjadi Depati Sungai Laga Kecil seorang menjadi(10) Depati Pu(n)jung Jenab lama2 berbelah lah nene jang dua(11) Depati Sungai Laga dengan nene Depati Muda berebut(12) nene nama men(teri sembilan) apa yang diperebut sarah(13) jajahlah (panjing kedua sumbang salahnya)(14) denda setia pancung sula itulah yang diperebut nene)Gambar 26 m.2:(1) yang dua lama2 tekapa pada segala menteri yang sembilan tiada(2) lah sudah bicara itu maka mupak