Tension
-
Upload
muhammad-hafizh -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Tension
MODUL D1
THE BENDING SYSTEM
I. TUJUAN
Untuk mengukur tegangan pada suatu objek yang melentur dan
membandingkannya dengan hasil teori.
II. TEORI
Momen Inersia (I)
Momen inersia pada penampang sebuah balok dapat diketahui dengan
menggunakan rumus: = 12Di mana:
b = panjang balok (m)
d = lebar balok (m)
Bending Moment (M)
Untuk balok kantilever, momen lentur adalah:= ( − )Di mana:
F = Force (N)
l = load position (m)
x = datum (m)
Stress ( )
Dari bending moment, tegangan teoritis pada titik sepanjang balok adalah:=Di mana:
y = 0.5 * d (m)
Strain ( )
Regangan teoritis diambil dari persamaan dari Young’s Modulus:=Young’s Modulus (E)
Young’s Modulus adalah rasio antara tegangan tarik dibandingkan dengan
regangan tarik pada material. Seorang fisikawan Inggris, Thomas Young, adalah
orang yang menemukannya. Young’s Modulus menentukan kekakuan sebuah
material (material yang lebih tebal memiliki harga Young’s Modulus yang lebih
besar). dan dituliskan dengan persamaan=III. PERALATAN
The Strain Gauge Trainer SM1009
Satu set beban besar
Satu set beban kecil
IV. CARA KERJA
1. Membuat tabel seperti di bawah ini:
Beam Dimension
Young’s Modulus for the Beam
Second Moment of Area
Bridge Connection: Full
Load Position: 420 mm
Load
(gr)
Force
(N)
Strain
Reading
( )
Output
voltage
( V)
Bending
Moment
(Nm)
Calculated
Stress
(MN.m2)
Calculated
Strain
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1. Mengukur benda uji, kemudian menuliskan hasilnya dalam tabel
2. Menyambungkan kabel penghubung tegangan pada soket output dari The
Bending System.
3. Menyambungkan gauge merah (kabel merah dan steker) dan gauge biru
(kabel biru dan steker), ke soket yang berlawanan.
4. Menyambungkan gauge kuning( kabel kuning dan steker) dan gauge hijau
(kabel hijau dan steker), ke soket yang berlawanan.
5. Mengubah tombol konfigurasi menjadi pada posisi 4.
6. Menggeser ujung gantungan pada balok secara perlahan, sampai posisi 420
mm.
7. Membiarkan peralatan hingga stabil, sekitar satu menit, kemudian menekan
dan menahan tombol nol sampai display menunjukkan angka 0 (nol).
8. Mencatat hasil tegangan pada display.
9. Memasang gantungan beban kecil.
10. Menambahkan beban 10 gram. Menambahkan 4 x 10 gram beban pada
gantungan untuk memberikan beban total 50 gram. Mencatat pembacaan
regangan pada tabel.
11. Menambahkan beban 50 gram, kemudian mencatat pembacaan.
12. Mengulangi langkah 12 sampai total beban 500 gram.
V. PENGOLAHAN DATA
Mengubah beban menjadi gaya
Asumsi nilai gravitasi sebesar 9.81 m/s2
Tabel 4.1.1 Konversi beban ke gaya
Beban(gr)
Gaya(N)
0 0
50 0.4905
100 0.981
150 1.4715
200 1.962
250 2.4525
300 2.943
350 3.4335
400 3.924
450 4.4145
500 4.905
Dari data tersebut didapat hasil sebagai berikut:
Momen Inersia Penampang : = 112 ℎb = 1,925 cm h = 0,48 cm= 112 (1,925)(0,48) = 0,01774 = 1,774 × 10
Menghitung Bending Moment := × ( − )l = 420mm = 0,42 m x = 15mm = 0,015 m= × 0,405
Menghitung Tegangan Teoritis :
=
y = 0,5 x 0,5 = 0,25 cm = 0,0025 m I = 1,774 × 10= × 0,405 × 0,00251,774 × 10 = 5707440Mengitung Regangan Teoritis : =
E = 207 GPa = 207 x 109 N/m2
= = 5707440207 × 10 = 27,57 × 10Tabel Hasil Pengolahan
Load(gr)
Force(N)
StrainReading
(ε)
Outputvoltage
(μV)
BendingMoment
(Nm)
CalculatedStress(N.m2)
CalculatedStrain
0 0 0 0 0 0 0.0050 0.4905 13 139 0.1986525 2799499.32 1.352E-05100 0.981 26 278 0.397305 5598998.64 2.704E-05150 1.4715 39 418 0.5959575 8398497.96 4.056E-05200 1.962 52 556 0.79461 11197997.3 5.409E-05250 2.4525 66 697 0.9932625 13997496.6 6.761E-05300 2.943 79 835 1.191915 16796995.9 8.113E-05350 3.4335 92 974 1.3905675 19596495.2 9.466E-05400 3.924 105 1116 1.58922 22395994.6 0.0001082450 4.4145 118 1255 1.7878725 25195493.9 0.0001217500 4.905 131 1393 1.986525 27994993.2 0.0001352
Kesalahan Relatif Regangan:= | | × 100%Contoh : = | . × . × |. × × 100% = 4%
Load(Kg)
StrainReading
(με)
CalculatedStrain KR (%)
0 0 0.00 00.05 0.000013 0.00001352 40.1 0.000026 0.00002704 4
0.15 0.000039 0.00004056 40.2 0.000052 0.00005409 4.019231
0.25 0.000066 0.00006761 2.4393940.3 0.000079 0.00008113 2.696203
0.35 0.000092 0.00009466 2.8913040.4 0.000105 0.00010818 3.028571
0.45 0.000118 0.0001217 3.1355930.5 0.000131 0.00013523 3.229008
Grafik Regangan terhadap Tegangan Teoritis
Dari grafik didapat persamaan =
Y = a . x + b a = Modulus Young
Y = 2 *1011x + 28562
Modulus Young = 2 x 1011 MPa
Maka, besar Kesalahan Relatif adalah sebagai berikut:
= − × 100%= 207 × 10 − 200 × 10207 × 10 × 100% = 3.4%
A. Analisa Percobaan
Percobaan the bending sistem bertujuan untuk untuk mengukur tegangan
pada suatu objek yang melentur dan membandingkannya dengan hasil teori.
Alat yang digunakan adalah The Strain Gauge Trainer SM1009 dan satu set
y = 2E+11x + 29562R² = 1
050000001000000015000000200000002500000030000000
0 0.00002 0.00004 0.00006 0.00008 0.0001 0.00012 0.00014
Grafik Regangan v TeganganTeoritisGrafik Regangan v Tegangan TeoritisLinear (Grafik Regangan v Tegangan Teoritis)
beban besar dan kecil. Alat tersebut kemudian disetting untuk melakukan
percobaan ini sesuai dengan yang tertera pada cara kerja. Ujung gantungan
kemudian digeser sampai posisi 420 mm, lalu ditambahkan beban sebesar 50
gram, setelah itu dibaca strain dan output voltage yang telah ditampilkan pada
display. Kemudian beban ditambah 50 gram hingga mencapai 500 gram. Pada
masing-masing pertambahan itu dicatat pula berapa strain dan output voltage
yang ditampilkan. Dimensi dari balok selanjutnya juga diukur oleh praktikan.
B. Analisa Hasil
Praktikum ini memberikan data berupa hasil pembacaan strain dan output
voltage. Dari data yang dihasilkan dapat dilihat bahwa kecenderungan yang
ditimbulkannya adalah semakin besar beban yang ditanggung, maka akan
semakin besar pula strain reading dan output voltagenya. Hasil akhir yang
diinginkan adalah adanya suatu hasil perhitungan mengenai calculated strain.
Oleh karena itu dilakukanlah langkah-langkah pengolahan data guna
mendapatkan hasil tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari
momen inersia balok, kemudian mencari F yang ditimbulkan. Dengan data F
dan posisi beban, maka dapat dicari bending moment. Dari bending moment ini
dapat dicari tegangan, baru kemudian dari tegangan akan didapat strain yang
didapat dengan melakukan pembagian antara tegangan dan modulus Young.
Hasil dari tegangan teoritis dan regangan yang didapat dari percobaan
kemudian diplot guna mendapatkan persamaan regresi. Dari persamaan regresi
ini terdapat persamaan y = mx, dimana m merupakan modulus Young. Dari
grafik itu terlihat bahwa Modulus Young yang dihasilkan dari grafik sedikit
berbeda. Dari grafik didapat Modulus Young sebesar 200 GPa, sementara
Modulus Young yang digunakan pada praktikum adalah sebesar 207 GPa.
Untuk membandingkan antara strain reading dan calculated strain, maka
dilakukan formulasi untuk melihat sejauh mana kesalahan relatif yang didapat
dari percobaan tersebut. Terlihat bahwa kesalahan relatif yang ditimbulkan pada
setiap pembebanan cukup besar, bahkan pada pembebanan 0.05 kg kesalahan
relatif yang dihasilkan sebesar 4 %. Namun, semakin besar pembebanan,
kesalahan relatif yang dihasilkan menunjukkan kecenderungan yang semakin
menurun. Ketika dirata-ratakan kesalahan relatif yang dihasilkan adalah sebesar
3.03%
C. Analisa Kesalahan
Dalam praktikum ini tidak terlepas dari kesalahan-kesalahan praktikum yang
berpengaruh terhadap kualitas data. Kesalahan yang terjadi dapat bersumber
dari:
1. Kesalahan alat
Kemungkinan terjadinya kesalahan pada alat sangat kecil sekali, karena alat
yang digunakan masih baru (dua tahun) dan berfungsi dengan sangat baik,
sehingga bisa dikatakan bahwa alat praktikum sangat kecil kemungkinan
jika memiliki kesalahan.
2. Kesalahan paralaks
Kesalahan ini terjadi akibat kesalahan pembacaan pada saat pengambilan
data. Untuk praktikum ini dapat dikatakan tidak ada karena regangan dan
output voltage telah secara otomatis ditampilkan pada display.
3. Kesalahan praktikan
Kesalahan praktikan dapat berupa kesalahan pengukuran dimensi benda dan
penempatan load position. Kesalahan dalam pengukuran ini akan
menimbulkan kesalahan relatif dalam pengolahan data.
I. Kesimpulan
1. Dengan melaksanakan praktikum ini kita bisa membandingkan regangan
yang didapat dari hasil percobaan dengan regangan yang didapat dari hasil
perhitungan.
2. Dari data yang telah diolah, kemudian terlihat kesalahan relatif yang
ditimbulkan karena perbedaan nilai strain yang didapat dari percobaan dan
perhitungan secara teoritis. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Load(Kg)
StrainReading
(με)
CalculatedStrain KR (%)
0 0 0.00 00.05 0.000013 0.00001352 40.1 0.000026 0.00002704 4
0.15 0.000039 0.00004056 4
0.2 0.000052 0.00005409 4.0192310.25 0.000066 0.00006761 2.4393940.3 0.000079 0.00008113 2.696203
0.35 0.000092 0.00009466 2.8913040.4 0.000105 0.00010818 3.028571
0.45 0.000118 0.0001217 3.1355930.5 0.000131 0.00013523 3.229008
3. Praktikum telah berlangsung dengan cukup baik dikarenakan alat yang
berfungsi dengan baik dan telah dilakukan sesuai dengan prosedur.
Kesalahan yang terjadi didapat dari kesalahan pembacaan yang dilakukan
oleh praktikan