Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

download Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

of 100

Transcript of Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    1/100

    ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU PEJUANG

    SUBUH KARYA HADI E. HALIM

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

    Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I.)

    Oleh:

    AHMAD RIAN LISANDI

    NIM : 1110051000076

    JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

    FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SYARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1435 H/2014 M

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    2/100

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    3/100

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    4/100

    LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

    salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

    3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

    atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

    menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Ciputat, 30 Agustus 2014

    Ahmad Rian Lisandi

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    5/100

    i

    ABSTRAK

    Ahmad Rian Lisandi

    1110051000076

    Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku Pejuang Subuh Karya Hadi E. Halim

    Dakwah harus dikemas dengan berbagai sarana, tidak hanya dengan carabertatap muka. Agar dakwah tidak terbatas ruang dan waktu. Berdakwah dapat

    dilakukan melalui media tulis atau sering juga disebut dengan dakwah bil qalamyaitu

    sarana dan metode dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada madumelalui

    media cetak salah satunya dengan buku.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaanya adalah apa isi pesan

    dakwah yang terkandung dalam buku Pejuang Subuh? Dan apa saja pesan dakwah

    yang paling dominan dalam buku Pejuang Subuh?Di dalam penelitian skripsi ini, penulis mengkategorikan isi pesan dakwah

    untuk mengetahui pesan dakwah dalam buku tersebut. Ketegorinya ialah, Pesan

    Akidah, Pesan Akhlak, dan Pesan Syariah. kemudian dikembangkan dan dilakukan

    penjurian terhadap tiga kategori tersebut.Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi yakni

    tehnik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi dalam buku

    Pejuang Subuh. Dalam melakukan analisis isi penulis menggunakan metodebagaimana melihat isi komunikasi secara kualitatif, dan bagaimana penulis memaknai

    isi komunikasi, membaca simbol-simbol serta memaknai interaksi simbolik yang

    terjadi dalam komunikasi, sehingga dapat menggambarkan secara luas tentang isi dari

    buku Pejuang Subuh.Teori yang digunakan dalam skripsi ini yaitu teori R. Holsty, adalah suatu

    metode analisis isi pesan suatu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk

    mengamati dan menganalisa pesan tertentu yang dapat disampaikan olehkomunikator. Sedangkan yang kualitatif di mana pendekatan ini menggunakan

    seperangkat tema sebagai pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dan mencoba

    menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu sumber media dan

    cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencangkup jumlah atau kuantitasIsi yang terkandung di dalam buku Pejuang Subuh ini adalah pesan yang

    mengandung pesan akidah, Pesan akhlak, dan pesan syariah, dan pesan yang lebih

    menonjol dalam buku ini adalah pesan Syariah dengan sub kategori ibadah dan

    muamalah. Pesan-pesan di dalamnya cenderung membahas pesan syariah. Haltersebut dikarenakan berkaitan dengan orang-orang yang ingin melakukan ibadah

    shalat subuhnya dengan berjamaah. Berdakwah tidak hanya dilakukan dengan cara

    bertatap muka antara dai dan madu, tetapi juga berdakwah juga dapatmemanfaatkan media yang ada sebagai penunjang dari dakwah itu sendiri salah

    satunya adalah dengan menggunakan buku, karena buku merupakan media dakwah

    yang cukup efektif.

    Keyword: Dakwah, Pesan, Analisis, dan Buku

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    6/100

    ii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrohmanirrohim

    Alhamdulillahi Rabbil aalamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah

    memberikan petunjuk dan pertolongannya kepada penulis, sehingga terselesaikannya

    skripsi ini.

    Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Besar

    Muhammad SAW serta para sahabatnya yang telah membawa kebaikan kepada

    umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

    Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis menyampaikan rasa hormat dan

    terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan serta

    dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

    1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

    Komunikasi, Dr.Suparto. M.Ed, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

    Drs. Jumroni, M. Si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan,

    dan Dr. H. Sunandar, M.A selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

    2. Rachmat Baihaki, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

    dan Fita Faturokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

    Penyiaran Islam sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan skripsi

    3. Ade Rina Farida, M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

    berkenan meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

    memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    7/100

    iii

    5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

    Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

    pelayanan peminjaman buku-buku untuk digunakan dalam penulisan skripsi

    ini.

    6. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda M. Bakri Ishak dan Ibunda Zainab.

    Terima kasih atas doa dan pengorbanan, serat semangat yang selalu diberikan

    untuk penulis. Serta dukungan moril, materil dan juga tenaga serta doa dari

    seluruh keluarga.

    7.

    Hadi E. Halim sebagai penulis sekaligus founder dari Pejuang Subuh yang

    telah banyak meluangkan waktu untuk penulis.

    8. Adila Puji Lestari terimakasih karena telah banyak membantu dalam

    menyusunan skripsi ini

    9. Seluruh teman-teman KPI C angkatan 2010, yang telah banyak membantu

    dalam skripsi ini.

    10.Seluruh teman-teman KKN Yellow yang telah banyak memberikan semangat

    dan kenangan.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    8/100

    iv

    Dengan berbagai macam kekurangan dalam penulisan penelitian ini, mudah-

    mudahan bermanfaat bagi semuanya khususnya bagi penulis. Akhirnya tiada satu

    ucapan melainkan ucapan terima kasih penulis kepada suluruh para Dosen yang telah

    memberikan ilmunya semoga ilmu tersebut menjadi ilmu yang bermanfaat dan

    barokah.

    Tangerang, 30 Agustus 2014

    Penulis

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    9/100

    v

    DAFTAR ISI

    Halaman

    LEMBAR PENGESAHAN

    ABSTRAK ................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

    DAFTAR ISI .............................................................................................. v

    BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

    B. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................... 4

    C.Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................... 4D. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 5

    E. Metodologi Penelitian ................................................................... 6

    F.Sistematika Penulisan ..................................................................... 10

    BAB II TINJAUAN TEORI

    A. Pengertian Analisis Isi .................................................................. 11

    B. Metode Analisis Isi ....................................................................... 12

    C.Pengertian Dakwah ........................................................................ 16D. Unsur-unsur Dakwah .................................................................... 18

    E. Tujuan Dakwah ............................................................................. 19

    F. Pesan Dakwah ............................................................................... 20G. Tulisan Sebagai Media Dakwah ................................................... 29

    BAB III DESKRIPSI BUKU PEJUANG SUBUHA.Biografi Pendiri dan Penulis Buku Pejuang Subuh ....................... 34

    B. Gambaran Umum Buku Pejuang Subuh ....................................... 34

    C. Prolog Pejuang Subuh ................................................................... 39

    BAB IV PESAN DAKWAH DALAM BUKU PEJUANG SUBUH

    A. Pesan DakwahYang Terkandung Dalam Buku Pejuang Subuh .. 43

    B. Pesan DakwahYang Paling Dominan Dalam Buku Pejuang Subuh 64

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................. 67

    B. Saran-Saran .................................................................................. 67

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    10/100

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat media komunikasi

    semakin berkembang, media dan strategi dalam berdakwah juga mengalami

    kemajuan. Berdakwah saat ini, tidak harus dengan cara bertatap muka langsung

    melainkan dakwah dapat dilakukan melalui tulisan dengan cara memanfaatkan

    media komunikasi sebagai mediator dalam penyampaian pesan moral yang baik.

    Kegiatan dakwah tidak hanya dilakukan dengan cara melalui lisan saja,

    dakwah juga dapat disampaikan melalui tulisan, seperti surat kabar, koran,

    maupun buku-buku cerita, cerpen, novel, dan lain-lain.

    Dakwah melalui media tulis atau sering kita sebut dengan dakwah bil

    qalamyaitu sarana dan metode dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada

    madu melalui media-media cetak baik koran, majalah, buku-buku atau berupa

    tulisan dan artikel lainnya, pengertian dakwah bil qalam itu sendiri menurut

    Jalaluddin Rahmat dalam Islam Aktual adalah menyampaikan dakwah melalui

    media cetak (tulisan).

    1

    Kegiatan dakwah merupakan suatu aktivitas yang mulia, dimana setiap

    Muslim dapat melakukan amar maruf nahi munkar sehingga tujuan dakwah

    yakni agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dapat tercapai. Para pelaku

    dakwah harus mampu memanfaatkan media massa untuk berdakwah. Salah

    1Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan, 1998), h.172

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    11/100

    2

    satunya dengan menggunakan metode dakwah bil qalam melalui media cetak

    dengan cara persuasi dengan argumentasi yang baik melalui tulisan. Dai dapat

    berdakwah dengan baik secara tersirat maupun terang-terangan.

    Objek utama dakwah adalah manusia, semua pernyataan, perintah dan

    larangan yang ada didalamnya berisikan pesan dakwah yang ditujukan kepada

    seluruh manusia, yang dalam fitrahnya memiliki potensi yang dapat diarahkan dan

    diwujudkan dalam tindakan nyata.2

    Menurut Toto Tasmara yang dikutip oleh Onong Uchjana pesan dakwah

    adalah semua pernyataan yang bersumber, amanat yang harus dilakukan atau

    disampaikan oleh komunikator, atau juga dapat berupa lambang. Lambang yang

    dimaksud adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara

    langsung menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.

    Bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi adalah jelas karena

    bahasalah yang paling mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang

    lain.3

    Menurut Nabila Lubis, seorang sastrawan termasuk khalifah Allah dalam

    bidang bahasa dan sastra yang mempunyai tanggung jawab dan kewajiban seperti

    khalifah Allah pada bidang-bidang yang lain dan harus bergerak dalam

    melaksanakan amanat Allah mengajak umat utnuk menuju ke jalan yang benar

    dan menjauhi larangan-Nya yaitu amar maruf nahi munkar.4

    2Murtadha Mutahhari, Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama, (Bandung; CV

    Pustaka Setia, 2002), Cet, Ke-1, h. 1233 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Toeri dan Praktik, (Bandung : Remaja

    Rosdakarya, 1994), Cet, Ke-8, h. 184

    Nabila Lubis, Naskah, Teks dan Media Penelitian Fologi, (Jakarta : Penerbit YayasanMedia Alo Indonesia, 2001), Cet. Ke-2, h.12

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    12/100

    3

    Buku merupakan sarana untuk berbagi ilmu dari satu individu ke individu

    lainnya, buku juga berperan besar bagi dunia pendidikan, selain itu buku juga

    mengandung informasi-informasi yang dapat menambah wawasan, bisa juga

    sebagai hiburan, menggugah emosi dan membentuk serta mengubah cara berpikir

    seseorang. Bagi mereka yang memiliki antusias besar dalam membaca buku dapat

    memberikan efek yang positif dan memberikan banyak pengetahuan.

    Buku dapat melatih daya berpikir, karena semakin banyak membaca

    semakin menambah kosakata. Membaca buku membuat yang tadinya tidak

    mengerti menjadi mengerti ilmu pengetahuan. Dengan hadirnya intenet tidak

    membuat buku begitu saja ditinggalkan, walau bagaimanapun buku masih

    berperan penting dalam dunia pendidikan.

    Maka dari itu di tengah maraknya perkembangan zaman dakwah tidak

    hanya dilakukan dengan cara bertatap muka melainkan dengan menggunakan

    buku, karena buku merupakan media dakwah yang sangat efektif untuk digunakan

    mengajarkan nilai-nilai Islam kepada pembacanya. Disini dai berperan penting

    untuk mengemas pesan-pesan dakwahnya ke dalam tulisan secara kreatif dan

    inovatif.

    Buku Pejuang Subuh merupakan sebuah buku yang diangkat dari kisah

    nyata orang-orang yang berjuang untuk dapat melakukan shalat Subuh berjamaah

    di masjid dan meninggalkan nikmatnya tidur di kasur yang empuk untuk

    meramaikan shalat Subuh berjamaah sebagai salah satu pilar kebangkitan Islam.

    Buku ini banyak menceritakan keistimewaan dari shalat Subuh dan memberikan

    fakta ilmiah tentang shalat Subuh. Yang menarik dari buku ini adalah ceritanya

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    13/100

    4

    merupakan kisah nyata yang dialami oleh orang-orang yang sedang istiqamah

    berjuang mengerjakan shalat Subuh berjamaah dan memperoleh keberkahan, apa

    yang ditulis dalam buku ini sering dialami oleh banyak orang baik laki-laki

    maupun perempuan.

    Untuk itu dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis isi pesan yang

    terkandung dalam buku Pejuang Subuh karya Hadi E. Halim, yang mengandung

    nilai dakwah serta memberi pengetahuan bagi para pembacanya melalui karya

    tulis yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku Pejuang Subuh

    Karya Hadi E. Halim

    B. Batasan dan Rumusan Masalah

    Pembatasan dalam penelitian lebih memfokuskan pada pesan dakwah

    yaitu pesan Akidah, Akhlak, dan Syariah. Yang diambil dari enam sub judul yang

    terdapat dalam buku Pejuang Subuh. Berdasarkan pembatasan masalah di atas

    maka yang jadi permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

    berikut:

    1.

    Apa saja pesan dakwah yang terkandung dalam buku Pejuang Subuh?

    2.

    Apa pesan dakwah yang paling dominan dalam buku Pejuang Subuh?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan

    Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan seperti di

    atas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian, yaitu:

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    14/100

    5

    a.

    Memperoleh gambaran tentang pesan dakwah yang terkandung dalam

    buku Pejuang Subuh.

    b. Memperoleh gambaran tentang pesan dakwah yang dominan dalam

    buku Pejuang Subuh.

    2. Manfaat Penelitian

    a. Secara Akademis

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif

    pada khasanah keilmuan dalam bidang dakwah melalui media cetak,

    khususnya pada penelitian analisis isi pesan dakwah melalui buku.

    b.

    Secara Praktis

    Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan khususnya

    bagi aktivis dakwah supaya menjadikan media cetak sebagai media dalam

    menyampaikan pesan-pesan dakwah secara optimal melalui pesan yang

    menarik agar mencapai tujuan pesan yang disampaikan.

    D. Tinjauan Pustaka

    1.

    Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku Pengantin Al-Quran Kalung

    Permata Buat Anak-anakku karya M. Quraish Sihab yang ditulis oleh

    Fatmawati Ali 2012. Skripsi ini membahas tentang pesan dakwah

    (akidah, syariah dan akhlak) dalam buku tersebut. Penelitian ini

    menggunakan metode analisis isi yang bertujuan untuk mengamati

    dan menganalisa pesan-pesan dakwah yang ada di dalam buku

    tersebut.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    15/100

    6

    2.

    Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku Menabur Pesan Ilahi Karya

    M. Quraish Shihab yang ditulis oleh Sukriah 2008 yang membahas

    tentang pesan dakwah (akidah, syariah dan akhlak) dalam buku

    tersebut. Metode penelitian ini menggunakan desain kuantitatif

    dengan menggunakan penjurian.

    3. Semiotika konteks visual dalam buku How To Master Your Habits

    karya Felix Y. Siauw yang ditulis oleh Maria Safitri 2014 yang

    meneliti sistem penandaan yang ada dalam buku tersebut. Metode

    yang digunakan kualitatif dengan teknik semiotika analitik.

    Perbedaan skripsi yang saya tulis dengan skripsi di atas saya

    menggunakan penjurian hanya sebagai penguat data bukan untuk hasil dari

    penjurian tersebut. Persamaannya menggunakan metode kualitatif dengan

    menggunakan teknik analisis isi.

    E. Metodologi Penelitian

    1. Metodologi Penelititan

    Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis isi

    (content analysis) yang bersifat kualitatif. Metode ini seringkali dipakai

    untuk mengkaji pesan-pesan dalam media di mana menitik beratkan pada

    penelitian kepustakaan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang:

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    16/100

    7

    gaya bahasa, kecenderungan isi, tata tulis, layout, ilustrasi dan

    sebagainya.5

    Metode analisis isi digunakan untuk telaah isi dari suatu dokumen,

    dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah buku Pejuang Subuh.

    Krippendorf mengemukakan kajian isi adalah teknik penelitian yang

    dimanfaatkan menarik kesimpulan yang dapat ditiru dan sahih data atas

    dasar konteksnya, sedangkan R. Holsty memberikan definisi bahwa kajian

    isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan

    melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara

    objektif dan sistematis.6 Selanjutnya unsur konteks sebuah penelitian

    dengan metode analisis isi haruslah memperhatikan konteks dari data yang

    dianalisis.

    2.

    Subjek dan Objek Penelitian

    Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah buku Pejuang Subuh

    dan sebagai objek penelitiannya adalah pesan-pesan dakwah yang terdapat

    dalam buku Pejuang Subuh.

    3. Tahap Penelitian

    Proses penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu:

    a. Pengumpulan Data

    Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data yang digunakan

    dalam penelitian ini sebagai berikut :

    5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi II,

    (Jakarta: Rhineka Cipta, 1998), h.106

    Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1999), cet,Ke-1, h. 13

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    17/100

    8

    1.

    Obeservasi

    Secara luas yaitu observasi atau pengamatan berarti setiap

    kegiatan untuk melakukan pengukuran. Observasi atau pengamatan

    diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan

    indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-

    pertanyaan.7Observasi dilakukan dengan membaca dan mengamati

    setiap paragraf dalam buku Pejuang Subuh.

    2.

    Dokumentasi

    yaitu dengan mengumpulkan data-data berupa buku-buku

    penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, serta data tentang buku

    yang didapat dari internet.

    3. Wawancara

    yaitu mendapatkan informasi dari responden ataupun

    narasumber dengan cara face to face atau melalui media

    perantara. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada

    Hadi E. Halim sebagaifounder@PejuangSubuh.

    b. Pengolahan Data

    Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap,

    data dikelompokan berdasarkan kategori, antara lain akidah,

    akhlah, dan syariah. Data dideskripsikan dan disesuaikan dengan

    Al Quran dan As Shunnah.

    7

    Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian BidangKesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya,(Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995), cet. Ke-1, h.69

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    18/100

    9

    c. Teknik Analisis Data

    Pada tahapan analisis data, peneliti menampilkan pesan dakwah

    berdasakan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari akidah,

    syariah, dan akhlak. Kemudian dibuat kontruksi kategori,

    merupakan semacam alat yang digunakan untuk mengupas

    permasalahan dalam penelitian. Kategori yang dibuat berfungsi

    memilih isi pesan yang tersurat menjadi gambaran berupa data

    yang dapat dianalisa untuk menjawab permasalahan yang diajukan,

    yang terbagi dalam tiga kategori yakni akidah, akhlak, dan syariah.

    Dan sub kategori akidah meliputi: Iman kepada Allah, Iman

    kepada Malaikat, Iman kepada Kitab Allah, Iman kepada Rasul,

    Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadha dan Qadhar. Untuk

    akhlak meliputi : Akhlak Kepada Allah, Akhlak Kepada Manusia,

    dan Akhlak Kepada Lingkungan. Sedangkan pada syariah meliputi

    : Ibadah dan muamalah.

    d. Teknik Penulisan

    Adapun teknik penulisan yang digunakan mengacu pada buku

    Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

    yang disusun oleh tim penulis Hamid Nasuhi, dkk, Universitas

    Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Ciputat: CeQDA, 2007).

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    19/100

    10

    F. Sistematika Penulisan

    Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis, maka penulisan skripsi ini

    disusun :

    BAB I Pendahuluan penulis akan memaparkan tentang Latar Belakang Masalah,

    Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian,

    Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

    BAB II Tinjauan Teori penulis akan mencoba memaparkan tentang Analisis Isi,

    Pengertian Pesan, Pengertian Dakwah, Unsur-unsur Dakwah, Dakwah Melalui

    Tulisan, Pengertian Aqidah, Pengertian Akhlak, Pengertian Syariah, Pengertian

    Buku dan jenis-jenisnya.

    BAB III Gambaran Umum penulis melukiskan tentang kehidupan Hadi E. Halim

    (@PejuangSubuh), karya Hadi E. Halim, dan ringkasan cerita Pejuang Subuh.

    BAB IV Pesan Dakwah Dalam Buku Pejuang Subuh ini berisi tentang Analisis isi

    pesan dakwah dalam Buku Pejuang Subuh. Dan pesan yang paling dominan

    dalam buku Pejuang Subuh

    BAB V Penutup ini penulis menguraikan tentang kesimpulan isi pesan dakwah

    dalam buku Pejuang Subuh dan berisikan saran-saran sebagai masukan bagi para

    pembaca buku.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    20/100

    11

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Pengertian Analisis Isi

    Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi

    pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik, dan relevan

    secara sosiologis. Uraian dalam analisisnya boleh saja menggunakan tata cara

    pengukuran kuantitatif atau kualitatif, atau bahkan keduanya sekaligus.1

    Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi

    yang disampaikan dalam bentuk lambang. Tidak hanya itu analisis isi juga dapat

    digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti surat kabar,

    buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, teater bahkan novel dan lain

    sebagainya.2

    Selain itu dalam menganalisis isi, yang digunakan untuk memperoleh

    keterangan dari isi komunikasi yang apabila disampaikan dalam bentuk lambang

    tersebut maka unit analisis yang digunakan adalah materi dakwah yang berisi

    tentang pesan aqidah, akhlak, dan syariah (ibadah dan muamalah).

    Teknik penelitian yang digunakan dalam analisis isi yaitu untuk

    mendapatkan gambaran isi pesan komunikasi yang diuraikan menggunakan tata

    cara pengukuran kualitatif atau kuantitatif. Analisis isi menurut R. Holsty, adalah

    suatu metode analisis isi pesan suatu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk

    untuk mengamati dan menganalisa pesan tertentu yang dapat disampaikan oleh

    1 Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa (Jakarta: Pusat Penelitian

    Universitas Terbuka, 2002) cet, ke-3, h.32.2

    Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung PT. Rosdakarya, 2002),Cet. Ke-2, h. 89

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    21/100

    12

    komunikator. Sedangkan yang kualitatif dimana pendekatan ini menggunakan

    seperangkat tema sebagai pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dan

    mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut dikembangkan oleh suatu

    sumber media dan cenderung untuk meneliti masalah yang tidak mencakup

    jumlah atau kuantitas.3

    Jika komunikasi itu adalah antara teks (bahan bacaan) dengan

    pembacanya, maka yang diperlukan disini tidak lagi hanya proses kognitif dalam

    arti umum, tetapi mencakup proses analisis untuk mencapai tujuan penelitian.4

    Adapun lima tujuan analisis isi, antara lain: (1) menggambarkan isi

    komunikasi, (2) menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan, (3)

    membandingkan isi media dengan dunia nyata, (4) melalui image suatu

    kelompok tertentu dan masyarakat, (5) menciptakan titik awal terhadap studi efek

    media.5

    B. Metode Analisis Isi

    Sebagaimana halnya dengan metode-metode penelitian lainnya, maka

    untuk melaksanakan penelitian berdasarkan content analysis juga mengenai

    langkah-langkah atau tahapan tertentu. Menurut Hadari Nawawi, prosedur analisis

    ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

    6

    1.

    Menyeleksi teks yang akan diselidiki dengan memperhatikan:

    3 R. Holsty et.al, Content Analisis dalam Handbook of Social Psycology Edited By

    Darder Kindzay & Billiot Aronson, (Cambridge Massactusset Addision Wesley, 1969), h. 589-6004 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,

    2001) Cet, Ke-1, h. 725 Andi Bulaeng,Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: Penerbit

    Andi Offset, 2004), h.1716

    Sujono dan Abdurrahman, Metode Penelitian: Suatu Pemikiran Dan Penerapan,(Jakarta: PT. Rincka Cipta, 2005), h. 16-17

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    22/100

    13

    a. Menghubungi pihak yang berweanang untuk menetapkan keyakinan

    bahwa analisis isi terhadap suatu buku teks akan berguna.

    b.

    Mengadakan observasi untuk mengetahui keluasan pemakaian buku

    tersebut.

    c. Menetapkan standar isi buku dalam bidang tersebut dari segi teoris dan

    kegunaan praktisnya.

    d. Menyusun item-item yang spesifik tentang isi dan bahasa yang akan

    diselidiki sebagai alat pengukur data. Untuk itu diperlukan keahlian

    dalam bahasa yang digunakan akan analisa.

    2. Melaksanakan penelitian sebagai berikut:

    a. Menetapkan cara yang akan ditempuh, apakah dilakukan pada

    kesuluruhan isi buku, bab per bab, pasal demi pasal, memisahkan

    ilustrasi dengan teks dan sebagainya.

    b.

    Melakukan pengukuran terhadap teks secara kualitatif dan kuantitatif,

    misalnya tentang banyak paragraf didalam suatu topik, jumlah ide

    didalam setiap paragraf atau topik, ketepatan menempatkan ilustrasi

    tertulis dan gambar serta kejelasan penyampaian suatu ide dan lain-lain.

    c. Membandingkan hasil pengukuran berdasarkan standar yang telah

    ditetapkan melalui item-item spesifik yang telah disusun.

    3.

    Mengetengahkan kesimpulan sebagai hasil analisa kuantitatif dengan

    mempergunakan perhitungan statistik yang relevan sebagaimana

    interprestasi isi buku, baik secara keseluruhan maupun bagian demi

    bagian.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    23/100

    14

    Menurut Henry Subiyakto, penelitian dengan metode analisa isi dapat

    dilakukan dengan beberapa keadaan, antara lain7:

    a.

    Membandingkan pesan dari sumber yang sama dalam kurun waktu

    tertentu yang berbeda, dengan maksud melihat kecenderungan isi.

    b. Membandingkan pesan dari sumber yang sama dalam situasi yang

    berbeda, dengan maksud melihat pengaruh situasi terhadap isi pesan.

    c. Meneliti pengaruh ciri-ciri khalayak sasaran terhadap isi dan gaya

    komunikasi.

    d. Membandingkan pesan dari sumber yang sama dalam situasi atau

    sasaran khalayak yang berbeda.

    e. Membandingkan pesan dari suatu sumber-sumber yang berbeda.

    f. Membandingkan isi pesan yang dihasilkan oleh sumber-sumber tertentu

    dengan perilaku sumber tersebut untuk mengetahui nilai, sikap motif

    atau tindakan dari sumber yang bersangkutan.

    g. Membandingkan antara isi pesan yang ada pada satu atau lebih yang

    ada dengan keadaan masyarakat pada waktu pesan itu disampaikan.

    h. Membandingkan pesan yang disampaikan sumber tertentu dengan

    pesan yang diterima oleh sasaran.

    i.

    Membandingkan pesan yang disampaikan sumber tertentu, dengan

    perilaku yang dilakukan oleh sasaran.

    Metode analisa isi, walaupun dalam banyak hal terdapat banyak persamaan

    dengan metode tafsir, perbedaannya cukup signifikan. Pertama, metode tafsir

    lebih bercorak teologis, dalam arti secara apriori, para musafir meyakini

    7

    Henry Subiyakto, Analisis Isi Media Metode Dan Pemanfaatannya, (Dalam BurhanBungin, Metode Penelitian), h. 133-134

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    24/100

    15

    kebenaran isi pesan yang disampaikan juga sumber pesan, sedangkan analisa

    justru berangkat dari keraguan atau ketidak tahuan.

    Kedua, tafsir lebih khusus lebih dipakai untuk menjelaskan isi kitab suci

    atau paling tidak yang berkaitan dengan kitab suci, sedangkan analisa isi tidak

    sebatas pada kitab suci. Ketiga, metode tafsir lahir dari tradisi keagamaan

    sedangkan analisa isi dari tradisi ilmiah. Keempat, metode tafsir lebih bersifat

    kualitatif, sedangkan analisa isi lebih bersifat kuantitatif. Kelima, tafsir dapat

    menjangkau hal-hal yang tersirat, sedangkan anlisa isi memfokuskan hal-hal yang

    tersurat.

    Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini telah

    tersedia komputer untuk mempermudah proses penelitian analisa isi, yang dapat

    terdiri atas 2 macam, yaitu perhitungan kata-kata, dan kamus yang dapat

    ditandai yang sering disebut General Inquirer Program. Analisa isi tidak dapat

    diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisa isi dapat dipergunakan jika

    memiliki syarat berikut.

    a. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang

    terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah)

    b. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang

    menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data

    tersebut.

    c.

    Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-

    bahan/data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi

    tersebut bersifat sangat khas atau spesifik.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    25/100

    16

    C. Pengertian Dakwah

    Secara estimologis, dakwah berasal dari bahsa Arab, yaitu daa, yadu,

    dawatan yang diartikan sebagai mengajak atau menyeru, memanggil, seruan,

    permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan

    istilah-istilah tabligh, amar maruf dan nahi munkar, mauidzoh hasanah, tabsyir,

    indzhar, tarbiyah, talim, dan khotbah. Pada tataran praktik dakwah harus

    mengandung dan melibatkan tiga unsur, yaitu: penyampaian pesan, informasi

    yang disampaikan, dan penerima pesan. Namun dakwah mengandung pengertian

    yang lebih luas dari istilah-istilah tersebut, karena istilah dakwah mengandung

    makna sebagai aktivitas menyampaikan ajaran Islam, menyuruh berbuat baik dan

    mencegah perbuatan mungkar, serta memberikan kabar gembira dan peringatan

    bagi manusia.8

    Sedangkan secara terminologi, istilah dakwah sangat beragam definisinya.

    Banyak tokoh yang telah mendefinisikan kata tersebut:

    1.

    Menurut M. Quraisy Shihab dakwah diartikan sebagai seruan atau

    ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik

    dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat.

    2. Suparta dan Hefni menyatakan dakwah adalah Kegiatan yang

    bertujuan untuk memancing dan mengharapkan potensi fitri manusia

    agar eksistensi mereka punya makna di hadapan Tuhan dan sejarah.

    3. Menurut Toto Tasmara Dakwah merupakan suatu proses penyampaian

    (tabligh) atas pesan-pesan tertentu, berupa ajakan atau seruan dengan

    tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.

    8

    M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,( Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup,2009), Cet. Ke-2, hal. 17.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    26/100

    17

    4. Menurut Abdurrosyda Sholeh Dakwah berarti proses aktivitas, yaitu

    proses untuk mengubah suatu kondisi kepada kondisi lain yang lebih

    baik dan dilakukan secara sadar, sengaja dan berencana.

    5. Menurut Didin Hafidhuddin Dakwah merupakan suatu proses yang

    berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk

    mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah secara

    bertahap menuju perikehidupan yang Islami.9

    Dari semua pengertian para ahli di atas pada dasarnya mereka

    mempunyai tujuan-tujuan yang sama meskipun terdapat perbedaan

    dalam redaksionalnya dan dapat ditarik kesimpulan dakwah yaitu

    menyampaikan dan memanggil serta mengajak manusia ke jalan Allah

    SWT untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangannya-

    Nya dalam mencapai kehidupan di dunia dan di akhirat (amar maruf

    nahi munkar)

    Dari definisi-definisi tersebut, meskipun terdapat perbedaan dalam

    perumusan, tetapi apabila diperbandingkan satu sama lain, dapatlah diambil

    kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut:

    a.

    Dakwah adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang bersifat menyeru

    atau mengajak kepada orang lain untuk mengamalkan ajaran

    Islam.

    b. Dakwah adalah suatu proses penyampaian ajaran agama Islam dari

    seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara sadar dan

    sengaja.

    9

    Siti Uswatun Khazanah, Berdakwah Dengan Jalan Debat,( Purwokerto : STAINPurwokerto Press, 2007), cet ke 1, h.25-26

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    27/100

    18

    c. Dakwah adalah suatu aktivitas yang pelaksanaanya bisa dilakukan

    dengan berbagai cara atau metode.

    d.

    Dakwah adalah kegiatan yang direncanakan dengan tujuan mencari

    kebahagiaan hidup dengan dasar keridhaan Allah.

    e. Dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan untuk

    mengubah pandangan hidup, sikap batin dan perilaku umat yang

    tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan

    syariat untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di

    akhirat.10

    D. Unsur-unsur Dakwah

    a. Dai adalah orang yang menyampaikan dakwah, artinya yang

    dengan sengaja dengan menyampaikan mengajak orang lain

    individual maupun bersifat kelompok ke jalan Allah, yakni sesuai

    Al-Quran dan hadist.

    b. Maduatau objek dakwah adalah isim mafuldari kata daaberarti

    orang yang diajak, atau yang dikenakan perbuatan dakwah. Madu

    adalah objek sekaligus subjek dakwah.

    c.

    Materi dakwah atau disebut juga dengan isi pesan dakwah yaitu

    segala sesuatu yang dsampaikan oleh dai kepada madu yang

    sesuai dengan Al-Quran dan hadist.

    10

    Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009),Cet, Ke-2. h. 21.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    28/100

    19

    E. Tujuan Dakwah

    Tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

    penyampaian dakwah. Tujuan dakwah dirumuskan kepada suatu tindakan dalam

    pelaksanaan dakwah. Hakekat dari tujuan dakwah adalah mempertemukan

    kembali fitrah manusia dengan agama agar menyadarkan manusia supaya

    mengakui kebenaran Islam dan mau mengamalkan ajaran Islam.11

    Tujuan utama dakwah menurut Abdul Rosyad Saleh adalah nilai atau

    hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan tindakan

    dakwah. Untuk mencapai tujuan inilah maka rencana dan

    tindakan dakwah

    harus ditunjukkan dan diarahkan.12

    Tujuan dakwah ada dua macam yaitu tujuan jangka pendek dan jangka

    panjang. Tujuan jangka pendeknya adalah agar manusia mematuhi ajaran Allah

    dan Rasul-Nya dalam kehidupan keseharian. Sedangkan jangka panjang adalah

    untuk menciptakan manusia yang berakhlak mulia, dan tercapainya individu yang

    baik (khoiru al-fardiyah), keluarga yang sakinah/harmonis (khairu al-Usrah),

    komunitas yang tangguh(khairu al-jamaah), masyarakat madani/civil society

    (khairu al-Ummah) dan pada akhirnya akan membentuk bangsa yang sejahtera

    dan maju (khairu al-baldah) atau dalam istilah yang disebut dalam Al-Quran

    yaitu :Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.

    Jadi tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia

    dengan agama atau menyadarkan manusia supaya mengikuti kebenaran Islam dan

    mau mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik.

    11 Nurul Baddruttamamam, Dakwah Kolaboratif Tarmidzi Taher, (Jakarta: Grafindo,

    2005), h. 3512

    Abd. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam , (Jakarta: PT. Bulan Bintang,

    1986), hlm.21

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    29/100

    20

    F. Pesan Dakwah

    1. Pengertian Pesan

    Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti suruh,

    perintah, nasihat, harus disampaikan kepada orang lain.13

    Sedangkan menurut Onong Uchyana Effendi, pesan adalah seperangkat

    lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.14

    Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat, pesan terbagi menjadi dua yaitu

    pesan linguistik (verbal) dan pesan ekstralinguistik (nonverbal). Adapun pesan

    linguistik adalah pesan melalui bahasa, sehingga pesan diartikan sebagai alat

    yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan-gagasan. Sedangkan

    pesan ekstralinguistk (nonverbal) adalah pesan yang dilakukan melalui gerak

    tubuh, suara, penggunaan ruang personal dan sosial, penciuman, sensitivitas kulit,

    dan artifaktual.15

    Pesan dalam Islam ialah nasehat, permintaan, amanah yang harus

    disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah adalah semua

    pernyataan yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah baik secara tertulis

    maupun bentuk pesan-pesan (risalah).16

    Sedangkan yang dimaksud pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana

    yang digariskan di dalam Al-quran adalah merupakan pernyataan maupun pesan

    (risalah) Al-quran dan As-sunnah yang diyakini telah mencakup keseluruhan

    aspek dari setiap tindakan dan segala urusan manusia di dunia. Tidak ada satu

    13 Wjs Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,

    2005),Edisi Ke-3, h.88314

    Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja

    Rosdakrya, 2003), Cet. Ke-17, h. 1815

    Jalalddin Rakhmat,Retorika Modern : Sebuah Kerangka Teori dan Praktek Berpidato,

    (Bandung : Akademia, 1982).16

    Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet. Ke-1,h.43

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    30/100

    21

    bagian pun dari aktivitas muslim yang terlepas dari sorotan dan cakupan Al-quran

    dan as-sunnah ini.17

    Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pesan-pesan atau materi-materi

    dakwah harus sampai kepada madu atau objek dakwah, adapun pesan dakwah

    menurut Wardi Bachtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah,

    pesan-pesan dakwah yang bersumber dari al-Quran dan as-sunah dapat

    dikategorisasikan menjadi pesan aqidah, pesan akhak dan pesan syariah.18, berikut

    penjabaran tentang pesan dakwah :

    1. Aqidah

    Aqidah menurut bahasa berasal dari kata aqada, yaqidu, aqdan atau

    aqidatanyang artinya mengikatkan. Bentuk jama dari aqidah adalah aqaidyang

    berarti simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula kata Itiqad yang

    berarti tashdiq atau kepercayaan.19 Sedangkan Aqidah secara etimologis berarti

    ikatan atau sangkutan. Secara praktis, aqidah berarti kepercayaan, keyakinan, atau

    iman.20Secara terminologis, menurut Hasbi dan telah di kutip oleh Hassan Saleh

    adalah keyakinan akan kebenaran sesuatu, yang terhujam dalam lubuk hati

    seseorang, sehingga mengikat kehidupannya baik dalam sikap, ucapan dan

    tindakannya.

    Dalam menghayati ajaran Islam, maka aqidah menduduki tempat yang

    paling pokok. Ibarat bangunan gedung ia merupakan pondasi, bila pondasinya

    rapuh maka kondisi gedung itupun akan mudah roboh, ia akan mudah terkena

    17 Hafizh Dasuki. Dkk., Al-quraan dan Terjemahannya, (Bandung : Gema Risalah

    Press), h. 4318

    Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

    1997), h. 33-3419

    Abudin Natta,Alquran dan Hadits, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), h. 29.20

    E. Hassan Saleh, Study Islam Diperguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ danPengembangan Wawasan, (Jakarta: Penerbit ISTN,2000), Cet. Ke-2, h.55

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    31/100

    22

    goncangan angin dari kanan dan kiri. Ayat yang berkaitan dengan akidah atau

    keimanan telah termaktub dalam surat An-Nisa ayat 136:

    Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada

    Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-

    Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafirkepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,

    dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-

    jauhnya.21

    Akidah dalam Islam adalah bersifat Itiqad bathiniyah yang

    mencangkupmasalah-masalah yang erat hubungannya dengan iman.22

    a) Iman kepada Allah

    Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya.Sedangkan

    percaya berarti pengakuan terhadap adanya sesuatu yang bersifat ghaib,

    atau sesuatu itu benar.23

    Iman kepada Alah berarti menyakini bahwa Allah adalah satu-satunya

    tempat mengabdi, menghambakan diri, serta mengadu (tauhid al-ibadah),

    dan Allah sebagai satu-satunya pembuat peraturan yang sempurna (tauhid

    al-tasyri).

    b)Iman kepada Malaikat-Nya

    21 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan terjemahannya, (Surabaya:

    Penerbit Cv. Jaya Sakti, 1989), H. 10022

    Asmuni Syukir,Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 6023

    Abdullah bin Abdul Aziz Al-jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai Al-QuranAs-sunnah dan Pemahaman Salafush Shalih,(Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007) cet. Ke-1, h.8

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    32/100

    23

    Iman kepada malaikat adalah mayakini malaikat adalah makhluk Allah

    yang diciptakan dari nur (cahaya) dan bahwa malaikat adalah makhluk

    yang paling taat dan tidak sekalipun berbuat maksiat.

    c) Iman kepada Kitab-Kitab-Nya

    Pengertian kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini bahwa kitab Allah

    itu benar datang dari Allah SWT kepada para nabi atau rasul yang berisi

    wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia.

    d)Iman kepada Rasul-Rasul-Nya

    Yang dimaksud iman kepada Rasul adalah percaya dengan sepenuh hati

    bahwa Rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT untuk

    menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat

    manusia agar menjadi pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di

    dunia dan akhirat.

    e)

    Iman kepada Hari Akhir

    Yang dimaksud dengan hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati

    bahwa Allah telah menetapkan hari akhir sebagai tanda akhir dari

    kehidupan di dunia dan awal dari kehidupan di akhirat. Karena itu,

    manusia janganlah lengah, lupa diri ataupun terpesona dengan kehidupan

    di dunia yang sifatnya hanya sementara.

    f)

    Iman kepada Qadha dan Qadhar

    Iman kepada Qadha dan Qadhar artinya percaya dan yakin dengan

    sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi

    semua makhluk hidup.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    33/100

    24

    2. Syariah

    Syariah dalam Islam berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam

    rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan

    antara manusia dengan Tuhan dan mengatur pergaulan hidup antar sesama

    manusia.24 Ketetapan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan

    disebut ibadah dan ketetapan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan

    sesama disebut muamalah.

    Keyakinan merupakan dasar dari pada syariah. Dan syariah adalah hasil

    dari kepercayaan, sebab, perundang-undangan tanpa keimanan bagaikan bangunan

    yang tidak bertumpuan dan keimanan dengan atidak disertai syariah untuk

    melaksanakannya, hanyalah akan merupakan teori, ajakan, yang tiada berdaya dan

    berhasil. Oleh karena itu, dalam Islam kita temukan suatu hubungan yang erat

    anatar iman dan syariah yang mengatur segala tingkah laku, dan barang siapa

    menolak hal itu, maka mereka tidak dapat dianggap orang muslim. Allah SWT

    brfirman dalam surat Al-Jaatsiyah ayat 17-18:

    Artinya: Dan kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan

    yang nyata tentang urusan (agama); maka mereka tidak berselisih

    melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan. Karena

    kedengkian memutuskan anatara mereka pada hari kiamat terhadap apa

    yang mereka selalu berselisih padanya. Kemudian kami jadikan kamu

    24Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas,1983), h.61

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    34/100

    25

    berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka

    ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikut hawa nafsu orang-orang yang

    tidak mengetahui.25

    a.

    Ibadah

    Ibadah (dalam arti sempit) seperti, thaharah, shalat, zakat, puasa, haji

    bila mampu. Ibadah secara umum memiliki arti mengikuti segala hal yang

    di cintai Allah dan di ridhoi-Nya, baik perkataan maupun perbuatan lahir

    dan batin. 26

    Dalam Islam, ibadahlah yang memberikan latihan rohani yang

    diperlukan manusia. Semua ibadah yang ada di dalam Islam seperti shalat,

    puasa, zakat, dan haji, bertujuan untuk membuat ruh manusia agar

    senantiasa tidak lupa kepada Allah SWT, bahkan senantiasa dekat dengan-

    Nya.Karena tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada-

    Nya.

    Allah berfirman dalam surat adz-dzariyaat ayat 59:

    Artinya: dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

    supaya mereka mengabdi kepada-Ku.27

    b. Muamalah

    Kata muamalah berasal dari fiil madhi amala yang berarti bergaul

    dengannya, berurusan (dagang). Sedangkan muamalah adalah ketetapan

    Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan dengan

    lingkungannya (alam sekitar)nya. Muamalah berarti aturan-aturan (hukum)

    Allah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama dan lingkungan

    25Departemen Agama Replubik Indonesia,Al-Quran dan Terjemahannya,h.500

    26Abdullah bin Abdul Aziz Al-jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah Sesuai Al-Quran

    As-sunnah dan Pemahaman Salafush Shalih,(Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007) cet. Ke-1, h.4127Departemen Agama Republik Indonesia,Al-Quran dan Terjemahannya, h.523

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    35/100

    26

    sekitarnya.Kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia, maka

    dalam muamalah ini mengatur hal-hal yang berkaitan dengan masalah

    ekonomi, politik, sosial, hukum, dan kebudayaan.

    28

    3. Akhlak

    Akhlak secara etimologis berarti tingkah laku atau perbuatan. Dan secara

    terminologis akhlak adalah tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan

    alam sekitarnya.

    Ada pula yang mengartikan secara bahasa akhlak (etimologi): perkataan,

    jamak dalam bahasa arab dari kata khluk.Khulkdalam kamus Al-Munjid berarti

    budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Di dalam Dairatul Maarif

    dikatakan akhlak adalah sifat-sifat manusia yang terdidik.29

    Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang

    dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.

    Sifat itu dapat lahir dalam perbuatan baik, disebut akhlak yang mulia, atau

    perbuatan buruk, disebut akhlak tercela, sesuai pembinaanya. Sebagaimana firman

    Allah pada Q.S. Al- Ahzah: 21

    Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

    yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

    (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.

    Akhlak terbagi dalam tiga kategori:

    28Hendi Suhendi,Fiqqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007) edisi 1-3, h. 2

    29

    Asmaran As,Pengantar Studi Akhlak,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1992), cet.Ke-1, h. 1

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    36/100

    27

    a. Menurut Drs. Mahyuddin, dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf,

    Akhlak kepada Allah itu meliputi antara lain:

    (1) Bertaubat, yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang

    pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya, serta melakukan

    perbuatan baik.

    (2) Bersabar, yaitu suatu sikap yang betah atau dapat menahan diri

    pada kesulitan yang dihadapinya, tetapi tidak berarti sabar itu

    menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang

    dihadapi.

    (3) Bersyukur, yaitu suatu sikap yang selalu ingin memanfaatkan

    dengan sebaik-baiknya, nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

    (4) Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah

    berbuat semaksimal mungkin, untuk mendapatkan sesuatu yang

    diinginkannya.

    (5) Ikhlas, yaitu sikap menjauhkan diri dari riya, ketika mengerjakan

    amal baik.

    (6) Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang

    disenangi dari Allah. Setelah melakukan hal-hal yang menyebabkan

    terjadinya sesuatu yang diharapkan.

    (7) Bersikap takut, yaitu suatu sikap jiwa yang sedang menunggu

    sesuatu yang tidak disenangi dari Allah.30

    b.

    Sedangkan akhlak kepada sesama manusia berkaitan dengan perlakuan

    seseorang terhadap sesama manusia. Tidak melakukan hal-hal negatif,

    30Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 9-10

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    37/100

    28

    seperti membunuh, menyakiti badan atau mengambil harta yang bukan

    miliknya tanpa alasan yang benar, kemudian jika bertemu

    mengucapkan salam, dan ucapan yang baik, tidak berprasangka buruk,

    saling memaafkan, mendoakan, saling membantu dan lain-lain.31

    c. Akhlak kepada lingkungan meliputi akhlak terhadap hewan, tumbuh-

    tumbuhan atau benda-benda tidak bernyawa lainnya. Hal ini dapat

    dicontohkan misalnya, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah

    sebelum matang, memetik bunga sebelum mekar, menebang pohon

    yang menimbulkan kemudharatan dan lain sebagainya. Akhlak yang

    dikehendaki oleh Islam adalah menjaga kelestarian dan keselarasan

    dengan alam.32

    G. Tulisan Sebagai Media Dakwah

    Berdakwah menggunakan sarana media cetak memerlukan bakat

    mengarang karena media cetak merupakan sarana komunkasi tulisan. Dalam

    Islam, faktor tulis dan menulis ini merupakan media awal yang sama usianya

    dengan media tatap muka.33

    Berdakwah tidak harus berceramah secara langsung. Dakwah bisa

    menggunakan berbagai sarana. Di zaman modern seperti sekarang ini, dakwah

    harus dikemas dengan berbagai sarana, agar dakwah dapat berlangsung lebih

    efektif. Yang penting inti dakwah adalah mengajak manusia ke jalan Tuhan.

    31Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996),h. 151

    32Abuddin Nata,Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996), h. 159

    33

    Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema Insani Press,1999), Cet, Ke-1, h. 128

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    38/100

    29

    Menyampaikan informasi massal kepada masyarakat dan menuntut

    gerakan dakwah harus mampu memanfaatkan hasil sains, teknologi dan informasi

    modern untuk mencapai tujuan dakwah, yaitu memperluas jangkauan pengaruh

    dakwah. Menulis merupakan tradisi ulama dan intelektual Muslim. Tradisi ini

    merupakan konsekuensi logis dan dorongan Islam yang sangat menekankan arti

    pentingnya penguasaan ilmu dalam kehidupan.

    Dakwah yang dilakukan melalui sebuah tulisan seperti buku dapat

    dilakukan dengan menyisipkan nilai-nilai Islam didalamnya. Semua itu

    diharapkan dakwah yang berupa nasihat ajakan untuk kemaslahatan umat bisa

    sampai kepada seluruh lapisan golongan masyarakat yang memiliki latar belakang

    ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda.

    Berdakwah melalui tulisan adalah salah satu metode dakwah Rasulullah

    SAW. Hal ini pernah dilakukan dengan mengirim surat kepada sejumlah penguasa

    Arab saat itu, atau yang mungkin lagi karena pesan pertama Al-Quran adalah

    membaca, tentu perintah membaca ini erat kaitannya dengan perintah menulis.34

    Tulisan sebagai media dakwah yang salah satunya dengan melalui buku

    memang telah mulai menjadi alternatif rujukan umat. Sehingga menjadikan buku

    sebagai sarana dakwah, tausiyah, maupun koreksi dan kritik terhadap sesama

    muslim, merupakan jalan yang layak untuk ditempuh. Asalkan semuanya

    berangkat dari niat yang mulia dan untuk tujuan yang mulia pula, yaitu menuju

    pencerahan, menggapai kebenaran, dan tentu saja menghindarkan umat dari

    penyimpangan dan kesesatan sebagai inti dari dakwah.35

    34Asep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, (Bandung: Mujahid, 2004), h.5

    35

    Badiatul Muchlisin, Berdakwah Dengan Menulis Buku, (Bandung: Media Qalbu,2004), Cet ke-1, h. 44

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    39/100

    30

    Dakwah menggunakan media massa cetak, seperti surat kabar, majalah,

    buletin, brosur, tabloid, dan lain-lain untuk menyebarkan pikiran-pikiran dan

    prinsip-prinsip dakwah bil qalam kepada semua tingkatan manusia.

    Terdapat beberapa jenis tulisan yang dipilih oleh penulis dakwah, sehingga

    seseorang yang akan berdakwah melalui tulisan dapat memilih jenis tulisan yang

    sesuai dengan penguasaan, minat dan bahan yang akan ditulisnya. Adapun jenis-

    jenis tulisan dakwah itu diantaranya adalah:

    1.Artikel

    Artikel adalah tulisan yang berisi fakta, masalah yang ada di tengah

    masyarakat, ulasan atau kritik terhadapnya disertai gagasan atau pendirian

    subjektif yang disertai argumentasi berdasarkan teori keilmuan dan bukti dapat

    berupa statistik yang mendukung pendirian.

    Disini letaknya kesempatan pribadi untuk bisa menuliskan buah pikirannya

    dalam mencermati perkembangan kehidupan di sekelilingnya. Gagasan yang

    mengembalikan persoalan ke arah terciptanya rahma li al-alamin merupakan

    sumbangan yang berharga bagi pemecahan persoalan yang ada di masyarakat

    tersebut.

    2. Kolom

    Istilah kolom sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu columsyang berarti

    suatu jenis artikel yang khas, unik dan lebih memiliki daya tarik diantara artikel-

    artikel lain di media massa dan lebih personal.

    Tulisan pendapat isinya hanya pendapat saja, tidak ada angka yang

    statistik dan bukti pengalaman pada waktu lampau yang mendukung pendapat itu,

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    40/100

    31

    satu-satunya pendukung hanyalah argumentasi berdasarkan penalaran menurut

    pandangan subjektif dari penulis sendiri.

    3.

    Resensi Buku

    Tentu saja bagi masyarakat kalangan intelektual penulisan dakwah melalui

    resensi buku berjasa sebagai perantara antara penulis dan pembaca. Dengan

    resensi itu pembaca dengan cepat dapat mengakui kekuatan dan kelemahan buku

    yang baru terbit. Jika ia tertarik, dapat segera membelinya.

    4. Feature

    Feature adalah tulisan reatif yang dirancang untuk memberikan informasi

    tentang kejadian, situasi atau aspek kehidupan seseorang, sambil menghibur.

    Feature dapat dikatakan tulisan yang lebih ringan dibandingkan atikel opini.

    Kekhasannya terletak pada unsur menghibur (gaya penulisannya) dan boleh

    subjektif (cara penuturannya).36

    5.

    Buku

    Dalam kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, buku dalam bahasa latin disebut

    liber, kitab, buku, kitab-kitab agama, risalah, karangan, Belanda (Boek), Inggris

    (book), yaitu suatu alat komunikasi yang dapat terlihat dalam bentuk lembaran-

    lembaran yang dijilid dan berisi tulisan tangan atau cetakan.37 Sedang menurut

    Drs. Bambang Marjianto, buku adalah bundelan, lembaran kertas yang berjilid.

    38

    Dapat didefinisikan, buku adalah sekumpulan informasi atau bacaan yang disusun

    dalam satu jilid atau bundel cetakan.

    36Asep Kusnawan,Berdakwah Lewat Tulisan , (Bandung: Mujahid Press, 2004) Cet. Ke-

    1, h. 128-149.37

    Komarudin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h.

    3438

    Bambang Marjianto, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang,1999), h. 52

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    41/100

    32

    Menulis buku hampir mirip dengan tulisan lain, hanya buku lebih fokus

    dan mendalam sehingga lebih tebal halamannya. Berbeda dengan artikel, kolom

    yang tentu lebih pendek, sebuah buku biasanya yang membahas satu tema utuh

    dan mendalam, misalnya,Kiat Menulis di Media Massa, Kiat Berternak Lele, Kiat

    Belajar di Perguruan Tinggi, Pengantar Ilmu Sastra, Pengantar Ilmu Politikdan

    sejenisnya.39

    Media cetak merupakan media massa tertua konon sampai akhir abad ke-

    19, pertama kali hadir media cetak Jtampil dengan bentuk yang sederhana yang di

    cetak dengan tinta hitam. Tetapi sekarang mengalami kemajuan pesat sehingga

    tidak aneh jika media cetak itu semakin canggih denganfull colour.

    Ketika radio dan televisi secara berturut-turut muncul sebagai media

    massa, kelompok pesimistis meramalkan akan suramnya masa depan media

    pembukuan. Termasuk media cetak lainnya, buku akan bergeser oleh

    pembangunan media informasi elektronik. Kecenderungan masyarakat berubah

    perlahan dengan semakin kuatnya efek media elektronik. Akan tetapi buku tetap

    survive, dan bahkan merupakan media yang amat penting dalam kehidupan

    manusia. Buku menawarkan informasi penting tentang ilmu pengetahuan. Buku

    menjadi teman yang paling dekat bagi para penggemarnya.40

    Dewasa ini, hampir setiap minggu bahkan setiap hari ada buku baru

    diterbitkan. Hampir setiap hari pula ada informasi baru yang siap menjadi bahan

    rujukan bagi masyarakat. Jika tanpa adanya tahap pertimbangan dari para

    39 Didik Komaidi, Aku Bisa Menulis; Panduan Praktis Menulis Kreatif Lengkap,

    (Yogyakarta: Sabda Media, 2007), Cet ke-1, h. 222-22340

    Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, (Jakarta: LogosWacana Ilmu, 1999), h. 93-94

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    42/100

    33

    pengemban dakwah, maka akan lahir buku yang apapun isinya akan menjadi

    rujukan masyarakat.

    Pemanfaatan buku sebagai media dakwah dapat dilakukan sebagai bentuk

    sarana upaya memberi pemahaman yang mampu memberikan perubahan bagi

    para pembacanya. Oleh karena itu, telah banyak diakui bahwa dakwah melalui

    buku merupakan salah satu bentuk media yang cukup efektif. Dengan dakwah

    melalui buku, seorang dai berarti telah menyediakan sumber bacaan bagi umat

    dan bangsa untuk mempelajari diin al-Islam. Tidak saja itu, pembaca juga dapat

    mengkaji suatu tuntutan ajaran-ajaran Islam yang tersaji pada buku-buku itu.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    43/100

    34

    BAB III

    DESKRIPSI BUKU PEJUANG SUBUH

    A. Biografi Pendiri dan Penulis Buku Pejuang Subuh

    Dilahirkan dengan nama Hadi Emanuel Halim, pria yang akrab dipanggil

    Didot ini adalah seorang mualaf pada tahun 1997 silam. Terlahir dari keluarga

    yang broken home, sejak usia balita ikut ayahnya yang seorang Kristen dan

    dibesarkan oleh neneknya dengan pendidikan Katolik yang kuat. Pendidikan sejak

    TK sampai SMP di sekolah Katolik Santa Maria, lalu dilanjutkan ke SMA

    Gonzaga dan akhirnya mengenyam pendidikan di Universitas Tarumanegara

    jurusan ekonomi akuntansi. Menikah pada tahun 2011 dan telah dikaruniai

    seorang putra yang menggemaskan. Kegiatan sehari-hari menulis dan mengurus

    komunitas Pejuang Subuh sambil berdagang dan juga mengajar senam yoga. Saat

    ini dia sibuk sebagai seorang penulis buku dan membantu kakaknya bekerja

    sebagai pengatur audio di dunia pertelevisian dan dalam waktu dekat dia akan

    membuka sebuah usaha bersama istrinya.1

    B.

    Gambaran Umum Buku Pejuang Subuh

    Buku yang diluncurkan oleh Hadi E. Halim diharapkan bisa memotivasi

    umat Islam lainnya untuk terbiasa shalat Subuh. Awalnya pengunjung tetap klub

    malam, kini berubah menjadi pasukan dibarisan terdepan jamaah shalat Subuh.

    1 Hasil wawancara dengan Hadi E. Halim pada hari senin 14 juli 2014, pukul 12.00-

    14.00, di studio Sepat

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    44/100

    35

    Itulah salah satu cerita yang terdapat dalam buku Pejuang Subuh yang

    diluncurkan Ahad, 2 Februari 2014, di Masjid Baitul Ilm, Diknas, Jakarta.

    Buku itu memuat kumpulan kisah nyata orang-orang yang istiqomah

    berjuang mengerjakan shalat Subuh berjamaah dan memperoleh keajaiban. Buku

    yang diluncurkan oleh komunitas akun Twitter@PejuangSubuh diharapkan bisa

    memotivasi umat Islam lainnya untuk terbiasa shalat Subuh di masjid.

    Para pemilik kisah nyata itu sendiri yang menuliskan ceritanya. Buku yang

    diterbitkan Wahyu Qalbu itu bisa didapatkan di berbagai toko buku di Indonesia.

    Kami percaya, sulit bangun Subuh hanyalah masalah kebiasaan saja. Esensi

    gerakan ini ingin membentuk kebiasaan itu bersama-sama. Kalau belum terbiasa

    awalnya memang harus dipaksakan, lama-lama akan jadi mudah bangun Subuh,

    jelas Hadi E. Salim, pendiri @Pejuang Subuh.

    Ia menyadari, pembiasaan ini bukanlah hal mudah, ditengah jalan pasti ada

    saja halangan. Komunitas yang memiliki motto Istiqomah Sampai Khusnul

    Khotimah ini. dijadikan wadah untuk saling menguatkan shalat Subuh

    berjamaah. Menurut Didot, panggilan akrab Hadi E. Halim, diperlukan setahun

    mengumpulkan kisah-kisah itu.

    Didot kerap menjalani shalat Subuh di berbagai masjid. Selain dari curhat

    teman-teman di Twitter, saya juga tanya-tanya, kira-kira di antara mereka ada

    nggak yang punya cerita hijrah melalui shalat Subuh, ulas mualaf yang

    terinspirasi dengan amalan 40 hari berturut-turut shalat Subuh berjamaah.

    Satu kelompok terdiri dari 10 orang anggota dengan satu administrator.

    Rekapitulasi data shalat Subuh akan dilaporkan pada pihak pengurus @Pejuang

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    45/100

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    46/100

    37

    Tujuan dari buku ini adalah menggerakkan pemuda-pemuda untuk ikut

    meramaikan shalat Subuh berjamaah. Karena para pemuda resah dengan kondisi

    masjid di waktu Subuh yang hanya diisi oleh mereka yang usianya sudah tidak

    muda lagi (kebanyakan kakek-kakek). Mereka ingin membantu dan memotivasi

    para pemuda yang masih sulit bangun Subuh agar mampu mencapai segala

    kemuliaan dan keberkahaan shalat Subuh. Tidak hanya itu buku Pejuang Subuh

    juga mempunyai Visi: Shalat Subuh di masjid-masjid di Indonesia bisa seramai

    Shalat Jumat dan Misi : Menjadi penggerak untuk kebangkitan Islam di Indonesia

    melalui shalat Subuh berjamaah.

    Manfaat menjadi anggota komunitas Pejuang Subuh adalah bisa saling

    menyemangati untuk bersama-sama lebih giat beribadah (fastabiqul khairat),

    selain itu bisa mendapat ilmu dengan ikut kajian yang diadakan, mendapatkan

    banyak teman baru dan bahkan ada juga yang telah menemukan jodohnya di

    dalam komunitas ini.

    Selain itu program-program yang dijelaskan dalam buku Pejuang Subuh

    juga membuat kita tetap istiqomah berada dalam lingkungan yang baik sehingga

    terus terpacu dan terjaga untuk tetap dalam kebaikan, karena terkadang iman bisa

    naik turun sehingga diperlukan komunitas dan teman-teman yang salingsupport.

    Respon masyarakat cukup baik dengan adanya buku Pejuang Subuh ini,

    terutama kalangan anak muda, ini dapat terlihat dari sejak didirikan 2012 lalu,

    jumlah follower di Twitter telah mencapai lebih dari 125 ribu. Selain itu acara-

    acara yang diadakan cukup ramai dihadiri oleh pemuda-pemudi. Dan untuk

    menjadi anggota Pejuang Subuh tidak pakai syarat tetapi langsung praktek shalat

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    47/100

    38

    Subuh 40 hari di masjid tanpa terputus. Bentuk komunitas Pejuang Subuh saat ini

    masih belum terikat dan berbadan hukum, Rencana ke depannya komunitas akan

    membentuk yayasan.

    Yang terpenting untuk kami adalah mampu mencetak banyak Mujahid dan

    Mujahidah Subuh yang baru, karena itu adalah tujuan dari dibentuknya gerakan

    ini, sehingga program pencetakan Mujahid baru adalah jantung dari gerakan ini,

    semoga kami dapat mencetak lebih banyak mujahid dan mujahidah subuh yang

    baru ke depannya.

    Lokasi untuk pengajian rutin bulanan komunitas ini yaitu di masjid Baitul

    Ilmi, komplek DikNas Gatot Subroto (samping Balai Kartini), setiap ahad pertama

    tiap bulan jam 8-12. Dan untuk Subuh berjamaah diadakan minggu ketiga di

    masjid al Azhar Pusat Kebayoran. 3. Untuk sumber dana kegiatan, Pejuang Subuh

    mengandalkan infaq dan sedekah dari anggota serta berjualan kaos dan buku

    Pejuang Subuh serta merchandiselainnya.

    Hadi E. Halim juga berpesan kepada generasi muda khususnya yang

    belum menjadi Pejuang Subuh untuk segera bergabung menjadi Pejuang Subuh,

    yaitu pemuda Islam yang berani memperjuangkan Subuh berjamaah di masjid,

    karena sangat merugi jika masih belum shalat Subuh di masjid, selain setiap

    langkah menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat, shalat Subuh sendiri

    juga memiliki begitu banyak keberkahan jika dilihat dari sisi kesehatan.

    Istiqomahkan dulu diri kita,lalu kita ajak dan bantu yang lain supaya bisa

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    48/100

    39

    istiqomah juga. Islam akan bangkit kembali, apakah anda ikut berjuang atau

    hanya cukup jadi penonton?.3

    C. Prolog Pejuang subuh

    Pernah melihat masjid pada waktu Subuh? Saya yakin bagi yang sudah

    pernah, tidak akan kaget lagi dengan jamaah masjid shalat subuh yang mayoritas

    adalah pria berusia sepuh alias kakek-kakek.

    Kalaupun ada anak mudanya hanya sedikit sekali, paling 1-2 orang.

    Cobalah, bagi anda yang belum pernah shalat Subuh di masjid, sesekali liat

    fenomena unik ini di masjid terdekat di rumah anda. Hanya sedikit sekali masjid

    di bumi Indonesia ini yang ramai ketika waktu shalat Subuh tiba.

    Buat yang pria, silakan lihat sendiri bagaimana kondisi yang menyedihkan

    ini di masjid terdekat dari rumah kita. Jangan lupa, sekalian tunaikan shalat Subuh

    di masjid anda, supaya pemuda di masjid sedikit bertambah dengan kehadiran

    anda di sana.

    Buat yang wanita pun boleh sesekali mengintip, kira-kira pria mana saja di

    daerah rumah anda yang rajin shalat Subuhnya (wanita tidak terlarang shalat di

    masjid dan juga bukan suatu anjuran, hukumnya hanya mubah atau boleh). Bagi

    wanita yang ingin mencari jodoh yang shalih dan tidak munafik, dapat mencari

    jodoh di waktu Subuh.

    3 Hasil wawancara dengan Hadi E. Halim pada hari senin 14 juli 2014, pukul 12.00-

    14.00, di studio Sepat

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    49/100

    40

    Masalah shalat Subuh ini bukan urusan sepele, bahkan ini adalah perkara

    yang jadi garis pembeda antara orang munafik dan yang tidak, seperti sabda Rasul

    dari Abu Hurairah RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

    Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang

    munafik adalah shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka

    mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya

    sekalipun dengan merangkak.

    (HR. Al-Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

    Dalam dunia kerja, jika anda ingin mencari partner bekerja, carilah yang

    jujur dan tidak munafik, yang rajin, yang konsisten, dan tentu yang shaleh. Anda

    bisa cari orang-orang model seperti ini di masjid pada waktu Subuh. Dan bagi

    yang wanita, jika ingin cari suami yang shaleh dan tidak pemalas, bisa dilihat

    pada waktu Subuh, apakah dia rajin atau tidak mengerjakannya. Sebab, shalat

    Subuh ini perkara wajib, yang jika kita tinggalkan akan mendatangkan murka

    Allah SWT, berbeda dengan shalat tahajud dan dhuha yang bersifat sunah atau

    dianjurkan.

    Masih banyak yang belum tahu keutamaan shalat Subuh berjamaah,

    seperti berpahala bagaikan shalat sepanjang malam dan shalat Isya berjamaah pun

    bagaikan shalat setengah malam. Luar biasa bukan keutamaan kedua shalat wajib

    ini? Tapi sayang masih banyak yang belum melakukannya. Nabi Muhammad

    SAW bersabda:

    Barang siapa shalat Isya bejamaah, maka seakan-akan dia melakukan

    qiyamul lail tengah malam dan barang siapa shalat Subuh berjamaah

    makan seakan-akan dia melakukan shalat sepanjang malam. (HR.

    Muslim)

    Gerakan Pejuang Subuh ini kami mulai sebagai sebuah jawaban. Sebab,

    agar masjid menjadi ramai dengan orang yang shalat Subuh berjamaah, maka

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    50/100

    41

    harus ada sekelompok manusia yang berusaha istiqamah, lalu menyebarkan

    kebaikan tersebut kepada manusia-manusia lainnya. Jika yang sudah shalat Subuh

    berjamaah di masjid tetapi saat ini masih juga belum istiqamah, maka sulit sekali

    tentunya masjid bisa terisi ramai. Sebab, mungkin kelompok yang satu sedang

    shalat, namun kelompok yang lainnya justru sedang tidur.

    Dan bisa jadi ketika kelompok yang sebelumnya sedang tidur, lalu mulai

    mencoba shalat Subuh berjamaah dan kelompok yang sudah shalat justru malah

    ketiduran, atau kesiangan bangunnya. Demikian ini bisa terjadi karena semua

    kelompok tidak ada yang istiqamah, inilah pentingnya kita istiqamah, sesuai

    gerakan ini : ISTIQAMAH SAMPAI KHUSNUL KHATIMAH.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    51/100

    42

    BAB IV

    PESAN DAKWAH DALAM BUKU PEJUANG SUBUH

    Analisis tentang isi pesan dakwah dalam buku Pejuang Subuh,

    menggunakan pedoman tiga kategori yakni:

    Kategori Pesan

    No KATEGORI SUB KATEGORI

    1 Pesan Akidah Iman Kepada Allah

    Iman Kepada Malaikat Allah

    Iman Kepada Kitab Allah

    Iman Kepada Rasul Allah

    Iman Kepada Hari Akhir

    Iman Kepada Qdha dan Qadhar

    2 Pesan Akhlak Akhlak Kepada Allah

    Akhlak Kepada Manusia

    Akhlak Kepada Lingkungan

    3 Pesan Syariah Ibadah

    Muamalah

    Untuk menguatkan data tentang pesan dakwah yang terkandung dalam

    buku Pejuang Subuh, penulis mengadakan pengujian kepada tiga orang ahli yang

    dianggap kredibel, yang terdiri dari: Ahmad Ratomi Zain.S.Hi. lulusan

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Pengacara), Muchtarom

    S.Pdi. M.Pdi. Lulusan S1 Universitas Lantabour dan S2 Sekolah Tinggi

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    52/100

    43

    Management IMMI, Feni Sulasmi. S.Pd. Lulusan Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta (Guru) Adapun hasil dari penjurian ini tidak dimaksudkan

    untuk diuji secara statistik kuantitatif melainkan hanya sebagai penguat data.

    A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Buku Pejuang Subuh

    Pesan dakwah yang terkandung dalam buku Pejuang Subuh, dapat terlihat

    dalam kalimat atau dialog kemudian di analisis secara detail, dari 18 sub judul

    dalam buku Pejuang Subuh, peneliti hanya mengambil 6 sub judul dan telah

    dianalisis oleh tiga orang ahli yang telah ditentukan.

    Berikut ini adalah pesan dakwah dalam buku Pejuang Subuh:

    1.Pesan Akidah

    Pesan dakwah yang mengandung kategori Akidah diantaranya adalah:

    a. Iman kepada Allah

    Adapunparagraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada

    Allah dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:

    Jangan terlalu dipikirkan, Nu, yang ente lakukan itu ibadah,

    serahkan saja pada Allah, rezeki pasti datang. Nggak usah terlalu

    dipikirkan bagaimana ke depannya. Allah sudah merencanakan

    dengan indah (KEMBALI MENYUSURI JALAN MU. P. 17)

    Alhamdulillah, saya merasa lega mendengar nasihat itu dan semakin

    mantap untuk melangkah. Namun bukan berarti saya juga hanya

    berleha-leha, tapi saya juga tetap terus ikhtiar dan tawakal.

    Akhirnya, dengan mantap saya mempersiapkan dan menentukan

    tanggal pernikahan KEMBALI MENYUSURI JALAN MU. P. 18)

    Dari dua dialog di atas serahkan saja pada Allah dan tapi saya juga

    tetap terus ikhtiar dan tawakal merupakan ungkapan dari seorang teman

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    53/100

    44

    Januar yang menyuruh Januar untuk menyerahkan permasalahan yang

    dihadapinya hanya kepada Allah, karena Allah tidak akan memberikan cobaan

    diluar batas kemampuan manusia dan kita hanya bisa memasrahkan semuanya

    kepada Allah yang maha berkehendak. Tetapi dibalik itu semua Januar pun harus

    tetap ikhtiar dan tawakal serta percaya akan rezeki dan pertolongan dari Allah.

    Ikhtiar dan tawakal serta percaya akan rezeki dan pertolongan dari Allah SWT.

    Sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 214 :

    Yang artinya :

    Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang

    kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?

    Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (denganbermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang

    beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah,

    sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

    Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. Mereka sepakat bahwa

    kedua dialog tersebut mengandung pesan iman kepada Allah.1

    Namun sayang, terkadang kita sering lalai, bahkan lupa siapa

    sebenarnya yang menghidupi diri kita ! Allah SWT yang maha

    pemurah yang menurunkan rezeki pada setiap paginya (Shalat

    Subuh Kalahkan Obat Racikan Dokter. P. 2)

    1Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    54/100

    45

    Kalimat di atas Ali Hamzah menjelaskan bahwa kita kadang terlena akan

    kehidupan di dunia sehingga kita lupa siapa yang menghidupi kita dan siapa yang

    memberikan rezeki kepada kita disetiap waktu kalau bukan Allah SWT. Dapat

    diambil hikmah bahwa kita sebagai umat manusia sudah sepatutnya kita untuk

    mengimani Allah SWT, seperti terkandung di dalam Al-Quran surat Ali Imran

    ayat 37 :

    Yang artinya :

    Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa

    hisab.

    Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. Mereka sepakat bahwa

    dialog tersebut mengandung pesan iman kepada Allah.2

    Padahal sebelumnya, saya selalu merasakan badan sempoyongan

    dan kepala pusing. Lalu, perut juga kerap terasa mual seperti ibu

    hamil yang mau melahirkan, meskipun saya belum pernah

    merasakan hamil, hehe tapi memang seperti itu rasanya. Mungkin ini

    efek karena saya kurang tidur. Seandainya waktu itu ada kamera

    seperti di acara uji nyali di TV, saya sudah melambaikan tangan dan

    berteriak, Saya menyerah..., tolong..., tolong...!!! Tapi saya yakin

    Allah maha melihat perjuangan itu, dan memberikan kekuatan untuk

    berjalan dan berjuang untuk terus melangkah. (Shalat Subuh

    Kalahkan Obat Racikan Dokter. P. 11)

    2Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    55/100

    46

    Tidak hanya di situ, hening dan damainya subuh seperti mampu

    membuat syaraf-syaraf otak saya seakan longgar, seakan ide mengalir

    bagai arus banjir yang teramat deras. Atas izin Allah pula, setelah

    rasa sakit yang saya derita menghilang, Allah gantikan dengan usaha

    yang kini saya buka.(Shalat Subuh Kalahkan Obat Racikan Dokter.

    P. 12)

    Dua Kalimat di atas Allah maha melihat perjuangan itu, dan

    memberikan kekuatan untuk berjalan dan berjuang untuk terus melangkah

    Ali memberikan keterangan bahwa penyakit yang di derita begitu sakit ia rasakan,

    Ali hanya berserah diri kepada Allah SWT atas penyakit yang di deritanya karena

    hanya Allah yang mampu menolong hamba-Nya yang sedang dalam kesulitan,

    dan Ali yakin Allah Maha Melihat perjuangan hamba-Nya, penyakit yang selama

    ini di derita menghilang. Dan kalimat Atas izin Allah pula, setelah rasa sakit

    yang saya derita menghilang, Allah gantikan dengan usaha yang kini saya

    buka. Menunjukan bahwa dibalik cobaan yang Allah berikanmaka disaat itulah

    Allah SWT melimpahkan keberkahan pada diri kita. Dan tidaklah Allah SWT

    menciptakan sebuah musibah yang sia-sia. Dapat diambil hikmah serahkan semua

    yang terjadi kepada Allah, karena Allah tahu yang terbaik untuk umat manusia

    seperti terkandung didalam Al-Quran surat At-Taghaabun ayat 11 :

    Yang artinya :

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    56/100

    47

    Tidak ada sesuatumusibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin

    Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi

    petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

    Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. Mereka sepakat bahwa

    kedua dialog tersebut mengandung pesan iman kepada Allah.3

    Ada satu ayat yang saya pegang, Jika seoarang hamba datang

    kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendatanginya sehasta. Jika

    mereka mendatangi-Ku dengan berjalan, maka aku akan

    mendatanginnya dengan berlar i.

    ( Mendatangi Mu dengan Berari P. 4 )

    Kalimat di atas menunjukan bahwa Ahmad Sukri berpegang teguh pada

    satu ayat yang membuatnya semakin terpacu untuk mendekatkan diri kepada

    Allah SWT

    Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, dan Muchtarom S.Pdi. M.Pdi. Mereka sepakat bahwa dialog tersebut

    mengandung pesan iman kepada Allah.4

    b. Iman Kepada Rasul Allah

    Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada

    Allah dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:

    Jadi, mukmin yang baik itu bukan yang paling banyak jumlah

    rakaat duhanya, sering tahajudnya, atau paling sering shaumnya, dan

    lain-lain. Tapi mukmin yang paling baik adalah yang santun budi

    3

    Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.4Ahmad Ratomi Zain, dan Muchtarom.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    57/100

    48

    pekertinya. Lihatlah Rasulullah SAW, betapa santun dan mulianya

    akhlak beliau.(Mendatangi Mu dengan Berlari. P 20)

    Dari kalimat di atas Lihatlah Rasulullah SAW, betapa santun dan

    mulianya akhlak beliau. menjelaskan bahwa kita sebagai mukmin yang baik

    haruslah memiliki budi pekerti yang baik karena akan terasa sia-sia apabila kita

    beribadah tetapi akhlak dan perbuatan kita tidak baik kepada orang lain. Maka

    dari itu kita haruslah mentauladani perangai Rasulullah SAW karena beliaulah

    makhluk yang memiliki sifat dan akhlak yang mulia dihadapan Allah SWT.

    Sebagaimana Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 21 :

    Yang artinya :

    Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

    bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

    kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

    Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, dan Muchtarom S.Pdi. M.Pdi. mereka sepakat bahwa dialog atau paragraf

    dalam buku tersebut mengandung pesan iman kepada Rasul Allah.5

    c. Iman kepada hari akhir

    Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada

    hari akhir dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:

    Semoga Allah pertemukan kita kembali di Surga-Nya dalam

    keadaan terbaik, dalam keadaan Allah ridha pada kita, dan kita pun

    ridha pada-Nya (Hijrah P. 27 . Iman Kepada Hari Akhir)

    5Ahmad Ratomi Zain, dan Muchtarom.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    58/100

    49

    Kalimat di atas Semoga Allah pertemukan kita kembali diSurga-Nya

    dalam keadaan terbaik. Menunjukan bentuk kepercayaan Hadi akan

    datangnya kematian dan hari kiamat yang kelak akan menghancurkan alam

    semesta ini sehingga tidak ada lagi kehidupan di dunia ini, tidak ada satu

    tempatpun yang bisa dijadikan sebagai tembat untuk menyelamatkan diri

    dan hanya keridhaan Allah lah yang dapat membuat kita masuk kedalam

    surga. Seperti yang terkandung dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 7

    Yang artinya :

    dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak adakeraguan padanya;

    dan bahwasannya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur

    Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. mereka sepakat bahwa

    dialog atau paragraf dalam buku tersebut mengandung pesan iman kepada Hari

    akhir.6

    d. Iman Kepada Qadha dan Qadhar

    Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung iman kepada

    Qadha dan Qadhar dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:

    Dan benar saja, doa saya terkabul, rezeki itu datang tiga minggu

    sebelum akad nikah; saya mendapat kerjaan yang lebih baik.

    Ternyata Allah memang sudah merencanakannya dengan indah.

    ( Kembali Menyusuri Jalan Mu P. 19.)

    Kalimat di atas menunjukan Januar mendapatkan jawaban dari semua

    permasalahan yang dihadapinya dengan bersabar, ikhtiar dan tawakal maka Allah

    memberikan jalan keluar yang tidak terduga olehnya, Januar yang tadinya merasa

    6Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    59/100

    50

    bimbang karena belum mendapatkan pekerjaan yang bagus dan belum punya

    cukup dana untuk pernikahannya namun ia mendapatkan pekrjaan yang lebih baik

    tiga minggu sebelum akad nikahnya. Sebagaimana dalam HR. Ahmad, Tirmizi,

    Ibnu Majah, Ibn Mubarak, Hakim Musnadasy-Syihab. Sanadnya disahihkan oleh

    Ahmad Syakri dan Al-Albani yang berbunyi:

    Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan

    sebenarnya, niscaya kalian diberi rezeki sebagaimana rezeki burung-

    burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang

    sore hari dalam keadaan kenyang. (HR. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah,

    Ibn Mubarak, Hakim Musnadasy-Syihab)

    Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. mereka sepakat bahwa

    dialog atau paragraf dalam buku tersebut mengandung pesan iman kepada Kitab

    Allah.7

    2. Pesan Akhlak

    Pesan dakwah yang mengandung kategori Akhlak diantaranya adalah:

    a.

    Akhlak Kepada Allah

    Adapun paragraf atau dialog dalam buku yang mengandung akhlak kepada

    Allah dapat dibaca dari kutipan buku sebagai berikut:

    Dari sini pula saya mulai menyadari semua kekeliruan yang telah

    saya lakukan selama ini. Ego dan kesombongan yang tanpa sadar

    telah melekat pada diri saya, berangsur mulai luluh. Saya pun

    tertunduk dan malu pada Allah atas semua dosan yang saya pernah

    lakukan. Alhamdulillah, ini titik balik saya mulai kembali mengenal

    7Ahmad Ratomi Zain, Muchtarom, dan Feni Sulasmi.

  • 7/24/2019 Tesis 7ahmad Rian Lisandi-fdk

    60/100

    51

    Allah, dan kembali menyusuri jalan yang diridhai-Nya dari awal

    lagi. (Kembali Menyusuri Jalan Mu. P.12 )

    Kalimat di atas Saya pun tertunduk dan malu pada Allah atas semua

    dosan yang saya pernah lakukan.menunjukan penyesalan Januar kepada Allah

    atas semua dosa yang pernah dilakukannya, ia lupa dengan Allah SWT sehingga

    ia merasa ego dan sombong ia merasa hidupnya tidak ada yang mengawasi

    sehingga ia bisa bebas untuk melakukan apapun , dan pada akhirnya ia diberi

    cobaan oleh Allah SWT yang membuat ia sadar akan kebesaran Allah, Januar pun

    mulai tertunduk dan malu pada Allah atas semua dosa yang ia lakukan dan ia

    mulai kembali mengenal Allah. Yang dapat diambil hikmahnya adalah kita

    sebagai manusia tidak boleh sombong harus selalu ingat kepada Allah

    sesungguhnya Allah tidak pernah meninggalkan kita tetapi kita lah yang

    meninggalkan Allah.

    Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Ahmad Ratomi Zain,

    S.Hi, Muchtarom S.Pdi. M.Pdi., dan Feni Sulasmi. S.Pd. mereka sepakat bahwa

    dialog atau paragraf dalam buku tersebut mengandung pesan akhlak kepada

    Allah.8

    Jangan pernah takut riya dalam beribadah, ini masalah kita dengan

    Allah secara langsung. Niatkan dalam hati, apa-apa yang kita

    kerjakan adalah karena Allah. (Mendatangi MuDengan Berlari. P.

    19)

    8Ahmad Ratomi Zain, Muc