Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

9
PENATALAKSANAAN TINDAKAN KOLABORATIF ( PRE,OPERASI SISTEM OPERASI) PADA PNEUMOTORAK Siti Marfungah Siti Nur’Aeni Wisnu Aji Saputra Ahmad Faqih Fawaid Nina Herlina Desi Ika Putri Fidya Pangestika Sellvy Kurniasih Rulieti Sutrimo Sulistia Rini Yahya Syaeful Rizal Sumintri KELOMPOK 4

Transcript of Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Page 1: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

PENATALAKSANAAN TINDAKAN KOLABORATIF

( PRE,OPERASI SISTEM OPERASI) PADA PNEUMOTORAK

 

Siti Marfungah Siti Nur’Aeni

Wisnu Aji SaputraAhmad Faqih Fawaid

Nina HerlinaDesi Ika Putri

Fidya Pangestika

Sellvy KurniasihRulieti

SutrimoSulistia Rini

Yahya Syaeful RizalSumintri

KELOMPOK 4

Page 2: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Pneuomotoraks

Merupakan penumpukan udara dalam rongga pleura sehingga timbul kolaps parsial atau total paru-paru. Udara di antara pleura parietalis dan viseralis berkumpul dan menumpuk maka peningkatan udara dalam rongga pleura dapat menyebabkan kolaps paru yang berlangsung progresif

Page 3: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Tindakan Kolaboratif

Merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai dari prabedah (preoperasi), bedah (intraoperasi), dan pascabedah (postoperasi).

Page 4: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Fase praoperaatif

Dimulai saat keputusan untuk melakukan pembedahan dibuat danberakhir ketika klien dipindahkan ke meja operasi. Aktivitas keperawatan yang termasuk dalam fase ini antara lain:

a. Mengkaji klien b. Riwayat keperawatanc. Perawatan Preoperatif

Page 5: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Tindakan kolaboratif pre operatif

•Pemeriksaan Penunjang

a. Pneumotoraks Tertutup b. Pneumotoraks dengan mekanisme ventil atau

tension pneumotoraksc. Pemeriksaan Faal Paru

•Pemeriksaan fisik pada pneumothorax

a. Inspeksib. Palpasic. perkusi d. auskultasi

Page 6: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Tanda-tanda vital gangguan pneumothorax

a. Respiratory rate atau jumlah pernafasan dalam satu menit 30 sampai 40 kali per menit

b. Hipotensi atau tekanan darah menurun. Hal ini diakibatkan karena desakan dari pencembungan sehingga jantung terdesak dan bekerja lebih lambat.

c. Denyut nadi bisa lebih dari 100 kali per menit. Hal ini berhubungan tanda vital pneumothorax poin kedua yaitu hipotensi.

d. Suhu tubuh pada umumnya normal yang mengindikasikan tidak terjadi infeksi.

Page 7: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Perawatan Intraoperasi

Berikut adalah beberapa rencana tindakan yang akan dilakukan oleh seorang perawat pada proses ini :a. Penggunaan baju seragam bedahb. Mencuci tangan sebelum pembedahanc. Menerima pasien di daerah bedahd. Pengiriman dan pengaturan posisi ke kamar bedahe. Pembersihan dan persiapan kulitf. Penutupan daerah sterilg. Pelaksanaan anesthesiah. Pelaksanaan pembedahan 

Page 8: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Perawatan Post operasiPost operasi adalah masa yang dimulai ketika masuknya pasien ke ruang pemulihan dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah.Asupan paska operatif meliputi :a. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan latihan

napas, tarik napas yang dalam dengan mulut terbuka, lalu tahan napas selama 3 detik dan hembuskan.

b. Mempertahankan sirkulasi, dengan stoking pada pasien yang beresiko tromboflebitis atau pasien dilatih agar tidah duduk terlalu lama.

c. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan memberikan cairan sesuai kebutuhan pasien.

d. Mempertahankan eliminasi, dengan mempertahankan asupan dan output, dengan mencegah terjadinya retensi urine.

e. Mengurangi kecemasan dengan melakukan komunikasi secara terapeutik.

Page 9: Tindakan Kolaborasi pada Pneumothoraks

Berikut ini hal-hal yang harus dipantau tepat sesudah pembedahan:

a. Tanda-tanda vitalb. Respirasi kepatenan jalan nafas, kedalaman, frekuensi, sifat

dan bunyi nafasc. Neurologi: tingkat respon kliend. Drainase: kondisi balutan ( adanya drainase atau tidak )e. Kenyamanan: tipe dan lokasi nyeri, mual dan muntah,

perubahan   posisi yang diperlukanf. Psikologi: kebutuhan akan istirahat dan tidur, sifat dan

pertanyaan pasieng. Keselamatan: kebutuhan akan pagar tempat tidur, drainase

selang tidak tersumbat.h. Diet ( misalnya toleransi terhadap cairan dan makanan )i. Tes diagnostik