TINJAUAN PUSTAKA ulkus
-
Upload
trhy-rahyou-marbaniaty -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of TINJAUAN PUSTAKA ulkus
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
1/31
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Pankreas dalam Metabolisme Glukosa
Pankreas merupakan organ retroperitoneal yang terletak di bagian
posterior dari dinding lambung. Letaknya diantara duodenum dan limfa, di depan
aorta abdominalis dan arteri serta vena mesenterica superior (Gambar 2.1). Organ
ini konsistensinya padat, panangnya !11," cm, beratnya !1"# gram. Pankreas
terdiri bagian kepala$caput yang terletak di sebela% kanan, diikuti corpus
ditenga%, dan cauda di sebela% kiri. &da sebagian kecil dari pankreas yang berada
di bagian belakang &rteri 'esenterica uperior yang disebut dengan Processus
ncinatus.
&natomi Pankreas
*aringan penyusun pankreas terdiri dari +
• *aringan eksokrin, berupa sel sekretorik yang berbentuk seperti anggur yang
disebut sebagai asinus$ Pancreatic acini yang merupakan aringan yang
meng%asilkan enim pencernaan ke dalam duodenum.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
2/31
• *aringan endokrin yang terdiri dari pulau-pulau Langer%ans$ Islet of
Langerhans yang tersebar di seluru% aringan pankreas, yang meng%asilkaninsulin dan glukagon ke dalam dara%.
&sinus dan pulau Langer%ans
Pulau-pulau Langer%ans tersebut terdiri dari beberapa sel yaitu+
1. el (sekitar 2#/), meng%asilkan %ormon glukagon.
2. el 0 (dengan umla% paling banyak #/), meng%asilkan %ormon insulin.
. el 3 (sekitar "-1#/), meng%asilkan %ormon omatostatin.
4. el 5 atau PP (paling arang), meng%asilkan polipeptida pankreas.
'asuknya glukosa ke dalam sel otot dipengaru%i ole% 2 keadaan. Pertama,
ketika sel oto melakukan kera yang lebi% berat, sel otot akan lebi% permeabel
ter%adap glukosa. 6edua, ketika beberapa am setela% makan, glukosa dara% akan
meningkat dan pankreas akan mengeluarkan insulin yang banyak. 7nsulin yang
meningkat tersebut menyebabkan peningkatan transport glukosa ke dalam sel.
7nsulin di%asilkan didara% dalam dengan bentuk bebas dengan 8aktu
paru% plasma !9 menit, bila tidak berikatan dengan reseptor pada sel target, maka
akan didegradasi ole% enim insulinase yang di%asilkan terutama di %ati dalam
8aktu
1#-1" menit.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
3/31
:eseptor insulin merupakan kombinasi dari empat subunit yang berikatan
dengan ikatan disulfida yaitu dua subunit- yang berada di luar sel membran dan
dua unit sel-0 yang menembus membran. 7nsulin akan mengikat serta
mengaktivasi reseptor pada sel target, se%ingga akan menyebabkan sel 0
terfosforilasi. el 0 akan mengaktifkan tyrosine kinase yang uga akan
menyebabkan terfosforilasinya enim intrasel lain termasuk insulin-receptors
substrates (IRS).
Reseptor Insulin
;ubu% kita terdapat mekanisme reabsorbsi glukosa ole% ginal,
dalam batas ambang tertentu. 6adar glukosa normal dalam tubu% kira-kira 1##mg
glukosa$1##ml plasma dengan G5:$Glomerular Filtration Rate 12"ml$menit.
Glukosa akan ditemukan diurin ika tela% mele8ati ambang ginal untuk
reabsorbsi glukosa yaitu " mg$menit dengan glukosa di plasma
dara%
##mg$1##ml.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
4/31
Diabetes Melitus
Defnisi Diabetes Melitus
Diabetes mellitus adalah kelainan yang ditandai dengan
kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) dan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang
disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relatif
maupun absolut, apabila dibiarkan tidak terkendali dapat
terjadinya komplikasi metabolik akut maupun komplikasi vaskuler
jangka panjang yaitu mikroangiopati dan makroangiopati.
Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya,
yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal,
saraf dan pembuluh darah.
Klasifkasi dan Diagnosis Diabetes Melitus
Klasikasi D! yang dianjurkan oleh "#RK#$I adalah yang
sesuai dengan anjuran klasikasi D! American Diabetes Association (%D%).
Klasikasi etiologi Diabetes mellitus, menurut %D% &'' adalah
sebagai berikut
a. Diabetes tipe *. (destruksi sel beta, umumnya menjurus
ke desiensi insulin absolut)
*) %utoimun.
&) Idiopatik.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
5/31
b. Diabetes tipe &. (bervariasi mulai yang terutama dominan
resistensi insulin disertai defesiensi insulin relatif sampai yang
terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin).
c. Diabetes tipe lain.
*) Defek genetik fungsi sel beta
-Maturity-Onset Diabetes of the Young (!+D)
- D$% mitokondria.
&) Defek genetik kerja insulin.
) "enyakit eksokrin pankreas
-"ankreatitis.
-/umor0 pankreatektomi.
-"ankreatopati brokalkulus.
1) #ndokrinopati.
-%kromegali.
-2indroma 3ushing
-4eokromositoma.
-5ipertiroidisme.
6) Karena obat0 7at kimia.
- "entamidin, asam nikotinat.
-8lukokortikoid, hormon tiroid.
- /ia7id, dilantin, interferon alfa dan lain-lain.
9) Infeksi rubella kongenital, sitomegalovirus.
) 2ebab imunologi yang jarang antibodi insulin.
:) 2indrom genetik lain yang berkaitan dengan D!
2indrom Do;n, 2indrom Klinefelter, 2indrom /urner dan lain-lain.
d. Diabetes mellitus 8estasional (D!8)
Diagnosis D! ditegakkan dengan mengadakan pemeriksaan
kadar glukosa darah.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
6/31
"enggunaan bahan darah utuh (whole blood), vena ataupun
kapiler tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan angka-
angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan =5+,
sedangkan untuk pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan
dengan pemeriksaan glukosa darah kapiler.
Kriteria Diagnostik Diabetes mellitus =5+ /ahun &'''
*. $ormo-glikemia, bila 8D" > **' mg0dl atau 8D&?"" > *1'
mg0dl
&. I48 atau I8/, bila 4"8 @ **' mg0dl dan I48 > *&9 mg0dl,
atau
8D&?"" @ *1' mg0dl dan I8/ > &'' mg0dl
. Diabetes, bila 48" @ *&9 mg0dl atau 8D&?"" @ &''
mg0dl atau ditemukannya gejala-gejala Diabetes dengan
konsentrasi glukosa plasma se;aktu @ &'' mg0dl
Kriteria Diagnostik Diabetes mellitus menurut %D% &''
*. 8ejala klasik D! dengan glukosa darah se;aktu A &''
mg0 dl (**.* mmol0B).
8lukosa darah se;aktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat
pada suatu hari tanpa memperhatikan ;aktu makan terakhir.
8ejala klasik adalah poliuria, polidipsia dan berat badan turun
tanpa sebab.
&. Kadar glukosa darah puasa A *&9 mg0 dl (.' mmol0B).
"uasa adalah pasien tak mendapat kalori sedikitnya : jam.
. Kadar glukosa darah & jam "" A &'' mg0 dl (**,* mmol0B)
//8+ dilakukan dengan standar =5+, menggunakan beban
glukosa yang setara dengan 6 g glukosa anhidrus yang
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
7/31
dilarutkan ke dalam air.
%pabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau
D!, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok /8/
atau 8D/" tergantung dari hasil yang dipeoleh
/8/ glukosa darah plasma & jam setelah beban antara *1'-
*CC mg0dl
(,:-**,' mmol0B)
8D"/ glukosa darah puasa antara *'' *&6 mg0dl (6,9-9,C
mmol0B)
Faktor Risiko Diabetes Mellitus
4aktor-faktor risiko terjadinya Diabetes mellitus tipe & menurut
%D% dengan modikasi terdiri atas
a. 4aktor risiko mayor
*) Ri;ayat keluarga D!.
&) +besitas.
) Kurang aktivitas sik.
1) Ras0#tnik.
6) 2ebelumnya teridentikasi sebagai I48.
9) 5ipertensi.
) /idak terkontrol kolesterol dan 5DB.
:) Ri;ayat D! pada Kehamilan
C) 2indroma polikistik ovarium
b. 4aktor risiko lainnya
*) 4aktor nutrisi.
&) Konsumsi alkohol.
) Kebiasaan mendengkur.
1) 4aktor stress.
6) Kebiasaan merokok.
9) ?enis kelamin.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
8/31
) Bama tidur.
:) Intake 7at besi.
C) Konsumsi kopi dan kafein.
*') "aritas.
**) Intake 7at besi
Gejala dan TandaTanda Diabetes Melitus
8ejala dan tanda-tanda D! dapat digolongkan menjadi
gejala akut dan gejala kronik.
a. 8ejala %kut "enyakit Diabetes mellitus
8ejala penyakit D! dari satu penderita ke penderita lain
bervariasi bahkan, mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun
sampai saat tertentu.
* "ada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba
banyak ("oli), yaitu
a) Eanyak makan (poliphagia).
b) Eanyak minum (polidipsia).
c) Eanyak kencing (poliuria).
& Eila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala
a) Eanyak minum
b) Eanyak kencing.
c) $afsu makan mulai berkurang0 berat badan turun dengan
cepat
(turun 6 *' kg dalam ;aktu & 1 minggu).
d) !udah lelah.
e) Eila tidak lekas diobati, akan timbul rasa mual, bahkan
penderita akan jatuh koma yang disebut dengan koma diabetik.
b. 8ejala Kronik Diabetes mellitus
8ejala kronik yang sering dialami oleh penderita Diabetes
mellitus adalah sebagai berikut
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
9/31
*) Kesemutan.
&) Kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum.
) Rasa tebal di kulit.
1) Kram.
6) Belah.
9) !udah mengantuk.
) !ata kabur, biasanya sering ganti kacamata.
:) 8atal di sekitar kemaluan terutama ;anita.
C) 8igi mudah goyah dan mudah lepas kemampuan seksual
menurun, bahkan impotensi.
*') "ara ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian
janin dalam kandungan, atau dengan bayi berat lahir lebih dari 1
kg.
Patogenesis Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang disebabkan
oleh adanya kekurangan insulin secara relatif maupun absolut.
Desiensi insulin dapat terjadi melalui jalan, yaitu
a. Rusaknya sel-sel F pankreas karena pengaruh dari luar
(virus, 7at kimia tertentu, dll).
b. Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada kelenjar
pankreas.
c. Desensitas0kerusakan reseptor insulin (down regulation) di
jaringan perifer
%pabila di dalam tubuh terjadi kekurangan insulin, maka
dapat mengakibatkan
a. !enurunnya transport glukosa melalui membram sel, keadaan
ini mengakibatkan sel-sel kekurangan makanan sehingga
meningkatkan metabolisme lemak dalam tubuh. !anifestasi
yang muncul adalah penderita Diabetes mellitus selalu
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
10/31
merasa lapar atau nafsu makan meningkat GpoliphagiaG.
b. !enurunnya glikogenesis, dimana pembentukan glikogen
dalam hati dan otot terganggu.
c. !eningkatnya pembentukan glikolisis dan glukoneogenesis,
karena proses ini disertai nafsu makan meningkat atau poliphagia
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya hiperglikemi. Kadar
gula darah tinggi mengakibatkan ginjal tidak mampu lagi
mengabsorpsi dan glukosa keluar bersama urin, keadaan ini
yang disebut glukosuria. !anifestasi yang muncul yaitupenderita sering berkemih atau poliuria dan selalu merasa
haus atau polidipsia.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
11/31
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
6 ar ena banyaknya komplikasi kronik yang dapat teradi pada
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
12/31
memper%atikan keteraturan ad8al makan, enis dan umla% makanan.
6omposisi makanan yang dianurkan terdiri dari k ar bo%idr at 4"/-9"/, lemak
2#/-2"/, protein 1#/-2#/, >atrium kurang dari g, dan diet cukup serat
sekitar 2"g$%ar i.
C. Latihan Jasmani
Lati%an asmani secara teratur -4 kali seminggu, masing-masing selama
kurang lebi% # menit. Lati%an asmani dianurkan yang bersifat aerobik
seperti beralan santai, ogging, bersepeda dan ber enang. Lati%an asmani
selain untuk menaga kebugaran uga dapat menurunkan berat badan dan
meningkatkan sensitifitas insulin.
. !nter"ensi Farmak ologis
;erapi farmakologis diberikan bersama dengan peningkatan pengeta%uan
pasien, pengaturan makan dan lati%an asmani. ;erapi far makologis terdiri
dari obat oral dan bentuk suntik an. Obat yang saat ini ada antara lain+
!. #BAT $!P#GL!%EM!% #&AL '#$#( Pemi)u sekresi insulin*
a. +ul,onilurea
- =fek utama meningkatkan sekresi insulin ole% sel beta pank r eas
- Pili%an utama untuk pasien berat badan nor mal atau k ur ang
- ulfonilurea kera panang tidak dianur k an pada orang tua, gangguan
faal %ati dan ginal serta malnutr isi
b. Glinid
- ;erdiri dari repaglinid dan nateglinid
- ?ara kera sama dengan sulfonilurea, namun lebi% ditekankan pada sekresi
insulin fase per tama.
- Obat ini baik untuk mengatasi %iper glikemia postpr andial
Peningkat sensiti"itas insulin*
a. Biguanid
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
13/31
- Golongan biguanid yang paling banyak digunakan adala% 'etfor min.
- 'etformin menurunkan glukosa dara% melalui pengaru%nya ter%adap kera
insulin pada tingkat seluler , distal reseptor insulin, dan menurunkan produksi
glukosa %ati.
- 'etformin merupakan pili%an utama untuk penderita diabetes gemuk ,
disertai dislipidemia, dan disertai resistensi insulin.
b. Tiazolidindion
- 'enurunkan resistensi insulin dengan mening- katkan umla% protein
pengangkut glukosa se%ingga meningkatkan ambilan glukosa per if er .
- ;iaolidindion dikontraindikasikan pada gagal antung karena meningkatkan
retensi cair an.
Penghambat gluk oneogenesis* Biguanid 'Met, ormin(.
- elain menurunkan resistensi insulin, 'etformin uga mengur angi produksi
glukosa %ati.
- 'etformin dikontraindikasikan pada gangguan fungsi ginal dengan kreatinin
serum @ 1," mg$ dL, gangguan fungsi %ati, serta pasien dengan
kecenderungan %ipoksemia seperti pada sepsis
- 'etformin tidak mempunyai efek samping %ipoglikemia seperti golongan
sulf onylur ea.
- 'etformin mempunyai efek samping pada saluran cerna (mual) namun bisa
diatasi dengan pemberian sesuda% mak an.
Penghambat glukosidase al,a * A)arbose
- Aekera dengan mengur angi absorbsi glukosa di usus %alus.
- &carbose uga tidak mempunyai efek samping %ipoglikemia seperti golongan
sulf onilur ea.
- &carbose mempunyai efek samping pada salur - an cerna yaitu kembung dan
flatulens.
- Peng%ambat dipeptidyl peptidase-4 (amun GLP-1
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
14/31
secara cepat diuba% menadi metabolit yang tidak aktif ole% enim
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
15/31
dipili% 2 OBO yang cara kera berbeda, misalnya golongan sulfonilurea dan
metformin. Aila dengan GB dan kombinasi terapi 2 OBO glukosa dara% be-
lum terkendali maka ada 2 pili%an yaitu yang per - tama GB( dan kombinasi
terapi OBO atau GB dan kombinasi terapi 2 OBO bersama insulin ba- sal.
Cang dimaksud dengan insulin basal adala% insulin kera menenga% atau
kera panang, yang diberikan malam %ari menelang tidur .
Aila dengan cara diatas glukosa dara% terap tidak terkendali maka
pemberian OBO di%entik an, dan terapi berali% kepada insulin intensif . Pada
terapi insulin ini diberikan kombinasi insulin ba- sal untuk mengendalikan
glukosa dara% puasa, dan insulin kera cepat atau kera pendek untuk
mengendalikan glukosa dara% pr andial. 6ombi- nasi insulin basal dan prandial
ini berbentuk basal bolus yang terdiri dari 1 D basal dan D pr andial.
% omplikasi
6omplikasi diabetes mellitus dapat dibagi menadi dua yaitu +
1. 6omplikasi 'etabolik &kut
6omplikasi akut terdiri dari dua bentuk yaitu %ipoglikemia dan
%iperglikemia. Biperglikemia dapat berupa, 6eto &sidosis 6) dan &sidosis Laktat (&L).
Bipoglikemi yaitu apabila kadar gula dara% lebi% renda% dari 9# mg / dan geala
yang muncul yaitu palpitasi, tak%icardi, mual munta%, lema%, lapar dan dapat
teradi penurunan kesadaran sampai koma. Biperglikemi yaitu apabila kadar gula
dara% lebi% dari 2"# mg / dan geala yang muncul yaitu poliuri, polidipsi
pernafasan kussmaul, mual munta%, penurunan kesadaransampai koma.
6&< menempati peringkat pertama komplikasi akut disusul ole%
%ipoglikemia. 6omplikasi akut ini masi% merupakan masala% utama, karena
angka kematiannya cukup tinggi.
2. 6omplikasi 'etabolik 6ronik
6omplikasi kronik pada dasarnya teradi pada semua pembulu% dara% di
seluru% bagian tubu% (&ngiopati diabetik).
&ngiopati diabetik untuk memuda%kan dibagi menadi dua yaitu+
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
16/31
makroangiopati (makrovaskuler) dan mikroangiopati (mikrovaskuler), yang
tidak berarti ba%8a satu sama lain saling terpisa% dan tidak teradi sekaligus
bersamaan. 6omplikasi kronik europati+ mikro dan makrovaskuler
d. 'uda% timbul ulkus atau infeksi + mikrovaskuler dan makrovaskuler
!rgan"jaring
an #g
terkena
$g terjadi Ko%&likasi
"embuluh
darah
"lak aterosklerotik
terbentuk H
menyumbat arteri
berukuran besar atau
sedang di jantung,
otak, tungkai H penis.
Dinding pembuluh
darah kecil mengalami
kerusakan sehingga
pembuluh tidak dapat
mentransfer oksigen
secara normal H
mengalami kebocoran
2irkulasi yg jelek
menyebabkan
penyembuhan luka yg
jelek H bisa
menyebabkan penyakit
jantung, stroke,
gangren kaki H tangan,
impoten H infeksi
!ata /erjadi kerusakan pada 8angguan penglihatan
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
17/31
pembuluh darah kecil
retina
H pada akhirnya bisa
terjadi kebutaan
8injal "enebalan pembuluh
darah ginjal
"rotein bocor ke
dalam air kemih
Darah tidak disaring
secara normal
4ungsi ginjal yg buruk
8agal ginjal
2araf Kerusakan saraf karena
glukosa tidak
dimetabolisir secara
normal H karena aliran
darah berkurang
Kelemahan tungkai yg
terjadi secara tiba-tiba
atau secara perlahan
Eerkurangnya rasa,
kesemutan H nyeri di
tangan H kaki
Kerusakan saraf
menahun
2istem saraf
otonom
Kerusakan pada saraf
yg mengendalikan
tekanan darah H
saluran pencernaan
/ekanan darah yg
naik-turun
Kesulitan menelan H
perubahan fungsi
pencernaan disertai
serangan diare
Kulit Eerkurangnya alirandarah ke kulit H
hilangnya rasa yg
menyebabkan cedera
berulang
Buka, infeksi dalam(ulkus diabetikum)
"enyembuhan luka yg
jelek
Darah 8angguan fungsi sel
darah putih
!udah terkena infeksi,
terutama infeksi
saluran kemih H kulit
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
18/31
Ulkus Diabetiku%
Defnisi
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
19/31
tingkatan
2tage '. /idak ada luka terbuka, kulit utuh.
2tage *. ormal foot
6aki normal didefinisikan tidak adanya faktor teradinya ulkus, seperti
neuropat%y, iskemia, deformitas, callus, dan bengkak.
creening penilaian terdiri dari 4 bagian+
- Penyelidikan perna% terkena ulkus atau sedang teradi ulkus- Penguian untuk neuropat%y dengan 1#-g monofilament
- Palpasi pulsasi kaki atau tanda-tanda iskemia
- 7nspeksi kaki untuk meli%at adanya abnormalitas
- ecrosis
tage 2. ;%e %ig% risk foot
6aki diabetik masuk pada stage 2 ika ditemukan 1 atau lebi% faktor resiko
teradinya ulkus+ neuropat%y, isc%emia, deformitas, pembengkakan dan
callus.
>europat%y dan isc%emia merupakan 2 resiko yang penting dari kaki
diabetik.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
20/31
kaki diabetik merupakan %al yang potensial untuk masuknya bakteri dan
berpotensi teradinya penyakit. 6aki diabetik stage 2, baik neuropat%y danneuroisc%emic dibutu%kan penanganan yang cepat.
a. >euroisc%emia
;anda pertama dari ulkus adala% kemera%an yang melepu% dan
membentuk ulkus yang dangkal dengan dasar yang tipis bergranul yang
pucat atau kekuningan yang mengelupas. Pada isc%emia sering
ditemukan %alo eryt%ema yang mengelilingi ulkus di mana pembulu%
dara% lokal yang melebar karena peningktan perfusi di area tersebut.
b. >europat%y ukus
lkus neuropat%y biasa ditemukan pada puncak uung-uung kaki dan
pada plantar metatarsal %ead yang menonol. Aentuk callus pada area
tersebut meningkatkan tekanan.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
21/31
tage 4. ;%e 7nfected 5oot
6etika masuk dalam stage ini suda% teradi infeksi, %al ini akan
meningkatkan deraat menuu amputasi. 'eskipun amputasi mungkin %asil
dari beratnya isc%emia atau deformitas yang besar dari c%arcot
osteoart%opat%y, arang dan infeksi sering menyebabkan amputasi. Aanyak
yang teradi amputasi karena kombinasi dari
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
22/31
ber8arna mera% ambu karena infeksi atau isc%emic
-ari kaki menadi sangat pucat dan bisa dibandingkan dengan ari kaki
sebela%nya
-ulkus beruba% 8arna dari se%at %ingga granulasi ner8arna kemera%an
menadi abu-abu, ungu atau %itam atau teradi peruba%an dtruktur dari
%alus menadi tidak mengkilat pada permukaan.
b. Penyebab nekrosis
>ekrosis bisa disebabkan ole% infeksi atau karena penyakit oclusi
macrovaskular arteri kaki. >ekrosis atau tidak sebelumnya lebi%
da%ulu menadi microangiopat%y oclusi arteriol atau penyakit
pembulu% dara% kecil.
tage 9. ;%e nsalvageable 5oot
&mputasi besar kadang-kadang tidak dapat di%indarkan, terutama pasien
dengan neuroisc%emic, re%abilitasi amputasi diabetic sangat sulit dan
membetu%kan bed rest di ruma% sakit yang lama.- &lasan untuk amputasi besar
&mputasi besar biasanya dikarenakan kaki neuroisc%emic dan arang
pada kaki neuropat%y foot. &mputasi besar pada kaki neuroisc%emic
perlu mengikuti keadaan sekitar.
1. 6etika infeksi besar merusak kaki dan mengancam i8a pasien
2. 6etika terdapat isc%emic berat dengan nyeri saat istira%at yang
tidak bisa dikontrol
. 6etika teradi necrosis sekunder yang dapat menyebabkan oclusi
yang merusak kaki.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
23/31
Faktor &isiko 1lkus diabetika5aktor risiko teradi ulkus diabetika pada penderita
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
24/31
karena adanya penimbunan sorbitol dan fruktosa se%ingga mengakibatkan akson
meng%ilang, penurunan kecepatan induksi, parastesia, menurunnya reflek otot,
atrofi otot, keringat berlebi%an, kulit kering dan %ilang rasa, apabila diabetisi
tidak %ati-%ati dapat teradi trauma yang akan menadi ulkus diabetika.
7skemik merupakan suatu keadaan yang disebabkan ole% karena
kekurangan dara% dalam aringan, se%ingga aringan kekurangan oksigen. Bal ini
disebabkan adanya proses makroangiopati pada pembulu% dara% se%ingga
sirkulasi aringan menurun yang ditandai ole% %ilang atau berkurangnya denyut
nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menadi atrofi, dingin
dan kuku menebal. 6elainan selanutnya teradi nekrosis aringan se%ingga timbul
ulkus yang biasanya dimulai dari uung kaki atau tungkai. &terosklerosis
merupakan sebua% kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena
penumpukan lemak pada bagian dalam pembulu% dara%. 'enebalnya arteri di
kaki dapat mempengaru%i otot-otot kaki karena berkurangnya suplai dara%,
se%ingga mengakibatkan kesemutan, rasa tidak nyaman, dan dalam angka
8aktu lama dapat mengakibatkan kematian aringan yang akan berkembang
menadi ulkus diabetika.
Proses angiopati pada penderita
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
25/31
Peningkatan kadar fibrinogen dan bertamba%nya reaktivitas trombosit
menyebabkan tingginya agregasi sel dara% mera% se%ingga sirkulasi dara%
menadi lambat dan memuda%kan terbentuknya trombosit pada dinding pembulu%
dara% yang akan mengganggu sirkulasi dara%.
Penderita
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
26/31
1. Pemeriksaan dara% (complete blood count), mengindikasikan
leukositosis sebagai tanda adanya infeksi. ?ek gula dara% dan tesgliko%emoglobin uga diperlukan.
2. I-ray, untuk mendeteksi adanya infeksi di tulang (osteomielitis).
. ltrasound (ormal ankle brakial indek berkisar antara #,H-1,.
edangkan nilai ankle brakial indek yang berada kurang dari #,H
mengindikasikan adanya penyakit vaskular perifer.
9. 6ultur luka, dilakukan dengan memakai spesimen dari usapan
permukaan ulkus. ;etapi paling akurat yaitu dengan melakukan
debridement, dengan membuang eksudat di permukaan ulkus,
kemudian aringan di dasar ulkus dibiopsi.
Penatalaksanaan 1lkus iabetik
Penatalaksanaan ulkus diabetik dilakukan secara kompre%ensif melalui
upayaJ mengatasi penyakit komorbid, meng%ilangkan$mengurangi tekanan beban
(offloaing), menaga luka agar selalu lembab (moist), penanganan infeksi,
debridemen, revaskularisasi dan tindakan beda% elektif, profilaktik, kuratif atau
emergensi.Penyakit
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
27/31
;indakan debridemen merupakan sala% satu terapi penting pada kasus ulkus
diabetika.
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
28/31
Pada saat seseorang beralan maka kaki mendapatkan beban yang besar. Pada
penderita
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
29/31
dan sebagainya.
Ovington memberikan pedoman dalam memili% ressing yang tepat dalam
menaga keseimbangan kelembaban luka+
- 6ompres %arus mampu memberikan lingkungan luka yang lembab
- Gunakan penilaian klinis dalam memili% kompres untuk luka luka tertentu yang
akan diobati
- 6ompres yang digunakan mampu untuk menaga tepi luka tetap kering selama
sambil tetap memperta%ankan luka bersifat lembab
- 6ompres yang dipili% dapat mengendalikan eksudat dan tidak menyebabkan
maserasi pada luka
- 6ompres yang dipili% bersifat muda% digunakan dan yang bersifat tidak sering
diganti
- amun sebelum
%asil kultur dan sensitifitas kuman tersedia antibiotika %arus segera diberikan
secara empiris pada kaki diabetik yang terinfeksi. &ntibiotika yang disarankan
pada kaki diabetik terinfeksi. Pada ulkus diabetika ringan$sedang antibiotika yang
diberikan di fokuskan pada patogen gram positif. Pada ulkus terinfeksi yang berat
(limb or life threatening infection) kuman lebi% bersifat polimikrobial (mencakup
bakteri gram positif berbentuk coccus, gram negatif berbentuk batang, dan bakteri
anaerob) antibiotika %arus bersifat broaspectrum$ diberikan secara ineksi.
Pada infeksi berat yang bersifat limb threatening infection dapat diberikan
beberapa alternatif antibiotika seperti+
ampicillin%sulbactam$ ticarcillin%cla"ulanate$ piperacillin%
ta&obactam$ 'efota!ime atau cefta&iime clinamycin$
fluorouinolone clinamycin. ementara pada infeksi berat yang bersifat life
threatening infection dapat diberikan beberapa alternatif antibiotika seperti
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
30/31
berikut+ ampicillin%sulbactam a&treonam$ piperacillin%ta&obactam
"ancomycin$ "ancomycin metronbia&olecefta&iime$ imipenem%cilastatin
atau fluorouinolone "ancomycin metronia&ole. Pada infeksi berat
pemberian antibitoika diberikan selama 2 minggu atau lebi%.
Aila ulkus disertai osteomielitis penyembu%annya menadi lebi% lama dan
sering kambu%. 'aka pengobatan osteomielitis di samping pemberian antibiotika
uga %arus dilakukan reseksi beda%. &ntibiotika diberikan secara empiris, melalui
parenteral selama 9 minggu dan kemudain dievaluasi kembali melalui foto
radiologi. &pabila aringan nekrotik tulang tela% direseksi sampai bersi%
pemberian antibiotika dapat dipersingkat, biasanya memerlukan 8aktu 2 minggu.
AFTA& P1+TA%A
-
8/18/2019 TINJAUAN PUSTAKA ulkus
31/31