TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya...

23
9 BAB II TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi 1. Pengertian Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara atau permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2006, p.905). Maksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua. Untuk itu diperlukan pemilihan jenis kontrasepsi tepat agar tidak terjadi efeksamping yang merugikan pemakai alat kontrasepsi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan penggunaan kontrasepsi yaitu : a. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dabawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilanya. b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) masa saat istri berusia 20 – 35 tahun yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak kehamilan 3 -4 tahun. c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) saat usia istri diatas 35 tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.

Transcript of TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya...

Page 1: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

9

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kontrasepsi

1. Pengertian

Kontrasepsi adalah upaya mencegah kehamilan. Upaya itu dapat

bersifat sementara atau permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan

salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2006,

p.905).

Maksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan ibu

dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu

dekat dan melahirkan pada usia tua. Untuk itu diperlukan pemilihan jenis

kontrasepsi tepat agar tidak terjadi efeksamping yang merugikan pemakai

alat kontrasepsi. Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan pada tujuan

penggunaan kontrasepsi yaitu :

a. Menunda kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dabawah 20 tahun

dianjurkan menunda kehamilanya.

b. Menjarangkan kehamilan (mengatur kesuburan) masa saat istri berusia

20 – 35 tahun yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak

kehamilan 3 -4 tahun.

c. Mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) saat usia istri diatas 35

tahun dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2

anak.

Page 2: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

10

Menurut Prawirohardjo (2007, p.534) hendaknya kontrasepsi

memenuhi syarat-syarat berikut:

a. Aman pemakaianya dan dapat dipercaya.

b. Efek samping yang merugikan tidak ada.

c. Lama kerjanya dapat diatur sesuai keinginan.

d. Tidak mengganggu hubungan seksual.

e. Tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama

pemakaiannya.

f. Cara penggunaanya sederhana.

g. Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas.

h. Dapat diterima oleh suami istri.

2. Kontrasepsi AKDR

a. Pengertian Intra Uterin Devices (IUD) /AKDR

AKDR adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan

kedalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang,

dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif (Handayani,

2010, p.139).

b. Jenis-jenis Intra Uterin Devices (IUD) /AKDR

Macam IUD menurut Handayani (2010, p.140-141) di

kategorikan menjadi 2 yaitu :

1) AKDR non hormonal

Pada saat ini AKDR telah memasuki generasi ke-4 karena

berpuluh-puluh macam AKDR telah dikembangkan.Mulai dari

Page 3: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

11

generasi pertama yang terbuat dari benang sutera dan logam sampai

generasi plastik (polietilen), baik yang ditambah obat ataupun tidak.

a) Menurut bentuknya AKDR di bagi menjadi 2 :

(1) Bentuk terbuka (oven device)

Misalnya : Lippes Loop, CUT, Cu-7. Marguiles, Spring Coil,

Multiload, Nova-T.

(2) Bentuk tertutup (closed device)

Misalnya : Ota-Ring, Atigon, dan Graten Berg Ring.

b) Menurut Tambahan atau Metal

(1) Medicatet IUD

Misalnya : Cu T 200 (daya kerja 3 tahun), Cu T 220 (daya

kerja 3 tahun), Cu T 300 (daya kerja 3 tahun), Cu T 380 A

(daya kerja 8 tahun), Cu- 7, Nova T (daya kerja 5 tahun),

ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun).

(2) Un Medicated IUD

Misalnya : Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.

Cara insersi lippes loop : Push Out

2) IUD yang mengandung hormonal

a) Progestasert-T = Alza T

(1) Panjang 36 mm,lebar 32 mm,dengan 2 lembar benang ekor

warna hitam

(2) Mengandung 38 mg progesterone dan barium sulfat,

melepaskan 65 mcg progesterone per hari

Page 4: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

12

(3) Tabung insersinya terbentuk lengkung

(4) Teknik insersi : plunging (Modified Withdrawal)

b) LNG-20

1) Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20

mcg per hari

2) Sedang di teliti di Finlandia

3) Angka kegagalan/kehamilan agak terendah : <0,5 per 100

wanita per tahun

4) Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan

perdarahan ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainya,

karena 25% mengalami amenore atau perdarahan haid yang

sangat sedikit.

c. Mekanisme Kerja menurut Hartanto (2004, p.205-206).

AKDR akan berada dalam uterus, bekerja terutama mencegah

terjadinya pembuahan (fertilisasi) dengan mengahalangi bersatunya

ovum dengan sperma, mengurangi jumlah sperma yang mencapai

tubafalopi dan menginaktifasikan sperma. Ada beberapa mekanisme

cara kerja AKDR sebagai berikut :

1) Timbulnya reaksi radang radang lokal di dalam cavum uteri sehingga

implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.

2) Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan

terhambatnya implantasi.

Page 5: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

13

3) Gangguan/terlepasnya blastocyst yang telh berimplantasi didalam

endometrium.

4) Pergerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopi.

5) Immobilissi spermatozoa saat melewati cavum uteri.

d. Efektivitas menurut Hartanto (2004, p.207)

1) Efektifitas dari IUD dinyatakan pada angka kontinuitas (continuation

rate) yaitu berapa lama IUD tetap tinggal in-uterio tanpa : Ekspulsi

spontan, terjadinya kehamilan dan pengangkatan/pengeluarankarena

alas an-alasan medis atau pribadi.

2) Efektifitas dari bermacam-macam IUD tergantung pada :

a) IUD-nya : Ukuran, Bentuk dan mengandung Cu atau Progesteron.

b) Akseptor : Umur, paritas, frekuensi senggama.

3) Dari factor yang berhubungan dengan akseptor yaitu umur dan

paritas, diketahui :

a) Makin tua usia, makin rendah angka kehamilan, ekspulsi dan

pengangkatan/pengeluaran IUD.

b) Makin muda usia, terutama pada nulligravid, maka tinggi angka

ekspulsi dan pengangkatan/pengeluaran IUD.

4) Use-effectiveness dari IUD tergantung pada variabel administratife,

pasien dan medis, termasuk kemudahan insersi, pengalaman

pemasang, kemungkinan ekspulsi dari pihak akseptor, kemampuan

akseptor untuk mengetahui terjadinya ekspulsi dan kemudahan

akseptor untuk mendapatkan pertolongan medis.

Page 6: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

14

e. Keuntungan

1) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.

2) Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak

perlu diganti).

3) Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.

4) Tidak memprngaruhi hubungan seksual.

5) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk

hamil.

6) Tidak ada efeksamping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380 A)

7) Tidak mempengaruhi kualitas ASI.

8) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus

(Apabila tidak terjadi infeksi).

9) Dapat digunakan sampai menoupose (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir)

10) Tidak ada interaksi dengan obat-obatan.

11) Membantu mencegah terjadinya kehamilan ektopik.

f. Kerugian

Efek samping yang akan terjadi.

1) Perubahan siklus haid (umumnya pada 8 bulan pertama dan akan

berkurang setelah 3 bulan).

2) Haid lebih lama dan banyak.

3) Perdarahan atau (spooting) antar menstruasi

4) Saat haid lebih sakit

Page 7: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

15

5) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

6) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan

yang sering ganti-ganti pasangan.

7) Penyakit radang panggul terjadi. Seorang perempuan dengan IMS

memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas.

8) Prosedur medis,termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam

pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama

pemasangan.

9) Sedikit nyeri perdarahan (spooting) terjadi segera setelah

pemasangan AKDR.Biasanya menghilang dalam 1-2 hari.

10) Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas

kesehatan terlatih yang harus melakukanya.

11) Mungkin AKDR keluar lagi dari uterus tanpa diketahui (sering

terjadi apabila AKDR di pasang setelah melahirkan).

12) Perempuan harus memeriksakan posisi benang dari waktu

kewaktu,untuk melakukan ini perempuan harus bisa memasukkan

jarinya kedalam vagina. Sebagian perempuan ini tidak mau

melakukanya.

(Handayani, 2010, p.144).

g. Indikasi menurut Saifudin (2006, p.MK-76)

1) Usia reproduktif.

2) Keadaan nulipara.

3) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

Page 8: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

16

4) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.

5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.

6) Setelah mengalami abortus dantidak terlihat adanya adanya infeksi.

7) Resiko rendah IMS.

8) Tidak menghendaki metode hormonal.

9) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.

10) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama.

h. Kontraindikasi menurut Saifudin (2006, p.MK-77)

1) Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil).

2) Perdarahan vagina yang tidak diketahui.

3) Sedang menderita infeksi alat genital.

4) Tiga bulan terakhir sedang mengalami abortus.

5) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang

dapat mempengaruhi kavum uteri.

6) Penyakit trofoblas yang ganas.

7) Diketahui menderiata TBC pelvic.

8) Kanker alat genital.

9) Ukuran rahim yang kurang 5 cm.

i. Hal yang harus diketahui oleh akseptor IUD

1) Cara memeriksa sendiri benang ekor IUD.

2) Efek samping yang sering timbul misalnya perdarahan haid yang

bertambah banyak/lama, rasa sakit/kram.

3) Segera mencari pertolongan medis bila timbul gejala-gejala infeksi.

Page 9: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

17

4) Macam IUD yang dipakinya.

5) Saat untuk mengganti IUD nya.

6) Bila mengalami keterlambatan haid, segera periksakan diri

kepetugas medis.

7) Sebaiknya tunggu tiga bulan untuk hamil kembali setelah IUD

dikeluarkan dan gunakan metode kontrasepsi lain selama waktu

tersebut.

8) Bila berobat karena alasan apapun, selalu beritahu dokter bahwa

akseptor menggunakan IUD.

9) IUD tidak memberi perlindungan terhadap transmisi virus penyebab

AIDS.

j. Prosedur pemasangan menurut varney’s

1) Informed Consent

2) Pastikan bahwa wanita yang menginginkan pemasangan AKDR

tidak sedang hamil

3) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

4) Lakukan pemeriksaan bimanual

5) Pasang speculum dan sesuaikan untuk mendapatkan ruang pandang

terluas sehingga memudahkan pemasangan AKDR

6) Membersihkan Serviks secara menyeluruh dengan antiseptic

7) Memasukkan tenakulum dan jepit porsio kearah jam 11.00 atau

13.00

8) Mengukur kedalaman uterus dengan menggunakan sonde uterus

Page 10: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

18

9) Memasukkan IUD sesuai dengan macam alatnya. Lepaskan IUD

dalam bidang transverse dari kavum uteri pada posisi setinggi

mungkin difundus uteri.

10) Keluarkan tabung inseternya.

11) Periksa dan gunting benang ekor IUD sampai 2-3 cm dari ostium

uteri eksternum.

12) Lepaskan tenakulum dan spekulum.

k. Waktu pemasangan menurut Everett (2008, p.203).

AKDR biasanya dipasang pada akhir menstruasi karena

serviks terbuka pada waktu ini, yang membuat pemasangan menjadi

lebih mudah. AKDR dapat dipasang sampai 5 hari setelah hari ovulasi

paling awal yang diperhitungkan, sebagai kontrasepsi pasca koitus.

Setelah kelahiran bayi, wanita dapat dipasang AKDR 6 minggu

postnatal. Setelah keguguran atau terminasi kehmilan.

B. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan suatu obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada

waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian

Page 11: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

19

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007, p.139).

2. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan yaitu : (Notoatmodjo, 2007, p.140).

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumya.Termasuk kedalam pengatahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu

“Tahu” adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tau tentang apa yang dipelajari yaitu

menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan

sebagainya.

b. Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana

dapat menginterprestasikan secara benar.Orang yang telah faham

terhadap obyek atau materi terus dapat menjelaskan,menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu

obyek yang dipelajari.

Page 12: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

20

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengguanakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

(sebenarnya).Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks

atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi

atau suatu obyek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain.

e. Sintesis (Syntesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan

untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

kesuluruhan yang baru.Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atu obyek.Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Page 13: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

21

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari Notoatmodjo,

(2010, p.10-18) adalah sebagai berikut:

a. Cara tradisional atau nonilmiah

1) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan

apabila kemungkinan itu tidak berhasil, maka dicoba kemungkinan

yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

2) Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

sengaja oleh orang yang bersangkutan.

3) Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan-

pimpinan masyarakat baik formal atau informal,ahli agama, pemegang

pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang menerima

mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenaranya baik

berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.

4) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

Page 14: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

22

pengalaman yang pernah diperoleh dalm memecahkan permasalahan

yang dihadapi masa lalu.

b. Cara modern atau ilmiah

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi penelitian

(research methodology).

4. Proses Perilaku

Menurut Wawan & Dewi (2010, p.15) yang dikutip oleh

Notoatmodjo (2003), perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia

baik yang dapat diamati langsung dari maupun tidak dapat diamati oleh

pihak luar. Sedangkan sebelum mengadopsi perilaku baru didalam diri

orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :

1) Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi (objek).

2) Interest (mersa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian dan

tertarik pada stimulasi.

3) Evaluasion (menimbang-nimbang) individu akan mempertimbangkan

baik buruknya tindakan terhadap stimulasi tersebut bagi dirinya, hal ini

berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4) Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru

5) Adaption, dan sikapnya terhadap stimulasi

Page 15: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

23

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas makhluk hidup

yang bersangkutan. Perilaku dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Perliaku Tertutup (covert behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung

atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus masih

terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang

terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat

diamati oleh orang lain.

2. Perilaku Terbuka (overt behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan

nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam

bentuk tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau

dilihat orang lain.

5. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Wawan & Dewi (2010,

p.16-17).

a. Faktor Internal

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang di beriakan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu

yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan

untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan (Notoatmodjo, 2003).

2) Pekerjaan

Page 16: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

24

Pekerjaan keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupanya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi cara mencari nafkah yang berulang dan

banyak tantangan.

3) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun (Nursalam, 2003). Semakin cukup

umur, tingkat kematangan, dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berfikir dan pekerjaan (huclok, 1998).

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan

dan perilaku orang atau kelompok.

2) Sosial Budaya

Sistem social budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

C. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2007, p.142).

Page 17: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

25

Sikap merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial

yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok

(Wawan dan Dewi, 2010, p.19).

a. Tingkatan Sikap

Menurut Notoatmodjo (2007, p.144) sikap terdiri dari beberapa

tingktan Yakni:

1) Menerima (Receving)

Menerima,diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

2) Merespons (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari

sikap.Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau

salah, berarti orang menerima ide tersebut.

3) Menghargai (Valuing)

Mengajak seseorang untuk mengerjakan atau

mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu

indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggung Jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

Page 18: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

26

2. Ciri-Ciri Sikap

Ciri-ciri sikap yang dikutip oleh Purwanto 1998 dalam (Wawan

dan Dewi, 2010, p.34-35) adalah :

Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau

dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya.

Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenis seperti lapar,

haus, kebutuhan akan istirahat.

b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap

dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan dan syarat tertentu

yang mempermudah sikap pada orang itu.

c. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari

atau berubah senantiasa berkenaan suatu objek tertentu yang dapat

dirumuskan dengan jelas.

d. Objek sikap merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan

kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat

alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan atau pengetahuan yang

dimiliki orang.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Faktor yang mempengaruhi sikap yang dikutip Azwar 2005 dalm

(Wawan & Dewi, 2010, p.35-36) yaitu :

Page 19: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

27

a. Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman

pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.Karena itu, sikap akan

lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap

penting.Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang

danggap penting tersebut.

c. Pengaruh Kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah

sikap kita terhadap berbagai masalah.Kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhanya.

d. Media Masa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media

komunikasi lainya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara

obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya

berpengaruh terhadap sikap konsumenya.

Page 20: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

28

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Konsep moral dan ajaaraan dari lembaga pendidikan dan

lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah

mengherankan jika kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi

sikap.

f. Faktor Emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

D. Wanita Usia Subur

Wanita Usia Subur adalah wanita yang berumur antara 15-45 tahun

yang ditandai dengan menstruasi untuk pertama kali (Menarche) dan diakhiri

dengan menopause.

Ciri khas kedewasaan seseorang adalah adanya perubahan-

perubahan siklis pada alat-alat kandunganya sebagai persiapan untuk

kehamilan. Pada wanita yang sehat dan tidak hamil tiap bulanya secara teratur

mengeluarkan darah dari alat kandunganya yang disebut dengan menstruasi.

Siklus menstruasi dikenal dengan empat fase penting yaitu

(Sarwono, 2007, p.112-113) :

1. Fase menstruasi (Desquamasi)

Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus

disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haid

mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam

Page 21: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

29

hemolisis atau aglutinase,sel-sel epitel dan stroma yang mengalami

disentrigasi dan otolisis. Fase ini berlangsung 3-4 hari.

2. Fase Pascahaid (Regenerasi)

Luka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar

berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang

tumbuh dari sel-sel epitel endometrium.

3. Fase Intermenstruum (proliferasi)

Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm.

Fase ini berlangsug dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid.

4. Fase Prahaid (sekresi)

Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14

sampai ke-28. Pada fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi

bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berkeluk-keluk, dan

mengeluarkan getah, yang makin lama makin nyata. Dalam endometrium

telah tertimbun glikogen dan kapur kelak digunakan sebagai makanan untuk

telur yang dibuahi.

Page 22: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

30

E. kerangka Teori

Faktor Predisposisi

Pendidikan

Umur

Faktor Pendukung

Keluarga

SDM yang ada

Faktor Pendorong

Lingkungan

Sosial Budaya

Media Masa

Sarana prasarana

Perilaku WanitaUsia Subur Sebelum

Menikah TentangAKDR

Pengetahuan

Sikap

Page 23: TINJAUAN TEORI A. Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya ...digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-sitisetian-5889-2-babii.pdfMaksud dari pemakaian kontrasepsi untuk menyelamatkan

31

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

Gambar 1 : Kerangka Teori

Sumber : Laurience & Green dalam Notoadmodjo 2010