transpirasi laporan
Transcript of transpirasi laporan
-
7/28/2019 transpirasi laporan
1/13
http://namirart.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-transpirasi.html
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
TRANSPIRASI
Disusun oleh:
Namira Nur Arfa
XI-IPA 3
R-SMA-BI NEGERI 2 BOGOR
BOGOR
2012-2013
LAPORAN PRAKTIKUM TRANSPIRASI
BAB.1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel hidup tumbuhan berhubungan langsung dengan atmosfer melalui stomata dan lenti sel
sehingga transpirasi terjadi melalui kutikula pada daun tumbuh-tumbuhan. Sel-sel hidup itu
berada dalam keadaan turgid dan sedang dan sedang bertranspirasi dilapisi oleh lapisan tipis
air yang diperoleh dari dalam sel. Sebalikya, persediaan air ini diperoleh dengan cara
translokasi air dan unsur-unsur penghantar dari akar melalui xilem. Akar-akar pohon tersebut
memperoleh air dengan cara mengabsorpsi melalui permukaan yang berhubungan dengan air
di dalam tanah. Seluruh proses ini digerakkan oleh energi yang diberikan pada daun dan
batang-batang pada tanaman tersebut (Wanggai,Frans. 91: 2007).
Tumbuhan, seperti juga hewan memiliki adaptasi evolusioner dalam bentuk respons
fisiologis terhadap perubahan jangka pendek. Misalnya jika daun pada tumbuhan mengalami
kekurangan air, daun-daun akan menutup stomata, yang merupakan lubang kecil
dipermukaan daun tersebut. Respons darurat ini akan membantu tumbuhan menghemat air
dengan cara mengurangi transpirasi, yaitu hilangnya air dari daun melalui penguapan (Campbell.N.A,292:2000)
Dalam kehidupan sehari- hari , kita tanpa sadar menyadari bahwa tumbuhan melakukan
proses transpirasi . Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan
lentisel .80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar
peranannya dalam transpirasi.Transpirasi berperan di dalam pengangkutan air ke daun dan
difusi air antar sel , penyerapan dan pengangkutan air dan zat hara, pengangkutan asimilat ,
membuang kelebihan air, pengaturan bukaan stomata dan mempertahankan suhu daun.
Transpirasi di pengaruhi oleh beberapa faktor ,yaitu faktor internal dan eksternal .Oleh karena
-
7/28/2019 transpirasi laporan
2/13
itu kami ingin mengetahui faktor-faktor eksternal apa sajakah yang mempengaruhi transpirasi
.
1.2. Identifikasi Masalah1. Apakah angin mempengaruhi laju transpirasi?
2. Apakah jumlah daun mempengaruhi transpirasi?
3. Apakah diameter batang tanaman mempengaruhi transpirasi?4. Apakah kelembaban mempengaruhi transpirasi?
5. Apakah suhu mempengaruhi transpirasi?
6. Apakah cahaya mempengaruhi transpirasi?
7. Apakah ketersediaan air tanah mempengaruhi laju transpirasi?
1.3. Rumusan Masalah1. Apakah angin mempercepat laju transpirasi?
2. Apakah cahaya mempengaruhi laju transpirasi?
3. Apakah kelembaban mempengaruhi laju transpirasi?
1.4.Maksud dan tujuan
1. Mengetahui proses transpirasi pada tumbuhan2. Mengetahui faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi transpirasi
BAB.2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Transpirasi
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari
jaringan tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel . Kemungkinan kehilangan air dari
jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangna
tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu, dalam
perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan
pada air yang hilang melalui stomata. Transpirasi merupakan bagian dari siklus air, dan itu
adalah hilangnya uap air dari bagian tanaman (mirip dengan berkeringat), terutama pada daun
tetapi juga di batang, bunga dan akar. Permukaan daun yang dihiasi dengan bukaan yang
secara kolektif disebut stomata, dan dalam kebanyakan tanaman mereka lebih banyak pada
sisi bawah dedaunan. Transpirasi juga dapat mendinginkan tanaman dan memungkinkan
aliran massa nutrisi mineral dan air dari akar ke tunas. Aliran massa air dari akar ke daundisebabkan oleh penurunan hidrostatik (air) tekanan di bagian atas dari tumbuhan karena
difusi air dari stomata ke atmosfer. Air diserap pada akar dengan osmosis, dan semua nutrisi
mineral dilarutkan perjalanan dengan melalui xilem.
Tingkat transpirasi secara langsung berkaitan dengan partikel penguapan air dari permukaan
tanaman, terutama dari bukaan permukaan, atau stomates, pada daun. Stomata untuk sebagian
besar kehilangan air oleh tanaman, tetapi beberapa penguapan langsung juga terjadi melalui
permukaan sel-sel epidermis daun. Transpirasi dalam tanaman atau terlepasnya air melalui
stomata dapat melalui kutikula walaupun hanya 5-10% dari jumlah air yang ditranspirasikan
-
7/28/2019 transpirasi laporan
3/13
di daerah beriklim sedang. Air sebagian besar menguap melalui stomata,sehingga jumlah dan
bentuk stomata sangat mempengaruhi laju transpirasi.
Hanya 1-2% dari seluruh air yang ada dalam tubuh tumbuhan digunakan dalam fotosintesis
atau dalam kegiatan metabolic sel-sel daunnya. Sisanya menguap dari daun dalam proses
transpirasi. Bila stomata terbuka, uap air ke luar dari daun. Jika daun itu harus terus berfungsi
dengan baik maka air segar harus disediakan kepada daun untuk menggantikan yang hilang
pada waktu transpirasi.
Proses transpirasi akan menyebabkan potensial air lebih rendah dibandingkan batang
ataupun akar. Akibatnya, daun seolah-olah menghisap air dari akar.
Untuk menguapkan air, tumbuhan butuh energy baru atau berubah energy menjadi panas.
Dengan demikian, transpirasi menimbulkan pengaruh pendinginan pada daun. Kebutuhan
panas untuk menguapkan air berasal dari sinar matahari yang disalurkan melalui cahaya
langsung, radiasi dan konveksi. Air merupakan bagian terbesar dari jaringan tumbuhan,
semua proses tumbuh dan berkembang terjadi karena adanya air.
Ada tiga jenis transpirasi, yaitu :
1) Transpirasi Kutikula.
Adalah evaporasi air yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun
secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula
hanya sebesar 10%. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melaui stomata.
2) Transpirasi Stomata
Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang
udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari
dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui
stomata dari ruang-ruang antar sel ke athmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal
evaporasi membuat ruang-ruang itu selali jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap
air ke athmosfer pasti terjadi kecuali bila atmosfer itu sendiri sama-sama lembap.
3) Transpirasi Lentisel
Yaitu pada daerah kulit kayu yang berisi sel-sel. Uap air yang hilang melalui jaringan ini
adalah 0,1%
Pengukuran Transpirasi
Pengukuran laju transpirasi tidaklah terlalu mudah dilakukan. Kesulitan utamanya
adalah karena semua cara pengukuran traspirasi mengharuskan penempatan suatu tumbuhan
-
7/28/2019 transpirasi laporan
4/13
dalam berbagai kondisi yang mempengaruhi laju transpirasi. Ada empat cara laboratorium
untuk menaksir laju transpirasi :
1. Kertas korbal klorida
Pada dasarnya cara ini adalah pengukuran uap air yang hilang ke udara yang diganti dengan
pengukuran uap airyang hilang ke dalam kertas kobal klorida kering. Kertas ini berwarna biru
cerah dan tetapi menjadi biru pucat dan kemudian berubah menjadi merah jambu bila
menyerap air. Sehelai kecil kertas biru cerah ditempelkan pada permukaan daun dan ditutup
dengan gelas preparat. Demikian juga bagian bawah daun. Waktu yang diperlukan untuk
mengubah warna biru kertas menjadi merah jambu dijadikan ukuran laju kehilangan air dari
bagian daun yang ditutup kertas.
2. Potometer
Alat ini mengukur pengambilan air oleh sebuah potongan pucuk, denga asumsi bahwa bila air
tersedia dengan bebas untuk tumbuhan, jumlah air yang diambil sama dengan jumlah air yang
dikeluarkan oleh transpirasi.
3. Pengumpulan uap air yang ditranspirasi
Cara ini mengharuskan tumbuahn atau bagian tumbuhan dikurung dalam sebuah bejana
tembus cahaya sehingga uap air yang ditranspirasikan dapat dipisahkan.
4. Penimbangan langsung
Pengukuran transpirasi yang paling memuaskan diperoleh dari tumbuhan yang tumbuh dalam
pot yang telah diatur sedemikan rupa sehingga evaporasi dari pot dan permukaan tanah dapat
dicegah. Kehilangan air dari tumbuhan ini dapat ditaksir untukjangka waktu tertentu dengan
penimbangan langsung.
C. Faktor yang mempengaruhi transpirasi
Faktor dalam adalah:
1. Penutupan stomata : Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula
secara relatif tidak tembus air, dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila stomata
tertutup. Jika stomata terbuka lebih lebar, lebih banyak pula kehilangan air tetapi peningkatan
kehilangan air ini lebih sedikit untuk mesing-mesing satuan penambahan lebar stomata
Faktor utama yang mempengaruhi pembukaan dan penutupan stomata dalam kondisi
lapangan ialah tingkat cahaya dan kelembapan.
2. Jumlah dan ukuran stomata : Jumlah dan ukuran stomata, dipengaruhi oleh genotipe dan
lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih sedikit terhadap transpirasi total daripada
pembukaan dan penutupan stomata.
-
7/28/2019 transpirasi laporan
5/13
3. Jumlah daun : Makin luas daerah permukaan daun, makin besar transpirasi.
4. Penggulungan atau pelipatan daun : Banyak tanaman mempunyai mekanisme dalam
daun yang menguntungkan pengurangan transpirasi apabila persediaan air terbatas.
5. Kedalaman dan proliferasi akar : Ketersedian dan pengambilan kelembapan tanah oleh
tanaman budidaya sangat tergantung pada kedalaman dan proliferasi akar. Perakaran yang
lebih dalam meningkatkan ketersediaan air, dari proliferasi akar (akar per satuan volume
tanah ) meningkatkan pengambilan air dari suatu satuan volume tanah sebelum terjadi
pelayuan permanen.
Faktor luar adalah :
1. Sinar matahari
Seperti yang telah dibicarakan didepan, maka sinar menyebabkan membukanya stoma dan
gelap menyebabkan tertutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempergiat transpirasi.
Karena sinar itu juga mengandung panas (terutama sinar infra-merah), maka banyak sinar
berarti juga menambah panas, dengan demikian menaikkan tempratur. Kenaikan tempratur
sampai pada suatu batas yang tertentu menyebabkan melebarnya stoma dan dengan demikian
memperbesar transpirasi .
2. Temperatur
Merupakan faktor lingkungan yang terpenting yang mempengaruhi transpirasi daun yang ada
dalam keadaan turgor. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara,
tetapi daun yang kena sinar matahari mempunyai suhu 10o -20o F lebih tinggi daripada suhu
udara. Pengaruh tempratur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain, yaitu
didalam hubungannya dengan tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap air di luar daun.
Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun. Kenaikan tempratur itu sudah
barang tentu juga menambah tekanan uap di luar daun, akan tetapi berhubung udara di luar
daun itu tidak di dalam ruang yang terbatas, maka tekanan uap tiada akan setinggi tekanan
uap yang terkurung didalam daun. Akibat dari pada perbedaan tekanan ini, maka uap air akan
mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas
3. Kebasahan udara (Kelembaban udara)
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di dalam keadaan yang demikian
itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih lebih tinggi dari pada tekanan uap di luar daun, atau
dengan kata lain, ruang di dalam daun itu lebih kenyang akan uap air daripada udara di luar
daun, jadi molekul-molekul air berdifusi dari konsentrasi tinggi (di dalam daun) ke
-
7/28/2019 transpirasi laporan
6/13
konsentrasi yang rendah (di luar daun. Kesimpulannya ialah, udara yang basah menghambat
transpirasi, sedang udara kering melancarkan transpirasi. Pada kondisi alamiah, udara selalu
mengandung uap air, biasanya dengan konsentrasi antara 1 sampai 3 persen. Sebagian dari
molekul air tersebut bergerak ke dalam daun melalui stomata dengan proses kebalikan
transpirasi. Laju gerak masuknya molekul uap air tersebut berbanding dengan konsentrasi uap
air udara, yaitu kelembaban. Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju
neto dari air yang hilang. Dengan demikian, seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan
menurun dengan meningkatnya kelembaban udara
4. Angin
Pada umumnya angin yang sedang, menambah kegiatan transpirasi. Karena angin membawa
pindah uap air yang bertimbun-timbun dekat stoma. Dengan demikian, maka uap yang masih
ada di dalam daun kemudian mendapat kesempatan untuk difusi ke luar . Angin mempunyai
pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Secara singkat
dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di
dalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari,
pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju
transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.
Dalam udara yang sangat tenang suatu lapisan tipis udara jenuh terbentuk di sekitar
permukaan daun yang lebih aktif bertranspirasi. Jika udara secara keseluruhan tidak jenuh,
maka akan terdapat gradasi konsentrasi uap air dari lapisan udara jenuh tersebut ke udara
yang semakin jauh semakin tidak jenuh. Dalam kondisi seperti itu transpirasi terhenti karena
lapisan udara jenuh bertindak sebagai penghambat difusi uap air ke udara di sekitar
permukaan daun. Oleh karena itu, dalam udara yang tenang terdapat dua tahanan yang harus
ditanggulangi uap air untuk berdifusi dari ruang-ruang antar sel ke udara luar. Yang pertama
adalah tahanan yang harus dilalui pada lubang-lubang stomata, dan yang kedua adalah
tahanan yang ada dalam lapisan udara jenuh yang berdampingan dengan permukaan daun.
Oleh karena itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh
lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Namun, pengaruh angin
sebenarnya lebih kompleks daripada uraian tadi karena kecendrungannya untuk
meningkatkan laju transpirasi sampai tahap tertentu dikacaukan oleh kecendrungan untuk
mendinginkan daun-daun sehingga mengurangi laju transpirasi. Tetapi efek angin secara
keseluruhan adalah selalu meningkatkan transpirasi
5. Keadaan air dalam tanah
-
7/28/2019 transpirasi laporan
7/13
Air di dalam tanah ialah satu-satunya suber yang pokok, dari mana akar-akar tanaman
mendapatkan air yang dibutuhkannya. Absorpsi air lewat bagian-bagian lain yang ada di atas
tanah seperti batang dan daun juga ada, akan tetapi pemasukan air lewat bagian-bagian itu
tiada seberapa kalau dibanding dengan penyerapan air melalui akar.
Tersedianya air dalam tanah adalah faktor lingkungan lain yang mempengaruhi laju
transpirasi. Bila kondisi air tanah sedemikian sehingga penyediaan air ke sel-sel mesofil
terhambat, penurunan laju transpirasi akan segera tampak
Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar.
Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat daripada
penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air dalam daun. Pada malam hari
akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara dan suhu daun lebih rendah. Jika
kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah
ke dalam akar menjadi lebih lambat.
D. Mekanisme transpirasi
Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel sel mesofil ke rongga antar sel
yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel jaringan bunga karang merupakan
rongga yang besar, sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah banyak. Penguapan air
ke rongga antar sel akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap
air.
Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel, tentu akan mengalami kekurangan air
sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari
xilem tulang daun, yang selanjutnya tulang daun akan menerima air dari batang dan batang
menerima dari akar dan seterusnya. Uap air yang terkumpul dalam ronga antara sel akan tetap
berada dalam rongga antar sel tersebut, selama stomata pada epidermis daun tidak membuka.
Aapabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan
atmosfer kalau tekanan uap air di atmosfer lebih rendah dari rongga antar sel maka uap air
dari rongga antar sel akan keluar ke atmosfer dan prosesnya disebut transpirasi. Jadi syarat
utama untuk berlangsungnya transpirasi adalah adanya penguapan air didalam daun dan
terbukanya stomata.
E. Kegunaan dan kerugian transpirasi
1. Kegunaan transpirasi
-
7/28/2019 transpirasi laporan
8/13
Pada tanaman, transpirasi itu pada hakekatnya suatu penguapan air yang baru yang membawa
garam-garam mineral dari dalam tanah. Transpirasi juga bermanfaat di dalam hubungan
penggunaan sinar (panas) matahari. Kenaikan temperatur yang membahayakan dapat dicegah
karena sebagia dari sinar matahari yang memancar itu digunakan untuk penguapan air.
Mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembulih xilem, membuang kelebihan
air, menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, mengatur bukaan
stomata, dan sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu daun. pengangkutan unsur
hara tetap dapat berlangsung jika transpirasi tidak terjadi. Akan tetapi, laju pengangkutan
terbukti akan berlangsung lebih cepat jika transpirasi berlangsung secara optimum.
Transpirasi jelas merupakan suatu proses pendinginan, pada siang hari radiasi matahari yang
diserap daun akan meningkatkan suhu daun. Jika transpirasi berlangsung maka peningkatan
suhu daun ini dapat dihindari.
2. Kerugian transpirasi
Transpirasi dapat membahayakan tanaman jika lengas tanah terbatas, penyerapanair tidak
mampu mengimbangi laju transpirasi, tanaman layu, layu permanent, mati, hasil tanaman
menurun. Sering terjadi di daerah kering, perlu irigasi.
F. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal ini terjadi
apabila air cair berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara internal pada
daun (transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaan-permukaan yang basah. Suatu
tajuk hutan yang lebat menaungi permukaan di bawahnya dari pengaruh radiasi matahari dan
angin yang secara drastis akan mengurangi evaporasi pada tingkat yang lebih rendah.
Transpirasi pada dasarnya merupakan salah satu proses evaporasi yang dikendalikan oleh
proses fotosintesis pada permukaan daun.
Perbedaan transpirasi dan evaporasi yaitu :
Transpirasi Evaporasi
1. Proses fisiologis yang termodifikasi
2. Diatur bukaan stomata
3. Diatur beberapa macam tekanan
1. Proses fisiologis murni
2. Tidak diatur bukaan stomata
3. Tidak diatur oleh tekanan
-
7/28/2019 transpirasi laporan
9/13
4. Terjadi di jaringan hidup
5. Permukaan sel basah
4. Tidak terbatas pada jaringan hidup
5. Permukaan yang menjalankannya
menjadi kering.
G. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah kombinasi proses kehilangan air dari suatu lahan bertanaman
melalui evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses dimana air diubah menjadi uap air
(vaporasi, vaporization) dan selanjutnya uap air tersebut dipindahkan dari permukaan bidang
penguapan ke atmosfer (vapor removal). Evaporasi terjadi pada berbagai jenis permukaan
seperti danau, sungai lahan pertanian, tanah, maupun dari vegetasi yang basah. Transpirasi
adalah vaporisasi di dalam jaringan tanaman dan selanjutnya uap air tersebut dipindahkan
dari permukaan tanaman ke atmosfer (vapor removal). Pada transpirasi, vaporisasi terjadi
terutama di ruang antar sel daun dan selanjutnya melalui stomata uap air akan lepas ke
atmosfer. Hampir semua air yang diambil tanaman dari media tanam (tanah) akan
ditranspirasikan, dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan tanaman.
H. Gutasi
Gutasi adalah proses pelepasanairdalam bentuk cair darijaringandaun. Istilah gutasi
pertama kali dipakai oleh Burgerstein. Gutasi terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga
penyerapan air tinggi namun laju penguapan/transpirasirendah maupun ketika penguapan air
sulit terjadi karena tingginya kelembaban udara. Proses gutasi terjadi pada struktur daun
miripstomatayang bernamahidatoda. Gutasi dapat diamati dengan munculnya tetes-tetes air
di tepi daun yang tersusun teratur. Tingkat terjadinya gutasi sangat rendah dibandingkan
dengan transpirasi. Gutasi juga lebih jarang diobservasi daripada transpirasi. Titik-titik air di
tepi daun yang terjadi akibat gutasi di pagi hari sering disalahartikan sebagaiembun.Beberapa perbedaan utama gutasi dan transpirasi adalah:
Faktor
Pembeda
Gutasi Transpirasi
Bentuk air yang
dilepaskan
Pelepasan air dari jaringan
tumbuhan dalam bentuk
titik-titik air (cair)
Pelepasan air dari jaringan
tumbuhan dalam bentuk
uap air
http://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Burgerstein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Burgerstein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stomata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stomata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stomata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hidatodahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidatodahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidatodahttp://id.wikipedia.org/wiki/Embunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Embunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Embunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Embunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidatodahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stomata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Burgerstein&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Air -
7/28/2019 transpirasi laporan
10/13
Kualitas air
yang dilepaskan
Air mengandung senyawa-
senyawa terlarut dan garam
mineral
Air murni
MekanismeAir dilepaskan melalui
struktur hidatoda menuju
ujung pembuluh daun
Air dilepaskan melalui
stomata, kutikula,
dan/atau lentisel
Regulasi
aktivitas
Pembukaan hidatoda tidak
dapat diregulasi
Transpirasi melalui
stomata diatur oleh sel
penjaga
Waktu terjadi Pada malam atau pagi hari Pada saat ada sinar
matahari (melalui
stomata) dan sepanjang
hari (melalui kutikula atau
lentisel
2.2. HipotesisHipotesis Positif:
1. Angin mempengaruhi proses transpirasi dengan cara mempercepat laju transpirasi
2. Cahaya mempengaruhi proses transpirasi dengan cara mempercepat laju transpirasi
3. Kelembaban mempengaruhi proses transpirasi dengan cara memperlambat laju
transpirasi
Hipotesis negatif:
1. Angin tidak mempengaruhi proses transpirasi2. Cahaya tidak mempengaruhi proses transpirasi
3. Kelembaban tidak mempengaruhi proses transpirasis
BAB.3.METEDOLOGI PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan tempat
Pada hari Senin,05 November 2012 bertempat di Laboratorium SMA Negeri 2 Bogor.
3.2.Alat dan Fungsi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Cutter berfungsi untuk memotong batang tumbuhan dan melubangi tutup botol
2. Penggaris berfungsi untuk mengukur jumlah air pada botol
3. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur banyaknya air yang akan dimasukkan ke dalam botol
4. Ember berfungsi di dalam pemotongan batang tumbuhan
5. Kipas angin berfungsi untuk memberikan angin yang besar terhadap tumbuhan
6. Botol aqua sebagai media tumbuhan
7. Alat tulis untuk menulis hasil pengamatan
3.3.Bahan dan Fungsi
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
-
7/28/2019 transpirasi laporan
11/13
3 buah tanaman bayam sebagai bahan pengamatan Air untuk mencuci alatalat yang kotor.
3.4.Cara Kerja
Berikut ini cara kerja dari praktikum adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan
2. Melubangi tutup botol sesuai dengan diameter batang
3. Menyiapkan 400 ml air pada setiap botol
4. Memasukkan sejumlah air pada ember5. Memotong tanaman menjadi tiga bagian di dalam air yang terdapat pada ember.
6. Memasukkan batang tanaman ke dalam botol
7. Memberi identitas pada setiap tanaman
8. Meletakkan setiap tanaman pada ketiga tempat yang berbeda, yaitu pada tempat terang ,
tempat dengan kelembaban tinggi serta tempat yang memiliki angin yang tinggi
9. Mengukur perubahan volume air setelah 20 menit
10. Mengulangi kerja ke 9) sampai tiga kali
11. Mencatat hasil pengamatan
BAB.4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.HASIL
Tabel Hasil Pengamatan :
No Perlakuan
Waktu
Jumlah20 menit ke-satu 20 menit ke-
Dua
20 menit ke-
tiga
1. Kelembaban 12 cm (400 ml) 11,9 cm 11,8 cm 398ml
2. Cahaya matahari 12 cm(400 ml) 11,8 cm 11,5 cm 396ml
3. Angin 12 cm(400 ml) 11, 7 cm 11,6 cm 397ml
-
7/28/2019 transpirasi laporan
12/13
4.2.PEMBAHASAN
Dapat diketahui dari data tersebut bahwa pada tanaman bayam yang diletakkan pada tempat
yang memiliki cahaya matahari mengalami pengurangan volume air yang menandakan
terjadinya transpirasi , karena sinar menyebabkan membukanya stoma dan gelap
menyebabkan tertutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempergiat transpirasi.
Karena sinar itu juga mengandung panas (terutama sinar infra-merah), maka banyak sinar
berarti juga menambah panas, dengan demikian menaikkan tempratur. Kenaikan temperatur
sampai pada suatu batas yang tertentu menyebabkan melebarnya stoma dan dengan demikian
memperbesar transpirasi .Panjang awal air adalah 12cm atau 400ml , pada 20 menit kedua ,
panjang air berkurang menjadi 11,8 cm dan pada 20 menit ketiga panjang air menjadi 11,5
cm .Transpirasi terjadi pada tumbuhan tersebut , sehingga air berkurang dari yang awalnya
400 ml menjadi 398 ml setelah 60 menit.
Pada daerah yang berangin panjang awal air 12 cm atau 400 ml, pada 20 menit
pertama panjang air adalah 12 cm, pada 20 menit kedua, air bekurang 3 cm menjadi 11,7 cm
dan pada 20 menit ketiga panjang air menjadi hanya 11,6 cm . Volume pada daerah berangin
awalnya 400 ml setelah 60 menit, menjadi 397 ml . Hal ini disebabkan karena angin yang
sedang, menambah kegiatan transpirasi. Karena angin membawa pindah uap air yang
bertimbun-timbun dekat stoma. Dengan demikian, maka uap yang masih ada di dalam daun
kemudian mendapat kesempatan untuk difusi ke luar .
Pada daerah yang agak lembab panjang awal air adalah 12cm atau 400ml , pada 20
menit kedua , panjang air berkurang menjadi 11,9 cm dan pada 20 menit ketiga panjang air
menjadi 11,8 cm .Transpirasi terjadi pada tumbuhan tersebut , sehingga air berkurang dari
yang awalnya 400 ml menjadi 398 ml setelah 60 menit.Namun , laju transpirasi pada daerah
yang agak lembab lebih lambat dibandingkan pada daerah berangin atau bercahaya.
Jadi , Cahaya/suhu , kelembaban dan angin mempengaruhi laju transpirasi.
KESIMPULANTranspirasi adalah proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui
stomata, kutikula dan lentisel. Transpirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor .
Faktor eksternal yang mempengaruhi laju transpirasi adalah :
1. Cahaya matahari/suhu
2. Angin
3. KelembabanSARAN
-
7/28/2019 transpirasi laporan
13/13
1. Sebaiknya pemotongan batang dilakukan di dalam air
2. Sebaiknya penelitian dilakukan secara teliti
DAFTAR PUSTAKADwijoseputro, D. 1980.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Lakitan, B. 1993.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Tjitrosomo, S.S. 1990.Botani Umum 2. Bandung: Penerbit Angkasa
Online fromhttp://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/12/laporan-fistum-
transpirasi/diakses tanggal 6 November 2012
Online fromhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasidiakses tanggal 6 November 2012
Online fromhttp://11gorys.blogspot.com/2010/10/makalah-transpirasi.htmldiakses tanggal 6
November 2012
Online fromhttp://hendriyanar08.wordpress.com/2010/09/25/25/diakses tanggal 6
November 2012
Online from http://firmandepartment.blogspot.com/2011/12/makalah-transpirasi.html
diakses tanggal 6 November 2012
Online fromhttp://patrayasa.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_1745.html
diakses tanggal 6 November 2012
http://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/12/laporan-fistum-transpirasi/http://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/12/laporan-fistum-transpirasi/http://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/12/laporan-fistum-transpirasi/http://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/12/laporan-fistum-transpirasi/http://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://11gorys.blogspot.com/2010/10/makalah-transpirasi.htmlhttp://11gorys.blogspot.com/2010/10/makalah-transpirasi.htmlhttp://11gorys.blogspot.com/2010/10/makalah-transpirasi.htmlhttp://hendriyanar08.wordpress.com/2010/09/25/25/http://hendriyanar08.wordpress.com/2010/09/25/25/http://hendriyanar08.wordpress.com/2010/09/25/25/http://firmandepartment.blogspot.com/2011/12/makalah-transpirasi.htmlhttp://firmandepartment.blogspot.com/2011/12/makalah-transpirasi.htmlhttp://patrayasa.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_1745.htmlhttp://patrayasa.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_1745.htmlhttp://patrayasa.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_1745.htmlhttp://patrayasa.blogspot.com/2012/05/v-behaviorurldefaultvmlo_1745.htmlhttp://firmandepartment.blogspot.com/2011/12/makalah-transpirasi.htmlhttp://hendriyanar08.wordpress.com/2010/09/25/25/http://11gorys.blogspot.com/2010/10/makalah-transpirasi.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Transpirasihttp://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/12/laporan-fistum-transpirasi/http://kelasabiologysciencecomunity.wordpress.com/2012/06/12/laporan-fistum-transpirasi/