Tugas agama islam
-
Upload
abdee-tarmizi-ii -
Category
Documents
-
view
553 -
download
2
Transcript of Tugas agama islam
TUGAS MAKALAH AGAMA
HUDUH DAN QISHAS
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA:- M. TARMIDZI TAHER
-NELLYANA EKA MAYANG SARI
-NITRI WIDAYANI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, makalah yang berjudul itu “HUDUD DAN QISHAS” ini dapat selesai sesuai
dengan waktu yang di tentukan.Sekilas pembahasan tentang hudud dan qishas
(hukum pidana Isalam. Hukum potongan tangan, rajam, qishash, dan jilid sering
dijadikan alasan dibalik kesan tersebut, sekalipun dalam kenyataan, hal itu hampir tidak
pernah dilakukan dalam sejarah hukum pidana islam.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah AGAMA, yang dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian,
hudud, qishash, beserta macamnya.Kami juga menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna, maka dari itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
selalu kami harapkan dari para pembaca. Kami berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca. Amin ya robbal alamin
Tangerang, November 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar belakang
1.2. Rumusan masalah
1.3. Tujuan
Bab II Pembahasan
2.1.Definisi hudud
2.2.Hudud pada perzinahan
2.3.Hudud pada pencurian
2.4.Hudud pada perampokan
2.5.Qodzof
2.6.Mengkomsumsi khamr
2.7.Qishas pada pembunuhan
Bab III Penutup
3.1.Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Dalam literatur masyarakat, khusus dalam kehidupan Islam terdapat berbagai
permasalahan yang menyangkut tindakan pelanggaran yang dilakukan manusia. Dengan
adanya hal itu, maka dibuatlah aturan yang mempunyai kekuatan hukum dengan berbagai
macam sangsi. Sangsi yang diberikan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan
Maka dari itu, dalam hukum Islam diterapkan jarimah (hukuman) dalam hukum
Jinayah Islam yang bertindak sebagai preventif (pencegahan) kepada setiap manusia, dan
tujuan utamanya adalah supaya jera dan merasa berdosa jika ia melanggar.
Maka dari itu adanya Qishash bukan sebagai tindakan yang sadis namun ini sebuah
alternatif demi terciptanya hidup dan kehidupan yang sesuai dengan Sunnah dan
ketentuan-ketentuan Ilahi.
Sebenarnya kalau hukum yang dibuat manusia belum sepenuhnya bisa mengikat, dan
hal tersebut bisa direkayasa sekaligus bisa dilanggar, karena pada intinya hanya hukum
Islam lah yang sangat cocok bagi kehidupan manusia di dunia. Hal ini terbukti dengan
adanya hukum Islam banyak negara yang merasa cocok dengan berlakunya hukum Islam.
Tapi ada satu hal yang masih menjadi pertanyaan apakah benar hukum islam itu sulit
diterapkan dalam suatu tatanan kemasyarakatan atau itu hanya sebuah alasan dari
segelintir orang yang tidak suka terhadap aturan tersebut.
Dalam makalah ini diajukan beberapa hal yang menyangkut pelanggaran dan sangsi
sesuai dengan perbuatannya itu. Maka dari itu didalam makalah ini akan dibahas
mengenai Qishash/Hudud “Hukuman-hukuman”. Setelah mengetahui berbagai macam
hukuman yang diakibatkan atas pelanggaran seseorang maka diharapkan akan muncul
suatu hikmah dan tujuan kenapa hukuman itu ada dan dilaksanakan.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa pengertian hudud?
2. Apa macam-macam hudud?
3. Bagai mana hukum qishash
1.3. Tujuan
Agar mengetaui bagaimana hukum-hukum dalam islam seperti hudud dan qishas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi hudud
Hudud adalah bentuk jama’ bahasa Arab “hadd”, pada dasarnya hadd berarti pemisah
antara dua hal atau yang membedakan antara sesuatu dengan yang lain.Seca ra
bahasa hadd be ra r t i pencegahan . Menuru t i s t i l ah sya ra ’ hadd ada l ah
memberikan hukuman dalam rangka hak Allah.Adapun menurut syar’i, hudud
ada l ah hukuman-hukuman ke j aha t an yang t e l ah d i t e t apkan o l eh sya ra ’
un tuk mencegah dari terjerumusnya seseorang kepada kejahatan yang sama.
Merupakansutu peraturan yang bersifat membatasi atau mencegah atau undang-
undang dari A l l a h b e r k e n a a n d e n g a n h a l - h a l b o l e h ( h a l a l ) d a n
t e r l a r a n g ( h a r a m ) s e r t a hukuman-hukuman yang di jatuhkan kepada pelaku-pelaku
kemaksiatan.
2.2. Hudud pada perzinahan
Zina adalah melakukan hubungan seksual di luar ikatan perkawinan yang sah, baik
dilakukan secara sukarela maupun paksaan.
Orang berzina ada dua macam:
1. Yang dinamakan “muhsan” yaitu p e r z i n a h a n y a n g d i l a k u k a n o l e h
o r a n g y a n g t e l a h melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang
sah.hukuman terhadap muhsan adalah rajam (dilontar dengan batu yang sederhana
sampai mati).
2. Yang dinamakan “ghoiru muhsan” yaitu perzinahan yang dilakukan olehorang
yang belum pernah melakukan hubungan seksual dalam ikatan perkawinan yang
sah.hukuman terhadap ghoiru muhsan adalah didera seratus kali dan diasingkan ke
luar negeri selama satu tahun.
Adapun firman ALLAH SWT adalah :“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepadakeduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu berimankepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman merekadisaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.” (An-Nur :2)Sabda Rasulullah Saw.:““ pe rawan dengan bu j ang yang be rz ina hendak l ah d ide ra s e r a tu s ka l i , d an diasingkan dari negeri itu selama seratus tahun.”(Riwayat Muslim).
Sanks i hukum t e r s ebu t ba ru dapa t d i j a t uhkan apab i l a sudah t e rbuk t ime l akukan pe rz inahan ba ik dengan pengakuan , 4 o r ang s aks i a t au a l a t buk t i .
Perzinahan diharamkan oleh Islam karena : 1) Menghancurkan garis keturunandan putusnya hak waris. 2) Mengakibatkan kehamilan sehingga anak yang terlahir t e r s i a - s i a da r i p eme l iha r aan , pengu rusan dan pembinaan pend id ikannya . 3 ) Merupakan salah satu bentuk dari perilaku binatang yang akan menghancurkankemanusiaan. 4) Menimbulkan penyakit yang berbahaya dan menular.
2.3. Hudud pada pencurianMencuri ialah mengambil harta orang lain dengan jalan diam-diam,diambil
dari tempat penyimpanannya.Mencuri ialah sebagian dari dosa besar. Orang yang mencuri wajib dihukum,
yaitu dengan di potong tangannya yang kanan (dari pergelangan tapak tangan). Bila mencuri kedua kali, dipotong kaki kirinya (dari ruas tumit), mencuri yang ketiga dipotog tangannya yang kiri, dan yang keempat dipotong kakinya yang kanan. Kalau dia masih juga mencuri, dipenjarakan sampai dia tobat.Firman ALLAH SWT:“ Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,potonglah tangan keduanya (sebagai)pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah mahaperkasa lagi mahabijaksana” (Al-Maidah:38).Syarat hukum potong tangan:1. pencuri tersebut udah balig,berakal dan melakukan pencurian itu dengan
kehendaknya. Anak-anak,orang gila, dan orang yang dipaksa orang lain tidak dipotong tangannya.
2. Barang yang dicuri itu sedikitnya sampai satu nisab (kira-kira seberat 93,6 gram emas), dan barang itu diambil dari tempat penyimpanannya. Barang itu pun bukan kepunyaan si pencuri,dan tidak ada jalan yang menyatakan bahwa ia berhak atas barang itu.
Oleh krena itu, orang yang mencuri harta bapaknya tidaklah dipotong tangannya begitu juga sebaliknya.demikian pula bila salah seorang suami istri mencuri hati orang lain, orang miskin yang mencuri dari baitul mal,dan sebagainya tidak dipotong Apabila telah nyata ia mencuridengan ada saksi atau mengaku sendiri, selain tanganya dipotong , ia pun wajib megembalikan harta yang dicurinya itu, atau menggantinya kalau barang itu tidak ada lagi di tangannya.
2.4. Hudud pada permpokanHukuman bagi perampok
Perampok ada empat macam; 1. Membunuh orang yang dirampoknya dan diambil hartanya.dalam hal ini
hukumnya wajib dbunuh; sesudah dibunuh, kemudian disalibkan (djemur)
2. Membunuh orang yang dirampoknya,tetapi hartanya tidak diambil.hukumnya ia
hanya wajib dibunuh saja.
3. Hanya mengambil harta bendanya saja, sedangkan orangnya tidak dibunuh ,
sedangkan harta benda yang diambil setidaknya satu nisab. Perampok yang seperti
ini hukumnya dipotong tangannya yang kanan dan kakinya yang kiri.
4. Perampok yang menakuti-nakuti saja,tidak membunuh dan tidak mengambil harta
benda. Hukumnya hendaklah diberi hukuman pejara atau hukuman lainnya yang
dapat menjadi pelajaran kepadanya, agar ia jangan mengulangin perbuatannya
yang baik itu.
Firman allah swt:
“ sesungguhnya pembalasn terhadp orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-nya
dan membuat kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong
tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya)”( al-maidah:33).
Apabila seorang perampok telah benar-benar bertobat sebelum ia tertangkap, maka gugurlah
baginya hukuman tertentu bagi perampok. Berarti kalau ia membunuh orang dan mengambil
harta, gugurlah baginya hukum jemur dan wajib dibunuh. Dan wali orang yang terbunuh,
boleh mengambil qisas atau memaafkan, dan ia wajib mengembalikan harta yang diambilnya.
Kalau ia hanya membunuh orang saja, gugurlah hukum wajib dibunuh, dalam hal ini terserah
kepada wali, akan diambil qisas dan dimaafkan . kalau dia hanya mengambl harta benda saja,
dia hanya potong tangannya,tidak dipotong kakinya. Jadi, yang gugur dalam tobat sebelum
tertangkap ialah hak Allah, sedangkan hak manusia terus dilakukan.
2.5. Qodzof
Asal makna qadzaf adalah ramyu melempar, umpamanya dengan batu ataudengan
yang lainya. Menuduh orang berbuat zina termasuk dosa besar dan
mewajibkan hukuman dera. Orang merdeka didera 80 kali dan hamba 40
kali dera, dengan beberapa syarat yang akan dibahas kemudian.
Firman Allah swt;
“ dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita baik-baik (berbuat zina)
dan mereka tidak mendatangkan 4 orang saksi maka deralah mereka (yang
menuduh itu) delapan puluh kali dera.” (An-nur:4)
Syarat tuduhan yang mewajibkan dera 80 kali yaitu;
1. Orang yang menuduh itu sdah baligh,berakal,dan bukan ibu,bapak atau
nenek dan seterusnya dari yang dituduh.
2. Orang yang dituduh adalah orang islam,sudah
baligh,berakal,merdeka,dan terpelihara(orang baik).
Gugurnya hukum dera menuduh
Hukum tuduhan dari yang menuduh gugur dengan tiga jalan:
1. Mengemukakan saksi empat orang,menerangkan bahwa yang tertuduh itu betul-betul
berzina.
2. Dimaafkan oleh yang tertuduh.
3. Orang yang menuduh istrinya berzina dapat terlepas dari hukuman dengan jalan li’an.
Dalil jalan yang pertama dapat dipahami dari surat An-nur ayat 4 seperti yang disebut di
atas, yang mengatakan “ tidak mengemukakan empat saksi, maka jika ia dapat
mengemukakan 4 orang saksi ia terlepas dari hukuman.
2.6. Hudud pada mengkomsumsi khamr
Meminum-minuman keras yang memabukkan, misalnya arak dan sebagainya,
hukuman haram, dan merupakan sebagian dari dosa besar karena menghilangkan akal
adalah suatu larangan yang keras sekali. Betapa tidak, karena akal itu sungguh penting
dan berguna. Maka wajib dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Tiap-tiap minuman yang memabukkan, diminum banyak ataupun sedikit tetap
haram, walaupun yang sedikit itu tidak sampai memabukkan.
Sabda rasulullah saw:
“ sesuatu yang memabukkan, banyak atau sedikitnya pun haram.”(riwayat nasai dan
abu dawud).
Orang yang meminum-minuamn keras wajib didera 40 kali apabila ada saksi 2 orang
laki-laki atau dia mengaku sendiri.
Bukan saja minuman, tetapi suatu makanan yang menghilangkan akal, seperti
pencandu dan lain-lainnya, hukumannya juga haram karena termasuk dalam arti
memabukkan.
Sabda rasulullah saw:
“tiap-tiap sesuatu yang memabukkan adalah haram.” (riwayat muslim).
2.7. Qishas pada pembunuhan
Hukum qishahsh, yaitu hukum pembalasan yang sepadan terhadap suatu kelakuan
kadar kejahatan yang betu-betul disengaja dan direncanakan. Baik qishash pada jiwa
atou qishash pada anggota-anggota badan.
Firman Aallah Ta’ala: surat al-Baqarah 179
Artinya: Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.
Qishash ada 2 macam
a. Qishash jiwa, yaitu hukum bunuh bagi tindak pidana pembunuhan
Para ulama membagi pembunuhan menjadi tiga bagian
Al-Qatlu ‘Amdun Mahdun
Yaitu pembunuhan bemnar-benar disengaja dan direncanakan dengan memakai
senjata atou alat yang bisa dipakai untuk membunuh, atou sejenisnya, seperti pistol,
pisau dan sebagainya
Firman allah ta’ala surat Al-baqarah ayat 178
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan
hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari
saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah
(yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik
(pula).
Al-qatlu ‘khata’un mahdhun
Yaitu pembunuhan yang tidak direncanakan, yang terjadi karna unsur kekeliruan dan
ketidak sengajaan. Seperti, seseorang bermaksud menembak babi tetapi salah sasran
mengenai manusia yang akhirnya mati.
Al-qatlu sibhu amdhi
Yaitu pembunuhan yang tidak direncanakanyang terjadi seolah-olah disengaja, maksudnya,
seseorang bermaksud memukul, atou melukaidengan suatu alat yang bukan alat-alat senjata
yang digunakan untuk membunuh
b. Qishash anggota badan, yakni hukum qishash atau tindak pidana melukai, merusakkan
anggota badan, atau menghilangkan manfaat anggota badan.
Syarat-syarat Qishash
a. Pembunuh sudah baligh dan berakal (mukallaf). Tidak wajib qishash bagi anak kecil atau
orang gila, sebab mereka belum dan tidak berdosa
b. Pembunuh bukan bapak dari yang terbunuh. Tidak wajib qishash bapak yang membunuh
anaknya. Tetapi wajib qishash bila anak membunuh bapaknya.
c. Oran g yang dibunuh sama derajatnya, Islam sama Islam, merdeka dengan merdeka,
perempuan dengan perempuan, dan budak dengan budak.
d. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa, anggota dengan anggota,
seperti mata dengan mata, telinga dengan telinga.
e. Qishash itu dilakukan dengn jenis barang yang telah digunakan oleh yang membunuh
atau yang melukai itu.
f. Oran g yang terbunuh itu berhak dilindungi jiwanya, kecuali jiwa oran g kafir, pezina
mukhshan, dan pembunuh tanpa hak. Hal ini selaras hadits rasulullah,‘Tidakklah boleh
membunuh seseorang kecuali karena salah satu dari tiga sebab: kafir setelah beriman, berzina
dan membunuh tidak dijalan yang benar/aniaya’ (HR. Turmudzi dan Nasaâ’)
Syarat-syarat wajib hukum qishash
Hukum qishash tidak boleh dilaksanakan, kecuali telah memenuhi beberapa syarat berikut
ini:
1. Si pembunuh haruslah orang mukallaf (aqil baligh), sehingga anak kecil, orang gila, dan
orang yang tidur tidak terkena hukum qishash. Nabi saw bersabda
“Diangkat pena dari tiga golongan: (Pertama) dari anak kecil hingga baligh, (kedua) dari
orang tidak waras pikirannya hingga sadar (sehat), dan (ketiga) dari orang yang tidur hingga
jaga.”
2. Orang yang terbunuh adalah orang yang terlindungi darahnya, yaitu bukan orang yang
darahnya terancam dengan salah satu sebab yang disebutkan dalam hadist Nabi saw
"Tidak halal darah seorang muslim kecuali dengan satu di antara tiga dst."
3. Hendaknya si terbunuh bukanlah anak si pembunuh, karena ada hadist Nabi saw:
"Seorang ayah tidak boleh dibunuh karena telah membunuh anaknya."
4. Hendaknya si korban bukanlah orang kafir, sedangkan si pembunuh orang muslim. Nabi
5. Hendaknya yang terbunuh bukan seorang hamba sahaya, sedang si pembunuh orang
merdeka. Al-Hasan berkata:
“Orang merdeka tidak boleh dibunuh karena (telah membunuh) seorang budak.”
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa:
Adapun Hudud adalah jama dari Had, yang artinya mencegah. Sedangkan menurut syara’ ada
dua arti, yaitu : Hukum dan Hukuman
Adpun macam-macam hudud (hukuman) terbagi menjadi dua bagian:
1. Had penghilangan nyawa atou anggota badan
2. Had tentangpelanggaran berbuat maksiat
Hukum qishahsh, yaitu hukum pembalasan yang sepadan terhadap suatu kelakuan
kadar kejahatan yang betu-betul disengaja dan direncanakan. Baik qishash pada jiwa atou
qishash pada anggota-anggota badan
DAFTAR PUSTAKA
http://rajaalmasthuriyah-cestlavie.blogspot.com/2009/11/pengertian-qishash.html
http://lenteraqalbi.blogspot.com/2011/09/pengertian-hudud.html
RASYID, H,SULAEMAN. 1986, FIQIH ISLAM. BANDUNG: SINAR BARU ALGENSIDO