Tumbang Pada Remaja

16
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelessaikan tugas penyusunan makalah denga judul “ Tumbuh kembang pada usia remaja “ . Dengan selsesainya penulisan tyugas ini penulis juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Abdul Wahid, NS.M.Kep , selaku dosen pembimbing yang telah memberikan binaan dan arahan dalam penyusunan makalah ini. 2. Teman-teman yang telah ikut andil membantu mensukseskan penyelesaian tugas makalah ini. 3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, sebab karena jasanya penulis dapat merampungkan tugas makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak ditemui kekurangan, karena itu penulis berharap saran dan kritikan konstruktif dari semua pembaca, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat amin.

description

Tumbuh kembang remaja pada mata kuliah keperawatan jiwa semeter 4

Transcript of Tumbang Pada Remaja

Page 1: Tumbang Pada Remaja

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.Syukur alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelessaikan tugas penyusunan makalah denga judul “ Tumbuh kembang pada usia remaja “ .

Dengan selsesainya penulisan tyugas ini penulis juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1.      Bapak Abdul Wahid, NS.M.Kep     , selaku dosen pembimbing yang telah memberikan binaan dan arahan dalam penyusunan makalah ini.

2.      Teman-teman yang telah ikut andil membantu mensukseskan penyelesaian tugas makalah ini.3.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, sebab karena jasanya penulis dapat

merampungkan tugas makalah ini.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak ditemui kekurangan, karena itu penulis berharap saran dan kritikan konstruktif dari semua pembaca, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat amin.

Page 2: Tumbang Pada Remaja

BAB II

ISI

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh

yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah

sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar

(Whalley dan Wong, 2000).

Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah

sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui

pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa

perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari

keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi,

dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip

totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan

menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

B. TUMBUH KEMBANG REMAJA

Masa remaja, satu fase dari kehidupan, merupakan periode transisi antara masa kanak-

kanak dan masa dewasa. Kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosiaonal berlangsung

secara cepat. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang

berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa

masa remaja berawal dari usia sekitar 11 sampai 12 dimana karakteristik seks sekunder mulai

tampak untuk pertama kalinya sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik

hampir lengkap, yaitu pada usia 18 hingga 20 tahun (Wong, 2009).

Page 3: Tumbang Pada Remaja

Masa remaja merupakan periode perkembangan yang paling penting bagi individu dan

pada kenyataannya memang merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan

rentan munculnya masalah. Hal ini dikarenakan remaja memiliki karakteristik yang unik,

sebagai masa peralihan, periode perubahan, usia yang bermasalah, masa pencarian identitas

diri, usia yang ditakutkan, masa yang tidak realistis dan ambang dari masa dewasa (Rudolph,

2006).

Berikut ini terdapat beberapa pengertian remaja meliputi :

1. Menurut undang-undang No 4 tahun 1979 mengenai Kesejahteraan Anak, remaja adalah

individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.

2. Menurut undang-undang Perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur

16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat untuk tinggal.

3. Menurut UU Perkawinan No 1 tahun 1974, anak dianggap sudah remaja apabila cukup

matang untuk menikah, yaitu umur 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk

anak laki-laki.

4. Menurut DikNas anak dianggap remaja bila anak sudah berumur 18 tahun, yang sesuai

dengan saat lulus Sekolah Menengah.

5. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun (Soetjiningsih, 2007).

Menurut WHO, remaja adalah suatu masa :

a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak

menjadi dewasa.

c. Terjadi perubahan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan

yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2002)

C. TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Page 4: Tumbang Pada Remaja

Tahapan Tumbuh KembangTahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas :

Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9

minggu sampai lahir)

Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1

tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).

2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas

Masa Sekolah (6-12 tahun)

Masa Remaja (12-18 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan masa Remaja (Wong, 2004)

1. Pertumbuhan masa remaja (Wong, 2004).

a. Remaja awal (usia 11 – 14 tahun).

Pertumbuhan meningkat cepat, mencapai puncak kecepatan, dan tampak karakteristik

seks sekunder. (Wong, 2004).

b. Remaja tengah (usia 14 – 17 tahun).

Pertumbuhan melambat pada anak perempuan, bentuk tubuh mencapai 95 % tinggi

orang dewasa, karakteristik seks sekunder tercapai dengan baik. (Wong, 2004).

c. Remaja akhir (usia 17 – 20 tahun).

Matang secara fisik, struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir lengkap. (Wong,

2004).

2. Perkembangan masa remaja (Wong, 2004).

a. Remaja awal (usia 11 – 14 tahun), (Wong, 2004).

Page 5: Tumbang Pada Remaja

Kognitif

Menggali kemampuan baru untuk pikiran abstrak yang terbatas, mencari-cari nilai

dan energi baru, perbandingan terhadap “normalitas” dengan sebaya yang jenis

kelaminnya sama (Wong, 2004).

Identitas

Terus menerus memikirkan perubahan tubuh yang cepat, mencoba berbagai

peran, pengukuran ketertarikan dengan penerimaan atau penolakan terhadap

sebaya, menegaskan norma-norma kelompok. Pada fase ini remaja dihadapkan

pada krisis identitas kelompok versus pengasingan diri (Wong, 2004).

Hubungan dengan orang tua

Mendefinisikan batasan kemandirian ketergantungan, keinginan yang kuat untuk

tetap tergantung pada orang tua, sambil mencoba untuk memisahkan diri, tidak

ada konflik utama terhadap kontrol parental (Wong, 2004)

Hubungan dengan sebaya

Mencari afiliasi sebaya untuk menghadapi ketidaksetabilan yang diakibatkan oleh

perubahan yang cepat, peningkatan pertemanan ideal yang dekat dengan anggota,

dengan jenis kelamin yang sama, berjuang untuk menguasai dan mengambil

tempat di dalam kelompok (Wong, 2004)

Seksualitas

Eksplorasi diri dan evaluasi kencan terbatas. Pada fase ini, remaja memilih

pasangan berdasarkan karakteristik fisik dan kepribadian yang diterima oleh

kelompok teman sebaya. Dengan adanya hubungan ini remaja mengeksplorasi

dan memahami perasaan romantis (Wong, 2004).

Psikologis

Page 6: Tumbang Pada Remaja

Pada masa tersebut mulai muncul tingkah laku impulsif secara bertahap tanpa

adanya kemampuan kognitif untuk memahami tingkah laku tersebut. Rasa marah

diekspresikan dengan kemurungan, ungkapan yang meledak-ledak (Rudolph,

2006)

b. Remaja tengah (usia 14 – 17 tahun), (Wong, 2004).

Kognitif.

Mengembangkan kapasitas untuk berfikir abstrak, menikmati kekuatan

intelektual, sering dalam istilah idealistis, prihatin dengan filosofis, politis, dan

masalah social. Hal tersebut terjadi karena pada fase ini, remaja mampu berpikir

tentang pikiran mereka sendiri dan pikiran orang lain. Remaja mulai mampu

membedakan pikiran orang lain dan pikiran mereka sendiri dan

mengintepretasikan pikiran orang lain secara lebih akurat. Mereka mampu

memahami bahwa beberapa konsep adalah mutlak atau tidak, bergantung pada

faktor-faktor pengaruh lainnya (Wong, 2004).

Identitas.

Mengubah citra diri menjadi sangat berfokus pada diri sendiri, narsisme

(kecintaan pada diri sendiri) meningkat. Individu berharap untuk memperoleh

otonomi dari keluarga dan mengembangkan identitas diri sebagai lawan dari

difusi peran ((Wong, 2009).

Hubungan dengan orang tua.

Konflik utama terhadap kemandirian dan control. Fase ini merupakan titik

terendah dalam hubungan orang tua – anak. Remaja menjadi lebih kompeten

sehingga remaja memelukan otonomi yang lebih besar, sementara kekurangan

uang atau rintangan dari orang tua menjadi penghalang (Wong, 2009).

Hubungan dengan sebaya.

Page 7: Tumbang Pada Remaja

Kebutuhan identitas yang kuat untuk memantapkan citra diri, setandard perilaku

dibentuk oleh kelompok sebaya, penerimaan oleh sebaya sangat penting / rasa

takut akan penolakan dan eksplorasi terhadap kemampuan untuk menarik lawan

jenis.

Seksualitas.

Remaja mulai mengembangkan perasaan romantis, dan kebanyakan remaja

memulai percobaan seksual. Pada fase ini, remaja memilih pasangan berdasarkan

karakteristik fisik dan kepribadian yang diterima oleh kelompok teman sebaya.

Dengan adanya hubungan ini remaja mengeksplorasi dan memahami perasaan

romantis (Wong, 2009).

Psikologis.

Pertumbuhan kognitif cepat disertai dengan pemikiran operasional formal

sehingga mampu memahami konsep-konsep yang kompleks, yang memicu

pertanyaan pada pemikiran dan tingkah laku layaknya orang dewasa. Lebih

instrospektif, kecenderungan untuk menarik diri ketika marah atau psaat

merasakan sakit hati, ketidakstabilan emosi (kebimbangan), dan tingkah laku

yang impulsif (Rudolph, 2006)

c. Remaja akhir (usia 17 – 20 tahun), (Wong, 2004).

Kognitif.

Mencapai pikiran abstrak, dapat menerima dan bertindak pada pelaksanaan jangka

panjang, mampu memandang masalah secara komprehensif, identitas intelektual

dan fungsional terbentuk. (Wong, 2004).

Identitas.

Page 8: Tumbang Pada Remaja

Definisi citra tubuh dan peran jender hampir menetap, identitas seksual matang,

fase konsolidasi tentang identitas, stabilitas harga diri, nyaman dengan

pertumbuhan fisik, peran sosial terdefinisi dan terartikulasi (Wong, 2009).

Hubungan dengan orang tua.

Perpisahan emosional dan fisik dari orang tua terselesaikan, bebas dari orang tua

dengan sedikit konflik dan emansipasi hampir terjamin. Konflik dengan keluarga

mengenai masalah moral dan etik timbul karena pandangan sosiosentrik dan

bukan lagi sebagai masalah egosentrik (Rudolph, 2006).

Hubungan dengan sebaya.

Kepentingan individu dalam kelompok yang bersifat pertemanan sebaya mulai

berkurang, mereka mulai masuk pada tahap hubungan yang lebih serius dari

sekedar pertemanan biasa. Mereka mulai menjajagi kemungkinan hubungan yang

permanen antara pria dan wanita (Wong, 2009).

Seksualitas.

Membentuk hubungan yang stabil dan saling tertarik, meningkatkan kapasitas

untuk mutualitas, berkencan sebagai pasangan pria-wanita, keintiman melibatkan

komitmen dari pada eksplorasi dan romantisme. Pilihan pasangan kemungkinan

lebih didasarkan pada karakteristik dan ketertarikan pribadi (Wong, 2009)

Kesehatan psikologis.

Identitas personal telah terbentuk, Emosi lebih konstan dan perasaan marah lebih

terkontrol (Rudolph, 2006)

D. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA REMAJA

1. Perubahan fisik oada remaja

Page 9: Tumbang Pada Remaja

Tubuh akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir. Perubahan yang

cukup menyolok terjadi ketika remaja (perempuan) dan remaja (laki-laki) memasuki usia

antara 9 sampai 15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tumbuh menjadi lebih tinggi

dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang

memungkinkan untuk bereproduksi atau berketurunan.

Memasuki usia remaja, beberapa jenis hormon/zat dalam tubuh, terutama hormon

estrogen dan progesteron, mulai berperan aktif sehingga pada remaja perempuan mulai

tumbuh payudara, panggul mulai melebar dan membesar dan akan mengalami menstruasi

atau haid. Di samping itu akan mulai tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan

vagina/kemaluanmu. Beberapa dari remaja mengalami tumbuhnya jerawat pada wajah.

Dan perubahan lainnya seperti :

1. Kulit dan rambut mulai berminyak

2. Keringat bertambah banyak

3. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang

4. Tangan dan kaki bertambah besar

5. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat

seperti anak kecil lagi

6. Pantat berkembang lebih besar

7. Indung telur mulai membesar

8. Vagina mulai mengeluarkan cairan

9. Perubahan fisik yang terjadi pada laki-laki

Sama halnya dengan remaja perempuan, hormon testosteron akan membantu

tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar ketiak, kemaluan laki-laki, janggut dan kumis,

terjadi perubahan suara pada remaja laki-laki, tumbuhnya jerawat dan mulai

diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu tertentu keluar sebagai mimpi basah.

Perubahan lain antara lain:

1. Tubuh bertambah berat dan tinggi

2. Keringat bertambah banyak

3. Kulit dan rambut mulai berminyak

4. Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang

Page 10: Tumbang Pada Remaja

5. Tangan dan kaki bertambah besar

6. Tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak terlihat seperti

anak kecil lagi

7. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang

8. Tumbuh jakun

9. Suara berubah menjadi berat

10. Penis dan buah zakar membesar

2. Perubahan emosional/Psikologis

Selain terjadi perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan-perubahan

emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.

Begitu pentingnya perubahan dari masa anak ke masa remaja ini sehingga pada beberapa

kelompok budaya hal ini ditandai dengan adanya upacara-upacara tertentu, misalnya pada

masyarakat Jawa diadakan selamatan ketika seorang anak perempuan mendapat

menstruasi yang pertama dan pada beberapa suku di Papua misalnya anak laki-laki di

suruh berburu ketika ia dinyatakan memasuki masa remaja. Datangnya menstruasi atau

mimpi basah pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan

perbedaan tersebut. Salah satunya adalah karena masalah gizi. Saat ini ada seorang anak

perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama di usia 9-10 tahun. Namun pada

umumnya sekitar 12 tahun.

Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya

mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita.

a. Perkembangan fisik

Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik berhubungan erat dengan

mulainya pubertas.

b. Perkembangan intelektual

Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual selama masa remaja.

Kemampuan untuk mengerti masalah masalah kompleks berkembang secara

bertahap.

Page 11: Tumbang Pada Remaja

c. Perkembangan seksual

Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung-jawab atas

munculnya dorongan seks.

d. Perkembangan emosional

Psikolog Amerika G. Stanley Hall mengatakan bahwa masa remaja adalah masa

stres emosional, yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi

sewaktu pubertas.

DAFTAR PUSTAKA

http://faridalimaeden.blogspot.com/2013/06/tumbuh-kembang-pada-tahap-usia-remaja.html

Page 12: Tumbang Pada Remaja

Husada, Dian (2012). Tumbuh Kembang Usia Remaja http://dianhusadasriwahyunib.blogspot.com diakses tanggal 10 Januari 2014

Okviano, Fadly (2011). Tumbuh kembang Remaja. http://arzenhandes.blogspot.com diakses tanggal 09 Januari 2014

Wong Donna L. Pedoman Klinis Kperawatan Pediatrik edisi 4, 2004.

Wong Donna L. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1, 2009.

Soetjiningsih, SpAk, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC.