UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam...

19
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha indica Linn. TERHADAP BAKTERI Salmonella choleraesuis DAN Salmonella typhimurium Naskah Publikasi Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Oleh : Ika Pratiwi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 i

Transcript of UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam...

Page 1: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

1

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha indica Linn.

TERHADAP BAKTERI Salmonella choleraesuis DAN Salmonella

typhimurium

Naskah Publikasi

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh :

Ika Pratiwi

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

i

Page 2: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

2

PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha indica Linn.

TERHADAP BAKTERI Salmonella choleraesuis DAN Salmonella

typhimurium

Oleh :

Ika Pratiwi

NIM. M0404041

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji

pada tanggal 12 Januari 2009

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Surakarta, 2009

Pembimbing I

Pembimbing II

Tjahjadi Purwoko, M.Si.

NIP. 132 262 264

Dr. Sunarto, M.S.

NIP. 131 947 766

Mengetahui

Ketua Jurusan Biologi

Dra. Endang Anggarwulan, M.Si.

NIP. 130 676 864

ii

Page 3: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

3

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha indica Linn.

TERHADAP BAKTERI Salmonella choleraesuis DAN Salmonella

typhimurium

Ika Pratiwi

Jurusan Biologi, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Sebelas Maret, Surakarta.

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak menyerang masyarakat

di negara berkembang. Salmonella merupakan salah satu genus bakteri yang

patogen terhadap manusia. Spesies yang sering menginfeksi adalah S.

thypimurium dan S. choleraesuis. Tanaman anting-anting (Acalypha indica Linn.)

adalah salah satu tanaman obat yang berpotensi sebagai antibakteri karena

mengandung senyawa kimia seperti saponin, tanin, flavonoid, acalyphin dan

minyak atsiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penghambatan bakteri

ekstrak kasar daun A. indica dan menetapkan kosentrasi ekstrak untuk

menghambat bakteri S. choleraesius dan S. typhimurium. Ekstrak diencerkan

dengan aquades steril sehingga didapatkan konsentrasi 6,25mg/L, 12,5mg/L,

18,75mg/L, 25mg/L, 31,25mg/L dan 0mg/L (kontrol). Kemudian pertumbuhan

koloni diukur dengan metode gravimetri.

Hasil penelitian menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri

S. thypimurium dan S. choleraesuis pada konsentrasi uji ekstrak daun A. indica.

Penghambatan pertumbuhan koloni bakteri terbesar pada konsentrasi 25mg/L dan

31,2mg/L.

Kata Kunci : Antibakteri, Salmonella thypimurium, Salmonella choleraesuis,

Acalypha indica,

1

Page 4: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak menginfeksi penduduk di

negara berkembang. Kemiskinan dan kesadaran akan kebersihan lingkungan yang

sangat rendah merupakan penyebab timbulnya penyakit infeksi. Kemiskinan

membuat masyarakat tidak mampu berobat sehingga berujung pada kematian.

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang banyak terdapat kasus

infeksi (Anggraini, 2006).

Salmonella adalah salah satu bakteri Enterobacteriaceae yang bersifat

patogen terhadap manusia dan hewan. Infeksi Salmonella dapat menyebabkan tiga

sindrom klinis yaitu gastroenteritris, demam enterik, dan bakterimia. Salmonella

choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan Salmonella non-typhoid

dan bersifat patogen dan secara ekstrim menginvasi manusia. Salmonella

choleraesuis menyebabkan septikemia dan infeksi fokal sedangkan S.

typhimurium menyebabkan gastroenteritris pada manusia.

Kebanyakan dari penduduk Indonesia khususnya masyarakat tradisional

masih mengandalkan pengobatan alami dari tanaman yang berkhasiat obat,

warisan dari nenek moyang. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa tanaman

obat lebih berkhasiat dan lebih murah daripada obat kimia yang berasal dari

dokter (Akinyemi et al., 2006). Salah satu tanaman obat yang bersifat antibakteri

adalah Acalypha indica Linn. atau lebih dikenal dengan nama Anting-anting.

Anting-anting merupakan gulma yang sangat umum ditemukan tumbuh liar di

pinggir jalan, lapangan rumput, maupun di lereng gunung (Peni, 2003). Bagian-

bagian tanaman anting-anting digunakan untuk pengobatan tradisional, buahnya

dapat digunakan untuk mengobati asma, batuk, bronchitis, dan sakit telinga.

Seluruh bagian tanaman digunakan sebagai ekspektoran, laksatif, diuretik,

pneumonia, dan rematik. Daunnya digunakan untuk mengobati penyakit kulit.

Tanaman ini mengandung sejumlah senyawa aktif hasil dari metabolit sekunder

seperti tanin, saponin, dan flavonoid. Selain itu ekstrak air dari anting-anting

mempunyai aktivitas antibakteri (Das et al., 2005).

Page 5: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

3

Manfaat tanaman ini sebagai obat tradisional merupakan nilai tambah untuk

meningkatkan fungsi anting-anting agar tidak sekedar menjadi gulma atau

tanaman hias. Belum banyak penelitian untuk mengetahui daya antibakteri anting-

anting terhadap jenis lain dari genus Salmonella, apakah tanaman ini mempunyai

aktifitas menghambat atau mematikan bakteri penyebab penyakit. Oleh karena itu

perlu dilakukan pengujian terhadap aktifitas antibakteri dari ekstrak metanol daun

anting-anting dalam upaya pencarian bahan alternatif untuk pengendalian

penyakit bakterial, terutama oleh bakteri S. choleraesuis dan S. typhimurium.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah ekstrak kasar daun A. indica Linn., mempunyai aktivitas

penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri S. choleraesius dan S.

typhimurium ?

2. Bakteri manakah yang paling terhambat pertumbuhannya oleh ekstrak

kasar daun A. indica Linn., S. choleraesius atau S. typhimurium ?

C. Tujuan Penelitian

1. Membandingkan pengaruh aktivitas ekstrak kasar daun A. indica Linn.

terhadap pertumbuhan bakteri S. choleraesius dan S. typhimurium.

2. Mengetahui jenis Salmonella yang paling terhambat pertumbuhannya oleh

ekstrak kasar daun A. indica Linn.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat luas dan industri mengenai penggunaan ekstrak kasar daun A. indica

Linn. sebagai alternatif tanaman obat yang mempunyai daya antibakteri, terutama

untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri S. choleraesius dan S.

typhimurium. Selain itu dapat dijadikan referensi untuk penelitian lebih lanjut

tentang daya antibakteri A. indica Linn. terhadap mikrobia lain.

Page 6: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

4

BAHAN DAN METODE

A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah blender elektrik, tabung reaksi, kertas saring

steril, cawan petri, inkubator, gelas ukur, labu erlenmeyer, gelas beker, timbangan

elektrik, hot plate, rotary evaporator autoclave, bor gabus (cork borer), bunsen,

jarum ose, kain, alumunium foil, cawan porselin, mortar dan pipet, kamera.

Bahan yang digunakan adalah serbuk daun Acalypha indica Linn., yang

diperoleh dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu Karanganyar, Biakan murni bakteri

Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium yang didapat dari

Universitas Setia Budi serta PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada,

media NA, akuades steril, etanol 70% dan metanol 1%, dan metanol absolut.

B. Cara Kerja

1. Penyiapan Inokulum Bakteri

Biakan murni Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium

ditumbuhkan dalam media Nutrien Agar (NA). Agar pertumbuhan bakteri merata,

sebelumnya media NA cair (suhu 50 0C) dan satu ose bakteri dicampur dalam

tabung reaksi, kemudian divortex. Setelah itu dituang dalam cawan petri dan

diinkubasi selama 24 jam dalam suhu 37 0C. Untuk uji antibakteri bakteri yang

telah ditumbuhkan dicetak dengan bor gabus ukuran diameter 0,5 cm setebal 1-2

mm.

2. Pembuatan Serbuk Daun Acalypha indica Linn.

Bagian tanaman yang digunakan untuk pembuatan ekstrak adalah daun.

Masing-masing tanaman dipilih daun yang sehat dan segar pada urutan ketiga

sampai dengan kelima dari ujung cabang dengan penampilan, umur dan ukuran

yang relatif seragam, kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan

debu dan kotoran lain. Setelah itu daun ditiriskan, lalu dikeringanginkan di bawah

sinar matahari secara tidak langsung dengan ditutup kain berwarna hitam. Daun

yang telah kering dibuat serbuk dengan blender elektrik, kemudian disimpan

Page 7: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

5

dalam wadah tertutup. Serbuk daun kering akan digunakan untuk membuat

ekstrak.

3. Pembuatan Ekstrak Daun Acalypha indica Linn.

Serbuk simplisia daun A. indica Linn. sebanyak 500 g direndam dalam 1

L metanol, dishaker 24 jam dengan kecepatan 120 rpm. Setelah itu disaring dan

diambil filtratnya. Selanjutnya dikeringkan dengan rotary evaporator pada suhu

40 0C hingga didapat ekstrak kental. Ekstrak kental kemudian dibuat konsentrasi

dengan membagi ekstrak kental dalam 5 berat (1,25 mg, 2,50 mg, 3,75 mg, 5 mg,

6,25 mg) dan masing-masing ditambahkan aquades streril 200ml. Sehingga

didapatkan konsentrasi ekstrak 6,25 mg/L, 12,50 mg/L, 18,75 mg/L, 25 mg/L,

31,25 mg/L dan 0 (kontrol) (Lestarini, 1999, Masduki, 1996, Ogbebor dan

Adekunle, 2005).

4. Uji Antibakteri dengan Metode Cawan Petri

Pertama kali dilakukan uji perbandingan kontrol aquades dan kontrol

metanol untuk mengetahui apakah ada aktivitas penghambatan dari pelarut

matanol dalam media Nutrien Agar (NA), kemudian inokulum bakteri S.

choleraesuis dan S. typhimurium diinokulasikan pada masing-masing kontrol dan

diinkubasi selama 2 x 24 jam. Hasil biakan bakteri difoto untuk dibandingkan

dengan pertumbuhan bakteri yang diuji dengan ekstrak. Medium Nutrien Agar

sebanyak 6 g ditambah agar 0,5 g dilarutkan dalam 300 ml aquades steril dan

dididihkan dalam suhu 100 0C. Setelah mendidih media dibagi dalam tabung

reaksi masing-masing 10 ml kemudian disterilkan dengan autoclave selama 15

menit pada suhu 121 0C. Selanjutnya media didinginkan sampai suhu 50

0C

kemudian dicampur dengan ekstrak 10 ml untuk masing-masing konsentrasi dan

dituang ke dalam cawan petri secara aseptik. Cetakan bakteri diinokulasikan tepat

ditengah-tengah media uji secara aseptik. Setelah biakan bakteri berumur berkisar

2 hari diameter koloninya dihitung. Proses perhitungan diameter koloni untuk

masing-masing konsentrasi dimulai setelah ada pertumbuhan bakteri kemudian

dibandingkan dengan kontrol.

Page 8: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

6

D. Teknik Pengumpulan Data

Data hasil penelitian berupa data kuantitatif yang menunjukkan besarnya

luas koloni bakteri (dinyatakan dalam mm2) pada masing-masing tingkatan

konsentrasi ekstrak. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) faktorial. Masing-masing kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan

dengan ketentuan sebagai berikut :

B : 1. Bakteri S. choleraesuis

2. Bakteri S. typhimurium

K : Konsentrasi ekstrak metanol daun A. indica Linn., dalam media uji ada 6 taraf,

yaitu

1. 0 mg/ml (kontrol)

2. 6,25 mg/L

3. 12,50 mg/L

4. 18,75 mg/L

5. 25 mg/L

6. 31,25 mg/L

Kombinasi perlakuan adalah sebagai berikut :

K0 K1 K2 K3 K4 K5 K6

B1 B1K0 B1K1 B1K2 B1K3 B1K4 B1K5 B1K6

B2 B2K0 B2K1 B2K2 B2K3 B2K4 B2K5 B2K6

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan General Linear Model (GLM)-

Univariat Analysis of Varian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada tiap-

tiap perlakuan dan selanjutnya diuji dengan “Tamhene” taraf uji 5% untuk

membandingkan hasil uji yang diperoleh.

Page 9: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Isolat bakteri S. choleraesuis dan S. typhimurium.

Isolat bakteri merupakan biakan murni suatu bakteri yang diisolasi dari suatu

tempat atau bahan. Isolat bakteri dalam penelitian ini adalah S. choleraesuis dan S.

typhimurium yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi USB dan PAU

UGM Yogyakarta. Isolat bakteri yang diperoleh kemudian diremajakan masing-

masing dalam 5 agar miring (NA). Pada awal kerja penelitian dilakukan uji

perbandingan kontrol untuk mengetahui pengaruh pelarut metanol dalam uji

antibakteri. Hasil uji perbandingan kontrol dapat diketahui bahwa baik kontrol

metanol dengan kontrol aquades mempunyai luas koloni bakteri yang hampir

sama (tidak bebeda nyata).

1. S. choleraesuis

Salmonella choleraesuis merupakan salah satu spesies Salmonella yang

bersifat patogen terhadap manusia. Serotipe ini menunjukkan lebih banyak

menyebabkan bakterimia pada manusia yang secara luas menginvasi usus dan

atau darah (Chiu et al., 2004). Morfologi secara umum berbentuk batang dengan

flagella peritrik, tidak berspora, berukuran 1-3,5µm x 0,5-0,8 µm. Menyertai

infeksi oral, ada invasi awal pada aliran darah (dengan luka fokal yang mungkin

pada paru-paru, tulang, meninges, dan lainnya) (Brooks et al., 2005).

2. S. typhimurium

Salmonella typhimurium berbentuk batang dengan flagella peritrik, tidak berspora.

Menggunakan sitrat sebagai sumber karbon dan memfermentasikan laktosa dan

sukrosa. Bakteri ini menyebabkan luka meradang pada usus besar dan kecil,

merupakan bakteri yang paling banyak menginfeksi manusia. Salmonella

typhimurium mempunyai kemampuan untuk melalui asetilasi antigen-O yang

mengubah konformasi, dan membuat S. typhimurium sulit untuk dikenali antibodi.

Page 10: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

8

B. Uji Antibakteri dari Ekstrak Kasar Daun A. indica Linn. Terhadap

S. choleraesuis dan S. typhimurium.

Uji antibakteri dilakukan dengan metode cawan petri dimana metode ini

merupakan modifikasi dari metode difusi cair. Modifikasi metode ini terletak

pada media uji yang langsung dicampurkan dengan ekstrak uji pada konsentrasi

yang telah ditentukan dan menginokulasikan bakteri uji pada tengah-tengah media

uji. Berbeda dengan metode difusi cair yang menggunakan media agar cair yang

telah dicampur dengan agen antibakteri. Pertumbuhan bakteri ditentukan dari

tingkat kekeruhan dengan penyinaran cahaya tampak pada panjang gelombang

tertentu. Pada umumnya tingkat kesulitan dari kedua metode ini tidak jauh

berbeda, tetapi metode cawan petri dinilai lebih baik karena dapat diketahui

secara umum kemampuan agen antibakteri dalam menghambat pertumbuhan

koloni bakteri berdasarkan konsentrasi yang ditetapkan. Metode serupa juga telah

dilakukan oleh Kartika (2008) dengan menggunakan ekstrak daun A. indica Linn.,

yang diujikan pada Staphylococcus aureus dan Munir (2007) dengan ekstrak

Ocimum sanctum yang diujikan pada jamur Corynespora cassicola. Kedua

penelitian tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penentuan

metode uji antibakteri dalam penelitian ini. Hasil pengamatan setelah inkubasi

dua hari didapatkan rata-rata pertumbuhan koloni S. choleraesuis dan S.

typhimurium mengalami penghambatan yang ditunjukan pada semua konsentrasi.

Luas pertumbuhan koloni dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas (mm2) pertumbuhan koloni bakteri S. choleraesuis dan S. typhimurium

dengan pemberian ekstrak kasar daun A. indica Linn. pada kelima kosentrasi

(mg/L) dibandingkan dengan kontrol.

Kosentrasi A.indica

mg/L S. choleraesuis S. typhimurium

0 (Kontrol) 20300a 5050

a

6,25 1950b 1330

b

12,50 950bc

333bc

18,75 383c 283

c

25,00 20d 50

d

31,25 20d 50

d

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama dan pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata berdasarkan uji lanjut Tamhane taraf 5%.

Page 11: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

9

Pada Tabel 1 terlihat adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan koloni

bakteri bila dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi ekstrak 25mg/L dan

31,25mg/L menunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri terbesar

baik pada S. choleraesuis dan S. typhimurium. Pada dasarnya semua konsentrasi

uji ekstrak kasar daun A. indica Linn. menunjukkan potensi penghambatan.

Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka aktivitas penghambatan pertumbuhan

koloni bakteri semakin besar.

Pada konsentrasi terendah (6,25mg/L) aktivitas penghambatan A. indica

Linn., cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan luas koloni yang kecil di kedua

bakteri (berbeda nyata dengan kontrol), sehingga pada konsentrasi terbesar mulai

dari 25mg/L pertumbuhan bakteri sangat kecil. Pada konsentrasi terendah luas

koloni dari kedua bakteri perbedaannya tidak terlalu signifikan, diduga karena

kedua bakteri ini mempunyai metabolisme yang hampir sama dalam melawan zat

antibakteri, sehingga mulai pada konsentrasi 25mg/L tidak ada pertumbuhan

koloni di kedua bakteri ini. Hal ini kemungkinan juga disebabkan range

konsentrasi yang tidak terlalu jauh. Rata-rata luas pertumbuhan koloni S.

choleraesuis dan S. typhimurium setelah pemberian ekstrak A. indica dapat

disajikan dalam grafik di bawah ini.

Gambar 1. Grafik rata-rata pertumbuhan koloni S. choleraesuis dan S .typhimurium

setelah pemberian ekstrak kasar daun A. indica Linn.

0

5000

10000

15000

20000

25000

0 6.25 12.5 18.75 25 31.25

Konsentrasi ekstrak kasar daun A. indica (mg/L)

Luas

per

tum

buha

n ko

loni

bak

teri

(mm

2)

S. choleraesuis S. typhimurium

Page 12: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

10

Persentase penghambatan bakteri dari ekstrak kasar daun A. indica setelah

dihitung dengan rumus dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Persentase penghambatan pertumbuhan koloni S. choleraesuis dan S.

typhimurium oleh ekstrak kasar daun A. indica Linn.

Kosentrasi (mg/L) S. choleraesuis S .typhimurium

0 (Kontrol) 0,000 0,000

6,25 90,394 73,663

12,50 95,320 93,405

18,75 98,113 94,396

25,00 99,901 99,009

31,25 99,901 99,009

Persentase penghambatan koloni bakteri dapat menggambarkan secara umum

kemampuan dari ekstrak kasar daun A. indica Linn. Besarnya persentase

penghambatan pertumbuhan bakteri S. choleraesuis dan S. typhimurium disajikan

pada Gambar 2.

Gambar 2. Grafik prosentase penghambatan pertumbuhan koloni S. choleraesuis

dan S .typhimurium setelah pemberian ekstrak kasar daun A. indica

Linn.

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa ekstrak kasar daun A. indica

Linn. efektif dalam menghambat pertumbuhan S. choleraesuis dan S.

typhimurium. Berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh ekstrak

kasar daun A. indica Linn., tidak berbeda nyata antar jenis bakteri, namun

demikian pada ekstrak kasar daun A. indica Linn., mempunyai pengaruh pada

masing-masing bakteri. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya perbedaan nyata

perlakuan konsentrasi ekstrak kasar daun A. indica dengan kontrol. Penelitian uji

antibakteri ekstrak A. indica Linn., telah dilakukan oleh Kartika (2008) pada

0

20

40

60

80

100

120

6.25 12.5 18.75 25 31.25

Konsentrasi ekstrak kasar daun A. indica (mg/L)

Per

sent

ase

peng

ham

bata

n lu

as k

olon

i bak

teri

(%)

Page 13: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

11

Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas penghambatan

luas koloni yang cukup besar ( 93%) bila dibandingkan dengan penghambatan

pada S. choleraesuis dan S. typhimurium dengan konsentrasi yang lebih besar. Hal

ini diduga dipengaruhi oleh kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak

kasar daun A. indica Linn. Persentase kandungan senyawa metabolit sekunder

dapat berbeda untuk tiap tanaman meskipun dalam satu spesies. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti perbedaan tempat tumbuh, kandungan

hara dalam tanah, kandungan air, pH, suhu dan musim.

C. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Kasar Daun A. indica pada

Pertumbuhan S. choleraesuis dan S. Typhimurium

Pada hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat aktivitas penghambatan

pertumbuhan koloni S. choleraesuis dan S. typhimurium pada variasi konsentrasi

ekstrak kasar daun A. indica Linn. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka daya

penghambatan bakteri juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena konsentrasi

senyawa kimia yang terkandung di dalamnya juga semakin besar (Tabel 1).

Secara umum peningkatan kosentrasi ekstrak akan meningkatkan persentase

penghambatan pertumbuhan, meskipun responnya tidak selalu linier (Sunarto et

al., 1999). Penghambatan pertumbuhan bakteri S. choleraesuis dapat dilihat pada

Gambar 3 dan Gambar 4.

A B

Gambar 3. Penghambatan pertumbuhan bakteri S. choleraesuis pada konsentrasi ekstrak

18,75 mg/L bila dibandingkan dengan kontrol. Keterangan : A. Kontrol, B.

Media uji konsentrasi 18,7 mg/L

Page 14: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

12

Penghambatan pertumbuhan bakteri S. typhimurium dapat dilihat pada

Gambar 4.

A B

Gambar 4. Penghambatan pertumbuhan bakteri S. typhimurium pada konsentrasi

ekstrak 18,7 mg/L bila dibandingkan dengan kontrol. Keterangan : A.

Kontrol, B. Media uji konsentrasi 18,7 mg/L

Senyawa kimia yang terkandung dalam A. indica Linn., seperti tanin, saponin,

flavonoid, aclyphin dan minyak atsiri diduga sebagai agen antibakteri meskipun

tingkat efektifitas dalam menghambat bakteri berbeda tergantung dari spesies

bakteri, karena masing-masing spesies bakteri mempunyai mekanisme tersendiri

dalam melawan agen antibakteri. Selain itu kandungan senyawa kimia dari

individu tanaman A. indica Linn., bisa juga bervariasi banyaknya. Hal ini

dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, ketinggian tempat tumbuh,

kelembapan udara dan tanah, intensitas cahaya dan ketersediaan air. Tidak

konsistennya pengaruh yang ditimbulkan oleh ekstrak alami bahan antibakteri

tergantung dari cara ekstraksi, umur, bagian organ tanaman yang diekstrak serta

lingkungan tempat tumbuh tanaman dan suhu. Selain itu penghambatan

pertumbuhan bakteri bisa dilakukan semua jenis bahan aktif dalam ekstrak

(Sunarto et al.,1999).

D. Penghambatan pertumbuhan bakteri S. choleraesuis dan S.

typhimurium

Adanya aktivitas antibakteri ini diduga dari aktivitas senyawa kimia seperti

saponin, tanin, flavonoid, acalyphin, dan minyak atsiri. Senyawa yang diduga

teraktif dari A. indica Linn., adalah acalyphin dengan kandungan 0,03%

(Healthcare, 2007, Lenny, 2006). Senyawa ini diduga sebagai senyawa teraktif

dari A. indica Linn., meskipun mekanisme penghambatan bakteri belum jelas.

Acalyphin mempunyai rantai sianida (HCN) yang bersifat racun sehingga diduga

Page 15: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

13

sianida masuk dalam struktur sel S. choleraesuis dan S. typhimurium dan

meracuninya sehingga mengganggu proses metabolisme dalam sel bahkan

mematikan sel. Selain itu rantai alkohol dalam acalyphin diduga melisiskan

lapisan lipid dalam dinding sel bakteri S. choleraesuis dan S. typhimurium

sehingga memudahkan senyawa antibakteri untuk masuk dan merusak dinding

sel. Selain itu adanya senyawa kimia dalam ekstrak A. indica Linn., yaitu tanin,

saponin, minyak atsiri dan flavonoid juga mempunyai aktifitas antibakteri. Tanin

mempunyai aktivitas antibakteri dengan cara mempresipitasikan protein,

menginaktifkan enzim dan destruksi fungsi materi genetik (Masduki, 1996).

Permeabilitas sel yang terganggu menyebabkan sel tidak dapat melakukan

aktivitas sehingga pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati (Harborne, 1996).

Flavonoid mempunyai aktifitas antibakteri dengan mengganggu fungsi

metabolisme mikroorganisme dengan merusak dinding sel dan mendenaturasi

protease sel mikroorganisme (Pelczar et al., 1988). Saponin mempunyai aktivitas

antibakteri yaitu dengan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel

(Assani, 1994). Minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan

bakteri dengan menghambat ataupun mengganggu proses pembentukan membran

dan dinding sel, sehingga membran atau dinding sel tidak terbentuk atau terbentuk

tidak sempurna (Depkes, 1985).

Senyawa – senyawa antimikroba menurut Pelczar dan Chan (1988) akan

bekerja mempengaruhi permeabilitas membran sitoplasma sel, dimana sitoplasma

berfungsi mengatur keluar masuknya zat antara sel dan lingkungan luar. Membran

sel bakteri gram negatif tersusun atas lapisan peptidoglikan yang tipis dan lapisan

fosfolipid. Membran sel merupakan protein yang tertanam dan menyatu dengan

lapisan rangkap molekul-molekul fosfogliserida dengan ujung hidrofobiknya yang

menghadap ke dalam dan ujung hidrofiliknya yang menghadap keluar. Adanya

protein tersebut akan memungkinkan molekul, air, dan ion-ion dapat masuk ke

dalam sel. Senyawa-senyawa berkonsentrasi tinggi akan berdifusi dan ditangkap

oleh sensor hidrofilik. Komponen hidrofilik akan mengikat molekul-molekul

senyawa yang akhirnya menyebabkan lisisnya seluruh membran lipoprotein.

Senyawa antibakteri dapat melisisiskan membran sel dengan melarutkan lapisan

Page 16: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

14

fosfolipid dari membran sel bakteri sehingga akan menghambat pertumbuhan

dinding sel (Fessenden dan Fessenden,1999).

Pada lingkungan dengan tekanan osmotik yang tinggi dapat menyebabkan

pecahnya sel apabila tidak ada dinding sel yang memiliki kekuatan untuk

menahan tekanan tinggi. Bakteri gram-negatif hanya mempunyai satu lapisan

yang merupakan 5-20% dari bahan dinding sel. Permeabilitas yang tinggi akan

mudah ditembus agen antibakteri. Penghambatan juga dapat terjadi terhadap

enzim yang bekerja dalam sel. Membran sitoplasma merupakan tempat terjadinya

reaksi enzim, sehingga jika reaksi enzim tidak dapat berjalan normal maka hal

tersebut akan berpengaruh pada pembentukan sejumlah senyawa toksin penyebab

penyakit (endotoksin dan eksotoksin). Pada Salmonella endotoksin dan eksotosin

sangat berperan dalam menyebabkan penyakit pada inang. Sehingga aktivitas

senyawa kimia melalui penghambatan pembentukan enzim dapat mengurangi

bahkan menghilangkan kemampuan Salmonella dalam menyebabkan penyakit.

Menurut Pelczar dan Chan (1988) enzim merupakan sasaran potensial senyawa

antibakteri. Penghambatan ini umumnya bersifat irreversible yaitu terjadi

perubahan, sehingga enzim menjadi tidak aktif. Aktivitas enzim yang terhenti atau

mekanisme kerja enzim yang terganggu mempengaruhi pembentukan sel bakteri.

Menurut Jawetz et al., (2001), aktivitas kerja gabungan dari beberapa

senyawa antibakteri dapat lebih efektif dibandingkan dengan daya kerja masing-

masing senyawa. Namun dimungkinkan juga, senyawa-senyawa antibakteri yang

memiliki persentase terbesar dapat mempengaruhi keefektifan daya kerjanya.

Disisi lain aktivitas kerja gabungan dari beberapa senyawa antibakteri dapat juga

kurang efektif dibandingkan dengan daya kerja masing-masing senyawa (Rusdi,

1990).

Dilihat dari masing-masing aktivitas antibakteri senyawa kimia dalam A.

indica maka penghambatan pertumbuhan bakteri S. choleraesuis dan S.

typhimurium kemungkinan dapat dilakukan oleh semua senyawa kimia atau hanya

salah satu senyawa kimia. Hal tersebut belum bisa dipastikan dan perlu adanya

penelitian lebih lanjut.

Page 17: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

15

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ekstrak kasar daun Anting – anting ( A.. indica Linn.) pada kosentrasi 25

mg/mL, 31,2 mg/mL mampu menghambat pertumbuhan bakteri

S.choleraesuis dan S. typhimurium dengan persentase penghambatan 99,901%

dan 99,009%.

2. Kemampuan ekstrak A. indica Linn., tidak berbeda nyata dalam menghambat

pertumbuhan bakteri S. choleraesuis dan S. typhimurium, diduga karena ke

dua bakteri mempunyai metabolisme yang sama dalam melawan agen

antibakteri.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian pengaruh ekstrak daun Anting – anting ( A. indica

Linn.) terhadap bakteri lain dan pada hewan uji (in vivo) untuk mengetahui

tingkat toksisitasnya.

2. Perlu adanya penelitian untuk mengetahui jumlah kadar kandungan senyawa

kimia ekstrak daun Anting – anting ( A. indica Linn.).

3. Perlu adanya analisis aktivitas masing-masing senyawa kimia antibakteri

teraktif pada Anting-anting (A. indica Linn.) yang bersifat antimikroba.

DAFTAR PUSTAKA

Akinyemi, K.O., K.O. Oluwa, E.O. Omomigbehin. 2006. Antimicrobial Activity

of Crude Extract of Three Medical Plants Used in Shouth-West Nigerian

Flok Medicine on Some Foodborne Bacterial Pathogens. African Journal of

Traditional, Complementary and Alternative Medicines. 3 (4): 13-22.

Anggraini, A. 2006. Kajian Aktifitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat Hasil

Isolasi dari Dadih Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi. http://

digilib.ib.itb.ac.id.

[27 Maret 2008].

Assani, S. 1994. Ultra struktur, Morfologi dan Pewarnaan Kuman, dalam buku

Ajar Mikrobiologi Kedokteran, 10-17. Binarupa Aksara, Jakarta.

Brooks, G.F., J.S. Butel dan S.A Morse. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Penerbit

Salemba, Jakarta.

Page 18: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

16

Chiu, S., Chiu C.H., Lin T.Y. 2004. Salmonella enterica serotype choleraesuis

Infection in a Medical Center in Norther Taiwan. J. Microbiol Immunol

Infect. 37 : 99-102.

Chiu, C.H., Su L.H., Chu Chishih. 2004. Salmonella enterica serotype

choleraesuis : Eidemiology, Pathogenesis, Clinical Disease, and Treatment.

Clinical Microbiology Reviews. 17 (2) : 311-312.

Das A.K., F. Ahmed, N.N. Biswas, S. Dev and M.M. Masud. 2005. Diuretic

Activity of Acalypha indica. Pharmaceutical Sciences. 4 (1).

Departemen Kesehatan. 1985. Tanaman Obat Indonesia. Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Duraipandiyan, V., M. Ayyanar, S. Ignacimuthu.2006. Antimicrobial Activity of

Some Ethnomedicinal Plants Used by Paliyar Tribe from Tamil Nadu, India.

BMC Complementary and Alternative Medicine.

Fessenden, R. and J. S. Fessenden. 1999. Kimia Organik. Jilid II. Penerjemah:

Pudjaatmaka, A. H. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gopalakrishnan V, Rao K.N.V., Loganathan V., Shanmuganathan S., Bollu V.K.,

Sharma T.B. 2000. Antimicrobial activity of extracts of Acalypha indica

Linn. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences. 62(5): 347-50.

Harborne, J. B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Terbitan kedua. ITB, Bandung.

Healthcare T. 2007. PDR for Herbal Medicines.

www.naturalnews.com/np/N/Nettle-Leaf.html [8 November 2008].

Jawetz, E, Melnick, G. E dan Adelberg, C. A. 2001. Mikrobiologi Kedokteran.

Edisi 1. Diterjemahkan oleh bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

Universitas Airlangga. Salemba Medika, Surabaya.

Jean, S. S., J. Y.Wang, P. R Hsueh. 2006. Bacterimia caused by Salmonella

enterica serotype Choleraesuis in Taiwan. Journal of Microbiology,

Immunology and Infection. 39: 358-365.

Karsinah .1994. Bakteri Gram-Negative Bentuk Batang dalam Mikrobiologi

Kedokteran. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Kartika, R. P. T. 2008. Perbandingan Pengaruh Ekstrak Kasar Daun Ekor Kucing

(Acalypha Hispida Brum F.) dan Daun Anting - Anting (Acalypha Indica

Linn.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In

Vitro. Skripsi. Fakultas MIPA Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Page 19: UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR DAUN Acalypha …/UJI... · Naskah Publikasi Skripsi ... demam enterik, dan bakterimia. Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhimurium merupakan

17

Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoid, Fenilpropanoid dan Alkaloid. USU, Medan.

Masduki, I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) Terhadap

S. aureus dan E. coli. Cermin Dunia Kedokteran. 109 : 21-24.

Munir, M. 2007. Potensial Penghambatan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum

sactum) Terhadap Pertumbuhan Corynespora cassicola (Berk and Curt),

Penyebab Gugur Daun pada Tanaman Karet (Havea brasiliensis Muel.Arg).

Skripsi. Fakultas MIPA Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Ogbebor, N., A.T. Adekunle. 2005. Inhibition of Conidial Germination and

Mycelial Growth of Corynespora cassicola (Berk and Curt) of Rubber

(Havea brasiliensis Muel.Arg) Using Extracts of Swome Plants. African

Journal of Biotechnology. 4 (9) : 996-1000.

Pelczar, M. J. and E.C.S. Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi II

(diterjemahkan oleh R.S. Hadioetomo, Teja Imam, S.W.S Tjitrosomo dan

Sri Lestari Angka). Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Peni, D.K. 2003. Pertumbuhan Kadar Saponin dan Aktivitas Nitrat Reduktase

Anting-anting (A. indica L.) pada Konsentrasi Asam Giberelat yang

Berbeda. Skripsi. Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Surakarta.

Rusdi. 1990. Tetumbuhan Sebagai Sumber Bahan Obat. Pusat Penelitian

Universitas Andalas, Padang.

Sunarto, Solichatun, Lystyawati L., Etikawati, N., dan Susilowati A. 1999.

Aktivitas Antifungal Ekstrak Kasar Daun dan Bunga Cengkeh (Syzigium

aromaticum L.) Pada Pertumbuhan Cendawan Perusak kayu. Jurnal

Penelitian BioSMART.(2). 20-27.