UMP NAIK, ADAKAH PENINGKATAN KESEJAHTERAAN BAGI BURUH_
-
Upload
rizky-faisal -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
description
Transcript of UMP NAIK, ADAKAH PENINGKATAN KESEJAHTERAAN BAGI BURUH_
gemapembebasan.or.id/artikel-259-ump-naik-adakah-peningkatan-kesejahteraan-bagi-buruh.html 1/6
PENCARIAN
Go
LOGIN USER
Username :
Password :
Login
RUBRIK
• A fka r
• Bu let in
• Du n ia Ka m pu s
• Idea logika
• Pern y a t a a n Sika p
• Report a se Kegia t a n
• Sorot a n A kt u a l
KOMENTAR
pesan tricajus pada BEM STIKESPanakukang: Kami Ingin BukaKomisariat
pesan tricajus pada SumpahPemuda, Sumpah Usang PenebarVirus Nasionalisme dan Demokrasi
obat tumor lambung alami padaBEM STIKES Panakukang: Kami InginBuka Komisariat
obat asam urat pada BEM STIKESPanakukang: Kami Ingin BukaKomisariat
obat asam urat pada SumpahPemuda, Sumpah Usang PenebarVirus Nasionalisme dan Demokrasi
AGENDA
• 31 Desember 2012
Aksi Damai - Indonesia Negara Gagal! Saatnya Revolusi Total MenujuTegaknya Syariah & Khilafah• 29 Desember 2012
Training Pembebasan KampusUniversitas Sriwijaya, Indralaya,Sumsel• 22 Desember 2012
TRAINING PEMBEBASAN 1 GEMAPembebasan Komisariat UniversitasMuslim Indonesia (MAKASSAR)
Rabu, 06 Februari 2013 - 14:48:47 WIB
UMP NAIK, ADAKAH PENINGKATAN KESEJAHTERAAN BAGI BURUH?
Diposting Oleh Pengurus: GEMA Pembebasan Wilayah Jabar
Rubrik: Sorotan Aktual - Dibaca: 66 kali
Di tahun 2013 ini mungkin
saja menjadi awal tahun
yang menggembirakan
bagi buruh di Indonesia.
Pasalnya pemerintah,
dalam hal ini Menteri
Tenaga kerja dan
Transmigrasi, Muhaimin
Iskandar menyatakan
adanya kenaikan Upah
Minimum Propinsi (UMP).
Berikut Ungkapan
Menakertrans Muhaimin Iskandar :
Dasar kenaikan UMP di tahuin 2013
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar
mengungkapkan Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP)
tahun 2013 secara rata-rata sebesar 18, 32 persen.
Prosentase kenaikan UMP ini lebih tinggi dibandingkan rata-
rata kenaikan UMP tahun 2012 yang hanya mencapai 10, 27
%. Secara keseluruhan pencapaian UMP terhadap
Komponen Hidup Layak (KHL) rata-rata nasional tahun 2013
di 33 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai
89, 78 %.
Pemerintah juga sudah mendata peringkat keniakan UMP tahun 2013 .
1. Provinsi Kalimantan Timur yang mengalami peningkatan UMP sebesar
48,86 persen yakni dari Rp1.177.000 menjadi Rp1.752.073.
2. kenaikan UMP 2013 terendah terjadi di Provinsi Sulawesi Barat yang
mengalami kenaikan sebesar 3,37 persen dari Rp1.127.000 menjadi
Rp1.165.000.
3. UMP terbesar tahun 2013 adalah DKI Jakarta sebesar Rp2.200.000.
4. terdapat 4 Provinsi yang memutuskan untuk tidak menetapkan UMP
yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
Keputusan Menakertrans ini membuat heboh dikalangan pengusaha dan buruh
itu sendiri. Karena disisi lain keputusan Kader PKB ini membuat para
pengusaha geram dan dinilai keniakan UMP sangat merugikan pengusaha.
Beranda Profil Singkat Rubrik Info Kegiatan Forum Diskusi Pengunduhan Multimedia Kontak Kami
gemapembebasan.or.id/artikel-259-ump-naik-adakah-peningkatan-kesejahteraan-bagi-buruh.html 2/6
• 19 Desember 2012
DIALOGIKA : Resonansi percaturannegara demokrasi dalam perspektifDunia & Islam• 16 Desember 2012
DIALOGIKA : Negara DemokrasiAntara Mimpi & Realita
SPANDUK
FB FANS PAGE
Temukan kami di Facebook
GEMAPembebasan
Suka
Anda
menyukai
ini.
Anda dan 1.288 lainnya menyukai
GEMA Pembebasan.
KONTAK YM
• iman_1924
• Fahmi
• Falsa M
• Dimas G Randa
CHAT BOX
LFfqxmOTVjpCUdHz : , 007:
координаты «скайфолл», jfboq,
кровь и кость, hury,
2013-02-08/12:32:38#
KaVQEkVkSdDY : , цигун
исцеление, ygmfgp, avg pc
tuneup 2011, 1985, skype beta, >:-
[, без срока давности, zarhks,
разгон pc , ryhj, сказка о
зеркале, xafgfe, windows 7
manager final, lja, пэлем грэнвил
вудхаус - любовь со взломом,
356, свежие базы, =-]]], dungeon
siege iii, 8387, total commander
x86+x64 portable скачать, 3052,
pamela for skype скачать, 457102,
все будет хорошо!!! радио хит ,
qpzqu,
2013-02-08/07:29:55#
Berdasarkan analisis penulis dampak kenaikan UMP akan berdampak pada
bebarapa hal:
§ Bagi Buruh
Dengan adanya keputusan Menakertrans ini, buruh menyambutnya dengan
gembira karena bagi buruh kenaikan UMP dapat meningkatnya kesejahteraan.
§ Bagi Pengusaha
Merespon kebijakan ini, para pengusaha mengancam akan ada PHK besar-
besaran karena sangat memberatkan pengusaha. Dan dibeberapa di daerah
sudah terjadi PHK secara masal.
§ Bagi Perekonomian Nasional
Kebijakan ini pula berimbas kepada perkonomian nasional yakni terjadinya
inflasi.
Pemerintah tahu sebenarnya akibat yang timbul jika menaikan upah buruh,
yakni pasti pengusaha tidak ada cara lain selain melakukan PHK. Tetapi
pemerintah mencoba mengantisipasi PHK dengan keputusan Menakertrans
(http://menteri.depnakertrans.go.id)
§ Perusahaan bisa mengajukan penangguhan upah sesuai Keputusan
Menakertrans No. 231/MEN/ 2003 tentang Tata Cara Penangguhan
Pelaksanaan Upah Minimum dan Surat Menakertrans
No.B.248/MEN/PHIJSK-PJS/XII/ 2012 kepada gubernur perihal Antisipasi
Pelaksanaan Upah Minimum 2013.
Inilah sekelumit masalah ekonomi (terkait juga topik sosial) yang tak kunjung
selesai. Sebenarnya akar masalahnya dimana?
Gagasan Kapitalisme – Sosialisme
Problem perburuhan ini sebenarnya terjadi karena kebebasan kepemilikan dan
kebebasan bekerja yang menjadi pilar sistem Kapitalisme. Dengan
kebebasan ini, seorang pengusaha yang senantiasa berorientasi keuntungan
dianggap sah mengeksploitasi tenaga buruh. Dengan kebebasan ini pula,
kaum buruh diberi ruang kebebasan mengekspresikan tuntutannya akan
peningkatan kesejahteraan dengan memanfaatkan serikat pekerja, melakukan
sejumlah intimidasi bahkan tindakan anarkis sekalipun.
Sedangkan dasar yang memicu konflik buruh dan pengusaha disebabkan oleh
kesalahan tolok ukur yang digunakan untuk menentukan gaji buruh, yaitu living
cost (biaya hidup) terendah. Living cost inilah yang digunakan untuk
menentukan kelayakan gaji buruh. Maka tidak heran istilah yang dipakai saat
ini adalah “Upah Minimum”. Dengan kata lain, para buruh tidak mendapatkan
gaji mereka yang sesungguhnya, karena mereka hanya mendapatkan sesuatu
yang minimum, sekedar untuk mempertahankan hidup mereka.
Konsekuensinya adalah terjadi eksploitasi yang dilakukan oleh para pemilik
perusahaan terhadap kaum buruh. Dampak dari eksploitasi inilah yang
kemudian memicu lahirnya gagasan Sosialisme tentang perlunya pembatasan
waktu kerja, upah buruh, jaminan sosial, dan sebagainya.
Kaum Kapitalis pun terpaksa melakukan sejumlah revisi terhadap ide
kebebasan kepemilikan dan kebebasan bekerja, dan tidak lagi menjadikan
living cost terendah sebagai standar dalam penentuan gaji buruh. Maka,
kontrak kerja pun akhirnya diikuti dengan sejumlah prinsip dan ketentuan yang
gemapembebasan.or.id/artikel-259-ump-naik-adakah-peningkatan-kesejahteraan-bagi-buruh.html 3/6
Nama :
Pesan
Kirim Reset
KALENDER
Februari, 2013
M S S R K J S
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28
STATISTIK
Pengunjung hari ini : 56
Total pengunjung : 30590
Hits hari ini : 207
Total Hits : 128581
Pengunjung Online: 3
POLING
Apa yang seharusnya dilakukanoleh Pemuda dalam PerubahanMenuju Indonesia yang lebihbaik?
Menjadi Pemuda yangmemperjuangkan aspirasi GemaPembebasan.
Memperjuangkan penerapanSyariah Islam secara Kaffah dengantegaknya Khilafah.
Membenahi sistem pemerintahanyang sudah ada, kemudianmelanjutkannya kembali.
Abstain.
Vote
Lihat Hasil Poling
LANGGANAN RSS
Langganan RSS
bertujuan untuk melindungi buruh, memberikan hak kepada mereka yang
sebelumnya tidak mereka dapatkan. Seperti kebebasan berserikat sesama
buruh, hak membentuk serikat pekerja, hak mogok, pemberian dana pensiun,
penghargaan dan sejumlah kompensasi lainnya. Mereka juga diberi hak upah
tambahan, libur mingguan, jamin berobat, dan sebagainya.
Jadi, masalah perburuhan akan selalu ada selama relasi antara buruh dan
pengusaha dibangun berdasarkan sistem ini. Meski mereka telah melakukan
sejumlah solusi tambal-sulam untuk menyumbat kemarahan kaum buruh karena
provokasi kaum Sosialis, namun tambal-sulam ini secara natural hanya
sekedar untuk mempertahankan sistem Kapitalisme, dan jika diklaim bahwa
tambal sulam ini telah berhasil memecahkan masalah perburuhan, jelas hanya
klaim bohong dan omong kosong.
Pandangan Islam terhadap Masalah Perburuhan
Problematika perburuhan yang saat ini menjadi pemandangan sehari-hari kita,
tidak pernah ada dalam penataan sistem Islam. Dalam Daulah Khilafah
Islamiyah semua bibit sengketa buruh dan pengusaha ditiadakan. Karenanya
bisa dikatakan dengan menerapkan sistem Islam, problem perburuhan akan
diaborsi jauh-jauh hari sebelum lahir dan berkembang!
Terkait ini, Islam menata dua aspek dengan tatanan regulasi sedemikian
sehingga tidak muncul problem perburuhan. Pertama, aspek mikro terkait
kontrak kerja antara buruh dan pengusaha. Dengannya akan terjawab bukan
hanya besaran upah, namun juga masalah kepastian kerja (PHK) dan besarnya
pesangon. Kedua, aspek makro menyangkut hak setiap orang, termasuk
buruh untuk memperoleh kesejahteraan. Penyelesaian aspek ini, akan
menempatkan buruh dan pengusaha pada posisi tawar yang semestinya.
Keterbatasan lapangan kerja, rendahnya SDM dan rendahnya kesejahteraan
hidup pekerja, serta tidak terpenuhi jaminan hidup dan tunjangan sosial akan
mendapatkan solusinya sendiri tanpa merugikan salah satu pihak, baik buruh
maupun pengusaha.
Jawaban Islam untuk Persoalan Mikro Perburuhan
Solusi Persoalan Mikro Perburuhan, bisa diatasi dengan memperbaiki
hubungan kontrak kerja antara pekerja dan pengusaha. Dalam syariat Islam
hubungan antara pekerja dan pengusaha termasuk dalam transaski ijaarah.
Ijaarah didefinisikan sebagai aqdu ‘ala al manfaah bi iwadin, aqad/transaksi
atas manfaat/jasa (yang dikeluarkan ajir/pekerja) dengan memperoleh imbalan
(berupa upah/ujrah dari musta’jir/pengusaha).
Transaksi (akad) ijaarah tersebut sah menururt syara’ jika memenuhi
persyaratan dan ketentuan yang jelas mengenai : (a) Bentuk dan jenis
pekerjaan, (b) Masa Kerja, (c) Upah Kerja dan (d) Tenaga yang dicurahkan
saat bekerja.
Jika keempat masalah tersebut jelas dan disepakati maka kedua belah pihak
terikat dan harus memenuhi apa yang tercantum dalam kesepakatan tersebut.
Hadits Rasulullah saw;
اذا استأجر احدكم اجیرا فلیعلمھ أجره
“Apabila salah seorang diantara kalian mengontrak tenaga seorang pekerja
maka hendaknya diberitahukan kepadanya upahnya.” (HR. Ad Daruquthni)
Sedangkan upah sebenarnya merupakan nilai jasa (manfaat) yang diberikan
oleh buruh (ajir) kepada majikan (pengusaha, musta’jir). Upah dalam
pandangan Islam merupakan kesepakatan antara ajir (pekerja) dan mustajir
(pengusaha). Standar yang digunakan untuk menetapkannya adalah manfaat
gemapembebasan.or.id/artikel-259-ump-naik-adakah-peningkatan-kesejahteraan-bagi-buruh.html 4/6
tenaga (manfa’at al-juhd) yang diberikan oleh buruh di pasar, bukan living cost
terendah. Karena itu, tidak akan terjadi eksploitasi buruh oleh para pengusaha.
Buruh dan pegawai negeri sama, karena buruh mendapatkan upahnya sesuai
dengan ketentuan upah sesuai dengan yang berlaku di tengah masyarakat.
Jika terjadi sengketa antara buruh dan majikan dalam menentukan upah, maka
pakar (khubara’)-lah yang menentukan upah sepadan (ajr al-mitsl). Pakar ini
dipilih oleh kedua belah pihak. Jika keduanya tidak menemukan kata sepakat,
maka negaralah yang memilihkan pakar tersebut untuk mereka, dan negaralah
yang akan memaksa kedua belah pihak ini untuk mengikuti keputusan pakar
tersebut.
قال هللا ثالثة انا خصمھم یوم القیامة ….ورجل إستأجر عجیرا فاستوفى منھ ولم یعط اجره
“Allah swt berfirman ada tiga golongan yang aku musuhi pada hari kiamat….
seseorang yang mengontrak pekerja, lalu pekerja tersebut menunaikan
transaksinya, namun dia tidak memberikan upahnya.” (Hadits Qudsi riwayat
Imam Al-Bukhari)
Intinya penentuan upah buruh adalah kesepakatan antara buruh dengan
pengusaha dengan menjadikan manfaat tenaga sebagai patokan
penentuannya. Beban kebutuhan hidup, biaya kesehatan dan tanggungan lain
buruh tidak menjadi faktor penentu upah. Tidak ada unsur eksploitasi terhadap
buruh karena semua hal sudah saling diketahui. Juga tidak akan membebani
pengusaha karena menanggung beban biaya yang tidak memberikan
pengaruh ke produksi semisal asuransi kesehatan, tunjangan pendidikan dan
dana pensiun. Dengan demikian, negara tidak perlu menetapkan UMR (upah
minimum regional). Bahkan, penetapan seperti ini tidak diperbolehkan,
dianalogikan pada larangan menetapkan harga. Karena, baik harga maupun
upah, sama-sama merupakan kompensasi yang diterima oleh seseorang.
Bedanya, harga adalah kompensasi barang, sedangkan upah merupakan
kompensasi jasa.
Mengenai mogok kerja, pada dasarnya hak ini tidak ada dalam Islam. Karena
kontrak kerja buruh ini merupakan akad ijarah, dan akad ijarah ini merupakan
akad yang mengikat, bukan akad suka rela yang bisa dibatalkan sepihak
dengan seenaknya.
Tentang dana pensiun, penghargaan dan kompensasi yang diberikan kepada
para buruh, pada dasarnya ini merupakan bentuk tambal sulam sistem
Kapitalis untuk memenuhi kebutuhan kaum buruh yang dianggap tidak mampu.
Hanya saja, upaya ini telah menghilangkan kewajiban negara untuk
memberikan jaminan kepada rakyatnya agar bisa memenuhi kebutuhannya.
Karena kewajiban ini merupakan kewajiban negara. Bukan kewajiban majikan
atau perusahaan.
Solusi Islam untuk Persoalan Makro Perburuhan
Setiap orang berhak mendapatkan kesejahteraan. Islam menetapkan dua jalan
untuk memenuhi semua kebutuhan. Yakni pemenuhan kebutuhan sandang,
pangan dan papan, ditanggungkan kepada setiap individu masyarakat. Baik
dipenuhi langsung atau melalui ayah, wali dan ahli waris. Sedangkan
kebutuhan biaya pendidikan, layanan kesehatan dan keamanan menjadi
tanggung jawab negara untuk menyediakannya bagi setiap warga negara.
Negara tidak membebani rakyat untuk menanggung sendiri biaya pendidikan,
kesehatan dan kemanannya, apalagi dengan biaya yang melambung tinggi.
Selain itu negara juga memiliki tanggung jawab menyediakan berbagai
fasilitas yang memudahkan setiap orang untuk berusaha (bekerja). Mulai dari
kemudahan permodalan, keahlian dan regulasi yang mendukung. Pemberian
negara (i’tha ad dawlah) dari harta Baitul Mal adalah hak rakyat. Sebagaimana
gemapembebasan.or.id/artikel-259-ump-naik-adakah-peningkatan-kesejahteraan-bagi-buruh.html 5/6
1
Umar RA mengambil harta Baitul Mal untuk menyediakan benih dan pupuk
bagi para petani di Irak. Demikian pula Rasul SAW membayar hutang-hutang
seorang warga yang tidak mampu. Abu Bakar dan Umar RA juga memberikan
lahan siap tanam kepada warga untuk menjadi modal usahanya.
Dengan diberlakukan sistem ekonomi Islam, negara akan mampu
memerankan dirinya sebagai penanggung jawab terpenuhinya kesejahteraan
rakyat. Lapangan kerja tersedia memadai, kualitas SDM unggul disiapkan
dengan tanggungan biaya negara, kebutuhan energi (listrik, BBM, transportasi)
bisa dijangkau karena harga yang sangat murah atau bahkan gratis. Ditambah
biaya pendidikan dan kesehatan yang diperoleh rakyat secara gratis.
Dengan semua mekanisme itu, kebutuhan hidup masing-masing warga negara
begitu mudah didapat. Bekerja akan menjadi salah satu cara seorang muslim
menaikkan derajatnya di mata Allah SWT., karena mencurahkan tenaga dan
keringatnya untuk beribadah memenuhi kewajibannya dan tidak saja untuk
mendapat manfaat lebih besar, tetapi juga untuk memberi manfaat lebih besar.
Bekerja bukan menjadi satu-satunya cara memperoleh kesejahteraan. Apalagi
menjadi buruh (ajir) juga hanya salah satu diantara pilihan pekerjaan, karena
lapangan kerja tersedia memadai. Posisi tawar buruh dengan pengusaha
adalah setara. Bagi mereka yang memilih membuka usahanya sendiri maka
ada banyak kemudahan disediakan oleh negara.
Hak Berserikat dan Serikat Pekerja
Tinggal satu masalah. Apakah dalam Islam mengenal Hak Berserikat dan
Serikat Pekerja? Mengenai hak berserikat bagi buruh, maka hak ini tidak
dinafikan oleh Islam. Buruh boleh berkumpul, baik dengan sesama buruh,
maupun buruh dengan para majikan. Hanya saja, diperbolehkannya hak
berserikat ini tidak berarti perlu membentuk serikat pekerja. Karena ini
merupakan dua hal yang berbeda.
Berkumpul adalah hak yang dijamin oleh syari’ah, namun jika yang dimaksud adalahmembentuk serikat pekerja untuk mengurusi kesejahteraan buruh, maka inimerupakan aktivitas ri’ayatu as-syu’un yang hanya boleh dilakukan oleh negara.Karena itu, hak membentuk serikat pekerja yang melakukan ri’ayatu as-syu’un tidakdiberikan kepada yang lain, selain kepada negara. Karena negaralah yangbertanggung-jawab terhadap kewajiban ri’ayatu as-syu’un ini, baik dalam perkaraparsial maupun menyeluruh.
Mufid Dahlan,
Divisi Pembinaan Gema Pembebasan Kota Bandung
Share:
Baca juga:
Skenario Penghapusan Subsidi Energi
Narkoba Dan Pergaulan Bebas
Seks bebas berkedok Valentin
GEMA Pembebasan SulselBar : Bongkar Makar Kenaikan Tarif Dasar Listrik
Tahun 2013, Tahun Kepastian Kenaikan Harga BBM?
0 Komentar :
Isi Komentar :
Nama
gemapembebasan.or.id/artikel-259-ump-naik-adakah-peningkatan-kesejahteraan-bagi-buruh.html 6/6
:
Website : Tanpa http://
Email :
Komentar
(Masukkan 6 kode diatas)
Kirim Hapus
Copyleft © 2012 by www.gemapembebasan.or.id - Hak Cipta Hanyalah Milik Allah SWT!