Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan...

8
Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7, B 057--064 https://doi.org/10.32315/ti.7.b057 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | B 057 Fakultas Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, Semarang ISBN 978-602-51605-7-8 E-ISBN 978-602-51605-5-4 Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan Lama Medan Lindarto, D. 1 , Suwantoro, H. 2 , Achmad, N. 3 1,2 Lab. Perancangan Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara 3 Lab. Antropologi Sosial, Departemen Antropologi, Fakultas ISIPOL, Universitas Sumatera Utara Korespondensi: [email protected] Abstrak Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak mampu mempertahankan eksistensinya sebagai suatu penggerak roda ekonomi. Kawasan Pasar Ikan Lama Medan termasuk salah satu kawasan niaga yang mengalami degradasi kekumuhan fungsi kawasan kota. Citra Kawasan Pasar Ikan Lama memprihatinkan hingga diperlukan tindak urban-recovery kawasan mengembalikan vitalitas kawasan. Pendekatan konsep retrofitting diharapkan dapat lebih menghidupkan kembali kawasan Pasar Ikan Lama dengan mengungkap potensi urban-catalyst (arsitektur dan kegiatan) melalui metode kualitatif deskriptif untuk digunakan sebagai pendekatan bagi perencanaan design revitalisasi kawasan pajak Ikan Lama guna. Identitas kawasan wisata ala China Town di kota Medan muncul dalam wujud bangkitan perayaan etnis China, pengaturan arus sirkulasi pedestrian, re-zonasi, desain nodal gerbang dan panggung atraksi multi media. Simbiosa kegiatan budaya dan sosial-ekonomi yang saling bersinergi akan memperpanjang life time pelayanan fasilitas kota sebagai suatu growth centre wisata andalan kota yang berkelanjutan. Kata-kunci : Pasar Ikan Lama, revitalisasi, retrofitting, wisata kota Medan Pendahuluan Kawasan niaga kota lama sering tidak mampu mempertahankan eksistensinya sebagai suatu penggerak roda ekonomi dimana perkembangan keragaman jenis perniagaan tidak sejalan dengan fasilitas arsitekturnya. Kondisi degradasi vitalitas dan ketidak efektifan kawasan niaga ditunjukkan oleh suasana sprawl pemanfaatan ruang kawasan, terjadinya residential flight dan activity flight (Wildana,2010). Salah satu kawasan kota lama yang cukup terkenal sebagai Central Business District adalah kawasan Pasar Ikan Lama di Jalan Perniagaan Medan. Kawasan ini berada di posisi strategis pengembangan wilayah kota Medan sebagai edge district di tepian Esplanade (sekarang Lapangan Merdeka) di pusat kota Medan. Sejarah menyatakan kawasan Pasar Ikan lama sejalan dengan kawasan Kesawan yang legendaris sebagai Pecinan Kota Medan. Sampai kini kawasan Pasar Ikan Lama menjadi destinasi pembelanja terutama perdagangan fashion tradisional (kain, cita dan busana). Namun kondisi infrastruktur kawasan menunjukkan stagnasi dalam mengakomodasi kegiatan perdagangan modern terutama dalam hal tatanan land use kawasan, pemanfaatan lahan dan street furniture sehingga berakibat degradasi kekumuhan fungsi kawasan kota. Citra Kawasan Heritage Pasar Ikan Lama cukup memprihatinkan hingga diperlukan tindak revitalisasi kawasan. Sejatinya Pasar Ikan Lama sebagai kawasan kota tua Medan memiliki potensi daya tarik lokal antara lain arsitektur

Transcript of Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan...

Page 1: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 7, B 057--064 https://doi.org/10.32315/ti.7.b057

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018 | B 057 Fakultas Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, Semarang ISBN 978-602-51605-7-8 E-ISBN 978-602-51605-5-4

Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan Lama Medan

Lindarto, D.1, Suwantoro, H.2, Achmad, N.3 1,2 Lab. Perancangan Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara 3 Lab. Antropologi Sosial, Departemen Antropologi, Fakultas ISIPOL, Universitas Sumatera Utara Korespondensi: [email protected]

Abstrak Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak mampu mempertahankan eksistensinya sebagai suatu penggerak roda ekonomi. Kawasan Pasar Ikan Lama Medan termasuk salah satu kawasan niaga yang mengalami degradasi kekumuhan fungsi kawasan kota. Citra Kawasan Pasar Ikan Lama memprihatinkan hingga diperlukan tindak urban-recovery kawasan mengembalikan vitalitas kawasan. Pendekatan konsep retrofitting diharapkan dapat lebih menghidupkan kembali kawasan Pasar Ikan Lama dengan mengungkap potensi urban-catalyst (arsitektur dan kegiatan) melalui metode kualitatif deskriptif untuk digunakan sebagai pendekatan bagi perencanaan design revitalisasi kawasan pajak Ikan Lama guna. Identitas kawasan wisata ala China Town di kota Medan muncul dalam wujud bangkitan perayaan etnis China, pengaturan arus sirkulasi pedestrian, re-zonasi, desain nodal gerbang dan panggung atraksi multi media. Simbiosa kegiatan budaya dan sosial-ekonomi yang saling bersinergi akan memperpanjang life time pelayanan fasilitas kota sebagai suatu growth centre wisata andalan kota yang berkelanjutan.

Kata-kunci : Pasar Ikan Lama, revitalisasi, retrofitting, wisata kota Medan Pendahuluan

Kawasan niaga kota lama sering tidak mampu mempertahankan eksistensinya sebagai suatu penggerak roda ekonomi dimana perkembangan keragaman jenis perniagaan tidak sejalan dengan fasilitas arsitekturnya. Kondisi degradasi vitalitas dan ketidak efektifan kawasan niaga ditunjukkan oleh suasana sprawl pemanfaatan ruang kawasan, terjadinya residential flight dan activity flight (Wildana,2010).

Salah satu kawasan kota lama yang cukup terkenal sebagai Central Business District adalah kawasan Pasar Ikan Lama di Jalan Perniagaan Medan. Kawasan ini berada di posisi strategis pengembangan wilayah kota Medan sebagai edge district di tepian Esplanade (sekarang

Lapangan Merdeka) di pusat kota Medan. Sejarah menyatakan kawasan Pasar Ikan lama sejalan dengan kawasan Kesawan yang legendaris sebagai Pecinan Kota Medan. Sampai kini kawasan Pasar Ikan Lama menjadi destinasi pembelanja terutama perdagangan fashion tradisional (kain, cita dan busana). Namun kondisi infrastruktur kawasan menunjukkan stagnasi dalam mengakomodasi kegiatan perdagangan modern terutama dalam hal tatanan land use kawasan, pemanfaatan lahan dan street furniture sehingga berakibat degradasi kekumuhan fungsi kawasan kota. Citra Kawasan Heritage Pasar Ikan Lama cukup memprihatinkan hingga diperlukan tindak revitalisasi kawasan. Sejatinya Pasar Ikan Lama sebagai kawasan kota tua Medan memiliki potensi daya tarik lokal antara lain arsitektur

Page 2: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan Lama Medan

B 058 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

ruko Cina dan event perdagangan khas setempat yang disebut sebagai place attachment.

Model revitalisasi kawasan perkotaan dewasa ini salah satunya adalah retrofitting suburban (Dunham, 2009) suatu pendekatan revitalisasi yang berbasis kearifan lokal. Model ini berupa pengungkapan potensi local wisdom (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat) dengan penekanan terhadap penggalian potensi kearifan lokal yang disebut genius loci atau esensi/jiwa tempat (Norberg-Schulz,1991). Potensi lokal demikian merupakan modal urban catalyst bagi revitalisasi kawasan.

Penelitian ini bertujuan mengkaji urban-catalyst serta merancang model revitalisasi berbasis potensi kearifan tempat di Kawasan Pasar Ikan Lama Medan dalam upaya peningkatan ekonomi wilayah kota. Dengan pendekatan retrofitting hasil perancangan akan mensinergikan kepentingan sosial-budaya, ekonomi dan ekologi menjadi kesatuan dalam revitalisasi kawasan. Target temuan penelitian ini adalah perancangan desain yang mampu merubah kondisi Pasar Ikan Lama lebih berdaya ekonomi tinggi, nyaman, bersih, manusiawi dan mampu menjadi ikon wisata kota Medan.

Metode Penelitian

Rancangan penelitian pada tahap awal adalah untuk mengidentifikasi kearifan lokal (genius loci dan place attachment) kawasan dengan model Kualitatif Deskriptif. Perolehan data dilakukan dengan melakukan identifikasi data urban catalyst berupa jenis kegiatan belanja dan domestik kawasan potensi ruang wisata belanja,

model tatanan wisata belanja kota yang ada sebagai benchmark, sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata belanja dan arsitektur unik yang di identifikasi dengan cara observasi langsung di lapangan dengan laporan berupa rekaman foto dan narasi kegiatan. Observasi dilakukan pada saat kegiatan berlangsung siang hari (jam 10.00 – 15.00) dan malam hari (jam 19.00 – 21.00).

Analisis spatial dilakukan pada batas wilayah penelitian yang ditetapkan sesuai tingkat keramaian kegiatan belanja dan arsitektur urban vernakular Jalan Perniagaan, Jalan Ahmad yani Kesawan dan Jalan Rel Kereta Api. Unsur analisis fisik kawasan wisata yang mendapat perhatian untuk diobservasi adalah tata guna lahan, arsitektur, pola jalan sirkulasi, ruang luar, aktifitas pendukung dan signage.

Dengan tujuan mengungkap tempat yang menarik dan diminati oleh masyarakat untuk berkegiatan wisata maka digunakan metode mixed-method dengan strategi eksplanatoris (Creswell, 2014). Peneliti melakukan observasi langsung terhadap variabel tempat yang mencirikan landmark, edge, nodes, path dan district (Lynch, 1960) di lapangan. Tempat dengan ciri demikian dimaknai memiliki kekuatan daya tarik (sense of place) yang kuat. Atas tempat berkarakter tersebut dilakukan jajak pendapat terhadap masyarakat wisata sejumlah 30 responden para wisatawan dan masyarakat di Pasar Ikan Lama. Analisis kemudian dilakukan dengan metode skoring skala likert untuk memperoleh tingkat daya tarik tempat berkarakter sesuai dengan keramaian pengguna tempat tersebut. Dengan panduan ciri sense of place (Lynch, 1981), batasan lokasi square and street (Krier,1975) serta kemungkinan potensi linkage visual (Zahnd, 1999) dilakukan pemetaan super impose mengungkap tempat strategis bagi pembentukan arena wisata belanja kota.

Data perilaku kegiatan diperoleh pada kegiatan masyarakat yang beraktifitas dan berdomisili di sekitar wilayah penelitian dengan indikator adanya keramaian ber-wisata yang bersifat

Gambar 1. Kawasan Pasar Ikan Lama Medan

Page 3: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Lindarto, D

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018| B 059

mengelompok pada suatu tempat tertentu. Tempat keramaian tersebut kemudian dianalisis dengan parameter daya tarik kawasan landmark, node, edge, path, district untuk menemukan wujud karakter khas (potensi ruang dan karakter ruang) sebagai suatu genius loci.

Melalui wawancara dan partisipasi masukan dari masyarakat yang berwisata belanja maupun berdagang dilakukan uji terhadap beberapa alternatif konsep bentuk dan tatanan pra-desain revitalisasi tempat wisata kota di kawasan ini untuk memperoleh optimalisasi hasil rancangan.

Konsep penataan dan kriteria perancangan revitalisasi kawasan wisata belanja Pasar Ikan Lama akan disempurnakan dalam bentuk model perancangan desain revitalisasi kawasan dengan pendekatan retrofitting urban (Dunham, 2009) yang mengolah linkage visual terhadap unsur tata guna lahan, arsitektur lokal, sirkulasi, ruang terbuka publik, aktifitas khas lokal, dan signage (Shirvani, 1985). Hasilnya diharapkan dapat menjadi acuan / guide lines bagi upaya revitalisasi kawasan wisata belanja kota (city tourism) di kota Medan.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dibagi berdasarkan sistem analisis data yang digunakan. Untuk Analisa Figure/Ground akan digunakan teknik pengumpulan data berupa observasi terhadap pola fungsional kawasan dengan gambaran struktur pokok bangunan yang ada (eksisting). Untuk Analisa sense of place, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terhadap elemen citra kota yaitu: path (jalur), edge (tepian), district (kawasan), node (simpul), landmark (tengeran) serta wawancara untuk menentukan tingkat ketertarikan terhadap elemen citra kota yang ada. Analisa place dan linkage visual akan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi.

Empat analisa data yang dilakukan antara lain:

1. Analisa Figure/Ground Fungsional

Sejalan dengan tujuan penelitian yaitu akan mengungkapkan potensi tempat sebagai suatu

genius locus maka analisis figure/ground yang digunakan adalah sejalan dengan analisis yang dilakukan oleh Giambatista Nolli (Zahnd, 2006) yaitu tidak hanya menggambarkan pola kawasan secara solid/void saja namun menambahkan pola fungsional kawasan dengan gambaran struktur pokok bangunan yang ada (eksisting).

Dari hasil analisa maka didapati terdapat urban fabric void yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai suatu ruang terbuka public: Void A : perttigaan Lapangan Merdeka Void B : perempatan Jalan Guang Cho Void C : perempatan Jalan Ahmad Yani 3 Void D : pertigaan jalan Palang Merah Void E : pertigaan Kesawan 2. Analisa Sense of Place Sense of place atau citra kota merupakan imaji menarik yang dipengaruhi pada persepsi atau gambaran mental masyarakat yang ditimbulkan oleh daya tarik kawasan. Elemen citra kota atau kawasan yang berdaya tarik terbagi atas lima elemen yaitu path (jalur), edge (tepian), district (kawasan), node (simpul), landmark (tengeran). Path (jalur) merupakan jalur sirkulasi yang umum dilalui orang dalam berpindah gerakan Path akan mempunyai identitas yang baik jika berkait dengan tujuan yang jelas dan diperkaya oleh elemen penanda arah dan tujuan yang kuat

Gambar 2. Analisa Figure/Ground Fungsional

Page 4: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan Lama Medan

B 060 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

(deretan fasad bangunan, jajaran pohon, penunjuk arah dsb). Edge (tepian) merupakan pembatas antar dua kawasan dan berfungsi sebagai pemutus jalur linear. Edge lebih bersifat sebagai referensi. Edge merupakan pengakhiran suatu district yang menjadi beridentitas jika kontinuitas yang dbentuknya bersifat memperjelas. Fungsi edge harus jelas sebagai pemutus atau penyambung antar kawasan. District (kawasan) secara nyata menjadi identitas jika mempunyai ciri khas yang mirip (bentuk, pola dan wujudnya) tampilan homogen elemen bangunan yang berada pada suatu kawasan baik fungsi maupun posisinya. Node (simpul) merupakan pertemuan aktifitas antar jalur. Node adalah tempat dimana orang merasa masuk dan keluar (perubahan arah dan ruang). Landmark (tengeran) merupakan bentuk eksternal yang lebih menonjol dalam bentuk visualnya. Landmark membantu orientasi seseorang terhadap daya tarik tempat.

Gambar 2. Analisa sense of place

Gambar 3. Suasana sense of place

Berdasarkan hasil questionair mengenai ketertarikan masyarakat wisata terhadap ruang wisata di kawasan Pasar Ikan Lama maka berdasar tabulasi berskala likert (dengan skala lajuan 1=kurang menarik, 2=cukup menarik, 3=menarik, 4=sangat menarik) menunjukkan frekuensi ketertarikan masyarakat kepada obyek wisata belanja di Pasar Ikan Lama adalah sebagai berikut :

Gambar 4 . Analisa Daya Tarik Kawasan

DISTRICT

NODE

LANDMARK

PATH

EDGE

Landmark Path Node District Edge

Page 5: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Lindarto, D

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018| B 061

Gambar 5. Pemetaan Daya tarik objek

Sebaran data menunjukkan pasar Busana merupakan event landmark menonjol (f=90%), jalan Perniagaan merupakan path yang menarik (f=83%), perempatan jalan Guang Chou merupakan node yang menarik diminati (f=65%), distrik fashion busana merupakan distrik yang menarik (f=80% rata-rata), perdagangan K5 sebagai tepian/edge yang paling menarik (f=85% rata-rata). Obyek-obyek tersebut dinilai paling memiliki andil terhadap daya tarik ruang wisata belanja yang diminati masyarakat 3. Analisa Place Dalam kerangka revitalisasi hakikat place atau tempat yang berfungsi terletak pada pemahaman budaya dan karakteristik manusia terhadap tempatnya. Suatu tempat atau place adalah space (ruang) yang memiliki suatu ciri khas tersendiri. Pemahaman place (tempat) diperdalam dengan konsep space-time conception dengan menempatkan kegiatan/ perilaku manusia di dalam suatu revitalisasi kawasan dengan mengkonkretkan occasion (kejadian/peristiwa).

Dalam penelitian ini teori tentang tempat (place) dipergunakan untuk mengungkap potensi lokasi atau tempat yang ada di kawasan Pasar Ikan Lama dengan observasi terhadap korelasi adanya tempat yang berfungsi baik dalam ruang yang di pergunakan untuk beraktifitas secara rutin dan berdaya guna. Dari hasil observasi lapangan diperoleh pemetaan lokasi ruang kota yang dipergunakan untuk sarana berkegiatan sehingga menjadikan Pasar Ikan Lama ramai

yaitu antara lain kegiatan ; pedagang kaki lima, kuliner, perdagangan fashion.

Gambar 6. Analisa Place - kegiatan

4. Analisa Linkage Visual Salah satu metode perancangan kota adalah model Linkage visual yang diteorikan oleh Edmund Bacon (1978) yang membahas mengenai hubungan suatu tempat dengan tempat lainnya sebagai generator revitalisasi suatu kawasan. Teori ini selaras dengan tujuan penelitian ini berkaitan dengan pembentukan konsep revitalisasi kawasan Kampung Madras. Teori ini menegaskan hubungan dan sirkulasi gerakan dinamis suatu kegiatan di perkotaan sebagai suatu urban fabric.

Dalam penelitian rencana revitalisasi kawasan Kampung Madras ini dilakukan analisis kemungkinan potensi penguatan linkage visual antar pusat kegiatan yang dapat terdeteksi melalui tingkat keramaian dan kemungkinan penguatan potensi linkage visual di area tersebut. Analisis tersebut dapat dilihat pada gambar superimpose pusat kegiatan dan sirkulasi penghubung visual sebagaimana yang telah diteliti di lapangan.

Gambar 7. Analisa Linkage Visual

Page 6: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan Lama Medan

B 062 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

Dari hasil observasi lapangan diperoleh fenomena kegiatan yang berpotensi sebagai elemen penunjang terbentuknya linkage visual sebagai suatu serial sequences vista antara lain Lapangan Merdeka (A), Perempatan Guang Chou (B), perempatan A Yani 3 (C), Gerbang Chong A Fie (D), Rumah Makan Padang Sederhana (E). Unsur Vista sebagai node penghubung tersebut yang akan dimanfaatkan sebagai potensi serial sequences vista perancangan kawasan wisata nantinya. Terhadap analisis potensi kearifan lokal (genius locus) kawasan Pasar Ikan Lama yang telah

dilakukan di atas dengan metode analisis secara komprehensif gabungan analisis Figure / Ground fungsional (Nolli dalam Zahnd, 2006), analisis Sense of Place (Lynch, 1981), Analisis Place (Schulz, 1979). Analisis Linkage Visual (Bacon, 1978) kemudian dilakukan pembahasan untuk mengungkapkan lokasi potensial kawasan Pasar Ikan Lama yang dapat digunakan sebagai prioritas dalam penyusunan konsep revitalisasi kawasan. Tabel 1. Rangkuman Analisis Potensi Lokasi Revitalisasi Kawasan Pasar Ikan Lama

Hasil dan Pembahasan Hasil rangkaian analisis potensi lokal kegiatan sebagai pengungkit vitalitas kawasan maka diperoleh lokasi-lokasi tersebut sebagai potensi yang menjadi kriteria bagi penyusunan model Revitalisasi kawasan Pasar Ikan Lama dengan mempertimbangkan potensi Place Attachment yaitu - Sense of Place : Tampil sebagai landmark

dan node - Linkage Visual : Menciptakan sequences

Serial Vision kegiatan wisata di sepanjang koridor Jalan perniagaan Pasar Ikan Lama

- Variasi Kegiatan Berkarakter : Street market – Night Market :

Hawkers, and Culinair tourism City Walk – Art and Culture attraction,

Shopping, Hang Out, Selfie and outdoor leisure shopping tourism

China cultural event celebration

Gambaran visualisasi site plan model perencanaan revitalisasi secara arsitektural.

Gambar 8. Site Plan

Page 7: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Lindarto, D

Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018| B 063

Gambar 9. Konsep bangkitan aktifitas

Gambar 10. Konsep pengaturan arus sirkulasi

Gambar 11. Konsep sirkulasi dan re-zonasi

Gambar 12. Axonometri Model Kawasan

Gambar 12. Model desain Nodal

Gambar 13. Model desain Koridor Utama

Kesimpulan

Dengan mengedepankan potensi arsitektural setempat dan kegiatan khas masyarakat sebagai urban – catalyst maka revitalisasi kawasan Pasar Ikan Lama akan kembali memperoleh identitasnya sebagai kawasan wisata ala China Town di kota Medan yang berkarakter dalam wujud bangkitan perayaan etnis China, pengaturan arus sirkulasi pedestrian, re-zonasi, desain nodal gerbang dan panggung atraksi multi media.

Dengan peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan dan cocok bagi partisipasi masyarakat setempat maka akan terjadi simbiosa kegiatan budaya dan sosial-ekonomi yang saling bersinergi sehingga kegiatan kawasan Pasar Ikan Lama akan lebih bervariasi dan memperpanjang life time pelayanan bagi warga kota Medan. Revitalisasi model demikian pada akhirnya akan berperan bagi model pengembangan wilayah sebagai suatu growth centre wisata andalan kota yang berkelanjutan (sustainable city)

Page 8: Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan ... · Keberhasilan kota ditandai dengan berfungsinya suatu kawasan secara ekonomi. Kawasan niaga kota lama sering tidak

Urban-Catalyst bagi Revitalisasi Kawasan Niaga Pasar Ikan Lama Medan

B 064 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2018

Ucapan terima kasih Terima kasih kepada Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara atas pendanaan penelitian ini dengan judul Model Revitalisasi Kawasan Kumuh Kota dengan Konsep Retrofitting Sub-Urban, dengan skema Penelitian DRPM Dikti Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi. Tahun Anggaran 2018 berdasarkan Surat keputusan Nomor : 01/E/KPT/2018 dan perjanjian / kontrak no : 41/UN5.2.3.1/PPM/KP-DRPM/2018 tgl 5 Februari 2018

Daftar Pustaka

Bacon, Edmund N. (1978). Design of Cities. Penguin books , New York.

Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. California: Sage Publications, Inc.

Dunham-Jones, E., & Williamson, J. (2009). Retrofitting Suburbia: Urban Design Solutions for Redesigning Suburbs. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.

Krier, Rob. 1975, Architectural Composition, versi Indonesia oleh Ir. Effendi Setiadharma dkk. Erlangga, Jakarta.

Lynch, Kevin. (1960). The Image of The city. The M.I.T. Press. Cambridge, Massachusetts.

-----------------, 1981. The Theory of Good City Form. The M.I.T. Press. Cambridge, Massachusetts.

Norberg-Schultz, Christian. (1985). Genius Loci, Rizolli International Publications, New York.

Nur, Khilda Wildana. (2010). Revitalisasi Kawasan Pecinan sebagai Pusaka Kota (Urban Heritage) Makassar. Tesis tidak diterbitkan. Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya

Zahnd, Markus. (1999). Perancangan Kota Secara Terpadu. Kanisius, Yogyakarta.