Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat...

14
Buah karya : Siti Halimatus Sa’diyah, S.Pd Saodah Amriyah, S.Pd Yan Suratmi , S.Pd Ainur Rohmah, S.Pd Dra. Siami. A, M.Pd Sri Lestari , S.Pd Yohana Sutristiani, S.Pd Kusmariati , S.Pd Ursula Lita Justina , S.Pd

Transcript of Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat...

Page 1: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

Buah karya :

Siti Halimatus Sa’diyah, S.PdSaodah Amriyah, S.Pd

Yan Suratmi , S.PdAinur Rohmah, S.PdDra. Siami. A, M.Pd

Sri Lestari , S.PdYohana Sutristiani, S.Pd

Kusmariati , S.PdUrsula Lita Justina , S.Pd

Cerita FIKSI

Page 2: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

Judul : TERSESATNama Tokoh :

- Pak Samsul ( guru pembina pantomim )Sifatnya : penyabar, bijaksana, bertanggung jawab

- Pak Kadir ( pengemudi )Sifatnya : penyabar, lemah lembut, tenang

- Zahri ( Ketua Kelas )Sifatnya : periang, humoris, suka berteman

- Halimatus ( Saya )Sifatnya : suka menolong, cekatan, cerdas

- AmriyahSifatnya : penakut, suka berteman

- EfendiSifatnya : agak suka marah, humoris, suka berteman

- SiamSifatnya : suka menolong, bijaksana, setia kawan

- MaryamSifatnya : suka menolong, setia kawan, cekatan, cerdas

- Bapak Kepala SekolahSifatnya : bijaksana

- Pak Polisi- Kakak montir

Nama Anggota Kelompok :1. Siti Halimatus Sa’diyah, S.Pd Kab. Pamekasan (087850930379)2. Saodah Amriyah, S.Pd Kab. Pamekasan (087850632002)3. Yan Suratmi , S.Pd Kab. Pamekasan (08563209331)4. Ainur Rohmah, S.Pd Kab. Jember (081249675968)5. Dra. Siami. A, M.Pd Kab. Jember (081358971942)6. Sri Lestari , S.Pd Kab. Jember (085236559009)7. Yohana Sutristiani, S.Pd Kab. Jember (082131556611)8. Kusmariati , S.Pd Kab. Pacitan (081933193572)9. Ursula Lita Justina , S.Pd Kab. Malang (08563543794)

Bagian Satu

Malam masih larut. Jam dinding menunjukkan pukul 21.30. Terdengar suara katak saling bertukar nyanyian, teot teblung ... teot teblung ... teot teblung, di kolam depan kantor kepala sekolah. Hari ini Zuhri, Halimatus, Amriyah, Efendi, Siam, dan Maryam harus mempersiapkan diri untuk berangkat mengikuti lomba pantomim tingkat provinsi di Kota Batu, mereka

Page 3: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

semua berangkat bersama dan harus berkumpul di sekolah mereka, SD Setia Budi. Mereka berlima adalah siswa kelas V. Mereka merupakan siswa berprestasi dan membanggakan sekolah sejak duduk di kelas III. Sudah tiga tahun ini sekolah mereka menjadi “Duta Pantomim” kabupaten. Pembina mereka Pak Samsul. Kota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, kurang lebih delapan jam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Sedangkan acara lomba tersebut dimulai pukul 10.00 WIB. Dalam rombongan kami, selain kami berenam ada Pak Samsul pembina kami yang mendampingi kami. Bapak Kepala Sekolah beserta dewan guru akan menyusul kami belakangan.

Kami berangkat ke kota Batu mengendarai mobil sewaan. Pengemudinya kebetulan ayah salah satu teman kami, namanya Pak Kadir. Pak Kadir sudah lama kami kenal. Beliau kami kenal sebagai orang yang sabar, lembut tutur katanya, dan penyayang. Kami sudah sering berkunjung ke rumah beliau, putra sulung beliau teman sekelas kami.

Waktu berangkat telah tiba. Pak Samsul memanggil kami untuk berkumpul di ruang kepala sekolah. Di sana ternyata Bapak Kepala Sekolah telah menunggu kami. Beliau mempersilahkan kami duduk di kursi sofa yang ada di ruang itu,”Anak-anak, Bapak sangat bangga pada kalian. Jadilah yang terbaik untuk diri kalian. Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ini,” dengan senyum penuh kebanggaan beliau menatap kami satu per satu,”Untuk malam ini, Bapak mohon maaf pada kalian, Bapak tidak bisa mendampingi kalian dari awal. Insya Allah, Bapak beserta dewan guru akan menyusul kalian besok pagi,” jelas Bapak Sekolah ,”Sekarang kalian didampingi Pak Samsul dulu ya ... Awas kalau nakal, nggak nurut Pak Samsul ... Bapak akan jewer kalian,” canda Bapak Sekolah disertai deraian tawa kami semua. Kemudian kami dipimpin doa oleh Bapak Kepala Sekolah. Setelah itu kami satu per satu dijabat tangan oleh Bapak Kepala Sekolah. Berangkatlah kami dengan diiringi paduan suara katak dan jangkrik.

Page 4: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

Kami berhamburan ke mobil sambil bersorak,”Hore ... hore ... hore ...,” kami sedikit berebut mencari tempat duduk yang nyaman. Di dalam mobil tanpa dikomando, kami bernyanyi :

Tik , tik, tik, bunyi hujan di atas genting

Airnya turun tidak terkira

Cobalah tengok, dahan dan ranting

Pohon dan kebun, basah semua

Diteruskan kami tanpa disuruh membentuk dua regu untuk berbalas pantun :

Sedang apa, sedang apa, sedang apa, sekarang

Sekarang sedang apa, sedang apa sekarang ?

Sedang pergi, sedang pergi, sedang pergi sekarang

Sekarang sedang pergi, sedang pergi, kemana ?

Pergi ke Batu, pergi ke Batu, pergi ke Batu, sekarang

Sekarang pergi ke Batu, pergi ke Batu, mau apa ?

Mau lomba, mau lomba, mau lomba, sekarang

Sekarang mau lomba, mau lomba, lomba apa ?

( dan seterusnya )

Saling berbalas pantun kami lakukan hingga satu per satu kami tertidur karena kecapekan.

Entah mengapa saya tidak bisa tidur seperti teman-teman. Memang saya tidak bisa tidur di atas benda yang bergerak. Saya tidak sendirian. Pak Samsul juga tidak tidur, beliau asyik ngobrol dengan Pak Kadir. Sekali-kali

Page 5: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

beliau berdua tertawa bersama, namun saya tidak dapat mendengarkan gurauan beliau berdua. Kebetulan saya duduk di pojok belakang dekat jendela berdampingan dengan Amriyah, Siam, dan Maryam. Tiba-tiba ada suara, thiiuuuuuuuuut ... thut , sontak ketiga teman sebangkuku terbangun dan Maryam berteriak,”Heeeeee ... bunyi apa itu ?” dengan mata yang setengah terbuka ,”Aduh ! Bau !” teriak Siam kemudian, Pak Samsul menoleh pada kami,”Ada apa, Anak-anak ?” tanya beliau ,”Ada ‘klakson’ nyasar bunyi di dalam mobil, Pak,” jelas Maryam dengan nada bercanda. Saya hanya bisa tersenyum sambil menutup hidung,”Hayo ... siapa yang mau menimbun dosa ?” goda Pak Samsul, tak disangka ada yang langsung mengaku,”Maaf Pak, saya sepertinya masuk angin,” kata Efendi sang pelawak kelas kami dengan menyesal,”Nggak apa-apa, Fen. Namanya juga sakit perut. Dimaafkan ya, Anak-anak ....,” pinta Pak Samsul kepada kami,”Iya, Pak ... kami maafkan,” serempak kami berempat menjawab permintaan Pak Samsul. ***

Bagian Dua

Saat mentari bersiap menyapa bumi, kami satu per satu terbangun. Dengan mata yang masih tertutup kantuk, kami berusaha melihat sekeliling kami. Saya memberanikan diri membuka jendela mobil yang penuh embun. Brrrrrr . dingin sekali hawanya. Samar-samar suara kokok ayam jantan kesiangan terdengar oleh kami,”Aduh, tutup jendelanya Matus ! Dingin nih ,”perintah Siam yang duduk tepat di sampingku. Zahri sang periang mulai menggeliat hebat hingga membangunkan Efendi yang duduk didekatnya,”Aduh, Zah ! Tanganmu mukul kepalaku,” protes Efendi ,”Sorry ! sorry ! nggak sengaja, Boss,” sesal Zahri ,”Sudah sampai dimana kita, Pak ?” tanya Zahri kepada Pak Samsul,”Mulai masuk ke Sidoarjo, sudah pernah ke sini kamu, Zahri ?” tanya Pak Samsul ,”Belum ,Pak,” jawab Zahri. Di depan kendaraan kami, kira-kira 50 meter, tampak oleh kami beberapa Polisi

Page 6: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

mengarahkan semua kendaraan yang akan mendekati kota Sidoarjo untuk mengalihkan ke arah jalan alternatif. Giliran kendaraan kami di depan Pak Polisi, kesempatan oleh Pak Kadir mencari informasi pada beliau,”Pak, kalau boleh kami tahu mengapa jalan dialihkan ?” tanya Pak Kadir,”Di sekitar Lapindo terjadi kemacetan. Silahkan Bapak mengikuti penunjuk arah itu,” jelas Pak Polisi dengan ramah,”Kalau mau ke Batu lewat mana, Pak ?” tanya Pak Kadir lagi,”Silahkan Bapak menuju ke Mojokerto nanti menuju Trawas, langsung ke Batu,” jelas Pak Polisi, setelah mengucap terima kasih, kami berlalu. Perjalanan alternatif kami berjalan lancar, walau terkadang kami harus mengalami kemacetan di beberapa titik kota Mojokerto. Kami menikmati perjalanan tak terduga ini. Kami bisa berkeliling kota-kota lain tanpa kami rencanakan. Pengetahuan kami semakin bertambah.

Setelah keluar dari kota Mojokerto, kami mulai menemui jalan yang menanjak. Awalnya kami gembira dengan perjalanan melalui jalanan naik turun. Rasanya aneh juga, naik kendaraan yang terkadang meloncat-loncat. Di daerah kami, tidak ada daerah seperti ini sehingga saat kendaraan turun di jalan yang cukup curam kami serentak berteriak kegirangan dan sedikit ketakutan. Saya jadi ingat seperti naik kereta ‘dragon’ di Jatim Park.

Setelah cukup lama kami melakukan perjalanan yang penuh tanjakan dan curam, kami mulai menemui jalanan yang memiliki tanjakan lebih tinggi dari sebelumnya. Kemudian kendaraan kami jalannya mulai tersendat-sendat, akhirnya berhenti. Kami saling bertanya satu sama lain,”Ada yang tidak beres ini, Pak,” kata Pak Samsul kepada Pak Kadir,”Iya ... Pak. Saya lihat dulu, Pak,” kata Pak Kadir sembari keluar dari mobil. Dari dalam mobil kami memperhatikan dengan penuh kecemasan. Terlihat Pak Kadir seperti kesulitan. Pak Kadir melonggok ke dalam mobil,” Pak, sepertinya alat-alat yang saya bawa tidak lengkap. Saya mau mencari bengkel terdekat saja ya Pak ?” kata Pak Kadir meminta persetujuan Pak Samsul. Akhirnya dengan persetujuan Pak Samsul berangkatlah Pak Kadir mencari bengkel. Kami oleh Pak Samsul diminta keluar dari kendaraan untuk melepas kepenatan. Di

Page 7: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

dekat kendaraan kami mogok terdapat lapangan rumput, kami jadi leluasa melepas lelah. Kami menunggu sekitar setengah jam, rupanya Pak Kadir membawa hasil. Beliau dibonceng sepeda motor oleh seorang laki-laki seusia beliau. Dengan membawa tas besar, beliau berdua turun dari sepeda motor dan langsung memeriksa kerusakan kendaraan kami. Tak lama kemudian Pak Kadir diminta menstater mobil. Pak Kadir masih belum berhasil. Diperbaiki kembali mobil kami. Tak begitu lama kembali Pak Kadir mencoba menstater mobil. Bremm ... bremm ... bremm. Mobil dapat dihidupkan. Lega hati kami. Setelah Pak Samsul menyelesaikan pembayaran, kami segera melanjutkan perjalanan.

Perjalanan penuh tanjakan selalu di depan kami, otomatis kendaraan kami merambat dengan lambat, terlebih kami mulai memasuki daerah Pacet. Sebenarnya kami dalam keadaan cemas dengan laju kendaraan yang semakin lambat, ditambah lagi posisi jalan yang selalu menanjak. Belum selesai saya bertanya dalam hati,”Apa ini nanti tidak mogok lagi ya ?” mobil saat itu juga berhenti tepat di tengah tanjakan, kami berteriak,”Aaaaaaaaaaa ...,” Pak Samsul menenangkan kami,”Anak-anak jangan membuat banyak gerakan !” dengan hati-hati beliau keluar dari mobil untuk mencari benda yang dapat menahan ban mobil agar tidak menggelincir ke bawah. Setelah setiap ban mendapat penahan, satu per satu dari kami diminta keluar dari mobil dengan hati-hati. Setelah kami keluar tinggal Pak Kadir untuk menjaga keseimbangan mobil. Kami diminta Pak Samsul berkumpul di tempat yang aman. Kami memilih pinggir jalan tak jauh dari mobil kami. Diantara kami berenam rupanya Amriyah yang tidak bisa menahan tangis. Dengan duduk sambil memeluk kedua kakinya, Amriyah menangis lirih. Maryam mengetahui Amriyah menangis segera mendekatinya,”Am, jangan nangis gitu ... kasihan Pak Samsul sama Pak Kadir. Nanti beliau jadi panik,”bujuk Maryam sempat terdengar olehku. Siam kemudian bergabung dengan mereka bertiga. Siam yang suka menolong itu segera mengeluarkan tisu dari saku bajunya, lalu diusapkan ke pipi dan

Page 8: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

mata Amriyah,”Betul Am ... kamu jangan nangis. Kamu kan tidak sendiri. Masih ada kita-kita,” kata Siam lembut,”Mau permen, Am ?” tanya saya pada Amriyah sambil sekantong kecil permen saya sodorkan, Amriyah menggeleng keras, saya pun melanjutkan tawaran permen kepada Siam dan Maryam. Keduanya juga menolak. Namun sayangnya tindakan kami tidak diikuti kedua teman putra kami. Efendi memasang wajah masam memandangi Amriyah yang masih menangis,”Am ! Malu sama orang. Tuh dilihat orang,” kata Efendi dengan nada tidak senang,”Fen, Amriyah itu ketakutan. Apa kamu tidak pernah ketakutan selama ini ?” tanyaku menyindir ,”Ya nggak pernah lah ... aku kan pemberani ,” jawabnya sombong ,”Kata siapa kamu pemberani, Fen ?” goda Zahri, Efendi melotot pada Zahri,”Kamu aja Za yang penakut. Kapan aku penakut ?” tanya Efendi tidak suka, Zahri tertawa-tawa melihat temannya marah. Tangis Amriyah tidak berhenti dengan terpaksa Siam mendekati Pak Samsul untuk mengadukan masalah ini pada beliau. Pak Samsul segera menghampiri Amriyah yang tetap duduk dengan posisi memeluk kedua kakinya. Pak Samsul duduk di samping Amriyah,”Am, kenapa kamu menangis ?” tanya Pak Samsul ,”Saya takut Pak ... ,” jawab Amriyah dengan suara parau,”Kamu takut apa ?” selidik Pak Samsul ,”Saya takut tidak bisa pulang,” aku Amriyah ,”Kita pasti pulang. Bapak bersedia menjamin bahwa kita bisa pulang. Itu lihat, Pak Kadir sudah mulai mencari bengkel dekat-dekat sini,” hibur Pak Samsul ,”Begini saja, daripada nanti kamu terus sedih mending kamu cari warung makanan di sekitar sini. Kita sudah mulai lapar,” kata Pak Samsul sambil mengeluarkan uang dari dompetnya. Sembari memberikan selembar uang kertas limapuluh ribuan kepada Maryam dan saya, Pak Samsul memesan makanan dan minuman yang akan kami beli.

Saya dan Maryam segera bergegas mencari warung makanan di sekitar mobil mogok. Namun sayang kami lupa bahwa daerah tersebut masuk katagori pedesaan, yang artinya warung makanan akan sulit kami temukan. Kami berjalan sudah sekitar lima menit. Tetap saja kami belum

Page 9: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

menemukan warung makanan seperti di daerah kami yang masih tergolong kota kecamatan. Kami tetap tidak putus asa. Namanya bukan Halimatus dan Maryam bila putus asa. Dari kejauhan kami melihat ada warung makanan. Warung itu berdinding anyaman bambu, atapnya ditutupi atap gelombang. Dengan senang kami bergegas ke warung tersebut. Kami berlari-lari kecil sambil saling bergandengan tangan. Kami segera masuk ke dalam warung tersebut tapi ... warung itu hanya menyediakan minuman dan makanan berupa kue pasar seperti pisang goreng, bikang, dan sebagainya. Padahal yang dipesan Pak samsul adalah roti, minuman teh kemasan, dan susu kemasan. Kami berdua kebetulan meninggalkan handphone di dalam tas yang ada di mobil. Apa daya kami tidak bisa menghubungi Pak Samsul untuk meminta persetujuan,” Gimana ini ,Yam ? kuenya bukan roti, minumannya hanya kopi dan teh. Dibelikan apa nggak ya ?” tanyaku untuk mencari pilihan yang tepat,”Kue-kue itu kan sama kandungan gizinya dengan roti,” kata Maryam mengingatkanku, akhirnya kami memesan teh hangat 8 bungkus, bermacam-macam kue yang ada di situ. Uang dari Pak samsul tinggal lima ribu. Kami bergegas kembali ke lokasi mobil mogok. Ternyata benar dugaan Maryam. Pak Samsul membenarkan Maryam bahwa kandungan gizi kue-kue yang kami beli sepadan dengan roti. Kami berdua sangat senang tugas telah selesai dilaksanakan. Samsil menunggu kedatangan Pak Kadir, kami oleh Pak Samsul diminta untuk segera menyantap makanan dan minuman yang telah kami berdua beli,”Ayo, Pak dimakan juga kuenya,” ajak Zahri kepada Pak Samsul,”Sudah kalian dulu saja. Bapak nanti makan bersama Pak Kadir,” tolak Pak Samsul pada Zahri. Karena lapar, kami tidak peduli kue ini manis atau tidak, asin atau tidak, pokoknya kami hanya mau makan, makan, dan makan.

Kue yang kami makan ternyata cukup menggenyangkan. Karena kami anak-anak baik, kami tidak menghabiskan begitu saja kue-kue tersebut. Kami telah sisihkan untuk Pak Samsul dan Pak Kadir. Akhirnya Pak Kadir muncul bersama seorang pemuda. Kali ini beliau tidak mengendarai sepeda

Page 10: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

motor namun menggunakan sepeda kayuh. Pak Kadir membonceng kakak tersebut. Badan kakak tersebut memang lebih kecil dibandingkan dengan beliau. Dengan cekatan kakak tadi memperbaiki mobil dan Pak Kadir turut membantunya. Pak Samsul, Zahri,dan Efendi turut menyaksikan beliau berdua. ***

Kakak tersebut sedikit berbisik pada Pak Sopir ,”Mas, alatnya gak cocok,” Pak Kadir terkejut ,”Hah ! Nggak cocok gimana to, Dik ?” tanya Pak Kadir terkejut, rupanya pertanyaan Pak Kadir terdengar oleh Zahri dan Efendi yang turut menyaksikan, sontak mereka panik ,”Haaaa kita tidak bisa pulang dong ....,” tanpa berpikir panjang Kakak tersebut pulang dengan sepeda kayuhnya untuk menukarkan peralatan bengkel. Pak Samsul menenangkan anak-anak ,”Tenang anak-anak ! Bapak selalu menemani kalian,” janji Pak Samsul kepada kami. Kami akhirnya bisa tenang. Sekitar seperempat jam kemudian Kakak tadi telah kembali pada kami. Tanpa menunggu lagi mobil segera diperbaiki. Akhirnya mobil kami berhasil diperbaiki. Setelah dicoba berkali-kali dan dapat dipastikan siap digunakan, Pak Samsul menyelesaikan pembayaran perbaikan mobil. Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kakak montir,”Terima kasih, Kaaaaak,” ucap kami riang kakak tadi melambaikan tangan sambil meninggalkan kami dengan mengendarai sepeda kayuhnya. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Batu dengan perasaan lega.

Page 11: Web viewKota Batu cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ... Bapak yakin kalian kalian dapat menampilkan yang terbaik dari hasil latihan kalian selama ... Di daerah kami,

Bagian Tiga

Perjalanan yang penuh petualangan ini dapat kami lalui. Akhirnya sampailah kami di Kota Batu. Tanpa membuang waktu kami menuju tempat lomba. Syukurlah dengan berbagai macam halangan kami dapat sampai dengan selamat walau kami datang terlambat. Semua dapat kita ambil hikmahnya, salah satu pernyataan peraturan lomba menyatakan bahwa apabila peserta lomba dengan nomor undian yang telah ditentukan datang terlambat, maka penampilan kami akan dilakukan setelah nomor undian seluruhnya selesai, baru kami masuk pada antrian nomor undian selanjutnya. Kami gembira, karena kami mendapat banyak keuntungan, pertama kami masih dapat istirahat sambil mempersiapkan penampilan kami, kedua kami dapat melanjutkan tidur kami yang tertunda, ketiga penampilan kami bakal disaksikan oleh Bapak Kepala Sekolah dan dewan guru sebab satu jam lagi beliau semua baru sampai di lokasi lomba, dan kami akan tampil sekitar empat jam lagi.

Itulah teman-teman mengapa kita harus selalu mengambil hikmah dari semua peristiwa pada kehidupan kita. Baik peristiwa menyedihkan maupun menyenang-kan.***