Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa...

17
MENYANTUNI ANAK YATIM MUHAMMAD SOLEH Pengantar Sabtu, 10 Muharram 1439 H bertepatan dengan 30 Oktober 2017. Ummat Islam kembali mengenang peristiwa bersejarah. Pada masa hidupnya dari 10 Nabiyullah, terjadi peristiwa unik yang jatuh pada 10 Muharam. Satu lagi peristiwa 10 Muharram, terjadi pembantaian cucu Rasulullah Husein bin Ali bin Abu Thalib, yang dikenal sebagai tragedi Karbala yang menyisakan puteranya, Zainal Abidin Ali bin Husein menjadi anak yatim. Tulisan ini hanya menyoroti satu peristiwa ini saja yang menyangkut anak yatim. A. FAKTA SEJARAH Pada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram. Sementara itu Rasulullah telah diberitahu oleh Jibril peristiwa-peristiwa yang terjadi pada 10 Nabi pada 10 Muharam. Maka menjawab pertanyaan sahabat, Nabi saw bersabda: umat Islam lebih berhak berpuasa pada hari ini. Maka disunnahkan puasa pada 10 Muharam. Ketika ada sahabat lain mempersoalkan kesamaan berpuasa dengan Yahudi, Nabi saw bersabda “Kalau tahun depan masih ada umur, kita berpuasa 2 hari yaitu 9 dan 10 Muharam” . Tetapi Nabi berpulang ke rahmatullah sebelum bulan Muharam berikutnya. Sepeninggal Nabi, pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pada 10 Muharram terjadi peristiwa tragedi Karbala, dimana Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah, beserta seluruh keluarga besarnya dibantai secara sadis oleh pasukan yang setia kepada Yazid ibn Muawwiyah. Satu-satunya yang hidup adalah seorang anak Husein yang masih kecil, yakni Ali bin Husein bin Ali bin Abu Thalib yang dewasanya digelari Zainul Abidin karena banyak ibadahnya. Ia cicit Rasulullah. Maka aku tergugah, untuk menulis renungan anak yatim. B. ALLAH SWT MENTAKDIRKAN RASULULLAH SEBAGAI ANAK YATIM

Transcript of Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa...

Page 1: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

MENYANTUNI ANAK YATIM

MUHAMMAD SOLEH

Pengantar

Sabtu, 10 Muharram 1439 H bertepatan dengan 30 Oktober 2017. Ummat Islam kembali mengenang peristiwa bersejarah. Pada masa hidupnya dari 10 Nabiyullah, terjadi peristiwa unik yang jatuh pada 10 Muharam. Satu lagi peristiwa 10 Muharram, terjadi pembantaian cucu Rasulullah Husein bin Ali bin Abu Thalib, yang dikenal sebagai tragedi Karbala yang menyisakan puteranya, Zainal Abidin Ali bin Husein menjadi anak yatim. Tulisan ini hanya menyoroti satu peristiwa ini saja yang menyangkut anak yatim.

A. FAKTA SEJARAH

Pada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram. Sementara itu Rasulullah telah diberitahu oleh Jibril peristiwa-peristiwa yang terjadi pada 10 Nabi pada 10 Muharam. Maka menjawab pertanyaan sahabat, Nabi saw bersabda: umat Islam lebih berhak berpuasa pada hari ini. Maka disunnahkan puasa pada 10 Muharam. Ketika ada sahabat lain mempersoalkan kesamaan berpuasa dengan Yahudi, Nabi saw bersabda “Kalau tahun depan masih ada umur, kita berpuasa 2 hari yaitu 9 dan 10 Muharam”. Tetapi Nabi berpulang ke rahmatullah sebelum bulan Muharam berikutnya.

Sepeninggal Nabi, pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pada 10 Muharram terjadi peristiwa tragedi Karbala, dimana Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah, beserta seluruh keluarga besarnya dibantai secara sadis oleh pasukan yang setia kepada Yazid ibn Muawwiyah. Satu-satunya yang hidup adalah seorang anak Husein yang masih kecil, yakni Ali bin Husein bin Ali bin Abu Thalib yang dewasanya digelari Zainul Abidin karena banyak ibadahnya. Ia cicit Rasulullah. Maka aku tergugah, untuk menulis renungan anak yatim.

B. ALLAH SWT MENTAKDIRKAN RASULULLAH SEBAGAI ANAK YATIM

Subhanallah, Betapa Allah ingin menunjukkan kasih sayang-Nya kepada Rasulullah, dengan ungkapan yang syahdu. QS (93) Adhdhuhaa: 1- 11

Demi waktu matahari sepenggalahan naik,dan demi malam apabila telah sunyi,Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).

Page 2: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

Nabi saw masih dalam kandungan ibunya –Aminah-, ketika ayahnya,- Abdullah- wafat. Ia dibesarkan oleh kakeknya -Abdul Muthalib-, kemudian pamannya, -Abu Thalib-.Aku ingin menghayati kisah haru si anak yatim-Muhammadku-

Terlebih dahulu aku akan mengklarifikasi, bahwa kita sangat yakin Muhammad saw adalah Rasulullah, utusan Allah. Tentulah semua ucapan, perbuatan dan diamnya selalu dalam pemeliharaan Allah (maksum). Sangat tidak layak, jika ucapan, perbuatan dan diamnya dinterpretasikan dalam konteks kita manusia biasa. Maksudku, dalam tulisan ini, kalau aku sedih, iba akan keadaan Rasulullah, itu hanya gejolak dalam diriku, lantaran cintaku. Pada diri Rasulullah mungkin tidak seperti yang kurasakan, merasa sedih atau iba. Aku cenderung menduga, terdapat ketentraman luar biasa dalam diri Rasulullah.

1. Engkau Disepelekan Karena Engkau Anak Yatim

Rombongan Keluarga Sa’d dari desa dekat Thaif, berduyun-duyun memasuki kota Mekkah, kemudian menyebar menawarkan ibu susuan kepada keluarga yang memiliki bayi. Penduduk Mekkah yang memiliki bayi dengan gembira menyambut tawaran mereka. Transaksi suka sama suka terjadi. Siti Aminah sambil menggendong bayinya, menemui mereka. Ketika Ibu-ibu itu bertanya, mana bapaknya? Aminah menjawab, ia anak yatim. Ibu-ibu itu berlalu begitu saja. Ketika semua ibu-ibu desa masing-masing sudah mendapatkan anak susuannya, mereka bergerak hendak kembali ke desanya. Halimatussa’diah belum dapat apa-apa. Terpaksalah ia menemui Aminah, menyatakan mau menjadi ibu susuan bayinya. Dari pada pulang tidak membawa hasil, katanya. Bayi itu adalah Muhammad bin Abdullah, dengan ibunya Aminah.

Pastilah bayi Muhammad tidak tahu apa-apa. Tidak sedih. Tetapi kalau terjadi pada diriku, dan ibuku menceritakannya kepadaku setelah aku dewasa, pastilah aku sedih, dan merasa iba, disepelekan, dan tidak diperhitungkan, karena anak yatim.

2. Engkau Belum Lama Dalam Dekapan Ibumu, Engkau Menjadi Piatu

Empat tahun dalam asuhan Halimatussa’diah. Menginjak tahun kelima, Muhammad kembali ke pelukan ibunya, Aminah. Kasih sayang alami dirasakan kembali oleh si kecil Muhammad. Betapa damainya hati sang anak dalam dekapan ibu kandungnya. Tapi tak lama, rasa itu ada. Ibunda tercintanya wafat, meninggalkan putranya yang kini menjadi piatu. Lengkaplah sudah, yatim piatu.

Engkau masih kecil ketika itu. Tetapi setelah dewasa, pastilah ada terasa kerinduan kepada Ibunda tercinta. Dan itu Engkau wujudkan dalam ziarahmu ke Abwa di pinggir kota Medinah.

Kalau itu terjadi pada diriku, pastilah aku sediiiih, berkepanjangan.

3. Engkau Menggembala Kambing Sementara Teman Sebayamu Berpesta Pora

Masa anak-anak menjelang remaja kau habiskan di gurun, menggembala kambing yang mencari makanan. Suatu saat engkau berada di depan memberikan arah tujuan berjalan. Suatu saat, engkau berada di samping, menjaga kalau-kalau ada gangguan binatang lain. Suatu saat engkau berada di belakang, membantu yang tertinggal karena lemah. Kambing yang sakit engkau gendong dan diredamkan rasa sakitnya. Engkau benar benar penyayang gembalaanmu.

Page 3: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

Suatu ketika Engkau mendengar suara musik hingar bingar di tepian kota. Rasa ingin tahumu mendorong untuk melihat sejenak. Tetapi Tuhan, mencegahmu dengan membuatmu tertidur lelap selelap-lelapnya di pinggir kota itu.

Aku membayangkan kalau kisahmu itu terjadi didepan mataku. Pastilah aku terharu dibuatnya.

4. Engkau Menjadi Orang Upahan Pembawa Barang Dagangan Saudagar Yang Janda.

Engkau tidak tega melihat pamanmu menafkahi anaknya yang banyak, sementara usaha dagangnya sederhana saja. Engkau menawarkan diri ikut kafilah dagang bersama pamannya Abu Thalib. Dan dalam perjalanan inilah tanda-tanda kenabianmu muncul. Awan selalu memayungimu kemana kamu bergerak. Seorang pendeta Ahlul Kitab, melihat tanda-tanda itu, dan membisikkan kepada Abu Thalib agar segera pulang dan hati-hati menjaga anak ini.

Kala berikutnya Engkau berinisiatif mohon izin mencari nafkah sendiri dengan menjadi orang upahan pembawa barang dagangan dalam kafilah saudagar kaya. Engkau diizinkan, dan kebetulan dapat saudagar janda kaya raya. Khadijah. Engkau berprilaku sangat jujur, sangat santun dan rendah hati. Engkau tidak mengejar keuntungan besar, tetapi pendapatanmu besar karena berkah. Engkau diperhatikan dengan simpati oleh Maysarah, lelaki kepercayaan Khadijah. Sikap terpuji dan budi luhurmu diceritakannya kepada majikannya, Khadijah.

Aku membayangkan, seorang remaja berbaur dengan para pedagang yang dewasa, ia hanya menjadi orang upahan, disuruh ini, disuruh itu. Kalau aku menyaksikan peristiwa itu, terharulah hatiku. Engkau telah menanggung beban hidup karena engkau anak yatim.

5. Engkau belum menikah di umur 25.

Sepulangnya dari berniaga di negeri Syam, Engkau didekati seorang ibu, Nafisah, menanyakan, mengapa engkau belum kawin? Engkau menjawab, aku tidak punya harta untuk berkeluarga. Rupanya ibu Nafisah itu, utusan Saudagar kaya yang janda itu. Khadijah. Ia disuruh menjajaki, maukah Muhammad menjadi suami Khadijah. Khadijah terpesona oleh keluruhan budimu seperti yang diceritakan oleh kepercayaannya, Maysarah.

Kalau ketika itu aku berada disitu, mendengar jawabanmu, pastilah aku terharu, dan merasakan apa yang kau rasakan. Aku sendiri mengalami pedihnya pertanyaan orang-orang: mengapa engkau belum kawin? Bedanya, orang-orang itu hanya bertanya saja kepadaku, tidak menawarkan.

C. ALLAH SWT MENYAYANGI ANAK YATIM

Kemudian Allah swt, mengingatkan kaum muslimin, bahwa mengabaikan anak yatim sama dengan mendustakan agama. Subhanallah. QS 107 Al Maa’uum: 1-7

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?Itulah orang yang menghardik anak yatim,dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,orang-orang yang berbuat ria.dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Page 4: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

Berikut ini kumpulan ayat-ayat al-Quran tentang betapa Allah swt menyayangi anak yatim. Terdapat 22 ayat Al Qur’an yang menyebutkan anak yatim

QS Al-Baqarah: 83

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

QS Al-Baqarah: 177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

QS Al-Baqarah: 215

Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

QS Al-Baqarah: 220

tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

QS An-Nisa : 2

Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.

QS An-Nisa :3

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi:

Page 5: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

QS An-Nisa :6

Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).

QS An-Nisa:8

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.

QS An-Nisa:10

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara dzalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

QS An-Nisa:36

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

QS An-Nisa:127

Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Qur'an (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya".

QS Al An’am: 152

Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami

Page 6: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat (mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat,

QS Al Anfal:41

Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnusabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

QS Al-Israa:34

Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.

QS Al Kahfi:82

Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shaleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".

QS Al Hasyr:7

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.

QS Al Insaan:8

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

QS Al Fajr:17

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,

QS Al Balaad:15

(kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

QS Ad-Dhuha:6

Page 7: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.

QS Ad-Dhuha:9

Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

QS AlMaaaun:2

Itulah orang yang menghardik anak yatim,

D. RASULULLAH MENYAYANGI ANAK YATIM

Ketika Rasulullah tiba di Medinah pada peristiwa hijrah, kaum Anshor berebut mengajak Nabi untuk tinggal di rumahnya. Dengan bijak nabi menjawab, “biarkanlah untaku berjalan sekehendaknya. Dimana ia berhenti, disitulah aku bermalam”. Tuhan telah membimbing unta itu untuk berhenti di tanah milik Sahal dan Suhail. Anak yatim piatu. Pertanda, bahwa dalam harta anak yatim terdapat kesucian dan keberkahan. Di tanah inilah dibangun Masjid Nabawi, yang nilai shalat di dalamnya setara 1000 kali shalat di Masjid lain, kecuali Masjidil Haram.

Hari Raya Idul Fitri. Nabi menganjurkan agar ummatnya menuju ke lapangan untuk shalat Ied dengan semarak syiar. Dianjurkan pula berpakaian yang terbaik pada hari itu. Nabi berjalan kaki, dan ditengah perjalanan mendapati 2 orang anak sedang menangis. Nabi mendekat dan mengusap kepalanya sambil bertanya: Mengapa menangis? Anak itu menjawab: tidak ada pakaian untuk ikut ke lapangan. Nabi mengajak anak itu ke rumah Fatimah dan meminta Fatimah untuk mengurusi anak ini. Dia adalah anak yatim.

Nabi bersabda: “Orang yang menyantuni anak yatim, nanti di syurga bersamaku seperti kedua jari ini”, sambil menunjukkan kedua jarinya.

Pada akhir hayatnya ia masih mengingat kaum yang lemah. Dalam syakratul maut, ia masih berucap dengat sangat lemah, dan didengar oleh Ali bin Abi Thalib.

Badan Rasulullah saw mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan-akan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya, “ushikum bisshalati, wama malakat aimanukum. –peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu. Orang-orang lemah adalah: anak-anak yatim, janda tak berpenghasilan, fakir dan miskin, orang yang didzolimi, orang yang dililit hutang tak mapu membayar. Subhanallah.

E. BAGAIMANA DENGAN KITA?

Tidakkah kita tergugah, setelah Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada Rasulullah yang yatim? Tidakkah kita tergugah setelah Allah memperingatkan kita bahwa menyia-nyiakan anak yatim sama saja mendustakan agama? Tidakkah kita tergugah, setelah Rasulullah sendiri meneladankan kepada kita bagaimana mengasihi anak yatim?

Page 8: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

Pastilah kita meyakini, ada keberkahan dalam menyantuni anak yatim. Di antara kita mungkin ada yang ketika kecilnya sebagai anak yatim. Atau barangkali jadi orang yatim (telah berumur lebih dari 15 tahun). Aku sendiri adalah orang yatim (ayahku wafat ketika umurku 24 tahun). Masih jomblo. Baru saja mendapat pekerjaan sebagai guru. Ibuku menjadi single parent membesarkan kami. Adik-adikku berumur 20, 18, 16, 14 dan 10 tahun. Si bungsu ini tergolong anak yatim. Subhanallah, justru pada diri si bungsu ini dikaruniai kecerdasan di atas rata-rata. Dengan asuhan ibu, dia berhasil menjadi dokter. Alhamdulillah. Ada keberkahan dalam diri anak yatim.

Maka dalam renungan ini marilah kita mencari lahan keberkahan, menyantuni anak yatim. Anak yatim itu mungkin berada dalam lingkungan kita, antara lain:

1. Anak yatim dari anggota keluarga kita atau kerabat dekat atau jauh.2. Anak yatim yang bukan keluarga sendiri, dan masih satu lingkungan kampung kita. 3. Anak yatim dalam panti asuhan4. Anak yatim akibat bencana atau kezholiman kafiruun di tempat yang jauh, tetapi

ada koordinator penyantunannya.

Marilah berbagi kebaikan, sekalipun dengan sebutir kurma, dan tanpa mengharap respon manusia, hanya kepada Allah kita berharap keridhoan-Nya dan ampunan-Nya. Aamiin.

============yatimbarokah yatimbarokah yatimbarokah yatimbarokah===============

Lampiran:

http://uswahislam.blogspot.co.id/2011/11/peristiwa-bersejarah-tanggal-10-muharam.html

1. Nabi Adam as.Setelah beratus-ratus tahun lamanya Nabi Adam as meminta ampunan dan bertobat kepada Allah SWT, maka pada hari yang bersejarah yaitu tanggal 10 Muharam Allah SWT telah menerima taubat Nabi Adam as. Inilah salah satu penghormatan kepada Nabi Adam as. Ratusan tahun bertobat. Begitu lama sekali Nabiyullah Adam as melakukan tobat ini.

2. Nabi Idris as.Pada tanggal 10 Muharam, Nabi Idris as telah dibawa ke langit sebagai tanda bahwa Allah SWT telah menaikkan derajatnya beliau.

3. Nabi Nuh as.Pada tanggal 10 Muharam, perahu Nabi Nuh as mulai berlabuh, karena banjir yang melanda seluruh alam di mana hanya ada 40 keluarga saja yang ikut. Kita ini merupakan anak cucu dari 40 keluarga tersebut, dan ini merupakan penghormatan kepada Nabi Nuh as karena 40 keluarga ini saja yang selamat dan dipilih oleh Allah SWT. Selain 40 keluarga itu, mereka adalah orang-orang yang ingkar kepada Nabi Nuh as.

4. Nabi Ibrahim as.Pada tanggal 10 Muharam, Nabiyullah Ibrahim as diangkat sebagai kekasih Allah (khalilulah) dan juga hari dimana Nabi Ibrahim diselamatkan dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrud. Nabi Ibrahim as diberi penghormatan dengan cara Allah memerintahkan kepada api supaya menjadi dingin dan tidak

Page 9: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

membakar Nabi Ibrahim as, hingga selamatlah Nabi Ibrahim as dari kekejaman Namrud. Sungguh sesuatu yang diluar nalar manusia, namun begitulah adanya, api dicipta oleh Allah SWT dan Allah sajalah yang mampu menundukkannya.

5. Nabi Daud as.Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT menerima taubat Nabi Daud as. Seperti riwayat yang telah ada bahwa Nabi Daud as ini sudah memiliki istri 99 orang, namun karena masih ingin memiliki istri lagi, maka istri orang hampir saja direbutnya. Untung saja Nabi Daud as segera ditegur oleh Malaikat yang diutus oleh Allah SWT. Malaikat ini menyamar sebagai manusia bisa dan menyindir atas perbuatan Nabi Daud as.Oleh karenanya, sadarlah Nabi Daud as atas perbuatannya dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebagai penghormatan kepada Nabi Daud as, maka Allah SWT mengampuni beliau pada tanggal 10 Muharam.

6. Nabi Isa as.Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT mengangkat Nabi Isa as ke langit. Dan Allah SWT menukar Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini adalah suatu bentuk penghormatan kepada Nabi Isa as dari kekejaman kaum Bani Israil.

7. Nabi Musa as dengan tongkat yang menjadi ular besar.Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Musa dari kekejaman raja Fir'aun dengan mengaruniakan mukjizat.Mukjizatnya adalah tongkat yang dapat menjadi ular besar yang memakan semua ular-ular para ahli sihir Fir'aun.

8. Nabi Musa as dengan tongkat Membelah Lautan.Pada tanggal 10 Muharam, Nabi Musa as diberi mukjizat untuk membelah lautan untuk dilalui tentara Nabi Musa as dan pada tanggal itu pula Fir'aun ditenggelamkan di tengah lautan.Mukjizat yang dikaruniakan Allah SWT kepada Nabi Musa as ini merupakan satu penghormatan kepada Nabi Musa as.

Nabi Musa as dengan Haman dan Qarun.Pada tanggal 10 Muharam, doa Nabi Musa as untuk mengubur semua harta Qarun dikabulkan oleh Allah SWT.

9. Nabi Yunus as.Pada tanggal 10 Muharam Nabi Yunus as telah dikeluarkan dari perut ikan Nun setelah berada dalam perut ikan selama 40 hari. Allah SWT telah memberikan hukuman secara tidak langsung kepada Nabi Yunus as dengan cara ikan Nun menelannya. Namun pada akhrinya Allah SWT menerima taubat beliau dan mengeluarkannya dari perut ikan itu.

10. Nabi Sulaiman as.Pada tanggal 10 Muharam, Allah SWT telah mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman.Tanggal itu merupakan suatu penghormatan kepada beliau. Akhirnya sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Sulaiman berpuasa dan beriibadah kepada Allah SWT.============

Page 10: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

https://www.facebook.com/notes/jon-nb/tragedi-karbala-10-muharram-61-h-mengenang-imam-husainra

TRAGEDI KARBALA 10 MUHARRAM 61 H (MENGENANG IMAM HUSAIN.RA)

(Assalâmu ‘alal Husayn wa ‘alâ Aliyibnil Husayn wa ‘alâ awlâdil Husayn wa ‘alâ ashhâbil Husayn.) Kata-kata bersayap dari Imam Syafi’i:Apakah anda telah mengetahui bahwa ber-tasyayyu’adalah mazhabkuAku nyatakan hal itu dan tidak aku batalkan.Bila cinta kepada keluarga (Nabi) Muhammad dinilai rafdhan.Maka hendaklah manusia dan jin menyaksikan bahwa aku adalah rafidhy.Dan syair Imam Syafi’i yang lain:Wahai Ahl Bait (kelurga) Rasulullah, cinta kepada tuan-tuan adalahKewajiban yang ditetapkan Allah dalam Al-Qur’an yang diturunkan NyaCukuplah keutamaan besar yang menghiasi tuan-tuan

Pada hari Asyura, 10 Muharram 61 H, terjadilah Tragedi Karbala. Peristiwa Karbala yang menimpa Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib (sa).

Jauh sebelumnya telah diberitakan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah saw. Ummu Salamah isteri tercinta Rasulullah saw menuturkan: Ketika hendak tidur Rasulullah saw gelisah, ia berbaring kemudian bangun, berbaring dan bangun lagi. Aku bertanya kepadanya: Mengapa engkau gelisah ya Rasulallah? Rasulullah saw menjawab: “Baru saja Jibril datang kepadaku memberitakan bahwa Al-Husein akan terbunuh di Karbala. Ia membawa tanah ini dan simpanlah tanah ini. Jika tanah ini kelak telah berubah warna menjadi merah pertanda Al-Husein telah terbunuh.” Ummu Salamah menyimpan tanah itu.

Kronologis peristiwa

Al-Husein (sa) mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat Nabi saw yang masih hidup saat itu untuk bergabung bersamanya. Sebelum meninggalkan kota Madinah, Al-Husein (sa) pergi berziarah ke pusara kakeknya Rasulullah saw. Di kubur Kakeknya ia membaca doa dan menangis hingga larut malam dan tertidur. Dalam tidurnya ia mimpi Rasulullah saw datang kepadanya, memeluknya dan mencium keningnya. Dalam mimpinya Rasulullah saw berpesan: “Wahai Husein, ayahmu, ibumu dan kakakmu menyampaikan salam padamu, mereka rindu kepadamu ingin segera berjumpa denganmu. Wahai Husein, tidak lama lagi kamu akan menyusulku dengan kesyahidanmu.” Lalu Al-Husein terbangun. Di kubur kakeknya Al-Husein berjanji dan bertekah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, menyampaikan Islam sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya. Kemudian Ia mendatangi keluarganya dan mengajak sebagian sahabat-sahabat Nabi saw yang masih hidup saat itu untuk bergabung bersamanya. Ketika akan meninggalkan kota Madinah menuju ke Irak, Al-Husein pamit kepada Ummu Salamah, ia menangis dan mengantarkannya dengan linangan air mata, ia terkenang saat bersama Rasulullah saw dan teringat akan pesan yang disampaikan kepadanya.

Kini Al-Husein dan rombongannya berangkat menuju Irak. Karena lelahnya perjalanan yang cukup jauh, Al-Husein dan rombongan yang tidak lebih dari 73 orang berhenti di padang Karbala. Rombongan Al-Husein (sa) terdiri dari keluarganya dan sebagian sahabat-sahabat

Page 11: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

Nabi saw. Mereka memancangkan kemah-kemah di padang Karbala untuk berteduh dari sengatan panas matahari dan istirahat karena lelahnya perjalanan yang cukup jauh.

Deru suara kuda terdengar dari kejauhan. Semakin lama suara itu semakin jelas bahwa suara itu adalah suara deru kuda pasukan Ibnu Ziyad yang jumlahnya ribuan. Rombongan Al-Husein yang jumlahnya tidak lebih dari 73 orang terdiri dari: anak-anak kecil dan wanita dari keluarganya, dan sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. Mereka harus berhadapan dengan ribuan pasukan Ibnu Ziyad gubernur pilihan Yazid bin Muawiyah.

Karena jauhnya perjalanan Al-Husein dan rombongannya kehabisan bekal. Mereka dalam keadaan haus dan lapar. Sebagian dari mereka berusaha mengambil air dari sungai Efrat, tapi mereka dihadang oleh pasukan Ibnu Ziyad. Mereka tetap berusaha keras mengambil air untuk dipersembahkan kepada Al-Husein dan keluarganya serta rombongan yang kehausan. Tapi mereka gagal karena diserang oleh anak-anak panah pasukan Ibnu Ziyad, dan mereka berguguran menjadi syuhada’.

10 Muharram 61 H, pasukan Ibnu Ziyad mulai melakukan serangan pada rombongan Al-Husein yang dalam keadaan haus dan lapar. Salah seorang pasukan melancarkan anak panah pada leher anak Al-Husein yang masih bayi dan berada dalam pangkuan ibunya, sehingga mengalirlah darah dari lehernya dan meninggallah bayi yang tak berdosa itu. Pada sore hari 10 Muharram 61 H, pasukan Al-Husein banyak yang berguguran. Sehingga Al-Husein (sa) tinggallah seorang diri dan beberapa anak-anak dan wanita. Dalam keadaan haus dan lapar di depan pasukan Ibnu Ziyad , Al-Husein (sa) berkata: “Bukalah hati nurani kalian, bukankah aku adalah putera Fatimah dan cucu Rasulullah saw. Pandanglah aku baik-baik, bukankah baju yang aku pakai adalah baju Rasululah saw.” Tapi sayang seribu sayang karena iming-iming hadiah jabatan dan materi dari Ibnu Ziyad dan Yazid bin Muawiyah, pasukan Ibnu Ziyad tidak memperdulikan ajakan Al-Husein (sa), mereka menyerang Al- Husein yang tinggal seorang diri. Serangan itu disaksikan oleh Zainab (adiknya), Syaherbanu (isterinya), Ali bin Husein (puteranya), dan rombongan yang masih hidup yang terdiri dari wanita dan anak-anak. Pasukan Ibnu Ziyad melancarkan anak-anak panah pada tubuh Al-Husein, dan darah mengalir dari tubuhnya yang sudah lemah. Akhirnya Al-Husein terjatuh di tengah-tengah mayat para syuhada’ dari pasukannya. Melihat Al-Husein terjatuh dan tak berdaya, Syimir dari pasukan Ibnu Ziyad turun dari kudanya, menginjak-injakkan kakinya ke dada Al- Husein, lalu menduduki dadanya dan menghunus pedang, kemudian menyembelih leher Al-Husein, sehingga terputuslah lehernya dari tubuhnya. Menyaksikan peristiwa yang tragis ini Zainab dan isterinya serta anak-anak kecil menangis dan menjerit tragis. Tidak hanya itu kekejaman Syimir, ia melemparkan kepala Al-Husein yang berlumuran ke kemah Zainab. Semakin histeris tangisan Zainab dan isterinya menyaksikan kepala Al-Husein yang berlumuran darah berada di dekatnya. Zainab menangis dan menjerit, jeritannya memecah suasana duka. Ia merintih sambil berkata: Oh… Husein, dahulu aku menyaksikan kakakku Al- Hasan meninggal diracun oleh orang terdekatnya, dan kini aku harus menyaksikan kepergianmu dibantai dan disembelih dalam keadaan haus dan lapar.

Ya Allah, ya Rasullallah, saksikan semua ini. Al-Husein telah meninggalkan kami dibantai di Karbala dalam keadaan haus dan lapar. Dibantai oleh ummatmu yang mengharapkan syafaatmu. Ya Allah, ya Rasulallah Akankah mereka memperoleh syafaatmu sementara mereka menghinakan keluargamu, dan membantai Al-Husein yang paling engkau cintai?

Page 12: Web viewPada masa Rasulullah, beberapa sahabat menyampaikan berita bahwa Yahudi di Madinah berpuasa pada 10 Muharram

10 Muharram 61 H, bersamaan akan tenggelamnya matahari, mega merah pun mewarnai kemerahan, saat itulah tanah Karbala memerah, banjiri darah Al-Husein (sa) dan para syuhada’ Karbala. Bumi menangis, langit dan penghuinya berduka atas kepergian Al-Husein (sa) pejuang kebenaran dan keadilan.

Dari sebagian sumber riwayat menuturkan bahwa sejak kepergian Al- Husein dari Madinah Ummu Salamah selalu memperhatikan tanah yang dititipkan oleh Rasulullah saw, saat Al-Husein terbunuh tanah itu berubah warna menjadi merah, Ummu Salamah menangis, teringat pesan- pesan Rasulullah saw dan terkenang saat-saat bersamanya.Kini rombongan Al-Husein (sa) yang masih hidup tinggallah: Zainab dan isterinya, Ali putra Al-Husein yang sedang sakit, dan sisa rombongannya yang masih hidup yang terdiri dari anak-anak dan wanita. Mereka diikat rantai dan digiring dalam keadaan haus dan lapar, dari karbala menuju kantor gubernur Ibnu Ziyad yang kemudian mereka digiring ke istana Yazid bin Muawiyah di Damaskus. Dalam keadaan lemah, lapar dan haus, mereka dirantai dan digiring di sepanjang jalan kota Kufah. Mereka disaksikan oleh penduduk Kufah yang berbaris di sepanjang jalan. Mereka menundukkan kepala, malu dengan sorotan mata yang memandangi mereka.Kini sisa rombongan Al-Husein digiring ke istana Yazid bin Muawiyah. Sebagian pasukan membawa kepala Al-Husein untuk dipersembahkan kepada Yazid. Dengan mempersembahkan kepala Al-Husein dan tawanan wanita dan anak kecil yang sebagian dari mereka adalah cucu dan keturunan Nabi saw, mereka berharap mendapatkan imbalan jabatan dan materi sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Yazid bin Muawiyah. Kini tiba saatnya Yazid, Ibnu Ziyad, para pejabat dan pasukannya berpesta di istana, merayakan kemenangannya.Duhai para pejuang kebenaran dan keadilan, hati siapa yang tidak teriris dan berduka menyaksikan tragedi Karbala?Duhai para pecinta Rasulullah dan keluarganya, hati siapa yang tidak merasa sedih dan iba menyaksikan keluarga Nabi saw dirantai dan digiring di sepanjang kota Kufah dalam keadaan haus dan lapar lalu dihinakan di istana Yazid bin Muawiyah?Duhai kaum muslimin dan ummat Rasulullah saw, peristiwa apalagi dalam sejarah manusia yang lebih tragis dari peristiwa Karbala?Duhai orang-orang yang lemah dan tertindas, hati siapa yang tidak tesentuh dan terbangkitkan oleh semangat darah Al-Husein dan para syuhada’ Karbala?Duhai kaum muslimin dan mukminin ummat Rasulullah saw, masih adakah hati yang keberatan menyampaikan salam dan ziarah kepada Al-Husein (sa) dan para syuhada’ Karbala?Mari kaum muslimin, para pecinta kebenaran dan keadilan kita ucapkan salam: Assalâmu ‘alal Husayn wa ‘alâ Aliyibnil Husayn wa ‘alâ awlâdil Husayn wa ‘alâ ashhâbil Husayn.Salam pada Al-Husein, salam pada Ali bin Husein, salam pada semua putera Al-Husein, dan salam pada semua sahabat Al-Husein. ===============================================