Woc Febris Vivi Maryana Wulandari

3
LAPORAN PENDAHULUAN PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN UNSRI KEPERAWATAN ANAK Nama: Vivi Mariana W Web Of Caution (WOC) Febris NIM : 04064891416032 Etiologi Faktor endogen: Mikroorganisme Faktor eksogen: -Latihan Sel host inflamasi (makrofag, Sitokin pirogen Manifestasi Klinis: - Demam > 37,8 0 C - 40 0 C - Kulit hangat dan/atau kemerahan - Takikardia - Peningkatan RR - Menggigil - Nyeri sakit kepala - Keletihan dan Sintesis PGE2 dalam Mempengaruhi hipotalamus Aksi Tubuh kehilangan cairan dan DEMAM Macam-macam demam: - Demam septik - Demam remitten - Demam intermitten - Demam continue Cairan intrasel dan ekstrasel Pemeriksaan penunjang : - Pemeriksaan laboratorium, hematologi (Hb, Ht, Leukosit, Eritrosit, Trombosit, LED) Penatalaksanaan: 1. Secara fisik - Awasi suhu secara berkala 4-6 jam - Buka pakaian dan selimut yang berlebihan - Perhatikan udara ruangan - Beri cairan melalui mulut, misal air putih, air susu, air buah, air teh - Kompres hangat pada dahi, ketiak dan lipatan paha 2. Obat-obatan - Berikan antibiotik sesuai program - Berikan antipiretik, misal Komplikasi : - Dehidrasi : demam meningkatkan penguapan cairan tubuh - Kejang demam:

description

tugas

Transcript of Woc Febris Vivi Maryana Wulandari

Page 1: Woc Febris Vivi Maryana Wulandari

LAPORAN PENDAHULUANPROGRAM PROFESI KEPERAWATAN UNSRI

KEPERAWATAN ANAK

Nama: Vivi Mariana WWeb Of Caution (WOC) Febris NIM : 04064891416032

Etiologi

Faktor endogen:Mikroorganisme, seperti virus, bakteri

Faktor eksogen:- Latihan fisik- dehidrasi

Sel host inflamasi (makrofag, netrofil, sel Kuffer)

Sitokin pirogen terbentuk

Manifestasi Klinis:- Demam > 37,80C - 400C- Kulit hangat dan/atau

kemerahan- Takikardia- Peningkatan RR- Menggigil- Nyeri sakit kepala- Keletihan dan kelemahan- Nafsu makan menurun

Sintesis PGE2 dalam hipotalamus

Mempengaruhi hipotalamus anterior

Aksi antipiretik

Demam merupakan kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pada pusat termoregulasi hipothlamus yaitu suhu tubuh > 37,80C (suhu oral/aksila) atau suhu rektal.

Tubuh kehilangan cairan dan elektrolit

DEMAM

Macam-macam demam:- Demam septik- Demam remitten- Demam intermitten- Demam continue- Demam siklik

Cairan intrasel dan ekstrasel menurun

Pemeriksaan penunjang :- Pemeriksaan laboratorium,

hematologi (Hb, Ht, Leukosit, Eritrosit, Trombosit, LED)

- Ultrasonografi- Pemeriksaan Sputum- CT-Scan atau endoskopi

Penatalaksanaan:1. Secara fisik

- Awasi suhu secara berkala 4-6 jam

- Buka pakaian dan selimut yang berlebihan

- Perhatikan udara ruangan

- Beri cairan melalui mulut, misal air putih, air susu, air buah, air teh

- Kompres hangat pada dahi, ketiak dan lipatan paha

2. Obat-obatan- Berikan antibiotik sesuai program

- Berikan antipiretik, misal paracetamol sesuai indikasi Bayi 6-12 bulan: ½ sendok teh sirup

parasetamol Anak 1-6 tahun: ¼ - ½ parasetamol 500

mg atau 1-1 ½ sendok teh sirup pct Anak 6-12 tahun: ½ tablet pct 500 mg

atau 2 sendok teh sirup paracetamol

Komplikasi :- Dehidrasi : demam

meningkatkan penguapan cairan tubuh

- Kejang demam: sering terjadi pada anak usia 6 bulan-5 tahun

Page 2: Woc Febris Vivi Maryana Wulandari

Peningkatan suhu tubuh (> 37,80C - 400C)

Intervensi (NIC):- Observasi adanya

pembatasan klien dalam aktivitas

- Kaji fsktor penyebab kelelahan

- Monitor nutrisi dan sumber energi

Ditandai dengan:- Kenaikan suhu tubuh

diatas rentang normal- Kulit kemerahan- Pertambahan RR- Takikardi- Kulit teraba

panas/hangat

Dx 1. Hipertermi

Gangguan rasa nyaman

Rewel

Cemas

Dx 5. Kurang pengetahuan

Ditandai dengan:DS:- Melaporkan secara verbal

adanya kelelahan atau kelemahan

- Adanya dispnueDO:- respon abnormal dari td dan

nadi terhadap aktivitas- Perubahan EKG: aritmia,

iskemia

Konsentrasi, pikiran logis hilang

Meningkatnya metabolisme tubuh

Kelemahan

Dx 4. Intoleransi Aktivitas

Ditandai dengan:- Mual, muntah- Kurang nafsu makan- Konjungtiva pucat- Denyut nadi lemah

Kecepatan metabolisme basal meningkat

Dx 3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

Anoreksia

Masukan makanan menurun

pH tubuh menurun

Ditandai dengan:DS:- Haus

DO:- Turgor kulit menurun

- Membran mukosa kering

- Takikardi

- Suhu meningkat

Evaporasi tubuh meningkat

Dx 2. Resiko defisit volume cairan tubuh

Intervensi (NIC):- Monitor suhu

sesering mungkin- Monitor warna dan

suhu kulit- Monitor TTV- Monitor hb, ht- Monitor intake output- Berikan antipiretik- Selimuti pasien- Kompres pasien pada

lipat paha dan aksila- Tingkatkan intake

cairan dan nutrisi- Monitor hidrasi,

seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa

Ditandai dengan:DS: Menyatakan secara verbal adanya masalahDO: Ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai

Intervensi (NIC):- Kaji tingkat pengetahuan

klien dan keluarga- Jelaskan tentang

penyakit dan prognosis- Identifikasi kemungkinan

penyebab- Berikan informasi

tentang kondisi klien- Diskusikan pilihan terapi

atau penanganan- Berikan support mental- Eksplorasi kemungkinan

sumber dukungan

Intervensi (NIC):Nutrition Management:- Kaji adanya alergi makanan- Kolaborasi dengan ahli gizi- Anjurkan untuk makan

makanan yang mengandung fe

- Anjurkan pada keluarga

Intervensi (NIC):- Pertahankan catatan intake

dan output yang akurat- Monitor status hidrasi

(kelembaban membran mukosa, nadi, tekanan darah ortostatik)

- Monitor vital sign- Monitor asupan makanan /

cairan- Lakukan terapi IV, jika

diperlukan- Berikan cairan IV pada

suhu ruangan- Dorong masukan oral- Monitor status nutrisi- Dorong keluarga untuk

Page 3: Woc Febris Vivi Maryana Wulandari

- Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas

- Monitor pola tidur dan ada atau tidaknya gangguan tidur

- Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik

- Bantu klien mengidentifikasi aktivitas yang masih bisa dilakukan

- Bantu untuk memilih aktivitas yang konsistenseusuai kemampuan fisik

- Bantu klien untuk membuat jadwal aktivitas

- Berikan support mental pada klien dan keluarga

- Monitor respon fisik, emosi, dosial, dan spiritual

untuk meningkatkan asupan protein dan vitamin C

- berikan substansi gula- Ajarkan pada keluarga

klien untuk membuat catatan makanan harian

- Monitor status nutrisi klien- Berikan informasi tentang

kebutuhan nutrisi klienNutrition Monitoring:

- Monitor adanya penurunan berat badan

- Monitor interaksi anak-ortu selama makan

- Monitor lingkungan selama makan

- Monitor turgor kulit- Monitor mual muntah- Monitor kekeringan,

rambut kusam dan mudah patah

- Monitor pertumbuhan dan perkembangan

- Monitor konjungtiva- Monitor kalori dan nutrisi

membantu pasien makan- Anjurkan minum 7-8 gelas

per hari- Kolaborasi dokter jika

tanda cairan berlebih muncul memburuk

DAFTAR PUSTAKA

- Behrman, Kliegman & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.2. Ed.15. Jakarta: EGC

- NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi 2009-2011.Jakarta: EGC

- Ngastiyah.(2005). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC

- Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.

Jakarta: EGC

- Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC