ASKEB hyperemesis (Wulandari)
-
Upload
vicky-wulandari -
Category
Documents
-
view
1.124 -
download
2
Transcript of ASKEB hyperemesis (Wulandari)
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny. “Y” GIP00000 UK 10 Minggu Intra Uterin dengan Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1
di Ruang Poli, Rumah Sakit Islam Hasanah Mojokerto
Disusun oleh :
WULANDARI NIM. 200806119
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANUNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
MOJOKERTO2010
LAPORAN PENDAHULUAN
1. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi apabila ada 4 aspek
penting yaitu ovum, spermatozoa, serta terjadinya konsepsi dan nidasi.
(Pusdiknakes, Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)
Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur dibuahi atau
dihamilkan oleh sperma.
(Christina, 1981 : 65, Draf Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri
Mekar, 2004)
Kehamilan adalah hasil konsepsi dari ovum dan sperma yang
kemudian tumbuh dan berkembang dalam uterus.
(Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB Untuk Bidan, 1998 : 85)
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan)
Kehamilan terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung
telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah ini terjadi karena
sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat
melakukan hubungan badan.
(http://keluargacemara.com)
Kehamilan adalah suatu rangkaian kejadian yang berkesinambungan,
kejadian-kejadian itu ialah pembentukan gamet (telur dan sperma)
ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio
di dalam uterus.
(Bobak, 2005)
2. PROSES KEHAMILAN
(http://radenbalets.com/proseskehamilan)
3. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada wanita hamil. Sistem
reproduksi
Uterus
1. Ukuran
- Membesar yang disebabkan karena otot polos rahim hipertropi dan
hiperplasi sehingga uterus menjadi lebih besar dan lunak.
2. Bentuk
Pada bulan pertama bentuk uterus seperti buah avokat.
- 4 bulan – bulat
- Akhir – bujur telur
3. Perubahan pada stimulus uteri
Isthmus lebih panjang dan lunak
Pada pemeriksaan dalam – kedua jari saling sentuh
perubahan isthmus uteri – tanda hegar
Ovum Sperma
Konsepsi
Zigot
Morula
Nidasi
Blastula
Janin Plasenta
Karena peregangan dinding rahim, isthmus tertarik ke atas dan
SBR menipis
4. Posisi rahim
Permulaan hamil dalam letak antefleksi / retrofleksi.
5. Pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin tidak sama ke semua arah – rahim lebih cepat
tumbuh pada daerah implantasi plasenta. Perubahan yang tidak sama
disebut tanda piscacek.
6. Perimbangan hormonal
Hormon estrogen dan progesteron terjadi perubahan konstrasi yaitu
hormon progesteron mengalami penurunan sehingga menimbulkan
kontraksi rahim yang disebut “Braxton Hiks”.
7. Serviks uteri
Serviks uteri bertambah vaskularisasinya, sehingga menjadi lunak
disebut tanda “goodel”.
8. Vagina
Vagina dan vulva tampak makin merah dan kebiru-biruan yang
disebabkan karena peningkatan pembuluh darah pengaruh dari
hormon estrogen. Disebut tanda “chadwick”.
9. Ovarium
- Ovulasi berhenti
- Masih terdapat corpus luteum gravidarum
- Plasenta berbentuk sempurna pada umur kehamilan 16 minggu
10. Payudara
- Bertambah besar, tegang dan berat
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Glandula montgomeri makin nampak
- Puting menonjol
11. Kelenjar endokrin
- Kelenjar tyroid dapat membesar sedikit
- Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior
- Kelenjar adrenal tidak berpengaruh
12. Sirkulasi darah
- Volume darah
Pada akhir trimester pertama volume darah tetap dan volume
plasma darah naik.
- Volume darah 25 – 30 %
Sel darah naik 20 % sehingga sering kali HB menurun.
13. Sistem respirasi
Terjadi perubahan untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 yang
disebabkan karena desakan diafragma akibat dorongan rahim yang
membesar sehingga menyebabkan bernafas lebih dalam.
14. Sistem pencernaan
- Hipersalivasi
- Lambung teraba panas
- Mual + pusing pada pagi hari “morning sickness”
- Muntah disebut emesis gravidarum
- Pengaruh progesteron menyebabkan gerak usus berkurang
sehingga menyebabkan obstipasi
15. Sistem perkemihan
Gangguan miksi dan sering kencing.
16. Metabolisme
Kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk kebutuhan janin dan untuk
persiapan memberikan ASI sehingga menyebabkan perubahan
metabolisme.
- Metabolisme basal meningkat 15-20 %
- Keseimbangan asam basa menurun
- Kebutuhan protein hamil meningkat ½ gr / kg BB
- Kalori dapat dari karbohidrat lemak, protein (2.300)
- Kebutuhan zat mineral untuk bumil
o Kalsium 1,5 gr/hari 30-40 gram untuk pembentukan tulang
o Fosfor rata-rata 29 gram/hari
o Zat besi 800 gr
o Air
17. Berat badan
BB wanita hamil naik antara 6,5 – 16,5 kg
Janin 3 – 3,5 kg
Plasenta 0,5 kg
Air ketuban 1 kg
Rahim 1,5 kg
Timbunan protein 2 kg
Retensi air garam
(Ladewig, 2006)
4. DIAGNOSA KEHAMILAN
a. Tanda-tanda kehamilan
Tanda kehamilan ada 3 kategori yaitu :
Tanda presumtif
1. Amenorrhoe (tidak dapat haid)
2. Mual dan muntah
3. Mengidam
4. Tidak tahan suatu bau-bauan
5. Pingsan
6. Anoreksia (tidak nafsu makan)
7. Lelah
8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9. Sering kencing
10. Konstipasi
11. Pigmentasi kulit
12. Epulis
13. Adanya varises
Tanda kemungkinan hamil
1. Perut membesar
2. Uterus membesar
3. Tanda hegar (isthmus melunak)
4. Tanda chadwick
5. Tanda piscacek
6. Kontraksi-kontraksi
7. Teraba ballotement
8. Reaksi kehamilan positif
Tanda pasti hamil
1. Gerakan janin yang dapat dilihat dan diraba. Juga terdapat bagian-
bagian janin
2. Terdengar DJJ
- Didengar dengan stetoskop monoral laenec
- Dicatat dan didengar dengan alat doppler
- Dicatat dengan feto elektro kardiogram
- Dilihat ultrasonografi
(Mohtar, 2000)
b. Perbedaan primigravida dengan multigravida
KETERANGAN PRIMIGRAVIDA MULTIGRAVIDA
Payudara Tegang Lembek, menggantung
Papila mamae Runcing Tumpuk
Strie gravidarum Livide Albican
Vulva Menutup Menganga
Perineum Utuh Jaringan otot
c. Tuanya kehamilan
Lamanya amenorhoe
Tinggi fundus uteri
12 minggu : 3 jari diatas sympisis
16 minggu : pertengahan antara sympisis dan pusat
20 minggu : 3 jari dibawah pusat
24 minggu : setinggi pusat
28 minggu : 3 jari diatas pusat
32 / 40 minggu : pertengahan pusat dan pasien
36 minggu : 3 jari dibawah pasien
Mc. Donald
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu kegiatan sehari-hari karena keadaannya
menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.
(Rustam, 2000)
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berkelanjutan sehingga
mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan
dan terganggunya keseimbangan elektrolit.
(Manuaba, 2000)
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum
hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis
berkurang dan timbul asetonuri.
(Sastrawinata, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak
terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidak
seimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan.
(Lowdermilk, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil
muda), dimana penderita mengalami mual-muntah yang berlebihan,
sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita
secara keseluruhan.
(Achadiat, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah mual yang terjadi sampai umur kehamilan
20 minggu begitu hebat.
B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa
faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :
1. Faktor predeposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola
hidatidosa, kehamilan ganda, frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa
dan kehamilan ganda karena kadar hcg yang berlebihan.
2. Masuknya villi khorialis, dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik akibat hamil srta resistensi yang menurun dari pihak ibu
terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga
disebut salah satu faktor organik.
4. Faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah
tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu.
5. Faktor endokrin lainnya : hypertyroid, diabetes, dan lain-lain.
(Sarwono, 2002)
C. Patologi
Dari otopsi wanita meninggal akibat hyperemesis gravidarum diperoleh
keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut :
1. Hepar
Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler
2. Jantung
Jantung antrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub
endokardial.
3. Otak
Terdapat bercak perdarahan pada otak.
4. Ginjal
Tampak pucat, degenerasi lemah pada tubuli kontorti.
D. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual dan muntah akibat dari
meningkatnya kadar estrogen. Oleh karena itu keluhan ini terjadi pada
trimester pertama. Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas,
mungkin berasal dari sistem syaraf pusat atau akibat berkurangnya
pengosongan lambung.
Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah
pada hamil muda, bila terjadi terus menerus bisa mengakibatkan dehidrasi dan
tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hyperemesis
gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis
terpakai yang keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna,
terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi
butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan
kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi.
E. Gejala dan Tanda
Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi
kedalam 3 tingkatan :
1. Tingkatan I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan merasa
nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah
sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata
cekung.
2. Tingkatan II
Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah
mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata
sedikit ikterus, BB turun dan mata sedikit ikterus, BB turun dan mata
menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oligourid dan konstipasi.
Asetan dapat tercium dalam hawa nafas, karena mempunyai aroma yang
khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat dan tensi
menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal
sebagai ansefalopati. Wernike dengan gejala nistagmus, diplopia dan
perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan
payah hati.
(Sarwono, 2002)
F. Faktor fisiopatologis yang menyebabkan muntah
- Perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak.
- Situasi korpus luteum
- Faktor genetik
- Adaptasi saluran gastrointerestinal
- Infeksi Helicobacter pylori
- hcg (Human Crorionic)
- Hipotensi
- Estrogen dan progesteron
G. Faktor predeposisi peningkatan keparahan mual dan muntah
- Keletihan
- Janin wanita
- Mual dan muntah dikehamilan sebelumnya
- Penggunaan pil kontrasepsi saat prakonsepsi
- Mual pramenstruasi
- Merokok
- Stres, cemas dan takut
- Masalah sosial-ekonomi
- Wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual dan muntah saat hamil.
(DENISE TIRAN : 2004)
H. Diagnosis banding
- Perlemakan hati akut
- gastroenteritis
- Hernia hiatus
- Hepatitis
- Hiperkal semia
- Hipertensi intrakranial (benigna)
(DENISE TIRAN ; 2004)
I. Pengkajian Klinis hiperemesis gravidarum
Penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5 %
Tampilan wajah, kulit
Denyut nadi, tekanan darah
Urinalisis, berat jenis urine, urine pertengahan untuk pemeriksaan
Hitung darah lengkap
Uji fungsi hati
Endoskopi di trimester ketiga
Urea dan elektrolit
J. Penanganan
1. Pencegahan dengan cara pemberian KIE pada ibu
Diantaranya tentang diit ibu hamil, makan jangan terlalu banyak tetapi
dalam porsi sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun
pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah. Defekasi hendaknya
diusahakan teratur.
2. Terapi obat
Menggunakan sedativa (luminal, stesoid), Vitamin B, dan B6, anti muntah
(Mediamer B6, drammamin, avopreg), antasida dan antimulas.
3. Isolasi
Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja.
4. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal
dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.
5. Penambahan cairan
Berikan infuse dekstiose atau glukosa 5 % sebanyak 2-3 liter dalam 24
jam.
6. Penghentian kehamilan
Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki
keadaan umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan.
(Rustam, 1998)
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny. “Y” GIP00000 UK 10 Minggu Intra Uterin dengan
Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1 di Ruang Poli,
Rumah Sakit Islam Hasanah
Mojokerto
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 02 Agustus 2010
Jam : 09.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama klien : Ny. “Y” Nama Ayah : Tn. “S”
Jenis Kelamin : 35 tahun Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 21 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta
Alamat : Blooto 4/1, Mojokerto Alamat : Blooto 4/1, Mojokerto
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak haid sudah + 2 bulan.
Ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan tidak ada.
Nyeri ulu hati dan mual muntah yang sering.
3. Riwayat Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan + 2
bulan dan ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan tidak ada
(menurun) sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah yang
sering.
4. Status Perkawinan
- Kawin ke : I
- Lama Perkawinan : 1 tahun
- Umur Kawin : 20 tahun
5. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 – 8 hari
Banyaknya : 2 – 3 x/ganti pembalut
Teratur/tidak teratur : Teratus
Sifat darah : Warna merah, bau anyir
Dismenorhoe : Kadang-kadang
Flour albus : Ya (2 hari sebelum menstruasi)
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Bayi dan Nifas yang lalu
No
Suami
ke UK
Persalinan Bayi Nifas
Jenis Penolong Tempat Komplikasi JK BB/PB H / M Kondisi Menyusui
Hamil
ini
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 20 – 05 – 2010
TP : 27 – 02 – 2011
UK : Ibu mengatakan umur kehamilannya + 2 bulan.
Gerakan anak belum bisa dirasakan
ANC TM I : 1 x dibidan, Ibu mendapat vitamin BC
TM II : -
TM III : -
Keluhan selama hamil
Trimester I : Badan lemas, nafsu makan menurun, nyeri ulu
hati dan mual muntah
Trimester II : -
Trimester III : -
Imunisasi TT : Ibu mendapat imunisasi TT 2 x.
Penyuluhan yang pernah didapat gizi pada ibu hamil, perawatan Personal
Hygiene Ibu hamil dan perubahan-perubahan fidiologis pada kehamilan.
6. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menirun seperti Disbetes
Mellitus, Hipertensi, Asma, penyakit manahun seperti jantung, paru-paru,
kusta ataupun penyakit menular seperti Hepatitis, TBC, PMS.
7. Riwayat Kesehatn Sekarang
Ibu mengatakan selama hamil tidal pernah terkena 6E, Dhypoid 8, DHF dan
TBC.
8. Riwayat Ksehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yng menderita diabetes mellitus,
Hipertensi dan Asma.
9. Keadaan psikososial
- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama.
- Huhungan ibu, suami dan keluarga baik dan keluarga juga sangat
mendukungkehamilan ini.
10. Latar Belakang Sosial Budaya
Ibu mengatakan tidak berpantang terhadap makanan tertentu, ibu juga tidak
pernah minum jamu maupun merokok.
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3 x/hari menu nasi, sayur, lauk, 1 porsi
habis minum air putih 5 – 6 gelas / hari.
Selama hamil : Ibu mual muntah, nafsu makan menurun, minum
air putih 6 – 7 gelas / hari. Dan ibu hanya makan
–makanan ringan (biskuit).
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1 X/ hari (tidak ada ketuban
BAK 5 - 6 x/hari
Selama hamil : BAB Terkadung Susah
BAK 6 – 7 x/hari
C. AKTIVITAS
Sebelum hamil : Setiap hari ibu mengerjakan pekerjaan rumah
sehari-hari (menyapu, memasak dll)
Selama Hamil : Ibu masih beraktivitas tapi yang ringan saja.
D. ISTIRAHAT
Keadaan Umum : Sedang
TTV : TD : 100 / 70 mmHg TB : 160 cm
N : 92 x/menit BB : 40 kg
S : 370 C BB saat hamil : 40 kg
RR : 21 x/menit Lila : 24 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Rambut bersih, tidak ada benjolan abnormal, rambut tidak
rontok
Muka : Agak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, cekung, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterus
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip. Tidak terdapat produksi
secret berlebih.
Mulut dan gigi : Simetris, mukosa bibir agak kering, lidah bersih. Tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada perdarahan gusi.
Telinga : Simetris, tidak terdapat produksi serumen berlebih,
pendengaran baik.
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid.
Dada : Simetris, bersih, putting susu menonjol, hyperpigmentasi
areola mamae, tidak ada benjolan abnormal pada mamae.
Tidak ada nyeri tekan pada mamae, kolostrum belum keluar.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, nyeri
tekan pada ulu hati. Turgor kulit agak menurun.
Genetalia Eksterna : Bersih, tidak ada condiloma akuminata, tidak ada
condilomatalata, ada tanda chadwick.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan.
Ekstremitas bawah : Tidak ada varices, reflek patela +/+.
Data penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Tanggal 02 Agustus 2010
Lekosit, Hb, PCV / HCT, trombosit Nilai normal
Haemoglobin (Hb) 12,0 gram % 11,0 – 16,5 gr/dl
Hematokrit (PCV) 36,9 35,0 – 50,0 %
Trombosit 277,000 150 – 390 nbv / ul
Lekosit 13.700 3500 – 10.000 / ul
LED / BBS 25 / 45
Pemeriksaan USG
Tanggal 02 Agustus 2010
Oleh : dr. Anas, Sp.OG
Dengan hasil : Pada gambaran USG tampak hasil konsepsi yang
berupa
Pemeriksaan panggul luar
Distansia spinarum : 26 cm (N : 23 – 26)
Distansia kristarum : 27 cm (N : 26 – 29)
Conjungata eksterna : 17 cm (N : 15 – 20)
Keliling panggul : 87 cm (N : 80 – 90)
Kebutuhan
Penjelasan tentang keadaan ibu saat ini dan tentang
hyperemesis, gravidarum
Pemenuhan cairan untuk mencegah dehidrasi
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Dx : Ny. “Y” GIP00000 UK 10 minggu intrauterin dengan hyperemesis
gravidarum tingkat I
Ds : Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan
+ 2 bulan dan ibu mengeluh badannya terasa lemas nafsu makan tidak
ada sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah yang
sering.
Do : Keadaan umum : lemah
TTV TD : 100/70 mmHg TB : 160 cm
N : 92 x/menit BB sebelum hamil : 40 kg
S : 37 0C BB saat hamil : 40 kg
RR : 21 x/menit Lila : 24 cm
- Hyperpigmentasi areola mamae
- Wajah agak pucat
- Turgor kulit agak menurun
- Mukosa bibir agak kering
- Nyeri tekan pada ulu hati
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Dx potensial : - Dehidrasi
- Malnutrisi
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA
Konsultasi dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam memberikan therapy.
V. INTERVENSI
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 30 menit
diharapkan ibu mengerti dan melaksanakan penjelasan dari bidan
tentang hyperemesis gravidarum.
Kriteria hasil : - Ibu mengerti keadaannya sekarang
- Ibu mengerti penjelasan dari bidan tentang hyperemesis
gravidarum
- Ibu mampu mengulang penjelasan dari bidan dan mampu
dan mau menjalankan saran atau anjuran bidan
1. Lakukan pendekatan terapeutik
R / Agar terjalin kerjasama yang kooperatif antara tenaga kesehatan
(bidan, perawat) dengan ibu.
2. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
R / Mengurangi kecemasan ibu terhadap kondisi dirinya akan janin yang
dikandungnya
3. Sarankan pada ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas
ataupun pekerjaan yang berat
R / Menjaga kondisi ibu dan janin.
4. Sarankan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering
R / Agar kebutuhan nutrisinya tercukupi dan terpenuhi.
5. Libatkan suami dan keluarga dalam kehamilan ibu saat ini
R / Untuk memberikan dukungan dan motivasi pada ibu.
6. Sarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun tidur dan
minum air hangat
R / Agar ibu tidak merasa pusing dan mengurangi rasa mual.
7. Anjurkan ibu untuk tidak makan-makanan yang berbau tajam
R / Mengurangi rasa mual dan muntah.
8. Anjurkan ibu untuk banyak minum air hangat
R / Untuk mengganti cairan tubuh yang keluar.
9. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam pemberian therapy
R / untuk tindakan pemberian therapy lebih lanjut.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 02 Agustus 2010 Jam : 09.15 WIB
1. Melakukan hubungan dan pendekatan terapeutik dengan ibu, sehingga ibu
merasa tenang saat dimintai keterangan
2. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pada saat ini ibu
mengalami kehamilan dengan gangguan hyperemesis gravidarum
3. Menyarankan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas atau
pekerjaan yang berat. Supaya ibu lebih rileks dan mengurangi stres
4. Menyarankan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering supaya
kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi
5. Melibatkan suami dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada
ibu karena ibu membutuhkan pengertian emosional, konseling, serta
perhatian lebih. Dukungan dari suami dan keluarga berpengaruh dalam
proses mengembalikan kestabilan emosional ibu atas kecemasan dan
kekhawatiran terhadap kehamilannya.
6. Menyarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun tidur
dan disarankan minum air hangat supaya tidak ada rasa pusing dan mual
7. Menganjurkan ibu untuk tidak makan-makanan yang berbau tajam untuk
menekan dan meminimalisir rasa ingin mual dan muntah.
8. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air hangat sesuai kesukaan ibu
guna untuk mengganti cairan tubuh yang keluar
9. Berkolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam pemberian therapy yaitu :
- Clast 3 x 1
- Anvomer B6 3 x 1
- Folapsus 1 x 1
- Lapicef 3 x 1