ASKEB hyperemesis (Wulandari)

35
ASUHAN KEBIDANAN Pada Ny. “Y” G I P 00000 UK 10 Minggu Intra Uterin dengan Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1 di Ruang Poli, Rumah Sakit Islam Hasanah Mojokerto Disusun oleh : WULANDARI NIM. 200806119

Transcript of ASKEB hyperemesis (Wulandari)

Page 1: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny. “Y” GIP00000 UK 10 Minggu Intra Uterin dengan Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1

di Ruang Poli, Rumah Sakit Islam Hasanah Mojokerto

Disusun oleh :

WULANDARI NIM. 200806119

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANUNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO

MOJOKERTO2010

Page 2: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

LAPORAN PENDAHULUAN

1. KONSEP DASAR

A. Pengertian

Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi apabila ada 4 aspek

penting yaitu ovum, spermatozoa, serta terjadinya konsepsi dan nidasi.

(Pusdiknakes, Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri Mekar, 2004)

Kehamilan adalah seorang wanita mengandung sel telur dibuahi atau

dihamilkan oleh sperma.

(Christina, 1981 : 65, Draf Mata Kuliah Askeb Ibu I Dosen : Sri

Mekar, 2004)

Kehamilan adalah hasil konsepsi dari ovum dan sperma yang

kemudian tumbuh dan berkembang dalam uterus.

(Manuaba, Ida Bagus Gede, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan

dan KB Untuk Bidan, 1998 : 85)

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau

fetus di dalam tubuhnya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/kehamilan)

Kehamilan terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung

telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah ini terjadi karena

sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat

melakukan hubungan badan.

(http://keluargacemara.com)

Kehamilan adalah suatu rangkaian kejadian yang berkesinambungan,

kejadian-kejadian itu ialah pembentukan gamet (telur dan sperma)

ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio

di dalam uterus.

(Bobak, 2005)

Page 3: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

2. PROSES KEHAMILAN

(http://radenbalets.com/proseskehamilan)

3. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada wanita hamil. Sistem

reproduksi

Uterus

1. Ukuran

- Membesar yang disebabkan karena otot polos rahim hipertropi dan

hiperplasi sehingga uterus menjadi lebih besar dan lunak.

2. Bentuk

Pada bulan pertama bentuk uterus seperti buah avokat.

- 4 bulan – bulat

- Akhir – bujur telur

3. Perubahan pada stimulus uteri

Isthmus lebih panjang dan lunak

Pada pemeriksaan dalam – kedua jari saling sentuh

perubahan isthmus uteri – tanda hegar

Ovum Sperma

Konsepsi

Zigot

Morula

Nidasi

Blastula

Janin Plasenta

Page 4: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

Karena peregangan dinding rahim, isthmus tertarik ke atas dan

SBR menipis

4. Posisi rahim

Permulaan hamil dalam letak antefleksi / retrofleksi.

5. Pertumbuhan janin

Pertumbuhan janin tidak sama ke semua arah – rahim lebih cepat

tumbuh pada daerah implantasi plasenta. Perubahan yang tidak sama

disebut tanda piscacek.

6. Perimbangan hormonal

Hormon estrogen dan progesteron terjadi perubahan konstrasi yaitu

hormon progesteron mengalami penurunan sehingga menimbulkan

kontraksi rahim yang disebut “Braxton Hiks”.

7. Serviks uteri

Serviks uteri bertambah vaskularisasinya, sehingga menjadi lunak

disebut tanda “goodel”.

8. Vagina

Vagina dan vulva tampak makin merah dan kebiru-biruan yang

disebabkan karena peningkatan pembuluh darah pengaruh dari

hormon estrogen. Disebut tanda “chadwick”.

9. Ovarium

- Ovulasi berhenti

- Masih terdapat corpus luteum gravidarum

- Plasenta berbentuk sempurna pada umur kehamilan 16 minggu

10. Payudara

- Bertambah besar, tegang dan berat

- Hiperpigmentasi areola mamae

- Glandula montgomeri makin nampak

- Puting menonjol

11. Kelenjar endokrin

- Kelenjar tyroid dapat membesar sedikit

- Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior

Page 5: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

- Kelenjar adrenal tidak berpengaruh

12. Sirkulasi darah

- Volume darah

Pada akhir trimester pertama volume darah tetap dan volume

plasma darah naik.

- Volume darah 25 – 30 %

Sel darah naik 20 % sehingga sering kali HB menurun.

13. Sistem respirasi

Terjadi perubahan untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 yang

disebabkan karena desakan diafragma akibat dorongan rahim yang

membesar sehingga menyebabkan bernafas lebih dalam.

14. Sistem pencernaan

- Hipersalivasi

- Lambung teraba panas

- Mual + pusing pada pagi hari “morning sickness”

- Muntah disebut emesis gravidarum

- Pengaruh progesteron menyebabkan gerak usus berkurang

sehingga menyebabkan obstipasi

15. Sistem perkemihan

Gangguan miksi dan sering kencing.

16. Metabolisme

Kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk kebutuhan janin dan untuk

persiapan memberikan ASI sehingga menyebabkan perubahan

metabolisme.

- Metabolisme basal meningkat 15-20 %

- Keseimbangan asam basa menurun

- Kebutuhan protein hamil meningkat ½ gr / kg BB

- Kalori dapat dari karbohidrat lemak, protein (2.300)

- Kebutuhan zat mineral untuk bumil

o Kalsium 1,5 gr/hari 30-40 gram untuk pembentukan tulang

o Fosfor rata-rata 29 gram/hari

Page 6: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

o Zat besi 800 gr

o Air

17. Berat badan

BB wanita hamil naik antara 6,5 – 16,5 kg

Janin 3 – 3,5 kg

Plasenta 0,5 kg

Air ketuban 1 kg

Rahim 1,5 kg

Timbunan protein 2 kg

Retensi air garam

(Ladewig, 2006)

4. DIAGNOSA KEHAMILAN

a. Tanda-tanda kehamilan

Tanda kehamilan ada 3 kategori yaitu :

Tanda presumtif

1. Amenorrhoe (tidak dapat haid)

2. Mual dan muntah

3. Mengidam

4. Tidak tahan suatu bau-bauan

5. Pingsan

6. Anoreksia (tidak nafsu makan)

7. Lelah

8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

9. Sering kencing

10. Konstipasi

11. Pigmentasi kulit

12. Epulis

13. Adanya varises

Page 7: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

Tanda kemungkinan hamil

1. Perut membesar

2. Uterus membesar

3. Tanda hegar (isthmus melunak)

4. Tanda chadwick

5. Tanda piscacek

6. Kontraksi-kontraksi

7. Teraba ballotement

8. Reaksi kehamilan positif

Tanda pasti hamil

1. Gerakan janin yang dapat dilihat dan diraba. Juga terdapat bagian-

bagian janin

2. Terdengar DJJ

- Didengar dengan stetoskop monoral laenec

- Dicatat dan didengar dengan alat doppler

- Dicatat dengan feto elektro kardiogram

- Dilihat ultrasonografi

(Mohtar, 2000)

b. Perbedaan primigravida dengan multigravida

KETERANGAN PRIMIGRAVIDA MULTIGRAVIDA

Payudara Tegang Lembek, menggantung

Papila mamae Runcing Tumpuk

Strie gravidarum Livide Albican

Vulva Menutup Menganga

Perineum Utuh Jaringan otot

Page 8: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

c. Tuanya kehamilan

Lamanya amenorhoe

Tinggi fundus uteri

12 minggu : 3 jari diatas sympisis

16 minggu : pertengahan antara sympisis dan pusat

20 minggu : 3 jari dibawah pusat

24 minggu : setinggi pusat

28 minggu : 3 jari diatas pusat

32 / 40 minggu : pertengahan pusat dan pasien

36 minggu : 3 jari dibawah pasien

Mc. Donald

Page 9: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita

hamil sampai mengganggu kegiatan sehari-hari karena keadaannya

menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.

(Rustam, 2000)

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berkelanjutan sehingga

mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan

dan terganggunya keseimbangan elektrolit.

(Manuaba, 2000)

Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum

hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis

berkurang dan timbul asetonuri.

(Sastrawinata, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak

terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidak

seimbangan elektrolit atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan.

(Lowdermilk, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil

muda), dimana penderita mengalami mual-muntah yang berlebihan,

sedemikian rupa sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita

secara keseluruhan.

(Achadiat, 2004)

Hiperemesis gravidarum adalah mual yang terjadi sampai umur kehamilan

20 minggu begitu hebat.

B. Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa

faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut :

Page 10: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

1. Faktor predeposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola

hidatidosa, kehamilan ganda, frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa

dan kehamilan ganda karena kadar hcg yang berlebihan.

2. Masuknya villi khorialis, dalam sirkulasi maternal dan perubahan

metabolik akibat hamil srta resistensi yang menurun dari pihak ibu

terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.

3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga

disebut salah satu faktor organik.

4. Faktor psikologis memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah

tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggung jawab

sebagai ibu.

5. Faktor endokrin lainnya : hypertyroid, diabetes, dan lain-lain.

(Sarwono, 2002)

C. Patologi

Dari otopsi wanita meninggal akibat hyperemesis gravidarum diperoleh

keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut :

1. Hepar

Pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler

2. Jantung

Jantung antrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub

endokardial.

3. Otak

Terdapat bercak perdarahan pada otak.

4. Ginjal

Tampak pucat, degenerasi lemah pada tubuli kontorti.

D. Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual dan muntah akibat dari

meningkatnya kadar estrogen. Oleh karena itu keluhan ini terjadi pada

trimester pertama. Pengaruh fisiologis hormon estrogen ini tidak jelas,

Page 11: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

mungkin berasal dari sistem syaraf pusat atau akibat berkurangnya

pengosongan lambung.

Hyperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah

pada hamil muda, bila terjadi terus menerus bisa mengakibatkan dehidrasi dan

tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hyperemesis

gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis

terpakai yang keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna,

terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi

butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan

kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi.

E. Gejala dan Tanda

Hiperemesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi

kedalam 3 tingkatan :

1. Tingkatan I

Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu

merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun, dan merasa

nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 x/menit, tekanan darah

sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata

cekung.

2. Tingkatan II

Penderita tampak lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah

mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, mata

sedikit ikterus, BB turun dan mata sedikit ikterus, BB turun dan mata

menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oligourid dan konstipasi.

Asetan dapat tercium dalam hawa nafas, karena mempunyai aroma yang

khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III

Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari

somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhumeningkat dan tensi

menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal

Page 12: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

sebagai ansefalopati. Wernike dengan gejala nistagmus, diplopia dan

perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat

makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan

payah hati.

(Sarwono, 2002)

F. Faktor fisiopatologis yang menyebabkan muntah

- Perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak.

- Situasi korpus luteum

- Faktor genetik

- Adaptasi saluran gastrointerestinal

- Infeksi Helicobacter pylori

- hcg (Human Crorionic)

- Hipotensi

- Estrogen dan progesteron

G. Faktor predeposisi peningkatan keparahan mual dan muntah

- Keletihan

- Janin wanita

- Mual dan muntah dikehamilan sebelumnya

- Penggunaan pil kontrasepsi saat prakonsepsi

- Mual pramenstruasi

- Merokok

- Stres, cemas dan takut

- Masalah sosial-ekonomi

- Wanita yang memiliki ibu yang mengalami mual dan muntah saat hamil.

(DENISE TIRAN : 2004)

Page 13: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

H. Diagnosis banding

- Perlemakan hati akut

- gastroenteritis

- Hernia hiatus

- Hepatitis

- Hiperkal semia

- Hipertensi intrakranial (benigna)

(DENISE TIRAN ; 2004)

I. Pengkajian Klinis hiperemesis gravidarum

Penurunan berat badan lebih dari 3 kg atau 5 %

Tampilan wajah, kulit

Denyut nadi, tekanan darah

Urinalisis, berat jenis urine, urine pertengahan untuk pemeriksaan

Hitung darah lengkap

Uji fungsi hati

Endoskopi di trimester ketiga

Urea dan elektrolit

J. Penanganan

1. Pencegahan dengan cara pemberian KIE pada ibu

Diantaranya tentang diit ibu hamil, makan jangan terlalu banyak tetapi

dalam porsi sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun

pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah. Defekasi hendaknya

diusahakan teratur.

2. Terapi obat

Menggunakan sedativa (luminal, stesoid), Vitamin B, dan B6, anti muntah

(Mediamer B6, drammamin, avopreg), antasida dan antimulas.

3. Isolasi

Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja.

Page 14: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

4. Terapi psikologik

Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal

dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.

5. Penambahan cairan

Berikan infuse dekstiose atau glukosa 5 % sebanyak 2-3 liter dalam 24

jam.

6. Penghentian kehamilan

Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki

keadaan umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan.

(Rustam, 1998)

Page 15: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny. “Y” GIP00000 UK 10 Minggu Intra Uterin dengan

Hyperemesis Gravidarum Tingkat 1 di Ruang Poli,

Rumah Sakit Islam Hasanah

Mojokerto

I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal : 02 Agustus 2010

Jam : 09.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata

Nama klien : Ny. “Y” Nama Ayah : Tn. “S”

Jenis Kelamin : 35 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 21 tahun Umur : 27 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku / bangsa : Jawa / Indonesia Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta

Alamat : Blooto 4/1, Mojokerto Alamat : Blooto 4/1, Mojokerto

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak haid sudah + 2 bulan.

Ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan tidak ada.

Nyeri ulu hati dan mual muntah yang sering.

3. Riwayat Keluhan Utama

Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan + 2

bulan dan ibu mengeluh badannya terasa lemas, nafsu makan tidak ada

(menurun) sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah yang

sering.

Page 16: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

4. Status Perkawinan

- Kawin ke : I

- Lama Perkawinan : 1 tahun

- Umur Kawin : 20 tahun

5. Riwayat Kebidanan

a. Riwayat Menstruasi

Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lamanya : 7 – 8 hari

Banyaknya : 2 – 3 x/ganti pembalut

Teratur/tidak teratur : Teratus

Sifat darah : Warna merah, bau anyir

Dismenorhoe : Kadang-kadang

Flour albus : Ya (2 hari sebelum menstruasi)

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Bayi dan Nifas yang lalu

No

Suami

ke UK

Persalinan Bayi Nifas

Jenis Penolong Tempat Komplikasi JK BB/PB H / M Kondisi Menyusui

Hamil

ini

c. Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT : 20 – 05 – 2010

TP : 27 – 02 – 2011

UK : Ibu mengatakan umur kehamilannya + 2 bulan.

Gerakan anak belum bisa dirasakan

ANC TM I : 1 x dibidan, Ibu mendapat vitamin BC

TM II : -

TM III : -

Keluhan selama hamil

Trimester I : Badan lemas, nafsu makan menurun, nyeri ulu

hati dan mual muntah

Page 17: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

Trimester II : -

Trimester III : -

Imunisasi TT : Ibu mendapat imunisasi TT 2 x.

Penyuluhan yang pernah didapat gizi pada ibu hamil, perawatan Personal

Hygiene Ibu hamil dan perubahan-perubahan fidiologis pada kehamilan.

6. Riwayat Kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menirun seperti Disbetes

Mellitus, Hipertensi, Asma, penyakit manahun seperti jantung, paru-paru,

kusta ataupun penyakit menular seperti Hepatitis, TBC, PMS.

7. Riwayat Kesehatn Sekarang

Ibu mengatakan selama hamil tidal pernah terkena 6E, Dhypoid 8, DHF dan

TBC.

8. Riwayat Ksehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yng menderita diabetes mellitus,

Hipertensi dan Asma.

9. Keadaan psikososial

- Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama.

- Huhungan ibu, suami dan keluarga baik dan keluarga juga sangat

mendukungkehamilan ini.

10. Latar Belakang Sosial Budaya

Ibu mengatakan tidak berpantang terhadap makanan tertentu, ibu juga tidak

pernah minum jamu maupun merokok.

11. Pola Kebiasaan Sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Sebelum hamil : makan 3 x/hari menu nasi, sayur, lauk, 1 porsi

habis minum air putih 5 – 6 gelas / hari.

Selama hamil : Ibu mual muntah, nafsu makan menurun, minum

air putih 6 – 7 gelas / hari. Dan ibu hanya makan

–makanan ringan (biskuit).

Page 18: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

b. Pola Eliminasi

Sebelum hamil : BAB 1 X/ hari (tidak ada ketuban

BAK 5 - 6 x/hari

Selama hamil : BAB Terkadung Susah

BAK 6 – 7 x/hari

C. AKTIVITAS

Sebelum hamil : Setiap hari ibu mengerjakan pekerjaan rumah

sehari-hari (menyapu, memasak dll)

Selama Hamil : Ibu masih beraktivitas tapi yang ringan saja.

D. ISTIRAHAT

Keadaan Umum : Sedang

TTV : TD : 100 / 70 mmHg TB : 160 cm

N : 92 x/menit BB : 40 kg

S : 370 C BB saat hamil : 40 kg

RR : 21 x/menit Lila : 24 cm

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Rambut bersih, tidak ada benjolan abnormal, rambut tidak

rontok

Muka : Agak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum.

Mata : Simetris, cekung, konjungtiva merah muda, sklera tidak

ikterus

Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip. Tidak terdapat produksi

secret berlebih.

Mulut dan gigi : Simetris, mukosa bibir agak kering, lidah bersih. Tidak ada

stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada perdarahan gusi.

Telinga : Simetris, tidak terdapat produksi serumen berlebih,

pendengaran baik.

Page 19: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid.

Dada : Simetris, bersih, putting susu menonjol, hyperpigmentasi

areola mamae, tidak ada benjolan abnormal pada mamae.

Tidak ada nyeri tekan pada mamae, kolostrum belum keluar.

Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra, nyeri

tekan pada ulu hati. Turgor kulit agak menurun.

Genetalia Eksterna : Bersih, tidak ada condiloma akuminata, tidak ada

condilomatalata, ada tanda chadwick.

Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.

Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan.

Ekstremitas bawah : Tidak ada varices, reflek patela +/+.

Data penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Tanggal 02 Agustus 2010

Lekosit, Hb, PCV / HCT, trombosit Nilai normal

Haemoglobin (Hb) 12,0 gram % 11,0 – 16,5 gr/dl

Hematokrit (PCV) 36,9 35,0 – 50,0 %

Trombosit 277,000 150 – 390 nbv / ul

Lekosit 13.700 3500 – 10.000 / ul

LED / BBS 25 / 45

Pemeriksaan USG

Tanggal 02 Agustus 2010

Oleh : dr. Anas, Sp.OG

Dengan hasil : Pada gambaran USG tampak hasil konsepsi yang

berupa

Pemeriksaan panggul luar

Distansia spinarum : 26 cm (N : 23 – 26)

Distansia kristarum : 27 cm (N : 26 – 29)

Page 20: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

Conjungata eksterna : 17 cm (N : 15 – 20)

Keliling panggul : 87 cm (N : 80 – 90)

Kebutuhan

Penjelasan tentang keadaan ibu saat ini dan tentang

hyperemesis, gravidarum

Pemenuhan cairan untuk mencegah dehidrasi

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Dx : Ny. “Y” GIP00000 UK 10 minggu intrauterin dengan hyperemesis

gravidarum tingkat I

Ds : Ibu mengatakan bahwa ini hamil yang pertama dengan umur kehamilan

+ 2 bulan dan ibu mengeluh badannya terasa lemas nafsu makan tidak

ada sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati dan mual muntah yang

sering.

Do : Keadaan umum : lemah

TTV TD : 100/70 mmHg TB : 160 cm

N : 92 x/menit BB sebelum hamil : 40 kg

S : 37 0C BB saat hamil : 40 kg

RR : 21 x/menit Lila : 24 cm

- Hyperpigmentasi areola mamae

- Wajah agak pucat

- Turgor kulit agak menurun

- Mukosa bibir agak kering

- Nyeri tekan pada ulu hati

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL

Dx potensial : - Dehidrasi

- Malnutrisi

Page 21: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA

Konsultasi dan kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam memberikan therapy.

V. INTERVENSI

Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 30 menit

diharapkan ibu mengerti dan melaksanakan penjelasan dari bidan

tentang hyperemesis gravidarum.

Kriteria hasil : - Ibu mengerti keadaannya sekarang

- Ibu mengerti penjelasan dari bidan tentang hyperemesis

gravidarum

- Ibu mampu mengulang penjelasan dari bidan dan mampu

dan mau menjalankan saran atau anjuran bidan

1. Lakukan pendekatan terapeutik

R / Agar terjalin kerjasama yang kooperatif antara tenaga kesehatan

(bidan, perawat) dengan ibu.

2. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini

R / Mengurangi kecemasan ibu terhadap kondisi dirinya akan janin yang

dikandungnya

3. Sarankan pada ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas

ataupun pekerjaan yang berat

R / Menjaga kondisi ibu dan janin.

4. Sarankan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering

R / Agar kebutuhan nutrisinya tercukupi dan terpenuhi.

5. Libatkan suami dan keluarga dalam kehamilan ibu saat ini

R / Untuk memberikan dukungan dan motivasi pada ibu.

6. Sarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun tidur dan

minum air hangat

R / Agar ibu tidak merasa pusing dan mengurangi rasa mual.

7. Anjurkan ibu untuk tidak makan-makanan yang berbau tajam

R / Mengurangi rasa mual dan muntah.

Page 22: ASKEB hyperemesis (Wulandari)

8. Anjurkan ibu untuk banyak minum air hangat

R / Untuk mengganti cairan tubuh yang keluar.

9. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam pemberian therapy

R / untuk tindakan pemberian therapy lebih lanjut.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 02 Agustus 2010 Jam : 09.15 WIB

1. Melakukan hubungan dan pendekatan terapeutik dengan ibu, sehingga ibu

merasa tenang saat dimintai keterangan

2. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini bahwa pada saat ini ibu

mengalami kehamilan dengan gangguan hyperemesis gravidarum

3. Menyarankan ibu untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas atau

pekerjaan yang berat. Supaya ibu lebih rileks dan mengurangi stres

4. Menyarankan ibu untuk makan dengan porsi sedikit tapi sering supaya

kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi

5. Melibatkan suami dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada

ibu karena ibu membutuhkan pengertian emosional, konseling, serta

perhatian lebih. Dukungan dari suami dan keluarga berpengaruh dalam

proses mengembalikan kestabilan emosional ibu atas kecemasan dan

kekhawatiran terhadap kehamilannya.

6. Menyarankan ibu untuk tidak langsung beraktivitas setelah bangun tidur

dan disarankan minum air hangat supaya tidak ada rasa pusing dan mual

7. Menganjurkan ibu untuk tidak makan-makanan yang berbau tajam untuk

menekan dan meminimalisir rasa ingin mual dan muntah.

8. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air hangat sesuai kesukaan ibu

guna untuk mengganti cairan tubuh yang keluar

9. Berkolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam pemberian therapy yaitu :

- Clast 3 x 1

- Anvomer B6 3 x 1

- Folapsus 1 x 1

- Lapicef 3 x 1