ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

32
Pekan Biasa IX St. Yustinus; St. Simeon; St. Yohanes Storey “B ukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama- Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Renungan A lkisah, tiga anak domba sibuk membuat rumahnya masing-masing. Dua anak domba membuat rumah dari jerami. Cepat selesai memang. Yang satu membuat rumah dari batu. Lama selesainya. Dan dengan susah payah. Suatu hari serigala mendekati rumah mereka hendak memangsa anak domba itu. Dua anak domba bersembunyi di rumah jerami mereka. Serigala itu meniup dengan sekuat tenaga dan rumah jerami pun berantakan. Dua anak domba itu lari terbirit- birit menuju rumah batu milik anak domba yang lain. Serigala mengejar mereka. Serigala meniup dengan sekuat tenaga. Namun, rumah batu itu tetap kokoh melindungi ketiga anak domba. Membangun rumah kehidupan yang kokoh pasti memerlukan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh. Tidak cukup dengan kata-kata, namun dengan perbuatan yang nyata. Sekarang ini banyak orang pandai, namun kurang tahan uji. Begitu menghadapi kesulitan berat, sering cepat putus asa. Sabda Tuhan adalah sabda kebenaran. Mereka yang mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan membangun hidup berdasarkan kekuatan yang dapat diandalkan, bahkan ketika ada badai kehidupan. Tuhan, ajarilah aku membangun rumah kehidupan yang kokoh berdasarkan sabda- Mu. Ajarilah aku untuk melaksanakan sabda-Mu. Amin. Bacaan I : Ul 11:18.26-28.32 Mazmur : 31:2-3a.3bc-4.17.25; R:3b Bacaan II : Rm 3:21-25a.28 Bacaan Injil : Mat 7:21-27 Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” Minggu, 01 Juni 2008

description

ZIARAH BATIN 2008 (PENERBIT OBOR)

Transcript of ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Page 1: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pekan Biasa IX St. Yustinus; St. Simeon; St. Yohanes Storey

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga,

melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Renungan

Alkisah, tiga anak domba sibuk membuat rumahnya masing-masing. Dua anak domba membuat rumah dari jerami. Cepat selesai memang. Yang satu membuat rumah dari batu.

Lama selesainya. Dan dengan susah payah. Suatu hari serigala mendekati rumah mereka hendak memangsa anak domba itu. Dua anak domba bersembunyi di rumah jerami mereka. Serigala itu meniup dengan sekuat tenaga dan rumah jerami pun berantakan. Dua anak domba itu lari terbirit-birit menuju rumah batu milik anak domba yang lain. Serigala mengejar mereka. Serigala meniup dengan sekuat tenaga. Namun, rumah batu itu tetap kokoh melindungi ketiga anak domba.

Membangun rumah kehidupan yang kokoh pasti memerlukan kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh. Tidak cukup dengan kata-kata, namun dengan perbuatan yang nyata. Sekarang ini banyak orang pandai, namun kurang tahan uji. Begitu menghadapi kesulitan berat, sering cepat putus asa. Sabda Tuhan adalah sabda kebenaran. Mereka yang mendengarkan dan melaksanakan sabda Tuhan membangun hidup berdasarkan kekuatan yang dapat diandalkan, bahkan ketika ada badai kehidupan.

Tuhan, ajarilah aku membangun rumah kehidupan yang kokoh berdasarkan sabda-Mu. Ajarilah aku untuk melaksanakan sabda-Mu. Amin.

Bacaan I : Ul 11:18.26-28.32Mazmur : 31:2-3a.3bc-4.17.25; R:3bBacaan II : Rm 3:21-25a.28Bacaan Injil : Mat 7:21-27

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak roboh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Minggu, 01 Juni 2008

Page 2: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: “Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam

pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh

Bacaan I : 2Ptr 1:1-7Mazmur : 91:1-2.14-15ab.15c-16; R:2bBacaan Injil : Mrk 12:1-12

dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.

St. Erasmus; St. Marselinus dan Petrus; St. Nicephorus dari Konstantinopel; Para martir dr Lyon

Senin, 02 Juni 2008

Renungan

Ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka tidak bisa diberi kepercayaan. Ketika mereka diminta bertanggung jawab, mereka menghindar. Ada yang — anehnya — malahan

marah atau justru berbuat jahat kepada orang yang meminta pertanggungjawaban mereka. Ada yang lari dari tanggung jawab. Dan kemudian mereka meneruskan hidup seolah-olah tidak ada apa-apa.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab? Nilai seseorang tidak terutama ditentukan dari apa yang dimilikinya, namun dari tanggung jawabnya. Seorang pimpinan dihormati bukan karena kedudukannya, namun bagaimana ia menjalankan tanggung jawabnya sebagai pimpinan. Seorang pribadi mempunyai nilai karena bisa dipercaya dan mampu bertanggung jawab. Kalau ada kesalahan dan kekurangan, mereka akan tetap bertanggung jawab. Mereka tidak akan lari dari tanggung jawab seberat apa pun.

Tuhan, ajarilah aku menjadi orang yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Amin.

Page 3: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pw St. Carolus Lwanga dkk; Sta. Klotilda; St.

Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.

Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” Tetapi Yesus

Renungan

Seseorang berniat membayar semua pajak sesuai peraturan yang ada. Petugas pajak sampai bingung. “Apa bapak sungguh mau membayar semua kewajiban pajak bapak?” Di negara

kita jumlah pembayar pajak semakin bertambah. Namun, lebih banyak lagi yang tidak membayar pajak. Ada berbagai alasan. Ada yang tidak mau membayar karena ingin untung lebih banyak. Ada yang merasa membayar pajak tidak ada gunanya. Ada yang khawatir uang pajak malahan hilang dikorupsi.

Kita sendiri bagaimana? Selain pajak, dalam kehidupan kita juga ada banyak kewajiban. Apakah kita mau memenuhi berbagai kewajiban kita dengan tulus? Apakah kita dengan suka rela menjalankan kewajiban kita? Atau kita malahan mencari-cari alasan untuk menghindari kewajiban kita? Menjalankan kewajiban itu tanggung jawab yang tidak selalu mudah dilaksanakan. Namun, percayalah bahwa menjadi orang yang dapat memenuhi kewajiban membuat hidup kita lebih bernilai.

Tuhan, ajarilah aku mendahulukan kewajiban daripada hak. Amin.

Bacaan I : 2Ptr 3:12-15a.17-18Mazmur : 90:2.3-4.10.14.16; R:1 Bacaan Injil : Mrk 12:13-17

mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah kemari suatu dinar supaya Kulihat!” Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.

Selasa, 03 Juni 2008

Page 4: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya

kepada-Nya, “Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga.

Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah

Bacaan I : 2Tim 1:1-3.6-12Mazmur : 123:1-2a.2bcd; R:1aBacaan Injil : Mrk 12:18-27

mereka semua, perempuan itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristrikan dia.”Jawab Yesus kepada mereka: “Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya, Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!”

St. Fransiskus Caracciolo; St. Kuirinus;B. Yakobus dr Viterbo

Rabu, 04 Juni 2008

Renungan

Alkisah, ketika Allah lewat suatu desa, seluruh desa terasa lebih hidup. Ketika Allah mampir di suatu rumah, di sana ada kegembiraan. Allah yang ada dalam hati manusia membuat manusia

lebih bijaksana dan bahagia. Allah memberi harapan dan kekuatan. Allah menghapus air mata kesedihan. Allah mendamaikan orang yang berselisih. Allah menyembuhkan orang sakit. Allah adalah Allah orang hidup.

Mungkinkah kita mengalami Allah yang demikian? Apakah Allah sungguh hidup dan ada? Apakah Allah sungguh bekerja? Kebaikan Allah diwujudkan lewat tangan-tangan sesama. Sering kebaikan Allah itu kita alami lewat orang-orang di sekitar kita. Mungkin juga Allah ingin menggunakan kita untuk menyalurkan kebaikan-Nya kepada orang-orang. Allah hidup dan hadir dalam diri manusia yang percaya akan kebaikan-Nya dan mau meneruskannya kepada sesama.

Tuhan, berikanlah kepadaku hati yang peka untuk mampu melihat dan mengalami kebaikanmu lewat sesama. Amin.

Page 5: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Renungan

Seandainya seluruh kehendak Tuhan disingkat dengan satu kata saja, maka isinya adalah “kasih”. Yang terpenting adalah kasih. Kita diundang untuk saling mengasihi. Untuk siapa kasih itu?

Untuk seluruh ciptaan Tuhan: sesama, alam semesta, hewan, tumbuhan, ya semuanya. Percayakah kita akan Tuhan? Kalau ya, mulailah mengasihi sesama, alam semesta, hewan,

dan tumbuhan, karena di situlah Tuhan hadir. Tuhan hanya akan diakui keberadaan-Nya kalau kita saling mengasihi. Di mana ada cinta kasih, di situ Tuhan hadir. Bagaimana kalau kita tidak atau belum mengasihi? Bertobatlah dan berubahlah! Mulailah mengasihi seluruh ciptaan Tuhan sekarang juga. Bukan hanya ketika segala sesuatu lancar dan menyenangkan, namun juga ketika kita menghadapi berbagai kesulitan. Dan, rasakanlah betapa indahnya kehidupan kita.

Tuhan, jadikanlah aku pembawa KASIH! Bukan hanya dalam situasi yang mudah, namun juga dalam situasi yang sulit dan berat. Amin.

Pw St. Bonifasius;St. Ferninandus Constante

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi

jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama

Bacaan I : 2Tim 2:8-15Mazmur : 25:4bc-5ab.8-9.10.14; R:Bacaan Injil : Mrk 12:28b-34

daripada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama daripada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Kamis, 05Juni 2008

Page 6: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa

Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah

Renungan

Tuhan bisa hadir di mana-mana dan dalam diri siapa saja. Alangkah hebat dan dahsyat Tuhan kita. Tuhan tidak hanya tinggal di surga ”nun jauh di sana”. Tuhan hadir dalam kehidupan kita

sehari-hari. Tuhan bisa hadir dalam alam semesta, hewan, dan tumbuhan. Tuhan juga bisa hadir lewat sesama kita, mungkin anak kita, mungkin pimpinan kita, mungkin teman kita, mungkin juga musuh kita.

Apakah kita sudah mengalami kehadiran Tuhan? Apakah kata-kata, sikap, dan tindakan kita ikut menghadirkan Tuhan? Kita semua diutus untuk menghadirkan Tuhan lewat hidup kita bagi sesama.

Tuhan, ajarilah agar aku bisa memahami misteri-Mu dan mengagumi kebesaran-Mu. Ajari aku merasakan kehadiran-Mu dalam hidup ini. Amin.

Bacaan I : 2Tim 3:10-17Mazmur : 119:157.160.161.165.166.168; R:165aBacaan Injil : Mrk 12:35-37

kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?” Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.

St. Norbertus; St. Filipus

Jumat, 06 Juni 2008

Page 7: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Sta. Anna dari Bartolomeus

Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah

panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam

Renungan

Berhati-hatilah terhadap para pemuka agama yang kelihatan saleh, sering berdoa, dan menyampaikan kata-kata yang indah. Begitu kira-kira isi kutipan di atas bila diterjemahkan

dalam konteks masa kini. Hati-hatilah juga dengan orang-orang yang hampir seluruh hidupnya diisi dengan kegiatan keagamaan. Apakah mereka ini yang dituding oleh Tuhan justru menjadi sumber kesesatan? Betulkah?

Sebaiknya kita tidak mulai menuding, tetapi merenung. Apakah hidupku menjadi sumber sukacita meskipun aku hanya melakukan tindakan-tindakan kecil saja seperti si janda miskin? Kita dapat memberi bukan hanya ketika kita sudah berlebih. Kita bahkan bisa memberi dari kekurangan kita. Jangan sampai kita memberi banyak, tetapi penuh kepalsuan.

Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu yang telah memberikan pilihan sikap hidup untuk menjadi kaum farisi atau janda miskin. Semoga aku pandai memilih yang benar. Amin.

Bacaan I : 2Tim 4:1-8Mazmur : 71:8-9.14-15ab.16-17.22; R:15abBacaan Injil : Mrk 12:38-44

peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Sabtu, 07Juni 2008

Page 8: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya:

“Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka

Renungan

Pernah melihat atau membaca cerita “MOWGLI”? Cerita ajaib yang terjadi di negeri dongeng. Anak manusia dipelihara oleh serigala, dan kemudian diantar pulang oleh macan kumbang dan

beruang. Ajaib! Seandainya saja hal ini terjadi dalam dunia nyata kita sehari-hari! Mungkinkah kita bisa saling percaya, saling menerima, saling mengasihi sehingga anak manusia pun digambarkan bisa disusui oleh serigala?

Alangkah indahnya dunia ini kalau kita bisa membangun masyarakat yang saling percaya! Maka, kita tidak akan membuat kotak-kotak yang membatasi pergaulan antarmanusia dalam masyarakat. Kita tidak akan berkata lagi: ini kelompokku dan itu kelompokmu. Kita akan lebih mudah menerima orang-orang, termasuk yang berbeda dengan kita. Maka, Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kita.

Tuhan, mempercayai itu anugerah, dipercaya juga rahmat. Berkatilah semua orang yang ada di sekitarku agar tidak ada saling curiga satu sama lain. Amin.

Bacaan I : Hos 6:3-6Mazmur : 50:1.8.12-13.14-15; R:23bBacaan II : Rm 4:18-25Bacaan Injil : Mat 9:9-13

kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Pekan Biasa XSt. William; Sta. Maria Drozte zu Vishering

Minggu, 08 Juni 2008

Page 9: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

St. Primus dan St. Felicianus; St. Efrem;Sta. Sesilia; Sta. Maria Taigi; B. Yosef de Anchieta

Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-

Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah

Bacaan I : 1Raj 17:1-6Mazmur : 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:2Bacaan Injil : Mat 5:1-12

orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”

Senin, 09 Juni 2008

Renungan

Kata siapa berbahagia itu sulit? Kalau kita sungguh mau membaca sabda bahagia di atas dan merenungkannya maka kita akan menyadari bahwa kebahagiaan itu sesuatu yang mungkin

terjadi, bahkan lewat berbagai kesulitan. Ada berbagai jalan untuk menjadi bahagia. Jadilah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, jadilah orang yang murah hati, jadilah orang yang suci hatinya, maka kebahagiaan itu akan datang. Bahkan, orang yang miskin dan berduka pun akan dihibur. Kebahagiaan juga masih akan datang ketika kita mengalami berbagai kesulitan.

Dengan demikian, kebahagiaan itu ada di depan pintu kita. Tinggal membuka pintu dan meraihnya. Kebahagiaan itu sesuatu yang mungkin kita alami. Tuhan sudah menunjukkan bahwa ada banyak jalan untuk mengalami kebahagiaan.

Tuhan, bukalah mata hatiku agar aku dapat mengenali kebahagiaan yang sudah Kausediakan bagiku. Amin.

Page 10: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada

lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu

Renungan

Biasanya kita berpikir bagaimana kita menjadi garam bagi orang lain. Silakan saja. Namun, jangan hanya berpikir menjadi garam untuk mengasinkan orang lain. Maukah mengubah diri

menjadi garam lebih dahulu?Pernahkah terpikir bagaimana cara menjadi garam? Mudah sekali. Yang paling utama harus

dimiliki untuk menjadi garam adalah kerelaan berubah! Karena garam itu asalnya dari air laut yang dijemur supaya kering dan dibolak-balik supaya berubah menjadi garam. Jadi apakah Anda siap menjadi garam? Siap berubahkah Anda? Siapkah Anda meninggalkan kehidupan anda yang lama dan menjadi pribadi baru yang sudah diubah? Perubahan dalam masyarakat hanya akan terjadi bila ada banyak orang yang mau mulai mengubah dunia dengan mulai mengubah dirinya sendiri lebih dahulu.

Tuhan, menjadi garam bukan hanya sekadar mengasinkan, tetapi yang terutama adalah diri sendiri mau berubah. Bantulah aku agar sanggup berubah. Amin.

Bacaan I : 1Raj 17:7-16Mazmur : 4:2-3.4-5.7-8; R:7aBacaan Injil : Mat 5:13-16

meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.”

St. Hendrikus Balzano

Selasa, 10 Juni 2008

Page 11: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pw St. Barnabas, Rasul

“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang

mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa

Bacaan I : Kis 11:21b-26; 13:1-3Mazmur : 98:1, 2-3ab, 3c-4,5-6,Bacaan Injil : Mat 10:7-13

baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.”

Rabu, 11 Juni 2008

Renungan

Yesus memberi kuasa kepada murid-murid-Nya untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit. Apakah itu hanya terjadi pada zaman Kristus dahulu? Tidak. Bahkan, pada

masa ini banyak orang yang mendapat kuasa dari Yesus untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit dalam nama-Nya.

Hal ini menunjukkan kasih-Nya yang begitu besar kepada umat-Nya. Kita sebagai umat pilihan-Nya patut bersyukur mendapatkan anugerah kasih dari-Nya. Ada rupa-rupa karunia dan karisma yang Tuhan berikan kepada masing-masing kita. Semua itu bukan untuk berbangga diri atau membuat kita sombong. Sebab kita hanyalah perpanjangan tangan kasih Tuhan bagi dunia ini. Yesus mengingatkan kita, “Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma” (Mat. 10:8b).

Tuhan Yesus, terima kasih atas kebaikan dan kasih setia-Mu. Pergunakanlah aku sebagai alat-Mu, seumur hidupku. Amin.

Page 12: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan

ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas

Renungan

Ada seorang pemarah yang ngeri membaca teks tersebut di atas. “Wah, aku bakal masuk neraka karena aku sering marah-marah.” Lalu, dia mulai merenung mengapa dalam kehidupan ini lebih

mudah memilih marah daripada berdamai. Lebih mudah menuduh orang lain dan membenarkan diri sendiri. Lebih mudah menunjuk orang dengan satu jari telunjuk padahal kalau dia sadari empat jari yang lain menunjuk dirinya sendiri. Mengapa?

Manusia sebenarnya lebih ingin berdamai daripada bertengkar, lebih memilih punya teman daripada punya musuh. Lalu mengapa ada orang yang lebih memilih marah dan menilai orang lain negatif? Mengapa tidak memilih untuk menerima dan memberikan banyak toleransi kepada orang lain? Maka, manusia harus kembali ke hati nuraninya sendiri, kembali ke fitrahnya – keadaan awal saat Allah menciptakan alam semesta beserta isinya baik adanya –hidup rukun dan damai. Maukah kita ikut membangun dunia yang dikehendaki Allah sedari mula?

Tuhan, jadikan aku menjadi pembawa damai jika terjadi perselisihan dan kebencian. Amin.

Bacaan I : 1Raj 18:41-46Mazmur : 65:10abcd.10e-11.12-13; R:2aBacaan Injil : Mat 5:20-26

mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.”

St. Yohanes Fakundus; B. Yolenta;B. Laurensius Maria Salui

Kamis, 12 Juni 2008

Page 13: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pw St. Antonius dari Padua

“Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang

memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzina dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau,

Renungan

Berzina ternyata menyangkut hati. Bukan sekadar masalah hukum. Ada orang bertanya, seandainya ada sepasang manusia yang sungguh saling mencintai dan mereka memadu kasih

sungguh bukan karena nafsu, melainkan sungguh karena ada cinta dan kasih yang berkobar-kobar, apakah mereka berzina kalau mereka belum mempunyai surat nikah yang sah? Apakah perzinaan ditentukan surat dan status hukum? Bagaimana kalau suami istri sudah sah secara hukum, namun justru tidak saling mencintai lagi?

Masih ada pertanyaan: apa gunanya Sakramen Pernikahan? Jawabnya, Sakramen Pernikahan adalah sebuah tanda, bahwa mulai saat itu ada pengakuan, ada penghargaan terhadap kasih yang terjadi antara sepasang manusia. Kasih yang dapat mereka ungkapkan dengan sepenuhnya dan dengan penuh kegembiraan tanpa perlu ada yang disembunyikan. Dengan demikian, Sakramen Pernikahan merupakan salah satu bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap cinta.

Tuhan, ajarilah aku untuk sungguh menghormati dan menghargai cinta dan kasih yang telah Kauanugerahkan kepadaku. Amin.

Bacaan I : 1Raj 19:9a.11-16Mazmur : 27:7-8a.8b-9abc.13-14; R;8bBacaan Injil : Mat 5:27-32

penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan istrinya harus memberi surat cerai kepadanya. Tetapi Aku berkata kepadamu, Setiap orang yang menceraikan istrinya kecuali karena zina, ia menjadikan istrinya berzina; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zina.”

Jumat, 13 Juni 2008

Page 14: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu,

melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun

Bacaan I : 1Raj 19:19-21Mazmur : 16:1-2a.5.7-8.9-10; R:5aBacaan Injil : Mat 5:33-37

demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.”

St. Metodius; B. Gerardus

Sabtu,14 Juni 2008

Renungan

Banyak orang yakin kebenaran harus dijunjung tinggi. Kebenaran harus ditegakkan dan diperjuangkan. Namun, ada juga orang yang tidak berani atau takut membela kebenaran

secara nyata dengan berbagai alasan. Ada yang karena takut rezekinya berkurang. Ada yang takut dimusuhi dan dikucilkan. Ada yang takut akan dipersulit hidupnya.

Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah selain meyakini kebenaran, kita juga berani membelanya dengan risiko apa pun? Atau kita masih menghitung-hitung risiko yang akan kita tanggung. Kalau risikonya tidak ada atau dapat kita hadapi, barulah kita berani memperjuangkan kebenaran. Atau kita termasuk orang yang berani membela kebenaran apa pun risikonya?

Tuhan, kadang kebenaran itu sangat sulit diperjuangkan. Berilah aku keberanian untuk selalu memperjuangkan kebenaran di muka bumi ini. Amin.

Page 15: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pekan Biasa XI; St. Vitus; St. Modestus dan Sta. Kresensa; Sta. Paola Gambara Cota; Sta. Germana Cousin

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan telantar seperti

domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan un-tuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan

Renungan

Tuaian banyak, pekerja sedikit. Ini agaknya berlaku di semua bidang kehidupan, bukan hanya di gereja. Sebetulnya tuaian itu sama banyaknya dengan pekerjanya. Cuma masalah paling

utama adalah banyak orang yang tidak mau menjadi pekerja, maunya menjadi tuaian. Orang lebih memilih untuk dilayani daripada melayani.

Mencari orang yang mau sungguh bekerja dengan sepenuh hati sangat sulit, apalagi tanpa pamrih dan tanpa upah. Kita sungguh menghormati orang-orang yang mau melayani orang lain tanpa pamrih, melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Alangkah indahnya ketika ada kebutuhan, lalu orang-orang terbaik dan profesional di bidangnya masing-masing akan turun dan terjun membantu sehingga semuanya berjalan dengan sangat baik dan sukses. Mereka adalah pekerja sosial yang tulus dan murah hati, yang rela membagikan anugerah dan berkat Allah yang mereka terima kepada sesama secara cuma-cuma.

Tuhan, gerakkan aku untuk lebih ingin melayani daripada dilayani. Amin.

Bacaan I : Kel 19:2-6aMazmur : 100:2.3.5; R:3cBacaan II : Rm 5:6-11Bacaan Injil : Mat 9:36—10:8

Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

Minggu, 15 Juni 2008

Page 16: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu:

Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak

Bacaan I : 1Raj 21:1-16Mazmur : 5:2-3.5-6.7; R:2bBacaan Injil : Mat 5:38-42

mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.”

Sta. Yulita dan Cyriacus; Sta. Lutgardis; St. Yohanes Fransiskus Regis

Senin, 16 Juni 2008

Renungan

Ada cerita tentang seorang guru yang rumahnya kemasukan maling. Ketika guru itu bangun dan tahu bahwa maling masuk ke rumahnya, guru tersebut melepaskan bajunya dan baju tersebut

juga diberikan kepada maling tersebut. Cerita ini agaknya terjadi di surga, tidak mungkin terjadi di dunia. Mana ada orang seperti

guru ini di dunia? Misal, seorang suami yang tetap sabar dan menerima istri yang cerewet serta setiap hari mengolok-olok suaminya yang dinilai tidak mampu melakukan apa pun. Atau seorang ibu yang tetap menerima anaknya, menengok anaknya yang masuk penjara karena melakukan kejahatan.

Atau seorang karyawan yang memahami atasannya yang sangat galak dan sering marah-marah. Apa yang membuat keajaiban cerita di atas itu betul-betul ada? Jawabnya itu karena CINTA. Cintalah yang membuat orang mampu memberikan pipi kanannya ketika ditampar pipi kirinya. Semua itu adalah contoh kehidupan bagaimana orang tetap mampu mencintai dan menghormati, bahkan ketika mengalami kepahitan hidup.

Tuhan, alangkah suatu rahmat dan berkat bila Kauanugerahi aku hati yang sungguh berlumur CINTA, bahkan ketika hidup terasa pahit. Amin.

Page 17: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

St. Gregorius Barbarigo

“Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku

berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila

Renungan

CINTA yang sungguh CINTA adalah murni, tidak pandang bulu, dan berlaku untuk semua makhluk hidup dan semua hal. Sangat mudah membalas cinta. Sangat mudah mencintai

orang-orang yang baik dan menyenangkan. Sangat mudah mencintai teman-teman terbaik kita. Sangat mudah mencintai mereka yang mencintai kita.

Namun, kiranya sangat sulit untuk mencintai mereka yang melukai kita. Sangat sulit mencintai musuh atau orang yang kita anggap jahat terhadap kita. Bagaimana mungkin membalas kejahatan atau keterlukaan dengan cinta? Bagaimana mungkin berdoa untuk orang yang membuat hidup kita menderita? Kita kagum dengan para suami-istri yang tetap berusaha saling mencintai meskipun ada luka dan kekecewaan. Kita kagum dengan orangtua yang tetap mencintai anak-anaknya. Bahkan, ketika anak-anaknya membalas kebaikan orangtua dengan penderitaan. Bagaimana denga anda?

Tuhan, alangkah indahnya dunia ketika manusia masih mau mencintai, bahkan di saat ada kekecewaan dan penderitaan. Teguhkanlah hatiku untuk tetap mencintai. Amin.

Bacaan I : 1Raj 21:17-29Mazmur : 51:3-4.5-6a.11.16; R:lh.3aBacaan Injil : Mat 5:43-48

kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.”

Selasa, 17 Juni 2008

Page 18: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena

jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau men-canangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku ber-kata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-

Bacaan I : 2Raj 2:1.6-14Mazmur : 31:20.21.24; R:25Bacaan Injil : Mat 6:1-6.16-18

tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamar-mu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu....

Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

St. Leontinus, St. Hipatius dan St. Teodulus

Rabu, 18 Juni 2008

Renungan

Dalam sebuah perjalanan, sebuah keluarga melihat mobil truk penuh dengan tebu sedang berhenti. Anak-anak merengek minta tebu tersebut. Sang ayah pun mendekati sopir truk itu

dan bertanya apakah bisa membeli tebu untuk anak-anak. Sopir truk tersebut langsung naik ke atas truknya dan mencarikan beberapa batang tebu. Dia bahkan bertanya apakah mau dikupas sekalian. Sopir lalu menuju ke salah satu rumah penduduk untuk meminjam pisau besar. Sopir itu dengan gembira mengupas batang-batang tebu tersebut sehingga siap dinikmati. Ketika selesai, sang ayah menyodorkan uang, tetapi dia tidak mau menerima.

Terlihat betapa tulus dan bersuka cita sopir truk ini ketika tahu bahwa tebunya bakal dinikmati dengan gembira. Anak-anak sangat senang dan punya pengalaman baru: minum air tebu langsung dari batang tebunya. Dalam hati, keluarga itu menangis terharu. Mereka percaya kiamat masih jauh karena masih sangat banyak orang-orang baik, yang menolong orang lain tanpa pamrih.

Tuhan, terima kasih karena masih banyak orang di dunia ini yang mau berbuat baik tanpa pamrih. Ganjarilah mereka dengan rahmat yang mereka butuhkan. Amin.

Page 19: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

St. Romualdus; St. Gervasius dan Protasius;Sta. Yuliana Falconieri

“Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah.

Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini

Renungan

Kita mungkin bingung kalau dikatakan: Tuhan tahu apa yang kita perlukan sebelum kita minta. Bukankah ada ayat lain yang mengatakan bahwa ketuklah maka pintu akan dibukakan dan

mintalah maka akan diberikan kepadamu.Mana yang benar? Tuhan Mahatahu maka kita tidak perlu minta? Atau justru harus kita minta

supaya diberi? Kedua ayat itu tidak ada yang salah. Tuhan itu tahu betul bahwa manusia itu bermacam-

macam tingkah dan lakunya. Ada yang cerewet dan kalau berdoa panjang sekali dan minta segala hal. Ada juga yang pendiam dan tidak mampu mengungkapkan apa yang sungguh ada di dalam hatinya dalam bentuk doa. Kedua-duanya akan tetap diberi yang terbaik oleh Tuhan. Percayalah. Yang cerewet dan doanya banyak akan diberi. Yang pendiam dan tidak bisa berdoa banyak pun akan diberi. Bukankah Tuhan kita adalah Tuhan yang luar biasa?

Tuhan, betapa aku tak henti-hentinya terpesona akan diri-Mu yang luar biasa. I love you, Tuhan. So much. Amin.

Bacaan I : Sir 48:1-14Mazmur : 97:1-2.3-4.5-6.7; R:12aBacaan Injil : Mat 6:7-15

makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Kamis, 19 Juni 2008

Page 20: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan

pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Bacaan I : 2Raj 11:1-4.9-18.20Mazmur : 132:11-12.13-14.17-18; R:13Bacaan Injil : Mat 6:19-23

Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”

St. Silverius, Paus

Jumat, 20 Juni 2008

Renungan

Salah satu pertanyaan penting: apakah kita tidak usah bekerja keras mengumpulkan uang di dunia ini untuk kehidupan kita sehari-hari? Agaknya bukan. Mengumpulkan harta duniawi

juga penting, tetapi janganlah dalam rangka mengumpulkan harta duniawi ini kita lupa dan lantas menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Apalagi kalau kemudian kita menjadi jahat.

Sebenarnya harta yang paling berharga adalah kalau kita mempunyai hati nurani yang bersih dan selalu membimbing kita ke kehidupan yang lebih baik. Itulah harta yang tak akan habis dicuri atau dimakan ngengat atau dirusak karat. Mari kita berusaha dengan sungguh agar kita menjadi kaya dalam kebaikan, kemurahan hati, pengampunan, dan cinta kasih.

Tuhan, jangan biarkan aku melekat pada harta duniawi. Ajarilah aku menjadi kaya dalam cinta kasih. Amin.

Page 21: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pw St. Aloysius Gonzaga

“Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang

seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.

Karena itu Aku berkata kepadamu: Jangan-lah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu khawatir akan

Renungan

Agaknya bukan hal yang mudah untuk tidak khawatir, apalagi di zaman sekarang. Justru semakin lama, kehidupan ini semakin mengkhawatirkan. Hidup terasa makin sulit. Lalu, bagaimana

caranya supaya tidak menjadi khawatir? Apa yang kita lakukan? Pertama, bersyukurlah selalu atas apa yang sudah kita miliki dan dapatkan. Kedua, percayalah

sungguh akan penyelenggaraan ILAHI. Percayalah bahwa Tuhan selalu bekerja tepat pada waktunya! Tidak pernah terlalu cepat, tidak juga terlambat. TEPAT PADA WAKTUNYA!

Tuhan, bisa percaya dan bisa selalu bersyukur adalah suatu rahmat bagiku. Ingatkanlah aku untuk selalu bersyukur kepada-Mu. Amin.

Bacaan I : 2Taw 24:17-25Mazmur : 89:4-5.29-30.31-32.33-34; R:29aBacaan Injil : Mat 6:24-34

pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu khawatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di Surga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan di tambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Sabtu, 21 Juni 2008

Page 22: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka

dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah

Renungan

Ayat-ayat di atas berbicara tentang keberanian. Keberanian untuk apa? Keberanian untuk membela kebenaran!!! Dalam film “The Last Samurai”, diceritakan tentang keberanian seorang

samurai yang tahu bahwa lebih aman kalau menyerah dan tunduk kepada pemerintah baru yang tidak adil karena tidak mungkin melawan ribuan tentara bersenjata api dengan ratusan orang yang hanya bersenjatakan pedang. Tapi, samurai ini memilih untuk tidak menyerah dan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk membela kebenaran yang dia yakini. Bahkan, musuhnya pun akhirnya dengan hormat mengakui bahwa samurai ini adalah orang terhormat yang sampai akhir hidupnya berani membela kebenaran yang diyakininya.

Dewasa ini banyak orang begitu mudah membolak-balikkan kebenaran demi kenyaman diri. Orang pintar memplintirnya dan orang bodah membuatnya buta. Di sinilah Yesus berharap banyak pada kita untuk berani menjadi saksi kebenaran, sekalipun nyawa taruhannya.

Sering aku takut dan ikut arus saja dalam kehidupan ini, meskipun suara hatiku menentang. Berilah aku kekuatan untuk berani membela kebenaran yang aku yakini. Amin.

Bacaan I : Yer 20:10-13Mazmur : 69:8-10.14.17.33-35; R:14cBacaan II : Rm 5:12-15Bacaan Injil : Mat 10:26-33

burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barang siapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di surga.”

Pekan Biasa XII; St. Paulinus dari Nola; St. Thomas Moore; Sta. Yulia Billiart; St. Albanus; St. Yohanes Fischer

Minggu, 22 Juni 2008

Page 23: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

St. Yosef Kafasso ; Sta. Etheldreda

“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai

untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau

Renungan

Kadang ada orang yang senang kalau kita bisa menuding orang lain dan semua kekurangannya. Kita mudah melihat keburukan orang lain dan payahnya kita sering merasa bahwa kita benar.

Padahal, coba lihat, kalau telunjuk kita sedang menuding ke depan maka empat jari kita yang lain tertekuk dan menuding ke diri kita sendiri.

Setiap orang sebetulnya punya kebenarannya sendiri terhadap apa yang dia lakukan. Maukah kita melihat melalui kacamata orang lain sehingga kita bisa melihat kebenaran orang lain juga? Maukah kita mencoba memahami, mengampuni, dan memberi kesempatan kepada orang lain?

Tuhan, berilah aku hati yang penuh belas kasih terhadap orang lain. Amin.

Bacaan I : 2Raj 17:5-8.13-15a.18 Mazmur : 60:3.4-5.12-13; R:7bBacaan Injil : Mat 7:1-5

Senin, 23 Juni 2008

ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Page 24: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.

Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.” Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya

Bacaan I : Yes 49:1-6Mazmur : 139:1-3.13-14ab.14c-15; R:13bBacaan II : Kis 13:22-26Bacaan Injil : Luk 1:57-66.80

kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

HARI RAYA KELAHIRAN ST. YOHANES PEMBABTIS

Selasa, 24 Juni 2008

Renungan

Kalau saja semua orang bisa melihat masa depan, maka tentu saja mereka tidak akan bertanya-tanya tentang kelahiran seorang anak. Setiap kelahiran pasti atas campur tangan Tuhan.

Tuhan pasti mempunyai rencana dengan setiap makhluk yang lahir di dunia ini sehingga kalau kita sungguh percaya dan pasrah, kita tidak usah takut dengan masa depan kita.

Yang perlu kita lakukan hanyalah menjalani kehidupan ini sebaik-baiknya tanpa takut dan kha-watir. Percayalah bahwa Tuhan sudah mempersiapkan jalan bagi setiap makhluk ciptaan-Nya.

Tuhan, penuhi hatiku dengan rasa percaya bahwa Engkau pasti sudah menyiapkan segala sesuatunya baik bagiku. Amin.

Page 25: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

St. Gulielmus; Sta. Febronia

“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi

sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon

Bacaan I : 2Raj 22:8-13; 23:1-3Mazmur : 119:33.34.35.37.40; R:33aBacaan Injil : Mat 7:15-20

yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi, dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”

Rabu, 25 Juni 2008

Renungan

Sebetulnya, kita semua memiliki kepekaan untuk mengetahui apakah seseorang sungguh orang baik atau mempunyai maksud yang tidak baik. Yang namanya kebaikan atau kejahatan akan

dapat dirasakan atau dilihat dari buah-buahnya. Buah-buahnya dapat dilihat dari kata-kata, sikap, dan perbuatan orang tersebut. Seandainya ada yang tersembunyi atau ditutup-tutupi, suatu saat akan terlihat juga. Yang manis ataupun busuk suatu saat akan tercium juga bau sesungguhnya.

Yesus memperingatkan kita untuk menjadi diri sendiri. Untuk itu, kita perlu mengenal siapa diri kita sesungguhnya, mengenal potensi-potensi yang kita miliki, lalu berusaha mengembangkannya hingga menghasilkan buah yang khas dan orisinal. Sebab akar segala kejahatan adalah kemunafikan, pengingkaran diri sendiri, dan lalu berusaha menjadi diri orang lain, mengembangkan diri semu hingga akhirnya merasa asing dengan diri sendiri, alienasi, dst.

Tuhan, bantulah aku menjadi orang yang baik dan tulus menjadi diriku sendiri. Semoga kebaikan mengalir juga dari kata-kata, sikap, dan perbuatanku. Amin.

Page 26: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan surga,

melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!

Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang

Renungan

Kebaikan seseorang ditentukan bukan terutama dari kata-katanya, melainkan dari perbuatannya. Tidak cukup mengaku baik kalau perbuatannya tidak baik. Tidak cukup bilang sayang kalau

tidak sungguh mengasihi secara konkret. Tidak bisa mengaku orang beriman kalau tingkah laku dan perbuatannya tidak mencerminkan sikap orang yang percaya kepada Tuhan. Namun, perbuatan saja tidak cukup.

Manusia bisa saja dikibuli oleh kata-kata dan perbuatan manis kita, tetapi Tuhan tidak. Tuhan melihat jauh ke dalam hati kita, ke dasar terdalam dari tindakan kita yang kelihatan. Karena itulah, Yesus mengingatkan kita untuk pertama-tama menguatkan dasar hidup kita dengan batu-batu iman seturut kehendak Allah. Sehingga kata dan perbuatan kita benar-benar mencerminkan diri kita sendiri. Dan Tuhan Yesus pun mengenal kita dari buah-buah yang kita hasilkan.

Tuhan, bantulah aku untuk merombak diriku agar dalam waktu yang singkat aku dapat membangunnya kembali di atas cadas iman dan kepribadian yang kokoh. Amin.

Bacaan I : 2Raj 24:8-17Mazmur : 79:1-2.3-5.8.9; R:9bcBacaan Injil : Mat 7:21-29

yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”

Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.

St. Yohanes dan Paulus; Sta. Maria Magdalena FontaineSt. Yohanes Baptista Makado; St. Leo Tanaka dkk

Kamis, 26 Juni 2008

Page 27: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Sta. Emma, St. Cyrilus dari Alexandria

Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit

kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu

Renungan

Betapa kehendak itu bisa menjadi kekuatan! Supaya sesuatu bisa menjadi kenyataan, dibutuhkan kekuatan berkehendak: Aku mau! Untuk menjadi sembuh, langkah pertama adalah sungguh

ingin sembuh. Untuk berhasil, seseorang harus sungguh ingin berhasil. Tentu masih ada usaha dan kerja keras. Tapi, tanpa kekuatan berkehendak, kita tidak akan melangkah ke mana pun.

Tuhan, berilah aku kehendak kuat yang sesuai juga dengan kehendak-Mu. Amin.

Bacaan I : 2Raj 25:1-12Mazmur : 137:1-2.3.4-5.6; R:6aBacaan Injil : Mat 8:1-4

juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”

Jumat, 27 Juni 2008

Page 28: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: “Tuan,

hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkan-nya.” Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang

RenunganKatakan saja sepatah kata! Betapa kata-kata bisa mempunyai kekuatan. Tentu kata-kata yang

mengalir dari kebaikan yang sejati dan diyakini orang yang percaya. Maka, hati-hatilah dengan kata-kata anda. Kata-kata bisa menyembuhkan, tapi juga bisa menyakitkan. Kata-kata bisa membangun,bisa pula menghancurkan. Yesus mengajak kita hari ini untuk menyelaraskan bicara kita dengan iman yang kita miliki dan hanya mengucapkan kata-kata yang menyelamatkan.

Tuhan, urapilah bibirku agar kata-kataku dapat membangun dan menyembuhkan. Amin.

Bacaan I : Rat 2:2-10.10-14.18-19Mazmur : 74:1-2.3-5a.5b-7.20-21; R:19bBacaan Injil : Mat 8:5-17

akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia. Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.”

Pw St. Ireneus dari Lyon

Sabtu, 28 Juni 2008

Page 29: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Pekan Biasa XIIIHARI RAYA ST. PETRUS DAN PAULUS, RASUL

Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia

itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau

Renungan

Siapakah Petrus? Nelayan biasa yang hidup sehari-harinya sangat sederhana. Tetapi, justru Petrus yang dipilih Tuhan untuk menjadi Paus pertama. Mengapa? Apakah Tuhan begitu bodoh

sehingga memilih Petrus yang begitu sederhana? Petrus sungguh percaya akan Tuhan. Itulah yang menyebabkan Petrus dipilih Tuhan untuk menjadi pemimpin. Petrus yang sekeras batu karang. Petrus yang penuh kekuatan keyakinan. Petrus yang punya kekuatan menggerakkan dirinya dan murid-murid yang lain. Seperti Petrus, kita pun dipilih Tuhan untuk diutus mewartakan kebaikan dan cinta Tuhan. Maukah kita menerima panggilan untuk diutus Tuhan betapapun kita merasa tidak pantas dan tidak mampu?

Tuhan, dengan bimbingan-Mu, aku mau bersungguh-sungguh meneladani Petrus dan menjadi murid-Mu yang kuat, sekuat batu karang. Amin.

Bacaan I : Kis 12:1-11Mazmur : 34:2-3.4-5.6-7.8-9; R:5Bacaan II : 2Tim 4:6-8.17-18Bacaan Injil : Mat 16:13-19

Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

Minggu, 29 Juni 2008

Page 30: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli

Taurat dan berkata kepada-Nya: “Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai

Renungan

Mengikuti Yesus sepertinya berat dan tidak manusiawi. Masakan menunda ikut Yesus untuk menguburkan orangtua saja tidak diizinkan? Sepertinya kejam juga Yesus, sepertinya tidak

punya perasaan. Betulkah demikian?Sebetulnya maksud yang tersirat adalah tantangan tentang kesungguhan kita untuk mengikuti

Yesus. Ada banyak hal lain yang semula penting, harus kita tinggalkan kalau mau ikut Yesus. Maukah kita? Beranikah kita tidak melekat pada apa pun juga untuk ikut Yesus?

Tuhan, alangkah indahnya kalau aku bisa mengikuti-Mu dengan sepenuh hati tanpa keragu-raguan. Amin.

Bacaan I : Am 2:6-10.13-16Mazmur : 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23; R:22Bacaan Injil : Mat 8:18-22

tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

St. Bertrandus; St. Theobaldus;Sta. Giacinta Marescoti

Senin, 30 Juni 2008

Page 31: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)

E V A L U A S I D I R I

Setelah menjalani ziarah hidup selama sebulan ini, masuklah ke dalam keheningan dan tuliskanlah pesan pokok sabda Tuhan yang Anda temukan, kekuatan dan kelemahan dalam diri Anda,

serta niat Anda ke depan untuk membantu melihat kembali diri Anda.

A. Pesan pokok 1.

2.

3.

4.

5.

B. Kekuatan/hal-hal yang positif 1.

2.

3.

4.

5.

C. Kelemahan/hal-hal yang negatif

1.

2.

3.

4.

5.

D. Niat

1.

2.

3.

4.

5.

“Berpuasa yang kukehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk…” (Yesaya 58:6).

Page 32: ZIARAH BATIN JUNI 2008 (PENERBIT OBOR)