1. Pengantar
a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Gerak melingkar adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan jari jari π Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut π dan jari jari π lintasannya
Gambar 1 Hubungan antara jarak tempuh linier dan sudut tempuh adalah
π = ππ Kecepatan sudut adalah sudut yang ditempuh per satuan waktu Percepatan sudut adalah perubahan kecepatan sudut per satuan waktu Hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linier π£ = !
!
π£ = ππ!
π£ = ππ
π = !
!
π = !"!
π = πΌπ
π£ = ππ π = πΌπ
Hubungan gerak lurus (translasi) dan gerak melingkar (rotasi)
Translasi Rotasi Hubungan Jarak π Sudut π π = ππ Kecepatan π£ Kecepatan π π£ = ππ Percepatan π Percepatan πΌ π = πΌπ
2. Momen Gaya dan Momen Inersia
a. Momen Gaya dan Momen Inersia Pada pelajaran tentang hukum Newton II diketahui bahwa benda melakukan gerak lurus (translasi) akibat adanya gaya πΉ yang bekerja pada benda Pada gerak melingkar (rotasi) hukum Newton II juga berlaku, benda melakukan gerak melingkar akibat adanya momen gaya atau torsi atau momen putar yang dilambangkan dengan π Momen gaya adalah hasil perkalian vektor antara gaya dengan jarak dari sumbu putar ke garis kerja gaya. Momen gaya adalah besaran vektor
π = πΉΓπ Momen gaya di atas yang mengakibatkan benda melakukan gerak rotasi sehingga benda memiliki percepatan sudut πΌ π adalah panjang garis yang tegak lurus dari sumbu putar ke garis kerja gaya
Gambar 2 Hukum Newton II pada gerak translasi merumuskan πΉ = ππ maka momen gaya besarnya adalah π = πΉΓππ = πΓπΓππ = πΓπΌΓπΓππ = πΓπΌΓπ!π = ππ! πΌ
Jika pada gerak translasi massa π adalah ukuran kelembaman benda maka pada gerak rotasi besaran ππ! adalah ukuran kelembaman yang disebut juga momen kelembaman atau momen inersia dan dilambangkan dengan πΌ sehingga
πΌ = ππ! dan π = πΌπΌ
Makin besar kelembaman suatu benda semakin besar pula gaya atau momen gaya yang diperlukan untuk mengubah keadaan gerak translasi atau rotasi suatu benda Momen gaya atau torsi adalah besaran vektor yang mempunyai besaran dan arah Arah vektor momen gaya atau torsi memenuhi kaidah tangan kanan dimana arah genggaman keempat jari adalah arah rotasi dan jempol sebagai arah momen gaya Rotasi yang searah putaran jarum jam adalah β sedangkan rotasi berlawanan arah jarum jam adalah + Untuk beberapa gaya yang bekerja pada suatu bidang yang sama maka momen gaya tegak lurus bidang sehingga resultannya adalah
π!"!#$ = π! + π! +β―+ π!
Hubungan gerak lurus (translasi) dan gerak melingkar (rotasi) Translasi Rotasi Hubungan Kelembaman π Kelembaman πΌ πΌ = ππ! Percepatan π Percepatan πΌ π = πΌπ Gaya πΉ Momen Gaya π π = πΉΓπ Rumus πΉ = ππ Rumus π = πΌπΌ πΉΓπ = πΌπΌ
b. Momen Inersia dan Bentuk Benda Pada persamaan πΌ = ππ! diasumsikan benda adalah partikel tunggal yang sagat kecil dengan massa π dan berjarak π dari sumbu putar Suatu benda dapat dianggap sebagai kumpulan beberapa partikel sehingga momen inersianya dapat ditulis sebagai
πΌ = π!π!! +π!π!! +β―+π!π!! = π!π!!!!!
!!!
Benda tegar adalah benda yang memiliki suatu kesatuan yang kontinu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga dengan memanfaatkan teknik integral momen inersianya adalah
πΌ = π!ππ
Contoh untuk batang berbentuk silinder dengan kerapatan massa π dan panjangnya πΏ diputar pada jarak β dari ujung π = ππβΉ βπ = πβπβΉ ππ = πππ sedangkan volume adalah luas alas kali tinggi π = π΄π₯ maka ππ = π΄ππ₯
Gambar 3 πΌ = π₯!πππΌ = π₯!ππππΌ = π₯!ππ΄ππ₯πΌ = π₯! !"#
!ππ₯
πΌ = π₯! !!ππ₯
πΌ = !!
π₯!ππ₯!!!!!
πΌ = !!
!!
! !!
!!!
πΌ = !!
!!
! !!
!!!
πΌ = !!
!!! !
!β !! !
!
πΌ = !!
!!!!!!!!!!!!!!!
!+ !!
!
πΌ = !!
!!!!!!!!!!!!
!
πΌ = π !!!!!!!!!!
!
Jika β = 0 Jika β = !!
(sumbu putar di ujung) (sumbu putar di tengah)
πΌ = π !!!!!!!!!!
!
πΌ = π !!!!! ! !! ! !
!
πΌ = π !!!!!!!
πΌ = !!ππ!
πΌ = π!!!!! !
! !! !!
!
!
πΌ = π!!!!!
!
! !!!!
!!
πΌ = π!!!
! !!!!
! !!!!
!!
πΌ = π!!
!!
πΌ = !!"ππ!
Secara umum dapat dituliskan momen inersia dari suatu benda adalah
πΌ = πππ! dimana π adalah suatu konstanta tergantung bentuk benda dan letak sumbu putar
Bentuk Benda Konstanta Konstanta Gambar
Silinder Tipis Berongga π = 1 πΌ = ππ!
Silinder Berongga π =12 πΌ =
12π π!! + π!!
Silinder Pejal π =12 πΌ =
12ππ
!
Bola Pejal π =25 πΌ =
25ππ
!
Bola Berongga π =23 πΌ =
23ππ
!
Top Related