8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
1/23
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK DASAR
ANALISIS SIFAT KARBOHIDRAT
NAMA : RAHMAYANTI
NIM : H31112278
GOL/KEL : H5B/14
HARI/TGL : SELASA/02 APRIL 2013
ASISTEN : AYUSTI DIRGA
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling banyak terdapat di
alam. Hampir seluruh tanaman dan hewan mensintesis dan memetabolisme
karbohidrat. Karbohidrat disintesis dalam tanaman selama fotosintesis.
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di
bumi atau senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida (bahasa arab:gula), dan karbohidrat
sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Karbohidrat
merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam
bentuk serat (Fiber) seperti selulosa, pentin, serta lignin. Selain sebagai sumber
energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai untuk menjaga keseimbangan asam
basa dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolism dalam tubuh, dan
penbetukan struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. Karbohidrat
memiliki rumus senyawa (Cn(H2O)n.
Pada tumbuhan yang berklorofil, karbohidrat dibentuk melalui reaksi
antara karbon dioksida dan molekul airdengan bantuan sinar matahari disebut
fotosintesis.
Sebagian besar mikroorganisme mengoksidasi glukosa menjadi karbon
dioksida, air, dan energi yang diperlukan oleh sel-selnya. Senyawa karbohidrat
seperti gula dan pati ( starch) berada dalam makanan, sedangkan selulosa terdapat
dalam kayu, kertas, dan katun.
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
3/23
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
4/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat banyak terdapat di alam, di antaranya dalam bentuk pati,
kapas, gula pasir, dan kayu. Karbohidrat adalah polihidroksi dari aldehida atau
keton. Nama karbohidrat atau ‘hidrat dari karbon’ adalah istilah yang dilontarkan
pada masa awal dipelajarinya kimia karbohidrat. Banyak dari senyawa ini
mempunyai bobot molekul kelipatan CH2O, misalnya C6H10O5
(Wilbraham,1992).
Sebagian besar mikroorganisme mengoksidasi glukosa menjadi karbon
dioksida, air, dan energi yang diperlukan oleh sel-selnya. Senyawa karbohidrat
seperti gula dan pati ( starch) berada dalam makanan, sedangkan selulosa terdapat
dalam kayu, kertas, dan katun. Semuanya merupakan karbohidrat yang
mempunyai kemurnian relatif tinggi (Riswiyanto,2002).
Karena karbohidrat sangat berlimpah dalam dunia biologi, mereka
dikenal dengan sejumlah nama. Dengan demikian, molekul yang kita sebut
karbohidrat termasuk gula seperti glukosa (gula darah), sukrosa (gula meja), pati,
dan selulosa. Banyak karbohidrat dengan struktur yang sangat kompleks
ditemukan dalam akar, batang, dan daun dari semua tanaman. Molekul ini dibuat
dalam reaksi sumber energi utama yang adalah matahari (Oullette, 1994).
Karbohidrat dapat dibagi menjadi tiga kelas struktural besar ~
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi molekul yang lebih kecil adalah monosakarida. Contohnya
adalah glukosa dan fruktosa. Karbohidrat yang dibuat dari "beberapa"
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
5/23
monosakarida ~ biasanya 2 sampai 10 atau lebih ~ adalah oligosakarida.
Oligosakarida yang disebut disakarida, trisakarida, dan sebagainya, tergantung
pada jumlah unit monosakarida terkait. Laktosa disakarida, juga disebut "gula
susu", mengandung satu molekul glukosa dan satu galaktosa. Maltosa, disakarida
lain, berisi dua unit glukosa. Polisakarida berisi ribuan monosakarida kovalen
terkait. Contohnya termasuk pati dan selulosa yang dibuat oleh tanaman (Oullette,
1994).
Monosakarida adalah polihidroksi~ aldehida atau keton, umumnya
dengan rantai C- bercabang. Contoh terkenal adalah glukosa, fruktosa dan
galaktosa. Oligosakarida adalah karbohidrat yang secara formal polimerisasi dari
monosakarida dengan penghapusan air untuk memberikan asetal penuh. Dalam
polisakarida, yang terdiri dari monosakarida n, jumlah n sebagai aturan > 10. Oleh
karena itu, kandungan dari berat molekul polimer yang tinggi sangat berbeda dari
karbohidrat lainnya. Dengan demikian, polisakarida seringkali jauh kurang larut
dalam air dibandingkan dengan mono-dan oligosakarida. Mereka tidak memiliki
rasa manis dan pada dasarnya invert (Belitz dkk, 2009).
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
6/23
Monosakarida juga dapat dikelompokkan menurut jumlah atom karbon
yang dimilikinya. Bila mengandung tiga atom karbon maka monosakarida
tersebut disebut triosa; sedangkan bila mengandung empat atom karbon maka
disebut tetrosa; pentosa untuk yang mengandung lima atom karbon; heksosa
untuk yang mengandung enam atom karbon; dan seterusnya (Ngili, 2009).
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan
dua molekul monosakarida. Beberapa contoh disakarida adalah sebagai berikut
(Riswiyanto, 2002).
1. Maltosa
2. Sukrosa
Maltosa dapat diperoleh sebanyak 81% dari hidrolisis pati (starch)
dengan menggunakan enzil amilase. Maltosa dengan rumus struktur C12H22O11
dapat mereduksi pereaksi Fehling/Tollens, oleh karena itu disebut juga gula
pereduksi. Maltosa juga dapat bereaksi dengan fenilhidrazina menghasilkan
osazon. Selain itu, jika direaksikan dengan Br 2/H2O akan membentuk asam
monokarboksilat. Maltosa dapat mengalami mutarotasi, jika dihidrolisis
menghasilkan molekul α- dan β-D-glukopiranosa. Tingkat kemanisan β-maltosa
adalah sepertiga dari gula pasir, sedangkan α-maltosa merupakan bahan
pembuatan minuman bir (Riswiyanto,2002).
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
7/23
Sukrosa biasa dikenal dengan gula meja, dapat diperoleh dari tanaman
sugar cane dan sugar beet (kentang/umbi manis). Di indonesia dapat juga
diperoleh dari tanaman aren (air nira). Sukrosa mempunyai rumus molekul
C12H22O11. Sukrosa tidak dapat mereduksi Tollens/Fehling/Benedict dan juga
tidak dapat membentuk osazon. Selain itu, sukrosa tidak dapat melakukan
mutarotasi, ini menunjukkan bahwa sukrosa tidak mengandung C-anomer pada
ujungnya. Dengan kata lain, ujung molekul sukrosa bukanlah suatu hemiasetal,
tidak mempunyai gugus – OH bebas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
sukrosa dibentuk oleh dua molekul monosakarida yang membentuk ikatan 1-α →
2-β-glikosida pada kedua atom C-anomernya (Riswiyanto, 2002).
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
8/23
Polisakarida merupakan senyawa polimer yang terdiri dari ratusan
bahkan ribuan molekul monosakarida. Polisakarida merupakan polimer yang
terbentuk di alam. Ada tiga jenis polisakarida yang paling banyak ditemukan,
yaitu selulosa, pati ( starch), dan glikogen (Riswiyanto, 2002).
Selulosa merupakan komponen utama kayu dan serat tanaman,
sedangkan katun yang berasal dari kapas merupakan selulosa murni. Selulosa
tidak larut dalam air, dan bukan merupakan karbohidrat pereduksi. Jika
dihidrolisis dalam suasana asam makan akan menghasilkan banyak molekul D-
glukosa. Pati ( starch) berbeda dengan selulosa. Pada selulosa monomer D-glukosa
terhubung satu dengan yang lain secara β, sedangkan pada tepung (pati) monomer
D-glukosanya terhubung secara α. Molekul pati umumnya terdiri dari 20%
amilosa dan 80% amilopektin. Molekul amilosa terdiri dari ratusan monomer α-D-
glukosapiranosa, berbentuk spiral (heliks), serta mempunyai massa molar 60.000-
6000.000 g/mol. Sebaliknya amilopektin berbentuk rantai cabang, di mana
cabangnya dengan pita polimer yang lain terletak pada atom C-6. Setiap 20 hingga
25 satuan α-D-glukosapiranosa baru terdapat percabangan. Massa molar
amilopektin adalah 200.000 hingga 2.000.000 g/mol. Glikogen merupakan jenis
polisakarida yang strukturnya mirip dengan amilopektin, tetapi dengan tingkat
percabangan yang lebih tinggi daripada percabangan yang terdapat pada
amilopektin, yaitu setiap 10 satuan α-D-glukosapiranosa terdapat satu
percabangan pada atom C-6, sedangkan pada amilopektin setiap 20 atau 25 satuan
α-D-glukosapiranosa baru terdapat percabangan pada atom C-6. Glikogen
mempunyai massa molar hingga 100.000.000 g/mol. Glikogen berfungsi sebagai
cadangan atau simpanan energi bagi tubuhnya. Glikogen banyak disimpan pada
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
9/23
hati dan jaringan otot yang jarang diguanakan untuk bergerak atau beraktivitas
(Riswiyanto, 2002).
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
10/23
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
11/23
benedict, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan benedict. Lalu ditambahkan 1 ml
larutan glukosa 10%, kemudian tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air dan
diamati perubahan yang terjadi.
Pada disakarida dilakukan 2 perlakuan yaitu reaksi sukrosa dengan
larutan perak beramoniak dan uji benedict. Pada reaksi glukosa dengan larutan
dengan larutan perak beramoniak, pertama-tama tabung reaksi diisi dengan 2 ml
larutan AgNO3 0,1 M. kemudian ditambahkan dengan NH4OH sampai endapan
yang terbentuk tepat melarut lagi (NH4OH berlebih). Dalam larutan tadi
dimasukkan 1 ml larutan sukrosa 10% dan dikocok. Tabung reaksi ini kemudian
di panaskan dalam penangas air lalu diamati perubahan yang terjadi. Pada uji
benedict, tabung reaksi diisi dengan 2 ml larutan benedict. Lalu ditambahkan 1 ml
larutan sukrosa 10%, kemudian tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air dan
diamati perubahan yang terjadi.
Pada polisakarida dilakukan 2 perlakuan yaitu reaksi amilum dengan
yodium dan hidrolisis amilum. Pada reaksi amilum dengan yodium, tabung reaksi
diisi dengan 3 ml larutan amilum 2%. Lalu ditambahkan 5 tetes larutan yodium
0,1 M dan kocok. Tabung reaksi kemudian dipanaskan dalam penangas air selama
beberapa menit, didinginkan dan diamati perubahan yang terjadi. Pada hidrolisis
amilum, tabung reaksi diisi dengan 5 ml larutan amilum 2%. Lalu ditambahkan 3-
5 tetes HCL pekat. Tabung reaksi ini kemudian dipanaskan dalam penangas air
sampai larutan mendidih selama beberapa menit. Setelah itu ditambahkan
beberapa tetes larutan NaOH 10% hingga larutan tersebut bersifat basa. Kemudian
3 ml dari larutan ini diambil dan di masukkan ke dalam tabung reaksi lain dan
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
12/23
ditambahkan 2 ml larutan benedict. Tabung reaksi ini kemudian dipanaskan dalam
penangas air selama 5 menit dan diamati perubahan yang terjadi.
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
13/23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.1.1. Tabel Pengamatan Monosakarida
1. Reaksi Glukosa dengan Larutan Perak Beramoniak
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
AgNO3 + sedikit NaOH
AgNO3 + kelebihan NaOH
AgNO3 + NH4OH + glukosa
Keruh
Endapan putih
Terbentuk cermin perak
2. Reaksi Glukosa dengan Larutan Fehling
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Fehling A + Fehling B
Fehling + Glukosa
Biru
Endapan merah
3. Uji Benedict
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Benedict + Glukosa Endapan dan larutan berwarna orange
4.1.2 Tabel Pengamatan Disakarida
1. Reaksi Sukrosa dengan Larutan Perak Beramoniak
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Larutan perak beramoniak + sukrosa Perak/ larutan abu-abu
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
14/23
2. Uji Benedict
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Benedict + sukrosa Endapan orange /larutan jingga
4.1.3 Tabel Pengamatan Polisakarida
1. Reaksi amilum dengan yodium
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Larutan amilum
Amilum + I2
Amilum + I2 + pemanasan
Setelah didinginkan
Putih keruh
Ungu pekat
Hitam
Hitam
2. Hidrolisis Amilum
Zat-zat yang direaksikan Warna endapan/larutan
Larutan amilum
Amilum + HCL panas
Amilum + HCL + NaOH +
Benedict
Keruh
Bening
Keruh/ 1 fase
4.2 Reaksi
4.2.1 Reaksi Monosakarida
1. Reaksi glukosa dengan larutan perak beramoniak
2AgNO3 + 2NH4 OH Ag2O(s) + 2NH4 NO3 (aq) + H2O
Ag2O + R-CHO R-COOH + 2Ag(gugus aldehid (cermin perak)
pada glukosa)
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
15/23
2.Reaksi glukosa dengan Fehling
R-CHO + 2CuO R-COOH + Cu2O(aldehid pada glukosa) (endapan merah bata)
3. Uji Benedict
Benedict + R-CHO endapan merah bata(glukosa)
4.2.2 Reaksi Disakarida
1. Reaksi sukrosa dengan larutan perak amoniak
2AgNO3 + 2NH4 OH Ag2O(s) + 2NH4 NO3 (aq) + H2O
Ag2O + R-CHO R-COOH + 2Ag
(sukrosa)
2.Uji benedict
Benedict + R-CHO endapan merah bata(sukrosa)
4.2.3 Reaksi polisakarida
1. Reaksi amilum dan yodium
Amilum + I2 larutan berwarna biru
2.Hidrolisis amilum
3I2 + 6NaOH 5NaI + NaIO + 3H2O(suasana basa)
5NaI + NaIO3 + 6HCl 3I2 + 6NaCl + 3H2O
4.3 Pembahasan
a. Monosakarida
Reaksi glukosa dengan larutan perak beramoniak
Pada percobaan ini, 1 ml AgNO3 0,1 M dicampurkan dengan NH4OH berlebih,
hingga endapan yang telah terbentuk melarut kembali. Lalu menambahkan 1 ml
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
16/23
larutan glukosa 10% kemudian dikocok. Setelah dikocok larutan berwarna keruh
dan terdapat endapan berwarna putih, endapan ini berasal dari perak nitrat yang
mengalami inonisasi dalam larutan. Kemudian tabung reaksi dipanaskan selama
beberapa menit dan menghasilkan endapan cermin perak. Endapan ini berasal dari
hasil reduksi Ag+ menjadi Ag.
Reaksi glukosa dengan larutan fehling
Fehling A dan fehling B setah dicampurkan berwarna biru. Setelah dicampurkan
glukosa warnanya menjadi hijau tua. Namun setelah dipanaskan terdapat endapan
berwarna merah bata. Hal ini disebabkan oleh larutan fehling yang mengandung
cupri sulfat, Kalium tartat, dan Natrium hidroksida. Warna endapan pada larutan
tergantung pada jenis gula reduksinya. Endapan CuO yang terbentuk, adalah hasil
reduksi ion Cu2+ dari kupri menjadi Cu+.
Uji benedict
Sebelum dipanaskan, larutan glukosa yang telah direaksikan dengan benedict
menghasilkan warna biru. Seelah dipanaskan, terbentuk endapan dan larutan
berwarna orange. Hal ini disebabkan oleh hasil reaksi antara benedict dengangula
reduksi yang menghasilkan endapan yang berasal dari kupro oksida (Cu2O) yang
merupakan salah satu komponen dari larutan benedict.
b. Disakarida
Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak
Setelah larutan AgNO3 direaksikan dengan NH4OH berlebih, warna larutan
menjadi keruh. Setelah larutan ditambahkan dengan sukrosa, larutan berwarna
abu-abu agak hitam. Setelah dipanaskan terdapat endapan cermin perak padat,
meski masih terdapat sedikit cairan. Hal ini disebabkan karena AgNO3 dan
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
17/23
NH4OH berlebih mengandung perak nitrat yang bereaksi positif dengan sukrosa,
dan mereduksi Ag+ menjadi Ag.
Uji benedict
Setelah benedict direaksikan dengan sukrosa 10%, warna larutan menjadi biru.
Setelah dipanaskan terdapat endapan berwarna orange yang disebabkan oleh
reaksi benedict dengan gula reduksi akan terjadi proses oksidasi yang
menghasilkan endapan Cu2O atau kupro oksida yang berwarna orange.
c. polisakarida
Reaksi amilum dengan yodium
Larutan amilum yang berwarna putih keruh setelah direaksikan dengan I2
menghasilkan warna ungu pekat. Hal ini menunjukkan bahwa amilum yang
digunakan adalah jenis amilopeptin, yang jika direaksikan dengan yodium
menghasikan warna ungu. Setelah dipanaskan larutan berwarna hitam.
Hidrolisis amilum
Larutan amilum yang berwarna keruh direaksikan dengan HCl panas berubah
warna menjadi bening. Setelah direaksikan dengan NaOH larutan menjadi keruh
kembali. Setelah ditambahkan benedict dan dipanaskan , larutan berwarna coklat
kekuningan. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa dalam suasana
asam amilum menjadi bening, sedangkan pada suasana basa (setelah dicampur
dengan NaOH) amilum berubah warna menjadi keruh kembali.
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
18/23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Karbohidrat terbagi atas tiga kelas struktural yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Dalam percobaan yang dilakukan monosakarida
yang diambil sebagai sampel adalah glukosa, disakarida yang dijadikan sampel
adalah sukrosa, sedangkan polisakarida yang dijadikan sampel percobaan adal
amilum. Monosakarida dan disakarida jika direaksikan dengan larutan perak
beramoniak akan menghasilkan endapan cermin perak yang disebabkan adanya
reduksi Ag+ menjadi Ag.
5.2. Saran
Bahan yang digunakan untuk praktikum sebaiknya diperiksa terlebih
dahulu. Misalnya pada amilum, terdapat kekurangan sampel. Begitu juga
beberapa sampel yang lainnya. Sebaiknya praktikan juga dikurangi. Karena
laboratorium terasa sesak ketika praktikum sedang berlangsung, karena
banyaknya praktikan yang ada.
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
19/23
DAFTAR PUSTAKA
Belitz, H.D, Grosch, W, dan Schieberle, P. 2009. Food Chemistry. Verlag BerlinHeidelberg : Berlin.
Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia: Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graha Ilmu :
Jakarta
Ouellette, J. Robert. 1994. Organic Chemistry. York graphic services : New York
Riswiyanto. 2002. Kimia Organik . Erlangga : Jakarta
Wilbraham, C. Antony, dan Matta S. Michael. 1992. Pengantar Kimia Organik
dan Hayati. ITB : Bandung
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
20/23
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten
AYUSTI DIRGA
Makassar, 02 April 2013
Praktikan
RAHMAYANTI
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
21/23
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
22/23
- Panaskan dalam penangas air.
b. Disakarida
Reaksi sukrosa dengan larutan perak beramoniak
- Isi tabung reaksi dengan 2 ml larutan AgNO3 0,1 M.
- Tambahkan (NH4OH) berlebih
- Masukkan kedalam tabung reaksi 1 ml larutan sukrosa 10% dan
kocok
- Panaskan di dalam penangas air
Uji benedict
- Isi tabung dengan 2 ml larutan Benedict
- Tambahkan 1 ml larutan glukosa 10%
- Panaskan dalam penangas air.
c. Polisakarida
Reaksi amilum dengan yodium
- Isi sebuah tabung reaksi dengan 3 ml larutan amilum 2%.
- Tambahkan 5 tetes larutan yodium 0,1 M dan kocok
Endapan orange
Sukrosa
Endapan cermin perak
Sukrosa
Endapan orange
Polisakarida
8/20/2019 135432172 LAPORAN PRAKTIKUM Analisis Karbohidrat
23/23
- Panaskan tabung dalam penangas air
Hidrolisis amilum
- Isi sebuah tabung reaksi dengan 5 ml larutan amilum 2%
- Tambahkan 3-5 tetes HCl pekat
- Panaskan tabung reaksi sampai larutan mendidih selama beberapa
menit.
- Tambahkan beberapa tetes larutan 10 NaOH 10%, sampai larutan
bersifat basa.
- Ambil 3 ml larutan ini dan masukkan ke dalam tabung reaksi lain
dan tambahkan 2 ml larutan benedict
- Panaskan dalam penangas air.
Hitam
Polisakarida
Coklat kekuningan
Top Related