111
2
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
3
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Laporan Manajemen Management Report
15 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
19 Laporan Direksi Board of Directors Report
28 Pengesahan Laporan Tahunan oleh
Dewan Komisaris dan Direksi Ratification of Annual Report by BOC
AND BOD
Profil Perseroan Corporate Profile
31 Riwayat Singkat Perseroan Corporate Brief History
32 Informasi Perseroan Corporate Information
33 Bidang Usaha Business Sectors
35 Struktur Organisasi Perseroan Company Organisation Structure
36 Visi, Misi, Nilai Perusahaan dan Kode
Etik Vision, Mission, Corporate Values and
Ethics Code
40 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
44 Profil Direksi Board of Directors Profile
48 Profil Komite Audit Audit Committee Profile
49 Sumber Daya Manusia Human Resources
51 Struktur Pemegang Saham Shareholder’s Structure
53 Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology
57 Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal Capital Market Profesional and
Institution Suport
58 Penghargaan Awards
Analisis dan Pembahasan
Manajemen terhadap Kinerja
Perusahaan Management Analysis and Discussion
of Company Performance
61 Tinjauan Operasi Per Segmen
Usaha Operational Review Per Business
Segment
65 Kinerja Keuangan Perusahaan Company Financial Performance
70 Kemampuan Membayar Utang
dan Tingkat Kolektibilitas The Ability Of The Payment Of Loans
and Collectability Levels
71 Struktur Modal dan Kebijakan
Manajemen atas Struktur Modal Capital Structure and Management
Policy on Capital Structure
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
4
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
72 Target dan Realisasi Tahun Buku
serta Target Tahun Buku Berikutnya Target and Realization of the Book
Year and Target of the Next Financial
Year
72 Informasi dan Fakta Material yang
Terjadi setelah Tanggal Laporan
Akuntan Material Information and Facts that
Occur after the Date of the
Accountant Report
72 Aspek Pemasaran Marketing Aspect
74 Kebijakan Dividen Dividend Policy
74 Informasi Transaksi yang
Mengandung Benturan
Kepentingan Transaction Information Containing
Conflict of Interest
74 Perubahan Peraturan Perundang-
Undangan yang Berpengaruh
pada Perusahaan Changes in the Influential Laws and
Regulations of the Company
75 Uraian Mengenai Perubahan
Kebijakan Akuntansi yang
Diterapkan Perusahaan pada
Tahun Buku Terakhir Description of Changes in Accounting
Policies that the Company Applied in
the Last Financial Year
75 Informasi Kelangsungan Usaha Business Continuity Information
Tata Kelola Perseroan Corporate Governance
79 Tata Kelola Perseroan Corporate Governance
84 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
88 Direksi Directors
96 Dewan Komisaris Board of Commissioners
109 Komite Audit Audit Commitee
116 Sekretaris Perseroan Corporate Secretary
121 Audit Internal Internal Audit
123 Akuntan Independen Independent Accountants
124 Manajemen Resiko Risk Management
137 Perkara Penting Important Case
138 Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blower System
5
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
6
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
7
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Ikhtisar Keuangan Tahun 2016, 2017 dan 2018.
Financial Highlight 2016, 2017 and 2018.
dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain
in thousands rupiah, unless stated otherwise
LAPORAN POSISI KEUANGAN/ FINANCIAL REPORT Tahun/Year
2016 2017 2018
Aset / Assets
Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalent 2.683.708 2.416.096 4.612.983
Penempatan Jangka Pendek / Short Term Investments 31.637.450 - -
Tagihan Anjak Piutang Bersih / Factoring Receivable Net 19.950.000 19.800.000 19.800.000
Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih / Consumer Financing
Receivable – Net
5.796.229 15.356.704 13.582.542
Investasi efek tersedia untuk dijual / Investment in Makertable
Securities Available For Sale
- 45.120.800 37.867.250
Aset Tetap Bersih / Fixed Asset – Net 31.172 97.660 176.622
Aset Pajak Tangguhan Bersih / Deferred Tax Assets – Net 80.485 147.743 -
Lain-lain / Others 839.772 865.279 710.503
Jumlah Aset / Total Assets 61.018.816 83.804.282 76.749.900
Liabilitas / Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan / Deferred Tax Liabilities - - -
Liabilitas Lancar / Current Liabilities 480.054 708.159 591.952
Liabilitas imbalan pasca kerja karyawan / Benefit-post-
employment Liability
351.586 436.005 479.506
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 1.053.541 1.144.164 1.071.458
Jumlah Ekuitas / Total Equity 59.965.275 82.660.118 75.678.442
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas / Total Liabilities and Equity 61.018.816 83.804.282 76.749.900
LABA RUGI KOMPREHENSIF /COMPREHENSIVE INCOME Tahun/Year
2016 2017 2018
Pendapatan / Revenues
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing 782.296 1.046.494 1.278.376
Anjak Piutang / Factoring 2.901.104 2.886.451 2.887.472
Lain-lain Bersih / Others-net 8.592.352 8.770.309 1.537.467
Jumlah Pendapatan / Total Revenues 12.275.752 12.703.254 5.703.315
Beban / Expenses
Umum dan Administrasi / General and Administrative 2.924.564 3.627.171 3.977.844
Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai / Provision for
impairment losses
(3.574) 246.570 (17.921)
Jumlah Beban / Total Expenses 2.920.990 3.873.741 3.959.923
Laba sebelum beban pajak penghasilan / Income Before Tax
Expenses
9.354.761 8.829.513 1.743.392
Beban Pajak penghasilan – Tangguhan / IncomeTax Expense
deffered
(510.281) (135.866) (92.707)
Laba Tahun Berjalan / Income for the Year 8.844.481 8.693.647 1.650.685
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Total Comprehensive
Income for the Year
8.813.304 22.694.842 (6.981.676)
Laba Usaha per saham / Earning per Share
Laba Bersih per Saham Dasar / Basic Earnings per Share 13,04 33,57 (10.33)
8
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
RASIO KEUANGAN (Financial Ratio)
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
Tahun/Year
2016 2017 2018
Rasio Usaha / Operating Ratios (%)
Laba sebelum pajak / Pendapatan usaha
Profit Before Tax / Operating Revenue
76.21% 69,51% 30,57%
Laba Bersih / Pendapatan Usaha
Net Income / Operating Revenue
72.05% 68,44% 28,94%
Laba Bersih / Ekuitas
Net Income / Total Equity
14.75% 10,52% 2,18%
Laba Bersih / Jumlah Aset
Net Income / Total Assets
14.49% 10,37% 2,15%
Pendapatan / Aset
Revenue / Total Assets
20.18% 15,16% 7,43%
Ratio Keuangan / Financial Ratios (%)
Liabilitas / Ekuitas
Total Liabilities / Total Equity
1.76% 1,38% 1,42%
Liabilitas / Aset
Total Liabilities / Total Assets
1.73% 1,37% 1,40%
Gearing Ratio
Gearing Ratio
0.00% 0,00% 0,00%
Rasio Pertumbuhan / Growth Ratio (%)
Jumlah pendapatan usaha
Total Operating Revenue
212.27% 3,48% -55,10%
Laba bersih
Net Income
1.321.20% -1,71% -81,01%
Jumlah Aset
Total Assets
17.28% 37,34% -8,42%
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
20.01% 8,60% -6,35%
Jumlah Ekuitas
Total Equity
17.23% 37,85% -8,45%
9
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Grafik / Graphic 2016 - 2018
Pendapatan ( dalam miliar rupiah )
12.2812.7
5.7
Laba Usaha ( dalam miliar rupiah )
9.35 8.83
1.74
2016
2017 2018
2017 2018
2016
10
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laba Bersih ( dalam miliar rupiah )
8.84 8.69
1.65
ROA ( Laba Bersih / Total Asset )
0.14
0.1
0.02
2016 2017 2018
2016 2017 2018
11
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
ROE ( Laba Bersih / Total Ekuitas )
0.14
0.1
0.02
Liabilities to Asset ( dalam miliar rupiah )
1.73
1.37 1.40
2016 2017 2018
2016 2017 2018
12
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
13
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
14
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laporan Manajemen
Management Report
15 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
19 Laporan Direksi
Board of Directors Report
28 Pengesahan Laporan Tahunan oleh
Dewan Komisaris dan Direksi
Ratification of Annual Report by
BOC and BOD
15
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Para Pemegang Saham dan Pemangku
Kepentingan yang Terhormat, Kondisi
pemulihan perekonomian, baik domestik
maupun global, masih dibayangi
ketidakpastian sepanjang tahun 2018.
Meskipun demikian pertumbuhan
perekonomian Indonesia dapat mencapai
5,17%. Pertumbuhan ekonomi 2018
merupakan yang tertinggi dalam lima tahun
terakhir.
Total penyaluran pembiayaan industri
pembiayaan di tahun 2018 meningkat 5,16%
menjadi Rp 436,26 triliun dari tahun 2017 yang
mencapai Rp415 triliun. Hal ini diikuti oleh
perolehan laba bersih yang meningkat
signifikan menjadi Rp 16,02 triliun pada 2018.
Padahal di tahun sebelumnya, perolehan laba masih di angka Rp 13,26 triliun.
Pada kesempatan ini izinkan saya atas nama
Dewan Komisaris menyampaikan laporan
tugas dan fungsi Dewan Komisaris, penilaian
atas kinerja Direksi, penilaian atas kinerja
komite-komite di bawah Dewan Komisaris,
serta saran dan rekomendasi.
KINERJA DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris menilai kinerja Direksi
sepanjang 2018 belum cukup efektif, Direksi
telah menjalankan organisasi dengan baik,
tetapi masih perlu ada berbagai perbaikan
dalam beberapa hal, khususnya
mengantisipasi perubahan teknologi dan
selera konsumen/pasar. Hal ini dapat dilihat
dari volume penjualan yang belum
mencapai target, produk-produk baru yang
belum digarap secara optimal.
Secara kinerja keuangan, aset Perseroan
pada tahun 2018 mengalami penurunan
sebesar 8,42% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Sementara pendapatan pada
tahun 2018 mengalami penurunan sebesar
55,10% dibandingkan tahun 2017, atau turun
menjadi sebesar Rp 5,7 miliar.
Dear Shareholders and Stakeholders, The
condition of economic recovery, both
domestic and global, is still overshadowed by
uncertainty throughout 2018. Nevertheless,
Indonesia's economic growth can reach
5.17%. 2018 economic growth is the highest in
the last five years.
The total distribution of financing for the
financing industry in 2018 increased 5.16% to
Rp 436.26 trillion from 2017 which reached Rp
415 trillion. This was followed by the
acquisition of net profit which increased
significantly to Rp. 16.02 trillion in 2018. Even
though in the previous year, profitability was
still at Rp. 13.26 trillion.
On this occasion, allow me on behalf of the
Board of Commissioners to submit the duties
and functions of the Board of Commissioners,
assess the performance of the Board of
Directors, evaluate the performance of the
committees under the Board of
Commissioners, as well as recommendations
and recommendations
BOARD OF COMMISSIONERS' PERFORMANCE
The Board of Commissioners considers that
the performance of the Board of Directors
throughout 2018 is not effective enough, the
Board of Directors has run the organization
well, although there still needs to be various
improvements in several respects, especially
anticipating changes in technology and
consumer / market tastes. This can be seen
from the sales volume that has not yet
reached the target, new products that have
not been optimally worked on.
In terms of financial performance, the assets
of the Company in 2018 decreased by 8.42%
compared to the previous year. While
revenues in 2018 decreased by 55.10%
compared to 2017, or decreased to Rp. 5.7
billion.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
The Board of Commissioners Report
16
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sementara itu, laba (rugi) komprehensif
Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018 adalah
Rp (6,98) miliar, mengalami penurunan
sebesar 130,76% dibandingkan posisi yang
sama pada tahun sebelumnya.
PENILAIAN ATAS KINERJA KOMITE
Komite Audit
Sepanjang tahun 2018, Komite Audit telah
menjalankan tugas dan fungsinya dengan
baik. Adapun kegiatan yang dilakukan pada
tahun 2018, di antaranya:
Mengadakan pertemuan secara regular
dengan Internal Audit Division.
Menindaklanjuti temuan-temuan yang
berulang dan mengambil langkah tegas
terhadap penyimpangan penyimpangan
yang terjadi.
PROSPEK USAHA
Perkembangan ekonomi global di tahun 2019
diproyeksikan optimis akan tumbuh lebih
baik. Diharapkan stabilitas ekonomi, dari
inflasi, nilai tukar rupiah terus terjaga di tahun
2019. Prospek ekonomi 2019 ditandai dalam
asumsi APBN 2019 pertumbuhan ekonomi
sebesar 5,3 persen. Walaupun demikian
ekonomi dalam negeri pada tahun ini masih
harus diwaspadai karena akan
mendapatkan banyak tantangan dari
ketidakpastian ekonomi global. Sebab,
perang dagang yang berkecamuk antara AS
dan China masih belum mereda
sepenuhnya.
Untuk menghadapi tantangan dan peluang
usaha di 2019, Dewan Komisaris telah
mengevaluasi rencana dan strategi yang
telah dirumuskan Direksi. Dewan Komisaris
mendukung arah kebijakan yang telah Direksi
rumuskan, serta merekomendasikan untuk
terus mencari peluang pasar dan
menjalankan manajemen risiko yang efektif.
Dewan Komisaris terus berharap agar
Perseroan tetap bertumbuh dan
menghasilkan imbal hasil yang memadai,
serta terus meningkatkan nilainya bagi semua
pemangku kepentingan.
Meanwhile, the Company's comprehensive
profit (loss) for the year ended December 31,
2018 was Rp. (6.98) billion, a decrease of
130.76% compared to the same position in
the previous year.
ASSESSMENT OF COMMITTEE PERFORMANCE
Audit Committee
Throughout 2018, the Audit Committee has
carried out its duties and functions properly.
The activities carried out in 2018 include:
• Hold regular meetings with the Internal
Audit Division.
• Follow up on repeated findings and take
decisive steps against deviations from
deviations.
BUSINESS PROSPECT
Global economic development in 2019 is
projected to be optimistic that it will grow
better. Economic stability is expected, from
inflation, the rupiah exchange rate will be
maintained in 2019. The economic outlook for
2019 is marked by the 2019 state budget
assumption that economic growth is 5.3
percent. Nevertheless, the domestic
economy this year still has to be wary
because it will get many challenges from
global economic uncertainty. Because, the
trade war that raged between the US and
China still had not completely subsided.
To face the challenges and business
opportunities in 2019, the Board of
Commissioners has evaluated the plans and
strategies that have been formulated by the
Board of Directors. The Board of
Commissioners supports the direction of the
policies that the Directors have formulated,
and recommends continuing to seek market
opportunities and implementing effective risk
management.
The Board of Commissioners continues to
hope that the Company will continue to grow
and produce adequate returns, and
continue to increase its value for all
stakeholders.
17
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG
BAIK
Dewan Komisaris memprioritaskan
penerapan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) dalam setiap aspek
bisnis Perseroan. Dewan Komisaris menilai
bahwa manajemen telah menjalankan
seluruh kegiatan operasi sesuai dengan
prinsip GCG dalam rangka memastikan
keberlanjutan usahanya. Menyadari bahwa
masih terdapat beberapa aspek yang dapat
disempurnakan di bidang ini, Dewan
Komisaris bersama dengan Direksi
berkomitmen melanjutkan upaya ini di tahun
2019. Dewan Komisaris fokus dalam mengawasi
jalannya kegiatan usaha dan kepatuhan
Direksi dalam pengelolaan Perseroan. Secara
simultan Dewan Komisaris membantu Direksi
dalam membina hubungan baik dengan
pihak-pihak eksternal. Selama 2018, Komisaris
Independen menjalankan amanat dan
tugas-tugas yang diberikan mewakili
kepentingan minoritas dan eksternal,
sehingga penilaian terhadap kinerja direksi
dalam menjalankan tugasnya tetap
independent, tidak dipengaruhi oleh
berbagai pihak baik yang berkepentingan
maupun yang tidak berkepentingan, serta
tidak ada hal-hal yang menimbulkan
kerugian pemegang saham ataupun pihak
eksternal lain.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
Hingga akhir tahun 2018 tidak ada
perubahan pada komposisi Dewan Komisaris.
Sesuai keputusan RUPS Tahunan tanggal 29
Juni 2018, komposisi Dewan Komisaris
Perseroan, sebagai berikut:
Komisaris Utama : Eko Hartono
Komisaris Independen : Yugi Prayanto
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
The Board of Commissioners prioritizes the
application of the principles of good
corporate governance (GCG) in every
aspect of the Company's business. The Board
of Commissioners considers that
management has carried out all operational
activities in accordance with the principles of
GCG in order to ensure the sustainability of its
business. Recognizing that there are still
several aspects that can be improved in this
field, the Board of Commissioners together
with the Board of Directors are committed to
continuing this effort in 2019.
The Board of Commissioners focuses on
overseeing the business activities and
compliance of the Board of Directors in
managing the Company. Simultaneously the
Board of Commissioners assists the Board of
Directors in fostering good relations with
external parties. During 2018, Independent
Commissioners carried out the mandate and
duties assigned to represent minority and
external interests, so that the assessment of
the performance of directors in carrying out
their duties remained independent, not
influenced by various parties, both interested
and unauthorized, and there were no matters
cause loss to shareholders or other external
parties.
CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE
BOARD OF COMMISSIONERS
Until the end of 2018 there were no changes
to the composition of the Board of
Commissioners. In accordance with the
decision of the Annual GMS on June 29, 2018
the composition of the Company's Board of
Commissioners is as follows:
• President Commissioner: Eko Hartono
• Independent Commissioner: Yugi Prayanto
18
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
19
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Para Pemegang Saham dan Pemangku
Kepentingan yang Terhormat,
Sepanjang 2018, perusahaan pembiayaan
menyalurkan kredit sebesar Rp 436,3 triliun,
tumbuh 5,16%, dibandingkan tahun 2017
sebesar Rp 414,8 triliun. Perkembangan
industri pembiayaan secara umum masih
menunjukkan pertumbuhan yang
positif walaupun demikian tren pertumbuhan
industri pembiayaan masih dibayangi
sejumlah tantangan.
Tinjauan Ekonomi dan Industri
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan
ekonomi global akan meningkat hingga 3,1
persen pada 2018 setelah pertumbuhan
ekonomi pada 2017 jauh lebih kuat dari
perkiraan, akibat pemulihan berlanjut pada
investasi, manufaktur, dan perdagangan,
dan juga negara-negara berkembang yang
mengekspor komoditas mendapatkan
keuntungan dari menguatnya harga
komoditas.
Pemulihan luas pada pertumbuhan global
sangat menggembirakan, tapi ini bukan saat
untuk berpuas diri," Presiden Kelompok Bank
Dunia Jim Yong Kim mengatakan. "Ini adalah
kesempatan besar untuk berinvestasi pada
sumber daya manusia dan fisik. Jika pembuat
kebijakan di seluruh dunia fokus pada
investasi utama ini, mereka dapat
meningkatkan produktivitas negaranya,
meningkatkan partisipasi angkatan kerja, dan
mendekati tujuan untuk mengakhiri
kemiskinan ekstrem dan meningkatkan
kemakmuran bersama."
Pertumbuhan di kawasan Asia Timur dan
Pasifik diperkirakan akan turun menjadi 6,2
persen pada tahun 2018 dari sekitar 6,4
persen pada tahun 2017. Perlambatan
struktural di Tiongkok terlihat mengimbangi
kenaikan siklis sederhana di wilayah lainnya.
Risiko terhadap prospek menjadi lebih
seimbang. Pertumbuhan yang lebih kuat dari
perkiraan di antara negara maju dapat
menyebabkan pertumbuhan yang lebih
cepat dari perkiraan
Dear Shareholders and Stakeholders,
Throughout 2018, finance companies
channeled loans of Rp 436.3 trillion, growing
by 5.16%, compared to 2017 of Rp 414.8
trillion. The development of the financing
industry in general still shows positive growth
even though the growth trend in the
financing industry is still overshadowed by a
number of challenges.
Economic and Industrial Overview
The World Bank estimates that global
economic growth will increase to 3.1 percent
in 2018 after economic growth in 2017 is far
stronger than expected, due to the
continued recovery in investment,
manufacturing and trade, and also
developing countries that export
commodities to benefit from a stronger
commodity prices.
Extensive recovery in global growth is very
encouraging, but this is not a time for
complacency, "World Bank Group President
Jim Yong Kim said." This is a great opportunity
to invest in human and physical resources. If
policy makers around the world focus on
these main investments, they can increase
the country's productivity, increase labor
force participation, and approach the goal
of ending extreme poverty and increasing
shared prosperity. "
Growth in the East Asia and Pacific region is
expected to decline to 6.2 percent in 2018
from around 6.4 percent in 2017. The
structural slowdown in China seems to offset
modest cyclical increases in other regions.
Risks to prospects are more balanced.
Stronger-than-expected growth among
developed countries can lead to faster-than-
expected growth in the region.
LAPORAN DIREKSI
The Board of Directors Report
20
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
di kawasan ini. Pada sisi negatifnya,
meningkatnya tekanan geopolitik,
meningkatnya proteksionisme global,
pengetatan kondisi keuangan global yang
tiba-tiba mendadak, dan perlambatan yang
lebih tajam dari perkiraan di negara-negara
besar, termasuk Tiongkok, menimbulkan risiko
penurunan pada prospek regional.
Pertumbuhan di Tiongkok diperkirakan akan
mencapai 6,4 persen pada 2018 dari 6,8
persen pada 2017. Indonesia diperkirakan
akan meningkat menjadi 5,3 persen pada
2018 dari 5,1 persen pada 2017.
Perekonomian Indonesia 2018 menghadapi
tantangan yang tidak ringan dipicu
ketidakpastian global yang meningkat.
Sebagai negara dengan perekonomian
terbuka, ketidakpastian global memberikan
tantangan bagi pengelolaan ekonomi di
sektor eksternal, baik dari jalur perdagangan
maupun jalur finansial. Dari jalur finansial,
tantangan berkaitan dengan menurunnya
aliran masuk modal asing ke negara
berkembang, termasuk Indonesia, karena
dipicu kenaikan suku bunga kebijakan
moneter Amerika Serikat (AS) dan
ketidakpastian pasar keuangan global.
Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi
2018 merupakan yang tertinggi dalam lima
tahun terakhir. Ekonomi Indonesia
berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto
(PDB) 2018 atas dasar harga berlaku
mencapai Rp 14.837,4 triliun. Sementara
berdasarkan atas dasar harga konstan
tumbuh 5,17% menjadi Rp 10.425,3 triliun
dibanding 2017 sebesar Rp 9.912,7 triliun.
Industri pembiayaan terus menunjukkan
kinerja baik pada 2018. Peningkatan jumlah
penyaluran pembiayaan dan laba bersih
pelaku usaha telah menopang pertumbuhan
pendapatan industri. Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) mencatat, hingga 2018, industri sukses
memperoleh pendapatan sebesar Rp 107,78
triliun, naik 8,26% dibandingkan tahun 2017,
yaitu Rp 99,55 triliun.
Pangsa pasar pembiayaan multiguna
mencapai 60%. Sedangkan 40% masuk ke
modal kerja, investasi, dan lainnya. Secara
aset, industri pembiayaan tumbuh 9%
menjadi Rp 504,1 triliun.
On the negative side, rising geopolitical
pressure, rising global protectionism, a
sudden tightening of global financial
conditions, and a sharper-than-expected
slowdown in major countries, including China,
pose downside risks to regional prospects.
Growth in China is expected to reach 6.4
percent in 2018 from 6.8 percent in 2017.
Indonesia is expected to increase to 5.3
percent in 2018 from 5.1 percent in 2017.
The 2018 Indonesian economy faces
challenges that are not mild triggered by
increasing global uncertainty. As a country
with an open economy, global uncertainty
poses a challenge for the management of
the economy in the external sector, both
from the trade and financial channels. From
the financial channel, challenges related to
the decline of foreign capital inflows to
developing countries, including Indonesia,
were triggered by an increase in US (US)
monetary policy rates and the uncertainty of
global financial markets.
Nevertheless, economic growth in 2018 was
the highest in the last five years. The
Indonesian economy is based on the 2018
Gross Domestic Product (GDP) on the basis of
the current price of Rp. 14,837.4 trillion. While
based on constant prices grew 5.17% to Rp.
10,425.3 trillion compared to 2017 amounting
to Rp. 9,912.7 trillion.
The finance industry continued to perform
well in 2018. The increase in the number of
financing disbursements and net income of
business actors has sustained industrial
revenue growth. The Financial Services
Authority (OJK) noted, until 2018, the industry
succeeded in gaining revenues of Rp 107.78
trillion, up 8.26% compared to 2017, which
was Rp 99.55 trillion.
Multipurpose financing market share reaches
60%. While 40% goes to working capital,
investment and others. As an asset, the
finance industry grew 9% to Rp 504.1 trillion.
21
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Meski meningkat, industri multifinance masih
menghadapi tantangan, di saat masih
berjuang meningkatkan pembiayaan,
perusahaan multifinance juga menghadapi
ancaman kesulitan pendanaan dari bank.
Kesulitan ini akan diatasi dengan penerapan
sistem pendaftaran agunan atau
disebut asset registry.
KINERJA PERSEROAN TAHUN 2018
1. Kebijakan Strategis
Persaingan usaha yang makin kompleks
pada iklim perekonomian nasional yang
lesu menjadi pertibangan Perseroan untuk
mengambil beberapa kebijakan bisnis
strategis. Tahun 2018, Perseroan bertindak
sangat hati-hati dalam memberikan
pembiayaan.
Terkait kebijakan bisnis sepanjang tahun
2018, seluruh kebijakan strategis yang
diambil Perseroan merupakan langkah
Perseroan untuk meningkatkan kinerja
Perseroan. Di dalam pengambilan
keputusan terkait kebijakan strategis,
Direksi mengkaji dari berbagai aspek.
Untuk itu Direksi mengambil keputusan
unruk lebih selektif di dalam pembiayaan
roda empat. Selain itu, dalam setiap
pengambilan keputusan terhadap
kebijakan strategis, Direksi juga melakukan
pembahasan dengan Dewan Komisaris
untuk menjaga kepentingan Pemegang
Saham Perseroan.
2. Perbandingan hasil dan target
Tahun 2018, Perseroan tetap
mempertahankan skema bisnis
pembiayaan terhadap 2 (dua) kategori
pembiayaan yaitu pembiayaan modal
kerja diberikan dalam bentuk anjak
piutang dengan pemberian jaminan dari
pemberi penjual piutang (factoring with
resource) dan untuk pembiayaan
multiguna dilakukan melalui pembelian
dengan pembayaran secara angsuran.
Perseroan telah menyalurkan pembiayaan
sebesar Rp 21,68 Miliar atau mengalami
penurunan 35,25% dibanding tahun 2017,
yang mencapai Rp. 33,48 Miliar.
Penyaluran pembiayaan hanya
mencapai 48,07% dari target yang
dicanangkan. Permintaan pembiayaan
Although increasing, multi-finance industry still
faces challenges, while still struggling to
increase financing, multi-finance companies
also face the threat of funding difficulties
from banks. This difficulty will be overcome by
applying a collateral registration system or
called an asset registry.
COMPANY PERFORMANCE IN 2018
1. Strategic Policy
Increasingly complex business competition
in the sluggish national economic climate
has become the Company's engagement
to take several strategic business policies.
In 2018, the Company acts very carefully in
providing financing.
Regarding business policies throughout
2018, all strategic policies taken by the
Company are the Company's steps to
improve the Company's performance. In
making decisions related to strategic
policy,
Directors review from various aspects. For
this reason, the Board of Directors makes a
decision to be more selective in financing
four wheels. In addition, in every decision
on strategic policies, the Board of Directors
also conducts discussions with the Board of
Commissioners to safeguard the interests
of the Company's Shareholders.
2. Comparison of results and targets
In 2018, the Company maintains a
financing business scheme for 2 (two)
financing categories, namely working
capital financing given in the form of
factoring by providing guarantees from
the seller of receivables (factoring with
resource) and for multipurpose financing
through purchases in installments.
The company has channeled financing of
Rp. 21.68 billion or decreased by 35.25%
compared to 2017, which reached Rp.
33.48 billion. Funding only reaches 48,07%
of the planned target. The demand for
working capital financing is strongly
influenced by the performance of the
22
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
modal kerja sangat dipengaruhi kinerja
sektor industri yang banyak membutuhkan
modal kerja dalam jangka pendek. Sektor
pertambangan bangkit menjadi kendala
bagi perseroan untuk memberikan
pembiayaan modal kerja dan multiguna.
Secara kinerja keuangan, aset Perseroan
pada tahun 2018 mencapai Rp 76,75
miliard atau mengalami penurunan
sebesar 8,42% dibandingkan dengan posisi
pada tahun sebelumnya. Jumlah aset
perseroan tidak mencapai dari angka
yang ditargetkan yaitu sebesar Rp 102,16
miliar. Sementara pendapatan pada
tahun 2018 mengalami penurunan
sebesar 55,10% dibandingkan tahun 2017,
atau menjadi sebesar Rp 5,70 miliar, atau
hanya mencapai 45,32% dari target.
Jumlah Rugi Komprehensif Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2018 sebesar (Rp 6.98 miliar),
mengalami penurunan sebesar 130,76%
dibandingkan posisi yang sama pada
tahun sebelumnya atau hanya mencapai
target -35,71%. Penurunan ini terutama
disebabkan oleh penurunan atas investasi
efek tersedia untuk dijual yang belum
terealisasi.
Dari sisi kredit bermasalah (Non Performing
Financing/NPF), Perseroan dapat
mempertahankan nilai 0% (nol %) dimana
ini berarti tidak ada kredit macet atau
kredit bemasalah.
Walaupun pencapaian kinerja keuangan
tahun 2018 lebih redah dari tahun 2017,
tetapi perseroan juga mempunyai
kesempatan untuk memperkuat internal
basis. Adapun yang dikerjakan mengarah
pada peningkatan produktivitas, kualitas,
dan pengembangan bisnis yang
semuanya berujung pada peningkatan
kinerja.
Sepanjang 2018, Perseroan melakukan
implementasi sistem komputerisasi untuk
pembiayaan, HRD dan kepentingan-
kepentingan lain dalam rangka
mendukung program OJK. Selain itu
perseroan terus berupaya untuk
melakukan inovasi terkait produk dan
kinerja pemasaran Perseroan. Inovasi
produk yang dilakukan Perseroan ialah
dengan menciptakan variasi pada pola
industrial sector which requires a lot of
working capital in the short term. The rising
mining sector has become an obstacle for
the company to provide working capital
and multipurpose financing.
In terms of financial performance, the
Company's assets in 2018 reached
Rp. 76.75 billion or decreased by 8.42%
compared to the position in the previous
year. The total assets of the company did
not reach the targeted figure of Rp 102,16
bilion. While revenues in 2018 decreased
by 55.10% compared to 2017, or toRp 5.70
billion, or only reach 45,32% of the target.
The Company's Comprehensive loss for the
year ended December 31, 2018
amounted to (Rp. 6.98 billion), decreased
by 130.76% compared to the same
position in the previous year or only
reached the target -35,71%. This decrease
was mainly due to a decrease in
available-for-sale securities investments
that have not been realized.
From the side of Non Performing Financing
(NPF), the Company can maintain a value
of 0% (zero%) which means that there is no
bad credit or bad credit.
Although the achievement of financial
performance in 2018 is lower than in 2017,
the company also has the opportunity to
strengthen its internal base. As for what is
do leads to increased productivity, quality,
and business development all of which
lead to improved performance.
Throughout 2018, the Company
implemented a computerized system for
financing, HRD and other interests in order
to support the OJK program. In addition,
the company continues to strive to
innovate related to the Company's
products and marketing performance.
Product innovation made by the
Company is to create variations in the
Company's marketing pattern.
23
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
pemasaran Perseroan. Inovasi pola
pemasaran Perseroan salah satu nya ialah
dengan sistem kemitraan penjualan
produk Perseroan. Hal ini untuk
memberikan kesempataan kepada
konsumen menjadi bagian pemasaran
Perseroan dan memberikan nilai lebih bagi
konsumen.
3. Kendala yang dihadapi
Selama tahun 2018, Perseroan mengalami
kendala dalam menjalankan kegiatan
bisnis. Kendala yang dihadapi oleh
Perseroan salah satunya adalah
persaingan yang semakin ketat di dalam
industri pembiayaan. Pemerintah
memang membuka peluang usaha yang
makin besar, tetapi perusahaan
pembiayaan masih kalah dalam hal
tingkat bunga bank.
Dari sisi pemasaran, Perseroan mengalami
kendala akibat masih rendahnya daya
beli masyarakat. Nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS pada 2019 diatas
Rp14.000/ USD, Salah satu indikator
membaiknya pembangunan manusia di
Indonesia adalah meningkatnya standar
hidup layak yang direpresentasikan oleh
pengeluaran per kapita. Badan Pusat
Statistik (BPS) merilis pengeluaran per
kapita masyarakat Indonesia pada 2018
mencapai Rp 11,06 juta/tahun (harga
konstan 2012). Angka tersebut naik Rp 395
ribu (3,7%) dari tahun sebelumnya yang
mencerminkan kenaikan ini tidak
signifikan.
Selain itu, faktor demografi menjadi
kendala Perseroa. Demografi industri
pembiayaan yang masih terpusat di
wilayah Jawa khususnya Jabodetabek
dimana wilayah tersebut memang
menjadi wilayah kerja utama Perseroan.
Pengembangan ke wilayah lain masih
terkendala oleh daya beli masyarakat dan
keberadaan infrastruktur penunjang.
One of the innovations in the Company's
marketing pattern is the Company's
product sales partnership system. This is to
provide consumers with the opportunity to
become part of the Company's marketing
and provide more value to consumers
3. Constraints faced
During 2018, the Company experienced
obstacles in carrying out business activities.
One of the obstacles faced by the
Company is the increasingly fierce
competition in the financing industry. The
government does open bigger business
opportunities, but the finance company
still loses in terms of bank interest rates.
In terms of marketing, the Company
experienced problems due to the low
purchasing power of the community. The
exchange rate of the rupiah against the
US dollar in 2019 is above Rp14,000 / USD.
One indicator of improving human
development in Indonesia is the increase
in decent living standards represented by
per capita expenditure. The Central
Statistics Agency (BPS) released
Indonesia's per capita expenditure in 2018
to reach Rp. 11.06 million / year (constant
price in 2012). This figure rose Rp 395
thousand (3.7%) from the previous year
which reflected this increase was not
significant.
In addition, demographic factors are
constraints for the Persero. The financing
industry demographics are still
concentrated in the Java region,
especially Jabodetabek, where the region
is indeed the Company's main working
area. Development into other regions is still
constrained by people's purchasing power
and the existence of supporting
infrastructure.
24
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PROSPEK USAHA
Industri pembiayaan diprediksi tumbuh datar
di tahun 2019, walaupun demikian industri
pembiayaan masih tetap optimistis
menyambut tahun politik 2019. Pemilu tahun
2019 diyakini bisa mendatangkan peluang-
peluang baru, terkait usaha-usaha yang
berhubungan dengan pesta politik.
Prinsip kehati-hatian perbankan ini akan
berlanjut hingga tahun 2019. Perbankan bisa
jadi akan lebih teliti dan selektif dalam
menyalurkan pinjaman ke multifinance
walaupun perbankan akan melihat kinerja
per perusahaan. Dengan kata lain, tidak
mengganggap semua perusahaan
pembiayaan memiliki kondisi yang sama.
Dari sektor industri pembiayaan,
pertumbuhan perekonomian ini diharapkan
meningkatkan daya beli konsumen terhadap
kendaraan bermotor yang sangat terkait
dengan industri pembiayaan. Masih
rendahnya kualitas kenyamanan dan
keamanan serta infrastruktur transportasi
massal di kota-kota besar juga menjadi
pemicu bagi konsumen untuk tetap memiliki
kendaraan bermotor. Perseroan melihat
bahwa pengadaan kendaraan bermotor
oleh masyarakat masih akan meningkat.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG
BAIK
Perseroan terus menerus berupaya
meningkatkan kualitas penerapan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG)
untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) Nomor 30/POJK.05/2014
tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik
bagi Perusahaan Pembiayaan, Peraturan
OJK Nomor 32/POJK.04/2014 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat
Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka, Peraturan OJK Nomor 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik,
Peraturan OJK Nomor 21/POJK.04/2015
tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka, Surat Edaran OJK
Nomor 32/ SEOJK.04/2015 tentang Pedoman
Tata Kelola Perusahaan Terbuka, dan Surat
Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.05/2016
tentang Laporan Penerapan Tata Kelola
dengan cara mengevaluasi dan
memperbaiki kebijakan Perseroan yang ada.
BUSINESS PROSPECT
The finance industry is predicted to grow flat
in 2019, although the finance industry is still
optimistic that it welcomes the 2019 political
year. The 2019 election is believed to bring
new opportunities, related to businesses
related to political parties.
The banking prudence principle will continue
until 2019. Banks may be more thorough and
selective in channeling loans to multi-finance
companies even though banks will see
performance per company. In other words, it
does not assume that all finance companies
have the same conditions.
From the financing industry sector, this
economic growth is expected to increase
consumer purchasing power towards
motorized vehicles which are strongly
associated with the finance industry. The low
quality of comfort and security as well as
mass transportation infrastructure in big cities
is also a trigger for consumers to continue to
own motorized vehicles. The company sees
that the procurement of motorized vehicles
by the community will still increase.
GOOD CORPORATE GOVERMANCE
IMPLEMENTATION
The Company continuously strives to improve
the quality of the application of the principles
of Good Corporate Governance (GCG) to
comply with the Financial Services Authority
(FSA) Regulations Number 30/POJK.05/2014
about Good Corporate Govermance, FSA
Regulations Number 32/POJK.04/2014 about
Plans and Implementation of Public Meeting
of Shareholders of Public Companies, FSA
Regulations Number 33/ POJK.04/2014 concerning Directors and Commissioners of
Issuers or Public Companies, FSA Regulations
Number 21/POJK.04/2015 about teh
implementation of Good Corporate
Govermance in Public Companies, FSA
Circular letter Number 15/SEOJK.05/2016
about Corporate Govermance
Implementation by evaluating and improving
the Company's existing policies.
25
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Perseroan melakukan sosialisasi pengenalan
tata kelola perusahaan, sehingga
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
baik dapat diterapkan di semua lapisan
organisasi.
Manajemen turut serta meningkatkan
penerapan prinsip-prinsip GCG di lingkungan
Perseroan, sehingga prinsip-prinsip GCG
dapat menyatu dalam proses bisnis yang
dijalankan, Dengan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik, manajemen yakin
bahwa dalam jangka panjang, stabilitas dan
pertumbuhan bisnis Perseroan dapat lebih
baik.
Berdasarkan penilaian sendiri atas
Penerapan GCG, manajemen Perseroan
secara umum telah melakukan penerapan
tata kelola perusahaan dengan baik, yang
tercermin dari pemenuhan atas prinsip-prinsip
GCG. Perseroan akan terus
mengembangkan penerapan GCG, demi
terciptanya kegiatan bisnis yang
berkelanjutan.
MANAJEMEN RESIKO
Direksi sangat memperhatikan manajemen
risiko pada kegiatan Perseroan sepanjang
tahun 2018, terutama karena kondisi
perekonomian Indonesia dan global pada
umumnya belum berhasil meningkat dengan
signifikan. Bisnis pembiayaan yang memiliki
resiko sehat akan tercermin dalam tingkat
Non Performing Financing - nya. Pada akhir
tahun 2018, non performing financing
Perseroan tercatat sebesar 0% sama dengan
tahun 2017.
Sistem manajemen resiko pada pemberian
fasilitas pembiayaan dilakukan melalui
metode Prinsip Mengenal Nasabah. Prinsip
pertama yang dijadikan acuan dalam
pemberian kredit kepada konsumen adalah
prinsip 5C. Prinsip ini terdiri dari lima kriteria
yang harus dipenuhi oleh calon konsumen,
yaitu :
1. Karakter
- Dilakukan melalui wawancara
- Dapat diperkirakan reputasi calon
konsumen, apakah pernah memiliki
catatan tindak kriminal atau kebiasan
buruk dalam keuangan seperti tidak
melunasi pinjaman.
The company socializes the introduction of
corporate governance, so that the
implementation of good corporate
governance can be applied in all levels of
the organization.
Management also participates in improving
the implementation of GCG principles in the
Company, so that GCG principles can be
integrated into the business processes that
are carried out. With the implementation of
good corporate governance, management
believes that in the long term, the Company's
stability and business growth can be better
Based on its own assessment of GCG
Implementation, the Company's
management in general has implemented
the implementation of good corporate
governance, which is reflected in the
fulfillment of GCG principles. The company
will continue to develop GCG
implementation, in order to create
sustainable business activities
RISK MANAGEMENT
The Board of Directors is very concerned
about risk management in the Company's
activities throughout 2018, especially
because the Indonesian and global
economic conditions in general have not
succeeded in significantly increasing. The
financing business that has healthy risks will be
reflected in its Non Performing Financing
level. At the end of 2018, the Company's non-
performing financing was recorded at 0%,
equal to 2017.
The risk management system for providing
financing facilities is carried out through the
Know Your Customer Principle method. The
first principle that is used as a reference in
giving credit to consumers is the 5C principle.
This principle consists of five criteria that must
be met by prospective customers, namely :
1. Character
- Conducted through interviews
- It can be estimated the reputation of
prospective customers, whether they
ever have a record of criminal acts or
bad habits in finance such as not
paying off a loan.
26
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
2. Capacity (capability)
- kemampuan calon peminjam dalam
membayar kreditnya.
- dapat diperkirakan apakah calon
konsumen tersebut dapat
menjalankan usahanya atau seberapa
besar penghasilan yang diterima tiap
bulannya.
3. Capital (modal)
- Khususnya diberlakukan pada calon
konsumen yang meminjam untuk
usaha atau bisnisnya.
- Dengan mengetahui modal atau aset
yang dimiliki usaha calon konsumen,
Perseroan dapat mengetahui sumber
pembiayaan yang dimiliki.
4. Collateral (jaminan)
- Jaminan yang diberikan pada calon
konsumen saat mengajukan kredit.
- Jaminan ini akan menjadi penjamin
atau pelindung bagi Perseroan jika
nantinya nasabah tidak dapat
membayar pinjaman yang diambil.
5. Condition
- condition, yaitu kondisi perekonomian
baik yang bersifat general atau khusus
pada bidang usaha yang dijalankan
calon konsumen.
- Kondisi perekonomian sektor usaha
calon konsumen menjadi
pertimbangan pemberian kredit.
Selain itu perseroan juga memperhatikan
pembayaran angsuran konsumen. Perseroan
melakukan sistem collection yang ketat mulai
dari keterlambatan 2 hari konsumen sudah
diingatan bahwa angsuran sudah jatuh
tempo.
Perseroan juga telah melaksanakan penilaian
mandiri (self assessment) manajemen resiko
sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No.4/SEOJK.05/2015 tentang
Penilaian Tingkat Risiko Perusahaan
Pembiayaan. Penilaian mandiri (self
assessment) manajemen resiko untuk
Perseroan per akhir Desember 2018 ialah
Sedang Tinggi.
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal Perseroan dilakukan
sebagai bagian pengawasan terhadap
kegiatan operasional Perseroan. Sistem
pengendalian internal Perseroan terus
ditingkatkan sehingga dapat
mengoptimalkan kinerja perseroan.
2. Capacity (capability)
- the ability of prospective borrowers to
pay their credit.
- can be estimated whether the
prospective customer can run the
business or how much income is
received each month.
3. Capital (capital)
- Speifically applied to prospective
customrs who borrow for their business
or business.
- By knowing the capital or assets owned
by the prospective consumer's business,
the Company can find out the sources
of financing owned.
4. Collateral (guarantee)
- Guarantees given to prospective
customers when applying for credit.
- This guarantee will be a guarantor or
protector for the Company if later the
customer cannot pay the loan taken.
5. Condition
- condition, that is the economic
cOndition both general or specific in
the field of business run by prospective
customers.
- The economic condition of the
rospective business sector becomes a
consideration for giving credit
In addition, the company also pays attention
to consumer installments. The Company
carries out a strict collection system starting
from the delay of 2 days the consumers have
been reminded that the installments are due.
The Company has also carried out a risk
management self assessment in accordance
with the Financial Services Authority Circular
Letter No.4 / SEOJK.05 / 2015 concerning the
Risk Level Assessment of Financing
Companies. The risk management self
assessment for the Company as of the end of
December 2018 is Medium High.
INTERNAL CONTROL
The Company's internal controls are carried
out as part of the supervision of the
Company's operational activities. The
Company's internal control system continues
to be improved so that it can optimize the
company's performance.
27
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
28
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
29
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
30
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Profil Perseroan
Corporate History
31 Riwayat Singkat Perseroan Corporate Brief History
32 Informasi Perseroan Corporate’s Information
33 Bidang Usaha Business Sectors
35 Struktur Organisasi Perseroan Corporate’sOrganization Structure
36 Visi, Misi, Nilai Perseroan dan Kode Etik Vision, Mission, Corporate Values and Ethics Code
40 Profil Dewan Komisaris Board of Comisioners Profile
44 Profil Direksi Board of Directors Profile
48 Profil Komite Audit Audit Committee Profile
49 Sumber Daya Manusia Human Resources
51 Struktur Pemegang Saham Shareholder’s Structure
53 Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology
57 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Profession and Institutions
58 Penghargaan Awards
31
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PT Danasupra Erapacific Tbk (Perseroan)
didirikan pada tahun 1994, berdasarkan Akte
Notaris Elliza, SH No. 65 tanggal 11 Nopember
1994 dan telah memperoleh status hukum
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
melalui Surat Keputusan No. C2-1.101.HT.01.01
Th.95 tanggal 25 Januari 1995 dan
diumumkan dalam Berita Negara RI No. 15
tertanggal 22 Februari 2000, Tambahan No.
913.
Perseroan telah memperoleh ijin sebagai
Perusahaan Pembiayaan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia melalui Surat
Keputusan No. 439/KMK.017/1995 tanggal 14
September 1995. Perseroan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1995.
Pada tanggal 18 Januari 2000 Perseroan
menjadi perusahaan publik dengan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Surabaya
Efektif tanggal 6 Juli 2001, saham Perseroan
juga dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (Bursa
Efek Indonesia).
Pada tanggal 19 Juni 2008 Anggaran Dasar
Perseroan telah disesuaikan dengan UU No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sehubungan dengan adanya Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor
29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan, OJK
memberikan perluasan pembiayaan kepada
perusahaan pembiayaan untuk melakukan
pembiayaan investasi, modal kerja dan
multiguna. Maka anggaran dasar Perseroan
telah disesuaikan pada tanggal 22 Juni 2016
melalui RUPSLB yang diaktakan oleh Notaris
Rudy Siswanto, SH dengan Akta No. 31
PT Danasupra Erapacific Tbk (Perseroan) was
incorporated in 1994, based on Notarial Deed
No. Elliza, SH. 65 dated November 11, 1994
and has obtained the legal status of the
Minister of Justice of the Republic of
Indonesia through Decision Letter no. C2-
1.101.HT.01.01 Th.95 dated January 25, 1995
and published in State Gazette of the
Republic of Indonesia no. 15 dated 22
February 2000, Supplement no. 913
The Company has obtained a license as a
Financing Company from the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia through
its Decision Letter no. 439 / KMK.017 / 1995
dated 14 September 1995. The Company
commenced its commercial operation in
1995.
On January 18, 2000 the Company became
a public company by listing its shares on the
Surabaya Stock Exchange
Effective July 6, 2001, the Company's shares
are also listed on the Jakarta Stock Exchange
(Indonesia Stock Exchange).
On June 19, 2008, the Company's Articles of
Association have been adjusted to Law No.
40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies
In connection with the existence of the
Financial Services Authority Regulation (POJK)
number 29 / POJK.05 / 2014 concerning the
Implementation of Business Financing
Companies, OJK provides funding expansion
to finance companies to finance investment,
working capital and multipurpose financing.
Then the Company's articles of association
have been adjusted to date 22 June 2016
through the EGMS notarized by Notary Rudy
Siswanto, SH with Deed No. 31
RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Corporate Brief History
32
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
NAMA PERUSAHAAN
PT. Danasupra Erapacific Tbk
NAMA PANGGILAN
Danasupra
SEKTOR INDUSTRI
Keuangan
BIDANG USAHA
Perusahaan Pembiayaan
TANGGAL PENDIRIAN
11 November 1994
Berdasarkan Akta Notaris Elliza SH CN
Pengganti Asmawel SH, Akta No. 65,
Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. C2-01.101 HT.01.Th.95, tanggal
25 Januari 1995 dan Berita Negara Republik
Indonesia No. 913 Tambahan No. 15 tanggal
22 Februari 2000. Mulai beroperasi tahun
1995.
IJIN USAHA
Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 439 / KMK.017 / 1995 tanggal
14 September 1995.
MODAL DASAR
Rp. 100.000.000.000,-
PENAWARAN UMUM PERDANA
8 April 2000 di Bursa Efek Surabaya
6 Juli 2001 di catatkan Bursa Efek Jakarta
KODE SAHAM
BEI : DEFI
KANTOR PUSAT
Tower C Lantai 5, 18 Parc Place SCBD
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Telp. : (021) 51401157
Fax. : (021) 51401159
Email. : [email protected]
Website : www.danasupra.com
COMPANY’S NAME
PT. Danasupra Erapacific Tbk
BRAND NAME
Danasupra
INDUSTRIAL SECTOR
Finance
MAIN BUSSINESS
Multifinance Company
DATE OF ESTABLISHMENT
November 11, 1994
Pursuant to Notarial Deed Elliza SH CN
Replacement Asmawel SH, Deed No. 65,
Decree of the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia No. C2-01.101
HT.01.Th.95, dated January 25, 1995 and State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 913
Supplement No. 15 dated February 22, 2000.
Commenced operations in 1995.
OPERATING LICENSE
Decree of the Minister of Finance of the
Republic of Indonesia No. 439 / KMK.017 /
1995 dated September 14, 1995.
AUTHORIZED CAPITAL
Rp. 100,000,000,000, -
INITIAL PUBLIC OFFERING
April 8, 2000 at the Surabaya Stock Exchange
July 6, 2001 is listed on the Jakarta Stock
Exchange
SHARE’S CODE
BEI: DEFI
HEAD OFFICE
Tower C Lantai 5, 18 Parc Place SCBD
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Tel. : (021) 51401157
Fax. : (021) 51401159
E-mail. : [email protected]
Website : www.danasupra.com
INFORMASI PERSEROAN
Corporate’s Information
33
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang
Penyelengaraan Usaha Perusahaan
Pembiayaan, maka Perseroan
menyelaraskan bidang usaha melalui
perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Pada
Pasal 3 mengenai maksud dan tujuan
Perseroan adalah :
1. Pembiayaan Investasi
Adalah pembiayaan untuk pengadaan
barang-barang modal beserta jasa yang
diperlukan untuk aktivitas
usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi,
ekspansi atau relokasi tempat
usaha/investasi yang diberikan kebada
debitur dalam jangka waktu lebih dari 2
(dua) tahun.
Pembiayaan Investasi dilakukan dengan
cara :
a. Sewa Pembiayaan
b. Jual dan Sewa-Balik
c. Anjak Piutang Dengan Pemberian
Jaminan Dari Penjual Piutang
d. Pembelian dengan Pembayaran
Secara angsuran
e. Pembiayaan Proyek
2. Pembiayaan Modal Kerja
Adalah pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan pengeluaran-pengeluaran
yang habis dalam satu siklus aktivitas
usaha debitur dan merupakan
pembiayaan dengan jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun.
Pembiayaan Modal Kerja dilakukan
dengan cara :
a. Jual dan Sewa Balik
b. Anjak Piutang dengan Pemberian
Jaminan dari Penjual Piutang
c. Anjak Piutang Tanpa Pemberian
Jaminan dari Penjual Piutang
d. Fasilitas Modal Usaha
3. Pembiayaan Multi Guna
Adalah pembiayaan untuk pengadaan
barang dan/atau jasa yang diperlukan
oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi
dan bukan untuk keperluan usaha
(aktivitas produktif) dalam jangka waktu
yang diperjanjikan.
Under the Regulation of the Financial Services
Authority No. 29/POJK.05/2014 concerning
Financing Company Financing, the Company
aligns its business through the amendment of
the Company's Articles of Association. In
Article 3 the aims and objectives of the
Company are:
1. Investment Financing
Is the financing for the procurement of
capital goods and services necessary for
business / investment activities,
rehabilitation, modernization, expansion
or relocation of place of business /
investment given to the debtor in more
than 2 (two) years.
Investment Financing is done by:
a. Leasing Financing
b. Sell and Lease
c. Factoring with Receivables from
Receivable Sellers
d. Purchase by Payments In installments
e. Project Financing
2. Working Capital Financing
Is the financing to meet the needs of
expenditures that run out in a cycle of
business activities of the debtor and is a
financing with a period of maximum 2
(two) years.
Working Capital Financing is done by:
a. Sale and Lease Back
b. Factoring with Receivables from
Receivable Sellers
c. Factoring Without Guarantee from
Receivable Seller
d. Business Capital Facility
3. Multi-Use Financing
Is the financing for the procurement of
goods and / or services required by the
debtor for consumption / consumption
and not for business purposes
(productive activity) within the agreed
timeframe.
BIDANG USAHA
Business Sectors
34
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pembiayaan Multiguna dilakukan dengan
cara :
a. Sewa Pembiayaan
b. Pembelian dengan Pembayaran Secara
angsuran
c. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan.
Produk dan jasa
Produk dan jasa yang ditawarkan Danasupra
adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan Mobil Bekas dan Mobil Baru
Fasilitas pembiayaan mobil bekas dan
mobil baru roda 4 dan lebih dengan
berbagai merk, tipe, dan kategori, yaitu
Sedan, Multi Purpose Vehichle (MPV),
Sport Utility Vehicle (SUV), Pick Up, Truck
dan Bus. Konsumen dapat berbentuk
badan usaha atau perorangan, dengan
suku bunga tetap dan Jangka waktu
kredit 1 hingga 5 tahun.
2. Pembiayaan KPR dan KPA
Fasilitas pembiayaan kepemilikan Rumah
Tinggal, Rumah Toko, Rumah Kantor,
Kondominium/Apartemen, SOHO (Small
Office Home Office) dengan kondisi unit
baru atau bekas dengan jangka waktu
kredit 1 hingga 5 tahun.
3. Pembiayaan Alat Berat
Fasilitas pembiayaan untuk pengadaan
barang modal, seperti alat-alat berat
untuk pertambangan, industri,
perkebunan, kehutanan.
4. Pembiayaan Multiguna
Fasilitas yang memberikan segala
kemudahan dan solusi keuangan bagi
para konsumen untuk berbagai
keperluan konsumsi, seperti Pernikahan,
Renovasi Rumah, Perjalanan Wisata,
Perjalanan Ibadah, Pendidikan dan
keperluan konsumsi lainnya.
5. Pembiayaan dengan jaminan piutang
Fasilitas khususnya penyediaan dana
untuk keperluan investasi dan modal
kerja.
Multipurpose financing is done by:
a. Leasing Financing
b. Purchase by Payments In installments
c. Other financing after obtaining approval
from the Financial Services Authority first.
Products and services
Products and services offered by Danasupra
are as follows:
1. Financing of Used Cars and New Cars
Used car financing facility and 4 and
more new cars with various brands, types
and categories, namely Sedan, Multi
Purpose Vehichle (MPV), Sport Utility
Vehicle (SUV), Pick Up, Truck and Bus.
Consumers may take the form of business
entities or individuals, with fixed interest
rates and a loan period of 1 to 5 years.
2. Financing of KPR and KPA
Housing Financing Facility, Home Store,
Home Office, Condominium /
Apartment, SOHO (Small Office Home
Office) with new or used unit condition
with 1 to 5 year credit term.
3. Heavy Equipment Financing
Financing facilities for procurement of
capital goods, such as heavy equipment
for mining, industry, plantation, forestry.
4. Multipurpose Financing
Facilities that provide all the
conveniences and financial solutions for
consumers for various consumption
purposes, such as Marriage, Home
Renovation, Travel, Worship, Education
and other consumption purposes.
5. Account guarantee financing
Facilities specifically provide funds for
investment and working capital
purposes.
35
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Corporate’s Organization Structure
Sri Juminah
(Vacant)
Kolektor
Suyanto
(Komisaris Independen)
Yunia
Analis Kredit
Direksi
Euodia
Corporate Secretary
Surveyor
Marjan
Komite Audit
Yugi Prayanto
Magdalena A W
Akunting
Bing Sofyan
(Presiden Direktur)
Euodia
Komite Nominasi &
Remunerasi
(Presiden Komisaris)
Yugi Prayanto
Dewan Komisaris
Eko Hartono
(Direktur)
Odang Muchtar
Divisi Marketing
Komite Kredit
Odang Muchtar
Odang Muchtar Odang Muchtar Euodia Euodia
APU PPTAudit Internal
Retta
Divisi KepatuhanDivisi Accounting &
Finance
Divisi Operasional
& Manajemen Risiko
Desi Riana
Diana
Keuangan
Desi
HRD
Marini
IT
(Vacant)
Legal
Kepatuhan
36
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Visi Perseroan
Menjadi lembaga pembiayaan terbaik.
Misi Perseroan
Membantu meningkatkan perekonomian
dalam bentuk penyediaan dana untuk
penambahan modal kerja, investasi dan
pembiayaan konsumen.
NILAI-NILAI PERSEROAN
Nilai-nilai utama adalah prinsip-prinsip dasar
perusahaan yang menjadi landasan moral
dalam bekerja, berpola pikir, berkomunikasi
dan bertindak, yang harus ditaati, dihayati,
dilaksanakan serta diyakini oleh seluruh
karyawan selama bekerja di PT Danasupra
Erapacific Tbk.
Nilai-Nilai Utama tersebut adalah:
Kejujuran
Kemitraan
Keadilan
Saling Menghormati
Menjaga Reputasi Perseroan.
Untuk lebih jelasnya, maka Nilai-nilai Utama
tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Kejujuran
Kejujuran adalah sifat atau keadaan
karyawan yang lurus hati dan tulus, tanpa
ada niatan untuk berbuat kebohongan,
kecurangan atau keinginan merugikan
Perseroan dan pihak lain.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Memberikan kemampuan yang terbaik
dalam bekerja
o Tidak melakukan pencurian,
penggelapan, pemalsuan selama bekerja
di Perseroan.
o Memberikan informasi yang jelas dan
benar.
o Tidak menerima imbalan dalam bentuk
The Company's Vision
Become the best financial institution.
The Company's Mission
Help improve the economy in the form of
providing funds for additional working capital,
investment and consumer financing
CORPORATE VALUES
Core values are the basic principles that
underlie moral enterprise at work, patterned
think, communicate and act, which must be
adhered to, lived, performed and believed
by all employees during working at
Danasupra Erapacific Tbk, PT.
Core Values are:
Honesty
Partnership
Justice
Mutual Respect
Maintain Corporate Reputation
For more details, the main values mentioned
above can be explained as follows:
Honesty
Honesty is a trait or a state employee upright
and sincere, and never intended to do the
lies, cheating or desire harm to the Company
and other parties.
These values are manifested in behavior:
o Provide the best capability to work
o Not committed theft, embezzlement,
forgery while working at the Company.
o Provide clear and accurate information.
o Not receive compensation in any form
VISI, MISI, NILAI PERSEROAN dan KODE ETIK
Vision, Mission, Corporate Values and Ethics Code
37
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
apapun baik uang atau barang dari
customer, pemasok atau pihak lain yang
menjalin hubungan bisnis dengan
Perseroan.
o Tidak menyalahgunakan jam kerja
Perseroan.
Kemitraan
Kemitraan adalah suatu hubungan kerja
sama yang baik dan saling menguntungkan
dengan siapapun yang menjalin hubungan
bisnis dengan Perseroan.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Responsif terhadap kebutuhan dan
keinginan mitra Perseroan.
o Memberikan penjelasan yang baik dan
benar kepada mitra Perseroan.
o Tidak merugikan pihak lain.
o Menerima dan menyelesaikan dengan
baik keluhan mitra Perseroan.
Keadilan
Keadilan adalah tindakan yang tidak
membeda-bedakan siapapun dan tidak
memihak siapapun demi kepentingan
tertentu.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Tidak membeda-bedakan sesama rekan
kerja, atasan, customer, pemasok atau
pihak lain yang menjalin hubungan bisnis
dengan Perseroan.
o Tegas dan berani dalam menyatakan
kebenaran dan ketidakbenaran.
Saling Menghormati
Saling menghomati adalah sikap yang
menghargai, taat dan tidak mengabaikan
siapapun baik di dalam maupun di luar
Perseroan.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Melaksanakan instruksi atasan dengan
sungguh-sungguh.
o Bertutur kata dan bertingkah laku sopan
terhadap sesama rekan kerja.
o Menghargai siapapun yang berhubungan
bisnis dengan Perseroan.
either money or goods from customers,
suppliers or other parties who establish a
business relationship with the Company.
o Not abuse its working hours
Partnership
Partnership is a good working relationship and
mutual benefit with anyone who establish a
business relationship with the Company.
These values are manifested in behavior:
o Responsive to the needs and desires of
Corporate partners.
o Give a good description and true to the
partner Company.
o Do not harm others.
o Receive and resolve complaints with both
partner Companies.
Justice
Justice is an act that does not discriminate
against anyone and does not favor any
particular sake.
These values are manifested in behavior:
o Make no distinction between co-workers,
bosses, customers, suppliers or other
parties who establish a business
relationship with the Company.
o Decisive and bold in declaring the truth
and untruth.
Mutual Respect
Respect for each other is the attitude of
respect, obey and not overlook anyone
either inside or outside the Company.
These values are manifested in behavior:
o Implement superior instruction in earnest.
o Spoken word and act polite to fellow co-
workers.
o Reward those who do business with the
Company.
38
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Menjaga Reputasi Perseroan
Menjaga reputasi Perseroan adalah tindakan
pribadi karyawan yang senantiasa
menjunjung tinggi nama baik Perseroan.
Nilai-nilai ini diwujudkan dalam perilaku:
o Tidak melakukan tindakan yang dapat
menodai citra Perseroan.
o Menjaga rahasia Perseroan.
o Tidak menjelek-jelekan Perseroan kepada
siapapun.
o Adanya perasaan turut memiliki
Perseroan.
KODE ETIK
Sebagai pedoman serta panduan Perseroan
dalam menjalankan kegiatan usaha
Perseroan sesuai dengan prinsip Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik, Perseroan memiliki
kode etik yang berlaku bagi seluruh anggota
organisasi Perseroan.
Kode etik Perseroan menjadi pedoman
dalam melakukan tindakan yang sesuai
dengan nilai-nilai Perseroan dan etika bisnis .
Di bawah ini adalah beberapa hal penting
dalam Kode Etik yang berlaku bagi Dewan
Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan.
Nepotisme
Karyawan dilarang untuk melibatkan diri dan
terlibat dalam suatu transaksi apabila
memiliki hubungan saudara dengan rekan
usaha, konsumen atau karyawan lain yang
terlibat dalam transaksi tersebut. Jika
karyawan memiliki hubungan keluarga
dengan karyawan lain dalam Perseroan,
maka karyawan tersebut wajib untuk
melaporkan hal tersebut kepada divisi HRD
dalam rangka menghindari benturan
kepentingan.
Usaha Pribadi
Karyawan dilarang untuk terlibat dalam
usaha pribadi di lingkungan Perseroan
karena mengganggu jalannya aktivitas kerja
dan dapat menimbulkan penyalahgunaan
kewenangan dan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi.
Keeping Corporate Reputation
Keeping the Company's reputation is a
personal act of employees who continue to
uphold the good name of the Company.
These values are manifested in behavior:
o No action that could tarnish the
Company's image.
o Keep company secrets.
o Not to demonize the Company to
anyone.
o A sense of co-owns the Company.
ETHICS CODE
As a guideline, and guide the Company in
the conduct of business activities of the
Company in accordance with the principles
of Good Corporate Governance, the
Company has a Code of Conduct that
applies to all members of the organization of
the Company.
Company's code of conduct to guide the
action in accordance with the Company's
values and business ethics. Below are some
important things in the Code of Conduct that
apply to the Board of Commissioners, Board
of Directors and all employees.
Nepotism
Employees are prohibited to engage
themselves and engage in a transaction if it
has your relationship with business partners,
customers or other employees involved in the
transaction. If the employee has a family
relationship with other employees in the
Company, then the employee is obliged to
report the matter to the Division of HRD in
order to avoid conflicts of interest.
Private Business
Employees are forbidden to engage in
private business in the Company due to
disrupt the work activities and can lead to
abuse of authority and office facilities for
personal gain.
39
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kerahasiaan
Karyawan wajib merahasiakan seluruh
informasi rahasia Perseroan, termasuk
rencana dan strategi Perseroan, informasi
mengenai pemasaran, keuangan, kegiatan
operasional dan informasi strategis lainnya,
sejak karyawan dalam masa percobaan dan
atau karyawan dengan status kontrak,
hingga tidak lagi bekerja sebagai karyawan
Perseroan.
Persaingan yang Sehat
Karyawan dalam melaksanakan seluruh
kegiatan usaha dan kerja, harus berdasarkan
persaingan yang sehat dan berlandaskan.
Confidentiality
Employees shall keep all confidential
information of the Company, including the
Company's plans and strategies, information
about marketing, finance, operations and
other strategic information, since the
employee on probation and or employees
with contract status, until it no longer works as
an employee of the Company.
Fair Competition
Employees in performing all business activities
and work, should be based on fair
competition and based on ethical and moral
force in society.
40
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta,
pada tahun 1960. Eko Hartono meraih gelar
sarjana Keguruan Bahasa Inggris di IKIP
Rawamangun Jakarta pada tahun 1984,
Master Educational Management dari Simon
Fraser University Vancouver, Kanada pada
tahun 1987. Beliau mengambil program S3
dari Teknologi Pendidikan IKIP Rawamangun
Jakarta pada tahun 1988, dan meraih Master
Human Resource Managemen dari IBM
Jayakarta, Jakarta pada tahun 1994.
Menjabat sebagi Presiden Komisaris sejak
bulan Juni 2010, berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 23 Juni 2010. Sesuai dengan
keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei
2017 beliau diangkat kembali sebagai
Presiden Komisaris untuk periode tahun 2017-
2020.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lain dan Pemegang Saham.
Indonesian citizen was born in Jakarta, in
1960. Eko Hartono earned his bachelor's
degree in English Teaching at IKIP
Rawamangun Jakarta in 1984, Master
Educational Management from Simon Fraser
University Vancouver, Canada in 1987. He
took Doctoral Program from IKIP
Rawamangun Jakarta in 1988, and achieved
Master Human Resource Management from
IBM Jayakarta, Jakarta in 1994.
Appointed as President Commissioner since
June 2010, based on the resolution of the
AGMS on June 23, 2010. In accordance with
the decision of the Annual GMS on May 29,
2017 he was reappointed as President
Commissioner for the period 2017-2020.
He has no affiliation relationship with
members of the Board of Directors, other
members of the Board of Commissioners and
Shareholders.
Eko Hartono
Presiden Komisaris
PROFIL DEWAN KOMISARIS
The Board of Commissioners Profile
41
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PERIODE / PERIOD JABATAN POSITION
2007 - 2009 Direktur di PT Delta Mandiri Sentosa Director of PT Delta Mandiri Sentosa
2005 - 2007 Direktur di PT Anugerah Buana
Raya
Director of PT Anugerah Buana Raya
2001 - 2004 Vice Presiden di PT Yokogawa
Indonesia (Japanese Multinational
Company
Vice President of PT Yokogawa
Indonesia (Japanese Multinational
Company
1997 - 2000 Direktur Human Resource di Hotel
Borobudur Inter-Continental
Jakarta
Human Resource Director of
Borobudur Inter-Continental Hotel,
Jakarta
1996 HR dan GA Manager di PT Sony
Indonesia
HR and GA Manager of PT Sony
Indonesia
1994 - 1996 HR dan GA Manager di PT
Cikarang Listrindo
HR and GA Manager of PT Cikarang
Listrindo
1984 - 1994 Wakil Direktur Divisi Gudang dan
Distribusi di Universitas Terbuka
Indonesia
Vice Director of Warehouse and
Distribution Divisio, The Indonesia
Open University
Hubungan Afiliasi
Affiliate Relations
Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan Anggota Direksi, Anggota
Dewan Komisaris, dan Pemegang
Saham.
No affiliation relationship with the
Board of Director Member, Board of
Commissioner Member and
Shareholders.
PENGALAMAN KERJA
WORK EXPERIENCE
42
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Palembang
pada tahun 1967. Lulus dari Houston
University, Texas (Bachelor of Science Business
& Commerce) pada tahun 1988, belajar di
Massachuset Institute of Technology (MIT)
Sloan of Management, “Management
Program” Cambridge, Massachusset 2011.
Mengikuti Lembaga Ketahanan Nasional
(Lemhanas) National Resilience Institute Of
Republic of Indonesia dan Eksekutif Program
pada Tsinghua University School of
Management, Beijing, China pada tahun
2012
Menjabat sebagi Komisaris Independen sejak
bulan Juni 2010, berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 23 Juni 2010. Sesuai dengan
keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei
2017 beliau diangkat kembali sebagai
Komisaris Independen untuk periode tahun
2017-2020.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lain dan Pemegang Saham.
Indonesian citizen was born in Palembang in
1967. Graduated from Houston University,
Texas (Bachelor of Science Business &
Commerce) in 1988, studying at
Massachusetts School of Management (MIT)
Sloan of Management, Cambridge's
"Management Program", Massachusetts.
Following the National Resilience Institute
(Lemhanas) National Resilience Institute Of
Republic of Indonesia and Executive Program
at Tsinghua University School of
Management, Beijing, China in 2012
Appointed as Independent Commissioner
since June 2010, based on the resolution of
the AGMS on June 23, 2010. In accordance
with the decision of the Annual GMS on May
29, 2017 he was reappointed as Independent
Commissioner for the period 2017-2020.
He has no affiliation relationship with
members of the Board of Directors, other
members of the Board of Commissioners and
Shareholders.
Yugi Prayanto
Komisaris Independen
43
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PENGALAMAN KERJA
WORK EXPERIENCE
PERIODE /
PERIOD JABATAN POSITION
2015 - sekarang Pengurus Ikatan Sarjana
Ekonomi ISEI bidang Maritim
Board of Association ISEI Economy ISEI
Maritim Sector
2015 - sekarang Pengurus Ikatan Alumni
Lemhanas bidang Hubungan
antar Lembaga
National Defense Institute Alumni
Association Board Relations between
Institutions
2012 - Sekarang Advisor di PT Bukit Baiduri
Energy (Mahakam Coal
Mining)
Advisor at PT Bukit Baiduri Energy
(Mahakam Coal Mining)
2010 - Sekarang Vice Chairmant PT Indonesia
Prima Property
Vice Chairmant PT Indonesia Prima
Property
2005 - Sekarang Presiden Direktur PT Sinar Mitra
Karsa
President Director of PT Sinar Mitra
Karsa
2005 - Sekarang Vice Chairman PT Asuransi
Dayin Mitra Tbk
Vice Chairman PT Asuransi Dayin Mitra
Tbk
2001 - 2005 Direktur Marketing di PT
Asuransi Dayin Mitra Tbk
Director of Marketing at PT Insurance
Dayin MitraTbk
1999 – 2001 Vice President PT Equity
Development Securities – Stock
Broker, Fund Manager and
underwriter
Vice President of PT Equity
Development Securities-Stock Brokers,
Fund Manager and Underwriter
Hubungan Afiliasi
Affiliate Relations
Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan Anggota Direksi,
Anggota Dewan Komisaris,
dan Pemegang Saham.
No affiliation relationship with the
Board of Director Member, Board of
Commissioner Member and
Shareholders.
No. Tanggal Nama Peserta Tema Seminar Penyelenggara
Seminar
1 07/03/2018 Eko Hartono Seminar Nasional " Mengenali
Debitur Pembiayaan di Tahun
Politik "
APPI
2 08/05/2018 Eko Hartono Seminar Nasional " Perusahaan
Pembiayaan di Mata
Perbankan"
APPI
3 07/03/2018 Yugi Prayanto Seminar Nasional " Mengenali
Debitur Pembiayaan di Tahun
Politik "
APPI
4 13/12/2018 Yugi Prayanto Seminar Nasional " Pembiayaan
Mikro Nelayan Oleh Badan
Layanan Umum Lembaga
Pengelola Modal Usaha
Kelautan dan Perikanan”
Kementrian
Kelautan dan
Perikanan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DEWAN KOMISARIS
Education And Training Of Board Of Commissioners
44
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Ketapang
pada tahun 1945. Lulus Sekolah Tinggi
Administrasi Negara (LAN) Jakarta pada
tahun 1975.
Menjabat sebagi Presiden Direktur sejak
bulan Juni 2011, berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 28 Juni 2011. Sesuai dengan
keputusan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei
2017 beliau diangkat kembali sebagai
Presiden Direktur untuk periode tahun 2017 –
2020.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lain dan Pemegang Saham.
Indonesian citizen was born in Ketapang in
1945. Graduated State Administration High
School (LAN) Jakarta in 1975.
Appointed as President Director since June
2011, based on the resolution of the AGMS on
28 June 2011. In accordance with the
decision of the Annual GMS on May 29, 2017
he was reappointed as President Director for
the period 2017 – 2020.
He has no affiliation relationship with
members of the Board of Directors, other
members of the Board of Commissioners and
Shareholders.
Odang Muchtar
Presiden Direktur
PROFIL DIREKSI
The Board of Directors Profile
45
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PENGALAMAN KERJA
WORK EXPERIENCE
PERIODE / PERIOD JABATAN POSITION
2008 - 2011 Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa
Kresna
President Director of PT Kresna Life
Insurance
1994 - 1999 Kakanwil Jamsostek Jawa Timur,
Bali, NTB, NTT dan Timor Timur
Kakanwil Jamsostek East Java, Bali,
NTB, NTT and East Timor
1977 -1994 Direktur Muda Perum Astek Junior Director of Perum Astek
1972 - 1977 Kepala Perwakilan DJS di
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
Chief Representative DJS at Tanjung
Priok
Hubungan Afiliasi
Affiliate Relations
Tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan Anggota Direksi,
Anggota Dewan Komisaris, dan
Pemegang Saham.
No affiliation relationship with the
Board of Director Member, Board of
Commissioner Member and
Shareholders.
No. Tanggal Tema Seminar Penyelenggara
Seminar
1 20/02/18 CEO Gathering" Optimalisasi Peran Sektor Keuangan
Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi " IDX, AEI
2 28/02/2018 Workshop : Ketentuan Literasi dan Inklusi Keuangan
Bagi Perusahaan Pembiayaan OJK
3 07/03/2018 Seminar Nasional " Mengenali Debitur Pembiayaan
di Tahun Politik " APPI
4 13/04/2018 World Bank East Asia and Pacific Economic Update :
Enhancing Potential
5 26/06/2018
Sosialisasi BMPPVI dan OJK tema “Meningkatkan
Peran Mediasi Sebagai Sarana Alternatif
Penyelesaian Sengketa Disektor Pembiayaan,
Pergadaian dan Modal Ventura”
BMPPVI
6 11/07/2018 Seminar " Proses Kerja Sistem Yang Efektif untuk
Perusahaan Pembiayaan " AdIns
7 19/07/2018 SIMPOSIUM NASIONAL: Peningkatan Manfaat dan
Layanan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
BPJS
Ketenagakerjaan
8 13/08/2018 Seminar Nasional " Big Data : Changing The Way of
NBFI Businesses" OJK
9 14/08/2018 Seminar Nasional " Seminar Terkait Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama" ICSA, IDX
10 15/11/2018 Seminar Nasional " Peluang dan Tantangan Tahun
2019" APPI
11 13/12/2018 Overview Kebijakan Industri dalam Akselerasi Disrupsi
Ekonomi AEI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIREKSI (Odang Muchtar)
Education And Training Of Board Of Commissioners
46
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Warga Negara Indonesia lahir di Semarang
pada tahun 1964. Lulusan Fakultas Teknologi
Pangan dan Gizi di Institut Pertanian Bogor
tahun 1987. pernah belajar di Institut Bisnis
Indonesia (Program MDP PT. Indofood Interna
Corp) tahun 1989 -1990, mengikuti program
pendidikan pasar modal tahun 2000 di Institut
Bina Insan, Jakarta.
Menjabat sebagi Direktur sejak bulan Juni
2010, berdasarkan keputusan RUPS Tahunan
tanggal 23 Juni 2010. Sesuai dengan
keputusan RUPS Tahunan tanggal beliau
diangkat kembali sebagai Direktur untuk
periode tahun 2017 – 2020.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris lain dan Pemegang Saham.
Indonesian citizen was born in Semarang in
1964. Graduated from the Faculty of Food
and Nutrition Technology at the Bogor
Agricultural Institute in 1987. studied at the
Indonesian Institute of Business (MDP Program
of PT Indofood Interna Corp.) 1989-1990,
attended the capital market education
program in 2000 at the Bina Insan Institute,
Jakarta.
Appointed as Director since June 2010, based
on the resolution of the AGMS on June 23,
2010. In accordance with the decision of the
Annual GMS on May 29, 2017 he was
reappointed as Director for the period 2017 –
2020.
He has no affiliation relationship with
members of the Board of Directors, other
members of the Board of Commissioners and
Shareholders.
Euodia Dewajanti
Direktur
47
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PENGALAMAN KERJA
WORK EXPERIENCE
PERIODE /
PERIOD JABATAN POSITION
2016 - Sekarang Komisaris PT Cipta Graha
Persada Jaya
Commissioner of PT Cipta Graha
Persada Jaya
2014 - Sekarang Komisaris PT Primacipta
Anugrah Lestari
Commissioner of PT Primacipta
Anugrah Lestari
2010 - Sekarang Komisaris Utama PT
Primacipta Saranajaya
President Commissioner of PT
Primacipta Saranajaya
2005 - Sekarang Komisaris Utama PT
Primacipta Grahasentosa
President Commissioner of PT
Primacipta Grahasentosa
1999 - 2009 Presiden Direktur PT
Pentamuda Grahasarana
President Director of PT Pentamuda
Grahasarana
1994 - 2005 Direktur Keuangan di PT
Primacipta Grahasentosa
Finance Director at PT Primacipta
Grahasentosa
1987 - 1994
Manager Food Flavour
Scientist di PT Indofood
Interna Corporate
Manager of Food Flavour Scientist PT
Indofood Interna Corporate
Hubungan Afiliasi
Affiliate Relations
Tidak memiliki hubungan
afiliasi dengan Anggota
Direksi, Anggota Dewan
Komisaris, dan Pemegang
Saham.
No affiliation relationship with the Board
of Director Member, Board of
Commissioner Member and
Shareholders.
No. Tanggal Tema Seminar Penyelenggara
Seminar
1 18/01/2018 Seminar "Globalization in Uncertain Times" oleh Prof. Allen J.
Morrison, MBA, PhD. IDX
2 30/01/2018 Sosialisasi Penerapan dan Perkembangan APU PPT APPI
3 13/02/2018
Seminar " Pendalaman POJK No.29/POJK.04/2016 tentang
Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik & SE OJK No.
30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik, serta Kriteria Annual Roport
Award 2017"
ICSA
4 07/03/2018 Seminar Nasional " Mengenali Debitur Pembiayaan di Tahun
Politik " APPI
5 17/04/2018
Workshop " POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik & POJK No.
58/POJK.04/2017 tentang Penyampaian Pernyataan
Pendaftaran atau Pengajuan Aksi Korporasi Secara Elektronik"
AEI
6 18/04/2018 Seminar " POJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan HMETD" ICSA
7 08/05/2018 Seminar Nasional " Perusahaan Pembiayaan di Mata
Perbankan" APPI
8 26/07/2018 Seminar Nasional " Industri Pembiayaan di Pasar Modal " APPI
9 10/12/2018 Workshop " PSAK No. 71 (IFRS 9) : Klasifikasi, Pengukuran &
Penurunan Nilai di Perusahaan Pembiayaan " APPI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIREKSI (Euodia Dewajanti)
Education And Training Of Board Of Commissioners
48
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Yugi Prayanto
Ketua Komite Audit
Saat ini beliau juga menjabat sebagai
Komisaris Independen Perseroan. Profil Yugi
Prayanto telah tersedia di bagian profil
Dewan Komisaris.
Magdalena Aristianti Widjaja
Anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia lahir di Jakarta
tahun 1966, lulus Diploma III, Akademi
Manajemen Kesatuan Bogor.
Bing Sofyan
Anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandar
Lampung tahun 1976, lulus Sarjana Akuntansi
UNISMA Bekasi.
Yugi Prayanto
Chairman of Audit Committee
He is also serving as the Company’s
Independent Commissioner. The profile of
Yugi Prayanto is available in the profile of
Board of Commissioner
Magdalena Aristianti Widjaja
Member of Audit Committee
Indonesian citizen was born in Jakarta in 1966,
graduated from Diploma III, Bogor Institute of
Management Academy.
Bing Sofyan
Member of Audit Committee
Indonesian citizen, born in Bandar Lampung
in 1976, graduated in Accounting Degree
UNISMA Bekasi.
PROFIL KOMITE AUDIT
Audit Committee Profile
PERIODE /
PERIOD JABATAN POSITION
2014 - 2016 PT Radja Bangunan
Manager Finance dan Accounting
PT Radja Bangunan
Finance dan Accounting Manager
2009 – 2013 PT Primacipta Grahasentosa
Internal Audit
PT Primacipta Grahasentosa
Internal Audit
1994 – 2008 PT. Solitronindo Tolsemesta Manager
Keuangan
PT. Solitronindo Tolsemesta
Finance Manager
1986 – 1994 PT Gelael Pasar Swalayan Prima
Staff Accounting
PT Gelael Pasar Swalayan Prima
Accounting Staff
PERIODE /
PERIOD JABATAN POSITION
2007 – sekarang
(present)
PT Primacipta Grahasentosa
Manager Accounting
PT Primacipta Grahasentosa
Accounting Manager
2006 – 2007 PT Tongyang Indonesia
Kepala Accounting
PT Tongyang Indonesia
Chief Accounting
1996 – 2006 PT Graha Taruna Dwipa
Kepala Accounting
PT Graha Taruna Dwipa
Chief Accounting
49
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Usia
Employee Composition based on Age
Keterangan
Information
31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Jumlah
Ammount
% Jumlah
Ammount
% Jumlah
Ammount
%
21 - 30 0 0 0 0.00 0 0.00
31 - 40 4 30.77 3 33.33 3 42.85
41 - 50 6 46.15 4 44.45 2 28.57
51 - 60 2 15.38 1 11.11 1 14.29
61 - 70 1 7.7 1 11.11 1 14.29
Jumlah (Total) 13 100 9 100 7 100
Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Manajemen
Employee Composition based on Managerial Level
Keterangan
Information
31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Jumlah
Ammount %
Jumlah
Ammount %
Jumlah
Ammount %
Manajemen Puncak
Director 2 15.39 2 22.22 2 28.57
Manajemen
GM 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Manajemen Madya
Manager 1 7.69 1 11.11 1 14.29
Penyelia Supervisor 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Tenaga Pelaksana
Staf 10 76.92 6 66.67 4 57.14
Jumlah
Total 13 100 9 100 7 100
Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan
Employee Composition based on Education Level
Keterangan
Information
31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Jumlah
Ammount
% Jumlah
Ammount
% Jumlah
Ammount
%
Pasca Sarjana
Master 3 23.08 2 22.22 1 14.29
S1
Bachelor 6 46.16 4 44.45 3 42.85
D3 Diploma 2 15.38 1 11.11 1 14.29
SMA
High School 2 15.38 2 22.22 2 28.57
Jumlah
Total 13 100 9 100 7 100
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
50
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pendidikan Dan Pelatihan Karyawan
No. Tanggal Nama Peserta Tema Seminar Penyelenggara
Seminar
1 09/01/2018 Yunia Masitorini Pendalaman POJK No. 51/POJK.03/2017
tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan
Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan
Perusahaan Terbuka
ICSA
2 28/02/2018
&
01/03/2018
Yunia Masitorini Workshop : Ketentuan Literasi dan Inklusi
Keuangan Bagi Perusahaan Pembiayaan
OJK
3 13/03/2018 Diana Suwito
&
Desi Riana
- Pendalaman POJK No. 32/POJK.04/2014
tentang Rencana dan Penyelenggaraan
RUPS Perusahaan Terbuka dan
- POJK No. 13/POJK.03/2017 tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa
Keuangan
ICSA
4 15/03/2018 Diana Suwito Workshop Implementasi PSAK OJK
5 21/03/2018 Diana Suwito Forum Diskusi Laporan Keuangan Audited APPI
6 28/03/2018
&
29/03/2018
Yunia Masitorini Pelatihan Pelaporan dan Permintaan
Informasi Debitur melalui Sistem Layanan
Informasi Keuangan (SLIK)
OJK
7 08/05/2018 Diana Suwito
&
Desi Riana
Temu Konsultasi Emiten
- " POJK No. 3/POJK.04/2018 tentang
Perubahan atas POJK No. 18/POJK.04/2018
Tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk"
- " POJK No.7/POJK.04/2018 tentang
Penyampaian Laporan Melalui Sistem
Elektronik Emiten atau Perusahaan Publik"
AEI
8 09/05/2018 Desi Riana Seminar " The 1st Indonesian Green Finance
Summit"
Kementrian
PPN/Bappenas
9 07/06/2018 Diana Suwito Training Persiapan Penerapan PSAK 71 APPI
10 06/07/2018 Desi Riana Rapat Dengar Pendapat Konsep Peraturan
Bursa Nomor I-V tentang Ketentuan Khusus
Pencatatan Saham di Papan Akselerasi
IDX
11 11/07/2018 Yunia Masitorini Seminar " Proses Kerja Sistem Yang Efektif
untuk Perusahaan Pembiayaan "
AdIns
12 08/08/2018
&
09/08/2018
Yunia Masitorini GCG Self Assessment: "Scoring Penilaian GCG
dan Pendalaman Materi Indikator
Berdasarkan SK 16"
PT DPS
13 08/08/2018 Diana Suwito Diskusi Panel " Restatement Laporan
Keuangan: Sejauhmana Tanggung Jawab
Hukum Direksi dan Dewan Komisaris"
LKDI
14 09/08/2018
&
10/08/2018
Desi Riana Penerapan Program APU PPT Untuk Industri
Keuangan Berbasis POJK No.12/POJK.01/2017
The President
15 14/08/2018 Diana Suwito Seminar Terkait Material Transaksi Material
dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama
ICSA, IDX, BEI
16 12/09/2018 Yunia Masitorini Sosialisasi Peranan Aplikasi Maleo dalam
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)
APPI
17 27/09/2018 Desi Riana Seminar POJK Nomor 9/POJK.04/2018 dan
POJK Nomor 11/POJK.04/2018
ICSA, IDX, AEI
18 17/10/2018
&
18/10/2018
Diana Suwito Workshop PSAK No. 71 (IFRS 9): Klasifikasi,
Pengukuran & Penurunan di Perusahaan
Pembiayaan
APPI
51
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Struktur pemegang saham dan presentase
kemilikannya berdasarkan catatan dari Biro
Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
per tanggal 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut :
The structure of shareholders and their
percentage of ownership based on records
from the Securities Administration Bureau (PT
Adimitra Jasa Korpora) as of December 31,
2018 are as follows:
STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Ownership Structure and Composition of Shareholders
21,30%
20,41%
10,43%
19,32%
5,66%
63,50%
15,18%
25,96%
19,30% 6,09%
67,95%
90,04%
5,00%
9,96%
19,90%
PT Kresna Prima Invest
Suryandy Jahja
Masyarakat
Wecash Holdings LTD
Chan Lianghong James
PT Mega Inti Supra
PT Kresna Prima Invest
PT Kresna Asset Management
Masyarakat
PT Intan Sakti Wiratama
PT Asuransi Jiwa Kresna
PT Jesivindo Juvatama
PT Kresna Graha Investama Tbk
Wecash (Asia Pacific) PTE LTD
Masyarakat
PT Danasupra Erapacific Tbk
52
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM ≥ = 5% dan
MASYARAKAT
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan
Direktur adalah :
1. Eko Hartono (Presiden Komisaris) = 200
lembar
Kepemilikan saham lokal dan asing:
1. Institusi Lokal : 18 institusi – 5,98%
kepemilikan saham.
2. Institusi Asing : 1 institusi – 0,33%
kepemilikan saham.
3. Individu Lokal : 280 individu – 93,02%
kepemilikan saham.
4. Individu Asing : 2 individu – 0,67%
kepemilikan saham.
COMPOSITION OF SHAREHOLDERS ≥ = 5% and
COMMUNITIES
Shareholders of the Board of Commissioners
and Directors are :
1. Eko Hartono (President Commissioners) =
200 share
Local and foreign share ownership:
1. Local Institution : 18 institutions –
5,98% share ownership.
2. Foreign Institution : 1 institutions – 0,33%
share ownership.
3. Individu Lokal : 280 individuals –
93,02% shareholding.
4. Foreign Individuals : 2 individual – 0,67%
share ownership.
ang Saham
Shareholder
NPemegilai Nominal Rp. 50,00 per saham
Par value Rp. 50,00 per share Persentase Kepemilikan
Percentage of
Ownership Jumlah Saham
Number of Share
Jumlah (Rp)
Amount (Rp.)
PT. Intan Sakti Wiratama 144.000.000 7.200.000.000 21,30 %
PT. Jesivindo Juvatama 102.600.000 5.130.000.000 15,18 %
PT. Asuransi Jiwa Kresna 130.582.800 6.529.140.000 19,32 %
PT. Kresna Graha Investama Tbk 130.500.000 6.525.000.000 19,30 %
Wecash (Asia Pacific) PTE LTD 33.800.000 1.690.000.000 5,00 %
Masyarakat / Public 134.517.200 6.725.860.000 19.90 %
Total 676.000.000 33.800.000.000 100,00 %
Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Jasa Korpora)
53
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
PT Danasupra Erapacific Tbk (Perseroan)
adalah Perusahaan Publik yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode
transaksi (DEFI).
Pada tahun 2000 Perseroan melakukan
Pendaftaran Emisi Efek kepada Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
sehubungan dengan penawaran umum
5.000.000 saham kepada masyarakat
dengan nilai nominal Rp. 500 per saham.
Pernyataan ini telah menjadi efektif
berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) No.S-768/PM/2000
tanggal 8 April 2000.
Akta Pendirian Perseroan tersebut telah
diubah dalam rangka Penawaran Umum
Perdana Saham kepada masyarakat
berdasarkan Akta No. 12 tanggal 18 Januari
2000 dibuat dihadapan Refizal, SH, notaris di
Jakarta dan telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
melalui surat Keputusan No. C-1248.HT.01.04
Th. 2000 tanggal 3 Pebruari 2000, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara RI No. 99
tanggal 12 Desember 2000, Tambahan
No.7586.
Perubahan tersebut antara lain mengubah
nama PT. Danasupra Erapacific menjadi
PT. Danasupra Erapacific Tbk.
Penawaran dan pencatatan saham
dilakukan di Bursa Efek Surabaya efektif
berdasarkan surat Ketua BAPEPAM
No. S-768/PM/2000 tanggal 18 April 2000.
Efektif tanggal 6 Juli 2001, saham Perseroan
juga dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (Bursa
Efek Indonesia).
Dalam rangka pemenuhan Peraturan Bursa
No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan
oleh Perusahaan Tercatat (Persyaratan bagi
Perusahaan Tercatat untuk Tetap Tercatat di
Bursa), maka Perseroan melakukan
pemecahan nilai nominal saham (Stock Split)
melalui RUPSLB yang diaktakan oleh Notaris
Hannywati Gunawan SH dalam Akta Berita
PT Danasupra Erapacific Tbk (Perseroan) is a
Public Company listed on Indonesia Stock
Exchange (BEI), with transaction code (DEFI).
In 2000 the Company conducted Securities
Emission Registration to the Chairman of the
Capital Market Supervisory Agency
(BAPEPAM) in connection with the public
offering of 5,000,000 shares to the public with
a nominal value of Rp. 500 per share.
This declaration has become effective based
on the letter of the Chairman of the Capital
Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No.S-
768 / PM / 2000 dated April 8, 2000.
The Company's Deed of Establishment was
amended in the framework of the Initial
Public Offering to the public based on Deed
No. 12 dated January 18, 2000 drawn up
before Refizal, SH, notary public in Jakarta
and has obtained approval from the Minister
of Justice of the Republic of Indonesia
through Decision Letter no. C-1248.HT.01.04
Th. 2000 dated 3 February 2000, and has
been published in the State Gazette of the
Republic of Indonesia no. 99 dated
December 12, 2000, Supplement No. 7586.
These changes include changing the name
of PT. Danasupra Erapacific becomes PT.
Danasupra Erapacific Tbk.
Bidding and listing of shares in Surabaya
Stock Exchange effective based on letter of
Chairman of BAPEPAM. S-768 / PM / 2000
dated April 18, 2000.
Effective July 6, 2001, the Company's shares
are also listed on the Jakarta Stock Exchange
(Indonesia Stock Exchange).
In order to comply with the Regulation of
Stock Exchange no. I-A concerning Stock
Recording and Equity Securities in addition to
Shares Issued by Listed Company
(Requirement for Listed Company to Keep
Listed in Stock), the Company performs a
stock split through the EGM which is notarized
by Notary Hannywati Gunawan SH in the
Deed of News Meeting No. Event 60 dated
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
Share Listing Chronology
54
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Akta Rapat No. 60 tanggal 21 Oktober 2015
mengenai Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan yang telah
diterima dan dicatat oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-
AH.01.03.976292 tanggal 30 Oktober 2015
dan terdaftar dalam daftar Perseroan
No.AHU-3573059.AH.01.11. TAHUN 2015
tanggal 30 Oktober 2015.
Berdasarkan surat dari Bursa
No. S-04792/BEI.PNG/09-2015 yang
menyatakan bahwa Bursa dapat menyetujui
pelaksanaan pemecahan nilai nominal
saham (Stock Split) dengan rasio 1 : 10 maka
Perseroan mengadakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada
tanggal 21 Oktober 2015 yang memberikan
persetujuan untuk melaksanakan perubahan
nilai nominal saham Perseroan dengan rasio
1 : 10 yaitu dari nominal lama Rp. 500,- per
lembar saham menjadi Rp. 50,- per lembar
saham.
Pada tanggal 26 November 2016 dimulailah
awal perdagangan saham dengan nilai
nominal baru di Pasar tunai dengan
perubahan dari nominal lama yaitu Rp. 500,-
per lembar saham menjadi Rp. 50,- per
lembar saham.
Pada awal Januari 2017, harga saham DEFI
tercatat sebesar Rp144 di titik tertinggi.
Sementara pada akhir tahun 2017 harga
saham DEFI terkoreksi dan ditutup pada
harga Rp93 per saham.
Pergerakan nilai saham DEFI tidak signifikan
dibandingkan dengan saham-saham
perusahaan publik lainnya yang disebabkan
sebagian pemegang saham DEFI
mempunyai tujuan jangka panjang dalam
memiliki saham DEFI.
October 21, 2015 concerning Notification of
Amendment of the Company's Articles of
Association which have been received and
recorded by the Ministry of Justice and
Human Rights of the Republic of Indonesia in
its Decision Letter N.AHU-AH.01.03.976292
dated October 30, 2015 and listed in the
Company's No.AHU- 3573059.AH.01.11. YEAR
2015 dated October 30, 2015.
Based on the letter from the Exchange
No. S-04792/BEI.PNG/09-2015 stating that the
Exchange may approve the implementation
of stock split with ratio of 1:10 then the
Company holds an Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS) on 21
October 2015 which gives approval to
implement the change in the nominal value
of shares of the Company with a ratio of 1:10
ie from the old nominal Rp. 500, - per share to
Rp. 50, - per share.
On November 26, 2016 commenced initial
trading of shares with new nominal value in
the cash market with changes from the old
nominal of Rp. 500, - per share to Rp. 50, - per
share.
In early January 2017, the price of DEFI's
shares was recorded at Rp144 at the highest
point. While at the end of 2017 DEFI stock
prices were corrected and closed at a price
of Rp93 per share.
The movement of the value of DEFI shares is
not significant compared to the shares of
other public companies due to some DEFI
shareholders having a long-term goal in
having DEFI shares.
55
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Penghargaan 2018
Awards 2018
Kinerja Saham Perseroan (DEFI) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018
2018 Stock Performance of Company (DEFI) on the Indonesia Stock Exchange
Bulan /
MONTH
HARGA SAHAM/STOCK’S PRICE
VOLUME
TRANSAKSI
NILAI
JUMLAH SAHAM
BEREDAR
KAPITALISASI
PASAR
TERTINGGI TERENDAH HARGA
PENUTUPAN
HIGHEST LOWEST CLOSING TRANSACTION
VOLUME
MARKET CAPITAL
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Unit) (Rp.) (Rp.Juta)
Januari 695 650 695 1.163 808.285 676 469.820
Februari 705 680 690 152.725 105.380.250 676 466.440
Maret 1.750 670 1.260 1.111 1.399.860 676 851.760
April 1.395 725 820 74 60.680 676 554.320
Mei 1.360 615 1.160 63 73.080 676 784.160
Juni 1.670 1.160 1.660 4.516 7.496.560 676 1.122.160
Juli 1.665 1.200 1.260 16 20.160 676 851.760
Agustus 1.600 1.240 1.280 228 291.840 676 865.280
September 1.715 1.245 1.715 41 70.315 676 1.159.340
Oktober 1.715 845 1.145 33.895 38.809.775 676 774.020
November 1.320 1.150 1.320 11 14.520 676 892.320
Desember 1.820 1.320 1.820 3.798 6.912.360 676 1.230.320
Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Jasa Korpora)
56
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kinerja Saham Perseroan (DEFI) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017
2017 Stock Performance of Company (DEFI) on the Indonesia Stock Exchange
Bulan /
MONTH
HARGA SAHAM/STOCK’S PRICE
VOLUME
TRANSAKSI
NILAI
JUMLAH SAHAM
BEREDAR
KAPITALISASI
PASAR
TERTINGGI TERENDAH HARGA
PENUTUPAN
HIGHEST LOWEST CLOSING TRANSACTION
VOLUME
MARKET CAPITAL
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Unit) (Rp.) (Rp.Juta)
Januari 775 730 730 52.116 38.044.680 676 493.480
Februari 735 685 685 108 73.980 676 463.060
Maret 685 630 665 66.304 44.092.160 676 445.550
April 695 660 695 144 100.080 676 469.820
Mei 715 670 690 119 82.110 676 466.440
Juni 715 675 700 185 129.500 676 473.200
Juli 695 665 690 37.685 26.002.650 676 466.440
Agustus 700 650 690 16.497 11.382.930 676 466.440
September 695 670 675 19.262 13.001.850 676 456.300
Oktober 700 660 695 147.957 102.830.115 676 469.820
November 705 660 690 40.422 27.891.180 676 466.440
Desember 690 630 675 2.150 1.451.250 676 456.300
Sumber : Biro Administrasi Efek (PT. Adimitra Jasa Korpora)
Source : Securities Administration Bureau (PT. Adimitra Jasa Korpora)
57
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Bursa Efek
PT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 – 53
Jakarta 12190 Indonesia
Biro Administrasi Efek
PT Adimitra Jasa Korpora
Rukan Kirana Boutiqe Office
Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5
Kelapa Gading
Jakarta Utara 14250
Telp. : (021) 29365287, (021) 29365298
Fax. : (021) 29289961
Email : [email protected]
Lembaga Penyelesaian Transaksi Efek
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lt. 15
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 – 53
Jakarta 12190 Indonesia
Akuntan Publik
Drs. Bambang Sudaryono & Rekan
Jl Wisma Jaya No. 2, Rawamangun
Jakarta 13220
Telp. : (021) 4700635
Fax. : (021) 4700635
Email : [email protected]
Notaris
Rudi Siswanto, S.H.
Ruko Kelapa Cengkir Raya
Jl. Gading Elok Timur I Blok BK1 No. 23
Jakarta Utara 14240
Telp. : (021) 29745610, 29745765
Fax. : (021) 29745765
Email : [email protected]
Stock Exchange
PT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53
Jakarta 12190 Indonesia
Securities Administration Bureau
PT Adimitra Jasa Korpora
Rukan Kirana Boutiqe Office
Jl. Kirana Avenue III Block F3 No. 5
Kelapa Gading
North Jakarta 14250
Tel. : (021) 29365287, (021) 29365298
Fax. : (021) 29289961
Email : [email protected]
Securities Transaction Settlement Institution
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1 Lt. 15
Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53
Jakarta 12190 Indonesia
Public Accountant
Drs. Bambang Sudaryono & Rekan
Jl Wisma Jaya no. 2, Rawamangun
Jakarta 13220
Tel. : (021) 4700635
Fax. : (021) 4700635
Email : [email protected]
Notary Public
Rudi Siswanto, S.H.
Ruko Kelapa Cengkir Raya
Jl. East Ivory I Block No. BK1 No. 23
North Jakarta 14240
Tel. : (021) 29745610, 29745765
Fax. : (021) 29745765
Email : [email protected]
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Capital Market Profesional and Institution Support .
58
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Penghargaan Tahun 2017
Awards 2017
Emiten Terbaik Tahun 2017
Penghargaan atau Awards dari majalah
Investor
Penghargaan Tahun 2019
Awards 2019
Best Leader in Leveraging Financial
Technology Category Less than 100 Billion
Indonesia Multifinance Top Leader Award
2019
The Best Multifinance Company Tahun 2017
Financial Award Bisnis Indonesia
PENGHARGAAN Awards
59
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
60
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Analisis dan Pembahasan
Manajemen terhadap Kinerja
Perseroan Analysis and Discussion of Management on the Company’s
Performance
61 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operations Review Toward Each Business Segment
65 Kinerja Keuangan Perseroan Company Financial Performance
70 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas
The Ability Of The Payment Of Loans and Collectibility Level
71 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas
Struktur Modal Capital Structure and Management Policy on Capital Structure
72 Target dan Realisasi Tahun Buku serta Target Tahun Buku
Berikutnya Target and Realization of Fiscal Year and the Next Target of Fiscal
Year
72 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal
Laporan Akuntan Informations and Material Facts Which Occurred After the Date of
Accountant Report
72 Aspek Pemasaran Marketing Aspect
74 Kebijakan Deviden Dividend Policy
74 Informasi Transaksi yang Mengandung Benturan
Kepentingan Information of Conflict of Interest Transaction
74 Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang
Berpengaruh pada Perseroan Regulation of Change Which Impact to The Company
75 Uraian Mengenai Perubahan Kebijakan Akuntansi yang
Diterapkan Perseroan pada Tahun Buku Terakhir The Explanantion of the Change in Accounting Policy Which
Implemented by Company in the Last Fiscal Year
75 Informasi Kelangsungan Usaha Information of Business Continuity
61
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kinerja Segmen Usaha
Didirikan pada tahun 1994, PT Danasupra
Erapacific berusaha di bidang Anjak Piutang,
Sewa Guna Usaha dan Pembiayaan
Konsumen dengan ijin sebagai Perusahaan
Pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No.
439/KMK.017/1995 tanggal 14 September
1995. Pada waktu itu Perseroan bergerak di
bidang Anjak Piutang dan Sewa Guna
Usaha.
Pada tahun 2000 Perseroan melakukan
Penawaran Umum Perdana menjadi
PT Danasupra Erapacific Tbk, yang
selanjutnya memusatkan usaha ke segmen
Pembiayaan Konsumen untuk kendaraan
roda dua, roda empat, truk serta KPR/KPA.
Pada tahun 2010 sampai dengan 2014
Perseroan memfokuskan diri pada
segmen/bidang usaha Pembiayaan
Konsumen khususnya kendaraan roda empat
dan KPR serta Anjak Piutang.
Untuk mematuhi Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No.29/POJK.05/2014 tentang
Penyelengaraan Usaha Perusahaan
Pembiayaan, maka Perseroan menyesuaikan
segmen/bidang usaha melalui perubahan
Anggaran Dasar Perseroan yang diputuskan
dalam Keputusan Rapat Umum Luar Biasa
No. 3646 tanggal 24 Juni 2015 dengan Notaris
Rudy Siswanto, S.H, maka Pasal 3 anggaran
Dasar mengenai maksud dan tujuan
Perseroan diubah menjadi:
1. Pembiayaan Investasi, yang dilakukan
dengan cara :
a. Sewa Pembiayaan
b. Jual dan Sewa-Balik
c. Anjak Piutang Dengan Pemberian
Jaminan Dari Penjual Piutang
d. Pembelian dengan Pembayaran
Secara angsuran
e. Pembiayaan Proyek
Business Segment Performance
Established in 1994, PT Danasupra Erapacific
tries in the field of Factoring, Leasing and
Consumer Financing with a license as a
Financing Company from the Minister of
Finance of the Republic of Indonesia through
its Decision Letter no. 439 / KMK.017 / 1995
dated 14 September 1995. At that time the
Company was engaged in Factoring and
Leasing.
Then in 2000 the Company conducted its
Initial Public Offering to PT Danasupra
Erapacific Tbk, which subsequently
developed into the Consumer Financing
segment for two and four-wheeled vehicles,
truck and housing in the form of KPR / KPA.
In 2010 until 2014 the Company focuses on
the segment of Consumer Financing,
especially four-wheeled vehicles and KPR
and Factoring.
In order to comply with the Financial Services
Authority Regulation No.29 / POJK.05 / 2014
regarding Financing Company Financing, the
Company adjusts the business segment
through the amendment of the Articles of
Association of the Company decided in the
Extraordinary General Meeting of
Shareholders No. 3646 June 24, 2015 with
Notary Rudy Siswanto, S.H, then Article 3 of
the Company's Articles of Association
concerning the purpose and objectives of
the Company is changed to:
1. Investment Financing, which is done by
the way:
a. Leasing Financing
b. Sell and Lease
c. Factoring with Receivables from
Receivable Sellers
d. Purchase by Payments In installments
e. Project Financing
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA Operations Review Toward Each Business Segment
62
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
2. Pembiayaan Modal Kerja yang dilakukan
dengan cara :
a. Jual dan Sewa Balik
b. Anjak Piutang dengan Pemberian
Jaminan dari Penjual Piutang
c. Anjak Piutang Tanpa Pemberian
Jaminan dari Penjual Piutang
d. Fasilitas Modal Usaha
3. Pembiayaan Multiguna, yang dilakukan
dengan cara :
a. Sewa Pembiayaan
b. Pembelian dengan Pembayaran
Secara angsuran
c. Pembiayaan lain setelah terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan.
Tahun 2018 Perseroan masih menjalankan
bidang usaha Pembiayaan Modal Kerja,
khususnya Anjak Piutang dan Pembiayaan
Multi Guna khususnya pembelian dengan
pembayaran secara angsuran (mobil).
Di tengah kelesuan ekonomi yang masih
belum membaik, hal ini sangat
mempengaruhi kinerja Perseroan.
Total Pembiayaan
Pembiayaan Modal Kerja
Anjak Piutang
Mengingat kegiatan ini merupakan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan
atau pengalihan piutang suatu perusahaan
dari transaksi perdagangan, maka dalam
melaksanakan anjak piutang dilakukan
seleksi dengan mempertimbangkan jenis,
ukuran/proporsi dan sumber tagihan
vendor/nasabah serta analisis proses bisnis
yang bersangkutan.
Sampai dengan 31 Desember 2018
pembiayaan Anjak Piutang sebesar masih
Rp. 19.80 Miliar, sama dengan tahun 2017.
Total pembiayaan Anjak Piutang per 2018
mencapai 23,63% dari total asset.
2. Working Capital Financing is done by the
way:
a. Sale and Lease Back
b. Factoring with Receivables from
Receivable Sellers
c. Factoring Without Guarantee from
Receivable Seller
d. Business Capital Facility
3. Multipurpose Financing, which is done in
a way:
a. Financing Lease
b. Purchase by Payments In installments
c. Other financing after obtaining
approal from the Financial Services
Authority firt.
In 2018 the Company is still running the
Business Capital Financing business field,
specifically Factoring and Multi-Purpose
Financing, especially purchases with
installments (cars).
In the midst of an economic downturn that
still hasn't improved, this has greatly affected
the Company's performance.
Total Financing
Working Capital Financing
Factoring Receivables
Considering that this activity is a financing in
the form of purchase and / or transfer of a
company's receivable from trading
transaction, then in conducting factoring is
selected by considering the type, size /
proportion and source of vendor / customer
billing as well as analysis of the business
process concerned.
As of December 31, 2018 factoring financing
is still Rp. 19.80 Billion, the same as 2017. The
total financing of factoring per 2018 reached
23.63% of total assets.
2018 2017 Kenaikan/ (Penurunan)
%
33.382.542.362 35.156.704.238 (5,05)
63
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Total Anjak Piutang
Total Factoring
Tagihan Anjak Piutang
Factoring Receivables
PEMBIAYAAN MULTI GUNA
Pembelian dengan Pembayaran Secara
Angsuran
Pada segmen usaha pembiayaan dengan
cara Pembelian dengan Pembayaran secara
Angsuran, Perseroan masih berpusat pada
penjualan kendaraan bermotor roda empat
dan KPR.
Kinerja pembiayaan dengan cara Pembelian
dengan Pembayaran secara Angsuran
Perseroan turun sebesar 11,55% pada tahun
2018 dari Rp. 15,36 milyar pada tahun 2017
menjadi Rp. 13,58 milyar.
MULTIPURPOSE FINANCING
Purchase by Installment Payments
In the financing business segment by way of
Installment with Installment Payments, the
Company is still centered on sales of four-
wheeled vehicles and mortgages.
Financing performance by way of Payment
by Payments Installment of the Company
decreased by 11,55% in 2018 from Rp. 15,36
billion in 2017 to Rp. 13,58 billion.
Rp. Milliar/Billion
KETERANGAN
INFORMATION
2018 2017
Pihak Pihak
Yang Berelasi
Related
Parties
Pihak Ketiga
Third Parties
Jumlah
Ammount
Pihak Pihak
Yang Berelasi
Related
Parties
Pihak Ketiga
Third
Parties
Jumlah
Ammount
Tagihan Anjak Piutang
Factoring Receivables 0 22,513 22,513 0 28,150 28,150
Pendapatan Bunga Yang Belum Diakui
Unearned interest Income 0 0 0 0 0 0
Retensi
Retention 0 (2,513) (2,513) 0 (8,150) (8,150)
Total Pembiayaan
Total Financing 0 20,000 20,000 0 20,000 20,000
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Allowance For Doubtful Accounts 0 (0,200) (0,200) 0 (0,200) (0,200)
Jumlah Bersih
Total Netto 0 19,800 19,800 0 19,800 19,800
2018
(Rp.)
2017
(Rp.)
Kenaikan/ (Penurunan)
%
20.000.000.000 20.000.000.000 0
64
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Total Pembiayaan Konsumen
Total Consumer Financing
Tagihan Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Receivables
2018 2017
Kenaikan/ (Penurunan)
increase/decrease %
13.582.542.362 15.356.704.235 (11,55)
Rp. Milliar/Billion
KETERANGAN
INFORMATION
2018 2017
Pihak Pihak
Yang Berelasi
Related
Parties
Pihak Ketiga
Third Parties
Jumlah
Ammount
Pihak Pihak
Yang Berelasi
Related
Parties
Pihak Ketiga
Third
Parties
Jumlah
Ammount
Piutang Pembiayaan Konsumen Bruto
Consumer Financing Receivables-
Gross 2,883 20,993 23,887 0,862 25,693 26.555
Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Yang Belum Diakui
Unearned Income on Consumer
Financing
(10,157) 0 0 (11.043)
Total Pembiayaan
Total Financing 13,730 15.511
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Allowance For Doubtful Accounts (0,137) 0 0 (0,155)
Piutang Pembiayaan Konsumen Neto
Consumer Financing Receivables-Netto 13,582 0 0 15,356
65
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laporan keuangan disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia (SAK) yang mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia serta Peraturan No. VIII
G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam–LK
No. Kep.347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012
yang terdapat di dalam Peraturan dan
Pedoman tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang
fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari
2013.
Analisis laporan keuangan di berikut ini
diuraikan berdasarkan laporan keuangan
perusahaan pada tanggal dan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2017 yang telah diaudit oleh KAP
Drs. Bambang Sudaryano & Rekan dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang
material yang tercantum pada Laporan
Auditor Independennya masing-masing
tertanggal 18 Maret 2019 dan 16 Maret 2018.
Berdasarkan Laporan Keuangan tahun 2018
Perusahaan menerapkan PSAK 24 (revisi
2013) dimana Imbalan kerja yang dilakukan
secara retrospektif dan angka-angka
corresponding tahun sebelumnya telah
disajikan kembali.
The financial statements are prepared and
presented in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (SAK), which
include the Statement of Financial
Accounting Standards (PSAK) and
Interpretations of Financial Accounting
Standards (ISAK) issued by the Indonesian
Accounting Standards Board and
Accounting Principles. VIII G.7 Attachment of
Decision of Chairman of Bapepam-LK no.
Kep.347 / BL / 2012 dated June 25, 2012
contained in the Regulations and Guidelines
on Financial Statement Presentation and
Disclosures of Issuers or Public Companies
issued by the Capital Market and Financial
Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK)
whose functions are transferred to the
Financial Services Authority (OJK) from
January 1, 2013.
The following financial statement analysis is
described based on the company's financial
statements as of and for the year ended
December 31, 2018 and 2017 audited by KAP
Drs. Bambang Sudaryano & Rekan with
reasonable opinion in all material respects
stated in their respective Independent
Auditors' Report dated March 18, 2019 and
March 16, 2018.
Based on the Financial Statements of 2018,
the Company adopted PSAK 24 (revised
2013) in which Retrospective employee
benefits and previous year's corresponding
figures have been restated.
Kinerja Keuangan Perseroan Company Financial Performance
66
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
ANALISA POSISI KEUANGAN
Aset
Perseroan mengalami penurunan total aset
sebesar 8,42% di tahun 2018, yakni dari
Rp 83,80 milyar pada tahun 2018 menjadi
Rp 76,75 milyar di tahun 2017. Penurunan ini
terutama terjadi karena penurunan pada pos
penempatan investasi efek tersedia untuk
dijual sebesar Rp. 7,25 miliar (16,09%) dari
Rp. 45,12 milyar ditahun 2017 menjadi
Rp 37,87 milyar di tahun 2018 dan piutang
pembiayaan konsumen sebesar Rp. 1,77
milyar (11,55%) dari Rp. 15,36 milyar ditahun
2017 menjadi Rp 13,58 milyar di tahun 2018.
Rincian dan persentase aset Perseroan pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 sebagai berikut :
FINANCIAL POSITION ANALYSIS
Asset
The Company experienced a decrease in
total assets of 8.42% in 2018, ie from Rp. 83.80
billion in 2018 to Rp. 76.75 billion in 2017. This
decrease mainly occurred due to a decrease
in the placement of investment securities
available for sale of Rp. . 7.25 billion (16.09%)
from Rp. 45.12 billion in 2017 to Rp. 37.87
billion in 2018 and consumer financing
receivables of Rp. 1.77 billion (11.55%) from
Rp. 15.36 billion in 2017 to Rp. 13.58 billion in
2018.
The details and percentage of assets of the
Company as of December 31, 2018 and
December 31, 2017 as follows:
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Millions, except %)
KETERANGAN
31 Desember 2018/
December, 31st 2018
31 Desember 2017/
December, 31st 2017
DESCRIPTION Jumlah/
Amount
% Jumlah/
Amount
%
Kas dan Setara Kas 4.612,98 6,01% 2.416,10 2,88% Cash and Equivalent
Piutang Pembiayaan
Konsumen
13.582,54 17,70% 15.356,70 18,32% Consumer Financing
Receivables
Tagihan Anjak Piutang 19.800,00 25,80% 19.800,00 23,63% Factoring Receivables
Biaya Dibayar Di muka 123,79 0,16% 51,54 0,06% Prepaid Expenses
Piutang Lain-lain 467,09 0,61% 694,42 0,83% Other Receivables
Investasi efek tersedia untuk
dijual
37.867,25 49,34% 45.120,80 53,84% investment securities
available for sale
Aset tetap - bersih 176,62 0.23% 97,66 0,12% Fixed Assets - net
Aset Pajak Tangguhan - bersih 147,74 0,18% Deferred Tax Asset - Net
Aset Lain-lain 119,62 0,15% 119,32 0,14% Other Assets
JUMLAH ASET 76.749,90 100,00 83.804,28 100.00 TOTAL ASSETS
67
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Liabilitas
Total liabilitas di tahun 2018 mengalami
penurunan sebesar 6,35% (Rp 72,71 juta)
dibandingkan posisi pada akhir tahun 2017.
Penurunan ini terjadi terutama disebabkan
oleh penurunan Liabilitas Pajak Tangguhan
sebesar Rp 143,52 juta (63,59%) yakni dari
tahun 2017 sebesar Rp 255,97 juta menjadi
sebesar Rp 82,18 juta di tahun 2018.
Ekuitas
Jumlah ekuitas Perseroan di tahun 2018
mengalami penurunan sebesar 8,45% atau
Rp 6,98 milyar yaitu menjadi Rp 75,68 milyar
dari Rp 82,66 milyar di tahun 2017, hal ini
disebabkan karena penurunan laba
Komprehensif dari Rp. 13,93 miliyar di tahun
2017 menjadi Rp. 5,30 miliyar di tahun 2018
(turun sebesar 61,96%)
Liabilities
Total liabilities in 2018 decreased by 6.35%
(Rp. 72.71 million) compared to the position
at the end of 2017. This decline occurred
mainly due to a decrease in Deferred Tax
Liabilities of Rp 143.52 million (63.59%), namely
from in 2017 amounting to Rp 255.97 million to
Rp 82.18 million in 2018.
Equity
The Cmpany's total equity in 2017 increased
The total equity of the Company in 2018
decreased by 8.45% or Rp 6.98 billion which
was to Rp 75.68 billion from Rp 82.66 billion in
2017, this was due to a decrease in
Comprehensive profit of Rp. 13.93 billion in
2017 to Rp. 5.30 billion in 2018 (down 61.96%)
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Millions, except %)
KETERANGAN
31 Desember 2018/
December, 31st 2018
31 Desember 2017/
December, 31st 2017 DESCRIPTION
Jumlah/
Amount
% Jumlah/
Amount
%
Utang Lain-lain 212,41 19,82% 186,67 16,31% Other Payables
Beban Masih Harus Dibayar 137,10 12,80% 118,70 10,37% Accrued Expenses
Utang Pajak 160,27 14,96% 177,09 15,48% Tax Payables
Liabilitas Pajak Tangguhan 82,18 7,67% 225,70 19,73% Defferred Tax Liabilities
Liabilitas Imbalan Pasca
Kerja Karyawan
479,50 44,75% 436,00 38,11% Benefit-post-employment
Liability
JUMLAH LIABILITAS 1.071,46 100,00 1.144,16 100,00 TOTAL LIABILITIES
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Millions, except %)
KETERANGAN
31 Desember 2018/
December, 31st 2018
31 Desember 2017/
December, 31st 2017
DESCRIPTION Jumlah/
Amount
% Jumlah/
Amount
%
Modal Saham 33.800,00 44,66% 33.800,00 40,89% Share Capital
Modal Disetor Lainnya (202,81) -0,27% (202,81) -0,25% Other Paid in Capital
Saldo Laba: Retained Earnings
Telah ditentukan penggunaannya 2.450,00 3,24% 2.400,00 2,91% Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya 34.332,21 45,37% 32.731,53 39,60% Unappropriated
Laba (rugi) komprehensif lainnya 5.299,04 7,00% 13.931,40 16,85% Other Comprehensive gain
(loss)
JUMLAH EKUITAS 75.678,44 100,00 82.660,12 100,00 TOTAL EQUITY
68
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laba (Rugi) Komprehensif
Jumlah laba komprehensif Perseroan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018 sebesar (Rp 6,98) miliar,
mengalami penurunan sebesar 130,76%
dibandingkan dengan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017 yang
sebesar Rp 22,69 miliar. Penurunan laba
komprehensif ini disebabkan karena
penurunan nilai investasi efek yang tesedia
untuk dijual (belum terealisasi) sebesar Rp.
22,68 miliar (-161,71%).
Pendapatan
Pendapatan Perseroan berasal dari anjak
piutang dan pembiayaan konsumen,
pendapatan administrasi, pendapatan
provisi, pendapatan denda, pendapatan
bunga bank dan pendapatan lain-lain.
Per 31 Desember 2018, total pendapatan
tercatat sebesar Rp 5,70 miliar, turun sebesar
(55,12%) dibandingkan tahun sebelumnya
per 31 Desember 2017 yaitu Rp 12,70 miliar.
Penurunan pendapatan disebabkan oleh
penjualan surat berharga (83,62%) dari Rp
8,70 miliar menjadi Rp 1,43 miliar.
Beban
Beban Perseroan berasal dari tenaga kerja,
cadangan kerugian penurunan nilai, umum
dan administrasi, imbalan pasca-kerja, dan
beban lain-lain. Hingga Per 31 Desember
2018, Perseroan mencatat total beban
Rp 3,98 miliar naik sebesar 2,33%
dibandingkan 31 Desember 2017, yaitu
sebesar Rp 3,87 miliar. Kenaikan total beban
terutama disebabkan oleh tenaga kerja,
umum dan administrasi sebesar 9,64% dari Rp
3,63 miliar menjadi Rp 3,98 miliar.
Comprehensive Profit (Loss)
The Company's total comprehensive income
for the year ended December 31, 2018
amounted to (Rp. 6.98) billion, a decrease of
130.76% compared to the year ended
December 31, 2017 which amounted to
Rp.22.69 billion. The decrease in
comprehensive income was due to a
decrease in value of available investment
securities for sale (not yet realized) of Rp.
22.68 billion (-161,71%).
Revenue
The Company's revenue comes from
factoring and consumer financing,
administration income, provision income, fine
income, bank interest income and other
income.
As of December 31, 2018, total revenue was
recorded at Rp 5.70 billion, down by (55.12%)
compared to the previous year as of
December 31, 2017, which was Rp 12.70
billion. The decrease in income was due to
the sale of securities (83.62%) from Rp. 8.70
billion to Rp. 1.43 billion.
Expense
The Company's expenses are derived from
labor, allowance for impairment losses,
general and administrative, post-employment
benefits, and other expenses. As of
December 31, 2018, the Company recorded
a total expenses of Rp 3,98 billion, down by
2,33% compared to December 31, 2017,
which amounted to Rp 3,87 billion. The
increase in total expenses was mainly due to
labor, general and administration of 9,64%
from Rp 3,63 billion to Rp 3,98 billion.
(Dalam Rp. Juta, kecuali %) (In Rp. Millions, except %)
KETERANGAN
31 Desember 2018/
December, 31st 2018
31 Desember 2017/
December, 31st 2017
DESCRIPTION Jumlah/
Amount
% Jumlah/
Amount
%
Pembiayaan Konsumen 1.278,38 22,41% 1.046,49 8,24% Consumer Financing
Anjak Piutang 2.887,47 50,63% 2.886,45 22,72% Factoring
Pendapatan lain-lain - bersih 1.537,47 26,96% 8.770,31 69,04% Others Income - net
JUMLAH PENDAPATAN 5.703,32 100.00 12.703,25 100.00 TOTAL INCOME
69
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Arus Kas
Analisis arus kas untuk aktivitas operasi pada
perusahaan pembiayaan berbeda dengan
perusahaan-perusahaan lain pada
umumnya, di mana nilai negatif atau
penggunaan kas yang berlebihan terutama
untuk pembiayaan baru menunjukkan
kemampuan dari perusahaan pembiayaan
tersebut dalam mendapatkan pembiayaan
baru. Dengan kata lain, semakin besar
penggunaan kas dari aktivitas operasi
terutama pada pembiayaan baru
mencerminkan pertumbuhan perusahaan
tersebut semakin baik. Adapun rincian arus
kas Perseroan pada tahun 2018 dan 2017
dapat dilihat pada tabel di halaman
berikutnya:
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi adalah sebesar Rp. 2,30 miliar dan
(Rp. 9,42 miliar) untuk tahun tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
dan 2017. Penurunan kas bersih diperoleh
dari aktivitas operasi yang terjadi pada 31
Desember 2017 dibandingkan 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp 11,72 miliar atau
sebesar 124,47% terutama disebabkan oleh
penurunan pembiayaan.
Cash flow
Cash flow analysis for operating activities in
finance companies is different from other
companies in general, where negative value
or excessive use of cash, especially for new
financing shows the ability of the finance
company to obtain new financing. In other
words, the greater the use of cash from
operating activities, especially on new
financing reflects the better growth of the
company. The details of the Company's cash
flows in 2018 and 2017 can be seen in the
table on the next page:
Net Cash Obtained from Operating Activities
Net cash obtained from operating activities is
Rp. 2.30 billion and (Rp. 9.42 billion) for the
year ended December 31, 2018 and 2017.
The decrease in net cash obtained from
operating activities that occurred on
December 31, 2017 compared to December
31, 2016 was Rp. 11.72 billion or equal to
124.47% mainly due to a decrease in
financing.
KETERANGAN
INFORMATION
2018
Rp. Miliar/
Billion
2017
Rp.Miliar/
Billion
Deviasi/Deviation
Rp.Miliar/
Billion
%
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi Net Cash Provided by Operating Activities
2,303 (9,415) 11,719 (124,47)
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi Net cash Used in Investment Activities
(0,106) 9,147 (9,254) (101,17)
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent
2,196 (0,267) 2,464 (920,92)
Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash and Cash Equivalents Early in the Year
2,416 2,683 (0,267) (9,97)
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalents in End of the Year
4,612 2,416 2,196 90,93
70
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi adalah sebesar Rp. 106 juta dan
(Rp. 9,15 miliar) untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
dan 2017. Kas bersih yang digunakan
aktivitas investasi terutama untuk investasi
pada pembelian dan atau penjualan efek
yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 3,83
miliar dan Rp, 3,8 miliar tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018. Kenaikan
kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
yang terjadi pada 31 Desember 2018 adalah
sebesar 101,17 %.
RASIO KEUANGAN UTAMA
PRIMARY FINANCIAL RATIO
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Perusahaan selalu memantau proyeksi arus
kas dan ketersediaan dana untuk melunasi
liabilitas jangka pendek. Perusahaan tidak
mempunyai hutang bank atau kewajiban
jangka panjang lainnya.
Net Cash Used for Investment Activities
Net cash used for investment activities is Rp.
106 million and (Rp. 9.15 billion) for the years
ended December 31, 2018 and 2017. Net
cash used in investing activities mainly for
investments in the purchase and / or sale of
available-for-sale securities amounting to Rp
3.83 billion and Rp. 3.8 billion in the year
ended December 31, 2018. The increase in
net cash used in investment activities that
occurred on December 31, 2018 was
101.17%.
THE ABILITY OF THE PAYMENTS OF LOANS
The company always monitors the cash flow
projections and the availability of funds to
pay off short-term liabilities. The company
does not have bank loans or other long-term
liabilities.
RASIO KEUANGAN/FINANCIAL RATIO 2018 2017
1. RASIO USAHA/OPERATING RATIO (%)
Laba sebelum pajak / Pendapatan usaha
Profit Before Tax / Operating Revenue 30,57% 69,51%
Laba Bersih / Pendapatan Usaha
Net Income / Operating Revenue 28,94% 68,44%
Laba Bersih / Ekuitas
Net Income / Total Equity 2,18% 10,52%
Laba Bersih / Jumlah Aset
Net Income / Total Assets 2,15% 10,37%
Pendapatan / Aset
Revenue / Total Assets 7,43% 15,16%
2. Ratio Keuangan / Financial Ratios (%)
Liabilitas / Ekuitas
Total Liabilities / Total Equity 1,42% 1,38%
Liabilitas / Aset
Total Liabilities / Total Assets 1,40% 1,37%
Gearing Ratio
Gearing Ratio 0,00% 0,00%
3. RASIO PERTUMBUHAN / GROWTH RATIO (%)
Jumlah pendapatan usaha
Total Operating Revenue -55,10% 3,48%
Laba bersih/Net Income -81,01% -1,71%
Jumlah Aset/Total Assets -8,42% 37,34%
Jumlah Liabilitas/Total Liabilities -6,35% 8,60%
Jumlah Ekuitas/Total Equity -8,45% 37,85%
71
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
TINGKAT KOLEKTIBILITAS
Rincian umur piutang pembiayaan konsumen
tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN
MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL
Struktur Permodalan
Modal Perseroan masih menggunakan
modal sendiri, yaitu yang berasal dari modal
disetor dan saldo laba. Modal saham yang
ditempatkan dan disetor pada tahun 2018
adalah sebesar Rp 33,8 miliar
INVESTASI BARANG MODAL YANG
DIREALISASIKAN
Investasi barang modal yang dilakukan
Perseroan sepanjang tahun 2018 dilakukan
untuk menunjang kegiatan operasional.
Investasi barang modal tersebut berupa
prasarana, peralatan, perabotan kantor, dan
komputer. Adapun nilainya mencapai
sebesar Rp132 juta.
COLLECTABILITY LEVEL
The details of the age of consumer financing
receivables in 2018 and 2017 are as follows:
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT
POLICY ON CAPITAL STRUCTURE
Capital Structure
The Company's capital still uses its own
capital, which is derived from paid up capital
and retained earnings. The stock capital
which was issued and paid-up in 2018 was Rp
33,8 billion.
REALIZED CAPITAL GOODS INVESTMENT
Capital goods investment carried out by the
Company throughout 2018 is carried out to
support operational activities. These capital
goods investments include infrastructure,
equipment, office furniture, and computers.
The value reaches Rp132 million.
KETERANGAN
INFORMATION
2018 2017 Naik/Turun
Up/down
Modal ditempatkan dan disetor Capital Issued and Paid-up
33.800,00 33.800,00 0
Tambahan Modal disetor
Additional Paid-up Capital (202,81) (202,81) 0
Pendapatan Komprehensif Lainnya
Other Comprehensive Income 39.631,25 46.662,93 -15,07%
Saldo Laba
Retain Earning 2.450,00 2.400,00 2,08%
UMUR PIUTANG
RECEIVABLE’S AGE
31 Desember 2018/
December, 31st 2018
31 Desember 2017/
December, 31st 2017
Jumlah/
Amount %
Jumlah/
Amount %
Belum jatuh tempo/not yet due 23.877.166.594 100% 26.462.016.274 99.65%
1 – 30 hari/days 0 0% 93.650.900 0.35%
31- 60 hari/days 0 0% 0 0%
61 – 90 hari/days 0 0% 0 0%
> 90 hari/days 0 0% 0 0%
JUMLAH /AMOUNT 23.877.166.594 100,00 26.555.667.174 100,00
72
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
TARGET DAN REALISASI TAHUN BUKU SERTA
TARGET TAHUN BUKU BERIKUTNYA
Di tengah kondisi perlambatan ekonomi
yang masih berlanjut berdampak pada
pencapaian target pembiayaan yang
disalurkan Perseroan pada tahun 2018.
Pembiayaan yang disalurkan hanya
mencapai 74% dari target yang
dicanangkan, atau mencapai Rp 33,382
miliar dari sebesar Rp 46,157 miliar. Untuk
tahun 2019, Perseroan menargetkan total
pembiayaan mencapai Rp 42 miliar atau
tumbuh sebesar 41% dari realisasi atau
pencapaian pembiayaan pada tahun 2018.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi
setelah Tanggal Laporan Akuntan
Tidak ada informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan akuntan
untuk tahun buku 2018.
ASPEK PEMASARAN
Pemasaran
Kegiatan pemasaran memegang peranan
penting, baik untuk memperluas kegiatan
usaha maupun untuk mempertahankan
pangsa pasar dalam industri pembiayaan.
Bagian pemasaran terus meningkatkan
jalinan kerja sama dengan dealer dan mitra
strategis pembiayaan untuk meningkatkan
pembiayaan.
Pemasaran yang dilakukan Perseroan
berfokus pada pelayanan dan pembinaan
hubungan baik kepada mitra usaha, baik itu
bank, lembaga pembiayaan dan kreditur
lainnya, asuransi, dealer dan konsumen.
Hubungan dengan Bank
Perseroan menjaga hubungan yang
berkesinambungan dengan bank, walaupun
saat ini belum terjalin kerjasama dengan
bank dalam hal pendanaan. Kerjasama
yang baik dengan pihak bank memudahkan
Perseroan dalam melakukan transaksi baik itu
dengan pihak dealer maupun konsumen.
TARGET AND REALIZATION OF FISCAL YEAR
AND THE NEXT TARGET OF FISCAL YEAR
In the midst of the ongoing economic
slowdown the impact on the achievement of
the financing target channeled by the
Company in 2018. Financing channeled only
reached 74% of the planned target, or
reached Rp 33,382 bilion from Rp 46,157
miliar. For 2019, the Company targets total
financing to reach Rp 42 bilion, or grow by
41% from the realization or achievement of
financing in 2018.
Informations and Material Facts Which
Occurred After the Date of Accountant Report
There is no material information and facts that
occur after the date of the accountant's
report for fiscal year 2018.
MARKETING ASPECT
Marketing
Marketing activities play an important role,
both to expand business activities and to
maintain market share in the finance industry.
The marketing department continues to
improve the collaboration with dealers and
strategic financing partners to increase
financing.
The Company's marketing focuses on
providing services and fostering good
relationships to business partners, whether
banks, financial institutions and other
creditors, insurance, dealers and consumers.
Relationship with the Bank
The Company maintains a sustainable
relationship with the bank, although there is
currently no cooperation with the bank in
terms of funding. Good cooperation with the
bank facilitates the Company in doing both
transaction with the dealers and consumers.
73
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Hubungan dengan Dealer
Perseroan bekerja sama dengan dealer dan
membina hubungan baik dengan
mempertahankan kinerja dan kredibilitas.
Hubungan dengan Konsumen
Untuk mempertahankan kelangsungan
usaha, Perseroan senantiasa meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen mulai dari
saat pengajuan kredit hingga berakhirnya
kewajiban konsumen terhadap Perseroan.
Pengajuan kredit diproses dengan mudah,
cepat dan aman tanpa meninggalkan
prinsip kehati-hatian. Perseroan juga
menyediakan beberapa metode
pembayaran angsuran untuk memudahkan
konsumen. Konsumen dapat memastikan
bahwa setelah melakukan pelunasan kredit,
segera dapat diperoleh BPKB. Selain itu
Perseroan juga menawarkan bunga yang
kompetitif.
Hubungan dengan Maskapai Asuransi
Perseroan mengharuskan adanya asuransi
terhadap obyek yang dibiayai untuk
meminimalisasi risiko. Oleh karena itu
Perseroan memelihara hubungan baik
dengan Maskapai Asuransi yang mempunyai
kredibilitas, berskala nasional yang
memberikan pelayanan yang baik kepada
konsumen serta memberikan komitmen yang
baik kepada Perseroan dalam menjalankan
strategi bisnis.
Relationship with Dealer
The Company works closely with dealers and
fostering good relationships by maintaining
performance and credibility.
Relationship with Consumers
In order to maintain business continuity, the
Company continuously improves customer
service starting from the time of credit
application until the end of consumer
obligation to the Company.
Credit application is processed easily, quickly
and safely without leaving the principle of
prudence. The Company also provides
several installment payment methods to
facilitate the consumer. Consumers can
ensure that after credit repayment, BPKB can
be obtained immediately. In addition, the
Company also offers competitive interest.
Relationship with Insurance company
The Company requires the insurance of the
object being financed to minimize the risk.
Therefore, the Company maintains good
relationswith a credible, national-scale
Insurance Company that provides good
service to its custom ers and provides a good
commitment to the Company in executing its
business strategy.
74
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
KEBIJAKAN DEVIDEN
Memperhatikan kebutuhan dana yang
diperlukan untuk investasi dan modal kerja
dalam rangka pengembangan usaha maka
Perseroan tidak membagikan dividen selama
dua tahun terakhir. Hal ini sudah disetujui
dalam RUPST tangal 29 Mei 2017 dan RUPST
tanggal 29 Juni 2018.
INFORMASI TRANSAKSI YANG MENGANDUNG
BENTURAN KEPENTINGAN
Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat
transaksi yang mengandung benturan
kepentingan pada Perseroan. Perseroan
telah menerapkan prinsip-prinsip GCG sesuai
aturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG BERPENGARUH PADA
PERSEROAN
Sepanjang tahun 2018 terdapat perubahan
peraturan perundangan-undangan, yakni:
DIVIDEND POLICY
Noting the funding requirements needed for
investment and working capital in the context
of business development, the Company has
not distributed dividends for the past two
years. This was approved at the AGM dated
May 29, 2017 and the AGM on June 29, 2018.
INFORMATION OF CONFLICT OF INTEREST
TRANSACTION
Throughout the year 2018, there were no
transactions containing conflict of interest to
the Company. The Company has adopted
GCG principles in accordance with prevailing
rules and regulations.
REGULATION OF CHANGE WHICH IMPACT TO
THE COMPANY
Throughout 2018 changes occurred in terms
of Laws and Regulations, such as :
TANGGAL
DATE
NO. POJK
POJK NO
KETERANGAN
INFORMATION
27 Maret 2018 4/POJK.05/2018 Perusahaan Pembiayaan Sekunder Perumahan
25 April 2018 7 /POJK.04/2018 Penyampaian Laporan Melalui Sistem Pelaporan Elektronik
Emiten atau Perusahaan Publik
25 Juli 2018 9/POJK.04/2018 Pengambilalihan Perusahaan Terbuka
1 Agustus 2018 11/POJK.04/2018 Penawaran Umum Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk
kepada Pemodal Profesional
10 September
2018
18/POJK.07/2018 Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan
6 Desember
2018
17/SEOJK.07/2018 Pedoman Pelaksanaan Layanan Pengaduan Konsumen di
Sektor Jasa Keuangan
5 Desember
2018
22/POJK.02/2018 Perubahan atas POJK Nomor 3/POJK.02/2014 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pungutan oleh OJK
10 Desember
2018
26/POJK.02/2018 Perubahan Kedua atas POJK Nomor 4/POJK.04/2014 tentang
Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif Berupa Denda di
Sektor Jasa Keuangan
27 Desember
2018
36/POJK.04/2018 Tata Cara Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal
28 Desember
2018
34 /POJK.03/2018 Penilaian Kembali Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa
Keuangan
28 Desember
2018
35/POJK.05/2018 Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan
75
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
URAIAN MENGENAI PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI YANG DITERAPKAN PERSEROAN
PADA TAHUN BUKU TERAKHIR
Berikut ini adalah standar dan perubahan
yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari
2018 dan relevan dengan Perusahaan.
- Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku
efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan
dini diperkenankan.
Amandemen ini mensyaratkan entitas
untuk menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan, termasuk perubahan
yang timbul dari arus kas maupun
perubahan non-kas.
- Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan
tentang Pengakuan Aset Pajak
Tangguhan untuk Rugi yang Belum
Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018
dengan penerapan dini diperkenankan.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa
untuk menentukan apakah laba kena
pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan dapat
dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan
besar laba kena pajak masa depan
dapat mencakup pemulihan beberapa
aset entitas melebihi jumlah tercatatnya
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
Secara umum, kinerja keuangan industri
pembiayaan 2018 masih menunjukkan kinerja
yang cukup bagus di tengah tengah
dinamika dan tantangan yang terjadi selama
2018.
Kinerja keuangan yang baik, ini tidak terlepas
dari kebijakan perusahaan pembiayaan
yang lebih selektif dan lebih prudent dalam
penyaluran pembiayaan serta langkah
efisiensi dalam menyikapi keterbatasan
sumber pendanaan.
Ada tiga tantangan terbesar perusahaan
multifinance pada 2019 ini. Tiga tantangan
tersebut adalah membangun kepercayaan
THE EXPLANANTION OF THE CHANGE IN
ACCOUNTING POLICY WHICH IMPLEMENTED
BY COMPANY IN THE LAST FISCAL YEAR
The following standard and amendments,
which became effective starting January 1,
2018, which are considered relevant to the
Company.
- Amendments to PSAK 2: Statement of
Cash Flows on the Disclosures Initiative,
effective January 1, 2018 with earlier
application is permitted.
This amendments requires entities to
provide disclosures that enable the
financial statements users to evaluate the
changes in liabilities arising from financing
activities, including changes from cash
flow and non-cash.
- Amendments to PSAK 46: Income Taxes on
the Recognition of Deferred Tax Assets for
Unrealized Losses, effective January 1,
2018 with earlier application is permitted.
This amendments clarifies that to
determine whether the taxable income will
be available so that the deductible
temporary differences can be utilized;
estimates of the most likely future taxable
income can include recovery of certain
assets of the entity exceeds its carrying
amount.
INFORMATION OF BUSINESS CONTINUITY
In general, the financial performance of the
2018 finance industry still shows good
performance amidst the dynamics and
challenges that occurred during 2018.
Good financial performance is inseparable
from a more selective and more prudent
financing company policy in financing
distribution and efficiency measures in
addressing the limited funding.
There are three biggest challenges for
finance companies in 2019. The three
challenges are to build banking trust,
76
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
perbankan, kedua permodalan dan ketiga
adalah penggunaan teknologi digital.
1. Tantangan pertama adalah membangun
kembali kepercayaan sektor perbankan.
Industri pembiayaan saat ini sumber
pendanaanya masih bergantung pada
pinjaman bank. Beberapa peristiwa pada
tahun 2017 dan 2018 seharusnya menjadi
pelajaran yang berharga dan pekerjaan
rumah yang cukup berat untuk
membangun kembali kepercayaan pihak
perbankan yang turun sangat signifikan
pada tahun 2018.
Salah satu langkah strategis yang sudah
dilakukan oleh asosiasi pembiayaan (APPI)
dengan membangun sistem aset registri
yang diharapkan dapat menjadi
instrumen bersama antara perusahaan
pembiayaan dan perbankan untuk
mencegah terjadi praktik double
pledging.
2. Tantangan kedua adalah penguatan
modal.
Sesuai dengan regulasi syarat minimum
ekuitas Rp. 100 miliar tersebut harus
dipenuhi paling lambat pada akhir tahun
2019.
3. Tatangan ketiga adalah penggunan
teknologi digital dalam mendukung proses
bisnis pembiayaan.
Dengan semakin berkembangnya fintech
dalam 2 terakhir ini, tentunya menjadi
tantangan sendiri bagi perusahaan
pembiayaan untuk melakukan perbaikan
layanan melalui IT enchancement guna
mendukung perluasan cakupan ruang
pemasaran, memperbaiki credit scoring
system, serta menyediakan berbagai opsi
payment points yang mempermudah
debitur dalam pembayaran angsuran.
Bagaimana pertumbuhan industri
pembiayaan tahun depan? Sejauh ini,
Perseroan masih tetap optimistis menyambut
tahun politik 2019. Pemilu tahun depan
diyakini bisa mendatangkan peluang-
peluang baru, terkait usaha-usaha yang
berhubungan dengan pesta politik dan
dengan memperhatikan ketiga tantangan
tersebut di atas.
second capital and thirdly the use of digital
technology.
1. The first challenge is to rebuild the
confidence of the banking sector.
The finance industry is currently relying on
bank loans. Some of the events in 2017
and 2018 should be valuable lessons and
homework that is heavy enough to rebuild
the confidence of the banking sector
which fell very significantly in 2018.
One strategic step that has been carried
out by the finance association (APPI) is to
build a registry asset system that is
expected to be a joint instrument
between finance companies and banks to
prevent double pledging.
2. The second challenge is strengthening
capital.
In accordance with the regulation of
minimum equity requirements of Rp. 100
billion must be met no later than the end
of 2019.
3. The third challenge is the use of digital
technology in supporting financing
business processes
With the development of fintech in the last
2 years, it is certainly a challenge for
finance companies to improve services
through IT enhancements to support the
expansion of the marketing space,
improve the credit scoring system, and
provide various payment points options
that make it easier for debtors to pay
installments.
What is the growth of the financing industry
next year? So far, the Company is still
optimistic about welcoming the political year
2019. Next year's election is believed to be
able to bring new opportunities, related to
businesses related to political parties, and
taking into account the three challenges
mentioned above.
77
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
78
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tata Kelola Perseroan Corporate Governance
79 Tata Kelola Perseroan
Corporate Governance
84 Rapat Umum Pemegang Saham
Shareholders General Meeting
88 Direksi
Directors
96 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
109 Komite Audit
Audit Committee
116 Sekretaris Perseroan
Corporate Secretary
121 Audit Internal
Internal Audit
123 Akuntan Independen
Independent Accountant
124 Manajemen Risiko
Risk Management
137 Perkara Penting
Important Case
138 Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistle Blower System
79
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata Kelola perusahaan merupakan suatu
aspek penting dalam pengelolaan kegiatan
operasional Perseroan sehari-hari untuk
mendukung pengembangan informasi yang
lebih baik, transparan dan bertanggung
jawab kepada Pemegang Saham dan
menerapkan praktek terbaik terhadap
manajemen yang dapat dipercaya dan
professional.
Tata kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
merupakan bagian terpenting bgi Perseroan
dalam menjalankan bisnisnya. Perseroan
menyadari pentingnya GCG akan
memberikan nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan serta menciptakan
keunggulan Perseroan untuk menghadapi
persaingan usaha dengan cara :
• Mengoptimalkan nilai Perseroan melalui
penerapan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab,
independensi dan kewajaran.
• Meningkatkan kinerja Perseroan dan
daya saing melalui pengelolaan yang
bersih dan transparan.
• Menciptakan lingkungan kerja yang
sehat, hubungan yang harmonis bagi
perseroan dan karyawan serta
lingkungan tempat kegiatan Perseroan.
• Memfasilitasi investasi dan pertumbuhan
ekonomi nasional.
Dasar Penerapan GCG
Penerapan GCG merupakan bagian integral
terhadap kelangsungan usaha Perseroan
yang mengacu kepada :
1. Undang-undang Republik Indonesia (UU
RI):
a. UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja;
b. UU RI Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal;
CORPORATE GOVERNANCE
Corporate Governance is an important
aspect in managing the Company's daily
operational activities to support the
development of better, transparent and
accountable information to Shareholders and
apply best practice to reliable and
professional management.
Good Corporate Governance (GCG) is the
most important part of the Company in
conducting its business. The Company
recognizes the importance of GCG in order
to provide added value to the stakeholders
as well as to create the Company's
advantage to face business competition by:
Optimizing the value of the Company
through the application of principles of
transparency, accountability,
responsibility, independence and
fairness.
Improve the Company's performance
and competitiveness through clean and
transparent management.
Creating a healthy working environment,
harmonious relationships for the
company and employees and the
environment in which the Company
operates.
Facilitate investment and national
economic growth.
Basic Implementation of GCG
The implementation of GCG is an integral
part of the Company's business continuity
which refers to:
1. Law of the Republic of Indonesia (UU RI):
a. UU RI Number 1 Year 1970
concerning Work Safety;
b. Law Number 8 Year 1995 regarding
Capital Market;
80
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
c. UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
d. UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi;
e. UU RI Nomor 25 Tahun 2003 tentang
Tindak Pidana Pencucian Uang;
f. UU RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas;
g. UU RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
2. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK):
a. Keputusan Ketua Bapepam-LK
Nomor Kep-27/PM/2003 tentang
Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Hasil Penawaran Umum
(lampiran peraturan Nomor X.K.4);
b. Keputusan Ketua Bapepam-LK
Nomor Kep-179/BL/2008 tentang
Pokok-pokok Anggaran Dasar
Perseroan yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas dan Perusahaan Publik
(lampiran peraturan Nomor IX.J.1);
c. Keputusan Ketua Bapepam-LK
Nomor Kep-496/BL/2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal (lampiran peraturan Nomor
IX.I.7);
d. Keputusan Ketua Bapepam-LK
Nomor Kep-521/BL/2008 tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu
(lampiran peraturan Nomor IX.E.1);
e. Keputusan Ketua Bapepam-LK
Nomor Kep-347/BL/2012 tentang
Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik (Lampiran
Peraturan Nomor VIII.G.7);
c. Law Number 8 Year 1999 regarding
Consumer Protection;
d. Law Number 20 Year 2001 on the
Eradication of Corruption;
e. Law Number 25 Year 2003 regarding
Money Laundering Crime;
f. Law Number 40 Year 2007 regarding
Limited Liability Company;
g. RI Law Number 14 Year 2008 on
Public Information Openness.
2. Regulation of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(Bapepam-LK):
a. Decision of the Chairman of
Bapepam-LK Number Kep-27 / PM /
2003 concerning Report on the
Realization of the Use of Funds from
the Public Offering (Attachment to
Regulation Number X.K.4);
b. Decision of the Chairman of
Bapepam-LK Number Kep-179 / BL /
2008 on Principles of Articles of
Association of Companies
Conducting Public Offering of Equity
Securities and Public Companies
(Attachment to Regulation Number
IX.J.1);
c. Decision of the Chairman of
Bapepam-LK Number Kep-496 / BL /
2008 concerning the Establishment
and Guidelines for the Formulation of
the Charter of the Internal Audit Unit
(Attachment to Regulation Number
IX.I.7);
d. Decision of the Chairman of
Bapepam-LK Number Kep-521 / BL /
2008 concerning Affiliate
Transactions and Conflict of Interest
on Certain Transactions (Attachment
to Regulation Number IX.E.1);
e. Decision of the Chairman of
Bapepam-LK Number Kep-347 / BL /
2012 concerning Presentation and
Disclosure of Financial Statements of
Issuers or Public Companies
(Attachment to Rule Number
VIII.G.7);
81
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
f. Keputusan Ketua Bapepam-LK
Nomor Kep-431/BL/2012 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan
Tahunan Bagi Emiten atau
Perusahaan Publik (lampiran
peraturan Nomor X.K.6);
g. Keputusan Ketua Bapepam-LK
Nomor Kep-643/BL/2012 tentang
Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit
(lampiran peraturan Nomor IX.I.5).
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK):
a. POJK Nomor 4/POJK.05/2013
tentang Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan Bagi Pihak Utama Pada
Perusahaan Perasuransian, Dana
Pensiun, Perusahaan Pembiayaan,
dan Perusahaan Penjaminan;
b. POJK Nomor 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen
Sektor Jasa Keuangan;
c. POJK Nomor 3/POJK.02/2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pungutan oleh Otoritas Jasa
Keuangan;
d. POJK Nomor 4/POJK.04/2014
tentang Tata Cara Penagihan Sanksi
Administratif Berupa Denda di Sektor
Jasa Keuangan;
e. POJK Nomor 10/POJK.05/2014
tentang Penilaian Tingkat Risiko
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank;
f. POJK Nomor 11/POJK.05/2014
tentang Pemeriksaan Langsung
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank;
g. POJK Nomor 28/POJK.05/2014
tentang Perizinan Usaha dan
Kelembagaan Perusahaan
Pembiayaan;
h. POJK Nomor 29/POJK.05/2014
tentang Penyelenggaraan Usaha
Perusahaan Pembiayaan;
i. POJK Nomor 30/POJK.05/2014
tentang Tata Kelola Perusahaan
yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan;
f. Decision of the Chairman of
Bapepam-LK Number Kep-431 / BL /
2012 on Obligation of Submission of
Annual Reports for Issuers or Public
Companies (attachment to
Regulation Number X.K.6);
g. Decision of the Chairman of
Bapepam-LK Number Kep-643 / BL /
2012 on the Formation and
Implementation Guidelines of the
Audit Committee (attachment to
Regulation Number IX.I.5).
3. Regulation of the Financial Services
Authority (POJK):
a. POJK Number 4 / POJK.05 / 2013
concerning Assessment of Ability
and Fit for Major Parties in Insurance
Companies, Pension Funds,
Financing Companies and
Guarantee Companies;
b. POJK Number 1 / POJK.07 / 2013 on
Consumer Protection in the Financial
Services Sector;
c. POJK Number 3 / POJK.02 / 2014 on
Procedures for Implementation of
Levies by the Financial Services
Authority;
d. POJK Number 4 / POJK.04 / 2014
concerning Procedures for Charging
Administrative Sanctions in the Fines
of the Financial Services Sector;
e. POJK Number 10 / POJK.05 / 2014
regarding Risk Rating of Non-Bank
Financial Services Institutions;
f. POJK Number 11 / POJK.05 / 2014
concerning Direct Inspection of Non-
Bank Financial Services Institution;
g. POJK Number 28 / POJK.05 / 2014 on
Business Licensing and Institutional
Financing Companies;
h. POJK Number 29 / POJK.05 / 2014
concerning the Operation of
Financing Companies;
i. POJK Number 30 / POJK.05 / 2014
regarding Good Corporate
Governance for Financing
Companies;
82
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
j. POJK Nomor 32/POJK.04/2014
tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka
k. POJK Nomor 33/POJK.04/2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik;
l. POJK Nomor 34/POJK.04/2014
tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan
Publik;
m. POJK Nomor 35/POJK.04/2014
tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik;
n. POJK Nomor 36/POJK.04/2014
tentang Penawaran Umum
Berkelanjutan Efek Bersifat Utang
dan/atau Sukuk;
o. POJK Nomor 38/POJK.04/2014
tentang Penambahan Modal
Perusahaan Terbuka Tanpa
Memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu;
p. Roadmap Tata Kelola Perusahaan
Indonesia Tahun 2014.
q. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 21/POJK.04/2015 Tentang
Penerapan Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka.
r. Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015
Tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka
s. Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia Tahun 2016
oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance.
t. Anggaran Dasar PT Danasupra
Erapacific Tbk
u. Peraturan Perusahaan dan Surat
Keputusan PT Danasupra Erapacific
Tbk.
j. POJK Number 32 / POJK.04 / 2014 on
the Plan and Implementation of the
Open Company General Meeting of
Shareholders
k. POJK No. 33 / POJK.04 / 2014
concerning the Board of Directors
and Board of Commissioners of
Issuers or Public Companies;
l. POJK Number 34 / POJK.04 / 2014
concerning Nomination and
Remuneration Committee of Issuer or
Public Company;
m. POJK Number 35 / POJK.04 / 2014
concerning the Corporate Secretary
of Issuer or Public Company;
n. POJK Number 36 / POJK.04 / 2014
concerning Public Offering of Debt
Securities and / or Sukuk;
o. POJK No. 38 / POJK.04 / 2014
concerning the Addition of Open
Company Capital without Granting
Preemptive Rights;
p. Roadmap of Corporate
Governance of Indonesia 2014.
q. Regulation of the Financial Services
Authority Number 21 / POJK.04 /
2015 Concerning Implementation of
Open Corporate Governance
Guidelines.
r. Circular Letter of the Financial
Services Authority No. 32 / SEOJK.04 /
2015 About Open Corporate
Governance Guidelines
s. The 2016 Good Corporate
Governance General Guidelines of
Indonesia by the National Committee
on Governance Policy.
t. The Articles of Association of
PT Danasupra Erapacific Tbk
u. Regulations and Policies of
PT Danasupra Erapacific Tbk.
83
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pedoman Umum GCG ialah berdasarkan
parameter-parameter yakni, Transparansi,
Akuntabilitas, Tanggung Jawab,
Kemandirian dan Kewajaran dan Kesetaraan
dalam kegiatan bisnis.
Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor
30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan, struktur dan mekanisme tata
kelola di Perseroan terdiri dari :
• Organ Utama terdiri dari: Rapat Umum
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
Direksi.
• Organ Pendukung terdiri dari: Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite
Nominasi dan Remunerasi, Sekretaris
Perusahaan, Unit Audit Internal, dan
Auditor Eksternal.
Penerapan Asas Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Transparansi
Perseroan berkomitmen untuk menyediakan
akses ke informasi yang akurat dan tepat
waktu secara otentik mengenai kegiatan
operasinya, termasuk status keuangan,
eksekutif dan kepemilikan, kepada setiap
pemangku kepentingan.
Akuntabilitas
Perseroan menerapkan aturan professional
standar dalam setiap kegiatannya dan
dalam menetapkan serta melaksanakan
kebijakan atas kegiatan Perseroan.
Tanggung Jawab
Perseroan bertanggung jawab penuh atas
setiap keputusan yang diambil oleh para
eksekutif dan stafnya. Perseroan
bertanggung jawab untuk memberikan
klarifikasi dan menjelaskan secara
komprehensif atas tindakan yang diambil
untuk mencapai tujuan Perseroan. Demikian
juga dengan semua karyawan.
The General Guidelines for GCG are based
on parameters namely, Transparency,
Accountability, Responsibility, Independence
and Fairness and Equality in business
activities.
According to Law no. Law No. 40 Year 2007
on Limited Liability Companies and
Regulation of Financial Services Authority
Number 30 / POJK.05 / 2014 regarding Good
Corporate Governance for Financing
Companies, the structure and governance
mechanisms of the Company consist of:
• Main Organs consist of: General Meeting
of Shareholders, Board of Commissioners
and Board of Directors.
• The Supporting Body consists of: Audit
Committee, Risk Monitoring Committee,
Nomination and Remuneration
Committee, Corporate Secretary,
Internal Audit Unit, and External Auditor.
Application of Good Corporate Governance
Principles
Transparency
The Company is committed to providing
access to accurate and timely information on
its operations, including financial status,
executive and ownership, to each
stakeholder.
Accountability
The Company applies standard professional
rules in all its activities and in establishing and
implementing policies on the Company's
activities.
Responsible
The Company is fully responsible for any
decisions made by its executives and staff.
The Company is responsible for clarifying and
explaining comprehensively the actions
taken to achieve the Company's objectives.
Likewise with all employees.
84
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kemandirian
Perseroan dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
Kewajaran dan Kesetaraan
Merupakan kebijakan Perseroan untuk
memastikan bahwa setiap rencana,
keputusan dan implementasi kebijakan
dilakukan demi kepentingan semua
Pemegang Saham sejauh dimungkinkan,
termasuk mitra bisnis dan konsumen.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
adalah organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada
Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas
yang ditentukan dalam Undang-Undang dan
Anggaran Dasar. Wewenang tersebut
mencakup meminta pertanggung jawaban
Dewan Komisaris dan Direksiterkait dalam
pengelolaan Perseroan, mengubah
Anggaran Dasar, mengangkat dan
memberhentikan Direksi dan Dewan
Komisaris, memutuskan pembagian tugas
dan wewenang pengurusan di antara Direksi
dan lain-lain.
RUPS adalah struktur tertinggi dalam
organisasi Perusahaan. RUPSmemiliki hak
untuk membuat keputusan tertentu.
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) dilaksanakan paling lambat
6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan
ditutup.
Tahapan dan tata cara RUPS
Pengumuman RUPS kepada Pemegang
Saham Perusahaan dilakukan oleh Direksi
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemanggilan RUPS. Pengumuman dilakukan
melalui:
Independence
The Company is professionally managed
without conflict of interest and influence /
pressure from any party that is inconsistent
with applicable legislation and sound
corporate principles.
Fairness and Equality
It is the Company's policy to ensure that any
plans, decisions and policy implementation
are in the best interests of all Shareholders as
far as possible, including business partners
and consumers.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
The General Meeting of Shareholders (GMS) is
an organ of the Company which has
authority not given to the Board of
Commissioners or the Board of Directors within
the limits specified in the Law and Articles of
Association. Such powers include requests for
the responsibilities of the Board of
Commissioners and Directors in the
management of the Company, amend the
Articles of Association, appoint and dismiss
Board of Directors and Board of
Commissioners, decide on the distribution of
duties and authority of management among
Directors and others.
GMS is the highest structure in the
organization of the Company. The GMS has
the right to make certain decisions. As
stipulated in the Company's Articles of
Association. The Annual General Meeting of
Shareholders (AGMS) is held no later than 6
(six) months after the Company's financial
year closes.
Stages and procedures of the GMS
The GMS's announcement to the Company's
Shareholders shall be made by the Board of
Directors no later than 14 (fourteen) days prior
to the call of the GMS. Announcements
made through:
85
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
1. Surat kabar harian yang berbahasa dan
berperedaran nasional di Indonesia.
2. Situs web Bursa Efek Indonesia
3. Situs web Perusahaan (dalam Bahasa
Indonesia dan/atau bahasa Inggris).
Perusahaan melakukan Pemanggilan RUPS
paling lambat 21 (dua puluh satu) hari
sebelum pelaksanaan RUPS. Pemangggilan
RUPS memuat informasi antara lain:
1. Tanggal penyelenggaraan RUPS
2. Waktu penyelenggaraan RUPS
3. Tempat penyelenggaraan RUPS
4. Ketentuan Pemegang Saham yang
berhak hadir
5. Mata acara rapat
6. Bahan mata acara rapat tersedia bagi
Pemegang Saham sejak tanggal
pemanggilan RUPS sampai dengan
penyelenggaraan RUPS.
Tempat pelaksanaan RUPS adalah di lokasi
tempat beroperasinya Perusahaan atau di
Provinsi tempat kedudukan bursa efek
dimana saham dicatatkan.
RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris
yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Jika
semua anggota Dewan Komisaris
berhalangan hadir maka rapat dipimpin oleh
salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk
oleh Direksi.
Keputusan RUPS diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat, apabila tidak
tercapai maka keputusan diambil
berdasarkan pemungutan suara.
Perusahaan wajib membuat risalah RUPS dan
ringkasan risalah RUPS. Risalah RUPS wajib
ditandatangani oleh pimpinan rapat dan
paling sedikit 1 (satu) orang pemegang
saham yang ditunjuk oleh peserta RUPS.
Penandatanganan risalah RUPS tidak
diperlukan apabila risalah tersebut dibuat
dalam bentuk Akta Notaris.
1. Daily newspapers that speak and have
national circulation in Indonesia.
2. Indonesia Stock Exchange Website
3. Company Website (in Bahasa Indonesia
and / or English).
The Company shall invite the GMS no later
than 21 (twenty one) days prior to the
General Meeting of Shareholders. The
invitation of the GMS includes information
such as:
1. Date of GMS
2. The timing of the GMS
3. The venue of the GMS
4. Rules of Shareholders entitled to attend.
5. Eye of the meeting
6. Materials of the agenda of the meeting
are available to the Shareholders from
the date of the invitation of the GMS to
the holding of the GMS.
The place of execution of the GMS is at the
location where the Company operates or in
the province where the stock exchange is in
which the shares are listed.
The GMS is chaired by a member of the
Board of Commissioners appointed by the
Board of Commissioners. If all members of the
Board of Commissioners are not present, the
meeting shall be chaired by one of the
members of the Board of Directors appointed
by the Board of Directors.
GSM resolutions are taken by deliberation for
consensus, if not reached then the decision is
taken by vote.
The Company shall prepare the minutes of
the General Meeting of Shareholders and a
summary of the minutes of the GMS. The
minutes of the GMS shall be signed by the
chairman of the meeting and at least 1 (one)
shareholder appointed by the GMS. The
signing of the minutes of the GMS is not
required if the minutes are made in the form
of a Notarial Deed.
86
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pengumuman risalah RUPS dilaksanakan
paling lambat 2 (dua) hari setelah RUPS
diselenggarakan, yang dilakukan melalui:
1. Surat kabar harian yang berbahasa dan
berperedaran nasional di Indonesia
2. Situs web bursa efek
3. Situs web Perusahaan (dalam Bahasa
Indonesia dan/atau bahasa Inggris).
Pada tahun 2018 telah diselenggarakan
Rapat Umum Pemegang Saham, pada
tanggal 29 Juni 2018 telah dilakukan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
dengan kuorum 92,06%. Agenda dan
keputusan yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:
Agenda RUPST (29 Juni 2018)
1. Persetujuan dan Pengesahan Laporan
Tahunan termasuk Laporan Keuangan
serta Laporan Pengawasan Dewan
Komisaris untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017;
2. Penetapan penggunaan laba bersih
Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2017;
3. Pemberian wewenang kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Akuntan Publik yang akan mengaudit
buku-buku Perseroan untuk tahun buku
2018 dan menetapkan jumlah honorarium
Akuntan Publik tersebut dan persyaratan
lainnya;
4. Pemberian kuasa kepada Wakil
Pemegang Saham Utama untuk
menetapkan honorarium anggota
Dewan Komisaris dan menetapkan gaji
anggota Direksi Perseroan.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan(29 Juni 2018) :
1. Memberikan persetujuan atas Laporan
Tahunan termasuk laporan keuangan
dan laporan pengawasan Dewan
Komisaris untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017 serta
memberikan pembebasan
The announcement of the minutes of the
GMS shall be held no later than 2 (two) days
after the General Meeting of Shareholders is
held, conducted through:
1. Daily newspapers that speak and have
national circulation in Indonesia
2. Securities exchange website
3. Company Website (in Bahasa Indonesia
and / or English).
In 2018, the General Meeting of Shareholders
held on June 29, 2018, the Annual General
Meeting of Shareholders (AGMS) was held
with 97.49% quorum. The resulting agenda
and decisions are as follows:
AGM Agenda (June 29, 2018)
1. Approval and Ratification of the Annual
Report including the Financial Statements
and the Board of Commissioners
Supervisory Report for the financial year
ending on December 31, 2017;
2. Determination of the use of the
Company's net profit for the financial
year ending on 31 December 2017;
3. Granting authority to the Board of
Commissioners of the Company to
appoint a Public Accountant who will
audit the Company's books for fiscal year
2018 and determine the honorarium for
the Public Accountant and other
requirements;
4. Granting power to the Deputy Main
Shareholders to determine the
honorarium of members of the Board of
Commissioners and determine the
salaries of members of the Company's
Board of Directors.
Resolution of the Annual General Meeting of
Shareholders (June 29, 2018):
1. Approval of the Annual Report including
the financial statements and supervisory
reports of the Board of Commissioners for
the fiscal year ending December 31,
2017 and grant the acquitition
87
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
dan pemberesan (acquit et decharge)
kepada Direksi Perseroan atas tindakan
pengurusan, dan kepada Dewan
Komisaris atas tindakan pengawasan,
sepanjang tindakan pengurusan dan
pengawasan itu tercermin dalam
Laporan Keuangan Perseroan.
2. Memberikan persetujuan atas
Penetapan penggunaan Laba Bersih
Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember
2017, yaitu:
a. sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) akan dipergunakan
untuk dana cadangan Perseroan ;
dan
b. sebesar Rp. 22.644.842.479,- (dua
puluh dua miliar enam ratus empat
puluh empat juta delapan ratus
empat puluh dua ribu empat ratus
tujuh puluh sembilan rupiah)
dimasukkan sebagai laba ditahan
untuk keperluan modal kerja dan
pengembangan usaha dimasa
datang.
3. Menyetujui pemberian wewenang
kepada Dewan Komisaris Perseroan
untuk menunjuk Akuntan Publik yang
akan mengaudit buku-buku Perseroan
untuk tahun buku 2018 dan menetapkan
jumlah honorarium Akuntan Publik
tersebut dan persyaratan lainnya.
Dengan ketentuan dan kriteria Kantor
Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan.
4. Menyetujui pemberian kuasa kepada
Wakil Pemegang Saham Utama untuk
menetapkan honorarium anggota
Dewan Komisaris dan menetapkan gaji
anggota Direksi Perseroan.
and discharge (acquit et decharge) to
the Board of Directors of the Company
for management actions, and to the
Board of Commissioners for supervisory
actions, as long as the management and
supervision actions are reflected in the
Company's Financial Statements.
2. To approve the determination of the use
of the Company's Net Profit for the
financial year ended on 31 December
2017, namely:
a. Rp. 50,000,000 (fifty million rupiah) will
be used for the Company's reserve
fund; and
b. Rp. 22.644.842.479,- (twenty two
billion six hundred forty four million
eight hundred forty two thousand
four hundred seventy nine rupiah)
included as retained earnings for the
purposes of working capital and
business development in the future.
3. Approved the authorization of the Board
of Commissioners of the Company to
appoint a Public Accountant who will
audit the books of the Company for fiscal
year 2018 and determine the honorarium
of the Public Accountant and other
requirements. With the provisions and
criteria of the Public Accounting Firm
registered with the Financial Services
Authority.
4. Approved the power of attorney to the
Deputy Main Shareholders to determine
the honorarium of members of the Board
of Commissioners and determine the
salaries of members of the Company's
Board of Directors.
88
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
DIREKSI
Direksi terdiri dari dua orang, yaitu satu orang
Presiden Direktur dan satu orang Direktur.
Pedoman Kerja Direksi
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi
mempunyai peran yang sangat penting
dalam mengelola jalannya usaha
Perusahaan, sehingga diperlukan suatu
Pedoman Kerja sebagai pedoman bagi
Direksi dalam melaksanakan tugas tanggung
jawab dan wewenangnya, yang disusun
berdasarkan Pedoman Umum GCG
Indonesia dari Komite Nasional Kebijakan
Governance 2006 Anggaran Dasar
Perseroan, Undang-Undang Nomor 40/2007
tentang Perseroan Terbatas, Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Cakupan Pedoman Kerja Direksi :
1. Komposisi, Pengangkatan,
Pemberhentian serta masa jabatan
Direksi.
2. Nominasi dan Persyaratan Keanggotaan
Direksi.
3. Program pengenalan anggota Direksi.
4. Tugas, tanggung jawab, wewenang dan
pendelegasian wewenang Direksi.
5. Fungsi utama pendukung Direksi.
6. Remunerasi bagi Direksi.
7. Mekanisme dan tata tertib rapat Direksi,
8. Kode etik.
9. Pertanggungjawaban Direksi.
10. Hubungan Dewan Komisaris dengan
Direksi.
11. Evaluasi Kinerja Direksi.
Pedoman kerja Direksi akan senantiasa
dievaluasi setiap tahunnya guna disesuaikan
dengan perubahan peraturan yang berlaku
dan disesuaikan dengan kebutuhan
Perusahaan
DIRECTORS
The Board of Directors consists of two persons,
one President Director and one Director.
Working Guidelines of the Board of Directors
In performing its duties, the Board of Directors
has a very important role in managing the
business of the Company, so that a Working
Manual is required as a guide for the Board of
Directors in performing its duties and
responsibilities, which are based on the GCG
Indonesia General Guidelines of the National
Committee on Governance Policy 2006 of
the Company's Articles of Association, Law
Number 40/2007 on Limited Liability
Companies, Regulation of the Financial
Services Authority Number 33 / POJK.04 / 2014
concerning the Board of Directors and Board
of Commissioners of Emiten or Public
Companies.
Scope of Work Guidance of Directors:
1. Composition, Appointment, Dismissal and
tenure of the Board of Directors.
2. Nomination and Membership
Requirements of the Board of Directors.
3. Directors recognition program.
4. Duties, responsibilities, authority and
delegation of authority of the Board of
Directors.
5. Main functions of the Board of Directors.
6. Remuneration for the Board of Directors.
7. Mechanism and disciplinary meeting of
the Board of Directors,
8. Code of ethics.
9. Accountability of the Board of Directors.
10. The relationship between the Board of
Commissioners and the Board of
Directors.
11. Performance Evaluation of the Board of
Directors.
The Board of Directors' guidelines will always
be evaluated annually to conform with
changes to applicable regulations and
tailored to the needs of the Company.
89
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pembagian Tugas Direksi
Pembagian tugas dan wewenang setiap
anggota Direksi ditetapkan berdasarkan
nama jabatan masing-masing anggota
Direksi sebagaimana ditetapkan dalam
pengangkatan anggota Direksi oleh RUPS.
Selanjutnya Direksi menetapkan pembagian
tugas dan wewenang setiap anggota Direksi
sebagai berikut:
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab
antara lain :
Direksi bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan kepengurusan Perseroan.
Direksi wajib mengelola Perseroan sesuai
dengan kewenangan dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip
GCG dalam setiap kegiatan usaha
Perseroan dalam seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
Direksi wajib menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari satuan kerja
Audit Internal Perseroan, Auditor
Eksternal, hasil pengawasan OJK,
dan/atau hasil otoritas lainnya.
Mewakili Perseroan baik di dalam
maupun di luar pengadilan.
Presiden Direktur
1. Merencanakan, mengkoordinasikan,
mengarahkan, mengendalikan,
mengawasi, dan mengevaluasi tugas
korporasi dan unit bisnis, agar seluruh
kegiatan berjalan sesuai dengan visi,
misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan,
dan program kerja yang ditetapkan
2. Menyelaraskan seluruh inisiatif-inisiatif
internal Perseroan, serta memastikan
terjadinya peningkatan kemampuan
bersaing Perseroan.
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
operasional di bidang pelaksanaan audit
internal dan kesekretariatan korporasi,
pelayanan hukum serta memastikan
kepatuhan terhadap hukum regulasi.
Division Of Duties Of Directors
The division of duties and authority of each
member of the Board of Directors shall be
determined by name of each member of the
Board of Directors as stipulated in the
appointment of members of the Board of
Directors by the GMS. Furthermore, the Board
of Directors determines the division of duties
and authority of each member of the Board
of Directors as follows:
Duties and Responsibilities of the Board of
Directors
The Board of Directors has duties and
responsibilities, among others:
• The Board of Directors is fully responsible
for the management of the Company.
• The Board of Directors shall manage the
Company in accordance with its
authority and responsibilities as stipulated
in the Articles of Association and
prevailing laws and regulations.
• The Board of Directors shall implement
GCG principles in all of the Company's
business activities at all levels or levels of
the organization.
• The Board of Directors shall follow up on
audit findings and recommendations
from the Company's Internal Audit Unit,
External Auditor, OJK supervisory results,
and / or other authority results.
• Represent the Company both inside and
outside the court.
President Director
1. Plan, coordinate, direct, control,
supervise, and evaluate corporate and
business units tasks, so that all activities
run in accordance with the vision,
mission, business goals, strategies, policies
and work programs defined.
2. Aligning all of the Company's internal
initiatives, as well as ensuring increased
competitiveness of the Company.
3. Coordinate the implementation of
operational tasks in the field of internal
audit and corporate secretarial, legal
services and ensure compliance with
regulatory laws.
90
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
4. Memastikan pelaksanaan GCG di
Perusahaan.
5. Mengkoordinasikan, mengendalikan,
dan mengevaluasi internalisasi prinsip-
prinsip GCG dan Standar Etika secara
konsisten dalam Perseroan.
6. Memastikan informasi yang terkait
dengan korporasi selalu tersedia bila
diperlukan oleh Dewan Komisaris.
7. Menyelenggarakan dan memimpin
Rapat Direksi secara periodik sesuai
ketetapan Direksi atau rapat-rapat lain
apabila dipandang perlu sesuai usulan
Direksi.
8. Mengesahkan keputusan Direksi tentang
Kebijakan Manajemen Perseroan.
Direktur Marketing
1. Mengarahkan kebijakan dan strategi
serta sosialisasi kebijakan dalam bidang
pemasaran pembiayaan.
2. Mengkoordinasikan rumusan kebijakan
serta strategi yang berhubungan
dengan kegiatan pemasaran
pembiayan untuk jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
3. Mengarahkan proses-proses perubahan
yang diperlukan untuk memenuhi
tantangan pasar yang berkaitan
dengan pemasaran pembiayaan.
4. Mengarahkan dan mengkoordinasikan
pengembangan produk-produk
pembiayaan yang terbaik dan
memastikan bahwa produk yang
dikembangkan tersebut akan mampu
bersaing di pasar pembiayaan.
5. Mengkoordinasikan secara efektif
kegiatan promosi produk pembiayaan
sesuai dengan hasil survei dan segmen
pasar.
6. Memimpin dan mengarahkan kegiatan
pemasaran sesuai dengan standar
prosedur kerja yang telah ditetapkan
dalam pemasaran pembiayaan secara
benar.
7. Memimpin dan mengarahkan kebijakan
program kemitraan sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
8. Memelihara hubungan baik dengan
rekan usaha Perusahaan.
4. Ensure the implementation of GCG in the
Company.
5. To coordinate, control and evaluate the
consistent internalization of GCG and the
Company's ethical standards in the
Company.
6. Ensuring corporate-related information is
always available when required by the
Board of Commissioners.
7. Conducting and conducting the Board
of Directors' Meetings periodically in
accordance with the decision of the
Board of Directors or other meetings as
deemed necessary by the Board of
Directors.
8. To approve the Board of Directors'
decision regarding the Company's
Management Policy.
Marketing Director
1. Direct policies and strategies and policy
socialization in the field of marketing
financing.
2. Coordinate policy formulation and
strategies related to marketing activities
of financing for short, medium and long
term.
3. Direct the necessary change processes
to meet market challenges related to
marketing financing.
4. Direct and coordinate the development
of the best financing products and
ensure that the products developed will
be able to compete in the financing
market.
5. To coordinate effectively the promotion
activities of financing products in
accordance with survey results and
market segments.
6. Lead and direct marketing activities in
accordance with standard work
procedures established in the marketing
of financing correctly.
7. Lead and direct the policy of the
partnership program in accordance with
the established policy.
8. Maintain good relationships with our
business partners.
91
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Direktur Operasional
1. Merencanakan, mengkoordinasikan,
mengarahkan, mengendalikan,
mengawasi, dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional,
keselamatan kerja di lingkungan, kerja.
2. Mengembangkan program efisiensi dan
manajemen mutu serta memastikan
dilaksanakannya secara konsisten di
lingkungan unit-unit kerja.
3. Mengesahkan keputusan Direksi tentang
Standard Operating Procedure terkait
dengan bidang kerja.
4. Merencanakan, mengkoordinasikan,
mengarahkan, mengendalikan,
mengawasi, dan mengevaluasi
pelaksanaan proses pengelolaan
Sumber Daya Manusia, mulai dari proses
perencanaan, penyediaan,
pengembangan, pemeliharaan dan
pemanfaatan SDM yang didukung
dengan pemanfaatan teknologi
informasi.
5. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan
kebijakan dalam lingkup kewenangan
Direktorat Sumber Daya Manusia
khususnya kebijakan tentang
kepegawaian berdasarkan peraturan
kepegawaian Perseroan.
Persyaratan Direksi
Faktor Kompetensi :
• Memiliki pengetahuan yang memadai
dan relevan dengan jabatannya.
• Memahami peraturan perundang-
undangan di bidang IKNB (Industri
keuangan Non Bank) dan/atau
peraturan perundang-undangan terkait
lainnya.
• Memiliki pengalaman dan keahlian
dibidang IKNB dan/atau bidang lain
yang relevan dengan jabatannya
• Memiliki kemampuan untuk melakukan
pengelolaan strategis dalam rangka
pengembangan usaha IKNB yang sehat.
Director of Operations
1. Plan, coordinate, direct, control,
supervise, and evaluate the execution of
operational duties, workplace safety,
work.
2. Develop efficiency and quality
management programs and ensure
consistent implementation within the
work units.
3. To approve the decision of the Board of
Directors regarding Standard Operating
Procedure in relation to the field of work.
4. Plan, coordinate, direct, control,
supervise, and evaluate the
implementation of Human Resource
management process, starting from the
process of planning, providing,
developing, maintaining and utilizing
human resources supported by the
utilization of information technology.
5. To lead and oversee the implementation
of policies within the scope of authority
of the Directorate of Human Resources,
especially employment policies based on
the Company's personnel regulations.
Terms of Directors
Competency Factors:
• Have sufficient knowledge and relevant
to his position.
• Understanding legislation in the field of
IKNB (Non-Bank financial industry) and /
or other related legislation.
• Have experience and expertise in IKNB
and / or other fields relevant to his / her
position.
• Have the ability to undertake strategic
management in order to develop a
healthy IKNB business.
92
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Faktor Integritas
• Tidak pernah melakukan perbuatan
tindak pidana dan atau dihukum karena
tindak pidana kejahatan.
• Tidak pernah melanggar komitmen yang
telah disepakati dengan instansi
Pembina dan pengawas usaha jasa
keuangan
• Tidak pernah melakukan perbuatan
yang memberikan keuntungan secara
tidak wajar kepada Pemegang Saham,
anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, pegawai dan/atau pihak
lainnya yang dapat merugikan atau
mengurangi hak konsumen.
• Tidak pernah melanggar prinsip kehati-
hatian di bidang usaha jasa keuangan.
• Tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus
(DTL) di sektor perbankan.
• Tidak pernah melakukan perbuatan
yang tidak sesuai dengan
kewenangannya atau di luar
kewenangannya.
• Tidak pernah dinyatakan tidak mampu
menjalankan kewenangannya.
Faktor Reputasi Keuangan
• Tidak memiliki kredit macet.
• Tidak penah dinyatakan pailit dan tidak
pernah menjadi pemegang saham,
anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan dalamwaktu 5 (lima) tahun
terakhir sebelum penilaian kemampuan
dan kepatutan.
• Tidak pernah terlibat dalam tindak
pidana pencucian uang.
Factors of Integrity
• Never commit an offense and / or be
punished for a criminal offense.
• Never violates commitments agreed with
the supervisory agency and the financial
services supervisor.
• Never commit acts that improperly
benefit the Shareholders, members of the
Board of Directors, members of the Board
of Commissioners, employees and / or
other parties who may harm or reduce
consumer rights.
• Never violate prudential principles in the
financial services business.
• Not listed in the Disqualified List (DTL) in
the banking sector.
• Never commit acts that are inconsistent
with his or her authority or beyond his or
her authority.
• Never declared incapable of exercising
his or her authority.
Factors of Financial Reputation
• Do not have bad credit.
• Has never been declared bankrupt and
has never been a shareholder, member
of the Board of Directors, a member of
the Board of Commissioners who was
found guilty of causing a company to be
declared bankrupt based on a court
decision within the last 5 (five) years
before the fit and proper test.
• Never been involved in money
laundering crime.
93
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kewajiban Pelaporan Direksi
Anggota Direksi harus melaporkan kepada
Perseroan secara berkala atau pada saat
terjadinya perubahan dalam :
• Kepemilikan saham dan setiap
perubahan kepemilikan atas saham
Perseroan.
• Jabatan-jabatan yang dirangkapnya,
baik dalam Perseroan, pada Perusahaan
atau lembaga lainnya.
Anggota Direksi tidak satupun yang memiliki
saham di Perseroan, dan tidak ada yang
memiliki hubungan keluarga dengan sesama
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris
maupun Pemegang Saham.
Remunerasi Direksi
Prosedur penetapan remunerasi Direksi
adalah sebagai berikut :
• Menelaah kompensasi yang diberikan
bagi anggota Direksi di Perusahaan lain
dengan bidang usaha yang sama dan
sesuai dengan kondisi pasar.
• Melakukan pembahasan untuk
menyiapkan rekomendasi dengan
memperhitungkan kinerja Perseroan dan
kontribusi masing-masing individu.
• Rekomendasi disampaikan kepada
Dewan Komisaris untuk memperoleh
persetujuan.
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
Pengangkatan dan Pemberhentian anggota
Direksi dilakukan melalui RUPS. Masa jabatan
masing-masing anggota Direksi berakhir
pada penutupan RUPST ketiga setelah
tanggal pengangkatan, tanpa mengurangi
hak RUPS untuk memberhentikan anggota
Direksi sewaktu-waktu sebelum berakhir masa
jabatannya.
Board of Directors Obligation
Members of the Board of Directors shall report
to the Company periodically or at the time of
any change in:
• Share ownership and any change of
ownership of shares of the Company.
• Positions under which he / she belongs,
whether in the Company, to the
Company or any other entity.
No member of the Board of Directors has any
shares in the Company, and no one has
family relationships with other members of the
Board of Directors, members of the Board of
Commissioners or Shareholders.
Board of Directors Remuneration
The procedures for determining the
remuneration of the Board of Directors are as
follows:
• Review compensation provided to
members of the Board of Directors in
other companies with the same line of
business and in accordance with market
conditions.
• Conduct discussions to prepare
recommendations taking into account
the performance of the Company and
the contribution of each individual.
• Recommendations are submitted to the
Board of Commissioners for approval.
Appointment and Dismissal of the Board of
Directors
The appointment and dismissal of members
of the Board of Directors shall be made
through the GMS. The term of office of each
member of the Board of Directors shall end at
the close of the third AGMS after the date of
appointment, without prejudice to the right of
the GMS to dismiss the members of the Board
of Directors at any time before termination.
94
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sertifikasi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
35/POJK.05/2018 Tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan juga
mensyaratkan Direksi untuk mengikuti
program sertifikasi, selambat-lambatnya telah
dipenuhi pada tahun 2018. Seluruh Direksi
Perseroan telah mengikuti program sertifikasi
yang diselenggarakan oleh Sertifikasi Profesi
Pembiayaan Indonesia sebagai berikut:
Certification
Regulation of the Financial Services Authority
Number 35/POJK.05/2018 Concerning the
Implementation of Financing Companies also
requires the Board of Directors to enter the
certification program by 2018. All Directors of
the Company have taken the certification
program organized by the Indonesian
Financing Professional Certification as follows
No Nama
Name
Judul Pelatihan
Title of Training
Penyelenggara
Organizer
Tempat dan Tanggal
Venue and Date
1 Odang
Muchtar
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI/SPPI Jakarta, 19 Agustus 2015
Jakarta, Agustus 19, 2015
2 Euodia
Dewajanti
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Multi-Finance Basic Certification
SPPI/SPPI Jakarta, 19 Agustus 2015
Jakarta, Agustus 19, 2015
95
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rapat Direksi Board of Directors Meeting
No. HARI/TANGGAL FREKUENSI
RAPAT PEMBAHASAN
1. Jum’at, 12/01/2018
Friday, 01/12/2018
1 x Pembahasan Persiapan Laporan Keuangan 2017
(Audited) dan Finalilasi Rencana Bisnis Tahunan 2018
Discussion on Preparation of 2017 Financial Statements
(Audited) and Finalization of the 2018 Annual Business
Plan
2. Rabu, 14/02/2018
Wednesday,
02/14/2018
1 x Kinerja Bulan Januari 2018 dan Pembahasan Draft
Laporan Tahunan 2018
Performance in January 2018 and Discussion of 2018
Annual Report Draft
3. Kamis, 15/03/2018
Thursday, 03/15/2018
1 x Kinerja Bulan Februari 2018, Draft Final Laporan
Keuangan Audited 2017 dan Pembahasan Draft
Laporan Tahunan 2018
Performance in February 2018, Final Draft of 2017
Audited Financial Statements and Discussion of 2018
Annual Report Draft
4. Rabu, 11/04/2018
Wednesday,
04/11/2018
1 x Kinerja Bulan Maret 2018, Finalisasi Laporan Tahunan
2018 dan Rencana RUPS Tahunan
Performance in March 2018, Finalization of the 2018
Annual Report and Annual GMS Plan
5. Selasa, 15/05/2018
Tuesday, 05/15/2018
1 x Kinerja Bulan April 2018 dan Pembahasan Peluang Bisnis
dalam rangka Penyaluran Pembiayaan
Performance in April 2018 and Discussion of Business
Opportunities in the framework of Financing
6. Selasa, 5/06/2018
Tuesday, 05/06/2018
1 x Kinerja Bulan Mei 2018
Performance in May 2018
7. Kamis, 12/07/2018
Thursday, 07/12/2018
1 x Kinerja Bulan Juni 2018 dan Laporan Tengah Tahun
Performance in June 2018 and Mid-Year Report
8. Selasa, 14/08/2018
Tuesday, 08/14/2018
1 x Kinerja Bulan Juli 2018
Performance in July 2018
9. Kamis, 13/09/2018
Thursday, 09/13/2018
1 x Kinerja Bulan Agustus 2018
Performance in August 2018
10. Jum’at, 12/10/2018
Friday, 10/12/2018
1 x Kinerja Bulan September 2018 dan Persiapan Rencana
Bisnis Tahunan 2019
Performance in September 2018 and Preparation of the
2019 Annual Business Plan
11. Kamis, 15/11/2018
Thursday, 11/15/2018
1 x Kinerja Bulan Oktober 2018
Performance in October 2018
12. Rabu, 12/12/2018
Wednesday,
12/12/2018
1 x Kinerja Bulan November 2018 dan Analisa
Perpanjangan Fasilitas Factoring
Performance in November 2018 and Analysis of
Extension of Factoring Facilities
96
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris terdiri dari dua orang, yaitu
satu orang Presiden Komisaris dan satu orang
Komisaris Independen.
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam pengawasan Perusahaan
secara efisien, efektif, transparan, kompeten,
independen, dan dapat
dipertanggungjawabkan, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku, maka Dewan Komisaris menetapkan
suatu pedoman pelaksanaan kerja yang
disusun berdasarkan Anggaran Dasar
Perseroan, Undang-Undang No. 40/2007
tentang Perseroan Terbatas, Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik,
Pedoman Umum GCG Indonesia dari Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
2006.
Cakupan Pedoman Kerja Dewan Komisaris:
1. Komposisi, Pengangkatan,
Pemberhentian serta masa jabatan
Dewan Komisaris;
2. Nominasi dan Persyaratan Keanggotaan
Dewan Komisaris;
3. Program pengenalan anggota Dewan
Komisaris;
4. Tugas, tanggung jawab, wewenang dan
pendelegasian wewenang Dewan
Komisaris;
5. Komite Penunjang Dewan Komisaris;
6. Remunerasi dan pendidikan
berkelanjutan bagi Dewan Komisaris;
7. Mekanisme dan tata tertib rapat Dewan
Komisaris;
8. Kode etik;
9. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris;
10. Hubungan Dewan Komisaris dengan
Direksi;
11. Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris.
BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners (BOC) consists of
two persons, namely one President
Commissioner and one Independent
Commissioner.
Working Guidelines of the Board of
Commissioners
In performing its duties and responsibilities in
the supervision of the Company in an
efficient, effective, transparent, competent,
independent and accountable manner, in
accordance with applicable laws and
regulations, the Board of Commissioners
establishes a guidance on the
implementation of work prepared under the
Company's Articles of Association, Act no.
40/2007 on Limited Liability Companies,
Regulation of the Financial Services Authority
Number: 33 / POJK.04 / 2014 concerning the
Board of Directors and Board of
Commissioners of Issuers or Public Companies,
GCG Indonesia General Guidelines of the
2006 National Governance Policy Committee
(KNKG).
Scope of Working Guidelines of the BOC:
1. Composition, Appointment, Dismissal and
term of office of the Board of
Commissioners;
2. Nomination and Membership
Requirements of the Board of
Commissioners;
3. Program of introduction of members of
the Board of Commissioners;
4. Duties, responsibilities, authority and
delegation of authority of the Board of
Commissioners;
5. Board of Commissioners Supporting
Committee;
6. Remuneration and continuing education
for the Board of Commissioners;
7. The mechanism and discipline of
meetings of the Board of Commissioners;
8. Code of Conduct;
9. Responsibility of the Board of
Commissioners;
10. The relationship between the Board of
Commissioners and the Board of
Directors;
11. Performance Evaluation of the Board of
Commissioners.
97
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas mengawasi dan
memberikan nasihat kepada Direksi yang
pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan
kewenangannya dilakukan melalui Laporan.
Dewan Komisaris sebagai bagian dalam
Laporan Tahunan Perusahaan yang
disampaikan kepada RUPS Tahunan
Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Melakukan pengawasan atas jalannya
pengurusan Perusahaan oleh Direksi
serta memberikan persetujuan atas
rencana pengembangan Perusahaan,
Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (yang sekurang-kurangnya
terdiri dari proyeksi neraca dan proyeksi
laba rugi, proyeksi arus kas, serta proyeksi
perubahan ekuitas, termasuk rencana
transaksi materiil Perusahaan), dan
rencana lainnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan usaha dan
kegiatan Perusahaan serta pelaksanaan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan
dan keputusan RUPS serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Melakukan tugas yang secara khusus
diberikan kepada Dewan Komisaris
menurut Anggaran Dasar Perusahaan,
peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan/atau berdasarkan
keputusan RUPS.
3. Melakukan tugas, wewenang dan
tanggung jawab sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan,
keputusan RUPS dan ketentuan
peraturan perundang-undangan serta
wajib melaksanakan prinsip
profesionalisme, efisiensi, transparansi,
kemandirian, akuntabilitas, pertanggung
jawaban serta kewajaran.
Duties, Responsibilities and Authorities of the
Board of Commissioners
The Board of Commissioners shall oversee and
advise the Board of Directors whose
performance of duties, responsibilities and
authorities shall be conducted through the
Report. Board of Commissioners as part of the
Annual Report of the Company submitted to
the Annual GMS of the Company
Duties and Responsibilities of the Board of
Commissioners
1. To oversee the Company's management
by the Board of Directors and to approve
the Company's development plan, Work
Plan and Corporate Budget (which at
least consist of projected balance sheet
and projected income, cash flow
projection, and equity change
projections, including material
transaction plan The Company), and
other plans related to the
implementation of the Company's
business and activities and the
implementation of the Company's
Articles of Association and the resolutions
of the General Meeting of Shareholders
and prevailing laws and regulations.
2. Performing duties specifically assigned to
the Board of Commissioners according to
the Company's Articles of Association,
applicable laws and / or based on the
resolutions of the GMS.
3. Carry out duties, authorities and
responsibilities in accordance with the
provisions of the Company's Articles of
Association, GMS decisions and statutory
provisions and must implement the
principles of professionalism, efficiency,
transparency, independence,
accountability, accountability and
fairness.
98
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
4. Melakukan tindakan untuk kepentingan
Perusahaan dan bertanggung jawab
kepada RUPS.
5. Memberikan pendapat dan saran yang
sesuai dengan tugas pengawasan
Dewan Komisaris kepada RUPS
mengenai setiap persoalan lainnya yang
dianggap penting bagi pengelolaan
Perusahaan.
6. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib
dengan itikad baik, kehati-hatian, dan
bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Perusahaan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan,
dan tidak dimaksudkan untuk
kepentingan pihak atau golongan
tertentu.
7. Mengikuti perkembangan kegiatan
Perusahaan, dan dalam hal Perusahaan
menunjukkan gejala kemunduran yang
mencolok, segera melaporkan kepada
RUPS dengan disertai saran mengenai
langkah perbaikan yang harus
ditempuh.
8. Meneliti dan menelaah laporan tahunan
yang dipersiapkan oleh Direksi serta
menandatangani laporan tersebut, serta
memastikan bahwa Laporan Tahunan
Perusahaan telah memuat informasi
mengenai identitas, pekerjaanpekerjaan
utamanya, jabatan Dewan Komisaris di
perusahaan lain, termasuk rapat-rapat
yang dilakukan dalam satu tahun buku
(rapat internal maupun rapat gabungan
dengan Direksi), serta honorarium,
fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang
diterima dari Perusahaan.
9. Memberikan persetujuan atas usulan
Direksi tentang Kepala Satuan Pengawas
Intern yang telah melalui mekanisme
internal Perusahaan.
10. Memantau efektivitas pelaksanaan
fungsi pengawasan internal Perusahaan
secara periodik.
4. Take action for the benefit of the
Company and be responsible to the
GMS.
5. Provide opinions and suggestions in
accordance with the supervisory duties
of the Board of Commissioners to the
General Meeting of Shareholders
regarding any other matters deemed
necessary for the management of the
Company.
6. Each member of the Board of
Commissioners shall be in good faith,
prudent and responsible in carrying out
supervisory and advisory duties to the
Board of Directors for the interest of the
Company and in accordance with the
purposes and objectives of the
Company, and not intended for the
benefit of certain parties or groups.
7. Following the progress of the Company's
activities, and in the case of the
Company showing a noticeable setback
symptom, promptly report to the GMS
with advice on corrective measures to
be taken.
8. To examine and review the annual
reports prepared by the Board of
Directors and to sign the report, and to
ensure that the Company's Annual
Report contains information on the
identity, work of its main work, the
positions of the Board of Commissioners
at other companies, including meetings
held within one year internal or joint
meetings with the Board of Directors), as
well as honorariums, facilities, and / or
other benefits received from the
Company.
9. To approve the proposal of the Board of
Directors regarding the Head of the
Internal Control Unit which has been
through the Company's internal
mechanisms.
10. Monitor the effectiveness of the
Company's internal supervisory function
implementation periodically.
99
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
11. Melakukan tugas pengawasan lainnya
yang ditentukan oleh RUPS.
12. Memberikan arahan atas tata kelola
teknologi informasi Perusahaan, serta
memantau efektivitas pelaksanaannya
secara periodik.
13. Melakukan pengkajian secara berkala
atas efektivitas sistem manajemen risiko
dan pengendalian intern Perusahaan.
14. Memberikan arahan tentang kebijakan
proses pengadaan dan
pelaksanaannya.
15. Memberikan arahan tentang kebijakan
mutu dan pelayanan.
16. Memberikan arahan mengenai
pengawasan dan pemantauan
perjanjian pihak ketiga (pengawasan
dan pemantauan kepatuhan Direksi
dalam menjalankan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan
perjanjian dengan pihak ketiga).
17. Melaksanakan proses penunjukan calon
auditor eksternal, dan apabila diperlukan
dapat meminta bantuan Direksi dalam
proses penunjukannya, serta
menyampaikan kepada RUPS mengenai
alasan pencalonan tersebut dan
besarnya honorarium/imbal jasa yang
diusulkan untuk auditor eksternal
tersebut.
18. Berkoordinasi dan melakukan evaluasi
bersama dengan Akuntan Publik yang
akan melakukan pemeriksaan atas buku-
buku Perusahaan, untuk kemudian
diajukan sebagai usulan kepada RUPS.
19. Memastikan bahwa auditor eksternal,
auditor internal, dan komite audit serta
komite lainnya jika ada, memiliki akses
terhadap catatan akuntansi, data
penunjang, dan informasi mengenai
Perusahaan, sepanjang diperlukan untuk
melaksanakan tugasnya
20. Menentukan sistem nominasi, evaluasi
kinerja, remunerasi yang transparan bagi
Dewan Komisaris dan Direksi untuk
selanjutnya diajukan agar memperoleh
persetujuan RUPS serta
melaksanakannya untuk internal Dewan
Komisaris.
11. Perform other supervisory duties as
determined by the GMS.
12. Provide guidance on corporate
information technology governance,
and monitor the effectiveness of its
implementation periodically.
13. Conduct periodic reviews of the
effectiveness of our risk management
and internal control systems.
14. Provide direction on procurement
process policies and their
implementation.
15. Provide direction on quality policy and
service.
16. Provide guidance on the supervision and
monitoring of third party agreements
(supervision and monitoring of the
compliance of the Board of Directors in
enforcing applicable laws and
agreements with third parties).
17. Execute the process of appointing the
candidate of the external auditor, and if
necessary, may request the assistance of
the Board of Directors in the
appointment process, and submit to the
GMS regarding the reasons for such
nomination and the amount of fee / fee
proposed for the external auditor.
18. Coordinate and conduct joint evaluation
with Public Accountant who will conduct
examination of the Company's books, to
then be submitted as a proposal to the
GMS.
19. Ensure that external auditors, internal
auditors, and audit committees and
other committees, if available, have
access to accounting records,
supporting data and information about
the Company, to the extent necessary to
perform their duties.
20. Determine the nomination system,
performance evaluation, transparent
remuneration for the Board of
Commissioners and the Board of
Directors to be subsequently submitted to
obtain approval of the GMS and to
implement it for the internal Board of
Commissioners.
100
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
21. Menentukan dan menyampaikan
kepada Direksi, sistem dan prosedur
untuk mengisi jabatan senior manajemen
satu tingkat di bawah Direksi sesuai
dengan mekanisme yang diatur dalam
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (CGP)
dan Kebijakan Manajemen.
22. Meningkatkan kompetensi dan
pengetahuannya secara
berkesinambungan untuk menjalankan
fungsi sebagai Dewan Komisaris secara
profesional.
23. Melaksanakan tugas khusus sebagai
tindak lanjut pengawasan.
24. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak
dapat bertindak sendiri-sendiri,
melainkan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris.
25. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut
bertanggung jawab secara pribadi atas
kerugian Perusahaan apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai
menjalankan tugasnya.
26. Tanggung jawab berlaku secara
tanggung renteng bagi setiap anggota
Dewan Komisaris atas kepailitan karena
kesalahan dan kelalaian dalam
pengawasan terhadap Direksi.
27. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat
mengemban tanggung jawab atas
kerugian yang terjadi dalam operasional
Perusahaan apabila dapat
membuktikan bahwa anggota Dewan
Komisaris:
a. Telah melakukan pengawasan
dengan itikad baik dan kehati-
hatian untuk kepentingan
Perusahaan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan;
b. Tidak mempunyai kepentingan
pribadi baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengurusan
Direksi yang telah mengakibatkan
kepailitan;
c. Telah memberikan nasihat kepada
Direksi untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kepailitan tersebut;
d. Kepailitan bukan karena kesalahan
atau kelalaian Dewan Komisaris.
21. Determine and submit to Directors,
systems and procedures for senior
management positions one level below
the Board of Directors in accordance
with the mechanisms set forth in the
Corporate Governance Policy (CGP)
and the Management Policy.
22. Increase their competence and
knowledge on an ongoing basis to
function as a Board of Commissioners
professionally.
23. Carry out specific duties as follow-up
surveillance.
24. Every member of the Board of
Commissioners can not act alone, but on
the basis of a decision of the Board of
Commissioners.
25. Every member of the Board of
Commissioners shall be personally liable
for the loss of the Company if the person
is guilty or negligent in performing his
duties.
26. Responsibility shall be liable jointly for
each member of the Board of
Commissioners for bankruptcy due to
errors and omissions in oversight of the
Board of Directors.
27. The members of the Board of
Commissioners shall not be responsible
for any losses incurred in the Company's
operations if it can prove that members
of the Board of Commissioners:
a. Have conducted good faith and
prudent supervision in the interest of
the Company and in accordance
with the purposes and objectives of
the Company;
b. Having no direct or indirect personal
interest in the management of the
Board of Directors which has resulted
in bankruptcy;
c. Has advised the Board of Directors to
prevent any such bankruptcy or
continuation;
d. Bankruptcy is not the fault or
omission of the Board of
Commissioners.
101
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Wewenang Dewan Komisaris
1. Sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan, Dewan Komisaris
berwenang untuk memberikan
persetujuan kepada Direksi dalam
melakukan perbuatan hukum tertentu;
2. Menerima laporan dari Direksi atas
anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris anak perusahaan dari
Perusahaan yang telah ditetapkan
dalam RUPS anak perusahaan yang
bersangkutan;
3. Memberikan tanggapan atas laporan
berkala Direksi serta pada setiap waktu
yang diperlukan mengenai
perkembangan Perusahaan dan
melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham seperti yang
diatur dalam Anggaran Dasar
Perusahaan;
4. Berhak meminta bantuan tenaga ahli
dalam melaksanakan tugasnya untuk
jangka waktu terbatas atas beban
Perusahaan;
5. Memberikan persetujuan atas
pengangkatan dan pemberhentian
Kepala Satuan Pengawas Intern dan
Sekretaris Perusahaan oleh Direktur
Utama berdasarkan mekanisme internal
Perusahaan;
6. Menyelenggarakan RUPS dengan
mengajukan kepada Direksi melalui surat
tercatat disertai dengan alasannya;
Persyaratan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris wajib memenuhi
seluruh persyaratan kemampuan dan
kepatutan sesuai dengan Peraturan
Bapepam dan LK No. PER-03/BL/2008
tertanggal 30 Juni 2008, Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 4/POJK.05/2013 tentang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi
Pihak Utama Pada Perusahaan
Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan
Pembiayaan dan Perusahaan Penjaminan
denganfaktor-faktor penilaian sebagai
berikut:
Authority of the Board of Commissioners
1. In accordance with the Company's
Articles of Association, the Board of
Commissioners is authorized to approve
the Board of Directors in performing
certain legal actions;
2. Receive report from the Board of
Directors on the members of the Board of
Directors and members of the Board of
Commissioners of a subsidiary of the
Company as determined in the GMS of
the subsidiary concerned;
3. Provide feedback on the Board's
periodic reports as well as at any time
required on the progress of the Company
and report on the results of its
performance to its shareholders as
stipulated in the Articles of Association of
the Company;
4. Entitled to request assistance of experts in
performing their duties for a limited
period of time over the expenses of the
Company;
5. To approve the appointment and
dismissal of the Head of the Internal
Control Unit and the Corporate Secretary
by the President Director based on the
Company's internal mechanisms;
6. Conducting a GMS by submitting to the
Board of Directors by registered letter
accompanied by reason;
Requirements of the Board of Commissioners
The members of the Board of Commissioners
are required to meet all the requirements of
capability and decency in accordance with
Bapepam and LK Regulation no. PER-03 / BL /
2008 dated June 30, 2008, Regulation of the
Financial Services Authority no. 4 / POJK.05 /
2013 on Assessment of Ability and Precision for
Major Parties in Insurance Companies,
Pension Funds, Financing Companies and
Guarantee Companies with the following
valuation factors:
102
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Faktor Kompetensi
• Memiliki pengetahuan yang memadai
dan relevan dengan jabatannya.
• Memahami peraturan perundang-
undangan IKNB dan/atau peraturan
perundang-undangan terkait lainnya.
• Memiliki pengalaman dan keahlian di
bidang IKNB dan/atau bidang lain yang
relevan dengan jabatannya.
• Memiliki kemampuan untuk melakukan
pengelolaan strategis dalam rangka
pengembangan usaha IKNB yang sehat
Faktor Integritas
• Tidak pernah melakukan perbuatan
tindak pidana di bidang usaha jasa
keuangan dan/atau perekonomian.
• Tidak pernah dihukum karena tindak
pidana kejahatan berdasarkan putusan
pengadilan dalam jangka waktu paling
lama 5 (lima) tahun sebelum penilaian
kemampuan dan kepatutan.
• Tidak pernah melanggar komitmen yang
telah disepakati dengan instansi
Pembina dan pengawas usaha jasa
keuangan.
• Tidak pernah melakukan perbuatan
yang memberikan keuntungan secara
tidak wajar kepada Pemegang Saham,
anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, anggota Badan Perwakilan
Anggota, pegawai dan/atau pihak lain
yang dapat merugikan atau mengurangi
hak pemegang polis, konsumen
dan/atau peserta.
• Tidak pernah melanggar prinsip-prinsip
kehati-hatian di bidang usaha jasa
keuangan
• Tidak tercantum dalam Daftar Tidak Lulus
(DTL) di sektor perbankan.
• Tidak pernah melakukan perbuatan
yang tidak sesuai dengan
kewenangannya atau di luar
kewenangannya.
• Tidak pernah dinyatakan tidak mampu
menjalankan kewenangannya.
• Tidak pernah melanggar peraturan
perundang-undangan di bidang IKNB.
Competency Factor
Have sufficient knowledge and relevant
to his position.
Understand the rules of IKNB legislation
and / or other relevant legislation.
Have experience and expertise in the
field of IKNB and / or other fields relevant
to his / her position.
Have the ability to undertake strategic
management in order to develop a
healthy IKNB business
Factors of Integrity
Never commit a crime in the field of
financial services and / or the economy.
Never been convicted of a criminal
offense based on a court decision within
a maximum period of 5 (five) years prior
to a fit and proper test.
Never violates commitments agreed with
the supervisory agency and the financial
services supervisor.
Never commit acts that improperly
benefit Shareholders, members of the
Board of Directors, members of the Board
of Commissioners, members of the
Member Representative Body,
employees and / or other parties who
may harm or reduce the rights of
policyholders, customers and / or
participants.
Never violate prudential principles in the
financial services business
Not listed in the Disqualified List (DTL) in
the banking sector.
Never commit acts that are inconsistent
with his or her authority or beyond his or
her authority.
Never declared incapable of exercising
his or her authority.
Never violate the rules of IKNB's
legislation.
103
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Faktor Reputasi Keuangan
• Tidak memiliki kredit macet.
• Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak
pernah menjadi Pemegang Saham,
anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, atau anggota Badan
Perwakilan Anggota yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit
berdasarkan putusan pengadilan dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum
penilaian kemampuan dan kepatutan
• Tidak pernah terlibat dalam tindak
pidana pencucian uang.
Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh
terhadap pengawasan Perseroan dalam hal
:
• Memastikan terselenggaranya
pelaksanaan GCG dalam setiap usaha
Perseroan pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi.
• Mengevaluasi, memantau dan
mengarahkan pelaksanaan kebijakan
strategis Perseroan.
• Menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara optimal.
• Melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi, serta memberi arahan kepada
Direksi.
• Memastikan bahwa Direksi telah
menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari satuan kerja Audit
Internal perseroan, auditor eksternal, hasil
audit Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek
Indonesia dan /atau hasil pengawasan
regulator terkait lainnya
Kewajiban Pelaporan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris harus melaporkan
kepada Perseroan secara berkala atau pada
saat terjadinya perubahan dalam :
• Kepemilikan saham dan setiap
perubahan kepemilikan atas saham
Persero.
• Jabatan-jabatan yang dirangkapnya,
baik dalam Perseroan, pada Perusahaan
atau lembaga lainnya
Factors of Financial Reputation
Do not have bad credit.
Has never been declared bankrupt and
has never been a Shareholder, a
member of the Board of Directors, a
member of the Board of Commissioners,
or a member of the Member
Representative Body found guilty of
causing a company to be declared
bankrupt based on a court decision
within the last 5 (five) years before the fit
and proper test
Never been involved in money
laundering crime.
The Board of Commissioners is fully responsible
for the supervision of the Company in terms
of:
Ensure the implementation of GCG in
every business of the Company at all
levels or levels of the organization.
Evaluate, monitor and direct the
implementation of the Company's
strategic policies.
Provide enough time to carry out their
duties and responsibilities optimally.
Supervise the execution of duties and
responsibilities of the Board of Directors,
and provide direction to the Board of
Directors.
Ensure that the Board of Directors has
followed up on audit findings and
recommendations of the Company's
internal audit work units, external
auditors, audit results of the Financial
Services Authority, the Indonesia Stock
Exchange and / or other regulatory
oversight results
Obligation of Reporting of the Board of
Commissioners
The members of the Board of Commissioners
shall report to the Company periodically or
upon changes in:
• Share ownership and any change of
ownership of the shares of Persero.
• Positions under which he / she belongs,
whether in the Company, to the
Company or any other entity
104
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pernyataan Independensi dan Potensi
Benturan Kepentingan
Setiap anggota Dewan Komisaris membuat
pernyataan independensi pada tiap awal
tahun untuk menyatakan status
independensinya dan setiap akhir tahun
untuk menyatakan apakah selama tahun
terakhir terdapat situasi yang memiliki
benturan kepentingan oleh Dewan Komisaris
atas tindakan yang dilakukan. Anggota
Dewan Komisaris juga berkewajiban untuk
melapor apabila terjadi perubahan status
yang mempengaruhi independensinya.
Sepanjang tahun 2018, tidak terdapat situasi
dengan potensi benturan kepentingan yang
dihadapi oleh anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dalam pengambilan keputusannya.
Dalam kedudukannya Dewan Komisaris tidak
memiliki hubungan afiliasi dengan
Pemegang saham Utama.
Remunerasi Dewan Komisaris
Prosedur penetapan remunerasi Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut :
• Menelaah kompensasi yang diberikan
bagi anggota Dewan Komisaris di
Perusahaan lain dengan bidang usaha
yang sama dan sesuai dengan kondisi
pasar.
• Melakukan pembahasan untuk
menyiapkan rekomendasi dengan
memperhitungkan kinerja Perseroan dan
kontribusi masing-masing individu.
• Rekomendasi disampaikan dan dibahas
dalam RUPST untuk memperoleh
persetujuan.
Rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan,
Rapat Komisaris dapat diadakan setiap
waktu apabila dipandang perlu oleh
Presiden Komisaris atau anggota Dewan
Komisaris atau atas permintaan tertulis dari
seorang Pemegang Saham atau lebih yang
bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu
per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah
Statement of Independence and Potential
Conflict of Interest Each member of the
Board of Commissioners shall make a
statement of independence at the beginning
of each year to declare its independence
status and at the end of each year to state
whether during the last year there was a
conflict of interest situation by the Board of
Commissioners for the action taken. Members
of the Board of Commissioners are also
obliged to report if there is a change of status
affecting its independence.
Throughout 2018, there is no situation with
potential conflict of interest faced by
members of the Board of Commissioners and
the Board of Directors in decision-making. In
its capacity the Board of Commissioners has
no affiliation relationship with the Principal
Shareholder.
Remuneration of the Board of Commissioners
The procedures for determining the
remuneration of the Board of Commissioners
are as follows:
• Review compensation provided to
members of the Board of Commissioners
in other companies with the same line of
business and in accordance with market
conditions.
• Conduct discussions to prepare
recommendations taking into account
the performance of the Company and
the contribution of each individual.
• Recommendations are submitted and
discussed at the AGMS for approval.
Board of Commissioners Meeting
In accordance with the Articles of Association
of the Company, the Meeting of the Board of
Commissioners may be held at any time as
deemed necessary by the President
Commissioner or a member of the Board of
Commissioners or at the written request of a
Shareholder or more jointly representing at
least 1/10 (one ten)
105
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioner Meeting
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan
mensyaratkan Dewan Komisaris untuk
mengikuti program sertifikasi, selambat-
lambatnya telah dipenuhi pada tahun 2017.
Presiden Komisaris Perseroan yaitu Bapak Eko
Hartono dan Komisaris Independen yaitu
Bapak Yugi Prayanto telah mengikuti
program sertifikasi Dasar Pembiayaan yang
diselenggarakan oleh Sertifikasi Profesi
Pembiayaan Indonesia (SPPI) pada tanggal
25 November 2015 dan 27 Juli 2016.
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan
Komisaris
Pengangkatan dan Pemberhentian anggota
Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS.
Masa jabatan masing-masing anggota
Dewan Komisaris berakhir pada penutupan
RUPST ketiga setelah tanggal pengangkatan,
tanpa mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan anggota Dewan Komisaris
sewaktu-waktu sebelum berakhir masa
jabatannya.
The Regulation of Financial Services Authority
Number 29 / POJK.05 / 2014 concerning the
Implementation of Financing Companies
requires the Board of Commissioners to follow
the certification program by 2017. The
President Commissioner Mr. Eko Hartono and
Independent Commissioner Mr. Yugi Prayanto
have followed Basic Financing certification
program organized by the Indonesian
Financing Professional Certification (SPPI) on
November 25, 2015 and July 27, 2016.
Appointment and Dismissal of the Board of
Commissioners
Appointment and Dismissal of members of
the Board of Commissioners shall be
conducted through the GMS. The term of
office of each member of the Board of
Commissioners ends at the close of the third
AGMS after the date of appointment, without
prejudice to the right of the General Meeting
of Shareholders to dismiss members of the
Board of Commissioners at any time before
termination.
No. TANGGAL Frekuensi
Rapat
PEMBAHASAN
1. Kamis, 18/01/2018
Thursday, 01/18/2018
1 x Kinerja, Laporan Keuangan 2017 (Un Audited) dan
Persetujuan Rencana Bisnis Tahunan 2018
Performance, 2017 Financial Statements (Un
Audited) and Approval of 2018 Annual Business Plan
2. Rabu, 28/03/2018
Wednesday, 03/28/2018
1 x Laporan Tahunan
Annual Report
3. Jum’at, 20/04/2018
Friday, 04/20/2018
1 x Laporan Keuangan Triwulan I dan Persiapan RUPS
Tahunan
First Quarter Financial Report and Annual GMS
Preparation
4. Selasa, 17/07/2018
Tuesday, 07/17/2018
1 x Laporan Keuangan Triwulan II / Semester I
Quarterly / Semester I Financial Report
5. Rabu, 10/10/2018
Wednesday, 10/10/2018
1 x Laporan Keuangan Triwulan III, Persetujuan
Perpanjangan Fasilitas Factoring dan Penetapan
KAP Untuk Audit Buku Perseroan Tahun 2018
Quarterly Financial Report III, Approval of Extension
of Factoring Facilities and Determination of KAP for
Audit of the Company's Book in 2018
6. Jum’at, 14/12/2018
Friday, 12/14/2018
1 x Rencana Proyeksi Bisnis Tahunan 2018 dan Perkiraan
Kinerja Tahun 2019
Plans for 2018 Annual Business Projection and 2019
Performance Estimates
106
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Komisaris Independen
Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 33/POJK.04/2014Tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik Perseroan harus memiliki Komisaris
Independen dengan komposisi paling kurang
30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Untuk menjamin terlaksananya independensi
Dewan Komisaris, pemegang saham melalui
RUPS telah menetapkan 1 (satu) orang
Komisaris Independen dari total 2 (dua)
orang jumlah anggota Dewan Komisaris
Perseroan. Dengan demikian, Komposisi
Dewan Komisaris Perseroan telah sesuai
dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Komisaris Independen adalah anggota
Komisaris yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga sampai
dengan derajat kedua dengan anggota
Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak
independen. Keberadaan Komisaris
Independen dimaksudkan untuk dapat
mendorong terciptanya iklim dan lingkungan
kerja yang lebih obyektif dan menempatkan
kewajaran (fairness) dan kesetaraan di
antara berbagai kepentingan termasuk
kepentingan pemegang saham minoritas
dan stakeholders lainnya.
Komisaris Independen Perseroan senantiasa
melepaskan diri dari benturan kepentingan
(conflict of interest) serta bertindak
independen, dalam arti tidak mempunyai
benturan kepentingan yang dapat
mengganggu kemampuannya untuk
melaksanakan tugas secara mandiri dan
kritis, baik dalam hubungan satu sama lain
maupun hubungan terhadap Direksi.
Independent Commissioner
Under the Regulation of the Financial Services
Authority Number 33 / POJK.04 / 2014About
Board of Directors and Board of
Commissioners of the Issuer or Public
Company, the Company must have an
Independent Commissioner with a
composition of at least 30% of the total
members of the Board of Commissioners.
To ensure the independence of the Board of
Commissioners, the shareholders through the
GMS have determined 1 (one) Independent
Commissioner out of a total of 2 (two)
members of the Board of Commissioners of
the Company. Therefore, the composition of
the Board of Commissioners of the Company
is in compliance with prevailing laws and
regulations.
Independent Commissioner is a member of
the Board of Commissioners who has no
financial, management, shareholding and /
or family relationships up to the second
degree with other members of the Board of
Commissioners, Board of Directors and / or
controlling shareholder or other relationship
that may affect his ability to act
independently. The existence of Independent
Commissioners is intended to encourage the
creation of a more objective work climate
and environment and to place fairness and
equity among various interests including the
interests of minority shareholders and other
stakeholders.
The Independent Commissioner of the
Company is always free from conflict of
interest and acts independently, in the sense
that there is no conflict of interest which may
interfere with its ability to perform its duties
independently and critically, both in relation
to each other and the relationship to the
Board of Directors.
107
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Kriteria Komisaris Independen
Dalam menunjuk Komisaris Independen,
Perseroan mengacu pada kriteria peraturan
perundangan yang berlaku, dalam hal ini
yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik, yang menetapkan kriteria Komisaris
Independen adalah sebagai berikut :
1. Bukan merupakan orang yang bekerja
atau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau
mengawasi kegiatan Emiten atau
Perusahaan Publik tersebut dalam waktu
6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk
pengangkatan kembali sebagai
Komisaris Independen Emiten atau
Perusahaan Publik pada periode
berikutnya
2. Tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pada Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut
3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi
dengan Emiten atau Perusahaan Publik,
anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi,atau pemegang saham utama
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut;
dan
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha
Emiten atau Perusahaan Publik tersebut.
Pernyataan Independensi Komisaris
Independen
Komisaris Independen Perseroan telah
membuat Surat Pernyataan Independen
yang berisikan pernyataan sebagai berikut :
1. Tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau pemegang saham pengendali
atau hubungan dengan Perseroan, yang
dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
2. Tidak memiliki hubungan usaha yang
terkait dengan kegiatan Perseroan
secara langsung maupun tidak
langsung.
Criteria Independent Commissioner
In appointing an Independent Commissioner,
the Company refers to the applicable
regulatory criteria, in this case the Regulation
of the Financial Services Authority Number 33
/ POJK.04 / 2014 on the Board of Directors
and Board of Commissioners of Issuers or
Public Companies, which sets the criteria for
Independent Commissioners as follows:
1. Not a person who is employed or has the
authority and responsibility to plan,
direct, control or supervise the activities
of the Issuer or Public Company within
the last 6 (six) months, except for re-
appointment as Independent
Commissioner of Issuer or Public
Company in the period next
2. Not having any share directly or indirectly
in the Issuer or Public Company
3. Not having an Affiliation relationship with
the Issuer or Public Company, a member
of the Board of Commissioners, a
member of the Board of Directors, or the
principal shareholder of the Issuer or
Public Company; and
4. Has no direct or indirect business
relationship related to the Issuer or the
Public Company's business activities.
Independent Commissioner Independence
Statement
The Independent Commissioner of the
Company has prepared an Independent
Statement containing the following
statement:
1. Not having financial, management,
share ownership and / or family
relationships with members of the Board
of Commissioners, Board of Directors and
/ or controlling shareholder or relationship
with the Company, which may affect its
ability to act independently.
2. Not having a business relationship related
to the Company's activities directly or
indirectly.
108
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
3. Apabila dikemudian hari, ditemukan
memiliki hubungan sebagaimana
dimaksud pada butir 1 dan 2 di atas,
maka bersedia melepaskan jabatan
Komisaris Independen dan bersedia
untuk diganti.
3. If in the future it is found to have the
relationship referred to in items 1 and 2
above, then willing to give up the
Independent Commissioner's position
and willing to be replaced.
No. TANGGAL Frekuensi
Rapat
PEMBAHASAN
1. Senin, 26/02/2018
Monday,
02/26/2018
1 x Kinerja dan Laporan Keuangan 2017 dan Draft
Laporan Keuangan Audited 2017, Perbaikan
Materi Fit & Proper
2017 Performance and Financial Report and 2017
Audited Financial Report Draft, Improved Fit &
Proper Material
2. Kamis, 24/05/2018
Thursday,
05/24/2018
1 x Persiapan RUPS Tahunan dan Review Kinerja
Laporan Keuangan
Preparation of Annual GMS and Review of
Performance of Financial Statements
3. Senin, 29/10/2018
Monday,
10/29/2018
1 x Evaluasi Laporan Keuangan Triwulan
Evaluation of Quarterly Financial Reports
4. Kamis, 20/12/2018
Thursday,
12/20/2018
1 x Rencana Proyeksi Bisnis Tahunan 2019,
Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Factoring
2019 Annual Business Projection Plan, Approval of
Extension of Factoring Facilities
RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
The Board of Commissioner and Board of Directors Joint Meeting
109
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
KOMITE AUDIT
Komite Audit adalah komite yang ditunjuk
oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Tugas utama Komite Audit
adalah untuk membantu Dewan Komisaris
dalam memastikan berjalannya dan
terpeliharanya praktek Tata Kelola
Perusahaan dan pengawasan Perseroan
yang memadai, melakukan pengawasan
dan pemantauan terhadap sistem kendali
internal Perseroan.
Komite Audit melakukan pemeriksaan
keefektifan rencana audit, laporan-laporan
auditor internal dan bekerja secara spesifik
untuk memperketat pengawasan internal di
Perseroan. Komite Audit menjalin hubungan
dengan Auditor Eksternal Independen untuk
mengkaji rencana kerja serta tindak lanjut
atas temuan-temuan mereka. Komite Audit
juga memberikan laporan singkatnya dalam
mengkaji penerapan keseluruhan kerangka
kerja standar Tata Kelola Perseroan.
Sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK (yang
sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan)
dan BEI, Komite Audit yang bertanggung
jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
Tanggung jawab utama Komite Audit adalah
membantu Dewan Komisaris dalam
melaksanakan berbagai tugas pengawasan
dan evaluasi, termasuk mengevaluasi dan
memberikan nasihat tentang cara-cara
untuk meningkatkan kualitas laporan
keuangan, mengawasi kinerja operasional
Perseroan, meningkatkan efektivitas tugas
Auditor Internal dan Auditor Independen,
serta mengidentifikasi masalah yang mungkin
memerlukan campur tangan Dewan
Komisaris.
Berdasarkan Piagam Komite Audit tanggal
10 Juni 2013, Komite audit sekurang-
kurangnya terdiri dari 3 orang, yaitu Komisaris
Independen sebagai ketua dan pihak-pihak
independen yang bukan karyawan
Perseroan.
AUDIT COMMITTEE
The Audit Committee is a committee
appointed by and responsible to the Board of
Commissioners. The main task of the Audit
Committee is to assist the Board of
Commissioners in ensuring the proper
operation and maintenance of Good
Corporate Governance practices and
oversight of the Company, monitoring and
monitoring the Company's internal control
system.
The Audit Committee audits the effectiveness
of the audit plan, internal auditor reports and
works specifically to tighten internal controls
in the Company. The Audit Committee
maintains a relationship with the Independent
External Auditor to review the work plan as
well as follow up on their findings. The Audit
Committee also provides a brief report in
reviewing the overall application of the
Corporate Governance standards
framework.
In accordance with BAPEPAM-LK regulations
(now called the Financial Services Authority)
and BEI, the Audit Committee is directly
responsible to the Board of Commissioners.
The ultimate responsibility of the Audit
Committee is to assist the Board of
Commissioners in performing various
monitoring and evaluation tasks, including
evaluating and advising on ways to improve
the quality of financial statements,
overseeing the Company's operational
performance, improving the effectiveness of
the Internal Auditor's duties and the
Independent Auditor, may require the
intervention of the Board of Commissioners.
Based on the Audit Committee Charter
dated June 10, 2013, the Audit Committee
shall consist of at least three members,
Independent Commissioner as chairman and
independent parties who are not employees
of the Company.
110
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Semua hasil yang diterbitkan oleh Komite
Audit selama tahun 2014 telah disampaikan
kepada Dewan Komisaris. Komite Audit tidak
menemukan hal-hal yang bersifat material
didalam Laporan Tahunan 2014 yang
membutuhkan perhatian Dewan Komisaris.
Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris
Perseroan 001/SK/KOM/IV/2013 tanggal
1 April 2013 dengan mempertimbangkan:
• Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta
Nomor Kep-305/BEJ/07-2004, peraturan
Nomor IX.I.5 tanggal 19 Juli 2004
Lampiran II,
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal, Lampiran Kep-643/BL/2012
tanggal 7 Desember 2012,
Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014,
perihal Perubahan Peraturan No. I-A
tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Equitas Selain Saham yang
Diterbitkan oleh Perseroan Tercatat
tanggal 20 Januari 2014,
Sesuai dengan Peraturan Bapepam LK No.
IX.1.5 Kep-643/BL/2012, Komite Audit hanya
bertugas selama masa jabatan Dewan
Komisaris sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan dapat diangkat
kembali untuk satu periode berikutnya.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Menelaah laporan keuangan, proyeksi
dan laporan lainnya yang terkait dengan
informasi keuangan yang akan
dipublikasikan oleh Perseroan.
Menelaah ketaatan Perseroan atas
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai penunjukan
Akuntan Publik yang didasarkan atas
independensi, ruang lingkup penugasan
dan biaya.
Memberikan pendapat independen
dalam hal terjadi perbedaan pendapat
antara manajemen dan Akuntan atas
pendapat yang diberikan.
All results issued by the Audit Committee
during 2014 have been submitted to the
Board of Commissioners. The Audit
Committee did not find material matters in
the 2014 Annual Report requiring the
attention of the Board of Commissioners.
Based on the resolutions of the Board of
Commissioners of the Company 001 / SK /
KOM / IV / 2013 dated April 1, 2013 taking into
account:
Decision of the Board of Directors of PT
Bursa Efek Jakarta Number Kep-305 / BEJ
/ 07-2004, rule Number IX.I.5 dated July
19, 2004 Attachment II,
Decision of the Chairman of the Capital
Market Supervisory Agency, Attachment
Kep-643 / BL / 2012 dated December 7,
2012,
Decree of the Board of Directors of PT
Bursa Efek Indonesia Number Kep-
00001/BEI/01-2014, regarding
Amendment to Regulation no. I-A on
Shares Registration and Equity Securities
In addition to Shares Issued by the Listed
Company dated January 20, 2014,
In accordance with Bapepam LK Regulation
no. IX.1.5 Kep-643 / BL / 2012, the Audit
Committee shall only serve during the term of
office of the Board of Commissioners as
stipulated in the Articles of Association and
may be re-appointed for a subsequent
period.
Duties and Responsibilities of the Audit
Committee
Reviewing the financial statements,
projections and other reports relating to
financial information to be published by
the Company.
Reviewing the Company's compliance
with prevailing laws and regulations.
Provide recommendations to the Board
of Commissioners regarding the
appointment of a Public Accountant
based on independence, scope of
assignment and costs.
Provide an independent opinion in the
event of any disagreements between
management and the Accountant for
the opinions given.
111
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Menelaah pengaduan pihak ketiga
yang berkaitan dengan proses akuntansi
dan pelaporan keuangan Perseroan.
Menelaah pelaksanaan pemeriksaan
oleh Auditor internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi
atas temuan Auditor Internal tersebut.
Menelaah dan memberikan saran
kepada Dewan Komisaris terkait adanya
potensi benturan kepentingan pada
Perseroan.
Menjaga kerahasiaan dokumen, data
dan informasi Perseroan.
Persyaratan Kompetensi
Memiliki integritas yang tinggi,
kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang memadai sesuai
dengan latar belakang pendidikannya
serta mampu berkomunikasi dengan
baik termasuk menyediakan waktu untuk
melaksanakan tugasnya,
Memiliki pengetahuan yang cukup untuk
membaca dan memahami laporan
keuangan,
Memiliki pengetahuan yang memadai
tentang bisnis Perseroan, proses audit,
manajemen risiko serta peraturan dan
perundang-undangan di bidang pasar
modal serta peraturan terkait lainnya,
Paling sedikit salah seorang dari anggota
Komite Audit harus memiliki latar
belakang pendidikan, pengalaman dan
keahlian di bidang akuntasi dan/atau
keuangan,
Wajib mematuhi kode etik Komite Audit
yang mengacu pada kode etik yang
ditetapkan oleh Ikatan Komite Audit
Indonesia,
Bersedia meningkatkan kompetensi
secara terus menerus melalui pendidikan
dan pelatihan.
Persyaratan Independensi
Bukan merupakan orang yang memiliki
benturan kepentingan dan afiliasi
dengan Kantor Akuntan Publik, Kantor
Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai
Publik atau pihak lain yang memberikan
jasa assurance, jasa non assurance, jasa
penilai dan/atau jasa konsultasi lain
kepada Perseroan dalam waktu 6
(enam) bulan terakhir,
Reviewing third party complaints relating
to the Company's accounting and
reporting process.
Reviewing the implementation of the
audit by the internal Auditor and
overseeing the implementation of follow-
up actions by the Board of Directors on
the findings of the Internal Auditor
Review and advise the Board of
Commissioners regarding the potential
conflict of interest in the Company.
Maintaining the confidentiality of
Company documents, data and
information.
Competency Requirements
Have high integrity, ability, knowledge
and experience appropriate to the
educational background and able to
communicate well including providing
time to carry out their duties,
Have sufficient knowledge to read and
understand financial statements,
Have sufficient knowledge of the
Company's business, audit process, risk
management and regulations and
regulations in the field of capital markets
and other related regulations,
At least one of the members of the Audit
Committee must have educational
background, experience and expertise in
accounting and / or finance,
Compulsory to comply with the Code of
Conduct of the Audit Committee which
refers to the code of ethics established
by the Indonesian Audit Committee,
Willing to increase competence
continuously through education and
training.
Independence Requirements
Not a person having a conflict of interest
and affiliation with Public Accountant
Firm, Legal Consultant Office, Public
Appraiser Office or any other party
providing assurance, non-assurance
services, assessment and / or
consultancy services to the Company
within 6 (six) last month,
112
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
• Bukan merupakan orang yang bekerja
atau mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan atau
mengawasi kegiatan Perseroan dalam
waktu 6 (enam) bulan terakhir kecuali
Komisaris Independen,
Tidak memiliki saham langsung maupun
tidak langsung pada Perseroan,
Dalam hal anggota Komite Audit
memperoleh saham Perseroan baik
langsung maupun tidak langsung akibat
suatu peristiwa hukum,
Maka saham tersebut wajib dialihkan
kepada pihak lain dalam jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan setelah
diperolehnya saham tersebut.
Tidak mempunyai hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi atau Pemegang Saham
Utama,
Tidak mempunyai hubungan usaha baik
langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan kegiatan usaha
Perseroan.
Independensi Komite Audit
Untuk mengetahui independensi anggota
Komite Audit Perseroan, dapat dilihat dari
data hubungan keluarga, keuangan,
kepengurusan dan kepemilikan saham pada
Perseroan dan atau lembaga pembiayaan
lainnya dari masing-masing anggota Komite
Audit.
Hubungan keluarga dan keuangan dari
anggota Komite Audit dengan anggota
Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi
serta pemegang saham Perseroan adalah
sebagai berikut:
• Not a person working or having the
authority and responsibility to plan, lead,
the Company's activities within the last 6
(six) months except Independent
Commissioners,
Has no direct or indirect shares in the
Company,
In the event that members of the Audit
Committee obtain the Company's shares
either directly or indirectly due to a legal
event,
The shares must be transferred to other
parties within a period of no more than 6
(six) months after the acquisition of such
shares.
Has no affiliation relationship with
members of the Board of Commissioners,
members of the Board of Directors or
Principal Shareholders,
Has no direct or indirect business
relationship related to the Company's
business activities.
Independence of the Audit Committee
To know the independence of the members
of the Audit Committee of the Company, it
can be seen from the data of family, finance,
stewardship and share ownership of the
Company and or other financing institutions
of each member of the Audit Committee.
Family and financial relationships of members
of the Audit Committee with members of the
Board of Commissioners and / or members of
the Board of Directors and shareholders of
the Company are as follows:
113
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Seluruh anggota Komite audit tidak memiliki
hubungan kepengurusan dan kepemilikan
saham dengan Perseroan.
All members of the Audit Committee have no
management relationship and share
ownership with the Company.
KETERANGAN
INFORMATION
Yugi
Prayanto
Magdalena
Aristianti
Widjaja
Bing
Sofyan
Hubungan Keluarga dengan / Family Relationship with
Dewan Komisaris/Board of Commissioner Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Direksi/Board of Directors Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Pemegang Saham Lainnya/Other
Shareholders
Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Hubungan Keluarga dengan / Family Relationship with
Dewan Komisaris/Board of Commissioner Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Direksi/Board of Directors Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Pemegang Saham Lainnya/Other
Shareholders
Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Hubungan Kepengurusan & Kepemilikan Saham /
Management Boards and Ownership Share s Relationship with
Dewan Komisaris/Board of Commissioner Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Direksi/Board of Directors Tidak/No Tidak/No Tidak/No
Pemegang Saham Lainnya/Other
Shareholders
Tidak/No Tidak/No Tidak/No
114
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Rapat Komite Audit
Komite Audit secara rutin mengadakan
pertemuan untuk membahas isu-isu yang
berkaitan dengan Tata Kelola Perusahan
yang perlu ditangani oleh Dewan Komisaris
dan Direksi, serta hal-hal penting lainnya
seperti penerapan prinsip-prinsip akuntansi,
penyebaran informasi kepada publik, dan
penunjukkan Akuntan Publik.
Rapat sekurang-kurangnya diadakan 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) bulan dan dihadiri oleh
sedikitnya setengah dari jumlah anggota
Komite Audit.
Pada tahun 2018 Komite Audit mengadakan
4 (tiga) kali rapat, dengan catatan kehadiran
sebagai berikut :
Rapat dengan Direksi dilakukan 2 (dua) kali
sepanjang tahun 2018, dengan catatan
kehadiran sebagai berikut :
Audit Committee Meetings
The Audit Committee regularly conducts
meetings to discuss issues related to
Corporate Governance that need to be
handled by the BoC and BoD, as well as
other important matters such as the
application of accounting principles,
dissemination of information to the public,
and the appointment of a Public
Accountant.
Meetings are held at least 1 (one) time in 3
(three) months and are attended by at least
half of the total members of the Audit
Committee.
In 2018 the Audit Committee holds 4 (three)
meetings, with the following attendance
records:
Meetings with the Board of Directors are
conducted 2 (two) times throughout 2018,
with attendance as follows:
Nama/
Name
Frekuensi
/Frequency
Kehadiran
/Attendance
Rasio Kehadiran
/Attendance Ratio
Yugi Prayanto 4 4 100%
Magdalena Aristianti Widjaja 4 4 100%
Bing Sofyan 4 4 100%
Nama/Name Frekuensi
/Frequency
Kehadiran
/Attendance
Rasio Kehadiran
/Attendance Ratio
Yugi Prayanto 2 2 100%
Magdalena Aristianti
Widjaja
2 2 100%
Bing Sofyan 2 2 100%
Odang Muchtar 2 2 100%
Euodia Dewajanti 2 2 100%
115
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laporan Komite Audit
Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Selama tahun 2018, Komite Audit telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Melakukan penelaah atas laporan
keuangan perseroan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017,
laporan keuangan triwulanan selama
tahun 2018 termasuk penelaahan atas
kesesuaian dengan PSAK, Peraturan
Otoritas Jasa keuangan serta peraturan
dari regulator lainnya.
2. Melakukan penelaahan atas kepatuhan
terhadap peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan.
3. Memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisris mengenai penunjukan
akuntan publik untuk audit laporan
keuangan perseroan tahun buku 2018,
ruang lingkup penugasan dan biaya
jasa.
4. Melakukan penelaaah atas hasil audit
oleh Internal Audit dan memberikan
saran untuk tindak lanjut temuan.
5. Melakukan penelaahan atas aktivitas
pelaksanaan manajemen risiko.
6. Melaksanakan rapat internal Komite
Audit.
Audit Committee Report
Implementation of the activities of the Audit
Committee
During 2018, the Audit Committee has
performed the following duties and
responsibilities:
1. Reviewing the Company's financial
statements ending December 31, 2017,
quarterly financial reports during 2018
including review of compliance with
PSAK, the Financial Services Authority
Regulations and regulations of other
regulators.
2. Reviewing compliance with laws and
regulations relating to the Company's
activities.
3. Provide recommendations to the Board
of Commissioners regarding the
appointment of a public accountant to
audit the financial statements of the
company for book year 2018, the scope
of the assignment and the cost of
services.
4. Reviewing the audit results by the Internal
Audit and providing advice for follow-up
findings.
5. Reviewing the activities of risk
management implementation.
6. Conducting internal meetings of the
Audit Committee.
116
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sekretaris Perseroan
Sekretaris Perusahaan adalah orang
perseorangan atau penanggung jawab dari
unit kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris
Perusahaan.
Sebagai bentuk komitmen terhadap
transparansi bagi semua pemangku
kepentingan, Sekretaris Perseroan berperan
untuk menyediakan informasi mengenai
perseroan kepada publik, serta menyediakan
informasi mengenai peraturan-peraturan
terkait yang dibutuhkan oleh Direksi.
Sekretaris Perseroan memberikan informasi
kondisi Perseroan, perkembangan pasar
(khususnya mengenai peraturan) dan
rekomendasi kepada manajemen dalam
upaya mematuhi dan memenuhi peraturan
pasar modal yang berlaku. Dengan demikian
Sekretaris Perseroan memiliki tiga fungsi
utama yaitu sebagai Liaison Officer,
Compliance Officer dan Investor Relation
Executive. Sekretaris Perseroan berperan
dalam menyampaikan informasi penting
kepada para pemangku kepentingan.
Tugas Sekretaris Perseroan adalah sebagai
berikut :
Mengikuti perkembangan Pasar Modal
khususnya peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Memberikan masukan kepada Direksi
dan Dewan Komisaris untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal.
Membantu Direksi dan Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tata kelola
perusahaan yang meliputi :
o Keterbukaan Informasi kepada
masyarakat, termauk ketersediaan
informasi pada Situs Web.
o Penyampaian laporan kepada
Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu.
o Penyelenggaraan dan dokumentasi
RUPS.
o Penyelenggaraan dan dokumentasi
rapat Direksi dan/atau Dewan
Komisaris.
o Pelaksanaan program orientasi
terhadap perusahaan bagi Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
Sebagai penghubung antara Emiten
atau Perusahaan Publik dengan
Pemegang Saham, BEI, OJK, dan
pemangku kepentingan lainnya.
Corporate Secretary
The Corporate Secretary is an individual or
person in charge of a work unit that carries
out the function of the Corporate Secretary.
As a form of commitment to transparency for
all stakeholders, the Corporate Secretary has
the role of providing information about the
company to the public, as well as providing
information on relevant regulations required
by the Board of Directors. The Corporate
Secretary provides information on the
condition of the Company, market
developments (especially regarding
regulations) and recommendations to
management in an effort to comply with and
meet applicable capital market regulations.
Thus the Corporate Secretary has three main
functions, namely as Liaison Officer,
Compliance Officer and Investor Relations
Executive. The Corporate Secretary plays a
role in conveying important information to
stakeholders.
The duties of the Corporate Secretary are as
follows:
Keep abreast of developments in the
Capital Market, especially the applicable
laws and regulations.
Provide input to the Board of Directors
and the Board of Commissioners to
comply with the provisions of legislation in
the Capital Market sector.
Assist the Board of Directors and Board of
Commissioners in implementing
corporate governance which includes:
o Information Disclosure to the public,
including the availability of
information on the Website.
o Submitting reports to the Financial
Services Authority on time.
o Organization and documentation of
the GMS.
o Organizing and documenting Board
of Directors and / or Board of
Commissioners meetings.
o Implementation of corporate
orientation program for Board of
Directors and / or Board of
Commissioners.
As a liaison between an Issuer or a Public
Company with Shareholders, Indonesian
Stock Exchange, Financial Services
Authority, and other stakeholders.
117
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Sekretaris Perseroan wajib menjaga
kerahasiaan dokumen, data dan informasi
yang bersifat rahasia kecuali dalam rangka
memenuhi kewajiban sesuai dengan
peraturan perundang-undangan atau
ditentukan lain dalam peraturan perundang-
undangan.
Sekretaris Perseroan dilarang mengambil
keuntungan pribadi baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang merugikan
emiten atau Perseroan.
Sekretaris perusahaan harus mengikuti
pendidikan dan/atau pelatihan.
Sesuai dengan ketentuan yang terdapat
dalam peraturan No.IX.I.4, Lampiran
keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.Kep-
63/PM/1996 tanggal17 Januari 1996 tentang
pembentukan Sekretaris Perseroan,
berdasarkan surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 001/SK/DIR/VII/2010 tanggal 14
Juli 2010, Perseroan telah menunjuk Euodia
Dewajanti sebagai Sekretaris Perseroan yang
menjalankan tugas-tugas Sekretaris
Perseroan, sebagaimana diatur dalam
ketentuan tersebut di atas.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris
Perusahaan
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris
Perusahaan tercantum dalam Job
Description SVP Corporate Secretary No.
Rekaman: FORM.10-430.02 tanggal 11
Desember 2013 dan mengadopsi POJK No:
35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.
Adapun tanggung jawab utama Sekretaris
Perusahaan diantaranya:
1. Kepatuhan Perusahaan yang
berhubungan dengan pasar modal
Mengarahkan seluruh aspek
penyelenggaraan dan dokumentasi
acara RUPS agar acara RUPS dapat
berjalan dengan baik.
Menetapkan materi internal dan
eksternal terkait penyelengaraan
RUPS untuk memastikan kesesuaian
materi dengan peraturan yang
berlaku.
The Corporate Secretary is required to
keep confidential documents, data and
information confidential except in
compliance with obligations in
accordance with laws and regulations or
otherwise provided in laws and
regulations.
The Company's Secretary is prohibited
from taking personal advantage either
directly or indirectly, adversely affecting
the issuer or the Company.
Company secretary must follow
education and / or training.
In accordance with the provisions
contained in Regulation No.IX.I.4,
Appendix to the decision of the
Chairman of BAPEPAM-LK No.Kep-63 /
PM / 1996 dated 17 January 1996 on the
establishment of the Corporate
Secretary, based on the Decree of the
Board of Directors of the Company. 001 /
SK / DIR / VII / 2010 dated July 14, 2010,
the Company has appointed Euodia
Dewajanti as Corporate Secretary who
performs the duties of the Corporate
Secretary, as set forth in the above
provisions.
Duties and Responsibilities of the
Corporate Secretary
The duties and responsibilities of the
Corporate Secretary are listed in Job
Description SVP Corporate Secretary No.
Records: FORM.10-430.02 dated
December 11, 2013 and adopted POJK
No: 35 / POJK.04 / 2014 on the Corporate
Secretary of Issuers or Public Companies.
The main responsibilities of the Corporate
Secretary include:
1. Compliance Companies related to the
capital market
Directing all aspects of organizing
and documenting GMS events so
that GMS events can run well.
Establish internal and external
material related to the conduct of
the GMS to ensure material
compliance with applicable
regulations.
118
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Mengarahkan koordinasi internal
terkait aspek compliance pasar
modal serta kajian peraturan pasar
modal dan dampaknya terhadap
Perusahaan untuk memberikan
awareness atas kepatuhan
Perusahaan terhadap peraturan
pasar modal yang berlaku.
Menyampaikan laporan kepada
Otoritas Jasa Keuangan tepat
waktu.
Menghubungkan perusahaan
dengan pemegang saham, Otoritas
Jasa Keuangan dan pemangku
kepentingan lainnya.
2. Ekspektasi Pasar
Menetapkan strategi dan program
investor relations untuk memastikan
ekspektasi pasar terhadap
Perusahaan dapat terjaga dengan
baik.
Mengarahkan monitoring program
Investor Relations agar pelaksanaan
program dapat sesuai dengan
rencana serta berjalan baik.
3. Reputasi Perusahaan di Mata Publik &
Media
Menetapkan strategi implementasi
program Corporate
Communications untuk publik
umum, media, dan internal agar
reputasi Perusahaan dapat terjaga
dengan baik di mata stakeholders.
Mengarahkan program Corporate
Communication untuk publik umum,
media, pihak pemerintah dan pihak-
pihak lainnya agar dapat
terimplementasikan secara efektif
dan tepat sasaran
4. Materi Publikasi
Menetapkan strategi implementasi
atas publikasi non media
Perusahaan untuk publik non-
finansial, investor dan masyarakat
keuangan agar reputasi Perusahaan
dan ekspektasi pasar dapat terjaga
dengan baik.
Direct internal coordination related
to capital market compliance
aspects and review of capital
market regulations and their impact
on the Company to provide
awareness of the Company's
compliance with prevailing capital
market regulations.
Deliver reports to the Financial
Services Authority on time.
Connecting companies with
shareholders, the Financial Services
Authority and other stakeholders.
1. Market Expectations
Establish investor relations strategies
and programs to ensure market
expectations of the Company are
well maintained.
Direct monitoring of Investor
Relations program so that program
implementation can be in
accordance with the plan and
running well.
3. Corporate Reputation in the Public Eye &
Media
• Establish a Corporate
Communications program
implementation strategy for the
public, media and internal public so
that the Company's reputation can
be well maintained in the eyes of
stakeholders.
• Directing the Corporate
Communication program to the
general public, media, government
and other parties to be
implemented effectively and on
target.
4. Publication Material
Establish an implementation strategy
for the Company's non-media
publications for non-financial public,
investors and the financial
community so that the Company's
reputation and market expectations
can be well maintained.
119
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Menetapkan strategi implementasi
iklan media massa Perusahaan
terkait aspek finansial dan non
finansial agar reputasi Perusahaan
dan ekspektasi pasar dapat terjaga
dengan baik.
Mengarahkan pengelolaan konten
website Perseroan untuk memastikan
keterbukaan informasi kepada
Stakeholders, ketersediaan data
secara lengkap serta kemudahan
akses.
5. Komunikasi Internal
Menetapkan dan mengevaluasi
proses pelaksanaan media
komunikasi internal untuk
berkontribusi dalam penciptaan iklim
kerja yang baik.
Mengarahkan dan mengevaluasi
pembuatan materi presentasi
Perusahaan terkait aspek keuangan
dan non-keuangan untuk
memastikan keakuratan informasi
dari satu pintu.
Mengarahkan eventinternal
Perusahaan untuk terlaksananya
event dengan baik.
Mengarahkan dokumentasi
Perusahaan untuk memastikan
ketersediaan database dokumentasi
Perusahaan.
Menyelenggarakan dan
mendokumentasikan rapat Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
Melaksanakan program orientasi
terhadap perusahaan bagi Direksi
dan/atau Dewan Komisaris
6. GCG Manual Building
Mengarahkan perencanaan GCG
manual untuk memastikan
kelengkapan dokumen.
Mengarahkan proses penyelarasan
dokumen charter Dewan Komisaris
dengan charter Direksi dan
kebijakan manajemen Perusahaan,
buku pedoman standar etika, proses
penyusunan CGP, proses evaluasi
dan monitoring terhadap GCG
Manual agar terjadi keselarasan
atas semua kebijakan Perusahaan.
Establish a strategy for implementing
the Company's mass media
advertising in relation to financial
and nonfinancial aspects so that the
Company's reputation and market
expectations can be well
maintained.
Directing the management of the
Company's website content to
ensure transparency of information
to Stakeholders, availability of
complete data and easy access.
5. Internal Communication
• Establish and evaluate the process
of implementing internal
communication media to contribute
to the creation of a good working
climate.
• Direct and evaluate the
presentation of Company's
presentation materials related to
financial and non-financial aspects
to ensure the accuracy of
information from one door.
• Directing the Company's
eventinternal to the event well.
• Direct the Company's
documentation to ensure the
availability of the Company's
documentation database.
• Organizing and documenting
meetings of the Board of Directors
and/or the Board of Commissioners.
• Conducting corporate orientation
program for the Board of Directors
and / or Board of Commissioners
6. GCG Manual Building
Direct manual GCG planning to
ensure document completeness.
Direct the process of aligning the
Board of Commissioners charter
documents with the Board of
Directors' charts and the Company's
management policies, the ethics
code manual, CGP preparation
process, the evaluation and
monitoring process of the GCG
Manual to align all Company
policies.
120
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
7. Praktik GCG
Menetapkan strategi pelaksanaan
praktik GCG, proses pelaksanaan
assessment GCG, proses penilaian &
kajian implementasi GCG dan
pengukuran CGPI untuk memastikan
praktik GCG berjalan sesuai prinsip-
prinsip yang berlaku.
Mengarahkan pelaksanaan
monitoring GCG, proses tindak lanjut
pada temuan hasil assessment dan
proses pelaksanaan eksternal
assessment untuk memastikan
implementasi dan pelaksanaan
tindak lanjut.
8. Continous Improvement
Mengarahkan proses perbaikan
pada hasil assessment, proses
sosialisasi dan peningkatan praktik
GCG dengan salah satu Direksi
untuk percepatan implementasi
GCG di Perusahaan.
Mengarahkan internalisasi GCG
jangka panjang ke seluruh proses
bisnis Perusahaan untuk
keberlanjutan pelaksanaan GCG.
Menetapkan awereness building
(mengikuti dan menyelenggarakan
lokakarya, seminar, diskusi kelompok
dan benchmark) untuk peningkatan
wawasan global praktik GCG.
9. Database GCG
Mengarahkan proses kelengkapan
database GCG manual, pemutakhiran
database GCG manual ke portal
Perseroan dan perpustakaan GCG di
portal Perseroan untuk memastikan
ketersediaan data dan memudahkan
akses.
10. Administrasi Kesekretariatan Perusahaan
Mengarahkan administrasi
kesekretariatan Perusahaan untuk
memastikan ketersediaan dokumen
secara lengkap.
Selain tugas di atas, Sekretaris Perusahaan
juga memiliki kewajiban menjaga
kerahasiaan dokumen, data dan informasi
yang bersifat rahasia kecuali dalam rangka
memenuhi kewajiban sesuai dengan
peraturan perundang-undangan atau
ditentukan lain dalam peraturan perundang-
undangan.
7. GCG Practice
Establish a GCG implementation
strategy, a GCG assessment process,
a GCG implementation assessment
& review process and CGPI
measurements to ensure GCG
practices are in compliance with the
applicable principles.
Direct the implementation of GCG
monitoring, follow-up process on
assessment findings and external
assessment process to ensure
implementation and follow-up.
8. Continous Improvement
Directing improvement process on
assessment result, socialization
process and improvement of GCG
practice with one of Directors to
accelerate the implementation of
GCG in the Company.
Directing the long-term
internalization of GCG throughout
the Company's business processes
for the sustainability of GCG
implementation.
Establish awereness building (follow
and organize workshops, seminars,
group discussions and benchmarks)
to enhance the global horizon of
GCG practice.
9. GCG Database
Direct the manual GCG database
completion process, update the manual
GCG database to the Company's portal
and GCG library on the Company's
portal to ensure data availability and
ease of access.
10. The Administration of Corporate
Secretarial Directs the administration of
the Company's secretariat to ensure the
full availability of documents.
In addition to the above tasks, the
Corporate Secretary also has an
obligation to maintain confidentiality of
confidential documents, data and
information except in compliance with
obligations in accordance with laws and
regulations or otherwise provided in laws
and regulations.
121
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Keterbukaan Informasi, Komunikasi dan
Hubungan dengan Stakeholders
Sekretaris Perusahaan senantiasa berupaya
untuk membangun komunikasi yang baik
dengan Stakeholders Perseroan, khususnya
kepada para investor Perusahaan. Media
komunikasi yang secara resmi digunakan
Perusahaan adalah melalui website
Perusahaan dan media sosial (twitter dan
facebook). Perseroan berusaha menyajikan
kebutuhan informasi bagi Stakeholders yang
mencakup informasi mengenai Perseroan,
baik mengenai visi, misi, strategi, produk dan
struktur manajemen, kegiatan Perusahaan,
kinerja keuangan, tata kelola Perusahaan,
kinerja berkelanjutan, rilis media, kebijakan
hubungan komunikasi dengan pihak internal
dan eksternal perusahaan, kebijakan proses
hubungan dengan investor dan pemegang
saham, kebijakan pengungkapan informasi
perusahaan dan kebijakan perdagangan
surat berharga perusahaan, laporan serta
informasi bagi Pemegang Saham.
Selain melalui website Perusahaan dan
media sosial, guna meningkatkan komunikasi
yang efektif, maka Perseroan juga ikut serta
dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan
pertemuan langsung bersama Investor,
seperti conference call, company visit, field
visit, public expose, analyst meeting, investor
conference serta non-deal road show baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
Audit Internal
Divisi Audit Internal adalah posisi yang
berada di bawah Presiden Direktur dan
dapat berkomunikasi langsung dengan
Dewan Komisaris mengenai hal-hal yang
terkait audit di Perseroan. Divisi Audit Internal
dipimpin oleh seorang kepala Audit Internal
yang diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden Direktur berdasarkan rekomendasi
Dewan komisaris. Tugas dan tanggung jawab
Audit Internal adalah memastikan dan
meyakinkan bahwa segala kegiatan
operasional Perseroan telah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, kebijakan
dan prosedur Perseroan yang berlaku.
Information Disclosure, Communication and
Relationship with Stakeholders
The Corporate Secretary strives to build good
communication with the Company's
Stakeholders, especially to the investors of the
Company. The communication media
officially used by the Company is through the
Company's website and social media (twitter
and facebook). The Company strives to
provide information needs for Stakeholders
that include information about the Company,
both on vision, mission, strategy, product and
management structure, Company activities,
financial performance, Corporate
governance, ongoing performance, media
releases, communications policy with internal
and external parties company, process
policies relating to investors and shareholders,
corporate information disclosure policies and
corporate securities trading policies, reports
and information for Shareholders.
In addition to the Company's website and
social media, in order to promote effective
communication, the Company also
participates in activities involving direct
meetings with investors, such as conference
calls, company visits, field visits, public
expositions, analyst meetings, investor
conferences and non -deal road show both
domestically and abroad.
Internal Audit
Internal Audit Division is a position under the
President Director and can communicate
directly with the Board of Commissioners on
audit related matters in the Company. The
Internal Audit Division is headed by an
Internal Audit chief who is appointed and
dismissed by the President Director upon the
recommendation of the Board of
Commissioners. The duties and responsibilities
of Internal Audit are to ensure and ensure
that all operational activities of the Company
are in compliance with applicable laws and
regulations, Company policies and
procedures.
122
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Pada tahun 2018, Audit Internal telah
melakukan internal audit sebanyak 2 (dua)
kali. Dengan aspek audit yang mencakup
aspek kegiatan kepatuhan Perseroan yang
terkait dengan masalah keuangan,
operasional, dan hal-hal strategis yang
berpengaruh bagi kinerja Perseroan.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan
pengendalian kegiatan operasional,
keuangan dan kepatuhan agar sesuai
dengan peraturan perundangan, peraturan
regulator dan standar operasional Perseroan,
divisi Audit Internal melakukan pengawasan
secara berkala dan memberikan masukan
serta saran perbaikan terhadap masalah
yang timbul.
Berikut adalah uraian singkatnya:
• Menyusun rencana audit untuk tiap 2
(dua) kali dalam setahun, menyusun
kerangka kerja rencana audit dan aspek
audit.
• Menyusun SOP agar sesuai dengan
ketentuan regulator dan perundang-
undangan yang berlaku.
• Bekerjasama dengan divisi-divisi lain di
Perseroan untuk memastikan berjalannya
komitmen pengendalian internal,
manajemen resiko, dan penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang baik.
• Memastikan pelaporan hasil temuan
audit secara berkala kepada Komite
Audit, untuk kemudian dilakukan tinjauan
lanjutan dan disampaikan kepada
Direksi.
• Memastikan komitmen manajemen
dalam menjalankan perbaikan-
perbaikan berkelanjutan agar sesuai
dengan Tata Kelola Perusahaan yang
baik.
Divisi Audit Internal dikepalai oleh Retta Annie
Deris, SE dengan dasar penunjukkan Surat
Keputusan Direksi No. 002/SK/DIR/VI/2018.
Beliau adalah Warga Negara Indonesia yang
lahir di Tarutung tahun 1978. Beliau meraih
gelar Sarjana Ekonomi Akutansi dari Univesitas
Kristen Indonesia pada tahun 2003.
Berpengalaman bekerja di berbagai
perusahaan nasional, antara lain di
PT Damcoo, PT Sinar Melawai dan PT Karya
Globalindo Pratama sebagai Accounting.
In 2018, Internal Audit has conducted internal
audit twice (2). With audit aspect covering
aspects of the Company's compliance
activities related to financial, operational,
and strategic matters affecting the
Company's performance.
In performing supervisory and controlling
functions of operational, financial and
compliance activities in accordance with the
laws and regulations, regulatory regulations
and operational standards of the Company,
the Internal Audit division conducts periodic
monitoring and provides advice and
suggestions for improvements to the problems
arising.
Here is a brief description:
• Prepare an audit plan for every 2 (two)
times a year, develop an audit plan
framework and audit aspect.
• Compile SOPs to comply with applicable
regulatory and regulatory requirements.
• Work with other divisions in the Company
to ensure a robust internal control
commitment, risk management, and
implementation of Good Corporate
Governance.
• Ensure regular reporting of audit findings
to the Audit Committee for further review
and submission to the Board of Directors.
• Ensure management's commitment in
carrying out continuous improvements to
fit Good Corporate Governance.
The Internal Audit Division is headed by Retta
Annie Deris, SE on the basis of the
appointment of Directors Decree No. 002 / SK
/ DIR / VI / 2018. He is an Indonesian citizen
born in Tarutung in 1978. He earned a
Bachelor of Economics in Accounting from
the Indonesian Christian University in 2003. He
has experience working in various national
companies, including PT Damcoo, PT Sinar
Melawai and PT Karya Globalindo Pratama
as Accounting
123
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Akuntan Independen
Sesuai dengan Keputusan RUPS Tahunan,
bahwa RUPS memberikan kuasa dan
wewenang kepada Dewan Komisaris untuk
menetapkan Kantor Akuntan Publik dalam
rangka kebutuhan atas Audit Laporan
Keuangan Tahun Buku 2016.
Perseroan telah menunjuk Akuntan Publik dari
Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Bambang
Sudaryono & Rekan, yang terdaftar di
Kementerian Keuangan dan OJK untuk
melaksanakan audit atas laporan keuangan
Perseroan sebagai auditor eksternal yang
independen untuk memeriksa laporan
keuangan Perseroan tahun 2017.
Akuntan Bambang Sudaryono dari Kantor
Akuntan Publik Bambang Sudaryono &
Rekan, melakukan audit laporan keuangan
tahunan Perseroan sebanyak satu periode.
Tabel di bawah menginformasikan Akuntan
dan Kantor Akuntan Publik yang memberikan
Audit Keuangan untuk Perseroan selama lima
tahun.
Kantor Akuntan Publik Lima Tahun Terakhir
Pedoman Pelaksanaan
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG
telah diterapkan secara konsisten, Perseroan
telah menyusun suatu pedoman
pelaksanaan sebagai panduan bagi semua
karyawan.
Independent Accountant
In accordance with the Annual GMS
Decision, the GMS authorizes and authorizes
the Board of Commissioners to establish a
Public Accounting Firm in the context of the
need for the Audited Financial Statements for
2016 Fiscal Year.
The Company has appointed Public
Accountant from Public Accounting Firm
(KAP) Drs. Bambang Sudaryono & Rekan,
registered with the Ministry of Finance and
OJK to audit the Company's financial report
as an independent external auditor to review
the Company's financial statements in 2017.
Accountant Bambang Sudaryono from
Bambang Sudaryono & Rekan Public
Accounting Firm audits the annual financial
statements of the Company for one term. The
table below informs Accountants and Public
Accounting Firm that provides Financial Audit
for the Company for five years.
Public Accounting Firm The Last Five Years
Operating Procedure
To ensure that GCG principles have been
applied consistently, the Company has
developed an implementation guideline as a
guide for all employees.
Tahun
Year
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant Firm
Nama Akuntan (Partner Penanggung
Jawab)
Name of Accountant (Partner in
Charge)
2018 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Sudarmadji Herry Sutrisno
2017 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Bambang Sudaryono
2016 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Bambang Sudaryono
2015 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Sudarmadji Herry Sutrisno
2014 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Bambang Sudaryono
2013 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan Bambang Sudaryono
124
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Anggaran Dasar
Anggaran Dasar menetapkan wewenang,
tugas dan tanggung jawab, serta mekanisme
struktural untuk mengangkat dan
memberhentikan anggota Dewan Direksi
dan Komisaris. Anggaran dasar juga
menetapkan hubungan kerja antara Dewan
Komisaris dan Direksi sesuai dengan undang-
undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 dan
undang-undang Pasar Modal No.8/1995, dan
berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK (OJK)
dan PPATK.
Manajemen Resiko
Pelaksanaan manajemen resiko menjadi
bagian integral dari pelaksanaan sistem
manajemen Perseroan, proses manajemen
resiko ini merupakan salah satu langkah yang
dilakukan oleh Perseroan sehingga selalu
tercipta perbaikan berkesinambungan.
Manajemen resiko mempunyai peranan
yang sangat penting dalam Perseroan guna
meningkatkan keuntungan, kesinambungan
bisnis menjadi lebih positif dan tetap
bertahan di era kompetisi yang semakin
ketat.
Manajemen resiko dimaksudkan untuk
mengenali, mengukur, sekaligus mengelola
risiko yang dihadapi Perseroan agar dapat
terhindar dari kerugian yang jauh lebih besar
lagi. Analisis manajemen resiko meliputi
account receivable, interest, produk, kualitas
agunan, konsumen, dan sebagainya. Hasil
analisis ini akan digunakan sebagai
perencanaan strategi pemasaran.
Fungsi utama manajemen resiko adalah
menekan angka default rasio, dengan
menerapkan kontrol penjualan, terutama
saat survey konsumen dan analisa kredit agar
konsumen yang terjaring benar-benar layak.
Articles of Association
The Articles of Association establish the
authority, duties and responsibilities, as well as
the structural mechanisms to appoint and
dismiss members of the Board of Directors
and Commissioners. The Articles of
Association also stipulates the working
relationship between the Board of
Commissioners and the Board of Directors in
accordance with Limited Company Law no.
40/2007 and Capital Market Law No.8 / 1995,
and based on BAPEPAM-LK (OJK) and PPATK
regulations.
Risk Management
Implementation of risk management
becomes an integral part of the
implementation of the Company's
management system, this risk management
process is one of the steps undertaken by the
Company so that continuous improvement is
always made.
Risk management has a very important role in
the Company to increase profitability,
business sustainability becomes more positive
and survive in an increasingly competitive era
of competition.
Risk management is intended to recognize,
measure, and manage the risks faced by the
Company in order to avoid a much greater
loss. Risk management analyzes include
receivable accounts, interests, products,
collateral quality, customers, and so on. The
results of this analysis will be used as
marketing strategy planning.
The main function of risk management is to
push the default ratio number, by applying
sales controls, especially during consumer
surveys and credit analysis so that the netted
consumers are truly viable.
125
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
metode yang tersusun secara logis dan
sistematis dari suatu rangkaian kegiatan yang
terdiri dari penetapan konteks, identifikasi,
analisa, evaluasi, pengendalian serta
komunikasi resiko.
Proses ini diterapkan di semua tingkatan
kegiatan, jabatan, proyek ataupun asset
Perseroan. Implementasi manajemen resiko
pada Perseroan telah memberikan banyak
manfaat pada setiap awal kegiatan. Salah
satunya adalah dapat mengurangi peluang
terjadinya resiko. Peran penerapan
manajemen resiko dalam diharapkan pula
dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
yang terjadi begitu cepat,
mengembangkan Tata Kelola Usaha, dan
mengamankan sumber daya dan aset yang
dimiliki oleh Perseroan.
Dasar Penerapan
Perseroan menerapkan manajemen risiko
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 10/POJK.05/2014 tanggal 28
Agustus 2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko
Lembaga Keuangan Non-Bank dan POJK No.
1/POJK.05/2015 tanggal 26 Maret 2015
tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.
Dalam penerapan manajemen resiko
Perseroan memiliki gambaran yang jelas
mengenai fungsi dan tugasnya, antara lain
wajib berkoordinasi dan bekerjasama dalam
mensosialisasikan kebijakan yang akan
memelihara hubungan kerja yang baik
antara para mitra bisnis dan pemangku
kepentingan. Setiap pelaporan pelanggaran
dicatat dan ditindak lanjuti untuk
didistribusikan kepada semua unit kerja
terkait untuk mencegah terjadinya
pelanggaran serupa dimasa akan datang.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya
pelanggaran tersebut, Perseroan
menerapkan suatu prosedur standar (SOP)
yang berkesinambungan akan terus menerus
disesuaikan dan diperbarui sesuai dengan
peraturan OJK dan peraturan pasar modal
serta regulator lain yang terkait.
Corporate Risk Management is a logically
and systematically arranged method of a
series of activities consisting of context
determination, identification, analysis,
evaluation, control and risk communication.
This process is applied at all levels of activities,
positions, projects or assets of the Company.
Implementation of risk management in the
Company has provided many benefits at the
beginning of each activity. One way is to
reduce the chances of risk. The role of the
implementation of risk management in the
expected also can anticipate the rapidly
changing environment, develop Good
Corporate Governance, and secure the
resources and assets owned by the
Company.
Implementation Basis
The Company implements risk management
under the Financial Services Authority
Regulation no. 10 / POJK.05 / 2014 dated
August 28, 2014 concerning Risk Rating of
Non-Bank Financial Institutions and POJK No.
1 / POJK.05 / 2015 dated March 26, 2015 on
the Implementation of Risk Management for
Non-Bank Financial Services Institutions.
In the implementation of risk management
the Company has a clear picture of its
functions and duties, among others, must
coordinate and cooperate in socializing
policies that will maintain good working
relationships between business partners and
stakeholders. Any violation reporting is
recorded and followed up for distribution to
all relevant work units in order to prevent
similar violations in the future. To minimize the
risk of such violations, the Company adopts a
continuous standard procedure (SOP) that
will continuously be adjusted and updated in
accordance with OJK regulations and other
relevant capital market regulations and
regulators.
126
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Tujuan Penerapan
Tujuan utama penerapan manajemen risiko
di Perseroan adalah :
1. Untuk memastikan bahwa seluruh
kegiatan bisnis dan kegiatan pendukung
dalam operasional Perseroan telah
memperhitungkan seluruh potensi risiko
yang mungkin timbul, baik dalam bentuk
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas
maupun risiko operasional,
2. Untuk melakukan fungsi kontrol dan
pengelolaan terhadap seluruh resiko
yang melekat pada aktifitas bisnis dalam
batas-batas toleransi risiko Perseroan
yang telah ditetapkan,
3. Untuk mengoptimalkan penggunaan
modal Perseroan,
4. Untuk memastikan kepatuhan terhadap
seluruh peraturan yang relevan, antara
lain peraturan OJK, Bank Indonesia,
Departemen Keuangan, dan Otoritas lain,
5. Untuk meningkatkan nilai Pemegang
Saham dalam jangka panjang.
Strategi Penerapan
Proses penerapan manajemen risiko
Perseroan dimulai dengan mengidentifikasi,
mengukur, memantau, dan mengendalikan
risiko usaha.
Proses tersebut dilaksanakan dengan
melibatkan peran aktif Dewan Komisaris,
Direksi, dan Manajemen Senior. Dalam
menerapkan proses tersebut, Perseroan
bertumpu pada 5 pokok manajemen risiko
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 1/POJK.05/2015 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank pasal 2. Adapun 5
pilar manajemen risiko adalah sebagai
berikut:
1. Pengawasan aktif Direksi, Dewan
Komisaris, atau yang setara;
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan
penetapan limit;
3. Kecukupan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian risiko;
4. Sistem informasi manajemen risiko;
5. Sistem pengendalian intern yang
menyeluruh.
Implementation Objectives
The main objectives of the implementation of
risk management in the Company are:
1. To ensure that all business activities and
supporting activities in the Company's
operations have taken into account all
potential risks that may arise, whether in
the form of credit risk, market risk, liquidity
risk or operational risk,
2. To perform the functions of control and
management of all risks attached to
business activities within the limits of the
Company's established risk tolerance,
3. To optimize the use of the Company's
capital,
4. To ensure compliance with all relevant
regulations, including OJK regulations,
Bank Indonesia, the Ministry of Finance,
and other Authorities,
5. To increase shareholder value in the long
run.
Implementation Strategy
The process of applying the risk management
of the Company begins with identifying,
measuring, monitoring, and controlling
business risks.
The process is carried out by involving the
active role of the Board of Commissioners,
Board of Directors, and Senior Management.
In applying the process, the Company relies
on five risk management principals based on
the Financial Services Authority Regulation
Number 1 / POJK.05 / 2015 on the
Implementation of Risk Management for Non-
Bank Financial Services Institutions article 2.
The 5 risk management pillars are as follows:
1. Active supervision of the Board of
Directors, Board of Commissioners, or
equivalent;
2. Adequacy of policies, procedures, and
limit setting;
3. Adequacy of process identification,
measurement, monitoring, and risk
control;
4. Risk management information system;
5. Comprehensive internal control system.
127
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
1. Pengawasan aktif Direksi, Dewan
Komisaris, atau yang setara
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung
jawab atas efektivitas penerapan
manajemen risiko di Perseroan. Oleh
karena itu, Direksi dan Dewan Komisaris
harus memahami risiko yang dihadapi
Perseroan dan memberikan arahan yang
jelas, melakukan pengawasan dan
mitigasi secara aktif, serta
mengembangkan budaya manajemen
risiko di Perseroan. Selain itu, Direksi dan
Dewan Komisaris juga harus memastikan
struktur organisasi yang memadai,
menetapkan tugas dan tanggung jawab
yang jelas pada masing-masing unit, serta
memastikan kecukupan kuantitas dan
kualitas sumber daya manusia untuk
mendukung penerapan manajemen risiko
secara efektif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan pengawasan aktif Direksi
dan Dewan Komisaris mencakup namun
tidak terbatas pada :
a. Kewenangan dan tanggung jawab
Direksi dan Dewan Komisaris
b. Sumber daya manusia
c. Organisasi manajemen risiko.
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi tercermin sejak perencanaan bisnis
tahunan, yang mencakup:
a. Menyetujui dan melakukan evaluasi
kebijakan manajemen risiko secara
berkala;
b. Melakukan evaluasi dan menyetujui
aktivitas yang memerlukan persetujuan
dari Dewan Komisaris atau Direksi;
c. Menetapkan kebijakan dan strategi
manajemen risiko, termasuk
menetapkan otoritas dalam pemberian
batasan serta tinjauan atas kualitas
portofolio secara berkala;
d. Terdapatnya Komite Audit sebagai
Organ Dewan Komisaris dalam
melaksanakan fungsi pengawasan
1. Active supervision of the Board of
Directors, Board of Commissioners, or
equivalent
The BoD and BoC are responsible for the
effectiveness of risk management
implementation in the Company.
Therefore, the Board of Directors and
Board of Commissioners must understand
the risks faced by the Company and
provide clear guidance, conduct active
monitoring and mitigation, and develop a
risk management culture in the Company.
In addition, the Board of Directors and
Board of Commissioners must also ensure
adequate organizational structure, assign
clear duties and responsibilities to each
unit, and ensure adequate quantity and
quality of human resources to support the
effective implementation of risk
management.
Matters to be considered in the
implementation of the active supervision
of the Board of Directors and Board of
Commissioners include but are not limited
to:
a. The powers and responsibilities of the
Board of Directors and Board of
Commissioners
b. Human resources
c. Risk management organization.
The active supervision of the Board of
Commissioners and the Board of Directors
is reflected since the annual business plan,
which includes:
a. Approve and evaluate risk
management policies regularly;
b. Evaluate and approve activities
requiring approval from the Board of
Commissioners or the Board of
Directors;
c. Establish risk management policies and
strategies, including establishing
authority in periodic restrictions and
review of the quality of portfolios;
d. Audit Committee as an organ of the
Board of Commissioners performs
supervisory functions
128
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dalam melaksanakan pilar pertama,
Perseroan menerapkan kerangka
konsolidasi manajemen risiko. Kerangka
tersebut dilaksanakan melalui
pemeriksaan kinerja secara berkala,
khususnya terkait kinerja keuangan,
pengawasan sistem informasi akuntansi,
serta tingkat kesehatan dan profil risiko
atas aset Perseroan.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan
Penetapan Limit
Penerapan manajemen risiko yang efektif
harus didukung dengan kerangka yang
mencakup kebijakan dan prosedur
manajemen risiko, serta limit risiko yang
ditetapkan secara jelas sejalan dengan
Visi, Misi, dan strategi bisnis Perseroan.
Penyusunan kebijakan dan prosedur
manajemen risiko tersebut dilakukan
dengan memperhatikan antara lain jenis,
kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko,
dan tingkat risiko yang akan diambil, serta
peraturan yang ditetapkan otoritas
dan/atau praktek usaha yang sehat.
Selain itu, penerapan kebijakan dan
prosedur manajemen risiko yang dimiliki
Perseroan harus didukung oleh kecukupan
permodalan dan kualitas SDM.
Dalam rangka pengendalian risiko secara
efektif, kebijakan dan prosedur yang
dimiliki Perseroan harus didasarkan pada
strategi manajemen risiko dan dilengkapi
dengan toleransi risiko dan limit risiko.
Penetapan toleransi risiko dan limit risiko
dilakukan dengan memperhatikan tingkat
risiko yang akan diambil (risk appetite),
toleransi risiko (risk tolerance), dan strategi
Perseroan secara keseluruhan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penetapan kerangka manajemen risiko,
termasuk kebijakan, prosedur dan limit
antara lain:
a. Strategi manajemen risiko;
b. Tingkat risiko yang akan diambil (risk
appetite) dan toleransi risiko (risk
tolerance);
c. Kebijakan dan prosedur manajemen
risiko;
d. Limit risiko.
In implementing the first pillar, the
Company implemented a risk
management consolidation framework.
The framework is conducted through
periodic performance checks, particularly
related to financial performance,
supervision of accounting information
systems, as well as the health and risk
profile of the Company's assets.
2. Adequacy of Policies, Procedures and
Determination of Limit
Effective risk management
implementation should be supported by a
framework that includes risk management
policies and procedures, as well as
defined risk limits in line with our Vision,
Mission and business strategy. The
preparation of risk management policies
and procedures is conducted by taking
into account the types, complexity of
business activities, risk profiles, and the
level of risk to be taken, as well as
regulations stipulated by the authority and
/ or sound business practices. In addition,
the implementation of risk management
policies and procedures of the Company
must be supported by adequate capital
and quality of human resources.
In order to effectively control risk, the
Company's policies and procedures
should be based on risk management
strategies and complemented by risk
tolerance and risk limits. Determination of
risk tolerance and risk limits is done by
taking into account the level of risk to be
taken (risk appetite), risk tolerance (risk
tolerance), and strategy of the Company
as a whole.
Matters to be considered in establishing a
risk management framework, including
policies, procedures and limits include:
a. Risk management strategy;
b. Level of risk to be taken (risk appetite)
and risk tolerance (risk tolerance);
c. Risk management policies and
procedures;
d. Risk limits.
129
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Dalam melaksanakan pilar kedua,
Perseroan telah menyusun kebijakan-
kebijakan terkait manajemen risiko yang
dievaluasi secara berkala dan
disempurnakan sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi terkini. Kebijakan tersebut
diterjemahkan ke dalam Prosedur Operasi
Standar dan Memo Internal yang
disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
Perseroan juga memiliki kebijakan-
kebijakan mengenai batasan
persetujuan/otorisasi, baik untuk transaksi
kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran,
Pemantauan dan pengendalian Risiko
Identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian risiko merupakan
bagian utama dari proses penerapan
manajemen risiko. Identifikasi risiko bersifat
proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis
Perseroan dan dilakukan dalam rangka
menganalisis sumber dan kemungkinan
timbulnya risiko serta dampaknya.
Selanjutnya, Perseroan melakukan
pengukuran risiko sesuai dengan
karakteristik dan kompleksitas kegiatan
usaha. Dalam pemantauan terhadap hasil
pengukuran risiko, Perseroan menetapkan
unit yang independen dari pihak yang
melakukan transaksi untuk memantau
tingkat dan tren, serta menganalisis arah
risiko. Selain, itu efektivitas penerapan
manajemen risiko perlu didukung oleh
pengendalian Risiko dengan
mempertimbangkan hasil pengukuran
dan pemantauan risiko.
Dalam melaksanakan pilar ketiga,
mengidentifikasi, mengukur dan
mengawasi risiko, terutama risiko kredit
dan risiko operasional, melalui mekanisme
pelaporan dan sistem informasi
manajemen yang ada. Perseroan juga
melaksanakan pertemuan berkala
dengan Komite Audit Perseroan.
In implementing the second pillar, the
Company has developed risk
management related policies that are
periodically evaluated and refined in
accordance with current needs and
conditions. The policy is translated into
Standard Operating Procedures and
Internal Memos that are socialized to all
employees. The Company also has policies
regarding the approval / authorization
limits, whether for credit transactions or
non-credit transactions.
3. Adequacy of Process Identification,
Measurement, Risk Monitoring and Control
Identification, measurement, monitoring,
and risk control are a major part of the risk
management implementation process.
Risk identification is proactive,
encompassing all of the Company's
business activities and is conducted in
order to analyze the sources and
possibilities of risks and impacts.
Furthermore, the Company takes risk
measurement in accordance with the
characteristics and complexity of its
business activities. In monitoring the results
of risk measurement, the Company
establishes an independent unit of the
party conducting transactions to monitor
levels and trends, as well as analyzing the
direction of risk. In addition, the
effectiveness of risk management
implementation needs to be supported by
Risk control by considering the results of risk
measurement and monitoring.
In implementing the third pillar, identify,
measure and monitor risks, particularly
credit risk and operational risk, through
existing reporting mechanisms and
management information systems. The
Company also conducts regular meetings
with the Audit Committee of the
Company.
130
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
4. Sistem Informasi Manajemen Risiko
Dalam rangka mendukung proses
identifikasi, pengukuran, pemantauan,
dan pengendalian risiko, Perseroan perlu
mengembangkan sistem informasi
manajemen yang disesuaikan dengan
karakteristik, kegiatan dan kompleksitas
kegiatan usaha Perseroan.
Dalam melaksanakan pilar keempat,
Perseroan menerapkan kerangka
konsolidasi manajemen risiko. Hal ini
tercermin dengan dilakukannya
pemeriksaan secara berkala terhadap
unit-unit di Perseroan oleh Audit Internal.
5. Sistem Pengendalian Intern yang
Menyeluruh
Proses penerapan manajemen risiko yang
efektif harus dilengkapi dengan sistem
pengendalian intern yang handal.
Penerapan sistem pengendalian intern
secara efektif dapat membantu Perseroan
dalam menjaga aset, menjamin
tersedianya pelaporan keuangan dan
manajerial yang dapat dipercaya,
meningkatkan kepatuhan Perseroan
terhadap ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, serta
mengurangi risiko terjadinya kerugian,
penyimpangan dan pelanggaran aspek
kehati-hatian. Terselenggaranya sistem
pengendalian intern yang handal dan
efektif menjadi tanggung jawab dari
seluruh satuan kerja operasional dan
satuan kerja pendukung, serta satuan
kerja audit intern.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan sistem pengendalian intern
antara lain:
a. Pelaksanaan sistem pengendalian
intern secara efektif dalam penerapan
manajemen risiko mengacu pada
kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan;
b. Cakupan sistem pengendalian intern
dalam penerapan manajemen risiko;
c. Pelaksanaan kaji ulang terhadap
penerapan manajemen risiko;
4. Risk Management Information System
In order to support the process of
identifying, measuring, monitoring, and
controlling risks, the Company needs to
develop management information systems
tailored to the characteristics, activities
and complexity of the Company's business
activities.
In implementing the fourth pillar, the
Company implemented a risk
management consolidation framework.
This is reflected in the regular examination
of the Company's units by the Internal
Audit.
5. Comprehensive Internal Control System
The process of applying effective risk
management must be equipped with a
reliable internal control system. The
effective implementation of the internal
control system can assist the Company in
maintaining assets, ensuring reliable
financial and managerial reporting,
enhancing the Company's compliance
with applicable laws and regulations, and
reducing the risk of loss, deviation and
prudential violation. The implementation of
a reliable and effective internal control
system is the responsibility of all operational
work units and supporting working units, as
well as internal audit work units.
Things that need to be considered in the
implementation of internal control system
include:
a. Implementation of internal control
system effectively in the
implementation of risk management
refers to the policies and procedures
established;
b. Coverage of internal control system in
the application of risk management;
c. Implementation of a review of the
implementation of risk management;
131
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
d. Hasil penilaian peninjauan harus
disampaikan kepada Dewan
Komisaris, Audit Internal, Direktur
Kepatuhan, Komite Audit dan Dewan
Direksi terkait lainnya sebagai
masukan untuk meningkatkan
kerangka kerja dan proses
manajemen risiko;
e. Perbaikan atas hasil temuan Audit
Internal maupun eksternal harus
dipantau oleh Audit Internal. Temuan
audit yang belum ditindaklanjuti harus
diinformasikan kepada Direksi untuk
diambil langkah-langkah yang
diperlukan,
f. Tingkat responsif Perseroan terhadap
kelemahan dan/atau penyimpangan
yang terjadi terhadap ketentuan
internal dan eksternal yang berlaku.
Dalam melaksanakan pilar kelima, Perseroan
memiliki Divisi Audit Internal yang secara
independen melaporkan proses dan hasil
pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris
dan Direktur Utama. Tugas dan tanggung
jawab dari Divisi Audit Internal secara umum
mencakup:
1. Menyediakan penilaian atas kecukupan
dan efektifitas dari semua proses yang
ada di dalam Perseroan;
2. Melaporkan masalah-masalah penting
yang terkait dengan proses
pengendalian aktifitas di dalam
Perseroan, termasuk perbaikan yang
potensial terhadap proses tersebut;
3. Koordinasi dengan fungsi pengendali
dan pengawasan lainnya.
PROFIL RISIKO
Berdasarkan kegiatan pengelolaan risiko
yang dilakukan, Perseroan telah menyusun
profil risiko berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 1/POJK.05/2015 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank dan Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No.
10/SEOJK.05/2016 tentang Pedoman
Penerapan Manajemen Risiko dan Laporan
Hasil Penilaian Sendiri Penerapan Manajemen
Risiko.
d. The results of the review appraisal shall
be submitted to the Board of
Commissioners, Internal Audit,
Compliance Director, Audit Committee
and other relevant Board of Directors as
inputs in order to improve the risk
management framework and process;
e. Improvements on the findings of
Internal and External Audit shall be
monitored by Internal Audit. The audit
findings that have not been followed
up should be informed to the Board of
Directors for the necessary steps taken,
f. The Company's responsiveness to the
weaknesses and / or irregularities that
occur to applicable internal and
external provisions.
In implementing the fifth pillar, the Company
has an Internal Audit Division that
independently reports on the process and
results of its examination to the Board of
Commissioners and President Director. The
duties and responsibilities of the Internal Audit
Division generally include:
1. To provide an assessment of the
adequacy and effectiveness of all existing
processes within the Company;
2. Reporting important issues related to the
process of controlling activities within the
Company, including potential
improvements to the process:
3. Coordinate with other control and
supervisory functions.
RISK PROFILE
Based on the risk management activities
conducted, the Company has prepared risk
profile under the Financial Services Authority
Regulation no. 1 / POJK.05 / 2015 on the
Implementation of Risk Management for Non-
Bank Financial Services Institutions and
Circular of the Financial Services Authority No.
10 / SEOJK.05 / 2016 on Guidelines on
Implementation of Risk Management and
Reports on Self-Assessment Results of Risk
Management Implementation.
132
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
1. Risiko Kredit
Penyebab risiko kredit adalah
ketidakmampuan debitur atau counterparty
melakukan pembayaran kembali kepada
Perseroan yang berdampak pada potensi
kegagalan kosumen dalam memenuhi
kewajiban liabilitasnya sesuai perjanjian.
Pengelolaan risiko kredit Perseroan dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
• Menerapkan prinsip kehati-hatian,
dengan melakukan prinsip Zero Defect
yang dimulai dari awal prosedur kerja.
Perseroan menerapkan proses
pemberian kredit yang ketat, antara lain
dengan melakukan verifikasi data dan
survey baik itu calon konsumen dan
produk yang akan dibiayai. Prinsip 5C
sudah merupakan standard kerja dalam
setiap analisa kelayakan konsumen.
Pemilihan dan analisa dealer merupakan
kesatuan dari analisa persetujuan proses
pemberian kredit.
• Analisa calon konsumen dan
pemantauan kondisi konsumen secara
menyeluruh, diantaranya dalam
memantau karakteristik pembayaran
angsuran konsumen, status jaminan dan
kondisi-kondisi yang dapat
mempengaruhi sumber penghasilan
konsumen, sehingga permasalahan
yang timbul dapat diantisipasi sedini
mungkin.
• Melaksanakan strategi penagihan yang
efektif dan efisien. Setiap konsumen
diwajibkan untuk melakukan
pembayaran angsuran melalui cara-
cara pembayaran yang telah
disediakan oleh Perseroan. Aktivitas
penagihan secara langsung terpaksa
dilakukan jika ada konsumen yang
melanggar kontrak pembiayaan dan
tidak mempunyai itikad baik untuk
menyelesaikan kewajibannya. Strategi ini
untuk mengantisipasi dan mencegah
terjadinya piutang tidak tertagih yang
berpotensi menurunkan laba usaha
Perseroan.
1. Credit Risk
The cause of credit risk is the inability of
thedebtor or counterparty to make a
repayment to the Company which affects
the potential failure of the customer in
fulfilling his obligations under the agreement.
Thecredit risk management of the Company
is conducted by taking into account the
following matters:
• Applying the principle of prudence, by
performing the principle of Zero Defect
which starts from the beginning of the
working procedure. The Company
implements strict crediting processes,
among others, by verifying the data and
surveys of both potential customers and
products to be financed. Principle 5C is a
working standard in any consumer
feasibility analysis. Dealer selection and
analysis is a unity of credit approval
process approval process.
• Analysis of prospective customers and
monitoring of consumer conditions as a
whole, including in monitoring the
characteristics of consumer repayment
payments, guarantee status and
conditions that can affect the source of
consumer income, so that problems arise
can be anticipated as early as possible.
• Implement an effective and efficient
billing strategy. Every consumer is
required to make installment payments
through payment methods provided by
the Company. Direct billing activity is
required if there are customers who
violate the financing contract and have
no good faith to settle their obligations.
This strategy is to anticipate and prevent
the occurrence of uncollectible
receivables that could potentially reduce
the Company's operating profit.
133
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
• Memperkuat pengawasan internal
Perseroan dengan meningkatkan kinerja
tim Audit Internal. Setiap laporan yang
menyatakan adanya penyimpangan
ditindak – lanjuti oleh manajemen,
memberikan sanksi bila diperlukan dan
memperbaiki SOP untuk antisipasi.
2. Risiko Modal
Penyebab risiko modal adalah
ketidakmampuan perseroan dalam
menyerap kerugian tak terduga akibat
pengelolaan aset dan liabilitas Perseroan
yang berdampak pada adanya potensi
kegagalan keberlangsungan hidup
Perseroan.
Pengelolaan risiko modal Perseroan dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
• Mengoptimalisasikan saldo hutang dan
ekuitas.
• Menelaah secara berkala atas struktur
permodalan
• Menjaga gearing ratio sesuai ketentuan.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas disebabkan sumber keuangan
Perseroan tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan penyaluran dana menjadi asset
keuangan lainnya yang berdampak pada
ketidakmampuan perseroan dalam
memenuhi kewajibannya atau hutang yang
harus dibayar.
Pengelolaan risiko likuiditas Perseroan
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
• Sumber dana pembiayaan adalah
modal sendiri dan kerjasama dengan
pihak bank.
• Penyelarasan tenor pinjaman bank
dengan tenor kredit yang diberikan.
4. Risiko Operasional
Risiko operasional disebabkan oleh
berkurangnya tingkat efektifitas dari sistem
operasional, manusia, prosedur maupun
kendali dari Perseroan.
• Strengthening internal control of the
Company by improving the performance
of the Internal Audit team. Any report
that states any irregularities are followed
up by management, impose sanctions if
necessary and improve SOPs for
anticipation.
2. Capital Risk
The cause of capital risk is the inability of the
company to absorb the unexpected losses
due to the management of the Company's
assets and liabilities that impact on the
potential for the failure of the Company's
survival.
The Company's capital risk management is
conducted by taking into account the
following matters:
• Optimize the balance of debt and
equity.
• Periodically review the capital structure
• Keeping the gearing ratio in line.
3. Liquidity Risk
Liquidity risk is caused by the Company's
financial resources are not sufficient to meet
the needs of the distribution of funds into
other financial assets that impact on the
inability of the company in fulfilling its
obligations or debts to be paid.
The Company's liquidity risk management
shall be conducted with due regard to the
following matters:
• The source of the financing fund is its own
capital and cooperation with the bank.
• Alignment of bank loan tenor with credit
tenor granted.
4. Operational Risk
Operational risk is due to the reduced
effectiveness of the Company's operational,
human, operating and control systems.
134
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Apabila risiko ini tidak dapat dikendalikan,
maka akan berakibat pada terganggunya
kelancaran operasional dan mutu pelayanan
kepada nasabah sehingga dapat
berdampak pula terhadap menurunnya
kinerja dan daya saing Perseroan
Resiko operasional dikelola dengan cara
sebagai berikut:
• Memberikan pemahaman yang jelas
kepada semua lini yang terkait terhadap
risiko yang melekat pada setiap tahapan
proses kegiatan operasional.
• Membuat pembagian tugas yang jelas
dan terpisah antara pelaksana dan
kontrol.
• Meningkatkan kesempurnaan
operational, mengoptimalkan
penggunaan teknologi dalam
melaksanakan operasional Perseroan,
dan meningkatkan kompetensi SDM
terkait.
5. Resiko Tidak Tercapainya Proyeksi
Menghasilkan laba merupakan tantangan
bagi setiap Perseroan. Oleh sebab itu,
Perseroan selalu berusaha meningkatkan
proyeksi pendapatan dalam upaya
meyakinkan investor bahwa kegiatan usaha
tetap berjalan lancar. Tidak tercapainya
target kenaikan laba bersih yang telah
diproyeksikan untuk tahun berikutnya dapat
mengurangi tingkat pengembalian investasi
yang diharapkan oleh Pemegang Saham.
Resiko tidak tercapainya proyeksi dikelola
dengan cara meningkatkan kompetensi SDM
terkait, penyesuaian portofolio pembiayaan,
dan perbaikan strategi Perseroan.
6. Risiko Pasar
Risiko Pasar dipengaruhi oleh pergerakan
yang signifikan dari tingkat suku bunga bank
dan kurs mata uang asing, harga komoditas,
harga modal atau pinjaman yang sangat
berpengaruh pada pembiayaan yang
berdampak pada potensi kerugian bagi
Perseroan.
If this risk can not be controlled, it will result in
disruption of operational smoothness and
quality of service to customers so that it can
also impact on the declining performance
and competitiveness of the Company
Operational risks are managed in the
following manner:
• Provide a clear understanding to all lines
related to the risks inherent in each stage
of the operational process.
• Make clear and separate divisions
between the implementer and the
control.
• Improve operational excellence, optimize
the use of technology in implementing the
Company's operations, and improve the
competence of relevant human resources.
5. Risk of Not Achieving Projection
Making profits is a challenge for every
Company. Therefore, the Company always
tries to increase its revenue projection in an
effort to convince investors that business
activities are running smoothly. Not achieving
the projected net profit growth target for the
following year may reduce the expected
return on investment by the Shareholders.
The risk of not achieving the projection is
managed by increasing the competence of
the related human resources, adjusting the
financing portfolio, and improving the
Company's strategy.
6. Market Risk
Market risk is influenced by significant
movements of bank interest rates and foreign
exchange rates, commodity prices, capital
prices or borrowing that is very influential on
financing that affects potential losses for the
Company.
135
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Mitigasi risiko pasar dikelola melalui :
• Pengelolaan tingkat suku bunga tetap
dengan penyesuaian tingkat suku bunga
kredit terhadap tingat suku bunga
pinjaman ditambah beban dana.
• Penyelarasan jangka waktu jatuh tempo
antara sumber pendanaan dengan
piutang pembiayaan.
• Pengelolaan tingat suku bunga kredit
yang variable melalui review tiga
bulanan.
7. Risiko Hukum
Risiko hukum disebabkan oleh kelembahan
aspek hukum dan dokumentasi hukum
ataupun ketidakpatuhan terhadap
peraturan yamg menyebabkan timbulnya
potensi kemungkinan terjadinya wanprestasi
(default) atas kelemahan aspek-aspek
hukum.
Resiko hukum dikelola dengan cara sebagai
berikut :
• Penggunaan dan penyusunan dokumen
perjanjian yang sesuai dengan
ketentuan dan peraturan, serta
mempunyai dasar hukum yang kuat.
• Penerapan system pengendalian internal
secara konsisten yang disertai uji
kepatuhan berkala.
• Pemutakhiran kebijakan dan peraturan.
• Tertib administrasi dokumen.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan timbul karena tidak
dilaksanakannya peraturan undang-undang
dan ketentuan lainnya yang berlaku yang
mengakibatkan potensi mendapatkan sanksi
hukum sebagai akibat pelangaran terhadap
hukum dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
Untuk mengelola risiko kepatuhan Perseroan
melakukan hal-hal sebagai berikut :
• Penerapan tata kelola perusahaan yang
baik dalam seluruh kegiatan Perseroan.
• Menerapkan system pengendalian
internal secara konsisten dan persisten.
Market risk mitigation is managed through:
• Fixed interest rate management with
adjustment of loan interest rate on loan
interest rate plus cost of fund.
• Alignment of maturity period between
funding sources and financing
receivables.
• Variable lending rate management
through quarterly review.
7. Legal Risk
Legal risk is caused by the legal aspects of
legal aspects and documentation or non-
compliance with regulations that lead to
potential likelihood of default (default) on the
weaknesses of legal aspects.
Legal risks are managed in the following
ways:
• The use and compilation of agreement
documents in accordance with the rules
and regulations, and has a strong legal
basis.
• Implementation of a consistent internal
control system accompanied by periodic
compliance tests.
• Policy and regulatory updates.
• Orderly administration of documents.
8. Compliance Risk
Risk of compliance arises from non-
enforcement of applicable law and other
provisions resulting in potential legal sanction
as a result of violations of applicable laws
and regulations.
To manage the Company's compliance risks,
the Company undertakes the following:
• Implementation of good corporate
governance in all activities of the
Company.
• Implement a consistent and persistent
internal control system.
136
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
• Mengadakan system reward and
punishment yang jelas dan tegas sesuai
ketentuan Perseroan yang berlaku.
• Komite Audit, Internal Audit dan Komite
Kredit bertugas sebagai penilai
independen terhadap kepatuhan
pelaksanaan kebijakan dan peraturan
Perseroan dan Peraturan Pemerintah.
• Melakukan sosialisasi Peraturan
Perusahaan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
9. Risiko Kompetensi
Pada saat ini dunia usaha khususnya industri
pembiayaan menjadi semakin kompetitif
dengan masuknya sektor perbankan ke
dalam industri ini. Perusahaan pembiayaan
yang mempunyai hubungan langsung
dengan industri hulu akan menjadi
tantangan tersendiri bagi Perseroan untuk
mengolah strategi kompetisi dalam upaya
mempertahankan pangsa pasarnya. Dalam
beberapa kasus dibutuhkan tindakan yang
memiliki dampak jangka pendek dan
meminimalisasi turunnya marjin pendapatan
Risiko kompetensi ini dikelola dengan cara
sebagai berikut :
• Membina hubungan baik dan
memberikan pelayanan yang cepat dan
baik kepada konsumen dan mitra kerja
lainnya.
• Perpindahan tenaga kerja yang
merupakan aset perseroan dikelola
dengan menerapkan system reward and
punishment yang adil, bijaksana dan
bersaing serta memberikan peluang dan
jenjang karir yang jelas kepada
karyawan perseroan.
10. Risiko Reputasi
Risiko reputasi disebabkan oleh publikasi atau
persepsi negatif terkait kegiatan usaha
perseroan yang dapat menurunkan tingkat
kepercayaan pemangku kepentingan yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap
perseroan.
• Establish a clear and firm reward and
punishment system in accordance with
prevailing Company regulations.
• The Audit, Internal Audit and Credit
Committee committees serve as
independent evaluators of compliance
with the policies and regulations of the
Company and Government Regulations.
• Socialization of Company Regulations
continuously and continuously.
9. Competency Risk
At this time the business world in particular the
financing industry becomes increasingly
competitive with the entry of the banking
sector into this industry. A financing company
that has a direct relationship with the
upstream industry will be a challenge for the
Company to cultivate a competition strategy
in order to maintain its market share. In some
cases action is required that has a short-term
impact and minimizes the revenue margin
This competency risk is managed in the
following manner:
• Fostering good relationships and
providing prompt and good service to
consumers and other partners.
• The transfer of labor which is the
company's assets is managed by
applying a fair, wise and competitive
reward and punishment system and
providing clear opportunity and career
path to the company's employees.
10. Reputation Risk
Reputation risk is caused by negative
publication or perception related to the
business activity of the company that
can decrease the confidence of
stakeholders from negative perception to
the company.
137
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Karyawan dilarang untuk melibatkan diri dan
terlibat dalam suatu transaksi apabila
memiliki hubungan saudara dengan rekan
usaha, konsumen atau karyawan lain yang
terlibat dalam transaksi tersebut. Jika
karyawan memiliki hubungan keluarga
dengan karyawan lain dalam Perseroan,
maka karyawan tersebut wajib untuk
melaporkan hal tersebut kepada divisi HRD
dalam rangka menghindari benturan
kepentingan.
Usaha Pribadi
Karyawan dilarang untuk terlibat dalam
usaha pribadi di lingkungan Perseroan
karena mengganggu jalannya aktivitas kerja
dan dapat menimbulkan penyalahgunaan
kewenangan dan fasilitas kantor untuk
kepentingan pribadi.
Kerahasiaan
Karyawan wajib merahasiakan seluruh
informasi rahasia Perseroan, termasuk
rencana dan strategi Perseroan, informasi
mengenai pemasaran, keuangan, kegiatan
operasional dan informasi strategis lainnya,
sejak karyawan dalam masa percobaan dan
atau karyawan dengan status kontrak,
hingga tidak lagi bekerja sebagai karyawan
Perseroan.
Persaingan yang Sehat
Karyawan dalam melaksanakan seluruh
kegiatan usaha dan kerja, harus berdasarkan
persaingan yang sehat dan berlandaskan
etika dan moral yang berlaku di masyarakat.
Perkara Penting
Sepanjang tahun 2018 tidak ada perkara,
gugatan ataupun sengketa hukum yang
material yang mempengaruhi kondisi
Perseroan
are prohibited from engaging in and
engaging in transactions if they have
relationships with associates, customers or
other employees involved in such
transactions. If the employee has a family
relationship with another employee within the
Company, the employee is required to report
the matter to the HRD division in order to
avoid any conflict of interest.
Personal Effort
Employees are prohibited from engaging in
personal business within the Company for
disrupting the course of work activities and
may result in abuse of authority and office
facilities for personal gain.
Confidentiality
Employees are required to keep confidential
all confidential information of the Company,
including the Company's plans and
strategies, information on marketing, finance,
operational activities and other strategic
information, from employees on probation
and / or employees with contract status, until
they are no longer employed as employees
of the Company.
Healthy Competition
Employees in carrying out all business and
work activities, must be based on fair
competition and ethical and moral based
prevailing in the community.
Important Case
Throughout 2018 there was no case, lawsuits
or legal disputes of material that affect the
Company’s performance.
138
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Sistem pelaporan pelanggaran digunakan
untuk mendeteksi adanya pelanggaran atas
Kode Etik dan Peraturan Perseroan serta
tindakan yang bertentangan dengan prinsip-
prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Implementasi sistem pelaporan pelanggaran
/whistleblowing system WBS) menjadi ranah
Dewan Komisaris dengan maksud agar
seluruh pelaporan yang diterima dapat
ditindaklanjuti dengan lebih independen,
bebas dari segala bentuk benturan
kepentingan, serta memberi kepercayaan
kepada pelapor atas penjaminan
kerahasiaan identitas pelapor mengingat Tim
WBS berasal dari Komite Audit.
Adapun tugas Tim Evaluasi Pelaporan
Pelanggaran yaitu melakukan proses tindak
lanjut atas setiap pelaporan mencakup
tindakan evaluasi, investigasi, pemberian
rekomendasi sampai proses penyelesaian
dan kajian pasca proses penyelesaian suatu
kasus. Dalam pemantauan tindak lanjut
pelaporan pelanggaran, Tim Whistleblowing
menunjuk Sekretaris Perusahaan sebagai
counterpart.
Sistem whistleblowing ini merupakan suatu
sistem yang dapat dijadikan media bagi saksi
pelapor untuk menyampaikan informasi
mengenai indikasi tindakan pelanggaran
yang terjadi dalam Perusahaan. Mekanisme
pelaporan indikasi pelanggaran ini juga
dimuat dalam Pedoman Prosedur
Penanganan Pelaporan Pelanggaran yang
tergabung ke dalam Kode Etik Perseroan.
Mekanisme pelaporan pelanggaran juga
dipublikasikan dalam website Perusahaan
sebagai media sosialisasi kepada para
Stakeholders.
Setiap pengaduan atas dugaan terjadinya
pelanggaran atau penyimpangan, dapat
disampaikan melalui :
• Alamat email, nomor telepon, faksimili
Perseroan,
• Surat yang dialamatkan kepada alamat
kantor Perseroan,
• Secara lisan dan/atau tertulis kepada
Direksi dan Dewan Komisaris.
WHISTLE BLOWER SYSTEM
Whistle Blower System used to detect any
violation of the code of ethics and
Regulations of the Company and acts
contrary to the principles of Good Corporate
Governance.
Implementation of the WBS whistleblowing
system) into the domain of the Board of
Commissioners with the intention that all
reporting received can be acted upon more
independently, free from any conflicts of
interest, and to provide confidence to the
reporting party for the security of the identity
of the reporter as the WBS Team is from the
Audit Committee.
The task of the Reporting Violation Reporting
Team is to conduct a follow-up process on
every report including evaluation,
investigation, recommendation until
completion process and post-process review
of case settlement. In monitoring the follow-
up of violation reporting, Tim Whistleblowing
appointed the Corporate Secretary as a
counterpart.
This whistleblowing system is a system that
can be used as a medium for reporting
witnesses to convey information on
indications of violation actions that occurred
within the Company. The reporting
mechanism of indication of violations is also
contained in the Code of Procedures for
Handling Reporting Violations incorporated
into the Company's Code of Conduct. The
violation reporting mechanism is also
published on the Company's website as a
medium of socialization to Stakeholders.
Any complaint on the alleged violation or
deviation may be submitted through:
• Email address, telephone number,
facsimile of the Company,
• Letter addressed to the address of the
Company office,
• Verbal and / or written to the Board of
Directors and Board of Commissioners.
139
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Mekanisme Penyampaian Pelaporan
Pelaporan Tertulis
• Menyampaikan surat resmi yang
ditunjukan kepada Perusahaan c.q.
Dewan Komisaris, dengan cara diantar
langsung, dikirim melalui faksimile ke
nomor +62 (21) 51401157, atau melalui
pos ke Perusahaan dengan alamat resmi
PT Danasupra Erapacific Tbk, Tower C
Lt. 5, 18 Parc Place Sudirman Centre
Business District (SCBD), JL. Jend.
Sudirman Kav 52 – 53 Jakarta 12190 atau
melalui email [email protected].
• Pelaporan pelanggaran secara tertulis
beridentitas wajib dilengkapi fotokopi
identitas dan dokumen pendukung
seperti: dokumen yang berkaitan
dengan transaksi yang dilakukan
dan/atau pelaporan pelanggaran yang
akan disampaikan.
• Pelaporan pelanggaran secara tertulis
tanpa identitas wajib dilengkapi fotokopi
dokumen pendukung seperti: dokumen
yang berkaitan dengan transaksi yang
dilakukan dan/atau pelaporan
pelanggaran yang akan disampaikan.
Pelaporan oleh Perwakilan Stakeholders
• Apabila pelaporan pelanggaran
diajukan perwakilan Stakeholders, maka
selain dokumen di atas juga diserahkan
dokumen lainnya yaitu fotokopi buku
identitas Stakeholders dan perwakilan
Stakeholders dan surat kuasa dari
Stakeholders.
• Jika perwakilan Stakeholders adalah
lembaga atau badan hukum, maka
harus dilampiri dengan dokumen yang
menyatakan bahwa pihak yang
mengajukan Pelaporan Pelanggaran
berwenang untuk mewakili lembaga
atau badan hukum tersebut.
Penanganan Pelaporan
Tim Whistleblowing menerima pelaporan
pelanggaran secara tertulis dari Sekretariat
Dewan Komisaris untuk dilakukan evaluasi
lebih lanjut:
Report Submission Mechanism
Written Reporting
Delivering the official letter indicated to
the Company c.q. The Board of
Commissioners, by direct delivery, is sent
by fax to +62 (21) 51401157, or by mail to
the Company with the official address of
PT Danasupra Erapacific Tbk, Tower C
Lt. 5, 18 Parc Place Sudirman Centre
Business District (SCBD), JL. Jend.
Sudirman kav 52 - 53 Jakarta 12190 or via
email [email protected].
• Reporting violations in writing must be
accompanied by a photocopy of
identity and supporting documents such
as: documents relating to transactions
conducted and / or reporting violations
to be submitted.
• Reporting written violations without
identity shall be accompanied by
photocopies of supporting documents
such as: documents relating to
transactions conducted and / or
reporting of violations to be submitted.
Reporting by Stakeholders Representative
• If the reporting of violations is submitted
by Stakeholders representatives, other
than the above documents are also
submitted other documents that are
photocopies of Stakeholders identity
book and Stakeholders representatives
and power of attorney from
Stakeholders.
• If Stakeholders representative is a legal
entity or entity, it must be enclosed with a
document stating that the party filing
Reporting Offenses is authorized to
represent the agency or legal entity.
Handling Reporting
The Whistleblowing Team receives written
reporting of violations from the
Secretariat of the Board of
Commissioners for further evaluation:
140
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
1. Evaluasi oleh Tim Whistle Blowing
mencakup aspek administratif,
operasional, dan yudisial;
2. Dalam melakukan evaluasi, Tim Whistle
Blowing dapat mengundang
narasumber yang dianggap kompeten
dalam aspek yang dievaluasi oleh Tim
Whistle Blowing;
3. Berdasarkan hasil evaluasi terakhir, Tim
Whistle Blowing akan memberikan usulan
penutupan/tindak lanjut kasus kepada
Dewan Komisaris dalam periode 30 (tiga
puluh) hari dan dapat diperpanjang
paling lama 14 (empat belas) hari;
4. Tim Whistle Blowing wajib melaporkan
secara tertulis atas hasil sebagaimana
dimaksud dalam poin a di atas kepada
Dewan Komisaris;
5. Dewan Komisaris mengevaluasi usulan
dari Tim Whistle Blowing. Kasus yang perlu
ditindaklanjuti, kemudian diserahkan
kepada Direksi untuk dilakukan audit
khusus dan/atau investigasi lebih lanjut
sesuai dengan mekanisme yang berlaku
di Perusahaan dan mengambil tindakan
yang diperlukan baik untuk perbaikan
sistem maupun penindakan;
6. Perbaikan sistem dan/atau penindakan
yang telah diambil oleh Direksi
disampaikan kepada Dewan Komisaris
untuk kepentingan registrasi;
7. Dalam pengaduan yang dapat
dibuktikan menyangkut anggota Direksi,
maka tindak lanjut diselesaikan oleh
Dewan Komisaris;
8. Tim Whistle Blowing memonitor tindak
lanjut penyelesaian pengaduan;
Laporan atau pengaduan atas
penyimpangan tersebut di atas akan
ditangani sebagai berikut :
• Memperlakukan setiap pengaduan baik
dari sumber internal maupun eksternal
Perseroan sebagai informasi rahasia.
• Melindungi siapa saja yang memberikan
laporan dan pengaduan atas dugaan
penyimpangan.
• Perseroan juga dapat memberikan
penghargaan kepada pelapor atas
pelanggaran yang dapat dibuktikan dan
menyelamatkan aset dan keuangan
Perseroan.
1. Evaluation by Whistle Blowing Team
covers administrative, operational and
judicial aspects;
2. In conducting the evaluation, the Whistle
Blowing Team may invite competent
sources in the aspects evaluated by the
Whistle Blowing Team;
3. Based on the latest evaluation result, the
Whistle Blowing Team will propose the
closing / follow-up of the case to the
Board of Commissioners within a period
of 30 (thirty) days and may be extended
for a maximum of 14 (fourteen) days;
4. The Whistle Blowing Team shall report in
writing to the results referred to in point a
above to the Board of Commissioners;
5. The Board of Commissioners evaluates
the proposals of the Whistle Blowing
Team. Cases that need follow-up, then
submitted to the Board of Directors for a
special audit and / or further
investigation in accordance with
applicable mechanisms in the Company
and take necessary action both for
system improvement and enforcement;
6. Improved system and / or action taken
by the Board of Directors shall be
submitted to the Board of Commissioners
for registration purposes;
7. In a verifiable complaint concerning the
members of the Board of Directors, the
follow-up is completed by the Board of
Commissioners;
8. The Whistle Blowing team monitors the
follow-up to the settlement of the
complaint;
The reports or complaints on the above
irregularities will be dealt with as follows:
• Treating any complaints from both
internal and external sources of the
Company as confidential information.
• Protect anyone who reports and
complains of alleged irregularities.
• The Company can also reward reporters
for violations that can be proven and
save the Company's assets and finances
141
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
• Pihak-pihak yang berpartisipasi dalam
pelaporan pelanggaran berhak
mendapat perlindungan hukum dari
Perusahaan.
• Menindaklanjuti pelaporan dan
pengaduan dengan melakukan
pemeriksaan untuk memastikan
kebenaran dugaan tersebut.
• Pelaporan atas dugaan penyimpangan
yang dilakukan oleh anggota Direksi
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Seluruh pengaduan yang masuk akan
ditindaklanjuti ke bagian terkait dan
dilaporkan kepada Komite Audit dan
Manajemen Risiko Perseroan.
Setiap karyawan Perseroan yang terbukti
melakukan pelanggaran, akan dikenakan
sanksi yang akan ditetapkan oleh Direksi
setelah menerima masukan dari unit
pemeriksa yang ditetapkan sesuai dengan
Peraturan Perusahaan.
Sanksi bagi anggota Direksi dan Komisaris
yang terbukti melakukan pelanggaran
diputuskan oleh Pemegang Saham melalui
mekanisme RUPS.
• The parties participating in reporting
violations are entitled to legal protection
from the Company.
• Following up on reporting and
complaints by conducting checks to
ascertain the correctness of the
allegations.
• Reporting on alleged irregularities
committed by members of the Board of
Directors is submitted to the Board of
Commissioners.
All incoming complaints will be followed up to
the relevant section and reported to the
Audit Committee and Risk Management of
the Company.
Every employee of the Company who is
proven to have committed a violation will be
subject to sanctions that will be determined
by the Board of Directors after receiving input
from the inspection unit determined in
accordance with Company Regulations.
Sanctions for members of the Board of
Directors and Commissioners who are proven
to have committed violations are decided by
the Shareholders through the GMS
mechanism.
142
Annual Report 2019
PT Danasupra Erapacific Tbk
Laporan keuangan 31 Desember 2018 dan 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal – tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements December 31, 2018 and 2017 and for the years then ended with independent auditors’ report
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017 DAN TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL – TANGGAL TERSEBUT DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. FINANCIAL STATEMENTS
DECEMBER 31, 2018 AND 2017 AND FOR THE YEARS
THEN ENDED WITH
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ………………………………. 1-2 …………………….. Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Statements of Profit or Loss and Other Penghasilan Komprehensif Lain ……………..………. 3 ....................................... Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas ………………..…………... 4 ……………………. Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas ………………. ………………………. 5 ……………………………. Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan .......................……… 6-71 …………………... Notes to the Financial Statements
*********************
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2018 and 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2018/ Catatan/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 Notes December 31, 2017
ASET ASSETS Kas dan setara kas 4, Cash and cash equivalents Pihak ketiga 4.612.982.670 22,24 2.416.095.980 Third parties Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Pihak berelasi 2.539.425.940 5, 21,22, 730.055.247 Related parties Pihak ketiga - setelah dikurangi 24,26 Third parties - net of allowance cadangan kerugian penurunan for impairment losses of nilai sebesar Rp 137.197.398 Rp 137,197,398 and dan Rp 155.118.225 pada Rp 155,118,225 as of tanggal 31 Desember 2018 December 31, 2018 dan 2017 11.043.116.422 14.626.648.991 and 2017 Tagihan anjak piutang- 6, 21, Factoring receivables - setelah dikurangi cadangan 22,24 net of allowance kerugian penurunan nilai for impairment masing - masing sebesar losses amounted to Rp 200.000.000 pada tanggal Rp 200,000,000 as of 31 Desember 2018 dan December 31, 2018 2017 Pihak ketiga 19.800.000.000 19.800.000.000 and 2017 Third parties Biaya dibayar dimuka 123.793.196 51.538.634 Prepaid expenses Piutang lain-lain 7,22,24 Other receivables Pihak ketiga 467.086.113 694.417.726 Third parties
Investment in marketable Investasi efek tersedia untuk dijual 37.867.250.000 8,24 45.120.800.000 securities available for sale Aset tetap - 9 Fixed assets - setelah dikurangi akumulasi net of accumulated penyusutan sebesar Rp 515.572.755 depreciation of Rp 515,572,755 dan Rp 462.416.506 pada tanggal and Rp 462,416,506 as of 31 Desember 2018 dan 2017 176.622.047 97.659.750 December 31, 2018 and 2017 Aset pajak tangguhan - 13 147.743.127 Deferred tax assets Aset lain-lain 119.624.106 10 119.322.644 Other assets
JUMLAH ASET 76.749.900.494 83.804.282.099 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
31 Desember 2018 dan 2017 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(continued) December 31, 2018 and 2017
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2018/ Catatan/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 Notes December 31, 2017 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Utang Iain-lain 212.407.092 11,22,24 186.670.917 Other payables Beban masih harus dibayar 137.091.354 12,22,24 118.697.299 Accrued expenses Utang pajak 160.273.857 13 177.094.802 Taxes payable Liabilitas pajak tangguhan - neto 82.180.035 13 225.696.263 Deferred tax liabilities - net Liabilitas imbalan pasca kerja Post employment benefit karyawan 479.506.015 14 436.004.998 liabilty
JUMLAH LIABILITAS 1.071.458.353 1.144.164.279 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Modal saham - Share capital - nilai nominal Rp 50 per saham par value Rp 50 per share Modal dasar Authorized capital - 2.000.000.000 saham 2,000,000,000 shares - Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid capital
- 676.000.000 saham 33.800.000.000 15 33.800.000.000 676,000,000 shares - Modal disetor lainya (202.810.333) 16 (202.810.333 ) Other paid in capital Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 2.450.000.000 25 2.400.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 34.332.211.871 32.731.526.772 Unappropriated Laba komprehensif lainnya 5.299.040.603 13.931.401.381 Other comprehensive income
JUMLAH EKUITAS 75.678.442.141 82.660.117.820 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 76.749.900.494 83.804.282.099 AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
3
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF PROFIT AND LOSS AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME For The Years Ended
December 31, 2018 and 2017 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2018/ Catatan/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 Notes December 31, 2017
PENDAPATAN INCOME Anjak piutang 2.887.472.227 17,21 2.886.451.390 Factoring Pembiayaan konsumen 1.278.375.670 17,21 1.046.494.016 Consumer financing Lain-lain - bersih 1.537.467.478 18 8.770.308.690 Others-net
Jumlah pendapatan 5.703.315.375 12.703.254.096 Total income
BEBAN EXPENSES Umum dan administrasi 3.977.844.384 19 3.627.170.880 General and administrative Pembentukan (pemulihan) cadangan Provision (recovery) for impairment kerugian penurunan nilai piutang (17.920.827) 5,6 246.570.459 loss on receivables
Jumlah beban 3.959.923.557 3.873.741.339 Total expenses
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOME PAJAK PENGHASILAN 1.743.391.818 8.829.512.757 TAX EXPENSE BEBAN PAJAK PENGHASILAN 13 INCOME TAX EXPENSE - Kini (99.834.373) (193.706.125) Current - - Tangguhan 7.127.654 57.840.395 Deferred -
Jumlah beban pajak penghasilan (92.706.719) (135.865.730) Total income tax expenses
LABA TAHUN BERJALAN 1.650.685.099 8.693.647.027 INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE LAIN INCOME (LOSS) Keuntungan (kerugian) aktuarial atas Actuarial gain (loss) on employees’ liabilitas imbalan kerja 32.623.775 14 (27.016.291) benefit liabilities Keuntungan (kerugian) belum Unrealized gain (loss) on investment terealiasasi atas investasi in marketable securities efek tersedia untuk dijual (8.653.630.000) 14.022.590.000 available for sale Pajak penghasilan (11.354.553) 13 5.621.743 Income tax
(8.632.360.778) 14.001.195.452
JUMLAH LABA (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE
KOMPREHENSIF INCOME (LOSS) FOR TAHUN BERJALAN (6.981.675.679) 22.694.842.479 THE YEAR
LABA (RUGI) BASIC EARNINGS (DEFICIT) PER SAHAM DASAR (10,33) 20 33,57 PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to financial statements form an integral part of
terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. these financial statements
4
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For The Years Ended December 31, 2018 and 2017
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Penghasilan (rugi)
Modal saham Saldo laba telah Saldo laba belum komprehensif ditempatkan dan Modal disetor ditentukan ditentukan lain/ disetor penuh/ lainya/ penggunaanya/ penggunaanya/ Other Catatan/ Issued and fully Other paid-in Retained earnigs- Retained earnigs- comprehensive Jumlah ekuitas/ Note paid share capital capital appropriated unapproriated income (loss) Total equity
Saldo, 1 januari 2017 33.800.000.000 (202.810.333) 2.350.000.000 24.087.879.745 (69.794.071) 59.965.275.341 Balance as of January 1, 2017 Penyisihan laba tahun berjalan untuk cadangan 25 - - 50.000.000 (50.000.000) - - Appropriation for reserve Kerugian aktuarial yang belum diakui 14 - - - - (27.016.291) (27.016.291) Unrealized actuarial loss Keuntungan belum terealiasasi Unrealized gain on investment atas investasi efek tersedia in marketable securities untuk dijual - - - - 14.022.590.000 14.022.590.000 available for sale Pajak tangguhan 13 - - - - 5.621.743 5.621.743 Deferred tax Laba tahun berjalan - - - 8.693.647.027 - 8.693.647.027 income for the year
Saldo, 31 Desember 2017 33.800.000.000 (202.810.333) 2.400.000.000 32.731.526.772 13.931.401.381 82.660.117.820 Balance as of December 31, 2017 Penyisihan laba tahun berjalan untuk cadangan 25 - - 50.000.000 (50.000.000) - - Appropriation for reserve Keuntungan aktuarial yang belum diakui 14 - - - - 32.623.775 32.623.775 Unrealized actuarial income Kerugian belum terealiasasi Unrealized loss on investment atas investasi efek tersedia in marketable securities untuk dijual - - - - (8.653.630.000) (8.653.630.000) available for sale Pajak tangguhan 13 - - - - (11.354.553) (11.354.553) Deferred tax Laba tahun berjalan - - - 1.650.685.099 - 1.650.685.099 income for the year
Saldo, 31 Desember 2018 33.800.000.000 (202.810.333) 2.450.000.000 34.332.211.871 5.299.040.603 75.678.442.141 Balance as of December 31, 2018
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to financial statements form an integral part of these financial statements
5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal - Tanggal
31 Desember 2018 dan 2017 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. STATEMENTS OF CASH FLOWS
For The Years Ended December 31, 2018 and 2017
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2018/ Catatan/ 31 Desember 2017/ December 31, 2018 Notes December 31, 2017
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pembiayaan Receipt from konsumen 4.718.361.721 4.961.883.320 consumer financing Penerimaan dari anjak piutang 23.125.222.223 22.886.451.390 Receipt from factoring Pembayaran untuk anjak piutang (20.000.000.000 ) (20.000.000.000) Payment for factoring Pembayaran untuk beban Payment for general and umum dan administrasi (3.782.240.380) (3.409.712.025) administrative expenses Pembayaran untuk pembiayaan Payment for consumer konsumen (1.680.000.000 ) (13.484.185.000) financing Pembayaran pajak (247.686.968) (429.927.422) Payment of taxes Penerimaan lain-lain 170.148.640 60.237.614 Receipt from others
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by (Digunakan untuk) (Used in) Operating Aktivitas Operasi 2.303.805.236 (9.415.252.123) Activities
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penjualan surat berharga 3.825.200.000 33.775.200.000 Sale of marketable securities Pembelian surat berharga (3.800.000.000) (24.534.060.000 ) Purchase of marketable securities Pembelian aset tetap (132.118.546 ) 9 (93.500.000) Purchase of fixed assets
Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by (Digunakan untuk) (Used in) Investing Aktivitas Investasi (106.918.546 ) 9.147.640.000 Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS 2.196.886.690 (267.612.123) CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 2.416.095.980 4 2.683.708.103 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 4.612.982.670 4 2.416.095.980 AT END OF YEAR
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. U M U M 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a . Establishment of the Company
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Elliza, S.H., No. 65, tanggal 11 Nopember 1994. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C2-1.101.HT.01.01.Th. 95 tanggal 25 Januari 1995, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 15 Tambahan No. 913, tanggal 22 Februari 2000. Akta Perusahaan terbaru adalah akta No. 16 tanggal 29 Juni 2018 oleh Notaris Rudy Siswanto, SH., mengenai berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Berdasarkan Akta Notaris Refizal, SH No. 12, tanggal 18 Januari 2000 dilakukan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, peningkatan modal dasar, perubahan nilai nominal saham dan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal. Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C-1248.HT.01.04. Th. 2000 tanggal 3 Februari 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 99 Tambahan No. 7586, tanggal 12 Desember 2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 3646 tanggal 24 Juni 2015 tentang perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yaitu dengan POJK Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, POJK Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan POJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0939742.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 29 Juli 2015.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. (the “Company”) was established based on the Notarial Deed No. 65 of Elliza S.H., on November 11, 1994. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1.101.HT.01.01.Th. 95 dated January 25, 1995, and was published in the State Gasette No. 15 Supplement No. 913, dated February 22, 2000. The Company latest notarial deed is notarial deed No. 16 of Notary Rudy Siswanto, S.H., dated June 29, 2018 about Annual Shareholders General Meeting.
Based on notarial deed No. 12 of Notary
Refizal, SH, dated January 18, 2000, the
Company's status has been changed to a
public listed Company with an increase
in authorized capital, changes in the share
par value and initial public offering of its
shares through capital market. These
amendments were approved by the Minister
of Law and Legislation of the
Republic of Indonesia in Decision Letter
No. C-1248.HT.01.04.Th. 2000 dated February
3, 2000 and was published in the State
Gazette No. 99 Supplement No. 7586, dated
December 12, 2000.
Articles of Association has been amended several times, the latest by Notarial Deed No. 3646 dated June 24, 2015 of Rudy Siswanto, S.H., concerning the changes of the entire Articles of Association to conform with Regulations of the Financial Services Authority is to POJK Nomor 29 / POJK.05 / 2014 Regarding Business Finance Company, POJK Nomor 32 / POJK.04 / 2014 about the Plans and the Implementation of the General Meeting of Shareholders of Listed Company, and POJK Nomor 33 / POJK.04 / 2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Listed Company. The amendment was received and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights in its Letter No. AHU-0939742.AH.01.02. Tahun 2015 dated July 29, 2015.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. U M U M (lanjutan)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-3568868.AH.01.11.Tahun. 2015 tertanggal 21 Oktober 2015.
1. GENERAL (continued)
a. The Company’s establishment (continued) The deed was accepted and recorded in the database System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-3568868.AH.01.11.Tahun. 2015 dated October 21, 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha di bidang Pembiayaan, dalam bentuk penyediaan dana atau modal berupa : a. Pembiayaan Investasi, b. Pembiayaan Modal Kerja dan c. Pembiayaan Multiguna. Penyesuaian perubahan kegiatan usaha ke dalam Anggaran Dasar Perusahaan dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 24 Juni 2015.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises of: a. Financing Investment, b. Working Capital Financing and c. Multipurpose Financing. Adjustment for changes of business activities into the Company‟s Articles of Association conducted through the Extraordinary General Shareholders‟ Meeting (“EGMS”) on Juny 24, 2015.
Perusahaan telah memperoleh ijin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 439/KMK.017/1995 tanggal 14 September 1995. Perusahaan berkedudukan dan berkantor di Tower C Lantai 5, 18 Parc Place, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995.
The Company obtained its operating license from the minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.439/KMK.017/1995 date September 14, 1995.
The Company’s domicile is at Tower C 5th Floor, 18 Parc Place, Sudirman Central Business District (SCBD), Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53, jakarta 12190. The Company started its commercial operations in 1995.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. U M U M (lanjutan)
b. Penawaran umum efek Perusahaan
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 60 tanggal 21 Oktober 2015 dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, para Pemegang Saham menyetujui perubahan Pasal 4 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Perusahaan mengenai pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (stock split) dengan perbandingan 1:10 sehingga merubah nilai nominal saham dari sebesar Rp 500 (nilai penuh) per lembar saham menjadi sebesar Rp 50 (nilai penuh) per lembar saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham beredar Perusahaan dari semula sebanyak 200.000.000 lembar saham menjadi sebanyak 2.000.000.000 lembar saham dan Modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula 67.600.000 saham menjadi 676.000.000 saham.
Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0976292.Tahun. 2015 tertanggal 30 Oktober 2015.
1. GENERAL (continued)
b. Initial public offering of the Company’s stock
Based on the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of the Company as covered by Notarial deed No. 60 dated 21 October 2015 of Hannywati Gunawan, S.H., Notary in Jakarta, the shareholders approved the amendment to Paragraphs 1 and 2 of Article 4 of the Articles of Association concerning the changes in par value of the Company’s share (stock split) from Rp 500 (full amount) per share to Rp 50 (full amount) per share, thus, resulting in the increase in number of the Company’s shares outstanding from 200,000,000 shares to 2,000,000,000 shares and the issued and fully paid from the previously 67,600,000 shares to 676,000,000 shares.
The deed was accepted and recorded in the database System of the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0976292.Tahun. 2015 dated October 30, 2015.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan karyawan
c. Boards of Commissioners, Directors, audit Committee and employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan manajemen kunci Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company's Boards of Commissioners and Directors as Company’s key management as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Eko Hartono : President Commissioner
Komisaris Independen : Yugi Prayanto : Independent Commissioner Dewan Direksi Board Commissioner Presiden Direktur : Odang Muchtar : President Director
Direktur : Euodia Dewajanti : Director
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. U M U M (lanjutan)
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit
dan karyawan (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. GENERAL (continued)
c. Boards of Commissioners, Directors, audit Committee and employees (continued)
As of December 31, 2018 and 2017, the composition of the Company's Audit Committee are as follows:
Komite Audit Audit Committee Ketua Komite Audit : Yugi Prayanto : Head of Audit Committee
Anggota : Magdalena Aristianti Widjaja : Member Bing Sofyan
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direktur Perusahaan adalah masing-masing sebesar Rp 1.575.857.100 dan Rp 1.562.094.050 pada tahun 2018 dan 2017. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebanyak 14 dan 10 karyawan (tidak diaudit).
Total compensation received by the Board of Commisioners and Directors of the Company amounted to Rp 1,575,857,100 and Rp 1,562,094,050 in 2018 and 2017, respectively. The number of employees of the Company as of December 31, 2018 and 2017 are 14 and 10 employees (unaudited).
d. Penyelesaian laporan keuangan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diselesaikan dan diotorisasi pada tanggal 18 Maret 2019.
d. Completion of the financial statements The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of financial statements that were completed and authorized on March 18, 2019.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial
statements
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013.
The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM-LK’s Decision No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), which function has been transferred to Financial Service Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013.
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan terhadap seluruh tahun yang disajikan. Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual. Dasar pengukuran yang digunakan adalah konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.
The accounting policies were applied consistently in the preparation of the financial statements the Company applied to all years presented.
The financial statements, except for the statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis. The measurement basis used is the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information of cash receipts and payments of Cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Rupiah (Rp), which is the functional currency.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Instrumen keuangan b. Financial instruments
i. Aset keuangan i. Financial assets
Pengakuan dan pengukuran awal Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai.
Initial recognition and measurement
Financial assets are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets, as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada pengakuan awal dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain dan investasi efek tersedia untuk dijual. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai
wajar melalui laba atau rugi.
The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets. The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables and Investment in marketable securities available for sale.
Subsequent measurement The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Financial assets at fair value through
profit or loss.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan sejenis ini.
• Pinjaman yang diberikan dan piutang
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income.
The Company does not have financial assets of this type.
• Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have not quoted in an active market. After initial recognition, loans and receivables carried at amortized cost using the effective interest rate (“EIR”) method. The gain or loss is recognized in profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan).
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan adalah jumlah aset atau Iiabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain termasuk dalam kategori ini.
• Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE). Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Subsequent measurement (continued)
The amortized cost of a financial asset is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Cash and cash equivalents, consumer financing receivables, factoring receivables and other receivables are include in this category.
• Held-to-maturity (HTM) investments
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the at amortized cost using the effective interest rate method (EIR). This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.
Gains and losses are recognized in the statements of profit or loss and aother comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan sejenis ini.
• Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Investasi yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: - Investasi pada saham yang tidak
tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
- Investasi dalam modal saham yang
tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Subsequent measurement (continued)
The Company does not have financial assets of this type.
• Available-for-sale (AFS) financial
assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment. The investments classified as AFS are as follows:
- Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.
- Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.
Investasi efek tersedia untuk dijual termasuk dalam kategori ini.
Investments in marketable securities available for sale are included in this category.
Objective evidence that financial assets are impaired include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter into bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Penghentian pengakuan
Aset keuangan, atau bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, akan dihentikan pengakuannya apabila:
• hak kontraktual untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
• Perusahaan mentransfer hak
kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan (“pass-through”) dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan. Dalam hal ini, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan basis yang merefleksikan hak dan kewajiban yang tetap dimiliki Perusahaan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Derecognition
A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
• the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
• The Company has transferred its
contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the transferred asset and the maximum amount of consideration received that the Company could be required to repay. In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.
payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Penghentian pengakuan (lanjutan)
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Penurunan nilai
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Derecognition (continued)
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Impairment
At each statement of financial position date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company's financial assets are impaired.
Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably. Objective evidence that financial assets are impaired include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter into bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai (lanjutan)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan atas nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakter risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang dikurangi nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan penurunan nilai terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Impairment (continued)
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant or collectively for financial assets that are not individually significant.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial assets,whether significant or not, the assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not include in a collective assessment of impairment.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The carrying amount of the financial asset is reduced through the us of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivable, together with the associated allowance are written of when there is no realistic prospect of future recovery and all colateral have been realized or have been transferred to the Company.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
i. Aset keuangan (lanjutan)
Penurunan nilai (lanjutan)
Jika pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang diakui sebelumya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan.
Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
i. Financial assets (continued)
Impairment (continued)
If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account.
The reversal shall not result in carrying amount of the financial asset that exceeds what the amotized cost would have been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery is recognized in profit or loss.
ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities
Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan pada biaya diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya diamortisasi.
Initial recognition and measurement Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. As at the reporting date, the Company has no other financial liabilities other than those classified as financial liabilities at amortized cost.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk liabilitas keuangan pada biaya diamortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang lain-lain dan beban masih harus dibayar yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya diamortisasi.
Financial liabilities in the form of financial liabilities at amortized cost are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs. The Company’s financial liabilities include other payables and accrued expenses which are classified as financial liabilities at amortized cost.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran awal (lanjutan) Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Initial recognition and measurement (continued) Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Subsequent measurement The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: • Financial liabilities at fair value
through profit or loss
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
ii. Liabilitas keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
• Liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari liabilitas keuangan.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued) ii. Financial liabilities (continued)
Subsequent measurement (continued)
• Financial liabilities measured at amortized cost After initial recognition, interest bearing financial liabilites are subsequently measured at amortized cost using the EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts over the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial liability. Gains and losses are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Derecognition A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
iii. Saling hapus instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.
iv. Fair value of financial instruments Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Instrumen keuangan (lanjutan)
iv. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Financial instruments (continued)
iv. Fair value of financial instruments (continued)
Perusahaan menyajikan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: • Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan
harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;
• Tingkat 2 - nilai wajar yang
menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan
• Tingkat 3 - nilai wajar yang
menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
The Company presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: • Level 1 - the fair value is based on
quoted prices (unadjusted) in active markets;
• Level 2 - the fair value uses inputs other
than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and
• Level 3 - the fair value uses inputs that
are not based on observable market data (unobservable inputs).
c. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan, sepanjang deposito berjangka tersebut tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima, serta tidak dibatasi penggunaannya.
c. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposit with a maturity period of 3 (three) months or less since the date of placement, as long as this time deposit is not pledged as collaterals for borrowings nor restricted.
d. Pembiayaan konsumen
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.
d. Consumer financing Consumer financing receivables are stated net of unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu kontrak berdasarkan suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the principal amount financed which is recognized as income over the term of the contract based on effective interest rate of the related consumer financing receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Pembiayaan konsumen (lanjutan)
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2b).
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Consumer financing (continued)
Consumer financing receivables are classified as loan and receivables, and subsequent to initial recognition, are carried at amortized cost using the effective interest method (Note 2b).
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is recognized in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
e. Tagihan anjak piutang
. Transaksi anjak piutang terutama merupakan pengambilalihan tagihan jangka pendek dari nasabah. Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dibayar oleh Perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang.
Tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi retensi dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Perbedaan antara harga pengalihan dan jumlah bersih piutang dialihkan merupakan pendapatan belum diakui dicatat sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo angsuran bulanan selama periode kontrak. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar akrual. Retensi adalah nilai faktur yang tidak dibiayai oleh Perusahaan kepada konsumen, digunakan untuk menutupi kemungkinan apabila terjadi biaya-biaya yang tidak dibayar oleh konsumen seperti bunga dan denda. Apabila retensi tidak digunakan, maka pada saat pelunasan akan dikembalikan kepada nasabah.
e. Factoring
Factoring transaction particularly represent the take over of short term receivables from customers. Factoring receivables are recorded at the amounts paid by Company which are computed based on a certain perentage of the receivable value. Factoring receivables are stated at net value after deducting retention and allowance for impairment losses.
The difference between transfer price and net amount of transferable receivables represent unearned interest income and recognized as income at the time of monthly installment falls due during the contract period. Administration income is recognized as income at the time of transaction and factoring income is recorded based on accrual basis. Retention is invoice value which is not financed by the Company to the debtors, used to cover the possibility of expenses unpaid by debtors such as interest and penalty. If retention is not used, then at settlement date it will be returned to the debtors.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
f. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods of benefits using the straight-line method.
g. Aset tetap
Aset tetap diukur dengan model biaya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai.
g. Fixed assets Fixed assets are measured using the cost model, carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Harga perolehan mencakup harga pembelian dan semua beban yang terkait secara langsung untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk memungkinkan aset tersebut beroperasi sebagaimana ditentukan oleh manajemen.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Acquisition costs includes purchase price and any costs directly attributable to bring the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by the management.
Depreciation on fixed assets is calculated on the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years
Perabotan dan peralatan kantor 4 Furniture, fixtures and office equipments Kendaraan 4 Vehicles Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama tahun dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.
Repairs and maintenance expenses are charged to the statement of profit or loss and other comprehensive income during the year in which they are incurred. Expenditures that extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalized and depreciated.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan atau pelepasannya.
At each of the end of year, residual value, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berjalan.
When fixed assets are retired or disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the statements of financial position, and the resulting gains or losses are recognized in the current year statement of profit or loss and other comprehensive income.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Aset tetap (lanjutan)
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
g. Fixed assets (continued) When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it's written down to its recoverable amount which is determined at the higher of net selling price or value in use.
Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
At each of the end of year, residual value, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate.
h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.
h. Impairment of Non-financial Assets An impairment exists when the carrying value of an asset or Cash Generate Unit’s (“CGU”) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Imbalan kerja Imbalan pasca kerja
Perusahaan mengakui penyisihan imbalan kerja kepada karyawan-karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria metode “Projected Unit Credit”.
i. Employees' benefits Post employment benefits
The Company recognize provision for employee benefits to qualified employees based on Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The provisions are estimated through actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada komponen ekuitas lain melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara: • ketika program amandemen atau kurtailmen
terjadi, dan • ketika Perusahaan mengakui biaya
restruktrurisasi atau imbalan terminasi terkait.
Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Perusahaan mengakui perubahan berikut pada kewajiban obligasi neto pada akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain: i. Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya
jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian (curtailment) tidak rutin, dan
ii. Beban atau penghasilan bunga neto. Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, bonus dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.
Re-measurements, comprising of actuarial
gains and losses, are recognized immediately in the statement of financial position with a corresponding debit or credit to other component of equity though other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.
Past service costs are recognized in profit or
loss at the earlier between: • the date of the plan amendment or
curtailment, and • .the date of the Company recognize related
restructuring costs.
Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefits liability. The Company recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under “General and Administrative Expenses” as appropriate in the statement of profit or loss and other comprehensive income: i. Service costs comprising current service
costs, past service costs, gains and losses on curtailments and non-routine settlements, and
ii. Net interest expense or income.
Short-term employee benefits Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, bonuses and other non-monetary benefits are recognized during the period when services are rendered. Short-term employee benefits are measured using undiscounted amounts.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Pengakuan pendapatan dan beban
Penghasilan dari pembiayaan konsumen, anjak piutang dan penghasilan usaha lainnya diakui pada saat jatuh tempo angsuran bulanan selama periode kontrak.
Pada saat piutang dinyatakan macet, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatan bunganya dan apabila ada realisasi penerimaan hasil tagihan piutang macet tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen dan anjak piutang dijelaskan pula pada kebijakan akuntansi pembiayaan konsumen dan anjak piutang dalam Catatan 2d dan 2e. Beban dibukukan atas dasar akrual (accrual basis).
j. Income and expense recognition
Income received from consumer financing, factoring, and others is recognized when the monthly installment falls due during the contract period. At the time that receivable stated as non-performing, the Company stop recognizing the interest income and if the non-performing receivable has been received later, the amount will be given priority to settle the principal of receivable and the excess value will be recognized as interest income.
Income recognition on consumer financing and factoring have been explained also in the related note on accounting for consumer financing and factoring in Note 2d and 2e.
Expenses are recorded based on accrual basis.
k. Perpajakan
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap Perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.
Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk menyajikan beban pajak final tidak sebagai pos beban pajak penghasilan badan. Perusahaan menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada tahun berjalan yang diakui pada laporan keuangan.
k. Taxation Corporate income tax is determined for each of the Company as separate legal entity. Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction recognizing losses.
Referring to revised SFAS No. 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by SFAS No. 46. Therefore, the Company have decided to present all of the final tax as separate line item. The Company prescribe the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in statement of financial position; and transactions and other events of the current year that are recognized in financial statements.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
k. Perpajakan (lanjutan)
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila tidak lagi terdapat kemungkinan besar bahwa laba fiskal yang memadai akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang akan berlaku pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang secara substantif telah diberlakukan pada akhir tanggal pelaporan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan untuk dan/atau pemulihan seluruh perbedaan temporer selama periode berjalan, diakui sebagai “Manfaat/beban pajak penghasilan badan, kini dan tangguhan” dan termasuk dalam laba tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Taxation (continued)
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary difference between the commercial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled based on tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or recovery of all temporary differences during the period, are recognized as “Corporate income tax benefit/expense, current and deferred” and included in the determination of income for the year, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Laba per saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan sebesar 676.000.000 saham pada tahun 2018 dan 2017.
l. Earnings per share In accordance wiyh PSAK No. 56, “Earning per Share”, earning per share is computed by dividing income for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year, 676,000,000 in 2018 and 2017.
m. Segmen operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang seara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: (a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama),
(b) hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan
(c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
m. Operating segment
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Company that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their perfomances. An operating segment is a component of an entity: (a) involved in business activities which earn
income and incur expenses (including income and expenses related to transactions with other components of the same entity),
(b) its operating results are regularly reviewed by the chief operating decision maker to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and
(c) available separate financial information.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product.
n. Transaksi dengan pihak berelasi
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi, didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak Berelasi”. Bila ada transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
n. Transaction with related parties
Transactions with certain parties which are regarded as having special relasionship as defined under SFAS No. 7: “Related Party Disclosures”. If any transactions and balances of accounts with related parties, will be disclosed in the relevant notes to the financial statements.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
n. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika: (a) langsung, atau tidak langsung yang melalui
satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
(b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;
(c) suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan sebagai venturer;
(d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan;
(e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
(f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
(g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Transaction with related parties (continued)
A party is considered to be related to the Company if: (a) directly, or indirectly through one or more
intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control, with the Company; (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or, (iii) has joint control over the Company;
(b) the party is an associate of the Company;
(c) the party is a joint venture in which the Company is a venturer;
(d) the party is a member of the key management personnel of the Company or its parent;
(e) the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
(f) the party is an entity that is controlled,
jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or
(g) the party is a post employment benefit
plan for the benefit of employees of the Company, or of any entity that is a related party of the Company.
The transactions are made based on terms agreed by the parties, whereby terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the financial statement herein.
o. Kontinjensi o. Contingent
Liabilitias kontinjensi diungkapkan, kecuali jika arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.
Unless the possibilty of an outflow of resources embodying economic benefits is remote, contingent liabilities are disclosed. Contingent assets are not recognized in the financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Peristiwa setelah periode pelaporan p. Events after the reporting period
Peristiwa setelah akhir periode yang memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir periode yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan jika material.
Post period events that provide additional information about the Company’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post period events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
q. Perubahan kebijakan akuntansi
Berikut ini adalah standar dan perubahan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2018 dan relevan dengan Perusahaan.
- Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.
Amandemen ini mensyaratkan entitas
untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.
- Amandemen PSAK 46: Pajak Penghasilan
tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi, berlaku efektif 1 Januari 2018 dengan penerapan dini diperkenankan.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa
untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.
q. Changes in accounting policies The following standard and amendments, which became effective starting January 1, 2018, which are considered relevant to the Company.
- Amendments to PSAK 2: Statement of Cash
Flows on the Disclosures Initiative, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted. This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.
- Amendments to PSAK 46: Income Taxes on
the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses, effective January 1, 2018 with earlier application is permitted.
This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGEMENTS
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Perusahaan tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Perusahaan untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the amounts reported on income, expenses, assets and liabilities, and disclosures of contigent liabilities at the end of reporting period. The assumption and estimation uncertainty may cause adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year. Judgments The following judgments are made by management in the process of applying the Company accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the ifinancial statements: Going concern The Company management have made an assessment of the Company ability to continue as a going concern and is satisfied that the Company have the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt to the Company ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continues to be prepared on the going concern basis.
Classification of financial assets and financial liabilities The Company determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company accounting policies disclosed in Note 2.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
Penilaian instrumen keuangan Kebijakan akuntansi Perusahaan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Perusahaan menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: 1. Tingkat 1: dikutip (unadjusted) dari harga pasar
aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
2. Tingkat 2: teknik valuasi darimana seluruh
input yang memiliki efek siginifikan terhadap nilai wajar yang diakui dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung; dan
3. Tingkat 3: teknik valuasi darimana seluruh
input yang memiliki efek signifikan terhadap nilai wajar yang diakui tidak dapat diobservasi dari data pasar.
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Valuation of financial instruments The Company accounting policy on fair value measurements are discussed in Note 2. In determining the fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price, the Company should use the valuation techniques as described in Note 2v. For financial instruments that are trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainly of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the spesific instrument. When the fair value of financial assets and financial liabilites recorded on the statement of financial position cannot be derived form active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible. But when observable market data are not available, management’s judgment is required to establish fair values. The management’s judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long-term derivatives and discount rates, early payment rates and default rate assumptions. The Company present the fair value of financial instruments based on following fair value hierarchy: 1. Level 1: quoted (unadjusted) prices in active
markets for identical financial assets or liabilities;
2. Level 2: valuation techniques for which all input
which have a significant effect on the recorded fair value are observable either directly or indirectly; and
3. Level 3: valuation techniques which use inputs
that have a significant effect on the recorded fair value that are not based on observable market data.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar. Estimasi dan asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan dalam menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Estimasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang Perusahaan mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada agunan, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang.
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Valuation of financial instruments (continued)
The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length. Estimates and assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Provision for impairment losses of receivables The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company use judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status and known market factors to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of provision for impairment of receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
Nilai kini atas kewajiban pensiun Biaya atas program pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya ditentukan dengan perhitungan aktuaris. Perhitungan aktuaris melibatkan penggunaan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian yang diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa depan, tingkat kematian dan tingkat kecacatan. Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan. Umur ekonomis dari aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Penurunan nilai aset non-keuangan Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Present value of retirement obligation The cost of defined retirement pension plan and other post employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves use of assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and disability rate. Due to the long-term nature of these plans, such estimates are subjected to significant uncertainty. Useful lives of fixed assets The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Impairment of non-financial assets An impairment exists when the carrying value of an asset or Cash Generate Unit’s (“CGU”) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
Manajemen berkeyakinan tidak ada penurunan nilai aset non-keuangan yang perlu diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pajak penghasilan Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pertimbangan signifikan juga dilakukan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu dan tingkat keuntungan masa depan dan strategi perencanaan pajak.
Aset pajak tangguhan Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya. Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
3. USE OF ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) Impairment of non-financial assets (continued)
Management believes that there is no impairment of non-financial assets that should berecognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Income tax Significant estimate is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Significant estimate is also involved to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Deferred tax assets The Company review the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Company past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Rincian kas dan setara kas per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of cash and cash equivalents as of December 31 are as follows :
2018 2017
Kas 1.805.900 3.630.150 Cash on hand Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 682.997.784 882.709.844 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 26.972.000 28.139.000 Internasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.206.986 1.616.986 PT Bank Central Asia Tbk Deposito berjangka Time deposit Pihak ketiga Third parties PT Bank Victoria International Tbk 3.900.000.000 1.500.000.000 PT Bank Victoria International Tbk
Jumlah 4.612.982.670 2.416.095.980 Total
Tingkat suku bunga setahun untuk bank berkisar antara 0,00% - 1,90% pada tahun 2018 dan 2017. Tingkat suku bunga setahun untuk deposito berjangka berkisar antara 6,75% - 7,75% pada tahun 2018 dan 7,00% - 8,25% pada tahun 2017.
Interest rate per annum for cash in banks ranged between 0.00% - 1.90% in 2018 and 2017.
Time deposit earned interest at annual rates ranged between 6.75% - 7.75% in 2018 and 7.00% - 8.25% in 2017.
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Akun ini merupakan piutang yang dikenakan bunga yang timbul dari kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang konsumtif dengan pembayaran angsuran secara periodik. Barang-barang yang dibiayai Perusahaan dalam kontrak pembiayaan konsumen adalah kendaraan bermotor dan apartemen/rumah dengan saldo masing-masing sebesar Rp 3.374.379.690 dan Rp 10.345.360.070 pada akhir tahun 2018 dan saldo sebesar Rp 4.559.114.118 dan Rp 10.952.708.345 pada akhir tahun 2017.
This account represents interest bearing receivables resulting from financing activities in the form of cosumer goods provision with periodic installments. At this moment, the consumer goods which were financed by the Company in the consumer financing contracts are motor vehicles and apartment/house with balance amounting to Rp 3,374,379,690 and Rp 10,345,360,070 at the end of 2018, respectively, and with balance amounting to Rp 4,559,114,118 and Rp 10,952,708,345 at the end of 2017, respectively.
2018 2017
Piutang pembiayaan konsumen, bruto Consumer financing receivables, gross Pihak ketiga 20.993.808.102 25.693.533.974 Third parties Pihak berelasi 2.883.358.492 862.133.200 Related parties Pendapatan pembiayaan konsumen Unearned income on consumer yang belum diakui (10.157.426.834) (11.043.844.711) financing
13.719.739.760 15.511.822.463 Cadangan kerugian penurunan nilai (137.197.398) (155.118.225) Allowance for impairment losses
Piutang pembiayaan konsumen - neto 13.582.542.362 15.356.704.238 Consumer financing receivables - net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (continued)
Angsuran piutang pembiayaan konsumen bruto yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggaI jatuh temponya adalah sebagai berikut:
The installments of gross consumer financing receivables which will be collected from consumers in accordance with the due dates were as follows:
Jatuh tempo dalam waktu 2018 2017 Due in
<1 tahun 3.631.995.202 4.162.718.986 <1 year >1 tahun 20.245.171.392 22.392.948.188 >1 years
Jumlah piutang pembiayaan konsumen- Total consumer financing receivables- bruto 23.877.166.594 26.555.667.174 gross
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif per tahun untuk kontrak yang disetujui pada tahun berjalan adalah sebesar 12,50% pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Pengelompokan piutang pembiayaan konsumen bruto menurut jangka waktu tunggakan adalah sebagai berikut:
The weighted average effective interest rate per annum for contracts that were approved in the current year amounting to 12.50% as of December 31, 2018 and 2017. Classification of the gross consumer financing receivables based on overdue periods was as follows:
2018 2017
Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari - 93.650.900 1 - 30 days Belum jatuh tempo Current 2018 - 4.069.068.086 2018 2019 3.631.995.202 2.870.871.902 2019 2020 2.488.295.092 19.522.076.286 2020 >2020 17.756.876.300 - >2020
Jumlah 23.877.166.594 26.555.667.174 Total
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment losses on consumer financing receivables are as follows:
2018 2017
Saldo awal 155.118.225 58.547.766 Beginning balance Penambahan (pemulihan) cadangan Additional (recovery) allowance kerugian penurunan nilai selama for impairment losses tahun berjalan (17.920.827) 96.570.459 during the year
Saldo akhir 137.197.398 155.118.225 Ending balance
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Company’s management is of the opinion that the provision for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the consumer financing receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
6. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 6. FACTORING RECEIVABLE
Akun ini merupakan piutang pembiayaan dari pembelian dan/atau pengalihan piutang jangka pendek dari nasabah yang dilakukan dengan dasar “with-recourse”.
This account represents financing receivables from the purchase and/or the transfer of short-term receivable from customers which are made on a “with-recourse” basis.
Rincian tagihan anjak piutang adalah sebagai berikut:
The details of factoring receivable are as follows:
2018 2017
Pihak ketiga: Third parties: Tagihan anjak piutang dengan recourse 22.513.180.704 28.150.228.260 Factoring receivable with recourse Retensi (2.513.180.704) (8.150.228.260) Retention
20.000.000.000 20.000.000.000 Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses tagihan anjak piutang (200.000.000) (200.000.000) on factoring receivable
Neto 19.800.000.000 19.800.000.000 Net
Seluruh saldo tagihan anjak piutang pada tanggal
31 Desember 2018 tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2019.
Tingkat bunga efektif per tahun yang dibebankan pada tagihan anjak piutang adalah sebesar 14% pada tahun 2018 dan 2017.
All factoring receivable balance as of December 31, 2018 will mature in 2019.
The annual effective interest rates applied to factoring receivables are to 14% in 2018 and 2017.
Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment losses on factoring receivables are as follows:
2018 2017
Saldo awal 200.000.000 50.000.000 Beginning balance Penambahan cadangan kerugian Addition of allowance for penurunan nilai - 150.000.000 impairment losses
Saldo akhir 200.000.000 200.000.000 Ending balance
Tagihan anjak piutang bruto berasal dari pihak
ketiga yaitu kepada PT Citra Graha Manunggal dan PT Bangun Cipta Graha dengan saldo sebesar Rp 22.513.180.704 pada tanggal 31 Desember 2018 dan PT Eka Adi Graha, PT Citra Graha Manunggal dan PT Bangun Cipta Graha dengan saldo sebesar Rp 28.150.228.260 pada tanggal 31 Desember 2017.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang
Gross factoring receivables from third parties the amount due from PT Citra Graha Manunggal and PT Bangun Cipta Graha with amounting to Rp 22,513,180,704 as of December 31, 2018 and PT Eka Adi Graha, PT Citra Graha Manunggal and PT Bangun Cipta Graha with amounting to Rp 28,150,228,260 on December 31, 2017.
The Company’s management has the opinion that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the factoring receivables.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of this account as of December 31 are as follows :
2018 2017
Piutang dari: Receivables from: Bunga 463.915.973 690.647.586 Interest Lain-lain 3.170.140 3.770.140 Others
Jumlah 467.086.113 694.417.726 Total
Perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih.
The Company does not provide allowance for impairment losses of other receivable because management believes that all other receivables are fully collectible.
8. INVESTASI EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL 8. INVESTMENT IN MARKETABLE SECURITY
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai
berikut : The details of this account as of December 31 are
as follows :
2018 2017
PT Asuransi Kresna Mitra Tbk 29.176.000.000 41.758.800.000 PT Asuransi Kresna Mitra Tbk PT NFC Indonesia Tbk 4.560.000.000 - PT NFC Indonesia Tbk PT Kresna Graha Investama Tbk 4.093.750.000 3.312.500.000 PT Kresna Graha Investama Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk 37.500.000 49.500.000 PT Bumi Resources Minerals Tbk
Jumlah 37.867.250.000 45.120.800.000 Total
Pada tahun 2018, Perusahaan melakukan investasi
saham pada PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (dahulu PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI), PT Kresna Graha Investama Tbk (dahulu PT Kresna Graha Sekurindo Tbk) (KREN) dan PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) masing-masing sejumlah 750.000, 41.680.000, 6.250.000 dan 2.000.000 lembar saham dengan nilai pasar masing-masing saham tersebut adalah sebesar Rp 50, Rp 700, Rp 655 dan Rp 2.280 per tanggal 31 Desember 2018. Dan kerugian belum terealisasi atas penurunan nilai saham pada tahun berjalan sebesar Rp 8.653.630.000 yang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain.
Perusahaan menjual sebagian saham PT Asuransi
Kresna Mitra (dahulu PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI) sebesar 5.240.000 lembar saham sehingga Perusahaan memperoleh keuntungan atas penjualan saham sebesar Rp1.425.280.000
In 2018, the Company has investment in share in PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (formely PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI), PT Kresna Graha Investama Tbk (formely PT Kresna Graha Sekurindo Tbk) (KREN) and PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) amounted to 750,000, 41,680,000, 6,250,000 and 2,000,000 shares, respectively with a market value of each share amounting to Rp 50, Rp 700, Rp 655 and Rp 2,280 in December 31, 2018. And the unrealized loss on decrease in value of these shares in the current year amounted to Rp 8,653,630,000 recorded in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the other comprehensive income (loss) section. The Company sell part of shares PT Asuransi Kresna Mitra (Formely PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI) amounted 5,240,000 shares until the Company get gain on sale of marketale share amounted to Rp 1,425,280,000.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
8. INVESTASI EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL (lanjutan)
Pada tahun 2017, Perusahaan melakukan investasi
saham pada PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (dahulu PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI) dan PT Kresna Graha Investama Tbk (dahulu PT Kresna Graha Sekurindo Tbk) (KREN) masing-masing sejumlah 750.000, 46.920.000 dan 6.250.000 lembar saham dengan nilai pasar masing-masing saham tersebut adalah sebesar Rp 66, Rp 890 dan Rp 530 per tanggal 29 Desember 2017. Dan keuntungan belum terealisasi atas kenaikan nilai saham pada tahun berjalan sebesar Rp 14.022.590.000 yang dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain.
Perusahaan menjual sebagian saham PT Asuransi Kresna Mitra (dahulu PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI) sebesar 33.550.000 lembar saham sehingga perusahaan memperoleh keuntungan atas penjualan saham sebesar Rp 8.701.900.000.
8. INVESTMENT IN MARKETABLE SECURITY (continued) In 2017, the Company has investment in share in PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), PT Asuransi Kresna Mitra Tbk (formely PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI) and PT Kresna Graha Investama Tbk (formely PT Kresna Graha Sekurindo Tbk) (KREN) amounted to 750,000, 46,920,000 and 6,250,000 shares, respectively with a market value of each share amounting to Rp 66, Rp 890 and Rp 530 in December 29, 2017. And the unrealized gain on increase in value of these shares in the current year amounted to Rp 14,022,590,000 recorded in the statement of profit or loss and other comprehensive income in the other comprehensive income (loss) section.
The Company sell part of shares PT Asuransi Kresna Mitra (Formely PT Asuransi Mitra Maparya Tbk) (ASMI) amounted 33,550,000 shares until the Company get gain on sale of marketale share amounted toRp 8,701,900,000.
9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai
berikut : The details of this account as of December 31 are
as follows :
2018
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/ January 1 Additions Disposals December 31
Harga perolehan Cost Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 351.026.256 132.118.546 - 483.144.802 equipments Kendaraan 209.050.000 - - 209.050.000 Vehicles
Jumlah harga perolehan 560.076.256 132.118.546 - 692.194.802 Total cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 253.889.429 52.633.326 - 306.522.755 equipments Kendaraan 208.527.077 522.923 - 209.050.000 Vehicles
Total Jumlah akumulasi penyusutan 462.416.506 53.156.249 515.572.755 accumulated depreciation
Nilai buku neto 97.659.750 176.622.047 Net book value
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued) 2017
1 Januari/ Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember/ January 1 Additions Disposals December 31
Harga perolehan Cost Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 257.526.256 93.500.000 - 351.026.256 equipments Kendaraan 209.050.000 - - 209.050.000 Vehicles
Jumlah harga perolehan 466.576.256 93.500.000 - 560.076.256 Total cost
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Furniture, fixtures and office Perabotan dan peralatan kantor 230.014.260 23.875.169 - 253.889.429 equipments Kendaraan 205.389.581 3.137.496 - 208.527.077 Vehicles
Total Jumlah akumulasi penyusutan 435.403.841 27.012.665 - 462.416.506 accumulated depreciation
Nilai buku neto 31.172.415 97.659.750 Net book value
Berdasarkan analisa manajemen tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mungkin menimbulkan indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.
Based on the management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairmant in value of equipment as of December 31, 2018 and 2017.
10. ASET LAIN-LAIN 10. OTHER ASSETS
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of this account as of December 31 are as follows :
2018 2017
Jaminan 90.193.556 90.193.556 Deposits Lain-lain 29.430.550 29.129.088 Others
Jumlah 119.624.106 119.322.644 Total
Beban penyusutan untuk tahun 2018 dan 2017 masing–masing sebesar Rp 53.156.249 dan Rp 27.012.665. Perusahaan mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kehilangan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 105.000.000 dan Rp 132.500.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan timbul.
Depreciation charged to operations in 2018 and 2017 amounted to Rp 53,156,249 and Rp 27,012,665, respectively.
Fixed assets are covered by insurance against loss and other risks with insurance coverage amounting to Rp 105,000,000 and Rp 132,500,000, as of December 31, 2018 and 2017, respectively. The management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses arising from such risks.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
11. UTANG LAIN-LAIN 11. OTHER PAYABLES
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut :
The details of this account as of December 31 are as follows :
2018 2017
Titipan debitur 53.652.800 - Customer deposits Lain-lain 158.754.292 186.670.917 Others
Jumlah 212.407.092 186.670.917 Total
12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 12. ACCRUED EXPENSES
Rincian akun ini per 31 Desember adalah sebagai berikut:
The details of this account as of December 31 are as follows :
2018 2017
Jasa profesional 121.000.000 112.255.000 Professional fee Lain-lain 16.091.354 6.442.299 Others
Jumlah 137.091.354 118.697.299 Total
13. UTANG PAJAK 13. TAXES PAYABLE
Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consists of: 2018 2017
Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 4 ayat 2 6.822.615 7.694.782 Article 4 (2) Pasal 21 148.852.750 157.720.300 Article 21
Pasal 23 154.500 107.325 Article 23 Pasal 25 3.819.199 5.862.839 Article 25 Pasal 29 624.793 5.709.556 Article 29
Jumlah 160.273.857 177.094.802 Total
Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The components of income tax expenses were as follows:
2018 2017
Kini 99.834.373 193.706.125 Current Tangguhan (7.127.654) (57.840.395) Deferred
Jumlah 92.706.719 135.865.730 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
13. UTANG PAJAK (lanjutan) 13. TAXES PAYABLE (continued) Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak
penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
2018 2017
Laba sebelum beban pajak penghasilan 1.743.391.818 8.829.512.757 Income before income tax expense
Beda temporer Temporary differences Pembentukan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai piutang Provision (recovery) for impairment losses pembiayaan konsumen (17.920.827) 96.570.459 on consumer financing receivables Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses anjak piutang - 150.000.000 on consumer factoring receivable Penyisihan imbalan pasca kerja karyawan 76.124.792 57.402.341 Provision post-employment benefits Penyusutan aset tetap (8.979.158) (18.718.752) Depreciation of fixed assets Beda tetap Permanent differences
Penyusutan aset tetap 12.281.250 12.281.250 Depreciation of fixed assets Rapat 4.510.300 10.966.943 Meetings Asuransi kesehatan 7.582.968 7.393.633 Health insurance Pulsa telepon selular 600.000 600.000 Cellular phone pulse
Keuntungan penjualan Gains on sale of surat berharga (998.780.000) (8.071.900.000) marketable securities Penghasilan bunga bank (129.337.872) (118.799.521) interest on current account
Taksiran penghasilan kena pajak 689.473.271 955.309.110 Estimated taxable income Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income
- dibulatkan 689.473.000 955.309.000 rounded -
Beban pajak penghasilan - kini 99.834.373 193.706.125 Income tax expense - current Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes - Pajak penghasilan pasal 25 (99.209.580) (187.996.569) Income tax article 25 -
Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated income tax pasal 29 624.793 5.709.556 payable article 29
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2018 dan 2017 sesuai dengan SPT Perusahaan.
The calculation of corporate income tax for 2018 and 2017 conforms with the Company’s SPT.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
13. UTANG PAJAK (lanjutan) 13. TAXES PAYABLE (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Reconcilliation between income tax expense multiplied by the applicable tax rate with the income before income tax expense is as follows:
2018 2017
Laba sebelum beban pajak penghasilan 1.743.391.818 8.829.512.757 Income before income tax expense
Beban pajak berdasarkan tarif Tax expenses based on applicable pajak yang berlaku 252.439.705 1.790.342.710 tax rate Beda tetap dengan tingkat tarif Tax effect of permanent differences pajak yang berlaku: on applicable tax rate: - Penyusutan aset tetap 1.778.301 2.490.245 Depreciation of fixed assets - - Rapat 653.083 2.223.745 Meetings - - Asuransi kesehatan 1.097.999 1.499.192 Health insurance - - Pulsa telepon selular 86.879 121.661 Cellular phone pulse - - Keuntungan penjualan surat berharga (144.621.379) (1.636.723.081) Gain on sale of marketable securities - - Penghasilan bunga (18.727.869) (24.088.742) Interest income -
Beban pajak penghasilan 92.706.719 135.865.730 Income tax expense
Beban pajak penghasilan - neto Income tax expense – net (tanpa pembulatan penghasilan (without rounding on taxable kena pajak) 92.706.719 135.865.730 Income) Penghasilan kena pajak Taxable income sebelum pembulatan dikali before rounding multiplied tarif pajak (99.834.373) (193.706.125) by the tax rate
Beban pajak tangguhan (7.127.654) (57.840.395) Deferred tax expense
Tarif pajak Perusahaan yang berlaku adalah 25% x 50% dan 25%. Karena peredaran bruto Perusahaan tidak sampai Rp 50.000.000.000 maka Perusahaan mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif pajak sebesar 50% yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000, sesuai dengan SE-02/PJ/2015.
The company tax rate applicable is 25% x 50% and 25%. Due to gross income the Company does not achieve to Rp 50,000,000,000, the Company obtained a facility such as a reduction of 50% tax rate levied on the taxable income from the gross income up to Rp 4,800,000,000, In accordance with SE-02/PJ/2015.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
13. UTANG PAJAK (lanjutan) 13. TAXES PAYABLE (continued)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
The items that give rise to significant portion of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2018 and 2017 were as follows:
Dibebankan ke pendapatan Dibebankan ke komprehensif laba rugi lainnya/ tahun berjalan/ Charged to 31 Desember/ Charged to other 31 Desember/ December 31, income for comprehensive December 31, 2017 the year income 2018
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Liabilitas imbalan pasca Employees benefits kerja karyawan 71.420.300 11.022.719 (11.354.553 ) 71.088.466 liability Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen 33.550.126 (2.594.901 ) - 30.955.225 receivables Tagihan anjak piutang 42.772.701 - - 42.772.701 Factoring receivables 147.743.127 8.427.818 (11.354.553) 144.816.392 Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset tetap (225.696.263) (1.300.164 ) - (226.996.427) Fixed assets Jumlah (77.953.136) 7.127.654 (11.354.553) (82.180.035) Total
Dibebankan ke pendapatan Dibebankan ke komprehensif laba rugi lainnya/ tahun berjalan/ Charged to 31 Desember/ Charged to other 31 Desember/ December 31, income for comprehensive December 31, 2016 the year income 2017
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Liabilitas imbalan pasca Employees benefits kerja karyawan 54.159.199 11.639.358 5.621.743 71.420.300 liability Piutang pembiayaan Consumer financing
konsumen 13.968.726 19.581.400 - 33.550.126 receivables Tagihan anjak piutang 12.357.500 30.415.201 - 42.772.701 Factoring receivables 80.485.425 61.635.959 5.621.743 147.743.127 Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Aset tetap (221.900.699 ) (3.795.564 ) - (225.696.263) Fixed assets Jumlah (141.415.274 ) 57.840.395 5.621.743 (77.953.136) Total
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dianggap rampung. Liabilitas perpajakan lainya, jika ada, akan dipenuhi pada saat jatuh tempo.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations. Should there be no assessment made within such period, the Company’s annual tax is considered final. Other tax liabilities, if any, will be settled as and when they fall due.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
14. IMBALAN PASCA-KERJA 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perusahaan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees' compensation at termination or retirement.
Imbalan pasca-kerja karyawan dihitung oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
Post-employment benefits, were calculated by PT Dian Artha Tama, the independent actuary, using the projected-unit-credit method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:
The major assumptions used by the independent actuary were as follows:
2018 2017
Tingkat diskonto per tahun 8,0 % 6,9 % Annual discount Rate Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 3,0 % 3,0 % Annual salary growth rate Tingkat kecacatan 0,02 % 0,02 % Disability rate Usia pensiun 55 years 55 years Retirement age Tingkat pengunduran diri per tahun Resination rate age 18-44 tahun 5,0-15,0 % 5,0-15,0 % 18-44 years 45-54 tahun 0,0- 3,0 % 0,0- 3,0 % 45-54 years Tabel mortalita TMI III 2011 TMI III 2011 Mortality table
Liabilitas imbalan pasca-kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 telah sesuai dengan laporan aktuaris independen tertanggal 19 Februari 2019 dan 30 Januari 2018 yaitu sebesar Rp 479.506.015 dan Rp 436.004.998 disajikan sebagai “Liabilitas imbalan pasca kerja karyawan” dalam laporan posisi keuangan.
The Company's obligation for post-employment benefits as of December 31, 2018 and 2017 was in accordance with the independent actuary report date February 19, 2019 and January 30, 2018 amounting to Rp 479,506,015 and Rp 436,004,998 are presented as “Benefit-post-employment liability” in the statements of financial position.
a. Beban imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits expenses 2018 2017
Beban bunga 30.084.345 28.830.082 Interest expense Beban jasa kini 46.040.447 28.572.259 Current service cost
Beban yang diakui pada tahun Expense to be recognized in the berjalan 76.124.792 57.402.341 current year
b. Pendapatan komprehensif lain b. Other comprehensive income
2018 2017
Kerugian komprehensif Other comprehensive loss, lain, awal tahun 114.381.535 87.365.244 beginning of year (Keuntungan) kerugian aktuaria Actuarial (gain) loss on employee atas liabilitas imbalan kerja (32.623.775) 27.016.291 benefit liabilities
Kerugian komprehensif lain, Other comprehensive loss, akhir tahun 81.757.760 114.381.535 current year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
14. IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) 14. POST-EMPLOYMENT BENEFITS (continued) c. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja c. Movement of obligation for post-
employment benefits 2018 2017
Saldo awal periode 436.004.998 351.586.366 Balance at beginning of period Beban imbalan pasca-kerja pada Post-employment benefits expense tahun berjalan 76.124.792 57.402.341 for the current year
(Pendapatan) kerugian komprehensif lain (32.623.775) 27.016.291 Other comprehensive (income) loss
Liabilitas imbalan pasca-kerja, Obligation for post-employment akhir tahun 479.506.015 436.004.998 benefits, end of year
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar dalam 100 basis poin, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates in 100 basis point, with all other variables held constant, of the obligation for post-employement and current service cost as of December 31, 2018 and 2017:
2018 2017
Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/
Increase Decrease Increase Decrease
Effect on the aggregate Dampak liabilitas imbalan pasca-kerja 454.657.034 506.771.752 409.833.787 464.844.425 obligation Effect on the defined benefit Dampak pada agregat biaya jasa kini 43.388.436 48.997.437 26.675.943 30.689.668 current service cost
15. MODAL SAHAM 15. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 yang telah sesuai dengan catatan yang dibuat oleh PT Adimitra Jasa Korpora, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The composition of the Company's shareholders as of December 31, 2018 and 2017 that are compliant with the record of PT Adimitra Jasa Korpora, the Securities Administration Agency, are as follows:
2018
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares pemilikan/ issued and Percentage Jumlah/ Pemegang saham fully paid of ownership Total Shareholders
PT Intan Sakti Wiratama 144.000.000 21,30% 7.200.000.000 PT Intan Sakti Wiratama Masyarakat 134.517.200 19,90% 6.725.860.000 Public PT Asuransi Jiwa Kresna 130.582.800 19,32% 6.529.140.000 PT Asuransi Jiwa Kresna
PT Kresna Graha Investama Tbk 130.500.000 19,30% 6.525.000.000 PT Kresna Graha Investama Tbk PT Jesivindo Juvatama 102.600.000 15,18% 5.130.000.000 PT Jesivindo Juvatama Wecash (Asia Pacific) Pte LTD 33.800.000 5,00% 1.690.000.000 Wecash (Asia Pacific) Pte LTD
Jumlah 676.000.000 100.00 % 33.800.000.000 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
15. MODAL SAHAM (lanjutan) 15. SHARE CAPITAL (continued)
2017
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of shares pemilikan/ issued and Percentage Jumlah/ Pemegang saham fully paid of ownership Total Shareholders
PT Intan Sakti Wiratama 144.000.000 21,30% 7.200.000.000 PT Intan Sakti Wiratama PT Jesivindo Juvatama 136.400.000 20,18% 6.820.000.000 PT Jesivindo Juvatama PT World Index Investment 132.062.400 19,54% 6.603.120.000 PT World Index Investment PT Asuransi Jiwa Kresna 130.402.200 19,29% 6.520.110.000 PT Asuransi Jiwa Kresna
PT Asuransi Kresna Mitra Tbk 66.800.000 9.88% 3.340.000.000 PT Asuransi Kresna Mitra Tbk Masyarakat 66.335.400 9.81% 3.316.770.000 Public
Jumlah 676.000.000 100,00% 33.800.000.000 Total
16. MODAL DISETOR LAINNYA 16. OTHER PAID IN CAPITAL
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut : The details as of December 31, are as follows : 2018 2017
Agio saham 65.000.000 65.000.000 Excess of selling price over par value Biaya penerbitan saham baru (267.810.333) (267.810.333) Stock issuance cost
Jumlah (202.810.333) (202.810.333) Total
17. PENDAPATAN 17. REVENUES
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut : The details as of December 31, are as follows : 2018 2017
Pembiayaan konsumen Consumer financing Pihak berelasi 382.413.953 95.659.564 Related parties Pihak ketiga 895.961.717 950.834.452 Third parties
Jumlah 1.278.375.670 1.046.494.016 Total
Anjak piutang Factoring Pihak ketiga 2.887.472.227 2.886.451.390 Third parties
Jumlah 2.887.472.227 2.886.451.390 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
17. PENDAPATAN (lanjutan) 17. REVENUES (continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan barang kebutuhan konsumen yaitu kendaraan bermotor dan apartemen. Tingkat suku bunga efektif atas piutang pembiayaan konsumen untuk kontrak tahun berjalan adalah sebesar 12,5% per tahun pada tahun 2018 dan 5,99% sampai dengan 12,5% per tahun pada tahun 2017. Pendapatan anjak piutang
Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari pengalihan tagihan dari perusahaan yang mempunyai tagihan kepada pihak ketiga dengan masa antara 6 bulan sampai dengan 1 tahun.
Tingkat bunga efektif atas transaksi anjak piutang adalah 14% per tahun pada tahun 2018 dan 2017.
Consumer Financing Revenue All of this account represents revenue from consumer financing for consumer need especially are motor vehicle and apartment. The effective interest rate on consumer financing receivables for the current year contracts 12.5% per annum in 2018 and 5.99% to 12.5% per annum in 2017.
Factoring Revenue All of this account represents revenue from the transfer of Companies receivables due from third parties in periods ranging from 6 month to 1 year.
Effective interest rate on factoring transactions were 14% per annum in 2018 and 2017.
18. PENDAPATAN LAIN-LAIN 18. OTHER INCOME
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut : The details as of December 31, are as follows : 2018 2017
Keuntungan penjualan surat berharga 1.425.280.000 8.701.900.000 Gain on sale of marketable securities Bunga deposito 121.343.561 111.254.526 Interest on time deposits Jasa giro 7.994.311 7.544.995 Interest from current accounts Pendapatan penempatan jangka pendek - 10.359.590 Short-term investments income Lain-lain (17.150.394) (60.750.421) Others
Jumlah 1.537.467.478 8.770.308.690 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian per 31 Desember adalah sebagai berikut : The details as of December 31, are as follows : 2018 2017
Gaji dan tunjangan 2.573.525.961 2.386.036.337 Salaries and allowance Sewa 472.585.903 265.621.337 Rent Ijin dan iuran 363.010.535 371.799.668 License and permit Jasa profesional 146.930.000 196.303.302 Professional fee Penyimpanan / pengarsipan 87.450.000 86.794.125 Filing Imbalan pasca kerja 76.124.792 57.402.341 Post - employment benefits Alat tulis dan cetakan 53.536.437 57.188.433 Stationary and printing Penyusutan 53.156.249 27.012.665 Depreciation Perbaikan dan pemeliharaan aset tetap 52.143.283 33.658.135 Fixed assets repairs and maintenance Pembinaan karyawan dan rekrutmen 48.442.000 70.296.063 Employees training and recruitment Lain-lain 50.939.224 75.058.474 Others
Jumlah 3.977.844.384 3.627.170.880 Total
20. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 20. BASIC EARNINGS (DEFICIT) PER SHARE
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun bersangkutan yaitu sebagai berikut:
Basic earnings (deficit) per share amounts are calculated by dividing income (loss) for the year by the weighted average number of common stock outstanding during the year is as follows:
2018 2017
Laba (rugi) tahun berjalan (6.981.675.679) 22.694.842.479 Income (loss) for the year Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of outstanding biasa yang beredar 676.000.000 676.000.000 common stock
Laba (rugi) per saham dasar (10,33) 33,57 Basic earnings (loss) per share
21. SEGMEN OPERASI 21. OPERATING SEGMENT
Segmen primer Perusahaan yang disajikan untuk kepentingan manajemen adalah segmen operasi dimana Perusahaan mengklasifikasikan operasinya menjadi 2 segmen berdasarkan sifat usahanya yaitu pembiayaan konsumen dan anjak piutang.
The Company's primary segment, which is presented for management's interests, is the operating segment where the Company classifies its operation into 2 segments based on the nature of its business, namely consumer financing and factoring.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
21. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 21. OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi mengenai segmen operasi tersebut adalah sebagai berikut :
Information about these operating segments are as follows:
2018
Pembiayaan konsumen/ Consumer Anjak piutang/ financing Factoring Jumlah / Total Rp Rp Rp
Pendapatan segmen Segment revenues Pendapatan 1.278.375.670 2.887.472.227 4.165.847.897 Revenues Beban segmen Segment expenses Pemulihan cadangan Recovery for kerugian penurunan nilai 17.920.827 - 17.920.827 impairment losses
Jumlah beban segmen 17.920.827 - 17.920.827 Total segmen expenses Hasil segmen - - 4.183.768.724 Segment result Pendapatan lain – lain tidak Unallocated other dapat dialokasikan - - 1.537.467.478 income Beban usaha tidak Unallocated operating dapat dialokasikan - - (3.977.844.384 ) expense Laba sebelum pajak - - 1.743.391.818 Income before income tax Beban pajak - - (92.706.719) Tax expense Laba tahun berjalan - - 1.650.685.099 Income for the year
Aset segmen 13.582.542.362 19.800.000.000 33.382.542.362 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan - - 43.367.358.132 Unallocated assets Jumlah aset - - 76.749.900.494 Total assets Liabilitas segmen Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasikan - - 1.071.458.353 Unalocated liabilities Jumlah liabilitas - - 1.071.458.353 Total liabilities
2017
Pembiayaan konsumen/ Consumer Anjak piutang/ financing Factoring Jumlah / Total Rp Rp Rp
Pendapatan segmen Segment revenues Pendapatan 1.046.494.016 2.886.451.390 3.932.945.406 Revenues Beban segmen Segment expenses Pembentukan cadangan Provison for kerugian penurunan nilai (96.570.459) (150.000.000) (246.570.459) impairment losses
Jumlah beban segmen (96.570.459) (150.000.000) (246.570.459) Total segmen expenses Hasil segmen - - 3.686.374.947 Segment result Pendapatan lain – lain tidak - Unallocated other dapat dialokasikan - - 8.770.308.690 income Beban usaha tidak Unallocated operating dapat dialokasikan - - (3.627.170.880) expense Laba sebelum pajak - - 8.829.512.757 Income before income tax Beban pajak - - (135.865.730) Tax expense Laba tahun berjalan - - 8.693.647.027 Income for the year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
21. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 21. OPERATING SEGMENT (continued)
2017
Pembiayaan konsumen/ Consumer Anjak piutang/ financing Factoring Jumlah / Total Rp Rp Rp
Aset segmen 15.356.704.238 19.800.000.000 35.156.704.238 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan - - 48.647.577.861 Unallocated assets Jumlah aset - - 83.804.282.099 Total assets Liabilitas segmen Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasikan - - 1.144.164.279 Unalocated liabilities Jumlah liabilitas - - 1.144.164.279 Total liabilities 22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Kerangka Manajemen Risiko
Kebijakan manajemen risiko Perusahaan disusun untuk memenuhi perkembangan yang pesat dalam industri pembiayaan. Perusahaan menyadari bahwa pengelolaan kegiatan pembiayaan yang sehat dan berlandaskan tata kelola yang baik membutuhkan penerapan manajemen risiko yang meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Dalam penerapannya peran aktif Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen sangat menentukan efektivitas penerapan manajemen risiko. Penerapan manajemen risiko yang baik secara langsung mendukung kinerja dari perusahaan, oleh sebab itu manajemen risiko menjadi elemen pendukung penting bagi Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama penerapan manajemen risiko dimaksudkan untuk menjaga dan melindungi Perusahaan melalui pengelolaan risiko atas kemungkinan kerugian yang timbul dari aktivitas Perusahaan serta menjaga tingkat risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Kebijakan manajemen risiko merupakan salah satu upaya Manajemen Perusahaan untuk menjamin adanya landasan yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan usaha Perusahaan sehingga kegiatan usaha dapat berjalan dalam batas risiko yang terukur untuk mencapai target peningkatan nilai pemegang saham.
Risk Management Framework The Company’s risk management policy designed to address the rapid growth in the financing services industry. The Company realizes that the sound management of financial activities and sound corporate governance grounded in efficient management principles requires the application of risk management including the process of identification, measurement, monitoring and control of risk. In applying this risk management, the Board of Commissioners, Directors and Senior Management strongly determines the effectiveness of implementation the risk management. The implementation of good risk management can support the performance of the financing company, thus risk management is an important supporting element for the Company to operate the business. The target and main purpose of the implementation of the risk management in to guard and protect the Company through the risk management of possible losses that might arise from Company activities and to maintain the level of risk to comply with Company’s policies. The risk management policy is one of the Company's management efforts to ensure a strong foundation for the implementation of operational activities so that operations can be conducted within measurable limits of risk to achieve the target of increasing shareholder value.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Tujuan penerapan kebijakan manajemen risiko bagi perusahaan adalah: • Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan
bisnis dan kegiatan pendukung Perusahaan telah memperhitungkan potensi risiko yang mungkin timbul, baik dalam bentuk risiko strategi, risiko operasional, risiko aset dan liabilitas, risiko kepengurusan, risiko tata kelola, risiko dukungan dana (permodalan) dan risiko pembiayaan.
• Untuk melakukan fungsi kontrol dan
pengelolaan terhadap seluruh risiko yang melekat pada aktivitas bisnis dalam batas-batas toleransi risiko Perusahaan yang telah ditetapkan.
• Untuk mengoptimalkan penggunaan modal
Perusahaan. • Untuk memastikan kepatuhan terhadap
seluruh peraturan yang relevan, baik itu dari Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, Kementerian Keuangan dan otoritas lainnya.
• Untuk meningkatkan nilai pemegang saham
baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Strategi untuk mendukung sasaran dan tujuan dari manajemen risiko diwujudkan dengan pembentukan dan pengembangan budaya risiko yang kuat, penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan terhadap undang-undang dan regulasi lainnya, infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan sehat. Budaya risiko yang kuat ini diciptakan dengan membangun kesadaran risiko yang baik, dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai kepada seluruh karyawan Perusahaan.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risk Management Framework (continued)
The objectives of the risk management are: • To ensure that all business and support
activities in the Company’s operations have taken into consideration all potential risks that may arise, in the form of strategic risk, operational risk, asset and liabilities risk, management risk, governance risk, capital risk and financing risk.
• To perform the function of supervision and
management of all risks inherent in the Company’s business activities within the specified risk tolerance limits.
• To optimize the use of the Company’s capital. • To ensure compliance with all relevant
regulations, including regulations of Financial Services Authority (OJK), Bank Indonesia, the Ministry of Finance and other authorities.
• To increase shareholder value over both in the
short term and in the long run.
Strategies to support the goals and objectives of risk management is developed through the formation and development of a strong risk culture, the implementation of good corporate governance practices, adequate infrastructure, as well as structured and healthy working processes. This strong risk culture is created by building a strong awareness of risk starting from the Board of Commissioners, Board of Directors and to the entire employees of the Company.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, Manajemen Perusahaan memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang secara esensi mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perusahaan tetap dapat terarah dan terkendali pada batasan risiko yang dapat diterima, serta tetap menguntungkan Perusahaan. Departemen Manajemen Risiko berperan aktif dalam mengkoordinasikan tindakan- tindakan pencegahan, proaktif dan responsive dengan seluruh karyawan dari berbagai tingkatan untuk mendukung penerapan manajemen risiko. Dalam penerapan manajemen risiko, Perusahaan menyadari pentingnya untuk memiliki sebuah mekanisme yang memadai dalam mengakomodasi risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. Perusahaan memiliki mekanisme yang bertumpu pada 5 (lima) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Pilar 1 : Pengawasan Aktif Dewan Komisaris
dan Direksi
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan bisnis tahunan, yang mencakup : • Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan
manajemen risiko secara berkala; • Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas
yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris atau Direksi;
• Menetapkan kebijakan dan strategi manajemen
risiko termasuk penetapan otoritas dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala;
• Adanya Komite Audit dan Manajemen Risiko
sebagai organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya;
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risk Management Framework (continued)
As the Company engages in financing activities,
the Company’s Management is fully committed to implement comprehensive risk management, which essentially covers the adequacy of policies, procedures and methodology of risks management; hence, the Company's business activities could remain to be directed and controlled at an acceptable risk limit, at the same time the Company can still be profitable. Risk Management Department is playing an active role in coordinating preventive, proactive and responsive actions with all employees from various levels within the Company in order to support the implementation of risk management.
In the application of risk management, the
Company realizes the importance of having an adequate mechanism to accommodate the risks faced by the Company. The Company has a mechanism that rests on five (5) risk management pillars, which can be described as follows:
Pillar 1 : Active Supervision by Board of Commissioners and Directors
Active supervision is reflected starting from the annual business planning, which includes: • Approving and evaluating risk management
policies periodically; • Evaluating and approving actions that require
the approval of the Board of Commissioners or Board of Directors;
• Establishing risk management policies and
strategies, including establishment of authority in setting limits and evaluation of the quality of the portfolio on a regular basis;
• The existence of the Audit Committee and Risk
Management Committee as an organ of the Board of Commissioners in carrying out its oversight responsibilities;
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Pilar 2 : Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan
Penetapan Batasan
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Standar Operasional Prosedur, Surat Ketetapan Direksi dan Memo Internal yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit. Pilar 3 : Kecukupan Proses Identifikasi,
Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko di Perusahaan yang digunakan dalam rangka menganalisis sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Departemen Manajemen Risiko adalah pihak yang berfungsi memantau dan menganalisa tingkat dan arah masing-masing risiko.
Pilar 4 : Sistem Informasi Manajemen Risiko
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risiko terutama risiko pembiayaan dan risiko operasional melalui mekanisme pelaporan dan sistem informasi manajemen yang ada. Selain itu, Perusahaan terus mengembangkan sistem teknologi informasi dengan tujuan mampu menyediakan data/informasi secara cepat, akurat dan real time online kepada pihak Manajemen.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risk Management Framework (continued)
Pillar 2 : Adequacy of Policy, Procedure and
Application of Limits Determination The Company formulates policies related to risk management which are checked regularly and continually adapted to current business conditions. The policies are translated into the Standard Operating Procedures and Internal Memos which are distributed to all employees. The Company also has policies regarding restrictions approval/authorization limits for credit transactions and non-credit transactions. Pillar 3 : Adequacy of Identification Process,
Assessment, Monitoring and Risks Control
The processes of identification, assessment, monitoring and risks control are the main components of the process of risks management implementation in the company which is used to analyze resources and potential risks along with the impacts. Risk Management Department is a division responsible to analyze the level, trend, and course of the risk.
Pillar 4 : Information System of Risk
management The Company has tools to identify, assess and monitor risks, particularly credit risk and operational risk through the existing reporting mechanism and the management information systems also through regular meetings of Audit Committee and Risk Management Committee. In addition, the Company’s main information technology system is able to provide, quick, accurate and in real time online data/information for Management.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Kerangka Manajemen Risiko (lanjutan)
Pilar 5 : Sistem Pengendalian Internal yang
Menyeluruh
Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup: • Menyediakan hasil penilaian atas kecukupan
dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan;
• Melaporkan masalah-masalah penting yang
terkait dengan proses pengendalian aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang harus dilakukan;
• Koordinasi dengan fungsi pengendali dan
pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko sebagai berikut : a. Risiko Strategi; b. Risiko Operasional; c. Risiko Aset dan Liabilitas; d. Risiko Kepengurusan; e. Risiko Tata Kelola; f. Risiko Dukungan Dana; dan g. Risiko Pembiayaan.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risk Management Framework (continued)
Pillar 5 : Comprehensive Internal Control The Company has an Internal Audit Division, which independently reports the process and results of its investigations to the Board of Commissioners and the President Director. The accountability of the Internal Audit Division includes: • Providing an assessment of the adequacy and
effectiveness of all existing processes within the Company;
• Reporting on key issues related to the process
of monitoring activities within the Company, including potential improvements to these processes;
• Coordinating with other control and oversight
functions (risk management, compliance, legal and external audit).
The Company has exposure to the following risks are as follows: a. Strategic Risk; b. Operational Risk; c. Asset dan Liabilities Risk; d. Management Risk; e. Governance Risk; e. Capital Risk; and f. Financing Risk.
Risiko Strategis
Risiko strategis merupakan risiko akibat ketidaktepatan penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan, termasuk kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan risiko strategis, dimulai dengan pembuatan business plan untuk mengoptimalkan potensi pendapatan Perusahaan. Selanjutnya Perusahaan secara berkala melakukan analisa pencapaian target yang telah ditetapkan untuk dapat ditentukan tindak lanjutnya.
Strategic Risk Strategic risk is a risk of inappropriate determination and implementation of Company’s strategies, including Company’s lack of response to external changes. Managing strategic risk, starts with preparing business plan to optimize Company’s income potential. Furthermore, the Company periodically analyzes target achievement thus follow-ups can be determined.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan risiko yang disebabkan kegagalan proses internal, kesalahan yang disebabkan manusia (human error), kegagalan sistem ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak pada operasi Perusahaan. Penanganan risiko operasional dalam Perusahaan dilakukan dengan 3 (tiga) langkah, yaitu: • Pengidentifikasian risiko • Pengukuran risiko • Manajemen, pengawasan dan pengendalian
risiko Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuan proses yang tidak terpisahkan dan diterjemahkan Perusahaan dalam mekanisme manajemen risiko operasional sebagai berikut: • Pengertian yang jelas oleh semua lini yang
terkait terhadap risiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
• Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara
pelaksana dan kontrol. Sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku Perusahaan,
sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang digariskan oleh SOP.
• Perusahaan sedang mengembangkan Sistem
Teknologi Informasi yang terintergrasi sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan/atau kebijakan Perusahaan.
• Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan untuk menekan semaksimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional yang berdampak terhadap kerugian finansial bagi perusahaan.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Operational Risk Operational risk is the risk caused by shortcomings and failures of internal processes, human errors, system failures or problems that could bring impact to the Company's operations. The operational risks in the Company are handled through 3 (three) steps as follows:
• Risk identification • Risk measurement • Risk management, supervision and control The three steps above are inseparable unified processes. The steps above have been converted to the Company's operational risk management mechanism as follows: • A clear understanding by all lines concerned
regarding the risk inherent in each stage of the processes of operational activities relating primarily to the approval and disbursement of financing, customer service, accounting records and preparation of reports.
• A clear separation of duties between executors
and overseers. Executors, carry out activities based on the Company’s Standard Operating Procedures (SOP), while the oversight functions ensure that the activities are done in accordance with the requirements outlined by the SOP.
• The Company uses Information Technology Systems from a leading company Sigma to ensure the continuity and the smooth operation of the system. The Company has implemented the system on line and in real time so that management can monitor all operational activities directly and can quickly make the right strategic decisions to reduce possible risks that may arise from negligence, system failure, or deviations in implementation of SOPs and/or Company policy.
• The Company continuously develops the skills
and knowledge of its employees through various types of training through suppressing as much as possible the frequency of human error and operational system errors and the financial losses thereby incurred.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Aset dan Liabilitas
Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang timbul karena kegagalan pengelolaan aset dan liabilitas serta ketidaksesuaian antara aset dan liabilitas yang disebabkan adanya pergerakan suku bunga dan nilai tukar dari portofolio yang dimiliki Perusahaan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban kepada debitur.
Untuk mengatasi perubahan tingkat suku bunga dan menentukan suku bunga yang dikenakan kepada konsumen, Perusahaan selalu memonitoring perkembangan ekonomi khususnya ekonomi dalam negeri. Hal ini untuk mencegah risiko yang berpotensi memberikan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai kegiatan usaha pembiayaan dalam mata uang asing dan tidak mempunyai hutang bank.
Tabel berikut menggambarkan rincian berdasarkan suku bunga tetap atas aset keuangan (cadangan penurunan nilai bruto) dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Asset and Liability Risk Assets and liabilities risk is a risk arising from failure of assets and liabilities management and mismatch between asset and liabilities caused by movements of interest rates and foreign exchange of Company’s portfolio thus creating shortage of funds which may hinder the Company from fulfilling its liabilities.
In order to cope with changes in interest rates and currencies, as well as to cover the interest rates charged to consumers, The company always monitor the economic development, especially the domestic economy. This is to prevent the risk of potential negative impact on the Company's financial performance. The Company has no financing business activities in any foreign currencies and has not bank loan.
The following table describes the details based on fixed interest Company’s financial assets (gross of allowance for impairment) and liabilities based on interest bearing, classified by, whichever is earlier, between repricing dates and contractual maturity dates to show the impact of interest rate changes:
2018
Suku bunga tetap/Fixed interest Sampai dengan
1 bulan/ >1-12 bulan/ >1 tahun/ Jumlah/
Until 1 month >1-12 months >1 years Total
Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 4.612.982.670 - - 4.612.982.670 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto 273.149.198 2.357.082.744 11.089.507.818 13.719.739.760 receivables – net Tagihan anjak piutang-neto - 20.000.000.000 - 20.000.000.000 Factoring receivables-net Piutang lain-lain 463.915.973 - - 463.915.973 Other receivables
Jumlah 5.350.047.841 22.357.082.744 11.089.507.818 38.796.683.403 Total
2017
Suku bunga tetap/Fixed interest Sampai dengan
1 bulan/ >1-12 bulan/ >1 tahun/ Jumlah/
Until 1 month >1-12 months >1 years Total
Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 2.412.465.830 - - 2.412.465.830 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto 313.543.520 2.739.251.041 12.459.027.902 15.511.822.463 receivables – net Tagihan anjak piutang-neto - 20.000.000.000 - 20.000.000.000 Factoring receivables-net Piutang lain-lain 690.647.586 - - 690.647.586 Other receivables
Jumlah 3.416.656.936 22.739.251.041 12.459.027.902 38.614.935.879 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Aset dan Liabilitas (lanjutan)
Perusahaan terpapar risiko suku bunga yang tidak signifikan karena piutang pembiayaan konsumen dan anjak piutang. Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 5 dan 6. Analisis Sensitivitas
Dalam pemberian fasilitas pembiayaannya, selama ini perusahaan masih menggunakan dana sendiri selain menggunakan dana sendiri. Saldo kas setiap hari diatur sedemikian rupa sehingga cukup untuk minimal menutupi kebutuhan dana pembiayaan satu hari.
Risiko Kepengurusan
Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Perusahaan dalam mencapai tujuan Perusahaan akibat kegagalan Perusahaan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Proses penunjukan dan pemberhentian pengurus Perusahaan senantiasa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pengelolaan risiko kepengurusan, Perusahaan memastikan komposisi dan proporsi pengurus Perusahaan mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan. Kompetensi dan integritas pengurus harus memadai dan menunjang pelaksanaan tugas dan wewenang pengurus. Perusahaan melaksanakan pendidikan secara berkala untuk pengurus Perusahaan, selain sebagai syarat keberlanjutan fit and proper test, pendidikan berkala ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas pengurus Perusahaan, termasuk pemahaman dibidang pengelolaan risiko.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Asset and Liability Risk (continued)
The Company is not significantly exposed to interest rate risk because its consumer financing receivables and factoring. The Company’s financial assets and liabilities that are exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk are detailed in Notes 5 dan 6. Sensitivity Analysis
In its financing activities, the Company is still using its own funds in addition to using its own funds. The daily cash balance is arranged in such a way that it is sufficient to at least cover the needs of a one-day financing fund.
Management Risk Management risk is a risk of the Company failing to achieve its goals due to the inability of the Company to establish a prime set of employees which have sufficient competency and integrity. The processes of selection and discharge of the management members are conducted based on regulations. In managing management risk, the Company ensure that the composition and the proportion of the management members meet the Company requirement. The competency and the integrity of the management members must be adequate to support their roles. The Company periodically provides education and training to its management; aside as a requirement for the fit and proper test, those are also held as means to enhance the competencies and the capabilities of Company’s Management including understanding of risk management
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Tata Kelola
Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan. Perusahaan memberikan komitmen penuh untuk menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik dalam proses bisnis dan seluruh aspek pengelolaan Perusahaan, karena Perusahaan menyadari bahwa kemajuan suatu Perusahaan terbentuk dengan penerapan tata kelola Perusahaan yang baik. Perusahaan senantiasa melakukan penyempurnaan dalam meningkatkan tata kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan perkembangan yang ada. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik merupakan landasan dasar dalam pembentukan sistem pengelolaan Perusahaan.
Dalam penerapan tata kelola Perusahaan yang baik, Perusahaan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.
Berikut penerapan-penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sebagai berikut: 1. Keterbukaan (Transparansi)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan kegiatan usaha, Perusahaan menyediakan informasi yang cukup dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pihak-pihak terkait.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. Pimpinan Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.
3. Tanggung jawab (Responsibilitas)
Perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan serta harus mentaati peraturan perundangan yang berlaku sehingga kesinambungan usaha dapat terpelihara dalam jangka panjang.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Governance Risk Governance risk is a risk of the Company failing to carry out good governance practices in the Company, incorrect management style, control environment and behavior from all parties who is directly or indirectly related to the Company. The Company gives full commitment to implement good corporate governance in its business process and the whole aspect of Company management, because the Company is aware that the advancement of a Company is based on good corporate governance implementation. The Company continuously improve its corporate governance to respond with current developments. The implementation of good corporate governance principles is the basis to shape Company’s management system.
To implement good corporate governance, the company refers to the Rules of Financial Services Authority (OJK) No. 30/POJK.05/2014 Regarding Good Corporate Governance for Financing Company. The implementation of good corporate governance principles are as follows: 1. Transparency
To preserve objectivity, the Company provides sufficient and relevant information which is accesible and understandable by the user.
2. Accountability Accountability is a requirement to achieve
continuous performance. The Company management transparently and fairly responsible to their performances.
3. Responsibility The company has responsibilities towards
society and environment and shall comply with the laws and regulations thus it may preserve the business in long term.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Tata Kelola (lanjutan)
4. Independensi
Untuk melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing- masing organ Perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
5. Kewajaran dan Kesetaraan
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pihak-pihak terkait berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
Risiko Dukungan Dana (Permodalan)
Risiko Dukungan Dana (Permodalan) adalah risiko yang timbul karena ketidakcukupan permodalan dan keterbatasan tambahan permodalan yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menyerap kerugian tidak terduga akibat pengelolaan aset dan liabilitas Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko dana (permodalan) untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari modal disetor, modal saham dan saldo laba. Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Perusahaan menjaga gearing ratio sesuai ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelengaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Governance Risk (continued)
4. Independency
To implement good corporate governance principles, the Company must be managed independently so that each Company’s organ are not dominate each other and it is free from external interferences.
5. Fairness and Equality In running its business, the Company shall
maintain fairness and equality of relevant parties’ interests.
Capital Risk Capital Risk is a risk of lack of funds/capital which leads to inability of the Company to absorb unforeseen losses caused by asset and/or liability managements failure by the Company. The Company manages capital risk to ensure its going concern other than maximizing shareholder profits by optimizing debt and equity. The Company's capital structure consists of paid up capital, share capital and retained earnings. Directors regularly conduct a review of the Company's capital structure. As part of this review, the Board of Directors consider the cost of capital and related risks. Based on article 46 of the Financial Service Authority of The Republic of Indonesia Regulation No. 29/POJK.05/2014 dated November 19, 2014 Pertaining to Business Performance of Financing Company, the maximum amount of gearing ratio is 10.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Dukungan Dana (Permodalan) (lanjutan)
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Capital Risk (continued)
Gearing ratio as of December 31, 2018 and 2017 are as follows:
2018 2017
Pinjaman - - Debt Ekuitas 75.678.442.141 82.660.117.820 Equity Gearing ratio - - Gearing ratio
Risiko Pembiayaan
Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak debitur (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya.
Risiko pembiayaan merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Secara langsung, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan. Oleh karenanya Perusahaan menerapkan prinsip kehati-hatian. Prinsip “Benar dari Awal” yang diterapkan oleh Perusahaan merupakan pencerminan dari sikap kehati-hatian ini. Perusahaan menerapkan proses pemberian kredit yang ketat, antara lain survei calon konsumen, verifikasi data konsumen, dan persyaratan uang muka yang berlaku. Prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition) sudah merupakan standar dalam setiap analisa kelayakan konsumen. Juga pemilihan dan analisa Dealer/Showroom atau vendor merupakan
kesatuan dari analisa persetujuan proses pembiayaan. Analisa calon Konsumen dan pemantauan Konsumen secara menyeluruh, Perusahaan menggunakan survei internal untuk validasi informasi calon konsumen dan survei yang telah dilakukan oleh marketing (CMO) tanpa mengurangi kecepatan dalam mengambil keputusan persetujuan pembiayaan. Perusahaan pun melakukan pemantauan karakteristik pembayaran angsuran dari konsumen, status jaminan dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi sumber penghasilan konsumen sehingga konsumen yang akan bermasalah dapat diantisipasi lebih awal.
Financing Risk Financing risk is a risk of borrowers (counterparty) failing to fulfil their liabilities.
Financing risk is a major risk because the Company is engaged in factoring receivable and consumer financing. The Company faces risks directly when consumers are not able to fulfill their obligations in paying off loans already agreed upon in the contract between consumers and the Company. Therefore the Company applies the precautionary principle. The “Right from the Beginning” principle adopted by the Company is a reflection of this attitude of prudence. The Company applies a rigorous credit process, including surveys of potential customers, verification of customer data, and applicable requirements for down payments. The 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral and Condition) principles have become standard in every consumer feasibility analysis. Selection and analysis Dealer/Showroom or vendor is also an integral part of the financing process analysis. In its analysis of prospective consumers and monitoring of consumers as a whole, the Company uses an internal survey service to validate information on prospective consumers and a survey conducted by marketing (CMO) without reducing the speed of financing approval decisions. The Company also monitors the characteristics of consumer installment payments, insurance status, and other conditions that may affect the consumer's income sources so that consumers who might pose problems can be recognized early.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Pembiayaan (lanjutan)
Berikut adalah eksposur maksimum terhadap risiko pembiayaan dan analisa konsentrasi risiko pembiayaan Perusahaan. I. Eksposur maksimum terhadap risiko
pembiayaan Eksposur Perusahaan terhadap risiko
pembiayaan hampir seluruhnya berasal dari piutang pembiayaan konsumen dan anjak piutang, dimana eksposur maksimum terhadap risiko pembiayaan sama dengan nilai tercatat dengan menggunakan nilai gross.
II. Analisis konsentrasi risiko pembiayaan Konsentrasi risiko pembiayaan timbul ketika
sejumlah konsumen bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Perusahaan bergerak di bidang usaha pembiayaan yang pelanggannya mayoritas adalah badan usaha dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu, kecuali untuk anjak piutang. Untuk usaha anjak piutang dan pembiayaan konsumen, proses pemberian kredit dijalankan sangat ketat, mulai dari survei calon konsumen, verifikasi data konsumen serta pemberian uang muka sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga risiko yang mungkin timbul dapat dikendalikan dengan baik. Perusahaan juga menerapkan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme sebagaiman diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 12/POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Oleh Penyedia Jasa Keuangan Di Sektor Industri Keuangan Non-Bank.
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Financing Risk (continued)
The following are the Company’s maximum exposure to financing risk and financing risk concentration analysis. I. Maximum exposure to financing risk
The Company’s financing risk exposure is almost entirely derived from consumer financing and factoring, where the maximum financing risk exposure is equal to the carrying amount with gross amount.
II. Financing risk concentration analysis
Concentration of financing risk arises when a number of consumers operate in the same business activity or in activities within the same geographic area, or when they have similar characteristics that would cause the ability to meet contractual obligations to be equally affected by changes in economic or other conditions.
The Company is engaged in the financing business the majority of whose clients are individuals and not concentrated in any certain geographic areas, except for finance lease. For consumer finance and finance lease business, the process for extending credit is very strict, with the survey of prospective customers, verification of customer data, and down payments based on conditions applied, so the risks that might arise can be controlled properly.
The Company is also implementing Anti-Money- Laundering and Terrorism-Funding-Prevention Programs in respect to the regulation based on Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Art. 12/POJK.01/2017 regarding The Anti-Money- Laundering and Terrorism-Funding-Prevention Programs Implementation by Non-Banks Financial Services Providers.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
65
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Pembiayaan (lanjutan)
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko pembiayaan dan konsentrasi risiko atas tagihan anjak piutang dan piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan:
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Financing Risk (continued) The following table illustrates the amount of financing risk and concentration risk on consumer financing receivables, finance lease factoring receivables and factory receivables held by the Company:
2018 2017
Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Korporasi 3.540.371.494 4.704.231.003 Corporation Individu 20.336.795.100 21.851.436.171 Individual Sub jumlah 23.877.166.594 26.555.667.174 Sub total
Tagihan anjak piutang Factoring receivables Korporasi 22.513.180.704 28.150.228.260 Corporation Individu - - Individual Sub jumlah 22.513.180.704 28.150.228.260 Sub Total
Jumlah 46.390.347.298 54.705.895.434 Total
Tabel berikut merupakan rincian nilai dari agunan yang dimiliki oleh Perusahaan per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:
The following tables detail the Company’s collateral held as security as of December 31, 2018 and 2017:
2018
Pembiayaan Anjak Piutang Pinjaman konsumen/ Piutang/ lain-lain/ karyawan/ Consumer Factoring Other Employee Jumlah/ Finance receivables receivables loan Total
Eksposur kredit 13.719.739.760 20.000.000.000 467.086.113 - 34.186.825.873 Credit exposure Nilai jaminan 25.273.627.700 22.513.180.704 467.086.113 - 48.253.894.517 Collateral value Total eksposur tanpa Total Unsecured jaminan kredit - - - - - credit exposure Porsi eksposur kredit Unsecured portion tanpa jaminan kredit - - - 0% 0% of credit exposure Tanah dan bangunan 17.562.887.700 - - - 17.562.887.700 Land and building Kendaraan 7.710.740.000 - - - 7.710.740.000 Vehicle Piutang - 22.513.180.704 - - 22.513.180.704 Receivables Lainnya - - 467.086.113 - 467.086.113 Others Jumlah 25.273.627.700 22.513.180.704 467.086.113 - 48.253.894.517 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
66
22. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko Pembiayaan (lanjutan)
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Financing Risk (continued)
2017
Pembiayaan Anjak Piutang Pinjaman konsumen/ Piutang/ lain-lain/ karyawan/ Consumer Factoring Other Employee Jumlah/ Finance receivables receivables loan Total
Eksposur kredit 15.511.822.463 20.000.000.000 693.817.726 600.000 36.206.240.189 Credit exposure Nilai jaminan 27.385.822.700 28.150.228.260 693.817.726 - 56.229.868.686 Collateral value Total eksposur tanpa Total Unsecured jaminan kredit - - - 600.000 600.000 credit exposure Porsi eksposur kredit Unsecured portion tanpa jaminan kredit - - - 100% 0% of credit exposure Tanah dan bangunan 18.062.887.700 - - - 18.062.887.700 Land and building Kendaraan 9.322.935.000 - - - 9.322.935.000 Vehicle Piutang - 28.150.228.260 - - 28.150.228.260 Receivables Lainnya - - 693.817.726 - 693.817.726 Others Jumlah 27.385.822.700 28.150.228.260 693.817.726 - 56.229.868.686 Total
23. MANAJEMEN MODAL 23. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya, sehingga Perusahaan tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Companys objective in managing its capital is to keep the Company’s capability in maintaining its going concern, so the Company could distribute the return to shareholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam mengelola permodalan, Perusahaan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perusahaan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September
In managing capital, the Company conducts monthly analysis to ensure that the Company complies with the Regulation of the Ministry of Finance Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated September 29, 2006
2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuan sebagai berikut:
1. Modal disetor Perusahaan minimum sebesar
Rp 100.000.000.000.
2. Perusahaan Pembiayaan yang melakukan perubahan pemegang saham, sementara modal disetornya kurang dari Rp 100.000.000.000, wajib menyesuaikan modal disetor.
regarding Finance Companies which have some provisions as follows:
1. The Companys paid-up capital of minimum
Rp 100,000,000,000.
2. Finance Company that changes its shareholders, while the paid capital of less than Rp 100,000,000,000, required to adjust the paid up capital.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
67
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 Bab XIII Pasal 37(2) yaitu Perusahaan pembiayaan berbadan hukum perseroan terbatas yang telah mendapatkan izin usaha sebelum OJK ini ditetapkan dan memiliki Ekuitas di bawah ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, wajib memiliki ekuitas dengan tahapan sebagai berikut: a. Paling sedikit sebesar Rp 40.000.000.000
paling lambat 31 Desember 2016 dan b. Paling sedikit sebesar Rp 100.000.000.000
paling lambat tanggal 31 Desember 2019.
Per 31 Desember 2018 ekuitas Perusahaan adalah sebesar Rp 75.678.442.141.
Rasio yang digunakan Perusahaan untuk memonitor permodalan adalah rasio imbal hasil ekuitas.
Regulation of the Financial Services Authority No. 29 / POJK.05 / 2014 Chapter XIII of Article 37 (2) is a finance company incorporated limited liability company has been getting a business license before the FSA was set and has Equity under the provisions referred to in paragraph (1) letter a, shall have equity with the following stages: a. At least Rp 40,000,000,000 later than
December 31, 2016 and b. At least Rp 100,000,000,000 at the latest on
December 31, 2019.
As of December 31, 2018 the Company's equity amounted to Rp 75,678,442,141.
Ratio used by the Company to monitor capital is return on equity ratio.
Rasio imbal hasil ekuitas dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perusahaan meraih laba dari modal yang ditanamkan dan dicerminkan melalui perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri.
Return on equity ratio is used to identify the Company’s capability to earn profit from the invested equity and is reflected through the comparison between net income to equity.
23. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
3. Dalam hal pemegang saham Perusahaan
Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbentuk badan hukum dan pemegang saham badan hukum tersebut berubah sehingga terdapat pemegang saham baru diatas 50 (lima puluh persen), maka Perusahaan Pembiayaan wajib menyesuaikan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam no 2.
4. Bagi pemegang saham yang berbentuk badan
hukum, jumlah penyertaan modal pada Perusahaan pembiayaan ditetapkan setinggi-tingginya 50% dari modal sendiri.
23. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
3. In terms of financing the Company's shareholders as referred in clause (2) a legal entity and legal entity shareholder is changed so that new shareholders are above 50 (fifty percent), the Financing Company must adjust capital as referred to in No. 2.
4. For shareholders in the form of a legal entity, the amount of capital investment in finance Companies set maximum of 50% of its own capital.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
68
24. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 24. FAIR VALUE OF FINANCIAL INTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017:
The following table sets out a comparison of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements as of December 31, 2018 and 2017:
2018
Aset keuangan Pinjaman yang tersedia untuk Utang dan diberikan dan dijual/Financial pinjaman/ piutang/Loans assets available Loans and Nilai tercatat/ Nilai wajar/
and receivables for sale borrowings Carrying value Fair value Aset keuangan Financial assets Cash and cash Kas dan setara kas 4.612.982.670 - - 4.612.982.670 4.612.982.670 equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto 13.582.542.362 - - 13.582.542.362 13.582.542.362 receivables - net Tagihan anjak piutang Factoring receivables -neto 19.800.000.000 - - 19.800.000.000 19.800.000.000 -net Piutang lain-lain 467.086.113 - - 467.086.113 467.086.113 Other receivables Investment in marketable Investasi efek tersedia securities available untuk dijual - 37.867.250.000 - 37.867.250.000 37.867.250.000 for sale Jumlah aset keuangan 38.462.611.145 37.867.250.000 - 76.329.861.145 76.329.861.145 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang lain-lain - - 212.407.092 212.407.092 212.407.092 Other payables Beban masih harus dibayar - - 137.091.354 137.091.354 137.091.354 Accrued expenses Jumlah liabilitas Total financial keuangan - - 349.498.446 349.498.446 349.498.446 liabilities
2017
Aset keuangan Pinjaman yang tersedia untuk Utang dan diberikan dan dijual/Financial pinjaman/ piutang/Loans assets available Loans and Nilai tercatat/ Nilai wajar/
and receivables for sale borrowings Carrying value Fair value Aset keuangan Financial assets Cash and cash Kas dan setara kas 2.416.095.980 - - 2.416.095.980 2.416.095.980 equivalents Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - neto 15.356.704.238 - - 15.356.704.238 15.356.704.238 receivables - net Tagihan anjak piutang Factoring receivables -neto 19.800.000.000 - - 19.800.000.000 19.800.000.000 -net Piutang lain-lain 694.417.726 - - 694.417.726 694.417.726 Other receivables Investment in marketable Investasi efek tersedia securities available untuk dijual - 45.120.800.000 - 45.120.800.000 45.120.800.000 for sale Jumlah aset keuangan 38.267.217.944 45.120.800.000 - 83.388.017.944 83.388.017.944 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang lain-lain - - 186.670.917 186.670.917 186.670.917 Other payables Beban masih harus dibayar - - 118.697.299 118.697.299 118.697.299 Accrued expenses Jumlah liabilitas Total financial keuangan - - 305.368.216 305.368.216 305.368.216 liabilities
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
69
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values:
Nilai wajar kas dan setara kas, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, utang lain-lain dan beban masih harus dibayar, mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Investasi efek tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif (diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan dengan hirarki nilai wajar tingkat 1).
The fair value of cash and cash equivalents, factoring, other receivables, others payable and accrued expenses, approximate their carrying amounts largerly due to short-term maturities of these instruments.
Investment in marketable securities available for sale are carried at fair value using the quoted prices published in the active market (classified as financial instrument with fair value hierarchy level 1).
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif.
The fair value of consumer financing receivables, are determined by discounting cash flows using effective interest rate.
25. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA
25. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Perusahaan telah membentuk cadangan umum sejumlah Rp 2.450.000.000 dan Rp 2.400.000.000 sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang - Undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan laba bersih untuk cadangan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan umum minimum tersebut.
As of December 31, 2018 and 2017 the Company had provided additional general reserve of Rp 2,450,000,000 and Rp 2,400,000,000 in accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 which had been replaced with the Law No. 40/2007 effective on August 16, 2007 regarding the Limited Liability Company, which requires Indonesian companies to set up a reserve from net income until reaching at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.
Berdasarkan akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 16 tanggal 29 Juni 2018, dari laba tahun berjalan tahun 2017 disisihkan sebesar Rp 50.000.000 untuk dana cadangan.
Berdasarkan akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 29 tanggal 29 Mei 2017, dari laba tahun berjalan tahun 2016 disisihkan sebesar Rp 50.000.000 untuk dana cadangan.
Based on Notarial deed No. 16 of public notary Rudy Siswanto, S.H., dated June 29, 2018, part of income for the year in 2017 amounting to Rp 50,000,000 was allocated to the appropriated retained earnings.
Based on Notarial deed No. 29 of public notary Rudy Siswanto, S.H., dated May 29, 2017, part of income for the year in 2016 amounting to Rp 50,000,000 was allocated to the appropriated retained earnings.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
70
26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK – PIHAK BERELASI
26. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan
pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Account details and significant transactions with
related parties are as follows: Hubungan/ Persentase (%)/ Persentase (%)/ Relation 2018 Percentage (%) 2017 Percentage (%)
Komisaris independen (Ketua Komite Audit)/ Independent Piutang pembiayaan Commissioner Consumer financing konsumen (Head of Audit receivables Yugi Prayanto Committee) 189.089.569 0,25 283.670.903 0,34 Yugi Prayanto
Pemegang Saham/ PT Asuransi Jiwa The Company PT Asuransi Jiwa Kresna shareholders 259.592.150 0,34 453.758.639 0,54 Kresna Pemegang Saham/ PT Kresna Graha The Company PT Kresna Graha Investama shareholders 2.116.394.988 2,76 - - Investama
27. INFORMASI LAINNYA
27. OTHER INFORMATION
Pada tanggal 27 Desember 2018, Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan peraturan No. 35/POJK.05/2018 sebagai pengganti POJK No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Sehubungan dengan peraturan ini Perusahaan memberikan perhatian terhadap BAB XVIII, Pasal 87 ayat (1) Perusahaan pembiayaan yang berbentuk badan hukum : a. Perseroan terbatas wajib memiliki ekuitas paling sedikit Rp 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) paling lambat tanggal 31 Desember 2019, sedangkan ekuitas Perusahaan sesuai dengan laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp 75.678.442.141 dengan demikian untuk memenuhi peraturan OJK ini Perusahaan harus meningkatkan ekuitasnya sesuai dengan jumlah tersebut di atas selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2019.
On December 27, 2018, the Indonesian Financial Services Authority issued a No. 35/POJK.05/2018 as a substitute for POJK No. 29/POJK.05/2014 concerning the Operation of the Business of a Financing Company. In connection with this regulation the Company pays attention to Chapter XVIII, Article 87 paragraph (1) Financing companies in the form of legal entities: a. The limited liability company must have equity of at least Rp 100,000,000,000 (one hundred billion Rupiah) no later than December 31, 2019, while the Company's equity in accordance with the statement of financial position as of December 31, 2018 is Rp 75,678,442,141 increase its equity in accordance with the above amount no later than December 31, 2019.
28. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
28. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Perseroan bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Company intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2018 dan 2017
dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal – Tanggal Tersebut
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
December 31, 2018 and 2017 and For The Years
Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
71
28. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
28. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
PSAK 71: Instrumen Keuangan, berlaku
efektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dini diperkenankan. PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan karakteristik dari arus kas kontraktual dan model bisnis entitas; metode kerugian kredit yang diharapkan untuk penurunan nilai yang menghasilkan informasi yang lebih tepat waktu, relevan dan dimengerti oleh pemakai laporan keuangan; akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikan manajemen risiko entitas lebih baik dengan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan pertimbangan manajemen.
PSAK 71: Financial Instruments, effective January 1, 2020 with earlier application is permitted. This PSAK provides for classification and measurement of financial instruments based on the characteristics of contractual cash flows and business model of the entity; expected credit loss impairment model that resulting information more timely, relevant and understandable to users of financial statements; accounting for hedging that reflect the entity's risk management better by introduce a more general requirements based on management's judgment.
• PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan, berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020 dan dapat diadopsi retrospektif penuh atau retrospektif yang dimodifikasi.
Standar akuntansi ini mengharuskan entitas menerapkan model 5-langkah dalam mengakui pendapatan. entitas harus mengindentifikasi pelaksanaan obligasi yang disyaratkan tiap kontrak dengan pelanggan, termasuk pertimbangan variabel, dan hanya mengakui pendapatan sesuai harga transaksi yang dialokasi/ditentukan pada saat pelaksanaan obligasi dipenuhi.
• PSAK 73: Sewa, berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 dan dapat diadopsi secara retrospektif serta dapat diterapkan lebih awal. PSAK 73 mensyaratkan lessee untuk mencatat serupa dengan sewa dalam model tunggal neraca seperti sewa pembiayaan dalam PSAK 30 yang digantikannya. Standar mengecualikan dua pengakuan atas sewa atas aset dengan nilai rendah dan sewa jangka pendek.
• PSAK 72: Revenue from Contracts with Customers, effective January 1, 2020 and can be applied using either using full retrospective approach or modified retrospective approach. This accounting standard requires the entity to apply 5-step model in recognizing revenue. The entity will be required to identify performance obligation promised in each contract with the customer, including any variable consideration, and only recognize revenue in accordance with the determined/allocated transactions price upon satisfaction of the performance obligation.
• PSAK 73: Leases, effective January 1, 2020, and shall be adopted retrospectively with early adoption allowed. PSAK 73 requires lessees to account all leases under a single on-balance sheet model in a similar way to finance leases under the superseded PSAK 30. The standard includes two recognition exemptions for lessees such as for leases of ’low-value’ assets and short-term leases.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
Top Related