ASAS-ASAS
HUKUM PERJANJIAN
Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua
orang/pihak, berdasarkan mana pihak satu berhak
menuntut sesuatu, dan pihak lain berkewajiban
memenuhi tuntutan itu.
UNSUR-UNSUR PERIKATAN
hubungan hukum
harta kekayaan
pihak yang berkewajiban dan pihak yang
berhak
prestasi
Definisi
Sumber Perikatan
Perjanjian
Psl 1313
Sumber Perikatan
Undang-undang
Psl 1352 a.UU Semata-mata
b.UU Karena Perbuatan
Manusia
Objek Perikatan
Memberikan Sesuatu
Berbuat Sesuatu
Tidak Berbuat Sesuatu
Prestasi
Hak & Kewajiban
1
Debitur Berkewajiban membayar utang (Schuld) Berkewajiban memberikan harta kekayaannya untuk melunasi utang (haftung)
2
Kreditur Berhak menagih (vorderingsrecht)
Berhak menagih harta kekayaan debitur sebesar piutangnya (verhaalsrecht)
Wanprestasi
adalah suatu keadaan
dimana debitur tidak
melakukan apa yang
dijanjikan, lalai, alpa,
cidera janji.
1. Wanprestasi (Ingkar Kewajiban)
2. Overmacht (Keadaan Memaksa) / Force Majeur
Tidak Dipenuhinya Kewajiban :
Overmacht (Force Major)
Peristiwa yang terjadi “di luar
kesalahan” debitur setelah dibuat
perikatan yang debitur ”tidak” dapat
memperhitungkannya terlebih dahulu
pada saat dibuatnya perikatan, atau
sepatutnya tidak dapat memperhitung
kannya dan merintangi perikatan
tersebut.
Sedangkan wanprestasi terjadi apabila:
“Tidak melakukan“ apa yang disanggupi akan
dilakukannya.
Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi “Tidak
sebagaimana dijanjikan”.
Melakukan apa yang dijanjian tetapi “Terlambat”.
Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian
“Tidak Boleh” dilakukannya.
Risiko adalah Kewajiban memikul kerugian yang disebabkan
karena suatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak
Definisi Perjanjian
“Perjanjian” ialah
suatu perbuatan
hukum di mana
seseorang atau
lebih mengikatkan
diri kepada
seorang lain atau
lebih”
Psl 1313 KUHP
Asas Kebebasan Berkontrak
Mengenai perjanjian ini berhubungan erat dengan “Asas Kebebasan Berkontrak” (The Freedom of Contract) yang tertuang dalam Pasal 1338 KUH Perdata & Syarat sahnya perjanjian Pasal 1320 BW
Isi “Asas Kebebasan Berkontrak” (Pasal 1338 KUH Perdata)
Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang Undang bagi mereka yang membuatnya
Perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali, selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh Undang-Undang dinyatakan cukup untuk itu
Persetujuan harus dilaksanakan dengan Itikad Baik
Hukum bisnis pada dasarnya mengacu kepada
asas tersebut diatas artinya para pihak dalam
membuat kontrak/perjanjian, bebas menentukan
syarat-syarat/ klausul yang dikehendaki, asal
tidak bertentangan dengan UU, kebiasaan dan
kepatutan.
Hal ini termaktub dalam pasal 1320 KUH Perdata
tentang syarat sahnya perjanjian, yaitu: Menurut
pasal 1320 KUH Perdata, sahnya suatu perjanjian
harus memenuhi 4 syarat, yakni adanya:
1. Kesepakatan para pihak
2. Kecakapan membuat suatu
perjanjian
3. Hal tertentu
4. Sebab yang halal
Hal tersebut mengingat bahwa dalam
Pasal 1339 KUH Perdata :
Persetujuan tidak hanya mengikat untuk hal-hal
yang dengan tegas dinyatakan di dalamnya,
tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut
sifat persetujuan diharuskan oleh kepatutan,
kebiasaan atau oleh Undang-Undang”
Asas-asas Hukum Perjanjian
1. Teori Ucapan saat disetujui penawaran
2. Teori Pengiriman saat tawaran dikirim, kecuali
kalau dibatalkan kembali
3. Teori Diketahuinya Penawaran Disetujui saat
diketahui
4. Teori Penerimaan saat jawaban diterima
5. Teori sepatutnya offerte disetujui
Teori Saat Terjadinya Perjanjian
1.Belum dewasa
2.Di bawah pengampuan
3.Perempuan yang menikah ditentukan
dalam Undang-Undang (1330 KUHP)
Tidak Cakap membuat perjanjian, yakni:
Tidak cakap
Daluarsa
Segala tuntutan hukum, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat
perseorangan hapus karena lewatnya waktu 30 tahun.
Perjanjian Bernama
1. Jual Beli
2. Sewa Menyewa
3. Perjanjian Sewa Beli
4. Perjanjian Untuk Melakukan Pekerjaan
5. Perjanjian Penitipan Barang
Jual Beli
Perjanjian Jual Beli adalah Suatu perjanjian bertimbal
balik dalam mana pihak yang satu (penjual) berjanji
untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang,
sedang pihak yang lainnya (pembeli) berjanji untuk
membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang
sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut
(Lihat Pasal 1457 KUHPerdata)
Perbedaan Jual beli biasa
dengan jual beli dagang
Jual Beli Biasa Jual Beli Dagang
Kontan
Lisan
Tanpa Klausul
Tanpa Dokumen
Kredit
Tertulis
Dengan Klausul
Dengan Dokumen
1. Perbuatan dilakukan atas nama perusahaan
2. Para pihak dua-duanya pengusaha atau
salah satu barang yang di beli di jual
kembali
3. Diperlukan sarana transportasi/ Asuransi
4. Disertai dengan syarat (beding) seperti:
- FAS (Free Alongside Ship)
- FOB (Free on Board)
- CIF (Cost, Insurance and Freight)
- CF (Cost and Freight)
- Franco
Kekhususan Jual beli dagang
Kewajiban penjual
1. Menyerahkan hak milik atas barang yang
diperjualbelikan.
2. Menanggung kenikmatan tentram atas barang
tersebut dan menanggung terhadap cacat-
cacat tersembunyi.
Kewajiban pembeli
1. Membayar harga yang telah disepakati.
2. Mengambil barang di tempat yang telah
ditentukan.
Sewa Menyewa
Sewa menyewa adalah suatu perjanjian dengan
mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan
dari suatu barang, selama waktu tertentu dan dengan
pembayaran suatu harga yang oleh pihak yang
tersebut terakhir itu disanggupi pembayarannya
(Lihat Pasal 1548 KUH Perdata)
Kewajiban Para pihak
Pihak yang Menyewakan Penyewa
1. Menyerahkan barang yang disewakan
2. Memelihara barang yang disewakan sehingga dapat digunakan
3. Memberikan kenikmatan tentram
1. Memakai barang yang disewa sebagai seorang bapak rumah yang baik, sesuai dengan tujuan barang yang diberikan
2. Membayar harga sewa yang telah ditentukan
Risiko dalam Sewa
Menyewa Apabila barang yang disewa
itu musnah karena sesuatu
peristiwa yang terjadi di luar
kesalahan salah satu pihak
maka perjanjian sewa
menyewa gugur demi
hukum.
Mengulang sewakan
Penyewa tidak boleh mengulang sewakan barang yang disewakan maupun melepaskan sewanya kepada orang lain.
Dengan dijualnya barang yang
disewa, suatu persewaan
yang dibuat sebelumnya
tidaklah diputuskan kecuali
apabila ia telah diperjanjikan
pada waktu menyewakan
barang (Pasal 1576 KUH
Perdata)
Perjanjian Sewa Beli
Sewa beli adalah Suatu perjanjian sewa
menyewa dengan hak opsi (Hak membeli
dengan nilai sisa oleh penyewa)
Perjanjian Untuk Melakukan Pekerjaan
1. Jasa-jasa tertentu, artinya salah satu pihak melakukan pekerjaan dan pihak lain membayar honor
2. Perburuhan hubungan antara buruh (tenaga kerja) dengan majikan
3. Pemborongan pekerjaan perjanjian antara pemilik dengan pemborong
(Lihat Pasal 1601 KUH Perdata)
Perjanjian Penitipan Barang
Penitipan Barang adalah apabila sesorang menerima
sesuatu barang dari seorang, dengan syarat* bahwa ia
akan menyimpannya dan mengembalikannya dalam wujud
asalnya.
* Dengan syarat maksudnya adalah
1. Sukarela artinya ada kesepakatan timbal balik antara pihak yang menitipkan
barang dan pihak yang menerima titipan
2. Terpaksa, karena ada malapetaka
You Can if You Think You Can
Top Related