perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR
DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU
(PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA TAHUN 2010)
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajad Magister Kedokteran
Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh :
LUSI WAHYUNI
NIM. S540908309
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN KELUARGA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
TESIS
PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR
DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU
(PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA TAHUN 2010)
Disusun oleh
LUSI WAHYUNI
NIM. S540908309
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Pada tanggal : ………………………
Pembimbing I Pembimbing II Prof.Dr. Sunardi, M.Sc dr.Putu Suriyasa,M.S.,PKK,Sp.OK NIP. 195409161977031001 NIP. 194811051981111001
Mengetahui :
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK NIP. 194803131976101001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU
(PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010)
Disusun oleh :
LUSI WAHYUNI
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada tanggal :
Dewan Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua : Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK ...........................
NIP. 194803131976101001
Sekretaris DR. Nunuk Suryani, M.Pd ...........................
NIP. 196611081990032001
Anggota : Prof. Dr. Sunardi, M.Sc ...........................
NIP. 195409161977031001
: dr.Putu Suriyasa,M.S.,PKK,Sp.OK ...........................
NIP. 194811051981111001
Mengetahui,
Direktur PPS UNS
Surakarta,
Ketua Program Studi
Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP. 195708201985031004
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr, MM, M.Kes, PAK NIP. 194803131976101001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : LUSI WAHYUNI
NIM : S.540908309
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul :
“PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP PRESTASI
BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN
IBU SATU (PADA MAHASISWA KEBIDANAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010)” adalah benar-benar karya
otentik saya sendiri. Hal-hal yang terdapat dalam tesis ini dan yang bukan karya
saya diberi tanda kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila diketahui
di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh
dari tesis tersebut.
Surakarta, Juli 2010
Yang membuat pernyataan,
LUSI WAHYUNI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
LUSI WAHYUNI, NIM S540908309, Pengaruh Pembelajaran Tematik terhadap prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu satu di tinjau dari motivasi belajar. Tesis, S2 Pendidikan Profesi Kesehatan program Pascasarjana Universitas Sebelas maret Surakarta,2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah ada pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu, (2) adakah kaitan motivasi belajar dengan prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu, (3) apakah terdapat interaksi pengaruh pembelajaran tematik dengan prestasi belajar di tinjau dari motivasi belajar terhadap asuhan kebidanan ibu satu.
Metode penelitian yang di gunakan adalah metode eksperimen. Penelitian di lakukan bulan Februari sampai dengan Juli 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Mahasiswa Kebidanan semester 2A sebagai perlakuan dan kelas 2B sebagai control. Karena populasinya kecil, maka tidak di lakukan sampling. Tehnik pengumpulan data menggunakan angket motivasi dan tes prestasi belajar. Tehnik Analisis data menggunakan Analisis varians dua Jalur.
Hasil analisis data pada taraf signifikan α = 0,05 sebagai berikut : (1) terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran tematik dan non tematik dengan prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu, hal ini di tunjukkan dengan Fo (114.549) > F tabel (3,94), di perkuat dengan mean pembelajaran tematik = 68,3 > non tematik 50,59. (2) terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu, di buktikan dengan hasil perhitungan Fo (62,773) > F tabel (3,94) di perkuat dengan mean motivasi tinggi 65.92 > motivasi rendah 52.98. (3) terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran dengan motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu, hal ini di buktikan dari hasil analisis variansi dua jalur di peroleh nilai Fo (8.779) > F tabel (3,94).
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah hipotesis yang telah di kemukakan terbukti kebenarannya, model pembelajaran tematik lebih baik daripada non tematik dan motivasi belajar tinggi lebih baik daripada motivasi rendah. Dengan demikian motivasi tinggi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar, dan pembelajaran dengan metode tematik lebih tepat di laksanakan. Kata kunci: Pembelajaran tematik, motivasi belajar, Asuhan Kebidanan Satu,
prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT
LUSI WAHYUNI, S540908309. The Effect of Thematic Learning on the Learning Achievement in Midwifery Care One Viewed from the Learning Motivation. Thesis: The Core Interest of Health Profession Education, the Graduate Program in Family Medicine, Sebelas Maret University Surakarta 2010.
The objectives of this research are to investigate: (1) whether or not there is an effect of thematic learning on the learning achievement in Midwifery Care One; (2) whether or not there is a correlation between the learning motivation and the learning achievement in Midwifery Care One; and (3) whether or not there is an interaction of effect between the thematic learning and the learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One.
This research is an experimental one. It was conducted from February to July 2010. The population of the research was all of the midfery students of the Faculty of Health Science, Surabaya Muhammadyah University. Its samples consisted of two parralel classes of students in Grade I in Semester 2, i.e. Grade IA as an experimental group and Grade IB as a control group. Because its population was small, it did not use a certain sampling technique, but took all of the students as the samples of the research. The data of the research were gathered by using questionnaire of learning motivation and test of learning achievement. The data were analyzed by using a two-way analysis of variance (ANOVA) at the significance level of α = 0.05 .
The results of the analysis are as follows: (1) there is a difference of effect between the thematic learning model and the non-thematic learning model on the learning achievement in Midwifery Care One as indicated by F0 = 114.549 > Ftable 3.94, which is supported by the mean of thematic learning = 68.3 > that of the non-thematic learning = 50.59; (2) there is a difference of effect between the high learning motivation and the low learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One as shown by F0 = 62.773> Ftable = 3.94, which is supported by the mean of the high learning motivation = 65.92 > that of the low learning motivation = 52.98; (3) there is a significant interaction of effect between the learning model and the learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One as revealed by the result of the analysis with the two-way analysis of variance (F0 = 8.779 > Ftable = 3.94.
Based on the results of the analysis, a conclusion I drawn that all of the proposed hypotheses in the research are verified; the thematic learning has a better effect than the non-thematic learning on the learning achievement in Midwifery Care One, and the high learning motivation has a better effect than the low learning motivation on the learning achievement in Midwifery Care One. Therefore, the learning is more appropriate to be approached with the thematic learning model accompanied with the high learning motivation.
Keywords: Thematic learning, learning motivation, Midwifery Care One,
learning achievement.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan
tesis ini pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, minat utama
Pendidikan Profesi Kesehatan, Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan judul : PENGARUH PEMBELAJARAN TEMATIK
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU (PADA MAHASISWA KEBIDANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA TAHUN 2010).
Penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan
dan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof..Dr. H. Muh. Samsulhadi, dr ,Sp.Kj, selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk menempuh prendidikan Pascasarjana(S-2).
2. Prof. Drs. Suranto, MSC, PhD, selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret yang telah meberikan ijin kepada penulis untuk
menyusun tesis ini.
3. Prof..Dr. Didik Tamtomo, dr, MM. M.Kes.PAK, selaku Ketua Program
Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh
pendidikan Pascasarjana (S-2) pada Program Studi Kedokteran Keluarga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
4. Prof Dr. Soenardi, M.Sc. selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan perhatiannya kepada penulis, sejak awal hingga
selesainya penulisan tesis ini
5. Putu Suriyasa, dr, M.S.,PKK,Sp.OK. selaku pembimbing II yang dengan
penuh kesungguhan membimbing dan mengarahkan penulis dalam
penulisan tesis ini.
6. Prof.Dr. Zainuddin Maliki, M.Si, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Surabaya yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan tesis ini
7. Sukadiono, dr, MM, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah SurabayA, yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan tesis ini.
8. Segenap Civitas Akademika Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya, atas kerjasamanya sehingga penulis
mendapatkan fasilitas dan kemudahan dalam pclaksanaan penelitian tesis
ini.
9. Para mahasiswa (sebagai informan penelitian) atas kesediaannya
memberikan masukan kepada penulis sebagai sumber data penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis
dalam penyusunan tesis ini, seperti : keluarga, suami, teman, sahabat,
handai tolan, kerabat dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengelola pendidikan,
mahasiswa dan para pembaca yang budiman, namun penulis juga menyadari
bahwa tesis ini masih perlu penyempurnaan, untuk itu kritik dan saran akan
penulis terima dengan senang hati demi kebaikan bersama.
Akhirnya dengan tulus penulis berdoa semoga amal kebaikan semua pihak
mendapatkan pahala dan imbalan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Surakarta, Juli 2010
Lusi Wahyuni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI …… ………………………. iii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………….. iv
ABSTRAK …………………………………………………………… v
ABSTRACT ………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL ……………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………… xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian ………………………………………... 4
D. Manfaat Penelitian ………………………………………. 5
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Tematik ………………………………… 6
2. Prestasi Belajar ………………………………………. 14
3. Motivasi Belajar ………………………………………… 17
4. Asuhan Kebidanan Ibu Satu ……………………………….. 20
B. Penelitian yang relevan …………………………………… 21
C. Kerangka Pikir ………………………………...................... 22
D. Hipotesis …………………………………………………… 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu penelitian ……………………………. 25
B. Jenis Penelitian …………………………………………… 26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
1. Metode ………………………………………………... 26
2. Variabel Penelitian ……………………………………. 26
3. Definisi operasional ……………………………………. 27
C. Populasi, Sampel dan Sampling ………………………….. 30
D. Tehnik Pengunpulan data …………………………………. 30
E. Tehnik Analisis Data…………………………………......... 36
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi data
1. Motivasi Belajar ……………………………………….. 39
2. Prestasi belajar …………………………………………. 43
3. Pembelajaran tematik, prestasi dan motivasi ………….. 46
B. Pengujian persyaratan Hipotesis ………………………….
1. Uji Normalitas data ……………………………………. 56
2. Uji Homogenitas data …………………………………. 60
3. Uji Hipotesis …………………………………………… 61
4. Uji Pasca Hipotesis …………………………………….. 62
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………... 65
D. Keterbatasan Penelitian …………………………………… 74
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Simpulan ………………………………………………….. 75
B. Implikasi ………………………………………………….. 75
C. Saran ……………………………………………………… 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jadwal kegiatan penelitian …………………………………. 27
Tabel 2. Rancangan eksperimen …………………………………….. 26
Tabel 3. Distribusi skor pernyataan soal yang mendukung ………… 34
Tabel 4. Distribusi skor pernyataan soal yang tidak mendukung …… 34
Tabel 5 Distribusi frekuensi Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu 39
Tabel 6 Distribusi frekuensi Motivasi belajar pembelajaran tematik .. 41
Tabel 7 Distribusi frekuensi Motivasi belajar kelompok pembelajaran nontematik ………………………………………………….. 42
Tabel 8 Distribusi frekuensi Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu .44
Tabel 9 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu dengan menggunakan pembelajaran tematik…………………… 45
Tabel 10 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu dengan menggunakan pembelajaran non tematik………… 47 Tabel 11 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar tinggi …………………… 48 Tabel 12 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar rendah …………………. 50 Tabel 13 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi ……………………………………….. 51 Tabel 14 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah ………………………………………. 53 Tabel 15 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
mahasiswa yang tidak diajar pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi ……………………………………….. 54 Tabel 16 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
mahasiswa yang tidak diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah………………………………………… 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Tabel 17 Tabel Hasil Rangkuman Skor ………………………………… 61 Tabel 18 Hasil Analisis Variansi Dua Jalur…………………………….. 61 Tabel 19 Hasil Uji Scheffe …………………………………………….. 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Gambar bentuk pembelajaran tematik …………………… 12
Gambar 2. Kerangka pikir Penelitian ………………………………… 23
Gambar 3. Histogram Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu ……. 40
Gambar 4. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran Tematik ………………………………………………….. 41 Gambar 5. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran Nontematik ………………………………………………. 43 Gambar 6. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu …. 44 Gambar 7 Histogram prestasi belajar mahasiswa yang di ajar
dengan pembelajaran tematik ……………………………. 46
Gambar 8. Histogram prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu dengan menggunakan pembelajaran non tematik…… 47
Gambar 9. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar tinggi………………. 49
Gambar 10. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar rendah……………… 50
Gambar 11. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar rendah……………… 52
Gambar 12. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah…………………………. 53
Gambar 13. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu . mahasiswa yang tidak diajar pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi …………………………. 54
Gambar 14. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah………………………… 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket motivasi belajar ………………………………… 77
Lampiran 2. Kisi-kisi angket motivasi belajar ………………………. 80
Lampiran 3. Tes prestasi Asuhan Kebidanan Ibu satu ………………. 82
Lampiran 4. Kisi-kisi tes prestasi belajar …………………………… 90
Lampiran 5. Kunci Jawaban tes prestasi ……………………………. 94
Lampiran 6. Uji Coba angket motivasi dan Prestasi belajar ………... 96
Lampiran 7. Validitas Butir soal motivasi belajar …………………. 100
Lampiran 8. Rekapitulasi motivasi belajar ………………………… 110
Lampiran 9. Rekapitulasi Pretasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu 119
Lampiran 10. Uji Homogenitas ……………………………………… 128
Lampiran 11. Hasil Pengolahan data ………………………………… 129
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sebagai lembaga formal yang melaksanakan pendidikan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan Bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, bekerja keras, berbudi pekerti
luhur, berdisiplin, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat
jasmani dan rohani. Tidak dapat di pungkiri bahwa yang turut menentukan
sikap, mental , perilaku, kepribadian dan kecerdasan mahasiswa adalah
pendidikan, pengalaman dan latihan - latihan yang di berikan dan dialami
serta pengalaman yang di lalui sejak kecil. Suatu kegiatan pembelajaran akan
sangat bermakna bagi mahasiswa apabila kegiatan pembelajaran tersebut
mengutamakan interaksi dan komunikasi yang baik antara dosen dan
mahasiswa (Saiful S, 2009:1)
Artinya kegiatan pembelajaran yang di lakukan merupakan tempat bagi
mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehingga
tujuan pendidikan yang akan di capai dapat terlaksana. Seperti yang di
paparkan Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidik haruslah Ing Ngarsa Sung
Tuladha, Ing Madyo mbangun karsa, Tut Wuri Handayani. Ing Ngarsa Sung
Tuladha artinya, bahwa pendidik haruslah menjadi contoh yang baik bagi
peserta didiknya. Baik contoh secara pribadi maupun social, jelas terlihat
bahwa pendidik haruslah mempunyai integritas yang tinggi. Ing Madyo
Mbangun karso artinya, pendidik di posisikan sebagai motivator. Dimana
setiap gerak yang di lakukan haruslah mampu menumbuhkan keinginan,
peningkatan motivasi peserta didik untuk mengenal dan memahami lebih jauh
tentang sesuatu hal yang baru dan baik. Tut Wuri Handayani artinya, pendidik
merupakan sosok yang mempunyai kepribadian yang kuat, mampu
menyumbangkan hal yang positif bagi dunia pendidikan. Tidak hanya
memberikan pengawasan, tetapi harus memantau perjalanan akademik dan
psikis mahasiswa (Mulyono A, 2003:121)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Untuk masuk menjadi mahasiswa kebidanan, beberapa mahasiswa
mempunyai latar belakang yang berbeda-beda baik dari faktor intrinsik
maupun ektrinsik. Faktor intrinsik misalnya bakat, minat maupun motivasi.
Sedangkan faktor ekstrinsik antara lain lingkungan dimana sebelumnya
mereka berada. Dari berbagai latar belakang ini mengakibatkan kemampuan
berbagai masalah bagi beberapa orang mahasiswa. Misalnya mahasiswa
masuk sekolah kebidanan karena orang tua yang sudah menjadi bidan, kelak
nantinya diharapkan meneruskan tempat praktek yang sudah di rintis oleh
ibunya. Maka dengan sedikit paksaan mereka memasuki sekolah kebidanan.
Ada juga mahasiswa yang karena memang sudah mempunyai bakat dan minat
untuk menjadi seorang bidan sehingga mereka sudah termotivasi di awal.
Dari berbagai latar belakang tersebut berdampak pada prestasi belajar
mahasiswa. Dari 102 mahasiswa di dapatkan 35 mahasiswa yang mempunyai
nilai yang masih rendah (D dan E) setelah mengikuti Uji ulang, 21 mahasiswa
mempunyai nilai sedang (C dan BC) 46 mahasiswa mempunyai nilai yang
baik (B dan A). Ini menunjukkan beberapa mahasiswa mempunyai prestasi
belajar masih rendah. Padahal kalau di runtut ke belakang hasil belajar sejak
sekolah menengah atas mereka tergolong mempunyai prestasi belajar yang
baik. Hal ini perlu di cari factor apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi ,
sehingga keadaan seperti ini tidak berlarut-larut yang mengakibatkan
beberapa kendala saat mereka di hadapkan langsung pada kenyataan di klinik.
Ketidakmampuan pada fase di awal misalnya tentang Asuhan Kebidanan ibu
1akan berdampak pada mata pelajaran berikutnya. Karena semua mata kuliah
selanjutnya, sangat memerlukan mata kuliah asuhan kebidanan ibu satu.
Hal – hal lain dalam penyampaian materi Asuhan Kebidanan satu dosen
masih banyak menggunakan OHP dan di dominasi ceramah. Selain itu,
mahasiswa juga di berikan kesempatan untuk mencoba kompetensi di
laboratorium setelah semua materi tentang teoti selesai. Mereka melakukan
simulasi menggunakan phantom. Hal ini di lakukan intensif dengan bantuan
instruktur intensif, sehingga mahasiswa mempunyai kesempatan mencoba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
satu persatu di bawah bimbingan dosen pembimbing. Pada kenyataannya, di
klinik maupun pada evaluasi akhir pembelajaran tujuan belum bisa tercapai.
Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan
berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi instrinsik
dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang
yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan
belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari
luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan
kegiatanbelajar. Dalam memberikan motivasi seorang dosen harus berusaha
dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian
mahasiswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri
mahasiswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni
pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat
melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif
(Santrock, 2008:517).
Untuk itu sudah selayaknya, dosen memiliki kemampuan kompetensi
sesuai dengan tugasnya agar menjadi professional. Apalagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi demikian pesatnya, maka seorang dosen di
tuntut mampu mengimbangi peningkatan tersebut dengan bekal kompetensi
yang memadai. Melalui upaya peningkatan kompetensi yang dimiliki dosen,
akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik dari
generasi ke generasi. Dosen harus mampu membangkitkan semangat dan rasa
keingin tahuan peserta didik, melalui sentuhan-sentuhan yang dilakukan
dosen. Dosen mampu membangkitkannya, walaupun dari latar belakang
peserta didik yang berbeda-beda (Santrock, 2008: 7-9).
Untuk itu dalam pembelajaran strategi, metode, atau pembelajaran yang di
lakukan oleh dosen harusnya menjadi sesuatu yang tepat dan bermakna untuk
memperoleh hasil yang optimal.Setiap metode pembelajaran yang di gunakan
bertalian dengan tujuan belajar yang ingin di capai (Saiful S, 2009:201).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di ambil rumusan
masalahnya adalah: Adakah pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi
belajar di tinjau dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan ibu satu pada
Mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2010?.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi
belajar di tinjau dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan ibu satu pada
mahasiswa Kebidanan Universitas Muhamadiyah Surabaya.
2. Tujuan khusus.
a. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi
belajar Asuhan Kebidanan satu pada mahasiswa Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
b. Untuk mengetahui kaitan motivasi belajar dengan prestasi belajar
Asuhan Kebidanan satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
c. Untuk mengetahui interaksi pengaruh pembelajaran tematik dengan
prestasi belajar di tinjau dari motivasi belajar terhadap asuhan
kebidanan ibu satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini di harapkan dapat dipakai sebagai sumber informasi
tentang upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui
pembelajaran tematik.
b. Jika penelitian ini dirasakan dapat membantu, maka dapat di gunakan
sebagai pertimbangan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
melalui pembelajaran tematik.
2. Manfaat Praktis
- Terhadap Mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah
Surabaya prestasi belajarnya meningkat.
- Terhadap Mahasiswa yang lain dengan pembelajaran tematik, prestasi
belajar dapat meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
A.1 PEMBELAJARAN TEMATIK
1. Pengertian
Kekuatan manusia ada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan
menerapkannya. Ilmu pengetahuan dibangun sekolah secara bertahap dan
tersekat-sekat dalam banyak mata pelajaran, dalam banyak disiplin yang
karakternya berbeda-beda. Namun, dalam penerapannya, siswa hampir selalu
memerlukan pendekatan yang integratif, berbagai disiplin dan pendekatan itu
diterapkan secara simultan dalam menyikapi berbagai gejala kehidupan scara
kritis, dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.
Keterampilan untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara simultan,
sistematis dan logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya, sekolah lebih
berkonsetrasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang agama, bahasa,
matematika, sejarah dan yang lainnya. Memecahkan masalah bagaimana
menggunakan berbagai bidang disiplin ilmu dalam menghadapi masalah
kehidupan secara integratif sepertinya cukup diserahkan kepada siswa untuk
mengembangkan kompetensinya secara alamiah.
Banyak lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap masalah
itu. Di antaranya dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di beberapa
sekolah unggul di Indonesia mengadopsi strategi pembelajaran ini sebagai ciri
khas keunggulan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik
memungkinkan satu tema tertentu dibahas dari berbagai disiplin ilmu. Contoh,
tema pengelolaan sampah rumah tangga perkotaan dibahas dari sisi agama,
sejarah, biologi, geografi, kimia, sehingga tema itu menjadi bahan pembahasan
sejumlah mata pelajaran.
Untuk menerapkan model pembelajaran seperti itu memerlukan disain
kurikulum yang berbeda dengan model pembelajaran per disiplin ilmu. Sekolah
perlu menentukan tema-tema yang relevan dengan banyak Standan Kompetensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dan Kompetensi dasar pada berbagai mata pelajaran. Perlu menetapkan tujuan
pembelajaran pada tema-tema yang dipilih dan perlu mengembangkan kolaborasi
pendidik sehingga tidak bekerja sendiri-sendiri.
Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi
mahasiswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu, dosen harus merancang
pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar mahasiswa.
Pengalaman belajar menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan
proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang
dipelajari akan membentuk skema, sehingga mahasiswa memperoleh keutuhan
dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik
akan sangat membantu mahasiswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan
mahasiswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan.
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman yang bermakna kepada mahasiswa, Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pembicaraan. Dengan tema diharapkan akan
memberikan keuntungan, diantaranya adalah (Tarmizi, 2008).
a. Mahasiswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
b. Mahasiswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.
d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi mahasiswa.
e. Mahasiswa mampu lebih merasakan manfaat dan maka belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas.
f. Mahasiswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran
sekaligus mempelajari mata pelajaran lain.
g. Dosen dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan dapat
dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
sedangkan selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial dan
pengayaan.
2. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Menurut Tarmizi (2008).Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik yaitu
a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
d. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan
yang dihadapi.
e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
f. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang
dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Manfaat Pembelajaran Tematik
Penerapan kurikulum terpada pada pelaksanaan pembelajaran tematik
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Penggabungan banyak kompetensi dasar, indikator, serta isi mata pelajaran
menghemat waktu karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan,
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna materi dalam
konteks kehidupan yang fokus pada penguasaan kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan hidup.
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian
mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan
semakin baik dan meningkat,
Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun
kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh dosen tunggal,
Misalnya seorang dosen kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan
materi pokok setiap mata pelajaran.
3. Hal-hal yang perlu di siapkan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik ada hal-hal yang perlu dilakukan
(Suhermanto,2009).
a. Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan
utuh semua standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai
mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang
dilakukan adalah :
1. Penjabaran standart kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indikator
2. Menentukan tema
a. Identifikasi dan analisis standart kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator.
b. Menetapkan Jaringan Tema
Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu.
c. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang dilakukan pada tahap-tahap sebelumya
dijadikan dasar dalam penyusunan silabus.
d. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran.
4. Pelaksanaan pembelajaran Tematik
Setelah tahap persiapan dilakukan, maka selanjutnya akan dipaparkan tahap
pelaksanaan pembalajaran terpadu. Adapun tahap pelaksanaan pembelajarannya
meliputi (Suhermanto,2009):
a. Kegiatan Pendahuluan / awal
Pada tahap ini dapat dilakukan panggilan terhadap anak tentang tema yang
disajikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Kegiatan inti
Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan. Penyajian bahan pembelajaran dialakukan dengan
menggunakan strategi / metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara
klaksikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
c. Kegiatan penutup
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa hal yang bisa
dinjadikan contoh kegiatan penutup yang dapat dilakukan oleh dosen adalah
menyimpulkan atau mengungkapkan hasil daripada pembelajaran yang telah
dilakukan.
5. Pengaturan Jadwal dan Implikasinya.
Untuk memudahkan administrasi di kampus/akademi terutama
dalampenjadwalan. dosen bersama dengan dosen mata pelajaran lain perlu
bersama-sama menyusun jadwal pelajaran. Dalam penerapannya, untuk
pembelajaran tematik di perguruan tinggi mempunyai implikasi yang mencakup :
a. Implikasi bagi guru.
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan
pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai
mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna,
menarik, menyenangkan, dan utuh.
b. Implikasi bagi siswa
Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok
kecil, maupun klasikal. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran
yang bervariasi dan aktif.
c. Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media
1. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan berbagai prasarana dan prasarana
belajar,
2.Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang
didesain secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan,
3.Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
bervariasi
4.Pembelajaran ini masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada atau
bila memungkinkan untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat
bahan ajar terintegrasi.
d. Implikasi terhadap pengaturan ruangan.
1. Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan.
2. Susunan bangku bisa berubah-ubah.
3. Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi dapat duduk
ditikar atu dikarpet.
4. Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan baik didalam
maupun diruangan.
5. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta
didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar.
6. Alat, sarana, sumber belajar hendaknya dikelola dengan baik.
e. Implikasi terhadap pemilihan metode
Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan
menggunakan multi metode, misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab,
demonstrasi, dan bercakap-cakap.
6. Rancangan pembelajaran tematik:
1. Tahap persiapan/awal:
a. Mempersiapkan kondisi belajar mahasiswa.
b. Membentuk kelompok-kelompok diskusi
c. Menyiapkan sarana dan prasarana
d. Menginformasikan materi, standart kompetensi, kompetensi dasar dan
masalah yang akan di diskusikan/di bahas.
2. Tahap Pelaksanaan/inti:
a. Mahasiswa melaksanakan diskusi
b. Dosen memberikan motivasi agar semua peserta berpartisipasi
c. Dosen mengamati dan menilai keaktifan mahasiswa
d. Mahasiswa mencatat hasil diskusi
e. Mahasiswa mempresentasikan hasil diskusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
3. Tahap Evaluasi dan tindak lanjut/akhir:
a. Dosen menilai hasil diskusi masing-masing kelompok
b. Dosen membetulkan jawaban yang kurang pas
c. Dosen memberikan kesempatan bertanya kepada mahasiswa
d. Dosen menyimpulkan hasil diskusi
e. Dosen memberikan tambahan materi dengan mengkaitkan dengan mata
kuliah lain
f. Dosen memberikan tugas rumah.
Gambar 1.
Rancangan Pembelajaran tematik
Dalam pembelajaran tematik kegiatan berjalan mengalir tanpa dipenggal-
penggal dengan pergantian jam pelajaran. Perhatian siswa tidak terpecah-pecah.
Lainnya halnya dengan pembelajaran yang disusun berdasarkan jam pelajaran.
Setiap ganti jam pelajaran siswa harus kembali dari awal. Mengingat kembali
materi terakhir pada hari sebelumnya. Seringkali ada kegiatan yang belum tuntas
terpaksa harus diakhiri karena ada pergantian jam pelajaran. Lebih bermasalah
lagi kalau gurunya juga harus ganti.
Dalam pembelajaran dengan mata pelajaran sering ditemukan tumpang
tindih. Misalnya Pelajaran Bahasa Indonesia memerlukan wacana sebagai sumber
belajar. Dalam wacana tersebut memuat materi pelajaran lain. Selain itu ketika
siswa menyusun atau membuat kalimat, mendeskripsikan suatu benda, dan
menceritakan pengalaman sering terkait dengan materi pelajaran lain. Sebaliknya
KehamilanAnatomi Psikologi
Fisiologi
Ilmu Sosial Budaya Dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
semua matapelajaran di luar Bahasa Indonesia pun anak harus menyusun kalimat,
mendeskripsikan suatu benda dan sebagainya, yang sebetulnya hal itu terkait
dengan pelajaran bahasa Indonesia. Dengan pembelajaran tematik tidak perlu
dibedakan antara kalimat pelajaran Bahasa Indonesia atau kalimat pelajaran
lainnya. Dengan demikian jelaslah bahwa pembelajaran tematik sungguh-sungguh
menghemat waktu.
Kurikulum Terpadu merupakan suatu pendekatan yang mempersiapkan
siswa untuk belajar mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan kehidupan di
abad depan dengan yang terintegrasi dalam berbagai dimensi.Dengan pendekatan
ini siswa memadukan berbagai aspek keilmuan yang fous pada pemahaman
gejalan kehidupan secara terintegrasi pula dalam bidang studi yang luas.
Kegiatan belajar dan mengajar dengan dengan pendekatan holostik ini
mencerminkan dunia nyata, yang kompleks dan interaktif. Secara umum,
kurikulum atau kurikulum terpadu interdisipliner meliputi:
• Kombinasi bebagai mata pelajaran
• Penekanan pada proyek-proyek atau tutas terstruktur
• Sumber buku teks melampau berbagai mata pelajaran
• Menghubungkan antara konsep
• Mengorganikasi unit-unit dalam satu tema
• Jadwal Fleksibel
• Fleksibel pengelompokan siswa.
7. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki karakteristik seperti di bawah ini.
a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung
c. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran
e. Bersifat fleksibel
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2. PRESTASI BELAJAR
a. Pengertian
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut
Bloom dalam Suharsimi (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau
hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan
pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai
siswa dalam proses pembelajaran.
Prestasi adalah hasil yang telah di capai (dari yang telah di lakukan,
dikerjakan,dsb). Zainal (1990:2) memberikan pendapatnya mengenai prestasi
sebagai berikut: “prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu pretatie. Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi
banyak di gunakan dalam berbagai bidang, selain itu prestasi diartikan dengan
kemampuan, ketrampilan seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.
Belajar menurut Slameto (2003:2) memberikan definisi belajar sebagai
berikut: “ Belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya.
Karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan
perubahan dalam arti belajar.
Maka ada beberapa cirri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar,
yaitu:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5. Perubahan dalam belajar mempunyai tujuan atau terarah
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek. Bahwa
belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek
belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar
sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu
yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan
belajar yang dilakukan oleh seorang idividu dapat dijelaskan dengan rumus antara
individu dan lingkungan. learning (belajar) mengandung pengertian proses
perubahan yang relative tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari
pengalaman. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar yang efektif dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin
dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi
internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam
diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebaginya. Kondisi
eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang
belajar yang bersih, sarana dan prasaran belajar yang memadai.
Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar adalah usaha
maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil
pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes yang relevan. Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering
dikenal dengan tes prestasi belajar. Tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari
tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang dalam belajar. Testing pada
hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terrencana untuk
mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau
materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar
dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan
ujian-ujian masuk perguruan tinggi.
Manusia membutuhkan pendidikan dalam pendidikannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat
(Sisdiknas, 2003;49).
Prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam
berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila
memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya
dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi
target dalam ketiga criteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar
merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki mahasiswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar
mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
raport setiap bidang studi setelah mengalami prosesbelajarmengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar
mahasiswa.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Untuk mencapai prestasi belajar mahasiswa sebagaimana yang diharapkan,
maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
antara lain; faktor yang terdapat dalam diri mahasiswa (faktor intern), dan faktor
yang terdiri dari luar mahasiswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak
antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri,
adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu
kecedarsan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
2. Faktor ekstern.
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman,
keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan
ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada
individu.
3. MOTIVASI BELAJAR
a. Pengertian
Motivasi adalah proses yang member semangat, arah dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,
terarah dan bertahan lama (Santrock, 2009: 510). Motivasi adalah kekuatan
mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak itu berasal dari
berbagai sumber . (Dimyati dkk, 2009:80). Siswa belajar karena di dorong oleh
kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan
atau cita-cita. Kekuatan mental itu dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli
pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar
tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental
yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku
belajar. Dan motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaiti kebutuhan, dorongan dan
tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa adanya ketidakseimbangan
antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan
mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan
merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi
harapan, pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi
pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin
dicapai oleh individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini
perilaku belajar (Dimyati dkk, 2009:80-81).
b. Perspektif Motivasi
Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda
berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Ada 4 perspektif antara lain behavioral,
humanistis, kognitif dan social (Santrock, 2008:511-513).
Perspektif behavioral, menekankan imbalan dan hukuman eksternal
sebagai kunci dalam menentukan motivasi jurid. Insentif adalah peristiwa atau
stimuli positif atau negative yang dapat memotivasi perilaku peserta didik.
Insentif yang bisa di pakai dengan memberi pujian setelah mereka menyelesaikan
tugas.
Perspektif Humanistis, menekankan pada kapasitas peserta didik untuk
mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, dan
kualitas positif. Perspektif ini berhubungan erat dengan pandangan Abraham
Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus di puaskan dahulu sebelum
memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
Perspektif Kognitif, pemikiran perserta didik akan memadu motivasi
mereka. Minat ini berfokus pad ide-ide seperti motivasi internal peserta didik
untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab
kesuksesan dan kegagalan, terutama persepsi bahwa usaha adalah factor penting
dalam prestasi), dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol
lingkungan mereka secara efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Perspektif Sosial, motif untuk berhubungan dengan orang lain secara
aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan
yang hangat dan akrab.
c. Macam – macam Motivasi
Menurut Santrock J.W (2008), motivasi di bagi menjadi 2 yaitu:
1. Motivasi Ekstrinsik
Adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara
untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering di pengaruhiboleh insentif
eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya: peserta didik akan bekerja
keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Perspektif behavioral
menekankan arti penting dari motivasi ektrinsik dalam prestasi ini.
2. Motivasi Intrinsik
Motivasi dalam diri untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri
(tujuan itu sendiri). Misalnya: peserta didik mungkin belajar menghadapi ujian
karena dia senang pada mata kuliah yang di ujikan itu. Pendekatan kognitif dan
humanistis lebih menekankan pada arti penting dari motivasi intrinsic dalam
prestasi.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.
Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar
motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar
sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan
mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka,
supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar
secara aktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4. ASUHAN KEBIDANAN IBU SATU
a. Deskripsi mata kuliah
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memberikan asuhan kebidanan pada ibi hamil normal dengan bantuan, didasari
kosep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence based dalam praktik
antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan pokok-
pokok bahasan konsep terjadinya kehamilan, adaptasi fisiologi dan psikologi ibu
hamil, asuhan ibu hamil pada kunjungan awal dan ulang, deteksi terhadap
komplikasi ibu dan janin serta pendokumentasiannya.
b. Latar belakang
1. Berfokus pada rawat jalan dari ibu dan bayi dan menekankan pada
promosi kesehatan, pendidikan dan pencegahan penyakit dan melihat
wanita sebagai pusat untuk proses asuhan keperawatnya
2. Berdasarkan Kehamilan dan kelahiran adalah peristiwa yang normal.
3. Berorientasi pada wanita
c. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan Ibu 1 :
1. Memantau keadaan fisik,
2. Psikologis, spiritual dan kesejahteraan sosial ibu/keluarga melalui siklus
reproduksi,
3. Memberikan penyuluhan antenatal care
4. Memberikan pendidikan pada ibu secara individu,
5. Mendampingi terus menerus selama persalinan,
6. Dukungan lanjutan selama masa nifas,
7. Mengurangi tindakan yang bersifat, tehnologi
8. Identifikasi serta merujuk ibu yang membutuhkan penanganan spesialis
obstetrik atau yang lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
d. Pola asuhan
1. Mandiri (Manajemen Sendiri)
2. Konsultasi (tetap bertanggung jawab dan meminta nasehat atau pendapat
dokter atau anggota lain)
3. Kolaborasi (Menangani asuhan secara bersama)
4. Rujukan (Mengirim dan mengarahkan klien ke dokter atau profesi
kesehatan lain)
e. Tujuan Asuhan Kebidanan Ibu satu
1. Menjelaskan konsep dasar asuhan kehamilan
2. Menjelaskan proses adaptasi, fisiologi dan psikologi dalam kahamilan
3. Menidentifikasi kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap
perkembangannya
4. Melaksanakan asuhan kehamilan
5. Melaksanakan deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin
6. Melakukan dokumentasi asuhan kehamilan
f. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang tersedia dalam kurikulum untuk D III Kebidanan setiap
minggunya 6 jam pelajaran dengan alokasi waktu tiap jam 60 menit.
B. PENELITIAN YANG RELEVAN
Juwarsih (2007), telah melakukan penelitian tindakan kelas mengenai
pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar. Studi awal dengan
mengadakan pre test dan diperoleh data rata- rata prestasi siswa 6.27 atau 47%
siswa tidak mencapai SKBM. Setelah dilakukan penelitian ternyata prestasi siswa
semakin meningkat dari tiap siklus. Data terakhir diperoleh rata- rata prestasi
siswa 9.23 atau 97% siswa dapat mencapai SKBM. Dari ketiga siklus
pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut: (1) waktu pembelajaran lebih
efisien, (2) meningkatkan minat dan merangsang siswa untuk berpikir, (3) siswa
senang ketika belajar, (4) Prestasi belajar meningkat, (5) pemilihan tema relevan
dengan tugas perkembangan siswa, (6) Siswa belajar bersosialisasi, (7) Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
mengajar lebih kreatif. Berdasarkan hasil penelitian ini maka penerapan
pembelajaran tematik efektif di lakukan.
Prima (2009), telah melakukan penelitian aplikasi proses pembelajaran
tematik dalam rangka meningkatkan prestasi belajar bagi siswa tahun 2009. Studi
awal dengan mengadakan pre test dan diperoleh data rata- rata prestasi siswa 6.27
atau 47%. Setelah dilakukan penelitian ternyata prestasi siswa semakin meningkat
dari tiap siklus. Data terakhir diperoleh rata- rata prestasi siswa 9.23 atau 97%.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka penerapan pembelajaran tematik efektif
digunakan dalam pembelajaran di kelas. Jika Dosen akan menggunakan
pendekatan pembelajaran tematik, maka guru harus mempersiapkan tema, materi,
metode, media, dan pengelolaan kelas yang baik.
C. KERANGKA PIKIR
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat di ketahui
bahwa prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu 1 di pengaruhi oleh banyak factor
yang meliputi factor internal dan eksternal. Faktor internal mahasiswa dang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain motivasi belajar, aktivitas belajar,
kondisi intelektual siswa, psikologi dan kondisi awal yang di kuasai mahasiswa.
Faktor eksternal mahasiswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
antara lain; lingkungan tempat tinggal, keadaan keluarga, teman bergaul, metode
mengajar yang di pergunakan guru.
Salah satu factor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa yang akan di teliti dalam penelitian ini antara lain adalah motivasi
belajar mahasiswa. Pentingnya motivasi dalam pembelajaran bukan hanya sebagai
factor pendorong mahasiswa untuk belajar, namun juga sebagai penentu besar
kecilnya aktivitas belajar yang di lakukan oleh mahasiswa. Semakin besar
motivasi belajar yang di miliki siswa, akan semakin besar aktivitas belajarnya.
Dengan aktivitas yang besar tentunya akan mempunyai korelasi yang positif
dengan prestasi belajar mahasiswa.
Untuk mengoptimalkan prestasi tersebut tentunya juga harus di tunjang
dengan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
penelitian ini pembelajaran yang di gunakan adalah pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik menekankan belajar sambil melakukan sesuatu. Contohnya
adalah belajar Asuhan kebidanan Ibu 1, maka mahasiswa akan melakukan
demonstrasi terkait dengan materi-materi yang mendukung misalnya anatomi,
fisiologi dsb. Materi tersebut menjadi satu kesatuan yang saling mendukung
sehingga mudah di maknai oleh mahasiswa. Kegiatan ini meliputi persiapan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Gambar 2
Kerangka Pikir Penelitian
D. HIPOTESIS
Pembelajaran tematik
Kegiatan Awal Kegiatan Inti
Motivasi Ekstrinsik Mahasiswa tinggi
Kegiatan Penutup
Proses belajar mengajar (PBM)
Motivasi Intrinsik mahasiswa tinggi
Asuhan Kebidanan Ibu satu
Prestasi belajar meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1. Ada pengaruh pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan satu pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah
Surabaya
2. Ada kaitan motivasi belajar dengan prestasi belajar Asuhan Kebidanan satu
pada mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
3. Ada interaksi pengaruh pembelajaran tematik dengan prestasi belajar di
tinjau dari motivasi belajar terhadap asuhan kebidanan ibu satu pada
mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian di lakukan pada Program Studi Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
2. Waktu penelitian
Penelitian di lakukan pada bulan Februari – Juli 2010. Dengan
jadwal seperti pada tabel 1.
Tabel 1.
Jadwal Kegiatan penelitian
No
Waktu
Kegiatan
BULAN/2010
Febr Maret April Mei Juni Juli
I. 1. Pengajuan judul
2. Penyusunan
proposal
3. Ujian proposal
4. Revisi proposal
√
√
II. 5. Pelaksanaan
penelitian
6. Pengumpulan data
7. Pengolahan data
8. Penyusunan
Laporan
√
√
III. 9. Ujian Tesis
10. Revisi
11. Penggandaan
√
√
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
B. Jenis penelitian
1. Metode penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan post
test only control group design. Adapun rancangannya dapat di lihat pada
tabel berikut:
Tabel 2
Rancangan eksperimen
Pembelajaran
Motivasi
Pembelajaran
Tematik (A 1) Non Tematik (A 2)
Tinggi (B 1) 1.1 1.2
Rendah (B 2) 2.1 2.2
Keterangan :
1.1 : Sel kelompok mahasiswa yang di beri pembelajaran tematik dan
memiliki motivasi belajar tinggi
1.2 : Sel kelompok mahasiswa yang di beri pembelajaran tematik dan
memiliki motivasi belajar rendah.
2.1 : Sel kelompok mahasiswa yang di tidak di beri pembelajaran
tematik dan memiliki motivasi belajar tinggi
2.2 : Sel kelompok mahasiswa yang tidak di beri pembelajaran tematik
dan memiliki motivasi belajar tinggi
2. Variabel penelitian
a. Variabel Independen (bebas) adalah pembelajaran tematik.
b. Variabel antara adalah motivasi belajar.
c. Variabel Dependen (tergantung) adalah prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
d. Definisi Operasional
No Variable penelitian Definisi Operasional Indicator Alat Ukur Skala data Skor
1. Pembelajaran Tematik
Suatu cara atau strategi yang di gunakan dosen untuk menyampaikan materi kepada mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan cara mengkaitkan beberapa tema/mata kuliah lain sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
2. Motivasi belajar sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa belajar yang meliputi dorongan dari dalam (internal) dan dorongan dari luar (eksternal) yang mempengaruhi prestasi belajar.
- Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
- adanya dorongan dan kebutuhan untuk belajar
- adanya harapan dan cita-cita masa depan
- adanya penghargaan dalam belajar
- adanya kegiatan
Angket Motivasi belajar
Interval Pernyataan mendukung: 4 : Selalu 3 : Sering 2 : Jarang 1 : Tidak pernah Pernyataan tidak mendukung: 1 : selalu 2 : sering 3 : jarang 4 : tidak pernah Penilaian: 1.Motivasi tinggi: Skor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
yang menarik dalam belajar
- adanya lingkungan belajar yang kondusif.
100-150 2.Motivasi rendah : < 99
3. Prestasi Belajar Keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari suatu materi yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes.
- Kognitif - Afektif - Psikomotor
- Lembar Tes tulis
Interval Lembar tes tulis : 0 : salah 2 : benar Pengelompokan : 1.Prestasi baik: 70-100 2.Prestasi cukup : 58 – 69 3.Prestasi rendah : < 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
C. Populasi, sampel, dan sampling
1. Populasi
Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh mahasiswa semester dua
Program Studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya
sebanyak 102 mahasiswa.
2. Sampel dan sampling
Sampel dalam penelitian ini adalah total population yaitu, seluruh
mahasiswa Kebidanan semester dua Universitas Muhammadiyah
Surabaya. Karena Populasinya kecil maka tidak di adakan sampling.
D. Teknik pengumpulan data
1. Instrumen Penelitian
a. Untuk memperoleh data yang berupa prestasi belajar Asuhan
Kebidanan satu, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa tes
objektif Asuhan kebidanan ibu satu. Untuk memperoleh data
mengenai prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu 1 yang terdiri dari 45
butir soal yang di buat oleh peneliti. Adapun kisi-kisi sebagai berikut.
No
Kompetensi Dasar
Uraian Materi Indikator No. Soa
l
Skor
1.
Menjelaskan konsep dasar konsepsi
1. Ovum dan sperma
1. Menyebutkan oogonium yang mengikuti proses pematangan
2. Menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan sperma melalui rahim.
3. Menyebutkan proses penangkapan ovum
4. Menyebutkan Jumlah Sperma Normal
5. Mengidentifikasi bagian-bagian ovum
1 2 3 4 6
2
2
2
2
2
2 Menjelaska 2. Tanda Pasti 6. Menyebutkan tanda 33 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
. n tanda-tanda kehamilan
dan tidak pasti
pasti dalam kehamilan 7. Menyebutkan macam-
macam cara menentukan kehamilan salah satunya dengan menggunakan macam-macam kodok
34
2
3.
Fertilisasi /Konsepsi
3. Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat, placenta dan bayi
8. Mengidentifikasi letak pembuahan/konsepsi
9. Menunjukkan pembelahan sel saat konsepsi.
10. Menyebutkan Tahap-tahap hasil konsepsi
11. Mendiagnosa tanda Hartman
12. Menyebutkan bagian-bagian yang bakal membentuk janin
13. Menyebutkan macam-macam desidua beserta letaknya
14. Menganalisis keterpisahan darah ibu dan darah janin
15. Menyebutkan tekanan darah pada ruang interviller
16. Menyebutkan fungsi placenta
17. Mengidentifikasi transport aktif dan pasif
18. Menyebutkan proses aliran darah ibu ke janin
19. Menyebutkan enzim yang di hasilkan placenta
20. Menyebutkan pembuluh darah yang meliputi tali pusat
21. Menyebutkan komposisi amnion
5 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4.
Menjelaskan
4. Menentukan usia dan
22. Menyebutkan factor-faktor yang
20
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
periode kehamilan. Dan Factor yang mempengaruhinya
mempengaruhi pertumbuhan janin
23. Menyebutkan usia bayi ketika duktus arteriosus menutup
24. Menyebutkan kemampuan bayi dalam rahim untuk menelan
25. Menyebutkan kemampuan bayi dalam rahim untuk menyedot
26. Menghitung /Menentukan hari perkiraan lahir
27. Menghitung usia/periode kehamilan
21
22
23
24
25
2
2
2
2
2
5.
Perubahan pada ibu hamil trimester I, II, dan III
5. Perubahan Fisik, dan psikologis
28. Menyebutkan tanda piskacek
29. Menyebutkan tanda Hegar
30. Menyebutkan kelenjar yang membesar di mamae
31. Menyebutkan sikap/posisi ibu saat kehamilan semakin tua
32. Menyebutkan perubahan darah pada system kardio vaskuler
33. Menyebutkan perubahan psikologis trimester dua
34. Menyebutkan reaksi yang terjadi pada suami ketika ibu hamil trimester ke 2.
35. Menyebutkan factor psikologis yang dapat mempengaruhi kehamilan
36. Menyebutkan contoh gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan
26
27
28
29
30
31
32
35
36
2
2
2
2
2 2
2
2
2
6 Kebutuhan 6. Kebutuhan 37. Menyebutkan beberapa 37 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
. ibu hamil trimester I, II dan III
Fisik dan psikologis
syarat seorang ibu sebelum melakukan senam hamil.
38. Menentukan kapan ibu harus kontrol ulang.
39. Menentukan kebutuhan istirahat pada siang hari
40. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan
38
39
40
2
2
2
7.
Melakukan Asuhan Kehamilan
7. Pengkajian, diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
41. Menyebutkan yang termasuk data subyektif dari suatu kasus
42. Menghitung perkiraan persalinan pada kasus
43. Mendiagnosa kasus 44. Menyebutkan asuhan
yang dapat di berikan dari contoh kasus
45. Menyebutkan kunjungan ulang dari kasus
41
42
43 44
45
2
2
2 2
2
Tes prestasi belajar di uji cobakan terhadap 25 mahasiswa kebidanan di
STIKES Muhammadiyah Lamongan pada tanggal 15 April 2010. Dari 45
soal yang di berikan, semuanya mempunyai hasil : (a) validitas tinggi (1.00),
(b) Reliabilitasnya tinggi yaitu 0.76, Sehingga angket bisa di gunakan sebagai
instrumen dalam penelitian ini.
b. Data yang berupa motivasi belajar di peroleh dengan menggunakan angket
atau kuesioner. Angket dalam penelitian ini terdiri dari 45 butir pertanyaan
yang terdiri dari pertanyaan mendukung dan pernyataan tidak mendukung.
Tiap butir soal telah disertai 4 pilihan jawaban. Keterangan selengkapnya
mengenai ketentuan pemberian skor. Ketentuan pemberian skor dalam
angket seperti pada tabel 2 dan 3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 3.
Distribusi skor untuk pernyataan soal yang mendukung ( + )
Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak pernah
Skor 4 3 2 1
Tabel 4.
Distribusi skor untuk pernyataan soal yang tidak mendukung ( - )
Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak pernah
Skor 1 2 3 4
Adapun kisi-kisi tes motivasi belajar adalah:
N
o.
Indikator Deskriptor Soal ∑
( + ) ( - )
1. Adanya
hasrat dan
keinginan
untuk
meraih
sesuatu
(berhasil)
1. Sedih apabila gagal
2. Ingin selalu berhasil
mengerjakan tugas
3. Belajar keras
menghadapi ujian
1
2,5
3
4
1
3
1
2. Adanya
dorongan
dan
kebutuhan
dalam
belajar
1. Belajar meskipun tidak
ada ujian/test
2. Mencari literature
tambahan selain yang di
jelaskan dosen.
6,7
9, 11
8,10
2
4
3. Adanya
tujuan
mencapai
1. Ingin cita-cita terwujud
2. Senang menghadapi
tantangan demi cita-cita
12,19
17
2
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
cita-cita
masa depan
3. Merencanakan sendiri
cara mencapai tujuan
4. Memonitor sendiri
kemajuan menuju
tujuan.
13,14
15,18
21
20
3
3
4. Adanya
penghargaa
n dalam
belajar
1. Karya/tugas di
pamerkan kepada
2. Mendapat
hadiah/reward ketika
menyelesaikan tugas.
22,25,26
23,24
27
4
2
5. Adanya
keinginan
untuk
menguasai.
1. Orientasi untuk
menguasai
2. Bersikap positif
32,35
29,32,33
28,30
31,34
,36
4
6
6. Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif
1. Situasi belajar
menyenangkan
2. Memperhatikan
keterangan dosen
3. Kesempatan luas untuk
bertanya dan melakukan
eksperimen.
37,40,41
45
41,42,43
38
39
4
1
4
Jumlah 32 13 4
5
Angket motivasi di uji cobakan terhadap 25 mahasiswa kebidanan di
STIKES Muhammadiyah Lamongan pada tanggal 15 April 2010. Dari
45 soal yang di berikan semuanya valid dan mempunyai hasil : (a)
validitas tinggi (0,96), (b) Reliabilitasnya tinggi yaitu 0.76, Sehingga
angket bisa di gunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
E. Teknik analisis data
1. Uji normalitas
Uji normalitas di lakukan untuk mengetahui apakah populasi terdistribusi
normal. Uji normalitas menggunakan rumus:
X2 = ∑ (fo – fh)2 fh Keterangan:
X2 : Chi Kuadrat
fo : Frekuensi observasi
fh : Frekuensi harapan
Dari hasil perhitungan di dapatkan, Nilai χ2 hitung (13,706) < χ2 tabel
(30,1) jadi data prestasi belajar dengan metode tematik terdistribusi
normal. Nilai χ2 hitung (8,667) < χ2 tabel (26,3) jadi data prestasi belajar
dengan metode non tematik terdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas di maksudkan untuk mengetahui apakah populasi
mempunyai varian yang sama. Dalam hal ini di gunakan Uji Barlett.
rumus:
X = (ln 10) {B - ∑ (ni – 1) log Si}
Keterangan:
X = nilai statistic uji Barlett
ln = logaritma natural 10
ni = jumlah sampel
Log Si = logaritma varians
Dari hasil perhitungan di dapatkan:
Varians Gabungan : S2 = = 123,8135 maka log S2 = 2,093
B = dk x log S2 = 100 x 2,093 = 209,3
χ2 = (ln 10) (209,3 – 207,42) = 4,2758
Jadi, Nilai χ2 hitung (4,2758) < χ2 tabel (67,5) jadi data prestasi belajar
homogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis di lakukan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam
penelitian di terima atau di tolak. Dalam penelitian ini uji hipotesis
menggunakan analisis variansi (anova) dua jalur dengan menggunakan.
rumus :
F = MSp Mse Keterangan:
F = nilai statistic uji F
MSp = rerata kuadrat perlakuan
Mse = rerata kuadrat scor
4. Uji Pasca Hipotesis
Uji Pasca Hipotesis di lakukan untuk mengetahui adanya perbedaan yang
signifikan antar kelompok sel. Dalam penelitian ini menggunakan Uji
Scheffe.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang sudah di analisis, di deskripsikan pada bagian
ini. Untuk itu pada bab IV ini secara berurutan akan di paparkan tentang: deskripsi
data, hasil uji persyaratan, hasil pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan
penelitian yang di laksanakan.
A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian yang akan di olah dengan menggunakan Anava dua
jalur, terlebih dahulu penulis jabarkan deskripsi data masing-masing sel antar
kolom dan antar baris yang terdiri dari: (1) Skor Motivasi Belajar Asuhan
Kebidanan Ibu satu, (2) Skor Motivasi belajar mahasiswa yang di ajar
pembelajaran tematik, (3) Skor Motivasi belajar mahasiswa yang di ajar dengan
pembelajaran non tematik (4) Skor Prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu satu, (5)
skor prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajarkan
dengan pembelajaran tematik, (6) skor prestasi belajar Asuhan kebidanan ibu satu
mahasiswa yang tidak di ajarkan metode pembelajaran tematik, (7) Skor prestasi
belajar asuhan kebidanan ibu satu siswa yang memiliki motivasi tinggi, (8) skor
prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang memiliki motivasi
rendah, (9) skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang di
terapkan model pembelajaran tematik dengan prestasi belajar tinggi, (10) skor
prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang di terapkan model
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah, (11) skor prestasi belajar
asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di terapkan pembelajaran
tematik dengan motivasi belajar tinggi, (12) skor prestasi belajar asuhan
kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di terapkan metode pembelajaran
tematik dengan motivasi rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1. Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu pada mahasiswa Kebidanan
UMSurabaya tahun 2010.
Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa secara
keseluruhan memiliki rentangan (range) 36 dengan skor terendah 82 dan skor
tertinggi 143. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam
kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 113,3 modus sebesar
134,5; median sebesar 115,5, varians sebesar 539.076 dan simpangan baku
(standar deviasi) sebesar 23.218 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di
lakukan dengan computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada
lampiran 11). Distribusi frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu
data kelompok ini dapat di lihat pada table berikut.
Tabel 5
Distribusi frekuensi Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Interval f Absolut f Relatif (%)
80 - 89 26 25,5
90 - 99 25 24,5
100 - 109 0 0
110 - 119 0 0
120 - 129 0 0
130 - 139 41 40,2
140 - 149 10 9,8
Jumlah 102 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari table frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
0
10
20
30
40
50
84,5 94,5 104,5 114,5 124,5 134,5 144,5
Gambar 3. Histogram Motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
2. Motivasi Belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran tematik pada
mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Motivasi belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran tematik secara
keseluruhan memiliki rentangan (range) 58 dengan skor terendah 84 dan skor
tertinggi 142. Jumlah total ada 51 mahasiswa, dalam kelompok ini terdapat 26
orang mahasiswa yang memiliki motivasi rendah dan 25 orang mahasiswa yang
memiliki motivasi tinggi. Motivasi belajar mahasiswa dalam kelompok ini
mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 113, modus sebesar 138,5; median
sebesar 113,5, varians sebesar 533,746 dan simpangan baku (standar deviasi)
sebesar 23,103 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan
computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11).
Distribusi frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data
kelompok ini dapat di lihat pada table berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 6
Distribusi frekuensi Motivasi belajar kelompok pembelajaran tematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Interval f Absolut f Relatif (%)
84 - 93 15 29,5
94 - 103 11 21,5
104 - 113 0 0
114 - 123 0 0
124 - 133 8 15,7
134 - 143 17 33,3
Jumlah 51 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi motivasi belajar pada kelompok
pembelajaran tematik diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
88,5 98,5 108,5 118,5 128,5 138,5
Gambar 4. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran tematik pada mahasiswa kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3. Motivasi Belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran nontematik pada
mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Motivasi belajar mahasiswa pada kelompok pembelajaran nontematik
secara keseluruhan memiliki rentangan (range) 61 dengan skor terendah 82 dan
skor tertinggi 143. Dalam kelompok ini terdapat 25 orang mahasiswa yang
memiliki motivasi rendah dan 26 orang mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi,
total dalam kelompok ini ada 51 mahasiswa. Motivasi belajar mahasiswa dalam
kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 114, modus sebesar 138,5;
median sebesar 113,5, varians sebesar 555,093 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 23,560 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan
dengan computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran
11). Distribusi frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data
kelompok ini dapat di lihat pada table berikut.
Tabel 7
Distribusi frekuensi Motivasi belajar kelompok pembelajaran nontematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Interval f Absolut f Relatif (%)
84 - 93 16 31,4
94 - 103 9 17,6
104 - 113 0 0
114 - 123 0 0
124 - 133 8 15,7
134 - 143 18 35,3
Jumlah 51 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi motivasi belajar pada kelompok
pembelajaran tematik diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
88,5 98,5 108,5 118,5 128,5 138,5
Gambar 5. Histogram Motivasi belajar pada kelompok pembelajaran nontematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
4. Prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu Satu pada mahasiswa kebidanan
UMSurabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa secara keseluruhan
memiliki rentangan (range) 52 dengan skor terendah 34 dan skor tertinggi 84.
Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam kelompok ini
mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 59, modus sebesar 54,5; median sebesar
59,5, varians sebesar 201,955 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar
14,211 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer
program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi
frekuensi skor motivasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat
di lihat pada tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 8
Distribusi frekuensi Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Interval f Absolut f Relatif (%)
30 - 39 8 7,8
40 - 49 17 16,6
50 - 59 27 26,4
60 - 69 24 23,5
70 - 79 12 11,7
80 - 89 14 13,5
Jumlah 102 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
0
5
10
15
20
25
30
34,5 44,5 54,5 64,5 74,5 84,5
Gambar 6. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu pada mahasiswa kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
5. Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajar dengan
pembelajaran tematik pada mahasiswa kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajar
dengan pembelajaran tematik dengan tidak membedakan motivasi belajarnya,
secara keseluruhan memiliki rentangan (range) 46 dengan skor terendah 40 dan
skor tertinggi 86. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam
kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 68,3 modus sebesar 84,5;
median sebesar 64,5 varians sebesar 159,260 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 12,62 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan
computer program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11).
Distribusi frekuensi skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data
kelompok ini dapat di lihat pada table berikut.
Tabel 9
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu dengan menggunakan pembelajaran tematik pada mahasiswa Kebidanan
UMSurabaya tahun 2010. Interval f Absolut f Relatif (%)
40 - 49 3 6
50 - 59 11 21,5
60 - 69 11 21,5
70 - 79 12 23,5
80 - 89 14 27,5
Jumlah 51 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu yang di ajar dengan pembelajaran tematik diatas, dapat di
visualisasikan dalam gambar histogram frekuensi skor sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
0246810121416
44,5 54,5 64,5 74,5 84,5
Gambar 7. Histogram prestasi belajar mahasiswa yang di ajar dengan pembelajaran tematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010. 6. Prestasi belajar Asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di ajarkan
metode pembelajaran tematik (non tematik) pada mahasiswa kebidanan
UMSurabaya tahun 2010..
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak di ajar
dengan pembelajaran tematik dengan tidak membedakan motivasi belajarnya,
secara keseluruhan memiliki rentangan (range) 32 dengan skor terendah 34 dan
skor tertinggi 66. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam
kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 51 modus sebesar 54,5;
median sebesar 59,5 varians sebesar 88,367 dan simpangan baku (standar deviasi)
sebesar 9,4 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer
program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi
frekuensi skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat
di lihat pada table berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 10 Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu dengan
menggunakan pembelajaran non tematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Interval f Absolut f Relatif (%)
30 - 39 8 15,7
40 - 49 14 27,5
50 - 59 17 33,3
60 - 69 12 23,5
Jumlah 51 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari table frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
34,5 44,5 54,5 64,5
Gambar 8. Histogram prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu dengan menggunakan pembelajaran non tematik pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
7. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu siswa yang memiliki motivasi tinggi
pada Mahasiswa Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang memiliki
motivasi tinggi dengan tidak membedakan metode pembelajarannya, secara
keseluruhan memiliki rentangan (range) 52 dengan skor terendah 34 dan skor
tertinggi 86. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam
kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 66 modus sebesar 86;
median sebesar 61,5 varians sebesar 208,47 dan simpangan baku (standar deviasi)
sebesar 1,44 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer
program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi
frekuensi skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat
di lihat pada table berikut.
Tabel 11
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar tinggi Pada Mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Interval f Absolut f Relatif (%)
34 - 40 4 7,8
41 - 47 1 1,9
48 - 54 5 9,8
55 – 61 6 11,7
62 – 68 11 21,5
69 – 75 1 1,9
76 – 82 10 19
83 – 89 13 25,4
Jumlah 51 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
0
2
4
6
8
10
12
14
37 44 51 58 65 72 79 86
Gambar 9. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar tinggi pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
8. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang memiliki motivasi
rendah pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang memiliki
motivasi rendah dengan tidak membedakan metode pembelajarannya, secara
keseluruhan memiliki rentangan (range) 42 dengan skor terendah 34 dan skor
tertinggi 76. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam
kelompok ini mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 53 modus sebesar 51;
median sebesar 58 varians sebesar 114 dan simpangan baku (standar deviasi)
sebesar 1,06 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer
program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi
frekuensi skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat
di lihat pada table berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 12
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar rendah pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Interval f Absolut f Relatif (%)
34 - 40 9 17,6
41 - 47 8 15,7
48 - 54 13 25,5
55 – 61 9 17,6
62 – 68 8 15,6
69 – 75 3 5,8
76 – 82 1 1,9
Jumlah 51 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
0
2
4
6
8
10
12
14
37 44 51 58 65 72 79
Gambar 10. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar rendah pada mahasiswa kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
9. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang di terapkan model
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi pada mahasiswa
kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan memiliki
rentangan (range) 30 dengan skor terendah 56 dan skor tertinggi 86. Prestasi
belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam kelompok ini mempunyai
skor rata-rata (mean) sebesar 77,6 modus sebesar 79; median sebesar 72 varians
sebesar 66,66 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 8,16 (nilai-nilai
statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer program SPSS yang
secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi frekuensi skor prestasi
belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat di lihat pada tabel
berikut.
Tabel 13
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi pada
mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010. Interval f Absolut f Relatif (%)
55 – 61 2 8
62 – 68 1 4
69 – 75 2 8
76 – 82 12 48
83 - 89 8 32
Jumlah 25 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Gambar 11. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang memiliki motivasi belajar rendah pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
10. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang di terapkan model
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah pada mahasiswa
kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah secara keseluruhan
memiliki rentangan (range) 36 dengan skor terendah 40 dan skor tertinggi 76.
Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam kelompok ini
mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 59,3 modus sebesar 64,5; median
sebesar 54,5 varians sebesar 85,3 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar
9,2 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer program
SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi frekuensi
skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat di lihat
pada tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 14
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah pada
mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010. Interval f Absolut f Relatif (%)
40 - 49 3 11,5
50 – 59 9 34,6
60 – 69 10 36,5
70 – 79 4 15,4
Jumlah 26 100,0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari tabel frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
0
2
4
6
8
10
12
44,5 54,5 64,5 70,5
Gambar 12. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
11. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di terapkan
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi pada mahasiswa
Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi secara keseluruhan memiliki
rentangan (range) 32 dengan skor terendah 34 dan skor tertinggi 66. Prestasi
belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam kelompok ini mempunyai
skor rata-rata (mean) sebesar 54,6 modus sebesar 65; median sebesar 51; varians
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
sebesar 85,42 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 9,24 (nilai-,nilai
statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer program SPSS yang
secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi frekuensi skor prestasi
belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat di lihat pada tabel
berikut.
Tabel 15
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi pada
mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010. Interval f Absolut f Relatif (%)
34 - 40 4 30,7
41 - 47 1 3,7
48 – 54 5 19,2
55 – 61 6 23
62 - 68 10 38,4
Jumlah 26 100.0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari table frekuensi skor prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram frekuensi skor sebagai berikut.
0
2
4
6
8
10
12
37 44 51 58 65
Gambar 13. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
12. Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa yang tidak di
terapkan metode pembelajaran tematik dengan motivasi rendah pada
mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010.
Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar dengan
pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah secara keseluruhan
memiliki rentangan (range) 26 dengan skor terendah 34 dan skor tertinggi 60.
Prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu mahasiswa dalam kelompok ini
mempunyai skor rata-rata (mean) sebesar 46,3 modus sebesar 37 dan 51; median
sebesar 47,5 varians sebesar 58dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar
7,608 (nilai-nilai statistic ini penghitungannya di lakukan dengan computer
program SPSS yang secara lengkap dapat di lihat pada lampiran 11). Distribusi
frekuensi skor prestasi belajar asuhan kebidanan ibu satu data kelompok ini dapat
di lihat pada table berikut
Tabel 16
Distribusi frekuensi prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah pada
mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010. Interval f Absolut f Relatif (%)
34 - 40 8 32
41 – 47 6 24
48 – 54 8 32
55 – 61 3 12
Jumlah 25 100,0
Sumber : Data Primer, Mei 2010.
Berdasarkan data dari table frekuensi skor prestasi belajar Asuhan
kebidanan Ibu satu diatas, dapat di visualisasikan dalam gambar histogram
frekuensi skor sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Gambar 14. Histogram Prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang tidak diajar dengan pembelajaran tematik dengan motivasi belajar rendah pada mahasiswa Kebidanan UMSurabaya tahun 2010. B. Pengujian persyaratan hipotesis
Sebelum melaksanakan analisis tehnik anava dua jalan, data yang akan di
analisis haruslah memeuhi persyaratan normalitas data dan data dari populasi
yang homogeny. Untuk persyaratan data yang berdistribusi normal pada penelitian
ini di gunakan uji chi square, sedangkan uji homogenitas di lakukan dengan uji
Barlett.
1. Uji Normalitas data
a. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
di ajar dengan pembelajaran tematik.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang di ajar dengan pembelajaran tematik dapat di lihat pada lampiran 11.
Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai Nilai χ2 hitung sebesar
13,706. Nilai tersebut kemudian di bandingkan dengan χ2 tabel sebesar
30,1. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel, sehingga dapat
di simpulkan bahwa adata prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
mahasiswa yang di ajar dengan pembelajaran tematik berasal dari data
populasi yang terdistribusi normal.
b. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
di ajar dengan pembelajaran non tematik.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang di ajar dengan pembelajaran nontematik dapat di lihat pada lampiran
11. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai Nilai χ2 hitung sebesar
8,667. Nilai tersebut kemudian di bandingkan dengan χ2 tabel sebesar
26,3. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel, sehingga dapat
di simpulkan bahwa adata prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
mahasiswa yang di ajar dengan pembelajaran nontematik berasal dari data
populasi yang terdistribusi normal.
c. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
memiliki motivasi tinggi.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang memiliki motivasi tinggi dapat di lihat pada lampiran 11.
Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai Nilai χ2 hitung sebesar
23,811. Nilai tersebut kemudian di bandingkan dengan χ2 tabel sebesar
33,9. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel, sehingga dapat
di simpulkan bahwa adata prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi berasal dari data populasi yang
terdistribusi normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
d. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
memiliki motivasi rendah.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang memiliki motivasi rendah dapat di lihat pada lampiran 11.
Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai Nilai χ2 hitung sebesar
9,784. Nilai tersebut kemudian di bandingkan dengan χ2 tabel sebesar
30,1. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel, sehingga dapat
di simpulkan bahwa adata prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu
mahasiswa yang memiliki motivasi rendah berasal dari data populasi yang
terdistribusi normal.
e. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
di ajar dengan pembelajaran tematik yang memiliki motivasi tinggi.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang di ajar dengan pembelajaran tematik memiliki motivasi tinggi dapat
di lihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai
Nilai χ2 hitung sebesar 12,400. Nilai tersebut kemudian di bandingkan
dengan χ2 tabel sebesar 18,3. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari
χ2 tabel, sehingga dapat di simpulkan bahwa data prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajar dengan pembelajaran tematik
memiliki motivasi tinggi berasal dari data populasi yang terdistribusi
normal.
f. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
di ajar dengan pembelajaran tematik yang memiliki motivasi rendah.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang di ajar dengan pembelajaran tematik memiliki motivasi rendah dapat
di lihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Nilai χ2 hitung sebesar 4,000. Nilai tersebut kemudian di bandingkan
dengan χ2 tabel sebesar 23,7. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari
χ2 tabel, sehingga dapat di simpulkan bahwa data prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajar dengan pembelajaran tematik
memiliki motivasi rendah berasal dari data populasi yang terdistribusi
normal.
g. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
di ajar dengan pembelajaran non tematik yang memiliki motivasi tinggi.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang di ajar dengan pembelajaran nontematik memiliki motivasi tinggi
dapat di lihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh
nilai Nilai χ2 hitung sebesar 14,000. Nilai tersebut kemudian di
bandingkan dengan χ2 tabel sebesar 21,0. Dengan demikian χ2 hitung lebih
kecil dari χ2 tabel, sehingga dapat di simpulkan bahwa data prestasi
belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajar dengan
pembelajaran nontematik memiliki motivasi tinggi berasal dari data
populasi yang terdistribusi normal.
h. Hasil Uji Normalitas data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu yang
di ajar dengan pembelajaran nontematik yang memiliki motivasi rendah.
Perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
square pada data prestasi belajar asuhan kebidanan Ibu satu mahasiswa
yang di ajar dengan pembelajaran nontematik memiliki motivasi rendah
dapat di lihat pada lampiran 11. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh
nilai Nilai χ2 hitung sebesar 3,600. Nilai tersebut kemudian di bandingkan
dengan χ2 tabel sebesar 21,0. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari
χ2 tabel, sehingga dapat di simpulkan bahwa data prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Ibu satu mahasiswa yang di ajar dengan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
nontematik memiliki motivasi rendah berasal dari data populasi yang
terdistribusi normal.
2. Uji homogenitas Data
` Pengujian homogenitas varians dalam penelitian ini menggunakan
uji barlett. Kriteria pengujian adalah populasi di katakana homogen jika χ2
hitung < χ2 tabel dengan taraf df = (k-1) dan strata signifikansi α = 0,05.
Hasil perhitungan uji Barlett (Lampiran 11) menghasilkan nilai χ2
hitung sebesar 4,2758. Nilai tersebut kemudian di bandingkan dengan χ2
tabel sebesar 67,5. Dengan demikian χ2 hitung lebih kecil dari χ2 tabel, maka
varians prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu mahasiswa berdasarkan
kelompok antar sel bersifat homogeny sehingga dapat di simpulkan bahwa
data prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu mahasiswa berasal dari data
yang homogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
3. Uji Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis penelitian, maka di gunakan analisis Anava
dua jalur. Hasil analisis variansi dua jalur (Lihat Lampiran 11) dapat dilihat pada
tabel Anava berikut ini.
Tabel 17
Tabel Rangkuman Skor
Motivasi Belajar Model Pembelajaran
Tematik Non Tematik
Tinggi N = 26 X = 77,6 Range = 30 Med = 72 Mode = 79 Sd = 8,16 Var = 85,42 Min = 56 Max = 86
N = 26 X = 54,6 Range = 32 Med = 51 Mode = 65 Sd = 9,24 Var = 85,42 Min = 34 Max = 66
Rendah N = 26 X = 59,3 Range = 36 Med = 54,5 Mode = 64,5 Sd = 9,24 Var = 85,3 Min = 40 Max = 76
N = 25 X = 46,3 Range = 32 Med = 47,5 Mode = 37 Sd = 7,6 Var = 58 Min = 34 Max = 60
Tabel 18
Hasil Analisis Variansi Dua Jalur.
Source Type III Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. model_Pembelajaran (A) 8319.641 1 8319.641 114.549 .000Motivasi (B) 4559.170 1 4559.170 62.773 .000Metode_Pembelajaran * Motivasi (AB) 637.647 1 637.647 8.779 .004
Error 7117.692 98 72.630 Total 381384.000 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
4. Uji Pasca Hipotesis
Untuk melihat perbedaan antar kelompok sel, maka di lakukan uji Pasca
Anova, dalam hal ini uji yang di pakai adalah Uji Scheffe. Dari uji Scheffe di
dapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 19
Hasil Uji Scheffe
Multiple Comparisons
prestasi
Scheffe
(I) kelompok (J) kelompok
Mean
Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
tematik_motiv tggi tematik_motiv r 18.3754* 2.38718 .000 11.5846 25.1662
nontematik_motiv tggi 23.0677* 2.38718 .000 16.2769 29.8585
nontematik_motiv rdh 31.4400* 2.41047 .000 24.5830 38.2970
tematik_motiv r tematik_motiv tggi -18.3754* 2.38718 .000 -25.1662 -11.5846
nontematik_motiv tggi 4.6923 2.36366 .274 -2.0316 11.4162
nontematik_motiv rdh 13.0646* 2.38718 .000 6.2738 19.8554
nontematik_motiv tggi tematik_motiv tggi -23.0677* 2.38718 .000 -29.8585 -16.2769
tematik_motiv r -4.6923 2.36366 .274 -11.4162 2.0316
nontematik_motiv rdh 8.3723* 2.38718 .009 1.5815 15.1631
nontematik_motiv rdh tematik_motiv tggi -31.4400* 2.41047 .000 -38.2970 -24.5830
tematik_motiv r -13.0646* 2.38718 .000 -19.8554 -6.2738
nontematik_motiv tggi -8.3723* 2.38718 .009 -15.1631 -1.5815
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 72.630.
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Dari tabel di atas dapat di interpretasikan sebagai berikut:
1. Pengaruh model pembelajaran tematik terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Ibu Satu.
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu di gunakan
analisis variansi dua jalur. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua
jalur, di peroleh nilai Fo = 114.549. Hasil perhitungan ini kemudian di
konsultasikan dengan F tabel dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh F
tabel 3,94. Jadi Fo (114.549) > F tabel (3,94), sehingga dapat di katakan
terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan model pembelajaran
terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Berdasarkan hasil
analisis data terlihat bahwa model pembelajaran tematik memperoleh rata-rata
prestasi belajar yang lebih baik (mean = 68,3) di bandingkan dengan
pencapaian prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran
convensional/non tematik (mean = 50,59).
2. Pengaruh Motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu
Satu.
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh motivasi
belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu di gunakan analisis
variansi dua jalur. Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di
peroleh nilai Fo = 62,773. Hasil perhitungan ini kemudian di konsultasikan
dengan F tabel dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh F tabel 3,94. Jadi Fo
(62,773) > F tabel (3,94), sehingga dapat di katakan terdapat pengaruh yang
signifikan dari motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu
Satu. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa motivasi tinggi
memperoleh rata-rata prestasi belajar yang lebih baik (mean = 65.92) di
bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan motivasi rendah (mean
= 52.98).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
3. Interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu.
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh interaksi
antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Asuhan Kebidanan Ibu Satu di gunakan analisis variansi dua jalur. Berdasarkan
hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di peroleh nilai Fo = 8.779. Hasil
perhitungan ini kemudian di konsultasikan dengan F tabel dengan taraf
signifikansi α=0,05 di peroleh F tabel 3,94. Jadi Jadi Fo (8.779) > F tabel
(3,94), sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dari interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu.
Dari kesimpulan diatas terdapat perbedaan yang signifikan antar kolom,
yaitu bahwa prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu mahasiswa yang
diajar dengan model pembelajaran tematik lebih jika di bandingkan prestasi
belajar mahasiswa yang di ajar dengan pembelajan non tematik.
4. Perbedaan antar kelompok sel.
Untuk melihat terdapat perbedaan hasil prestasi belajar antar sel di
gunakan uji Scheffe dengan taraf signifikansi α=0,05. Dari hasil uji tersebut di
peroleh hasil pada kelompok pembelajaran tematik dengan motivasi belajar
tinggi : ada beda antara pembelajaran tematik dengan motivasi rendah (0,00),
ada beda dengan pembelajaran non temati yang mempunyai motivasi tinggi
(0,00), ada beda antara kelompok sel pembelajaran non tematik yang
mempunyai motivasi rendah (0,00). Kelompok sel yang tidak ada beda yaitu
(1) kelompok sel pembelajaran tematik yang mempunyai motivasi rendah
dengan kelompok pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi
0,274, (2) Kelompok pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi
rendah dengan pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi
(0,09).
Dari kesimpulan diatas terdapat perbedaan yang signifikan antar kolom,
yaitu bahwa prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu mahasiswa yang
diajar dengan model pembelajaran tematik lebih baik jika di bandingkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
prestasi belajar mahasiswa yang di ajar dengan pembelajan non tematik. Dan
juga motivasi juga berpengaruh terhadap prestasi belajar.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari analisis deskriptif dan anava dua jalur dapat
di lakukan pembahasan sebagai berikut:
1. Pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar Asuhan kebidanan
Ibu satu.
Hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di peroleh Fo (114.549) > F
tabel (3,94), sehingga dapat di katakana terdapat pengaruh yang signifikan
dari penggunaan model pembelajaran terhadap prestasi belajar Asuhan
Kebidanan Ibu Satu. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa model
pembelajaran tematik memperoleh rata-rata prestasi yang lebih baik (mean =
68,3) di bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan
menggunakan model pembelajaran non tematik (mean = 50,59).
Penerimaan hipotesis pertama bahwa ada pengaruh dari model
pembelajaran terhadap prestasi belajar menunjukkan bahwa model
pembelajaran tematik lebih efektif di bandingkan dengan model
pembelajaran non tematik. Hal ini karena model pembelajaran tematik
mempunyai kelebihan dapat membengkitkan semangat, mahasiswa tidak
jenuh dan dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa. Metode ini di rancang
sedemikian rupa, menggabungkan beberapa tema sehingga proses belajar
mengajar menjadi lebih bermakna. Sedangkan model pembelajaran non
tematik/convensional di katakana model yang kono. Hal ini bagi mahasiswa
daianggap membosankan karena seorang dosen mononton menerangkan
tanpa mengkaitkan satu hal dengan yang lain. Mahasiswa mengantuk,
sehingga apa yang di sampaikan dosen tidak sepenuhnya di pahami.
Hal ini menguatkan teori yang di sampaikan oleh Tarmizi (2008),
bahwa dosen harus merancang pengalaman belajar yang akan
mempengaruhi kebermaknaan belajar mahasiswa. Pengalaman belajar
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang
dipelajari akan membentuk skema, sehingga mahasiswa memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan
pembelajaran tematik akan sangat membantu mahasiswa, hal ini dilihat dari
tahap perkembangan mahasiswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai
satu keutuhan.
Model pembelajaran tematik dapat di gunakan secara team atau mandiri
dengan catatan dosen yang bersangkutan mampu melaksanakannya. Alasan
di laksanakan pembelajaran tematik antara lain mampu mengetahui
pemahaman mahasiswa mengenai kaitan tema satu dan yang lain yang
saling berhubungan, mengajarkan ketrampilan berfikir dan berbagi
pengalaman. Dengan menggunakan model pembelajaran tematik, akan
merangsang analisis berfikir mahasiswa sehingga muncul kreatifitas dalam
pemunculan ide, gagasan, prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan
masalah di tinjau dari beberapa aspek.
Segi positif dari model pembelajaran tematik adalah terciptanya suasana
kelas yang lebih hidup, sebab mahasiswa dan dosen mencurahkan perhatian
dan pikirannya kepada topic yang sedang di diskusikan. Partisipasi
mahasiswa dalam model ini lebih baik. Model pembelajaran tematik dapat
menaikkan prestasi kepbibadian individu seperti toleransi, demokrasi,
berfikir kritis, sistemstis, dan sabar.
Suhermanto (2009), Mengemukakan bahwa kegiatan ini dilakukan
untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standart
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran
yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Dalam model ini mahasiswa akan
mengikuti proses berfikir sebelum sampai pada satu kesimpulan. Mahasiswa
di beri kesempatan mencoba intensif, ataupun memecahkan masalah dalam
kelompok kecil. Dengan hal ini maka seluruh siswa tidak aka nada yang
tertinggal saat proses pemecahan masalah/pembahasan tema.
Sementara dengan menggunakan model pembelajaran non tematik
mahasiswa kurang bisa mencapai prestasi yang maksimal karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
pembelajaran berpusat pada dosen dan di dominasi ceramah. Manusia
membutuhkan pendidikan dalam pendidikannya. Pendidikan merupakan
usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat
(Sisdiknas, 2003;49). Dalam prakteknya dosen sebagai sumber informasi
utama yang mengambil peranan sentral dalam pembelajaran di kelas non
tematik, sedangkan pada model tematik mahasiswa akan lebih aktif dan
mampu mengeluarkan ide dan gagasannya. Dengan demikian, model
pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu
Satu.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di peroleh nilai
Fo = 62,773. Hasil perhitungan ini kemudian di konsultasikan dengan F
tabel dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh F tabel 3,94. Jadi Fo
(62,773) > F tabel (3,94), sehingga dapat di katakan terdapat pengaruh yang
signifikan dari motivasi belajar terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan
Ibu Satu. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa motivasi tinggi
memperoleh rata-rata prestasi belajar yang lebih baik (mean = 65.92) di
bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan motivasi rendah
(mean = 52.98).
Penerimaan hipotesis kedua membuktikan bahwa siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi akan selalu belajar keras, tangguh dan tidak mudah
putus asa, berorientasi ke depan, menyenangi tugas yang memiliki tingkat
kesulitan tinggi. Menyenangi feed back yang cepat dan efisien mengenai
prestasinya serta mandiri. Selain itu juga bertanggung jawab dalam
memecahkan masalah, akan memilih pasangan yang mempunyai
kemampuan serta berusaha lebih baik dari orang lain sehingga mahasiswa
dengan motivasi belajar tinggi tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan
belajarnya secara maksimal, sehingga hasil belajarnya dapat optimal dan
prestasi belajarnya lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Hal ini menguatkan pendapat yang di sampaikan oleh Santrock (2009)
bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh
energi, terarah dan bertahan lama.
Motivasi merupakan factor pendorong belajar yang dating dari diri
siswa. Motivasi ini banyak sekali jenisnya. Untuk menumbuhkannya pun
bervariasi caranya. Dalam suatu pembelajaran motivasi sangat penting
dalam peningkatan prestasi mahasiswa. Motivasi belajar erat hubungannya
dengan aktifitas belajar yang di lakukan mahasiswa. Pada mahasiswa yang
mempunyai motivasi tinggi akan selalu berusaha untuk belajar di setiap
waktu dan mementingkan untuk belajar daripada melakukan aktifitas lain
yang tidak penting.
Menurut Santrock (2009), Siswa belajar karena di dorong oleh kekuatan
mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan atau
cita-cita. Kekuatan mental itu dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli
pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya
belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia
termasuk perilaku belajar. Dan motivasi terkandung adanya keinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan
perilaku individu belajar.
Sebaliknya pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah akan sulit
mencapai prestasi yang baik. Hal ini karena mereka malas belajar, mudah
putus asa, tidak berorientasi ke depan, terpengaruh oleh lingkungan,
memiliki ketergantungan pada orang lain, sehingga mahasiswa cenderung
harus mendapatkan arahan atau perintah agar dapat menentukan cara belajar
yang lebih efektif dalam memahami pelajaran.
Dorongan/motivasi merupakan kekuatan mental untuk melakukan
kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan
mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan,
pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin
dicapai oleh individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini
perilaku belajar (Dimyati dkk, 2009:80-81).
Oleh karena itu, motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa
untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah
bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula
dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika
mempunyai motivasi untuk belajar.
Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif
dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran.Dengan demikian mahasiswa
dengan motivasi belajar tinggi lebih baik dalam pencapaian prestasi belajar
karena dapat mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan serta
menentukan cara belajar yang lebih efektif dalam memahami pelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran tanpa terpengaruh oleh lingkungan dan
tidak tergantung oleh orang lain.
3. Pengaruh interaksi antara model pembelajaran tematik terhadap prestasi
belajar di tinjau dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, di peroleh nilai
Fo = 8.779. Hasil perhitungan ini kemudian di konsultasikan dengan F tabel
dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh F tabel 3,94. Jadi Jadi Fo (8.779)
> F tabel (3,94), sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dari interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar
mahasiswa terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu.
Adanya pengaruh dari interaksi antara metode pembelajaran dan
motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar Asuhan kebidanan Ibu
Satu menunjukkan bahwa dengan mengelompokkan mahasiswa yang
termotivasi tinggi dan yang bermotivasi rendah dapat mempengaruhi
keefektifan metode mengajar yaitu dengan model pembelajaran tematik
dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Pembelajaran Tematik merupakan model pembelajaran yang memberikan
makna bagi mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa di beri kesempatan yang
luas dalam tema yang di bahas. Oleh karena itu, mengkaitkan beberapa tema
yang terkait proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata
pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga mahasiswa
memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan
penerapan pembelajaran tematik akan sangat membantu mahasiswa, hal ini
dilihat dari tahap perkembangan mahasiswa yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan. Terbukti memang pembelajaran tematik sangat
berpengaruh. Hal ini juga di tunjang dengan motivasi awal mahasiswa dalam
belajar, Akan tetapi motivasi juga bisa di tingkatkan melalui dukungan dalam
hal ini motivasi dapat di tingkatkan melalui pembelajaran tematik.
Dalam setiap perilaku manusia mempunyai tujuan yang hendak dicapai.
keberadaan tujuan tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan para ahli teori
motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia dapat
didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan belajar.
mahasiswa penting dimotivasi untuk mencapai tujuan dalam hal ini
meningkatnya prestasi belajar. Tanpa motivasi mereka dalam keadaan tidak
bersemangat yang menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan terbuka peluang
kontribusi yang merugikan. Teori hirarkhi kebutuhan Maslow menyiratkan
manusia bekerja dimotivasi oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu,
keadaan serta pengalamannya. Mahasiswa termotivasi oleh kebutuhan yang
belum terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang lebih tinggi muncul setelah
tingkatan sebelumnya. Masing-masing tingkatan kebutuhan tersebut, tidak lain
: kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, perwujudan diri. Dari
fisiologis bergerak ke tingkat kebutuhan tertinggi, yaitu, perwujudan diri
secara bertahap. Terlepas menerima atau tidak kebutuhan berhierarki,
mengetahui jenis-jenisnya adalah memberikan kontribusi silang saling
memenuhi.
Ada dua situasi yang mempengaruhi mahasiswa saat belajar. Situasi
pertama,yaitu, pemuasan yang berarti sumber kepuasan seperti:prestasi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
pengukuhan hasil kerja, daya tarik belajar, dan tanggung jawab serta
kemajuan. Situasi kedua tidak lain ketidak puasan yang bersumber dari:
kebijakan, supervisi, uang, status, rasa aman, hubungan antar manusia, dan
kondisi saat belajar. Dalam hal ini, jika situasi pertama tidak ada tidak
menimbulkan ketidak puasan berlebihan. Karena ketidakpuasan muncul dari
tidak memperhatikan situasi kedua. Perhatian terhadap indikator situasi
pertama menjadi motivasi mahasiswa dalam belajar.
Intensitas motif seseorang melakukan sesuatu adalah fungsi nilai setiap
hasil yang mungkin dicapai dengan persepsi kegunaannya. Motivasi sama
dengan hasil dikali nilai terus hasil perhitungannya dikalikan kembali dengan
ekspektasi. Akan tetapi hal tersebut, bersyarat mahasiswa meletakkan nilai
kepada sesuatu yang diharapkannya dan mempertimbangkan keyakinan
memberi sumbangan terhadap tujuan. Lantas kemampuan belajar dan persepsi
yang akurat tentang peranannya dalam organisasi diperlukan. Demikian itu,
merupakan teori motivasi harapan. Persepsi usaha yang dilatarbelakangi
kemampuan dan peranan belajar menghasilkan cara belajar yang efektif untuk
mencapai prestasi baik inisiatif sendiri maupun bukan inisiatif sendiri
sehingga memperoleh prestasi yang layak dan kepuasan.
Kalau melihat tentang Teori motivasi prestasi menegaskan manusia
bekerja didorong oleh kebutuhan prestasi, afiliasi, dan kekuasaan. Kebutuhan
prestasi tercermin dari keinginan seseorang mengambil tugas secara konsisten
bertanggung jawab dimana untuk mencapai tujuannya ia berani mengahdapi
risiko serta memperhatikan feedback. Kebutuhan afiliasi ditunjukan oleh
keinginan bersahabat, memperhatikan aspek antar pribadi, bekerja sama,
empati, dan efektif dalam bekerja. Sedangkan kebutuhan kekuasaan tampak
pada seseorang yang mau untuk berpengaruh terhadap orang lain, cepat
tanggap terhadap masalah, aktif menjalankan kebijakan organisasi, senang
membantu orang dengan mengesankan dan selalu menjaga prestasi, reputasi
serta posisinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
4. Ada Beda antar kelompok sel pembelajaran tematik dan non tematik di tinjau
dari motivasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu satu Pada mahasiswa kebidanan
Universitas Muhammadiyah Surabaya tahun 2010.
Dari uji Scheffe dengan taraf signifikansi α=0,05 di peroleh hasil pada
kelompok pembelajaran tematik dengan motivasi belajar tinggi : ada beda
antara pembelajaran tematik dengan motivasi rendah (0,00), ada beda dengan
pembelajaran non temati yang mempunyai motivasi tinggi (0,00), ada beda
antara kelompok sel pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi
rendah (0,00). Kelompok sel yang tidak ada beda yaitu (1) kelompok sel
pembelajaran tematik yang mempunyai motivasi rendah dengan kelompok
pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi 0,274, (2)
Kelompok pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi rendah dengan
pembelajaran non tematik yang mempunyai motivasi tinggi (0,09).
Selain faktor metode pembelajaran, faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor lingkungan. Lingkungan
merupakan suatu komponen sistem yang ikut menentukan keberhasilan proses
pendidikan. Dalam penelitian ini kondisi lingkungan kampus sangat dekat
dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa yang sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan
berlangsung. Di Universitas muhammadiyah, selain mata kuliah berbasis
kompetensi di kembangkan juga di kembangkan pula nilai-nilai kehidupan.
Oleh karena itu, lingkungan akademik menjadi wahana yang sangat dominan
bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku, dan prestasi seorang
mahasiswa.
Lingkungan Akademik yang kondusif akan mendukung proses kegiatan
belajar mengajar. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan
dan perkembangan seseorang adalah keluarga. Banyak waktu dan
kesempatan bagi anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga.
Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku
dan prestasi mahasiswa. Seiring dengan perkembangan jaman, dalam
kenyataannya tidak terasa telah terdapat pergeseran fungsi dan peranan orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
tua terhadap pendidikan anaknya. Kebanyakan para orang tua menyerahkan
sepenuhnya pendidikan anaknya pada sekolah. Padahal seharusnya orang tua
memberikan perhatian dan semangat belajar yang lebih, karena waktu di
rumah lebih banyak daripada di sekolah.
Mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu merupakan salah satu mata
kuliah yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada semester dua. Penguasaan
mahasiswa terhadap mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu satu dapat dilihat
dari kemampuan dalam melakukan analisis terhadap kasus terkait dengan
kehamilan. Program studi Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya
mempunyai harapan, mahasiswa mampu menguasai mata kuliah Asuhan
kebidanan ibu satu. Tetapi yang menjadi kendala adalah mata kuliah Asuhan
Kebidanan Ibu satu dianggap sulit oleh mahasiswa.
Pada Pembelajaran tematik proses belajar tidak sekadar menghafal
konsep-konsep atau fakta belaka, tetapi kegiatan menghubungkan konsep-
konsep untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh. Hal ini sejalan
dengan falsafah konstruktivisme yang menyatakan bahwa manusia
mengkontruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan obyek, fenomena,
pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu
saja dari seorang guru kepada anak. Sebelum metode tematik ini ngetren,
pembelajaran di kelas menggunakan metode pembelajaran dengan pola jam
pelajaran. Nah sekarang perbandingan keduanya, yaitu tematik dan pola jam
pelajaran. Begini, Dengan memperhatikan kedua alasan diberlakukannya
pembelajaran tematik jelaslah bahwa pembelajaran tematik lebih baik dari
pada pelajaran dengan pola mata kuliah. Model pembelajaran seperti ini
dapat diterapkan dalam pengembangan kompetensi akademik siswa terutama
dalam mengembangkan daya kompetisi siswa melalui kegiatan ekstra
kurikuler. Cocok juga untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam
mempersiapkan lomba pada berbagai mata pelajaran agar pembinanaan dapat
dilakukan secara kolaboratif oleh banyak guru. Lebih banyak guru yang turut
membina, asal teorganisir dalam sistem yang sehat, akan menghasilkan
prestasi yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti telah berusaha secara maksimal, tetapi peneliti
menyadari sepenuhnya masih terdapat beberapa keterbatasan antara lain:
1. Penelitian ini hanya di lakukan pada satu mata kuliah yaitu Asuhan
Kebidanan ibu Satu, maka jika di terapkan pada mata kuliah lainyang tidak
sejenis kemungkinan hasilnya akan berbeda.
2. Penelitian di lakukan hanya pada satu instansi, sehingga hasilnya hanya
tampak di instansi itu saja.
3. Penelitian di lakukan hanya dengan dua dosen, anggota tim pengajar
Asuhan Kebidanan satu yang dari instansi lain kurang berkenen dengan
alasan memerlukan waktu yang lama. Jadi mereka tidak menerapkan
tematik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian maka dapat di
simpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan pengaruh model pembelajarn terhadap prestasi belajar
Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Model pembelajaran tematik lebih efektif di
gunakan daripada model pembelajaran non tematik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model pembelajaran tematik memperoleh rata-rata
prestasi yang lebih baik (mean = 68,3) di bandingkan dengan pencapaian
prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran non tematik
(mean = 50,59).
2. Terdapat perbedaan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa
motivasi tinggi memperoleh rata-rata prestasi belajar yang lebih baik
(mean = 65.92) di bandingkan dengan pencapaian prestasi belajar dengan
motivasi rendah (mean = 52.98).
3. Terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajas Asuhan Kebidanan Ibu Satu. Adanya
pengaruh dari interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar
mahasiswa terhadap prestasi belajar Asuhan Kebidanan Ibu Satu
menunjukkan bahwa dengan mengelompokkan siswa yang mempunyai
mitivasi tinggi dan yang mempunyai motivasi rendah dapat mempengaruhi
keefektifan model pembelajaran yaitu dengan model pembelajaran tematik
dan non tematik dalam mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
B. IMPLIKASI
1. Model pembelajaran tematik hendaknya di pakai pada mata kuliah yang
lain.
2. Hendaknya mahasiswa di beri motivasi sebelum belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
C. SARAN
1. Hendaknya Dosen program studi kebidanan diberi pelatihan tentang
pembelajaran tematik dan semua mata kuliah menggunakan pembelajaran
tematik.
2. Seleksi mahasiswa baru menggunakan tes motivasi.
3. Untuk mahasiswa baru agar di perhatikan nilai batas masuk sesuai yang
telah di tetapkan.
Top Related