EFEKT
SEBA
CA
F
TIFITAS P
AGAI PUP
AHAYA TE
T
Unt
P
PROGR
FAKULTA
UNIVERS
PEMBERIA
PUK ORG
ERHADA
TANAH (A
NASKA
tuk memenu
Guna m
S
Program Stu
DisPIPI
A
RAM STUD
S KEGURU
ITAS MUH
AN EKST
GANIK CA
AP PERTUM
Arachis hyp
AH PUBLIK
uhi sebagian
mencapai de
Sarjana S-1
udi Pendidik
susun OlehIT MENTA
A 420100164
DI PENDID
UAN DAN I
HAMMADIY
2014
TRAK DAU
AIR DAN I
MBUHAN
pogaea L.)
KASI
n persyarat
erajat
kan Biologi
h: ARI
4
DIKAN BIO
ILMU PEN
YAH SURA
UN LAMT
INTENSIT
N KACAN
)
an
i
LOGI
DIDIKAN
AKARTA
TORO
TAS
G
EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN LAMTORO SEBAGAI
PUPUK ORGANIK CAIR DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
Pipit Mentari, A 420100164, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 43
halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak daun lamtoro sebagai
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) Teknik
analisis dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif . Penelitian ini menggunakan metode
dari data pengamatan dianalisis varian (ANOVA)2 jalur dan sealanjutnya dilanjutkan dengan
analisis Regresi Linear Ganda Hasil penelitian menunjukkan efektifitas pemberian ekstrak daun
lamtoro sebagai pupuk cair terhadap tinggi batang pada minggu 1: 22,5%; minggu 2: 15,5%;
minggu 3: 15,3%; minggu 4: 10,6%. Efektifitas intensitas cahaya pada minggu1: 38,7%; minggu
2: 44,5%; minggu 4: 34%, sedangkan pada jumlah daun pupuk organic cair berpengaruh 11,2%
dan intensitas cahaya 28,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa pupuk cair ekstrak daun lamtoro
dan intensitas cahaya matahari efektif terhadap pertumbuhan kacang tanah (A. hypogaea L).
Peneletian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang paling optimal yaitu pada tanaman kacang
tanah dngan pemberian 75 % pupuk cair ekstrak daun lamtoro dan 65% naungan. Kata kunci : ekstrak daun lamtoro,pupuk organik cair,intensitas cahaya, pertumbuhan kacang
tanah ( Arachis hypogaea L.).
1
A. PENDAHULUAN
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman leguminosa
yang cukup penting di Indonesia. Kacang tanah memiliki beberapa kelebihan
jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu: lebih
tahan terhadap kekeringan, hama dan penyakit relative sedikit, panen relative
cepat, pada umur 55-60 hari, cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta
perlakuan pasca panen relative mudah, kegagalan panen total relatif kecil,
harga jual tinggi dan stabil.( Surbakti, 2011)
Budidaya kacang tanah cocok di daerah dengan curah hujan sedang.
Penyinaran matahari penuh dibutuhkan saat perkembangan daun dan
pembesaran buah. Budidaya kacang tanah efektif dilakukan pada tanah
gembur dengan kandungan unsur hara kalsium (Ca), nitrogen (N), kalium (K)
dan pospat (P) yang cukup.
Pemanfatan pupuk organik sangat penting dalam mempertahankan
nutrisi di dalam tanah . Pupuk organik cair dapat berupa hasil fermentasi dari
pupuk kandang dan pupuk kompos maupun hasil dari ekstraksi daun-daun.
Kandungan nutrisi dalam daun sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Banyak kita jumpai daun-daun yang kurang dimanfaatkan, salah satunya
adalah daun lamtoro. Selain pemupukan, kebutuhan cahaya merupakan salah
satu komponen penting yang menunjang pertumbuhan dan produksi kacang
tanah. Intensitas cahaya membantu tanaman dalam berfotosintesis sehingga
sangat berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman. Kacang tanah
kebanyakan ditanam pada areal persawahan. Di areal persawahan banyak
dijumpai pohon yang hidup di tepiannya, hal ini dapat menjadi naungan yang
mengurangi jumlah intensitas cahaya yang diserap oleh kacang tanah.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemberian
ekstrak daun lamtoro terhadap pertumbuhan kacang tanah, dan intensitas
cahaya yang optimal untuk pertumbuhan kacang tanah (Arachis hypogaea L.).
B. METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan pupuk : : Blender, gelas ukur 25 ml
dan 100 ml, baskom, timbangan analitik, polybag, cetok, paranet 65 % dan
80%, kertas label, dan plastik.
Bahan yang digunakan : Kacang tanah , daun lamtoro, air, dan tanah.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan dua faktor, yaitu penambahan pupuk cair ekstrak daun lamtoro
dan intensitas cahaya dengan 3 taraf perlakuan, masing-masing 3 kali ulangan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tinggi tanaman
a. Minggu I
Tabel 1.a. Hasil uji analisis regresi linear ganda minggu ke-1
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .622(a) .387 .369 1.2025 2 .782(b) .612 .589 .9710
a Predictors: (Constant), intensitas cahaya b Predictors: (Constant), intensitas cahaya, konsentrasi pupuk
Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara
intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman sebesar 0,387 sehingga
prosentase pengaruh intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman
sebesar 38,7%. Nilai korelasi antara inetnsitas cahaya dan konsentrasi
pupuk terhadap tinggi tanaman sebesar 0,612 atau 62,1%. Sehingga
prosentase pengaruh konsentrasi pupuk terhadap tinggi tanaman
sebesar 62,1% - 38,7% = 22,5%, sedangkan sisanya sebesar 38,8%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Prosentase pengaruh dari pupuk organik cair ekstrak daun
lamtoro sebesar 22,5% dan intensitas cahaya berpengaruh sebanyak
62,2% yang artinya kedua faktor yang diberikan mempengaruhi tinggi
tanaman pada kacang tanah. Ditunjukkan dengan pertambahan tinggi
tanaman. Pada minggu pertama ini terjadi pertumbuhan yang efektif.
Dimana pertambahan tinggi tanaman ini dirangsang oleh unsur -
unsur hara yang terkandung didalam ppupuk cair ekstrak daun
lamtoro.
b. Minggu II
Tabel 1.b. Hasil uji analisis regresi linear ganda pada minggu ke- 2
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .667(a) .445 .428 1.3891 2 .774(b) .600 .575 1.1973
a Predictors: (Constant), intensitas cahaya b Predictors: (Constant), intensitas cahaya, konsentrasi pupuk
Dari tabel 4.5. dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara
intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman sebesar 0,445 sehingga
prosentase pengaruh intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman
sebesar 44,5%. Nilai korelasi antara inetnsitas cahaya dan konsentrasi
pupuk terhadap tinggi tanaman sebesar 0,600 atau 60%. Sehingga
prosentase pengaruh konsentrasi pupuk terhadap tinggi tanaman
sebesar 60% - 44,5% = 15,5%, sedangkan sisanya sebesar 40%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada minggu kedua ini terjadi pertumbuhan yang efektif, yaitu
ditunjukkan dengan pertambahan tinggi tanaman. Prosentase
pengaruh dari pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro sebesar 15,5%
dan intensitas cahaya berpengaruh sebanyak 44,5% yang artinya
kedua faktor yang diberikan mempengaruhi tinggi tanaman pada
kacang tanah. Dimana pertambahan tinggi tanaman ini dirangsang
oleh unsur - unsur hara yang terkandung didalam pupuk cair ekstrak
daun lamtoro dan intensitas cahaya.
c. Minggu III
Tabel 4. 7. Hasil uji analisis regresi linear ganda pada minggu ke- 3
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .626(a) .391 .373 2.5539 2 .738(b) .544 .517 2.2427
a Predictors: (Constant), intensitas cahaya b Predictors: (Constant), intensitas cahaya, konsentrasi pupuk
Dari tabel 4.7. dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara
intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman sebesar 0,391 sehingga
prosentase pengaruh intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman
sebesar 39,1%. Nilai korelasi antara inetnsitas cahaya dan konsentrasi
pupuk terhadap tinggi tanaman sebesar 0,544 atau 54,4%. Sehingga
prosentase pengaruh konsentrasi pupuk terhadap tinggi tanaman
sebesar 54,4% - 39,1% = 15,3% sedangkan sisanya sebesar 45,6%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Pada minggu ketiga ini prosentase pengaruh dari pupuk organik
cair ekstrak daun lamtoro sebesar 15,3% dan intensitas cahaya
berpengaruh sebanyak 39,1% yang artinya kedua faktor yang
diberikan mempengaruhi tinggi tanaman pada kacang tanah. Dimana
pertambahan tinggi tanaman ini dirangsang oleh unsur - unsur hara
yang terkandung didalam pupuk cair ekstrak daun lamtoro dan
intensitas cahaya.
d. Minggu IV
Tabel 4.9. hasil uji analisis regresi linear ganda minggu ke- 4
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .583(a) .340 .320 3.2996 2 .668(b) .446 .413 3.0671
a Predictors: (Constant), intensitas cahaya b Predictors: (Constant), intensitas cahaya, konsentrasi pupuk
Dari tabel 4.9. dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara
intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman sebesar 0,340 sehingga
prosentase pengaruh intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman
sebesar 34%. Nilai korelasi antara inetnsitas cahaya dan konsentrasi
pupuk terhadap tinggi tanaman sebesar 0,446 atau 44,6%. Sehingga
prosentase pengaruh konsentrasi pupuk terhadap tinggi tanaman
sebesar 44.6% - 34% = 10,6 % sedangkan sisanya sebesar 55,4%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Prosentase pengaruh dari pupuk organik cair ekstrak daun
lamtoro pada minggu keempat sebesar 10,6% dan intensitas cahaya
berpengaruh sebanyak 34 % yang artinya kedua faktor yang diberikan
mempengaruhi tinggi tanaman pada kacang tanah. Dimana
pertambahan tinggi tanaman ini dirangsang oleh unsur - unsur hara
yang terkandung didalam pupuk cair ekstrak daun lamtoro dan
intensitas cahaya.
2. Jumlah daun
Tabel 4.11. hasil uji analisis regresi linear ganda minggu ke- 4
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .534(a) .285 .264 2.493 2 .630(b) .397 .360 2.325
a Predictors: (Constant), intensitas cahaya b Predictors: (Constant), intensitas cahaya, konsentrasi pupuk
Dari tabel 4.11. dapat dilihat bahwa nilai korelasi antara
intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman sebesar 0,285 sehingga
prosentase pengaruh intensitas cahaya terhadap tinggi tanaman
sebesar 28,5%. Nilai korelasi antara inetnsitas cahaya dan konsentrasi
pupuk terhadap tinggi tanaman sebesar 0,397 atau 39,7%. Sehingga
prosentase pengaruh konsentrasi pupuk terhadap tinggi tanaman
sebesar 39,7% - 28,5% = 11,2 % sedangkan sisanya sebesar 61,3%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Prosentase pengaruh pupuk cair ekstrak daun lamtoro pada
pertumuhan jumlah daun adalah sebesar 11,2 % dan intensitas cahaya
berpengaruh sebesar 28,5%, sedangkan factor pertumbuhan yang lain
berpengaruh sebesar 61,3%. Hal ini menunjukkan bahwa factor
pertumbuhan lain lebih mempengaruhi jumlah daun pada kacang
tanah dibandingkan dengan pemberian pupuk dan intensitas cahaya.
Hal ini dikarenakan penambahan ppupuk pada umur 4 minggu ini
ti8dak begitu dibutuhkan karena pada umur ini kacang tanah
membentuk Nitrogen sendiri dengan bantuan bakteri Rhizobium sp
yang ada pada bintil-bintil akarnya.
D. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
a. Pemberian pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro dan intensitas
cahaya efektif terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah
( Arachis hypogaea L ).
b. Efektifitas pemberian pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro dan
intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang tanah kurang dari
50%, dan lebih dari 50% pertumbuhannya dipengaruhi faktor lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2013. Cara budidaya kacang tanah organik. http://www.alamtani.com/budidaya-kacang-tanah-organik.html. Diakses tanggal 10 Desember 2013.
BUMN. 2011. Pengertian dan fungsi macam-macam pupuk. http://www.bumn.go.id/ptpn5/. Diakses tanggal 28Maret 2013.
Campbell, dkk. 2008. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Darmawanti, Systena Feri, dkk. 2013. Pengaruh Pupuk Hijau Lamtoro Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Ubi Jalar. Jurnal. Kartika, Dinasti. 2013. http://laporan-praktikum-dasar-dasar-agronomi.html.com. Diakses tanggal 24 Oktober 2013.
Lakitan, Benjamin. 1996. Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada.
Lingga P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Yogyakarta: Penebar Swadaya.
Loveles, A.R. 1991. Prinsip –Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Narendra, Moersintowati. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Cv Sagung Seto.
Palimbungan, Nataniel, dkk. 2006. Pengaruh Ekstra Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi. Jurnal.vol.2. no.2.
Pararis. 2012. http://pararisfriends.wordpress.com/tag/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-perkembangan-makhluk-hidup/.Diakses tanggal 15 Mei 2013.
Purwono dan Heni Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Pangan Unggul. Depok: Penebar Swadaya.
Setyowati, Ninik. 2011. Pengaruh Inyensitas Cahaya dan Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Rosela. Bogor: LIPI.
Supariasa. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
Surbakti, Reynold. http//penelitian-kacang-tanah.html.com. ddiakses tanggal 24
Oktober 2013.
Top Related