8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 1/50
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketersediaan ruas jalan raya yang nyaman merupakan suatu hal
yang mutlak dipenuhi, maka dalam perencanaan dan pelaksanaannya harus
mempertimbangkan beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor iklim yang
dipengaruhi oleh suhu perkerasan. Faktor ini berperan penting dalam
menentukan jenis aspal yang akan digunakan. Material aspal yang bersifat
visco-elastic menjadikan karakteristik lapisan beraspal sangat sensitif terhadap
perubahan suhu. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai nilai
kekakuan ( stiffness) dan hubungannya dengan suhu perkerasan untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap umur pelayanan jalan perlu dikembangkan.
Secara tradisional, perkerasan dirancang dengan pendekatan empirik.
Metode yang sering digunakan adalah Metode mpiris, yang mengacu
kepada hasil ! full scale test " yang dilaksanakan di Otta#a, $merika Serikat
pada a#al tahun %&'an (oder *itc+ak, -/). Kekuatan struktur
perkerasan di ba#ah pembebanan lalu lintas dan kondisi lingkungan harus
diperhatikan dalam menentukan ketebalan'ketebalan konstruksi yang sesuai.
Metode desain ini dikembangkan berdasarkan pengalaman dan penelitian
dari jalan'jalan yang dibuat khusus untuk penelitian atau dari jalan yang
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 2/50
sudah ada. 0eberapa metode empiris untuk perencanaan tebal perkerasan,
antara lain 1 Metode $$S2O -3 ($$S2O, -3), Metode $sphalt 4nstitute
(5$4, -&), Metode 6oad 7ote 3-, Metode 6oad 7ote 8, dan Metode
$nalisa Komponen -9 (S74, 3&&3). :ada prinsipnya metode empiris
bergantung dari kondisi dimana a#al mula metode ini dikembangkan.
$nalisis struktur perkerasan jalan dengan menggunakan metode
analitis perlu dilakukan seiring dengan perkembangan ilmu perancangan
struktur perkerasan jalan. :rinsip dasar metode analitis adalah menggunakan
satu analisis tegangan dan regangan dalam suatu perkerasan.
5egangan;regangan maksimum dalam perkerasan tersebut digunakan untuk
mengasumsikan ketebalan konstruksi.
:engetahuan mengenai sifat'sifat tanah dasar, pembebanan lalu lintas rencana
dan sifat rancangan material perkerasan (kekakuan elastik dan kekuatannya)
mutlak diperlukan dalam mendesain suatu struktur perkerasan. <engan
menggunakan metode analitis, penelitian mengenai material'material
perkerasan, kombinasi' kombinasi lapisan dan pembebanan lalu lintas dapat
dilakukan dalam jangkauan yang lebih luas. Sehingga ketebalan perkerasan
dan sifat'sifat spesifik material dapat disesuaikan sampai mendapatkan desain
yang memuaskan.
Keunggulan pendekatan analitis dalam analisis struktur perkerasan
adalah dapat melakukan analisis dengan berbagai macam =ariasi komponen
3
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 3/50
tertentu pada proses desain. <alam hal ini, kekakuan ( stiffness) lapisan
campuran beraspal dapat ber=ariasi mengikuti perubahan suhu perkerasan
dalam sehari, dan kekakuan ( stiffness) tanah dasar dapat ber=ariasi
mengikuti perubahan musim dalam setahun. Sedangkan, =ariasi beban lalu
lintas dalam sehari umumnya dapat dianggap tipikal sepanjang tahun. Metode
yang penggunaannya berdasarkan teori analitis memiliki beberapa macam
bentuk, salah satunya adalah software desain perkerasan jalan berdasarkan
Nottingham Design Method bernama 04S$6 ( Bitumen Stress Analysis in
Roads) yang dikembangkan oleh >ni=ersitas 7ottingham. <engan program
ini, tegangan ( stress) , regangan ( strain) , dan displacements dapat dihitung
dalam satu sistem berlapis'lapis yang elastis.
B. Rumusan Masalah
6umusan masalah yang dapat diambil dari uraian latar belakang
tersebut di atas adalah berbagai jenis perkerasan jalan ditiap negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode AASHTO !!"
8
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 4/50
Salah satu metoda perencanaan untuk tebal perkerasan jalan yang sering
digunakan adalah metoda $$S25O --8. Metoda ini sudah dipakai secara umum
di seluruh dunia untuk perencanaan serta di adopsi sebagai standar perencanaan di
berbagai negara. Metoda $$S25O --8 ini pada dasarnya adalah metoda
perencanaan yang didasarkan pada metoda empiris. :arameter yang dibutuhkan
pada perencanaan menggunakan metoda $$S25O --8 ini antara lain adalah 1
a. Structural 7umber (S7)
b. ?alu lintasc. 6eliability
d. Faktor lingkungane. Ser=iceablity
a. Stru#tural Num$er
Structural Number (S7) merupakan fungsi dari ketebalan lapisan, koefisien
relatif lapisan (layer coefficients), dan koefisien drainase (drainage coefficients).
:ersamaan untuk Structural 7umber adalah sebagai berikut 1
S7 @ a< A a3<3m3 A a8<8m8 BBBBBBB... (:ers. )
<imana 1
S7 @ nilai Structural 7umber.
a, a3, a8 @ koefisien relatif masing‐masing lapisan.
<, <3, <8 @ tebal masing‐masing lapisan perkerasan.
m, m3, m8 @ koefisien drainase masing‐masing lapisan.
C
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 5/50
$. Lalu L%ntas
:rosedur perencanaan untuk parameter lalu lintas didasarkan pada
kumulatif beban gandar standar eki=alen (umulative !"uivalent Standard A#le,
DS$). :erhitungan untuk DS$ ini didasarkan pada kon=ersi lalu lintas yang
le#at terhadap beban gandar standar 9.% k7 dan mempertimbangkan umur
rencana, =olume lalu lintas, faktor distribusi lajur, serta faktor bangkitan
lalu lintas ( growth factor ).
#. Rel%a$%l%t&
reliability untuk perencanaan perkerasan didasarkan pada beberapa
ketidaktentuan (uncertainties) dalam proses perencaaan untuk meyakinkan
alternatif ‐alternatif berbagai perencanaan. 5ingkatan reliability ini yang
digunakan tergantung pada =olume lalu lintas, klasifikasi jalan yang akan
direncanakan maupun ekspetasi dari pengguna jalan.
6eliability didefinisikan sebagai kemungkinan bah#a tingkat pelayanan dapat
tercapai pada tingkatan tertentu dari sisi pandangan para pengguna jalan sepanjang
umur yang direncanakan. 2al ini memberikan implikasi bah#a repetisi beban
yang direncanakan dapat tercapai hingga mencapai tingkatan pelayanan tertentu.
/
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 6/50
:engaplikasian dari konsep reliability ini diberikan juga dalam parameter standar
de=iasi yang mempresentasikan kondisi‐
kondisi lokal dari ruas jalan yang
direncanakan serta tipe perkerasan antara lain perkerasan lentur ataupun perkerasan
kaku. Secara garis besar pengaplikasian dari konsep reliability adalah sebagai
berikut1
a. 2al pertama yang harus dilakukan adalah menentukan klasifikasi dari ruas
jalan yang akan direncanakan. Klasifikasi ini mencakup apakah jalan
tersebut adalah jalan dalam kota (urban) atau jalan antar kota (rural ). b. 5entukan tingkat reliability yang dibutuhkan dengan menggunakan tabel
yang ada pada metoda perencanaan $$S25OE-8. Semakin tinggi tingkat
reliability yang dipilih, maka akan semakin tebal lapisan perkerasan yang
dibutuhkan.c. Satu nilai standar de=iasi (So) harus dipilih. 7ilai ini me#akili dari kondisi‐
kondisi lokal yang ada. 0erdasarkan data dari jalan percobaan $$S25O
ditentukan nilai So sebesar &.3/ untuk rigid dan &.8/ untuk fleible
pa=ement. 2al ini berhubungan dengan total standar de=iasi sebesar &.8/ dan
&.C/ untuk lalu lintas untuk jenis perkerasan rigid dan fleible.
d. 'aktor L%ngkungan
:ersamaan‐ persamaan yang digunakan untuk perencanaan $$S25O
didasarkan atas hasil pengujian dan pengamatan pada jalan percobaan selama lebih
kurang 3 tahun. :engaruh jangka panjang dari temperatur dan kelembaban pada
%
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 7/50
penurunan ser=iceability belum dipertimbangkan. Satu hal yang menarik dari
faktor lingkungan ini adalah pengaruh dari kondisi s#ell dan frost hea=e
dipertimbangkan, maka penurunan ser=iceability diperhitungkan selama masa
analisis yang kemudian berpengaruh pada umur rencana perkerasan.
:enurunan ser=iceability akibat roadbed s#elling tergantung juga pada konstanta
s#ell, probabilitas s#ell, dll. Metoda dan tata cara perhitungan penurunan
ser=iceability ini dimuat pada $ppendi G dari metoda $$S25OE-8.
e. Ser(%#ea$%l%t&
Serviceability merupakan tingkat pelayanan yang diberikan oleh sistem
perkerasan yang kemudian dirasakan oleh pengguna jalan. >ntuk ser=iceability ini
parameter utama yang dipertimbangkan adalah nilai $resent Serviceability %nde#
(:S4). 7ilai ser=iceability ini merupakan nilai yang menjadi penentu tingkat
pelayanan fungsional dari suatu sistem perkerasan jalan. Secara numerik
ser=iceability ini merupakan fungsi dari beberapa parameter antara lain
ketidakrataan, jumlah lobang, luas tambalan, dll.
7ilai ser=iceability ini diberikan dalam beberapa tingkatan antara lain 1
a. >ntuk perkerasan yang baru dibuka (open traffic) nilai ser=iceability ini
diberikan sebesar C,& H C,3. 7ilai ini dalam terminologi perkerasan
diberikan sebagai nilai initial serviceability &$o'(
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 8/50
b. >ntuk perkerasan yang harus dilakukan perbaikan pelayanannya, nilai
ser=iceability ini diberikan sebesar 3.&. 7ilai ini dalam terminologi
perkerasan diberikan sebagai nilai terminal serviceability (:t).
c. >ntuk perkerasan yang sudah rusak dan tidak bisa dile#ati, maka nilai
ser=iceability ini akan diberikan sebesar ./. 7ilai ini diberikan dalam
terminologi failure serviceability (:f).
. Persamaan
AASHTO)!"
<ari hasil percobaan jalan $$S2O untuk berbagai macam =ariasi kondisi
dan jenis perkerasan, maka disusunlah metoda perencanaan $$S2O yang
kemudian berubah menjadi $$S25O. <asar perencanaan dari metoda $$S25O
baik $$S25OE3, $$S25OE9%, maupun metoda terbaru saat sekarang yaitu
$$S25OE-8 adalah persamaan seperti yang diberikan diba#ah ini1
lo
g
⎡:
o '
:t
⎤
9
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 9/50
@
& ⎢@
:o ' :f ⎥
log&
*9
@ I6
So A -.8%log,&
(S7 A ) '
&.3& A
&.C&
A
&-
C
(S7 A
)/.-
A 3.83 log&
Mr ' 9.& BB..
(3)
<imana1
*9 @ Kumulatif beban gandar standar selama umur
perencanaan
(DS$). I6 @ Standard 7ormal <e=iate.
So @ Dombined standard error dari prediksi lalu lintas
dan kinerja.
S7 @ Structural 7umber.
:o @ 4nitial ser=iceability.
:t @ 5erminal ser=iceability.
:f @ Failure ser=iceability.
Mr @ Modulus resilien (psi)
-
⎣ ⎦
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 10/50
*. ?angkah‐
?angkah :erencanaan <engan Metoda $$S25OE-8
?angkah‐langkah perencanaan dengan metoda $$S25OE-8 adalah sebagai berikut1
a. 5entukan lalu lintas rencana yang akan diakomodasi di dalam
perencanaan tebal perkerasan. ?alu lintas rencana ini jumlahnya tergantung
dari komposisi lalu lintas, =olume lalu lintas yang le#at, beban aktual yang
le#at, serta faktor bangkitan lalu lintas serta jumlah lajur yang
direncanakan. Semua parameter tersebut akan dikon=ersikan menjadi
kumulatif beban gandar standar eki=alen (Dumulati=e Jui=alent Standard
$le, DS$).
b. 2itung D06 dari tanah dasar yang me#akili untuk ruas jalan ini. D06
representatif dari suatu ruas jalan yang direncanakan ini tergantung dari
klasifikasi jalan yang direncanakan. :engambilan dari data D06 untuk
perencanaan jalan biasanya diambil pada jarak && meter. >ntuk satu
ruas jalan yang panjang biasanya dibagi atas segmen‐segmen yang
mempunyai nilai D06 yang relatif sama. <ari nilai D06 representatif ini
kemudian diprediksi modulus elastisitas tanah dasar dengan mengambil
persamaan sebagai berikut.
@ /&& D06 (psi) BBBBBBBBBBBBB
&
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 11/50
<imana 1
D06 @ nilai D06 representatif ().
@ modulus elastisitas tanah dasar (psi).
c. Kemudian tentukan besaran‐ besaran fungsional dari sistem perkerasan
jalan yang ada seperti 4nitial :resent Ser=iceability 4nde (:o), 5erminal
Ser=iceability 4nde (:t), dan Failure Ser=iceability 4nde (:f). Masing‐
masing besaran ini nilainya tergantung dari klasifikasi jalan yang akan
direncanakan antara lain urban road , country road , dll.
d. Setelah itu tentukan reliability dan standard normal deviate. Kedua besaran
ini ditentukan berdasarkan beberapa asumsi antara lain tipe perkerasan dan
juga klasifikasi jalan.
e. Menggunakan data lalu lintas, modulus elastisitas tanah dasar serta besaran‐
besaran fungsional :o, :t, dan :f serta reliability dan standard normal
de=iate kemudian bisa dihitung Structural 7umber yang dibutuhkan untuk
mengakomodasi lalu lintas rencana. :erhitungan ini bisa menggunakan
grafik ‐grafik yang tersedia atau juga bisa menggunakan rumus $$S25OE-8
seperti yang diberikan pada :ersamaan 3 diatas.
f. ?angkah selanjutnya adalah menentukan bahan pembentuk lapisan
perkerasan. Masing‐ masing tipe bahan perkerasan mempunyai koefisien
layer yang berbeda. :enentuan koefisien layer ini didasarkan pada beberapa
hubungan yang telah diberikan oleh $$S25OE-8.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 12/50
g. Menggunakan keofisien layer yang ada kemudian dihitung tebal lapisan
masing‐
masing dengan menggunakan hubungan yang diberikan pada
:ersamaan diatas dengan mengambil koefisien drainase tertentu yang
didasarkan pada tipe pengaliran yang ada.
h. Kemudian didapat tebal masing‐masing lapisan. Metoda $$S25OE-8
memberikan rekomendasi untuk memeriksa kemampuan masing‐masing
lapisan untuk menahan beban yang le#at menggunakan prosedur seperti
yang diberikan pada langkah berikut ini1
S
7
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 13/50
$i @ Koefisien layer masing‐masing lapisan.
<i @ 5ebal masing‐masing lapisan.
S7i @ Structural 7umber masing‐masing lapisan.
Keterangan 1 < dan S7 yang mempunyai asterisk (L) menunjukkan
nilai aktual yang digunakan dan nilainya besar atau sama dengan nilai yang
dibutuhkan.
". +ontoh Peren#anaan ,alan -Model Perkerasan d% UM/
alan percobaan >M berlokasi di kampus >M di jalan ?ingkar >tara
ogyakarta. alan percobaan ini direncanakan untuk lalu lintas sedang dengan nilai
kumulatif beban gandar standar eki=alen sebesar 8&&.&&& S$. Komposisi lapisan
yang direncanakan adalah sebagai berikut 1
a. ?apis permukaan $D*D.
b. ?apis :ondasi $D 0ase.c. ?apis :ondasi $gregat.
Sedangkan untuk metoda perhitungan yang digunakan adalah metoda $$S25OE-8
dengan mengambil parameter ‐ parameter sebagai berikut1
a. 4nitial :resent Ser=iceability 4nde (:o) @ C.&
b. Failure Ser=iceability 4nde (:f) @ 3.&
c. 5erminal Ser=iceability 4nde (:t) @ ./d. Standard <e=iate (So) @ &.C/
e. 6eliability @ -/, hal ini memberikan nilai Ir @ ‐.%C/
>ntuk bahan pembentuk perkerasan digunakan
sebagai berikut1
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 14/50
a. ?apisan aus terdiri dari $D *D dengan Modulus lastisitas 3,&&& M:a dan
layer coefficient a @ &.C&. b. ?apis pondasi beraspal terdiri dari $D 0ase dengan Modulus lastisitas
,/&& M:a dan layer coefficient a @ &.8&.c. ?apis pondasi berbutir terdiri dari ?apis :ondasi $tas dengan D06 -& dan
Modulus lastisitas 3&& Mpa (dari hubungan D06 dan modulus di
buku $$S25OE-8) dan layer coefficient &.8.
d. 5anah dasar dengan D06 sebesar % dan Modulus lastisitas %& M:a.
2asil dari perencanaan tebal perkerasan untuk lalu lintas 8&&,&&& DS$ diberikan
pada Gambar 3 sedangkan hasil perhitungan secara tabelaris diberikan pada 5abel
berikut ini
$D *D / cm
$D 0ase - cm
?apis :ondasi
5anah <asar D06 %K
Gambar 3. Sistem :erkerasan >ntuk 8&&,&&& DS$
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 15/50
5abel . :erhitungan S7 dan Dhecking Out 5ebal >ntuk $lternatif 8
S7 <esign life @ 8&&,&&& DS$ a < (inchi) < (cm)S7 &.%/ &.C& 3.& /.&
S73 .9& &.8& 8./ -.&
S78 3.9& &.8 ./ -.&
<L (cm) N@ C. OK, karena terpasang / cm
S7L @ &.9 OK, karena besar sama dengan<L3 (cm) N@ 9.% OK, karena terpasang - cm
S7LAS7L3 @ .- OK, karena lebih besar dari S73<L8 (cm) N@ 9.% OK, karena terpasang - cm
0. M5O< 7$$S6$ ( 7ational $ssociations of $ustralian State 6oad $uthorities,
4nterim Guide to :a=ement 5hickness <esign, !0!).
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 16/50
Secara umum konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan'lapisan yang
diletakkan pada tanah dasar. ?apisan'lapisan tersebut berfungsi untuk menerima
beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan di ba#ahnya. Konstruksi
perkerasan terdiri dari empat lapisan seperti yang terlihat pada gambar 3..
lapisan permukaan (surface)
lapisan pondasi atas (base)
lapisan pondasi ba#ah (subbase)
lapisan dasar (subgrade)
Gambar 2.1 Lapisan-lapisan Konstruksi
Perkerasan
. ?apisan permukaan (surface course)
?apisan permukaan adalah lapisan yang terletak pada lapisan paling atas dan
berfungsi sebagai 1
• lapis perkerasan penahan beban roda, lapisan ini mempunyai
stabilitas tinggi untuk menahan beban roda selama masa pelayanan.
• lapis kedap air, sehingga air hujan yang jatuh di atasnya tidak
meresap ke lapisan ba#ahnya.
• lapis aus (#earing course), lapisan yang langsung menderita
gesekan akibat rem kendaraan sehingga mudah menjadi aus.
• lapis yang menyebarkan beban ke lapisan ba#ah.
*. ?apisan pondasi atas (base course)
?apisan perkerasan yang terletak diantara lapis pondasi ba#ah dan lapis
permukaan dinamakan lapis pondasi atas yang fungsinya antara lain sebagai 1
• 0agian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
menyebarkan beban ke lapisan di ba#ahnya.
• ?apisan peresapan untuk lapisan pondasi ba#ah.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 17/50
• 0antalan terhadap lapisan permukaan.
". ?apisan pondasi ba#ah (subbase course)
?apis perkerasan yang terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasar
dinamakan lapis pondasi ba#ah, yang berfungsi sebagai 1
o 0agian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan
beban roda ke tanah dasar
o ffisiensi penggunaan material.
o Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal.
o ?apis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
o ?apisan pertama, agar pekerjaan dapat berjalan lancar.
o ?apisan untuk mencegah partikel'partikel halus dari tanah
dasar naik ke lapisan pondasi atas.
1. ?apisan tanah dasar (subgrade)
?apisan tanah setebal /&'&& cm diatas mana akan diletakkan lapisan
pondasi ba#ah dinamakan lapisan tanah dasar.
?apisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah
aslinya baik, tanah yang didatangkan dari tempat lain dan dipadatkan atau tanah
yang distabilisasi dengan kapur atau bahan lainnya.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 18/50
<itinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas 1
o ?apisan tanah dasar, tanah galiano ?apisan tanah dasar, tanah timbunan
o ?apisan tanah dasar, tanah asli
:erkerasan lentur memiliki karakteristik1
0ersifat elastis jika menerima
beban, sehingga dapat memberi
kenyamanan bagi pengguna jalan.o :ada umumnya menggunakan bahan pengikat aspal.
o Seluruh lapisan ikut menanggung beban.
o :enyebaran tegangan ke lapisan tanah dasar
sedemikian sehingga tidak merusak lapisan
tanah dasar (subgrade).
>sia rencana maksimum 3& tahun
o Selama usia rencana diperlukan pemeliharaan secara berkala.
:erencanaan tebal :erkerasan ?entur umumnya dapat dibedakan atas
3 metode, yaitu 1
. Metode empiris, metode ini dikembangkan berdasarkan
pengalaman dan penelitian dari jalan'jalan yang dibuat khusus
untuk penelitian atau dari jalan yang sudah ada. 5erdapat banyak
metode empiris yang telah dikembangkan oleh berbagai negara,
seperti 1
o Metode $$S25O oleh $merika Serikat.
Metode 0ina Marga oleh 4ndonesia, yang merupakan modifikasi
dari metode $$S25O -3 re=isi -98. Modifikasi ini dilakukan
untuk penyesuaian dengan kondisi alam, lingkungan, sifat tanah
dasar, dan jenis lapisan perkerasan yang umum dipergunakan di
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 19/50
4ndonesia. Metode ini juga disebut dengan Metode $nalisa
Komponen.3. Metode teoritis, metode yang dikembangkan berdasarkan teori
matematika dari sifat tegangan dan regangan pada lapisan
perkerasan akibat beban berulang dari lalu lintas.
:erencanaan konstruksi lapisan perkerasan lentur jalan yang akan
digunakan dalam program bantu ini, yaitu perkerasan lentur untuk jalan
baru dengan Metode $nalisa Komponen. 6umus umum dalam Metode
$nalisa Komponen adalah1
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 20/50
a.
LALU2LINTAS REN+ANA UNTU3 PER3ERASAN LENTUR
). :ersentase Kendaraan pada ?ajur 6encana
alur 6encana merupakan jalur lalu'lintas dari suatu ruas jalan raya yang
terdiri dari satu jalur atau lebih.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 21/50
3). $ngka ki=alen Kendaraan
$ngka eki=alen () masing'masing golongan sumbu1
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 22/50
' ?intas ki=alen 6encana (?6)1
)!* @ 3
( )!$ A )!A) ......................................................... Rumus 2.7
)!R @ )!$ A +$ .................................................................. Rumus 2.8
dimana 1
?5 @ ?intas ki=alen 5engah
?: @ ?intas ki=alen :ermulaan
?$ @ ?intas ki=alen $khir
F: @ Faktor :enyesuaian (F:) @ >6;&
>6 @ >mur 6encana
Tabel 2.2 Distribusi Beban Sumbu dari Berbaai !enis Kendaraa
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 23/50
$. DAA DU3UN4 TANAH DASAR
<aya dukung tanah dasar (<<5) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi.
<aya dukung tanah dasar diperoleh dari nilai D06 atau $late Bearing *est, <D:,
dll. Korelasi daya dukung tanah dasar (<<5) dengan D06 subgrade
menggunakan grafik pada gambar 3.3
D06 skala log
<<5 skala linear
Gambar 2.2 Gra"ik Korelasi #BR dan DDT
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 24/50
#. 'A3TOR RE4IONAL
Faktor regional (F6) adalah factor korelasi sehubungan dengan adanya
perbedaan kondisi percobaan AAS* Road *est dan disesuaikan dengan
keadaan di 4ndonesia. F6 ini dipengaruhi oleh bentuk alinemen, kendaraan berat
dan yang berhenti, serta iklim.
Menurut 0ina Marga F6
Tabel 2.$ %aktor
Reional
+urah
3elanda%an I 3elanda%an II -52 3elanda%an III
6 kendaraan 6 kendaraan 6 kendaraan7 "8 6 9 "8 6 7 "8 6 9 "8 6 7 "8 6 9 "8 6
Ikl%m
&./ .& H ./ .& ./ H 3.& ./ 3.& H 3./
Ikl%m
II ./ 3.& H 3./ 3.& 3./ H 8.& 3./ 8.& H 8./
catatan1 pada bagian'bagian jalan tertentu, seperti persimpangan,
pemberhentian atau tikungan
tajam (6@8&m) F6 ditambah
dengan &./. :ada daerah ra#a F6
ditambah .&.
d. INDE3S PERMU3AAN
Diri khas dalam metode ini adalah dipergunakannya indeks permukaan (4:)
sebagai ukuran dasar dalam menentukan nilai perkerasan ditinjau dari kepentingan
lalu lintas. 4ndeks permukaan ini menyatakan nilai daripada kerataan;kehalusan
serta kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu
lintas yang le#at. $dapun beberapa nilai 4: beserta artinya adalah1
4:t @ .& jalan rusak berat
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 25/50
4pt @ ./ jalan dengan tingkat pelayanan rendah (jalan tidak terputus)
4pt @ 3.& jalan dengan tingkat pelayanan rendah bagi jalan
yang masih mantap
4pt @ 3./ jalan dengan kondisi permukaan masih cukup baik
<alam menentukan indeks permukaan pada akhir umur rencana (4:), perlu
dipertimbangkan factor'faktor klasifikasi fungsional jalan dan jumlah lintas
eki=alen rencana (?6), menurut 5abel 3.C.
Tabel 2.& 'ndeks Permukaan pada (k)ir *mur
Ren+ana ,'Pt
LER :
L%ntas
3las%;%kas%
< 8 .& H ./ ./ ./ H 3.& '
8 = 88 ./ ./ H 3.& 3.& '
88 = 888 ./ H 3.& 3.& 3.& H 3./ '
9 888 ' 3.& H 3./ 3./ 3./
L) ?6 dalam satuan angka eki=alen 9.% ton beban sumbu tunggal
Datatan 1 :ada proyek penunjang jalan, $:$5;jalan murah, atau jalan
darurat maka 4:@ maka 4: dapat diambil .&
<alam menentukan indeks permukaan pada a#al umur rencana (4:o), perlu
diperhatikan jenis lapis permukaan jalan (kerataan;kehalusan serta kekokohan)
pada a#al umur rencana, menurut 5abel 3./.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 26/50
Tabel 2. 'ndeks Permukaan pada (/al *mur Ren+ana ,'Po
,en%s La>%s I>o Roughness ?mm@km
LASTON
8,- H N
LASBUTA4
8,- H
8,C H N
HR
8,- H
8,C H N
BURD 8,- H
BURT 8,C H
LAPE
8,C H 3,- H N
LATASBUM 3,- H H
BURA 3,- H H
LATASIR 3,- H H
,ALAN TANAH H
,ALAN 3ERI3IL H
e. INDE3S TEBAL PER3ERASAN
4ndeks 5ebal :erkerasan (45:) dinyatakan dalam rumus 1
%*$ @ a D A a3 D3 A a8 D8 .............................................. Rumus 2.0
a, a3, a8 @ Koefisien kekuatan relatif bahan
perkerasan <, <3, <8 @ 5ebal masing'masing lapis perkerasan
(cm
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 27/50
Tabel 2. Tebal inimum Lapisan Perkerasan
ITP
Te$al M%n%m
um Bahan. La>%s Perm ukaan
< "C88 / ?apis pelindung 1 (0uras;0urtu;0urda)
"C88 = 5C08 / ?apen;$spal Macadam, 26$, ?asbutag, ?as ton.
5C0 = 0C1! ,/ ?apen;$spal Macadam, 26$, ?asbutag, ?aston.
0CD8 = !C!! ,/ ?asbutag, ?aston.
E 8C88 & ?aston.
*. La>%s Pondas% Atas
< " 88 /
0atu pecah, stabilisasi tanah dengan semen,
" 88 = 0 1! 3&L
0atu pecah, stabilisasi tanah dengan semen,
& ?aston $tas.
3&
0atu pecah, stabilisasi tanah dengan semen,
/ ?aston $tas.
8 = *C1 3&
0atu pecah, stabilisasi tanah dengan semen,
stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi Macadam,
9*C*D 3/
0atu pecah, stabilisasi tanah dengan semen,
stabilisasi tanah dengan kapur, pondasi Macadam,". La>%s Pondas% BaFah
>ntuk setiap nilai 45: bila digunakan pondasi ba# ah, tebal minimum adalah & cm
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 28/50
Tabel 2.7 Koe"isien Kekuatan Relati"
3ekuatan 3ekuatan Bahan
,en%s Bahan
a A* a" MS 3t +BR
&,C& H H CC H H
&,8/ H H /-& H H
&,83 H H C/C H H
&,8& H H 8C& H H
&,8/ H H CC H H
&,8 H H /-& H H
&,39 H H C/C H H
&,3% H H 8C& H H
&,8& H H 8C& H H 26$
&,3% H H 8C& H H $spal Macadam
&,3/ H H H H H ?apen (mekanis)
&,3& H H H H H ?apen (manual)
H &,39 H /-& H H
H &,3% H C/C H H
H &,3C H 8C& H H
H &,38 H H H H ?apen (mekanis)
H &,- H H H H ?apen (manual)
H &,/ H H H
Stab. tanah dengan semen H &,8 H H H
H &,/ H H 33 H
Stab. tanah dengan kapur H &,8 H H 9 H
H &,C H H H && 0atu :ecah (kelas $)
H &,8 H H H 9& 0atu :ecah (kelas 0)
H &,3 H H H %& 0atu :ecah (kelas D) H H &,8 H H & Sirtu;pitrun (kelas $)
H H &,3 H H /& Sirtu;pitrun (kelas 0)
H H &, H H 8& Sirtu;pitrun (kelas D)
H H &,& H H 3& 5anah;lempung kepasiran
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 29/50
;. PER3ERASAN 3A3U
:erkerasan kaku adalah perkerasan yang menggunakan beton semen sebagai
bahan utama. :ada prisnipnya perkerasan ini memakai lapisan paling atas, yaitu
beton, sebagai penerima beban dari lalu lintas di atasnya. :ada umumnya
perkerasan kaku menggunakan tulangan untuk menghubungkan antara pelat beton
yang satu dengan pelat beton di sekitarnya. Selain berfungsi sebagai bidang
kontak dan penyebar beban dari lalu lintas di atasnya, beton pada perkerasan kaku
juga berfungsi sebagai penerima atau pemikul beban dari lalu lintas di atasnya.
:ada umumnya susunan lapisan perkerasan kaku seperti pada gambar 3.8.
:lat beton (concrete slab)
?apisan pondasi pondasi ba#ah
?apisan tanah dasar
Gambar 2.$ Susunan Lapisan Perkerasan Kaku
<alam program bantu ini untuk perencanaan perkerasan kaku, digunakan
Metode 0ina Marga. Metode ini didasarkan atas perencanaan yang dikembangkan
oleh NAASRA &National Association of Australian State Road Authorities'(
Metode perencanaan yang diambil untuk menentukan tebal lapisan
perkerasan didasarkan pada perkiraan sebagai berikut1
' Kekuatan lapisan tanah dasar yang dinamakan nilai D06 atau Modulus
6eaksi 5anah <asar (k).
' Kekuatan beton yang digunakan untuk lapisan perkerasan.
' :rediksi =olume dan komposisi lalu'lintas selama usia rencana.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 30/50
' Ketebalan dan kondisi lapisan pondasi ba#ah yang diperlukan untuk
menopang konstruksi, lalu'lintas, penurunan akibat air dan perubahan
=olume lapisan tanah dasar serta sarana perlengkapan daya dukung
permukaan yang seragam di ba#ah dasar beton.
g. 3E3UATAN LAPISAN TANAH DASAR
>ntuk perencanaan tebal perkerasan kaku, daya dukung tanah dasar diperoleh
dengan nilai D06, seperti halnya pada perencanaan perkerasan lentur, meskipun pada
umumnya dilakukan dengan menggunakan nilai (k) yaitu modulus reaksi tanah dasar.
7ilai . , dapat diperoleh dengan pengujian ! $late Bearing ". ika nilai . pada
perencanaan belum dapat diukur, maka dapat digunakan nilai . hasil korelasi dengan
nilai D06, akan tetapi nilai korelasi ini harus diuji kembali di lapangan jika
permukaan tanah dasar sudah disiapkan.
>ntuk menentukan Modulus 6eaksi 5anah <asar (. ) 6encana yang me#akili
suatu seksi jalan, dipergunakan rumus sebagai berikut1
kP @ k H 3 S (u; jalan tol)
kP @ k H .%C S (u; jalan arteri)
kP @ k H .39 S (u; jalan kolektor;lokal)
dimana1
kP @ modulus reaksi tanah dasar yang me#akili segmen
k @ modulus reaksi tanah dasar rata'
S @ standar de=iasi @
n @ jumlah data
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 31/50
Gambar 2.& Korelasi 3ubunan antara 4ilai ,k
dan #BR
h. SAMBUN4AN
:erencanaan sambungan pada perkerasan kaku, merupakan bagian yang
harus dilakukan pada perencanaan, begitu juga dengan perencanaan perkerasan
beton tanpa tulangan.
). <o#el
<o#el berupa batang baja tulangan polos maupun profil, yang digunakan
sebagai sarana penyambung pada beberapa jenis sambungan pelat beton
perkerasan jalan.
Tabel 2.8 *kuran Do/el
Bar
Te$al D%amete
r
PanGan
g
,arak
S>a#%ng
3,/ % 8&& 8&
/,& - 8/& 8&
,/ 33 8/& 8&
3&,& 3/ 8/& 8&
33,/ 3- C&& 8&
3/,& 83 C/& 8&
Sumber/ &$ortland ement Association, $A, 0123
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 32/50
D$5$5$7
<o#el 0ar pada sambungan melintang boleh tidak digunakan apabila jalan
tidak dile#ati truk
3). 0atang pengikat (5ie bar)
$dalah potongan baja yang diprofilkan yang dipasang pada sambungan
lidah'alur dengan maksud untuk mengikat pelat agar tidak bergerak horisontal.
0atang pengikat dipasang pada sambunga memanjang.
Tabel 2.0 *kuran Tie
Bar
Te$al D%amete
r
PanGan
g
,arak
S>a#%ng
3,/ 3 %&& /
/,& 3 %&& /
,/ 3 %&& /
3&,& 3 %&& /
33,/ 3 /& -&
3/,& % /& -&
Sumber/ &$ortland ement Association, $A, 0123'
%. 3E3UATAN BETON -MODULUS 3ERUNTUHAN LENTUR : 'R/
0eton semen adalah agregat yang dicampur dengan semen :D secara basah.
?apisan beton semen dapat digunakan sebagai lapisan pondasi ba#ah pada
perkerasan lentur dan kaku, dan sebagai lapisan pondasi atas pada perkerasan
kaku.
:erkerasan kaku dapat didefinisikan sebagai perkerasan yang mempunyai
alas;dasar atau landasan beton semen. :rinsip parameter perencanaan untuk
perencanaan beton didasarkan pada kuat lentur -& hari. Kuat lentur rencana beton
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 33/50
-& hari dianggap estimasi paling baik digunakan untuk menentukan tebal
perkerasan.
Kuat tekan karakteristik beton pada usia 39 hari untuk perkerasan jalan
dengan beton bertulang harus tidak kurang dari 8& Mpa.
dimana1
' f Ec @ kuat tekan karakteristik beton usia 39 hari (M:a)
' fct @ kuat tarik (M:a)
G. LALU2LINTAS REN+ANA UNTU3 PER3ERASAN 3A3U
Metode penentuan beban lalu'lintas rencana untuk perencanaan perkerasan
tebal perkerasan kaku dilakukan dengan cara mengakumulasikan jumlah beban
sumbu (dalam rencana lajur selama usia rencan) untuk masing'masing jenis
kelompok sumbu, termasuk distribusi beban ini. >mur rencana untuk perkerasan
kaku1 3&'C& th.
5ahapan perhitungan yang dilakukan adalah1
). Menentukan Karakteristik Kendaraan
a). enis kendaraan yang diperhitungkan hanya kendaraan niaga dengan
berat total minimum / ton.
b). Konfigurasi sumbu yang diperhitungkan ada 8 macam, yaitu1
' Sumbu tunggal roda tunggal (S565)
' Sumbu tunggal roda ganda (S56G)
' Sumbu tandem;ganda roda ganda (SG6G)
3). 5ata cara :erhitungan ?alu ?intas 6encana
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 34/50
a). 2itung =olume lalu lintas (?26) yang diperkirakan pada akhir
umur rencana, sesuaikan dengan kapasitas jalan.
b). >ntuk masing'masing jenis kelompok sumbu kendaraan niaga,
diestimasi angka ?26 a#al dari kelompok sumbu dengan beban
masing'masing kelipatan &,/ ton (/'/,/ ton), (/,/'% ton), (%'%,/ ton)
dst.
c). Mengubah beban trisumbu ke beban sumbu tandem didasarkan bah#a
trisumbu setara dengan dua sumbu tandem.
d). 2itung jumlah sumbu kendaraan niaga (SK7) selama usia rencana.
4S5N @ 8%/ 4S5N R ................................................. Rumus 2.1&
dimana1
SK7 @ jumlah sumbu kendaraan niaga
SK72 @ jumlah sumbu kendaraan niaga harian pada saat tahun ke &
6 @ faktor pertumbuhan lalu lintas berdasarkan pertumbuhan
lalu lintas tahunan (i) dan umur rencana (n)
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 35/50
e). Menghitung persentase masing'masing kombinasi konfigurasi beban
sumbu terhadapo jumlah sumbu kendaraan niaga harian.
f). 2itung jumlah repetisi kumulatif tiap kombinasi konfigurasi beban
sumbu pada lajur rencana dengan perumusan1
4S5N .ombinasi terhadap4S5N d ..................... Rumus 2.18
<imana1 Dd @ koefisien distribusi (lihat 5abel.9.)
Tabel 2.15 Koe"isien Distribusi Kendaraan 4iaa pada La6ur Ren+ana
,umlah La ur
3endaraan N%aga
arah * arah
laGur .&& .&&
* laGur &.& &./&
" laGur &./& &.C9
1 laGur &.C/
laGur &.C8
5 laGur &.C&
:edoman perencanaan tebal perkerasan menggunakan metode 7$$S6$
pa=ement design yang memperhitungkan akumulasi jumlah beban sumbu (dalam
rencana lajur selama umur rencana) untuk masing'masing jenis kelompok
sumbu,
termasuk distribusi beban.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 36/50
Tabel 2.11 %aktor
Keamana
Peranan ,alan 'aktor 3eamanan
alan 5ol
alan $rteri
.3
.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 37/50
k. TATA +ARA PEREN+ANAAN 3ETEBALAN
Kebutuhan tebal perkerasan ditentukan dari jumlah kendaraan niaga selama
umur rencana. :erencanaan tebal pelat didasarkan pada total fatigue mendekati
atau sama dengan && .
5ahapan perencanaan adalah sebagai berikut1
). :ilih tebal pelat tertentu
3). Kombinasi konfigurasi dan beban sumbu serta harga k tertentu.
8). :ersentase fatigue untuk tiap kombinasi ditentukan dengan
membagi jumlah pengulangan beban rencana dengan jumlah
pengulangan beban ijin.
C). Dari total fatigue dengan menjumlhkan persentase fatigue dari
seluruh kombinasi konfigurasi;beban sumbu.
/). Mengulangi langkah'langkah diatas sampai didapat tebal plat
terkecil dengan total fatigue lebih kecil atau sama dengan && .
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 38/50
Tabel 2.12 Perbandinan Teanan dan !umla) Penulanan Beban
'6in
Per$and%ng
an
,umlah
Pengulangan
Per$and%ng
an
,umla
h
&./
&./3
&./8
&./C
&.//
&./%
C&&&&
&
8&&&&
&
3C&&&
&
9&&&
&
&.%-
&.&
&.
&.3
&.8
&.C
3/&&
3&&&
/&&
&&
9/&
%/&
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 39/50
Gambar 2. 4omoram STRT
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 40/50
Gambar 2. 4omoram STRG
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 41/50
Gambar 2.7 4omoram SGRG
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 42/50
+. Metode Anal%sa 3om>onen
. :erkerasan alan
0agian perkerasan jalan umumnya meliputi 1 lapis pondasi ba#ah ( sub base course),
lapis pondasi (base course), dan lapis permukaan ( surface course).
< ?apis :ermukaan
< ?apis :ondasi
< ?apis :ondasi 0a#ah
4am$ar
Susunan La>%s Perkerasan ,alan
a. 5anah <asar
Kekuatan dan kea#etan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari
sifat'sifat dan daya dukung tanah dasar. >mumnya persoalan yang
menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut 1
a. :erubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu
akibat beban lalu lintas.
b. Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan
kadar air.
b. ?apis :ermukaan
Fungsi lapis permukaan antara lain 1
a. Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
3
8
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 43/50
b. Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat
cuaca.
c. Sebagai lapisan aus (wearing course).
0ahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi,
dengan persyaratan yang lebih tinggi. :enggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan
dapat bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan
tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda
lalu lintas.
:emilihan bahan untuk lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur
rencana serta pentahapan konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar' besarnya dari
biaya yang dikeluarkan.
PARAMETER
.*. Lalu L%ntas
a. umlah alur dan Koefisien <istribusi Kendaraan (D)
alur rencana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya,
yang menampung lalu lintas terbesar. ika jalan tidak memiliki tanda batas jalur,
maka jumlah jalur ditentukan dari lebar perkerasan menurut daftar di ba#ah ini1
Da;tar I
,umlah LaGur Berdasarkan Le$ar Perk erasan
,umlah LaGur
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 44/50
? /,/& m
/,/& m Q ? 9,3/ m
9,3/ m Q ? ,3/ m
jalur
3 jalur
8 jalur
Koefisien distribusi kendaraan (D) untuk kendaraan ringan dan berat yang
le#at pada jalur rencana ditentukan menurut daftar di ba#ah ini1
Da;tar II
3oe;%s%en D%str%$us% 3endaraan -+/
,umlah 3endaraan R%ngan/ 3endaraan Berat/
arah * arah arah * arah
lajur
3 lajur
8 lajur
,&&
&,%&
&,C&
,&&
&,/&
&,C&
,&&
&,&
&,/&
,&&&
&,/&&
&,C/
L) berat total / ton, misalnya mobil penumpang, pick up, mobil hantaran
LL) berat total N / ton, misalnya, bus, truk, traktor, semi trailler, trailler.
b. $ngka ki=alen () 0eban Sumbu Kendaraan
$ngka ki=alen () masing'masing golongan beban sumbu (setiap kendaraan)
ditentukan menurut rumus daftar di ba#ah ini 1
Da;tar III
Angka Ek%(alen -E/ Be$an Sum$u 3endaraan
Be$an Sum$u Angka Ek%(alen
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 45/50
3g L$ Sum$u tunggal Sum$u ganda
&&&
3&&&
8&&&
C&&&
/&&&
%&&&
&&&
9&&&
9%&
33&/
CC&-
%%C
999
&38
8339
/C83
%8
9&&&
&,&&&3
&,&&8%
&,&98
&,&/
&,C&
&,3-38
&,/C/
&,-389
,&&&&
'
&,&&&8
&,&&%
&,&&/&
&,&3
&,&3/
&,&C%%
&,&-C
&,&9%&
c. ?alu ?intas 2arian 6ata'rata dan 6umus'rumus ?intas k i=alen
a. ?alu lintas 2arian 6ata'rata (?26) setiap jenis kendaraan di tentukan pada
a#al umur rencana, yang dihitung untuk dua arah pada jalan tanpa median
atau masing'masing arah pada jalan dengan median.
b. ?intas ki=alen :ermulaan (?:) dihitung dengan rumus sebagai berikut1
n
?: @ R?26
6 @
Datatan 1 j @ jenis k endar aan.
D
j
j
c. ?intas ki=alen $khir (?$) dihitung dengan rumus sebagai berikut1
n
?$ @ R?26
6@
(A i) >6
D
j
j
j
j
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 46/50
Datatan1 i @ perkembangan lalu lintas
j @ jenis kendaraan.
d. ?intas ki=alen 5engah (?5) dihitung dengan rumus sebagai berikut1
?5 @ (?: A ?$)
e. ?intas ki=alen 6encana (?6) dihitung dengan rumus sebagai berikut1
?6 @ ?5 F:
Faktor penyesuaian (F:) tersebut di atas ditentukan dengan 6umus1 F: @ >6;&.
a. <aya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada
daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat
pelaksanaan.
b. ?endutan dan lendutan balik selama dan sesudah pembebanan lalu lintas dari
macam tanah tertentu.
c. 5ambahan pemadatan akibat pembebanan lalu lintas dan penurunan yang
diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir kasar ( granular soil ) yang tidak dipadatkan
secara baik pada saat pelaksanaan.
>ntuk sedapat mungkin mencegah timbulnya persoalan di atas maka tanah dasar harus
dikerjakan sesuai dengan T:eraturan :elaksanaan :embangunan alan 6ayaT edisi terakhir.
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 47/50
d. ?apis :ondasi 0a#ah
Fungsi lapis pondasi ba#ah antara lain 1
a. ini sehubungan dengan terlalu lemahnya daya dukung
tanah dasar terhadap roda'roda alat'alat besar atau karena
kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup
tanah dasar dari pengaruh cuaca.
b. 0ermacam'macam tipe tanah setempat (D06 U 3&, :4 Q
&) yang relatif lebih baik dari tanah dasar dapat
digunakan sebagai bahan pondasi ba#ah. Dampuran'
campuran tanah setempat dengan kapur atau semen portland
dalam beberapa hal sangat dianjurkan, agar dapat
bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi
perkerasan.
e. ?apis :ondasi
Fungsi lapis pondasi antara
lain 1
a. Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
b. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
0ahan'bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat dan a#et sehingga
dapat menahan beban'beban roda. Sebelum menentukan suatu bahan untuk
digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya dilakukan penyelidikan dan
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 48/50
pertimbangan sebaik'baiknya sehubungan dengan persyaratan teknik. 0ermacam'
macam bahan alam ; bahan setempat (D06 U /&, :4 Q C) dapat digunakan
sebagai bahan lapis pondasi, antara lain 1 batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi
tanah dengan semen atau kapur.
.". Da&a Dukung Tanah Dasar -DDT/ dan +BR
<aya dukung tanah dasar (<<5) ditetapkan berdasarkan grafik
korelasi (gambar ).
ang dimaksud dengan harga D06 disini adalah harga D06
lapangan atau D06 ika digunakan D06 lapangan maka
pengambilan contoh tanah dasar dilakukan dengan tabung
(undisturb), kemudian direndam dan diperiksa harga D06'nya. <apat
juga mengukur langsung di lapangan (musim hujan;direndam).
D06 lapangan biasanya digunakan untuk perencanaan lapis tambahan
(overlay). ika dilakukan menurut :engujian Kepadatan 6ingan (SK04
8.8. 8&.-9;><D %3C.8.C8 (&3) atau :engujian Kepadatan 0erat
(SK04 8.8. 8&.-9;><D %3C.8./8 (&3) sesuai dengan kebutuhan.
D06 laboratorium biasanya dipakai untuk perencanaan
pembangunan jalan baru. Sementara ini dianjurkan untuk mendasarkan
daya dukung tanah dasar hanya kepada pengukuran nilai D06.
Dara'cara lain hanya digunakan bila telah disertai data'data yang
dapat dipertanggungja#abkan. Dara'cara lain tersebut dapat berupa 1
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 49/50
Group 4nde, :late 0earing 5est atau 6'=alue. 2arga yang me#akili
dari sejumlah harga D06 yang dilaporkan, ditentukan sebagai berikut1
a. 5entukan harga D06
terendah.
b. 5entukan berapa banyak harga dari masing'masing nilai D06
yang sama dan lebih besar dari masing'masing nilai D06.
c. $ngka jumlah terbanyak dinyatakan sebagai &&. umlah
lainnya merupakan persentase dari &&.
d. <ibuat grafik hubungan antara harga D06 dan persentase jumlah
tadi
8/16/2019 Jalan Baru
http://slidepdf.com/reader/full/jalan-baru 50/50
Top Related