KOMUNIKASI MASSA
Definisi komunikasi massa :Komunikasi yang
menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediated”
Unsur-unsur komunikasi massa menurut Harold D. Laswel (Wiryanto, 2005)
Unsur who (sumber atau komunikator) Unsur says what (pesan) Unsur which channel (saluran atau
media) Unsur to whom (penerima, khalayak,
audien) Unsur with what effect
Karakteristik pesan-pesan kommas
(Charles Wright, 1977)
Publicly, pesan kommas pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan bersifat terbuka, untuk umum atau publik
Rapid, pesan kommas dirancang untuk mencapai audien yang luas dalam waktu yang singkat
Transient, pesan kommas untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yg bersifat permanen
Mass audien memiliki karakteristik sebagai berikut : (Charles Wright)
Large, penerima pesan kommas berjumlah banyak, merupakan individu-individu yang tersebar dalam berbagai lokasi
Heterogen, penerima pesan kommas terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, beragam dalam hal pekerjaan, umur, jenis kelamin, agama, etnis, dsb
Anonim, anggota-anggota dari mass audien umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikatornya
Ciri-ciri kommas menurut Elizabeth Noelle Neumann
(Jalaluddin Rakhmat) Bersifat langsung, artinya harus melalui
media teknis Bersifat satu arah, artinya tidak ada
interaksi antara peserta-peserta komunikasi
Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim
Mempunyai publik yang secara tersebar
Ciri-ciri kommas secara umum
(Nurrudin, 2003) Komunikator dalam kommas melembaga Komunikan dalam kommas bersifat
heterogen Pesannya bersifat umum Komunikasinya berlangsung satu arah Kommas menimbulkan keserempakan Kommas mengandalkan peralatan teknis Kommas dikontrol oleh gatekeeper
Beberapa asumsi pokok akan arti penting dari media massa (Dennis McQuail,1987)
Media merupaka industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait
Media massa merupakan sumber kekuatan, alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya
Media merupaka lokasi (atau norma) yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat baik yang bertaraf nasional maupun internasional
Media seringkali sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol tapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma
Media telah jadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial tapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yg dibaurkan dengan berita dan hiburan
Mengapa kita perlu mempelajari kommas
Kommas adalah komunikasi lewat media massa Saat ini masyarakat kita tengah memasuki era
masyarakat informasi Media massa telah mampu membentuk
masyarakat seperti apa Kajian tentang media massa khususnya dan
kommas umumnya telah memunculkan banyak kajian dalam ilmu komunikasi
Kommas adalah kajian baru dalam kajian ilmu komunikasi, sehingga dibutuhkan pembahasan yang lebih konkrit dan mendalam
Asal-usul kommas
Zaman tanda dan isyarat Zaman bahasa lisan Zaman tulisan Zaman cetak Zaman kommas
Ada 2 faktor tentang sketsa singkat peralihan utama didalam kemampuan orang-orang untuk
berkomunikasi1. ”Revolusi”komunikasi sedang terjadi sepanjang
keberadaan manusia. Masing-masing menyediakan sebuah alat perubahan penting yang dapat dibawa untuk memikirkan diri manusia, organisasi masyarakat dan akumulasi budaya
2. Pertumbuhan media massa telah terjadi dengan sangat luar biasa, bahkan banyak peristiwa utama didunia ini berlangsung seumur hidup manusia, kita tidak bisa lepas dari media massa
Ciri2 khusus lembaga media massa
(McQuail, 1987) Memproduksi dan mendistribusikan
pengetahuan dlm wujud informasi, pandangan dan budaya
Menyediakan saluran untuk menghubungkan orang tertentu dengan orang lain dari pengirim ke penerima, dari anggota audien ke anggota audien lainnya, dari seseorang ke masyarakat dan institusi masyarakat terkait
Media menyelenggarakan sebagian besar kegiatannya dalam lingkungan publik dan merupakan institusi yang terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima / pengirim
Partisipasi anggota audien dalam institusi pada hakekatnya bersifat sukarela tanpa adanya keharusan atau kewajiban sosial, bahkan lebih bersifat sukarela daripada institusi lainnya
Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar karena ketergantungannya pada imbalan kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan
Meskipun institusi media itu sendiri tidak memiliki kekuasaan, namun institusi ini selalu berkaitan dengan kekuasaan negara karena adanya kesinambungan pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan-pandangan menentukan yang berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya
Fungsi kommas
Informasi Hiburan Persuasi Transmisi budaya Mendorong kohesi sosial Pengawasan Korelasi Pewarisan sosial
Fungsi kommas (Jay Black Dn Frederick C.
Whitney, 1988) to inform (menginformasikan) to entertain (memberi hiburan) to persuade (membujuk) transmission of the culture (transmisi
budaya)
Fungsi kommas (John Vivian, The Media of
Mass Communication, 1991)
Providing information Providing entertainment Helping to persuade Contributing to social cohesion
(mendorong kohesi sosial)
Fungsi kommas (Harold D Lasswell)
Surveillance of the environment (fungsi pengawasan)
Correlation of the part of society of responding to the environment (fungsi korelasi)
Transmission of the social hetigate from one generation to the next (fungsi pewaris sosial)
Fungsi kommas (Alexis S. Tan)
Memberi informasi Mendidik Mempersuasi Menyenangkan ; memuaskan
kebutuhan komunikasi
Elemen Komunikasi Massa
Komunikator Isi Audiences Umpan Balik Gangguan Gatekeeper Pengatur Filter
Komunikator, Isi dan Audience
Komunikator : meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, staf teknis, yang berkaitan dengan sebuah acara
Isi : isi media dibagi kedalam 5 kategori (Ray Eldon Hiebert dkk(1985) yaitu: 1) berita dan informasi, 2) analisis dan interpretasi, 3) pendidikan dan sosialisasi 4) hubungan masyarakat dan persuasi, 5) iklan dan bentuk penjualan lain, dan 6) hiburan
Audiences : audiens yang beragam dan berbeda satu dengan yang lainnya
Audience
Menurut Hiebert audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai 5 karakteristik
1. Audience cenderung berisi individu2 yang condong untuk berbagi pengalamandan dipengaruhi oleh hubungan sosial
2. Audience cenderung besar3. Audience cenderung heterogen4. Audience cenderung anonim5. Audience secara fisik dipisahkan dari
komunikator
Umpan Balik
Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi yakni umpan balik langsung (immediated feedback) dan tidak langsung (delayed feedback)
Gangguan
Gangguan Saluran: suara tidak jelas, kalimat yang hilang, gambar tidak jelas
Gangguan Semantik : gangguan yang berhubungan dengan bahasa dan tata kalimat atau gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.
Gatekeeper
Gatekeeper: pentapis informasi, palang pintu atau penjaga gawang
John R Bittner (1996), mengistilahkan gatekeeper sebagai “individu-individu atau kelompok orang-orang yang memantau arusinformasi dalam sebuah saluran komunikasi (massa)”
Bagi Ray Eldon H dan Donald F dan Thomas W Bohn (1985), gatekeepertidak bersifat pasif dan negatif tapi mereka merupakan suatu kekuatan kreatif
Pengatur
Yang dimaksud dengan pengatur dalam media massa adalah mereka yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa, karena kelompok ini bisa ikut dalam menentukan kebijakan redaksional
Filter
Setiap orang memiliki filter yang berbeda-beda
Filter bisa dibagi menjadi filter fisik, filter psikologis, dan filter budaya
Filter adalah kerangka fikir melalui mana audience menerima pesan
Semua filter akan mempengaruhi kuantitas/kulaitas pesan yang diterima dan respon yang dihasilkan. Sedangkan audience punya perbedaan filter satu sama lain ( Hiebert, Ungurait dan Bohn, 1985)
Model Komunikasi Massa
Ada 4 elemen yang mendasari dibuatnya model komunikasi (Hiebert, Ungurit, Bohn, 1985)
1. Jumlah partisipan (audience) dalam komunikasi massa jumlahnya besar dan bahkan bisa meningkat secarta drastis setiap saat. Bahkan tidak bisa dipungkiri jumlah yang berlipat-lipat itu bisa dilihat pada penonton tv, filmbioskop, pembaca buku-buku laris (best seller), pembaca suarat kabar diperkotaan. Tetapi yang lebih penting adalah pengirim pesan itu berasal dari seseorang yang berada dlm sebuah lembaga dengan aturan tertentu
2. Pesan lebih personal,terspesialisasi dan umum. Tahap ini memungkinkan terjadi, sebab penerima pesan berasal dari lapisan masyarakat yang jumlahnya relatif besar.
3. Masing-masing audience secara fisik dan emosional dipisahkan oleh ruang dan waktu satu sama lain dan dari komunikator dalam komunikasi massa.
Berita suratkabar misalnya dibaca oleh orang dengan perbedaan waktu dan tempat. Sementara komunikator dalam komunikasi massa tidak secara pasti tahu siapa secara detail pembaca surat kabarnya. Disamping itu ikatan emosional antara pembaca pun sangat rendah
4. Media massa menjdai syarat mutlak bagi saluran komunikasi masssa itu sendiri tidak akan pernah terjadi tanpa organisasi yang kompleks (lembaga surat kabar, perusahaan rekaman, penerbit dan stasiun radio) yang beraktivitas sebagai saliuran komunikasi
Model komunikasi dari Shanon-Weaver
Model yang dikemukakan oleh Shanon-Weaver sangat sederhana dan umum
Model komunikasi secara umum memiliki perbedaan yang nyata dengan komunikasi massa
Model komunikasi Black dan Whitney
Sumber Pesan Penerima
Model Alir Dua Tahap
Model alir dua tahap merupakan model pengembangan dari model alir satu tahap
Karena perkembangan media massa yang cukup cepat maka lahirlah model alir dua tahap (two step flow model) sebagai penyempurnaan dari model sebelumnya.
Dalam model ini media massa tidak langsung mempengaruhi audience tapi melalui perantaraan pihak ketiga yang disebut pemimpin opini
Pemimpin opini berfungsi sebagai penerusan pesan-pesan media massa dan pesan tersebut sudah diinterpretasikan oleh pemimpin opini
Kelemahan model ini hanya mengamati alir pesan yang disiarkan media massa dn sampai ke audience
Model seperti ini lebih cocok dimasyarakat pedesaan dengan pendidikan yang belum begitu baik, sehingga pemimpin opini lebih dipercaya dibanding pesan-pesan media massa
Model Alir Banyak Tahap
Pada masyarakat yang lebih maju ternyata model alir dua tahap tidak berlaku mengingat kemampuan mereka untuk membaca dan menginterpretasikan pesan sangat memungkinkan untuk menerima pesan-pesan dari media massa secara langsung.
Model multistep flow model, mengatakan bahwa hubungan timbal balik dari media ke khalayak (yang juga berinteraksi dengan yang lainnya), kembali ke media, kemudian kembali lagi ke khlayak dan setersunya
Melaui model ini audience menerima pesan media massa bisa langsung bisa juga tidak
Individu bisa mendapatkan pesan dari individu lainnya atau dari pemimpin opininya
Individu bisa juga menerima pesan dari kelompoknya ataupun bertukar informasi dengan kelom[pok lain.
Model banyak tahap ini merupakan gabungan dari beberapa model
Kathleen Hall Janieson dan Karlyn Khors Campbell dalam Interplay Influnce (1988)
Kita dapat secara efektif mempengaruhi media dengan empat cara utama:
1. Menyampaikan keluhan individual 2. Mengorganisasikan tekanan masyarakat
untuk memboikot stasiun pemancar atau produk yang bersangkutan atau melakukan tindakan hukum
3. Mendesak pihak yang berwenang untuk mengambil tindakan tertentu
4. Mengadu ke DPRD atau DPR
Model Melvin De Fleur
Dalam model Melvin, sumber dan pemancar tidak berada disatu posisi. Antara sumber danpemancar berbeda tahapannya dalam aktivitas komunikasi massa
Saluran menjadi media massa yang mampu menyebarkan pesan-pesan yang dikemukakan sumber
Fungsi pemerima pesan sebagai orang yang dikenai sasaran pesan yang disebarkan dan penginterpretasi pesannya
Tujuan , menguraikan pesandan memberi mereka interpretasi penerima
Model ini menekankan fakta bahwa gangguan boleh mencampuri banyak hal dalam proses komunikasi massa dan tidak semata-mata diidentifikasi dengan saluran atau media.
Titik tekan utamanya adalah untuk mencapai/berbagai pengertian makna pesan antara sumber dan tujuan.
Mdel Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble
Dalam model ini bahwa komunikasi massa itu mempengaruhi jenis komunikasi yang lain
Adanya fungsi gatekeeper Gatekeeper tidak saja ikut menentukan
baik tidaknya pesan yang akan disampaikan melalui media massa, tetapi mereka juga bisa melakukan fungsi kontrol dan penyensoran
Disini media telah berperan untuk melayani semua kepentingan komunikasi manusia
Penerima pesan bisa berposisi sebagai komunikator karena dia memberikan umpan balik
Model ini mengatakan antara sumber dan menerima pesan sama sama kedudukannya, bahkan sulit dibedakan mana sumber dan mana penerima pesan
Model HUB
Model ini dikemukakan oleh Ray Eldon Hiebert, Donald F Ungrait dan Thomas W Bohn
Model komunikasi massa HUB adalah mode lingkaran yang dinamis dan dan berputar terus menerus
Model HUB adalah model lingkaran konsentris yang bergetar sebagai sebuah rangkaian proses aksi-reaksi
Model ini menyerupai gelombang dan komunikator berada di tengah-tengah pusaran air yang menyebarkan pesan ke luar dibantu oleh media amplification
Tujuannya agar pesan yang dikeluarkan sejelas dan sekomplet mungkin.
Ada banyak faktor yang ikut mempengaruhi proses peredaran pesan
Komunikator, Kode Pentapis Informasi Media massa itu sendiri Pengatur Penyaring Komunikan Efek
Model HUB ini juga mengakui bahwa ada gangguan atau pemutarbalikan fakta yang turut serta dalam proses penyebaran informasi
Gangguan tersebut bisa gangguan saluran, gangguan komunikator salah dalam menyandi pesan
Model Black dan Whitney
Model ini diperkenalkan oleh Jay Black dan Frederick C. Whitney dalam buku nya Introduction to Mass Communication (1998)
Membagi proses komunikasi menjadi empat wilayah yaitu sumber, pesan, umpan balik dan audience
Model ini kurang begitu detil menampilkan elemen-elemen dalam komunikasi massa karena model ini tidak memberikan peran gatekeeper sabagai pentapis atau palang pintu informasi
Model Bruce Westley dan Malcom McLean
Model yang dibangun oleh Westley dan McLean ini sangat menekankan peran gatekeeper dalamproses komunikasi massa
Dimodel ini dikatakan bahwa posisi seorang reporter dan editor berbeda, meskipun keduanya bisa menambah dan mengurangi fakta yang disajikan
Teori-Teori Komunikasi Massa
Cultivation Theory
Pertamakali dikenalkan oleh Profesor George Gerbner
Tulisan pertama yang memperkenalkan teori ini adalah “Living with Television:The Violenceprofile”, Journal of cCommunication
Awalnya ia melakukan penelitian tentang “Indikator Bidaya” dipertengahan tahun 60 an untuk mempelajari pengaruh menonton televisi
Menurut teori kultivasi, televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton tv itu belajar tentang masyarakat dan kultur dilingkungannya
Persepsi apa yang terbangun dibenak anda tentang masyarakat dan budaya sangat ditentukan oleh tv.
Teori ini khususnya memfokuskan penelitian pada tema-tema kekerasan di tv
Para pecandu berat tv (heavy viewers) akan menganggap bahwa apa yang terjadi di tv itulah dunia senyatanya
Media kemudian memelihara dan menyebarkan sikap dan nilai itu antar anggota masyarakat kemudian mengikatnya bersama-sama pula
Media mempengaruhi penonton dan masing-masing penonton itu meyakininya.
Dengan teori kultivasi menurut Gerbner berpendapat bahwa gambaran tentang adegan kekerasandi televisi lebihmerupakan pesan simbolik tentang hukum dan aturan
Perilaku kekerasan yang diperlihatkan di tvmerupakan refleksi kejadian disekitar kita
Teori kultivasi menganggap bahwa penonton pasif, teori ini lebih memfokuskan pada kuantitas menonton tv atau “terpaan”dan tidak menyediakan perbedaan yang mungkin muncul ketika penonton menginterpretasikan siaran2 tv
Cultural Imperialism Theory
Herb Schiller (1973) dalam Comunication Domination Cultural
Teori imperialisme budaya menyatakan bahwa negara barat mendominasi media diseluruh dunia ini
Media barat sangat mengesankan sehingga mereka ingin meniru budaya yang muncul lewat media tersebut.
Dalam perspektif teori ini , budaya asli ketika terjadi proses peniruan media negara berkembang jadi negara maju, saat itulah terjadi penghancuran budaya asli dinegara ketiga dinegara ketiga
Mengapa negara maju bisa mendominasi
Mereka mempunyai uang, media massa barat sudah dikembangkan menjadi industri yang juga mementingkan laba
Mereka mempunya teknologi, dengan teknologi modern yang mereka punyai memungkinkan sajian media massadiproduksi secara lebih baik dan seolah nyata.
Negara dunia ketiga tanpa sadar meniru apa yang sudah banyak diisi oleh kebudayaan barat tersebut.
Saat itulah terjadi penghancuran budaya asli negaranya untuk kemudian mengganti dan disesuaikan dengan budaya barat, atau bisa dikatakan bahwa terjadinya imperialisme budaya barat.
Yang mendasari munculnya teori ini adalah bahwa pada dasarnya manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka berfikir apa yang dirasakan dan bagaimana mereka hidup
Teori ini menerangkan bahwa ada satu kebenaran yang diyakininya. Sepanjang negara dunia ketiga terus menerus menyiarkan atau mengisi media massanya berasal dari negara barat, negara dunia ketiga akan selalu percaya apa yang seharusnya mereka kerjakan, pikir dan mereka rasakan
Teori ini terlalu memandang sebelah mata kekuatan audience di dalam menerima terpaan media massa dan menginterpretasikan pesan-pesannya. Teori ini menganggap bahwa budaya yang berbeda (yang lebih maju) akan selalu membawa pengaruh peniruan pada orang-orang yang berbeda budaya
Media Equation Theory
Dikenalkan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass (1996)
Teori persamaan media ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak berbicara
Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face
Dalam proses interaksi sosial dikatakan bahwa orang-orang cenderung dekat dan menyukai satu sama lain karena terjadinya kesamaan
Media dianggap seperti kehidupan nyata
Spiral of Silence Theory
Yang memperkenalkan teori spiral keheningan/kesunyian ini Elizabeth Noelle-Neumann (1984)
Teori ini ingin menjawab pertanyaan, mengapa orang-orang dari kelompok minoritas merasa perlu untuk menyembunyikan pendapat dan pandangannya ketika dalam kelompok mayoritas
Orang-orang yang sedang berada dalam kelompok mayoritas sering merasa perlu untuk mengubah pendiriannya karna kalau tidak mengubah pendiriannya akan merasa sendiri
Opini yang berkembang dalam kelompok mayoritas dan kecenderungan seseorang untuk diam (sebagai basis dasar teori spiral kesunyian) karena dia berasal dari kelompok minoritas juga bisa dipengaruhi oleh isu-isu dari media massa
Teori ini juga punya kekurangan, jika seseorang punya pendirian yang sangat kuat, orang tersebut tidak akan mudah mengikuti opini mayoritas yang ada disekitarnya
Misalny, dalam hal makanan kepercayaan seorang muslim akan berbeda dengan yang non muslim
Technological Determinism Theory
Dikemukakan oleh Marshall McLuhan 1962, dalam tulisannya Guttenberg Galaxy: Typographic
Teori ini adalah perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasiakan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri.
Teknologi membentuk individu bagaimana cara berfikir, berperilaku dalam masyarakat
McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh bagaimana cara berkomunikasi
Ada beberapa tahapan menurut McLuhan dalam teori ini
Pertemuan dalam teknologi komunikasi menyebabkan perubahan budaya
Perubahan didalam jenis-jenis komunikasiakhirnya membentuk kehidupan manusia
“Kita membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya membentuk atau mempengaruhi kehidupan kita sendiri
Menurut McLuhan bahwa media adalah pesan itu sendiri ( the medium is message)
Media adalah alat untuk memperkuat, memperkeras dan memperluas fungsi dan perasaan manusia
Ada beberapa macam perubahan dalam masyarakat menurut teori ini
Era kesukuan Era tulisan Era mesin cetak Era Elektronik
Diffusion of Innovation Theory
Awal munculnya teori ini dengan ditulisnya artikel berjudul The People Choice tahun 1944 oleh Bernard Berelson dan H Gaedet
Di dalam teori ini dikatakan bahwa komunikator yang mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang
Ketika ada inovasi lalu disebarkan melalui media massa akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya
Teori ini mendudukan peran pemimpin opini dalam mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat
Difusi inovasi juga bisa langsung mengenai khalayaknya
Menurut Rogers dan Shoemaker (1971), difusi adalah proses dimana penemuan disebarkan kepada masyarakat yang menjadi anggota sistem sosial
Menurut teori ini sesuatu yang baru akan menimbulkan keingintahuan masyarakat untuk mengetahuinya pula
Seseorang yang menemukan hal baru punya kecenderungan untuk mensosialisasikan, menyebarkan kepada orang lain. Jadi penemu ingin menyebarkan, sementara orang lain juga ingin mengetahauinya.
Difusi mengacu pada penyebaran informasi baru, inovasi atau proses baru ke seluruh masyarakat
Dari proses inovasi dan difusi melangkah kepada tahap adopsi
Adopsi mengacu pada reaksi positif orang terhadap inovasi dan pemanfaatannya
Hubungannya dengan proses adopsi, William McEwen seperti dikutif Joseph A Devito (1997) mengindentifikasi 3 tahap
Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1. Pada tahap akuisis informasi orang memperoleh dan memahami informasi tentang inovasi
2. Pada tahap evaluasi informasi, orang mengevaluasi tentang informasi
3. Pada tahap adopsi atau penolakan orang mengadopsi (melaksanakan) atau menolak inovasi
Agenda Setting Theory
Mcwell McCombs dan Donald L Shaw 1973, “ Agenda setting fuction of the mass media
Teori penyusunan agenda ini menyatakan media(khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tapi media tersebut benar-benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa
Media massa selalu mengarahkan pada kita apa yang seharusnya kita lakukan
Media memberika agenda-agenda melalui pemberitaannya
Media punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau pada peristiwa tertentu
Media myetakan pada kita apa yang penting dan apa yang tidak penting
Media mengatur apa yang harus kita lihat atau tokoh siapa yang harus kita dukung.
Dengan kata lain agenda media akan menjadi agenda masyarakatnya
Menurut Chaffe dan Berger (1997), untuk memperjelas teori ini ada beberapa hal:
Teori ini mempunyai kekuatan penjelas untuk menerangkan mengapa orang-orang sama-sama menganggap penting suatu isu.
Teori itu mempunyai kekuatan memprediksikan bahwa jika orang-orang mengekspos pada satu media yang sama mereka akan merasa isu tersebut penting
Teori itu dapat dibuktikan salah jika orang-orang tidak mengekspos media yang sama maka mereka tidak akan punya kesamaan bahwa isu media itu penting
Stephen W Littlejhon (1992), agenda setting ini beroperasi dalam 3 bagian:
Agenda media itu sendiri harus diformat. Agenda media dalam banyak hal
mempengaruhi atau berinteraksi dengan agenda publik atau kepentingan isu tertentu bagi publik
Agenda publik mempengaruhi atau berinteraksi ke dalam agenda kebijakan
Dimensi-dimensi yang berkaitan dikemukakan oleh Manheim (Severin dan Tankard D, Jr:
1992)
Untuk agenda media, dimensi-dimensinya:
a. Visibility (visibilitas, yakni jumlah dan tingkat menonjolnya berita
b. Audience salience (tingkat menonjol bagi khalayak), yakni relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak
c. Valence (valensi) menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa
Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensinya
Familiarity (keakraban), yakni derajat kesadaran khalayakakan topik tertentu
Personal salience (penonjolan pribadi), yakni relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadi
Favorability (kesenangan) yakni pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita
Untuk agenda kebijakan dimensi-dimensinya:
Support (dukungan) yakni kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu beritatertentu
Likelihood of action (kemungkinan kegiatan), yakni kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang diharapkan
Freedom of action (kebebasan bertindak), yakni nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah
Media Critical Theory
Teori kritis membangun pertanyaan dan menyediakan alternatif jalan untuk menginterpretasikan hukum sosial media massa
Teori kritis sering menyediakan penjelasan yang komplek
Beberapa penganjur teori kritis mengidentifikasi ketidakbebasan para praktisis media yang membatasi kemampuannya untuk melawankekuasaan yang mapan
Teori kritis menganalisa secara khusus lembaga sosial, penyelidikan luas untuk yang dinilai objektif adalah mencari dan mencapai
Bisa dikatakan bahwa teori media kritis ini sebisa mungkin mendorongperubahan secara terus menerus
Teori media kritis adalah alternatig baru dalam usaha memahami seluk beluk media dan bagaimana media itu harus selalu bersikap untuk tidak mengukuhkan status quo
Efek-efek Komunikasi Massa
Jenis-jenis efek komunikasi massa dibagi menjadi beberapa bagian Keith R Stamm John F Bowes (1990).
Efek primer, meliputi terpaan, perhatian, dan pemahaman
Efek sekunde rmeliputiperubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih
Efek Primer
Terpaan media massa terhadap audien Efek primer terjadi jika ada orang
mengatakan telah terjadi proses komunikasi terhadap objek yang dilihatnya
Efek primer terjadi ketika pesan diterima oleh audien dan menyita perhatiannya
Efek Sekunder
Dalam efek sekunder membahas tentang efek kegunaan dan kepuasan
Menurut Jhon R Bittner (1996), fokus utama efek ini adalah tidak hanya bagaimana media mempengaruhi audien tetapi juga bagaimana audien mereaksi pesan-pesan media yang sampai pada dirinya
Teori-Teori Efek
Yang melatar belakangi munculnya efek-efek komunikasi massa adalah:
1. Jenis efek yang dipelajari telah berubah2. Metode pelajaran yang telah berubah3. Kondisi yang telah diubah
Efek tidak terbatas (1930-1950)
Media mempunya efek yang besar ketika menerpa audien
Efek tidak terbatas ini didasarkan pada teori peluru atau jarum hipodermik
Efek-efek ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang langsung antara isi pesan dengan efek yang ditimbulkan
2. Penerima pesan tidak mempunyai sumber sosial dan psikologis untuk menolak upaya persuasif yang dilakukan media massa
Efek Terbatas (1956-1970)
Pertamakali diperkenalkan oleh Joseph Klaper
Klaper menyimpulkan bahwa media massa mempunyai efek terbatas berdasarkan penelitiannya pada kasus kampanye publik, kampanye politik dan percobaan pada desain pesan yang bersifat persuasif
Ketika media menawarkan isis yang diberitakan ternyata hanya sedikit yang bisa mengubah pandangan dan perilaku audience
Ada 2 alasan mengapa efek terbatas dalam komunikasi massa bisa terjadi
1. Rendahnya terpaan media massaBanyak pemirsa tv lebih menyukai acara komedi bandingakan menonton acara politik
2. PerlawananBerasal dari individu sebagai audien komunikasi massa. Perlawanan lebih kuat pengaruhnya dibanding dengan terpaan media massa itu sendiri
Efek Moderat (1970-1980)
Efek ini muncu karene perkembangan zaman saat ini , jaman terus berubah dan peran komunikasi massa berkembang pesat
Model ini mempunyai nilai positif bagi pengembangan studi media massa karena akan menggugah kesadaran baru bahwa sebelum sebuah pesan disiarkan perlu direncanakan dan diformat secara matang
Semakin tinggi tingkat pendidikan individu semakin selektif untuk menerima pesan-pesaan yang berasal dari media massa
Faktor-faktor yang mempengaruhi efek
Wujud efek bisa berwujud pada1. Efek kognitif (pengetahuan)2. Efek afektif (emosional dan perasaan)3. Efek behavioural (perubahan pada
perilaku)
Ada 2 faktor utama yang mempengaruhi efek
1. Faktor IndividuFaktor Individu ikut berpengaruh pada proses penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi, bahwa faktor pribadi seseorang ikut menentukan proses efek yang terjadi
Faktor pribadi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi adalah:
Selective attention, individu yang cenderung menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya
Selective perception, individu secara sadar akan mecari media yang bisa mendorong kecenderungan dirinya
Selective retention, kecenderungan seseorang hanya untuk mengingat pesan yang sesuai denganpendapat dan kebutuhan dirinya sendiri
Motivasi dan pengetahuan seseorang akan ikut menentukan sebuah pesan diterima atau tidak
Kepercayaan, Seseorang yang percaya bahwa hanya dengan memanfaatkan media massa masyarakat akan menjadi cerdas
Pendapat Seseorang yang percaya bahwa nasib bisa diubah melalui media massa
Kebutuhan seseorang akan prinsip keseimbangan hidup akan senang dengan acaara-acara yang memberikan fungsi ke arah itu
Seseorang menerima atau terpengaruh pesan-pesan media massa juga sangat tergantung pada pengaruh yang dilakukan orang lain
Kepribadian individu akan ikut membentuk proses penerimaan pesan
Penyesuaian diri, orang yang cepat menyesuaikan diri akan mudah terkena terpaan media massa
Faktor Sosial
Lebih melihat individu sebagai gejala sosial artinya, bagaimana individu tersebut berhubungan dengan orang lain
Sosiolog basis dasar kajiannya adalah masyarakat
Dalam faktor sosial ada beberapa hal yang ikut mempengaruhi penerimaan pesan
Umur dan jenis kelamin Pendidikan dan latihan Pekerjaan dan pendapatan Agama Tempat tinggal
ETIKA KOMUNIKASI MASSA
Etika, Etiket dan Moral
Kata moral berasal dari bahasa Latin Moresang, yang berasal dari kata mos yang ebrarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan
Moral bisa diartikan sebagai ajaran kesusilaan Moral juga berarti tentang ajaran baik-buruk
perbuatan dan kelakuan Moral bisa ditarikkesimpulan mempunyai
penegrtian yang sama dengan kesusilaan, yang memuat ajaran ttg baik buruknya perbuatan. Jadi perbuatan itu dinilai sebagai perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk (Burhanuddin Salam, 2000)
Etika berasal dari kata latin yaitu Ethic Dalam bahasa Gerik Ethikos (a body of
moral principles or values). Ethic berarti, kebiasaan, habit
Biaik dan buruk dalam hal ini yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat atau tidak
Etika bisa diartikan sebagai ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat
K Bartens memilah-milahdefinisi etika ke dalam 3 hal
1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
2. Etika berarti pula kumpulan azas atau nilai moral.
3. Etika termasuk ilmu tentang yang baik atau yang buruk
Ada perbedaan antara etika dan etiket
1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain
3. Etiket bersifat relatif, etika jauh lebih absolut
4. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah, etika menyangkut manusia dari dalam
Ada beberapa alasan mengapa kita mempelajari etika
1. Hidup dalam masyarakat yang sedemikian plural itu snagat memebutuhkan etika sebagai pengangan hidup bermasyarakat
2. Etika penting sebab akan bisa mengukuhkan akan keyakinan iman seseorang
3. Etika penting agar dimasyarakat bisa tercipta harmoni dan manusia tahu tugas, hak dan kewajibannya masing-masing
4. Etika akan menentukan aturan main apa yang bisa dilakukan dan apa yang tidak bisa
5. Dalam media massa suka ada konflik kepentingan, etika menjadi salah satu aturan yang diharapkan bisa menjadi tolak ukur dalam pergaulan antara media massa
Poin penting ttg etikayang dikemukakan Shoemaker dan Reese (1991)
1. Tanggungjawab2. Kebebasan Pers3. Masalah Etis4. Ketepatan dan Objektivitas5. Tindakan Adil Untuk Semua Orang
Tanggung Jawab
Orang yang terlibat dalam komunikasi massa harus mempunyai tanggung jawab dalam pemberitaan atau apa yang disiarkan
Jika pemberitaaannya mempunyai konsekuensi merugikan masyarakat, maka pihak media harus ikut bertanggung jawab dan bukan menghindarinya
Kebebasan Pers
Kebebasan pers mutlakharus dimiliki oleh media massa
Hanya dengan kebebasanlah berbagai informasi bisa tersampaikan kepada masyarakat
Kebebasan pers akan lebih bermakna jika disertai tanggung jawab
Masalah Etis
Masalah etis berarti jurnalis itu harus bebas dari kepentingan dan mengabdi pada kepentingan umum.
Ada beberapa ukuran normatif yang bisa dijadikan pegangan.
a. Hadiah, perlakuan istimewa, biaya perjalanan bisa mempengaruhi kerja jurnalis
b. Keterlibatan dalam politikc. Tidak menyiarkan sumber individu jika
tak mempunyai nilai berita.
d. Wartawan mencari berita yang memang benar-benar melayani kepentingan publik
e. Wartawan melaksanakan kode etik kewartawanan untuk melindungi rahasia sumber berita
f. Flagiatisme harus dihindari karena merupakan aib bagi dunia kewartawanan
Ketepatan dan Objektivitas
a. Kebenaran adalah tujuan utama. Orientasi berita yang berdasarkan kebenaran harus menjadi pegangan pokok setiap wartawan
b. Objektivitas dalam pelaporan beritanya merupakan tujuan lain yang bertujuan untuk melayani publik sebagai bukti pengalaman profesional di dunia kewartawanan. Objektif bisa juga berarti seoarang wartawan tidak berat sebelah
c. Tiada maaf bagi wartawan yang melakukan ketidakakurata, kesembronoan dalam penulisan atau peliputan beritanya
d. Headline yang dimunculkan harus benar-benar sesuai dengan isi yang diberitakan
e. Harus bisa membedakan mana laporan berita dan mana opini dirinya
f. Editorial yang partisansip dianggap melanggar profesionalisme atau semanagt kewartawanan
g. Artikel khusus atau semua bentuk penyajian yang isinya berupa pembelaan atau kesimpulan sendiri penulisnya harus menyebutkan nama dan identitras dirinya
Tindakan Adil untuk Semua Orang
Media berita harus melawan campur tangan individu dalam medianya
Media tidak boleh menjadi “kaki tangan” pihak tertentu yang akan mempengaruhi proses pemberitaannya
Media berita mempunyai kewajiban membuat koreksi lengkap dan tepat jika terjadi ketidaksengajaan kesalahan yang dibuat
Wartawan bertanggungjawab atas laporan beritanya kepada publik dan publik sendiri harus berani menyampaikan keberatannya pada media
Media tidak perlu melakukan tuduhan yang bertubi-tubi pada seseorang atas kesalahan tanpa memberi kesempatan sang tertuduh itu untuk melakukan pembelaan dan tanggapan
Realitas Pelaksanaan Etika Komunikasi Massa
Etika adalah pedoman baik tidaknya sebuah proses pelaksanaan komunikasi massa
Dalam pelaksanaannya etika masih banyak batu sandungan
Etika mudah untuk dibicarakan tapi sulit untuk dilaksanakan
Beberapa catatan ttg pelaksanaan etika komunikasi massa
a. Pelaksanaan etika komunikasi massa masih membutuhkan perjuangan yang berat dan masih sangat sulit dilaksanakan oleh semua pihak
b. Pelaksanaan etika bisa terhambat karena masing-masing pihak membuat ukuran sendiri
c. Pelaksanaan etika komunikasi masih sulit diwujudkan karena tangggungjawab terletak pada diri sendiri dan “sanksi” masyarakat
d. Semakin tinggi pendidikan masyarakat, semakin sadar mereka akan pentingnya pelaksanaan etika komunikasi massa, meskipun ini bukan sebuah jaminan. Semakin tinggi pendidikan kadang membuat manusia gampang untuk mengakali pelanggaran etika.
e
Top Related