BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Universitas Negeri Padang merupakan universitas yang menghasilkan tenaga
kependidikan. Magang merupakan bagian penting dan prakondisi dari sistem penyiapan
guru profesional. Magang tidak sama dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Sebelum melaksanakan magang mahasiswa perlu mengetahui sekolah yang akan
dijadikan tempat latihan atau observasi , bagaimana keadaan siswa, guru, kurikulum,
perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi, RPP, bahan ajar, dll.
Agar selama observasi tidak menimbulkan keraguan dalam melakukan suatu kegiatan
dan mencapai apa tujuan dari magang.
Dalam kegiatan magang, Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan
semua ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk
standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani
jenjang karier yang sesungguhnya. Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai
dunia industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja. Program
magang telah di sepakati bersama antara peserta magang dengan sekolah dan di bawah
bimbingan dari dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang
(UNP).
Pada magang ke-4 ini, mahasiswa P3GT (Program Pendidikan Profesi Guru
Terintegrasi) Universitas Negeri Padang membahas tentang perkembangan RPP,media
pembelajaran, bahan ajar, dan alat evaluasi pembelajaran.
B. Tujuan
1. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan RPP
2. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan media
pembelajaran
3. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan bahan ajar
dan perangkat evaluasi
4. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan perangkat
evaluasi.
1
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan magang dilakukan pada setiap hari Kamis selama 6 kali pertemuan dari tanggal
25 September 2014 s/d 30 Oktober 2014, tempat pelaksanaan magang 4 adalah Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 5 Padang.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan ini dilakukan di Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Padang.
2
BAB II
PELAKSANAAN MAGANG DI SEKOLAH
A. Lokasi Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Padang Jln. Beringin No. 4 Lolong –Padang,
Sumatera Barat
B. Profil Sekolah
NPSN : 10304851
NSS : 321086102002
Nama Sekolah : SMKN 5 PADANG
Alamat : Jl. Beringin No. 4 Lolong -Padang
Telepon : 0751-7053201
Kepala Sekolah : Drs. Edi Suheri, MM
Website : http://www.smk5-padang.sch.id
Email : [email protected]
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Padang mempunyai beberapa kompetensi
keahlian, antara lain :
1. Teknik konstruksi batu beton
2. Teknik gambar bangunan
3. Teknik elektronika
4. Teknik computer dan informatika
5. Teknik ketenagalistrikan
6. Teknik pemesinan
3
7. Teknik Otomotif kendaran ringan
8. Teknik otomotif sepeda motor.
1. Fasilitas sekolah
Sarana prasarana sebagai fasilitas penunjang proses belajar mengajar disekolah SMK
Negeri 5 Padang ini berupa:
a. Kantor k. Gedung mitigasi bencana
b. Ruang belajar l. Lapangan tenis meja
c. Labor computer m. Lapangan takraw
d. Perpustakaan n. lapangan basket
e. Ruang multimedia o. Lapangan futsal
f. Mesjid p. Ruang OSIS
g. Shelter q. Labor bahasa
h. Kantin r. Tempat parkir
i. Lapangan upacara s. Workshop jurusan
j. Mobil sekolah t. Ruang autocad
2. Visi,Misi,Moto sekolah,kebijakan mutu dan sasaran mutu sekolah
a. Visi
“Cerdas,kompetitif dan berbudi luhur”.
b. Misi
1) Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas
intelektual,emosional,dan spiritual.
2) Membekali lulusan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan tantangan global.
4
3) Mewujudkan pembelajaran aktif,inovatif,kreatif berkarakter dan
menyenangkan.
4) Membina meningkatkan kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat
yang berkesinambungan.
5) Mewujudkan budaya dan lingkungan bersih,indah,rindang dan konduktif
untuk pembelajaran.
6) Meningkatkan dan mengembangkan system manajement mutu ISO
9001:2008.
7) Menerapkan SIM (system informasi manajement) sekolah berbasis teknologi
informasi.
c. Moto SMK Negeri 5 Padang
1) Unggul dalam prestasi
2) Berkualitas dalam proses
3) Disiplin dalam bersikap
d. Kebijakan Mutu dan Sasaran Sekolah
1) Mewujudkan lingkungan sekolah yang asri,bersih,dan nyaman dengan
menyerapkan 7K secara lengkap.
2) Meningkat kompetensi tenaga kependidikan sehingga dapat
mengoperasikan PAS/SIM secara benar.
3) Menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dan meningkatkan
peran serta masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.
4) Terlaksananyan pengembangan kurikulum sekolah ,pembelajaran dan
penilaian yang inovatif dan komprehensif.
5
Meningkatkan pengelolaan system manajement mutu ISO 9001:2008 menuju
sekolah berstandar internasional
3. Keadaan lingkungan fisik dan akademis sekolah
Dari hasil observasi yang diperoleh penulis dapat menyimpulkan bahwa SMK Negeri
5 Pada7ng telah didukung oleh sejumlah ruang yang telah setara dengan apa yang
dibutuhkan.Situasi lingkungan disekolah dapat di katakana tenang,karena pada
sekeliling sekolah tidaklah terdapat sumber kebisingan yang mengganggu dan
menghambat proses pembelajaran karena sekolah dibangun pada lokasi pemukiman .
a. Luas lahan sekolah
SMK Negeri 5 Padang terletak di Jl.Beringin No. 4 Lolong,Padang,Sumbar Luas
awal tanah SMK Negeri 5 Padang adalah 11760 M2, di dalamnya terletak
beberapa gedung yang seluas sebagai berikut:
Tabel 1: Data bangunan chevron
No Nama Ruang Luas Ruang Jumlah Ruang
1 Ruang Kelas 7 m x 9 m 4
2 Ruang Kelas 7,2 m x 9 m 8
3 Ruang Kelas 7,2 m x 9,2 m 8
4 Labor 7,2 m x 9 m 2
5 Perpustakaan 9,6 m x 11,4 m 1
6 Gudang 2,67 m x 3,9 m 2
7 Balkon 2 m x 3,8 m 2
8 Ruang meeting 9,6 m x 11,4 m 1
9 Ruang Administrasi (TU) 7,2 m x 9 m 1
10 Ruang Guru 7,2 m x 9 m 1
11 Ruang Kepala Sekolah 3,9 m x 6,2 m 16
12 Ruang Wakil Kepala Sekolah 3,9 m x 6,2 m 1
13 Ruang Pembantu Umum 3 m x 3,9 m 1
14 Ruang BK 3 m x 3,9 m 1
15 WC Guru 3,8 m x 4 m 1
16 WC Siswa 3,9 m x 4 m 1
17 WC Siswa 2,6 m x 3,9 m 1
18 Teras 1 5,8 m x 44 m 1
19 Teras 2 3,62 m x 11,6 m 1
20 Teras 3 3,62 m x 14 m 1
21 Sherter 31,6 m x 43,8 m 1
22 Tangga 3,8 m x 3,9 m 1
23 Realing 3,8 m x 13,4 m 1
24 Teras 4 3,62 m x 1,2 m 4
Tabel 2 : Bangunan direktor
No Nama Ruang Luas Ruang Jumlah Ruang
1 Ruang Kelas 7 mx 9 m 16
2 WC Siswa 3,5 m x 7 m 4
3 Teras 2,5 m x 39,5 m 2
4 Balkon 2,5 m x 39,5 m 2
5 Tangga 2 m x 12,55 m 4
Tabel 3 : Ruang Workshop
7
No NamaRuang LuasRuang JumlahRuang
1. Prodi Mesin 46 m x 20 m 1
2. Prodi Otomotif 16 m x 20 m 1
3. Prodi Listrik 6,5 m x 9 m 4
4. Prodi Audio Video 6,5 m x 9 m 2
5. Prodi gambarBangunan 6,5 m x 9 m 1
6. KPPI 6,5 m x 9 m 1
7. Prodi Audio Video 6,5 m x 3,5 m 1
8. Prodi Bangunan 4 m x 3,5 m 3
9. Prodi Bangunan 15 m x 6 m 1
10. Prodi Bangunan 15 m x 3,5 m 1
11. Prodi Bangunan 3,5 m x 5,5 m 1
12. Prodi Otomotif 12 m x 24 m 1
13. Teras 1,8 m x 60 m 1
4. Keadaan lingkungan sekolah
a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
Sekolah ini terletak didaerah pemukiman penduduk sehingga perumahan
penduduk mengelilingi sekolah ini, Diantaranya disebelah kiri terdiri dari
bangunan Masjid Taqwa lolong,di depan ada SD Negeri 11 Padang dan disebelah
kanan lagi terdapat sekolah SMP Negeri 7 Padang, serta perumahan penduduk dan
beberapa ruko.
b. Kondisi Lingkungan Sekolah
8
Kondisi lingkungan sekolah baik dan nyaman juga efektif dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari lokasi kelas pembelajaran
yang tidak terganggu akibat suara bisik mobil maupun suara pengendara sepeda
motor juga terdapatnya beberapa sekolah di lokasi ini hal ini turut membantu
untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien
5. Data Guru dan Siswa
Menurut data yang penulis dapatkan dari Tata Usaha SMK Negeri 5 Padang, jumlah
keseluruhan disekolah adalah sebagai berikut:
a. Jumlah guru
Jumlah guru 148 orang guru tetap, 18 orang guru honor, 6 orang tenaga
administrasi PNS , 20 orang tenaga administrasi non PNS,dan 2 orang secuiriti.
b. Jumlah Kelas
Pada sekolah ini ruang kelas terdiri dari:
1) Kelas Teori 36 Ruangan
2) Ruang Praktek 18 Ruangan
3) Labor Bahasa 1 Ruangan
4) Labor Komputer 2 Ruangan
5) Pustaka 1 Ruangan
6) UKS 1 Ruangan
7) Osis 1 Ruangan
8) Majelis Guru 1 Ruangan
9) Aula 1 Ruangan
10) Bimbingan dan Konseling 1 Ruangan.
c. Jumlah siswa per kelas
9
1) Jumlah siswa per kelas antara 25 sampai 36 orang
2) Jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 1080 orang.
6. Penggunaan sekolah
Sekolah ini hanya digunakan oleh SMKN 5 Padang setiap hari dengan jadwal
proses pembelajaran yang di bagi 2 yaitu shift pagi dan shift sore.di mana shift
pagi dimulai dari pukul 07.20-12.50 WIB(jam pelajaran ke -1 s/d ke-8 pagi) dan
shift sore di mulai dari jam 13.00-17.50 WIB(jam pelajaran ke-1 s/d ke -8 sore).
7. Interaksi sosial
a. Hubungan Guru dengan Guru
Selama mahasiswa melakukan observasi di sekolah SMKN 5 ini, penulis dapat
mengamati hubungan antara guru dengan guru sangat berjalan dengan baik
dan tidak ada masah, begitu juga dengan mahasiswa magang.hal ini terlihat
pada saat seringnya guru berkumpul dan berinteraksi pada jam istirahat,di
samping itu sering mereka menyapa antara yang satu dengan yang lain, dan
juga melaksanakan piket guru.
b. Hubungan Guru dengan Siswa
Hubungan guru dengan siswa selama mahasiswa melakukan observasi ini juga
sangat baik,sering siswa suka bercanda sama guru tetapi di saatPBM
berlangsung siswa sangat serius mengikuti pelajaran yang di bawakan oleh
guru tersebut.di samping itu juga dengan seringnya siswa menyapa guru pada
saat bertemu baik di sekolah maupun di luar sekolah dan siswa tidak merasa
segan dan takut untuk bertanya kepada guru pada waktu PBM.Selain itu,pada
saat proses belajar juga di selingi dengan canda tawa antara guru dengan
10
murid.hal ini adalah salah satu upaya guru saat mengetahui siswanay mulai
jenuh
c. Hubungan Siswa dengan Siswa
Hubungan siswa dengan siswa selama mahasiswa melakukan observasi ini
sangat baik.hal ini dapat di lihat dari keramahtamahan antara siswa satu
dengan siswa yang lain,pada saat mereka bertemu,mereka saling
senyum,saling manggil nama,dan saling bercanda meskipun mereka beda
jurusan.
d. Hubungan Guru dengan pegawai Tata Usaha
Hubungan guru dengan pegai Tata usaha selama mahasiswa melakukan
observasi sangat berjalan dengan baik dan saling membantu.hal ini dapat di
lihat,selalu sering mereka menyapa antara satu dengan yang lain dan saling
membantu dalam proses biokrasi di sekolah seperti surst menyurat dan lain
sebagainya
e. Hubungan sosial secara keseluruhan
Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa interaksi sosial antara guru
dengan guru berjalan dengan baik,hubungan guru dengan siswapun berjalan
baik dan hubungan siswa dengan siswa juga berjalan baik,hubungan guru
dengan pegawai tata usahapun sangat terjalin baik.dari penjelasan
tersebut,mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa hubungan sosial secara
keseluruhannya adalah sangat baik.
11
8. Tata tertib (siswa dan guru)
a. Tata tertip siswa:
1) Setiap siswa di wajibkan berpakaian rapi,bersih dan lengkap.dapat di lihat
bahwa siswa tersebut harus memakai seragam yang telah ditetapkan
sekolah dan memasang atribut sekolah,seperti plat nama,lokasi
sekolah,osis dan sebagainya.ketika siswa masuk area sekolah siswa
tersebut harus berpakaian
2) Setiap hari senin pagi,pukul 07.20 WIB siswa sudah hadir di
sekolah,untuk mengikuti upacara bendera
3) Pada hari lainnya siswa siap masuk ke kelas untuk melaksanakan kegiatan
PBM pada jam pertama, yaitu pukul 07.20
4) Jika siswa terlambat dari 15 menit,maka siswa tersebut akan di bina oleh
guru piket dan membawa surat izin masuk kelas dari guru piket ke ruang
belajar
5) Apabila siswa tidak hadir maka siswa tersebut harus memberitahukan
lewat surat yang di ketahui oleh orang tua /wali
6) Siswa yang sakit lebih dari tiga hari,harus melampirkan surat keterangan
dokter
7) Siswa di larang keras memakai perhiasan emas dan aksesoris lainnya
kecuali anting untuk wanita dan jam tangan bagi yang laki-laki
8) Siswa laki-laki di wajibkan memakai singlet dalam dan ikat pinggang
hitam,kaos putih,dan memasukan blus/baju kedalam celana
9) Siswa wanita di wajibkan memakai jilbab,rok dalam,kaos kaki putih dan
sepatu hitam
12
10) Siswa laki-laki tidak dibenarkan berambut panjang,berkumis,berkuku
panjang serta menggunakan celana pensil.sedangkan siswa wanita harus
berpenampilan rapi dan bersih
11) Siswa dilarang merokok di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah
apabila masih memakai seragam dan atribut sekolah
12) Siswa dilarang berbuat amoraql atau pergaulan bebas serta perbuatan
kriminal lain di dalam maupun di luar sekolah
13) Apabila siswa keluar dari are sekolah harus mendapatkan izin dari piket
14) Apabila siswa sakit secara mendadak ketika di pekarangan sekolah,maka
siswa wajib melaporkan pada guru piket dan guru BK
15) Apabila siswa membolos atau pulang sebelum jam PBM berakhir,maka
siswa diproses guru bidang studi dan guru BK
Sanksi-sanksi yang berlaku di sekolah bagi siswa yang melanggar tata tertip
sekolah selama jam pelajaran berlangsung:
1) Siswa di tegur dan di peringati secara lisan
2) Siswa di bina oleh guru bidang studi,wali kelas,guru dan waka kesiswaan
3) Siswa membuat surat perjanjian I dan II di atas kertas biasa
4) Orang tua/wali siswa di undang ke sekolah dan membuaat perjanjian
terakhir diatas kertas segel
5) Diberikan skorsing dengan waktu yang di tentukan
6) Siswa di bina oleh kepalah sekolah
7) Siswa di keluarkan dari sekolah/dikembalikan pada orang tuanya
13
b. Tata tertip guru program diklat
1) Jam masuk pagi 07.20 WIB dan siang 12.50 WIB
2) Telah hadir di sekolah 15 menit sebelum PBM dimulai
3) Mengisi absensi setiap bertugas
4) Tidak di benarkan memakai kaos oblong atau sejenisnya dalam
memberikan materi pelajaran baik itu teori maupun praktek
5) Mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi bagi guru yang
bertugas,dan satu kali sebulan bagi guru yang tidak bertugas(absensi di
ambil di ruang majelis guru)
6) Selalu mengikuti upacara nasional dan hari besar islam di sekolah atau
tempat tertentu
7) Mengikuti pertemuan/rapat dinas sampai selesai
8) Setiap guru yang masuk kelas di wajibkan memakai PIN ISO 900:2000.
9) Memberikan pelajaran yang baik pada setiap siswa
10) Tidak meninggalkan kelas sebelum waktunya
11) Bagi guru yang sakit + 3 hari harus ada surat keterangan sakit dari dokter
12) Bagi guru yang di tugaskan untuk piket harus melaksanakannya
layaknya proses PBM
13) Membawa perangkat pembelajaran yang lengkap kedalam kelas
14) Mengatur posisi duduk siswa sebelum menyampaikan materi
15) Memberi materi pelajaran secara tuntas yang mengacu pada peningkatan
mutu siswa. Tuntas di sini maksudnya sesuai dengan kurikulum dan
rencana program pengajaran(RPP) yang telah di susun. Menurut hasil
14
pengamatanpenulis materi pembelajaran yang di berikan guru sudah
sesuai dengan RPP dan kurikulum
16) Menegakkan peraturan peraturan atau tata tertip siswa
17) Siswa terlambat + 15 menit tidak di bolehkan mengikuti PBM sebelum
di proses oleh guru piket dengan membawa surat izin masuk
18) Bagi siswa yang tidak hadir 3 kali berturut- turut atau lebih 2 kali
sebulan,orang tua bersama siswa di panggil dan di proses bersama-sama
wali kelas/guru BP
19) Memproses siswa bermasalah pada kelasnya bersama orang tua siswa
dan mengisi kartu kendali(ada di ruang BP)
20) Melaksanakan kegiatan ujian/ulangan pada setiap kompetensi/topik yang
telah selesai diajarkan
21) Melaksanakan remedial(perbaikan) nilai pada setiap topik/kompetensi
bagi siswa yang nilainya di bawa standar minimal
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Mengembangkan RPP
Dalam pelaksanaan salah satu kegiatan magang 4 meliputi pengembangan
RPP. Hal ini di dasarkan pada PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar
peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini juga berlaku pada guru-guru di SMK
Negeri 5 Padang.
1. Komponen RPP
Pada dasarnya penyusunan RPP untuk setiap KD ( Kompetensi Dasar) dengan
dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih. Hal ini bisa saja di sesuaikan dengan
jadwal yang telah di buat oleh satuan pendidikan tersebut.
Komponen RPP terdiri dari :
a. Identitas mata pelajaran yang meliputi:
1) Satuan Pendidikan,
2) Kelas,
3) Semester,
4) Program studi,
5) Mata pelajaran atau tema pelajaran,
6) Jumlah pertemuan.
b. Standar kompetensi , adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang dapat meliputi kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik yang di
16
harapkan dapat dicapai pada setiap kelas dan tiap semester dalam suatu mata
pelajaran.
c. Kompetensi dasar (KD) , adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
d. Indikator , adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan pembelajaran ,menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f. Materi pelajaran , memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi
g. Alokasi waktu , ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar.
h. Metode pembelajaran , digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar
atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada
setiap mata pelajaran.
i. Kegiatan pembelajaran :
1) Pendahuluan, Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi
dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
2) Inti, Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang-
kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
17
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3) Penutup, Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
j. Penilaian hasil belajar , Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil
belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu
kepada Standar Penilaian.
k. Sumber belajar , Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran.
2. Prinsip – Prinsip Penyusunan RPP
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik , RPP disusun dengan
memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik , Proses pembelajaran dirancang
dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, krea-
tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran
dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut , RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan , RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan keragaman budaya.
18
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi , RPP disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
3. Langkah – Langkah Penyusunan RPP
Langkah – langkah pembuatan RPP di mulai dari:
a. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari : Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.
(Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur
pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
3) Indikator merupakan:
a) Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa
peserta didik telah mencapai kompetensi dasar
b) Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
c) Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
d) Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
e) Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45
menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat
diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada
kompetensi dasarnya.
b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
19
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Dengan
melampirkan tujuan pembelajaran. Bila tujuan pembelajaran di laksanakan
dalam beberapa pertemuan ada baiknya dibedakan berdasarkan waktu
pertemuan.
c. Menentukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari
indikator.
d. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai model / pendekatan pembelajaran. Bergantung
pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Yang mana di
cantumkan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik :
1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,
kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi,
tanya jawab, e-learning dan sebagainya.
e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
f. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,
media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.
Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka
harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika
menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder
penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website
yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
g. Menentukan Penilaian
20
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen
yang dipakai
(untuk lebih jelasnya contoh RPP pada lampiran 1 halaman 31)
B. Mengembangkan Bahan Ajar
1. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis
maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa
untuk belajar.
Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6), pengertian
bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Berdasarkan definisi-definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran
yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan ajar menurut Pannen adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang
disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. (Tian Belawati 2003:1-3)
a. Bentuk Bahan Ajar
1) Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart,
2) Audio Visual seperti: video/film,VCD
3) Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH
4) Visual: foto, gambar, model/maket.
5) Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet
b. Cakupan Bahan Ajar
1) Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat
2) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
3) Tujuan yang akan dicapai
4) Informasi pendukung
21
5) Latihan-latihan
6) Petunjuk kerja
7) Penilaian
c. Sumber Bahan Ajar
1) Buku Teks , Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk
suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya
berasal dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin
buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas.
2) Laporan Hasil Penelitian , Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh
lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk
mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.
3) Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah), Penerbitan
berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat
bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar.
4) Pakar bidang studi , Pakar bidang study dapat dimintai konsultasi mengenai
kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dsb.
5) Profesional, Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada
bidang tertentu.
6) Buku kurikulum , Buku kurikulm penting untuk digunakan sebagai sumber
bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi,
kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi
yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi.
7) Internet, Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di
internet kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar.
8) Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio),Berbagai jenis media
audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran.
Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan
belantara melalui siaran televisi.
9) Lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi),
Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social,
lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat
digunakan sebagai sumber bahan ajar.
22
2. Strategi penyampaian
a. Strategi urutan penyampaian simultan , Jika guru harus menyampaikan materi
pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian
simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian
diperdalam satu demi satu (Metode global).
b. Strategi urutan penyampaian suksesif , Jika guru harus manyampaikan materi
pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian
suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru
kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam
pula.
c. Strategi penyampaian fakta , Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran
termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama
orang, nama lambang atau simbol, dsb.)
d. Strategi penyampaian konsep , Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi
berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa
paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan,
menggeneralisasi, dsb.
e. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, Termasuk materi
pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat,
teorema, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi
pembelajaran jenis prinsip adalah :
1) Sajikan prinsip
2) Berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip
3) Berikan soal-soal latihan
4) Berikan umpan balik
5) Berikan tes.
f. Strategi penyampaian prosedur , Tujuan mempelajari prosedur adalah agar
siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar
paham atau hafal.Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah
langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
g. Strategi mengajarkan/menyampaikan materi aspek afektlf , Termasuk materi
pembelajaran aspek sikap (afektif) menurut Bloom (1978) adalah pemberian
23
respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian.
3. Mengembangkan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting
dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber
belajar dapat membantu guru dan memperkaya wawasan siswa. Di SMK N.
Pariaman. Media pembelajaran yang digunakan sudah dalam taraf yang cukup
memadai dalam memfasilitasi siswa belajar.
Kedudukan media pembelajaran dalam pembelajaran sangat penting sebab
media pembelajaran dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Bahkan kalau
dikaji lebih jauh, media pembelajaran tidak hanya sebagai penyalur pesan yang
harus dikendalikan sepenuhnya oleh sumber berupa orang, tetapi dapat juga
menggantikan tugas guru dalam penyajian materi pelajaran (Musfiqon, 2012: 36)
Peranan atau manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam
proses belajar mengajar, sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi,
sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak,
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri
sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasn indera, ruang, dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru dan masyarakat serta
lingkungannya, seperti melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke mueum
atau kebun binatang.
e. Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan media menjadi 5
macam, yaitu :
a. Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset, dsb.
b. Media visual, yaitu media yang menampilkan gambar diam seperti, foto,
lukisan dsb.
24
c. Media audiovideo yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti
film, foto, lukisan, dsb.
d. Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran dengan bamtuan
komputer.
e. Media berbasis edutainment, yang menghubungkan prinsip hiburan dengan
pendidikan.
( untuk lebih jelasnya contoh bahan ajar pada lampiran 2 halaman 38)
C. Mengembangkan Alat Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan
dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Ari kunto (1993:13) mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum dan penting dalam
kegiatan evaluasi, yaitu ada tryangulasi atau hubungan erat ketiga komponen yaitu
antara lain sebagai berikut :
1. tujuan 2. kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar mmengajar dan 3. evaluasi
1. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :
a. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah
kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang
paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan
siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik
siswa.
d. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
25
e. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan
kemajuan belajar siswa.
2. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
a. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai
rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang
muncul dalam perencanaan
b. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor
hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
d. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai
dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
e. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
3. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
a. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran
yang lain.
b. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-
garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
26
c. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan
pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam
aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif
secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep,
prinsip dan prosedur (depdiknas, 2006)
4. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
a. Berdasarkan objek :
1) Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.
2) Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara
lain materi, media, metode dan lain-lain.
3) Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian
hasilpembelajaran.
b. Berdasarkan subjek :
1) Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,
misalnya guru.
2) Evaluasi eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,
misalnya orangtua, masyarakat.
( untuk lebih jelasnya contoh Alat Evaluasi pembelajaran pada lampiran 3 halaman 46)
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Tujuan Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. Pentingnya kurikulum dikembangkan berdasarkan keseimbangan antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Karena daerah itu sendiri yang
mengerti potensi yang ada pada daerahnya.
3. Hubungan antara silabus dengan penilaian hasil belajar adalah silabus merupakan
muatan bahan ajar yang harus dikuasai siswa, sedangkan penilaian hasil belajar
merupakan kegiatan mengadakan penilaian setelah siswa mengikuti
pembelajaran pada materi yang terangkum pada silabus sebagaimana yang
tertuang dalam Kurikulum 2013.
4. Dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam penerapan Kurikulum 2013, guru
atau tenaga pendidik dituntut untuk menguasai keterampilan dalam
mengembangkan proses perencanaan pembelajaran (Silabus, RPP, dan perangkat
pembelajaran lainnya).
5. Hubungan Silabus, RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar pada level
ini tentu saja sangat berkaitan. Dalam pelaksanaan atau kegiatan pembelajaran
yang berlangsung Silabus dan RPP yang baik sangat menentukan hasil belajar
dari peserta didik itu sendiri. Silabus dan RPP yang baik adalah yang dapat
mengeksplorasi kemampuan peserta didik dari sisi kognitif, afektif, dan
psikomotoriknya. Untuk mencapai sinkronisasi tersebut maka kegiatan 28
pembelajaran harus dibuat semenarik dan semenyenangkan mungkin, sehingga
motivasi belajar peserta didik dapat tumbuh dengan baik. Maka dari itu pada
level ini, sinkronisasi antara Silabus, RPP, stategi pembelajaran harus sangat
diperhatikan, karena sangat menentukan hasil pembelajaran peserta didik itu
sendiri.
6. Dalam proses pembelajaran di SMK, kita wajib mengenal dan menguasai empat
tujuan dasar dari proses atau kegiatan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan
kejuruan (SMK) yaitu: (1) tujuan formal: mencakup seluruh kegaiatan
pengembangan kurikulum; (2) tujuan instruksional: mencakup seluruh kegiatan
pencapaian kegiatan pembelajaran; (3) tujuan operasional: mencakup seluruh
kegiatan dalam proses pembelajaran; (4) tujuan eksperiensial: mencakup seluruh
kegiatan evaluasi.
B. Saran
Saran dari penulis:
1. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk selalu memperhatikan sarana dan
prasarana yang selalu berkembang seiring perubahan zaman agar siswa selalu
inovasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
2. Diharapkan juga agar para guru lebih meningkatkan proses belajar mengajar
sesuai perkembangan kurikulum yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
29
Belawati, dkk, Pengembangan Bahan Ajar (jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2003)
Buku masa orientasi sekolah 2013-2014 SMK Negeri 5 Padang
Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta.
Diknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008)
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
http://www.perkuliahan.com/makalah-alat-evaluasi-pendidikan/ di akses pada tanggal 15 oktober 2014
http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-alat-evaluasi-instrumen-non.html di akses pada tanggal 15 oktober 2014
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Suharsimi, Arikunto. (1993). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
30
LAMPIRAN
31