LAPORAN MAGANG 4

46
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Negeri Padang merupakan universitas yang menghasilkan tenaga kependidikan. Magang merupakan bagian penting dan prakondisi dari sistem penyiapan guru profesional. Magang tidak sama dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Sebelum melaksanakan magang mahasiswa perlu mengetahui sekolah yang akan dijadikan tempat latihan atau observasi , bagaimana keadaan siswa, guru, kurikulum, perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi, RPP, bahan ajar, dll. Agar selama observasi tidak menimbulkan keraguan dalam melakukan suatu kegiatan dan mencapai apa tujuan dari magang. Dalam kegiatan magang, Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang karier yang sesungguhnya. Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja. Program magang telah di sepakati bersama antara peserta magang dengan sekolah dan di bawah bimbingan dari dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang (UNP). 1

description

laporan magang 4 P3GT padang, sumatera barat

Transcript of LAPORAN MAGANG 4

Page 1: LAPORAN MAGANG 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Negeri Padang merupakan universitas yang menghasilkan tenaga

kependidikan. Magang merupakan bagian penting dan prakondisi dari sistem penyiapan

guru profesional. Magang tidak sama dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL).

Sebelum melaksanakan magang mahasiswa perlu mengetahui sekolah yang akan

dijadikan tempat latihan atau observasi , bagaimana keadaan siswa, guru, kurikulum,

perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi, RPP, bahan ajar, dll.

Agar selama observasi tidak menimbulkan keraguan dalam melakukan suatu kegiatan

dan mencapai apa tujuan dari magang.

Dalam kegiatan magang, Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan

semua ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang seluk beluk

standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani

jenjang karier yang sesungguhnya. Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai

dunia industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja. Program

magang telah di sepakati bersama antara peserta magang dengan sekolah dan di bawah

bimbingan dari dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Padang

(UNP).

Pada magang ke-4 ini, mahasiswa P3GT (Program Pendidikan Profesi Guru

Terintegrasi) Universitas Negeri Padang membahas tentang perkembangan RPP,media

pembelajaran, bahan ajar, dan alat evaluasi pembelajaran.

B. Tujuan

1. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan RPP

2. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan media

pembelajaran

3. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan bahan ajar

dan perangkat evaluasi

4. Untuk menetapkan kemampuan awal calon guru dalam mengembangkan perangkat

evaluasi.

1

Page 2: LAPORAN MAGANG 4

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan magang dilakukan pada setiap hari Kamis selama 6 kali pertemuan dari tanggal

25 September 2014 s/d 30 Oktober 2014, tempat pelaksanaan magang 4 adalah Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 5 Padang.

D. Ruang Lingkup

Kegiatan ini dilakukan di Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Padang.

2

Page 3: LAPORAN MAGANG 4

BAB II

PELAKSANAAN MAGANG DI SEKOLAH

A. Lokasi Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Padang Jln. Beringin No. 4 Lolong –Padang,

Sumatera Barat

B. Profil Sekolah

NPSN : 10304851

NSS : 321086102002

Nama Sekolah : SMKN 5 PADANG

Alamat : Jl. Beringin No. 4 Lolong -Padang

Telepon : 0751-7053201

Kepala Sekolah : Drs. Edi Suheri, MM

Website : http://www.smk5-padang.sch.id

Email : [email protected]

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Padang mempunyai beberapa kompetensi

keahlian, antara lain :

1. Teknik konstruksi batu beton

2. Teknik gambar bangunan

3. Teknik elektronika

4. Teknik computer dan informatika

5. Teknik ketenagalistrikan

6. Teknik pemesinan

3

Page 4: LAPORAN MAGANG 4

7. Teknik Otomotif kendaran ringan

8. Teknik otomotif sepeda motor.

1. Fasilitas sekolah

Sarana prasarana sebagai fasilitas penunjang proses belajar mengajar disekolah SMK

Negeri 5 Padang ini berupa:

a. Kantor k. Gedung mitigasi bencana

b. Ruang belajar l. Lapangan tenis meja

c. Labor computer m. Lapangan takraw

d. Perpustakaan n. lapangan basket

e. Ruang multimedia o. Lapangan futsal

f. Mesjid p. Ruang OSIS

g. Shelter q. Labor bahasa

h. Kantin r. Tempat parkir

i. Lapangan upacara s. Workshop jurusan

j. Mobil sekolah t. Ruang autocad

2. Visi,Misi,Moto sekolah,kebijakan mutu dan sasaran mutu sekolah

a. Visi

“Cerdas,kompetitif dan berbudi luhur”.

b. Misi

1) Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas

intelektual,emosional,dan spiritual.

2) Membekali lulusan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai

dengan tantangan global.

4

Page 5: LAPORAN MAGANG 4

3) Mewujudkan pembelajaran aktif,inovatif,kreatif berkarakter dan

menyenangkan.

4) Membina meningkatkan kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat

yang berkesinambungan.

5) Mewujudkan budaya dan lingkungan bersih,indah,rindang dan konduktif

untuk pembelajaran.

6) Meningkatkan dan mengembangkan system manajement mutu ISO

9001:2008.

7) Menerapkan SIM (system informasi manajement) sekolah berbasis teknologi

informasi.

c. Moto SMK Negeri 5 Padang

1) Unggul dalam prestasi

2) Berkualitas dalam proses

3) Disiplin dalam bersikap

d. Kebijakan Mutu dan Sasaran Sekolah

1) Mewujudkan lingkungan sekolah yang asri,bersih,dan nyaman dengan

menyerapkan 7K secara lengkap.

2) Meningkat kompetensi tenaga kependidikan sehingga dapat

mengoperasikan PAS/SIM secara benar.

3) Menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dan meningkatkan

peran serta masyarakat dalam pengelolaan pendidikan.

4) Terlaksananyan pengembangan kurikulum sekolah ,pembelajaran dan

penilaian yang inovatif dan komprehensif.

5

Page 6: LAPORAN MAGANG 4

Meningkatkan pengelolaan system manajement mutu ISO 9001:2008 menuju

sekolah berstandar internasional

3. Keadaan lingkungan fisik dan akademis sekolah

Dari hasil observasi yang diperoleh penulis dapat menyimpulkan bahwa SMK Negeri

5 Pada7ng telah didukung oleh sejumlah ruang yang telah setara dengan apa yang

dibutuhkan.Situasi lingkungan disekolah dapat di katakana tenang,karena pada

sekeliling sekolah tidaklah terdapat sumber kebisingan yang mengganggu dan

menghambat proses pembelajaran karena sekolah dibangun pada lokasi pemukiman .

a. Luas lahan sekolah

SMK Negeri 5 Padang terletak di Jl.Beringin No. 4 Lolong,Padang,Sumbar Luas

awal tanah SMK Negeri 5 Padang adalah 11760 M2, di dalamnya terletak

beberapa gedung yang seluas sebagai berikut:

Tabel 1: Data bangunan chevron

No Nama Ruang Luas Ruang Jumlah Ruang

1 Ruang Kelas 7 m x 9 m 4

2 Ruang Kelas 7,2 m x 9 m 8

3 Ruang Kelas 7,2 m x 9,2 m 8

4 Labor 7,2 m x 9 m 2

5 Perpustakaan 9,6 m x 11,4 m 1

6 Gudang 2,67 m x 3,9 m 2

7 Balkon 2 m x 3,8 m 2

8 Ruang meeting 9,6 m x 11,4 m 1

9 Ruang Administrasi (TU) 7,2 m x 9 m 1

10 Ruang Guru 7,2 m x 9 m 1

11 Ruang Kepala Sekolah 3,9 m x 6,2 m 16

Page 7: LAPORAN MAGANG 4

12 Ruang Wakil Kepala Sekolah 3,9 m x 6,2 m 1

13 Ruang Pembantu Umum 3 m x 3,9 m 1

14 Ruang BK 3 m x 3,9 m 1

15 WC Guru 3,8 m x 4 m 1

16 WC Siswa 3,9 m x 4 m 1

17 WC Siswa 2,6 m x 3,9 m 1

18 Teras 1 5,8 m x 44 m 1

19 Teras 2 3,62 m x 11,6 m 1

20 Teras 3 3,62 m x 14 m 1

21 Sherter 31,6 m x 43,8 m 1

22 Tangga 3,8 m x 3,9 m 1

23 Realing 3,8 m x 13,4 m 1

24 Teras 4 3,62 m x 1,2 m 4

Tabel 2 : Bangunan direktor

No Nama Ruang Luas Ruang Jumlah Ruang

1 Ruang Kelas 7 mx 9 m 16

2 WC Siswa 3,5 m x 7 m 4

3 Teras 2,5 m x 39,5 m 2

4 Balkon 2,5 m x 39,5 m 2

5 Tangga 2 m x 12,55 m 4

Tabel 3 : Ruang Workshop

7

Page 8: LAPORAN MAGANG 4

No NamaRuang LuasRuang JumlahRuang

1. Prodi Mesin 46 m x 20 m 1

2. Prodi Otomotif 16 m x 20 m 1

3. Prodi Listrik 6,5 m x 9 m 4

4. Prodi Audio Video 6,5 m x 9 m 2

5. Prodi gambarBangunan 6,5 m x 9 m 1

6. KPPI 6,5 m x 9 m 1

7. Prodi Audio Video 6,5 m x 3,5 m 1

8. Prodi Bangunan 4 m x 3,5 m 3

9. Prodi Bangunan 15 m x 6 m 1

10. Prodi Bangunan 15 m x 3,5 m 1

11. Prodi Bangunan 3,5 m x 5,5 m 1

12. Prodi Otomotif 12 m x 24 m 1

13. Teras 1,8 m x 60 m 1

4. Keadaan lingkungan sekolah

a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah

Sekolah ini terletak didaerah pemukiman penduduk sehingga perumahan

penduduk mengelilingi sekolah ini, Diantaranya disebelah kiri terdiri dari

bangunan Masjid Taqwa lolong,di depan ada SD Negeri 11 Padang dan disebelah

kanan lagi terdapat sekolah SMP Negeri 7 Padang, serta perumahan penduduk dan

beberapa ruko.

b. Kondisi Lingkungan Sekolah

8

Page 9: LAPORAN MAGANG 4

Kondisi lingkungan sekolah baik dan nyaman juga efektif dalam melakukan

kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari lokasi kelas pembelajaran

yang tidak terganggu akibat suara bisik mobil maupun suara pengendara sepeda

motor juga terdapatnya beberapa sekolah di lokasi ini hal ini turut membantu

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien

5. Data Guru dan Siswa

Menurut data yang penulis dapatkan dari Tata Usaha SMK Negeri 5 Padang, jumlah

keseluruhan disekolah adalah sebagai berikut:

a. Jumlah guru

Jumlah guru 148 orang guru tetap, 18 orang guru honor, 6 orang tenaga

administrasi PNS , 20 orang tenaga administrasi non PNS,dan 2 orang secuiriti.

b. Jumlah Kelas

Pada sekolah ini ruang kelas terdiri dari:

1) Kelas Teori 36 Ruangan

2) Ruang Praktek 18 Ruangan

3) Labor Bahasa 1 Ruangan

4) Labor Komputer 2 Ruangan

5) Pustaka 1 Ruangan

6) UKS 1 Ruangan

7) Osis 1 Ruangan

8) Majelis Guru 1 Ruangan

9) Aula 1 Ruangan

10) Bimbingan dan Konseling 1 Ruangan.

c. Jumlah siswa per kelas

9

Page 10: LAPORAN MAGANG 4

1) Jumlah siswa per kelas antara 25 sampai 36 orang

2) Jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 1080 orang.

6. Penggunaan sekolah

Sekolah ini hanya digunakan oleh SMKN 5 Padang setiap hari dengan jadwal

proses pembelajaran yang di bagi 2 yaitu shift pagi dan shift sore.di mana shift

pagi dimulai dari pukul 07.20-12.50 WIB(jam pelajaran ke -1 s/d ke-8 pagi) dan

shift sore di mulai dari jam 13.00-17.50 WIB(jam pelajaran ke-1 s/d ke -8 sore).

7. Interaksi sosial

a. Hubungan Guru dengan Guru

Selama mahasiswa melakukan observasi di sekolah SMKN 5 ini, penulis dapat

mengamati hubungan antara guru dengan guru sangat berjalan dengan baik

dan tidak ada masah, begitu juga dengan mahasiswa magang.hal ini terlihat

pada saat seringnya guru berkumpul dan berinteraksi pada jam istirahat,di

samping itu sering mereka menyapa antara yang satu dengan yang lain, dan

juga melaksanakan piket guru.

b. Hubungan Guru dengan Siswa

Hubungan guru dengan siswa selama mahasiswa melakukan observasi ini juga

sangat baik,sering siswa suka bercanda sama guru tetapi di saatPBM

berlangsung siswa sangat serius mengikuti pelajaran yang di bawakan oleh

guru tersebut.di samping itu juga dengan seringnya siswa menyapa guru pada

saat bertemu baik di sekolah maupun di luar sekolah dan siswa tidak merasa

segan dan takut untuk bertanya kepada guru pada waktu PBM.Selain itu,pada

saat proses belajar juga di selingi dengan canda tawa antara guru dengan

10

Page 11: LAPORAN MAGANG 4

murid.hal ini adalah salah satu upaya guru saat mengetahui siswanay mulai

jenuh

c. Hubungan Siswa dengan Siswa

Hubungan siswa dengan siswa selama mahasiswa melakukan observasi ini

sangat baik.hal ini dapat di lihat dari keramahtamahan antara siswa satu

dengan siswa yang lain,pada saat mereka bertemu,mereka saling

senyum,saling manggil nama,dan saling bercanda meskipun mereka beda

jurusan.

d. Hubungan Guru dengan pegawai Tata Usaha

Hubungan guru dengan pegai Tata usaha selama mahasiswa melakukan

observasi sangat berjalan dengan baik dan saling membantu.hal ini dapat di

lihat,selalu sering mereka menyapa antara satu dengan yang lain dan saling

membantu dalam proses biokrasi di sekolah seperti surst menyurat dan lain

sebagainya

e. Hubungan sosial secara keseluruhan

Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa interaksi sosial antara guru

dengan guru berjalan dengan baik,hubungan guru dengan siswapun berjalan

baik dan hubungan siswa dengan siswa juga berjalan baik,hubungan guru

dengan pegawai tata usahapun sangat terjalin baik.dari penjelasan

tersebut,mahasiswa dapat menyimpulkan bahwa hubungan sosial secara

keseluruhannya adalah sangat baik.

11

Page 12: LAPORAN MAGANG 4

8. Tata tertib (siswa dan guru)

a. Tata tertip siswa:

1) Setiap siswa di wajibkan berpakaian rapi,bersih dan lengkap.dapat di lihat

bahwa siswa tersebut harus memakai seragam yang telah ditetapkan

sekolah dan memasang atribut sekolah,seperti plat nama,lokasi

sekolah,osis dan sebagainya.ketika siswa masuk area sekolah siswa

tersebut harus berpakaian

2) Setiap hari senin pagi,pukul 07.20 WIB siswa sudah hadir di

sekolah,untuk mengikuti upacara bendera

3) Pada hari lainnya siswa siap masuk ke kelas untuk melaksanakan kegiatan

PBM pada jam pertama, yaitu pukul 07.20

4) Jika siswa terlambat dari 15 menit,maka siswa tersebut akan di bina oleh

guru piket dan membawa surat izin masuk kelas dari guru piket ke ruang

belajar

5) Apabila siswa tidak hadir maka siswa tersebut harus memberitahukan

lewat surat yang di ketahui oleh orang tua /wali

6) Siswa yang sakit lebih dari tiga hari,harus melampirkan surat keterangan

dokter

7) Siswa di larang keras memakai perhiasan emas dan aksesoris lainnya

kecuali anting untuk wanita dan jam tangan bagi yang laki-laki

8) Siswa laki-laki di wajibkan memakai singlet dalam dan ikat pinggang

hitam,kaos putih,dan memasukan blus/baju kedalam celana

9) Siswa wanita di wajibkan memakai jilbab,rok dalam,kaos kaki putih dan

sepatu hitam

12

Page 13: LAPORAN MAGANG 4

10) Siswa laki-laki tidak dibenarkan berambut panjang,berkumis,berkuku

panjang serta menggunakan celana pensil.sedangkan siswa wanita harus

berpenampilan rapi dan bersih

11) Siswa dilarang merokok di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah

apabila masih memakai seragam dan atribut sekolah

12) Siswa dilarang berbuat amoraql atau pergaulan bebas serta perbuatan

kriminal lain di dalam maupun di luar sekolah

13) Apabila siswa keluar dari are sekolah harus mendapatkan izin dari piket

14) Apabila siswa sakit secara mendadak ketika di pekarangan sekolah,maka

siswa wajib melaporkan pada guru piket dan guru BK

15) Apabila siswa membolos atau pulang sebelum jam PBM berakhir,maka

siswa diproses guru bidang studi dan guru BK

Sanksi-sanksi yang berlaku di sekolah bagi siswa yang melanggar tata tertip

sekolah selama jam pelajaran berlangsung:

1) Siswa di tegur dan di peringati secara lisan

2) Siswa di bina oleh guru bidang studi,wali kelas,guru dan waka kesiswaan

3) Siswa membuat surat perjanjian I dan II di atas kertas biasa

4) Orang tua/wali siswa di undang ke sekolah dan membuaat perjanjian

terakhir diatas kertas segel

5) Diberikan skorsing dengan waktu yang di tentukan

6) Siswa di bina oleh kepalah sekolah

7) Siswa di keluarkan dari sekolah/dikembalikan pada orang tuanya

13

Page 14: LAPORAN MAGANG 4

b. Tata tertip guru program diklat

1) Jam masuk pagi 07.20 WIB dan siang 12.50 WIB

2) Telah hadir di sekolah 15 menit sebelum PBM dimulai

3) Mengisi absensi setiap bertugas

4) Tidak di benarkan memakai kaos oblong atau sejenisnya dalam

memberikan materi pelajaran baik itu teori maupun praktek

5) Mengikuti upacara bendera setiap hari senin pagi bagi guru yang

bertugas,dan satu kali sebulan bagi guru yang tidak bertugas(absensi di

ambil di ruang majelis guru)

6) Selalu mengikuti upacara nasional dan hari besar islam di sekolah atau

tempat tertentu

7) Mengikuti pertemuan/rapat dinas sampai selesai

8) Setiap guru yang masuk kelas di wajibkan memakai PIN ISO 900:2000.

9) Memberikan pelajaran yang baik pada setiap siswa

10) Tidak meninggalkan kelas sebelum waktunya

11) Bagi guru yang sakit + 3 hari harus ada surat keterangan sakit dari dokter

12) Bagi guru yang di tugaskan untuk piket harus melaksanakannya

layaknya proses PBM

13) Membawa perangkat pembelajaran yang lengkap kedalam kelas

14) Mengatur posisi duduk siswa sebelum menyampaikan materi

15) Memberi materi pelajaran secara tuntas yang mengacu pada peningkatan

mutu siswa. Tuntas di sini maksudnya sesuai dengan kurikulum dan

rencana program pengajaran(RPP) yang telah di susun. Menurut hasil

14

Page 15: LAPORAN MAGANG 4

pengamatanpenulis materi pembelajaran yang di berikan guru sudah

sesuai dengan RPP dan kurikulum

16) Menegakkan peraturan peraturan atau tata tertip siswa

17) Siswa terlambat + 15 menit tidak di bolehkan mengikuti PBM sebelum

di proses oleh guru piket dengan membawa surat izin masuk

18) Bagi siswa yang tidak hadir 3 kali berturut- turut atau lebih 2 kali

sebulan,orang tua bersama siswa di panggil dan di proses bersama-sama

wali kelas/guru BP

19) Memproses siswa bermasalah pada kelasnya bersama orang tua siswa

dan mengisi kartu kendali(ada di ruang BP)

20) Melaksanakan kegiatan ujian/ulangan pada setiap kompetensi/topik yang

telah selesai diajarkan

21) Melaksanakan remedial(perbaikan) nilai pada setiap topik/kompetensi

bagi siswa yang nilainya di bawa standar minimal

15

Page 16: LAPORAN MAGANG 4

BAB III

PEMBAHASAN

A. Mengembangkan RPP

Dalam pelaksanaan salah satu kegiatan magang 4 meliputi pengembangan

RPP. Hal ini di dasarkan pada PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar,

metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar

peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan

berkewajiban menyusun  RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini juga berlaku pada guru-guru di SMK

Negeri 5 Padang.

1. Komponen RPP

Pada dasarnya penyusunan RPP untuk setiap KD ( Kompetensi Dasar) dengan

dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih. Hal ini bisa saja di sesuaikan dengan

jadwal yang telah di buat oleh satuan pendidikan tersebut.

Komponen RPP terdiri dari :

a. Identitas mata pelajaran yang meliputi:

1) Satuan Pendidikan,

2) Kelas,

3) Semester,

4) Program studi,

5) Mata pelajaran atau tema pelajaran,

6) Jumlah pertemuan.

b. Standar kompetensi , adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik

yang dapat meliputi kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik yang di

16

Page 17: LAPORAN MAGANG 4

harapkan dapat dicapai pada setiap kelas dan tiap semester dalam suatu mata

pelajaran.

c. Kompetensi dasar (KD) , adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai

peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan

indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. Indikator , adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan

penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,

yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. Tujuan pembelajaran ,menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

f. Materi pelajaran , memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,

dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi

g. Alokasi waktu , ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

beban belajar.

h. Metode pembelajaran , digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar

atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode

pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta

karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada

setiap mata pelajaran.

i. Kegiatan pembelajaran :

1) Pendahuluan, Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu

pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi

dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

2) Inti, Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.

Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang-

kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

17

Page 18: LAPORAN MAGANG 4

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan

sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup, Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman

atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

j. Penilaian hasil belajar , Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil

belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu

kepada Standar Penilaian.

k. Sumber belajar , Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran.

2. Prinsip – Prinsip Penyusunan RPP

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik , RPP disusun dengan

memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat

intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,

gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,

norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik , Proses pembelajaran dirancang

dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, krea-

tivitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran

dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam

bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut , RPP memuat rancangan program

pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan , RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan

dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu

keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan

pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,

dan keragaman budaya.

18

Page 19: LAPORAN MAGANG 4

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi , RPP disusun dengan

mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara

terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3. Langkah – Langkah Penyusunan RPP

Langkah – langkah pembuatan RPP di mulai dari:

a. Mencantumkan Identitas

Terdiri dari : Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah :

1) RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

2) Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus.

(Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur

pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)

3) Indikator merupakan:

a) Ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa

peserta didik telah mencapai kompetensi dasar

b) Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan

perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

c) Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan

pendidikan, dan  potensi daerah.

d) Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau

dapat diobservasi.

e) Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar,

dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45

menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat

diperhitungkan dalam  satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada 

kompetensi dasarnya.

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

19

Page 20: LAPORAN MAGANG 4

Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Dengan

melampirkan tujuan pembelajaran. Bila tujuan pembelajaran di laksanakan

dalam beberapa pertemuan ada baiknya dibedakan berdasarkan waktu

pertemuan.

c. Menentukan Materi Pembelajaran

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran,  dapat diacu dari

indikator.

d. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan sebagai model / pendekatan pembelajaran. Bergantung

pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Yang mana di

cantumkan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik :

1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,

kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.

2) Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi,

tanya jawab, e-learning dan sebagainya.

e. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah

kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat

unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

f. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus

yang dikembangkan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,

media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih

operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.

Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP

harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka

harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika

menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder

penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website

yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

g. Menentukan Penilaian

20

Page 21: LAPORAN MAGANG 4

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen

yang dipakai

(untuk lebih jelasnya contoh RPP pada lampiran 1 halaman 31)

B. Mengembangkan Bahan Ajar

1. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis

maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa

untuk belajar.

Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2008:6), pengertian

bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru

dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa

berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Berdasarkan definisi-definisi

tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen pembelajaran

yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru

dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Bahan ajar menurut Pannen adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang

disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses

pembelajaran. (Tian Belawati 2003:1-3)

a. Bentuk Bahan Ajar

1) Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,

leaflet, wallchart,

2) Audio Visual seperti: video/film,VCD

3) Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH

4) Visual: foto, gambar, model/maket.

5) Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

b. Cakupan Bahan Ajar

1) Judul, MP, SK, KD, Indikator, Tempat

2) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)

3) Tujuan yang akan dicapai

4) Informasi pendukung

21

Page 22: LAPORAN MAGANG 4

5) Latihan-latihan

6) Petunjuk kerja

7) Penilaian

c. Sumber Bahan Ajar

1) Buku Teks , Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk

suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya

berasal dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin

buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas.

2) Laporan Hasil Penelitian , Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh

lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk

mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.

3) Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah), Penerbitan

berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat

bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar.

4) Pakar bidang studi , Pakar bidang study dapat dimintai konsultasi mengenai

kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dsb.

5) Profesional, Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada

bidang tertentu.

6) Buku kurikulum , Buku kurikulm penting untuk digunakan sebagai sumber

bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi,

kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi

yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi.

7) Internet, Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di

internet kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar.

8) Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio),Berbagai jenis media

audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran.

Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan

belantara melalui siaran televisi.

9) Lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi),

Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social,

lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat

digunakan sebagai sumber bahan ajar.

22

Page 23: LAPORAN MAGANG 4

2. Strategi penyampaian

a. Strategi urutan penyampaian simultan , Jika guru harus menyampaikan materi

pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian

simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian

diperdalam satu demi satu (Metode global).

b. Strategi urutan penyampaian suksesif , Jika guru harus manyampaikan materi

pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian

suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru

kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam

pula.

c. Strategi penyampaian fakta , Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran

termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama

orang, nama lambang atau simbol, dsb.)

d. Strategi penyampaian konsep , Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi

berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa

paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan,

menggeneralisasi, dsb.

e. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, Termasuk materi

pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat,

teorema, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi

pembelajaran jenis prinsip adalah :

1) Sajikan prinsip

2) Berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip

3) Berikan soal-soal latihan

4) Berikan umpan balik

5) Berikan tes.

f. Strategi penyampaian prosedur , Tujuan mempelajari prosedur adalah agar

siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar

paham atau hafal.Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah

langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.

g. Strategi mengajarkan/menyampaikan materi aspek afektlf , Termasuk materi

pembelajaran aspek sikap (afektif) menurut Bloom (1978) adalah pemberian

23

Page 24: LAPORAN MAGANG 4

respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian.

3. Mengembangkan Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting

dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber

belajar dapat membantu guru dan memperkaya wawasan siswa. Di SMK N.

Pariaman. Media pembelajaran yang digunakan sudah dalam taraf yang cukup

memadai dalam memfasilitasi siswa belajar.

Kedudukan media pembelajaran dalam pembelajaran sangat penting sebab

media pembelajaran dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Bahkan kalau

dikaji lebih jauh, media pembelajaran tidak hanya sebagai penyalur pesan yang

harus dikendalikan sepenuhnya oleh sumber berupa orang, tetapi dapat juga

menggantikan tugas guru dalam penyajian materi pelajaran (Musfiqon, 2012: 36)

Peranan atau manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam

proses belajar mengajar, sebagai berikut :

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi,

sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak,

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung

antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri

sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasn indera, ruang, dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru dan masyarakat serta

lingkungannya, seperti melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke mueum

atau kebun binatang.

e. Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan media menjadi 5

macam, yaitu :

a. Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset, dsb.

b. Media visual, yaitu media yang menampilkan gambar diam seperti, foto,

lukisan dsb.

24

Page 25: LAPORAN MAGANG 4

c. Media audiovideo yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti

film, foto, lukisan, dsb.

d. Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran dengan bamtuan

komputer.

e. Media berbasis edutainment, yang menghubungkan prinsip hiburan dengan

pendidikan.

( untuk lebih jelasnya contoh bahan ajar pada lampiran 2 halaman 38)

C. Mengembangkan Alat Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui

keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan

dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Ari kunto (1993:13) mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum dan penting dalam

kegiatan evaluasi, yaitu ada tryangulasi atau hubungan erat ketiga komponen yaitu

antara lain sebagai berikut :

1. tujuan 2. kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar mmengajar dan 3. evaluasi

1. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi :

a. Evaluasi diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah

kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

b. Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang

paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

c. Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan

siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik

siswa.

d. Evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan

meningkatan proses belajar dan mengajar.

25

Page 26: LAPORAN MAGANG 4

e. Evaluasi sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan

kemajuan belajar siswa.

2. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :

a. Evaluasi konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai

rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang

muncul dalam perencanaan

b. Evaluasi input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun

strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

c. Evaluasi proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai

kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor

hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

d. Evaluasi hasil atau produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai

dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,

ditingkatkan atau dihentikan.

e. Evaluasi outcom atau lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni

evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

3. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

a. Evaluasi program pembelajaran

Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program

pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran

yang lain.

b. Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-

garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.

26

Page 27: LAPORAN MAGANG 4

c. Evaluasi hasil pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan

pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam

aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif

secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep,

prinsip dan prosedur (depdiknas, 2006)

4. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi

a. Berdasarkan objek :

1) Evaluasi input

Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,

keyakinan.

2) Evaluasi transformasi

Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara

lain materi, media, metode dan lain-lain.

3) Evaluasi output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian

hasilpembelajaran.

b. Berdasarkan subjek :

1) Evaluasi internal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator,

misalnya guru.

2) Evaluasi eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,

misalnya orangtua, masyarakat.

( untuk lebih jelasnya contoh Alat Evaluasi pembelajaran pada lampiran 3 halaman 46)

27

Page 28: LAPORAN MAGANG 4

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Tujuan Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2. Pentingnya kurikulum dikembangkan berdasarkan keseimbangan antara

kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Karena daerah itu sendiri yang

mengerti potensi yang ada pada daerahnya.

3. Hubungan antara silabus dengan penilaian hasil belajar adalah silabus merupakan

muatan bahan ajar yang harus dikuasai siswa, sedangkan penilaian hasil belajar

merupakan kegiatan mengadakan penilaian setelah siswa mengikuti

pembelajaran pada materi yang terangkum pada silabus sebagaimana yang

tertuang dalam Kurikulum 2013.

4. Dalam kegiatan pembelajaran terutama dalam penerapan Kurikulum 2013, guru

atau tenaga pendidik dituntut untuk menguasai keterampilan dalam

mengembangkan proses perencanaan pembelajaran (Silabus, RPP, dan perangkat

pembelajaran lainnya).

5. Hubungan Silabus, RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar pada level

ini tentu saja sangat berkaitan. Dalam pelaksanaan atau kegiatan pembelajaran

yang berlangsung Silabus dan RPP yang baik sangat menentukan hasil belajar

dari peserta didik itu sendiri. Silabus dan RPP yang baik adalah yang dapat

mengeksplorasi kemampuan peserta didik dari sisi kognitif, afektif, dan

psikomotoriknya. Untuk mencapai sinkronisasi tersebut maka kegiatan 28

Page 29: LAPORAN MAGANG 4

pembelajaran harus dibuat semenarik dan semenyenangkan mungkin, sehingga

motivasi belajar peserta didik dapat tumbuh dengan baik. Maka dari itu pada

level ini, sinkronisasi antara Silabus, RPP, stategi pembelajaran harus sangat

diperhatikan, karena sangat menentukan hasil pembelajaran peserta didik itu

sendiri.

6. Dalam proses pembelajaran di SMK, kita wajib mengenal dan menguasai empat

tujuan dasar dari proses atau kegiatan pembelajaran di tingkat satuan pendidikan

kejuruan (SMK) yaitu: (1) tujuan formal: mencakup seluruh kegaiatan

pengembangan kurikulum; (2) tujuan instruksional: mencakup seluruh kegiatan

pencapaian kegiatan pembelajaran; (3) tujuan operasional: mencakup seluruh

kegiatan dalam proses pembelajaran; (4) tujuan eksperiensial: mencakup seluruh

kegiatan evaluasi.

B. Saran

Saran dari penulis:

1. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk selalu memperhatikan sarana dan

prasarana yang selalu berkembang seiring perubahan zaman agar siswa selalu

inovasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

2. Diharapkan juga agar para guru lebih meningkatkan proses belajar mengajar

sesuai perkembangan kurikulum yang berlaku

DAFTAR PUSTAKA

29

Page 30: LAPORAN MAGANG 4

Belawati, dkk, Pengembangan Bahan Ajar (jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2003)

Buku masa orientasi sekolah 2013-2014 SMK Negeri 5 Padang

Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta.

Diknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008)

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

http://www.perkuliahan.com/makalah-alat-evaluasi-pendidikan/ di akses pada tanggal 15 oktober 2014

http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-alat-evaluasi-instrumen-non.html di akses pada tanggal 15 oktober 2014

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Suharsimi, Arikunto. (1993). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

30

Page 31: LAPORAN MAGANG 4

LAMPIRAN

31