LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Miokarditis adalah peradangan jantung yang tidak berkaitan dengan penyakit
arteri koroner atau infark miokard (Corwin,2009).
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung atau miokardium (Muttaqin,
2009). Sedangkan menurut Smeltzer dan Bare (2001) miokarditis adalah proses
inflamasi di miokardium.
Dalam kedokteran (kardiologi), miokarditis adalah peradangan otot jantung
(miokardium). Ini menyerupai serangan jantung tapi arteri koroner tidak
terhalang.
B. Etiologi
1. Virus
2. Jamur
3. Bakteri
4. Parasit
5. Protozoa
6. Spirozeta
7. Proses hipersensitifitas;seperti demam rematik
C. Patofisiologi
Terbagi menjadi 3 fase dan setiap fase memiliki respon yang berbeda, yaitu :
1. Invasi oleh virus
2. Respons imun
3. Dilatasi kardiomiopati
No. Fase Respon
1. Invasi oleh Virus - Ekspresi cytokine
- Respon imun
- inflamasi
2. Respon imun - Kematian sel
- Disrupsi ECM
- Disfungsi myocite
- Fibrosis myokardial
3. Dilatasi
Kardiomiopati
Aktivasi RAS
Aktivasi beta-Ar
Fase akut berlangsung kira-kira satu minggu, dimana terjadi invasi
virus kemiokard,replikasi virus dan lisis sel. Kemudian terbentuk neutralizing
antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi jumlahnya dengan
bantuan makrofag dan natural killercell (sel NK).
Pada fase berikutnya miokard diinfiltrasi oleh sel-sel radang dan
system immune akan diaktifkan antara lain dengan terbentuknya antibody
terhadap miokard, akibat perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus.
Fase ini berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti
kerusakan miokard dari yang minimal sampai yang berat (FKUI, 1999).
Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusak sel-sel
endotel juga antibody endotel, diduga menjadi penyebab spasme
mikrovaskular. Walaupun kelainan mikrovaskular belum pasti, tapi sangat
mungkin berasal dari respon imun atau kerusakan endotel akibat infeksi virus.
Jadi pada dasarnya terjadi spasme sirkulasi mikro yang menyebabkan proses
berulang antara obstruksi dan reperfusi yang mengakibatkan larutnya matriks
miokardium dan habisnya otot jantung secara fokal menyebabkan rontoknya
serabut otot, dilatasi jantung, dan hipertrofi miosit yang tersisa. Akibatnya
proses ini mengakibatkan habisnya kompensasi mekanis dan biokimiawi yang
berakhir dengan payah jantung.
D. Manifestasi Klinis
Gejala miokarditis akut tergantung pada jenis infeksinya, derajat
kerusakan jantung dan kemampuan memulihkan diri. Gejala bisa ringan atau
tidak ada sama sekali. Pasien mungkin hanya mengalami kelelahan dan
dispnea, berdebar-debar dan kadang ada rasa tak nyaman di dada dan perut
atas.
Pemeriksaan klinis mungkin mungkin memperlihatkan pembesaran
jantung, suara jantung tambahan, irama gallop dan bising sistolik. Friction rub
perikardial dapat juga terdengar bila pasien mengalami perikarditis. Denyut
alternans (denyut dimana terdapat perubahan reguler antara denyut kuat dan
lemah) mungkin ditemukan. Demam dan takikardia sering ada dan gejala
gagal jantung kongestif bisa terjadi.
E. Klasifikasi
(Dorland, 2002) menjelaskan bahwa klasifikasi miokarditis antara lain :
1. Acute Isolated Myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan
etiologi tidak diketahui.
2. Bacterial Myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi
bakteri.
3. Chronic Myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
4. Diphtheritic Myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin
bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan
nekrotik dengan respons radang sekunder.
5. Fibras Myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan
oleh peradangan kronik.
6. Giant Cell Myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang
ditandai dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain,
termasuk limfosit, sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel,
trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.
7. Hypersensitivity Myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi
alergi yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat,
terutama sulfonamide, penicillin,dan metildopa.
8. Infection Myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk
bakteri, virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut
dapat merusak miokardium melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau
perantara respons immunologis.
9. Interstitial Myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat
interstitial.
10.Parenchymatus Myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai
substansi ototnya sendiri.
11.Protozoa Myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa
terutama terjadi pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.
12.Rheumatic Myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam
reumatik.
13.Rickettsial Myocarditis adalah miokarditis yang berhubungan dengan infeksi
riketsia.
14.Toxic Myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium
yang disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi
hewan/toksin serangga atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma
pada miokardium.
15.Tuberculosis Myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium
pada tuberkulosa.
16.Viral Myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ;
paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan
tanggap immune rendah
F. Evaluasi diagnostik
1. Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan etiologi. Biakan darah dapat
menemukan sebagian besar organisme pathogen.Pada infeksi parasit
terdapat eosinofilia sebagai laju endapan meningkat. Enzim keratin kinase
atau laktat dehidroginase (LDH) dapat meningkat sesuai luasnya nekrosis
miokard.
2. Elektrocardiograf
Muncul kelainan sinus takikardia, perubahan segmen ST dan gelembung T
serta low voltage. Kadang ditemukan aritmia arial atau ventrikuler, AV block,
intra ventrikulerconduction defek dan QT memanjang.
3. Foto thorak
Ukuran jantung sering membesar kadang disertai kongesti paru.
4. Ekokardiograf
Pada kedua ventrikel sering didapat hipokinesis, bersifat regional terutama di
apeks. Adanya penebalan dinding ventrikel, trombi ventrikel kiri, pengisian
diastolic yang abnormal dan efusi pericardial.
5. Radio Nuclide Scaning dan Magnetic Resonance Imaging.
Ditemukan adanya perubahan inflamasi dan kronis yang khas pada
miokarditis.
6. Biopsy endomiokardial
Melalui biopsy tranvernous dapat diambil endomiokardium ventrikel kanan
kiri. Hasil biopsy yang positif memiliki nilai diagnostic sedang negative tidak
dapat menyingkirkan miokarditis. Diagnosis ditegakkan bila pada biopsy
endomiokardial didapatkan nekrosis atau degenerasi parasit yang dikelilingi
infiltrasi sel sel radang.
G. Penatalaksanaan medis
Penanganan pada pasien dengan Miokarditis adalah:
1. Perawatan untuk tindakan observasi.
2. Tirah baring/pembatasan aktivitas.
3. Antibiotik atau kemoterapeutik.
4. Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakit infeksi sistemik.
5. Obat kortikosteroid.
6. Terapi komplikasi menggunakan alat pacu jantung (Muttaqin, 2009)
Menurut Brunner dan Suddarth (2002), penatalaksanaan pada pasien
miokarditis antara lain :
1. Pasien diberi pengobatan khusus terhadap penyebab yang mendasari
miokarditis (misalnya penisilin untuk kuman steptokokus hemolitikus)
2. Lakukan bed rest total atau tirah baring untuk mengurangi beban
jantung. Tirah baring juga dapat mengurangi kerusakan miokardial
residual dan komplikasi miokarditis.
3. Lakukan evaluasi fungsi jantung dan fungsi tubuh untuk menentukan
apakah telah terjadi gagal jantung kongestif. Bila terjadi disritmia,
pasien harus dirawat di unit yang mempunyai sarana pemantauan
jantung berkesinambungan sehingga personel dan peralatan selalu
tersedia bila terjadi disritmia yang mengancam jiwa.
4. Pasien dengan miokarditis sangat sensitif dengan digitalis maka pasien
harus di pantau dengan ketat terutama toksisitas digitalis yang ditandai
dengan adanya disritmia, anoreksia, nausea, muntah, bradikardi, sakit
kepala dan malaise.
5. Stoking elastik dan latihan aktif serta pasif dilakukan karena embolisasi
dari trombosis vena dan mural trombi dapat terjadi.
Sumber :
Muttaqin, A. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Penerbit Salemba.
Smeltzer & Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2. Alih Bahasa H.Y Kuncara dkk. Philadelphia : Lippincott-Raven Publisher.
Anonim. 2012. Apa itu Miokarditis. http://www.news-medical.net/health/What-is-Myocarditis-(Indonesian).aspx. Diunduh tanggal 30 September 2012.
Charisma. 2011. Asuhan keperawatan pada klien dengan miokarditis. http://nursecharisma.blogspot.com/2011/02/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html. Diunduh tanggal 30 September 2012.
Alva. 2012. Miokarditis. http://keindahanhidupalva.blogspot.com/p/miokarditis.html. Diunduh tanggal 30 September 2012.