5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
1/26
LAPORAN PRAKTIKUM GIZI
SISTEM UROGENITAL
Dosen Pembimbing :
Dr. Tirta Prawita, Sp. GK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2012-2013
KELOMPOK 4 CEMPAKA PUTIH
Arafani Putri Yaman
Gustiayu Putri Pitoyo
Havara Kausar Akbar
Intan Azzahra
Kusuma Intan
Lia Dafia
M. Hafidz Ramadhan
Mahardika Johansyah
Nindya Adeline
Yudha Daud Pratama
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
2/26
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan inayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Gizi Sistem Urogenital tepat pada waktunya
sesuai jadwal yang ditentukan.
Adapun tujuan pembuatan laporan ini sebagai hasil praktikum kelompok 5 Cempaka Putih
mengenai penatalaksanaan gizi pada pasien Diabetes Mellitus.
Tak ada gading yang tak retak itulah pribahasa yang cocok untuk menggambarkan hasil
laporan yang penulis buat. Kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis butuhkan demi
kesempurnaan laporan yang telah penulis buat ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pembimbing Dr. Tirta Prawita, Sp. GK yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada penulis dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada segenap pihak yang telah banyak membantu baik secara moril maupun materil
hingga laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membaca.
Jakarta, Mei 2013
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
3/26
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANGPemahaman tentang penatalaksanaan diet secara umum bagi penderita penyakit ginjal penting
untuk diketahui, tak hanya bagi mereka yang telah menderita gangguan ginjal, namun baik bagi
mereka yang bertekad untuk menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal.
Saat organ ginjal terganggu, ia tak lagi menjalani fungsinya dengan baik. Penyakit ginjal
menyebabkan terjadinya gangguan pembuangan kelebihan zat giziyang diperoleh dari makanan.
Penetapan terapi nutrisi diklasifikasikan berdasarkan jenis gangguan ginjal yang ada.
Seperti gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, penyakit ginjal tahap akhir (gagal ginjal terminal),
sindroma nefrotik dan batu ginjal. Mengingat fungsi ginjal telah terganggu, penatalaksanaan diet
difokuskan pada pengaturan dan pengendalian asupan energi, protein, cairan dan elektrolit.
II. TUJUAN1. Menghitung kebutuhan energi pasien penyakit ginjal2. Menghitung besarnya kebutuhan protein pada pasien penyakit ginjal sesuai dengan
kondisi pasien dan derajat gangguan fungsi ginjalnya.
3. Menghitung keseimbangan nitrogen pasien penyakit ginjal4. Menentukan komposisi zat gizi makro yang akan diberikan pada pasien ginjal5. Memilih jenis protein bernilai biologis tinggi, dan menyusunnya dalam menu yang
akan diberikan pada pasien penyakit ginjal
6. Menghitung kandungan natrium dalam sediaan garam dapur dan mengaplikasikandalam penyusunan menu
7. Menghitung kandungan protein dalam sediaan formula komersial
III. ALAT DAN BAHAN1. Daftar satuan penukar bahan makanan2. Daftar komposisi bahan makanan3. Kalkulator4. Contoh bahan makanan kemasan
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
4/26
IV. SOALDiketahui seorang wanita 65 tahun dengan BB=35kg, TB=154cm dirawat di RS dengan
diagnose Gagal Ginjal Kronik. Dari hasil anamnesis didapatkan asupan protein harian=
25gr/hari dan asupan garam dapur 5 sendok teh/hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis, edema dorsum pedis, TD= 150/100mmHg. Dilakukan pemeriksaan
lab dengan hasil kreatinin serum=6, UUN=350, Volume urine=800cc/24jam
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
5/26
PRAKTIKUM 1 : Menghitung Kebutuhan Energi Pasien Penyakit Ginjal
Langkah yang dilakukan :
1. Tentukan berat badan, tinggi badan dan umur pasien. Bila pasien overweight/obesitas,gunakan berat badan ideal.
2. Tentukan factor aktifitas dan factor stress (hanya untuk pasien rawat inap) pasien.3. Gunakan rumus Harris Bennedict untuk menghitung kebutuhan basal pasien lalu kalikan
dengan factor aktifitas dan factor stress (hanya untuk pasien rawat inap) untuk
mendapatkan kebutuhan energi pasien dalam 24 jam.
Rumus Harris Bennedict :
() () ()
() () ()
Keterangan :
BB = Berat Badan (dalam Kg)
TB = Tinggi Badan (dalam cm)
U = Umur (dalam tahun)
Faktor aktifitas (untuk pasien rawat jalan) :
AktifitasJenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Sangat Ringan 1,3 1,3
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
6/26
Ringan 1, 65 1,55
Sedang 1,76 1,70
Berat 2,10 2,00
Faktor aktifitas dan factor stress untuk pasien rawat inap :
No Aktifitas Faktor No Jenis
trauma/stress
Faktor
1 Istirahat di
tempat tidur
1,2 1 Tidak ada
stress, pasien
gizi baik
1,3
2 Tidak terikat
di tempat
tidur
1,3 2 Stress ringan :
radang
saluran cerna,
kanker, bedah
elektif,
trauma rangka
moderat
1,4
3 Stress sedang
: sepsis,
bedah tulang,
luka bakar,
trauma rangka
mayor
1,5
4 Stress berat :
trauma
multiple,
sepsis, bedah,
multisistim
1,6
5 Stress sangat
berat : luka
1,7
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
7/26
kepala berat,
sindroma
pernapasan
akut, luka
bakar, sepsis
6 Luka bakar
sangat berat
2,1
Tugas : Tentukan kebutuhan energi pasien gagal ginjal kronik sesuai kasus yang diberikan!
Diketahui : Wanita, Umur : 65 tahun, BB : 35kg, TB : 154cm,
dirawat di RS diagnosis Gagal Ginjal Kronik
Jawab :
Faktor aktifitas pasien = terikat di tempat tidur = 1,2
Faktor stress : ringan = 1,3
Status gizi pasien berdasarkan IMT
()
* ()+
()
Karena pasien memiliki status gizi underweight, maka digunakan berat badan actual
Dan menghitung berat badan ideal pada skenario
( ) ( )
( ) ( )
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
8/26
Kebutuhan energi istirahat (Rest Metabolic Rate = RMR)
() () ()
() () ()
Kebutuhan energi terkoreksi (berdasarkan faktor aktifitas dan stress)
Jadi, Kebutuhan energi pasien tersebut selama di rawat inap adalah kkal/hari
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
9/26
PRAKTIKUM 2 : Menghitung Kebutuhan Protein Pasien Penyakit Ginjal
Langkah yang dilakukan :
1. Tentukan derajat gangguan ginjal berdasarkan rumus estimated glomerulus filtration rate(eGFR) berikut :
( ) ( )
2. Bila pasien memiliki eGFR
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
10/26
Derajat gangguan ginjal yang dialami = derajat 5 = gagal ginjal tahap akhir
Berdasarkan derajat gangguan ginjal tersebut, maka besarnya protein yang diberikan adalah
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
11/26
PRAKTIKUM 3 : Menghitung Keseimbangan Protein Pasien Penyakit Ginjal
Langkah yang dilakukan :
1. Lakukan pemeriksaan kadar urinary urea nitrogen (UUN) dengan mengumpulkan urin 24jam pasien
2. Hitung besarnya UUN total dengan menggunakan rumus :
( ) ( )
3. Hitung besarnya asupan nitrogen berdasarkan asupan protein sesuai data recall 24 jamdengan rumus
4. Hitung besarnya keseimbangan nitrogen dengan menggunakan rumus berikut ( ) ( )
Tugas : Hitunglah keseimbangan nitrogen pada kasus!
Diketahui : UUN : 350mg/dl, Volume urin : 800ml/24jam, Asupan protein : 25gr/hari
Jawab :
Besar kadar urinary urea nitrogen (UUN)
( ) ( )
Besar asupan nitrogen
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
12/26
Besar keseimbangan nitrogen
( ) ( )
( )
Keseimbangan nitrogen pasien negative, menunjukkan asupan protein pasien kurang dan tidak
sesuai dengan kebutuhannya. Asupan protein harus memiliki balance 0
Karena 1 gram protein = 6,25gr nitrogen, maka bila pasien tersebut kekurangan 0,55 gr nitrogen,
maka jumlah defisiensi protein untuk pasien tersebut adalah
Dengan perhitungan tersebut, maka dapat ditambahkan protein sebanyak 17,5 gram terhadap
jumlah asupan protein sebelumnya. Namun, dalam beberapa keadaan, bila pemantauan UUN
tidak dapat dilakukan, maka besarnya protein dapat ditentukan sesuai ketentuan yang telah
dijelaskan sebelumnya.
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
13/26
PRAKTIKUM 4 : Menentukan Komposisi Zat Gizi Makro Bagi Pasien Penyakit Ginjal
Langkah yang dilakukan :
1. Tentukan kebutuhan energi pasien dalam sehari2. Perhatikan gambaran laboratorium pasien, utananya kadar kreatinin, UUN, dan albumin
pasien untuk menetapkan jumlah protein yang akan diberikan.
3. Jumlah protein yang diberikan ditentukan berdasarkan derajat gangguan ginjal. Bila dapatdilakukan pemeriksaan UUN, maka jumlah protein diberikan berdasarkan rerata
keseimbangan protein yang dihitung. Hal ini untuk mencegah terjadinya defisiensi
protein yang kelak akan mempengaruhi prognosis penderita. Hipoalbuminemia yang
berkepanjangan akan menimbulkan komplikasi dan memperpanjang masa rawat. Setelah
mendapatkan jumlah yang diharapkan, hitunglah presentase protein terhadap energi total:
4. Jumlah lemak yang diberikan untuk pasien penyakit ginjal adalah maksimal 30% dariasupan energi total. Dengan membatasi lemak jenuh 300
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
14/26
5. Setelah komposisi protein dan lemak ditetapkan, jumlah karbohidrat yang diberikan dapatditentukan dengan mengurangi 100% kebutuhan energi total dengan presentase lemak
dan protein.
6. Hal penting lain dalam menetapkan komposisi zat gizi pada diet pasien penyakit ginjaladalah cairan. Pasien gagal ginjal kronik seringkali mengalami retensi cairan akibat
gangguan ginjal yang dialaminya, sehingga dibutuhkan pembatasan cairan. Pada pasien
yang mengalami oliguria, maka besarnya cairan diberikan sesuai dengan output urin
selama 24 jam dan menambahkan dengan insensible water loss (IWL) yang besarnya
berkisar 500 750 ml tergantung aktifitas pasien. Bila pasien mengalami anuri, maka
besarnya cairan yang diberikan maksimal 1000ml/hari
7. Tentukan konsistensi makanan berdasarkan kemampuan pasien dalam mengunyah danmenelan makanan. Adanya gangguan saluran cerna tertentu membutuhkan formula
enternal khusus agar pasien dapat menerima asupan nutrisi secara adekuat.
Tugas : Berdasarkan kasus yang telah diterima, susunlah menu berdasarkan komposisi zat gizi
yang telah dihitung!
Diketahui : Kebutuhan protein : 43,5 gr/hari, Kebutuhan energi terkoreksi : 1526 kkal,
Volume urin : 800ml/24 jam
Jawab :
Komposisi zat gizi makro :
- ProteinDiberikan sesuai dengan keadaan fungsi ginjal dan berat badan ideal pasien 29 gram/24 jam.
Persentase komposisi proteinterhadap asupan energi
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
15/26
LEMAK
Lemakdiberikan sesuai dengan ketentuan NCEP ATP III sebesar 30% dengan komposisi :
13% MUFA, 10% PUFA dan SFA 7%
Jumlah lemak
Jumlah MUFA
Jumlah PUFA
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
16/26
Jumlah SFA
- KARBOHIDRATJumlah karbohidrat yang diberikan
( )
( )
- CAIRANJumlah cairan maksimal yang diberikan pada pasien tersebut didasarkan pada output urine 24
jam dengan IWL 500 ml, adalah :800 ml + 500 ml = 1300 ml/24 jam
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
17/26
PRAKTIKUM 5 : Memilih Jenis Protein dengan Nilai Biologis Tinggi
Jenis protein yang memiliki nilai biologis tinggi adalah protein hewani. Jenis proein ini memiliki
kandungan asam amino lengkap. Dalam beberapa literature besarnya protein dengan nilai
biologis tinggi diberikan sebanyak 60% dari total kebutuhan protein yang dihitung. Pemberian
protein hewani sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan kandungan lemak jenuh dan
kolesterol yang biasanya juga ditemukan dalam protein hewani. Dari keseluruhan jenis protein
hewani, maka putih telur adalah pilihan yang baik. Produk susu sebaiknya diberikan tidak lebih
dari satu porsi perhari.
Tugas : Berdasarkan menu yang telah disusun, aplikasikan perhitungan ini unntuk menentukan
jenis dan jumlah yang diberikan pada kasus!
Diketahui : Kebutuhan protein ideal : 0,6 BBI = 0,6 48,6 = 29,16 gr
Jawab :
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
18/26
PRAKTIKUM 6 : Menghitung Kadar Natrium dalam Garam Dapur
Pasien penyakit ginjal seringkali disertai dengan hipertensi akibat retensi natrium. Sehingga
dalam pengaturan edit diperlukan pembatasan asupan natrium yang berasal dari diet. Secara
umum jumlah natrium yang diperkenankan pada pasien gagl ginjal kronik ditentukan
berdasarkan apakah pasien akan menjalani dialysis atau tidak. Berikut adalah jumlah natrium
maksimal yang dianjurkan bagi pasien gagal ginjal kronik :
Zat Gizi Predialisis Hemodialisis Peritoneal
dialysis
Continuous
Renal
Replacement
Therapy
Post Transplan
Natrium 13 g/hari 23 g/hari 24 g/hari Sesuaikan,
balance cairan
24 g/hari
Cairan Sesuaikan 500 750 ml +
urine output,
bila anuri 1000ml.hari
Tidak dibatasi Sesuaikan Tidak dibatasi
Upaya pembatasan asupan natrium ini dilakukann dengan mengurangi atau menghilangkan
asupan garam dapur. Pembatasan ini didasarkan pada adanya hipertensi dan edema pada
pasien. Diet rendah garam dibagi menjadi tiga sesuai dengan indikasinya, sebagai berikut :
Diet Rendah Garam Kandungan Na (mg) Indikasi Pengolahan Makanan
I 200400 Edema, asites dan
atau hipertensi berat
Hindari bahan
makanan tinggi
natrium,
Jangan menambahkan
gara dalam proses
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
19/26
memasak
II 600800 Edema, asites dan
atau hipertensi
sedang
Dapat
menambahkan1/2
sendok teh garam
dapur dalam proses
memasak
III 10001200 Edema dan atau
hipertensi sedang
Dapat menambahkan
1 sendok teh garam
dapur dalam peoses
memasak
Kandungan natrium dalam garam dapur adalah sebesar 40%, sehingga bila dalam 1 sendok
teh garam dapur seberat 4 g, maka kandugan natrium adalah sebesar 1,6g
Tugas : Hitunglah kelebihan garam dapur yang dikonsumsi pasien pada kasus!
Diketahui : Asupan garam dapur : 5 sdt/hari, TD : 150/100mmHg, edema dorsum pedis
Jawab :
TD : 150/100mmHgHipertensi sedang
Karena pasien mengalami hipertensi sedang dan edema dorsum pedis, maka diet garam yang
digunakan adalah diet rendah garam tipe III dengan kandungan Na yang diizinkan adalah
1000-1200mg.
Jumlah garam dapur yang dikonsumsi sebanyak
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
20/26
Jumlah natrium yang diizinkan adalah 1000 1200 mg, sehingga dengan demikian pasien ini
harus mengurangi asupan natrium
Pasien hanya diizinkan menambahkan 1 sendok teh garam dapur dalam proses memasak.
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
21/26
PRAKTIKUM 7 : Menghiung Kandungan Protein Forula Komersial
Setiap formula komersial yang ditujukan sebagai makanan pengganti untuk penyakit tertentu
memiliki komposisi zat gizi yang berbeda-beda sesuai dengan peruntukkannya. Pada formula
komersial untuk penyakit ginjal biasanya mengandung protein yang sangat sedikit (diretriksi),
namun dengan mengetahuii besarnya kebutuhan protein pasien, beberapa formula yang tidak
secara khusus ditujukan untuk pasien gagal ginjal tetap dapat diberikan dengan
memperhitungkan komposisi zat gizi makro yang terkandung.
Tugas: Hitunglah jumlah porsi yang dapat dianjurkan sesuai dengan kasus yang telah diberikanm
bila pasien hanya akan mengkonsumsi formula komersial selama 24 jam.
Diketahui : Kebutuhan energi terkoreksi : 1526 kkal, Protein yang diberikan : 29,16 gr/24jam
Jawab :
- DIABETASOL1 Sajian diabetasol dalam 250cc air :
Energi total = 260kkal
Protein = 16gr
Berdasarkan energi total
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
22/26
Dikarenakan jumlah protein yang terdapat dalam 6 porsi gelas diabetasol jauh melebihi
kebutuhan protein yang diperlukan, maka lakukan perhitungan berdasarkan protein
Berdasarkan protein
- PEPTISOL1 Sajian peptisol dalam 200cc air :
Energi total = 250 kkal
Protein = 14gr
Berdasarkan energi total
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
23/26
Dikarenakan jumlah protein yang terdapat dalam 6 porsi gelas peptisol jauh melebihi kebutuhan
protein yang diperlukan, maka lakukan perhitungan berdasarkan protein
Berdasarkan protein
- ENTRASOL1 Sajian Entrasol dalam 200 cc air :
Energi total = 130 kkal
Protein = 5 gr
Berdasarkan energi total
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
24/26
Dikarenakan jumlah protein yang terdapat dalam 13 porsi gelas entrasol jauh melebihi kebutuhan
protein yang diperlukan, maka lakukan perhitungan berdasarkan protein
Berdasarkan protein
- ULTRAMILK1 Sajian Ultramilk 250 ml air
Energi total = 150 kkal
Protein = 8gr
Berdasarkan energi total
Dikarenakan jumlah protein yang terdapat dalam 11 porsi gelas ultramilk jauh melebihi
kebutuhan protein yang diperlukan, maka lakukan perhitungan berdasarkan protein
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
25/26
Berdasarkan protein
- DANCOW1 Sajian Dancow dalam cc air :
Energi total = 140 kkal
Protein = 6 gr
Berdasarkan energi total
Dikarenakan jumlah protein yang terdapat dalam 11 porsi gelas dancow jauh melebihi kebutuhan
protein yang diperlukan, maka lakukan perhitungan berdasarkan protein
5/26/2018 Laporan Praktikum Gizi Urogenital
26/26
Berdasarkan protein
- ENERGEN1 Sajian Energen dalam cc air :
Energi total = 130 kkal
Protein = 1 gr
Berdasarkan energi total