LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER IV THN 2015
JUDUL
PENGUKURAN REDAMAN
DAN KARAKTERISTIK FREKUENSI SALURAN TRANSMISI
KELOMPOK
4
PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
PEMBUAT LAPORAN : KELOMPOK 4
NAMA PRAKTIKAN :
Ary Aldatama 13615037
Alisa Aprilia Putri 13615015
Muhammad Rifaldy 13615019
Muhammad Gufron 13615068
Dody Surya Irawan 13615006
Shalahudin Faris S 13615075
Iqram Aqdar Fahman 13615066
TGL SELESAI PRAKTIKUM : 26 Maret 2015
TGL PENYERAHAN LAPORAN : 9 April 2015
NILAI :……………………………
KETERANGAN :……………………………
PENGUKURAN REDAMAN DAN KARAKTERISTIK FREKUENSI SALURAN
TRANSMISI
I. Tujuan :
A. Dapat mengukur redaman saluran transmisi
B. Dapat mengukur karakteristik frekuensi saluran transmisi
II. Teori :
Pada bidang telekomunikasi, saluran transmisi mempunyai banyak jenis, bentuk dan
ukuran yang pemilihannya disesuaikan dengan keperluan. Contoh saluran transmisi yang
banyak digunakan adalah kabel penyalur gelombang elektromagnetik dari pemancar ke
antena, atau dari antena ke penerima. Bentuk dari kabel penyalur ini bermacam-macam. Ada
kabel berbentuk dua penghantar sejajar seperti yang digunakan pada TV hitam putih. Ada
juga kabel coaxial yang berbentuk penghantar inti dengan selubung serabut logam, seperti
yang banyak digunakan saat ini.
Untuk kabel-kabel berpenghantar logam (umumnya tembaga). Salah satu karakteristik
pentingnya adalah nilai resistansi, induktansi,kapasitansi dan konduktansi tiap satuan
panjangnya. Sifat-sifat kelistrikan itu muncul, karena ukurannya yang panjang sifatnya yang
konduktif, dan susunannya yang sedemikian rupa. Berdasarkan keempat sifat kelistrikan
tersebut, dapat dihitung besaran impedansi Z0 dan konstan propagasi (perambatan gelombang)
Y.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut mengakibatkan terjadinya redaman dan karakteristik
frekuensi pada saluran transmisi berbentuk kabel tembaga. Redaman berarti bahwa nilai
tegangan gelombang elegtromagnet yang diterima di ujung kabel akan lebih rendah dari
tegangan sumber yang dipasang di ujung lainnya. Sementara itu, karakteristik frekuensi kabel
akan muncul, karena sifat induktif dan kapasitif sangat dipengaruhi oleh frekuensi dari
gelombang elektromagnet yang dihantarkan.
III. Alat Percobaan :
Papan percobaan DL 2597
Multimeter digital
Function generator
Oscilloscope
Kabel jumper secukupnya
2 buah kabel probe
IV. Gambar Rangkaian :
Papan modul DL 2597 DE LORENZO
V. Langkah Percobaan :
V.1 Pengukuran Redaman Saluran Transmisi
1. Menyiapkan alat percobaan dan memastikan bahwa alat tersebut bekerja dengan baik.
2. Mengatur function generator dengan tegangan Vrms = 3 volt, frekuensi = 50 kHz, dan
menggunakan gelombang sinus. Untuk membuktikannya dapat menggunakan alat
bantu seperti oscilloscope.
3. Mengatur beban Rt pada nilai 68 Ω, dengan cara memutar potensio meter yang
terdapat pada papan modul dan untuk membuktikannya plugs beban resistansi
tersebut dihubungkan menggunakan multimeter. Memasang pada ujung saluran
(terminal 100m). Nilai 68 Ω sesuaikan dengan perkiraan impedansi beban.
4. Menghubungkan kabel output dari function generator ke masukan (input) papan
modul. Untuk melihat sinyal dan mengetahui adanya tegangan input, maka
hubungkan plugs masukan (input) dengan kabel jumper ke kabel probe CH1
oscilloscope.
5. Mengukur tegangan redaman saluran transmisi di titik 25 Meter, dengan cara
memberi kabel jumper dari plugs beban resistansi ke output pada saat memasang
input tegangan di titik 25 Meter. Untuk melihat sinyal dan mengetahui adanya
redaman, maka hubungkan plugs keluaran (output) titik 25 Meter dengan kabel
jumper ke kabel probe CH2 oscilloscope.
6. Mengamati hasil sinyal sinusoidal yang ditampilkan dari oscilloscope antara input
CH1 dan output CH2.
7. Sedangkan untuk mengukur titik 50, 75, dan 100 Meter:
1. Untuk mendapatkan nilai redaman di titik 50, 75, dan 100 meter maka pada
input tegangan tetap di titik 25 meter dan dihubungkan pada kabel probe CH1.
2. Memasang kabel jumper untuk menghubungkan jarak. Memasang kabel
jumper dari output di titik 50 meter ke kabel probe CH2 dan memberikan
beban resistansi di output titik 50 meter.
3. Untuk mendapatkan nilai redaman pada titik selanjutnya maka pada setiap
input dan output di hubungkan kabel secara berurutan.
8. Menghitung redaman di tiap titik dengan rumus
av = 20 log (vi / vn) dB
dimana av = redaman dalam satuan deciBell (dB)
vi = tegangan di function generator
vn = tegangan di titik pengukuran
V.2 Pengukuran Karakteristik Frekuensi Saluran Transmisi
1. Mengatur beban Rt pada nilai 68 ohm. Memasang pada ujung saluran (terminal 100
m). Memasukan nilai 68 ohm sesuai dengan perkiraan impedansi beban.
2. Memasang function generator pada ujung terminal lainnya.
3. Menyeting function generator pada gelombang sinus dengan frekuensi 100 kHz
hingga 1 MHz, dengan tegangan Vpp = 2 V.
4. Memasang kabel probe CH1 oscilloscope pada terminal 0 m, CH2 pada terminal 100
m, dan ground pada terminal 100 m lainnya.
5. Mengukur tegangan Vpp di 10 buah frekuensi dan mencatatnya dalam bentuk tabel.
6. Menggambar hasil percobaan dalam bentuk grafik Vpp fungsi frekuensi.
7. Membuat anasila hasil pengukuran.
VI. Data Percobaan :
V.1 Pengukuran redaman saluran transmisi
Tampilan pengukuran di titik 25 Meter pada oscilloscope
Rangkaian papan modul untuk menghubungkan plugs input/output function generator, oscilloscope, dan beban resistansi pada output titik 25 Meter
Mengatur resistansi 68 Ω
Rangkaian papan modul untuk menghubungkan plugs input/output function generator, oscilloscope, dan beban resistansi pada output titik 50 Meter
Rangkaian papan modul untuk menghubungkan plugs input/output function generator, oscilloscope, dan beban resistansi pada output titik 75 Meter
Tampilan pengukuran di titik 50 Meter pada oscilloscope
Tampilan pengukuran di titik 75 Meter pada oscilloscope
Rangkaian papan modul untuk menghubungkan plugs input/output function generator, oscilloscope, dan beban resistansi pada output titik 100 Meter
Tampilan pengukuran di titik 100 Meter pada oscilloscope
V.2 Pengukuran karakteristik frekuensi saluran transmisi
Tampilan pengukuran frekuensi 100kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 200kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 300kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 400kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 500kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 600kHz pada oscilloscope
VII. Analisa :
Pada praktikum kali ini adalah percobaan pengukuran redaman dan karakteristik frekuensi
saluran transmisi. Tabel VII.1 adalah hasil proses redaman Vrms antara ch1 sebagai sinyal
input dengan ch2 sebagai sinyal output yang telah diberi beban resistansi sebesar 68 Ω.
Frekuensi yang diberikan dari function generator ke input papan modul DL 2597 sebesar ± 50
kHz.
Oscilloscope Titik 25 meter Titik 50 meter Titik 75 meter Titik 100 meter
Ch1 Freq 49,26 kHz 49,50 kHz 49,50 kHz 49,75 kHz
Vrms 299 mV 324 mV 352 mV 373 mV
Ch2 Freq 49,50 kHz 49,26 kHz 49,88 kHz 50,25 kHz
Vrms 264 mV 259 mV 256 mV 251 mV
Tabel VII. 1
Tampilan pengukuran frekuensi 700kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 800kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 900kHz pada oscilloscope
Tampilan pengukuran frekuensi 1MHz pada oscilloscope
Dari hasil atau data percobaan yang telah kami lakukan, maka redaman di tiap titik:
1. Titik Tegangan 25 meter
Vin = 299 mV
Vout = 264 mV
20 log 22
20 log 20 0
20 log 1,132
20 0,0538 1,076
2. Titik Tegangan 50 meter
Vin = 324 mV
Vout = 259 mV
20 log og g
20 log 1,250
= 20 (0,0969) = 1,938 dB
3. Titik Tegangan 75 meter
Vin = 352 mV
Vout = 256 mV
20 log og g
= 20 log (1,375)
= 20 (0,1383) = 2,766 dB
4. Titik Tegangan 100
Vin = 373 mV
Vout = 251 mV
20 log 20 0
= 20 log (1,4860)
= 20 (0,1720) = 3,44 dB
Pengukuran karakteristik frekuensi saluran transmisi
Oscilloscope Freq 1 Freq 2 Freq 3 Freq 4 Freq 5
Ch1 Freq 100kHz 200kHz 300kHz 400kHz 500kHz
Vrms 107 mV 95,4 mV 81,6 mV 71,5 mV 65,8 mV
Vp-p 332 mV 292 mV 248 mV 228 mV 208 mV
Ch2 Vrms 70,0 mV 63,8 mV 56,8 mV 48,9 mV 45,6 mV
Vp-p 220 mV 212 mV 200 mV 168 mV 164 mV
Pada bagian ini adalah pengukuran karateristik frekuensi saluran transmisi pada titik 100
meter, dalam percobaan kali ini frekuensi yang digunakan 10 tingkat, frekuensi dimulai dari
100 kHz hingga 1 MHz, dari tabel VII.2 dapat diketahui input frekuensi pertama yang
digunakan adalah 100kHz maka output tegangan arusnya 70,0 mV dan nilai tegangan puncak
– puncak sebesar 220mV, untuk frekuensi kedua dengan masukan sebesar 200kHz terjadi
penurunan nilai output tegangan arusnya sebesar 63,8mV dan nilai tegangan puncak-puncak
212mV, untuk frekuensi input selanjutnya nilainya bertambah di barengi dengan turunnya
nilai arus tegangan hingga frekuensi kelima, namun saat pengukuran pada frekuensi enam
hingga sepuluh, terjadi penambahan nilai frekuensi input dibarengi dengan penurunan nilai
output arus tegangan, tetapi tidak ada penurunan di tegangan puncak-puncak.
Oscilloscope Freq 6 Freq 7 Freq 8 Freq 9 Freq 10
Ch1 Freq 600kHz 700kHz 800kHz 900kHz 1MHz
Vrms 63,9 mV 64,9 mV 67,8 mV 69,1 mV 68,1 mV
Vp-p 200 mV 200 mV 216 mV 216 mV 216 mV
Ch2 Vrms 42,0 mV 42,1 mV 40,8 mV 40,4 mV 38,2 mV
Vp-p 148 mV 160 mV 148 mV 148 mV 136 mV
Tabel VII.2
VIII. Kesimpulan : 1. Untuk pengukuran tegangan redaman saluran transmisi dapat disimpulkan bahwa apabila
semakin panjang titik meter yang digunakan maka output Vrms (tegangan arus) pada ch2
yang telah diberikan beban resintansi semakin kecil walaupun input nilai frekuensi yang
digunakan sama.
2. Pada pengukuran dan karateristik frekuensi saluran transmisi, pengukuran dilakukan pada
titik 0 meter sampai 100 meter. Disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai input frekuensi
bertambah nya maka akan menghasilkan nilai output Vrms (tegangan arus) dan Vp-p (nilai
puncak - puncak) yang semakin rendah.
3. Namun praktikum pengukuran dan karateristik frekuensi saluran transmisi kali ini
mengalami penurunan pada nilai sinyal output tegangan puncak ke puncak, dikarenakan
penambahan nilai input frekuensi, tetapi hanya terjadi pada frekuensi dibawah 600 kHz
dan tidak terjadi pada frekuensi diatas 600 kHz.
332292
248228
208 200 200216 216 216
220212
200168
164
148 160148 148
136
0
50
100
150
200
250
300
350
100 kHz 200 kHz 300 kHz 400 kHz 500 kHz 600 kHz 700 kHz 800 kHz 900 kHz 1 MHz
Ch1 input Ch2 output
Grafik Vpp fungsi frekuensi