8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
1/33
BAB I
KLARIFIKASI ISTILAH
1.1. Anti Tetanus Serum (ATS)Menurut Martinus & Alan (2010), ATS merupakan antiserum yang diikat dari
plasma kuda yang diberikan terhadap tetanus serta mengandung fenol sebagai
pengaet, berupa !airan bening kekuningan"
Sedangkan menurut #orlan (2012) ATS merupakan serum yang men!egah
atau menyembuhkan tetanus dibuat dari serum kuda" aktu yang pendek"
1.2. Tetanus
Teasdale merupakan penyakit infeksi akut karena eksotoksin !lostridium
tetani yang ditandai dengan ke$ang % ke$ang otot rangka" (#orlan, 2012)
Tetanus adalah penyakit akut, kadang%kadang fatal, dari sistem saraf pusat,
yang disebabkan oleh ra!un dari bakteri tetanus (Clostridium tetani), yang
biasanya memasuki tubuh melalui luka terbuka" (amus esehatan)
1.2 Resusitasi
'saha medis untuk keadaan gaat atau kritis yang bertu$uan untuk men!egah
kematian atau meningkatkan harapan hidup seseorang" (#orlan, 2012)
'saha dalam memberikan entilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan
!urah $antung yang !ukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, $antung dan
alat alat ital lainnya (elayanan esehatan Maternal dan *eonatal,2002)
Tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran
seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi $antung dan
paru yang berorientasi pada otak (T$okronegoro, 1++)
1.3 Skin Test
Tes sensitiitas terhadap antibiotik dengan !ara sub!utan" (#orlan, 2012)
1
http://kamuskesehatan.com/arti/penyakit/http://kamuskesehatan.com/arti/sistem-saraf/http://kamuskesehatan.com/arti/bakteri/http://kamuskesehatan.com/arti/penyakit/http://kamuskesehatan.com/arti/sistem-saraf/http://kamuskesehatan.com/arti/bakteri/
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
2/33
1.4 Sopor
Sopour merupakan keadaan kesadaran pasien mirip !oma, berbaring dengan
mata tertutup tidak menun$ukan reaksi $ika dibangunkan, ke!uali dengan
rangsangan nyeri" (#$oko,1+++)
1.5 Antibiotik
Suatu -at yang berasal dari mikroorganisme yang dalam $umlah ke!il dapat
bersifat microbiostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) atau bahkan
microbiocidal (membunuh bakteri)" (#orlan, 2012)
1. Se!a"osp#orin
Sefalosphorin merupakan turunan dari asam .%amino!ephalosporani! dan
mengandung struktur !in!in beta%la!tam" /anyak anggota gugus ini dipakai dalam
keperluan klinis" Mereka berbeda dalam akltiitas antibakterinya dan
diperuntukan sebagai obat generasi pertama, kedua, ketiga, atau keempat menurut
urutan pengenalannya dalam kegunaan klinis" Sefalosforin merupakan antibiotik
betalaktan yang mekanisme ker$anya adalah menghambat sintesis dinding sel
mikroba" (ati &in!ent, 2012)
1.$ A"er%i
Sebuah kondisi di mana tubuh memiliki respon yang berlebihan terhadap
suatu -at (misalnya makanan atau obat)" uga dikenal sebagai hipersensitiitas"
(amus esehatan)
2
http://kamuskesehatan.com/arti/respon/http://kamuskesehatan.com/arti/hipersensitivitas/http://kamuskesehatan.com/arti/respon/http://kamuskesehatan.com/arti/hipersensitivitas/
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
3/33
BAB II
I&'TIFIKASI ASALAH
1" /agaimana tu$uan skin test dan bagaimana prosedur pelaksanaannya32" Mengapa setelah disuntik ak 4idodo pingsan3
5" /agaimana penatalaksanaan pada pasien skenario tersebut36" Mengapa perlu dilakukan skin test 3
7" Mengapa ak 4idodo segera diberi ATS3
8" /agaimana 9eaksi :ypersinsitiity Type 13
." /agaimana kelainan yang ter$adi pada sistem peredaran darah ak 4idodo3
BAB III
AALISIS ASALAH
3.1. Tu*uan Skin Test +an ,rose+ur ,e"aksanaann-a
Skin test adalah suatu pengu$ian yang dilakukan pada kulit untuk
mengidentifikasi substansi alergi (alergen) yang men$adi pemi!u timbulnya reaksialergi dan biasanya dilakukan pada pasien yang akan diberikan pengobatan dan
di!urigai memiliki alergi terhadap bahan dan obat tert ent u, Tu$uan
dilakukannya skin test meliputi ;
3
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
4/33
a" Memperlan!ar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat"
b" Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu
!" Menghindarkan pasien dari efek alergi obat
Syarat dilakukannya tes ini meliputi ;
a" asien harus dalam keadaan sehat dan bebas obat yang mengandung
antihistamin (obat anti alergi) selama 5 < . hari, tergantung $enis
obatnya"
b" 'mur yang di an$urkan 6 < 70 tahun"
rosedur pelaksanaan skin test meliputi ;
a " Men!u!i tangan
b" Menyi apkan alat yang digunakan yaitu spuit ukuran 1!!,
kapas al!ohol dan antibioti! yang digunakan
! " Memer iksa spuit , ken!angkan $ arum dan spul udara yang
terdapat dalam spuit
d" Mengisi spuit dengan antibioti! yang telah dien!erkan
e " Mendesi nf eksi kul it yang akan d is un ti k ( bagian ol ar
lengan baah) dengan kapas alkohol kemudian regangkan
dengan tangan kiri
f " Menyuntikan ant ib io tik sampai permukaan kul it men$adi
gembung dengan !ara lubang $arum menghadap ke atas dan
membuat sudut antara 17%50 dera$at dengan permukaan
kulit
g" /eri tanda ada area sunt ikan
h " Men!u!i t angan
i" M en ilai reaksi o bat setelah 10%1 7 men it da ri aktu
penyu ntikan, hasil (=) bila terdapat tanda kemerahan pada
4
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
5/33
daerah penusukan dengan d iameter minimal 1!m yang
menandakan pasien alergi terhadap antibiot ik atau obat
yang d is un ti kkan " :as il ( %) b ila t idak t er dapa t t anda
k em era han , h al in i me nun $u ka n b ah a p as ie n t id ak
memiliki riayat alergi terhadap antiobotik atau obat yang
disuntikkan dan pengobatan dapat dilan$utkan"
(erdanakusuma #S, 1++)
3.2. ,en-ebab sete"a# +isuntik pak i+o+o pin%san
emungkianan yang ter $adi pak 4idodo adalah bel iau
mengal ami s yok anf il ak ti k yang d is ebabkan kar ena r eaks i
hipersensitiitas yang disebabkan oleh obat yang diberikan"
etika suatu alergen masuk ke dalam tubuh meleati kulit,
mukosa, saluran pernapasan maupun saluran pen!ernaaan maka
ak an segera dire spon oleh makrofag" Mak rofag segera
mempresentasikan antigen tersebut kepada >imfosit T, dimana dia
akan mensekresikan sitokin (?>6, ?>15) yang selan$utnya sitokin
akan menginduksi >imfosi t / agar berprol iferas i men$adi sel
lasma (lasmosit)" Sel plasma yang terbentuk akan
memproduksi ?g @ spes i fik untuk antigen tersebut kemudian
terikat pada reseptor permukaan sel Mast (Mastosit) dan basofil"
ada s aa t a le rgen yang s ama masuk ke dal am t ubuh ,
mastos i t dan basof il melepaskan is inya yang berupa granula
sebagai reaksi terhadap paparan ulang" Alergen yang sama tadi
akan diikat oleh ?g @ spesifik dan memi!u ter$adinya reaksi yaitu
pele pasan media tor asoaktif seperti histamin, serotonin ,
bradikinin dan beberapa bahan asoakti f lain ya ng disebut
pre formed mediators. :istamin memberikan efek
bronkokonstriksi, meningkatkan permeabilitas kapiler ya ng
5
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
6/33
nantinya menyebabkan edema, sekresi mu!us, dan asodilatasi "
Serotonin meningkatkan permeabil itas askuler dan bradikinin
menyebabkan kontraksi otot polos"
Platelet activating factor (A ) b ere fe k b ron kos pa sme d an
meningkatkan permeabi li tas askuler, agregas i dan akt ias i
t rombosit " /eberapa faktor kemotakt ik menar ik eosinof il dan
neutrophil
Selain itu ter$adi ikatan antigen%antibodi yang merangsang
de gr ad as i as am a ra kid on at da ri me mb ran s el ya ng a ka n
menghasilkan leukotrien (>T) dan p rostaglandin (B) yang ter$adi
beberapa aktu setelah degranulasi ya ng disebut newly formed
mediators" ase @fektor adalah aktu ter$adinya respon yang
kompleks ( anafi laks is ) sebagai e fek media tor yang d il epas
mastosi t atau basofi l dengan aktii tas farmakologik pada organ
organ tertentu" ros taglandin dan leukotr ien yang dihas ilkan
menyebabkan bronkokonstriksi"
as od ila ta si pembuluh dar ah yang t er $adi mendadak
menyebabkan ter$adinya fenomena maldistribusi dari olume dan
aliran darah" :al ini menyebabkan penurunan al iran darah balik
sehingga !urah $antung menurun yang diikuti dengan penurunan
tekanan darah" emudian ter$adi penurunan tekanan perfusi yang
berlan$ut pada hipoksia ataupun anoksia $aringan ya ng
berimplikasi pada keaadan syo k yang membahayakan"
3.3. ,enata"aksanaan pa+a pasien skenario tersebut
a" Segera baringkan pasien pada alas keraas , kaki lebih tinggi dari kepala
untuk meningkatkan aliran balik ena usaha memperbaiki !ura $antung
dan tekanan darah
b" enilaian A,/,C (dari tahapan resistasi paru $antung yaitu;)1" Airay (membuka $alan nafas )
6
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
7/33
*afas di$aga agar tetap bekas , untuk pasien tak sadar , posisi kepala
dan leher diatur agar tidak $atuh kebelakang menutupi $alan nafas
2" /reathing support
*afas buatan dengan !ara mulut dengan mulut D tabung E2
5" Cir!ulation supportTidak teraba nadi pada arteri besar
!" Terapi suportif 1" eseimbangan!airandanelektrolit
2" E2 100F
5" ortikosteroid
6" Antihistamin7" *ebuli-er
8" Ebserasi minimal 6 $am
3.4. ,er"u +i"akukan skin test
Skin test di lakukan sebagai sarana penun$ang diagnosis
penya kit alerg i" Tu$uannya adalah untu k menentukan antigen
ant ibody ?g@ spesi fik dalam kul it pas ien, yang se!ara t idak
l angsung menggambarkan adanya ant ibodi yang serupa pada
organ yang saki t " Skin test hanya di lakukan terhadap al lergen
atau al lergen lain yang di!urigai merupakan penyebab keluhan
pasien dan terhadap alergen%alergen ya ng ada pada lingkungan"
#an apabila posit if pemberian antibioti! t idak dilakukan karena
akan men imbulkan a ll er gi hebat yang menyebabkan s yok
anafilaktik" (Sudoyo,2008)
3.5. ,entin%n-a ,ak /i+o+o se%era +iberi ATS
#alam skenario disebutkan baha ak 4idodo sedang membuat me$a
kemudian tangannya tertusuk paku yang berkarat" Chlostridium Tetani dalam
bentuk spora dapat masuk ke tubuh melalui luka yang terkontaminasi dengan
debu, tanah, tin$a binatang, pupuk" Cara masuknya spora ini melalui luka yang
terkontaminasi antara lain luka tusuk misalnya karena benda dari besi
7
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
8/33
(kaleng), luka bakar, luka le!et, otitis media, infeksi gigi, ulkus kulit yang
kronis, abortus, tali pusat, kadang < kadang luka tersebut hampir tak terlihat"
/ila keadaan menguntungkan di mana tempat luka tersebut men$adi
hipaerob sampai anaerob disertai terdapatnya $aringan nekrotis, lekosit yang
mati,benda
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
9/33
ada reaksi hipersensitiitas tipe 1, alergen masuk kedalam tubh
menimbulkan respon imun berupa produksi ?g@" 'rutan ke$adian reaksi
hipersensitiitas tipe 1 adalah sebagai berikut ;
1" ase Sensitasi
ase sensitasi merupakan aktu yang dibutuhkan untuk
pembentukan ?g@ sampai diikat silang oleh reseptor spesifik pada
permukaan sel mastDbasofil"
2" ase Aktiasiase aktiasi yaitu aktu yang diperlukan antara pa$anan ulang
dengan antigen yang spesifik dan sel mast atau basofil melepas
isinya yang berisikan granul yang menimkan reaksi" :al ini ter$adi
oleh ikatan silang antara antigen dan ?g@"5" ase efektor
ase efektor yaitu aktu ter$adinya respon yang kompleks sebagai
mediator < mediator yang dilepaskan oleh sel mast atau basofil
dengan aktiitas farmakologi"
3.$. Ke"aianan pa+a siste per+aran +ara# pak /i+o+o
ada skenario pak 4idodo mengalami syok anafilaktik, banyak
kemungkinan syok yang lain yang dapat ter$adi pada pak 4idodo" Se!ara
keseluruhan syok adalah mekanisme tubuh dalam reaksi hypersensititas" Sel
mast akan mengeluarkan mediator%mediator yang se!ara keseluruhan akan
menyebabkan asodilatasi hebat" etika asodilatasi, permeabilitas kapiler
akan meningkat sehingga membuat kekurangan !airan pada lumen pembuluh
darah" etika olume sedikit namun ruangan sama, akan menimbulkan
tekanan darah menurun" 'ntuk mengkompensasi tekanan yang menurun maka
$antung akan meaikan fungsinya, sehingga $antung akan memompa lebih !epat
sehingga denyut nadi meningkat namun tetap ke!il dan tidak keras"
Syok dapat dikategorikan sesuai kelainan organ dan sistem yang
berhubungan" Ada beberapa ma!am syok, yaitu;
9
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
10/33
a" Syok kardiogenik, atau syok yang dikarenakan kesalahan pada
pengaturan organ $antung"
b" Syok hipoolemik, yaitu syok yang diakibabtan kehilangan !airan
tubuh" Syok ini dapat ter$adi pada pasien luka bakar, diare berat,dan dehidrasi berat yang menyebabkan kekurangan !airan"
!" Syok neurogenik, syok yang diakibatkan oleh kesalahan syaraf
pada pembulu darah dan sistemik"
d" Syok asogenik, syok yang dikarenakan asodilatasi pada
pembuluh darah oleh asodilatator seperti histamin" Syok ini
dibedakan men$adi syok anafilaktik dan syok septik" Apabila syok
septik dikarenakan pirogen endogen yang merangsang keluarnya
asodilataor, namun syok anafilaktif ter$adi karena ada reaksihipersensitifitas
10
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
11/33
BAB I
SIST'ATIS ASALAH
11
ak 4idodo
72 th
Tertusuk paku
'S@SMASMasuk C"Tetani
/erinokulasi
$d spora
egetatif
#inding selkuman lisis
@ksotoksik
(tetanospamin &tetanolisin)
:ambat
asetilkolin
Meningkatkan tonusotot kontraksi
berupa spasme
ATS Antibiotik Sefalosforin
9eaksi :ipersensitifit
ase Sensitasi
ase Aktiasi
ase @fektor
Mual,muntah,sesaknapas, keringat
dingin, tak sadar
Syok Anafilatik
enatalaksanaan ;
Adrenalin
(?MD?)Antihistamin &
ortikosteroid
Aminofilin (mshsesak)
Eksigen
emasangan infus9 (resusitasi
kardio pulmoner)dll
Menghambat
sintesis dinding sel
eningkatan
permeabilitas pembuludarah, spasme bronkus
peningkatan mukus pd
$alan napas
#ibagi 6 ;Ben"1 (aktif pd gram
positif)
Ben" 2 (aktif pd gram
negatif)Ben" 5
Ben" 6 (bs mengatasi
kuman yg resisten pd gen 5)
?ndikasi ; mengatasiinfeksi (kulit,$aringanlunak, dll)
ontra indikasi ;
:ipersensitiitasSyok
Septilemia
#ilakukan Skin Test
AlergiDtdk thd suatu
antibiotik
Mual,muntah,sesak
napas, keringat
dingin, tak sadar
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
12/33
BAB
SASARA ,'B'LAARA
7"1 Mahasisa mampu mengetahui !ara menilai tingkat kesadaran seseorang"
7"2 Mahasisa mampu mengetahui patofisiologi dari syok anafilaksis"7"5 Mahasisa mampu mengetahui manifestasi klinis dari syok anafilaksis"
7"6 Mahasisa mampu mengetahui diagnosis banding dari syok anafilaksis"
7"7 Mahasisa mampu mengetahui penatalaksanaan dari syok anafilaksis"7"8 Mahasisa mampu mengetahui prognosis dari syok anafilaksis"
12
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
13/33
BAB I
B'RBAI IFRASI
.1 Glasgow Coma Scale (6S)
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadarankesadaran dibedakan
men$adi ;
1" Compos Mentis (!ons!ious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat men$aab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya"
2" Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya a!uh tak a!uh"
5" #elirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, aktu), memberontak,
berteriak%teriak, berhalusinasi, kadang berhayal"
6" Somnolen (Ebtundasi, >etargi), yaitu kesadaran menurun, respon
psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila
dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi $atuh tertidur lagi, mampu
memberi $aaban erbal"7" Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada
respon terhadap nyeri"
13
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
14/33
8" Coma (!omatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah,
mungkin $uga tidak ada respon pupil terhadap !ahaya)"
erubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai faktor,
termasuk perubahan dalam lingkungan kimia otak seperti kera!unan,
kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan tekanan
berlebihan di dalam rongga tulang kepala"
Adanya defisit tingkat kesadaran memberi kesan adanya hemiparese
serebral atau sistem aktiitas reti!ular mengalami in$uri" enurunan tingkat
kesadaran berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas (ke!a!atan) dan
mortalitas (kematian)" adi, sangat penting dalam mengukur statusneurologikal dan medis pasien" Tingkat kesadaran ini bisa di$adikan salah satu
bagian dari ital sign"
Salah satu !ara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil
seob$ektif mungkin adalah menggunakan BCS (Blasgo Coma S!ale)"
Blasgo Coma S!ale (BCS) adalah skala yang dipakai untuk
menentukanDmenilai tingkat kesadaran pasien, mulai dari sadar sepenuhnya
sampai keadaan koma" Teknik penilaian dengan ini terdiri dari tiga penilaian
terhadap respon yang ditun$ukkan oleh pasien setelah diberi stimulus tertentu,
yakni respon buka mata, respon motorik terbaik, dan respon erbal" Setiap
penilaian men!akup poin%poin, di mana total poin tertinggi bernilai 17
(Teasdale, 2010)"
enis emeriksaan *ilai
9espon buka mata (@ye Epening, @)
G 9espon spontan (tanpa stimulusDrangsang)G 9espon terhadap suara (suruh buka mata)
G 9espon terhadap nyeri (di!ubit)
G Tida ada respon (meski di!ubit)
65
2
1
9espon erbal ()
14
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
15/33
G /erorientasi baik
G /erbi!ara menga!au (bingung)
G ata%kata tidak teratur (kata%kata $elas dengan substansi tidak
$elas dan non%kalimat, misalnya, HaduhI bapak""J)
G Suara tidak $elas (tanpa arti, mengerang)
G Tidak ada suara
7
6
5
2
1
9espon motorik terbaik (M)
G ?kut perintah
G Melokalisir nyeri (men$angkau & men$auhkan stimulus saat diberi
rangsang nyeri)
G leksi normal (menarik anggota yang dirangsang)
G leksi abnormal (dekortikasi; tangan satu atau keduanya posisi kaku
diatas dada & kaki eKtensi saat diberi rangsang nyeri)
G @kstensi abnormal (deserebrasi; tangan satu atau keduanya eKtensi di
sisi tubuh, dengan $ari mengepal & kaki eKtensi saat diberi rangsang
nyeri)
G Tidak ada (flasid)
8
7
6
5
2
1
?nterpretasi atau hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan BCS
disa$ikan dalam simbol @IIMISelan$utnya nilai tiap%tiap pemeriksaan
di$umlahkan, nilai BCS yang tertinggi adalah 17 yaitu @6 7 M8 dan terendah
adalah 5 yaitu @1 1 M1" /iasanya, pasien dengan nilai BCS dibaah 7 ialah
pasien emergensi yang sulit dipertahankan keselamatannya"
/erdasarkan buku Adan!ed Trauma >ife Support, BCS berguna untuk
menentukan dera$at traumaD!edera kepala (trauma !apitis)" #era$at !edera
kepala berdasarkan BCS ;
BCS ; 16%17 L C9 (!edera kepala ringan)
BCS ; +%15 L CS (!edera kepala sedang)
BCS ; 5% L C/ (!edera kepala berat)
.2 ,ato!isio"o%i S-ok Ana!i"aksi
15
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
16/33
9eaksi anafilaksis timbul bila sebelumnya telah terbentuk ?g@ spesifik
terhadap alergen tertentu" Alergen yang masuk kedalam tubuh leat kulit,
mukosa, sistem pernafasan maupun makanan, terpapar pada sel plasma dan
menyebabkan pembentukan ?g@ spesifik terhadap alergen tertentu" ?g@
spesifik ini kemudian terikat pada reseptor permukaan mastosit dan basofil"
ada paparan berikutnya, alergen akan terikat pada ?g@ spesifik dan memi!u
ter$adinya reaksi antigen antibodi yang menyebabkan terlepasnya mediator
yaitu histamin dari granula yang terdapat dalam sel" ?katan antigen antibodi
ini $uga memi!u sintesis S9S%A (Slo rea!ting substan!e of AnaphylaKis) dan
degradasi dari asam arakidonat pada membran sel, yang menghasilkan
leukotrin dan prostaglandin" 9eaksi ini segera men!apai pun!aknya setelah 17menit" @fek histamin, leukotrine (S9S%A) dan prostaglandin pada pembuluh
darah maupun otot polos bronkus menyebabkan timbulnya ge$ala pernapasan
dan syok" (oury & :erfel, 2000)"@fek biologis histamin terutama melalui reseptor :1 dan :2 yang
berada pada permukaan saluran sirkulasi dan respirasi" Stimulasi reseptor :1
menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, spasme bronkus
dan spasme pembuluh darah koroner sedangkan stimulasi reseptor :2
menyebabkan dilatasi bronkus dan peningkatan mukus di$alan nafas" 9asio
:1 < :2 pada $aringan menentukan efek akhirnya" (Martin,2000)
Aktiasi mastosit dan basofil menyebabkan $uga respon bifasik dari
!AM intraselluler" Ter$adi kenaikan !AM kemudian penurunan drastis
se$alan dengan pelepasan mediator dan granula kedalam !airan ekstraselluler"
Sebaliknya penurunan !BM $ustru menghambat pelepasan mediator" Ebat%
obatan yang men!egah penurunan !AM intraselluler ternyata dapat
menghilangkan ge$ala anafilaksis" Ebat%obatan ini antara lain adalah
katekolamin (meningktakan sintesis !AM) dan methyl Kanthine misalnya
aminofilin (menghambat degradasi !AM)" ada tahap selan$utnya mediator%
mediator ini menyebabkan pula rangkaian reaksi maupun sekresi mediator
sekunder dari netrofil, eosinofil dan trombosit, mediator primer dan sekunder
menimbulkan berbagai perubahan patologis pada askuler dan hemostasis,
16
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
17/33
sebaliknya obat%obat yang dapat meningkatkan !BM (misalnya obat
!holinergik) dapat memperburuk keadaan karena dapat merangsang
terlepasnya mediator" (9ehatta,2000)
.3 ani!estasi K"inik S-ok Ana!i"aksis
4alaupun gambaran atau ge$ala klinik suatu reaksi anafilakis berbeda%
beda gradasinya sesuai berat ringannya reaksi antigen%antibodi atau tingkat
sensitiitas seseorang, namun pada tingkat yang berat barupa syok anafilaktik
ge$ala yang menon$ol adalah gangguan sirkulasi dan gangguan respirasi"
edua gangguan tersebut dapat timbul bersamaan atau berurutan yang
kronologisnya sangat berariasi dari beberapa detik sampai beberapa $am"
ada dasarnya makin !epat reaksi timbul makin berat keadaan penderita"(9ehatta,2000)
Se!ara klinik terdapat 5 tipe dari reaksi anafilaktik, yaitu
a" 9eaksi !epat yaitu reaksi yang ter$adi beberapa menit sampai 1 $am setelah
terpapar dengan alergen
b" 9eaksi moderat yaitu reaksi yang ter$adi antara 1 sampai 26 $am setelah
terpapar dengan alergen
!" 9eaksi lambat ter$adi lebih dari 26 $am setelah terpapar dengan alergen
Be$ala dapat ter$adi pada satu atau lebih organ target, antara lain ;
a" ulit
ada kulit terdapat eritema, edema, gatal, urtikaria, kulit terasa hangat
atau dingin, lembabDbasah, dan diaphoresis"
b" Sistem 9espirasiada sistem respirasi ter$adi hiperentilasi, aliran darah paru menurun,
penurunan saturasi oksigen, peningkatan tekanan pulmonal, gagal nafas,
dan penurunan olume tidal" Suara bisa serak bahkan tidak ada suara sama
sekali $ika edema terus memburuk" /unyi napas mengi ter$adi apabila
saluran napas baah terganggu karena bronkospasme atau edema mukosa"
Selain mengi dapat ter$adi bunyi napas stridor karena gangguan pada
saluran napas bagian atas akibat bronkospasme dan edema akut" Selain itu
17
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
18/33
$uga ter$adi batuk%batuk, hidung tersumbat, serta bersin%bersin" Ebstruksi
saluran napas yang komplit adalah penyebab kematian paling sering pada
anafilaksis"
!" Sistem ardioaskuler ada sistem kardioaskular ter$adi hipotensi, takikardia, pu!at,
keringat dingin, tanda%tanda iskemia otot $antung (angina), kebo!oran
endotel yang menyebabkan ter$adinya edema, disertai pula dengan aritmia"
d" Sistem Bastrointestinal
Sementara pada gin$al, ter$adi hipoperfusi gin$al yang mengakibatkan
penurunan pengeluaran urine (oligouri atau anuri) akibat penurunan B9,
hal tersebut mengakibatkan ter$adinya gagal gin$al akut" Selain itu ter$adi
peningkatan /'* dan kreatinin disertai dengan perubahan kandungan
elektrolit pada urine" :ipoperfusi pada sistem hepatobilier mengakibatkan
ter$adinya nekrosis sel sentral, peningkatan kadar en-im hati, dan
koagulopati" Be$ala yang timbul pada sistem gastrointestinal merupakan
akibat dari edema intestinal akut dan spasme otot polos, berupa nyeri
abdomen, mual%muntah atau diare" adang kadang di$umpai perdarahan
rektal yang ter$adi akibat iskemia atau infark usus"
e" Sistem neuroendokrin
ada sistem neuroendokrin ter$adi supresi kelen$ar adrenal, resistensi
insulin, disfungsi tiroid, dan perubahan status mental"
f" Sistem metabolik
ada keadaan syok ter$adi perubahan metabolisme dari aerob men$adi
anaerob sehingga ter$adi peningkatan asam laktat dan piruat" Se!ara
histologis ter$adi keretakan antar sel, sel membengkak, disfungsi
mitokondria, serta kebo!oran sel" (9ehatta,2000)
g" Sistem Sirkulasi
/iasanya gangguan sirkulasi merupakan efek sekunder dari gangguan
respirasi, tapi bisa $uga berdiri sendiri, artinya ter$adi gangguan sirkulasi
tanpa didahului oleh gangguan respirasi" Be$ala hipotensi merupakan
ge$ala yang menon$ol pada syok anafilaktik" :ipotensi ter$adi sebagai
18
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
19/33
akibat dari dua faktor, pertama akibat ter$adinya asodilatasi pembuluh
darah perifer dan kedua akibat meningkatnya permeabilitas dinding
kapiler sehingga selain resistensi pembuluh darah menurun, $uga banyak
!airan intraaskuler yang keluar keruang interstitiel (ter$adi hipoolume
relatif)" Be$ala hipotensi ini dapat ter$adi dengan drastis sehingga tanpa
pertolongan yang !epat segera dapat berkembang men$adi gagal sirkulasi
atau henti $antung"
h" Bangguan antungMerupakan ge$ala klinik yang paling sering ditemukan pada reaksi
anafilaktik" 4alaupun ge$ala ini tidak mematikan namun ge$ala ini amat
penting untuk diperhatikan sebab ini mungkin merupakan ge$ala
prodromal untuk timbulnya ge$ala yang lebih berat berupa gangguan nafas
dan gangguan sirkulasi" Eleh karena itu setiap gangguan kulit berupa
urtikaria, eritema, atau pruritus harus diaspadai untuk kemungkinan
timbulnya ge$ala yang lebih berat" #engan kata lain setiap keluhan ke!il
yang timbul sesaat sesudah penyuntikan obat,harus diantisipasi untuk
dapat berkembang kearah yang lebih berat"
.4 &ia%nosis Ban+in% S-ok Ana!i"aksis
/eberapa keadaan dapat menyerupai reaksi anafilaktik" Bambaran
klinis yang tidak spesifik dari anafilaksis mengakibatkan reaksi tersebut sulit
dibedakan dengan penyakit lainnya yang memiliki ge$ala yang sama" :al ini
ter$adi karena anafilaksis mempengaruhi seluruh sistem organ pada tubuh
manusia sebagai akibat pelepasan berbagai ma!am mediator dari sel mast dan
basofil, dimana masing%masing mediator tersebut memiliki afinitas yang
berbeda pada setiap reseptor pada sistem organ" /eberapa diagnosa banding
dari syok anafilaktik yaitu ;
a" 9eaksi asoagal
9eaksi asoagal sering di$umpai setelah pasien mendapat suntikan"
asien tampak pingsan, pu!at dan berkeringat" Tetapi dibandingkan
dengan reaksi anafilaktik, pada reaksi asoagal denyut nadinya lambat
19
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
20/33
dan tidak ter$adi sianosis" Tekanan darahnya masih lebih tinggi
dibandingkan syok anafilaktik serta dapat iukur dengan mudah"
b" ?nfark miokard akut
ada infark miokard akut ge$ala yang menon$ol adalah nyeri dada,
dengan atau tanpa pen$alaran" Be$ala tersebut sering diikuti rasa sesak
tetapi tidak tampak tanda%tanda obstruksi saluran napas" Sedangkan pada
anafilaktik tidak ada nyeri dada"
!" 9eaksi hipoglikemik
9eaksi hipoglikemik disebabkan oleh pemakaian obat antidiabetes
atau sebab lain" asien tampak lemah, pu!at, berkeringat, sampai tidak
sadar" Tekanan darah kadang%kadang menurun tetapi tidak di$umpaitanda%tanda obstruksi saluran napas" Sedangkan pada reaksi anafilaktik
ditemui obstruksi saluran napas"
d" 9eaksi histeris
ada reaksi histeris tidak di$umpai adanya tanda%tanda gagal napas,
hipotensi, atau sianosis" asien kadang%kadang pingsan meskipun hanya
sementara" Sedangkan tanda%tanda diatas di$umpai pada reaksi
anafilaksis"
e" Carsinoid syndrom
Pada Carsinoid syndrome di$umpai ge$ala%ge$ala seperti muka
kemerahan, nyeri kepala, diare, serangan sesak napas seperti asma"
f" Chinese restaurant syndrome
ada Chinese restaurant syndrome dapat di$umpai beberapa keadaan
seperti mual, pusing, dan muntah pada beberapa menit setelah
mengkonsumsi MSB lebih dari 1gr, bila penggunaan lebih dari 7 gr bisa
menyebabkan asma" *amun tekanan darah, ke!epatan denyut nadi, dan
pernapasan tidak berbeda nyata dengan mereka yang diberi makanan
tanpa MSB"
g" Asma bronkiale
20
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
21/33
Be$ala%ge$alanya dapat berupa sesak napas, batuk berdahak, dan suara
napas mengi (wheezing)" #an biasanya timbul karena faktor pen!etus
seperti debu, aktiitas fisik, dan makanan, dan lebih sering ter$adi pada
pagi hari"
h" 9hinitis alergika
9hinitis alergika menyebabkan ge$ala seperti pilek, bersin, buntu
hidung, gatal hidung yang hilang%timbul, mata berair yang disebabkan
karena faktor pen!etus seperti debu, terutama di udara dingin" (9ehatta
M*,2000)
.5 ,enata"aksanaan S-ok Ana!i"aksis
21
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
22/33
Saat ter$adi syok anafilaktik setelah kemasukan alergen baik peroral
maupun parenteral, maka tindakan pertama yang paling penting dilakukan
adalah mengidentifikasi dan menghentikan kontak dengan alergen yang
diduga menyebabkan reaksi anafilaksis" Segera baringkan penderita pada alas
yang keras" aki diangkat lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran
darah balik ena, dalam usaha memperbaiki !urah $antung dan menaikkan
tekanan darah"
Tindakan selan$utnya adalah penilaian airway, breathing ,
dan circulation dari tahapan resusitasi $antung paru untuk memberikan
kebutuhan bantuan hidup dasar" Airway, penilaian $alan napas" alan napas
harus di$aga tetap bebas agar tidak ada sumbatan sama sekali" 'ntuk penderita
yang tidak sadar, posisi kepala dan leher diatur agar lidah tidak $atuh ke
belakang menutupi $alan napas, yaitu dengan melakukan triple airway
manuver yaitu ekstensi kepala, tarik mandibula ke depan, dan buka mulut"
enderita dengan sumbatan $alan napas total, harus segera ditolong dengan
lebih aktif, melalui intubasi endotrakea, krikotirotomi, atau
trakeotomi" reathing support , segera memberikan bantuan napas buatan bila
tidak ada tanda%tanda bernapas spontan, baik melalui mulut ke mulut atau
mulut ke hidung" ada syok anafilaktik yang disertai udem laring, dapat
mengakibatkan ter$adinya obstruksi $alan napas total atau parsial" enderita
yang mengalami sumbatan $alan napas parsial, selain ditolong dengan obat%
obatan, $uga harus diberikan bantuan napas dan oksigen 7%10 liter
Dmenit" Circulation support , yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar (a.
karotis atau a. femoralis), segera lakukan kompresi $antung luar
(9ehatta,2000)
Selan$utnya adalah diberikan adrenalin" Mekanisme ker$a adrenalin
adalah meningkatkan !AM dalam sel mast dan basofil sehingga menghambat
ter$adinya degranulasi serta pelepasan histamine dan mediator lainnya" Selain
itu adrenalin mempunyai kemampuan memperbaiki kontraktilitas otot
$antung, tonus pembuluh darah perifer dan otot polos bronkus" Adrenalin akan
menimbulkan asokonstriksi pembuluh darah arteri dan memi!u denyut dan
22
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
23/33
kontraksi $antung sehingga menimbulkan tekanan darah naik seketika dan
berakhir dalam aktu pendek"
emberian adrenalin diberikan se!ara intramuskuler pada lengan atas
atau paha" Adrenalin memiliki onset yang !epat setelah pemberianintramuskuler" ada pasien dalam keadaan syok, absorbsi intramuskuler lebih
!epat dan lebih baik dari pada pemberian subkutan" /erikan 0,7 ml larutan 1 ;
1000 (0,5%0,7 mg) untuk orang deasa dan 0,01 mlDkg // untuk anak" #osis
diatas dapat diulang beberapa kali tiap 7%17 menit, sampai tekanan darah dan
nadi menun$ukkan perbaikan"
Adrenalin sebaiknya tidak diberikan se!ara intraena ke!uali pada
keadaan tertentu sa$a misalnya pada saat syok (mengan!am nyaa) ataupun
selama anestesia" ada saat pasien tampak sangat kesakitan serta kemampuan
sirkulasi dan absorbsi in$eksi intramuskuler yang benar%benar diragukan,
adrenalin mungkin diberikan dalam in$eksi intraena lambat dengan dosis 700
m!g (7 ml dari pengen!eran in$eksi adrenalin 1;10000) diberikan dengan
ke!epatan 100 m!gDmenit dan dihentikan $ika respon dapat dipertahankan"
ada anak%anak dapat diberi dosis 10 m!gDkg // (0,1 mlDkg // dari
pengen!eran in$eksi adrenalin 1;10000) dengan in$eksi intraena lambat
selama beberapa menit" #ian$urkan pemberian infus kontinyu adrenalin 2%6
ugDmenit" (oury,2000)
engobatan tambahan yang dapat diberikan pada penderita anafilaksis
yaitu antihistamin, kortikosteroid, dan bronkodilator" emberian antihistamin
berguna untuk menghambat proses asodilatasi dan peningkatan peningkatan
permeabilitas askular yang diakibatkan oleh pelepasan mediator dengan !ara
menghambat pada tempat reseptor%mediator tetapi bukan bukan merupakan
obat pengganti adrenalin" Tergantung beratnya penyakit, antihistamin dapat
diberikan oral atau parenteral" ada keadaan anafilaksis berat antihistamin
dapat diberikan intraena" 'ntuk A:2 seperti simetidin (500 mg) atau ranitidin
(170 mg) harus dien!erkan dengan 20 ml *aCl 0,+F dan diberikan dalam
aktu 7 menit" /ila penderita mendapatkan terapi teofilin pemakaian
simetidin harus dihindari sebagai gantinya dipakai ranitidin" Anti histamin
23
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
24/33
yang $uga dapat diberikan adalah dipenhidramin intraena 70 mg se!ara
pelan%pelan (7%10 menit), diulang tiap 8 $am selama 6 $am"
ortikosteroid digunakan untuk menurunkan respon keradangan,
kortikosteroid tidak banyak membantu pada tata laksana akut anafilaksis danhanya digunakan pada reaksi sedang hingga berat untuk memperpendek
episode anafilaksis atau men!egah anafilaksis berulang" Blukokortikoid
intraena baru diharapkan men$adi efektif setelah 6%8 $am pemberian"
Metilprednisolon 127 mg intraena dpt diberikan tiap 6%8 $am sampai kondisi
pasien stabil (yang biasanya ter!apai setelah 12 $am), atau hidrokortison
intraena .%10 mgDg //, dilan$utkan dengan 7 mgDkg// setiap 8 $am, atau
deksametason 2%8 mgDkg //"
Apabila ter$adi bronkospasme yang menetap diberikan aminofilin
intraena 6%. mgDg // selama 10%20 menit, dapat diikuti dengan infus 0,8
mgDg //D$am, atau aminofilin 7%8 mgDg // yang dien!erkan dalam 20 !!
deKtrosa 7F atau *aCl 0,+F dan diberikan perlahan%lahan sekitar 17 menit"
ilihan yang lain adalah bronkodilator aerosol (terbutalin, salbutamol)"
>arutan salbutamol atau agonis 2 yang lain sebanyak 0,27 !!%0,7 !! dalam 2%
6 ml *aCl 0,++F diberikan melalui nebulisasi" (9ehatta,2000)
Apabila tekanan darah tidak naik dengan pemberian !airan, dapat
diberikan asopresor melalui !airan infus intraena" >arutan 1 ml epineprin
1;1000 dalam 270 ml deKtrosa (konsentrasi 6 mgDml) diberikan dengan infus
1%6 mgDmenit atau 17%80 mikrodripDmenit (dengan infus mikrodrip), bila
diperlukan dosis dapat dinaikan sampai dosis maksimum 10 mgDml, atau
aramin 2%7 mg bolus ? pelan%pelan, atau learterenol bitartrat 6% mgDliter
dengan dekstrosa 7F dengan ke!epatan 2mlDmenit, atau #opamin 0,5%1,2
mgDg //D$am se!ara infus dengan deKtrosa 7F"/ila tekanan darah tetap rendah, diperlukan pemasangan $alur
intraena untuk koreksi hipoolemia akibat kehilangan !airan ke ruang
ekstraaskular sebagai tu$uan utama dalam mengatasi syok anafilaktik"
emberian !airan akan meningkatkan tekanan darah dan !urah $antung serta
mengatasi asidosis laktat" emilihan $enis !airan antara larutan kristaloid dan
24
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
25/33
koloid tetap merupakan mengingat ter$adinya peningkatan permeabilitas atau
kebo!oran kapiler" ada dasarnya, bila memberikan larutan kristaloid, maka
diperlukan $umlah 5%6 kali dari perkiraan kekurangan olume plasma"
/iasanya, pada syok anafilaktik berat diperkirakan terdapat kehilangan !airan
20%60F dari olume plasma" Sedangkan bila diberikan larutan koloid, dapat
diberikan dengan $umlah yang sama dengan perkiraan kehilangan olume
plasma"
erlu diperhatikan baha larutan koloid plasma protein atau deKtran
$uga bisa melepaskan histamin" Cairan intraena seperti larutan isotonik
kristaloid merupakan pilihan pertama dalam melakukan resusitasi !airan untuk
mengembalikan olume intraaskuler, olume interstitial, dan intra sel" Cairan
plasma atau pengganti plasma berguna untuk meningkatkan tekanan onkotik
intraaskuler" (9ehatta,2000)
rognosis suatu syok anafilatik tergantung pada ke!epatan diagnosa
dan pengelolaannya" 'ntuk penanganan syok anafilatik dapat digunakan ;
1" Adrenalin
Adrenalin merupakan drug of choice dari syok anafilaktik" :al ini
disebabkan 5 faktor yaitu ;
a" Adrenalin merupakan bronkodilator yang kuat , sehingga penderita
dengan !epat terhindar dari hipoksia yang merupakan pembunuh
utama"
b" Adrenalin merupakan asokonstriktor pembuluh darah dan
inotropik yang kuat sehingga tekanan darah dengan !epat naik
kembali"
!" Adrenalin merupakan histamin bloker, melalui peningkatan
produksi !y!li! AM sehingga produksi dan pelepasan !hemi!al
mediator dapat berkurang atau berhenti"
Cara pemberian adrenalin adalah dengan 0,5 sampai 0,7 ml adrenalin
dari larutan 1 ; 1000 diberikan se!ara intramuskuler yang dapat diulangi 7
sampai 10 menit" #osis ulangan umumnya diperlukan, mengingat lama
ker$a adrenalin !ukup singkat" ika respon pemberian se!ara intramuskuler
kurang efektif, dapat diberi se!ara intraenous setelah 0,1 sampai 0,2 ml
25
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
26/33
adrenalin dilarutkan dalam spoit 10 ml dengan *aCl fisiologis, diberikan
perlahan%lahan" emberian subkutan, sebaiknya dihindari pada syok
anafilaktik karena efeknya lambat bahkan mungkin tidak ada akibat
asokonstriksi pada kulit, sehingga absorbsi obat tidak ter$adi"
2" Aminofilin#apat diberikan dengan sangat hati%hati apabila bronkospasme belum
hilang dengan pemberian adrenalin" 270 mg aminofilin diberikan perlahan%
lahan selama 10 menit intraena" #apat dilan$utkan 270 mg lagi melalui
drips infus bila dianggap perlu"
5" Antihistamin dan kortikosteroid"
Merupakan pilihan kedua setelah adrenalin" edua obat tersebut
kurang manfaatnya pada tingkat syok anafilaktik, sebab keduanya hanya
mampu menetralkan !hemi!al mediators yang lepas dan tidak
menghentikan produksinya" #apat diberikan setelah ge$ala klinik mulai
membaik guna men!egah komplikasi selan$utnya berupa serum si!kness
atau prolonged effe!t" Antihistamin yang biasa digunakan adalah
difenhidramin :Cl 7 < 20 mg ? dan untuk golongan kortikosteroid dapat
digunakan deksametason 7 < 10 mg ? atau hidro!ortison 100 < 270 mg ?"
. 7pa-a ,en8e%a#an S-ok Ana!i"aksis
en!egahan merupakan langkah terpenting dalam penetalaksanaan
syok anafilaktik terutama yang disebabkan oleh obat%obatan" Melakukan
anamnesis riayat alergi penderita dengan !ermat akan sangat membantu
menentukan etiologi dan faktor risiko anafilaksis" ?ndiidu yang mempunyai
riayat penyakit asma dan orang yang mempunyai riayat alergi terhadap
banyak obat, mempunyai resiko lebih tinggi terhadap kemungkinan ter$adinya
syok anafilaktik"
Salah satu yang perlu dilakukan adalah Skin test , namun perlu
diperhatian baha tes kulit negatif pada umumnya penderita dapat
mentoleransi pemberian obat%obat tersebut, tetapi tidak berarti pasti penderita
tidak akan mengalami reaksi anafilaksis" Erang dengan tes kulit negatif dan
26
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
27/33
mempunyai riayat alergi positif mempunyai kemungkinan reaksi sebesar 1%
5F dibandingkan dengan kemungkinan ter$adinya reaksi 80F, bila tes kulit
positif"
#alam pemberian obat $uga harus berhati%hati, en!erkan obat bila pemberian dengan $alur subkutan, intradermal, intramuskular, ataupun
intraena dan obserasi selama pemberian" emberian obat harus benar%benar
atas indikasi yang kuat dan tepat" :indari obat%obat yang sering menyebabkan
syok anafilaktik" Catat obat penderita pada status yang menyebabkan alergi"
elaskan kepada penderita supaya menghindari makanan atau obat yang
menyebabkan alergi" :al yang paling utama adalah harus selalu tersedia obat
penaar untuk mengantisipasi reaksi anfilaksis serta adanya alat%alat bantu
resusitasi kegaatan" #esensitisasi alergen spesifik adalah pen!egahan untuk
kebutuhan $angka pan$ang" (9ehatta,2000)
.$ ,ro%nosis &ari S-ok Ana!i"aktik
9eaksi anafilaksis $arang menyebabkan kematian" *amun reaksi
anafilaksis tersebut dapat kambuh kembali akibat paparan antigen spesifik
yang sama" Maka dari itu perlu dilakukan obserasi setelah ter$adinya
serangan anafilaksis untuk mengantisipasi kerusakan sistem organ yang lebih
luas lagi"Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prognosis dari reaksi
anafilaksis yang akan menentukan tingkat keparahan dari reaksi tersebut, yaitu
umur, tipe alergen, atopi, penyakit kardioaskular, penyakit paru obstruktif
kronis, asma, keseimbangan asam basa dan elektrolit, obat%obatan yang
dikonsumsi seperti %blo!ker dan AC@ ?nhibitor , serta interal aktu dari
mulai terpa$an oleh alergen sampai penanganan reaksi anafilaksis dengan
in$eksi adrenalin" (9ehatta,2000)
. 9 Hubun%an kortikosteroi+ +an anti:#istain pa+a s8enario
Ebat kortikosteroid adalah termasuk obat golongan immunomodulator
immunosupressan" Sehingga obat kortikosteroid digunakan untuk menekan
27
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
28/33
ker$a dari leukosit atau sel darah putih" ada skenario sel mast dirangsang oleh
limfosit menghasilkan histamin, namun ketika ada obat kortikosteroid maka
akan menghambat sel limfosit untuk beker$a atau merangsang sel mast untuk
menghasilkan histamin" Akibat tidak ada rangsangan pada sel mast maka akan
membuat sel mast berhenti mengeluarkan histamin atau dengan kata lain akan
memberhentikan tempat produksi histamin" (Sherood, 2016)
Ebat antihistamin adalah obat yang digunakan untuk mengikat
histamin yang beredar pada tubuh" :istamin akan diikat oleh obat
antihistamin sehingga akan menghambat ker$a histamin sebagai asodilatator"
Eleh karena itu anti%histamin penting diberikan pada orang yang menderita
syok anafilaktik (Boodman and Bilman,2008)
Menurut Boodman and Bilman, ada beberapa sediaan obat
antihistamin yang beredar yaitu;
a" #iben-oksepin Trisiklik (#oksepin) #oksepin merupakan satu%
satunya obat d"alam golongan ini" #oksepin diperdagangkan
sebagai antidepresan trisiklik" Ebat ini $uga merupakan antagonis
:, yang sangat kuar" #oksepin diroleransi $auh lebih baik oleh
pasien yang menderita depresi dibandingkan yang tidak" ada
pasien yang tidak mengalami depresi, doksepin dengan dosis yang
sangat ke!il sekalipun, misalnya 20 mg, kadang%kadang
kemungkinan tidak ditoleransi dengan baik, yaitu ter$adi
disorientasi dan kebingungan" b" @tanalamin (rototipe; #ifenhidramin) Ebat%obat golongan ini
memiliki akriitas antimuskarinik yang signifikan dan memiliki
ke!enderungan kuat menimbulkan sedasi" Sekitar separuh pasien%
yang diberi obat ini dalam dosis konensional %"rgNiN%i somnolens"
Angka ke$adian efek samping pada gastrointestinal rendah"
@tilendiamin (rototipe; iritamin) Bolongan ini men!akup
bebeberapa antagonis :, yang paling spesifik" 4alaupun efek
28
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
29/33
sentral obat%obat ini relatif men!akup banyak pasien yang
mengalami somnolens, @fek samping pada gastrointestinal !ukup
sering ter$adi
!" Alkilamin (rototipe; lorteniramin) Ebat%obat ini termasuk antagonis :, yang palingpoten" e!enderungan obat%obat ini
menyebabkan kantuk lebih ke!il di bandingkan" /eberapa
antagonis :, ?ain dan tergolong obat yang" lebih !o!ok untuk
pemakaian sianO hari namun, sekali lagi, banyak $uga pasien yang
merigalami sedasi" #ibandingkan golongan obat lain,
senyaasenyaa alkilamin lebih sering menyebabkan efek
samping yang melibatkan stimulasi SS??"
BAB II
,'7T7,
$.1 Kesipu"an
:ipersensitiitas adalah reaksi imun yang berlebihan dan bersifat
patologik yang dapat menyebabkan kerusakan $aringan" Terdapat empat tipe
hipersensitiitas yaitu hipersensitiitas tipe ? (anafilaktik), hipersensitiitas
tipe ?? (sitotoksik yang bergantung antibodi), hipersensitiitas tipe ???
(diperani kompleks imun) dan hipersensitiitas tipe ? cell!mediated (tipe
lambat)" /erdasarkan skenario, reaksi hipersensitiitas yang dialami ak
4idodo adalah hipersensitiitas tipe ?" :al tersebut ditandai dengan ter$adinya
syok anafilaktik yang merupakan !iri dari hipersensitiitas tipe ?" Syok
29
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
30/33
anafilaktik adalah suatu respon hipersensitiitas yang diperantarai oleh ?g @
yang ditandai dengan !urah $antung dan tekanan arteri yang menurun hebat"
enatalaksanaan syok anafilaktik mulai dengan menghentikan kontak dengan
alergen yang menyebabkan reaksi anafilaksis, membaringkan penderita
dengan kaki diangkat lebih tinggi dari kepala, melakukan penilaian A, /, C
dari tahapan resusitasi $antung paru, memberikan adrenalin dan obat%obat
yang lain sesuai dosis serta melakukan monitoring keadaan hemodinamik
penderita" en!egahan merupakan langkah terpenting dalam penatalaksanaan
syok anafilaktik terutama yang disebabkan oleh obat%obatan" Apabila
ditangani se!ara !epat dan tepat sesuai dengan kaidah kegaat daruratan,
reaksi anafilaktik $arang menyebabkan kematian"
$.2. Saran
Sebagai mahasisa kedokteran sebaiknya kita harus selalu aktif
men!ari pengetahuan se!ara mandiri serta kritis dalam menggali pengetahuan
baru yang berhubungan dengan ilmu kedokteran" Setelah kegiatan tutorial ini
kita diharapkan mampu memahami learning ob$e!t dari topik yang telah
didiskusikan dan mampu mengembangkan pengetahuan yang telah didapat
dengan menga!u pada sumber te"t book maupun sumber bela$ar lainnya"
Selain itu, sebagai !alon dokter kita $uga harus selalu berusaha untuk men$aga
kesehatan diri maupun lingkungan sekitar kita"
30
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
31/33
#aftar ustaka
/arataid$a$a , 9engganis ?" 2016" #munologi $asar " akarta ; /alai enerbit
akultas edokteran ?ndonesia
#orland, 4"A"*" 2012" %amus %edokteran $orland. @disi 51" akarta ; enerbit
/uku edokteran @BC
Boodman A and Bilman >" 2008" The harma!ologi!al /asis of Therapeuti!s" *eork ; The M!Bra :ill Company
31
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
32/33
oury S?, :erfel >' " 2000" Anaphyla"is and acute allergic reaction. ?n ?nternational
edition @mergen!y Medi!ine" @ds ; Tintinalli, ellen, Stap!-ynski 7th ed
M!Brra :ill *e ork Toronto
Martin, A"*", Sarbri!k, " 2010" Physical Pharmacy" hiladelphia ; >ea and ebiger
Martinus M" >eman, Alan 9" Tumbelaka" 2010" Penggunaan Anti &etanus Serum dan
'uman &etanus #mmunoglobulin pada &etanus Anak " #epartemen esehatan
Anak, akultas edokteran 'niersitas ?ndonesia, 9S Cipto Mangunkusumo ;
akarta
erdanakusuma #S"1++" Skin (rafting " Surabaya ; Airlangga 'niersity ress
9ehatta M*" 2000" Syok anafilaktik patofisiologi dan penanganan" ?n ; 'pdate on
Sho!k" ertemuan ?lmiah Terpadu"akultas edoketran 'niersitas Airlangga
Surabaya
Saifuddin, Abdul" 2002" uku Panduan Praktis Pelayanan %esehatan aternal dan
*eonatal " akarta; ayasan /ina ustaka Sarono rairohard$o
Sudoyo A4" 2008" /uku A$ar ?lmu enyakit #alam" akarta ; usat enerbitan
" Mana$emen Mutu elayanan esehatan" Surabaya; Airlangga 'niersity ress
#epartemen ?lmu enyakit #alam akultas edokteran 'niersitas ?ndonesia
Teasdale B, Mathe " 2010" echanism of Cerebral Concussion, Contusion and
+ther ffects of 'ead #n-ury" ?n ; oumanPs *eurologi!al Surgery" hiladelphia ;
4/ Saunders
T$okronegoro" 1++" Panduan (awat $arurat " akarta ; /alai enerbit '?
4i$ono, #$oko" 2011
32
8/17/2019 laporan tutorial pertama.doc
33/33