Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat,taufiq dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang Sejarah Peradaban Islam yang mengkaji tentang penjajahan dan kemunduran
Islam di masa modern. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW , para sahabat dan segenap orang yang mengikuti Beliau.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk menambah wawasan dan ilmu bagi
para mahasiswa khususnya bagi kami sendiri selaku penyusun makalah,semoga dapat
dijadikan bahan dalam usaha meningkatkan pengetahuan dalam bidang sejarah peradaban
islam.
Akhir kata,kami meminta maaf bila ada kesalahan kata. Kepada Allah SWT.kami
memohon taufik dan hidayah-Nya semoga usaha kami selalu dalam keridhaan-Nya.Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Malang, 24 September 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………... 1
B. Rumusan masalah……….……………………………………… 2
C. Tujuan Makalah…………………………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Agama Islam…………………….……………………. 3
B. Terjadinya Penjajahan Dan Kemunduran Islam..………..……… 6
C. Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Islam.……………..…….. 8
1. Akibat jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan As Sunnah…
2. Taklid (ikut-ikutan)…………………………………………..
3. Terjadinya perpecahan di kalangan umat…………………….
4. Adanya pertempuran antara haq dan bathil…………………..
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………. 15
B. Saran ………………………………………………………….. 15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah; sifat-sifat
yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam
tahun 622 M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian, telah jelaslah sudah bahwa
Islam bukannya semata-mata merupakan suatu badan kepercayaan agama pribadi, akan tetapi
Islam meliputi pembinaan suatu masyarakat merdeka, dengan sistem sendiri tentang
pemerintahan, hukum, dan Lembaga Generasi Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa
Hijrah adalah satu titik perubahan penting dalam sejarah. Merekalah yang menetapkan tahun
622 M sebagai permulaan takwin Islam baru.
Pada tahun 660 M. ibu kota Kerajaan Arab dipindahkan ke Damsyik, tempat
kedudukan baru Khalifah Bani Umayah. Sedangkan Madinah tetap merupakan pusat
pelajaran agama Islam; pemerintah dan kehidupan umum kerajaan dipengaruhi oleh adat-
istiadat Yunani Rumawi Timur. Tingkat pertama saling pengaruh-mempengaruhi dengan
peradaban yang lebih tua ini tidak hanya dilambangkan dengan dua buah monumen, yang
indah sekali dari zaman Bani Umayahh ialah Mesjid Raya di Damsyik dan Mesjid Al-Aqsa di
Darusalam, akan tetapi kemunculan tiba-tiba cara aliran-aliran baru dan pendapat yang
berlawanan dengan paham resmi di “propinsi-propinsi baru.” Akibat paling akhir dari
pertumbuhan demikian ialah perpecahan antara lembaga-lembaga agama dan duniawi dalam
masyarakat Islam. Pembelahan ini merusakkan azas duniawi Bani Umayah, dan ditambah
dengan rasa ketidakpuasan para warga negara bukan Arab, dan pecah perang saudara diantara
suku, Arab, menyebabkan jatuhnya tahun 750 M.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian agama Islam?
2. Mengapa terjadinya penjajahan atau kemunduran Islam dijaman modern ini?
3. Apa saja faktor- faktor penyebab kemunduran Islam?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian agama Islam.
2. Mengetahui terjadinya penjajahan atau kemunduran Islam dijaman modern ini.
3. Mengetahui faktor- faktor penyebab keminduran Islam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Agama Islam
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu kata
salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu terbentuk kata aslama, yuslimu,
islaman, yang berarti juga menyerahkan diri, tunduk, paruh, dan taat. Sedangkan muslim
yaitu orang yang telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada
Allah s.w.t
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya
diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh
Islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Islam
merupakan ajaran yang lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara
kehidupan seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan
lingkungannya. Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim,
Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah berfirman :
س� م�� م�م أن أ� ��ا أ إ� أ�� م� م�و أ� أ�ا أ� أ� د�ي ٱل مم �م أل �ى أ أ! س" ٱ أ# $� أ ٱل أ�% إ� �أ� إ& أ' ى) أي م( م*و س+ أي أ� إ# إ&ي أ- مم ـ) إ/ أ1ٲ س- إ� ا2 أ4 إ- �ى أ�" أ� أ%أ� م�و إل
Artinya :
”Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya, demikian pula Nabi Ya’kub, Ibrahim
berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih agama Islam sebagai agamamu, sebab itu
janganlah kamu meninggal melainkan dalam memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah,
2:132)
Nabi Isa juga membawa agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang berbunyi
sebagai berikut :
أ% م�و إ$ س5 م� �ن2 أ 2أ إ- س� أ6 س7 أ�ٱ إ# $� أ إ-ٱل 2&� أ أ� أ9 إ# $� أ ٱل م: أ;2 أن م� س> أن أ% م�يو إ: أو أ> سل ٱ أ= أ<2 ? إ# $� أ ٱل �أل إ� Aا إ: أ;2 أن س� أ� أ= أ<2 أ1 س �م سل ٱ مم م4 س& إ� �ى أ5 إBي أ�� Cأ أ ا2 أ�� أ$ أ�
Artinya :
”Maka ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia :
Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah (Islam)?
Para Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami
adalah orang-orang muslim” (QS. Ali Imran,3:52).
Pengertian Islam bisa kita bedah dari dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek
peristilahan. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai.
Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri
masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang berserah diri, patuh, dan taat kepada
Allah swt. disebut sebagai orang Muslim.
Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan
mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah swt. dalam upaya
mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau
berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak
dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah, banyak para ahli yang mendefinisikannya;
di antaranya Prof. Dr. Harun Nasution. Ia mengatakan bahwa Islam menurut istilah ( Islam
sebagai agama ) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat
manusia melalui Nabi Muhammad saw. sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa
ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenal berbagai segi dari
kehidupan manusia.
Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama
perdamaian; dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan
umat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya.
Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut
dalam Al Qur’an, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk
sepenuhnya pada undang-undang Allah. Di kalangan masyarakat Barat, Islam sering
diidentikkan dengan istilah Muhammadanism dan Muhammedan. Peristilahan ini timbul
karena pada umumnya agama di luar Islam namanya disandarkan pada nama pendirinya.
Di Persia misalnya ada agama Zoroaster. Agama ini disandarkan pada nama
pendirinya, Zarathustra ( W.583 SM ). Agama lainnya, misalnya agama Budha, agama ini
dinisbahkan kepada tokoh pendirinya, Sidharta Gautama Budha ( lahir 560 SM ). Demikian
pula nama agama Yahudi yang disandarkan pada orang-orang Yahudi ( Jews ) yang berasal
dari negara Juda ( Judea ) atau Yahuda.
Penyebutan istilah Muhammadanism dan Muhammedan untuk agama Islam, bukan
saja tidak tepat, akan tetapi secara prinsip hal itu merupakan kesalahan besar. Istilah tersebut
bisa mengandung arti bahwa Islam adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap
Muhammad, sebagaimana perkataan agama Budha yang mengandung arti agama yang
dibangun oleh Sidharta Gautama Budha atau paham yang berasal dari Sidharta Gautama.
Analogi nama dengan agama-agama lainnya tidaklah mungkin bagi Islam.
Berdasarkan keterangan tersebut, Islam menurut istilah mengacu kepada agama yang
bersumber pada wahyu yang datang dari Allah swt, bukan berasal dari manusia/Nabi
Muhammad saw. Posisi Nabi dalam agama Islam diakui sebagai orang yang ditugasi Allah
untuk menyebarkan ajaran Islam tersebut kepada umat manusia. Dalam proses penyebaran
agama Islam, nabi terlibat dalam memberi keterangan, penjelasan, uraian, dan tata cara
ibadahnya. Keterlibatan nabi ini pun berada dalam bimbingan wahyu Allah swt.
Dengan demikian, agama Islam adalah agama yang berasal dari Allah swt. Agama
yang diajarkan dari nabi- nabi terdahulu. Agama islam adalah agama yang mengajarkan kita
berbagai hal. Agama yang menuntun kita ke jalan yang benar. Hal itu dapat dipahami dari
petunjuk ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan Allah swt.
B. Terjadinya Penjajahan Dan Kemunduran Islam
Kenapa umat Islam saat ini mundur, sementara umat lainnya justru mengalami kemajuan?
Syaikh Al-Amir Syakib Arsalan, dalam bukunya, “Mengapa Ummat Islam Mundur dan
Ummat Selainnya Maju?” memberi penjelasan yang sesuai dengan syariat Islam.
Menurutnya, sebab pertama kenapa ummat Islam mundur adalah karena ummat Islam sudah
tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur’an dan Hadits. Padahal itu
adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat.
Nabi SAW bersabda: “Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh
kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah
Rasul.” (hadits)
Ditambah lagi Al-Qur’an: “Berkatalah Rasul: Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku
menjadikan Al Qur’an itu sesuatu yang tidak diacuhkan”. (Al-Furqon: 30).
Ibnu Taimiyyah mengatakan, barang siapa tidak membaca Al Quran maka di telah
menjauhi Al Quran, dan barang siapa yang membacanya tapi tidak pernah merenungkan
isinya, maka dia telah menjauhi Al Quran, dan barang siapa yang membaca lalu
merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkannya, maka dia telah menjauhi Al Quran
pula.”
Di dalam kitab suci ini, begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat
bagi umat Islam. Namun, sayangnya saat ini umat Islam mengabaikannya, bahkan tidak
merasa terbakar amarahnya ketika ada sekelompok orang yang sengaja membakar
Kalamullah yang mulia ini.
Saat ini boleh dikatakan ummat Islam adalah ummat yang paling tertinggal dibanding
umat-umat beragama lainnya. Ummat Yahudi meski berjumlah hanya 40 juta, namun
menguasai ekonomi dan politik dunia. Mereka bisa menguasai masjidil Aqsha tanpa
perlawanan berarti dari ummat Islam, yang katanya, berjumlah 1,2 milyar atau 30 kali lipat
lebih banyak dari kaum Yahudi.
Ummat Nasrani di Eropa, Australia, AS, sangat maju di bidang teknologi dan
menguasai negara-negara Islam secara ekonomi dan politik. Mereka mampu membuat mobil,
kapal selam, kapal induk yang mampu memuat ratusan kapal terbang, rudal antar benua,
pesawat ulang alik yang mengelilingi bumi, bahkan bisa membuat pesawat ruang angkasa
yang bisa melaju jauh hingga melewati planet Saturnus.
Bahkan Amerika Serikat dan sekutunya mampu menyerang dan menjajah dan
membunuh ummat Islam di Afghanistan dan Irak tanpa perlawanan dari seluruh ummat
Islam. Sebagian ummat Islam dengan semangat “Toleransi” justru bekerjasama dengan AS
dan Sekutunya yang sebenarnya merupakan kafir harbi.
Padahal zaman Nabi, sahabat, dan beberapa generasi sesudahnya selama 700 tahun
ummat Islam begitu maju menguasai dunia. Islam berkibar dari Ternate, India, Timur
Tengah, Yugoslavia, Albania, Bulgaria, Yunani, bahkan hingga Spanyol.
Ummat Islam mampu mengalahkan orang-orang kafir, Yahudi, bahkan 2 kerajaan
Super Power saat itu yaitu Romawi dan Persia. Bahkan ibukota kedua negara tersebut, yaitu
Constantinople (Istambul) dan Baghdad saat ini tetap berada di tangan Islam yaitu di negara
Turki dan Irak.
Semangat jihad ummat Islam begitu tinggi sehingga 200 ribu pasukan Romawi
selama 7 hari pertempuran tidak mampu mengalahkan pasukan Islam yang dipimpin Khalid
bin Walid yang berjumlah hanya 3 ribu orang. Bukannya tentara Islam yang mundur, justru
pasukan Romawilah yang mundur ketakutan akibat strategi Khalid bin Walid.
Dalam Perang Salib antara ummat Kristen dengan Ummat Islam yang terjadi beberapa
kali dari tahun 1096 hingga 1291 untuk memperebutkan Palestina, hanya perang Salib
pertama yang dimenangkan ummat Kristen. Setelah itu ummat Islam yang menang dan
berkuasa hingga abad 20 sebelum akhirnya jatuh ke tangan Israel.
C. Faktor- Faktor Penyebab Kemunduran Islam
Kesadaran terhadap adanya musuh membuat kita semakin peka terhadap apa yang
sebenarnya terjadi dan saat itulah kita akan terbebas dari tipu daya atau paling tidak kita
mampu mengantisipasi tipu daya yang mungkin terjadi pada diri kita yang akan
mencelakakan kita. Salah satu di antara permasalahan yang paling penting untuk disadari
oleh umat Islam khususnya pada saat sekarang ini adalah tentang ghozwul fikri (perang
pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu gerakan yang sangat hebat dalam
persoalan pemikiran.
Penting kita melihat bagaimana sebenarnya kondisi umat Islam sekarang ini. Banyak
sekali kemunduran-kemunduran, khususnya pada abad-abad terakhir ini. Setelah umat Islam
dimasa-masa kejayaannya pertama dimasa Rasulullah saw, kemudian masa para sahabatnya.
Dilanjutkan para tabiin dan tabiit tabiin sampai 7 abad berikutnya. Sampai kemudian
dilanjutkan lagi dengan peradaban di Andalus.
Jika kita melihat pada kehebatan umat Islam saat itu, lalu mengapa saat ini umat Islam
justru mengalami anti klimaks yang sangat merugikan umat Islam itu sendiri. Ini bukan
sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, apalagi mempermasalahkan Allah swt dengan
mengatakan bahwa ini adalah takdir. Oleh karena itu penting sekali kita mencoba
mengevaluasi, merenungkan, mencari sebab-sebab apa sajakah yang mengakibatkan
kemunduran kaum muslimin ini. Diantara faktor-faktor tersebut adalah :
1. Akibat jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan As Sunnah.
Kitabullah dan sunnah rasul-Nyalah yang akan mengangkat harkat dan martabat suatu
bangsa. Dengannya Allah swt meneguhkan keyakinan kaum muslimin dalam melawan
musuh-musuhnya. Dengannya pula Allah mengangkat suatu kaum dan merendahkan kaum
yang lain.
Jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya merupakan salah satu
yang mengakibatkan umat Islam kini mempunyai konsep diri yang buruk sekali. Lihatlah hari
ini !. berapa banyak anak-anak kita pada umur 9 tahun sudah hafal alquran. Jangankan
menghafal, membacanyapun masih sangat jarang. Berapa banyak anak-anak kita yang paham
bahasa alquran ?. Hanya untuk belajar matemataika, bahasa inggris dan ilmu umu lainnya
kita rela untuk mengkursuskan anak-anak kita, sedangkan untuk bahasa arab hampir tidak
terpikirkan.
Maka benar apa yang disampaikan nabi kita Muhammad saw dalam hadistnya :
أ�ا : : » إ�� Dإ أا �Eس إ�ا س� أ� إ� �أ* س' أي أا � ن% أ�2 Hأ Iإ 2&� أ ل �أ$ Bأ Jأ إ� 2س أي س% أ Kم إ7 سو مي أم $� أ Eأ أ� إ# سي أ$ Bأ م# ل$ �أ�$ أ" إ# ل$ م= سو Eم أ: أ= أ<2 أ= أ<2 م# س& Bأ م# ل$ Jأ Lإ أ: ، إلب 2Oأ J-إ أ �- J$إ Bأ س� Bأ سم إ6 سي إ� أ� Pم أ& س� إ سل Qم م1 Rس أ� سم إ/ إ� س& Bإ س� إ� إ9 2 أ� أ�5 ل إم سي Sإ أ Tإ س> أ� س� إ� ن�1 أ7 سم م/ Uم 2 أ� أ$ Bم ، A أ� م6 سل أ� إ� ن( أ1 Vإ Jأ إ/ أ� Wن أ1 إ� 2 Bأ سم م/ م� Xإ 2 أ5 أ� ، م# م� Eس أ: أ�ا � إ� إ% ا س1 م* سل أ� إ� � أ* س' أي أا � أ� ، م# م� Eس إ
Sم سو م+ أ� «
Dari Ali bin abi Tholib ra berkata, bersabda Rasulullah saw : Akan datang pada ummatku
suatu zaman, yang tidak tersisa dari dari islam kecuali namanya, dan tidak tersisa dari
alqur’an kecuali tulisannya, masjid mereka ramai akan tetapi sepi dari petunjuk, ulama
mereka sejelek-jelek manusia dikolong langit, darinya keluar fitnah dan kepada mereka
fitnah tersebut kembali. (HR. Baihaqi)
2. Taklid (ikut-ikutan).
Karena umat tidak punya nilai, tidak memiliki prinsip-prinsip yang sangat berharga
sebagaimana yang ada di dalam Al Qur’an dan As Sunnah, akhirnya yang mereka lakukan
adalah mencari nilai dari orang lain. Kalau sudah demikian yang terjadi, maka mereka akan
mengikuti apa saja sesuai dengan kebiasaan orang lain. Akibatnya adalah ikut-ikutan. Ini
yang pernah diantisipasi oleh Rasulullah saw, dalam haditsnya
�و� – – – – » ل �ى ت ح� ، اع �ذ�ر� ب اع�ا و�ذ�ر� ، �ر ب �ش� ب ا �ر� ب ش� �م� �ك �ل ق�ب م�ن� �ن� ن س� �ع�ن� �ب �ت �ت ل ق�ال� وسلم عليه الله صلى �ى� �ب الن ن�� أ عنه الله رضى ع�يد س� �ى ب
� أ ع�ن�
Yم م�و م� �س أ$ أ5 أل بب Lأ أ1 س> Xم م�و أ$ Eأ= « . أ أ<2 A:أ أ;2 &� أ أ�ل Sأ م6و أي سل ، إ# $� أ ل أ= مEو أ: أي2 أ&2 س$ ف�م�ن� » م< «
“Sungguh kalian akan mengikuti cara-cara Sunan, gaya-gaya orang-orang sebelum kalian
satu jengkal, satu hasta, satu depa, secara bertahap sehingga sampai mereka memasuki
lubang biawak sekalipun kalian akan mengikutinya”. Para sahabat bertanya, ”Yahudi dan
Nasrani?”. Jawab Rasul, ”Siapa lagi kalau bukan mereka”. (HR. Bukhori)
Antisipasi ini nampaknya sudah terasa dimasa sekarang. Penyebabnya adalah umat ini
telah kehilangan nilai, prinsip dan tidak punya paradigma dalam hidup serta konsep hidup
tidak jelas. Padahal dalam Qur’an dan Sunnah sangat kaya dengan seluruh prinsip kehidupan
manusia.
3. Terjadinya perpecahan di kalangan umat.
Banyaknya organisasi-organisasi dan partai-partai umat Islam yang diakibatkan
karena umat sekarang ini tidak punya nilai konsep persatuan dan kesatuan fikroh pemikiran,
dan akidah. Semua merasa dirinya benar dan tidak bersikap dewasa. Yaitu sikap bahwa
antara gerakan yang satu membutuhkan gerakan yang lain.
4. Adanya pertempuran antara haq dan bathil .
Salah satu pelajaran berharga bagi umat Islam adalah “Perang Salib”, yang
menggunakan berbagai dimensi pertempuran, politik, ekonomi, dan perang di tataran
keagamaan. Musuh-musuh Islam menggunakan berbagai macam cara, mereka itu dari
berbagai macam kelompok yaitu orang-orang yang tidak beragama, atheis, yahudi,
musyrikin, nasrani dan munafik. Imam syafi’I dalam tafsir Ibnu katsir di akhir surat al kafirun
menyatakan : apapun jenisnya kekufuran itu merupakan satu pokok ajaran. Mereka bersatu
padu untuk membangun satu kesepakatan dan konspirasi yang selanjutnya mereka
menggunakan berbagai macam sarana.
Akan tetapi Allah Ta’ala akan menyempurnakan cahayanya walaupun orang-orang
kafir tidak senang. Allah Ta’ala berfirman :
أ% } م1� إ� 2�أ سل Yأ إ1 أ] سو أل أ� Yإ إ: منو م�م إ� م� م# أ�ل$ سم إ6 إ/ أو س� 2أ إ- إ# ل$ أ: منو م\و إ س! مي إل أ% م�� إ1ي �[{ 8مي ل;
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah
tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. [QS As Shoff : 8]
Pada akhirnya, dengan seluruh sarana itu umat Islam digiring menjadi kelompok yang
tertindas. Pada saat umat ini merasakan titik bawah dalam kehidupan, kehilangan
kepercayaan diri, saat itulah mereka punya peluang untuk dimurtadkan. Perang pemikiran
ternyata merupakan langkah pertama yang utama dalam pertempuran antara haq dan bathil.
Banyak teori-teori sekarang ini yang menjauh dari nilai-nilai Islam, teori yang terkait
dengan kemanusiaan, seperti ekonomi politik, sosial budaya atau psikologi. Karena kita tidak
memiliki kekuatan prinsip nilai-nilai Islam, tidak memiliki paradigma teori yang
bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw, pada akhirnya kita semua
mengikuti seluruh teori-teori itu tanpa sedikitpun kita menyeleksi, akibatnya persepsi kita
berubah. Cara berfikir kita juga berubah, umat Islam tidak lagi mencerminkan cara berfikir
yang islami, sehinga emosi umat Islam pun tidak memiliki emosi yang islami.
Sebagai jalan keluar dari semua itu adalah mengembalikan seluruh permasalahan
kepada al quran dan as sunnah dengan pemahaman salaf. Sebagaimana perkataan imam malik
rahimahullah :
أ26 مل �� أ أ إ# إ- أ م$ أ" أ�2 إ- أ�ا إ�� P�� أ ما س� Yإ إ_ أ/ أ1 Vإ ا أ م$ س; أي س� أل
“Generasi akhir ummat ini tidak akan kembali jaya, kecuali dengan apa-apa yang telah
mengantarkan kejayaan generasi awal”
artinya, jauh dekatnya kita dengan pemahaman para salaf akan mempengaruhi kuat dan
tidaknya ummat islam ini. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk mengembalikan
kembali kejayaan islam.
STUDY KASUS
Dalam pembahasan kali ini, permasalahan- permasalahan yang timbul dari
kemunduran islam di jaman modren ini menjadi hal yang nyata. Islam kalah dalam berbagi
bidang- bidang, seperti bidang teknologi, bidang ekonomi, dan bidang politik dengan umat-
umat nasrani di Eropa. Mereka mampu membuat mobil, kapal selam, kapal induk yang
mampu memuat ratusan kapal terbang, rudal antar benua, pesawat ulang alik yang
mengelilingi bumi, bahkan bisa membuat pesawat ruang angkasa yang bisa melaju jauh
hingga melewati planet Saturnus. Kemana umat Islam?. Padahal zaman Nabi, sahabat, dan
beberapa generasi sesudahnya selama 700 tahun ummat Islam begitu maju menguasai dunia.
Islam berkibar dari Ternate, India, Timur Tengah, Yugoslavia, Albania, Bulgaria, Yunani,
bahkan hingga Spanyol.
Ummat Islam mampu mengalahkan orang-orang kafir, Yahudi, bahkan 2 kerajaan
Super Power saat itu yaitu Romawi dan Persia. Bahkan ibukota kedua negara tersebut, yaitu
Constantinople (Istambul) dan Baghdad saat ini tetap berada di tangan Islam yaitu di negara
Turki dan Irak.
Semangat jihad ummat Islam begitu tinggi sehingga 200 ribu pasukan Romawi
selama 7 hari pertempuran tidak mampu mengalahkan pasukan Islam yang dipimpin Khalid
bin Walid yang berjumlah hanya 3 ribu orang. Bukannya tentara Islam yang mundur, justru
pasukan Romawilah yang mundur ketakutan akibat strategi Khalid bin Walid.
Seperti yang kita ketahui, bahwa para ilmuwan- ilmuwan Islam terdahulu seperti: Al-
Ghozali, Ibnu Rusdi, Ibnu Sina, Ibnu Kholdun, Al- Faraby, dan masih banyak lagi para
ilmuwan- ilmuwan islam yang terkenal. Tapi di jaman yang modren ini tidak ada generasi
islam yang timbul, malah bangsa- bangsa nasrani yang menguasai.
Yang sangat mengecewakan, saat Amerika Serikat dan sekutunya mampu menyerang
dan menjajah dan membunuh ummat Islam di Afghanistan dan Irak tanpa perlawanan dari
seluruh ummat Islam. Sebagian ummat Islam dengan semangat “Toleransi” justru
bekerjasama dengan AS dan Sekutunya yang sebenarnya merupakan kafir harbi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
agama Islam adalah agama yang berasal dari Allah swt. Agama yang diajarkan dari
nabi- nabi terdahulu. Agama islam adalah agama yang mengajarkan kita berbagai hal.
Agama yang menuntun kita ke jalan yang benar. Hal itu dapat dipahami dari petunjuk
ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan Allah swt.
Adapun factor-faktor yang menyebabkan kemunduran islam, yaitu sebagai berikut :
1. Akibat jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan As Sunnah.
Kitabullah dan sunnah rasul-Nyalah yang akan mengangkat harkat dan martabat suatu
bangsa. Dengannya Allah swt meneguhkan keyakinan kaum muslimin dalam melawan
musuh-musuhnya. Dengannya pula Allah mengangkat suatu kaum dan merendahkan kaum
yang lain.
Jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya merupakan salah satu
yang mengakibatkan umat Islam kini mempunyai konsep diri yang buruk sekali. Lihatlah hari
ini !. berapa banyak anak-anak kita pada umur 9 tahun sudah hafal alquran. Jangankan
menghafal, membacanyapun masih sangat jarang. Berapa banyak anak-anak kita yang paham
bahasa alquran ?. Hanya untuk belajar matemataika, bahasa inggris dan ilmu umu lainnya
kita rela untuk mengkursuskan anak-anak kita, sedangkan untuk bahasa arab hampir tidak
terpikirkan.
Maka benar apa yang disampaikan nabi kita Muhammad saw dalam hadistnya :
أ�ا : : » إ�� Dإ أا �Eس إ�ا س� أ� إ� �أ* س' أي أا � ن% أ�2 Hأ Iإ 2&� أ ل �أ$ Bأ Jأ إ� 2س أي س% أ Kم إ7 سو مي أم $� أ Eأ أ� إ# سي أ$ Bأ م# ل$ �أ�$ أ" إ# ل$ م= سو Eم أ: أ= أ<2 أ= أ<2 م# س& Bأ م# ل$ Jأ Lإ أ: ، إلب 2Oأ J-إ أ �- J$إ Bأ س� Bأ �ه�م� و�ف�ي �ة� �ن �ف�ت ال ج� �خ�ر� ت �د�ه�م� ن ع� م�ن� م�اء� الس� � �م د�ي
� أ �ح�ت� ت م�ن� ر; ش� �م�اؤ�ه�م� ع�ل ، �ه�د�ى ال م�ن� اب< خ�ر� و�ه�ي� ة< ع�ام�ر� اج�د�ه�م� م�س� ، م�ه� س� ر� � �ال إ آن� �ق�ر� ال م�ن� �ق�ى �ب ي � و�ال ، م�ه� �س� ا
Sم سو م+ أ� «
Dari Ali bin abi Tholib ra berkata, bersabda Rasulullah saw : Akan datang pada ummatku
suatu zaman, yang tidak tersisa dari dari islam kecuali namanya, dan tidak tersisa dari
alqur’an kecuali tulisannya, masjid mereka ramai akan tetapi sepi dari petunjuk, ulama
mereka sejelek-jelek manusia dikolong langit, darinya keluar fitnah dan kepada mereka
fitnah tersebut kembali. (HR. Baihaqi)
2. Taklid (ikut-ikutan).
Karena umat tidak punya nilai, tidak memiliki prinsip-prinsip yang sangat berharga
sebagaimana yang ada di dalam Al Qur’an dan As Sunnah, akhirnya yang mereka lakukan
adalah mencari nilai dari orang lain. Kalau sudah demikian yang terjadi, maka mereka akan
mengikuti apa saja sesuai dengan kebiasaan orang lain. Akibatnya adalah ikut-ikutan. Ini
yang pernah diantisipasi oleh Rasulullah saw, dalam haditsnya
�و� – – – – » ل �ى ت ح� ، اع �ذ�ر� ب اع�ا و�ذ�ر� ، �ر ب �ش� ب ا �ر� ب ش� �م� �ك �ل ق�ب م�ن� �ن� ن س� �ع�ن� �ب �ت �ت ل ق�ال� وسلم عليه الله صلى �ى� �ب الن ن�� أ عنه الله رضى ع�يد س� �ى ب
� أ ع�ن�
Yم م�و م� �س أ$ أ5 أل بب Lأ أ1 س> Xم م�و أ$ Eأ= « . أ أ<2 A:أ أ;2 &� أ أ�ل Sأ م6و أي سل ، إ# $� أ ل أ= مEو أ: أي2 أ&2 س$ ف�م�ن� » م< «
“Sungguh kalian akan mengikuti cara-cara Sunan, gaya-gaya orang-orang sebelum kalian
satu jengkal, satu hasta, satu depa, secara bertahap sehingga sampai mereka memasuki
lubang biawak sekalipun kalian akan mengikutinya”. Para sahabat bertanya, ”Yahudi dan
Nasrani?”. Jawab Rasul, ”Siapa lagi kalau bukan mereka”. (HR. Bukhori)
Antisipasi ini nampaknya sudah terasa dimasa sekarang. Penyebabnya adalah umat ini
telah kehilangan nilai, prinsip dan tidak punya paradigma dalam hidup serta konsep hidup
tidak jelas. Padahal dalam Qur’an dan Sunnah sangat kaya dengan seluruh prinsip kehidupan
manusia.
3. Terjadinya perpecahan di kalangan umat.
Banyaknya organisasi-organisasi dan partai-partai umat Islam yang diakibatkan
karena umat sekarang ini tidak punya nilai konsep persatuan dan kesatuan fikroh pemikiran,
dan akidah. Semua merasa dirinya benar dan tidak bersikap dewasa. Yaitu sikap bahwa
antara gerakan yang satu membutuhkan gerakan yang lain.
4. Adanya pertempuran antara haq dan bathil .
Salah satu pelajaran berharga bagi umat Islam adalah “Perang Salib”, yang
menggunakan berbagai dimensi pertempuran, politik, ekonomi, dan perang di tataran
keagamaan. Musuh-musuh Islam menggunakan berbagai macam cara, mereka itu dari
berbagai macam kelompok yaitu orang-orang yang tidak beragama, atheis, yahudi,
musyrikin, nasrani dan munafik. Imam syafi’I dalam tafsir Ibnu katsir di akhir surat al kafirun
menyatakan : apapun jenisnya kekufuran itu merupakan satu pokok ajaran. Mereka bersatu
padu untuk membangun satu kesepakatan dan konspirasi yang selanjutnya mereka
menggunakan berbagai macam sarana.
Akan tetapi Allah Ta’ala akan menyempurnakan cahayanya walaupun orang-orang
kafir tidak senang. Allah Ta’ala berfirman :
أ% } م1� إ� 2�أ سل Yأ إ1 أ] سو أل أ� Yإ إ: منو م�م إ� م� م# أ�ل$ سم إ6 إ/ أو س� 2أ إ- إ# ل$ أ: منو م\و إ س! مي إل أ% م�� إ1ي �[{ 8مي ل;
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah
tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. [QS As Shoff : 8]
Pada akhirnya, dengan seluruh sarana itu umat Islam digiring menjadi kelompok yang
tertindas. Pada saat umat ini merasakan titik bawah dalam kehidupan, kehilangan
kepercayaan diri, saat itulah mereka punya peluang untuk dimurtadkan. Perang pemikiran
ternyata merupakan langkah pertama yang utama dalam pertempuran antara haq dan bathil.
Banyak teori-teori sekarang ini yang menjauh dari nilai-nilai Islam, teori yang terkait
dengan kemanusiaan, seperti ekonomi politik, sosial budaya atau psikologi. Karena kita tidak
memiliki kekuatan prinsip nilai-nilai Islam, tidak memiliki paradigma teori yang
bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw, pada akhirnya kita semua
mengikuti seluruh teori-teori itu tanpa sedikitpun kita menyeleksi, akibatnya persepsi kita
berubah. Cara berfikir kita juga berubah, umat Islam tidak lagi mencerminkan cara berfikir
yang islami, sehinga emosi umat Islam pun tidak memiliki emosi yang islami.
Sebagai jalan keluar dari semua itu adalah mengembalikan seluruh permasalahan
kepada al quran dan as sunnah dengan pemahaman salaf. Sebagaimana perkataan imam malik
rahimahullah :
أ26 مل �� أ أ إ# إ- أ م$ أ" أ�2 إ- أ�ا إ�� P�� أ ما س� Yإ إ_ أ/ أ1 Vإ ا أ م$ س; أي س� أل
“Generasi akhir ummat ini tidak akan kembali jaya, kecuali dengan apa-apa yang telah
mengantarkan kejayaan generasi awal”
artinya, jauh dekatnya kita dengan pemahaman para salaf akan mempengaruhi kuat dan
tidaknya ummat islam ini. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk mengembalikan
kembali kejayaan islam.
B. Saran Kritik
Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/Documents/sejarah%20perkembangan%20islam/pengertian-agama-islam-dan-ruang.html
http://www.berryhs.com/2011/10/pengertian-dan-makna-islam.html
http://jalmilaip.wordpress.com/2012/03/14/pengertian-agama-islam/
http://3gplus.wordpress.com/2008/04/21/sejarah-perkembangan-islam-di-dunia/
http://www.an-najah.net
Top Related