1Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan
Dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD,KGEH,FINASIM,M.Kes
UU No. 17 / 2007 tentang
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONALRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL(RPJPN)(RPJPN)
20052005--20252025
Arah Pembangunan Kesehatan( Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan( Investasi Peningkatan Sumber Daya Manusia)
Dasar Pembangunan Kesehatan( Perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan
dan manfaat dg perhatian khusus pd penduduk rentan )
( Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan setinggi-tingginya dapat terwujud )
8 TUJUAN MDGsGOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN
GOAL 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUA
GOAL 3: MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN P EREMPUAN
GOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT
33
GOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)
GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
GOAL 8 : MENGEMBANGKAN KEMITRAAN PEMBANGUNAN DI TINGKAT GLOBAL
VISI & MISI KEMENTERIAN KESEHATAN
MMENINGKATKANENINGKATKAN DERAJATDERAJAT KESEHATANKESEHATANMASYARAKATMASYARAKAT MELALUIMELALUI PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN
RPJMN 2010 - 2014
MISI
VISIVISIMASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN
MASYARAKATMASYARAKAT MELALUIMELALUI PEMBERDAYAANPEMBERDAYAAN
MASYARAKATMASYARAKAT, , TERMASUKTERMASUK SWASTASWASTA & & MADANMADANII
MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT DENGANMERATA, BEMENJAMIN TERSEDIANYA UPAYAKESEHATAN PARIPURNA, RMUTU, BERKEADILAN
MMENJAMINENJAMIN KETERSEDIAANKETERSEDIAAN DANDAN PEMERATAANPEMERATAANSUMBERSUMBER DAYADAYA KESEHATANKESEHATAN
SI
MMENCIPTAKANENCIPTAKAN TATATATA KELOLAKELOLA KEPEMERINTAHANKEPEMERINTAHANYANGYANG BAIKBAIK
BERKEADILANSUMBERSUMBER DAYADAYA KESEHATANKESEHATAN
NILAI : PRO RAKYAT, INKLUSIF, RESPONSIF, EFEKTIF & BERSIH
SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditandai dengan:
SASARANSTATUS
AWALTARGET
2014SASARAN
AWAL 2014
a. Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,7 72,0
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
228 118
c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 24
d. Menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup
19 15
e. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek/stunting(persen)
36,8 32,0(persen)
f. Persentase Ibu bersalin yang ditolong oleh nakes terlatih 90%
g. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu PONED 100%
h. Persentase Kabupaten Kota yang meleksanakan PONEK 75% 100%
i. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN lengkap) 90%
SASARANSTATUS
AWALTARGET
2014
a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis per 100.000 235 224
LANJUTAN SASARAN STRATEGIS
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, yang ditandai dengan:
a. Menurunnya prevalensi Tuberculosis per 100.000 penduduk
235 224
b. Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index-API) per 1.000 penduduk
2 1
c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen)
0,2 < 0,5
d. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0- 11 bulan
80% 90%
e. Persentase desa yang mencapai UCI 80% 100%
f. Angka kesakitan DBD 55 51
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan gizi masyarakat antarwilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta gender.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi
LANJUTAN SASARAN STRATEGIS
rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga dari 50 persen menjadi 70 persen.
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah 6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
7. Seluruh Provinsi melaksanaan program pengendalian penyakit tidak menular
8. Seluruh Kabupaten/ Kota melaksanakan SPM
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2010 - 2014
8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL
BIDANG KESEHATAN
PRIORITAS PADAPENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS
PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN
REFORMASI KESEHATAN
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/ 60/ I/ 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 - 2014
1. Peningkatan KIA & KB
8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN
2. Perbaikan gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular & tidak menular dan kesling
4. Pemenuhan SDM Kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makanan
6. Jamkesmas
7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis
9
7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
8 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN
1. Jamkesmas2. Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan2. Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK)3. Ketersediaan Obat4. Saintifikasi Jamu5. Reformasi Birokrasi6. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 7. Penangananan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK)8. Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
10
8. Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital)
REFORMASI PEMBANGUNAN KESEHATAN2010-2014
1. Revitalisasi pelayanan kesehatan1. Revitalisasi pelayanan kesehatan
2. Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu SDM
3. Ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektivitas, keterjangkauan obat, vaksin, alkes
4. Jaminan kesehatan masyarakat
5. Keberpihakan pada DTPK dan DBK5. Keberpihakan pada DTPK dan DBK
6. Reformasi birokrasi
7. World class health care
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
PERMENKES : 1144 TAHUN 2010
SUBBAGTATA USAHA
SUBDIT BINA YANKES RUJUKAN
DI RSU PUBLIK
SUBDIT BINAAKREDITASI RS &
FASKES LAIN
SUBDIT BINA YANKES RUJUKAN
DI RS KHUSUS DAN FASYANKES LAIN
SUBDIT BINAYANKES RUJUKAN
DI RSU PRIVAT
SUBDIT BINAYANKES RUJUKAN
DI RS PENDIDIKAN
TUPOKSITUPOKSIDIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
TugasTugas PokokPokok ::TugasTugas PokokPokok ::
Melaksanakan penyiapan bahan perumusankebijakan teknis, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis, evaluasidan penyusunan laporan di bidang binapelayanan kesehatan rujukan
13
pelayanan kesehatan rujukan
a. a. penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang bina pelayanankesehatan rujukan di rumah sakit umum publik, bina pelayanankesehatan rujukan di rumah sakit umum privat, bina pelayanan
LANJUTAN.
kesehatan rujukan di rumah sakit umum privat, bina pelayanankesehatan rujukan di rumah sakit khusus, bina pelayanan kesehatanrujukan di rumah sakit pendidikan dan bina akreditasi rumah sakit danfasilitas kesehatan lain
b. b. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangbina pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit umum publik, binapelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit umum privat, binapelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit khusus, bina pelayanan
14
pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit khusus, bina pelayanankesehatan rujukan di rumah sakit pendidikan dan bina akreditasirumah sakit dan fasilitas kesehatan lain;
c. c. pemberian bimbingan teknis di bidang bina pelayanan kesehatanrujukan di rumah sakit umum publik, bina pelayanan kesehatan rujukandi rumah sakit umum privat, bina pelayanan kesehatan rujukan dirumah sakit khusus, bina pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakitpendidikan dan bina akreditasi rumah sakit dan fasilitas kesehatan
LANJUTAN.
lain;
d. d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang bina pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit umum publik, bina pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit umum privat, binapelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit khusus, bina pelayanankesehatan rujukan di rumah sakit pendidikan dan bina akreditasirumah sakit dan fasilitas kesehatan lain;
15
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain;
e. e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN DIT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKANINDIKATOR KINERJA KEGIATAN DIT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKANPADA RPJMN PADA RPJMN II ( 2010 II ( 2010 2014 )2014 )
NoNo NamaNama IndikatorIndikator
RencanaRencana CapaianCapaian Target Target TahunanTahunan ((kumulatifkumulatif))
20102010
20112011 20122012 20132013 014014TargetTarget Capaian
INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR RENSTRA TAHUN 2011TAHUN 2011DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKANDIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
PADA RPJMN PADA RPJMN II ( 2010 II ( 2010 2014 ) 2014 )
TargetTarget Capaian
11 JmlJml kotakota didi IndInd ygyg memilikimemiliki RS RS standarstandar klasklas duniadunia (world class) (world class)
1 1 1 (RSCM) proses akreditasi
International
2 2 3 3 4 4 5 5
22 % RS % RS pemerintahpemerintah KabKab//kotakota yang yang melaksanakanmelaksanakan PONEKPONEK
80%80% 81,98% (364 dari444 RS)
85%85% 90%90% 95%95% 100%100%
33 % RS % RS pemerintahpemerintah ygyg menyelengmenyeleng. . yanyan rujukanrujukan bagibagi ODHA ODHA
60%60% 62,6% (278 dari444 RS )
70%70% 80 %80 % 90%90% 100%100%yanyan rujukanrujukan bagibagi ODHA ODHA 444 RS )
44 JmlJml KabKab / / kotakota ygyg dilayanidilayani oleholehRS RS BergerakBergerak didi DTPKDTPK
1414 14 RS (100% pembinaan)
14 2424 2424 2424
5 Jumlah RS yang mendapat sarana dan alat bantu pendidikan
- - 13 19 25 31
a.a. Pembinaan Rumah Sakit dan Fasiitas Kesehatan lainPembinaan Rumah Sakit dan Fasiitas Kesehatan lain
Strategi Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan dalam upaya mendukung Visi, Misi Kementerian Kesehatan, sebagai berikut :
a.a. Pembinaan Rumah Sakit dan Fasiitas Kesehatan lainPembinaan Rumah Sakit dan Fasiitas Kesehatan lain
1. Pengembangan RS dengan standar pelayanan kelas dunia dengan
menggunakan standar & instrumen akreditasi menuju Internasional
2. Penyelenggaraan RS Pendidikan dan Jejaringnya
3. Penyelenggaraan RSU Publik, Khusus dan Privat serta fasilitas
17
3. Penyelenggaraan RSU Publik, Khusus dan Privat serta fasilitas
kesehatan lain
4. Penyelenggaraan RS Bergerak di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK)
b.b. PeningkatanPeningkatan MutuMutu PelayananPelayanan RujukanRujukan1. Peningkatan RS yang terakreditasi ( 5,12, 16 pelayanan) & akreditasi menuju
Internasional.2. Peningkatan Pelayanan Program PONEK di RS Kab / Kota3. Peningkatan dan pengembangan RS Daerah dengan kesiapan pelayanan TB
Lanjutan..strategi
3. Peningkatan dan pengembangan RS Daerah dengan kesiapan pelayanan TB dengan strategi DOTS
4. Percepatan peningkatan pelayanan Dokter Spesialis Berbasis Kompetensi(PDSBK)
5. Penerapan standar Pelayanan Minimal RS (SPM-RS)6. Peningkatan pelayanan HIV/AIDS di RS Rujukan ODHA (Orang dengan
HIV/AIDS)7. Penerapan patient safety (Clinical Risk Management, Pelaporan Insiden,
Analisa Adverse Event, Program Pengendalian Resistensi Antimikroba, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS, Central Steril supply Department,)
18
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS, Central Steril supply Department,)8. Penapisan Teknologi dalam pengembangan Pelayanan di institusi Yan Primer,
Sekunder dan Tersier.9. Peningkatan pelayanan DVI ( Disaster Victim Identification)10.Peningkatan pekayanan kegawatdaruratan dan flu burung di RS11.Peningkatan pelayanan di Balai Kesehatan Masyarakat Paru dan Mata12.Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan di fasilatas kesehatan lain.
c.c. PengembanganPengembangan PelayananPelayanan SpesialistikSpesialistik dandan Sub Sub SpesialistikSpesialistik
Pengembangan pelayanan spesialistik dan sub spesialistik difokuskan pada
penyakit yang berdampak luas, risiko tinggi & menular meliputi ; Pelayanan
Lanjutan..strategi
Jantung dan Pembuluh Darah, Pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB),
pelayanan kedokteran forensik, Pelayanan stroke, transplanstasi organ dan
jaringan, sel punca (stem cell), pelayanan hemodialisa, pelayanan anesthesia,
pelayanan geriatric, pelayanan TB, HIV/AIDS, KLB EID, medical tourism.
19
1. REGULASI TENTANG INVESTASI ASING DI FASYANKES ( AmanahAFAS 8 ) ASIAN FRAMEWORK AGREEMENT SERVICES
2. REVIEW STANDAR PELAYANAN MEDIK, STANDAR PELAYANAN RS DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RS.
Road Map
1. RS Berstandar Internasional di 5 kota selama 5 tahun
2. Meningkatkan kemampuan dan jumlah RS dalam mengantisipasi
pencapaian universal coverage dgn RS tanpa kelas
3. Akreditasi RS seluruh Indonesia
20
3. Akreditasi RS seluruh Indonesia
4. Peningkatan dan pengembangan pelayanan RS Bergerak di Daerah
Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
5. Pelaksanaan patient safety di seluruh RS
6. Menghidupkan sistem rujukan nasional
LANJUTAN ROAD MAP..
7. Peningkatan & pengembangan RS pemerintah yang
menyelengarakan pelayanan rujukan bagi ODHA ( Orang
Dengan HIV/AIDS )
8. Penetapan dan Peningkatan Kelas RS ( A,B,C dan D )
9. Perizinan Rumah Sakit
10. Pemenuhan sarana, prasarana & peralatan untuk Pendidikan
11. HOSPITAL DOTS LINKAGE
12. PHLN ( EDCF KOREA )
13. DVI ( Disaster Victim Identification )
21
13. DVI ( Disaster Victim Identification )
14. KEGAWATDARURATAN DAN FLU BURUNG DI RS
No Kegiatan Tujuan SasaranIndikatorKeluaran
1 Peningkatan Program Ponek di RS Kab /
Meningkatkan mutuPelayanan Ponek di RS
Rs Kab/kota ygmenjadi Pusat
% RS Kab/Kota milik pemerintah
MENU DEKONSENTRASI TAHUN 2012DIT BINA UPAYA KESEHATAN RUJUKAN
Ponek di RS Kab / Kota
Pelayanan Ponek di RS Kab / Kota
menjadi PusatRujukan
milik pemerintahyg siap Ponek
2 Bimbingan & SurveiAkreditasi RS
1. Membantu RS dalampembiayaanbimb.akreditasisehingga RS dapatmemahamipelaksanaanakreditasi
2. Membantu RS dlmpembiayaan survei
Seluruh RS diIndonesia
RS siap danmampumelaksanakanakreditasi
22
akreditasi sehinggaakan memicupercepatanakreditasi RS
3 Bimtek SPM-RS MeningkatkanKemampuan RS dalampenyusunan SPM-RS
Seluruh RS Kab / Kota
TersusunnyaSPM-RS dimasing-masingRS Kab/Kota
No Kegiatan Tujuan SasaranIndikatorKeluaran
4 Pemetaan danPembinaan RS
Terbinanya RS dalammelaksanakan pelayanan
Seluruh RS kab / kota
Terselenggaranyasistem rujukan
Lanjutan ..menu..
Pembinaan RS Rujukan Regional
melaksanakan pelayananrujukan secaraberjenjang
kota sistem rujukanYankes secaraberjenjang.
23
PENINGKATAN PELAYANAN PONEK PENINGKATAN PELAYANAN PONEK DI RS KAB / KOTADI RS KAB / KOTA
PONEK 24 JAM DI RSKAB/KOTA
Program yang sangat berperan dalam mengurangi angkakematian ibu & bayi baru lahirKAB/KOTA kematian ibu & bayi baru lahir
KUNCI KEBERHASILAN PONEK terbentuknya sistem rujukan antara PONEK dan PONED
Ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, sarana, prasarana dan peralatan,
terbentuknya sistem rujukan antara PONEK dan PONED
KOMPETENSI
Tenaga kesehatan memerlukan pelatihan untukmeningkatkan pengetahuan, keterampilan danperubahan prilaku Tim PONEK dalam pelayanan keKOMPETENSI perubahan prilaku Tim PONEK dalam pelayanan kepasien
Monitoring Evaluasi terhadap RS yang telah dilatih PONEK secara berkesinambungan
PELAYANAN peningkatan sarana prasarana dan pengadaan peralatan kesehatan untuk program ponek di rumah sakit
24
Peningkatan kemampuan layanan kesehatan PONEK di RS Kab/Kota melalui peningkatan sarana prasaran dan pengadaan peralatan
TUJUAN
melalui peningkatan sarana prasaran dan pengadaan peralatan kesehatan untk program PONEK di Rumah Sakit
KEBIJAKAN KHUSUS / TEKNIS
Sesuai Rencana Strategis UKP Tahun 2014 yaitu 100% RS telah menyelenggarakan PONEKmenyelenggarakan PONEK
TARGET/SASARAN 2014
Menurunnya AKB menjadi 24 per 1000 KH dan
Menurunnya AKI menjadi 118 per 100.000 kh25
1. Regionalisasi Pelayanan Obstetri dan Neonatal
KEBIJAKAN PONEK DI RSKEBIJAKAN PONEK DI RS
1. Regionalisasi Pelayanan Obstetri dan Neonataladalah suatu sistem pembagian wilayah kerja RSdengan cakupan area pelayanan yang dapatdijangkau oleh masyarakat dalam waktu kurangdari 1 jam, agar dapat memberikan tindakandarurat emergency standar.
2. RS siap PONEK 24 jam di masing masing kab /2. RS siap PONEK 24 jam di masing masing kab /kota minimal 1 RS.
3. RS kab / kota harus berkoordinasi dengan DinasKesehatan kab / kota setempat untuk membinaPUSKESMAS PONED di wilayah kerjanya.
26
INPUT :Sarana, Prasarana, Alat dan SDM
STRATEGI
PROCESS : Pembentukan POKJANAS PONEK dan PONED melalui SK Menteri Kesehatan Pembentukan Provincial Trainer melalui SK Kadinkes Propinsi Peningkatan Kompetensi RS PONEK melalui workshop PONEK Monitoring Evaluasi RS yang telah dilatih PONEK Pembentukan sistem Rujukan antara PONEK dan PONED Pembentukan Tim PONEK di RS dan Kab/Kota melalui SK Direktur RS dan SK Kadinkes Pembentukan Tim PONEK di RS dan Kab/Kota melalui SK Direktur RS dan SK Kadinkes
Kab/Kota PDSBK : Bupati / Walikota membuat MOU dengan Universitas untuk pemenuhan
tenaga Sp.A dan Sp.OG
OUTPUT :Layanan PONEK sesuai dengan Standar Penyelenggaraan RS PONEK
Pada tahun 2009 : Telah dilakukan lokakarya TOT (Training of Training) untuk pembentukan Regional Trainer tingkat propinsi
Workshop Upaya Peningkatan Program PONEK . Total RS yang sudah dilakukan standarisasi yang sudah mengikuti workshop PONEK dari tahun 2007-2010 sebanyak 240 RS (54,05%) dari 444 RS Kab/kota.
Lanjutan......Lanjutan......
tahun 2007-2010 sebanyak 240 RS (54,05%) dari 444 RS Kab/kota.
Kolaborasi Perbaikan (Improvement Collaborative) PONEK di 4 rumah sakit (RSUD Tangerang,RSUD Serang, RSUD Cilegon, dan RSUP Fatmawati) pada tahun 2009-2010 telah berhasil menurunkan AKI dan AKN di tingkat rumah sakit dengan kisaran 30-60% dan 35-50%.
Monitoring dan Evaluasai Program PONEK di RS yang telah mengikuti workshop dari tahun 2007-2010 sebanyak 78 RS (32,5%) dari 240 RS yang telah di latih.
28
Definisi Akreditasi (Kementerian Kesehatan ) Akreditasi RS adalah suatu pengakuan yang diberikan
oleh pemerintah pada RS karena telah memenuhi
AKREDITASI RUMAH SAKIT
oleh pemerintah pada RS karena telah memenuhistandar yang ditentukan.
Tujuan Akreditasi Rumah Sakit
Pada dasarnya tujuan utama akreditasi RS adalah agar KUALITAS diintegrasikan dan dibudayakan ke KUALITAS diintegrasikan dan dibudayakan ke
dalam sistem pelayanan di RS
* Struktur Proses Hasil (Outcome) *
Rumah
Konsep Dasar Akreditasi Rumah Sakit
RumahSakit
Standar
InstrumenAkreditasi
(Standar PelayananRumah Sakit)
Akreditasi
RSA
STANDAR MUTU100%
STANDAR AKREDITASI MUTU
StrukturProses
OutcomeA
RSA
(Peer)
Outcome
31
AKREDITASI : Menilai pemenuhan RS terhadap standar, mengunakan instrumen
INSTRUMEN
SA Survei
(Periodik3 th / 1 X)
(Peer)
Kecenderungan Akreditasi
Sistem Akreditasi RS terlaksana dalam kondisi lingkungan yang hampir selalu berubah
Sehingga fokus akreditasi juga mengalami perubahan : Sehingga fokus akreditasi juga mengalami perubahan : Dari pola memotret bergeser kepada pola video perjalanan yg
berkesinambungan Dari memandang survei sebagai suatu ujian, menjadi suatu bentuk validasi
terhadap proses pelayanan yang kontinu, dan memakai rekomendasi surveioruntuk perbaikan dan peningkatan mutu
Dari pola persiapan menghadapi ujian menjadi penerapan standar yang kontinu untuk mencapai dan memelihara sistem layanan berkesinambungankontinu untuk mencapai dan memelihara sistem layanan berkesinambungan(continuum of care)
Dari memandang survei hanya fokus pada struktur, proses, menjadi polapenilaian pelayanan penerapan dan pengembangan indikator mutu dankeselamatan pelayanan RS
Berbagai kegiatan dan dana yang telah diinvestasikan oleh Kementerian Kesehatan untuk program PONEK, baru memenuhi persyaratan awal dan Kesehatan untuk program PONEK, baru memenuhi persyaratan awal dan masih berproses untuk sampai pada tahap ideal dan menghasilkan.
Pelatihan dilakukan untuk standardisasi pelayanan, peralatan diberikan untuk menyelenggarakan pelayanan, dan supervisi fasilitatif dilakukan untuk membantu rumah sakit dapat menerapkan hasil pelatihan dan menyelenggarakan pelayanan berkualitas.
Inventasi pelatihan dan penyediaan sarana-prasarana, baru dapat Inventasi pelatihan dan penyediaan sarana-prasarana, baru dapat menggerakkan sebagian mesin produksi PONEK
Kordinasi antar pengampu di tingkat pusat, dapat mengarahkan para pelaksana program untuk melakukan kordinasi dan mengajak para pengampu di tingkat kabupaten/kota memperoleh hasil terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat
34
Program pemerintah pusat, tidak akan memberikan hasil yang memuaskan apabila tidak ada patisipasi dari pemerintah daerah.
Lanjutan
memuaskan apabila tidak ada patisipasi dari pemerintah daerah.
Hasil kajian dan analisis kegiatan PONEK yang dilakukan sejak tahun 2007 hingga 2010 mengungkapkan bahwa kondisi RS PONEK tidak banyak berubah jika pemerintah daerah menganggap bahwa PONEK adalah program dan milik pemerintah pusat.
Standar input hanya meningkat bermakna apabila Kementerian Kesehatan mengirimkan peralatan, tetapi demikian apabila pengadaannya diserahkan pada pihak rumah sakit.diserahkan pada pihak rumah sakit.
Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana IGD juga amatlah penting dalam menunjang terlaksananya Program PONEK dan RS secara keseluruhan
35
Top Related