HADITSMukhtaliful
Hadits sah yang nampak bertentangan dan jalan penerimaanya
Al-Jam’u
Uji Keshahihan
Syahid / Tawabi’
Dhoif Vs
Dhoif
Shohih Vs Shohih
Al-Jam’u
Tarjih
TarjihX
Metode Penyelesaian Hadits Mukhtalif
• Sanad• Matan
Analisis
MaqbulSanad = Muthasil / Marfu.
‘Adamu illat, ‘Adil ; Matan = Tidak bertentangan dengan Al-
Qur’an
Mukhtaliful Hadits / د(يث مخت+ل(ف/ الح+
Mukhtalif : yang bertentangan“Suatu hadits shahih / hasan yang
nampak bertentangan dari segi makna dengan hadits shahih / hasan lainnya”
Metode Penyelesaian Hadits Mukhtalif
Thariqatul-Jam’i
Thariqatu-Tarjih
Thariqatul-Jam’i / )مع ة/ الج+ طريق+
Thariqah : Jalan / caraJama’ : mengumpulkanThariqatul-Jam’i : Mengumpulkan Cara
“Suatu alternatif yang digunakan oleh para ahli hadits dalam menyikapi hadits-hadits sah (shahih/hasan) yang nampak bertentangan dengan cara mengumpulkan semua hadits yang dianggap bertentangan sehingga semua haditsnya terpakai (saling melengkapi)”
Contoh Thariqatul-Jam’i
ر+ ال+ ل+ه/ : ك+م اعت+م+ ... ث/مG ق+ Iال+ : أرب+ع النGب(يO ص ؟ ق+
ار(ى( )الب/خ+ Gه/ أن ا أخب+ر+ Yأن+س Gت+اد+ة+ أن ع+ن ق+ر+ أرب+ع+ ول/ الله ص. اعت+م+ س/ ر+عد+ة( نG ف(ى ذ(ى الق+ رf ك/لOه/ ع/م+ت(ه( )مسلم( Gج ع+ ح+ إالG الGت(ى م+
Contoh Thariqatul-Jam’i
ة+ أنG النjب(يG ص. عن ع+ائ(ش+رf )ر. ر+ ث+ال+ث+ ع/م+ إعت+م+
)fور ع(يد/بن/ م+نص/ س+ : fال+ الب+راء/ بن/ ع+از(ب ق+
ول/ الله ص. ف(ى س/ ر+ ر+ إعت+م+ Gج بل+ أن يGح( عد+ة( ق+ ذى الق+
ت+ين( )البخارى( Gر م+
Riwayat 1 : (‘Urwah bertanya kepada Ibnu Umar)“Berapa kalikah Nabi saw melaksanakan umroh ?” Jawabnya
:“4 kali” (Bukhari)Riwayat 2 : Anas r.a mengkhabarkan kepada Qatadah“Bahwa sesunggunya Rasul saw melaksanakan umroh
sebanyak 4 kali, semuanya dilakukan di bulan Dzul Qo’dah, melainkan umroh yang ia kerjakan bersama hajinya” (Muslim)
Riwayat 3 : Aisyah r.a“Bahwa Nabi saw melaksanakan umroh sebanyak 3 kali(R.
(Sa’id bin Manshur) (Lihat penjelasan disini)Riwayat 4 : Al-Bara’ bin ‘Azib“Rasul saw pernah melaksanakan umroh di bulan Dzul
Qo’dah sebanyak 2 kali , sebelum beliau naik haji (Bukhari) (Lihat penjelasan disini)
Keterangan
NASIKH MANSUKH
Secara etimologi kata Nasikh adalah bentuk isim fa’il, dari madli نسخ yang mempunyai beberapa makna, yaitu
لة seperti kata (meng-hilangkan) اإلزا Cالظل الشمس mata hari itu) نسخت
menghilangkan naunganya). Dan seperti kaliamat (memindahkan) النقل
الكتاب aku memindahkan apa) نسختyang ada di dalam buku).
1. Jadi Nâsikh itu menghilangkan yang mansukh atau memindakannya pada yang lain.
2. Sedangkan mansukh adalah hukum yang di angkat atau dihapuskan
Menurut Mahmud al-Thahhân
رفع الشارع حكماY منه مقدماY بحكمf منه متأخر
Mengangkat hukum yang terdahulu(sebelumnya)
dengan hukum yang lain (kemudian)
Menurut Imam Suyuthi
المختار أن النسخ رفع الشارع حكما منه متقدما بحكم منه
متأخر Penghapusan Syar’i terhadap suatu
hukum yang datang duluan dengan hukum yang datang belakangan “.
Menurut Abdul Wahab khȃlaf
“Pembatalan pemberlakuan hukum Shar’i dengan dalil yang datang kemudian dari hukum sebelumnya, yang menunjukan pembatalannya baik secara terang-terangan atau secara kandungan saja, baik secara pembatalan secara umum ataupun pembatalan sebagian saja kareana suatu kemaslatan yang menghendakinya (Abdul Wahab khalaf, Ilmu Usul al-fiq Dar al-Rashid, hlm. 205)
Al Hazimy berkata : ”Ilmu ini termasuk sarana penyempurna ijtihad. Sebab sebagaimana diketahui bahwa rukun utama didalam melakukan ijtihad. Itu ialah adanya kesanggupan untuk memetik hukum dari dalil-dalil naqli (nash) dan menukil dari dalil-dalil naqli itu haruslah mengenal pula dalil yang sudah dinasakh atau dalil yang menasakhnya
Contoh Hadits Tentang Ziarah Kubur
VرVمXع ZنVع ،VةV Xو عVوVان Vب Vا أ Vن : حVدaث VالVق ،XةV Zب Vي Vا قXت Vن حVدaث aنV ةV، أ VرZ ي VرXي هm ب
V mيهm، عVنZ أ بV VمVةV، عVنZ أ ل Vي سm ب
V Zنm أ ب VنVعV aمV ل ل VسVو mهZ Vي aهX عVل سXولV اللهm صVلaى الل Vر
.mورX اتm القXب Vارaو Vز
Abu Hurairah brkata bahwa, “Sesungguhnya Rasulullah saw melaknat untuk ziyarah kubur”.
Vن VالZ ZنX غVي ار{ وVمVحZمXودX ب aشV ZنX ب Vا مXحVمaدX ب Vن حVدaثXو Vب Vا أ Vن Xوا حVدaث لX قVال aالVخZ ZنX عVلmي~ ال ZحVسVنX ب وVال
VةVمVقZ VانX عVنZ عVل فZي Xا سV Vن mيلX حVدaث aب m الن عVاصmم mيهm ب
V ZدVةV عVنZ أ ي VرX Zنm ب ZمVانV ب Vي ل Xس ZنVد{ عV ث ZرVم mنZ ب mهZ Vي aهX عVل aهm صVلaى الل سXولX الل Vر VالVق VالVق
mورX ZقXب ةm ال VارV XمZ عVنZ زmي Xك Zت VهVي ZتX ن Xن aمV قVدZ ك ل VسVو mم�ه
X Zرm أ ةm قVب VارV mمXحVمaد{ فmي زmي XذmنV ل فVقVدZ أةV قVالV وVفmي Vرmخ Zاآل Xر� XذVك aهVا ت mن وهVا فVإ Xور XزVف
عXود{ ZسVم mنZ عmيد{ وVاب Vي سm بV Vاب عVنZ أ Zب ال
Xو Vب VمVةV قVالV أ ل Vم� سX ةV وVأ VرZ ي VرXي هm بV Vس{ وVأ Vن وVأ
ZدVةV حVدmيث� حVسVن� ي VرX عmيسVى حVدmيثX ب m Zم Zعmل VهZلm ال ZدV أ ن mا عVذVى هVلVع XلVمVعZ صVحmيح� وVال
XلZوVق VوXهVا و س�Z Vأ Xورm ب ZقXب ةm ال VارV mزmي وZنV ب VرV الV ي
VقVحZسm VحZمVدV وVإ افmعmي� وVأ aالشVو mك VارV ZمXب Zنm ال اب
Thariqatu-Tarjih / )يح ة/ التGرج( طريق+
Thariqah : Jalan / caraTarjih : menguatkan
“Suatu alternatif yang digunakan oleh para ahli hadits dalam menyikapi hadits-hadits sah (shahih/hasan) yang nampak bertentangan dengan cara mencari keterangan untuk menentukan mana yang lebih kuat”
Contoh
وGج+ ال+ :ت+ز+ ع+ن بن( ع+بGاسf أنGه/ ق+ Iو+ م/حر(م سول/ الله( ص.و+ه/ ر+
)مسلم(ال+ : م� ق+ عن ي+ز(يد بن( األص+
ن+ة/ بنت/ الحار(ث( يم/ حدGث+نى م+ا ه+ وGج+ ول+ الله( ص. ت+ز+ س/ أنG ر+
و+ ح+اللI )مسلم( و+ه/
Contoh
سول/ الله( ص. : ال+ ال+ ر+ ق+ي+نك(ح/ الم/حر(م/ وال+ ي/نك(ح/
)مسلم(
Thariqatul Jam’i atau Thariqatu-
Tarjih ?Mana yang harus didahulukan ?
Jawaban
Untuk mendudukkan hadits / riwayat mukhtalif para ulama hadits menggunakan Thariqatul Jam’i terlebih dahulu, karena dengan ini semua hadits dapat terpakai.
Jika setelah melalui cara menjama’ tetap tidak bisa, maka Thariqatu-Tarjih adalah ikhtiar terakhir.
CATATAN
Mukhtaliful hadits hanya ada pada hadits sah/maqbul saja (hasan/shahih)
SELESAI
Next
Hadits 3 )Aisyah(
Dalam haditsnya Aisyah menyebutkan 3 umroh saja.
Menurut keteranga hadits ini menceritakan bahwa Aisyah hendak menerangkan umroh dalam bulan Dzul Qo’dah saja
Back
Hadits 4 )Bara’(
Bara’ menyebutkan 2 umro saja. Yang ia tidak sebut adalah Umroh Rasul saw berbarengan dengan hajinya, dan umroh Jir’anah
Berkaitan dengan umroh jir’anah boleh jadi Bara’ tidak mengetahuinya sebagaimana sahabat-sahabat yang lain (Shahih Tirmidzi : 4 : 165)
Back
Al-MuhkamHadits
Hadits yang tidak ada pertentangan di dalamnya
DEFINISI
“Suatu hadits sah yang maknanya tidak ada
pertentangan dengan riwayat sah yang lainnya”
CONTOH
XؤمmنX بالله VانV ي مVن كXكرmم Vخmرm فVلي m األ Vوم وVالي
هX (البخارى) VارVج“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia muliakan tetangganya” (Al-Bukhari)
KETERANGAN
1. Hadits tersebut derajatnya shahih2. Tidak ada satu pun dalil /
keterangan yang menyelisihi maknanya
3. Maksud hadits jelas, tidak ada makna tersembunyi / kiasan, dan mudah dipahami oleh setiap yang membacanya
4. Kebanyakan hadits yang sah masuk kategori muhkam
EVALUASI
ISTINBATUL HUKMI
1. Thariqatul-jam’i
2. Thariqatu-Tarjih
RESULT
ISTINBATUL HUKMI DARI SISI USHUL FIQIH
1. Pendekatan Kebahasaan
2. Pendekatan Maqashidu Syariah
3. Pendekatan Tarjih
RESULT
Mustholah
• 1. Thariqatul-jam’i• 2. Thariqatu-Tarjih
• 1. Pendekatan Kebahasaan
• 2. Pendekatan Maqashidu Syariah
• 3. Pendekatan Tarjih
Ushul Fiqih
RESULT
RESULT
QUIZ
1. Apa yang dimaksud dengan Mukhtaliful Hadits ?
2. Apa yang dimaksud dengan Thariqatul Jam’I ?
3. Apa yang dimaksud dengan Tariqatu-Tarjih ?
4. Jelaskan proses penetapan hukum Islam melalui pendekatan ushul fiqih !
5. Jelaskan proses penetapan hukum melalui pendekatan mustholah Hadits !
Selesai | Babaaay...
Top Related