8/18/2019 PEMBAHASAN JURNAL MIOMA
1/3
PEMBAHASAN JURNAL
Mioma uteri merupakan tumor paling umum pada traktus genetalis,
mioma terjadi kira-kira 5% pada wanita selama masa reproduksi. Tumor ini
tumbuh dengan lambat dan mungkin dideteksi secara klinik pada kehidupan. Di
Indonesia pada tahun 2! persentase ibu dengan mioma uteri sekitar "#,!%,
dan tahun 2# "",$%, sedangkan di proinsi &'D persentase mioma uteri
pada tahun 2! sekitar 2,2%. &amun pada tahun 2# jumlah mioma uteri
sekitar "5,#%. (edangkan dari hasil pendataan di )oliklinik *ebidanan +umah
(akit mum Daerah dr. ainoel 'bidin diperoleh jumlah ibu ang mengalami
mioma uteri pada tahun 2"" adalah sebanak /0 orang .
". Menarche
1erdasarkan hasil penelitian menujukan bahwa distribusi rekuensi usia
menarche pasein ang menderita mioma uteri di +(D dr. ainoel 'bidin 1anda
'ceh maoritas pada kategori lambat aitu sebesar 2! responden 304,!%. Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa pasien dengan usia menarche ang cepat
lebih sedikit mengalami mioma uteri, sedangkan pasien dengan usia menarch
lambat lebih cenderung dan banak mengalami mioma uteri.
Menstruasi merupakan perdaraan bulanan ang berasal dari pelapis rahim
melalui agina pada wanita ang seksual dewasa dan tidak hamil. Dalam kondisi
normal, menstruasi tidak menebabkan gangguan ang cukup berarti. Terlambat
haid atau menstruasi ang tidak teratur juga patut diwaspadai karena itu berarti
telah terjadi abnormalitas pada siklus menstruasi.
Menurut asumsi peneliti mioma uteri banak terjadi pada pasien dengan usia
menarch lambat, karena disebabkan usia menarche ang lambat merupakan
8/18/2019 PEMBAHASAN JURNAL MIOMA
2/3
salah satu tanda terdapatna gangguan pada status kesuburan seseorang
wanita, wanita ang kurang subur biasana lebih beresiko terjadina mioma uteri.
2. )aritas
1erdasarkan hasil penelitian menujukan bahwa distribusi rekuensi paritas pasien
ang menderita mioma uteri di +(D dr. ainoel 'bidin 1anda 'ceh maoritas
pada kategori
multipara aitu sebesar 4! responden 35#,0%. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa mioma uteri lebih banak terjadi pada pasien dengan paritas
multipara dibandingkan dengan paritas primipara.
Menurut asumsi peneliti semakin banak paritas multipara ang melahirkan anak
dengan jarak kehamilan kurang dari 2 tahun semakin memicu pesatna
pertumbuhan mioma uteri dimana terjadina peningkatan hormone estrogen
ang tidak stabil karena adana proses penembuhan6inolusi uterus ang
belum sempurna.
4. (tatus 7i8i
1erdasarkan hasil penelitian menujukan bahwa distribusi rekuensi status gi8i
pasein ang menderita mioma uteri di +(D dr. ainoel 'bidin 1anda 'ceh
maoritas pada kategorigemuk aitu sebesar 25 responden 34",2%.
Dari data diatas dapat disimpulkan ibu dengan status gi8i lebih cenderung lebih
banak mengalami mioma uteri dibandingkan ibu dengan status gi8i kurang dan
normal. 9al ini sesuai dengan teori )arker 32! ang menatakan keadaan gi8i
obesitas sangat berperan dalam terjadina mioma uteri, berhubungan dengan
konersi endogen menjadi estrogen oleh en8im aromatase di jaringan lemak.
9asilna pningkatan jumlah estrogen didalam tubuh meningkat.
Menurut asumsi peneliti keadaan status gi8i dapat mempengaruhi terjadina
mioma uteri, karena dari data ang didapatkan peneliti saat melakukan
8/18/2019 PEMBAHASAN JURNAL MIOMA
3/3
penelitian, ibu dengan status gi8i gemuk lebih beresiko dari pada ibu dengan
status gi8i kurang.
Kesimpulan
". 7ambaran aktor usia resiko penabab terjadina mioma uteri di
poliklinik kebidanan +(D dr. ainoel 'bidin tahun 2"2 maoritas pada
usia menarche lambat 3:"/ thn aitu sebanak 2! responden dengan
persentase 04,!%.
2. 7ambaran aktor paritas resiko penebab terjadina mioma uteri di
poliklinik kebidanan +(D dr. ainoel 'bidin tahun 2"2 maoritas pada
paritas multipara aitu sebesar 4! responden dengan persentase 5#,0%.
4. 7ambaran aktor (tatus 7i8i resiko penebab terjadina mioma uteri di
poliklinik kebidanan +(D dr. ainoel 'bidin tahun 2"2 maoritas pada
status gi8i gemuk aitu sebesar 25 responden dengan persentase 4",2%.
Top Related