Penyakit Yang Menyertai Persalinan
PENYAKIT YANG MENYERTAI KEHAMILANDAN PERSALINAN
Disusun Oleh :NENDEN YULIANTIIRMA RAHMAWATI
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
TB PARUGINJALDIABETES MELITUSASMA
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
TB PARU DEFINISIDIAGNOSA P E N A T A L A K S A N A A N PADA PERSALINAN
PENATALAKSANAAN PASCA PERSALINAN
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
DEFINISI TB PARU
Penyakit yang di timbulkan karena adanya infeksi akut / kronis yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkolosis
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
DIAGNOSIS TB PARU Batuk-batuk yang lama Badan terasa lemah Nafsu Makan berkurang Batuk Darah PEMERIKSAAN FISIK : Mungkin didapatkan adanya ronkhi basal. Suara caverne atau pleural effusion penyakit ini mungkin
bentuknya aktif/kronik, dan mungkin pola tertutup/terbuka. PENATA LAKSANAAN : Pemeriksaan tuberkulosa test kulit dengan PPD (Purified Protein Derivate) SU bila hasil positif dilakukan /dilanjutkan dengan pemeriksaan foto dada → janin dipengaruhi sinar X Pada penderita TB Paru aktif perlu dilakukan pemeriksaan sputum BTA. Untuk membuat diagnosis
secara pasti, sekaligus untuk tes kepekaan/uji sensitivitas Pada janin dengan Ibu TBC Paru jarnag di jumpai TBC Corgenital Janin tertula penyakit setelah lahir
karena di rawa dan disusui ibunya. OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN Isoniazid (INH) 300mg/hari Menimbulkan komplikasi pada hati Etambutol 15-20 mg/kg/hari Menimbukan retrobulber neutris Steptomycin 1 gr /hari Hati-hati digunakan dalam kehamilan Trimester I Rimfapisin 600 mg /hari Memberikan efek teratogenik Jangan diberikan pada trimester kehamilan
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Pemeriksaan sputum harus dilakukan setelah 1 – 2 bulan pengobatan
Jika masih positif perlu diulang tes kepekaan kuman terhadap obat
Bila pasien sudah sembuh lakukan persalinan secara biasa Pasien TBC aktif harus ditempatkan dikamar bersalin terspisah Persalinan dibantu oleh Ekstraksi Vacum atau forcep Usahakan pasein tidak meneran Berikan masker untuk menutupi mulut dan hidung agar kuman
tidak menyebar Setelah persalinan pasein di rawat diruang observasi 6 – 8 jam
kemudian dapat dipulangkan
PENATALAKSANAAN PADA PERSALINAN
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Pasien diberi obat uretonika dan obat TBC harus tetap diberikan
Penderita yang tidak mungkin pulang harus dirawat diruang isolasi karena bayi cukup rentan terhadap penyakit
Menganjurkan pemisahan dari ibu Buktikan dengan pemeriksaan sputum sebanyak 3 kali
yang selalu memperlihatkan hasil negative Pasien TBC yang menyusui harus mendapat regimen
pengobatan yang penuh Pengobaan sesuai laktasi Bayi diberi suntikan mantaux, mendapa profilaksis dan
imunisasi BCG
PENATALAKSANAAN PASCA PERSALINAN
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
G I N J A L Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomic
ginjal dan saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik dan hasil pemeriksaan laboratorium. Perubahan natomi terdapat peningkatan pembuluh darah dan ruangan interstisial pada ginjal.
Ginjal akan memanjang kurang lebih 1 c dan kembali normal setelah melahirkan
Ureter juga mengalami pemanjangan, melekuk dan kadang berpindah letak ke lateral dan akan kembali normal 8-12 minggu setelah melahirkan
Selain itu juga terjadi hiperlpasia dan hipertrofi otot dinding ureter dan kaliks, dan berkurangnya tonus otot otot saluran kemih karena pengaruh kehamilans
Akibat pembesaran uterus hiperemi organ-organ pelvis dan pengaruh hormonal terjadi perubahan pada kendung kemih yang dimulai pada kehamilan 4 bulan
Kandung kemih akan berpindah lebih anterior dan superior Pembuluh-pembuluh di daerah mukosa akan membengkak dan melebar Otot kandung kemih mengalami hipertrofi akibat pengaruh hormone estrogen Kapasitas kandungkemih meningkat sampai 1 liter karena efek relaksasi dari
hormone progesterone
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
PERUBAHAN FUNGSI
Segera sesudah konsepsi terjadi peningkatan aliran plasma (Renal Plasma flow) dan tingkat filtrasi gomerolus (gomerolus Diltration Rate). Sejak kehamilan trimester II GFR akan meningkat 30-50% diatas nilai normal wanita tidak hamil Akibat akan terjadinya penurunan kadar keratinin serum dan urin nitrogen darah, normal kreatinin serum adalah 0,5-0,7 mg/100 mll dan urea nitrogen darah 8-12 mg/100 mll.
G I N J A L
ETIOLOGI & PATOFISIOLOGIETIOLOGI
Penyebab gagal ginjal Tekanan darah tinggi DM Sumbutan pada pada salurah kemih (batu, Tumor, Penyempitan Struktur) Penderita penyakit kanker Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak ksta pada organ ginjal itu sendiri. Rusaknya sel penyaring pada gintjal. Baik akibat infeksi ataupun dampak dari penyakit DT. PATOFISIOLOGI Gagal ginjal mendadak, merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas, 1 dalam 1300-1500 kehamilan Kelainan disadari oleh 2 jenis patologi Nekrosis tubular akut Nekrosis kortkal bilateral Pada kehamilan muda sering diakibatkan oleh Abortus Septic Gagal ginjal pd kehamilan ini dapat di cegah bila dilakukan; Penanganan kehamilan dgn persalinan yang baik.
Perdarahan syok dan infeksi segera diatasi atau diobati dengan baik Pemberian tranfusi darah dengan hati-hati
G I N J A L
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
FAKTOR RISIKO & DIAGNOSAFAKTOR RISIKO
Retensi Urin Ureter yang pendek Trauma jalan lahir DIAGNOSA / TANDA GEJALA :a. Gagal ginjal akut
Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing b. Gagal Ginjal Kronik
Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak nafas, pucat anemi
Komplikasi terhadap kehamilan abortus dan janin yang terinfeksi Mortalitas ibu da n bayi apabla tidak diobati berkisar 30-40% kelahiran premature dan Ifud
Drognosis pada Ibu : akhirnya buruk, ada yang segera meinggal adayang agak lama. Hal ini tergantung pada luasnya kerusakan ginjal waktu diagnosis dibuat da nada/tidaknya factor-faktor yang mempercepat proses penyakit
Prognosis pada janin : dalam kasus tertentu tergantung pada fungsi ginjal dan derajat hipertensi.
G I N J A L
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
PENATALAKSANAAN :
Penanganan obstetric penyebab kematian dan kesakitan bayi pada pasein dengan kelainan ginjal atau persalinan kurang bulan
Masih ada perdebatan tentang melahirkan secara efektif lebih cepat dari waktunya sekitar 34-36 mg. pada pasein dengna insufsiensi ginjal kronis/ yang sedang menjalani dialisi terutama jika paru janin sudah matang.
G I N J A L
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
DIABETES MELITUSDEFINISIDIAGNOSISPENATALAKSANAAN
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
DEFINISIDiabetes melitus gestasional
adalah keadaan intoleransi karbohidrat yang memiliki awitan atau pertama kali ditemukan pada kehamilan.
DIABETES MELITUS
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
DIAGNOSIS
DIABETES MELITUS
Semua ibu hamil dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan untuk melihat adanya diabetes melitus gestasional, namun waktu dan jenis pemeriksaannya bergantung pada faktor risiko yang dimiliki ibu.
Faktor risiko diabetes melitus gestasional meliputi: obesitas, adanya riwayat diabetes melitus gestasional sebelumya, glukosuria, adanya riwayat keluarga dengan diabetes, abortus berulang, adanya riwayat melahirkan dengan cacat bawaan atau bayi >4000 gram, dan adanya riwayat preeklampsia.
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Pasien dengan faktor risiko tersebut perlu diperiksa lebih lanjut sesuai standar diagnosis diabetes melitus di kunjungan antenatal pertama. Diagnosis diabetes melitus ditegakkan bila kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dl (disertai gejala klasik hiperglikemia) ATAU kadar glukosa darah puasa >126 mg/dl ATAU kadar glukosa 2 jam setelah TTGO >200 mg/dl ATAU kadar HbA1C >6,5%. Hasil yang lebih rendah perlu dikonfirmasi dengan melakukan pemeriksaan TTGO di usia kehamilan antara 24-28 minggu.
Pemeriksaan konfirmasi dan pemeriksaan untuk ibu hamil tanpa faktor risiko dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu, dengan cara sebagai berikut:
Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat selama 3 hari, kemudian berpuasa selama 8-12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
Periksa kadar glukosa darah puasa dari darah vena di pagi hari, kemudian diikuti pemberian beban glukosa 75 gram dalam 200 ml air, dan pemeriksaan kadar glukosa darah 1 jam lalu 2 jam kemudian.
Diagnosis diabetes melitus gestasional ditegakkan apabila ditemukan:
o Kadar gula darah puasa > 92 mg/dl, ATAU
o Kadar gula darah setelah 1 jam > 180 mg/dl, ATAU
o Kadar gula darah setelah 2 jam > 153 mg/dl
DIAGNOSIS
DIABETES MELITUS
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
PENATALAKSANAAN
A. Tatalaksana Umum
DIABETES MELITUS
B. Tatalaksana Khusus
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
a. Tatalaksana Umum Penatalaksanaan diabetes melitus gestasional dilakukan secara
terpadu oleh dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, ahli gizi, dan dokter spesialis anak.
Sedapat mungkin rujuk ibu ke rumah sakit untuk mendapatkan penatalaksanaan yang adekuat.
Jelaskan kepada pasien bahwa penatalaksanaan diabetes melitus gestasional dapat mengurangi risiko memiliki bayi besar, mengurangi kemungkinan terjadinya hipoglikemia neonatal, dan mengurangi kemungkinan bayi mengidap diabetes di usia dewasa kelak.
PENATALAKSANAAN
DIABETES MELITUS
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Tujuan penatalaksanaan adalah mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah puasa <95mg/dl dan kadar glukosa 2 jam sesudah makan <120 mg/dl.
Pengaturan diet perlu dilakukan untuk semua pasien: Tentukan berat badan ideal: BB ideal = 90% x (TB-100) Kebutuhan kalori = (BB ideal x 25) + 10-30% tergantung aktivitas fisik
+ 300 kal untuk kehamilan Bila kegemukan, kalori dikurangi 20-30% tergantung tingkat kegemukan.
Bila kurus, ditambah sekitar 20-30% sesuai kebutuhan untuk meningkatkan BB
Asupan protein yang dianjurkan adalah 1-1,5 g/kgBB Pemberian insulin dilakukan di rumah sakit dan dipertimbangkan bila
pengaturan diet selama 2 minggu tidak mencapai target kadar glukosa darah.
Pemberian insulin dimulai dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/hari.
PENATALAKSANAAN
DIABETES MELITUS
b. Tatalaksana Khusus
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri, USG, dan kardiotokografi.
Penilaian fungsi dinamik janin plasenta (FDJP) dilakukan tiap minggu sejak usia kehamilan 36 minggu
Skor <5 merupakan tanda gawat janin dan indikasi untuk melakukan seksio sesarea. Lakukan amniosentesis dahulu sebelum terminasi kehamilan bila usia kehamilan <38 minggu untuk memeriksa kematangan janin.
Skor >6 menandakan janin sehat dan dapat dilahirkan pada umur kehamilan aterm dengan persalinan normal.
Bila usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan janin tumbuh normal, tawarkan persalinan elektif dengan induksi maupun seksio sesarea untuk mencegah distosia bahu.
u Lakukan skrining diabetes kembali 6-12 minggu setelah bersalin. Ibu dengan riwayat diabetes melitus gestasional perlu diskrining diabetes setiap 3 tahun seumur hidup.
PENATALAKSANAAN
DIABETES MELITUS
b. Tatalaksana Khusus
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
ASMADEFINISIDIAGNOSISPENATALAKSANAAN
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Asma adalah penyakit sistem respirasi yang ditandai dengan episode sesak dan mengi berulang. Hal ini disebabkan oleh inflamasi kronik saluran udara serta sekresi mukus berlebih.
Pada serangan asma akut, inflamasi akan menyebabkan saluran udara menjadi sempit sehingga mengurangi aliran udara inspirasi dan ekspirasi.
DEFINISI
ASMA
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Sesak/sulit bernapasMengi (wheezing)Batuk berdahakRonkhi
DIAGNOSIS
ASMA
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
A. Tatalaksana pada kehamilan
B. Tatalaksana pada persalinan
PENATALAKSANAAN
ASMA
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Beri oksigen dan pasang kanul intravena. Hindari penggunaan obat penekan batuk, sedatif dan antihistamin. Berikan cairan Ringer Laktat atau NaCl 0,9%. Berikan terbutalin secara subkutan dengan dosis 0,25 mg per 15 menit dalam
3 dosis atau oral 2,5 mg tiap 4-6 jam. Berikan 40-60 mg metilprednisolon intravena setiap 6 jam, ATAU
hidrokortison secara intravena 2 mg/kgBB tiap 4 jam atau setelah loading dose 2 mg/kgBB dilanjutkan dengan infus 0,5 mg/kgBB/jam.
Jika ada tanda infeksi, beri ampisilin 2 g IV tiap 6 jam. Rujuk ke fasilitas yang memadai. Di rumah sakit rujukan, pertimbangkan foto
thoraks, laboratorium, alat monitor fungsi vital, dan rawat intensif bilamana perlu.
Tatalaksana selanjutnya dapat ditentukan dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis paru atau penyakit dalam dan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
ASMA
A. Tatalaksana pada kehamilan
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Asma dapat memburuk selama persalinan sehingga persalinan harus dilakukan di rumah sakit.
Penanganan asma akut saat persalinan sama dengan saat kehamilan.
Persalinan per vaginam disarankan kecuali jika terdapat indikasi obstetri untuk seksio sesarea.
Di rumah sakit rujukan, jika dilakukan seksio sesarea lakukan anestesi regional.
Apabila terdapat kesulitan pernapasan selama kala II, lakukan ekstraksi vakum atau cunam bila syarat terpenuhi.
JANGAN beri prostaglandin. Untuk mencegah perdarahan pascasalin, beri oksitosin 10 unit IM atau ergometrin 0,2 mg IM.
ASMA
A. Tatalaksana pada persalinan
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
PERHATIAN
Serangan asma berat yang tidak memberikan respon setelah 30-60 menit dengan terapi beta-agonis dan teofilin (status asmatikus) harus ditangani di unit perawatan intensif!
ERHATIAN
ASMA
Penyakit Yang Menyertai Persalinan
Thanks For Watching
Kembali Ke Halaman Judul
Top Related