LAPORAN PKP – PGSD
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA DALAM MATERI MENGURUTKAN DAN
MENENTUKAN POLA BILANGAN PADA GARIS BILANGAN
DAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional
(PDGK 4501)
Disusun Oleh:
Nama; : NENENG MULYANINGSIH
NIM : 816549243
Program Studi : 089/PGSD-S1
Pokjar : Purwakarta
Masa Registrasi : 2010.2
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG
TAHUN 2010
MATEMATIKA – IPS
i
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dalam Materi Mengurutkan dan Menentukan
Pola Bilangan pada Garis Bilangan
dan
Penerapan Model Pembelajaran Interaktif dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Lingkungan Alam dan Buatan
Nama Mahaiswa : Neneng Mulyaningsih
NIM : 816549243
Program Studi : PGSD-S1
Pokjar : Purwakarta
Masa Registrasi : 2010.2
Tempat Penelitian : SD Negeri 2 Cibogogirang
Menyetujui,
Supervisor
H. Radis, DR. M.Pd
NIP. 195107051983031001
Purwakarta, Oktober 2010
Peneliti,
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816549243
ii
MOTTO
“Ilmu menyebabkan seseorang menjadi sabar dan
menyebabkan seseorang mengetahui
ke mana dia harus melangkah”
(QS. Al-Kahfi)
Janganlah menjadi buih yang akan pecah apabila tiba di pantai lebih baik jadilah ombak yang akan melahirkan gelombang
(Iqbal)
Karya sederhana ini kupersembahan untuk orang-orang terkasih:
Ibunda Hj. Ayum Karyumi
Suamiku Dedi Mulyadi
Ananda:
1. Dodi Eka Nugraha
2. Dandy Chandra Purnama
3. Salma Fatin Naurah
Keluarga Besarku di Plered
Rekan-rekan Kerja di SDN 2 Cibogogirang
iii
BIODATA MAHASISWA
UPBJJ : Bandung
Masa Registrasi : 2010.2
Pokjar : Purwakarta
Nama Mahasiswa : Neneng Mulyaningsih
NIM : 816549243
Program Studi : PGSD-S1
Tempat Mengajar : SD Negeri 2 Cibogogirang
Teman Sejawat : Linda Marliani, S.Pd
Supervisor/Pembimbing : H. Radis, DR. M.Pd
Jadwal Bimbingan/Tutorial : 1. Sabtu, 31 Juli 2010
2. Sabtu, 07 Agustus 2010
3. Sabtu, 14 Agustus 2010
4. Sabtu, 21 Agustus 2010
5. Sabtu, 28 Agustus 2010
6. Sabtu, 18 September 2010
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian
Tindakan Kelas ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) dengan judul “Penggunaan Media Gambar Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Mengurutkan dan Menentukan
Pola Bilangan Pada Garis Bilangan dan Penerapan Model Pembelajaran Interaktif
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Lingkungan Alam dan
Buatan”, yang merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada Universitas Terbuka UPBJJ
Bandung. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada seluruh umatnya sampai akhir
zaman.
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Cibogogirang Plered
Purwakarta. Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini telah
diupayakan seoptimal mungkin, meskipun tidak menutup kemungkinan terdapat
kekurangan di dalamnya.
Laporan ini dapat disusun berkat kerjasama semua pihak, maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak H. Radis, DR. M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing.
2. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta sebagai
pengurus Pokjar
3. Bapak Hasanudin,A.Ma.Pd, Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang
4. Ibu Tati Rubianti A.Md,sebagai fasilitator.
5. Ibu Linda Marliani,S.Pd,selaku Teman Sejawat.
6. Suami dan Anak-anakku terkasih yang telah memberikan doa,dorongan
serta memberikan semangat yang tulus selama penyusunan laporan ini.
7. Guru-guru SD Negeri 2 Cibogogirang yang membantu dalam pembuatan
laporan ini.
v
8. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa UT Pokjar Purwakarta yang telah
menjadi inspirator,dan senantiasa memberikan support.
Penulis berharap semoga Laporan PKP ini dapat memberikan manfaat
yang berharga bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya di lingkungan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan pembaca pada umumnya. Hanya
kepada Allah SWT jualah kita semua berserahdiri, semoga langkah kita senantiasa
dalam bimbingan dan mendapat ridho dariNya.
Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
perbaikan laporan ini.
Purwakarta, Oktober 2010
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
MOTTO ...........................................................................................................
BIODATA MAHASISWA .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….
DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Perbaikan
D. Manfaat Perbaikan ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 7
A. Media Gambar ...................................................................................... 7
1. Pengertian Media Belajar ............................................................... 7
2. Jenis dan Karakteristik Media Belajar ........................................... 8
3. Media Gambar dalam Pembelajaran .............................................. 9
4. Media Gambar sebagai Bentuk Inovasi ......................................... 10
B. Model Pembelajaran Interaktif ............................................................. 13
1. Model dan Metode Pembelajaran................................................... 13
2. Model Pembelajaran Interaktif dalam Proses Pembelajaran .......... 14
C. Hasil Belajar…………………………………………………………..
1. Pengertian Hasil Belajar…………………………………………..
2. Pengukuran Hasil Belajar .............................................................
D. Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar………………………...
E. Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar...................................................
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN ..................... 17
A. Subjek Penelitian .................................................................................. 17
B. Deskripsi Per-Siklus ............................................................................. 18
1. Mata Pelajaran Matematika............................................................
a. Tindakan Perbaikan Siklus I………………………………….
b. Tindakan Perbaikan Siklus II ...................................................
2. Mata Pelajaran IPS………………………………………………..
a. Tindakan Perbaikan Siklus I………………………………….
b. Tindakan Perbaikan Siklus II…………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 22
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 22
1. Mata Pelajaran Matematika............................................................ 22
a. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Pra siklus ...........................
b. Deskripsi Tindakan Pembelajaran siklus I ...............................
c. Deskripsi Tindakan Pembelajaran siklus II ..............................
2. Mata Pelajaran IPS ......................................................................... 32
vii
a. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Pra siklus ...........................
b. Deskripsi Tindakan Pembelajaran siklus I ...............................
c. Deskripsi Tindakan Pembelajaran siklus II ..............................
viii
B. Pembahasan .......................................................................................... 53
1. Pembahasan Hasil Pembelajaran Matematika ............................... 53
2. Pembahasan Hasil Pembelajaran IPS ............................................. 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 55
B. Saran ..................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………….. 58
RIWAYAT HIDUP ......................... ……………………………………........
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Pernyataan............................................................................................... 58
Kesediaan Sebagai Teman Sejawat .................................................................. 59
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika ............................................ 60
Lembar Kerja Siswa ......................................................................................... 63
Rencana Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus I ................................... 64
Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus I ..................................... 67
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ..................................................... 68
Contoh Hasil Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus I ....................................... 69
Rencana Perbaikan Pembelajaran Matematika Siklus II ................................. 70
Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus II .................................... 73
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................................... 74
Contoh Hasil Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus II ...................................... 75
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS .......................................................... 76
Lembar Kerja Siswa ......................................................................................... 79
Rencana Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus I ................................................ 80
Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus I ..................................... 83
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ..................................................... 84
Contoh Hasil Nilai Tertinggi dan Terendah Siklus I ....................................... 85
Rencana Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus II ............................................... 86
Lembar Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Siklus II .................................... 89
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................................... 90
Contoh Hasil Nilai Tertinggi Dan Terendah Siklus II ..................................... 91
Tanda Bukti Setoran ......................................................................................... 92
Kartu Mahasiswa .............................................................................................. 93
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran.................................. 22
Tabel 2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika
Pra Siklus ......................................................................................... 29
Tabel 3 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika Pra Siklus ......... 30
Tabel 4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika
Siklus I ............................................................................................. 32
Tabel 5 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika Siklus I ............. 33
Tabel 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika
Siklus II ........................................................................................... 35
Tabel 7 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika Siklus II ........... 37
Tabel 8 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika .......................... 38
Tabel 9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Matematika 40
Tabel 10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPS
Pra Siklus ......................................................................................... 42
Tabel 11 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS Pra Siklus ...................... 43
Tabel 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran IPS
Siklus I ............................................................................................. 45
Tabel 13 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS Siklus I .......................... 46
Tabel 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran IPS
Siklus II ........................................................................................... 48
Tabel 15 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS Siklus II ......................... 49
Tabel 16 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS ....................................... 51
Tabel 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPS ........... 52
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika........... 39
Grafik 2 Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS ........................ 52
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian
khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu
pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama
pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.”
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab
penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi
yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, di bawah pengawasan
guru atau tenaga pendidik profesional.
Sadulloh (2007:185) menyatakan:
“Sejalan dengan proses perkembangannya sampai saat ini dapat dijelaskan
bahwa sekolah merupakan suatu lembaga khusus, suatu wahana, suatu
tempat untuk menyelenggarakan pendidikan, yang di dalamnya terdapat
suatu proses mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
Sekolah terdiri atas jenjang-jenjang pendidikan, yaitu tahapan pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang
akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Proses pendidikan memang
tidak sepenuhnya dapat terlaksana di sekolah, karena terdapat faktor keluarga dan
13
lingkungan masyarakat yang juga memiliki pengaruh penting dalam pendidikan
peserta didik. Namun, sebagai lembaga formal sekolah memiliki tanggung jawab
yang besar terhadap pembentukan karakter dan perilaku peserta didik.
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
”Pembelajaran adalah suatu proses yang akan membuat seseorang menjadi
lebih baik atau lebih meningkat sesuatunya dari sebelumnya. Inti dari
pembelajaran itu adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik)
agar terjadi proses belajar pada diri siswa.” (Sutikno, 2008:33)
Setiap proses, apapun bentuknya, memiliki tujuan yang sama, yaitu
mencapai hasil yang optimal. Begitu pula proses pembelajaran yang
diselenggarakan dengan tujuan agar siswa mencapai hasil belajar yang optimal
pada materi yang diajarkan.
Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki seseorang sebagai
akibat proses belajar yang telah ditempuhnya. Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
kemampuan yang dicapai oleh pembelajar/peserta didik.
Hasil belajar bukan sekedar penguasaan suatu hasil latihan melainkan
adanya perubahan perilaku tahap-demi tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif,
ataupun psikomotor, yang lambat laun terintegrasi menjadi suatu kepribadian.
Seseorang yang telah melakukan proses belajar akan terlihat perubahan dalam
salah satu atau beberapa ranah tingkah laku tersebut.
William Burton dalam skripsi karya Supartini (2008:11) menyatakan
bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan yang dicapai oleh
pembelajar/peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut, berbagai upaya perlu dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada suatu materi ajar. Kurangnya
pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar, dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Salah satunya ialah kurangnya penggunaan metode dan media
pembelajaran yang sesuai. Demi meningkatkan pemahaman peserta didiknya,
guru yang ideal senantiasa berupaya dengan berbagai strategi, termasuk di
antaranya ialah dengan menggunakan metode dan media belajar yang efektif dan
menyenangkan bagi siswa.
Metode belajar merupakan strategi guru untuk mempermudah
penyampaian ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Sedangkan media
belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa.
(Sutikno, 2008:101)
14
Metode dan media belajar yang tepat dan sesuai akan membuat peserta
didik lebih termotivasi, lebih aktif, dan lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan
yang diberikan gurunya selama proses pembelajaran, serta membuat proses
pembelajaran lebih menyenangkan.
Mata pelajaran Matematika dan IPS merupakan mata pelajaran utama
eksak dan non-eksak di sekolah dasar. Pembelajaran mata pelajaran ini biasa
diajarkan secara konvensional hampir di setiap sekolah dasar, dengan metode
klasik, seperti ceramah dan diskusi kelompok, yang pada umumnya kurang
memanfaatkan media belajar dalam prosesnya, sehingga menciptakan kejenuhan
dalam lingkungan belajar. Pada prosesnya, pembelajaran macam ini kurang
membentuk sikap antusias pada diri siswa. Siswa cenderung bosan dan kurang
memahami dengan hanya mendengarkan dan mendengarkan. Dan hal tersebut
menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar.
SD Negeri 2 Cibogogirang merupakan salah satu SD Negeri di wilayah
Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta, dengan NSS. 101022002029,
beralamat di Kp. Cibogogirang peuntas Rt. 08/03 Ds. Cibogogirang Kec. Plered
Kab. Purwakarta.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1980 ini memiliki sarana dan prasarana
penunjang kegiatan belajar yang memadai, di antaranya: luas tanah 4800 m2, yang
terdiri dari Lapangan Upacara, Bangunan 2 Unit dengan Ruang Kelas 6 Unit,
Ruang Kantor 1 Unit, Ruang Perpusakaan/UKS 1 Unit, Mushola 1 Unit,
WC/Kamar Mandi 2 Unit. Selain itu terdapat pula arena olahraga. Berbagai sarana
penunjang belajar pun tersedia, seperti perlengkapan olahraga, perlengkapan
kesenian, komputer, dan sarana penunjang kegiatan ekstrakurikuler.
Fasilitas belajar yang ada di SDN 2 Cibogogirang berupa bangunan sekolah
yang terdiri dari dua unit bangunan permanen yang cukup baik, berada di tengah
pemukiman warga dan lingkungan yang cukup kondusif dengan udara yang cukup
bersih karena tidak terlalu dekat dengan jalan raya namun terjangkau oleh
kendaraan bermotor roda dua.
Dalam proses belajar mengajar, siswa/siswi SD Negeri 2 Cibogogirang
dibagi menjadi 12 rombongan belajar, yaitu kelas I A, I B, II A, II B, III A, III B,
IV A, IV B, V A, V B, VI A, dan VI B.
SD Negeri 2 Cibogogirang memiliki 14 orang guru dan 1 orang penjaga
sekolah, yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 6 orang perempuan, yang dipimpin
oleh seorang kepala sekolah. Pada mata pelajaran Matematika di kelas 3 SD Negeri 2 Cibogogirang
pada materi “Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan”, terdapat
beberapa permasalahan pada siswa, antara lain:
1. Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran Matematika.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam mengurutkan bilangan pada garis
bilangan.
3. Kurangnya pemahaman siswa dalam menentukan pola pada garis bilangan.
Sedangkan pada mata pelajaran IPS pada materi “Lingkungan Alam dan
Buatan”, terdapat beberapa permasalahan pada siswa, antara lain:
15
1. Kurangnya pemahaman siswa dalam membedakan lingkungan alam dan
buatan.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam menjelaskan manfaat lingkungan
alam dan buatan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan media gambar pada materi
“Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan” dan penerapan model
pembelajaran interaktif pada materi “Lingkungan Alam dan Buatan”, sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dengan demikian, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
tindakan kelas yang mengambil judul “Penggunaan Media Gambar untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Mengurutkan dan Menentukan
Pola Bilangan pada Garis Bilangan dan Penerapan Model Pembelajaran Interaktif
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Lingkungan Alam dan
Buatan di Kelas 3 SD Negeri 2 Cibogogirang Plered - Purwakarta”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang dicarikan jawabannya
melalui penelitian, yang dirumuskan dalam suatu kalimat pertanyaan, merupakan
hal yang dipertanyakan. (Arikunto, 2006:61)
Mengacu pada apa yang telah diuraikan sebelumnya, untuk mata pelajaran
matematika (eksak) penulis mengidentifikasi masalah penelitian yaitu, “Apakah
media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika pada materi Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan di kelas
3 SD Negeri 2 Cibogogirang?”
Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan masalah sebagai
berikut: Bagaimana penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran matematika dalam materi Menentukan Letak Bilangan
pada Garis Bilangan?
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS (non-eksak) penulis mengidentifikasi
masalah penelitian yaitu, “Apakah model pembelajaran interaktif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi
Lingkungan Alam dan Buatan di kelas 3 SD Negeri 2 Cibogogirang?”
16
Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan masalah sebagai
berikut: Bagaimana penerapan model pembelajaran interaktif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada materi Lingkungan Alam dan
Buatan?
C. Tujuan Perbaikan
Tujuan penelitian merupakan keinginan yang ada pada peneliti untuk hal-
hal yang akan dihasilkan oleh penelitian, dirumuskan dalam kalimat pernyataan,
merupakan jawaban yang ingin dicari. (Arikunto, 2006:61)
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, penulis menentukan
tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Mata Pelajaran Matematika (Eksak)
a. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media gambar pada mata
pelajaran matematika pada materi Menentukan Letak Bilangan pada
Garis Bilangan.
b. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika pada materi Menentukan Letak Bilangan pada Garis
Bilangan.
c. Untuk mengetahui sejauhmana peningkatan hasil belajar yang terjadi
dengan penggunaan media gambar pada mata pelajaran matematika
pada materi Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan.
2. Mata Pelajaran IPS (Non-Eksak)
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran
interaktif pada mata pelajaran IPS pada materi Lingkungan Alam dan
Buatan.
b. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS pada materi Lingkungan Alam dan Buatan.
c. Untuk mengetahui sejauhmana peningkatan hasil belajar yang terjadi
dengan penerapan model pembelajaran interaktif pada mata pelajaran
IPS pada materi Lingkungan Alam dan Buatan.
D. Manfaat Perbaikan
Manfaat penelitian merupakan hasil yang akan disumbangkan untuk
kemajuan ilmu pengetahuan, merupakan follow up kesimpulan. (Arikunto,
2006:61)
17
1. Bagi Guru
Bagi para pendidik, diharapkan agar penelitian/perbaikan ini dapat
meningkatkan motivasi dan kreatifitas guru dalam memilih model dan media
pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk proses pembelajaran bersama
peserta didiknya. Diharapkan juga agar guru sebagai pendidik lebih keras lagi
dalam upaya meningkatkan kualitas diri demi peningkatan kualitas
pendidikan.
2. Bagi Siswa
Bagi siswa, diharapkan dengan penelitian/perbaikan ini dapat meningkatkan
minat dan motivasi belajarnya, sehingga mampu mendongkrak hasil
belajarnya di kemudian hari. Proses belajar yang lebih menarik dapat menjadi
daya tarik tersendiri bagi siswa.
3. Bagi Institusi Sekolah
Bagi institusi sekolah, dari penelitian/perbaikan ini diharapkan agar lembaga
sekolah dapat memperoleh data yang nyata dan akurat tentang pelaksanaan
pembelajaran di lingkungan pendidikannya, sehingga dari data tersebut dapat
dilakukan upaya-upaya yang jelas dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
lembaga tersebut.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti sendiri, diharapkan agar dari penelitian/perbaikan ini dapat
lebih meningkatkan kualitas diri peneliti, sehingga di kemudian hari peneliti
dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang lebih baik serta mampu
menghasilkan produk pendidikan yang baik pula.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Gambar
1. Pengertian Media Belajar
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu
menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi tidak bisa.
Winataputra (2005:2.3) menyatakan: ”Belajar merupakan proses mental
dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar
apabila pikiran dan perasaannya aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu:
proses, perilaku, dan pengalaman”
Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung, yang dikutip oleh Ahmad Tafsir
(2008:7) berpendapat: ”Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut
pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotor semata.”
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari
komponen-komponen berikut: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan
belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi.
“Dalam aktifitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan siswa.” (Sutikno, 2008:101)
2. Jenis dan Karakteristik Media Belajar
Akhmad Sudrajat dalam artikel Media Pembelajaran (http://akhmad
sudrajat/wordpress.com/, 12 Januari 2008) menyebutkan berbagai jenis media
belajar, diantaranya:
a. Media Visual: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
b. Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
c. Projected still media: slide, projector, dan sejenisnya.
19
d. Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),
komputer dan sejenisnya.
Terdapat beberapa karakteristik media, antara lain :
a. Kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)
b. Faktor ukuran (size): besar atau kecil
c. Faktor warna (color): hitam putih atau berwarna
d. Faktor gerak: diam atau bergerak
e. Faktor bahasa: tertulis atau lisan
f. Faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja, atau
gabungan antara gambar dan suara.
Winataputra (2005:5.5) mengemukakan beberapa alasan mengapa media
pembelajaran sangat penting sehingga harus terintegrasi dalam proses
pembelajaran, yaitu:
a. Proses pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam
pembelajaran tersebut, dan hal ini hanya dapat terjadi dengan adanya
media.
b. Rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera
memiliki komposisi sebagai berikut:
1) 75% melalui penglihatan (visual)
2) 13% melalui pendengaran (audio)
3) 6% melalui sentuhan
4) 6% melalui penciuman dan pengecap.
c. Pengetahuan yang dapat diingat seseorang antara lain bergantung pada
melalui indera apa ia memperoleh pengetahuannya.
Dalam bukunya yang lain, Materi dan Pembelajaran IPS SD, Winataputra
(2008:9.23) mengemukakan sifat media pengajaran sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga
mengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian dan minat siswa terhadap materi
pembelajaran.
c. Membuat pembelajaran lebih menetap dan tidak mudah dilupakan.
d. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan.
f. Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan berbahasa.
g. Menarik minat siswa untuk membicarakannya lebih lanjut.
20
3. Media Gambar dalam Pembelajaran
Berikut beberapa pengertian media belajar menurut Hamalik, Sadiman,
dan Soerlako yang dikutip oleh Budiono dan kawan-kawan
(http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/05/strategi-memanfaatkan-media-
gambar.html):
1. Segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi
sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan,
potret, slide, film, proyektor.
2. Media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang
dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja.
3. Peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta
ukurannya relatif terhadap lingkungan.
Media gambar merupakan salah satu jenis media yang sangat disukai
peserta didik, terutama peserta didik usia anak-anak (tingkat Sekolah Dasar).
Media gambar sangat mudah dibuat oleh guru serta lebih memudahkan peserta
didik dalam memahami materi pembelajaran, apalagi peserta didik kelas bawah
yang sebagian besar belum lancar baca tulis. Menilik pada pernyataan
Winataputra di atas, dapat dilihat bahwa media visual memiliki peranan yang
paling besar dalam memudahkan peserta didik untuk memperoleh informasi.
Adapun kelebihan media gambar menurut Sadiman yang dikutip oleh
Budiono (http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/05/strategi-memanfaatkan-
media-gambar.html) antara lain: sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam
memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal, dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
kita, memperjelas masalah bidang apa saja, dan harganya murah serta mudah
didapat dan digunakan.
Sedangkan kelemahan media gambar menurut Rahadi yang dikutip oleh
Budiono (http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/05/strategi-memanfaatkan-
media-gambar.html): hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya
terbatas hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa, gambar diinterpretasikan
secara personal dan subyektif, gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil,
sehingga kurang efektif dalam pembelajaran.
Sebagai mediator, guru harus mampu memilih dan menggunakan media
yang sesuai dengan tujuan, materi, metode, dan evaluasi, serta tetap bertujuan
untuk memperlancar pencapaian tujuan dan mampu menarik minat siswa.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu
guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan
abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
semakin mudah diperoleh, terutama dengan adanya komputer dan internet.
4. Media Gambar sebagai Bentuk Inovasi
21
Pendidikan tidak akan berkembang tanpa adanya suatu usaha yang disebut
inovasi pendidikan. Everett M. Rogers, sebagaimana dikutip oleh Wahyudin
(2008:9.3), mendefinisikan bahwa “innovation is an idea, practice, or object that
is perceived as new by an individual or another unit of adoption.”
Ahli lainnya, Stephen Robbins, yang juga dikutip oleh Wahyudin
(2008:9.3), mendefinisikan inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan
untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses, dan jasa.
Berdasarkan pengertian tersebut, Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal
utama, yaitu: gagasan baru, produk dan jasa, serta upaya perbaikan.
Sedangkan Santoso S. Harnidjojo dalam Pengantar Pendidikan karya
Wahyudin (2008:9.5), menyatakan bahwa inovasi pendidikan merupakan suatu
perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya
dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu.
Terdapat empat ciri utama inovasi (Wahyudin, 2008:9.5), termasuk inovasi
dalam pendidikan, yaitu:
a. Memiliki kekhasan khusus, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan.
b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, artinya suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah buah karya dan buah pikir yang memiliki
kadar orisinalitas dan kebaruan.
c. Program inovasi dilaksanakan melalui program terencana, tidak tergesa-
gesa, dan dipersiapkan secara matang.
d. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan dan arah yang ingin dicapai.
Sifat perubahan dalam inovasi pendidikan terbagi ke dalam enam
kelompok, yaitu: penggantian (substitution), perubahan (alternation),
penambahan (addition), penyusunan kembali (restructuring), penghapusan
(elimination), dan penguatan (reinforcement). (Wahyudin, 2008:9.7)
B. Model Pembelajaran Interaktif
1. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Secara khusus, istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Sunarwan (1991)
dalam Sutikno (2004:15) mengartikan model merupakan gambaran tentang
keadaan nyata. Model pembelajaran atau model mengajar sebagai suatu rencana
atau pola yang digunakan dalam mengatur materi pelajaran, dan memberi
22
petunjuk kepada pengajar di kelas dalam pengaturan pengajaran. Model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar
mengajar.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah
apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada
dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran
merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran. (Sudrajat: http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian
-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran)
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil
(Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat)
kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model
pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi
tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model
pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan kata “pembelajaran” berarti segala upaya yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa.
Sutikno (2008:84) menyimpulkan bahwa metode pembelajaran ialah cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
belajar pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan. Sedangkan Winataputra
(2005:4.12) menyebutkan bahwa metode mengajar merupakan cara yang
digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses
pembelajaran. Muhibin Syah (2008:201) juga menyebutkan bahwa metode
mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa.
Intinya, beberapa ahli tersebut sepakat bahwa metode mengajar adalah
bagaimana cara guru menyampaikan materi ajar kepada siswa. Sedangkan tujuan
penggunaan metode mengajar yang tepat ialah agar tercipta proses belajar pada
diri siswa.
Metode pembelajaran sangat beraneka ragam. Dengan berbagai
pertimbangan, guru harus mampu memilih dan memanfaatkan metode yang
efektif sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran
menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh
kemampuan hasil belajar.
Secara umum, penerapan metode pembelajaran meliputi empat kegiatan
utama (Sumiati, 2008:97), yaitu:
23
a. Kegiatan awal yang bersifat orientasi.
b. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran.
c. Penguatan dan umpan balik.
d. Penilaian/Evaluasi.
Sutikno (2008:85) menyebutkan beberapa ciri metode yang baik, yaitu:
a. Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa.
b. Bersifat luwes, fleksibel, dan memiliki daya yang sesuai dengan watak
siswa dan materi.
c. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dan praktek serta
menghantarkan siswa pada kemampuan praktis.
d. Tidak mereduksi materi.
e. Memberi keleluasaan bagi siswa.
f. Mampu menempatkan guru pada posisi yang tepat.
Sutikno (2008:87) juga menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh
dalam pemilihan metode yang tepat, yaitu: Tujuan yang hendak dicapai, materi
pelajaran, siswa, situasi, dan guru.
2. Model Pembelajaran Interaktif dalam Proses Pembelajaran
Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan
pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian
menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. Meskipun anak-anak
mengajukan pertanyaan dalam kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut
akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu
mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah, dan mengubah
pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif
merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu
pelajaran yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-
pertanyaan siswa sebagai pusatnya. (Prayekti: http://www.teknologipendidikan.
net)
Dalam model pembelajaran interaktif, dikenal model kelompok interaktif,
yaitu bendera atau payung dari sekelompok model pembelajaran yang menata
kegiatan pembelajaran dalam aneka bentuk interaksi sosial dalam kelompok besar
atau kecil. Dalam kategori model belajar Jayce dan Wail, model kelompok
interaktif termasuk kelompok model kelompok sosial, personal, dan perilaku.
Sasaran dari pembelajaran interaktif ini antara lain untuk mengembangkan
aneka kemampuan sebagai berikut:
a. Keterampilan berkomunikasi, yang pada dasarnya berkenaan dengan
kemampuan menangkap pengertian atau makna dari apa yang didengar,
24
dibaca, dilihat, dicium, diraba, atau dilakukan dan kemudian menjelaskan
pengertian atau makna hasil tangkapan dan pengolahan pikiran dengan
bahasa atau kata-kata sendiri sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
b. Inisiatif dan kreatifitas, yang pada intinya merupakan kesediaan atau
kesiapan untuk melakukan suatu hal baru atau cara lain dalam menangani
suatu pekerjaan atau memanfaatkan sumber daya atau memecahkan
persoalan.
c. Sinergi atau kerjasama, yaitu semangat atau spirit dan kesediaan untuk
berbuat bersama orang lain secara kompak dalam menangani suatu
kegiatan yang secara sadar dirancang bersama guna mendapatkan manfaat
yang sebesar-besarnya.
Model pembelajaran interaktif memiliki lima langkah:
a. Persiapan, sebelum pembelajaran dimulai guru menugaskan siswa untuk
membawa gambar pemandangan alam, hutan, atau gambar pasar dan
mempersiapkan diri untuk menceritakan tentang gambar yang dibawanya
masing-masing.
b. Kegiatan penjelajahan, pada saat pembelajaran di kelas siswa lain boleh
mengamati gambar teman-temannya dari dekat dan mereka boleh
mengajukan pertanyaan.
c. Pertanyaan siswa diarahkan guru sekitar proses kenampakan alam atau
buatan mengenai gambar dari masing-masing.
d. Penyelidikan, guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi lebih
jauh. Misalnya siswa diminta mengamati keadaan alam, hutan atau pasar.
e. Refleksi, pada pertemuan berikutnya di kelas dibahas hasil penyelidikan
mereka, dilakukan pembandingan antara lingkungan alam dan buatan
untuk memantapkan hal-hal yang sudah jelas dan memisahkan hal-hal
yang masih perlu diselidiki lebih jauh. Pada akhir kegiatan guru dapat
memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar
siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar mereka seperti taman
sekolah, kebun, sawah, dll.
25
Beberapa model yang dapat diterapkan dengan mudah dalam pelaksanaan
model pembelajaran interaktif antara lain:
a. Membaca Berpasangan
b. Kelompok Pendukung
c. Proyek
d. Latihan Keterampilan Bersama
e. Tugas Rumah Kelompok
f. Ungkapan Nilai
g. Forum
h. Panel
i. Tutorial
j. Sajian Situasi
Salah satu kebaikan dari model pembelajaran interaktif adalah bahwa
siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan
mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaannya sendiri dengan melakukan
kegiatan observasi (penyelidikan). Dengan cara seperti itu siswa atau anak
menjadi kritis dan aktif belajar.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
William Burton dalam skripsi karya Supartini (2008:11) menyatakan
bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan yang dicapai oleh
pembelajar/peserta didik.
Hasil belajar bukan sekedar penguasaan suatu hasil latihan melainkan
adanya perubahan perilaku tahap-demi tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif,
ataupun psikomotor, yang lambat laun terintegrasi menjadi suatu kepribadian.
Seseorang yang telah melakukan proses belajar akan terlihat perubahan dalam
salah satu atau beberapa ranah tingkah laku tersebut.
Oemar Hamalik, sebagaimana dikutip oleh Marliani (2009:23) menyatakan
bahwa tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan
tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut, yaitu: pengetahuan,
kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau
budi pekerti, dan sikap.
2. Pengukuran Hasil Belajar
Hasil belajar anak didik dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi.
Evaluasi berguna untuk mengetahui sampai mana pencapaian siswa terhadap
26
suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan evaluasi pendidik juga
dapat memperoleh timbal balik yang kemudian digunakan untuk memperbaiki
serta mengembangkan proses pembelajaran berikutnya.
”Evaluasi berarti penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Padanan kata evaluasi
adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan
prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.” (Syah, 2008:141)
Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 58 ayat 1, ”evaluasi
hasil belajar siswa dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil belajar siswa secara berkesinambungan.”
Lebih rinci, Sutikno (2008:114) menyebutkan beberapa keguanaan
evaluasi, antara lain:
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa.
b. Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok kelasnya.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
d. Bahan pertimbangan bagi bimbingan individual siswa.
e. Membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kemampuan
siswa.
f. Bahan pertimbangan bagi perubahan arau perbaikan kurikulum.
g. Mengetahui status akademis seorang siswa dalam kelompok.
h. Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan.
i. Memberikan laporan kepada siswa dan orang tua.
j. Sebagai alat motivasi.
k. Mengetahui efektifitas cara belajar mengajar yang telah dilakukan.
l. Sebagai bahan umpan balik bagi siswa, guru, dan program pembelajaran.
Pada umumnya, ada dua teknik evaluasi, yaitu tes dan non-tes. Tes adalah
alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada
siswa untuk mendapat respon sesuai petunjuk. (Sutikno, 2008:117)
Secara umum tes dibagi dua, yaitu tes kepribadian (personality test) dan
tes prestasi (achivement test). Adapun bentuk-bentuk tes antara lain:
a. Tes tertulis, yaitu tes yang soal dan jawaban diberikan kepada siswa
berupa bahasa tertulis, yang terdiri atas:
1) Tes uraian, yaitu tes yang menuntut anak untuk menguraikan
jawabannya dengan kata-kata dan cara tersendiri.
2) Tes obyektif, yaitu tes yang itemnya dapat dijawab dengan memilih
jawaban yang sudah tersedia.
b. Tes lisan, yaitu tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.
27
c. Tes perbuatan/tindakan, yaitu tes dimana jawaban yang dituntut dari siswa
berupa tindakan atau tingkah laku konkrit.
Non-tes merupakan cara pengumpulan data yang tidak menggunakan alat-
alat baku, tidak bersifat mengukur, dan tidak memperoleh angka-angka sebagai
hasil pengukuran. (Sutikno, 2008:130)
Yang termasuk teknik non-tes, seperti:
a. Observasi, yaitu penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.
b. Wawancara, yaitu komunikasi langsung antara yang mewawancarai
dengan yang diwawancarai.
c. Skala sikap, yaitu kumpulan pernyataan mengenai sikap suatu objek.
d. Chek list, yaitu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati.
e. Ranting scale, yaitu daftar yang mengukur persepsi objek terhadap
berbagai fenomena lingkungan.
f. Angket, yaitu alat untuk mengumpulkan dan mencatat data/informasi,
sikap, dan faham dalam hubungan kausal.
D. Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Matematika (dari bahasa Yunani: mathēmatiká) yang artinya mempelajari,
secara umum ditentukan sebagai kajian pola dari struktur, perubahan, dan ruang;
tak resminya, seseorang dapat mengatakannya sebagai penulisan bilangan dan
angka.
Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang
menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi
matematika; pandangan lain tergambar dalam filosofi matematika.
Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai
berasal dari ilmu pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi mathematikus
juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam ilmu pasti,
karena struktur mungkin menyediakan, untuk kejadian, generalisasi pemersatu
bagi beberapa sub-bidang, atau alat membantu untuk perhitungan biasa.
28
Akhirnya, banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka untuk
sebab yang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni daripada
sebagai ilmu praktis atau terapan.
Secara umum, semakin kompleks suatu fenomena, semakin kompleks pula
alat (dalam hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan (model
matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekedar mendekati
solusi eksak seakurat-akuratnya.
Tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan
oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, tetapi disebabkan oleh sulit dan
kompleksnya fenomena yang solusinya diusahakan dicari atau didekati oleh
perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang
matematika tersebut.
Sebaliknya berbagai fenomena fisik yg mudah di amati, misalnya jumlah
penduduk di seluruh Indonesia, tak memerlukan jenis atau cabang matematika
yang canggih. Kemampuan aritmetika sudah cukup untuk mencari solusi (jumlah
penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi.
E. Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Sosial, biasa disingkat IPS, adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan penulisan dengan cakupan yang luas dalam
berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa
lalu. IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan
memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
29
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat
karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.
Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu
dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam
kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik
akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
yang berkaitan.
Karena sifatnya yang berupa penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, di
Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar (SD),
dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP/SLTP). Sedangkan untuk tingkat di
atasnya, mulai dari sekolah menengah tingkat atas (SMA/SMU) dan perguruan
tinggi, ilmu sosial dipelajari berdasarkan cabang-cabang dalam ilmu tersebut
khususnya jurusan atau fakultas yang memfokuskan diri dalam mempelajari hal
tersebut.
Ilmu Pengetahuan Sosial secara umum mempelajari berbagai bidang ilmu
seperti: Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Antropologi, Psikologi, dan Tata
Negara.
22
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Proses pelaksanaan dan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD
Negeri 2 Cibogogirang Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta.
2. Waktu Penelitian
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Matematika (Eksakta) dan IPS (Non Eksakta)
No Mata Pelajaran Pelaksanaan
Tindakan Hari/Tanggal Waktu
1.
2.
3.
4.
Matematika
Matematika
IPS
IPS
Siklus I
Siklus II
Siklus I
Siklus II
Senin, 9 Agustus 2010
Jumat,13 Agustus 2010
Senin, 16 Agustus 2010
Kamis,19 Agustus 2010
1 x 35 Menit
1 x 35 Menit
1 x 35 Menit
1 x 35 Menit
3. Mata Pelajaran yang Diteliti
Mata pelajaran yang dilakukan perbaikannya pada penelitian ini
adalah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas III Semester I.
Untuk pelajaran matematika materinya adalah mengurutkan dan
menentukan pola bilangan pada garis bilangan sedangkan untuk mata
pelajaran IPS materinya adalah lingkungan alam dan buatan.
4. Karakteristik Kelas dan Siswa yang Diteliti
Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah kelas III.A dengan
jumlah siswa 24 orang, yang terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan.Siswa kelas ini rata-rata berusia 8-10 tahun dan berasal dari
latar belakang yang berbeda baik dari pendidikan maupun dari segi
ekonomi orang tua. Pada umumnya siswa-siswa tersebut berasal dari
ekonomi rendah.
23
Proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas ini hampir
berlangsung dengan lancar dan kondusif. Lokasi sekolah yang berada di
lingkungan pedesaan dan jauh dari jalan raya membuat proses belajar lebih
nyaman. namun tetap saja perlu diadakan tindakan lebih lanjut untuk terus
meningkatkan hasil belajar dan kualitas pembelajaran di kelas ini.
Dilihat dari prestasi akademik, siswa di kelas ini dapat dibagi ke
dalam 3 bagian, yaitu :
1. Siswa berprestasi jumlah 5 orang
2. Siswa berkemampuan sedang jumlah 9 orang
3. Siswa berkemampuan kurang jumlah 10 orang
Adapun salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi
siswa yang berkemampuan kurang.
B. Deskripsi Persiklus
1. Mata Pelajaran Matematika
a. Tindakan Perbaikan Siklus I
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus ini berdasarkan pada hasil
pembelajaran sebelumnya yang akan dicari solusinya. Melihat dari
hasil analisis dan masalah, peneliti berdiskusi dengan kepala
sekolah untuk menentukan waktu pelaksanaan penelitian,
menentukan guru yang akan membantu dalam penelitian
dilanjutkan dengan merancang dan menyusun rencana
pembelajaran, membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan
menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada proses
pembelajaran, menyusun lembar observasi, dan menyusun
instrumen penilaian.
2) Pelaksanaan
Tindakan pembelajaran siklus ini dilaksanakan pada hari Senin, 9
Agustus 2010 kompetensi dasarnya yaitu menentukan letak
bilangan pada garis bilangan dengan indikator mengurutkan dan
24
menentukan pola bilangan pada garis bilangan. Metode yang
digunakan berupa pemberian tugas, tanya jawab dan ceramah
bervariasi dengan menggunakan media gambar yang beralokasi
waktu 1 x 35 menit. Peneliti bertindak sebagai guru, dan dibantu
oleh seorang pengamat sebagai teman sejawat yang mencatat
kejadian-kejadian selama proses pembelajaran dengan mengisi
lembar observasi.
3) Instrumen
instrumen yang digunakan pada penelitian dan proses perbaikan ini
adalah berupa tes prestasi belajar yang diberikan kepada siswa
untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
4) Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan
yang terjadi pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Setelah selesai proses pembelajaran, peneliti dan pengamat
mendiskusikan hasil temuan, kelebihan, kekurangan, dan kendala-
kendala yang dihadapi untuk menentukan upaya dan tindakan yang
akan dilakukan pada siklus II yaitu memaksimalkan penggunaan
gambar.
b. Tindakan Perbaikan siklus II
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun
rencana perbaikan pembelajaran dengan menentukan langkah-
langkah yang akan ditempuh, menentukan metode dan teknik
pembelajaran yang akan digunakan, selain itu peneliti menyusun
instrumen obsevasi dan soal tes yang akan dikerjakan oleh siswa.
2) Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari Jumat 13 Agustus 2010
kompetensi dasarnya yaitu menentukan letak bilangan pada garis
bilangan dengan indikator mengurutkan dan menentukan pola
25
bilangan pada garis bilangan. Pada dasarnya perbaikan pada siklus
ini hampir sama dengan pelaksanaan siklus sebelumnya hanya
berbedaan terletak pada pembahasan materi pembelajaran. Pada
proses pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang pengamat yang
memantau jalannya proses pembelajaran dengan mengisi lembar
observasi keaktifan anak dan peneliti.
3) Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian dan proses perbaikan ini
masih sama dengan siklus I yaitu berupa tes prestasi belajar yang
diberikan kepada siswa untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
4) Refleksi
Setelah peneliti selesai melaksanakan perbaikan maka berdiskusi
dengan pengamat menganalisis penguasaan hasil belajar dari mulai
daya serap secara klasikal, hasil aktifitas siswa selama
pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti mengetahui berhasil
atau tidaknya proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
dan dinyatakan pembelajaran telah berhasil.
2. Mata Pelajaran IPS
a. Tindakan Perbaikan Siklus I
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus ini berdasarkan pada hasil
pembelajaran sebelumnya yang akan dicari solusinya. Melihat dari
hasil analisis dan masalah, peneliti berdiskusi dengan kepala
sekolah untuk menentukan waktu pelaksanaan penelitian,
menentukan guru yang akan membantu dalam penelitian
dilanjutkan dengan merancang dan menyusun rencana
pembelajaran, membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan
menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada proses
pembelajaran, menyusun lembar observasi, dan menyusun
instrumen penilaian.
26
2) Pelaksanaan
Tindakan pembelajaran siklus ini dilaksanakan pada hari Senin,
16 Agustus 2010 kompetensi dasarnya yaitu menceritakan
lingkungan alam dan buatan disekitar rumah dan sekolah dengan
indikator menjelaskan lingkungan alam dan buatan serta
manfaatnya bagi kehidupan. Metode yang digunakan berupa
pemberian tugas, tanya jawab dan ceramah bervariasi dengan
menerapkan model pembelajaran interaktif dan menggunakan
media gambar yang beralokasi waktu 1 x 35 menit. Peneliti
bertindak sebagai guru, dan dibantu oleh seorang pengamat
sebagai teman sejawat yang mencatat kejadian-kejadian selama
proses pembelajaran dengan mengisi lembar observasi.
3) Instrumen
instrumen yang digunakan pada penelitian dan proses perbaikan ini
adalah berupa tes prestasi belajar yang diberikan kepada siswa
untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
4) Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan
yang terjadi pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Setelah selesai proses pembelajaran, peneliti dan pengamat
mendiskusikan hasil temuan, kelebihan, kekurangan, dan kendala-
kendala yang dihadapi untuk menentukan upaya dan tindakan yang
akan dilakukan pada siklus II dengan memaksimalkan penerapan
model pembelajaran interaktif pada materi lingkungan alam dan
buatan.
b. Tindakan Perbaikan siklus II
1) Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun
rencana perbaikan pembelajaran dengan menentukan langkah-
langkah yang akan ditempuh, menentukan metode dan teknik
27
pembelajaran yang akan digunakan, selain itu peneliti menyusun
instrumen obsevasi dan soal tes yang akan dikerjakan oleh siswa.
2) Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari Jumat 19 Agustus 2010
kompetensi dasarnya yaitu menceritakan lingkungan alam dan
buatan disekitar rumah dan sekolah dengan indikator menjelaskan
lingkungan alam dan buatan serta manfaatnya bagi kehidupan.
Metode yang digunakan berupa pemberian tugas, tanya jawab dan
ceramah bervariasi dengan menerapkan model pembelajaran
interaktif dan menggunakan media gambar yang beralokasi waktu
1 x 35 menit. Peneliti bertindak sebagai guru, dan dibantu oleh
seorang pengamat sebagai teman sejawat yang mencatat kejadian-
kejadian selama proses pembelajaran dengan mengisi lembar
observasi.
3) Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian dan proses perbaikan ini
masih sama dengan siklus I yaitu berupa tes prestasi belajar yang
diberikan kepada siswa untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
4) Refleksi
Setelah peneliti selesai melaksanakan perbaikan maka berdiskusi
dengan pengamat menganalisis penguasaan hasil belajar dari mulai
daya serap secara Perorangan, hasil aktifitas siswa selama
pembelajaran berlangsung, sehingga peneliti mengetahui berhasil
atau tidaknya proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
dan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran interaktif
dinyatakan berhasil.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada Bab ini penulis akan melaporkan data hasil penelitian dan
pembahasannya mulai dari kegiatan pembelajaran pra-siklus. Siklus 1 dan siklus 2
yang telah dilaksanakan.
1. Mata Pelajaran Matematika
a. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Pra Siklus
Kegiatan awal penelitian yaitu melakukan observasi terhadap
pembelajaran Matematika di kelas 3 yang menjadi objek penelitian.
Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2010 dengan
materi mengurutkan dan menentukan pola bilangan pada garis bilangan.
Metode yang digunakan adalah ceramah bervariasi, tanya jawab dan
penugasan dan diskusi.
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis mengamati mencatat
kemudian mendokumentasikan berbagai temuan dan informasi yang
didapat pada saat kegaitan pembelajaran pra siklus.
Pada proses pembelajaran di kelas kegiatan yang dilakukan adalah
kegiatan rutin seperti berdo’a bersama, guru mengabsen siswa, mencatat
materi pelajaran, melakukan tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian
tes tertulis sebagai alat penilaian.
29
Dari langkah-langkah pembelajaran tersebut di atas dapat terlihat
masih adanya dominasi guru dalam kegiatan belajar di kelas dan siswa
kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan
berfikirnya. Hal ini dapat dilihat dari lembar observasi tentang hasil
aktivitas siswa selama pembelajaran.
Tabel 2
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran Matematika Pra Siklus
No. Nama Siswa Aktivitas Siswa Keterangan
1 Ahmad Rifa + - = Kurang
+ = Cukup
++ = Baik 2 Aisyah -
3 Akang Ibnu Safei -
4 Anggi Budiansyah -
5 Ani Haryani ++
6 Ardiansyah +
7 Cici Roudatul Zahro +
8 Dedeh Siti Saadah -
9 Deden Ahmad Bakri +
10 Deden Syarif -
11 Desi Fitriani +
12 Dindin Sirojudin ++
13 Elin Siti N +
14 Euis Saadah -
15 Fajar Franjani +
16 Firman Badrujaman +
17 Fitri Nurajijah -
18 Hana Nurjanah -
19 Herdianto +
20 Iik Jakiah -
21 Ika Siti Jamilah -
22 Imam Sihabudin -
23 Siti Rahmah +
24 Ripal Muhamad P ++
30
Selain proses pembelajaran dan aktivitas siswa yang relatif kecil.
Pembelajaran pra siklus menghasilkan nilai yang kurang memuaskan di
mana hanya sebagaian siswa yang memperoleh nilai yang baik dan seluruh
siswa hanya mendapatkan rata-rata kelas 56,67.s elanjutnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika
Pra Siklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa 70
2 Aisyah 50
3 Akang Ibnu Safei 50
4 Anggi Budiansyah 40
5 Ani Haryani 80
6 Ardiansyah 50
7 Cici Roudatul Zahro 70
8 Dedeh Siti Saadah 40
9 Deden Ahmad Bakri 50
10 Deden Syarif 40
11 Desi Fitriani 70
12 Dindin Sirojudin 80
13 Elin Siti N 70
14 Euis Saadah 50
15 Fajar Franjani 60
16 Firman Badrujaman 60
17 Fitri Nurajijah 40
18 Hana Nurjanah 50
19 Herdianto 60
20 Iik Jakiah 40
21 Ika Siti Jamilah 50
22 Imam Sihabudin 40
23 Siti Rahmah 70
24 Ripal Muhamad P 80
Jumlah 1360
Rata-rata 56,67
Presentase 56,67%
31
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan masih banyak siswa yang
mendapat nilai di bawah rata-rata KKM. Hal tersebut menjadi refleksi bagi
peneliti yang ingin memaksimalkan hasil belajar dan mengidentifikasi
masalah untuk memperbaiki tindakan pembelajaran dengan cara
memaksimalkan penggunaan media gambar yang akan dilaksanakan pada
siklus 1.
b. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus 1
Pelaksanaan tindakan pembelaharan pada siklus 1 dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 9 Agustus 2010 yang berpedoman pada rencana
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah disusun peneliti. Pada
pelaksanaan tindakan pembelajaran materi yang dibahas adalah
“mengurutkan dan menentukan pola bilangan pada garis bilangan” dengan
alokasi waktu 1 x 35 menit.
Proses pembelajaran seperti biasa diawali dengan berdo’a bersama.
Setelah rutinitas dilaksanakan kemudian guru mengabsen siswa dan pada
waktu itu seluruh siswa hadir. Selanjutnya guru melakukan apersepsi
untuk mengecek pengetahuan awal siswa khususnya tentang mengurutkan
bilangan dan menentukan polanya pada garis bilangan. Adapun kegiatan
apersepsi pada pembelajaran siklus 1 sebagai berikut:
“anak-anak masih ingatkah tentang garis bilangan?”, serta pertanyaan
“coba sebutkan pola bilangan loncat dua-dua dari 0 sampai 4 loncatan!”.
32
Pada kegiatan inti guru menunjukkan gambar garis bilangan yang ditempel
di papan tulis, siswa mengamati gambar yang sudah ditempel, kondisi
ruang kelas sedikit gaduh pada situasi seperti itu guru menenangkan siswa
dengan menjelaskan materi secara singkat. Kemudian siswa diberi
kesempatan untuk bertanya tentang hal yang belum dipahami. Kondisi
pembelajaran masih kurang kondusif karena siswa masih ada yang belum
paham. Melihat kondisi itu guru menugaskan 4 orang siswa untuk mengisi
garis bilangan yang belum ada angkanya di papan tulis. Pada kegiatan
akhir guru memberikan 5 soal latihan kepada siswa secara individu
sebagai post test, sasaran yang ingin dicapai pada post test ini yaitu untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi yang diajarkan
selama pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Selain tes hasil
belajar, penelitian dilakukan juga pada aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung untuk melihat hasil penilaiannya dapat
dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 4
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran Matematika Siklus I
No. Nama Siswa Aktivitas Siswa Keterangan
1 Ahmad Rifa ++ - = Kurang
+ = Cukup
++ = Baik 2 Aisyah -
3 Akang Ibnu Safei +
4 Anggi Budiansyah -
5 Ani Haryani ++
6 Ardiansyah +
7 Cici Roudatul Zahro ++
8 Dedeh Siti Saadah -
33
9 Deden Ahmad Bakri +
10 Deden Syarif -
11 Desi Fitriani +
12 Dindin Sirojudin ++
13 Elin Siti N ++
14 Euis Saadah -
15 Fajar Franjani +
16 Firman Badrujaman +
17 Fitri Nurajijah -
18 Hana Nurjanah -
19 Herdianto +
20 Iik Jakiah -
21 Ika Siti Jamilah +
22 Imam Sihabudin -
23 Siti Rahmah ++
24 Ripal Muhamad P ++
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus I terlihat bahwa aktivitas
siswa dalam pembelajaran meningkatkan dibandingkan dengan aktivitas
siswa pada pembelajaran pra siklus. Refleksi tindakan pembelajaran siklus
I yaitu penggunaan media gambar yang belum bisa dilaksanakan secara
maksimal sesuai dengan perencanaan. Hasil post test dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 5
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika
Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa 80
2 Aisyah 50
3 Akang Ibnu Safei 70
4 Anggi Budiansyah 50
5 Ani Haryani 90
6 Ardiansyah 60
7 Cici Roudatul Zahro 80
8 Dedeh Siti Saadah 40
34
9 Deden Ahmad Bakri 60
10 Deden Syarif 50
11 Desi Fitriani 70
12 Dindin Sirojudin 80
13 Elin Siti N 80
14 Euis Saadah 50
15 Fajar Franjani 60
16 Firman Badrujaman 70
17 Fitri Nurajijah 40
18 Hana Nurjanah 50
19 Herdianto 60
20 Iik Jakiah 50
21 Ika Siti Jamilah 60
22 Imam Sihabudin 40
23 Siti Rahmah 80
24 Ripal Muhamad P 90
Jumlah 1510
Rata-rata 62,92
Presentase 62,92%
Dari data daftar nilai di atas pada siklus I dapat terlihat bahwa
siswa yang dianggap berhasil memperoleh nilai > 60 sebanyak 15 orang,
sedangkan yang memperoleh nilai di bawah 60 sebanyak 9 orang, nilai
rata-rata yang diperoleh dari siklus I adalah 62,92. Hal ini menunjukkan
telah adanya peningkatan nilai dari pembelajaran pra siklus.
c. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II masih berpedoman
pada perencanaan perbaikan pembelajaran yang telah disusun peneliti.
Materi yang diajarkan sama seperti pembelajaran pada siklus I, begitupun
metodenya juga masih sama pada kegiatan awal siswa diberi pertanyaan
“coba sebutkan pola bilangan loncat tiga-tiga dari 0 sampai 4 loncatan”
35
sebagai apersepsi dan untuk mengecek pengetahuan siswa terhadap materi
yang telah disampaikan pada siklus I.
Pada kegiatan inti peneliti menempel gambar garis bilangan di
papan tulis. Siswa mengamati gambar tersebut dan peneliti menerangkan
materi dengan singkat. Dalam kegiatan tersebut masih ada saja siswa yang
tidak memperhatikan. Untuk mengantisipasi hal tersebut kemudian peneliti
menyuruh beberapa orang siswa untuk maju ke depan mengisi garis
bilangan yang masih kosong, serta memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya. Kegiatan tanya jawab berlangsung, dan membahas hasil
pekerjaan siswa yang dipapan tulis. Kegiatan akhir ditutup dengan
menyimpulkan materi dan pemberian tes akhir (post test).
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II mengalami
peningkatan yang baik, di mana pada umumnya hampir seluruh siswa
dalam kegiatan pembelajaran memperhatikan dan ikut berpartisipasi dalam
memaksimalkan media gambar garis bilangan.
Aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel:
Tabel 6
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran Matematika Siklus II
No. Nama Siswa Aktivitas Siswa Keterangan
1 Ahmad Rifa ++ - = Kurang
+ = Cukup
++ = Baik 2 Aisyah +
3 Akang Ibnu Safei +
4 Anggi Budiansyah -
5 Ani Haryani ++
6 Ardiansyah +
36
7 Cici Roudatul Zahro ++
8 Dedeh Siti Saadah +
9 Deden Ahmad Bakri ++
10 Deden Syarif +
11 Desi Fitriani ++
12 Dindin Sirojudin ++
13 Elin Siti N ++
14 Euis Saadah +
15 Fajar Franjani +
16 Firman Badrujaman ++
17 Fitri Nurajijah +
18 Hana Nurjanah +
19 Herdianto ++
20 Iik Jakiah +
21 Ika Siti Jamilah +
22 Imam Sihabudin -
23 Siti Rahmah ++
24 Ripal Muhamad P ++
Berdasarkan tabel di atas pada siklus II aktivitas siswa meningkat
dibandingkan siklus sebelumnya. Pada siklus II siswa aktif selama proses
pembelajaran.
Selain aktivitas siswa yang meningkat tingkat penguasaan dan hasil
belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang baik. Hal ini
disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran
menggunakan media gambar. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:
37
Tabel 7
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika
Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa 90
2 Aisyah 60
3 Akang Ibnu Safei 70
4 Anggi Budiansyah 60
5 Ani Haryani 100
6 Ardiansyah 70
7 Cici Roudatul Zahro 90
8 Dedeh Siti Saadah 60
9 Deden Ahmad Bakri 80
10 Deden Syarif 70
11 Desi Fitriani 80
12 Dindin Sirojudin 90
13 Elin Siti N 90
14 Euis Saadah 60
15 Fajar Franjani 70
16 Firman Badrujaman 80
17 Fitri Nurajijah 60
18 Hana Nurjanah 60
19 Herdianto 80
20 Iik Jakiah 70
21 Ika Siti Jamilah 70
22 Imam Sihabudin 50
23 Siti Rahmah 90
24 Ripal Muhamad P 90
Jumlah 1790
Rata-rata 74,58
Presentase 74,58%
Berdasarkan tabel daftar nilai tes akhir pada siklus II dapat terlihat
adanya peningkatan yang cukup signifikan. Siswa yang dianggap berhasil
memperoleh nilai > 60 sebanyak 23 orang. Sedangkan hanya 1 orang yang
mendapatkan nilai < 60, nilai rata-rata dari siklus II adalah 74,58.
38
Refleksi tindakan pembelajaran siklus II yaitu terjadinya
peningkatan hasil belajar, keaktifan siswa serta kinerja guru dalam
mengajar pun mengalami perubahan yang positif. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan media gambar garis bilangan pada pembelajaran
Matematika materi mengurutkan dan menentukan pola bilangan pada garis
bilangan sangat efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan peneliti, dilakukan
serangkaian analisis tingkat penguasaan siswa, terhadap pemahaman
pembelajaran dengan menghasilkan nilai belajar dan daya serap klasikal
terhadap materi mulai dari pra siklus hingga siklus II. Data yang diperoleh
dari hasil belajar dapat dirangkum dalam tabel di bawah ini:
Tabel 8
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika
No. Nama Siswa Pra
Siklus
Hasil Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Rifa 70 80 90
2 Aisyah 50 50 60
3 Akang Ibnu Safei 50 70 70
4 Anggi Budiansyah 40 50 60
5 Ani Haryani 80 90 100
6 Ardiansyah 50 60 70
7 Cici Roudatul Zahro 70 80 90
8 Dedeh Siti Saadah 40 40 60
9 Deden Ahmad Bakri 50 60 80
10 Deden Syarif 40 50 70
11 Desi Fitriani 70 70 80
12 Dindin Sirojudin 80 80 90
13 Elin Siti N 70 80 90
14 Euis Saadah 50 50 60
39
15 Fajar Franjani 60 60 70
16 Firman Badrujaman 60 70 80
17 Fitri Nurajijah 40 40 60
18 Hana Nurjanah 50 50 60
19 Herdianto 60 60 80
20 Iik Jakiah 40 50 70
21 Ika Siti Jamilah 50 60 70
22 Imam Sihabudin 40 40 50
23 Siti Rahmah 70 80 90
24 Ripal Muhamad P 80 90 90
JUMLAH 1360 1510 1790
RATA-RATA 56,67 62,92 74,58
PRESENTASE 56,67% 62,92% 74,58%
Grafik 1
Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika
Berdasarkan tabel 8 dan grafik 1 di atas dapat dilihat tingkat
keberhasilan pembelajaran di mana dalam pembelajaran pra siklus
penguasaan hasil belajar siswa kelas 3 A hanya 56,67%, pada siklus I
menjadi 62,92% dan pada siklus II 74,58%.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
Presentase Hasil Belajar
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
40
Dengan demikian maka pembelajaran Matematika mengalami
peningkatan yang cukup signifikan sehingga dapat dikatakan berhasil.
Tabel 9
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran Matematika
No. Nama Siswa Pra
Siklus
Hasil Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Rifa + ++ ++
2 Aisyah - - +
3 Akang Ibnu Safei - + +
4 Anggi Budiansyah - - -
5 Ani Haryani ++ ++ ++
6 Ardiansyah + + +
7 Cici Roudatul Zahro + ++ ++
8 Dedeh Siti Saadah - - +
9 Deden Ahmad Bakri + + ++
10 Deden Syarif - - +
11 Desi Fitriani + + ++
12 Dindin Sirojudin ++ ++ ++
13 Elin Siti N + ++ ++
14 Euis Saadah - - +
15 Fajar Franjani + + +
16 Firman Badrujaman + + ++
17 Fitri Nurajijah - - +
18 Hana Nurjanah - - +
19 Herdianto + + ++
20 Iik Jakiah - - +
21 Ika Siti Jamilah - + +
22 Imam Sihabudin - - -
23 Siti Rahmah + ++ ++
24 Ripal Muhamad P ++ ++ ++
41
Dari hasil observasi proses pembelajaran diperoleh gambaran
aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penggunaan media gambar
garis bilangan berhasil dengan baik terbukti dengan adanya peningkatan
dari pra siklus, siklus I dan ke siklus II.
Berdasarkan data hasil observasi dan perolehan penguasaan akhir
pada setiap siklus disertai diskusi dengan teman sejawat, maka
pembelajaran Matematika dengan menggunakan media gambar mengalami
kemajuan dan penelitian dianggap berhasil.
2. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Pra Siklus
Kegiatan awal penelitian yaitu melakukan observasi terhadap
pembelajaran IPS di kelas 3 yang menjadi objek penelitian. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2010 dengan materi
lingkungan alam dan lingkungan buatan metode, yang digunakan adalah
ceramah bervariasi, dan diskusi.
Dalam pelaksanaan penelitian, penulis mengamati, mencatat
kemudian mendokumentasikan berbagai temuan dan informasi yang
didapat pada saat kegiatan pembelajaran pra siklus. Pada kegiatan awal
guru memberikan apersepsi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi dan siswa melakukan diskusi
pada kegiatan akhir guru dan siswa menyimpulkan materi dan memberikan
tes tertulis sebagai alat penilaian.
42
Dari langkah-langkah pembelajaran tersebut dapat terlihat bahwa
masih adanya dominasi guru dalam pembelajaran walaupun dengan
menggunakan metode diskusi. Hal ini dapat dilihat dari lembar hasil
observasi tentang aktivitas siswa selama pembelajaran di bawah ini.
Tabel 10
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran IPS Pra Siklus
No. Nama Siswa Aktivitas Siswa Keterangan
1 Ahmad Rifa + - = Kurang
+ = Cukup
++ = Baik 2 Aisyah -
3 Akang Ibnu Safei -
4 Anggi Budiansyah -
5 Ani Haryani ++
6 Ardiansyah -
7 Cici Roudatul Zahro +
8 Dedeh Siti Saadah -
9 Deden Ahmad Bakri +
10 Deden Syarif -
11 Desi Fitriani +
12 Dindin Sirojudin ++
13 Elin Siti N +
14 Euis Saadah -
15 Fajar Franjani -
16 Firman Badrujaman -
17 Fitri Nurajijah -
18 Hana Nurjanah -
19 Herdianto +
20 Iik Jakiah -
21 Ika Siti Jamilah -
22 Imam Sihabudin -
23 Siti Rahmah +
24 Ripal Muhamad P +
43
Selain proses pembelajaran dan aktivitas siswa yang masih rendah.
Kegiatan pembelajaran pra siklus menghasilkan nilai yang kurang
memuaskan pada hasil belajar tes tertulis pada akhir pembelajaran. Hasil
dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS
Pra Siklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa 70
2 Aisyah 40
3 Akang Ibnu Safei 50
4 Anggi Budiansyah 50
5 Ani Haryani 80
6 Ardiansyah 50
7 Cici Roudatul Zahro 60
8 Dedeh Siti Saadah 50
9 Deden Ahmad Bakri 60
10 Deden Syarif 40
11 Desi Fitriani 60
12 Dindin Sirojudin 80
13 Elin Siti N 70
14 Euis Saadah 50
15 Fajar Franjani 50
16 Firman Badrujaman 50
17 Fitri Nurajijah 40
18 Hana Nurjanah 50
19 Herdianto 60
20 Iik Jakiah 50
21 Ika Siti Jamilah 40
22 Imam Sihabudin 30
23 Siti Rahmah 60
24 Ripal Muhamad P 70
Jumlah 1310
Rata-rata 54,58
Presentase 54,58%
44
Berdasarkan data nilai di atas, siswa mendapat nilai yang kurang
memuaskan di mana hanya 8 siswa yang mendapat nilai sesuai di atas
KKM. 16 siswa mendapat nilai di bawah KKM dengan perolehan nilai
rata-rata hanya 54,58%. Hal tersebut menjadi refleksi bagi peneliti yang
ingin memaksimalkan hasil belajar dan mengidentifikasi masalah dengan
memperbaiki pembelajaran dengan cara menerapkan model pembelajaran
interaktif pada siklus I.
b. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus I
Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 16 Agustus 2010 yang berpedoman pada rencana
perbaikan pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Pada pelaksanaan
pembelajaran siklus I materi yang dibahas adalah lingkungan alam dan
buatan dengan alokasi waktu 1 x 35 menit.
Metode yang digunakan adalah ceramah bervariasi dan tanya
jawab disertai dengan penerapan model pembelajaran interaktif.
Pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk
mengecek pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan, “Sebutkan
lingkungan alam yang ada di sekolahmu! Dan apa manfaat danau?”
Pada kegiatan inti guru menunjukkan gambar lingkungan alam
sambil bertanya jawab tentang gambar tersebut kemudian guru
menjelaskan materi secara singkat. Siswa mulai antusias dengan adanya
sedikit penjelasan guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang
45
lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar rumah dan sekolah.
Kemudian siswa secara bergiliran diberikan pertanyaan dan guru pun
merespon jawaban siswa.
Pada akhir pembelajaran diadakan tes tertulis yang bertujuan
untuk mengukur hasil belajar siswa dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran interaktif untuk
mengetahui keaktifan/aktivitas siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 12
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran IPS Siklus I
No. Nama Siswa Aktivitas Siswa Keterangan
1 Ahmad Rifa ++ - = Kurang
+ = Cukup
++ = Baik 2 Aisyah -
3 Akang Ibnu Safei -
4 Anggi Budiansyah -
5 Ani Haryani ++
6 Ardiansyah +
7 Cici Roudatul Zahro +
8 Dedeh Siti Saadah +
9 Deden Ahmad Bakri ++
10 Deden Syarif +
11 Desi Fitriani ++
12 Dindin Sirojudin ++
13 Elin Siti N ++
14 Euis Saadah +
15 Fajar Franjani +
16 Firman Badrujaman +
17 Fitri Nurajijah -
18 Hana Nurjanah -
19 Herdianto +
20 Iik Jakiah +
21 Ika Siti Jamilah +
22 Imam Sihabudin -
23 Siti Rahmah +
24 Ripal Muhamad P ++
46
Berdasarkan tabel di atas aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah
ada peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran pada pra siklus. Hasil
belajar pun sudah ada peningkatan tetapi belum maksimal. Hasil belajar
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS
Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa 90
2 Aisyah 50
3 Akang Ibnu Safei 50
4 Anggi Budiansyah 50
5 Ani Haryani 90
6 Ardiansyah 70
7 Cici Roudatul Zahro 70
8 Dedeh Siti Saadah 70
9 Deden Ahmad Bakri 80
10 Deden Syarif 70
11 Desi Fitriani 80
12 Dindin Sirojudin 90
13 Elin Siti N 80
14 Euis Saadah 80
15 Fajar Franjani 70
16 Firman Badrujaman 70
17 Fitri Nurajijah 50
18 Hana Nurjanah 50
19 Herdianto 70
20 Iik Jakiah 60
21 Ika Siti Jamilah 60
22 Imam Sihabudin 50
23 Siti Rahmah 70
24 Ripal Muhamad P 90
Jumlah 1660
Rata-rata 69,17
Presentase 69,17%
47
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa siswa yang
dianggap berhasil memperoleh nilai > 60 sebanyak 18 orang, sedangkan
yang memperoleh nilai di bawah 60 sebanyak 6 orang, dengan nilai rata-
rata yang diperoleh 69,17. Hal ini menunjukkan telah adanya peningkatan
nilai dari pembelajaran pra siklus.
Refleksi tindakan pembelejaran siklus I yaitu penerapan model
pembelajaran interaktif yang belum maksimal sesuai dengan perencanaan.
c. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II masih berpedoman
pada perencanaan perbaikan pembelajaran yang telah disusun peneliti,
materi yang dibahas sama seperti pembelajaran pada siklus I begitupun
metodenya. Pada kegiatan awal siswa diberi pertanyaan “Coba sebutkan
lingkungan alam yang ada disekitar sekolahmu!” sebagai apersepsi untuk
mengecek pengetahuan siswa terhadap materi yang telah dibahas pada
siklus I.
Pada kegiatan inti guru kembali menunjukkan gambar lingkungan
alam sambil melakukan tanya jawab. Guru menerangkan materi secara
singkat. Aktivitas siswa pun meningkat. Siswa dengan antusias bertanya
kepada guru dan guru pun kondusif karena terjadinya tanya jawab antara
siswa dengan guru, kemudian secara bergiliran siswa diberikan
pertanyaan, guru pun merespon jawaban dari siswa. Pada kegiatan akhir
48
ditutup dengan menyimpulkan materi dan pemberian tes akhir secara
tertulis.
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II mengalami
peningkatan, di mana pada umumnya hampir seluruh siswa dalam kegiatan
pembelajaran ikut berpartisipasi dalam aktivitas siswa dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 14
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran IPS Siklus II
No. Nama Siswa Aktivitas Siswa Keterangan
1 Ahmad Rifa ++ - = Kurang
+ = Cukup
++ = Baik 2 Aisyah +
3 Akang Ibnu Safei +
4 Anggi Budiansyah +
5 Ani Haryani ++
6 Ardiansyah +
7 Cici Roudatul Zahro ++
8 Dedeh Siti Saadah +
9 Deden Ahmad Bakri ++
10 Deden Syarif +
11 Desi Fitriani ++
12 Dindin Sirojudin ++
13 Elin Siti N ++
14 Euis Saadah ++
15 Fajar Franjani ++
16 Firman Badrujaman +
17 Fitri Nurajijah +
18 Hana Nurjanah +
19 Herdianto +
20 Iik Jakiah +
21 Ika Siti Jamilah +
22 Imam Sihabudin -
23 Siti Rahmah ++
24 Ripal Muhamad P ++
49
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus II aktivitas siswa meningkat
dibandingkan siklus I, pada siklus II siswa pada umumnya terlihat aktif
selama proses pembelajaran.
Selain aktivitas siswa yang meningkat, tingkat penguasaan dan
hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini
disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran dengan
penerapan model interaktif. Selanjutnya hasil belajar siswa dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 15
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS
Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ahmad Rifa 100
2 Aisyah 60
3 Akang Ibnu Safei 80
4 Anggi Budiansyah 60
5 Ani Haryani 100
6 Ardiansyah 90
7 Cici Roudatul Zahro 80
8 Dedeh Siti Saadah 70
9 Deden Ahmad Bakri 80
10 Deden Syarif 70
11 Desi Fitriani 80
12 Dindin Sirojudin 100
13 Elin Siti N 100
14 Euis Saadah 80
15 Fajar Franjani 80
16 Firman Badrujaman 80
17 Fitri Nurajijah 60
18 Hana Nurjanah 60
19 Herdianto 70
20 Iik Jakiah 70
21 Ika Siti Jamilah 70
22 Imam Sihabudin 50
50
23 Siti Rahmah 90
24 Ripal Muhamad P 100
Jumlah 1880
Rata-rata 78,33
Presentase 78,33%
Berdasarkan tabel daftar nilai tes akhir pada siklus II dapat terlihat
adanya peningkatan yang baik. Siswa yang berhasil memperoleh nilai > 60
sebanyak 23 orang, dan hanya 1 orang yang mendapatkan nilai < 60
dengan nilai rata-rata yang peroleh adanya 78,33.
Refleksi tindakan pembelajaran siklus II yaitu terjadinya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kinerja guru dalam proses
belajar mengajarkan pun mengalami perubahan yang positif. Hal ini
menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran interaktif pada
pembelajaran IPS dalam materi lingkungan alam dan buatan sangat efektif
dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan peneliti, dilakukan
serangkaian analisis tingkat penguasaan siswa terhadap pemahaman
pembelajaran dengan menghasilkan nilai belajar dan pemahaman
pembelajaran dengan menghasilkan nilai belajar dan daya serap
perorangan terhadap materi mulai dari pra siklus, siklus I hingga siklus II
data yang diperoleh dari hasil belajar dapat dirangkum dalam tabel berikut:
51
Tabel 16
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS
No. Nama Siswa Pra
Siklus
Hasil Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Rifa 70 90 100
1880
78,33
78,33%
2 Aisyah 40 50 60
3 Akang Ibnu Safei 50 50 80
4 Anggi Budiansyah 50 50 60
5 Ani Haryani 80 90 100
6 Ardiansyah 50 70 90
7 Cici Roudatul Zahro 60 70 80
8 Dedeh Siti Saadah 50 70 70
9 Deden Ahmad Bakri 60 80 80
10 Deden Syarif 40 70 70
11 Desi Fitriani 60 80 80
12 Dindin Sirojudin 80 90 100
13 Elin Siti N 70 80 100
14 Euis Saadah 50 80 80
15 Fajar Franjani 50 70 80
16 Firman Badrujaman 50 70 80
17 Fitri Nurajijah 40 50 60
18 Hana Nurjanah 50 50 60
19 Herdianto 60 70 70
20 Iik Jakiah 50 60 70
21 Ika Siti Jamilah 40 60 70
22 Imam Sihabudin 30 50 50
23 Siti Rahmah 60 70 90
24 Ripal Muhamad P 70 90 100
JUMLAH 1310 1660 1880
RATA-RATA 54,58 69,17 78,33
PRESENTASE 54,58% 69,17% 78,33%
52
Grafik 2
Grafik Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS
Berdasarkan tabel 16 dan grafik 2 di atas dapat dilihat tingkat
keberhasilan pembelajaran, di mana dalam pembelajaran pra siklus
penguasaan hasil belajar siswa kelas 3 A hanya 54,58%. Pada siklus I
menjadi 69,17% dan siklus II 78,33%. Dengan demikian maka
pembelajaran IPS mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga
dapat dikatakan berhasil.
Tabel 17
Lembar Observasi Tentang Aktivitas Siswa pada
Proses Pembelajaran IPS
No. Nama Siswa Pra
Siklus
Hasil Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Rifa + ++ ++
2 Aisyah - - +
3 Akang Ibnu Safei - - +
4 Anggi Budiansyah - - +
5 Ani Haryani ++ ++ ++
6 Ardiansyah - + +
7 Cici Roudatul Zahro + + ++
8 Dedeh Siti Saadah - + +
9 Deden Ahmad Bakri + ++ ++
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Presentase Hasil Belajar
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
53
10 Deden Syarif - + +
11 Desi Fitriani + ++ ++
12 Dindin Sirojudin ++ ++ ++
13 Elin Siti N + ++ ++
14 Euis Saadah - + ++
15 Fajar Franjani - + ++
16 Firman Badrujaman - + +
17 Fitri Nurajijah - - +
18 Hana Nurjanah - - +
19 Herdianto + + +
20 Iik Jakiah - + +
21 Ika Siti Jamilah - + +
22 Imam Sihabudin - - -
23 Siti Rahmah + + ++
24 Ripal Muhamad P + ++ ++
Dari hasil observasi proses pembelajaran diperoleh gambaran
bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran interaktif berhasil dengan baik, terbukti dengan adanya
peningkatan dari pembelajaran pra siklus, siklus I hingga siklus II.
Berdasarkan data hasil observasi dan perolehan penguasaan akhir
pada setiap siklus disertai diskusi dengan teman sejawat, maka
pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran interaktif
mengalami kemajuan dan penelitian dianggap berhasil.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pembahasan Hasil Pembelajaran Matematika
Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa penggunaan media gambar
dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada umumnya
berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang diinginkan.
Tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan penggunaan
media gambar dapat meningkat dibandingkan dengan pembelajaran pra siklus
yang belum menggunakan media gambar.
Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh adalah 62,92 ini dirasakan
belum mencapai hasil yang optimal, dikarenakan siswa masih beradaptasi
54
dengan penggunaan media gambar dan lemahnya pengetahuan siswa dalam
menentukan pola bilangan terutama pada garis bilangan. Peningkatan hasil
belajar siswa menjadi acuan guru untuk melakukan evaluasi pembelajaran
yang cukup tinggi.
Pada pembelajaran tindakan siklus II mencapai hasil 74,58% aktivitas
siswa dalam menggunakan media gambar juga baik. Siswa memperhatikan
penjelasan dan pertanyaan guru. Siswa dengan antusias ke depan mengisi
bilangan yang belum ada angkanya pada garis bilangan. Suasana pembelajaran
pun dapat kondusif karena hampir seluruh siswa ikut berpartisipasi aktif
menggunakan media gambar yang ada. Sehingga dapat diperoleh hasil belajar
yang maksimal siswa berhasil mencapai hasil belajar yang memuaskan artinya
ketuntasan belajar telah tercapai.
2. Pembahasan Hasil Pembelajaran IPS
Hasil analisis yang dilakukan, penerapan model pembelajaran
interaktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi lingkungan alam
dan buatan sesuai yang diharapkan.
Pada pembelajaran pra siklus sebelum penerapan model pembelajaran
interaktif nilai rata-rata siswa 54,48 hal ini menunjukkan di bawah KKM.
Kemudian setelah melakukan tindakan pembelajaran siklus I yang
menerapkan model pembelajaran interaktif rata-rata hasil belajar siswa pun
meningkat menjadi 69,17 hal ini belum mencapai hasil yang maksimal
dikarenakan siswa belum memahami benar model pembelajaran interaktif
yang guru kembangkan hanya beberapa siswa yang terlibat aktif dalam
pembelajaran selebihnya masih pasif, akan tetapi pada pembelajaran siklus II
aktivitas dan hasil belajar pun meningkat. Aktivitas siswa pada siklus II pada
umumnya baik. Hampir semua siswa terlibat aktif dalam pembelajaran,
sehingga hasil belajar yang diperoleh pun meningkat. Nilai rata-rata pada
siklus II adalah 78,33 hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS dengan
menerapkan model pembelajaran interaktif dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan, artinya ketuntasan belajar telah dicapai.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan
menggunakan 2 siklus Penelitian Tindakan Kelas, maka penelitian yang
berjudul” Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa dalam Materi Mengurutkan dan Menentukan Pola Bilangan pada Garis
Bilangan’’dan“Penerapan Model Pembelajaran Interaktif dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Lingkungan Alam dan
Buatan” dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebelum menggunakan Media Gambar dalam pembelajaran Matematika
pada Materi Mengurutkan dan Menentukan Pola Bilangan pada Garis
bilangan, hasil belajar yang diperoleh siswa kurang baik,hal ini terbukti
dari hasil penilaian Tes Akhir yang memperoleh nilai rata-rata
56,67.Oleh karena itu Media Gambar dirasakan sangat efektif bagi Guru
untuk melakukan perbaikan pembelajaran.Setelah dilakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus 1 hasil belajar siswa naik dengan memperoleh
nilai rata-rata 62,92 kemudian pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus II hasil belajar siswa naik kembali dengan memperoleh nilai rata-
rata 74,58.Selain dapat meningkatkan hasil belajar Media Gambar juga
dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung,ini terbukti dari hasil observasi tentang
aktivitas siswa yang meningkat pada setiap siklus.
2. Sebelum menerapkan Model Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran
IPS pada materi Lingkungan Alam dan Buatan,hasil belajar yang
diperoleh siswa kurang memuaskan/kuranng baik, hal ini terbukti dari
hasil penilaian tes akhir yang memperoleh nilai rata-rata 54,58. Oleh
karena itu Model Pembelajaran Interaktif dirasakan sangat efekitf bagi
Guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran.Setelah dilakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus I hasil belajar siswa naik dengan
56
memperoleh nilai rata-rata 69,17 kemudian pada pelaksanaan perbaikan
pembelajaran siklus II hasil belajar siswa naik kembali dengan
memperoleh nilai rata-rata 78,33. Selain dapat meningkatkan hasil
belajar Model Pembelajaran Interaktif juga dapat memotivasi siswa
untuk belajar lebih aktif dan komunikasi yang baik dengan guru maupun
teman sendiri,ini terbukti dari hasil observasi tentang aktivitas siswa
yang meningkat pada setiap siklus.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan, antara lain:
1. Pemilihan penggunaan media dan model pembelajaran yang sesuai akan
berdampak positif dalam perbaikan pembelajaran oleh karena itu
diharapkan untuk melakukan perbaikan pada setiap pembelajaran dengan
pemilihan media dan model pembelajaran yang sesuai.
2. Tingkatkan terus inovasi pendidikan, terutama dalam hal pemilihan
media dan model pembelajaran yang sesuai.
3. Kurangnya sarana dan prasarana jangan dijadikan alasan untuk tidak
berinovasi, karena media dan model belajar bisa didapat dari berbagai
sumber yang murah bahkan tanpa biaya yaitu dengan memanfaatkan apa
yang ada di lingkungan sekitar.
4. Untuk memacu tenaga pendidik lebih kreatif dan inovatif dalam
menggunakan media dan model pembelajaran sehingga hasil belajar
siswa akan lebih baik.
5. .Untuk meningkatkan kualitas guru yang profesional perlu terus
dilakukan kegiatan yang berkesinambungan melalui KKG dalam upaya
berbagi pendapat dan tukar pengalaman.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Nasional Standar Pendidikan. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tngkat SD, MI, dan SD-LB. Jakarta: BNSP.
Budiono. Strategi Memanfaatkan Media Gambar. http://tpcommunity05.blogspot.
com/2008/05/strategi-memanfaatkan-media-gambar.html. diakses 15
Agustus 2010.
Marliani, Linda. 2009. Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran IPA di SD
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya. Skripsi S1
UPI-Purwakarta: tidak diterbitkan.
Republik Indonesia. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sadulloh, U., Robandi, B., Muharam, A. 2007. Pedagogik. Cipta Utama.
Sudrajat, Akhmad. Media Pembelajaran. http://akhmadsudrajat/wordpress.com/.
tanggal 12 Januari 2008.
_______. Pengertian Pendekatan Strategi Metode Teknik Taktik dan Model
Pembelajaran. http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-
pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.
diakses 15 Agustus 2010.
Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Banduing: Wacana Prima.
Supartini. 2008. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di SMK Al-
Hidayah 1 Jakarta Selatan. Skripsi Sarjana Pendidikan STKIP Purnama
Jakarta: Tidak diterbitkan.
Sutikno, M. S., 2004. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.
_______, 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tafsir, Ahmad. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Wahyudin, Dinn. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka
Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
_________. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka
60
60
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Tema : Kegiatan
Kelas/Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
1. Standar Kompetensi
Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka.
2. Kompetensi Dasar
Menentukan letak bilangan pada garis bilangan.
3. Indikator
a. Mengurutkan bilangan dengan membuat garis bilangan.
b. Menentukan pola pada garis bilangan.
4. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat mengurutkan bilangan dengan membuat garis bilangan.
b. Peserta didik dapat menentukan pola pada garis bilangan.
5. Materi Pokok
Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan
a. Mengurutkan Bilangan pada Garis Bilangan
Contoh:
39 42 40 45
46
43 41 44
Bilangan diatas dapat diurutkan pada garis bilangan seperti berikut:
39 40 41 42 43 44 45 46
b. Menentukan Pola pada Garis Bilangan
Contoh: Bobi membilang loncat dua-dua dari 0 sampai 4 loncatan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Urutan bilangan yang ditulis:
0 , 2 , 4 , 6 , 8
6. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Penugasan
c. Ceramah Bervariasi
61
61
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Mempersiapkan materi dan alat peraga.
2) Mengulas materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan.
3) Menjelaskan indikator yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti (40 menit)
1) Peserta didik menyimak materi menentukan letak bilangan pada garis
bilangan.
2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.
3) Peserta didik berdiskusi kelompok mengisi LKS.
c. Kegiatan Akhir (25 menit)
1) Mengadakan penilaian.
2) Menyimpulkan materi.
3) Memberikan tindak lanjut berupa PR.
8. Penilaian
a. Teknik Tes : Tes
b. Bentuk Tes : Tertulis - Isian
c. Instrumen :
1) Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan yang tepat!
1.
13 14 20 22
diisi bilangan ……
2. 4 , 8 , 12 , ……
3.
b diisi bilangan ……
4. Gambarlah garis bilangan berpola loncat tiga-tiga antara 20 dan 37!
5. 7 Bilangan ganjil secara berurutan setelah 11 adalah …… , …… ,
…… , …… , …… , …… , ……
2) Kunci Jawaban
1. 18
2. 16
3. 13
4.
23 26 29 32 35
5. 13 , 15 , 17 , 19 , 21 , 23 , 25
3) LKS (terlampir)
…… ……
1 5 9 b 17 21
62
62
9. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
1) Buku Matematika Kelas 3 PT. Aneka Ilmu, hal 3-11.
2) Kurikulum KTSP.
b. Alat Peraga
1) Garis Bilangan
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Purwakarta, Juli 2010
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
63
63
LEMBAR KERJA SISWA
1. Kerjakan LKS dengan baik!
2. Diskusikan bersama kelompok!
Soal
1. Tunjukkan pada garis bilangan pola bilangan yang dimulai dari 0 loncat dua-
dua sampai 5 loncatan! Tulislah pola bilangan tersebut!
2. Tulislah bilangan loncat lima-lima dari 0 sampai 4 loncatan!
3. Tulislah bilangan loncat enam-enam dari 0 sampai 5 loncatan!
4. Tulislah 10 bilangan ganjil secara berurutan mulai dari 15!
5. Tulislah 10 bilangan genap secara berurutan mulai dari 30!
Jawaban
1. ……………………………………………………………………………….
2. ……………………………………………………………………………….
3. ……………………………………………………………………………….
4. ……………………………………………………………………………….
5. ……………………………………………………………………………….
Kelompok :
Anggota :
1. ………………………….
2. ………………………….
3. ………………………….
4. ………………………….
5. ………………………….
6. ………………………….
7. ………………………….
8. ………………………….
64
64
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Hari, Tanggal : Senin, 9 Agustus 2010
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
1. Kompetensi Dasar
Menentukan letak bilangan pada garis bilangan.
2. Hasil Belajar
Siswa dapat mengurutkan bilangan dan menentukan pola bilangan pada garis
bilangan.
3. Indikator
Mengurutkan dan menentukan pola bilangan pada garis bilangan.
4. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengurutkan bilangan dengan membuat garis bilangan
dengan tepat.
b. Siswa dapat menentukan pola bilangan pada garis bilangan dengan
menggunakan media gambar garis bilangan.
5. Materi Pembelajaran
Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan
a. Menentukan letak bilangan pada garis bilangan dengan membuat garis
bilangan
Garis bilangan digambar dengan tanda anak panah di kedua ujungnya.
Pada garis bilangan hitungan mempunyai pola langkah yang tetap dan
sama baik ke kanan maupun ke kiri.
Contoh:
Pada garis bilangan, jarak setiap bilangan ke bilangan , jarak setiap
bilangan ke bilangan yang terdekat adalah sama, setiap bergerak 1 satuan
petak ke kanan menunjukkan bilangan bertambah.
Misalnya dari angka 2 bergerak 1 petak ke kanan sampailah pada angka 3.
Demikian juga setiap bergerak 1 petak ke kiri berarti bilangannya
berkurang satu.
Misalnya dari angka 10 bergerak 1 satuan ke kiri maka sampailah pada
angka 9.
Garis bilangan dapt diteruskan baik ke kiri maupun ke kanan sampai tak
terbatas.
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
65
65
b. Mengenal pola bilangan (membilang loncat)
Contoh:
Garis bilangan di atas menunjukkan bilangan yang meloncat tiga-tiga.
Garis bilangan di atas menunjukkan bilangan yang meloncat lima-lima.
6. Metode
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya Jawab
c. Penugasan
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Guru mengkondisikan dan mengarahkan perhatian siswa pada
pembelajaran yang akan diajarkan.
2) Melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
a) Masih ingatkah tentang garis bilangan?
b) Sebutkan pola bilangan loncat dua-dua dari 0 sampai 4 loncatan!
3) Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (20 menit)
1) Guru menunjukkan gambar garis bilangan di papan tulis kepada siswa.
2) Siswa mengamati gambar garis bilangan.
3) Guru menjelaskan materi tentang cara mengurutkan dan menentukan
pola bilangan / membilang loncat.
4) Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang
belum dipahami mengenai cara mengurutkan dan menentukan pola
bilangan loncat.
5) Beberapa siswa ditugaskan ke depan untuk mengisi garis bilangan
yang belum ada angkanya di papan tulis.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1) Menyimpulkan materi pelajaran.
2) Mengadakan penilaian.
3) Tindak lanjut dengan memberikan PR.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 3 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 5
66
66
8. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
1) Buku Nur Fajariah & Devi Triratnawati;
Matematika Kelas 3; PT. Aneka Ilmu, hal. 3-11.
2) Kiat Gemilang (Penunjang Kegiatan Belajar) Matematika kelas 3
PT. Cipta Pustaka, hal. 2-3
3) Kurikulum KTSP.
b. Alat Belajar
1) Gambar Garis Bilangan
9. Penilaian
a. Prosedur : Tes Awal dan Tes Akhir
b. Jenis : Lisan dan Tulisan
c. Bentuk : Isian
d. Instrumen :
1) Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan yang tepat!
1.
13 14 20 22
diisi bilangan ……
2. 4 , 8 , 12 , ……
3.
b diisi bilangan ……
4. Gambarlah garis bilangan berpola loncat tiga-tiga antara 20 dan 37!
5. 7 Bilangan ganjil secara berurutan setelah 11 adalah …… , …… ,
…… , …… , …… , …… , ……
2) Kunci Jawaban
1. 18
2. 16
3. 13
4.
23 26 29 32 35
5. 13 , 15 , 17 , 19 , 21 , 23 , 25
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Purwakarta, 9 Agustus 2010
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
…… ……
1 5 9 b 17 21
67
67
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN EKSAKTA
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari / Tanggal : Senin, 9 Agustus 2010
Fokus Pengamatan : Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran
No. Aspek Yang Diamati
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1. Guru menyiapkan media
gambar
Media gambar sudah
digunakan, tetapi
tidak semua siswa
bisa
mendemontrasikan
media tersebut
2. Guru menggunakan media
gambar yang telah disiapkan
3. Siswa secara bergilir
menggunakan media gambar
yang telah tersedia
4. Media gambar dapat membantu
proses pembelajaran
5. Siswa mendemontrasikan media
gambar yang tersedia
6. Siswa aktif menggunakan media
gambar yang tersedia
7. Guru melaksanakan penilaian
pada akhir pembelajaran
Pengamat
Teman sejawat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
68
68
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
SIKLUS 1
Hari, Tanggal : Senin, 9 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran Komunikasi
guru dan
siswa belum
terlihat,
karena masih
ada siswa
yang gaduh
dan
mengobrol
saat
pembelajaran
2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
69
69
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Hari, Tanggal : Jum’at, 13 Agustus 2010
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
1. Kompetensi Dasar
Menentukan letak bilangan pada garis bilangan.
2. Hasil Belajar
Siswa dapat mengurutkan bilangan dan menentukan pola bilangan pada garis
bilangan.
3. Indikator
Mengurutkan dan menentukan pola bilangan pada garis bilangan.
4. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Siswa mampu mengurutkan bilangan dengan membuat garis bilangan
dengan tepat.
b. Siswa dapat menentukan pola bilangan pada garis bilangan dengan
menggunakan media gambar garis bilangan.
5. Materi Pembelajaran
Menentukan Letak Bilangan pada Garis Bilangan
a. Menentukan letak bilangan pada garis bilangan dengan membuat garis
bilangan
Garis bilangan digambar dengan tanda anak panah di kedua ujungnya.
Pada garis bilangan hitungan mempunyai pola langkah yang tetap dan
sama baik ke kanan maupun ke kiri.
Contoh:
Pada garis bilangan, jarak setiap bilangan ke bilangan , jarak setiap
bilangan ke bilangan yang terdekat adalah sama, setiap bergerak 1 satuan
petak ke kanan menunjukkan bilangan bertambah.
Misalnya dari angka 2 bergerak 1 petak ke kanan sampailah pada angka 3.
Demikian juga setiap bergerak 1 petak ke kiri berarti bilangannya
berkurang satu.
Misalnya dari angka 10 bergerak 1 satuan ke kiri maka sampailah pada
angka 9.
Garis bilangan dapt diteruskan baik ke kiri maupun ke kanan sampai tak
terbatas.
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
70
70
b. Mengenal pola bilangan (membilang loncat)
Contoh:
Garis bilangan di atas menunjukkan bilangan yang meloncat tiga-tiga.
Garis bilangan di atas menunjukkan bilangan yang meloncat lima-lima.
6. Metode
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya Jawab
c. Penugasan
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Guru mengkondisikan dan mengarahkan perhatian siswa pada
pembelajaran yang akan diajarkan.
2) Melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
a) Sebutkan pola bilangan loncat tiga-tiga dari 0 sampai 4 loncatan!
3) Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (20 menit)
1) Siswa mengamati gambar garis bilangan.
2) Guru menjelaskan materi tentang cara mengurutkan dan menentukan
pola bilangan / membilang loncat.
3) Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal yang
belum dipahami mengenai cara mengurutkan dan menentukan pola
bilangan loncat.
4) Beberapa siswa ditugaskan ke depan untuk mengisi garis bilangan
yang belum ada angkanya di papan tulis.
5) Guru membahas hasil jawaban siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1) Menyimpulkan materi pelajaran.
2) Mengadakan penilaian.
3) Tindak lanjut berupa pesan agar rajin belajar di rumah.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 3 3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 5
71
71
8. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
1) Buku Nur Fajariah & Devi Triratnawati;
Matematika Kelas 3; PT. Aneka Ilmu, hal. 3-11.
2) Kiat Gemilang (Penunjang Kegiatan Belajar) Matematika kelas 3
PT. Cipta Pustaka, hal. 2-3
3) Kurikulum KTSP.
b. Alat Belajar
1) Gambar Garis Bilangan
9. Penilaian
a. Prosedur : Tes Awal dan Tes Akhir
b. Jenis : Lisan dan Tulisan
c. Bentuk : Isian
d. Instrumen :
1) Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan yang tepat!
1.
20 22 23 24 25 26 28 29
diisi bilangan ……
diisi bilangan ……
2. 3 , 6, 9, 12, ……, ……,……
3.
b diisi bilangan ……
4. Gambarlah garis bilangan berpola loncat empat-empat antara 20
dan 32!
5. 5 Bilangan ganjil secara berurutan setelah 9 adalah …… , …… ,
…… , …… , …… ,
2) Kunci Jawaban
1. 21, 27
2. 15, 18 , 21
3. 16
4.
20 24 28 32
5. 11, 13, 15, 17, 19
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Purwakarta, 13 Agustus 2010
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
a
a
1 6 11 b 21 26
b
b
72
72
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN EKSAKTA
SIKLUS 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari / Tanggal : Jum’at, 13 Agustus 2010
Fokus Pengamatan : Penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran
No. Aspek Yang Diamati
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1. Guru menyiapkan media
gambar
Pada siklus II media
gambar sudah dapat
digunakan secara
maksimal, dan siswa
hampir seluruhnya
bisa menggunakan
media tersebut.
2. Guru menggunakan media
gambar yang telah disiapkan
3. Siswa secara bergilir
menggunakan media gambar
yang telah tersedia
4. Media gambar dapat membantu
proses pembelajaran
5. Siswa mendemontrasikan media
gambar yang tersedia
6. Siswa aktif menggunakan media
gambar yang tersedia
7. Guru melaksanakan penilaian
pada akhir pembelajaran
Pengamat
Teman sejawat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
73
73
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
SIKLUS 2
Hari, Tanggal : Jum’at, 13 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran Pembelajaran
berjalan
sesuai dengan
yang
diharapkan 2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
74
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPS
Tema : Tempat Umum
Kelas/Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
1. Standar Kompetensi
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan
sekolah.
2. Kompetensi Dasar
Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.
3. Indikator
a. Menyebutkan contoh lingkungan alam di sekitar rumah dan sekolah.
b. Menyebutkan contoh lingkungan buatan di sekitar rumah dan sekolah.
c. Menjelaskan manfaat lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan
sekolah.
4. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat menyebutkan contoh lingkungan alam di sekitar rumah
dan sekolah.
b. Peserta didik dapat menyebutkan contoh lingkungan buatan di sekitar
rumah dan sekolah.
c. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat lingkungan alam dan buatan di
sekitar rumah dan sekolah.
5. Materi Pokok
Lingkungan Alam dan Buatan
a. Lingkungan alam adalah kenampakan permukaan bumi yang merupakan
ciptaan Tuhan melalui proses alam. Seperti: gunung, sungai, laut, hutan,
danau, pantai, teluk, dan lain-lain.
b. Lingkungan buatan adalah kenampakan permukaan bumi yang dibuat oleh
manusia. Seperti: sawah, rumah, kebun, terminal, stasiun, sekolah, dan
lain-lain.
6. Metode Pembelajaran
a. Diskusi
b. Ceramah Bervariasi
75
75
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Berdo’a, mengabsen, mempersiapkan materi ajar dan alat peraga.
2) Menyanyikan lagu “Naik-Naik ke Puncak Gunung”.
3) Menjelaskan kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti (40 menit)
1) Peserta didik menyimak materi lingkungan alam dan lingkungan
buatan.
2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok;
1 kelompok = 8 orang.
3) Peserta didik berdiskusi tentang lingkungan alam dan buatan yang ada
di sekitar rumah dan sekolah serta manfaatnya.
4) Peserta didik mengisi LKS secara berkelompok.
c. Kegiatan Akhir (25 menit)
1) Mengadakan penilaian.
2) Menyimpulkan materi.
3) Tindak lanjut berupa pemberian PR.
8. Penilaian
a. Teknik Tes : Tes
b. Bentuk Tes : Tertulis - Isian
c. Instrumen :
1) Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Lingkungan alam adalah …………
2. Manfaat danau antara lain adalah …………
3. Tempat mendaratnya pesawat terbang disebut …………
4. Manfaat rumah antara lain adalah …………
5. Lingkungan buatan dibuat oleh …………
2) Kunci Jawaban
1. kenampakan permukaan bumi yang merupakan ciptaan Tuhan
melalui proses alam
2. untuk pariwisata, PLTA, perikanan
3. Bandara
4. Tempat tinggal
5. Manusia
3) LKS (terlampir)
76
76
9. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
1) Buku IPS Kelas 3 PT. Sarana Panca Karya Nusa, hal 1-9.
2) Buku IPS Kelas 3 PT. Erlangga, hal 1-9.
3) Kurikulum KTSP.
b. Alat Peraga
1) Gambar pemandangan alam, gunung, dan laut.
2) Lingkungan sekitar sekolah.
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Purwakarta, Juli 2010
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
77
77
LEMBAR KERJA SISWA
Perhatikan lingkungan sekitar sekolah dan rumahmu!
Catatlah lingkungan buatan apa saja yang kamu lihat!
Tulislah dalam daftar di bawah ini!
No Nama Lingkungan Buatan Manfaat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kelompok :
Anggota :
1. ………………………….
2. ………………………….
3. ………………………….
4. ………………………….
5. ………………………….
6. ………………………….
7. ………………………….
8. ………………………….
78
78
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Hari, Tanggal : Senin, 16 Agustus 2010
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
1. Kompetensi Dasar
Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.
2. Hasil Belajar
Siswa dapat menjelaskan lingkungan alam dan buatan serta manfaatnya bagi
kehidupan.
3. Indikator
Menjelaskan lingkungan alam dan buatan serta manfaatnya bagi kehidupan.
4. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Siswa lebih memahami lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar
rumah dan sekolah.
b. Siswa dapat menjelaskan manfaat dari lingkungan alam dan buatan yang
ada di sekitar rumah dan sekolah.
5. Materi Pembelajaran
Lingkungan Alam dan Buatan
a. Lingkungan alam adalah kenampakan permukaan bumi yang merupakan
ciptaan Tuhan melalui proses alam. Seperti: gunung, sungai, laut, hutan,
danau, pantai, teluk, dan lain-lain.
b. Lingkungan buatan adalah kenampakan permukaan bumi yang dibuat oleh
manusia. Seperti: sawah, rumah, kebun, terminal, stasiun, sekolah, dan
lain-lain.
6. Metode
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya Jawab
c. Penugasan
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Guru mengkondisikan dan mengarahkan perhatian siswa pada
pembelajaran yang akan diajarkan.
2) Melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
a) Sebutkan lingkungan alam yang ada di sekolahmu!
b) Apa manfaat dari danau?
3) Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
79
79
b. Kegiatan Inti (20 menit)
1) Guru menunjukkan gambar lingkungan alam sambil bertanya jawab
tentang gambar tersebut.
2) Siswa menceritakan gambar yang telah dibawanya di depan kelas.
3) Siswa yang lain mengamati gambar yang dibawa temannya sambil
mengajukan pertanyaan.
4) Guru mengarahkan dan menjelaskan gambar yang telah dibawa siswa.
5) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang keadaan alam sesuai
gambar (hutan, pasar, dll).
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1) Menyimpulkan materi pelajaran.
2) Mengadakan penilaian.
3) Tindak lanjut berupa PR.
8. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
1) Buku Dra. Lilih S., M.Pd., dkk;
IPS Kelas 3; PT. Sarana Panca Karya Nusa, hal. 1-9.
2) Buku Asy’ari, dkk; IPS Kelas 3; PT. Erlangga, hal. 1-9.
3) Sarana Aktif untuk Anak Kreatif
LKS IPS SD Kelas 3 Semester 1; CV. Sarana Mukti Karya; hal. 2-3.
4) Kurikulum KTSP.
b. Alat Belajar
1) Gambar pemandangan alam, gunung, dan laut.
2) Lingkungan sekitar sekolah.
9. Penilaian
a. Prosedur : Tes Awal dan Tes Akhir
b. Jenis : Lisan dan Tulisan
c. Bentuk : Isian
d. Instrumen :
1) Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Lingkungan alam adalah …………
2. Manfaat danau antara lain adalah …………
3. Tempat mendaratnya pesawat terbang disebut …………
4. Manfaat rumah antara lain adalah …………
5. Lingkungan buatan dibuat oleh …………
80
80
2) Kunci Jawaban
1. kenampakan permukaan bumi yang merupakan ciptaan Tuhan
melalui proses alam
2. untuk pariwisata, PLTA, perikanan
3. Bandara
4. Tempat tinggal
5. Manusia
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Purwakarta, 16 Agustus 2010
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
81
81
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PERBAIKAN PERBELAJARAN NON EKSAK
SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : III / 1
Hari / Tanggal : Senin, 16 Agustus 2010
Fokus Pengamatan : Penerapan model pembelajaran interaktif dalam proses
pembelajaran
No. Aspek Yang Diamati
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1. Mengelola ruang dan fasilitas
pembelajaran
Peneliti sudah
dapat mengelola
ruang dan fasilitas
pembelajaran
Penggunaan alat
bantu sudah
digunakan, dan
penerapan model
pembelajaran
interaktif tapi
belum maksimal
2. Memberi petunjuk dan
penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
3. Menggunakan alat bantu
pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan, siswa, situasi
dan lingkungan
4. Menangani pertanyaan dan
respon siswa
5. Mengembangkan pemahaman
konsep IPS terpadu
6. Mengembangkan hubungan
antar pribadi yang sehat dan
serasi
7. Membantu siswa menumbuhkan
kepercayaan diri
8. Melaksanakan penilaian pada
akhir pembelajaran
Pengamat
Teman sejawat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
82
82
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SIKLUS 1
Hari, Tanggal : Senin, 16 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran Pembelajaran
belum
berjalan
dengan
kondusif dan
belum sesuai
dengan
prosedur
yang dibuat
2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
83
83
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : III (tiga) / 1 (satu)
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2010
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
1. Kompetensi Dasar
Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah.
2. Hasil Belajar
Siswa dapat menjelaskan lingkungan alam dan buatan serta manfaatnya bagi
kehidupan.
3. Indikator
Menjelaskan lingkungan alam dan buatan serta manfaatnya bagi kehidupan.
4. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
a. Siswa lebih memahami lingkungan alam dan buatan yang ada di sekitar
rumah dan sekolah.
b. Siswa dapat menjelaskan manfaat dari lingkungan alam dan buatan yang
ada di sekitar rumah dan sekolah.
5. Materi Pembelajaran
Lingkungan Alam dan Buatan
a. Lingkungan alam adalah kenampakan permukaan bumi yang merupakan
ciptaan Tuhan melalui proses alam. Seperti: gunung, sungai, laut, hutan,
danau, pantai, teluk, dan lain-lain.
b. Lingkungan buatan adalah kenampakan permukaan bumi yang dibuat oleh
manusia. Seperti: sawah, rumah, kebun, terminal, stasiun, sekolah, dan
lain-lain.
6. Metode
a. Ceramah Bervariasi
b. Tanya Jawab
c. Penugasan
7. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Guru mengkondisikan dan mengarahkan perhatian siswa pada
pembelajaran yang akan diajarkan.
2) Melakukan tanya jawab tentang pelajaran yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
Adapun pertanyaan yang diajukan antara lain:
c) Sebutkan lingkungan buatan yang ada di sekolahmu!
d) Apa manfaat dari sawah?
3) Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
84
84
b. Kegiatan Inti (20 menit)
1) Guru menunjukkan gambar lingkungan alam sambil bertanya jawab
tentang gambar tersebut.
2) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab tentang lingkungan buatan
yang ada di sekitar rumah dan sekolah.
3) Siswa secara bergiliran diberi pertanyaan tentang lingkungan alam dan
buatan serta manfaatnya bagi kehidupan.
4) Guru merespon jawaban siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1) Menyimpulkan materi pelajaran.
2) Mengadakan penilaian.
3) Tindak lanjut berupa pesan agar memelihara lingkungan alam dan
buatan yang ada di sekitar rumah atau sekolah.
8. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber Belajar
1) Buku Dra. Lilih S., M.Pd., dkk;
IPS Kelas 3; PT. Sarana Panca Karya Nusa, hal. 1-9.
2) Buku Asy’ari, dkk; IPS Kelas 3; PT. Erlangga, hal. 1-9.
3) Sarana Aktif untuk Anak Kreatif
LKS IPS SD Kelas 3 Semester 1; CV. Sarana Mukti Karya; hal. 2-3.
4) Kurikulum KTSP.
b. Alat Belajar
1) Gambar pemandangan alam, gunung, dan laut.
2) Lingkungan sepkitar sekolah.
9. Penilaian
a. Prosedur : Tes Awal dan Tes Akhir
b. Jenis : Lisan dan Tulisan
c. Bentuk : Isian
d. Instrumen :
1) Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Lingkungan alam adalah …………
2. Manfaat dari sekolah adalah…………
3. Berikan 2 contoh dari lingkungan alam !
4. Tempat berhentinya kereta api disebut…………
5. Berikan 2 contoh lingkungan buatan yang ada di sekitar
sekolahmu!
85
85
2) Kunci Jawaban
1. Kenampakan permukaan bumi yang merupakan ciptaan Tuhan
melalui proses alam
2. Untuk belajar, menuntut ilmu
3. Gunung, sungai, laut dll
4. Stasiun
5. Sawah, rumah, taman
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Purwakarta, 19 Agustus 2010
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
86
86
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN NON EKSAK
SIKLUS 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : III / 1
Hari / Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2010
Fokus Pengamatan : Penerapan model pembelajaran interaktif dalam proses
pembelajaran
No. Aspek Yang Diamati
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1. Mengelola ruang dan fasilitas
pembelajaran
Penerapan model
pembelajaran
interaktif sudah
dilaksanakan dan
terlihat ada
interaksi yang
baik antara guru
dengan siswa
2. Memberi petunjuk dan
penjelasan yang berkaitan
dengan isi pembelajaran
3. Menggunakan alat bantu
pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan, siswa, situasi
dan lingkungan
4. Menangani pertanyaan dan
respon siswa
5. Mengembangkan pemahaman
konsep IPS terpadu
6. Mengembangkan hubungan
antar pribadi yang sehat dan
serasi
7. Membantu siswa menumbuhkan
kepercayaan diri
8. Melaksanakan penilaian pada
akhir pembelajaran
Pengamat
Teman sejawat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
87
87
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SIKLUS 2
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian
Kemunculan
Komentar Ada
Tidak
Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran Dalam
pembelajaran
guru dan
siswa sudah
ada interaksi,
situasi kelas
kondusif
2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
88
88
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari, Tanggal : Senin, 9 Agustus 2010
No. Perilaku Siswa Yang Diamati Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa sering bertanya
2 Siswa rukun dengan teman sekelas
3 Siswa selalu menjawab pertanyaan
dari guru
4 Siswa serius dalam belajar
5 Aktivitas siswa di kelas
6 Siswa gaduh di kelas
Pengamat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
89
89
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari, Tanggal : Jum’at, 13 Agustus 2010
No. Perilaku Siswa Yang Diamati Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa sering bertanya
2 Siswa rukun dengan teman sekelas
3 Siswa selalu menjawab pertanyaan
dari guru
4 Siswa serius dalam belajar
5 Aktivitas siswa di kelas
6 Siswa gaduh di kelas
Pengamat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
90
90
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : III / 1
Hari, Tanggal : Senin, 16 Agustus 2010
No. Perilaku Siswa Yang Diamati Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa sering bertanya
2 Siswa rukun dengan teman sekelas
3 Siswa selalu menjawab pertanyaan
dari guru
4 Siswa serius dalam belajar
5 Aktivitas siswa di kelas
6 Siswa gaduh di kelas
Pengamat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
91
91
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : III / 1
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2010
No. Perilaku Siswa Yang Diamati Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa sering bertanya
2 Siswa rukun dengan teman sekelas
3 Siswa selalu menjawab pertanyaan
dari guru
4 Siswa serius dalam belajar
5 Aktivitas siswa di kelas
6 Siswa gaduh di kelas
Pengamat
Linda Marliani, S.Pd.
NIP. 19821216 200801 2 003
92
92
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
SIKLUS 1
Hari, Tanggal : Senin, 9 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran
2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
93
93
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
SIKLUS 2
Hari, Tanggal : Jum’at, 13 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran
2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
94
94
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SIKLUS 1
Hari, Tanggal : Senin, 16 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran
2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
95
95
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SIKLUS 2
Hari, Tanggal : Kamis, 19 Agustus 2010
No. Aspek Penilaian Kemunculan
Komentar Ada Tidak Ada
1 Siswa konsentrasi saat pembelajaran
2 Siswa komunikatif saat pembelajaran
3 Siswa kesulitan mengerjakan soal
evaluasi
4 Siswa gaduh saat evaluasi
5 Siswa mengerjakan soal evaluasi
tepat waktu
6 Siswa menangis saat pembelajaran
7 Siswa masih ada yang ngobrol
8 Siswa mengantuk di kelas
9 Siswa lupa membawa alat tulis
Mahasiswa
Neneng Mulyaningsih
NIM. 816 549 243
96
96
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika
No. Nama Siswa Pra
Siklus
Hasil Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Rifa 70 80 90
2 Aisyah 50 50 60
3 Akang Ibnu Safei 50 70 70
4 Anggi Budiansyah 40 50 60
5 Ani Haryani 80 90 100
6 Ardiansyah 50 60 70
7 Cici Roudatul Zahro 70 80 90
8 Dedeh Siti Saadah 40 40 60
9 Deden Ahmad Bakri 50 60 80
10 Deden Syarif 40 50 70
11 Desi Fitriani 70 70 80
12 Dindin Sirojudin 80 80 90
13 Elin Siti N 70 80 90
14 Euis Saadah 50 50 60
15 Fajar Franjani 60 60 70
16 Firman Badrujaman 60 70 80
17 Fitri Nurajijah 40 40 60
18 Hana Nurjanah 50 50 60
19 Herdianto 60 60 80
20 Iik Jakiah 40 50 70
21 Ika Siti Jamilah 50 60 70
22 Imam Sihabudin 40 40 50
23 Siti Rahmah 70 80 90
24 Ripal Muhamad P 80 90 90
JUMLAH 1360 1510 1790
RATA-RATA 56,67 62,92 74,58
PRESENTASE 56,67% 62,92% 74,58%
97
97
Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS
No. Nama Siswa Pra
Siklus
Hasil Perbaikan Ket
Siklus I Siklus II
1 Ahmad Rifa 70 90 90
2 Aisyah 40 50 60
3 Akang Ibnu Safei 50 50 60
4 Anggi Budiansyah 50 50 60
5 Ani Haryani 80 90 100
6 Ardiansyah 50 70 70
7 Cici Roudatul Zahro 60 70 80
8 Dedeh Siti Saadah 50 70 70
9 Deden Ahmad Bakri 60 80 80
10 Deden Syarif 40 70 70
11 Desi Fitriani 60 80 80
12 Dindin Sirojudin 80 90 90
13 Elin Siti N 70 80 90
14 Euis Saadah 50 80 80
15 Fajar Franjani 50 70 80
16 Firman Badrujaman 50 70 70
17 Fitri Nurajijah 40 50 60
18 Hana Nurjanah 50 50 60
19 Herdianto 60 70 70
20 Iik Jakiah 50 60 70
21 Ika Siti Jamilah 40 60 70
22 Imam Sihabudin 30 50 50
23 Siti Rahmah 60 70 80
24 Ripal Muhamad P 70 90 100
JUMLAH 1310 1660 1790
RATA-RATA 54,58 69,17 74,58
PRESENTASE 54,58% 69,17% 74,58%
94
94
RIWAYAT HIDUP
Neneng Mulyaningsih dilahirkan di Purwakarta
pada tanggal 21 Juni 1972. Penulis merupakan
anak kedua dari 5 bersaudara dari pasangan suami
istri, Bapak H. Isep Bakar Sidik dan Ibu Hj. Ayum
Karyumi. Pendidikan yang pernah ditempuhnya
yaitu SDN Citeko Kecamatan Plered lulus tahun
1985. Dan melanjutkan ke SMP Negeri Tegalwaru
lulus tahun 1988. setelah itu melanjutkan lagi ke
SPG Negeri Purwakarta lulus tahun 1991.
Setelah lulus dari SPG Penulis membaktikan diri menjadi tenaga honorer
di SD Negeri Citeko sampai tahun 1993. Namun keluar dari mengabdikan dirinya
karena lain hal yang bersifat pribadi. Kemudian diterima bekerja di PT.
INDORAMA SYNTHETICS. Dalam masa kerjanya yaitu tahun 1994 menikah
dengan Dedi Mulyadi. Tahun 1995 dikaruniai anak pertama yang diberi nama
Dodi Eka Nugraha, namun pada kelahiran anak pertama mengundurkan diri dan
fokus menjadi ibu rumah tangga. Tahun 2001 lahirlah anak kedua diberi nama
Dandy Chandra Purnama. Tahun 2005 Penulis mengikuti testing Guru Bantu
Daerah Terpencil (GBDT) Alhamdulillah diterima dan ditempatkan di SD Negeri 2
Cibogogirang Plered hingga sekarang. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan ke D2 PGSD UT untuk meningkatkan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan yang sejalan dengan perkembangan serta tuntutan masyarakat.
Dengan berjalannya waktu kemudian penulis diangkat menjadi PNS tahun 2007.
Pada bulan Nopember 2008 dikaruniai kembali anak ketiga diberi nama Salma
Fatin Naurah. Dengan adanya kebijakan dari pemerintah bahwa guru SD minimal
harus S1 kemudian melanjutkan kembali pendidikannya ke S1 PGSD UT hingga
saat ini dengan prediksi kelulusan tahun 2011.
Top Related