LAPORAN PKP 2013

44
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perpustakaan merupakan tempat yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Informasi dapat diperoleh dari berbagai jenis bacaan yang tersedia di perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan fungsi perpustakaan yang koleksinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, membantu pelaksanaan tugas ataupun sebagai hiburan. Kegiatan utama dari semua jenis perpustakaan adalah pengadaan, pengolahan, dan pelayanan bahan pustaka. Ketiga kegiatan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai materi dalam Praktik kerja perpustakaan (PKP). Praktik ini diikuti oleh mahasiswa D2 Perpustakaan yang telah mengambil seluruh mata kuliah yang diwajibkan. Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) merupakan salah satu kegiatan belajar melalui Praktik, dan mendapatkan pengalaman kerja praktis serta mencari alternatif pemecahan masalah yang ditemukan pada waktu Praktik. Dalam hal ini mahasiswa D2 Perpustakaan diharapkan terjun langsung kelapangan yaitu pada tempat kegiatan Praktik kerja perpustakaaan yang telah ditetapkan atau dipilih. Mahasiswa dihadapkan pada kegiatan yang 1

Transcript of LAPORAN PKP 2013

Page 1: LAPORAN PKP 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perpustakaan merupakan tempat yang dapat memberikan informasi

kepada masyarakat yang membutuhkannya. Informasi dapat diperoleh dari

berbagai jenis bacaan yang tersedia di perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan

fungsi perpustakaan yang koleksinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan

pendidikan, penelitian, membantu pelaksanaan tugas ataupun sebagai hiburan.

Kegiatan utama dari semua jenis perpustakaan adalah pengadaan,

pengolahan, dan pelayanan bahan pustaka. Ketiga kegiatan tersebut nantinya

akan dijadikan sebagai materi dalam Praktik kerja perpustakaan (PKP). Praktik

ini diikuti oleh mahasiswa D2 Perpustakaan yang telah mengambil seluruh mata

kuliah yang diwajibkan.

Praktik Kerja Perpustakaan (PKP) merupakan salah satu kegiatan belajar

melalui Praktik, dan mendapatkan pengalaman kerja praktis serta mencari

alternatif pemecahan masalah yang ditemukan pada waktu Praktik. Dalam hal

ini mahasiswa D2 Perpustakaan diharapkan terjun langsung kelapangan yaitu

pada tempat kegiatan Praktik kerja perpustakaaan yang telah ditetapkan atau

dipilih. Mahasiswa dihadapkan pada kegiatan yang sebenarnya yaitu kegiatan

sehari-hari dalam dunia kerja perpustakaan.

Di lokasi Praktik mahasiswa akan mengenal sarana dan prasarana yang

sudah baku dan tersedia di perpustakaan dan kemudian memakainya dalam

Praktik. Demikian juga mahasiswa akan secara langsung mengetahui prosedur-

prosedur bagaimana cara seleksi bahan pustaka, pengadaan, pengolahan, sampai

pelayanan kepada penguna perpustakaan yang bersangkutan.

Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Perpustakaan (PKP), diharapkan

mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi masalah,

mengamati suatu proses kerja, mengumpulan data serta dapat membuat suatu

kesimpulan yang dilakukan secara ilmiah.

1

Page 2: LAPORAN PKP 2013

B. TUJUAN

Penyusunan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan program

D2 perpustakaan yang bertujuan sebagai berikut ini:

1. Mahasiswa dapat memantapkan dan menerapkan ilmu perpustakaan

didunia kerja.

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menghadapi secara langsung kegiatan

perpustakaan mulai pengadaan, pengolahan, dan pelayanan.

3.      Mahasiswa dapat mengetahui masalah yang ada diperpustakaan dan

pemecahannya.

4.      Mahasiswa dapat belajar bekerjasama / berorganisasi dengan pihak lain.

5.      Mahasiswa dapat mengetahui sarana dan prasarana diperpustakaan tempat

praktik yaitu di SMP Negeri 4 Cianjur.

6.      Mahasiswa dapat memenuhi syarat kelulusan D2 Ilmu Perpustakaan.

2

Page 3: LAPORAN PKP 2013

BAB II

HASIL PRAKTIK PERPUSTAKAAN

1. Pengadaan Bahan Pustaka

Perpustakaan merupakan sarana pendukung kegiatan belajar mengajar

dimana kegiatan utama perpustakaan adalah menyebarkan informasi dan

pengetahuan, salah satu jenisnya adalah perpustakaan sekolah yang berfungsi

untuk membantu mencapai kegiatan belajar mengajar dengan koleksi-koleksi

yang dimiliki perpustakaan SMP Negeri 4 Cianjur.

Pengadaan bahan pustaka adalah salah satu dari kegiatan pelayanan teknis

pada suatu perpustakaan dalam usaha untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh para pengguna sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui

kegiatan pengadaan bahan pustaka tersebut, perpustakaan berusaha menghimpun

bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan baik itu koleksi seperti

buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur dan koleksi non cetak seperti kaset,

audio visual, mikrofilm, mikrofis, piringan hitam, video kaset, CD-ROM dan

lain-lain.

Menurut Sutarno (2006: 174) “Pengadaan atau akuisisi koleksi bahan

pustaka merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-

sumber informasi”.

Beberapa pengertian pengadaan yang dikemukakan oleh para ahli antara lain:

1. Menurut pendapat Sumantri, (2002: 29) Pengadaan bahan pustaka atau

koleksi adalah proses menghimpun dan menyeleksi bahan pustaka yang

akan dijadikan koleksi, hendaknya koleksi harus relevan dengan minat

dan kebutuhan peminjam serta lengkap dan aktual.

2. Menurut Darmono, (2001: 57) Pengadaan bahan pustaka merupakan

rangkain dari kebijakan pengembangan koleksi akhirnya akan bermuara

pada kegiatan pengadaan bahan pustaka.

3. Menurut Sulistyo-Basuki (2001: 27) pengadaan bahan pustaka

merupakan konsep yang mengacu pada prosedur sesudah kegiatan

pemilihan untuk memperoleh dokumen, yang digunakan untuk

mengembangkan dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang

diperlukan kebutuhan informasi serta mencapai sasaran unit informasi.

3

Page 4: LAPORAN PKP 2013

Dari uraian beberapa pengertian pengadaan bahan pustaka yang

dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengadaan bahan

pustaka adalah rangkain kegiatan untuk menghimpun dan menyeleksi bahan

pustaka yang sekaligus berdasarkan peraturan kebijakan pengadaan bahan

pustaka sehingga dapat memenuhi bahan pustaka yang diminati penggunanya.

2. Pengolahan Bahan Pustaka

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat

menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai

peranan penting sebagai jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan yang

sekaligus menjadi tempat rekreasi yang menyegarkan dan menyenangkan.

Perpustakaan memberi kontribusi penting bagi terbukanya informasi tentang

ilmu pengetahuan. Oleh karena itu perpustakaan merupakan jantung bagi

kehidupan akademik, karena dengan adanya perpustakaan dapat diperoleh data

atau informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan ilmu

pengetahuan.

Setiap perpustakaan memiliki tugas menyediakan bahan pustaka serta

mengolahnya agar dapat disajikan kepada pengguna sehingga bahan pustaka

tersebut dapat bermanfaat bagi pengguna perpustakaan. Sebelum bahan pustaka

dilayankan kepada pengguna, terlebih dahulu diolah dan disusun secara

sistematis untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh informasi yang

dibutuhkan.

Menurut Qalyubi (2007:51)

Yang dimaksud dengan kegiatan pemrosesan atau pengolahan bahan

pustaka adalah suatu kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan:

1. Inventarisasi

2. Klasifikasi

3. Pembuatan katalog

4. Penyelesaian dan penyusunan buku di rak

A. Tahapan Pengolahan Bahan Pustaka

A. Inventarisasi

4

Page 5: LAPORAN PKP 2013

Bahan pustaka baik buku maupun majalah, Koran atau yang lainnya yang

telah datang diperpustakaan perlu diolah sedemikian rupa sehingga lebih berdaya

guna bagi pemakai.

Pemesanan dan penerimaan bahan pustaka merupakan kegiatan awal yang

harus dilakukan dari serangkaian kegiatan di perpustakaan. Bahan pustaka yang

diterima oleh perpustakaan dapat berasal dari pembelian, tukar-menukar, maupun

sebagai hadiah.

Menurut Rohanda inventarisasi adalah “Kegiatan pencatatan data-data

fisik buku kedalam sarana pencatatan, yang berupa lembaran lepas, kartu, maupun

buku dan sering disebut buku induk. Setiap eksemplar bahan pustaka mempunyai

satu nomor induk. Adapun informasi lain yang perlu dicatat dalam buku induk

adalah judul, pengarang, asal perolehan, nomor induk, bahasa, jumlah eksemplar,

dan judul.”

Adapun langkah-langkah menginventarisasi buku adalah :

a. Pemberian stempel buku

Semua buku yang sudah masuk di perpustakaan perlu dibubuhi stempel.

Tempat-tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu : dibalik halaman judul, bagian

tengah halaman, bagian yang tidak ada tulisan atau gambar, pada halaman akhir,

dan pada halaman yang dianggap rahasia.

Stempel itu ada bermacam-macam. Ada stempel inventaris dan stempel

identitas perpustakaan. Stempel inventaris dibubuhkan dibalik halaman judul

yang memuat nama perpustakaan, kolom tanggal, serta nomor inventaris.

Sedangkan stempel identitas perpustakaan yang bersangkutan diletakkan

dibagian yang dianggap perlu. Misalnya pada halaman judul, ditengah-tengah

buku, dan dibagian akhir buku.

b. Pemberian nomor buku

Setiap buku yang akan menjadi koleksi perpustakaan, yang harus disusun

dirak buku harus diberikan nomor. Pemberian nomor tidak hanya nomor induk

saja, tetapi juga pemberian nomor berdasarkan klasifikasi (call number). Nomor

induk adalah nomor urut buku yang sudah ada dari nomor satu sampai nomor

5

Page 6: LAPORAN PKP 2013

terakhir menunjukkan nomor buku. Adapun hal-hal yang dicatat dalam buku

induk adalah :

Kolom tanggal

Kolom nomor induk

Kolom judul buku

Kolom nama pengarang

Kolom penerbit

Kolom tahun terbit

Kolom harga buku

Kolom eksemplar

Kolom keterangan

B. Katalogisasi

Menbuatkan katalog merupakan kegiatan mencatat data bibliografi bahan 

perpustakaan yang meliputi : pengarang, judul, edisi, cetakan, kota terbit,

penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ilustrai, ukuran, keterangan seri, anotasi,

dan ISBN. Katalog yang dipakai adalah katalog pengarang yaitu katalog yang

terdiri dari entri pengarang yang disusun menurut abjad. Katalog berukuran 7,5 x

12,5 cm. Katalog dibuat untuk memudahkan penempatan dan penemuan kembali

suatu bahan pustaka.

C. Penentuan Tajuk Entri Utama

Tajuk entri utama adalah uraian lengkap katalog dari sebuah buku yang

dibuat sebagai dasar bagi pembuatan entri-entri lainnya. Tajuk entri utama

biasanya merupakan entri pengarang, yaitu uraian katalog dengan tajuk biasanya

berupa nama pengarang. Tetapi dalam hal-hal tertentu tajuk tidak berupa nama

pengarang, melainkan judul, misalnya untuk buku-buku yang dikarang oleh lebih

dari tiga orang dan karya editor.

Tajuk entri utama ditentukan berdasarkan peraturan katalogisasi.

Pengertian pengarang dapat mencakup pengarang perorangan dan dapat juga

pengarang korporasi. Tajuk entri katalog untuk sebuah bahan pustaka tidak harus

mempunyai tiga entri yaitu, entri subjek, entri pengarang dan entri judul. Untuk

entri subjek ditentukan berdasarkan subjek buku yang bersangkutan. Untuk entri

6

Page 7: LAPORAN PKP 2013

judul ditentukan oleh judul, dan untuk entri pengarang ditentukan dari

kepengarangan (authority).

Menurut Eryono, Muh. Kailani (1993: 96) dalam bukunya Pengolahan

Bahan Pustaka menjelaskan bahwa sebuah entri utama terdiri atas unsur-unsur

sebagai berikut:

1. Tajuk

2. Deskripsi, yang terdiri dari unsur-unsur yaitu:

Judul

Pernyataan kepengarangan

Keterangan edisi

Impresium : tempat terbit, penerbit dan tahun terbit

Kolasi

Keterangan seri

Catatan

ISBN

Jejakan

D. Deskripsi Bibliografis

Deskripsi bibliografi disebut juga katalogisasi deskriptif yang merupakan

tahap kegiatan pencatatan data dari buku atau pemberian identitas setiap bulan

pustaka.

Menurut Arief (2004: 78) “Deskripsi bibliografi adalah data-data yang

terdiri dari pengarang, pegarang tambahan, judul, anak judul, judul seragam,

penerbit, tempat terbit, edisi, tahun terbit, bibliografi, jumlah halaman, dan lain-

lain”.

E. Klasifikasi

Proses pengklasifikasian di Perpustakaan SMP Negeri 4

Cianjur.menggunakan proses klasifikasi yang biasa digunakan di perpustakaan-

perpustakaan yang lain yaitu menggunakan DDC yang  dibagi menjadi 10 kelas

utama yang diberi lambang 000-900 yang masing - masing  terdiri dari 000 (karya

umum),100 (filsafat), 200 (agama), 300 (ilmu sosial), 400 (bahasa), 500(ilmu

7

Page 8: LAPORAN PKP 2013

murni), 600 (ilmu terapan),700 (kesenian, hiburan  dan olahraga), 800

(kesusastraan), 900 (geografi dan sejarah umum).

F. Pelabelan dan Penyampulan

Pelabelan dilakukan untuk memudahkan pengguna mengenali bahan

pustaka. Dengan kata lain pelabelan merupakan suatu pekerjaan memberi

perlengkapan pada buku yang terutama juga untuk dipergunakan sebagai alat

perlengkapan dalam tugas perpustakaan melayani peminjaman dan pengembalian

buku. Menurut Qalyubi (2007 : 67) bahwa “pelabuhan adalah kegiatan

pemasangan kelengkapan bahan pustaka sebagai identitas buku seperti label buku,

dan lembaran tanggal kembali.” Dengan demikian sebelum label ditempelkan pada

punggung buku, terlebih dahulu diisi dengan nomor penempatan buku yang

memuat keterangan nomor klas, tiga huruf nama pengarang utama dan satu huruf

pertama judul. Label tersebut kemudian ditempelkan pada punggung buku kira-

kira 2,5 cm dari bawah dalam posisi buku berdiri. Sedangkan lembaran berguna

untuk mengetahui tanggal berapa buku tersebut akan dikembalikan ke

perpustakaan. Di samping itu ada kegiatan lain yang harus dilakukan yakni

penyampulan buku. Hal ini dilakukan agar buku terlihat bersih dan rapi.

G. Penyusunan Buku

Penyusunan buku adalah kegiatan menempatkan buku yang sudah selesai

diolah dan telah dilengkapi dengan label di dalam rak buku, disusun sesuai dengan

urutan nomor klas buku. Dengan kata lain penyusunan buku adalah kegiatan

menempatkan buku-buku yang sudah selesai diolah dan telah dilengkapi dengan

label di dalam rak/almari.

Buku diatur sesuai dengan sandi buku yang merupakan kode kelompok

subjek/isi buku. Dengan demikian dalam penyusunan buku di rak selalu

diperhatikan nomor panggil buku karena fungsinya sebagai petunjuk tempat dan

nomor urut dimana buku harus ditempatkan.

Penyusunan buku dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Buku disusun menurut urutan nomor klas mulai dari yang terkecil sampai

dengan yang terbesar.

2. Disusun menurut alfabetis, 3 huruf pertama nama pengarang dan satu huruf

pertama dari judul

8

Page 9: LAPORAN PKP 2013

3. Dilanjutkan urutan nomor maupun huruf lain yang kiranya masih tercantum

dalam label nomor pustaka.

Apabila ada kelompok buku yang sama, maka diurutkan 3 huruf dari

nama pengarang utama mulai dari huruf ke-1, ke-2, ke-3, jika huruf ke-1 sama,

maka diurutkan adalah huruf ke-3. Jika satu huruf pertama dari judul semua sama,

maka yang diurutkan adalah urutan nomor lain yang masih ada tercantum dalam

label. Penyusunan buku ini merupakan kegiatan yang terakhir dari pengolahan

bahan pustaka.

3. Layanan perpustakaan 1. Sistem Layanan

Pengertian layanan perpustakaan berkembang dari waktu ke waktu, hal ini

sejalan dengan perkembangan kebutuhan manusia terhadap informasi. Saat ini

perpustakaan secara aktif dan bahkan proaktif selalu menawarkan segala bentuk

koleksi yang dimiliki kepada masyarakat yang dilayaninya.

Penerapan suatu system layanan di perpustakaan dimaksudkan agar proses

pemberian jasa layanan dapat berlangsung tertib, teratur dan cepat tanpa ada

hambatan. Sistem layanan perpustakaan merupakan mata rantai rangkain kegiatan

yang terdiri atas beberapa sub bagian saling berhubungan satu sama lain Zulfikar

Zen (2006 : 52-53).

Menurut Darmono (2001 : 134), bahwa definisi layanan perpustakaan

adalah “Suatu layanan yang menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki

perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta

informasi yang dibutuhkannya”. Dengan kata lain tujuan layanan perpustakaan

adalah cara untuk mempertemukan pembaca (pemakai) dengan bahan pustaka

yang mereka minati dan membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat

tentang informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Jadi hakikat layanan

perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai dan

penyediaan segala alat bantu penelusurannya.

Secara umum, sistem layanan perpustakaan ada dua macam yaitu layanan

yang bersifat tertutup dan layanan perpustakaan yang bersifat terbuka.

Menurut Darmono (2001 : 137) Pemilihan sistem layanan terbuka dan

tertutup tergantung dari beberapa faktor seperti :

1. Pertimbangan tingkat keselamatan koleksi perpustakaan.

9

Page 10: LAPORAN PKP 2013

2. Pertimbangan jenis koleksi dan sifat rentan dari koleksi.

3. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pemakai, dan jumlah koleksi

4. Luas gedung perpustakaan

5. Rasio antara layanan dengan jumlah staf perpustakaan.

Setiap layanan memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.

Menurut Darmono (2001 : 137) berikut ini adalah beberapa penjelasan dari

masing-masing layanan tersebut. Sistem layanan terbuka adalah system layanan

yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih,

menemukan,dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran

koleksi perpustakaan.

Kelebihan sistem layanan terbuka adalah :

1. Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yangdikehendaki

dari jajaran koleksi.

2. Pemakai dilatih untuk dapatdipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap

terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan.

3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan

bahan pustaka dan alternative lain jika yang dicari tidak ditemukan.

4. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan

pustaka tidak diperlukan, sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain.

Kelemahan sistem layanan terbuka adalah :

1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau

karena ketika pengguna melakukan pencarian buku yang diinginkan, buku

yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara

tidak tepat.

2. Ada kemungkinan buku yang hilang relative lebih besar bila dibandingkan

dengan sistem tertutup.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar pengguna

lebih leluasa dalam mencari koleksi perpustakaan.

4. Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil

sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai

kerusakan bahan pustaka seperti perobekan bahan pustaka bahkan

peningkatan kehilangan bahan pustaka.

10

Page 11: LAPORAN PKP 2013

Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak

memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka

diperpustakaan.

Kelebihan sistem layanan tertutup adalah :

1. Jajaran koleksi akan tetap terjaga kerapiannya karena hanya petugas

perpustakaan yang boleh masuk ke jajaran koleksi

2. Kemungkinan terjadinya kehilangan atau perobekan bahan pustaka dapat

ditekankan karena pemakai tidak dapat melakuakan akses langsung ke jajaran

koleksi

3. Ruangan untuk koleksi tidak terlalu luas, karena mobilitas petugas di jajaran

koleksi relative rendah

4. Untuk koleksi yang sangat rentan terhadap kerusakan maka sistem ini sangat

sesuai.

Kelemahan sistem layanan tertutup adalah :

1. Dalam menemukan bahan pustaka pengguna hanya dapat mengetahui ciri-ciri

fisik bahan pustaka yaitu judul, pengarang, ukuran buku, dan jumlah halaman

2. Judul buku tidak selalu menggambarkan makna pembahasan buku, sehingga

bisa saja judul yang telah dipilih, tetapi bahan pustaka tersebut yang dimaksud

oleh pemakai perpustakaan.

3. Jika peminjam cukup banyak, dan petugas perpustakaan relative terbatas hal

ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak untuk memenuhi

permintaan pemakai perpustakaan dan menyiapkan bahan pustaka yang

dibutuhkannya, sehingga pemakai harus menunggu lebih lama.

2. Jenis Layanan

Jenis layanan yang diberikan perpustakaan ada beberapa macam. Jenis

layanan biasanya juga dipengaruhi oleh jenis perpustakaan dan masyarakat yang

dilayaninya. Sebagaimana layaknya perpustakaan lain, perpustakaan sekolah harus

dapat memberikan layanan yang efektif, cepat dan professional terhadap semua

pemakai perpustakaan. Prinsip pelayanan yang dilaksanakan harus mengacu pada

sistem manajemen mutu dan pelayanan prima yaitu mendudukkan kepuasan

konsumen sebagai tujuan / sasaran perpustakaan.

Berikut ini merupakan jenis layanan perpustakaan beserta penjelasannya

menurut beberapa para ahli perpustakaan.

11

Page 12: LAPORAN PKP 2013

1. Layanan Sirkulasi

Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaran Perpustakaan Khusus (1999

: 37) “Layanan sirkulasi adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan di luar

perpustakaan”. Pelayanan ini ditujukan agar pengguna perpustakaan dapat

meminjam dan membaca bahan pustaka lebih leluasa sesuai kesempatan yang ada

perpustakaan .

Menurut Darmono (2001: 141) layanan sirkulasi atau layanan peminjaman

dan pengembalian bahan pustaka adalah ”Satu kegiatan di perpustakaan yang

melayani peminjaman dan pengembalian buku.” Layanan pengembalian dan

peminjam bahan pustaka merupakan kegiatan yang dilakukan hampir semua

perpustakaan.

Sedangkan menurut Zulfikar Zen (2006 : 93) layanan sirkulasi adalah

“Kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman,

dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya.”

Menurut Darmono (2001 : 144) bagian layanan sirkulasi mempunyai tugas

melayani pengunjung perpustakaan khususnya dalam hal berikut ini:

1. Mengawasi keluarnya setiap bahan pustaka dari ruang perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota perpustakaan

3. Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka

4. Memberikan sanksi bagi anggota yang terlambat mengembalikan pinjaman

5. Memberikan peringatan bagi anggota yang belum mengembalikan pinjaman

6. Menentukan penggantian buku yang dihilangkan anggota

7. Membuat statistik sirkulasi

8. Penataan koleksi di jajaran / rak

Adapun kegiatan kerja yang dilaksanakan layanan sirkulasi adalah

keanggotaan, peminjaman, perpanjangan, denda (sanksi) dan bebas pustaka.

1. Keanggotaan

Pendaftaran anggota adalah salah satu tugas layanan sirkulasi. Setiap

perpustakaan harus menentukan siapa yang boleh dan berhak menjadi anggota

perpustakaan. Selain itu perpustakaan juga menentukan persyaratan apa saja yang

perlu dipenuhi oleh pengguna untuk menjadi anggota perpustakaan. Dalam hal ini

12

Page 13: LAPORAN PKP 2013

perpustakaan melakukan pencatatan keanggotaan dalam pendaftaran anggota dan

membuat kartu anggota yang digunakan untuk melaksanakan peminjaman.

Cara mendapatkan kartu anggota perpustakaan, di SMP Negeri 4

Cianjur.yaitu dengan cara :

Siswa mengajukan permohonan dengan mengisi formulir pembuatan kartu

anggota dan menyerahkan pasfoto 2x3 Cm, diserahkan ke petugas untuk di

adakan pencetakan dan penerbitan kartu anggota dan kartu peminjam.

2. Peminjaman

Menurut Syahrial - Pamundjak (2000 : 97) yang dimaksud dengan

“Peminjaman adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca

didalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”.Salah satu

penyelenggara administrasi peminjaman adalah dengan menggunakan kartu buku.

Untuk itu setiap buku di beri kartu buku, dimana tercatat tanda buku, nama

pengarang, judul, dan nomor buku induk. Kartu buku ini tersimpan dalam kantong

buku yang disediakan. Jika ada orang yang sedang meminjam buku , maka buku

dan kartu bukunya serta kartu anggota diserahkan kepada petugas sirkulasi,

kemudian petugas sirkulasi melakukan tiga tindakan:

1. Nomor anggota dan tanggal pengembalian dicatat pada kartu buku

2. Tanda buku dan tanda pengembalian dicatat pada kartu anggota

3. Tanggal pengembalian dicatat pada buku yang telah disediakan.

Syahrial - Pamuntjak (1968:62) “Karena dengan adanya kartu peminjaman

maka dapat diketahui berapa banyak pengguna perpustakaan yang aktif dan berapa

banyak pengguna yang tidak aktif”. Kartu peminjaman ini juga mencegah

hilangnya bahan pustaka yang dipinjamkan serta mengetahui siapa peminjamnya”.

Untuk menghindari kesalahan peminjaman, maka perlu dilakukan

pencatatan terhadap bahan pustaka yang dipinjam. Pada suatu perpustakaan cara

pencatatan peminjaman buku dipilih dengan situasi dan kondisi perpustakaan

tersebut.

Salah satu cara untuk menyelenggarakan peminjaman adalah dengan

menggunakan kartu buku. Selain dengan menggunakan sistem kartu buku, masih

ada sistem lain yang dapat digunakan.

13

Page 14: LAPORAN PKP 2013

Menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 260), sistem peminjaman dapat dibedakan

antara lain:

1. Sistem buku besar

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “Sistem buku besar ini menganut

register, artinya setiap peminjaman mendapat jatah satu halaman atau lebih

dalam buku besar, disertai indeks nama peminjam”.

2. Sistem sulih (Dummy)

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “Sistem sulih atau dummy terbuat

dari karton sebagai substitusi buku tatkala buku dipinjam,ditulis pada selembar

kertas yang ditempelkan pada halaman sulih. Lembar tersebut berisi nama

peminjam, nomor panggil, dan tanggal peminjaman’’.

3. Sistem NCR (No carbon required)

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “Pada sistem ini peminjam perlu

mengisi formulir peminjaman, lengkap dengan nama, alamat, nama pengarang,

judul, nomor klasifikasi, dan nomor induk pada formulir peminjaman’’.

4. Sistem BIC (Book Issue Card)

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “Sistem BIC Banyak digunakan di

perpustakaan sekolah’’.

5. Sistem Islington (Variasi Brown)

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “Setiap anggota memperoleh satu

kartu plastik, dibagian atas tertulis nama dan alamatnya dalam huruf timbul’’.

6. Sistem Newark

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “Sistem Netwark menggunakan kartu

buku, termasuk didalamnya nomor panggil, pengarang, judul, nomor induk

serta kolom untuk tanggal harus kembali, dan nama peminjam’’.

7. Sistem Token Charging

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “Token artinya semacam kartu berisi

tanda pengenal perpustakaan terbuat dari karton berukuran 4 x 6 cm”.

8. Sistem Kartu Tebuk

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “bila anggota ingin meminjam buku

maka petugas bagian sirkulasi mengambil kartu tebuk yang telah diberi tanggal

dilakukan dengan stempel serta dengan alat tebuk’’.

9. Photocharging atau meminjam berbasis sistem photo

14

Page 15: LAPORAN PKP 2013

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:260), “pada waktu meminjam buku

anggota harus menunjukkan kartu anggota. Petugas membuka label buku

kemudian menempatkannya diatas plat mesin photocharging’’.

Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud (2004 : 74),

berdasarkan jangka waktunya, cara peminjaman bahan pustaka dibedakan

menjadi tiga macam :

1. Peminjaman biasa, misalnya 1 minggu sampai dengan 2 minggu.

2. Peminjaman jangka pendek, misalnya 1 hari sampai dengan 3 minggu.

3. Peminjaman jangka panjang, misalnya 1 bulan sampai 1 semester.

3. Pengembalian

Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud (2004 : 81) “Buku

yang dipinjamkan kepada pengguna harus kembali pada waktunya dan petugas

juga harus melihatkeadaan buku tersebut rusak maka peminjam harus

memperbaiki atau menggantinya’’.

Ada dua cara pengembalian yang biasa dilakukan perpustakaan.

1. Pengguna membawa langsung bahan pustaka yang hendak dikembalikan ke

meja layanan

2. Pengguna mengembalikan buku dengan memasukkannya kedalam kotak

pengembalian.

Langkah kerja yang dilakukan oleh petugas dalam prosedur pengembalian

bahan pustaka adalah sebagai berikut :

a) Pengguna datang sendiri ke bagian pelayanan sirkulasi untuk menyerahkan

bahan pustaka yang akan dipinjam.

b) Petugas menerima dan memeriksa keutuhan serta tanggal pengembalian pada

lembar tanggal pngembalian.

c) Petugas mengambil kartu buku dari kotak kartu buku ayas dasar tanggal

kembali yang tertera pada lembar tanggal.

d) Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas dasar

nomor anggota yang tertera pada lembar tanggal dan kartu buku.

e) Petugas membubuhkan stempel tanda kembali pada kartu buku, lembar tanggal

dan kartu peminjaman.

f) Petugas mengembalikan kartu buku pada catalog kartu buku dan kartu

peminjaman pada kotak kartu peminjaman.

15

Page 16: LAPORAN PKP 2013

g) Petugas mengelompokkan bahan pustaka, yang rusak dikembalikan ke rak atau

dikirim kebagian pemeliharaan koleksi. Apabila koleksi rusak tidak diperbaiki

di usulkan untuk disiangi.

4. Perpanjangan

Perpanjangan dapat diberikan jika tidak ada pengguna lain yang memesan

bahan pustaka itu. Perpanjangan hanya dapat di lakukan dua kali saja yang di

lakukan petugas perpustakaan untuk memperpanjang bahan pustaka yaitu

dengan mencatat pada kartu dan slip pengembalian dengan cara menstempel

tanggal kembali yang baru, lalu memberikan buku tersebut kepada peminjam.

Berdasarkan Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdikbud

( 2004 : 83 ) prosedur perpanjangan waktu peminjaman di lakukan dengan cara:

1. Pengguna membawa buku yang di pinjam ke meja layanan

2. Petugas memeriksa formulir penempahan

3. Jika tidak ada menempah, petugas membubuhkan tanggal yang baru

4. Pada kartu pinjaman dan girik buku

5. Jika ada yang menempah, petugas tidak memberikan izin perpanjangan.

Untuk melaksanakan prosedur perpanjangan masa pinjam di perlukan :

a. Kartu pinjam

b. Kartu buku

c. Stempel tanggal kembali

Perpanjangan masa peminjaman dilakukan berdasarkan jangka waktu

tersendiri lazimnya buku hanya boleh di perpanjang selama dua kali.

Perpanjangan bahan pustaka yang di pinjam dilakukan peminjaman dengan cara

datang langsung ke perpustakaan dengan membawa bahan pustaka yang

dipinjam dan melapor kepada petugas perpustakaan bahan pustaka yang akan

dipinjam.

5. Penagihan

Berdasarkan Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud (2004 : 83)

“Bila pengguna tidak mengembalikan bahan pustaka pada waktunya

perpustakaan akan menagih buku agar segera di kembalikan”. Menurut

Syahrial-Pamundjak (2000 : 97 ) Prosedur penagihan bahan pustaka sebagai

berikut :

16

Page 17: LAPORAN PKP 2013

1. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal

kembali bahan perpustakaan, pekerjaan ini harus di lakukan setiap hari.

2. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua, Lembar pertama

dikirimkan kepada peminjam, sedangkan lembar kedua disimpan sebagai

pertinggal.

3. Bila bahan di kembalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya

berdasarkan proses pengembalian.

6. Sanksi

Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud (2004 : 83)

pemberian sanksi adalah “Suatu kegiatan/tugas pelayanan sirkulasi yang berupa

kegiatan pemerikasaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna serta

pemberian sanksi atas pelanggaran tersebut”.

Pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan dapat berupa :

1. Terlambat pengembalian bahan pustaka.

2. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak.

3. Membawa bahan pustaka tampa prosedur yang berlaku.

4. Menghilangkan bahan pustaka.

5. Melanggar tata tertib perpustakaan.

Dalam buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud ( 2004 : 84) ada

beberapa jenis sanksi yang dikenakan kepada pengguna antara lain:

a. Denda

b. Sanksi administrative, misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan

dalam waktu tertentu

c. Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar mengajar.

Prosedur yang ditempuh yaitu :

a. Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna.

b. Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksi

c. Untuk sanksi administrative, petugas langsung menyelesaikan menurut

peraturan perpustakaan

d. Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan mengusulkannya kepada

pimpinannya perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut.

17

Page 18: LAPORAN PKP 2013

3. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan

berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan. Layanan ini

diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin

meminjam untuk dibawa pulang, akan tetapi mereka cukup memanfaatkannya di

perpustakaan.

4. Jam Buka Perpustakaan

Jam Buka Perpustakaan di SMK PGRI 2 Cianjur

Senin s/d Kamis Pukul 07.30 – 13.00 WIB

Jumat Pukul 07.30 – 11.00 WIB

Sabtu Pukul 07.30 – 13.00 WIB

18

Page 19: LAPORAN PKP 2013

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Pada dasarnya proses pengadaan bahan pustaka yang dilakukan oleh

Perpustakaan SMP Negeri 4 Cianjur sudah cukup memadai dan variatif. Tidak hanya

ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran, tetapi juga ilmu-ilmu yang

bersifat praktis yang diharapkan dapat menambah dan membuka cakrawala bagi

pengguna perpustakaan.

Dalam usaha pengadaan bahan pustaka di perpustaakaan SMK PGRI 2 Cianjur

sudah cukup baik. Pengadaan bahan pustaka dilakukan pustakawan setiap ada

kesempatan untuk menambah koleksi perpustakaan, khususnya satu tahun sekali yaitu

pada tahun ajaran baru.

Berkaitan dengan pengolahan bahan pustaka yang dilakukan di perpustakaan

SMP Negeri 4 Cianjur meliputi pemeriksaan bahan pustaka, pengecapan,

inventarsasi, katalogisasi, pengolahan bahan pustaka dan penyusunan koleksi. Sistem

pelayanan terbuka yang diberikan perpustakaan memberikan keleluasaan kepada

pengunjung perpustakaan untuk langsung menemukan dan memperoleh bahan

pustaka sesuai yang diinginkan.

B.   Saran / Rekomendasi

Dari hal-hal tersebut di atas, dalam usaha untuk mewujudkan dan meningkatkan

tujuan dari perpustakaan sekolah yaitu sebagai jantung satuan pendidikan, hendaknya

seorang pustakawan harus meningkatkan kerjasamanya dengan pendidik (guru),

demikian sebaliknya. Kerjasama ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan

budaya membaca dan membantu demi terwujudnya tujuan dari pendidikan nasional.

Selain itu untuk meningkatkan pelayanan alangkah baiknya Petugas

perpustakaan menempuh pendidikan yang lebih tinggi, atau kursus maupun diklat.

Serta berusahan memperbaiki system berbasis informatika computer (komputerisasi).

19

Page 20: LAPORAN PKP 2013

DAFTAR PUSTAKA

Sutarno (2006: 174) Pengadaan atau akuisisi koleksi bahan pustaka.

Sumantri, (2002: 29) Pengadaan bahan pustaka .

Darmono, (2001: 57) Pengadaan bahan pustaka .

Sulistyo-Basuki (2001: 27) pengadaan bahan pustaka .

Qalyubi (2007:51) kegiatan pemrosesan atau pengolahan bahan pustaka .

Eryono, Muh. Kailani (1993: 96) Pengolahan Bahan Pustaka .

Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 2004:83. Buku Pedoman Perguruan Tinggi .

Syahrial-Pamundjak (2000 : 97 ) Prosedur penagihan bahan pustaka.

Departemen Pendidikan & Kebudayaan. 2004:84. Buku Pedoman Perguruan Tinggi .

20

Page 21: LAPORAN PKP 2013

Lampiran 1

Statistik Koleksi Perpustakaan

Statistik koleksi perpustakaan dapat berfungsi untuk mengetahui perkembangan

sebuah perpustakaan dan sebagai acuan untuk perkembangan perpustakaan di masa

yang akan datang.

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama melakukan Praktik Kerja

Perpustakaan (PKP) di SMP Negeri 4 Cianjur dapat dipaparkan data statistik sebagai 

berikut:

No.

Golongan Bahan Perpustakaan Bahan Pustaka Siap Display

Jenis Kelas Utama

(Angka Kelas)

Jumlah Bahan Pustaka

(eksemplar)Jumlah Judul

1 Karya Umum  (000) 328 57

2 Filsafat dan psikologi (100) 3 2

3 Agama (200) 146 23

4 Ilmu-ilmui sosial (300) 982 57

5 Bahasa (400) 2500 50

6 Ilmu-ilmu murni (500) 2090 66

7 Ilmu-ilmu terapan (600) 1169 131

8 Kesenian dan olahraga (700) 360 25

9 Kesusasteraan (800) 2 2

10 Sejarah umum (900) 17 10

Jumlah koleksi bahan pustaka terbanyak yang telah diolah dan siap display di

SMP Negeri 4 Cianjur adalah jenis buku Bahasa dengan nomor klasifikasi 400,

sebanyak 50 judul, 2500 eksemplar. Jumlah koleksi terkecil yaitu Kesusasteraan

dengan nomor klasifikasi 800, sebanyak 2 judul, 2 eksemplar.

21

Page 22: LAPORAN PKP 2013

Lampiran 2

DATA KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 4 CIANJUR

DALAM BENTUK GRAFIK

22

Page 23: LAPORAN PKP 2013

Lampiran 3

Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja Perpustakaan

No Kegiatan Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-4

1 Pengenalan Perpustakaan

2 Pengembangan Koleksi

3 Pengolahan Bahan Pustaka

4 Pelayanan Bahan Pustaka

5 Penyususnan laporan dan Penilaian

Mengetahui Cianjur, Maret 2013

Petugas UPBJJ-UT Bogor Pembimbing

( ………………………… ) ( ………………………. )

Mahasiswa

KAMIL IYAN YULIAN

NIM. 018395572

23

Page 24: LAPORAN PKP 2013

Lampiran 4

Kegiatan : Pengembangan Koleksi

No Tanggal Jam Kegiatan HasilParaf

Pembimbing

24

Page 25: LAPORAN PKP 2013

Kegiatan : Pengembangan Koleksi

No Tanggal Jam Kegiatan HasilParaf

Pembimbing

25

Page 26: LAPORAN PKP 2013

Lampiran 5

Kegiatan : Pengolahan Bahan Pustaka

No Tanggal Jam Kegiatan HasilParaf

Pembimbing

26

Page 27: LAPORAN PKP 2013

Kegiatan : Pengolahan Bahan Pustaka

No Tanggal Jam Kegiatan HasilParaf

Pembimbing

27

Page 28: LAPORAN PKP 2013

Lampiran 6

Kegiatan : Pelayanan Bahan Pustaka

No Tanggal Jam Kegiatan HasilParaf

Pembimbing

28

Page 29: LAPORAN PKP 2013

Kegiatan : Pelayanan Bahan Pustaka

No Tanggal Jam Kegiatan HasilParaf

Pembimbing

29

Page 30: LAPORAN PKP 2013

Lampiran 7

Lembar Konsultasi Pembimbing PKP PUST 2290

Konsultasi Ke Tanggal Materi yang dibahas Hasil/Saran/TugasParaf

Pembimbing

30

Page 31: LAPORAN PKP 2013

Lembar Konsultasi Pembimbing PKP PUST 2290

Konsultasi Ke Tanggal Materi yang dibahas Hasil/Saran/TugasParaf

Pembimbing

31