8/12/2019 PL respiatory system
1/20
8/12/2019 PL respiatory system
2/20
Pembimbing :
dr. Lieza Dwianasari, M.Kes
Kelompok 3
Dev Anand Pramakrisna G1A012021
Agustin Nurul Fahmawati G1A012022
Pradnya Paramitha Dwisiwi P G1A012023
FuadAnharuddin G1A012024
Muhammad Andika E R G1A012025
Isnaini Nurul Fatmawati G1A012026
Agung Maulana Rahman G1A012027
Leonnora Vern S N G1A012028Bela Amalia G1A012029
Supardi G1A012030
Nurul Apriliani G1A010084
8/12/2019 PL respiatory system
3/20
LATAR BELAKANG
Tuberkulosis paru (TB) merupakan suatu penyakitinfeksi kronik yang sudah sangat lama dikenal yangsering menyerang kesehatan manusia, hal ini seringdihubungkan dengan tempat tinggal di daerah urban,lingkungan yang padat dll.
TB juga dianggap sebagai masalah kesehatan duniayang terpenting karena lebih dari 1/3 penduduk duniaterinfeksi oleh mikobaterium TB.
Pada dasarnya, penderita penyakit TB dapat sembuh,namun harus dilakukan pengobatan yang rutin
selama 6 bulan tanpa putus, jika putus makan harusdilakukan pengobatan mulai dari awal. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan
beberapa komplikasi jika tidak dilakukan penanganansecara cepat
8/12/2019 PL respiatory system
4/20
DEFINISI
Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit
infeksi bakteri yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang paling sering
menyerang paru-paru. Penyakit iniditransmisikan dari orang ke orang melalui
droplet dari tenggorokan dan paru-paru orang
yang terinfeksi tuberkulosis (WHO, 2014).
8/12/2019 PL respiatory system
5/20
ETIOLOGI
Tuberkulosis disebabkan oleh jenis bakteri yang
disebut Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis
menyebar ketika seseorang yang terinfeksi
tuberkulosis di paru mereka batuk atau bersin danorang lain menghirup udara yang mengandung
droplet dengan bakteri tuberkulosis. Meski cara
penyebarannya mirip dengan cold atau flu,
tuberkulosis tidak mudah menjalar. Dibutuhkanperiode kontak yang lama bagi seseorang untuk
terinfeksi tuberkulosis (NHS, 2013).
8/12/2019 PL respiatory system
6/20
EPIDEMIOLOGI
Menurut laporan penanggulangan TBCGlobal yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002
mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakanmerupakan kasus baru.
Dari data tahun 1997-2004 dan tingkat
pelaporan tahun 1995-2000 terlihat adanyapeningkatan pelaporan kasus sejak tahun 1996.Yang paling drastis terjadi pada tahun 2001.
8/12/2019 PL respiatory system
7/20
CONTINUE
8/12/2019 PL respiatory system
8/20
Penegakan diagnosis TB didasarkan
pada (PDPI, 2003):
Anamnesis (keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
dan riwayat penyakit keluarga).
Pemeriksaan fisik yang mendukung.Hasil pemeriksaan dahak SPS
Hasil pemeriksaan penunjang lainnya
(sesuai indikasi : foto thorax/ujituberkulin/histo-patologi/patologi anatomi)
8/12/2019 PL respiatory system
9/20
CONTINUE
Kategori I :
- TB Paru BTA (+) kasus baru- TB Paru BTA (-), R(+) lesi luas / sakit berat- TB ekstra paru berat
Kategori II :
- TB Paru kambuh- TB Paru gagal- TB Paru lalai (D.O)
Kategori III :
- TB Paru BTA (-), R(+) lesi / sakit ringan- TB ekstra paru ringan
8/12/2019 PL respiatory system
10/20
TATALAKSANA
Kategori 12HRZE / 4 H3R3, 2HRZE /
4 HR, 2HRZE / 6 HE
Kategori 22HRZES / HRZE /
5H3R3E3, 3HRZES / HRZE / 5HRE.
Kategori 32HRZ / 4H3R3, 2HRZ /
4HR, 2HRZ / 6HE
8/12/2019 PL respiatory system
11/20
KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang mungikin timbul
adalah (PDPI, 2006) :
Batuk darah
Pneumotoraks
Luluh paru
Gagal napas
Gagal jantung
Efusi pleura
8/12/2019 PL respiatory system
12/20
Menurut Mandal (2008)
komplikasi tuberkulosis paruAkut : Gagal napas, adult respiratory distress syndrome
Hemoptisis (kadang masif)
Efusi pleura, empiema
Efusi perikardial Laringitis
Kronik: Aspergiloma
Fibrosis paru, kor pulomonal
Kalsifikasi paru/pleura Amiloidosis
Kolonisasi mikobakterium atipikal (misalnya M.Malmoense)
8/12/2019 PL respiatory system
13/20
PROGNOSIS
Tuberkulosis adalah termasuk penyakit
yang dapat disembuhkan, yatu saat
diagnosis ditegakkan dan segera dibarengi
oleh terapi dan konusumsi obat yangadekuat.
8/12/2019 PL respiatory system
14/20
HASIL
ANAMNESIS :
Riwayat penyakit sekarang
KU : batuk berdahak dan berdarah
Onset : 3 bulan
Kualitas : mengganggu aktifitas
Kuantitas : batuk lebih produktif saat malam
Progresifitas : semakin lama semakin memburuk
Yang memperberat : -
Yang memperingan : -
Gejala lain : sesak nafas,anoreksia,berat badan turun
Riwayat penyakit dahulu
tidak memiliki riwayat diabetes melitus, penyakit ginjal,HIV/AIDS, dan kelainan hati. Belum pernah terkena TBsebelumnya
8/12/2019 PL respiatory system
15/20
Riwayat penyakit keluarga
Berdasarkan anamnesis, keluarga pasien tidak ada yangpernah ataupun mengalami gejala yang dirasakan olehpasien. Keluarga juga belum pernah mendapatkanpengobatan dalam jangka waktu tertentu dan obat yangmenyebabkan kencing berwarna merah.
Lingkungan rumah
Dari hasil anamnesis dan pengamatan tampak lingkunganrumah Saudara Warsidin mendukung sebagai pencetus
terjadinya TB paru. Ruang tamu tampak lembab denganpenyinaran dan ventilasi rumah yang kurang. Dengan luasrumah yang tidak begitu lebar (8x7 meter), rumah tersebutmemiliki suasana yang panas.
Keluarga tersebut masih menggunakan tungku dan kompor
untuk memasak. Di sekitar rumah Saudara Warsidinterdapat banyak hewan ternak yang dipelihara di sekitarrumah
8/12/2019 PL respiatory system
16/20
Lingkungan pekerjaan dahulu
Pasien putus sekolah pada saat berada di
bangku sekolah menengah atas. Kemudianbekerja sebagai buruh di toko material.
Tempat kerjanya pengap dan berdebu.
Gaya hidup Saudara Warsidin sebelumterdiagnosis TB positif mendukung gejala
klinis yang beliau rasakan sekarang. Beliau
dulunya adalah seorang perokok dan
berhenti semenjak mulai batu-batuk dan
merasa sesak nafas.
8/12/2019 PL respiatory system
17/20
PEMERIKSAAN FISIK :
Keadaan umum : compos mentis, tampak
sesak BB : 41kg (sebelumnya 50kg)
TB : 160 cm
Tekanan darah : 110/70 mmHg
RR : 28x / menit
Pulse rate : 90x / menit
Suhu : 36,2 C
Pemeriksaan kepala : Normal
Pemeriksaan leher : Normal
Pemeriksaan thorak : Sedikit terlihat funnel chest
8/12/2019 PL respiatory system
18/20
PEMERIKSAAN LAB :
Pemeriksaan sputum bakteri tuberkulosis
melalui pembuatan preparat Mycobacteriumtuberculosis dengan menggunakan pewarnaan
Zeihl Neelsen, didapatkan hasil:
Sputum sewaktu : tidak ditemukan (-)
Sputum pagi : tidak ditemukan (-)
Sputum sewaktu : tidak ditemukan (-)
Namun pada pemeriksaan di puskesmasditemukan hasil permeriksaan BTA (++)
8/12/2019 PL respiatory system
19/20
KESIMPULAN
Berdasarkan informasi yang didapatkan daripuskesmas I Kembaran, Sdr.Wasidinmenderita BTA (++), namun setelah kamimeminta sputum dan melakukanpemeriksaan ternyata tidak diketemukanbakteri Mycobacterium tuberculosis.
Hal ini kemungkinan disebabkan karenasputum yang dikeluarkan dapat bercampurludah dan yang dikeluarkan sedikit ataupunada faktor human error pada pemeriksaanZiehl-Nielsen.
8/12/2019 PL respiatory system
20/20
TERIMA KASIH