UJI DAYA HAMBAT SEDIAAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber
officinale Rosc.) DAN RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP
Mycobacterium tuberculosis H37Rv in vitro
Diajukan oleh:
RACHMITHA AMALIAH SATYAPUTRII1A008074
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATFAKULTAS KEDOKTERAN
MARET 2011
Tuberkulosis
WHO Global emergency
ASEAN 33%Indonesia Peringkat
ketiga penyebab kematian
Pemanfaatan bahan alam sebagai
antituberkulosis
Minyak atsiri: kavikol para allifenol,
seskuiterpen, fenol, dan eugenol
Rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.)
dan Rimpang kunyit
(Curcuma domestica)
Latar Belakang
1. Apakah sediaan kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit mempunyai daya hambat terhadap M. tuberculosis H37Rv in vitro?
2. Berapa konsentrasi minimal sediaan kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit yang dapat menghambat M. tuberculosis H37Rv in vitro?
Rumusan Masalah
1. Mengetahui daya hambat sediaan kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit terhadap M. tuberculosis H37Rv in vitro.
2. Mengetahui konsentrasi minimal sediaan kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit yang dapat menghambat M. tuberculosis H37Rv in vitro.
Tujuan Penelitian
• Wawasan sebagai alternatif pengobatan tradisional untuk penyakit tuberkulosisMasyarakat
• landasan bagi penelitian selanjutnya dalam pengembangan obat fitofarmaka
Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
Manfaat Penelitian
Minyak atsiri:
kavikol para allifenol, seskuiterpen, fenol, dan
eugenol
Merusak membran sel bakteri
Mengganggu proses fungsional bakteri
Kematian bakteri
M. tuberculosis
Pertahanan membran sel bakteri M. tuberculosis
menurun
Rimpang kunyit
(Curcuma domestica)
Rimpang jahe
(Zingiber officinale)
Sediaan kombinasi
Landasan Teori
Sediaan kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit mempunyai daya hambat terhadap
M. tuberculosis H37Rv in vitro.
Hipotesis
Rancangan Penelitian
Penelitian eksperimental
Kultur M. tuberculosis H37Rv yang dibiakkan oleh Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, rimpang jahe, rimpang kunyit,
etanol 96%, akuades steril, kapas steril rifampisin, isoniazid, streptomisin, media
Lowenstein-Jensen, dan larutan standar Mc Farland 1.
Bahan
Bahan dan Alat Penelitian
Neraca analitik (Ohaus®), gelas ukur, pipet, ose steril, alat pengaduk, labu Erlenmeyer,
tabung reaksi (Pyrex®), gelas beker, mikropipet 50 μl (W-Germany®), lampu
bunsen, inkubator (Carbolite Shieffield® S 30 2 RR England), autoklaf (All America® model No 1925 X), rotary evaporator dan laminary flow (Holten® tipe Maxisafe 1,2).
Alat
Variabel
Bebas
Terikat
Pengganggu
sediaan kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit
pertumbuhan M. tuberculosis H37Rv
Sterilitas alat, suhu lingkungan, kontaminasi bakteri dan jamur lain,
pemilihan rimpang jahe dan rimpang kunyit, ketelitian
Variabel Penelitian
Ekstrak etanol rimpang jahe Ekstrak etanol rimpang kunyit Bentuk sediaan kombinasi ekstrak
etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit
Pertumbuhan M. tuberculosis H37Rv Konsentrasi minimal
Definisi Operasional
Determinasi Tanaman
Pembuatan ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang kunyit
Pembuatan media Lowenstein Jensen
Pembiakan dan standarisasi M. tuberculosis untuk inokulasi
Pengenceran dan pembuatan sediaan kombinasi
Uji pertumbuhan M. tuberculosis
Prosedur penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan mencatat pertumbuhan M. tuberculosis pada media yang berisi kontrol dan sediaan kombinasi ekstrak etanol rimpang jahe dan rimpang
kunyit, lalu ditabulasikan dalam tabel
Pertumbuhan M.
tuberculosis
Kruskal-Wallis
Post hoc Mann-
Whitney
Cara Analisis Data
TempatLaboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNLAM
WaktuFebruari-Juni 2011
Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan
Februari 2010
Maret 2011
April 2011
Mei 2011
Juni 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konsultasi
Penelusuran referensi
Seminar KTI I
Perbaikan usulan
Persiapan penelitian
Penelitian
Pengolahan data
Analisis data
Seminar KTI II
Laporan akhir
Penjilidan