REFERATPENATALAKSANAAN NYERI KRONIS PADA PASIEN POST
OPERASI HERNIA INGUINALIS
Pembimbing:dr. H. Abd. Djalaluddin M., Sp.B
Disusun oleh :Laras Dyah P.
G1A211005
PendahuluanBAB I
Hernia merupakan salah satu kasus pada bagian bedah dan memerlukan operasi (Stead, 2003)
Nyeri post opersi:ringan-sedang 10-15 % berat 30-50 % (Ganong, 2005; Bonica, 2000)
Latar Belakang
Mengetahui dan memahami tentang penyakit Hernia khususnya hernia inguinalis
Mengetahui dan memahami tentang penatalaksanaan nyeri pasca operasi hernia
Tujuan
Tinjuan pustakaBAB II
Hernia
Hernia (Latin) merupakan penonjolan bagian organ atau jaringan melalui lobang abnormal (Dorland,1998).
Hernia pad abdomen penonjolan isi perut melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskolo-aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia. (Jong, 2004).
Definisi Hernia
Anatomi
Hernia inguinalis indirek (lateral) Hernia inguinalis direk (Medialis)
Klasifikasi Hernia Inguinalis
Kelemahan aponeurosis dan fasia tranversalis Prosesus vaginalis yang terbuka, baik
kongenital maupun didapat Tekanan intra abdomen yang meninggi secara
kronik, hipertrofi prostat, konstipasi, dan asites Kelemahan otot dinding perut karena usia Defisiensi otot Hancurnya jaringan penyambung oleh karena
merokok, penuaan atau penyakit sistemik.
Faktor Penyebab /hernia
Anamnesis benjolan di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring.
Pemeriksaan Fisik ◦ Inspeksi◦ Palpasi◦ Finger test
Gejala Klinis
Konservatif Repeposisi dan pemakaian penyangga
Operatif Herniotomi, hernioraphy
Penatalaksanaan
Nyeri
International Association for the Study of Pain, (IASP) mendefenisikan nyeri sebagai “suatu sensori subjektif dan pengalaman
emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian di mana terjadi
kerusakan”
Definisi Nyeri
Pesan diterima saraf perifer (nociceptor)
Pelepasan zat kimia
Stimulasi saraf perifer
Implus elektrokimia
menujua bagian dorsal spinal cord
Thalamus nyeroi
dipersepsikan
Cortex intensitas
nyeri
Patogenesis Nyeri
Nyeri akut Nyeri Kronis Nyeri Nosiseptik dan Nyeri Neuropatik Nyeri viceral Nyeri Somatik
Klasifikasi Nyeri
PembahasanBAB III
Nyeri pembedahan sedikitnya mengalami dua perubahan
1. Akibat pembedahan itu sendiri yang menyebabkan rangsangan nosiseptif
2. Setelah proses pembedahan terjadi respon inflamasi pada daerah sekitar operasi, dimana terjadi pelepasan zat-zat kimia (prostaglandin, histamin, serotonin, bradikinin, substansi P dan lekotrein) oleh jaringan yang rusak dan sel-sel inflamasi. Zat-zat kimia yang dilepaskan inilah yang berperan pada proses transduksi dari nyeri
Nyeri Post Operasi
Nyeri post operasi hernia inguinlis dibedakan atas:◦ nyeri nosiseptif inflamasi gangguan sensorik◦ nyeri neuropatik tissue injury atau inflamasi
(Treede. et al, 2008). Nyeri kronik diakibatkan karena reaksi
inflamasi pada daerah mesh (Aasvang, 2009).
Penatalaksanaa Nyeri Kronis Post Operasi Hernia Inguinalis
Kanalis inguinalis terdapat tiga cabang saraf sensorik yang berpengaruh terhadap nyeri kronis:◦ nervus ilioinguinal yang merupakan cabang dari
nervus thoracal 12 dan Lumbal 1◦ iliohypogastric juga percabnagan dari nervus
thoracal 12 dan Lumbal 1 ◦ nervus genitofemoralis merupakan percabnagan
dari lumbal 1 dn lumbal 2.
Nyeri kronik menurut IASP terjadi lebih dari 3 bulan selain itu pasien tidak mengeluh nyeri sebelum dilakuka operasi (Alfery, 2011)
Pengelolaan nyeri kronis pasca hernioraphy dapat dilakukan treatment pembedahan yaitu dengan melakukan tindakan pada ketiga syarf yang terdapat pada kanalis inguinalis dengan cara neurectomy pada segmen syaraf di kanalis inguinalis baik dengan cara ligasi ataupun kauterisasi (Alfery, 2011)
Pengelolaan Nyeri Kronis secara Farmakologi
KesimpulanBab IV
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan.
Nyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian di mana terjadi kerusakan
Nyeri kronik terjadi dikarenakan adanya reaksi inflamasi pada daerah mesh yang mengakibatkan gangguan pada syaraf
Penatalaksanaan nyeri kronis post operasi hernia inguinalis yaitu secara operatif dengan neurectomy dan secara farmakologi
Aasvang EK, Kehlet H (2009) The effect of mesh removal and selective neurectomy on persistent postherniotomy pain. Ann Surg 249:327–334
Aguifili A, et all. The Advantages of Tension Free Inguinal Hernia Repair in Our Experience: http://www.eals.ii/ijss/ suppl2007/46nifili.htm.
Amid PK (2002) A 1-stage surgical treatment for postherniorrhaphy neuropatic pain: triple neurectomy and proximal end implantation with mobilization of the cord. Arch Surg 137:100–104
Alferi. S. et.al. 2011. International guidelines for prevention and management of post-operative chronic pain following inguinal hernia. Departement of digestive surgert, Catholic University SacredHeart, Largo A. Gemelli. Roma, Italy. 15:239-249
Bonica J. Post Operative Pain in The Management of Pain 2nd ed, vol I, LondonLea and Febiger 2000 : 461 – 78.
Daftar Pustaka
Ganong W.F. Review of Medicine Physiology. 17th ed. San Francisco: Appleton and Lange Inc, 2005: 130 – 40.
Stead LG, et all,. First aid for the surgery clerkship, International edition, The McGraw-Hill Companies, Inc, Singapore, 2003, 307-317.
Jong, Wim de & Sjamsuhidajat. Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi Revisi. Jakarta: EGC. 2004.523-538.
Mansjoer A, Suprohaita, Ika wardhani W. Setiowulan W. Kapita Selekta Edisi ke-3, Jilid 3. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. 2000.313-317
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar: Konsep,Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005
Schwartz, Shires, Spencer. Abdominal Wall Hernias. Principles of Surgery . 5th Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc, 1988. 1525- 1544
Tarcy, B .Lehndorff, G.P.2005. 60 Second Meredakan Rasa Sakit, Buana, Ilmu Populer, Jakarta
Treede RD, Jensen TS, Campbell JN, Cruccu G, Dostrovsky JO,Griffin JW, Hansson P, Hughes R, Nurmikko T, Serra J (2008) Neuropathic pain: redefinition and a grading system for clinical and research purposes. Neurology 70:1630
Berger & Williams. (1992). Fundamental of nursing: collaborating for optimal health, USA: Apleton & Lange.
Tamsuri, Anas . 2006. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta : EGC
Terimakasih