SAJAK SANG GEMBALA KUDA; ANTOLOGI JAKET KULIT KIJANG DARI ISTANBUL
http://engkumuzahadin.blogspot.com
Tema: - Sajak ini bertemakan kekuasaan penjaga kuda dan penganiayaan terhadap haiwan.
Persoalan:
- Kekuasaan mempengaruhi gaya kepemimpinan. - Keberanian menempuh cabaran dan halangan. - Penganiayaan terhadap haiwan.
Bentuk:
- Bentuk sajak ini bebas dan tidak terikat. Ada empat rangkap. Bilangan baris dalam setiap rangkap tak sama. Dalam sebaris ada 3-6 patah kata. Suku kata pula dalam sebaris 8-13 suku kata. Rima setiap rangkap juga tidak sama.
Gaya Bahasa: - Kata yang indah:
Rembat angkuhnya memacu takut Meredak onak di rimba perburuan
- Epifora: (Pengulangan kata di akhir baris) ditunggangi
- Inversi: (Pembalikan kata) Dan kuda-kuda itu ditunggangi. (Kuda-kuda itu ditunggangi dan...)
- Hiperbola: (Perbandingan yang berlebih-lebihan) Dimamah rakus kala lapar
- Metafora: (Perbandingan antara dua unsur, iaitu mujarad dan abstrak) Paya penindasan Cemeti durjana
- Personifikasi: (Pemberian sifat manusia kepada unsur bukan manusia) Pacuannya diiringi seribu keberanian
- Sinkope: (Penyingkatan kata) Tak peduli nasib diri setelah kenyang
- Asonansi: (Pengulangan huruf vokal) Sesekali suaranya lebih gempita
- Aliterasi: (Pengulangan huruf konsonan) Ditunggangi dan ditunggangi
- Nada: Sinis
Nilai:
- Kebijaksanaan - Keberanian - Kegigihan
Pengajaran:
- Kita hendaklah bijak dalam membuat perancangan dan menjalankan tugas dengan baik.
- Kita perlulah berani menghadapi pelbagai rintangan tanpa mudah putus asa. - Kita hendaklah gigih berusaha dalam melunaskan sesuatu tanggungjawab.
Top Related