TUGAS PENGANTAR PROYEK SISTEM INFORMASI
TENTANG LELANG PENAMBAHAN BANDWIDTH
DI DEPARTEMEN KEHUTANAN
KELAS : 4KA20
NAMA KELOMPOK
GRENALIO KRISTIAN PERDANA NPM : 17108361 SHINTA AYU SETIANINGRUM NPM : 17108291 RISKA DEVIANTI NPM : 17108307 MOHAMAD AZIS NPM : 17108357
UNIVERSITAS GUNADARMA J2009
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 2
1.1 Latar Belakang............................................................................ 2
1.2.Maksud dan Tujuan..................................................................... 3
1.3.Ruang Lingkup Kegiatan............................................................ 3
1.3.1 Lingkup Wilayah.................................................................. 3
1.3.2 Lingkup Pekerjaan................................................................ 3
1.4 Kwalifikasi Tenaga Kerja........................................................... 3
1.5 Waktu pelaksanaan..................................................................... 4
BAB II METEDOLOGI.............................................................................. 4
2.1. Bisnis proses.............................................................................. 4
2.2. Design ISP................................................................................. 4
BAB III IMPLEMENTASI......................................................................... 8
3.1. Software...................................................................................... 8
3.2. Hardware..................................................................................... 8
3.3 Bandwitdh management............................................................... 9
3.4 Implementasi dan Pengetesan...................................................... 9
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sistem Jaringan Local Area Network (LAN) Departemen Kehutanan
Pusat menyediakan layanan akses internet dan Intranet bagi petugas
Departemen Kehutanan. LAN tersebut menggunakan kabel fiber optic
berkapasitas 1 GBps dan memiliki fasilitas node sebanyak + 850 Titik.
Layanan internet dimaksudkan sebagai media untuk menginformasikan hasil-
hasil pembangunan kehutanan melalui website, yaitu: www.dephut.go.id,
pertukaran data dan informasi melalui surat elektronik (e-mail) dan pencarian
data dan informasi melalui browsing pada website lainnya.
Saat ini layanan akses internet pada Departemen Kehutanan dilakukan
melalui perusahaan penyedia jasa Internet (Internet service provider/ISP) PT.
Cyberindo Aditama. Perusahaan ini dipilih karena memiliki keunggulan teknis
yaitu tempat berada di Gedung Manggala Wanabakti sehingga koneksi ke
LAN Departemen Kehutanan dapat dilakukan melalui kabel koneksi UTP.
Lebar jalur koneksi (bandwidth) yang digunakan sebesar 512 Kbps dengan
rasio 2:1 (downstream/upstream). Kapasitas ini ternyata jauh berada di bawah
optimal karena sampai dengan tahun 2007 jumlah user pengguna Sistem
Jaringan LAN Dephut diperkirakan + 850 user. Sebagai akibatnya pada jam
tertentu ketika pengguna akses Internet mencapai 40% atau lebih membuat
akses internet menjadi lambat. Akibat lain dari lambatnya akses internet
tersebut antara lain:
1. Masyarakat sulit mendapatkan informasi melalui Website Departemen
Kehutanan karena daya akses sangat lambat.
2. Komunikasi data dan informasi melalui e-mail terkadang gagal.
3. Download data dan informasi yang dibutuhkan melalui website lain sering
gagal karena “operation time out”.
4. Pembaruan file Microsoft Windows dan Anti Virus tidak dapat dilakukan
karena “operation time out”, hal ini menyebabkan perangkat komputer sangat
mudah diintrusi virus, spam, dan lain-lain.
2
Untuk mengatasinya dipandang perlu memperbesar lebar jalur
(bandwidth)menjadi 64(enam puluh empat) Mbps. Kegiatan ini akan dilakukan
pada tahun dinas 2007. Peningkatan bandwidth akan dilakukan kepada pihak
ketiga yang dianggap mampu baik dari segi kualitas teknis maupun
pelayanannya.
1.2 Maksud Dan Tujuan :
Menyediakan akses internet pada kantor Departeman Kehutanan di
gedung Manggala Wanabakti.
Memperbesar lebar jalur (bandwidth) akses internet dari ISP ke Sistem
Jaringan LAN Dephut menjadi 64(enam puluh empat) Mbps dalam
rangka mempercepat daya akses internet untuk meningkatkan kinerja
pelayanan dan kinerja organisasi.
1.3. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan Menyediakan akses internet dan Memperbesar lebar
jalur (bandwidth) akses internet, adalah :
1.3.1 Lingkup Wilayah :
Departemen Kehutanan Pusat yang berada di Gedung Manggala
Wanabakti
1.3.2 Lingkup Pekerjaan: Membangun media penghubung akses internet dari ISP sampai ke
Sistem Jaringan LAN Dephut di Gd. Manggala Wanabakti Blok I Lantai
2 dengan menggunakan kabel fiber optic.
Menyediakan akses internet selama 24(dua puluh empat) jam per hari
dengan lebar jalur (bandwidth) sebesar 64(enam puluh empat) Mbps
dengan rasio 2:1 bagi Departemen Kehutanan selama jangka waktu
terhitung sejak ditandatangani kontrak sampai dengan tanggal 31
Desember 2007.
Melakukan konfigurasi yang dibutuhkan.
1.4. Kwalifikasi Tenaga Ahli
Untuk menjaga kwalitas layanan yang akan diberikan kepada Dephut,
disamping kompleksitas pekerjaan yang menjadi lingkup kerja dari kegiatan
ini, untuk itu pelaksana pekerja atau kontraktor harus memiliki kwalifikasi
3
tenaga ahli sebagai berikut :
Memiliki Tenaga Ahli Jaringan yang berpengalaman minimal 5 tahun
dan memiliki sertifikasi CCNA dan CCNP ( 1 orang CCNA dan 1 orang
CCNP) dan akan lebih baik apabila memiliki tenaga ahli yang
bersertifikasi CCDA atau CCDP.
Tenaga Ahli Jaringan diatas harus terlibat selama kegiatan design
jaringan, implementasi dan melakukan kegiatan penggujian (test plan).
Copy Sertifikasi untuk Tenaga Ahli Jarinan diatas harus dilampirkan
dalam dokumen administrasi, Seritifikasi Asli harus ditunjukkan apabila
pelaksana pekerjaan/kontraktor ditunjuk sebagai pemenang.
1.5. Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan ini dilaksanakan selama 30 hari kalender Sejas ditandatanganinya kontrak
BAB II
METEDOLOGI
2.1 Bisnis Proses
Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan
managemen lalu lintas data pada jaringan komputer DEPHUT di
Manggala Wanabakti, seperti utilisasi, segmentasi jaringan dan security.
Membangun media penghubung akses internet dari ISP sampai ke Sistem
Jaringan LAN dan Menyediakan akses internet selama 24(dua puluh
empat) jam per hari dengan lebar jalur (bandwidth) sebesar 64(enam puluh
empat) Mbps dengan rasio 2:1 bagi Departemen Kehutanan.
Meningkatkan unjuk kerja atau performance backbone jaringan computer
dan Mengurangi potensi gangguan pada jaringan backbone yang berakibat
pada terganggunya jaringan komputer secara keseluruhan.
2.2. Design ISP
Design ISP 1
Akses Internet melalui:
4
Wireless LAN(WLAN)
Implementasi untuk:
SOHO = Small Office Home Office Kantor Cabang
Aplikasi untuk:
Browsing Internet Chatting Download / Upload VoIP = Voice Over Internet Protocol
Keterangan:
Jika diperlukan adanya server yang dapat diakses dari Internet yang terpisah dengan PC Router dapat menggunakan teknik Port Forwarding.
Gambar 1. Jaringan Internet menggunakan WLAN
Design ISP 2
Wireless LAN(WLAN)
Implementasi untuk: SOHO = Small Office Home Office Kantor Cabang Sekolah
Aplikasi untuk:
Browsing Internet
5
Chatting Download / Upload VoIP = Voice Over Internet Protocol
Keterangan:
Terdapat DMZ = De Military Zone untuk sistem keamanan Server Dapat menambahkan 1 Server yang dapat diakses dari Internet Membutuhkan 4 IP Public = 1 IP Public untuk server yang dapat diakses
langsung dari Internet, 1 IP Public sebagai gateway dari server yang ada, 1 IP Public sebagai Network Address, 1 IP Public sebagai Broadcast Address.
Gambar 2. Jaringan Internet dengan DMZ menggunakan WLAN
Design ISP 3
Akses Internet melalui:
Wireless LAN (WLAN)
Implementasi untuk:
Perusahaan menengah Kantor Pusat Kampus
Aplikasi untuk:
Browsing Internet Chatting Download / Upload VoIP = Voice Over Internet Protocol Application Server
6
Keterangan:
Memerlukan alokasi /29 dengan 8 IP Public = 5 IP Public untuk server yang dapat diakses langsung dari Internet, 1 IP Public sebagai gateway dari server yang ada, 1 IP Public sebagai Network Address, 1 IP Public sebagai Broadcast Address.
Memiliki Netname sendiri yang dapat di whois dari Internet. Membutuhkan Network/System Administrator.
Gambar 3. Jaringan Internet dengan alokasi /29 menggunakan WLAN
Design ISP 4
Akses Internet melalui:
Wireless LAN (WLAN), ADSL, Fiber Optic, Leased Line dll.
Implementasi untuk:
APARTEMENT Gedung Perkantoran
Aplikasi untuk:
Browsing Internet Chatting Download / Upload VoIP = Voice Over Internet Protocol
Keterangan:
Akses Internet melalui infrastruktur kabel telepon gedung , dimana Internet di tumpangkan pada kabel telepon yang ada di Apartment atau gedung perkantoran.
Pelanggan cukup menggunakan Home PNA Adaptor atau ADSL modem biasa sebagai pengganti modem.
7
Gambar 4. Jaringan Internet menggunakan Home PNA
BAB III
IMPLEMENTASI
3.1 Software
termasuk didalamnya sbb:
IP Address yang dialokasikan pada setiap perangkat jaringan komputer.
Setting pada LAN Switch dan Backbone Switch, VLAN, IP Address, SNMP, dan lain-lain.
VLAN yang telah dibuat pada masing-masing backbone switch Layer 3.
Membuat dokumentasi yang berkaitan dengan design jaringan yang baru, Konfigurasi pada setiap switch, baik itu untuk Switch L3 dan L2 yang ada.
3.2 Hardware
ISP Backbone Kabel Fiber Optik LAN Switch
8
3.3 Bandwidth Management
3.4 Implementasi dan Pengetesan
Pada tahap ini pelaksana pekerjaan harus melakukan kegiatan
implementasi infrastruktur jaringan komputer, sesuai dengan design
jaringan yang diusulkan dan telah disetujui
Beberapa hal yang harus dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
o Instalasi perangkat LAN Switch Layer 3 di masing-masing Gedung
yang telah ditentukan.
o Melakukan setting LAN Switch Layer 3, termasuk didalamnya:
Setting IP Address, Virtual LAN/VLAN, Trunking, Routing Policy,
DHCP parameter, SNMP Attribute dan Hardening Security
configuration.
Konfigurasi VLAN dilakukan untuk tiap-tiap lantai pada setiap
gedung
o MeIakukan seeting IP Address dan VLAN dan Trunking VLAN pada
managable LAN Switch L2 yang telah ada di masing-masing lantai di
setiap Gedung.
Setelah tahap implementasi selesai dilakukan, pelaksana pekerjaan harus
melakukan kegiatan penggujian (test plan), dalam tahap ini pelaksana
pekerjaan harus menyusun mekanisme sedemikian rupa untuk melakukan
9
penggujian semua konfigurasi dan design jaringan.
Bila dalam tahap ini masih ditemui adanya
permasalahan, pelaksana pekerjaan wajib melakukan perbaikan sampai
design jaringan yang diusulkan dan telah disetujui.
Penyelesaian tahap ini akan ditindaklanjuti dengan pengujian pengguna (User
Acceptent Test) dengan asumsi bahwa keseluruhan perangkat keras dan
infrastruktur lainnya telah terpasang dan berjalan dengan baik sesuai dengan
design jaringan yang telah disetujui .
Pada tahap ini pelaksana pekerjaan juga harus memberikan pelatihan kepada
beberapa administrator jaringan Depnakertrans, tentang cara
pengelola/administrasi dan pengoperasian LAN Switch Layer 3 yang
terpasang, malakukan quick kill untuk troubleshooting atau masalah pada
jaringan computer
BAB IV
Proposal Biaya
1.a Tenaga Ahli
No. Uraian Jumlah
Orang
Jumlah Pemakaian Harga Satuan Jumlah
Unit Satuan
Programmer 4 2 2 / bulan 4.400.000 4.400.000
CCNP 3 3 3 / bulan 3.400.000 3.400.000
CCNA 2 4 4 / bulan 5.400.000 5.400.000
Maintenance 4 4 1 / bulan 2.500.000 2.500.000
Maintenance 2 2 1 / bulan 2.500.000 2.500.000
1.b Tenaga Pendukung
No. Uraian Jumlah
Orang
Jumlah
Pemakaian
Harga
Satuan
Jumlah
Unit Satuan
10
Operator 8 13 10 /
bulan
4.400.000 4.400.000
Sekretaris 4 10 10 /
bulan
3.800.000 3.800.000
OB 30 30 10 /
bulan
5.500.000 5.500.000
Driver 10 10 8 /
bulan
4.400.000 4.400.000
Komputer 30 30 6 /
bulan
100.000.000 100.000.000
Printer Inkjet 2 1 1 /
bulan
2.000.000 2.000.000
Scanner 2 1 1 /
bulan
2.000.000 2.000.000
DVD – RW 1 1 1 /
bulan
2.000.000 2.000.000
Kertas,Tinta,ATK 2 1 1 /
bulan
500.000 500.000
Teknologi jaringan pada dasarnya dibuat untuk mempermudah sharing
data dan sharing resource untuk dipakai secara bersama-sama. Dengan
menggunakan jaringan, data dapat diakses dari mana saja, sehingga
memudahkan pekerjaan yang membutuhkan sharing data dengan user /
departemen lain dalam jaringan. Namun untuk membangun sebuah jaringan
“normal”, dengan PC terhubung dalam jaringan menggunakan OS Microsoft
Windows (berlisensi) terinstall di tiap PC, dibutuhkan dana yang cukup besar.
Dan biasanya maintenance serta administrasi menjadi cukup sulit untuk
jaringan berkapasitas puluhan PC. Untuk tiap PC akan dibutuhkan setidaknya
beberapa juta rupiah agar jaringan dapat berjalan dengan baik. Biaya
hardware dengan spesifikasi standar, lisensi sofware, serta biaya administrasi
dan perawatan.Penggunaan PC dalam perkantoran kecil, rental computer,
warnet, dan “sekolah” biasanya lebih banyak terfokus pada aplikasi-aplikasi
perkantoran, semacam Ms Office/ Open Office, e-mail, browsing internet, MP3
player, printing dsb, yang boleh dikata hanya membutuhkan resource yang
11
sangat kecil dari sebuah sistem komputer, sedangkan sisanya terbuang
percuma begitu saja.Yang menjadi pertanyaan disini adalah: Apakah perlu
untuk penggunaan aplikasi-aplikasi seperti itu digunakan Sistem computer
canggih, berharga mahal, hdd berkapasitas GB, RAM besar, power yang
besar dan PC berkekuatan tinggi
ONE WAY SATELLITE INTERNET
One Way Satellite adalah koneksi internet via parabola dimana parabola yg
Anda gunakan berfungsi sebagai penerima / download data
(downstreamonly). Untuk One Way Satellite ini kami menggunakan satelit
PAS4 dengan lokasi NOC berada diHongKong.Dimana satelitter sebut berada
pada lokasi 72O Bujur Timur.Berikut adalah contoh kasus untuk menjelaskan
koneksi internet One Way Satellite :Contoh kasus:Ketika Anda melakukan
koneksi internet via TelkomNet Instan, misalnya Anda merequest (upload)
untuk mengunjungi situs Yahoo! Kemudian Anda menerima data / download
via TelkomNet Instan juga.
Lain halnya dengan One Way Satellite, Anda merequest(upload)untuk
mengunjungi situs Yahoo!, kemudian Anda menerima data / download via
parabola tidaklagi melalui TelkomNet Instan. Dengan kata lain Anda
menggunakan jasa internet lainu ntuk digunakan sebagai upload / kirim data
sedangkan download data secara otomatis akan melalui parabola.
12
Kenapa menggunakan One Way Satellite?
Tidak jarang konsumen tidak puas karena koneksi internet sebuah
warnet/instansi sangat lambat, apabila Anda sebuah warnet atau
instansi/lembaga serta menjaga kenyamanan browsing/download data dari
konsumen Anda serta hendak menambah bandwidth, maka menambah
bandwidth internet secara langsungke ISP akan memakan biaya lebih mahal
bahkan berlipat-lipat mahalnya. Hal ini bias diatasi dengan menambah
Downstreamonly via One Way Satellite yang bias memangkas biaya untuk
penambahan bandwidth internet. Pertanyaan lain kenapa Anda hanya
menambah bandwidth downstreamonly tapi tidak dengan upstreamnya juga ?
Menurut hasil survey diperlihatkan bahwa jumlah upstream (kirimdata/upload)
selalu lebih sedikit dari pada downstream (terimadata/download) . Sehingga
konsumen Anda bias dengan nyamannya melakukan browsing, download
data.
Jasa Internet Apa Saja Yang Bisa digabung dengan One Way
Satellite?
Sebagaimana dijelaskan diatas One Way Satellite digunakan sebagai sarana
penerima / download data , untuk upstreamnya Anda tidak perlu
menggunakan kecepatan yang tinggi. Jasa internet untuk upstream bias apa
saja selama jasa internet itu mendukun gteknologi yang disebut sebagai
framerelay.
UntukupstreamAndabisamenggunakan:
Koneksi Estimasi Harga
Dial - Up Antara 7rb s/d 9 rb per jam
Speedy Personal / Professional Rp.300 rb s/d 500rb
Melsa Kabel Personal(Gedung Manggala
manabakti)
Rp.600 rb/bulan
Estimasi Anggaran Biaya Investasi Awal Pembangunan
Kebutuhan Komputer Kantor Departeman Kehutanan Kapasitas 30 User (2 Server + 30 Client)No. Peralatan Kebutuhan Qty Harga Satuan Jumlah
Pentium 4 3.0 Ghz1 Buat Sever 5.975.000 5.975.000 5.975.000
13
Firewall & Router PC +
Software
2.500.000 2.500.000 2.500.000
Kabel UTP PC 4.000.000 4.000.000 4.000.000
Kabel Fiber Optik 1Gbps PC 3.900.000 3.900.000 3.900.000
UPS & Stabilizer APC/ICA
2200VA1
PC 5.800.000 5.800.000 5.800.000
Switch 10/100/1000 Mbps, 30
port 1
PC 6.225.000 6.225.000 6.225.000
WiFi Router + BCU (+ software
Mikrotik)
PC 30.000.000 30.000.000 30.000.000
D-Link Wifi Buat Sever 15.000.000 15.000.000 15.000.000
A. URAIAN TUGAS TENAGA AHLI.
Tugas dan tanggung jawab dari setiap personil yang terlibat diatur sebagai
berikut..
1. Tim Leader
o Bertanggung jawab dalam menyelesaikan kegiatan penyiapan
pembuatan software sampai selesai.
o Mengadakan koordinasi teknis terhadap tim kerjanya dan bersama
dengan tenaga ahli lainnya mengadakan diskusi dengan pengguna
anggaran.
o Selaku tenaga ahli dibidang software enginer, menyusun rancangan
software.
o Membuat laporan pekerjaan berkala.
2. Programmer database
o Tanggung jawab teknis secara langsung terhadap tim leader.
o Bersama dengan tenaga ahli lainnya mengadakan diskusi dengan
pengguna anggaran dan melaksanakan koordinasi teknis dengan tim
kerja lainnya.
o Merancang struktur database software, berdasarkan data flowcart yang
dibuat oleh Analis Software.
o Memberikan masukan teknis kepada tim leader.
3. Network Engineer
14
o Tanggung jawab teknis secara langsung terhadap tim leader.
o Bersama dengan tenaga ahli lainnya mengadakan diskusi dengan
pengguna anggaran dan melaksanakan koordinasi teknis dengan tim
kerja lainnya.
o Melakukan pekerjaan instalasi komputer.
o Memasang jaringan untuk menghubungkan antar komputer.
o Memberikan masukan teknis kepada tim leader.
4. Security System
o Tanggung jawab teknis secara langsung terhadap tim leader.
o Bersama dengan tenaga ahli lainnya mengadakan diskusi dengan
pengguna anggaran dan melaksanakan koordinasi teknis dengan tim
kerja lainnya.
o Memeriksa sistem keamanan jaringan agar tidak bisa disadap atau
disusupi oleh orang lain.
o Memperbaiki sistem yang bolong.
o Memberikan masukan teknis kepada tim leader.
5. Training operator
o Tanggung jawab teknis secara langsung terhadap tim leader.
o Bersama dengan tenaga ahli lainnya mengadakan diskusi dengan
pengguna anggaran dan melaksanakan koordinasi teknis dengan tim
kerja lainnya.
o Memberikan pelatihan kepada operator komputer.
o Memberikan masukan teknis kepada tim leader.
1.c Persenal
No. Uraian Jumlah
Orang
Jumlah
Pemakaian
Harga
Satuan
Jumlah
Un
it
Satuan
15
01 Pelatihan 15 2 2 /
bulan
2.400.000 2.400.000
02 Instruktur 3 3 2 /
bulan
1.500.000 1.500.000
03 Modul 10 4 2 /
bulan
1.900.000 1.900.000
04 Perangkat peralatan
- Komputer
- LCD
- Software
10
30
6
3
4
4
4
5
2 / bulan
2 / bulan
2 / bulan
2 / bulan
2.500.000
6.500.000
3.500.000
7.500.000
2.500.000
6.500.000
3.500.000
7.500.000
05 Tempat Pelatihan 2 2 1 /
bulan
800.000 800.000
06 Cetak Sertifikat 4 4 3 /
bulan
2.200.000 2.200.000
07 Konsumsi 2 2 1 /
bulan
3.500.000 3.500.000
08 Humas Panitia 2 2 1 /
bulan
1.000.000 1.000.000
09 Uang saku Bekerja 10 1 1 /
bulan
2.100.000 2.100.000
10 T.Peserta 5 5 1 /
bulan
1.100.000 1.100.000
PERANCANGAN JARINGAN
1.d ASUMSI SCHORCHED NODEa. Asumsi scorched node dalam hal perancangan jaringan transmisi mengikuti
konsep yang menunjukkan bahwa lokasi node-nodeeksisting jaringan operator harus diambil sebagaimana apa adanya. Asumsi ini tidak berarti bahwa jumlah dan tipe perangkat.yang sama harus ditempatkan pada lokasi-lokasi node ini.
b. Model bottom-up harus menunjukkan biaya-biaya dari suatujaringan dengan konfigurasi ideal yang dioperasikan olehperusahaan yang ideal, berdasarkan solusi teknologi terbaru danstruktur organisasi yang optimal (efisien). Namun demikian,arsitektur jaringan secara geografis eksisting harus menjadi acuan(asumsi scorched node).
c. Pendekatan perancangan adalah mengembangkan model jaringantransmisi berdasarkan struktur jaringan transmisi eksisting milik
16
operator. Ini berarti bahwa model bottom-up harus memperkirakanbiaya-biaya jaringan transmisi dengan menggunakan gabungandari data jaringan operator sebagai titik awal, tapi denganbeberapa optimasi perangkat dalam jaringan.
d. Model harus menunjukkan hal-hal berikut: Biaya-biaya langsung untuk jaringan; Biaya-biaya tidak langsung untuk jaringan, yang dapat
didefinisikan sebagai biaya untuk aset-aset tersebut yangmendukung biaya langsung jaringan (seperti listrik, akomodasi,manhole dll);
Biaya overhead (seperti akuntansi, SDM, kontrbusi USO, BHPPenyelenggaraan).
1.e PERSYARATAN JARINGAN YANG OPTIMAL
Optimasi yang dilakukan dalam model bottom-up harus memenuhipersyaratan-persyaratan minimum tertentu, yaitu:
Jaringan harus didimensikan dengan benar; Model bottom-upharus dapat menunjukkan bahwa jaringan yang dirancang mampumembawa layanan berbasis trafik, sewa jaringan, dan layananlainnya yang didimensikan dengan tingkat keandalan yangmemadai;
Jaringan harus memberikan layanan-layanan dengan kualitaslayanan sesuai dengan kualitas layanan yang ditawarkan. Kualitastermasuk di antaranya; Tingkat margin layanan (blocking),resilience, kualitas suara, dan waktu tunda transmisi, waktu yangdigunakan untuk mengirim paket data melalui jaringan.
Jaringan harus memenuhi asumsi scorched node;
Jaringan harus layak secara teknis; Model jaringan tidak terlalubersifat teoritis dan eksperimental, tapi harus mencerminkanjaringan yang dapat dijalankan atau diimplementasikan olehoperator-operator yang akan membangun jaringan pada saat ini;
Jaringan harus membawa produk yang relevan; dan Jaringan harus efektif pembiayaannya.
1.f TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PEMODELAN JARINGAN TRANSMISITahapan dalam pemodelan jaringan adalah:1. Mendefinikan geo-types dan topografi jaringan;2. Mengumpulkan informasi berdasarkan geo-typenya;3. Memilih teknologi yang tepat; dan4. Memperkirakan biaya-biaya dari yang relevan.
Informasi mengenai permintaanSebagai titik awal, model bottom-up harus menggunakan angka dangabungan pelanggan eksisting. Ini berarti bahwa informasi akandiperlukan untuk setiap layanan, yaitu:
Pelanggan ISP 1 / ISP 2; Sewa jaringan yang dibagi berdasarkan kapasitas : 64 kbit/s; 2
17
Mbit/s; 34 Mbit/s; STM-1; Layanan-layanan lain dalam jaringan transmisi.
Mengadakan seminar / pelatihan internet dan intranet kepada petugas
departemen keuangan secara berkala (teknis pelaksanaan akan diatur
kemudian).
Strategi pemasaran lain dapat di pertimbangkan kemudian sesuai
situasi di lapangan.
1.g Additional Item
Kami pun menyediakan beberapa item tambahan yang mungkin Anda
perlukan juga.
Item Price Description
Workstation PC 7.500.000 High End Workstation
Specs(orderfirst)
Server PC 7.500.000 High End Server
Specs(orderfirst)
Domain Name 100.000- / year .com.net.org.biz.info.us.eu
JR Desk 30.000.000,- GUI Desktop based Java
Application that
can
be customized basedon
request such,make branch
office report monitored by
centre office(orderfirst)
JR Let 30.000.000,- GUI Web based Java
Application that can be
Customized basedon
request such,make branch
office report monitored by
centre office(orderfirst)
CIR Bandwidth Price
1:2 / 1:8 Up to 64 kbps 2.110.000
1:4 / 1:8 Up to 128 kbps 3.330.000
1:4 / 1:8 Up to 256 kbps 4.110.000
1:4 / 1:8 Up to 512 kbps 7.000.000
18
1:1 256 kbps 11.718.000
Biaya Deposit Tidak Ada
Kesimpulan:
Kecepatan CIR1:1
Sangat stabil, termasuk pada saat –saat jam sibuk(peaktime) koneksi internet
Anda akan berada pada kondisi full bandwidth pada waktu tersebut.
Kecepatan CIR1:X
Sangat tidak stabil, maka ketika pada saat-saat jam sibuk (peaktime), koneksi
internet Anda akan pada kondisi tidak prima (bandwidth dibagi x).
Jumlah estimasi total anggaran :
Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat Lunak Rp. 53.496.000,-
Kebutuhan / Investasi Awal Langganan Akses ISP Rp. 34.617.000,-
Kebutuhan / Investasi Awal Perangkat Networking Rp. 43.049.000,-
Biaya Instalasi di Dephut dan lain-lain (1x) Rp. 17.800.000,-
Grand Total :
Rp. 148.962.000,-
Terbilang “Seratus Empat Puluh Delapan Juta, Sembilan Ratus Enam
Puluh Dua, Ribu Rupiah”
Keterangan:
Jumlah tersebut belum termasuk biaya sewa tempat (bila harus sewa).
Catatan :
• Kebutuhan Spesifikasi server tergantung pada banyaknya client yang
digunakan di departemen kehutanan.
• Spesifikasi diatas dapat digunakan untuk Jaringan Internet dan Intranet
berkapasitas sampai dengan 30 Clients.
• Harga tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu.
H. PENUTUP
Demikian proposal penawaran dari kami, kami sangat senang apabila kami
diberi kesempatan untuk mempresentasikan proposal kami. Atas perhatian
dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
19
Bekasi, 05 juni 2009
Hormat kami,
Grenalio Kristian P
20
Top Related