Post on 21-Mar-2021
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Umum
2.1.1. Pengertian Public Relations
Menurut Edward L.Berneys dalam AndiPate (2015:24) hubungan
masyarakat (Public Relations) adalah, “hubungan masyarakat adalah upaya
membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat
baik”
Menurut Dr.Rex Harlow dalam Ruslan (2016:16) Public Relations adalah
fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya.
Sedangkan menurut Edward L.Berynas dalam Bambang Suratman dan Siti
Wulandari (2017:9) “Public Relations memiliki tiga arti: (1) penerangan
(informasi) kepada masyarakat, (2) persuasi (ajakan) untuk mengubah sikap dan
tingkah laku masyarakat, (3) upaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan
suatu isntitusi dengan sikap dan perbuatan masyarakan, dan sebaliknya.”
2.1.2. Tugas Public Relations
Menurut Suryantono (2015:246-247 ) tugas Public Relations yaitu:
1. Menginterperstasikan, manganalis, dan mengevaluasikan kecendrungan
perilaku publik
2. Mempertemukan kepentingan institusi dengan publik
3. Mengevaluasi program institusi berkaitan dengan kepentingan publik
14
Menurut Bambang Suratman dan Siti Wulandari (2017:21) tugas Public
Relations adalah :
1. Menulis dan mengedit
Public Relations bertugas menyiarkan informasi secara audio, visual,
maupun audiovisual dan bertanggung jawab atas informasi tersebut
2. Hubungan media dan penempetan media
Public Relations bertugas menghubungi media untuk mempublikasikan
berita dan artikel tentang organisasi atau perusahaannya. Dan merespon
permintaan informasi oleh media, memverifikasi berita, dan membuka
akses ke sumber-sumber penting
3. Riset
Public Relations bertugas mengumpulkan informasi mengenai opini
publik, tren, isu yang sedang berkembang, iklim politik, peraturan
perundangan, opini kelompok kepentingan, serta pandangan-pandangan
lainnya yang berkaitan dengan pemangku kepentingan oraganisasi atau
perusahaan
4. Manjemen dan administarasi
Public Relations bertugas membuat program dan merencanakan kegiatan
dengan bekerja sama bersama manajer divisi lain
5. Konseling
Public Relations bertugas memberi saran kepada manajemen dalam
masalah sosial, politik, dan peraturan, serta berkonsultasi dengan tim
dalam menyusun strategi dalam mengelola dan merespon isu-isu yang
sensitif dan kritis
15
6. Acara spesial
Public Relations bertugas memperbaiki citra perusahaan dengan
mengadakan acara CSR (Corporate Social Responsibility)
7. Pidato
Public Relations bertugas tampil di depan kelompok, melatih orang untuk
memberikan sambutan, serta mengelola biro juru bicara untuk
menjelaskan platfrom organisasi di depan audiens penting
8. Produksi
Public Relations bertugas membuat saluran komunikasi dan menyiapkan
presentasi audiovisual
9. Pelatihan
Public Relations bertugas mempersiapkan para eksklusif dan juru bicara
lain untuk menghadapi media dan tampil di hadapan publik
10. Kontak
Public Relations bertugas menangani tanggung jawab sosial terhadap
semua kelompok, baik masyarakat, publik internal, maupin pers
2.1.3. Fungsi Public Relations
Menurut Harlow dalam Kriyantono (2014:23) fungsi Public Relations
adalah:
1. Membantu memelihara dan menjaga komunikasi, pengertian, penerimaan,
dan kerja sama antara organisasi dan pubiknya
2. Mencakup manejamen masalah dan isu-isu
16
3. Membantu manajemen selalu memberikan informasi pada dan responsif
terhadap opini publik
4. Mendeskripsikan dan menekankan pada tanggung jawab manajemen untuk
melayani kepentingan publik
5. Membantu manajemen selalu mengikuti dan memanfaatkan perubahan;
melayani sistem pencegahan awal untuk mengantisipasi tren
6. Menggunakan penelitian dan teknik komunikasi yang beretika sebagai alat
pokok.
Menurut Betrand R Canfield dalam Andin Nesia (2016:41) mengemukakan
3(tiga) fungsi Public Relations yaitu:
1. It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan publik)
2. Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik)
3. And stress good morals and manners (menitik beratkan moral dan tingkah
laku yang baik)
2.1.4. Peran Public Relations
Perkembangan profesionalisme Public Relations yang berkaitan dengan
pengembangan peran PR, baik sebagai praktisi maupun profesional dalam satu
organisasi atau perusahaan. Menurut Dozier & Broom dalam Ruslan (2016:20)
peran Public Relations dalam satu organisasi dapat di bagi empat kategori, yaitu :
1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
Seorang praktisi pakar public relation yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan soslusi dalam
17
penyelesaiaan masalah hubungan dengan publiknya (Public Relationship).
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
Dalam hal ini praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process
Fasilaitator)
Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan Public Relations
ini merupakan bagian dari tim manajemen.
4. Teknik Komunikasi (Communication Technician)
Peran communication rechnician ini menjadikan praktisi PR sebagai
journalist un resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi
atau di kenal dengan methode of communication in organization.
Peran Public Relation menurut Kriyanto (2014:83) berbagai aktivitas
menjalin dan merekatkan hubungan antara sistem menjadikan Public Relations
memegang peran penting dalam organisasi peran diartikan sebagai aktivitas
sehari-hari yang dilakukan pratiksi Public Relations sesuai dengan kedudukannya.
2.1.5. Ruang Lingkup Public Relations
Menurut Ruslan (2016:23) adapun ruang lingkup tugas PR dalam sebuah
organisasi lembaga antara lain meliputi aktifitas sebagai berikut:
18
1. Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Publik yang menjadi bagan dari unit/badan/perusahaan atau oragnisasi itu
sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasikan atau mengenali
hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat,
sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)
Publik umum (masyarakat), mengusahakan tumbuhnya sikap dan
gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang di wakilinya.
Menurut Morissan dalam Mukarom dan Wijaya (2015:57) memberi
batasan bahwa:
Mengenai ruang lingkup humas memberikan pandangan kepada kita
bahwa pekerjaan humas saat ini sudah terspesialisasi. Setiap organisasi
atau perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan khalayaknya. Khalayak
humas dapat di bagi menjadi khalayak internal (internal publik), yaitu
mereka yang terlibat diperkerjaan internal oraganisasi misalnya karyawan
dan kluarga karyawan. Serta khalayak external (external relations), yaitu
khalayak yang berada diluar organisasi misalnya masyarakat sekitar,
konsumen, pemerhati lingkungan, investor dan lain sebagainya.
Menurut Kriyantono (2016:25) formula PENCILS merupakan akronim
dari ruang lingkup yang dapat dilakukan oleh seorang Public Relations secara
sederhana
1. Publication dan publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepada public.
Misalnya membuat tulisan yang disebarluaskan ke media, newsletter,
artikel dan lainya.
2. Event, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya membentuk
citra.
19
3. News, pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan produk-
produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi kepada publik,
seperti press release, news letter, berita dll. Karena itu, dituntut menguasai
teknik-teknik menulis
4. Community Involvement, public relations mesti membuat program-
program yang ditunjukan untuk menciptakan keterlibatan komunitas atau
masyarakat sekitarnya
5. Identity-Media, merupakan pekerjaan public relations dalam membina
hubungan dengan media (pers). Sangat penting untuk memperoleh
publisitas media. Media adalah mitra kerja abadi public relations. Media
butuh public relations sebagai sumber berita dan public relations butuh
media sarana penyebar informasi serta opini publik
6. Lobbying, public relations sering melakukan upaya persuasi dan negosiasi
dengan berbagai pihak. Keahlian ini tampak dibutuhkan misalnya pada
saat terjadinya krisis manajemen untuk mencapai kata sepakat di anatara
pihak yang terkait.
7. Special Investment, pekerjaan public relations untuk membuat program-
program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial.
2.1. Studi Literatur
2.2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Simamora dalam Soetrisno (2015:5) manajemen sumber daya
manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa,
dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
20
Sedangakan menurut Dessler dalam Soetrisno (2015:5-6), manajemen
sumber daya manusia dapat di definisikan sebagai suatu kebijakan dan praktik
yang dibutuhkan seseorang yang menjalankan aspek “orang” atau sumber daya
manusia dari posisi seorang mananjemen, meliputi prekrutan, penyaringan,
pelatihan, dan penilaian.
2.2.2. Strategi Public Relations
Menurut William F Glueck dalam Amirullah (2015:4):
“strategi sebagai sebuah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi
yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan yang direncanakan untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi”
Menurut Adnanputra dalam Ruslan (2016:134) strategi Public Relations
adalah “alternatif optimal yang dipilih untuk di tempuh guna mencapai tujuan
public relations dalam kerangka suatu rencana public relation (public relation
plan).”
2.2.3. Employee Relations
Menurut Ruslan (2016:271) employee relations yaitu publik yang terdiri
dari para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari unit usaha, perusahaan
atau instasi itu sendiri
Sedangkan menurut Ruslan dalam Suryani (2018:4) employee relations
(hubungan dengan kepegawaian) adalah sekelompok orang-orang yang sedang
bekerja di suatu perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun
teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya.
21
Adapun menurut Cutlip dan Center dalam Ruslan (2016:273-274) ,
pengertian publik internal yang di kenal employee relations yaitu sekelompok
orang yang bekerja (karyawan atau pegawai) di dalam suatu
organisasi/lembaga/perusahaan.
2.2.4. Program Employee
Menurut Ruslan (2016:278) program employee relations adalah:
1. Program pendidikan dan pelatihan
Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan oleh perusahaan, dalam
upaya meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan, dan
kualitas maupun kuantitas pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya.
2. Program motivasi kerja berprestasi
Program tersebut dikenal dengan istilah Achievement Motivation Training
(AMT), dimana dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat
memepertemukan antara motivasi dan prestasi (etos) kerja serta disiplin
karyawan dengan harapan-harapan atau keinginan dari pihak perusahaan
dalam mencapai produktivitas yang tinggi.
3. Program penghargaan
Program penghargaan yang dimaksud disini adalah upaya pihak
perusahaan (pimpinan) yang memberikan suatu penghargaan kepada para
karyawan, baik yang berprestasi maupun cukup lama masa pengabdian
pekerjaan.
4. Program acara khusus (Sepecial Event)
22
Yakni merupakan program khusus yang sengaja dirancangkan di luar
bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya dalam rangka event ulang tahun
perusahaan, diadakan kegiatan keagamaan, olahraga, lomba hingga
berpiknik bersama yang dihadiri oleh pemimpin dan semua karyawan.
5. Program media komunikasi internal
Membentuk media komunikasi internal melalui buletin, news release
(majalah dinding) dan majalah perusahaan/PR yang berisikan pesan,
informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau
perusahaan dan pimpinan.
Menurut Kotler dalam Ruslan (2016:249-250) peran Marketing Public
Relations dalam mencapai tujuan pemasaran adalah:
1. Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan
dalam suatu organisasi/perusahaan .
2. Untuk menghilangkan kesalah pahamanan atau hambatan komunikasi
anatara manajemen perusahaan dengan para karyawannya.
3. Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan
tetang kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam sebuah
organisasi/perusahaan
4. Sebagai media komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk
menyampaikan keinginan-keinginan atau sumbang saran dan informasi
serta laporan kepada pihak manajemen perusahaan (pimpinan).
23
2.2.5. Publik Internal
Publik internal menurut Soemirat dan Ardianto (2017:15) yaitu publik
yang berada di dalam organisasi/perusahaan seperti surpervisor, karyawan
pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan.
Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam Ruslan (2016:271) mengatakan
“hubungan publik internal tesebut sama pentingnnya dengan hubungan
masyarakat eksternal, karena kedua bentuk hubungan masyarakat tersebut
diumpamakan sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling
terkait erat satu sama lain.”
Menurut Suryantono (2015:419) Publik Internal yaitu publik yang berada
di dalam, industri, organisasi, atau perusahaan yang meliputi pemegang saham
(jika perusahaan), pengelola, pemimpin, karyawan (staf), dan keluarga karyawan.
Mereka berada dalam stuktur organisasi secara formal sesuai dengan peran dan
fungsi masing-masing.