Al Quran Terjemahan

Post on 13-Feb-2016

45 views 6 download

description

Al- Quran

Transcript of Al Quran Terjemahan

“Wahai orang-orang yang beriman,

Rukuklah, Sujudlah, dan Sembahlah

Tuhanmu; dan berbuat kebaikan, agar

kamu beruntung.”(AQ: Surat Al-Hajj(22) ayat :77 Juz ke-17

“Dan kami pasti akan menguji kamu

dengan sedikit ketakutan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa,dan buah-

buahan. Dan sampaikanlah kabar

gembira kepada orang-orang yang

sabar.”(AQ: Surat Al-Baqarah(2) ayat :155 Juz ke-2

“Mahasuci Allah yang telah menurunkan

Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya

(Muhammad), agar dia menjadi pemberi

peringkatan kepada seluruh alam (Jin dan

Manusia).”

(QS. Al-Furqan :1 Juz ke-18)

“Yang memiliki kerajaan langit dan bumi,

tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu

bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia

menciptakan segala sesuatu, lalu

menetapkan ukuran-ukurannya dengan

tepat.”

(QS. Al-Furqan :2, Juz ke-18)

RENUNGAN

“Barang siapa dianugerahi hikmah, maka dia

benar-benar telah dianugerahi karunia yang

banyak.” (Al-Qur’an, al Baqarah : 269)

“ Hikmah itu kekayaan orang muslim yang

hilang, maka di mana saja kamu temukan,

ambillah ia.” (Hadis nabi)

“Perlakukanlah setiap manusia sebagaimana

engkau ingin diperlakukan.” (Hadis Nabi)

“Dunia itu bagai bayangan benda karena cahaya

mentari yang akan segera berpindah dan lari.”

(Imam Al-Qhazalli)

“Kerajaan-Ku (Allah SWT) ada di hati orang

mukmin, kuncinya adalah qana’ah (puas

dengan apa yang diberikan Allah SWT).”(Hadis

Nabi)

Negosiasi

“Penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti

dimintai pertanggunganjawabnya.”(Al-Qur’an,

Al-Isra :34)

“Bertanya adalah kunci pembuka pintu-pintu

ilmu pengetahuan.” (Kearifan Masyarakat

barat).

“ Do’a itu adalah ibadah

Do’a itu adalah sendinya ibadah

Berdo’alah kepada-Ku niscaya Aku Penuhi.”

Anas r.a. Berkata bahwa Rasulullah Saw., bersabda, “Ada tiga perkara yang menyertai mayit, yaitu keluarga, harta, dan perbuatannya. Dua perkara kembali (ke rumahnya) , dan hanya satu yang tinggal. Keluarga dan hartanya kembali, sedang amal perbuatannya tetap bersamanya.” (Muttafaq’alaih).

“Pelajaran hadits : seharusnya manusia mengutamakan perkara yang akan menemaninya setelah ia meninggal dunia, banyak melakukan perbuatan baik.”

“Ketika Allah memberikan kepada mereka

sebagaian dari karunia-Nya, mereka

menjadi kikir dan berpaling dan selalu

menentang (kebenaran). (At-Taubah:76).

“ Dan Kami jadikan sebagain kamu

cobaan bagi yang lain.

Sanggupkah kamu bersabar?

Dan Tuhanmu Maha Melihat.” (Al-

Furqaan : 20 )

“Setiap manusia yang hidup di dunia pasti akan

menghadapi berbagai masalah. Yang perlu

disadari adalah bahwa tidak ada satu

permasalahan pun yang tidak bisa diselesaikan

karena Allah tidak akan membebani hamba-

Nya di luar batas kesanggupannya. Siapa pun

orang yang kita anggap sebagai masalah, pada

hakikatnya adalah cobaaan dari Allah untuk

menguji kita.

ANJURAN UNTUK BERDOA

“ Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS al-Baqarah (2) : 186)

“Berdo’alah kelaian kepada-Ku, pasti

Aku kabulkan do’amu, sesungguhnya

orang-orang yang menyombongkan

diri dengan tidak mau beribadah

(berdo’a) kepada-Ku maka mereka

akan masuk neraka dalam keadaan

hina.” (QS. Ghafir (40) :60)

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu

kebaktian, akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah kebaktian orang

yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,

nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan

pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan)

hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang

yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar

dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah

orang-orang yang benar-benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang

yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 177)

Muslim meriwayatkan dari Tamim bin Aus

Ad-Dari r.a., bahwa Rasulullah Saw.

Bersabda :

“ Agama itu adalah nasehat. Kami bertanya,

“Nasehat bagi siapa?” Jawab Rasulullah

Saw., Nasehat bagi Allah, Kitab-Nya,

Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin

dan kaum awamnya’.”

“Sahabat Abu Dzar Ra meriwatkan bahwa Rasul Saw berdabda “ Sedekah adalah wajib bagi setiap tarikan nafas yang dihiruf seseorang saban hari.” Para sabahat bertanya “kami tidak memiliki sebegitu banyak harta untuk disedekahkan?” rasulullah menjawab “kebajikan dan kebaikan memiliki banyak pintu, mengucapkan subhanallah, alhamdulillah, allahuakbar, laa ilaha illallahu, mengajak kepada kebaikan, mencegah kemungkaran, menyingkirkan benda yang menhalang di jalan, membantu pendengaran orang yang indra dengarnya lemah, membimbing orang buta, memperhatikan orang yang membutuhkan dan menyediakan pertolongan segera sesuai dengan kemampuan terbaiknya bagi orang yang dizalimi dan lemah. Semuanya adalah amal sedekah yang berasal dari dirimu dan manfaatnya akan kembali kepada dirimu sendiri.”

3 Kelompok orang yang mendapatkan

peneduh dari Allah pada saat dikumpulkan

di padang mahsar :

- Orang yang suka bangun dimalam hari.

- Orang yang suka shalat berjamah di tengah

malam.

- Orang yang suka memberikan sedekah

pada orang yang kelaparan.

“….Dan tolong-menolonglah kamu dalam

mengerjakan kebaikan dan takwa….”(Al-

Maidah :2)

Dari Abu Dzar pula ; “Nab Saw. Bersabda Yang Artinya

: Seluruh perbuatan umatku diperlihatkan kepadaku,

baik berupa amal baik ataupun perbuatan jahat, dari

sekian banyak amal baik, ditemukan adanya

“Pembersihan sampah/perusuhan lalu lintas umum”

dan dari sekian banyak kejahatan ditemukan adanya

“kebodohan para jemaah membiarkan riyak

(kotoran) yang melekat di masjid, tidak segera

dilenyapkan.” (HR. Muslim).

Dari Aisyah, Rasul Saw. Bersabda yang Artinya:

Bagi setiap manusia diciptakan 360 persendian

anggota tubuh, maka untuk menebus diri dari api

neraka/berlalu pada hari itu jauh dari api neraka,

diperlukan ucapan takbir, tahmied, tahlil, istighfar

kepada Allah, serta membersihkan rintangan di

jalan umum seperti batu, duri, tulang atau amar

ma’ruf nahi mungkar sebanyak 360 x (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah pula : Rasul Saw. Bersabda

yang Artinya: “ Hai para ibu muslimat, sekali-kali

jangan merasa rendah seorang tetangga

mengantar suatu hadiah kepada tetangganya

sekalipun hanya berupa kikil domba.”

(HR.Bukhari-Muslim)

“Dan dirikanlah shallat, tunaikanlah zakat dan

ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.”

(Al-Baqarah: 43)

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi

orang-orang yang khusyu.” (Al-Baqarah: 45)

Ibu mempunyai tugasnya yang khusus sesuai

dengan kodrat kewanitaannya: yakni mengurusi

urusan rumah dan mendidik anak-anak. Tepatlah

apa yang dikatakan oleh seorang bijak : “Ibu

adalah sebuah sekolah, yang apabila engkau

persiapkan dia, berarti engkau telah

mempersiapkan suatu bangsa dengan dasar yang

baik. “ Selamat Hari IBU.”

Hak Terhadap Guru

Nabi SAW. Telah memberikan wasiat dan petunjuk

yang baik kepada para pendidik dalam

menghormati para ulama dan guru. Hal ini

dimaksudkan supaya umat manusia mengetahui

keutamaan mereka. Di balik itu, diharapkan para

murid memenuhi hak dan etika sopan santun

bersama mereka.

Beberapa wasita dan petunjuk dari Nabi SAW:

Ahmad, Thabrani dan Hakim meriwayatkan dari

Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah Saw.

Bersabda: “ Tidak termasuk umatku orang

yang tidak menghormati orang yang lebih tua

dari kami, tidak mengasihi orang yang lebih

kecil dari kami dan tidak mengetahui hak

orang alim dari kami.”

Thabrani, di dalam Al-Ausath, meriwatkan

dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw.

Bersabda : “ Pelajarilah ilmu, pelajarilah ilmu

(yang dapat menumbuhkan) ketenangan

dan kehormatan, dan rendahkanlah dirimu

terhadap orang yang kamu ambil ilmunya.”

Diriwayatkan dari Habbah dan Sawaa, anak Khalid,

keduanya berkata, “Kami pernah menjumpai Nabi saw

yang sedang mengerjakan sesuatu, sehingga membuat

beliau tampak lelah. Kemudian beliau bersabda: “

Janganlah kalian berdua merasa putus asa terhadap

rezeki selama masih ada kehidupan pada diri kalian,

karena seorang manusia itu dilahirkan ibunya dalam

keadaan bayi kecil yang masih merah, yang tak

berpakaian, kemudian Allah swt. Memberikan rezeki.” (HR

Ahmad dan Ibnu Maajah).

Dan Nabi saw bersabda ; “ Seandainya kalian

bertawakal kepada Allah swt. Dengan

sebenarnya, niscaya Allah swt. Akan

memberikan kalian rezeki seperti Dia

memberikan rezeki kepada burung, yang pergi

dari sangkarnya dalam keadaan perut kosong,

dan kembali dengan perut penuh.” (HR

Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Maajah dari Umar

ibnul Khaththab r.a)

Dan Allah SWT, berfirman :

“ Dan di langit terdapat (sebab-sebab)

rezkimu dan terdapat (pula) apa yang

dijanjikan kepadamu.” (adz-Dzaariyaat:22).