Post on 14-Jun-2019
CHRIST CATHEDRAL MONTHLY DEVOTION
A P R I L 2 0 1 9
“ M y l o v e f o r Y o u r h o u s e b u r n s i n m e l i k e a f i r e . . . ”( P s a l m s 6 9 : 9 — C E V )
“HEART FOR THE HOUSE” adalah tema Gereja di tahun 2019. Melalui tema
tahunan “Heart For The House”, Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-
sama menggali dan memahami kebenaran Alkitab tentang kecintaan, dedikasi dan
komitmen terhadap Rumah Tuhan sebagai Keluarga Allah/Keluarga Rohani dan
Tubuh Kristus, sesuai dengan FirmanNya.
Selama tahun 2019 kita bersama-sama akan belajar bahwa:
Kita dipanggil bukan hanya untuk mengasihi Tuhan, namun untuk mengasihi
Rumah Tuhan.
Bukti kita mencintai Tuhan adalah kita mengasihi hal-hal yang Tuhan cintai,
yaitu umat dan GerejaNya (His people and His church).
Peranan Gereja dalam kehidupan sebagai sumber kehidupan.
Gereja yang sehat menghasilkan keluarga yang sehat.
Kiranya tema 2019 ini akan memberkati dan memberikan wawasan baru bagi
Jemaat. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2019,
dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.
On behalf of the Pastoral Team,
Dr. Riza Casidy
KEMATIANNYA JUSTRU MEMBANGKITKAN KITA
Senin, 01 April 2019
KRISTUS SEBAGAI YANG SULUNG
Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
1 Korintus 15:20
Kristus telah bangkit sebagai yang sulung berdasarkan urutan kebangkitan
orang-orang yang telah meninggal. Seperti buah sulung, Kristus menjadi teladan
dan menandakan bahwa panen akan tiba. Hal ini menjadi suatu bukti bagi orang-
orang yang percaya kepadaNya bahwa setiap orang yang mati di dalam Dia akan
dibangkitkan bersama Kristus.
Kebangkitan Kristus menjadi suatu kebenaran yang penting bagi orang
percaya. Setiap orang yang percaya akan mengalami kuasa kemenangan atas dosa.
Namun kita tidak bisa hidup sendiri tanpa Tuhan karena daging kita lemah dan kita
tidak akan bisa melawan kuasa dosa sendirian.
Kematian dan kebangkitanNya menjadi sebuah pengharapan untuk
setiap orang yang percaya kepadaNya. Kebenaran ini memberikan kita ketenangan
bahwa kita tidak berperang sendirian. Kematian dan kebangkitan Kristus menanda-
kan sebuah kemenangan atas kuasa maut dan Dia juga berperang melawan segala
kuasa dosa. Terlebih, Kristus tidak hanya ikut berperang, tetapi Dia sendiri yang
berada di garis depan.
Setelah mengetahui dan yakin bahwa Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati, lalu apa respon hati kita? Apakah kita akan tetap hidup dengan
pemikiran bahwa kita masih dibelenggu oleh kuasa dosa? Atau justru kita mempu-
nyai keyakinan bahwa kita tidak lagi dikuasai oleh dosa, tetapi menjadi milik Tuhan
dan Dialah yang telah memerdekakan kita karena kebangkitanNya?
KEBANGKITAN KRISTUS MENUNJUKKAN SIFATKESEMPURNAAN SANG PENEBUS
Selasa, 02 April 2019
FAKTA BUKAN DONGENG
Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan
kamu masih hidup dalam dosamu.
1 Korintus 15:17
Kebangkitan Kristus adalah berita baik untuk semua umat percaya. Dalam ayat
hari ini, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa iman kita kepada
Tuhan akan menjadi sia-sia jika Tuhan tidak dibangkitkan dari antara orang mati.
Hal ini dikarenakan beberapa jemaat Korintus masih berpandangan bahwa tidak
ada kebangkitan di antara orang mati. Namun, Rasul Paulus membuktikan kepada
mereka bahwa kebangkitan Kristus adalah suatu fakta dan bukan dongeng.
Rasul Paulus mengatakan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka kita akan
masih berada di bawah penghukuman dan perasaan bersalah karena dosa. Tidak
ada pengampunan dosa apabila tidak melalui kematianNya di kayu salib. Kalau
Kristus tidak menang dari kuasa maut dan masih berada di bawah kuasa maut,
bagaimana Dia bisa menyelamatkan kita dari kuasa maut?
Selain itu, Rasul Paulus menekankan kepada kita bahwa sangat menyedihkan
jika kita menaruh harapan pada Kristus hanya dalam hidup ini saja (ayat 19). Jika kita
hanya berharap kepada Tuhan di kehidupan ini saja, maka kita gagal memperoleh
keselamatan yang dijanji- kan Tuhan kepada kita di kehidupan yang akan datang.
Sudah seharusnya kita percaya kepada kuasa kebangkitan Kristus. Terlebih dari
itu, maukah kita percaya kepada pribadiNya yang memberikan kita pengharapan
melebihi apapun di dunia ini?
Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.
Yohanes 11:11
Rabu, 03 April 2019
HANYA TERTIDUR...
Sewaktu kuliah, seorang pemuda sering kali menunda-nunda tugas. Ia dulu
memiliki prinsip ‘kalau bisa dikerjakan besok, kenapa harus hari ini?’ Perspektif ini
membuatnya menjadi orang yang mengerjakan segala sesuatunya dengan sistem
kebut semalam, bahkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Dari ayat bacaan ini, mungkin sebagian dari kita berpikir bahwa Tuhan
‘menunda’ perjalananNya dan sengaja tinggal dua hari lebih lama di tempatNya
(ayat 6). Namun, apakah sebenarnya Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang
suka menunda-nunda?
Tuhan berfirman bahwa penyakit yang diderita Lazarus tidak akan membawa
kematian, justru akan menyatakan kemuliaan Allah. Kemuliaan di sini tidak hanya
berbicara karena kebangkitan Lazarus, tetapi sesuatu yang lebih mulia yaitu kema-
tian dan kebangkitan Tuhan. Kematian dan kebangkitanNya adalah bukti bahwa
Yesus layak ditinggikan dan dimuliakan karena ketaatanNya kepada Bapa.
Tuhan ingin mengajarkan murid-muridNya untuk belajar percaya kepadaNya.
Bukan karena Tuhan suka menunda-nunda, tetapi Tuhan ingin menunjukkan bahwa
Dia berkuasa atas maut dan mampu menaklukkan kuasa kematian.
Bacaan hari ini mengajarkan kita untuk percaya kepada Tuhan lebih lagi. Tidak
hanya percaya kepada pribadiNya, tetapi juga percaya kepada waktuNya. Ketika
harapan kita belum terjadi, hal ini bukan karena Tuhan menunda pekerjaanNya,
tetapi supaya kita belajar untuk percaya pada rencana dan waktu Dia yang terbaik
bagi kita.
PERCAYA KEPADA WAKTU TUHAN YANG SEMPURNA
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmatNya
yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus
dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan.
1 Petrus 1:3
Kamis, 04 April 2019
KUASA HIDUP BARU
Pernahkah Anda merasa berat sekali masalah yang sedang Anda hadapi saat
ini? Sepertinya masalah yang ada sekarang tidak ada jalan keluarnya dan justru
terlihat semakin rumit setiap harinya? Mungkin masalah finansial, hubungan dengan
keluarga yang tidak harmonis atau studi. Ketika kita sudah mencoba yang terbaik,
tapi hasilnya tetap tidak terlihat.
Penderitaan apapun yang sedang kita alami di dunia mungkin bisa menjatuh-
kan semangat kita atau mungkin membuat kita meragukan kuasa Tuhan. Kita boleh
hidup menderita di dunia, tetapi kita akan dilahirkan kembali sesuai dengan janji
Tuhan yang tertulis. Tidak sampai disitu, kita akan mendapatkan kebahagiaan yang
kekal di masa yang akan datang.
Kita sebagai umat percaya seharusnya bersyukur dan bersukacita di atas
masalah atau penderitaan kita. Hal ini tentunya tidak mudah dilakukan, oleh karena
itu kita perlu kasih dan kuasa Tuhan. Namun di saat kita fokuskan hati dan pikiran
kita kepada janji Tuhan, maka hal itu cukup untuk menjadi alasan kita tetap memuji
Allah di kondisi apapun.
Hidup baru yang Tuhan berikan mampu memberikan kita hidup yang penuh
dengan pengharapan — bahwa segala penderitaan atau masalah yang kita hadapi
sekarang terjadi atas seizin Tuhan dan hal ini akan memperkuat iman kita kepada
Tuhan.
KITA HANYA PENDATANG DI DUNIA TETAPI KITA MENJADI AHLI WARIS DI SORGA
SESEORANG HARUS MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MENGALAMI PERUBAHAN HIDUP
Jumat, 05 April 2019
DIHIDUPKAN KEMBALI
Yesus menjawab, kataNya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan kembali , ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.’
Yohanes 3:3
Nikodemus, seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi, menghampiri
Yesus pada suatu malam. Dalam percakapannya dengan Yesus, Dia berkata ke-
pada Nikodemus bahwa seseorang perlu dilahirkan kembali agar dapat melihat
Kerajaan Allah. Namun, Nikodemus bertanya kepada Yesus bagaimana bisa sese-
orang yang sudah tua dilahirkan kembali. Nikodemus masih mempunyai pemikiran
bahwa kelahiran baru berbicara mengenai kelahiran secara fisik.
Kelahiran baru dalam bacaan ini tidak berbicara mengenai perubahan hidup
secara fisik. Perubahan hidup secara fisik mencakup diantaranya usia dan status
seseorang. Akan tetapi, perubahan yang dimaksudkan di sini adalah pembaharuan
roh seseorang.
Pembaharuan roh adalah perubahan karakter seseorang karena dia telah
menjadi ciptaan baru dan menjadi anak Allah. Orang yang sudah dilahirkan baru
secara roh tidak lagi menyesuaikan dirinya dengan dunia, tetapi terus mengejar
kehendak Tuhan dalam hidupnya.
Ketika kita percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat, kita juga telah
berkomitmen untuk dilahirkan kembali secara rohani. Kelahiran baru tidak meman-
dang usia dan status kita, tetapi hati kita menjadi bagian yang terpenting karena
Tuhan melihat hati bukan fisik atau apa yang kita miliki. Bagaimana respon hati kita
ketika kita menyadari bahwa kita telah dilahirkan kembali oleh kuasa darahNya?
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh
kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan,
pasti akan diselamatkan oleh hidupnya!
Roma 5:10
Sabtu, 06 April 2019
DISELAMATKAN OLEH KEBANGKITAN KRISTUS
Sebuah kesaksian menyatakan: “Tahun 2015 adalah titik balik kehidupan saya,
saya bergereja untuk pertama kalinya sejak tahun 2007. Dulu saya merupakan orang
yang sombong dan merasa tidak membutuhkan Tuhan. Tahun 2015 merupakan titik
terendah dalam hidup saya, keadaan ekonomi dan keluarga saya berantakan. Di
situ saya menyerah kepada Tuhan dan akhirnya memutuskan untuk datang ber-
ibadah. Sejak itu saya menyerahkan hidup kepada Tuhan dan kehidupan saya dan
keluarga berangsung-angsur dipulihkan. Dan saya memutuskan untuk tertanam di
gereja dan melayani.”
Mungkin ada beberapa dari Anda pernah mengalami hal yang serupa
seperti kesaksian di atas. Setelah mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan
kita baru sadar bahwa masalah-masalah yang kita alami merupakan salah satu
bentuk kasihNya kepada kita. Melalui masalah, Tuhan merindukan kita untuk kem-
bali kepadaNya. Hal ini menunjukkan bahwa rasa cinta Tuhan kepada kita begitu
besar, bahkan saat kita masih jauh atau tidak percaya kepadaNya.
Karena kasih Tuhan yang sangat besar, kita dapat menguburkan manusia lama
kita bersamaNya dan mengalami kebangkitan bersama-sama juga dengan Dia.
Lewat kebangkitan ini kita diselamatkan dan berubah menjadi seorang pemenang
atas daya tarik dosa.
Jangan sia-siakan keselamatan yang kita dapat dari kebangkitanNya karena
dari situ kita sudah menjadi seorang pemenang atas dunia ini.
KASIHNYA MENYELAMATKAN DAN MEMENANGKAN
Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah
telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami
adalah saksi.
Kisah Para Rasul 3:15
MENJADI SAKSI ADALAH PANGGILAN SETIAP ORANG KRISTEN
Minggu, 07 April 2019
KITA ADALAH SAKSI-SAKSI KRISTUS
Seorang muda bersaksi: “Sebelum saya lahir baru, saya berusaha berbuat baik
kepada orang lain karena ingin menjadi pribadi yang disukai oleh semua orang. Dan
terkadang saya dapat menjadi lelah karena hal tersebut. Namun, setelah mene-
rima Kristus, saya tahu bahwa berbuat baik seharusnya adalah hal yang natural bagi
seorang Kristen. Sama seperti ketika kita menjadi seorang saksi Kristus.”
Di saat kita lahir baru, Tuhan Yesus tinggal di dalam diri kita. Hal ini perlu terus
kita jaga dengan tekun. Yesus menyatakan: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu” (Yoh.15:4). Ini adalah kalimat perintah yang terus menerus harus kita
lakukan. Perlu keputusan kita untuk terus tinggal di dalam Kristus.
Menjadi seorang saksi Kristus tidak harus dengan cara kita berkhotbah di
mimbar, tapi lewat perilaku kita sehari-hari. Survei menyatakan 80% informasi yang
ditangkap oleh manusia berbentuk non-verbal sehingga bagaimana perilaku kita di
lingkungan menjadi sangat penting. Orang lain menilai kita melalui perilaku kita. Di
saat kita menunjukkan perilaku yang tidak baik, orang tidak akan percaya saat kita
membicarakan soal Tuhan. Sebaliknya, ketika kita memiliki perilaku yang baik tanpa
kita membicarakan Tuhan orang akan melihat bahwa ada Yesus dalam hidup kita.
Sudahkah kita memiliki perilaku yang menunjukkan karakter Kristus dalam
hidup kita?
... sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Roma 6:4
ALAMI KUASA KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS
Senin, 08 April 2019
MATI DAN BANGKIT DENGAN KRISTUS
Kesaksian seorang muda menyatakan: “Sebelum lahir baru, saya adalah
orang yang mudah marah. Semua anggota keluarga saya dahulu sering menjadi
korban dari rasa amarah saya, sampai ada cap di benak mereka bahwa saya adalah
pema- rah. Saya juga tidak mengerti mengapa saat itu saya tidak bisa menahan
rasa marah saya. Namun, ketika saya mengalami Tuhan saya menjadi individu yang
berbeda. Saya sadar bahwa perubahan yang terjadi ini semua karena Tuhan. Lewat
perjumpaan pribadi denganNya manusia lama saya mati dan dibangkitkan menjadi
manusia yang baru yang terus-menerus diperbaharui”.
Perubahan itu pasti terjadi, namun kita tetap manusia yang masih tinggal di
dunia ini dengan segala godaanya. Ada beberapa cara bagaimana kita dapat terus
menjaga manusia baru kita:
Hanya butuh satu keputusan untuk bertobat, namun membutuhkan komitmen
seumur hidup untuk bertumbuh.
Ingatlah bahwa Yesus sudah mati dan bangkit bagi kita, Ia sudah mengalah-
kan dosa sehingga kita juga sudah menang dari dosa.
Kita perlu terus diperbarui pikiran kita dengan Firman Tuhan. Hanya Firman
Tuhan yang dapat mengubah cara berpikir kita yang sudah tercemar dosa.
Kita tidak bisa untuk hidup sendiri. Komunitas yang benar akan membantu
kita untuk bertumbuh, mendoakan kita, mengingatkan di saat kita salah,
menolong di saat kita kesusahan, dan sebagainya.
1.
2.
3.
Banyak teori yang menentang kebangkitan Yesus. Ada yang mengatakan
bahwa kebangkitan Yesus hanyalah sebuah konspirasi dari pada murid-murid-
Nya. Ada yang mengatakan bahwa kuburan kosong yang didatangi oleh Maria
dan murid-murid Yesus adalah kuburan yang salah. Namun, yang kita percaya
adalah bahwa Tuhan Yesus telah disalibkan, mati dan dibangkitkan pada hari ketiga
berdasarkan kesaksian dalam Alkitab dan bukti-bukti sejarah.
Fakta pertama, Kitab Injil adalah salah satu kitab sejarah yang paling akurat
menggambarkan tentang zaman 2000 tahun lalu. Semua tempat dan peristiwa
yang tercatat di Injil memang nyata. Penyaliban yang dialami oleh Yesus juga cocok
dengan tipe hukuman yang dianut oleh pemerintahan Romawi pada zaman itu.
Fakta kedua, tidak hanya murid-murid Yesus yang melihat Yesus bangkit,
melainkan bersama-sama dengan 500 orang lainnya. Mereka setia memberitakan
tentang kebangkitan Yesus sampai akhir hidup mereka. Mereka dihukum, dicaci,
dibunuh karena memberitakan tentang kebangkitanNya, kalau mereka berbohong
apakah mereka akan bisa tetap setia sampai akhir?
Fakta ketiga adalah bukti adanya ratusan nubuatan Perjanjian Lama yang ditulis
ratusan tahun sebelum Yesus lahir, dan semuanya tergenapi di dalam hidup Yesus
Kristus. Tempat kelahiran, di mana dia tumbuh besar, bagaimana Dia akan disiksa,
cara Dia mati, dan kebangkitan, semuanya telah dinubuatkan atau diprediksi jauh
sebelumnya.
18 ...Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya
dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Wahyu 1:17-18
KEBANGKITAN YESUS KRISTUS ADALAH KEBENARAN DAN KUASA
Selasa, 09 April 2019
FAKTA KEBANGKITAN KRISTUS
Bill Gaither merupakan seorang penulis lagu rohani. Salah satu lagu yang
ditulisnya berjudul “Because He Lives” (S’bab Dia Hidup). Lagu ini diciptakan
berdasarkan kisah hidupnya. Pada akhir tahun 1960-an sedang terjadi kerusuhan
sosial di Amerika Serikat dan konflik Asia Tenggara. Istrinya, Gloria sedang hamil,
dan mereka berpendapat bahwa saat itu bukanlah saat yang tepat untuk melahirkan
seorang anak ke dunia. Namun ketika anak laki-lakinya lahir, Bill berpikir tentang
Juruselamat yang hidup, lalu kata-kata ini melintas di dalam benaknya: “Anak ini
dapat menghadapi hari-hari yang tidak pasti karena Dia Hidup.”
Dua ribu tahun lalu Yesus bangkit dari kematian-Nya dan memberikan “banyak
tanda” bahwa Dia hidup. Kalau Ia bisa melakukan tanda-tanda ajaib dahulu, Ia juga
masih bisa melakukannya sekarang, karena Ia adalah Tuhan yang sama dahulu dan
sampai kapanpun.
Karena Dia hidup, kita dapat melihat bahwa hari esok bukanlah suatu hal yang
harus ditakuti, karena kita percaya bahwa Tuhan akan turun tangan menjaga setiap
daripada kita. Begitu banyak janji Tuhan dalam Alkitab dan janji-janji tersebut pasti
akan ditepati dalam kehidupan kita.
Kebangkitan-Nya menjadi salah satu bukti bahwa Ia adalah satu-satunya Tuhan
yang benar yang dapat kita percaya.
Kepada mereka Ia menunjukan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai,
dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama
empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara
kepada mereka tentang Kerajaan Allah
Kisah Para Rasul 1:3
ALLAH YANG HIDUP, ALLAH YANG BENAR
Rabu, 10 April 2019
ALLAH YANG HIDUP
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya.
Filipi 3:10
HIDUP YANG TELAH DIUBAHKAN OLEH FIRMAN TUHAN MENGHASILKAN BUAH
Kamis, 11 April 2019
MENGENAL TUHAN
Seorang anak muda memiliki sahabat yang selalu mengatakan bahwa guru
mereka adalah seorang yang sangat baik. Akan tetapi, anak muda ini belum pernah
merasakan kebaikan dari guru itu, dan menilai bahwa guru tersebut sangat kaku.
Suatu ketika anak muda tersebut mengalami masalah. Tanpa dia duga, guru itupun
mendekatinya dan berusaha untuk menenangkan serta jadi pendengar cerita anak
muda tersebut. Dia pun sadar bahwa benar yang sahabatnya ungkapkan mengenai
kebaikan dari gurunya.
Cerita di atas mencerminkan pengenalan kita akan Yesus. Ketika kita
hanya mengenal Dia melalui cerita dari orang lain, sebenarnya kita belum sungguh
mengenalNya.
Kita pasti telah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan
kematianNya di kayu salib untuk menebus dosa kita. Akan tetapi, pengenalan akan
Yesus tidak hanya sebatas teori ataupun dengan pengetahuan saja. Kata mengenal
Dia berarti memperoleh pengetahuan dari pengalaman pribadi kita dengan Tuhan.
Seperti halnya Ayub yang mengenal dan mengalami Tuhan secara pribadi bukan
dari kata orang tapi secara pribadi: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar
tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (Ayub 42:5).
Mengenal Dia lebih dalam dapat dilakukan dengan membaca dan merenung-
kan FirmanNya serta membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa, Saat
Teduh dan Mezbah Keluarga. Ketika kita berkata Tuhan baik, hendaknya kita juga
memikirkan pengalaman apa saja yang sudah Tuhan lakukan untuk kita dan apa
yang akan kita lakukan untukNya.
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan
Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya.
Filipi 3:8
MENGALAMI KRISTUS MEMBUAT KITA SADAR AKAN KASIHNYA
Jumat, 12 April 2019
BERKAT TERBESAR: MENGALAMI KRISTUS
Paras yang cantik atau tampan sangat diinginkan banyak orang. Tak jarang
karena paras yang indah seseorang jatuh dalam kesombongan. Ada masanya semua
itu akan hilang dalam sekejap dan merubah kita menjadi seorang yang berbeda.
Ketika masa itu diizinkan terjadi dalam hidup kita, tak jarang banyak orang yang
akan menghina dan bahkan menjauhi kita. Hal tersebut pasti akan mempengaruhi
sikap hati kita, mulai dari tidak percaya diri, marah dengan keadaan, rasa tidak
aman dan bahkan membuat kita menjadi pribadi yang kurang baik. Akan tetapi kita
tetap harus bersyukur dalam segala hal dan sadar bahwa Tuhan tetap mengasihi
kita dan menganggap setiap kita berharga.
Dunia menawarkan materi dan keindahan tetapi semua hanya dari luar dan
sifatnya sementara. Hidup baru yang ditawarkan Tuhan lebih berharga dari apapun.
Dimana kita terlepas dari ketidakpercayaan diri, kesombongan, dan lainnya.
Masalah yang diizinkan terjadi pun dapat mengajarkan kita bagaimana harus
bersyukur dalam segala hal dan betapa baiknya Tuhan kepada kita. Melewati masa
sulit maupun masa sukacita.
Semua orang mungkin bisa berubah dan menjauhi kita. Hanya satu pribadi yang
tidak akan menjauhi dan tidak pernah berubah: Yesus Kristus. Kiranya pengenalan
akan Kristus dan persekutuan denganNya akan membuat kita mengerti apa yang
berharga dan apa yang sia-sia.
KEJARLAH KESEMPURNAAN DALAM KRISTUS
Sabtu, 13 April 2019
KEMULIAAN DIBALIK PENDERITAAN
Penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan
kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Roma 8:18
Setiap atlet profesional bisa mentoleransi setiap luka yang ia dapatkan.
Pelatihan dan persiapan yang mereka lakukan bertahun-tahun membuat tubuh
mereka menjadi lebih kuat dan setiap anggota tubuhnya pun sudah menjadi
terbiasa dan terkondisi.
Atlet sepak bola akan dengan mudah menggunakan kaki mereka menendang
bola dengan jarak jauh. Tindakan tersebut bukanlah tindakan yang dilakukan se-
cara kebetulan. Penonton mungkin melihat tendangan tersebut sangat sederhana,
akan tetapi di balik tendangan itu banyak latihan bertahun-tahun dengan pelatihan
yang keras sampai tendangan jarak jauh itu terlihat mudah dan indah. Luka, jatuh,
bertabrakan dengan pemain lain dan bahkan cedera merupakan penderitaan yang
dirasakan pemain sepak bola. Dengan kata lain para atlet tahu betul penderitaan
yang mereka alami merupakan harga yang harus dibayar untuk dapat memperoleh
medali kemenangan.
Hidup menjadi bermakna apabila kita memiliki tujuan, karena manusia tidak
hidup dari roti saja. Kiranya hidup kita bertujuan untuk mengejar kesempurnaan
dan kedewasaan dalam Yesus Kristus. Terus maju ke depan bersama Kristus ke arah
tujuan dan melupakan apa yang di belakang kita.
13 ... aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri
kepada apa yang di hadapanku, 14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk
memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus
Yesus.
Filipi 3:13-14
FOKUSKAN HIDUP PADA PANGGILAN SORGAWI DARI ALLAH
Minggu, 14 April 2019
TERUS BERLARI
Ada seorang pria yang memiliki jadwal yang sangat padat setiap harinya.
Selain bekerja hingga lembur, tak jarang pria tersebut juga pergi berkumpul dengan
teman-temannya sepulang kantor. Setiap hari mulai dari pagi hingga larut malam
ia berada di luar rumah sehingga sangat sedikit waktu untuk isteri dan anaknya.
Pemikirannya, bekerja keras juga demi keluarga dan bertemu teman merupakan
bagian penyegaran dari kepenatannya bekerja.
Suatu ketika anaknya berulang tahun dan orang tersebut melupakannya. Anak-
nya menjadi kecewa dan sedih sebab ayahnya terlalu fokus bekerja. Pada akhir-
nya hubungan keluarga itupun menjadi kurang harmonis, di mana sang anak mulai
merasa tidak memiliki hubungan dengan sang ayah.
Dari kisah ilustrasi diatas kita mengetahui bahwa pria tersebut memiliki fokus
bekerja untuk keluarga. Fokusnya sudah baik, akan tetapi kurang memikirkan suatu
hubungan yang sebenarnya merupakan fokus terpenting.
Sama halnya seperti orang Kristen yang memiliki pemahaman lebih banyak
melayani maka dia berkenan pada Tuhan. Namun sebenarnya tidak demikian.
Sepanjang hidup kita akan selalu mengejar panggilan sorgawi dan membangun
hubungan pribadi dengan Tuhan.
Umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.
Daniel 11:32
PENGENALAN AKAN TUHAN MEBUAT KITA KUAT
Senin, 15 April 2019
KUAT DAN BERTINDAK
Godaan yang datang dari dunia ini sering membuat kita menjadi lupa pada
Tuhan. Dunia seakan-akan menawarkan kita kenikmatan sehingga kita lebih
memilih untuk terperosok masuk meresponi daya tariknya.
Kenikmatan yang ditawarkan dunia ini bersifat sementara dan selalu berujung
kepada kesusahan. Berbeda dengan mereka yang benar-benar mengenal Allahnya.
Mereka akan tetap teguh meskipun menghadapi berbagai godaan.
Bagaimana cara kita untuk dapat mengenal Tuhan?
Dengan melakukan cara-cara ini, kita dapat mengenal Tuhan dengan lebih baik
sehingga kita bisa menjadi seorang Kristen yang teguh dan menang atas godaan
dunia ini.
Perlu terus berserah kepada Tuhan. Kita adalah manusia yang lemah yang
tidak bisa apa-apa tanpa Tuhan. Kuasa kebangkitan dan kasihNya memam-
pukan kita untuk menang dari segala godaan dunia ini.
Memahami Alkitab dengan sungguh-sungguh. Semua Firman Tuhan yang
ditulis dalam Alkitab merupakan sebuah kebenaran yang dapat memberikan
pengetahuan kepada kita tentang pribadi Tuhan yang penuh dengan kasih.
Membaca dan merenungkan Firman setiap hari merupakan cara terbaik
untuk mengenal Tuhan.
Konsisten dan bertindak. Pengenalan akan Tuhan tidak akan pernah
berhenti sampai akhir hidup kita. Saat kita konsisten membangun hubungan
dengan Tuhan, tindakan untuk mentaati Firman Tuhan akan terjadi secara
natural tanpa menjadi sebuah paksaan.
1.
2.
3.
1 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang
kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. 2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka
meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam
kemurahan.
2 Korintus 8:1-2
SEGALA HAL YANG TERJADI ADALAH SEBUAH KESEMPATAN AGAR KASIH TUHAN DAPAT TERPANCAR DI DALAM KEHIDUPAN KITA
Selasa, 16 April 2019
ANTUSIAS MENCARI TUHAN
Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu membutuhkan orang lain dalam
hidup. Ironinya, manusia juga memiliki ego yang tinggi, di mana mereka merasa
mereka bisa melakukan semua sendiri dan selalu merasa dirinya paling benar.
Seorang anak muda bersaksi: “Saat di mana saya menemukan Tuhan itu adalah
ketika saya merasa tidak berdaya. Dan di situlah saya belajar, ketika saya stop fokus
pada ego saya dan menyadari bahwa saya membutuhkan Tuhan, di situlah saya bisa
merasakan kehadiran Tuhan di dalam hidup saya”.
Sangat penting kita memiliki perspektif bahwa selalu ada alasan Tuhan
mengizinkan sesuatu terjadi, dan percaya bahwa semua hal yang terjadi selalu
untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Ketika masalah terjadi, justru itulah
momen di mana kuasa Tuhan dinyatakan dalam hidup kita yang rapuh; yang tidak
berarti apa-apa tanpa Tuhan yang ada di dalam hidup kita.
Seperti yang dinyatakan Rasul Paulus dalam 2 Korintus 12:10: “Karena itu aku
senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di da-
lam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka
aku kuat.” Perubahan perspektif terjadi ketika kita semakin mengenal pribadi Allah
secara personal.
UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah.
Hosea 4:6
KEKOSONGAN DI HATI KITA HANYA BISA DIPENUHI OLEH KASIH TUHAN YANG TIDAK PERNAH BERKESUDAHAN
Rabu, 17 April 2019
BINASA KARENA TIDAK MENGENAL TUHAN
Seorang anak muda bersaksi: “Ketika saya masih kecil, saya paling tidak mau
ditinggal oleh mama saya. Suatu ketika, mama saya pergi ke luar negeri selama
beberapa hari. Di malam harinya, saya menelepon mama saya dan menangis
menyuruh mama saya untuk cepat pulang. Alasan saya menangis adalah karena
saya selalu memiliki perspektif bahwa mama saya adalah sumber kebahagiaan saya.
Jadi, ketika mama saya tidak ada di dekat saya, saya merasa tidak bahagia. Saya
tidak mau terpisah dengan mama saya karena saya merasakan suatu kehampaan
tanpa mama saya di dalam hidup saya”.
“Demikian juga dalam hubungan dengan Tuhan. Pada awalnya, hubungan saya
dengan Tuhan berdasar pada rasa takut akan kebinasaan dan masuk ke neraka.
Namun, setelah saya berjumpa dan memiliki hubungan yang semakin dekat dengan
Tuhan, hubungan ini bukan terdorong dari rasa takut akan kebinasaan, melainkan
karena saya telah mengalami kasihNya yang tidak berkesudahan yang saya rasakan
di dalam hidup saya. Sehingga saya tidak mau hidup tanpaNya; seperti bagaimana
saya tidak mau ditinggal mama saya ketika saya kecil”.
Karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui siapa Tuhan bagi kita?
Apakah Dia menjadi seorang Ayah? Teman baik? Atau Pribadi yang dominan dan
patut untuk ditakuti?
Biarlah hubungan dan rasa percaya yang kita miliki terhadap Tuhan tidak
timbul dari rasa takut akan kebinasaan, melainkan karena kasihNya yang begitu
nyata dan besar di dalam hidup kita.
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan
menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Hosea 6:6
TIDAK ADA ALASAN BAGI KITA UNTUK KOMPROMI TERHADAP DOSA
Kamis, 18 April 2019
TUHAN SENANG ORANG YANG MENCARI DIA
Sebuah pengalaman hidup seorang anak muda: “Saya memiliki seorang teman
baik. Untuk dia bisa menjadi teman baik saya, pasti hubungan saya dengan dia
melewati banyak proses. Cara saya mengasihi dia sebagai teman biasa, dan kasih
yang saya berikan kepada dia ketika menjadi teman baik saya, pasti berbeda.
Contohnya, meskipun saya bukan tipe yang suka membelikan hadiah, tetapi saya
memiliki keinginan untuk membelikan hadiah untuk dia. Keinginan untuk memberi-
kan hadiah muncul karena dia teman baik saya, bukan karena saya memberikan dia
hadiah maka itu dia menjadi teman baik saya.
Begitu juga hubungan kita dengan Tuhan. Kekristenan itu selalu mengenai
hubungan. Tuhan ingin memiliki hubungan yang karib dengan kita; Pengorbanan-
Nya di kayu salib dikarenakan kasihNya yang begitu besar kepada kita. Dengan kita
menyadari dan percaya akan kasih Tuhan kepada kita, kita tidak bisa melakukan hal
lain, selain bersyukur dan memiliki keinginan untuk mengasihi Dia lebih mendalam.
Tuhan bukanlah pribadi yang mementingkan apa yang kita bisa beri kepada-
Nya, tetapi Ia melihat fokus hati kita. Hal yang kita lakukan untuk Tuhan merupakan
hasil dari hubungan karib yang kita miliki denganNya.
Untuk memiliki hubungan yang intim dengan setiap manusia, Ia menginginkan
sikap hati yang melekat padaNya dan tekun mencari Dia.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Yohanes 3:16
ORANG YANG BISA MEMBERIKAN KASIH ADALAH MEREKA YANG TELAH MENERIMA KASIH
Jumat, 19 April 2019
KASIH TERBESAR SEPANJANG MASA
Seorang muda membagikan pengalaman hidupnya: “Saya beberapa kali
mendengar pernyataan “Semuanya dimulai dari rumah.” Tetapi, dulu saya
tidak mengerti dari kalimat tersebut. Saya selalu berpikir bahwa bagaimana saya
bersikap itu tergantung dari diri saya sendiri bukan dari keluarga saya. Inti dari
arti ini adalah hubungan yang kita miliki dengan anggota keluarga kita, terutama
dengan orangtua kita menentukan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain;
bagaimana kita melihat sesuatu yang terjadi dan cara mengasihi orang lain”.
Hubungan dengan Tuhan melebihi hubungan yang kita miliki dengan orangtua
kita. Memang orangtua kita adalah orang yang pertama kali kita berinteraksi. Tapi,
hubungan kita dengan Tuhan sudah ada bahkan sebelum orangtua kita (Mazmur
139:13-16). Dan hubungan inilah yang menjadi fondasi hidup kita: kasih Tuhan tanpa
syarat, Ia rela mati di kayu salib.
Pernahkah Anda berpikir bahwa sangat tidak masuk akal untuk Tuhan rela
mati demi menebus dosa manusia, meskipun Ia menyadari bahwa akan ada
manusia yang tidak akan percaya kepadaNya? Tetapi Ia tidak pernah berpikir
bahwa pengorbananNya itu sia-sia.
Jika kita telah merasakan kasih Tuhan yang begitu besar di dalam hidup kita,
maka kita pasti juga akan memiliki keinginan untuk orang lain dapat mengalami
kasih Tuhan tersebut.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”
Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya?
Yohanes 19:30
KITA ADALAH ANAK-ANAK ALLAH YANG MERDEKA DARI KUASA DOSA
Sabtu, 20 April 2019
SUDAH SELESAI: AWAL DARI ERA BARU
Kata ‘sudah selesai’ dapat diartikan sebagai suatu tindakan berserah dan
bahwa sesuatu telah berakhir, di mana sesuatu yang baru akan terjadi. Seorang
muda bersaksi: “Saya ingat ketika saya menyelesaikan ujian terakhir di masa kuliah
saya, saya mengatakan, “Akhirnya semuanya sudah selesai.” Memang saya masih
harus menunggu nilai ujian saya tetapi saya tahu, yang bisa saya lakukan adalah
hanya berserah. Saya merasa lega karena semuanya sudah selesai, tetapi di saat
bersamaan, saya tahu bahwa ini merupakan tanda bahwa tahap saya di masa kuliah
telah berakhir, yang artinya saya masuk ke tahap hidup yang baru, yaitu masuk ke
dalam dunia kerja.
Ketika Tuhan mengatakan “sudah selesai” (Yohanes 19:30), ini merupakan
sebuah simbol di mana janji Tuhan telah digenapi, bahwa Tuhan telah mati di kayu
salib untuk menebus dosa manusia. Kematian Tuhan menjadi tanda telah berakhir-
nya dari hidup manusia yang lama dan awal dari hidup manusia yang terbebas dari
belenggu dosa.
Dengan Tuhan yang telah mengorbankan nyawaNya demi kita dan telah mem-
bebaskan kita, kita harus hidup selayaknya anak-anak Tuhan yang telah merdeka
dari dosa. Kita sudah tidak lagi hidup di dalam kuas dosa dan perasaan bersalah,
karena Tuhan telah menebus semua itu di kayu salib.
5 ... Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? 6 Ia tidak
ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu,
ketika Ia masih di Galilea,
Lukas 24:5-6
MENCARI BERARTI BERUSAHA DENGAN SEGENAP HATI MENEMUKAN SESUATU
Minggu, 21 April 2019
MENCARI ALLAH YANG HIDUP
Ada seorang yang pernah mengalami kejadian dan mungkin anda juga pernah
mengalaminya yaitu kehilangan tiket parkir. Yah, walaupun hanya selembar kertas
tapi sangat berarti. Kehilangan adalah sebuah peristiwa yang bisa membuat kita
putus asa dan seakan-akan tidak ada harapan lagi.
Sama halnya dengan kisah dari perenungan kita hari ini, di mana Maria dan
kawan-kawannya pergi pagi-pagi benar untuk merempahi jasad Yesus, tapi ketika
mereka sampai di tempat pemakaman mereka melihat bahwa kubur Yesus kosong.
Mereka bingung dan heran, namun di tengah kebingungan dan keputusasaan
mereka tiba-tiba ada dua orang yang berkata kepada mereka: “Mengapa kamu
mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?”
Pemahaman kita akan Tuhan akan memudahkan kita dalam menemukan
keberadaanNya. Alkitab dengan jelas berkata bahwa Yesus hidup, Dia tidak ada di
antara orang mati! Dengan kata lain Allah yang kita sembah bukanlah Allah yang
terbatas oleh ruang dan waktu. Ia adalah Allah yang hidup jadi kita dapat menemu-
kan Ia kapan saja dan di mana saja.
Lalu bagaimana caranya kita mencari Allah? Kuncinya adalah carilah Tuhan
dengan segenap hati maka kita akan menemukanNya (Yeremia 29:13). Luangkanlah
waktu setiap hari untuk mencari dan berjumpa secara pribadi dengan Allah yang
hidup melalui doa dan meneliti kebenaran FirmanNya.
Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan
menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang
yang digantung pada kayu salib!
Galatia 3:13
KALAU KITA SUDAH MENGALAMI KASIHNYA, INI SAATNYA KITA UNTUK MENYEBARKAN KASIHNYA
Senin, 22 April 2019
DIGERAKKAN KASIH KRISTUS
Seorang Misionaris yang berasal dari Skotlandia bernama John Paton
melayani di suatu pulau bernama Vanuatu, yang penduduknya adalah kanibal.
Dalam pelayanannya, John sering menghadapi situasi yang sulit: Ia harus mempe-
lajari bahasa suku tersebut, ia harus berhadapan dengan orang-orang yang siap
membunuh- nya, bahkan ia pun harus rela kehilangan istri dan anaknya karena
penyakit. Namun, semua itu tidak membuatnya berhenti untuk terus menyebarkan
berita kasih Kristus kepada suku tersebut sampai akhirnya ia pun meninggal karena
penyakit yang dideritanya.
John bukanlah orang pertama yang rela mati untuk menyebarkan kasih
Kristus. Para rasul pun adalah martir karena menyebarkan kasih Kristus. Kasih Allah
menjadi motivasi mereka untuk mengabarkan kasih Kristus tanpa takut kehilangan
nyawanya.
Kasih yang mereka miliki itu diterima terlebih dahulu dari Allah. Yesus menjadi
bukti kasih itu sendiri, Ia rela mati untuk menebus setiap dosa kita. Dia yang tidak
mengenal dosa telah menjadi dosa karena kita, supaya kita dibenarkan oleh Allah.
Kasih karunia yang mereka terima dari Allah menggerakkan mereka untuk
mengasihi jiwa-jiwa dan mengabarkan Injil apapun resikonya. Hari ini, kita juga
sudah menerima kasih karunia Allah. Kiranya kita juga digerakkan oleh kasih itu
untuk memberitakan kasih Yesus kepada mereka yang belum percaya.
Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya,
seperti yang telah kuberitakan kepadamu – kecuali kalau kamu telah sia-sia
saja menjadi percaya.
1 Korintus 15:2
IKUT ARUS ATAU IKUT TUHAN?
Selasa, 23 April 2019
TEGUH BERPEGANG PADA INJIL
Banyak tokoh Alkitab yang berintegritas dan berkomitmen kepada Tuhan.
Mereka lebih memilih kehilangan nyawanya dari pada melanggar ketetapan yang
sudah Tuhan berikan kepada mereka. Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah salah
satu contoh yang berpegang teguh kepada perintah Tuhan. Alkitab mencatat me-
reka akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala jika tidak menyem-
bah patung emas yang dibuat oleh raja Nebukadnezar. Namun, mereka memilih
untuk tetap berpegang teguh pada Firman walaupun mereka tahu resikonya.
Saat kita memilih untuk melawan arus supaya sesuai dengan FirmanNya,
kita ibarat sedang membuka pintu yang sedang tertutup. “Jangan takut” adalah
kunci untuk tetap berpegang teguh pada kebenaran dan tidak mengikuti arus. Kita
seringkali takut melakukan hal-hal yang sesuai dengan Firman. Kita takut melaku-
kan sesuatu yang berbeda, kita takut dijauhi oleh teman-teman sekitar kita, kita
takut dibilang sok suci, kita takut kehilangan banyak hal jika kita berpegang pada
kebenaran Firman Tuhan. Rasa takut itu yang akhirnya membuat kita mengikuti arus
dunia.
Apakah kita akan terus berpegang teguh pada Injil atau kita akan ikut arus
du- nia? Pemazmur berkata “Berbahagialah orang yang kesukaanya ialah Taurat
Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam, Ia seperti pohon yang
ditanam di tepi aliran air yang menghasilkan buahnya pada musimnya.”
Kristus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilurNya kamu telah sembuh.
1 Petrus 2:24
DARAH YESUS MENGALAHKAN KUASA DOSA
Rabu, 24 April 2019
BILURNYA YANG MENYEMBUHKAN
Bagi kebanyakan orang, kekristenan adalah “tradisi” yang diturunkan. “Tradisi”
ini diturunkan dengan berbagai macam bentuk, bisa berupa doa, liturgi ibadah,
bisa juga berupa istilah kekristenan yang digunakan – salah satu “tradisi” tersebut
adalah kata ‘bilur’. Berapa banyak dari kita yang memahami arti kata bilur?
Definisi dari kata ‘bilur’ menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah luka
panjang pada kulit, biasanya disebabkan oleh luka cambuk. Sebelum disalib,
Yesus mengalami proses penyiksaan yang sangat menyakitkan, salah satunya
dicambuk. Cambuk yang digunakan untuk menyiksa Yesus adalah cambuk khusus
yang ujungnya terbuat dari besi tajam sehingga bisa mencabik kulit dan daging.
Kata “bilur” sering diucapkan ketika kita mendoakan orang yang sakit, “bilur-
Nya menyembuhkan kita.” Itu sebabnya ketika masih kecil saya berpikir bilur adalah
kuasa Tuhan yang dicurahkan, terutama kepada orang yang sakit. Sebenarnya ayat
ini Petrus tidak sedang mengacu pada kesembuhan dari penyakit jasmani tetapi
dari penyakit rohani.
Dosa adalah suatu penyakit dalam diri manusia. Kita semua dilahirkan dengan
natur manusia yang berdosa. Tetapi saat kita menerima Tuhan, kita mengalami awal
pemulihan dalam hidup kita. Dosa tidak lagi berkuasa atas hidup kita. Oleh sebab
itu, sebagai anak-anak Allah kita memiliki kuasa untuk mengalahkan kedagingan.
Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seper-
ti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian
tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
Amsal 2:4-5
KITA TIDAK MUNGKIN MENGALAMI TUHAN TANPA MENDALAMI KEHENDAKNYA
Kamis, 25 April 2019
KUNCI MENGALAMI TUHAN
Berapapun usia kita saat ini, pasti pernah menginginkan sesuatu. Bahkan kita
sampai rela melakukan apa saja untuk mengejar hal yang kita ingin- kan. Anak-anak
muda biasanya sangat familiar dengan konsep pengejaran, apalagi ketika sedang
berbicara mengenai hubungan romantis. Masa-masa pengejaran ini (masa PDKT)
mendorong kita untuk melakukan apapun demi memiliki hati orang yang kita sukai.
Ketika diangkat menjadi raja atas Israel, Salomo menyadari bahwa ia masih
muda dan tidak memiliki pengalaman untuk menjadi pemimpin. Salomo tahu ia
tidak bisa memimpin bangsa Israel dengan pedang dan darah. Oleh sebab itu,
Salomo berdoa dan memohon hikmat kepada Tuhan. Permintaan ini menyenang-
kan Tuhan, sehingga Tuhan sendiri berkata tidak seorangpun akan memiliki hikmat
seperti Salomo.
Dalam bacaan kita hari ini, Salomo mengajarkan bahwa kita harus mencari
Tuhan dengan sepenuh hati dan rela melakukan apapun demi mendapatkannya.
Kalau kita bisa berusaha keras untuk mengejar orang yang kita sukai atau ingini,
kita seharusnya lebih semangat untuk memperoleh hikmat dan pengenalan akan
Allah.
Pengenalan kita akan Yesus haruslah menjadi satu-satunya hal yang utama di
dalam hidup kita. Kita harus berhenti memikirkan tentang apa yang kita inginkan
dan mulai melakukan apa yang Dia kehendaki. Tanpa melakukan kehendakNya, kita
tidak akan bisa mengalami Tuhan dalam hidup kita.
Sesudah itu Musa mengambil kemah dan membentangkannya di luar
perkemahan, jauh dari perkemahan, dan menamainya Kemah Pertemuan.
Setiap orang yang mencari TUHAN, keluarlah ia pergi ke Kemah Pertemuan
yang di luar perkemahan.
Keluaran 33:7
TIDAK ADA PERTUMBUHAN TANPA TERTANAM
Jumat, 26 April 2019
GEREJA SEBAGAI KEMAH PERTEMUAN
Setelah bangsa Israel membuat anak lembu emas, Allah begitu kecewa pada
mereka sehingga Ia berkata kepada Musa bahwa bukan Dia lagi yang akan berjalan
di tengah-tengah bangsa Israel, melainkan malaikat yang Ia utus. Mendengar hal ini
bangsa Israel pun berkabung. Akhirnya Musa membangun sebuah tempat khusus
yang disebut Kemah Pertemuan, jauh dari perkemahan bangsa Israel. Setiap orang
yang mencari Tuhan dapat pergi ke Kemah tersebut. Tempat itu juga yang menjadi
tempat bagi Musa untuk bercakap-cakap secara pribadi dengan Allah.
Di masa kini, gereja menjadi Kemah Pertemuan antara kita dengan Tuhan.
Memang benar, kita bisa menemui Tuhan di mana saja; kita bisa berdoa kepada
Tuhan di mana saja; bahkan dengan perkembangan teknologi yang maju saat ini,
kita bisa memuji Tuhan dan mendengarkan FirmanNya di mana pun kita berada.
Tapi tidak ada yang bisa menggantikan fungsi Kemah Pertemuan di dalam hidup
kita.
Seperti pohon yang tidak bisa tumbuh secara maksimal jika selalu dipindahkan
dari potnya, kita juga tidak akan bisa bertumbuh jika kita tidak tertanam di salah
satu gereja lokal. Kita bisa mengalami Tuhan pada saat kita mencintai Rumah Tuhan
dan tertanam di dalam RumahNya.
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan.
Matius 11:29-30
CIRI KEDEWASAAN ROHANI ADALAH TETAP BERSUKACITA SAAT MEMIKUL SALIB BAGI YESUS
Sabtu, 27 April 2019
SUKACITA MEMIKUL SALIB
Dalam membajak sawah, petani menggunakan kerbau yang dipasangi kuk,
yang terhubung ke bagian belakang dengan sebilah kayu yang menarik beban di
mana si petani mengendalikan arah kerbau itu akan pergi.
Kata “Kuk” dalam Matius 11:29-30 berbicara mengenai aturan yang mengikat.
Dahulu, bangsa Yahudi hidup dengan banyak aturan mengikat yang dibuat oleh
para ahli Taurat dan Farisi, dimana mustahil untuk dikerjakan manusia. Sebab itu
Yesus datang untuk menggenapi Hukum Taurat. Oleh karya penebusanNya, kita
diselamatkan bukan karena perbuatan kita melainkan oleh kasih karuniaNya.
Sebelum kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita adalah
tawanan dosa. Namun, di dalam Kristus kita dimerdekakan dan menjadi hamba
kebenaran (Roma 6:18). Ketika diselamatkan, kita mengemban Amanat Agung untuk
menyebarkan kabar keselamatan bagi dunia dan memikul SalibNya. Memikul Salib
berarti tidak lagi hidup dalam tawanan kedagingan, tapi hidup dalam pimpinan
Roh, karena Roh Allah diam di dalam kita, dan kita adalah milikNya (Roma 8:9). Oleh
sebab itu kita hidup tidak lagi sama dengan cara dunia, melainkan seperti kerbau
yang mengenakan kuk, kita harus taat kepada Yesus, Sang Gembala Agung. Ketaat-
an itulah yang membawa kita pada penggenapan rencana Allah dalam hidup kita.
Apakah kita rindu datang kepadaNya untuk bersama-sama memikul SalibNya
dengan sukacita?
6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah
hidupmu tetap di dalam Dia. 7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan
dibangun di atas Dia...
Kolose 2:6-7
JANGAN MERASA PUAS MENJADI KRISTEN KTP SAJA, TETAPI JADILAH KRISTEN SEJATI!
Minggu, 28 April 2019
BERAKAR DAN DIBANGUN DALAM KRISTUS
Banyak orang yang memiliki pemikiran yang salah tentang keselamatan.
Mereka cukup puas hanya dengan menjadi seorang Kristen. Mereka hanya puas
de- ngan pengalaman keselamatan yang didapatkan ketika percaya Yesus Kristus,
tanpa merasa perlu untuk berakar, bertumbuh dan berbuah.
Sebuah pohon akan lebih mudah tumbang jika memiliki akar yang tidak kuat.
Oleh sebab itu, tidak heran jika kita menemukan banyak orang Kristen yang mudah
jatuh dalam dosa dan merasa kosong hidupnya, seperti pohon yang tidak memiliki
akar yang kuat. Bahkan seorang pelayan Tuhan sekalipun yang hanya sibuk melayani
tanpa “mengisi” kembali dirinya dengan Firman Tuhan dapat jatuh dan mengalami
kekeringan rohani. Seseorang dapat dilihat apakah ia hidup sungguh-sungguh di
dalam Tuhan dari buah apa yang dihasilkannya. Apabila yang ditemukan hanyalah
kata sia-sia, kepahitan, amarah, kesombongan, dsb; maka buah yang dihasilkan
bukanlah buah yang baik. Begitu pula sebaliknya.
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk terus memiliki kerinduan berakar dan
bertumbuh lebih lagi di dalam Kristus, dan menjadikan FirmanNya sebagai dasar
hidup kita. Sehingga semakin hari kita menjadi pribadi yang dewasa dan meng-
hasilkan buah yang baik.
Sekalipun sudah menerima karunia keselamatan, kita harus terus berakar dan
bertumbuh di dalam Tuhan, sehingga dapat menghasilkan buah manis bagiNya.
Senin, 29 April 2019
KESETIAAN YANG TIDAK SIA-SIA
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
1 Korintus 15:58
“HENDAKNYA TERDAPAT LEBIH BANYAK KERJA DAN SEDIKIT SAJA SPEKULASI.” — ROBERTSON DAN PLUMMER
Kata “giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan” diterjemahkan juga: “senantiasa
melimpah dalam pekerjaan Tuhan”. Kata kerja perisseuō (“melimpah”) menggam-
barkan sesuatu yang tumpah di semua sisi. Jadi kita bukan sekadar aktif dalam
pelayanan saja, tetapi juga melayani untuk pertumbuhan rohani orang lain.
Rasul Paulus tahu bahwa Tuhan telah memanggilnya untuk memberitakan Injil
kepada orang-orang bukan Yahudi, sehingga dia melakukan perjalanan-perjalanan
misi ke negara-negara lain. Walaupun begitu banyak penderitaan dan kesusah-
an yang harus dialaminya, tetapi Rasul Paulus berhasil menyelesaikan tugas yang
diberikan Tuhan kepadanya. Melalui perjalanan-perjalanan misinya, Injil tersebar
ke seluruh dunia, juga membuka mata orang-orang Yahudi bahwa keselamatan itu
juga berlaku bagi bangsa-bangsa lain.
Semua ini dilandaskan pada kebenaran bahwa “segala jerih-payah kita tidaklah
sia-sia di dalam Tuhan”. Kata kunci di sini adalah “di dalam Tuhan”. Bukan masalah
seberapa banyak pelayanan yang dilakukan, melainkan pada landasan apa semua
itu dilakukan.
Rasul Paulus mendasari pelayanannya karena dia telah menerima kelimpahan
kasih karunia Tuhan. Rasul Paulus dapat begitu giat dalam pekerjaan Tuhan kare-
na dia terus mempertahankan kepercayaanNya kepada Tuhan melalui membangun
persekutuan yang intim dengan Tuhan.
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha
untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan.
2 Petrus 1:5
“JANGAN RAGU-RAGU MENCERITAKAN KEPADA SESAMA AKAN ARTI YESUS KRISTSUS BAGI DIRI KITA SECARA PRIBADI.” — VERNON GROUNDS
Selasa, 30 April 2019
MEMBANGUN IMAN
Rasul Petrus mencatat sifat-sifat baik yang harus dikembangkan oleh orang
Kristen supaya menang dan berbuah secara rohani di hadapan Allah. Kata “sung-
guh-sungguh berusaha” menunjukkan bahwa setiap orang percaya harus terlibat
secara aktif dalam pertumbuhan imannya.
Tugas utama kita sebagai orang Kristen adalah menjadi garam dan terang
bagi dunia. Namun tugas ini perlu didahului dengan menjadikan kita pribadi yang
dewasa di dalam iman dan kesetiaan yang penuh. Lihatlah semua hal dengan
patokan teladan yang telah diberikan Yesus Kristus.
Ada seorang ilmuwan Inggris bernama Thomas Huxley. Pada suatu hari
Huxley bertanya kepada seorang Kristen “Apa arti imanmu bagimu?” Orang itu
diam sejenak, tetapi Huxley terus mendesaknya untuk menjelaskan mengapa ia
menjadi seorang Kristen. Kemudian orang itu menceritakan arti Yesus Kristus
bagi dirinya dengan sungguh dan tulus hati. Huxley begitu tersentuh sehingga ia
berkata “Saya kagum akan iman Anda kepada Yesus.”
Pelajaran yang dapat kita petik dari pengalaman di atas: Kita boleh saja meng-
hargai pengetahuan, namun sering kali kesaksian sederhana yang keluar dari lubuk
hati yang tulus dan karena kasih lebih efektif daripada penjelasan ilmiah.
CATATAN
UNTUK KALANGAN SENDIRI DAN TIDAK DIPERJUALBELIKAN
ATAU DIPERBANYAK TANPA IZIN CHRIST CATHEDRAL
C H R I S T C A T H E D R A L , G B I B A S I L E Accmychur ch | ccmych urch.com | 0813 -1060-2060