Post on 06-Aug-2015
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
ASUHAN KEPERAWATAN ELIMINASI URINE
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan yang komprehensif ttg sistem urinary klien termasuk :Pengumpulan data ttg pola eliminasi & gejala2 perubahan urinarius, mengkaji urine klien, meninjau kembali informasi yg telah diperoleh dr test dan pemeriksaan diagnostik
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
PENGKAJIAN KELUARGA
RIWAYAT KEPERAWATAN :Dalam riwayat keperawatan awal, pasien ditanya ttg kebiasaan/pola berkemih&kesulitan2 berkemih skrg ini dan yang lalu
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Faktor yang mempengaruhi perkemihan Perawat merangkum faktor-faktor dalam
riwayat klien : usia, faktor lingkungan, pengobatan
Pada usia lanjut perlu dilakukan dengan teliti; perubahan normal dalam proses penuaan predisposisi timbulnya masalah eliminasi pada lansia
Sebagian penyakit yang dialami di masa lalu Kebiasaan pribadi yg dapat mempengaruhi
perkemihan
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Perawat mengkaji terpasang atau tidaknya kateter menetap.
Pengukuran asupan dan haluaran (I&O) cairan membantu perawat mengkaji keseimbangan cairan klien scr keseluruhan
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Gejala Perubahan Pola Berkemih Frekuensi
o Normal, meningkatnya frekuensi berkemih, karena meningkatnya cairano Frekuensi tinggio Frekuensi tinggi pada orang stress dan orang hamilo Canture / nokturia — meningkatnya frekuensi berkemih pada malam hari, tetapi ini tidak akibat meningkatnya intake cairan.
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Lanjutan…
Urgencyo Adalah perasaan seseorang untuk berkemiho Sering seseorang tergesa-gesa ke toilet takut mengalami inkontinensi jika tidak berkemiho Pada umumnya anak kecil masih buruk kemampuan mengontrol sfingter eksternal.
Dysuriao Adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemiho Dapat terjadi karena : striktura urethra, infeksi perkemihan, trauma pada kandung kemih dan urethra.
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
= Polyuriao Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairano Dapat terjadi karena : DM, defisiensi ADH, penyakit ginjal kroniko Tanda-tanda lain adalah : polydipsi, dehidrasi dan hilangnya berat badan.
= Urinari suppresio Adalah berhenti mendadak produksi urineo Secara normnal urine diproduksi oleh ginjal secara terus menerus pada kecepatan 60 – 120 ml/jam (720 – 1440 ml/hari) dewasa
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
=Anuria Scr teknik, tdk ada urine yg diproduksi;slm 24 jam urine output kurang dari 100 ml
=Oliguri Haluaran urine menurun dibandingkan cairan yang masuk (biasanya kurang dari 400ml/jam)Penyebab anuria dan oliguria : penyakit ginjal, kegagalan jantung, luka bakar dan shock
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Frequency : peningkatan insidensi berkemih
Glikosuria : Adanya gula dalam urine Nokturia : Seringnya berkemih di
malam hari Proteinuria : Albumin dalam urine;
adanya penyakit ginjal Pyuria : Pus dalam urine; urine
tampak keruh/berkabut
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
PENGKAJIAN FISIK
GINJAL Apabila ada infeksi, nyeri di daerah pinggul Nyeri tekan di daerah pinggul pd awal penyakit
pada saat memperkusi sudut kostovertebra (sdt yg dibentuk tulang belakang&tlg rusuk ke 12)
Melakukan auskultasi : deteksi adanya bruit di arteri ginjal (bunyi yg dihasilkan dari perputaran aliran darah yg melalui arteri sempit)
Palpasi : posisi, bentuk dan ukuran (butuh ketrampilan tinggi)
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
KANDUNG KEMIH-Pd orang dewasa : terletak di bawah simfisis pubis, tdk dpt diperiksa- Berdistensi : terangkat smp diatas simfisis pubis, pd garis tengah abdomen, dpt membentang smp tepat di umbilikus.-Inspeksi : perawat dpt melihat adanya pemb engkakan atau lekukan konveks pd abdomen bag bawah- KK = normal =lunak dan bundar- Palpasi dpt menyebabkan pasien ingin berkemih- Perkusi pada kandung kemih yang penuh menimbulkan bunyi perkusi tumpul
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
MEATUS URETRA Melihat adanya peradangan dan luka,
mendeteksi adanya infeksi Utk memeriksa wanita, posisi dorsal
rekumben Pada wanita N berwarna merah
muda,tampak sbg lubang kecil dibawah klitoris di atas orifisium vagina
Pada laki-laki N merupakan lubang kecil di ujung penis
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
INTEGRITAS KULIT DAN HYDRASI- Perawat mengkaji kondisi kulit klien- Masalah eliminasi urine srg dikaitkan
dng keseimbangan cairan dan elektrolit
- Perawat mengkaji status hidrasi klien dng megkaji turgor dan mukosa mulut
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
PENGKAJIAN URINE
Mengukur asupan cairan dan haluaran urine serta mengobservasi karakteristik urine klien
- ASUPAN DAN HALUARAN- Asupan cairan rata-rata klien/hari; sumber asupan :
oral, infus cairan IV, makanan yang diberikan melalui selang dll
- Mengukur dengan menggunakan wadah plastik, pispot atau urinal atau urimeter
- Mendapat perhatian apabila : urine yg dikeluarkan per jam kurang dari 30 ml yg berlangsung selama lebih dari 2 jam, bagitupula jk yg dikeluarkan banyak 2000-2500 ml/hr (poliuri)
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
= KARAKTERISTIK URINE- WARNA : pucat, agak kekuningan, smp kuning coklat (spt warna madu) tgtg kepekatan. Perdarahan pd ginjal atau ureter => merah gelap; perdarahan kandung kemih atau uretra =>merah terang
- KEJERNIHAN : Urine yg normal tampak transparan, stlh bbrp saat mjd keruh. Urine yg baru dikeluarkan orang dng penyakit ginjal : keruh dan berbusa > tingginya protein, bakteri
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
- Bau : urine memiliki bau yg khas, smkn pekat semakin menyengat. Urine yg dibiarkan dlm waktu lama akan berbau amonia
- PH : Normal 6, rentangnya 4,6 - 8- Unsur yg abnormal dlm urine : darah,
pus, albumin, glukosa, benda2 keton, bakteri dlm jml bnyk etc.
- Berat jenis : 1.010-1.025
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
PEMERIKSAAN URINE Mengambil spesimen utk pemeriksaan
laboratorium Spesimen acak : spesimen urine rutin, diambil
scr acak dr berkemih atau kateter, spesimen hrs bersih tdk perlu steril. Utk mengukur : berat jenis, PH, kadar glukosa Klien berkemih dalam wadah urine yg bersih Diperlukan 120 ml utk pemerisaan yg akurat Stlh dikumpulkan dipasang tutup, dibersihkan,
diletakkan dalam kantong plastik, dan dikirim ke lab.
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
= Spesimen Midstream/Pengeluaran bersihUntuk memperoleh spesimen yg relative bebas mikroorganisme yg tdpt di bawah uretra.Diperlukan untuk pemeriksaan kultur dan sensitivitas urine- Stlh membersihkan genetalia, klien mengeluarkan urine, urine pertama dibuang, urine pertengahan ditampung
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
- SPESIMEN STERIL- Digunakan utk kultur- Diambil dari kateter menetap- Perawat menggunakan spuit steril utk
menarik urine keluar, perawat cuci tangan dan menggunakan sarung tangan nonsteril, spuit 3 ml dng ukuran jarum 23-25, kebanyakan kateter memiliki pintu masuk utk t4 pengambilan urine.
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Perawat mengklem selang tepat di bawah t4 yg dipilih utk menarik urine, biarkan urine segar yg tdk terkontaminasi terkumpul dalam selang, perawat menghapus pintu masuk dng swab antimikroba, masukkan jarum 30 derajat, perawat tdk boleh meninggikan selang utk mencegah urine kembali ke KK ketika mengaspirasi 3-5 ml. Perawat memindahkan urine ke wadah steri dng
teknik aseptik
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
- Spesimen urine Pada Waktu tertentu- Pemeriksaan fungsi ginjal dan komposisi urine :kadar steroid,
hormon adrenokortikoid, kreatinin klirens, pemeriksaan jml protein, memerlukan pengumpulan urine interval 2,12,24
- Dimulai setelah klien berkemih- Dikumpulkan selama waktu yang ditentukan- Wadah pengumpul diberikan pengawet atau dimasukkan
dalam lemari es
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK UMUM UNTUK SALURAN URINASI
- URINALISIS- KULTUR URINE- PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK- RO ABDOMEN- PIELOGRAM INTRAVEN- CT SCAN - ULTRASOUND GINJAL- PROSEDUR INVASIF : SISTOSKOPI, BIOPSI, ANGIOGRAM
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN MERUPAKAN
PANDUAN DALAM MEMBERIKAN TINDAKAN KEPERAWATAN.
JENIS DIAGNOSA KEPERAWATAN1. AKTUAL2. RISIKO
3. POTENSIAL
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KOMPONEN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA :1. MASALAH MENGACU PADA RESPON KELUARGA TERHADAP
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
2. ETIOLOGI MENGACU PADA PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA
3. TANDA DAN GEJALA
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA
Peningkatan Kesehatan NUTRISI ELIMINASI
DAN PERTUKARAN Aktivitas/Istirahat
Persepsi/Kognisi
Persepsi Diri
Kesadarankesehatan
Manajemen Kesehatan
Ingesti
Digesti
Absorbsi
Metabolisme
Hidrasi
Sistem Urinari
Sistem gastrointestinal
Sistem Integumen
Sistem Pulmonal
Tidur/Istirahat
Aktivitas/Latihan
Keseimbangan energi
Respon Kardiovaskuler/Pulmonal
Perawatan Diri
Perhatian
Orientasi
Sensasi Persepsi
Kognisi
Komunikasi
Konsep Diri
Harga diri
Gambaran diri
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA
Peran Hubungan Seksualitas Toleransi Koping/
StresPrinsip Hidup
Keselamatan/Proteksi
Kenyamanan
PeranPemberilayanan
Hubungan keluarga
IdentitasSeksual
FungsiSeksual
Reproduksi
Respon PostTrauma
Respon Koping
Stres Neurobehavioral
Nilai
Kepercayaan
Nilai/kepercayaan/
tindakan sesuai
Infeksi
Cedera fisik
Kekerasan
Lingkunganberbahaya
Proses bertahan
Kenyamanan fisik
Kenyamanan Lingkungan
Kenyamanan Sosial
Pertumb/Perkemb
Pertumbuhan
Perkembangan
Penampilan Peran
Termoregulasi
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA PADA FUNGSI ELIMINASI URINE
Kerusakan Eliminasi Urin Etiologi : Dysuria ; ISK
Inkontinensia urine Fungsional Etiologi : defisit kognitif, sensori atau mobilitas
Inkontinensia urine : Reflek Etiologi : kerusakan neurologis
Inkontinensia urin : stress Etiologi : Perubahan2 yg berhubungan dng
penuaau; tekanan intraabdominal tinggi; dll Inkontinensia urin : total
Etiologi : Kerusakan neurologi
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Inkontinensia urine : Urge Etiologi : kapasitas KK menurun;
Peningkatan konsumsi kafein or alkohol; peningkatan konsentrasi urine
Retensi urine Etiologi : obstruksi; spingter yg kuat dll
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
NOC Disesuaikan
dengan diagosa dan etiologi
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
NIC Meningkatkan kemampuan urinasi normal
Menjaga kebiasaan berkemih yang normal Meningkatkan intake cairan Menguatkan tonus otot dasar panggul Menstimulasi urinasi
Urinasi retensi care Membantu dalam toileting Mencegah ISK Perawatan pada pasien inkontinensia
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
Kateterisasi Macam-macam Kateter :Foley kateter,
kateter
LUTFI NURDIAN ASNINDARI
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB