Post on 05-Apr-2018
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
1/16
Oleh :
CRISTIAN KANA DAVID
TULUS YUDI WIDODO WIBOWO
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
2/16
LATAR BELAKANG :
Indonesia merupakan negara produsen teh (Camellia
sinensis (L.) Kuntze) ke enam di dunia. Guna meningkatkan
kompetisi di pasar dunia, banyak perkebunan berusaha
menurunkan biaya produksi di lapangan, salah satunya dengan
menekan biaya pengelolaan gulma.
Tjitrosoedirjo et al. (1984) dan Suryami (2000) menyatakan
bahwa biaya pengelolaan gulma mencakup 22% dari biayapemeliharaan tanaman menghasilkan (TM) dan merupakan
komponen tertinggi dalam pemeliharaan teh. Penelitian Sanusi
dan Suhargyanto (1978) menunjukkan kehadiran gulma dapat
mengurangi keuntungan hingga 50%, dan Gunawan (1997)menunjukkan penurunan produksi hingga 9% karena kesulitan
memupuk dan memetik.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
3/16
Kehadiran gulma dapat mengubah komposisi mikroba dan
jamur simbiosis mutualisme bagi perakaran (Kremer dan Li, 2003;
Hart dan Trevors, 2005), menurunkan kesesuaian lahan (Vatovec
et al., 2005) dan menurunkan mutu teh jika ikut terolah. Suprianto(1997) mengindentifikasi gulma Commelina nudiflora L. dan
Clidemia hirta (L.) D. Don sering terangkutpemetik karena
memiliki morfologi daun mirip daunteh.
Persoalan gulma pada perkebunan teh meningkat padaareal tanaman belum menghasilkan (TBM) dan areal tanaman
yang baru dipangkas. Pada areal TBM, kehadiran gulma dapat
memperpanjang masa non produktif teh menjadi lebih dari 2
tahun (Sanusi, 1986). Hingga saat ini, pengelolaan gulma
ditentukan berdasarkan referensi umum dan jarang didasarkan
pada data pengamatan spesifik. Gulma yang lebih kompleks
ditemui pada areal pangkasan karena selain dipengaruhi oleh
faktor pergeseran dominansi, juga ada penambahan gulma dari
simpanan biji gulma dalam tanah (seedbank).
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
4/16
TEHCAMELLIA SINENSISBERASAL DARI DARATAN ASIASELATAN DAN TENGGARA, NAMUN SEKARANG TELAHDIBUDIDAYAKAN DI SELURUH DUNIA, BAIK DAERAHTROPIS MAUPUN SUBTROPIS. TUMBUHAN INIMERUPAKAN PERDU ATAU POHON KECIL YANGBIASANYA DIPANGKAS BILA DIBUDIDAYAKAN UNTUK
DIPANEN DAUNNYA. IA MEMILIKIAKARTUNGGANGYANG KUAT. BUNGANYA KUNING-PUTIH BERDIAMETER2,54 CM DENGAN 7 HINGGA 8 PETAL.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asia_selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pohonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Akarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Koeh-025.jpghttp://id.wikipedia.org/wiki/Akarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pohonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_selatan7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
5/16
DEFINISI GULMA Gulma merupakan tumbuhan yang berasal dari
spesies liar yang telah lama menyesuaikan diri denganperubahan lingkungan, atau spesies baru yang telahberkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali
manusia berusaha mengubah salah satu atau seluruhfaktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan,pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, makaselalu akan berhadapan dengan masalah baru karena
tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yangmerupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
6/16
Berbagai batasan (definisi) gulma bersifat temporer(sementara) bergantung pada tempat dan waktu (objektif-subjektif). Beberapa definisi untuk gulma antara lain :
1) gulma adalah tumbuhan yang tidak sesuai dengantempatnya;2) gulma adalah tumbuhan yang tidak dikehendaki;3) gulma adalah tumbuhan yang bernilai negatif;4) gulma adalah tumbuhan yang bersaing dengan manusia
dalam memanfaatkan lahan;5) gulma adalah tumbuhan yang tumbuh secara spontan;6) gulma adalah tumbuhan yang tidak berguna (belum
diketahui kegunaannya);
7) gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di tempat yangtidak dikehendaki pada waktu tertentu sehingga kitaberusaha memberantas atau mengendalikannya.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
7/16
KERUGIAN AKIBAT GULMAGulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang
kehidupan. Pada bidang pertanian, gulma dapat menurunkan
kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebutdisebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan tanamandalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara,ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhantanaman terhambat.
Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkanhasil menurun. Besarnya penurunan hasil tanaman tergantungpada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatangulma, lamanya kompetisi dan tindakan budidaya. Di Indonesia
penurunan hasil akibat gulma diperkirakan mencapai 10-20%.Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibattercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panen pada saatpanen maupun akibat tercampurnya biji-biji gulma sewaktupengolahan hasil.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
8/16
GULMA DAN PENGENDALIAN
GULMAPengendalian gulma di perkebunan teh merupakan salah
satu kegiatan rutin yang sangat penting dalam pemeliharaantanaman teh. Populasi gulma yang tumbuh tidak terkendali,akan merugikan tanaman teh karena terjadinya persaingan didalam memperoleh unsur hara, air, cahaya matahari, danruang tumbuh. Jenis jenis gulma tertentu diduga pula
mengeluarkan senyawa racun allelopati (suatu keadaan dimana tanaman/bahan tanaman mengeluarkan eksudat kimiayang dapat menekan pertumbuhan tanam-an lainnya.) yangmembahayakan tanaman teh.
Gulma akan menimbulkan masalah besar terutama pada
areal tanaman teh muda atau pada areal tanaman tehproduktif yang baru dipangkas. Hal ini disebabkan sebagianbesar permukaan tanah terbuka dan secara langsungmendapatkan sinar matahari, sehingga perkecambahanmaupun laju pertumbuhan berbagai jenis gulma berlangsungsangat cepat.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
9/16
Pengendalian gulma pada pertanaman teh bertujuanuntuk menekan serendah mungkin kerugian yangditimbulkan akibat gulma, sehingga diperoleh lajupertumbuhan tanaman teh dan produksi pucuk yangmaksimal.
Diperkebunan teh dikenal gulma yang berbeda beda jenisnya untuk setiap perkebunan. Jenis jenis
gulma yang banyak dijumpai adalah :Ageratumconyzoides (wedusan, babadotan), Borreria latifolia,Cyperus rotundus (teki), Eleusin indica, Emiliasonchifolia (jonge, jawirowo), Polygonum nepalense
(jukut haseum), Oxalis sp. (calingsing, semangigunung), Euphatorium riparium (teklan), Panicumrepens (jajahean, lempuyangan, balungan), Imperatacylindrica (eurih, alang alang) dan sebagainya.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
10/16
Gulma utama pada tanaman TEH :1.Ageratum conyzoides
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales Famili :Asteraceae
Genus :Ageratum
Spesies :Ageratum conyzoides L.
http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Asteraceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Ageratumhttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Ageratumhttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Asteraceae7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
11/16
Tumbuhan ini merupakan herba menahun, tegak dengan
ketinggian 30 - 80 cm dan mempunyai daya adaptasi yang tinggi,
sehingga mudah tumbuh di mana-mana dan sering menjadi gulma
yang merugikan para petani.Gulma ini tumbuh pada daerah tropis berada pada tempat
yang tak tergenang air dan pada daerah subtropis berada pada
ketinggian 1-1200 m dpl. Suhu optimal untuk tumbuh 16-24C.
intensitas cahaya tinggi yang dibutuhkan gulma ini sehingga
pertumbuhan direduksi bila ternaungi.
PENGENDALIAN SECARA KIMIAWI YAITU SECARA UMUM
DAPAT DIBERANTAS DENGAN MENGGUNAKAN DALAPON,
GLITURAT DAN PARAQUAT TAPI BILA TERASOSIASI DENGANJAGUNG, KACANG TANAH DAN KEDELAI DAPAT DIGUNAKAN
ALACHOR. PENGGUNAAN DALAPON ATAU PARAQUAT LANGSUNG
DISEMPROTKAN MENGENAI GULMA TERSEBUT.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
12/16
2. Borreria latifolia
Nama ilmiah : Borreria laevis ( Lank ) Griseb
Nama umum : Button weed
Nama local : KutumpangFamilia : Rubiaceae
Deskripsi
Akar : memiliki akar tunggang.
Batang : batangnyaa berbentuk batang basah/herba, tegak, tanaman tahunan,
biasanya bercabang pada bagian bawah saja. Tinggi tanaman antara 15-50 cm.Daun : daun pada tanaman ini lebar, berbentuk bulat panjang (folium oblongatum),
dengan tulang daun menyirip (penninervis).
Bunga : bunganya biseksual, aktinomorfik, terdapat pada ketiak daun, setiap ketiak
daun terdiri dari banyak bunga.
Buah : buah tanamn ini berambut ditengah-tengah bagian atas mahkota dengan 4
sepala.Habitat : tempat hidup tanaman ini berada daerah yang cukup sinar. matahari
sepanjang pinggir jalan, pada tanah-tanah keras.
Perbanyakan : perbanyakan yang dilakukan secara generatif dengan biji.
Pengendalian : pengendalian yang dilakukan adalah diuron, pada spesies lain digunakan
piclorom.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
13/16
3. CYPERUS ROTUNDUS KLASIFIKASI : KINGDOM : PLANTAE
DIVISIO : MAGNOLIOPHYTA CLASSIS : LILIOPSIDA SUB CLASSIS : COMMELINIDAE ORDO : CYPERALES
FAMILIA : CYPERACEAE GENUS : CYPERUS SPECIES : CYPERUS ROTUNDUS NAMA ILMIAH : CYPERUS ROTUNDUSL. NAMA UMUM : NUT GRASS NAMA LOCAL : TEKI FAMILIA : CYPERACEAE
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
14/16
Deskripsi :
Akar : memiliki akar serabut. Batang : batangnya berbentuk segitiga, padat dan licin.
Daun : daunnya berjejal pada pangkal batang membentukroset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daunberbentuk pita, bertulang sejajar, tepi rata, permukaan atasberwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm.
Bunga : bunganya berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil
yang mempunyai 8-25 bunga. Buah : buah batu, kecil dan memanjang. Habitat : tempat tumbuh tanaman ini tumbuh liar di
tempat terbuka dan pada ketinggian 1-1000 m dpl padabermacam-macam tanah.
Perbanyakan : perbanyaka yang terjadi secara generatif, denganbiji dan vegetatif, dengan rimpang (stolon).
PENGENDALIAN : SECARA KIMIAWI DENGAN MENGGUNAKAN HERBISIDA 2 LB MSMADITAMBAH 1 LB 2,4 D DITAMBAH 1 PT SURFACTANT DALAM 40 GALON AIR DAN DIBERIKANDALAM INTERVAL 1 MINGGU.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
15/16
Cara Pengendalian Gulma Pada
Tanaman Teh Secara Umum A. Cara Kultur Teknis
Pengendalian gulma secara kultur teknis merupakan upaya menekanpertumbuhan dan perkembangan gulma melalui pengaturan dcara bertanam,penanaman tanaman penutup tanah, dan atau pemberian mulsa.
B. Cara Manual / Mekanis
Cara manual merupakan cara pengendalian gulma tradisional denganmenggunakan alat alat yang sederhana seperti cangkul, kored, garpu, sabit,dan sebagainya.
C. Cara KimiaPengendalian gulma secara kimia dilakukan dengan menggunakan bahankimia berupa racun gulma atau herbisida. Karena sifatnya yang langsungditujukan pada gulmanya, cara ini mempunyai beberapa keuntungan jikadilaksanakan sesuai anjuran, memperhatian sifat gulmanya, dan juga sifatherbisidanya.
7/31/2019 Bioekologi Dan Gulma Pada Tanaman Teh
16/16