Post on 21-Dec-2015
Ir. Joko Maryanto, M.Si.
Drs. Prasmaji Sulistyanto, M.Si.
DASAR-DASAR ILMU TANAH(PNU 1209)
M. NAZARUDIN BUDIONO TAMAD
DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Tanah
1.2. Konsepsi tentang Tanah
1.3. Lingkup yang Dipelajari
II. BAHAN PENYUSUN TANAH
2.1. Bahan Anorganik/Mineral
2.2. Bahan Organik
2.3. Udara
2.4. Air
III. PROSES PEMBENTUKAN TANAH3.1. Faktor Pembentuk Tanah3.2. Proses Pelapukan3.3. Profil dan Solum3.4. Pedon dan Polipedon
IV. SIFAT FISIKA TANAH4.1. Warna Tanah4.2. Tekstur Tanah4.3. Struktur Tanah4.4. Konsistensi Tanah
4.5. Bobot Jenis Isi, Bobot Jenis Partikel dan Porositas Tanah
UJIAN TENGAH SEMESTER
V. SIFAT KIMIA TANAH5.1. Koloid Tanah5.2. Kapasitas Tukar Kation5.3. Kejenuhan Basa5.4. pH Tanah dan Pengapuran
VI. DASAR KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN6.1. Pengertian Kesuburan6.2. Unsur Hara6.3. Mekanisme Penyerapan Hara6.4. Pengertian Pupuk dan Pemupukan6.5. Teknik Pemberian Pupuk
VII. DASAR PENGAWETAN TANAH DAN AIR7.1. Pengertian Pengawetan Tanah dan Air7.2. Erosi Tanah7.3. Metode Pengawetan Tanah dan Air
VIII. DASAR KLASIFIKASI TANAH8.1. Sistem Klasifikasi8.2. Beberapa Jenis Tanah di Indonesia
IX. DASAR SURVEI DAN EVALUASI LAHAN9.1. Survei Tanah9.2. Evaluasi Lahan
UJIAN AKHIR
1. KEHADIRAN MINIMAL 75%
2. KETERLAMBATAN MASUK KELAS MAKSIMAL 15 MENIT
3. PENILAIAN:A ≥ 80B 66,00 - 79,99C 56,00 - 65,99D 46,00 - 55,99E < 46
4. PROPORSI PENILAIAN:TUGAS TERSTRUKTUR = 20%PRAKTIKUM = 30%UJIAN SISIPAN = 25%UJIAN UTAMA = 25%
DAFTAR PUSTAKA BUKU WAJIB:Sarwono Hardjowigeno S. 2007. Ilmu Tanah.
Penerbit Akademi Pressindo. Jakarta
BUKU ANJURAN:Baver, L.D., W.H. Gardner and W.R. Gardner. 1972. Soil Physics.
John Wiley and Sons, Inc. New York.Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul,
M.A. Diha, Go Ban Hong dan H.H. Bailey, 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit Unila. Lampung
Soegiman. 1982. Ilmu Tanah (terjemahan). Penerbit Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Penerbit Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.
Van Wambeke, A., 1992. Soils of Tropics, Properties and Appraisal. Mc.Graw-Hill, Inc. New York.
PRAKTIKUM:
1.PENDAFTARAN: MULAI 9 MARET 2015
2.PELAKSANAAN: KELAS B : MULAI 19 MARET 2015
3.MAHASISWA YANG MENGULANG TIDAK DIWAJIBKAN MENGULANG PRAKTIKUM KECUALI NILAI PRAKTIKUMNYA BELUM LULUS (KURANG DARI 46).
4.MAHASISWA WAJIB MENGIKUTI SELURUH ACARA PRAKTIKUM
PENDAHULUAN
PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI
Dipengaruhi oleh :
Faktor dalam (genetik)
tetap
Faktor luar
berubah
Biotik
Abiotik
Menguntungkan Merugikan
Iklim Tanah
1.1 Pengertian Tanah beragam
a. Pedologi :
b. Edapologi :
Membahas tanah tentang sebagai ilmu pengetahuan yang murni (pure sciences) mis. Genesa Tanah, Klasifikasi Tanah
Membahas tanah dari sudut tumbuhan
(disini diperhatikan berbagai sifat tanah yang ada hubungannya dengan pertumbuhan & produksi tanaman)
“ Kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-
horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara
yang merupakan media untuk tumbuhnya tanaman ”.
dua Fungsi utama tanah1. Sebagai gudang hara / makanan2. Sebagai matriks yang memberi tunjangan
mekanik dan tempat air / hara ditambahkan
1. Hilangnya / berkurangnya hara
2. Munculnya senyawa racun3. Erosi4. Penggenangan air (water
loging)
Dapat rusak disebabkan oleh :
1.2 Konsepsi Tentang Tanah
Solum Tanah
Regolit(Bahan Induk)
Batuan Induk
Residual
Angkutan
(bed rock)
Profil tubuh tanah
Batuan segar
Soil
ILMU YANG BERHUBUNGAN DENGAN TANAH
FISIKA TANAHKIMIA TANAHKESUBURAN TANAHMIKROBIOLOGI TANAHKONSERVASI TANAH DAN AIRMINERALOGI TANAHGENESIS DAN KLASIFIKASI TANAHSURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHANGEOGRAFI TANAH
II. SUSUNAN TANAH
Tanah berfase 3 : 1. Padat2. Gas3. Cair Non padat
Susunan / Komponen
Non padat
Padat Anorganik
Organik
Gas / Udara
Cair / Air
45 %5 %
25 %
25 %Komposisi Ideal untuk tanah anorganik
1. Tanah Anorganik
2. Tanah Organik Syarat : Pasir B.O 20 % Liat B.O 30 %
2.1 Fase Padat
a. Bahan anorganik berasal dari pelapukan batuan
Butir Tunggal( Partikel )
Fraksi
PASIR
DEBU
LIAT
50 μm - 2 mm
2 μm - 50 μ
< 2 μm
(Sand)
(Silt)
(Clay)
b. Bahan organik ( 2 - 5 % )
Sisa-sisa tanaman dan atau hewan terutama yang telah mengalami pelapukan
Sumber primer : Tanaman / Tumbuhan
Sumber sekunder : Hewan / Ternak
BAHAN ANORGANIK (MINERAL)
Bahan mineral berasal dari pelapukan batuan
Batuan dikelompokkan:
1. batuan beku
2. batuan sedimen
3. batuan metamorfik (malihan)
MINERAL PRIMER & SEKUNDER
Mineral primer:
Mineral yang berasal langsung dari batuan yang dilapuk (terdapat pada fraksi pasir dan debu)
Mineral sekunder:
Mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses pembentukan tanah berlangsung (terdapat pada fraksi liat)
MINERAL PRIMER TANAH DAN UNSUR HARA
-------------------------------------------------------------------------Mineral Unsur hara-------------------------------------------------------------------------Kuarsa (SiO2) --Kalsit CaDolomit Ca, MgFeldspar: - Ortoklas K - Plagioklas Na, CaMika: - Muskovit K - Biotit K, Mg, FeAmfibol (hornblende) Ca, Mg, Fe, Na---------------------------------------------------------------------------
MINERAL PRIMER TANAH DAN UNSUR HARA
--------------------------------------------------------
Mineral Unsur hara
--------------------------------------------------------
Piroksin Ca, Mg, Fe
Olivin Mg, Fe
Leusit K
Apatit P
--------------------------------------------------------
MINERAL SEKUNDER
Beberapa jenis mineral sekunder (mineral liat) yang sering ditemukan di dalam tanah:
1. Kaolinit
2. Haloisit
3. Montmorilonit
4. Gibsit
5. Al-Fe oksida
BAHAN ORGANIK
KOMPONEN TANAH
BAHAN ANORGANIK
BAHAN ORGANIK
UDARA
AIR
DAERAH TROPIS BO 1 – 6 %.
Bahan Organik Tanah Sisa – sisa tanaman dan atau hewan,
terutama yang telah mengalami proses
dekomposisi.
1. TANAMAN SUMBER PRIMER
( ANORGANIK ORGANIK )
2. HEWAN SUMBER SEKUNDER ( ORGANIK ORGANIK )
(SOM)
Komposisi BO tanah
Salah satu hasil proses dekomposisi adalah senyawa RESISTEN (tidak berubah). Senyawa Ini merupakan Senyawa Kompleks Yang di Kenal Dengan “HUMUS”
DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK
CEPAT
LAMBAT SEKALI (RESISTEN)
GULA, PATI, PROTEIN SEDERHANAPROT KASARHEMI SELULOSASELULOSALIGNIN, LEMAKLILIN. DSB
B.O Bersifat Kompleks & Mempunyai Ketahanan Yang Berbeda Terhadap Dekomposisi.
HUMUS
Senyawa organik komplek yang resisten, berwarna coklat kehitaman, amorphous dan bersifat koloidal yang di modifikasikan / disintesiskan dari jaringan berasal tumbuhan atau hewan oleh berbagai M.O
DEKOMPOSISI B.O REAKSI ENZYMATIS
HASIL :
1. Energi yang dibebaskan Diperlukan oleh M.O Tertinggal dalam sisa B.O Dibebaskan sebagai panas
2. Hasil akhir yang sederhana Karbon CO2 ; CO3²ˉ ; HCO3ˉ ; CH4
Nitrogen NH4 ; NO2 ; NO3ˉ ; N Belerang S ; H2S ; SO2ˉ
Fosfor H2PO4 ˉ ; HPO4²ˉ Senyawa – senyawa lain
3. Senyawa kompleks Humus
Perubahan Protein ( B.O ) N Tersedia
SIFAT-SIFAT HUMUS :
1. Bersifat koloidal2. Luas permukaan & daya jerap melebihi liat
5. Kohesi dan plastisitas rendah.
6. Memberikan warna gelap pada tanah
3. KTK tinggi < 150 – 300 me / 100 gram
4. Daya jerap air tinggi ( 80 – 90% dr bobotnya)
HUMUS
Sangat variabel & heterogen Sifatnya sangat berbeda dari senyawa asal pembentukannya
Bahan organik merupakan bahan yang pentig karena berpengaruh secara positif terhadap sifat-sifat tanah ( fisika, biologi, kimia)
“kunci kesuburan tanah”Usaha untuk mempertahankan / meningkatkan kandungan B.O tanah:
3. Tindakan yang berhubungan dengan pencegahan erosi
2. Menambahkan dari luar dalam bentuk pupuk organik
1. Mengembalikan sebanyak-banyaknya sisa-sisa tanaman kedalam tanah
a) Pupuk Kandang :
b) Pupuk Kompos:
c) Pupuk hijau:
Campuran kotoran ternak dan urine serta siss-sisa makanan yang kadang-kadang tercampur alas kandangnya
Jenis pupuk yang terjadi karena proses penghancuran oleh alam atas bahan organik terutama daun, sampah, jerami
Daun-daun segar family leguminosae
2.2 Fase Non Padat
a. Fase Cair Air Tanah = lengas tanah
Fungsi air Pertumbuhan tanaman1. Sumber hara2. Pelarut hara3. Bagian dari sel tanaman4. Pengolahan tanah (sawah)
Jumlah air di dalam tanah tergantung :1. Banyaknya curah hujan2. Kemampuan menahan air3. Besarnya evapotranspirasi4. Tingginya permukaan air tanah
Cara menentukan kadar air antara lain dengan metode gravimetri (penimbangan)
Ditinjau dari ketersediaannya untuk tanaman
1. Air berlebihan2. Kapasitas lapang = air tersedia3. Titik layu permanen = air tidak tersedia
Kadar Air
1. Kadar Air gravimetrik (berat)
2. Kadar Air Volumetrik
Bobot air
Bobot padatan tanahX 100%=
Volume air
Volume Total TanahX 100%=
MACAM AIR TANAH1. Air higroskopik Air yang diserap tanah sangat kuat sehingga
tidak dapat digunakan tanaman
2. Air kapiler Air yang dapat bergerak ke samping atau ke atas
karena gaya kapiler. Sebagian besar air kapiler merupakan air yang tersedia bagi tanaman
3. Air gravitasi Air yang tidak dapat diserap tanah karena adanya
pengaruh gaya gravitasi
Partikel Tanah
Air higroskopisAir kapiler Air gravitasi
Air kapiler (sebagian besar tersedia bagi tanaman)
(1) Kapasitas lapang Menunjukkan jumlah air terbanyak yang dapat
ditahan oleh tanah
(2) Titik layu permanen Pada kondisi ini, akar tanaman mulai tidak mampu lagi
menyerap air dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu
(3) Air tersedia Merupakan selisih antara kadar air pada kapasitas
lapang dan kadar air pada titik layu permanen
Tabel 1. Tegangan air
-------------------------------------------------------------------------Kelembaban tanah Tegangan air Bar (atm) pF-------------------------------------------------------------------------Jenuh air 0 0Kapasitas lapang 1/3 2,53Titik layu permanen 15 4,18Koefisien higroskopik 31 4,50Kering oven 10.000 7,0--------------------------------------------------------------------------
b. Fase Gas Udara tanah
Komponen udara tanah = udara atmosfer
dengan catatan : Kandungan uap air lebih tinggiKandungan CO2 lebih tinggi
Kandungan O2 lebih rendah
O2 dalam tanah diperlukan oleh: 1. Organisme tanah2. Akar tanaman
Pernafasan akar ENERGI Penyerapan hara