Post on 01-Dec-2021
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S
SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT
FITRIYANI
P07525017117
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2018
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S
SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT
FITRIYANI
P07525017117
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL : Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan
Gigi Dan Mulut Terhadap OHI-S Siswa/i Kelas IV SD Negeri
056647 Sei Besitang Kab. Langkat
NAMA : Fitriyani NIM : P07525017117
Menyetujui Pembimbing
drg. Etty M Marthias, M.Si NIP. 195403221982032001
Plt. Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
drg. Adriana Hamsar, M. Kes NIP. 196810091998032001
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan
Gigi Dan Mulut Terhadap OHI-S Siswa/i Kelas IV SD Negeri
056647 Sei Besitang Kab. Langkat
NAMA : Fitriyani NIM : P07525017117
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Medan
Tahun 2018
Penguji I Penguji II
Susy Adrianelly S, SKM, MKM drg. Etty M Marthias, M.Si NIP. 197207221998032003 NIP. 195403221982032001
Ketua Penguji
drg. Adriana Hamsar, M.Kes NIP. 196810091998032001
Plt. Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
drg. Adriana Hamsar, M.Kes NIP. 196810091998032001
PERNYATAAN
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN
GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV SD NEGERI
056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Medan, 4 Juli 2018
Fitriyani P07525017117
i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEPERAWATAN GIGI KTI, 4 JULI 2018
Fitriyani
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT TAHUN 2018.
viii + 21 Halaman + 2 Tabel + 10 Lampiran
Abstrak
Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkugan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagaian besar orang masih mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey yang betujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Ohi-S Siswa/i Kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat Tahun 2018. Sampel yang diambil dalam penelitian berjumlah 30 orang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut kriteria baik sebanyak 4 orang (13,3%), kriteria sedang sebanyak 6 orang (20,0%) dan kriteria buruk sebanyak 20 orang (66,7%). Dan nilai OHI-S anak dengan kriteria baik sebanyak 2 orang (6,6%), kriteria sedang sebanyak 3 orang (10,0%) dan kriteria buruk sebanyak 25 orang (83,4%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan orang tua terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut masuk dalam katagori buruk dan nilai OHI-S anak juga termasuk dalam katagori buruk.
Kata Kunci : Pengetahuan, OHI-S
Daftar Bacaan : 10 (1985-2013)
ii
MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH DENTAL HYGIENE DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, 04 JULY 2018 Fitriyani DESCRIPTION OF PARENTS‟ KNOWLEDGE ABOUT DENTAL AND MOUTH HYGIENE TOWARDS THE GRADE 4 STUDENTS‟ OHI-S AT SD NEGERI 056647 SEI BESITANG, LANGKAT REGENCY 2018. viii + 21 Pages + 2 Table + 10 Attachments
Abstract
The efforts of dental health are needed to be viewed from some aspects like environmental, knowledge, education, public awareness and dental health care including the prevention and care. But most people ignore the dental health condition. Dental care is considered less important , contrary to the fact that healthy teeth is vital in supporting one‟s health and appearance. The research was a descriptive study with survey method aiming to determine description of parents‟ knowledge about dental and mouth hygiene towards the grade 4 students‟ OHI-S at SD Negeri 056647 Sei Besitang, Langkat Regency 2018. There were 30 people taken as the samples of this study. The result showed the parents' knowledge as the following : 4 people (13,3%) were in good criteria, 6 people (20,0%) in moderate criteria and 20 persons (66,7%) in poor criteria. And the children‟s OHI-S scores were: 2 students (6.6%) were in good criteria, 3 students (10.0%) were in moderate criteria and 25 students (83.4%) were in poor criteria. Through the results of the study it can be concluded that the parents‟ knowledge was in good category while the children‟s OHI-S was in poor category. Keywords: Knowledge, OHI-S Reference: 10 (1985-2013)
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji beserta rasa syukur yang tak terhingga penulis
ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul
“GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN GIGI
DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV SD NEGERI 056647 SEI
BESITANG KAB. LANGKAT TAHUN 2018”.
Dalam penulisan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak
mendapatkan hambatan dan kendala, tetapi atas bimbingan serta kerjasama dari
semua pihak maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada :
1. Ibu drg. Adriana Hamsar, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Politeknik Kesehatan RI Medan dan Ketua Penguji Karya Tulis Ilmiah.
2. Ibu Susy Adrianelly S, SKM, MKM selaku penguji I.
3. Ibu drg. Etty M, Marthias, M.Si selaku penguji II dan pembimbing utama.
4. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan yang telah membimbing penulis selama
menjalani program pendidikan D-III Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan (RPL).
5. Ibu Ahadiyah Lela Rani, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 056647 Sei
Besitang Kab.Langkat yang telah memberikan izin kepada penulis sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian di SD Negeri 056647 Sei Besitang
Kab.Langkat.
6. Teristimewa kepada ayah dan ibu tercinta yang telah mendoakan dan selalu
memberi motivasi serta dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya dalam kesempatan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan
maupun bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan keritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini di masa
yang akan datang.
iv
Akhir kata, atas segala bantuan dan keikhlasan semua pihak, penulis
mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT memeberikan rahmat dan
anugrah-Nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal „Alamin.
Medan, 4 Juli 2018
Penulis
Fitriyani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
C.1 Tujuan Umum ................................................................................. 3
C.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4
A.1. Pengetahuan ................................................................................ 4
A.1.1. Pengertian pengetahuan ................................................... 4
A.1.2. Cara memperoleh pengetahuan ....................................... 4
A.1.3. Tingkat Pengetahuan ........................................................ 6
A.2. Kebersihan Gigi dan Mulut ........................................................... 7
A.2.1 Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut .......................... 7
A.3. Upaya Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut ........................ 8
A.3.1. Tindakan secara kimiawi ................................................... 8
A.3.2. Tindakan secara mekanis ................................................. 9
A.3.3. Jenis-jenis sikat gigi .......................................................... 10
A.3.4. Cara menyikat gigi ............................................................ 10
A.3.5. Waktu dan frekuensi menyikat gigi ................................... 10
A.4. Debris ........................................................................................... 11
A.5. Kalkulus ........................................................................................ 11
A.5.1. Macam-macam kalkulus ................................................... 11
A.5.2. Faktor-faktor pembentukan kalkulus ................................. 12
A.6. Indeks OHI-S ................................................................................ 12
A.6.1. Kriteria penilaian OHI-S .................................................... 12
B. Kerangka Konsep .................................................................................. 15
C. Definisi Operasional .............................................................................. 15
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 16
A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 16
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 16
vi
B.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 16
B.2 Waktu Penelitian ............................................................................. 16
C. Populasi dan Sample Penelitian ........................................................... 16
C.1 Populasi ......................................................................................... 16
C.2 Sample Penelitian .......................................................................... 16
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ...................................................... 17
D.1 Jenis Pengumpulan Data .............................................................. 17
D.2 Cara Pengumpulan Data ............................................................... 18
E. Pengolahan dan Analisa Data ............................................................... 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 19
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 19
B. Pembahasan .......................................................................................... 20
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 21
A. Kesimpulan ............................................................................................ 21
B. Saran ..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Orang Tua Tentang
Kebersihan Gigi Dan Mulut siswa/I kelas IV SD Negeri
056647 Sei Besitang Kab.Langkat Tahun 2018 ........................ 19
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi OHI-S siswa/I kelas IV SD Negeri
056647 Sei Besitang Kab.Langkat Tahun 2018 ........................ 20
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2. Surat Balasan Penelitian
Lampiran 3. Informed Consent
Lampiran 4. Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 5. Format Pemeriksaan OHI-S
Lampiran 6. Surat Ethical Clearance
Lampiran 7. Master Tabel
Lampiran 8. Daftar Konsultasi
Lampiran 9. Jadwal penelitian
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkugan, pengetahuan,
pendidikan, kesadaran masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk
pencegahan dan perawatan. Namun sebagaian besar orang masih mengabaikan
kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu
penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan
penampilan (Tarigan, S, 2013).
Mulut merupakan suatu tempat yang sangat ideal bagi pertumbuhan
bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip
bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak
dan membentuk koloni yang disebut debris dan kalkulus. Debris yaitu sisa – sisa
makanan yang terdapat di rongga mulut atau di sela – sela gigi. Kalkulus yaitu
lapisan kerak berwarna kuning yang menempel pada gigi yang terasa kasar,
yang dapat menyebapkan masalah pada gigi seperti radang gusi (gingivitis) dan
lubang gigi (karies) (Erwana, F, A, 2013).
Gigi merupakan salah satu organ yang penting didalam mulut, juga
merupakan aset seumur hidup yang sangat berharga, karena memiliki banyak
fungsi. Selain sebagai pengunyah makanan dan alat untuk berbicara
(berkomunikasi), gigi juga memiliki nilai estetika yang artinya memberi nilai lebih
pada penampilan (Erwana, F, A, 2013).
Menurut Undang – Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 93 ayat 1
dan 2 yaitu pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan dengan
tindakan pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, serta
pemeliharaan kesehatan gigi yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat,
sekolah dan masyarakat (Pintauli, S, 2012).
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, telinga dan
sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga pengetahuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
2
objek. Sebagaian besar pengetahuan seseorang dipengaruhi melalui indra
pendengaran (telinga) dan indra penglihatan (mata), menurut Natoadmodjo,
2010.
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan
kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak usia sekolah perlu mendapat
perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani peroses tumbuh
kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan
kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Penyebab timbulnya masalah kesehatan
gigi dan mulut salah satunya adalah factor perilaku atau sikap mengabaikan
kesehatan gigi dan mulut. Hal tersebut di landasi oleh kurangnya pengetahuan
akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (Ramadhan, A, G,
2010).
Kesehatan gigi dan mulut berperan besar pada kesehatan tubuh secara
umum. Hal ini dikarenakan area gigi dan mulut merupakan awal dimulainya
proses pencernaan pada makanan. Apabila fungsi gigi dan mulut tidak optimal
maka hal tersebut juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Salah satu
indicator kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat kebersihan ronga mulut. Hal
tersebut dapat dilihat dari ada tindaknya deposit – deposit organik, seperti
palikel, material alba, sisa makanan, kalkulus, dan plak gigi (Ramadhan, A, G,
2010).
Dari survey awal yang dilakukan, hasil pemeriksaan kebersihan gigi dan
mulut pada beberapa orang siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang
Kab. Langkat, di temukan dengan kategori buruk. Menurut peneliti, hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pengawasan orang tua dalam
mengawasi anak – anaknya.
Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian
untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Kebersihan Gigi
dan Mulut terhadap OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.
Langkat.
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui
Gambaran Pengetahuan Orang Tua tentang Kebersihan Gigi dan Mulut terhadap
OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Gambaran Pengetahuan Orang Tua tentang Kebersihan Gigi dan Mulut terhadap
OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
C.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian :
1. Untuk mengetahui pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan
mulut siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
2. Untuk mengetahui OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang
Kab. Langkat.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini :
1. Sebagai informasi dan bahan untuk menambah pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut bagi peneliti.
2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan orang tua tentang
pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut Siswa/i Kelas IV SD Negeri
056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
3. Agar pihak sekolah lebih memperhatikan dan memahami pentingnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga pihak sekolah termotivasi
untuk melakukan kerja sama dengan puskesmas dalam melaksanakan
UKGS untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
A.1. Pengetahuan
A.1.1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan “WHAT” misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan
sebagainya. Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk
memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha
mengumpulkan pengetahuan (Widi, 2010).
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dari teori yang
memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang di
hadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung
maupun melalui pengalaman orang lain. Semenjak adanya sejarah kehidupan
manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta –
fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori sesuai
dengan fakta yang dikumpulkan tersebut. Teori – teori tersebut kemudian
digunakan untuk memahami gejala – gejala alam dan kemasyarakatan yang lain
(Natoadmodjo, 2002).
A.1.2. Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
(Natoadmodjo, 2002) sepanjang sejarah yaitu :
1. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan :
a. Cara coba salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang
apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya
dengan coba – coba saja. Metode ini digunakan orang dalam waktu
yang cukup lama untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan
sampai sekarangpun metode ini masih sering dipergunakan, terutama
5
Oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara tertentu
dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
b. Cara kekuasaan atau otoritas
Cara ini merupakan kebiasaan-kebiasaan yang diwariskan turun
termurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan
ini seolah-olah di terima dari sumbernya sebagai kebenaran yang
mutlak tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan
kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris maupun berdasarkan
penalaran sendiri. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa
pimpinan-pimpinan masyarakat baik formal maupun nonformal, ahli
agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya.
c. Berdasarkan pengalaman peribadi
Pengalaman peribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
pernah diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa lalu.
d. Melalui jalan pikiran
Disini manusia telah mampu memperoleh pengetahuannya
menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
Induksi dan deduksi merupakan cara melahirkan pemikiran secara
tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan,
kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu
kesimpulan.
2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut
metodologi penelitian (research methodology). Cara ini mula-mula
dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Mula-mula ia
mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau
kemasyarakatan kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan
diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum.
3. Metode ilmiah
Almark (1939) membuat batas bahwa metode ilmiah adalah suatu cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan
penjelasan kebenaran. Dengan demikian bahwa penelitian pada
6
dasarnya adalah peruses penerapan ilmiah tersebut dan hasilnya adalah
ilmu (kebenaran).
A.1.3. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan hanya sabagai mamanggil (recall) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya : tahu bahwa buah
tomat banyak mangandung vitamin C.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan suatu objek bukan sekedar tahu terhadap suatu
objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi harus dapat
menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
Misalnya: orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam
berdarah bukan sekedar mengucap 3M (mengubur, menutup dan
menguras) tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus mengubur,
menutup dan menguras.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan perinsip yang
diketahui tersebut pada situsasi lain. Misalanya: seseorang yang telah
paham tentang proses perencanaan, harus dapat membuat perencanaan
program kesehatan ditempat kerja atau dimana saja.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Misalnya:
dapat mengetahui antara nyamuk Aedes Aegipthy dengan nyamuk biasa.
5. Sintesis (Syinthesia)
Sintesis menujuk kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen
pengetahuan yang dimiliki atau dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi
yang telah ada. Misalnya: dapat membuat atau meringkas kata-kata atau
7
kalimat sendiri tetang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dan dapat
membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi/keadilan penelitian tentang suatu objek tertentu. Misalnya:
seseorang ibu dapat menilai atau menderita seorang anak menderita
malnutrisi atau tidak.
A.2. Kebersihan Gigi dan Mulut
Kebersihan gigi dan mulut merupakan keadaan dimana gigi dan jaringan
sekitarnya sehat atau bebas dari penyakit. Seperti bagian-bagian lain dari tubuh,
maka gigi dan jaringan penyangganya mudah terkena penyakit, supaya mereka
tahan terhadap penyakit, mereka harus mendapatkan perhatian dan perawatan
yang baik.
Menjaga kebersihan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan secara
maksimal, khususnya masa anak-anak yang akan menentukan kesehatan gigi
dan mulut mereka pada usia selanjutnya. Merawat gigi anak dapat dilakukan
dengan cara orang tua mengajarkan menggosok gigi, mengatur pola makan
anak apakah dapat merusak gig atau tidak, berikan anak makanan yang berserat
seperti sayuran dan buah-buahan. (Boediharjo, 1985).
A.2.1. Cara Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut
Agar gig sehat dan tidak mudah diserang penyakit, upaya-upaya yang
dapat dilakukan yaitu :
1. Bersihkan gigi secara teratur
Ini sehubungan dengan faktor gigi dalam membentuk lubang gigi. Gigi
dibersihkan supaya tidak ada lagi plak yang terbentuk dan menjadi
tempat tinggal bakteri pembentuk lubang gigi.
2. Bersihkan mulut secara menyeluruh
Kalau yang ini berhubungan dengan faktor bakteri dalam pembentukan
lubang gigi. Menyikat gigi sebenarnya hanya membersihkan ¼ atau 25%
dari keseluruhan bagian gigi dan mulut. Masih ada pipi, lidah dan jaringan
lunak lainnya yang bisa berpotensi menjadi tempat tinggal bakteri jahat
dalam rongga mulut kalau tidak dibersihkan secara teratur. Gunakan
8
bantuan benang gigi (dental floss), pembersih lidah dan obat kumur
sebagai alat bantu pembersihan gigi dan mulut selain dengan menyikat
gigi.
3. Kurangi makanan manis
Ini berhubungan dengan faktor gula dalam pembentukan lubang gigi.
Makanan manis dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri
pembentukan lubang gigi. Dengan mengurangi sumber tenanga berarti
bisa mengurangi aktivitas bakteri dalam peruses perlubangan. Minimal
bisa dengan cara berkumur setelah makan manis dan lengket dengan air
putih.
4. Rutin kontrol ke dokter gigi
Ini berhubungan dengan faktor waktu. Dengan memeriksakan kesehatan
gigi dan mulut secara teratur ke dokter gigi maka waktu yang diperlukan
untuk bakteri melakukan aksinya dihentikan. Misalnya butuh tujuh bulan
untuk pembentukan karang gigi, tetapi dengan mengontrol kesehatan gigi
setiap enam bulan sekali maka kita mendahulukan satu bulan lebih cepat
dan memaksakan bakteri mengulang proses dari awal lagi dan begitu
seterusnya (Erwana, F, A, 2013).
A.3. Upaya Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut
A.3.1. Tindakan secara kimiawi
Yaitu dengan menggunakan antibiotik dan senyawa-senyawa anti bakteri
selain antibiotik. Stallard dkk, (1969) melaporkan bahwa antibiotik yang diberi
kode CC 10 232 yang dihasilkan oleh streptococcus caelostis efektif terhadap
bakteri gram positif dan dapat mengurangi pembentukan plak dan kalkulus pada
manusia. Senyawa-senyawa antibakterial selain antibiotik telah banyak
digunakan dalam pasta gigi, obat kumur, juga secara topikal untuk perawatan
penyakit periodontal (Ramadhan, A, G, 2010).
9
A.3.2. Tindakan secara mekanis (Fisioterapi Oral)
Tindakan secara mekanis adalah tindakan memebrsihkan gigi dan mulut
dari sisa-sisa makanan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada
jaringan keras maupun jaringan lunak. Yaitu dengan menggunakan beberapa
alat sebagai berikut:
a. Sikat gigi
Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan
secara luas untuk memebersihkan gigi dan mulut. Dipasaran dapat
ditemukan berbagai macam sikat gigi, baik manual maupun elektrik
dengan berbagai ukuran dan bentuk. Bulu sikat terbuat dari berbagai
macam bahan, tekstur, panjang, dan kepadatan. Walaupun banyak jenis
sikat gigi di pasaran, harus diperhatikan keefektifitasan sikat gigi untuk
membersihkan gigi dan mulut.
Beberapa hal yang harus diperlukan dalam memilih sikat gigi yang tepat :
Kelembutan bulu sikat: pilihlah bulu sikat yang soft. Karena semakin
keras bulu sikat gigi, maka semakin besar pula kemungkinan sikat
gigi tersebut menyakiti gusi.
Ukuran kepala sikat gigi: kepala sikat gigi berukuran kecil lebih
bagus, karena bisa menjangkau seluruh bagian gigi dengan baik
termasuk yang paling sulit dijangkau yaitu gigi paling belakang.
Model sikat gigi: sikat gigi yang terbaik adalah sikat gigi yang fit atau
pas dengan mulut serta terasa nyaman saat digunakan. Sebab itu,
sikat gigi tersebut harus bisa menjangkau semua gigi yang ada di
dalam mulut termasuk gigi yang paling belakang.
Gagang sikat gigi: pilihlah gagang sikat gigi yang tidak licin agar sikat
gigi tetap bisa digunakan dengan baik walaupun dalam keadaan
basah (Putri, M, H, dkk, 2012).
b. Benang gigi (Dental Floss)
Dental floss atau benang gigi merupakan alat bantu untuk membersihkan
sela gigi dan di bawah gusi. Menurut penelitian, dengan kita melakukan
flossing jumlah populasi bakteri yang ada dalam mulut kita bisa jauh
berkurang dibandingkan dengan hanya menyikat gigi saja (Ramadhan, A,
G, 2010).
10
c. Sikat interdental
Sikat interdental stimulator yang mempunyai kelebihan yaitu sikat yang
dapat mencapai daerah belakang rahang dengan mudah dan dapat
membersihkan pada bagian yang terletak diantara dua gusi (Pintauli, S,
2012).
A.3.3. Jenis-jenis sikat gigi
a. Sikat gigi manual
Sikat gigi manual terdiri atas kepala sikat (head), bulu sikat (bristle) dan
tangkai atau pegangannya (handle).
b. Sikat gigi elektrik (powered toothbrush)
Menurut yankell, kepala sikat elektrik mengikuti 3 pola dasar pada waktu
dipasangkan yaitu 1). Resiprocal yaitu gerakan maju mundur 2). Arcuate
yaitu gerakan ke atas ke bawah 3). Elips yaitu kombinasi gerakan
resiprokal dan arcuate.
c. Sikat gigi khusus
Sikat gigi khusus biasanya ditujukan untuk pemakai pesawat cekat
orthodonti, perokok, pasien yang sulit bergerak dan setelah bedah
periodontal (Pintauli, S, 2012).
A.3.4. Cara menyikat gigi
a) Gerakan untuk bagian gigi luar bagian depan adalah keatas dan kebawah
jangan digosok dengan gerakan menyamping bolak balik karena bisa
menyebabkan gusi menjadi rusak.
b) Gerakan untuk bagian luar gigi bagian belakang memutar.
c) Untuk bagian dalam dari gigi depan dan belakang harus disikat dengan
gerakan menarik.
A.3.5. Waktu dan frekuensi menyikat gigi
Umumnya dokter gigi selalu menganjurkan pasien untuk menyikat giginya
segera setelah makan. American Dental Asociation (ADA) memodifikasi
pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara
teratur, minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah serapan dan malam sebelum
11
tidur. Biasanya rata-rata lama menyikat gigi kira-kira 1 menit, walaupun ada juga
yang melaporkan 2 sampai 2 menit 30 detik. Penentuan waktu ini tidak bisa
sama pada setiap orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program
control plak yang penting diingat bahwa sebaiknya pasien diberitahu urut-urutan
menyikat gigi (Pintauli, S, 2012).
A.4. Debris
Debris adalah benda asing yang lunak yang melekat pada gigi sehabis
mengkonsumsi makanan (Manson and Elley, 1993). Pembersihan debris pada
rongga mulut dipengaruhi oleh: aksi mekanis dari lidah, pipi, bibir, bentuk dan
susuan gigi serta rahang (Putri, M, H, dkk, 2012).
A.5. Kalkulus
Kalkulus atau yang disebut karang gigi merupakan jaringan keras yang
melekat erat pada gigi yang terdiri dari bahan mineral seperti: Calcium, Ferum,
Zinc, Cu, Ni dan sebagainya (Tarigan, R, 1995).
A.5.1. Macam-macam kalkulus
Berdasarkan hubungan terhadap gingival margin, kalkulus dikelompokkan
menjadi:
1. Kalkulus supragingiva
Kalkulus supragingiva adalah kalkulus yang melekat pada permukaan
mahkota gigi mulai dari puncak gingival margin dan dapat dilihat.
Kalkulus ini berwarna putih kekuning-kuningan, konsistensinya keras
seperti batu tanah liat dan mudah dilepaskan dari permukaan gigi
dengan scaller.
2. Kalkulus subgingiva
Kalkulus subgingiva adalah kalkulus yang berada dibawah garis batas
gingival margin, warnanya kehitaman, melekat erat pada gigi, amat
sukar dibersihkan dan berasal dari sel-sel darah yang pecah serta
mengendap kesela-sela gigi dan gusi (Putri, M, H, dkk, 2012).
12
A.5.2. Faktor-faktor yang menyebabkan pembentukan kalkulus
Dalam proses pembentukan kalkulus (karang gigi) ada hal-hal yang dapat
memudahkan terbentuknya kalkulus (karang gigi) adalah:
1. Keadaan saliva
Saliva sangat mempengaruhi terbentuknya kalkulus (karang gigi) yang
terjadi pada mulut seseorang yang pHnya lebih dari 7.
2. Permukaan gigi
Permukaan gigi yang mudah menyebabkan terjadinya kalkulus adalah
pada permukaan gigi yang kasar karena sisa makanan dapat mudah
lengket pada tempat tersebut.
3. Posisi gigi
Letak gigi yang tidak beraturan (Crowded) dapat menyebapkan
lengketnya sisa-sisa makanan yang lama-kelamaan menimbulkan plak
kemudian terbentuk kalkulus.
4. Resesi pada gusi
Resesi gusi yaitu dimana keadaan dari gingival turun kearah akar gigi
(Putri, M, H, dkk, 2012).
A.6. Indeks OHI-S
Indeks adalah suatu angka yang menujukkan keadaan klinis yang didapat
pada waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas dari permukaan
gigi yang ditutupi oleh permukaan plak maupun kalkulus dengan demikian angka
yang diperoleh berdasarkan penilaian yang objektif (Putri, M, H, dkk, 2012).
A.6.1. Penilaian OHI-S
Menurut (Greene dan Vermilion) menyatakan bahwa untuk mengukur
kebersihkan gigi dan mulut menggunakan indeks yang dikenal Oral Hygiene
Indeks (OHI-S). indeks ini hanya digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan
gigi dan mulut dan menilai efektivitas dari penyakit.
13
OHI-S = Debris Indeks + Kalkulus Indeks Atau OHI-S = DI + CI
Gigi yang diperiksa:
Gigi M1 kanan atas bagian bukal
Gigi I1 kanan atas bagian labial
Gigi M1 kiri atas bagian bukal
Gigi M1 kiri bawah bagian lingual
Gigi I1 kiri bawah bagian labial
Gigi M1 kanan bawah bagian lingual
Bila ada kasus :
- M1 tidak ada M2
- M1 dan M2 tidak ada M3
- M1, M2, dan M3 tidak ada tidak ada penilaian
- I1 kanan atas tidak ada I1 kiri atas
- I1 kanan/kiri atas tidak ada tidak ada penilaian
- I1 kiri bawah tidak ada I1 kanan bawah
- I1 kiri/kanan bawah tidak ada tidak ada penilaian
- Minimal : 2 gigi dapat di nilai
Kriteria penilaian Debris dan Kalkulus Indeks:
1. Debris indeks:
0 = Tidak ada debris atau stain.
1 = Debris menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau terdapat
stain ekstrinsik dipermukaan yang diperiksa.
2 = Debris menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang
diperiksa.
3 = Debris menutup dari 2/3 permukaan yang diperiksa.
14
2. Kalkulus indeks:
0 = Tidak ada kalkulus.
1 = Kalkulus supragingiva menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan
servikal yang diperiksa.
2 = kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3
permukaan yang diperiksa atau ada setitik kalkulus subgingva di
sekeliling permukaan servikal.
3 = kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3 permukaan atau ada
kalkulus subgingiva yang mengelilingi servikal gigi.
Kriteria penilaian debris dan kalkulus sama sebagai berikut:
a. Baik jika nilainya antara 0 - 0,6
b. Sedang jika nilainya antara 0,7 – 1,8
c. Buruk jika nilainya antara 1,9 – 3,0
OHI-S mempunyai criteria tersendiri sebagai berikut:
a. Baik jika nilainya antara 0 – 1,2
b. Sedang jika nilainya antara 1,3 – 3,0
c. Buruk jika nilainya antara 3,1 – 6,0
Debris Indeks = Jumlah Skor Debris
Jumlah Gigi yang di Periksa
Kalkulus Indeks = Jumlah Skor Kalkulus
Jumlah Gigi yang di Periksa
15
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti (notoaatmodjo,
2010).
Dengan penelitian penulis mangamati beberapa variabel yang terdiri dari :
Variable Independen Variabel Dependen
C. Definisi Operasional
1. Pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut adalah hasil tahu atau
pemahaman yang diberikan nilai berdasarkan kuisioner.
2. Debris indeks adalah benda endapan lunak yang melekat pada
permukaan gigi sehabis mengkonsumsi makanan.
3. Kalkulus indeks atau yang disebut karang gigi merupakan jaringan keras
yang melekat erat pada gigi.
4. OHI-S indeks adalah skor (nilai) penjumlahan debris indeks dan kalkulus
indeks.
Pengetahuan Orang tua:
Baik
Sedang
Buruk
OHI-S siswa/i:
Debris
Kalkulus
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif yaitu untuk melihat
gambaran pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut terhadap
OHI-S siswa/I kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
B.1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.
Langkat tahun 2018.
B.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari s/d Juli 2018.
C. Populasi dan Sample Penelitian
C.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek siswa/i SD
Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat yang berjumlah 208 orang.
C.2. Sample Penelitian
Sampel adalah objek penelitian yang di anggap mewakili keseluruhan
populasi, dalam pengambilan sampel pada penelitian ini mengarah pada
pendapat (Arikunto, 2006). Yang menyatakan bahwa apabila subjek penelitian
kurang dari 100 dapat diambil semua, jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil
10-15% atau 20-25% atau lebih. Jadi sampel penelitian adalah siswa/i kelas IV
SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat
17
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
D.1 Jenis Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder yaitu:
1. Data primer
Data ini diperoleh langsung melalui pengisian kuesioner. Dalam penelitian
ini peneliti melakukan pengambilan data sebagai berikut:
Memberikan kuesioner pada orang tua siswa/i kelas IV SD Negeri 056647
Sei Besitang Kab. Langkat tetang gambaran pengetahuan orang tua
tenteng kebersihan gigi dan mulut terhadap OHI-S penilaian pada
kuesioner sebagai berikut:
Untuk jawaban benar nilai = 1
Untuk jawaban salah nilai = 0
= 3
Untuk penilaian akhir perhitungan memiliki tiga kategori (Baik, Sedang
dan Baik).
- Baik = 7 – 9
- Sedang = 4 – 6
- Buruk = 0 - 3
Hasil pemeriksan OHI-S pada siswa/i kelas IV SD
Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
2. Data sekunder
Data ini diperoleh dari pencatatan data umum yang diperoleh mengenai
biodata siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
Rumus = Skor maksimum – Skor minimum
Kategori
= 9 – 0
3
18
D.2. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan membagikan
kuesioner pada tiap-tiap orang tua siswa/i dan memeriksakan langsung kepada
siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat untuk
pemeriksaan OHI-S.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Alat :
1. Lembaran kuesioner
2. Format penilaian skor OHI-S indeks (formulir
pemeriksaan)
3. Kaca mulut
4. Pinset
5. Sonde
6. Gelas kumur
Bahan :
1. Kapas
2. Disclosing Solution
3. Air
4. Alcohol
E. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Menghitung persentase pengertahuan orang tua dengan kriteria baik, sedang
dan buruk.Menghitung nilai OHI-S indeks siswa/i SD Negeri 056647 Sei Besitang
Kab. Langkat.
19
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang dikumpulkan adalah hasil penelitian terhadap orang tua siswa/i
kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat. Pengumpulan data
dilakukan dengan memberikan kuesioner dan pemeriksaan langsung pada mulut
siswa/i yang menjadi sampel.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada orang tua dan siswa/i
kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat.
Tabel. 4.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat
Kriteria Pengetahuan Jumlah Siswa/i Persentase (%)
Baik 4 13,3
Sedang 6 20,0
Buruk 20 66,7
Total 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari pengetahuan orang tua siswa/i
kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat dijumpai pengetahuan
orang tua dengan kriteria baik ada 4 orang (13,3%), kriteria sedang 6 orang
(20,0%) dan kriteria buruk 20 orang (66,7%).
20
Tabel. 4.2
Distribusi Frekuensi OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat
Kriteria OHI-S Jumlah Siswa/i Persentase (%) Baik 2 6,6
Sedang 3 10,0
Buruk 25 83,4
Total 30 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 30 siswa/i kelas IV SD Negeri
056647 Sei Besitang Kab. Langkat diperoleh hasil persentase OHI-S dengan
kriteria baik sebanyak 2 orang (6,6%), kriteria sedang sebanyak 3 orang (10,0%)
dan kriteria buruk sebanyak 25 orang (83,4%).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa
pengetahuan orang tua dari 30 siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang
Kab. Langkat yang diberikan kuesioner kebersihan gigi dan mulut didapatkan
hasil dengan kriteria baik sebanyak 4 orang (13,3%), kriteria sedang sebanyak 6
orang (20,0%) dan kriteria buruk sebanyak 20 orang (66,7%).
Untuk persentase OHI-S yang diperoleh dari 30 siswa/i kelas IV SD
Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat dengan kriteria baik sebanyak 2 orang
(6,6%), kriteria sedang sebanyak 3 orang (10,0%) dan kriteria buruk sebanyak 25
orang (83,4%).
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pengetahuan orang tua siswa/i
kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat masuk dalam kriteria
buruk dan kebersihan gigi dan mulut siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei
Besitang Kab. Langkat masuk dalam kriteria buruk. Mungkin ini disebabkan
pengetahuan orang tua yang kurang baik dan kurangnya pengawasan dalam
memperhatikan kebersihan gigi dan mulut anaknya.
21
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Gambaran pengetahuan orang tua tentang kebersihan gigi dan mulut
siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab. Langkat dengan
kriteria baik sebanyak 4 orang (13,3%), kriteria sedang sebanyak 6
orang (20,0%) dan kriteria buruk sebanyak 20 orang (66,7%).
2. Frekuensi OHI-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang
Kab. Langkat dengan kriteria baik sebanyak 2 orang (6,6%), kriteria
sedang sebanyak 3 orang (10,0%) dan kriteria buruk sebanyak 25
orang (83,4%).
B. Saran
Dengan selesainya Penelitian ini, serta diadakan penyuluhan kepada
siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.Langkat dan Pelatihan
Kader untuk Pengetahuan Orang tua siswa/i kelas IV SD Negeri 056647 Sei
Besitang Kab.Langkat di sarankan :
1. Diharapkan kepada siswa/i SD Negeri 056647 Sei Besitang Kab.
Langkat agar menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara
menyikat gigi yang baik dan benar.
2. Diharapkan kepada orang tua siswa/i SD Negeri 056647 Sei besitang
Kab. Langkat menambah pengetahuan dan memberikan perhatian
kepada kebersihan gigi dan mulut anak-anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka
Cipta .Jakarta.
Boedihardjo, 1985. Pemeliharaan Kesehatan Gigi Keluarga. USU Press.
Surabaya.
Erwana Agam Ferry, 2013. Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut. Yogyakarta.
Manson, J, D dan Elley, 1993. Buku Ajar Periodontal. Hipokrates. Jakarta.
Notoatmodjo,S 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Pintauli, S, dan Taizo, H, 2008. Menuju Gigi dan Mulut Sehat. USU Press.Medan.
Putri, M, H, dkk, 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan
Pendukung Gigi. EGG. Jakarta.
Ramadhan, G, A, 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta Selatan.
Tarigan R, 2013. Karies Gigi. EGC. Jakarta.
Widi, Restu Kartiko, 2010. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta.
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan di lakukan oleh dengan judul “Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang
Kebersihan Gigi Dan Mulut Terhadap Ohi-S siswa/i kelas IV SD Negeri 056647
Sei Besitang Kab.Langkat”.
Nama :
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara suka
rela tanpa paksaan.Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan
diri,maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktunya tanpa sanksi apapun.
Medan, April 2018
Saksi Responden
(……………………….) (………………………..)
Mengetahui,
Pelaksanaan Penelitian
Fitriyani
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEBERSIHAN
GIGI DAN MULUT TERHADAP OHI-S SISWA/I KELAS IV
SD NEGERI 056647 SEI BESITANG KAB. LANGKAT
NO RESPONDEN :
NAMA ORANG TUA :
UMUR :
JENIS KELAMIN :
Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan dengan tanda
silang (x) pada jawaban kamu!
1. Apa Tujuan dalam tindakan menyikat gigi ?
a. Membersihkan gigi
b. Membuat gigi putih dan bersih
c. Menimbulkan rasa segar di dalam mulut
2. Ciri-ciri sikat gigi yang dianjurkan untuk pemakaian ?
a. Tangkainya lurus, kepala sikat besar
b. Tangkainya lurus, kepala sikat kecil
c. Tangkainya bergelombang, kepala sikat besar
3. Berapa lama sebaiknya menyikat gigi ?
a. 1-2 menit
b. 2-3 menit
c. 3-4 menit
4. Kapan waktu yang tepat untuk menyikat gigi ?
a. Setiap selesai makan dan mandi
b. Setiap setelah serapan pagi dan malam sebelum tidur
c. Ketika mandi pagi dan mandi sore
5. Sikat gigi yang digunakan sewaktu menyikat gigi ?
a. Sikat gigi milik sendiri
b. Sikat gigi milik bersama
c. Sikat yang sudah lama
6. Makanan apa yang baik untuk kesehatan gigi ?
a. Makanan yang bergizi dan berserat
b. Makanan yang manis dan lengket
c. Makanan yang berserat dan banyak mengandung air
7. Makanan yang dapat merusak gigi ?
a. Coklat, roti, apel
b. Roti, permen, wortel
c. Coklat, roti, durian
8. Jika sikat gigi sebaiknya kita memeriksakan ke pelayanan ?
a. Dukun
b. Dokter gigi
c. Beli obat diwarung
9. Kapan sebaiknya memeriksakan gigi kedokter gigi ?
a. Setiap 6 bulan sekali
b. Setiap sakit saja
c. Setiap setahun sekali
FORMAT PEMERIKSAAN OHI-S
NAMA ORANG TUA :
NAMA ANAK :
UMUR :
HASIL PEMERIKSAAN
DEBRIS INDEKS CALKULUS INDEKS
DI = CI =
OHI-S = DI + CI
=
=
Kriteria =
JADWAL PENELITIAN
No Uraian
Kegiatan
Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Persiapan Proposal
3 Persiapan Izin Lokasi
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Analisa Data
7 Mengajukan Hasil
Penelitian
8 Persiapan Seminar
hasil
9 Penggandaan Laporan
Penelitian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Fitriyani
Tempat/Tanggal Lahir : Belawan / 09 Agustus 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jln. Pancing 4 Lingkungan V
Desa/Kelurahan : Besar
Kecamatan : Medan Labuhan
Kota : Medan
Propinsi : Sumatera Utara
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 1987-1993 : SDN 060953 Medan Labuhan
2. 1993-1996 : MTsS Yaspi Labuhan Deli
3. 1996-1999 : SPRG Dep Kes RI Medan